penggunaan media animasi terhadap …digilib.unila.ac.id/25222/3/skripsi tanpa bab...

60
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PENCERNAAN MANUSIA (Studi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016) (Skripsi) Oleh YUNISTIA WILMAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: duongbao

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN

PENCERNAAN MANUSIA

(Studi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester GanjilSD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu

Tahun Pelajaran 2015/2016)

(Skripsi)

Oleh

YUNISTIA WILMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

ABSTRAK

PENGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN

PENCERNAAN MANUSIA(Studi Eksperimental pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gumukrejo

Tahun Pelajaran 2015/2016)

Oleh

YUNISTIA WILMAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA dan observasi di kelas V SD

Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu, diketahui bahwa aktivitas belajar dan

hasil belajar siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

penggunaan media animasi dalam meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes postes kelompok

tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas Vb sebagai kelas eksperimen

dan Va sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik Cluster Random

Sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif

berupa data akitivitas belajar dan angket tanggapan siswa terhadap penerapan

media animasi yang dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari

nilai pretes dan postes lalu dihitung selisihnya sehingga diperoleh N-gain,

kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji-U pada taraf signifikansi

5%.

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media animasi dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan rata-rata berkriteria baik yaitu 78 %

hal ini juga terlihat dari peningkatan untuk semua aspek yang diamati yaitu

mengemukakan ide atau pendapat berkriteria baik (78 %); mengajukan pertanyaan

berkriteria baik (79 %); bekerja sama dalam kelompok berkriteria baik (75 %),

dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok berkriteria baik (80 %). Hasil

belajar materi pokok organ pencernaan manusia pada kelas eksperimen (N-gain

48,24) lebih tinggi dan berbeda signifikan dengan kelas kontrol (N-gain 34,26).

Hal tersebut diperkuat dengan hasil analisis uji-U dengan nilai probabilitas (N-

gain 0,00 < 0,190). Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada indikator aspek

kognitif C2 dengan rata-rata N-gain berkriteria sedang (48,81). Selain itu, semua

siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media animasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi

berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi

pokok Organ Pencernaan Manusia.

Kata kunci : Aktivitas Belajar, Hasil belajar, Media Animasi, Organ PencernaanManusia.

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN

PENCERNAAN MANUSIA(Studi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester Ganjil

SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten PringsewuTahun Pelajaran 2015/2016)

Oleh

YUNISTIA WILMAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2016

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga
Page 6: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga
Page 7: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga
Page 8: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak

ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Lukman

Rosya, S.P. dengan Ibu Dalwiyah, S.Pd.SD. Penulis beralamat

di Jl. Raya Gumukmas Gg. Ampera RT 15 RW 04 Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Pringsewu Lampung kodepos 35375.

Penulis menempuh pendidikan formal pada tahun 1996 di TK Darma Wanita yang

diselesaikan pada tahun 1997. Tahun 1997 penulis bersekolah di SD Negeri 1

Gumukmas, diselesaikan tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan

sekolah di SMP Negeri 1 Pringsewu diselesaikan pada tahun 2006 dan dilanjutkan

di SMA Negeri 1 Pagelaran diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun yang sama

penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Jurusan

HIMASAKTA sebagai Eksakta Muda (Eksmud) Divisi Litbang 2009-2010. Dan

sebagai Anggota Divisi Sosmas 2010-2011. Tahun 2012 Penulis melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Waylima dan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Pesawaran dan tahun 2015 penulis

melakukan penelitian di SD Negeri 1 Gumukrejo untuk meraih gelar sarjana

pendidikan (S.Pd).

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHANTeriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala sertashalawat kepada Murobbi terbaik Rasulullah Muhammad shalallahu‘alaihiwasallam, ku persembahkan karya pertamaku ini kepada :

Yang tercinta Papa dan mamaku (Lukman Rosa, S.P. dan Dalwiyah,S.Pd.SD.) atas kasih sayang dan rasa cintanya dalam membesarkan,mendidik dan menjaga ananda dengan kesabaran. Selalu mendoakan,menguatkan, serta mendukung langkahku menunjukesuksesan.Terimakasih telah menjadi Papa Mama terbaik untukku.Semoga ananda dapat menjadi kebanggaan dan kebahagian kecil kalian.

Yang tersayang suamiku (Davit Kusumayuda, S.P.) atas kasih sayang,kesabaran serta kebersamaannya dalam menemani di setiap langkahku.Buah hati kecilku (Ghaziya Khaira Addanis) yang selalu menjadi pelipurlaraku.

Kakak dan uniku (Ronald Wilman, S.T.P dan Linda Wilman, Amd.Kep)yang selalu menyemangatiku, dan menyayangiku. Serta keponakan-keponakan kecilku (Rafif Rakha Yuda, Hana Khairunisa Yuda dan SarahKalila Rostalisa) yang selalu memberikan keceriaan dan kelucuan kalian.

Bapak dan Ibu mertuaku (Suparli, S.PKP dan Solikah) serta Adikiparku (Tika Wulandari, S.Tr.,Keb) yang selalu mendukung langkahkumenuju kesuksesan.

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

MOTTO

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku,hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”

(Qs. Al-an’aam: 162)

Bercita-citalah yang tinggi, bermimpilah yang besarRengkuh madu ilmu sebanyak-banyaknya

Belajarlah dari alam sekitar dan resapi kehidupanMaka bermimpilah, Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu

camkanlah

yang penting adalah bukan seberapa besar mimpi kita, tetapiseberapa besar kita untuk mimpi itu

(Andrea Hirata)

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

xi

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Penulis

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan

bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-

tulusnya kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA Universitas Lampung;

3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

dan selaku Pembimbing Akademik sekaligus sebagai Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasinya kepada penulis hingga

skripsi ini dapat selesai;

4. Rini Rita T Marpaung, S.Pd, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembahas yang telah memberikan saran-

saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga.

6. Dosen yang telah mengajar di Program Studi Pendidikan Biologi, terimakasih

atas ilmu yang telah diberikan selama ini.

7. Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan MIPA.

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

xii

8. H. Muhammad Ali HS, BA., Selaku Kepala SD Negeri 1 Gumukrejo

Pringsewu beserta jajaran yang telah memberikan izin utuk melakukan

penelitian di sekolah.

9. Sriniati, S.Pd., selaku guru mitra yang telah memberikan izin dan bantuan

selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga.

10. Siswa-siswi kelas Va dan Vb Tahun Ajaran 2015/2016 atas bantuan dan

kerjasamanya yang baik selama penelitian berlangsung.

11. Sahabat-sahabatku tersayang Ensya Wisti A, S.Pd., Kusuma Wardany, S.Pd.,

M.Pd., Ravenda Esantino, S.Pd., Dhita Mita A.O, S.Pd., M.Si., Indri

Femiceyanti, S.Pd., M.Pd., Herning T. A, Astri Wijayanti, Melita Harleani,

Kurniasih, Reza Halida A, Ghea Chandra S, Eva Agustina, Budi Nurcahyo,

terimakasih atas persahabatannya selama ini semoga ukhuwah kita tetap terjaga.

12. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Biologi 2009, kakak dan adik tingkat

Pendidikan Biologi atas persahabatan yang kalian berikan.

13. Murobbi serta lingkaran kecil ku, yang telah menguatkanku. Ana Uhibbukum

fillah yaa ikhwah fillah rahimakumullah.

14. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Desember 2016

Yunistia WilmanNPM 0913024117

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 5F. Kerangka Pikir ............................................................................... 6G. Hipotesis ......................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Media Animasi ............................................................................... 8B. Aktivitas Belajar Siswa .................................................................. 13C. Hasil Belajar Siswa .......................................................................... 16D. Metode Diskusi .............................................................................. 19

III. METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 28B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 28C. Desain Penelitian ............................................................................ 28D. Prosedur penelitian ......................................................................... 29E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data ...................................... 34F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 37

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .............................................................................. 41B. Pembahasan .................................................................................... 46

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ........................................................................................ 50B. Saran .............................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

LAMPIRAN

1. Silabus ................................................................................................. 542. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................... 583. Lembar Kerja Kelompok .................................................................... 784. Rubrik LKK ........................................................................................ 875. Soal Pretes dan Postes ......................................................................... 916. Rubrik Soal Pretes dan Postes ............................................................. 947. Kisi-kisi Soal Pretes dan Postes .......................................................... 968. Foto-Foto Penelitian ............................................................................ 101

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ringkasan jenjang belajar menurut Anderson dkk ............................. 19

2. Lembar observasi aktivitas belajar siswa ............................................ 36

3. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ....................................................... 38

4. Skor per item angket ............................................................................ 39

5. Tabulasi data tanggapan siswa............................................................. 39

6. Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan media animasi........... 40

7. Hasil rata-rata setiap aspek aktivitas belajar siswa kelasesperimen dan kelas kontrol ................................................................ 41

8. Hasil uji statistik terhadap nilai pretes, postes, dan n-gain padakelas eksperimen dan kontrol .............................................................. 42

9. Analisis rata-rata n-gain indikator hasil belajar kognitif .................... 43

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan terkait ...................................... 7

2. Desain kelompok kontrol tak ekuivalen ............................................. 29

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan Media Animasi .................... 45

4. Siswa sedang mengamati dan memperhatikan media animasi ........... 96

5. Siswa kelas eksperimen sedang mempresentasikan hasil diskusikelompok ............................................................................................. 97

6. Siswa kelas kontrol sedang mempresentasikan hasil diskusikelompok.............................................................................................. 97

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya menyiapkan manusia agar

mampu mandiri, menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna untuk ikut

serta dalam pembangunan bangsa. Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto,

2009: 1).

Pada kenyataannya, usaha-usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia hingga saat ini belum tercapai sepenuhnya. Hal ini, dapat terlihat

pada survey yang dilakukan oleh Trends in International Mathematics an

Science Study (TIMSS) dan Programme for International Student Assesment

(PISA) yang menunjukan bahwa hasil belajar di Indonesia masih rendah.

Pada tahun 2006 peringkat Indonesia untuk IPA turun dari 36 dari 40 negara

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

2

(2003) menjadi 54 dari 57 negara (2006) dengan skor rata-rata turun dari 395

(2003) menjadi 393 (2006). TIMSS tahun 2003, dimana Indonesia berada

diurutan 34 dari 45 negara. Untuk IPA, skor rata-rata siswa Indonesia hanya

395, sementara Thailand 429, Singapura 473, Malaysia 510. Trends

International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2003 peringkat siswa

untuk bidang studi sains Indonesia ke 36 dari 45 negara partisipan, dengan

rata-rata nilai 420. Prestasi Indonesia pun berada di bawah rata-rata

internasional (437). Bahkan prestasi Indonesia berada jauh di bawah Malaysia

yang berada diperingkat 20 dengan skor 510 (Herlanti, 2010: 2).

Rendahnya hasil belajar juga terjadi di SD Negeri 1 Gumuk Rejo. Berdasarkan

hasil observasi, diketahui bahwa guru masih menggunakan pembelajaran

konvensional, siswa kurang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir, dan

memotifasi diri sendiri (self motivations), siswa kurang menguasai materi dan

kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Selain itu di SD Negeri 1 Gumukrejo

dalam proses pembelajaran khususnya untuk materi pokok organ pencernaan

manusia guru belum menggunakan media animasi sehingga materi tersebut

sulit untuk dipahami karna melibatkan berbagai organ dalam menjalankan

fungsinya. Hal ini mengakibatkan aktivitas siswa seperti turut serta dalam

melaksanakan dan mengembangkan suatu konsep jarang dilakukan. Padahal

aktivitas tersebut merupakan salah satu pengalaman belajar yang penting bagi

siswa. Siswa tidak banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran akibatnya

siswa pasif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Diketahui bahwa 58% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM), serta hasil rata-rata yang diperoleh siswa kelas V pada materi pokok

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

3

organ pencernaan tahun 2015/2016 yaitu 55. Nilai tersebut, belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu

≥ 62 untuk Standar Kompetensi mata pelajaran IPA.

Salah satu upaya yang dilakukan agar proses pembelajaran dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar secara maksimal, maka digunakan media yang bisa

mempermudah siswa dalam mengingat, memahami dan menyampaikan

kembali yaitu dengan menggunakan media animasi. Seperti halnya dikatakan

Hamzah (2012: 55) mengungkapkan bahwa “animasi membuat siswa lebih

mengingat materi lebih lama, gambar-gambar yang ada dapat memperjelas

materi yang belum dipahami.”. Media animasi diduga merupakan fasilitas yang

dapat digunakan oleh guru untuk mengefektifkan situasi pembelajaran.

Pengalaman belajar merupakan segala aktivitas siswa yang dilakukan untuk

memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai (Sanjaya, 2009:180). Animasi memiliki kemampuan untuk dapat

memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks dibandingkan pemaparan

hanya dengan gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan tersebut, maka

animasi ini dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata

tidak dapat dilihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi

pelajaran yang dijelaskan dapat tergambarkan (Suheri, 2006: 2). Hal ini

didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariansyah (2010: 44)

penggunaan animasi multimedia dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi

pokok Sistem Reproduksi Manusia.

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

4

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi terhadap Aktivitas dan

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Organ Pencernaan Manusia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan media animasi berpengaruh terhadap aktivitas siswa

pada materi pokok organ pencernaan?

2. Apakah penggunaan media animasi berpengaruh secara signifikan terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok organ pencernaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Penggunaan media animasi terhadap aktifitas siswa pada materi pokok

organ pencernaan manusia.

2. Penggunaan media animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

organ pencernaan manusia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, memberikan wawasan pengalaman dan bekal sebagai calon

guru biologi yang profesional dalam merancang kegiatan pembelajaran

biologi di masa depan.

Page 21: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

5

2. Bagi guru/calon guru, memberikan masukan/informasi dalam mendesain

pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, dan sebagai salah satu

alternatif desain yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.

3. Bagi siswa, memberikan suasana belajar yang berbeda, melatih siswa untuk

aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi.

4. Bagi sekolah, memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan

ditingkat SD.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tujuan penelitian ini tercapai sesuai dengan rumusan masalah maka

penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Media animasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu media

software yang dikombinasikan antara teks, audio, gambar dan video yang

diproyeksikan menggunakan bantuan LCD dan leptop sehingga

menimbulkan interaktivitas antara siswa dan guru.

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskusi.

Dengan tahapan-tahapan yaitu (1) menyampaikan tujuan dan mengatur

setting, (2) Mengarahkan diskusi, (3) Menyelenggarakan diskusi, (4)

Mengakhiri diskusi dan (5) Melakukan tanya jawab singkat tentang proses

diskusi itu.

3. Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung yang meliputi mengemukakan ide atau pendapat,

mengajukan pertanyaan, bekerjasama dalam kelompok, dan

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

6

4. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah kognitif terdiri

dari 3 kategori yaitu mengingat, memahami dan menerapkan. Dengan

ranah kognitif diperoleh dari pretest postest.

5. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vb sebagai kelas

eksperimen dan siswa kelas Va sebagai kelas kontrol, SD Negeri 1

Gumukrejo Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.

6. Materi dalam penelitian ini adalah materi pokok organ pencernaan

manusia. Dengan kompetensi dasar, “Mengidentifikasi fungsi organ

pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan”.

