penggunaan letter of credit dan telegraphic …/penggunaan...bergantung pada cuaca, begitu pula...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DAN TELEGRAPHIC
TRANSFER SEBAGAI METODE PEMBAYARAN
INTERNASIONAL PADA CV SOLO ETHNIC
DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program DIII Bisnis Internasional
Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Muhammad Barkah Winata
F3109044
PROGRAM STUDI DIPLOMA III BISNIS INTERNASIONAL
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DAN TELEGRAPHIC TRANSFER SEBAGAI METODE PEMBAYARAN INTERNASIONAL PADA CV
SOLO ETHNIC DI SURAKARTA
MUHAMMAD BARKAH WINATA F3109044
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
lebih mendalam dan pemahaman mengenai sistem pembayaran yang diterapkan oleh CV Solo Ethnic Furniture. Dalam melakukan transaksi ekspor impornya CV Solo Ethnic menggunakan metode pembayaran Letter of Credit dan Telegraphic Transfer.
Penelitian ini menggunakan dasar metode analisis Deskriptif, yaitu data-data yang ada diuraikan atau dijelaskan secara verbal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pengamatan langsung dan interview pada staff dan pejabat CV Solo Ethnic Furniture. Sedangkan data sekunder diperoleh sumber pustaka berupa modul dan literatur juga mengambil referensi dari sumber situs online.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa CV Solo Ethnic dalam melakukan transaksi dengan client di luar negeri menggunakan metode Telegraphic Transfer dengan Advance Payment dan menggunakan Letter of Credit jenis irrevocable. Hambatan yang sering ditemui adalah pemeriksaan L/C yang terkadang menemui kesalahan serta teknis dalam produksi yang sangat bergantung pada cuaca, begitu pula dengan jadwal kapal yang sering mundur juga karena keadaan cuaca yang terkadang kurang bersahabat.
Berdasarkan hambatan yang ditemui, saran yang dapat diberikan antara lain CV Solo Ethnic sebaiknya menggunakan jasa ahli dalam menggunakan Letter of Credit mengingat apabila terjadi kesalahan penulisan akan berakibat merugikan. Untuk hambatan teknis berupa cuaca yang berpengaruh pada ketepatan waktu pengiriman barang, ada baiknya CV Solo Ethnic melakukan booking moda transportasi barang jauh hari sebelum late date of shipment di L/C. Persiapan stok kayu untuk order berikutnya juga dapat meminimalisir resiko keterlambatan.
Kata kunci: Sistem Pembayaran, Letter of Credit, Telegraphic Transfer, Advance Payment.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
THE APPLICATION OF LETTER OF CREDIT AND TELEGRAPHIC TRANSFER AS INTERNATIONAL PAYMENT METHOD
AT CV SOLO ETHNIC IN SURAKARTA
MUHAMMAD BARKAH WINATA F3109044
This final project writing aims to obtain a more in-depth description and
comprehension about the applied payment system in CV Solo Ethnic Furniture. For export-import transaction, CV Solo Ethnic has been using Letter of Credit and Telegraphic Transfer as its payment instruments.
This research used descriptive analysis method, namely the existing data was elaborated and explained verbally. This research used two data sources; they are primary data and secondary ones. The primary data was obtained directly from direct observation and interview to staffs and managers of CV Solo Ethnic. Meanwhile, the secondary data was obtained from book or other source relevant to the subject matter studied.
Based on the result of this research, conclusions that can be made are CV Solo Ethnic in order to settle the transaction with foreign client has been using Telegraphic Transfer with Advance Payment based and Irrevocable Letter of Credit as their payment instruments. Some problems that usually found are some miss spelling in “L/C checking” and bad weather that make the date of finishing production should be postponed. The weather problem also impacted the date of shipment.
Based on the problems, some advices that can be given are hiring some experts in handling Letter of Credit to avoid errors on miss