F. Kerangka Pikir

Pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada siswa

dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Siswa menjadi

aktif dalam proses pembelajaran dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Proses pembelajaran tersebut dipengaruhi pemilihan media yang sesuai dalam

pembelajaran yang mempunyai dampak terhadap aktivitas dan hasil belajar

siswa.

Saat ini banyak media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran salah

satunya yang sesuai dengan materi pembelajaran adalah media animasi.

Media animasi dapat menyajikan informasi secara lebih konkrit, sehingga

informasi tersebut lebih mudah dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.

Animasi dapat menampilkan urutan-urutan gambar dari suatu peristiwa seperti

kejadian yang sebenarnya. Selain itu, animasi dapat menjelaskan perubahan

keadaan tiap waktu. Hal ini sangat membantu dalam menjelaskan informasi

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

7

yang bersifat prosedural atau urutan kejadian. Dengam demikian, diharapkan

media animasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah varibel bebas dan

variabel terikat. Dimana variabel bebasnya adalah Media animasi sedangkan

variabel terikatnya adalah aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok

organ pencernaan manusia. Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut ini:

Y1

X

Y2

Keterangan : X = Media Animasi, Y1 = Aktivitas belajar, Y2 = Hasil Belajar.

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan terikat.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. H0 = Penggunaan media animasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

hasil belajar siswa.

H1 = Penggunaan media animasi berpengaruh signifikan terhadap hasil

belajar siswa.

2. Penggunaan media animasi berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada materi pokok organ pencernaan manusia.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Animasi

Kata media berasal dari bahasa latin medus yang secara harfiah berarti ‘tengah’

, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Heinich dkk (dalam Arsyad 2007:19)

mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi

antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, radio, foto, rekaman, audio,

gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan sejenisnya adalah media

komunikasi. Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya

memengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengannya

(Trianto, 2009: 234).

Menurut Arsyad (2007: 21-23), bahwa dampak positif dari penggunaan media

sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai cara utama pembelajaran

langsung sebagai berikut: (1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku,

(2) Pembelajaran menjadi lebih menarik, (3) Pembelajaran menjadi lebih

interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang

diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan, (4) Lama

waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, (5) Kualitas hasil

belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media

terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas, (6) Pembelajaran dapat diberikan

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

9

kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan, (7) Sikap positif siswa terhadap

apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan dan

(8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Penggunaan media dalam pembelajaran memiliki tujuan instruksional yang

mengandung maksud pengajaran. Media itu lebih sering disebut dengan media

pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebagai penyampaian pesan (the

carriers of messages) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan

(receiver of messages). Media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat

digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana (arti

sempit). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain: (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan

tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa

menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaran lebih

menarik; dan (5) mengatasi keterbatasan ruang (Trianto, 2009: 234).

Selain itu, konstribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton (dalam

Arsyad, 2007) adalah: (1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih

standar, (2) Pembelajar akan lebih menarik, (3) Pembelajaran menjadi lebih

interaktif dengan menerapkan teori belajar, (4) Waktu pelaksanaan

pembelajaran dapat diperpendek, (5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan,

(6) Proses pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun

diperlukan, dan (7) Peran guru berubah kearah yang positif.

Menurut Arifin dan Setiawan (2011: 36) melalui media pembelajaran

diharapkan siswa akan memperoleh berbagai pengalaman nyata, sehingga

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

10

materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan mudah dan lebih baik.

Secara umum manfaat praktis dari penggunaan media pengajaran dalam proses

pembelajaran antara lain dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi,

dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik, dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang, dan waktu, serta dapat memberikan kesamaan

pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan

mereka. Sedangkan menurut Angkowo (2007: 11) media pembelajaran dapat

digunakan untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan siswa.

Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar

mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Salah satu media yang sering

digunakan dalam pembelajaran adalah media animasi yang dibuat dengan pro-

gram komputer.

Media animasi merupakan rangkaian gambar visual yang memberikan ilusi

gerak pada layar komputer. Hal ini diungkapkan oleh Burke dkk (1998: 33).

Beberapa fungsi animasi diantaranya dapat digunakan untuk mengarahkan

perhatian siswa pada aspek penting dari materi yang dipelajarinya, dapat

digunakan untuk mengajarkan pengetahuan prosedural, penunjang belajar

siswa dalam melakukan proses kognitif. Siswa yang memiliki pengetahuan

awal rendah sangat membutuhkan animasi karena siswa tersebut tidak mampu

melakukan internal mental simulation berdasarkan gambar statis. Bagi siswa

yang memiliki pengetahuan awal tinggi, animasi dapat digunakan sebagai

sarana yang dapat menambah daya tarik dalam belajar. Menurut Fernandes

(2002: 101), animasi definisikan sebagai :

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

11

“Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaiangambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan” ( Ibiz FernandezMcGraw- Hill/Osborn).

Menurut Rieber (dalam Arsyad, 2007: 170) animasi memiliki tiga fungsi dalam

pembelajaran yaitu mengambil perhatian, presentasi, dan latihan. Animasi

untuk menarik perhatian dimaksudkan agar siswa dapat memilih persepsi ciri-

ciri tampilan tertentu dari pembelahan sel saat informasi tersebut disimpan dan

diproses dalam memori jangka pendek. Hasil penelitian Rieber (1990)

menunjukkan bahwa dengan menggunakan animasi untuk mengkomuni-

kasikan gagasan dan proses yang berubah di akhir, akan mengurangi abstraksi

yang berhubungan dengan transisi temporal dari proses tersebut. Animasi

membantu dalam memperpanjang aspek visual dari memori jangka panjang.

Lebih lanjut Hamzah (2012: 55) menyatakan bahwa animasi yang ada

membuat siswa lebih mengingat materi lebih lama, gambar-gambar yang ada

dapat memperjelas materi yang belum dipahami.

Arsyad (2007: 171), menjelaskan animasi adalah rangkaian gambar yang

membentuk sebuah gerakan. Animasi saat ini banyak digunakan untuk

pembuatan film kartun. Seperti yang dikutip dari Dalacosta dan Palyvos

(2008:23) berikut ini :

Melalui konsep ilmu pengetahuan, situasi film kartun ini memberikankehidupan dan realisme. Dan yang lebih penting adalah bahwa film kartunmencoba untuk menyediakan peluang belajar untuk memudahkan pembedaantentang konsep ilmiah, untuk mengingat secara efektif pengetahuan yang lebihdulu mengembangkan proses konseptual.

Selain untuk film kartun, animasi juga dapat digunakan untuk media

pendidikan, informasi, dan media pengetahuan lainnya yang tidak dapat

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

12

dijangkau langsung melalui kamera foto atau video, misalnya: membuat film

proses terjadinya tsunami, proses terjadinya gerhana matahari, perjalanan ovum

menuju uterus, teks bejalan yang melengkapi video yang sedang diputar, dan

sebagainya. Hal ini akan sulit ditempuh dengan pengambilan gambar langsung

melalui kamera.

Teori Koehnert mengatakan bahwa semakin banyak indra yang terlibat dalam

proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif. Secara

tegas teori ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia. Oleh

karena itu, pemanfaatan media animasi dalam pembelajaran diharapkan dapat

menambah pemahaman materi siswa sebagai hasil belajar. Teori koehnert

tersebut didukung oleh hasil penelitian Dale (dalam Latuheru, 1988:16), yang

menyatakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indra pandang berkisar

75%, melalui indra dengar sekitar 13%, dan melalui indra lainnya sekitar 12%.

Pembelajaran yang melibatkan lebih banyak indra akan mempermudah siswa

dalam memahami dan mengingat pelajaran yang disampaikan.

Shabrina, (2012: 20). Menjelaskan bahwa, ‘proses pembelajaran dapat lebih

menyenangkan, animasi juga dapat membuat siswa lebih lama mengingat materi

dan gambar-gambar yang ditampilkan sehingga dapat memperjelas siswa dalam

memahami materi yang diberikan.’

Menurut Sudjana dan Rivai (2005: 25), “Pertama, berkenaan dengan manfaat

media pengajaran dalam pengajaran yakni :a). pengajaran akan lebih menarik

perhatian siswa, b).Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, c). Metode

mengajar akan lebih bervariasi, dan d). siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar. Kedua berkenaan dengan taraf berpikir siswa yakni taraf berpikir

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

13

manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju

berpikir abstrak atau dimulai dari berpikir sederhana menuju berpikir

kompleks. Dengan adanya media aimasi dalam proses pembelajaran siswa akan

lebih aktif, lebih tertarik memperhatikan dan akhirnya materi mudah diterima

oleh siswa.”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media animasi dapat

membantu siswa dalam proses belajar, siswa menjadi lebih mudah mengingat

materi, siswa juga mejadi legih semangat dalam belajar. Yang berarti bahwa

aktivitas belajar siswa meningkat.

B. Aktivitas Belajar Siswa

Peran sekolah dan guru-guru yang pokok adalah menyediakan dan memberi

fasilitas untuk memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa. Guru harus

dapat membangkitkan kegiatan–kegiatan yang membantu siswa meningkatkan

cara dan hasil belajar siswa (Purwanto, 2008:7). Belajar merupakan proses

untuk mencapai tujuan, meliputi langkah-langkah atau prosedural yang harus

ditempuh.

Pengalaman diperoleh dari interaksi antara individu dengan lingkungan. Burton

(dalam Hamalik, 2009: 29) menyatakan bahwa mengalami berarti merasakan

dalam situasi nyata dengan berbagai aspek yang ada, dengan demikian

menghasilkan perubahan tingkah laku, nilai-nilai, makna, sikap, atau

keterampilan. Prinsip belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah

laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

14

Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di

dalam interaksi belajar-mengajar (Sardiman, 2001:93).

Segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman

sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang

diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis (Rousseau dalam

Sardiman, 2001:94-95). Hal ini menjadi alasan Dewey menyarankan untuk

mengembangkan metode-metode proyek, problem solving, yang merangsang

anak didik untuk melakukan kegiatan, prinsip ini populer dengan learning by

doing. Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas

dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.

Namun dalam pelaksanaannya seringkali masih banyak kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreatifitas peserta didik.

Proses pembelajaran pada umumnya lebih menekankan pada aspek kognitif,

kemampuan mental yang dipelajari sebagian besar berpusat pada pemahaman

bahan pengetahuan, dan ingatan (Muhaemin, 2011:107).

Pendidikan pada dasarnya memberikan pengalaman belajar untuk dapat

mengembangkan potensi siswa melalui interaksi baik antara siswa, dengan

guru, atau dengan lingkungannya. Pengalaman belajar merupakan segala

aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi

baru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Aktivitas tidak terbatas pada

aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas mental. Seorang siswa yang

tampaknya hanya mendengarkan saja, tidak berarti memiliki kadar aktivitas

yang rendah dibanding dengan siswa yang sibuk mencatat. Mungkin saja yang

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

15

duduk itu secara mental aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam

pikirannya dan menginternalisasi nilai dari setiap informasi yang disampaikan.

Sebaliknya siswa yang sibuk mencatat, tidak dapat dikatakan memiliki kadar

keaktifan yang tinggi, kalau yang bersangkutan hanya sekadar secara fisik aktif

mencatat namun tidak diikuti dengan aktivitas mental (Sanjaya, 2009:180).

Douglass (dalam Hamalik, 2009:171) menyatakan bahwa dalam suatu

pembelajaran memerlukan beberapa aktivitas dalam sistem saraf seperti

melihat, mendengar, mencium, merasa, berpikir, aktivitas fisik atau motorik.

Siswa harus secara aktif terlibat dalam pembelajaran, baik dalam keterampilan

memperoleh informasi, pemahaman, kebiasaan, sikap, minat, atau sifat tugas.

Beberapa strategi belajar-mengajar yang dapat meningkatkan aktivitas menurut

Eggen (1997:271) yaitu:

menempatkan konten dalam bentuk masalah untuk dipecahkan, daripada

informasi yang harus dihafalkan,

mempertanyakan sesuatu yang menuntut siswa untuk menganalisis, bukan

mengingat informasi,

mewajibkan siswa untuk memberikan bukti dalam menyimpulkan, bukan

hanya bentuk kesimpulan,

mengembangkan pelajaran dengan contoh-contoh dan aplikasi, bukan

definisi,

pemberian ujian dengan pertanyaan yang membutuhkan aplikasi, daripada

memori hafalan.

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

16

Aktivitas belajar dapat dikelompokkan menjadi delapan menurut Diedrich

(dalam Hamalik, 2009:172-173) yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalamnya misalnya

membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, pameran, dan mengamati

pekerjaan orang lain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) seperti: mengemukakan suatu fakta atau

prinsip, menghubungkan suatu kejadian, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, sebagai contoh, mendengarkan:

uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, seperti misalnya menulis cerita, karangan,

laporan, membuat rangkuman, menyalin, mengerjakan tes, dan mengisi

angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar misalnya: menggambar, membuat grafik,

chart, peta, diagram, dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk di dalamnya antara lain:

melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,

membuat model, bermain, dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental, sebagai contoh misalnya: merenungkan,

mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan

mengambil keputusan.

Kegiatan-kegiatan emosional seperti misalnya, menaruh minat, membedakan,

berani, tenang dan lain-lain.

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

17

C. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan

potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh

seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik

(Sukmadinata 2007:102). Sementara itu, Abdurrahman (2003:37)

mendefinisikan hasil belajar sebagai suatu kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan proses mencapai tujuan,

dengan demikian terjadi perubahan tingkah laku setelah proses pembelajaran.

Guru dalam kegiatan pembelajaran, merumuskan tujuan-tujuan dari belajar

yang harus dicapai siswa. Siswa yang berhasil adalah siswa yang mampu

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.

Hasil belajar yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran bervariasi

tingkatan ketercapaiannya. Tingkat keberhasilan siswa menurut Djamarah dan

Zain (2006:107) digolongkan menjadi empat yaitu (1) istimewa/maksimal:

apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai oleh siswa; (2) baik

sekali/optimal: apabila sebagian besar (76-99%) bahan pelajaran dikuasai

siswa; (3) baik/minimal: apabila hanya 60- 75% bahan pelajaran dikuasai

siswa; dan (4) kurang: apabila kurang dari 60% bahan pelajaran yang dikuasai

siswa.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari

segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

18

seluruhnya atau sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik

fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, selain menunjukkan

kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya

pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan

berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada peserta didik

seluruhnya atau sebagian besar (75%). Lebih lanjut proses pembelajaran

dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan

output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan masyarakat dan pembangunan (Mulyasa, 2003:101).

Hasil belajar kognitif menjadi cerminan tingkat keberhasilan siswa, seperti

yang dikatakan oleh Eggen (1997:441) bahwa sebagian besar tujuan dan hasil

belajar yang muncul dalam panduan kurikulum sekolah di beberapa negara

bagian adalah dalam ranah kognitif, yang fokus pada pengetahuan dan

pemahaman pada suatu fakta, konsep, prinsip, aturan, keterampilan, dan

pemecahan masalah. Hal ini juga senada dengan pernyataan Anderson dan

Krathwhohl (dalam Prawiradilaga, 2009:82) yaitu bila seseorang sedang

belajar, maka akan terjadi peningkatan kognitif dalam dirinya. Setiap potensi

terkait motorik atau sikap berawal dari proses kognitif. Dengan kata lain,

berpikir kognitiflah yang menjadi dasar dari segala penguasaan ilmu dan

peningkatan kemampuan. Anderson dan Krathwhohl merumuskan jenjang

berpikir kognitif yang merupakan revisi dari taksonomi Bloom, seperti pada

Tabel 1.

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

19

Tabel 1. Ringkasan jenjang belajar menurut Anderson dkk (Prawiradilaga,2009: 95)

Berpikir Uraian Rincian

MengingatMemunculkan pengetahuandari jangka panjang.

Mengenali Mengingat

Mengerti

Membentuk arti dari pesanpembelajaran (isi):Lisan, tulisan, grafis ataugambar.

Memahami Membuat contoh Mengelompokkan Meringkas Meramalkan Membandingkan Menjelaskan

MenerapkanMelaksanakan ataumenggunakan prosedurdalam situasi tertentu.

Melaksanakan Mengembangkan

Menganalisis

Menjabarkan komponen ataustruktur dennganmembedakan dari bentukdan fungsi, tujuan, dst.

Membedakan Menyusun kembali Menandai

MenilaiMenyusun pertimbanganberdasarkan criteria danpersyaratan khusus.

Mengecek Mengkritik

Berkreasi

Menyusun, sesuatu hal baru;memodifikasi suatu modellama, menjadi sesuatu yangberbeda, dst.

Menghasilkan Merencanakan Membentuk

D. Metode Diskusi

Dalam pendidikan kata metode digunakan untuk menunjukan serangkaian

kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar. Metode dapat

pula dianggap sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya di dalam

belajar, atau sebagai alat yang menjadikan mengajar menjadi efektif. Metode

merupakan jalinan dengan tujuan, dengan kematangan siswa, bahan bantu

dengan kemampuan guru, dengan keadaan sosial, dengan pemilihan, organisasi

dan penilaian bahan. Metode yang baik adalah bersifat pribadi, merupakan

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

20

sesuatu yang sudah disusun dan dikembangkan guru yang tidak hanya sekedar

kegiatan rutin guru. Metode yang baik juga harus menghubungkan seorang

guru dengan pengalaman siswa, sebab metode ialah suatu proses bukan suatu

tindakan (Wahab, 2009:36-38).

Diskusi merupakan salah satu metode di dalam mengajar. Pada jaman modern

diskusi telah dianggap sebagai salah satu ciri penting sebuah kelas yang

demokratis, yang didefinisikan sebagai suatu kegiatan dimana orang-orang

berbicara bersama untuk berbagi dan saling tukar informasi tentang sebuah

topik atau masalah atau mencari pemecahan terhadap suatu masalah berdasrkan

bukti-bukti yang ada (Wahab, 2009:100-101). Adapun kegunaaan dari metode

diskusi diantaranya adalah: (a) Untuk pemecahan masalah, b) Untuk

mengembangkan dan mengubah sikap, (c) Untuk menyampaikan dan

membantu siswa menyadari adanya pandangan yang berbeda, (d) Untuk

mengembangkan keteramplan berkomunikasi, (e) Untuk mengembangkan

keterampilan kepemimpinan, (f) Untuk membantu siswa merumuskan masalah

dan prinsip-prinsip dan membantunya dalam menggunakan prinsip tersebut,

(g) Mendorong berfikir logis dan konstruktif, (h) Melibatkan siswa dalam

belajar menurut kemampuannya dengan menumbuhkan tanggungjawabnya

untuk belajar dengan memberi kesempatan untuk menetukan pendiriannya,

mengembangkan argumentasinya, mempertahankan pandangan-pandanganya

dengan kemungkinan dikritik oleh anggota kelompoknya dan (i) Untuk

mengembangkan kepercayaan diri, kesadaran, dan sikap yang tenang (poise).

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

21

Menurut Wahab (2009:101-105), keuntungan menggunakan metode diskusi

adalah: siswa akan terlibat langsung dalam proses belajar baik sebagai

partisipan maupun sebagai ketua kelompok dimana setiap siswa dimungkinkan

untuk berpartisipasi khususnya dalam kelompok kecil guna mengembangkan

proses intelektualnya, serta menumbuhkan sikap toleran dengan menyadari

adanya perbedaan-perbedaan pandangan. Melalui diskusi juga menumbuhkan

perasaan yang pada kenyataannya benar-benar dapat mengubah sikap dan

prilaku yang oleh teknik atau metode lain sulit untuk mempengaruhinya. Oleh

karena diskusi melibatkan sebanyak mungkin siswa dalam proses belajar maka

akan membantu menghangatkan suasana kelas. Namun disamping keuntungan-

keuntungan tersebut, diskusi juga memiliki kelemahan diantaranya, metode

diskusi walaupun diorganisasikan secara baik belum menjamin dilaksanakan

kesepakan kelompok, juga diskusi sulit diduga karena mungkin saja berubah

menjadi tanpa tujuan atau ‘free-for-all’ terutama jika ketua diskusi tidak

produktif, akibatnya diskusi dengan mudah menjadi pembicaraan yang tidak

berujung pangkal atau tidak terarah.

Beberapa kelemahan diskusi, diantaranya sebagai berikut:

1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang

siswa yang memiliki keterampilan berbicara.

2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan

menjadi kabur.

3. Memerlukan waktu yang cukup panjang yang kadang-kadang tidak sesuai

dengan yang direncanakan.

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

22

Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang

tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa

tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran (Sanjaya,

2009:154). Guna mengatasi kelemahan dalam berdiskusi, pertama-tama yang

harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

a) Persiapan

1. Topik harus yang benar-benar dapat didiskusikan, merupakan

masalah-masalah kontroversial dan dapat dipecahkan melaui diskusi.

2. Siswa harus siap, semua bahan dan alat yang diperlukan benar-benar

telah disiapkan dengan baik.

3. Perencanaan harus dilakuakan atau agenda. Perlu adanya pernyataan

pembukaan tentang tujuan dan tatacara diskusi yang lebih bersifat

saran (suggestive) darpada merupakan resep yang harus diikuti

(prescriptive). Dan jika kelompok memerlukannya, penyesuaian dapat

dilakukan.

b) Gunakan batu loncatan untuk memulai diskusi.

Bentuk teknik yang dapat digunakan diantaranya adalah:

1. Mengemukakan masalah yang bisa dialakukan dengan bermain peran,

hasil studi kasus secara tertulis.

2. Dapat pula dikemukakan pertanyan-pertanyaan terbuka yang

menantang.

3. Menantang kelompok dengan menyajikan kutipan atau pernyataan

atau pertanyaan yang menantang.

4. Dapat pula dengan kuis atau tes awal.

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

23

c) Menciptakan lingkungan agar dapat saling berhadapan

1. Menyususn ruang diskusi setengah lingkaran atau lingkaran penuh,

merupakan bentuk pengaturan yang baik.

2. Mengusahakan diskusi berlangsung informal namun diupayakan agar

tidak meluncur menjadi wadah ketidaktahuan.

3. Menekankan penghargaan setiap saat terhadap setiap orang.

4. Mendorong peserta yang malu agar berpartisipasi melalui pertanyaan-

pertanyaan langsung kepada mereka. Pertanyaan seperti, “apakah

Anda sependapat” atau ‘apakah Anda akan memberi komentar /

pendapat”.

d) Mengupayakan agar diskusi terus berjalan

1. Mengusakan agar pembahasan tetap berada pada jalurnya. Untuk

perlu pernyataan kembali tentang masalah yang dibahas, atau

reorientasi dibantu dengan ringkasan atau sebagai kesimpulan.

2. Mendorong agar terjadi saling-diskusi sepanjang aturan-aturan diikuti.

Mengemukakan pertanyaan terhadap keseluruhan dari siswa ke siswa.

3. Harus diyakini bahwa pandangan siswa adalah penting. Saat itu

kadang-kadang guru harus mengangkat permasalahan atau topik yang

berbeda dan jika perlu bahkan yang bertentangan, namun pandangan

guru harus tepat jika diungkapkan. Misalnya mengemukakan

pertanyaan dengan mengatakan “Sebagian orang tidak sependapat

bahwa melakukan hal itu akan memberi manfaat”

4. Membiarkan diskusi bersifat impersonal, pada tingkat rasional. Itu

berarti emosi harus dikendalikan

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

24

5. Menghentikan diskusi yang tidak efektif, emosional, tidak penting

(immaterial) sebelum menimbulkan kekacauan di dalam kelas.

e) Mengupayakan berpikir tingkat tinggi

1. Mengatasi ketidakruntutan (inconsistencies, logika yang keliru, dan

kedangkalan). Mengupayakan agar fakta yang salah dikoreksi dan jika

perlu fakta-fakta yang benar disampaikan.

2. Mengupayakan agar siswa mengklarifikasikan pemikirannya.

Menanyakan mengapa mengatakan hal seperti itu dan mengapa

meyakini hal itu. Memaksa mereka untuk menguji pendapatnya

sendiri atau pendapat temannya secara kritis.

3. Mengupayakan mengatasi ketidakjelasan. Meminta siswa memberi

ilustrasi tentang apa yang dikatakannya. Meminta mereka untuk

menjelaskan pendapatnya.

f) Mengusahakan agar diskusi sesuai dengan yang diharapkan. Meminta

kepada siswa agar mengintegrasikan dan mensintesakan pendapat-

pendapat yang beragam. Mengusahakan agar diskusi terbuka, dan

membiarkan agar kesimpulan, kesepakatan, dan posisi akhir menjadi milik

mereka bukan apa yang guru simpulkan.

Diskusi kelompok merupakan pilihan yang tepat pada strategi belajar-

mengajar. Tidak hanya mengantar pada tujuan instruksional, tetapi juga

memberikan tujuan iringan (nutrunant effect) tertentu kepada siswa. Di dalam

diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap

terbuka, mengaktalisasikan diri, percaya diri, dan sebagainya (Gulo, 2002:126).

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

25

Menurut Gulo (2002:127-129), kelompok yang dimaksud dalam strategi

belajar mengajar ini adalah dynamic group (kelompok dinamik). Kelompok ini

mempunyai lima ciri pokok sebagaimana dijelaskan berikut ini:

1. Interaksi

Anggota-anggota suatu kelompok terikat pada pokok pembicaraan

tertentu. Keterikatan pada pokok pembicaraan ini menimbulkan

komunikasi. Di dalam kelompok, seorang berbicara yang lain

mendengarkan, ada juga yang bertanya dan ada yang menjawab. Diskusi

dalam kelompok berjalan lancar dan makin bermutu jika ditunjang dengan

sumber-sumber informasi seperti buku, surat kabar, rekaman, atau

narasumber. Tanpa adanya interaksi, maka kumpulan ini tidak dapat

disebut sebagai kelompok.

2. Tujuan

Suatu kelompok diskusi mempunyai tujuan bersama yang jelas. Tanpa

tujuan yang jelas, maka kelompok itu mengalami desintegrasi. Tujuan

yang samar-samar menyebabkan kurangnya motivasi di antara anggota

kelompok, ikatan kelompok kurang kokoh, kohesivitasnya menjadi lemah.

Oleh karena itu, sebelum kelompok membahas permasalahan, setiap

anggota harus memahami secara jelas tujuan yang akan dicapai dalam

diskusi.

3. Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan ini tidak selalu berada dalam diri seseorang, etapi

dapat berpindah dari satu orang kepada yang lainnya. Pada saat seseorang

berbicara maka dialah pemimpin pembicaraan di dalam kelompok.

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

26

Namun, sering juga kepemimpinan suatu kelompok ditetapkan secara

formal oleh anggota kelompok itu sendiri, hal ini dilakukan agar

pembicaraan berjalan secara disiplin dan terarah pada tujuan. Ini tidak

berarti bahwa fungsi kepemimpinan menmpuk pada diri seseorang. Fungsi

kepemimpinan dibagi-bagi di antara anggota kelompok guna

memanfaatkan secara optimal kelebihan-kelebihan yang ada pada setiap

anggota.

4. Norma

Setiap anggota kelompok terikat pada norma-norma tertentu. Umumnya

norma-norma tersebut bersifat implisit tetapi sering dinyatakan secara

eksplisit. Norma-norma yang harus ditaati anggota kelompok seperti tidak

berbicara keras-keras, tidak boleh melarang anggota lain berbicara,

berbicara tidak lebih dari 3 menit, berbicara melalui pimpinan kelompok,

dan sebagainya. Ketaatan terhadap norma-norma tersebut akan membuat

kelompok lebih kohesif dan efisien.

5. Emosi

Setiap anggota dalam kelompok mengalami cetusan-cetusan emosional

tertentu. Rasa bosan, kecewa, senang, kesal, tertarik, merasa ditolak,

merasa bangga, dan sebagainya, semua dapat terjadi jika setiap orang aktif

di dalam kelompok. Di dalam kelompok timbul dua bentuk perasaan, yaitu

perasaan individu dan perasaan kelompok.

Menurut Joyce (dalam Gulo, 2002:132), tujuan-tujuan pengajaran yang dapat

dicapai melalui diskusi kelompok ini, dapat berupa tujuan instruksional

(instructional) meliputi, pandangan yang konstruktif terhadap pengetahuan,

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

27

kedisiplinan berinkuiri, dan keefektifan memproses dan memimpin kelompok.

Serta tujuan iringan (nurtunant ) yang meliputi, afiliasi dan kehangatan

hubungan antarpribadi, komitmen terhadap inkuiri sosial, kebebasan sebagai

siswa, dan penghargaan terhadap martabat manusia dan komitmen terhadap

kemajemukan. Sebelum masuk ke dalam diskusi kelompok, guru harus

mengetahui pasti bahwa setiap siswa telah mengeahui tujuan yang ingin dicpai

oleh masing-masing kelompok. Di dalam diskusi kelompok guru perlu

melakukan pemantauan untuk mengetahui kesulitan masing-masing kelompok

dalam berdiskusi dan memberi pengarahan kepada mereka (Gulo, 2002:132).

Page 44: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

28

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 ,

pada bulan Agustus di SD Negeri 1 Gumukrejo.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1

Gumukrejo tahun pelajaran 2015/2016. Dan sampel dalam penelitian ini adalah

siswa-siswi kelas Vb (sebagai kelas eksperimen) dan kelas Va sebagai kelas

kontrol) dengan teknik cluster random sampling, karena di dalam pengambilan

sampel, peneliti memilih sampel secara acak (Sugiyono, 2010:132).

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan

desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen. Pada pertemuan pertama sebelum

pembelajaran kedua kelas diberikan pretes. Kelas eksperimen diberi perlakuan

dengan media animasi melalui metode diskusi, sedangkan kelas kontrol

menggunakan media gambar melalui metode diskusi. Selanjutnya kedua kelas

diberikan postes dengan soal yang sama pada pretes dan selanjutnya hasil akan

dibandingkan.

Page 45: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

29

Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

I O1 X O2

II O1 C O2

Keterangan: I = Kelompok eksperimen (kelas Vb)II = Kelompok kontrol (kelas Va)X = Perlakuan di kelas eksperimen dengan media animasiC = Perlakuan di kelas kontrol dengan media gambarO1= PretesO2= Postes

Gambar 2. Desain kelompok kontrol tak ekuivalen (dimodifikasi dariSugiyono, 2010: 116)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap prapenelitian sebagai berikut :

a) Membuat surat izin untuk penelitian pendahuluan ke sekolah tempat

diadakannya penelitian.

b) Mengadakan observasi ke sekolah, untuk mendapatkan informasi

tentang keadaan kelas yang menjadi subjek penelitian.

c) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

d) Membuat media animasi dengan cara sebagai berikut :

Page 46: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

30

1) Penentuan konsep animasi dengan cara menetapkan :

Tujuan pembelajaran dengan media animasi pada penelitian ini

adalah siswa mampu menjelaskan hubungan antara fungsi organ

pencernaan dengan makanan, dan fungsi organ pencernaan dengan

kesehatan.

2) Jenis animasi yang akan digunakan berupa animasi komputer.

3) Pembuatan skenario pembelajaran dengan media animasi untuk

setiap pertemuan. Uraian materi pokok pada setiap pertemuan

adalah sebagai berikut. Pertemuan ke :

Satu dan Dua : Fungsi organ penyusun sistem pencernaan dalam

proses pencernaan terdiri dari berbagai peristiwa pencernaan

(mekanik dan kimiawi) yang terjadi di tiap organ pencernaan mulai

dari mulut hingga anus. Dan hubungannya dengan makanan dan

kesehatan.

4) Mengumpulkan objek penyusun media animasi

5) Media animasi di unduh dari sumber yaitu:

www.google.com

http://www.indi-

smart.com/files/flash/Kelas5_SistemPencernaanManusia.swf

www.youtube.com yang berjudul :

Digestive system - Human Body for kids.FLV

e) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

untuk setiap pertemuan.

Page 47: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

31

f) Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretes-postes untuk pertemuan

pertama dan terakhir, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket

tanggapan siswa.

g) Membentuk kelompok diskusi pada kelas eksperimen dan kontrol .

Setiap kelompok terdiri dari lima orang siswa. Pembentukan kelompok

dilakukan secara acak berdasarkan tempat duduk siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media animasi

melalui metode diskusi untuk kelas eksperimen dan media gambar dengan

diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali

pertemuan. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

A. Kelas eksperimen (Pembelajaran dengan media animasi)

Kegiatan Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal

pilihan jamak dan uraian mengenai organ pencernaan beserta

fungsinya dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.

b) Siswa mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran

c) Siswa menerima apersepsi dengan menjawab pertanyaan

Pertemuan I : “ Mengapa selesai berolah raga kalian merasakan

haus dan lapar?”

Pertemuan II : “Mengapa kita butuh makan? Mengapa kita perlu

makan makanan 4 sehat 5 sempurna”.

d) Siswa diberikan motivasi sesuai materi setiap pertemuan.

Page 48: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

32

Pertemuan I & II : Siswa menerima motivasi dengan memperoleh

penjelasan sederhana mengenai manfaat

mempelajari organ pencernaan manusia.

Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri 5 orang.

b) Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk pertemuan I

dan II dengan topik permasalahan: organ pencernaan manusia

beserta fungsinya dan hubungannya dengan makanan dan

kesehatan tubuh.

c) Siswa diberi bimbingan dalam mengerjakan LKS untuk menggali

informasi melalui media animasi.

d) Siswa berdiskusi untuk menjawab LKS, setelah selesai

menyelesaikan LKS, tiap kelompok mengumpulkan LKS.

e) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

dan kelompok lain memberi tanggapan ataupun pertanyaan,

sehingga terjadi diskusi kelas.

f) Siswa mendengarkan penjelasan materi yang belum dipahami.

Kegiatan Penutup

a) Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan untuk

pembelajaran hari ini.

b) Siswa mengerjakan soal prites pada akhir pembelajaran

c) Guru menutup kegiatan pembelajaran.

Page 49: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

33

B. Kelas Kontrol (Pembelajaran dengan media gambar)

Kegiatan Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal

pilihan jamak dan uraian mengenai organ pencernaan beserta

fungsinya dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.

b) Siswa mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran

c) Siswa menerima apersepsi dengan menjawab pertanyaan

Pertemuan I : “ Mengapa selesai berolah raga kalian merasakan

haus dan lapar?”

Pertemuan II: “Mengapa kita butuh makan? Mengapa kita perlu

makan dengan 4 sehat 5 sempurna?”.

d) Siswa diberikan motivasi sesuai materi setiap pertemuan.

Pertemuan I & II : Siswa menerima motivasi dengan memperoleh

penjelasan sederhana mengenai manfaat

mempelajari organ pencernaan manusia.

Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri 5 orang.

b) Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk pertemuan I

dan II dengan topik permasalahan: organ pencernaan manusia

beserta fungsinya dan hubungannya dengan makanan dan

kesehatan tubuh.

c) Siswa diberi bimbingan dalam mengerjakan LKS untuk menggali

informasi melalui media gambar.

d) Siswa berdiskusi untuk menjawab LKS, setelah selesai

menyelesaikan LKS, tiap kelompok mengumpulkan LKS.

Page 50: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

34

e) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

dan kelompok lain memberi tanggapan ataupun pertanyaan,

sehingga terjadi diskusi kelas.

f) Siswa mendengarkan penjelasan materi yang belum dipahami.

Kegiatan Penutup

a) Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan untuk

pembelajaran hari ini.

b) Siswa mengerjakan soal postes pada akhir pembelajaran

c) Guru menutup kegiatan pembelajaran.

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu berupa hasil belajar siswa pada materi organ

pencernaan pada manusia yang diperoleh dari nilai pretes dan postes.

Hasil belajar siswa ditinjau berdasarkan perbandingan gain yang

dinormalisasi atau N-gain (g). Gain yang dinormalisasi (N-gain)

dihitung dengan formula sebagai berikut:

‹g› = Sf - Si

100 - Si×100

Keterangan : g = Gain yang dinormalisasi, Sf = posttest, Si = pretest(modifikasi dari Hake, 1998:65).

Page 51: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

35

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data aktivitas siswa untuk tiap pertemuan dan

data angket tanggapan siswa terhadap media animasi melalui metode

diskusi.

2. Teknik Pengumpulan Data

a) Pretes dan Postes

Data hasil belajar siswa berupa nilai pretes dan postes. Nilai pretes

diambil dari pertemuan pertama pada setiap kelas,untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan nilai postes diambil di akhir

pebelajaran pada pertemuan ketiga setiap kelas, baik kelas eksperimen

maupun kontrol. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu:

S =R

N×100

Keterangan : S = Nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dariitem atau soal yang dijawab benar. N = jumlah skormaksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008:112).

b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang

diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin

kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar

observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang

diamati yaitu: aktivitas siswa bekerjasama dengan teman, melakukan

kegiatan diskusi, mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Page 52: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

36

Tabel 2. Lembar observasi aktivitas belajar siswa

No NamaAspek yang diamati

A B C D1 2 1 2 1 2 1 2

123

dst.Jumlah (Xi)

Skor maks (n)Rata-rata ( )

Catatan : Berilah tanda checklist (√) pada setiap item yang sesuai.Sumber dimodifikasi dari Arikunto (2010:183).

Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa:

A. Mengemukakan pendapat/ ide1. Tidak mengemukakan pendapat/ide (diam saja).2. Mengemukakan pendapat/ide.

B. Mengajukan pertanyaan:1. Tidak mengajukan pertanyaan (diam saja).2. Mengajukan pertanyaan.

C. Bekerja sama dalam kelompok:1. Tidak mau bekerjasama dengan teman (diam saja)2. Bekerjasama dengan teman anggota kelompok.

D. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan secara sistematis dan menjawab pertanyaandengan benar.

2. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secarasistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

F. Teknik Analisis Data

Data yang berupa nilai pretest, posttest, dan N-gain score pada kelas kontrol

dan eksperimen dianalisis dengan uji u dengan bantuan program SPSS versi 17

sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

Page 53: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

37

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan uji Lilliefors dilakukan dengan bantuan

program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

b. Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga

yang lainnya (Pratisto, 2004:5).

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji

perbedaan dua rata-rata dengan bantuan program SPSS versi 17.

a. Uji U (Uji Mann Whitney)

Apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka

dilakukan Uji U atau Uji Mann Whitney.

1. Hipotesis

Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol

H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelaseksperimen

dengan kelas kontrol

2. Kriteria Uji- Jika p-value > 0,05 maka terima Ho Jika p-value < 0,05 maka

tolak Ho (Pratisto, 2004:36).

Page 54: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

38

3. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan

data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan

menggunakan indeks aktivitas siswa. Langkah–langkah yang dilakukan

untuk yaitu:

1) Menghitung rata–rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

100%n

XiX x

Keterangan: X = Rata-rata skor aktivitas siswa, ∑Xi = Jumlahskor yang diperoleh, n = Jumlah skor maksimum(dimodifikasi dari Sudjana, 2002:67).

2) Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa

sesuai klasifikasi pada Tabel 3.

Tabel 3. Klasifikasi Indeks Aktivitas SiswaPersentase (%) Kriteria

87,50 – 10075,00 – 87,4950,00 – 74,99

0 – 49,99

Sangat baikBaik

CukupKurang

Sumber : Hidayati (dalam Suwandi, 2012:37).

4. Pengolahan Data Angket Siswa

Data ini diperoleh dengan menyebarkan angket tanggapan siswa yang

berisikan 8 pernyataan, 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif.

Skor 1 (satu) untuk menyatakan setuju bagi pernyataan positif dan tidak

setuju bagi pernyataan negatif. Skor 0 (nol) untuk menyatakan tidak

setuju bagi pernyataan positif dan setuju bagi pernyataan negatif. Selain

itu terdapat 1 pertanyaan terbuka untuk mengetahui hal-hal lain yang

ingin disampaikan oleh siswa tentang brosur (Aini, 2011: 36).

Page 55: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

39

Skor per item angket dapat dilihat dalam Tabel 4

Tabel 4. Skor per item angket

No. ItemSoal

Sifat PernyataanSkor

0 11 Positif TS S2 Positif TS S3 Negatif S TS4 Positif TS S5 Negatif S TS6 Positif TS S7 Negatif S TS8 Negatif S TS

Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju

Kemudian dilakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat

untuk memberi gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap

jawaban berdasarkan pertanyaan angket.

Tabel 5. Tabulasi data tanggapan siswa

No.Pertanyaanangket

Pilihanjawaban

Nomor responden siswa Persentase(%)1 2 Dst

1S

TS

2S

TS

DstS

TS

Sumber: dimodifikasi dari Purwanto (2010: 52)

Jumlah skor setiap angket dihitung untuk mengetahui tanggapan masing-

masing siswa tentang kemenarikan bahan ajar brosur. Menghitung skor

yang diperoleh dalam bentuk presentase. Teknik ini sering disebut

dengan teknik deskriptif kualitatif dengan presentase. Adapun rumus

untuk analisis deskriptif presentase menurut Ali (1992: 46) adalah:

persentase tanggapan siswa (%) = n x 100%

N

Page 56: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

40

Keterangan: n = skor yang diperoleh sampel

N = skor yang semestinya diperoleh sampel

% = persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur

Tabel. 6 Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur

Persentase (%) Kriteria

100 Semuanya

76 – 99 Sebagian besar

51 – 75 Pada umumnya

50 Setengahnya

26 – 49 Hampir setengahnya

1 – 25 Sebagian kecil

0 Tidak ada

Sumber : dimodifikasi dari Qirana, Rohendi dan Kusnendar (2009: 3)

Page 57: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penggunaan media animasi berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas

belajar siswa sebesar 78 % pada materi pokok organ pencernaan manusia.

2. Penggunaan media animasi berpengaruh secara signifikan untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi pokok organ

pencernaan manusia dengan rata-rata N-gain sebesar 48,24

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Peneliti lain yang akan menerapkan pembelajaran media animasi,

hendaknya terlebih dahulu mengajar materi lain dengan media animasi

sehingga siswa terlatih dan terbiasa dengan pembelajaran yang digunakan.

2. Sebaiknya sebelum mengajar, guru mempersiapkan terlebih dahulu

peralatan yang menunjang seperti LCD dan speaker yang digunakan untuk

membantu penampilan media animasi sehingga lebih efektif dalam

pembelajaran.

Page 58: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. RinekaCipta. Jakarta.

Aini, Q. 2011. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Prestasi Belajarpada Materi Pokok Ekosistem. Skripsi. Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan jurusan P.MIPA Program Studi S1 Pendidikan Biologi.Universitas lampung. Bandar Lampung.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Jakarta

Angkowo, R., dan A., Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran.Grasindo. Jakarta

Ariansyah. 2009. Penguasaan Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia OlehSiswa Pada Penggunaan Animasi Multimedia Melalui PembelajaranKooperatif Tipe TPS. Skripsi. UNILA. Bandar Lampung

Arifin, Z dan Setiawan. 2011. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT.Skripba. Jakarta

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. PT. Raja grafindo Persada. Jakarta.

Burke, K. A, S. Greenbowe, dan G. Windschitl. 1998. Developing and UsingConceptual Computer Animations for Chemistry Instruction. J. OfChemical. 75: 1658. Tersedia: http://www.library.uq.edu.au.

Dalacosta, K. dan J. A. Palyvos. 2008. Multimedia application with animatedcartoons for teaching science in elementary education. National TechnicalUniversity of Athens. Greece.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S.B. dan A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.Jakarta.

Page 59: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

52

Eggen, P. dan D. Kauchak. 1997. Educational Psychology. Prentice-Hall Inc.New Jersey.

Fernandes, I .2002. Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creativeGuide. McGraw- Hill/Osborn. California.

Gulo,W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. PT.Grasindo. Jakarta.

Hake, R.R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory PhysicsCourse. Am. J. Phys., Vol. 66, No. 1 [Online]http://web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/ minipaper/papers/Hake.pdf.Diakses pada Kamis 25 Mei 2013 9: 20: 45.

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamzah, M.F. 2012. Inovasi Pembelajaran dengan Media Animasi.Tersedia:http://www.Fauzihamzahmuhamad.blogspot.com

Herlanti, Y. 2010. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. UIN SyarifHidayatullah. Jakarta . www.p4tkmatematika.org. Diakses pada 20 Oktober2013.

Latuheru, J. 1988. Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar-Mengajar MasaKini). Depdikbud. Jakarta

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta

Muhaemin. 2011. Perencanaan Pembelajaran IPA. Unila Press. Bandar Lampung

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, danImplementasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan RancanganPercobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Prawiradilaga, D.S. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Kencana. Jakarta.

Purwanto, M. N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Purwanto, N. 2001. Statistika untuk Penelitian. Pustaka Pelajar. Surakarta.

Qirana, S.D., Rohendi, J., dan Kusnendar. 2009. Penerapan Model ExplicitInstruction dalam memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) padaMateri Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. UPI. Bandung.

Page 60: PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/25222/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfviii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pagelaran tanggal 28 Juni 1991, anak ketiga

53

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana. Jakarta

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Shabrina. L. 2012. Skripsi: Upaya meningkatkan pemahaman konsep dan dayakreatif siswa melalui media animasi. Universitas pendidikan Indonesia.Bandung.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Tarsit. Bandung

Sudjana, N dan A. Rivai. 2005. Media Pengajaran. CV Sinar Baru. Bandung

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan . Alfabeta. Bandung.

Suheri, A. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Informatika Volume 2No 1 Periode Juli-Desember 2006. Institut Teknologi Bandung.http://www.google.com/ (22 Oktober 2012; 21.00 WIB)

Sukmadinata, N.S. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. RemajaRosdakarya. Bandung.

Suwandi, T. 2012. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Open-Endedterhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah oleh Siswa.[Skripsi]. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Kencana.Jakarta

Wahab, A. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar. Alfabeta. Bandung.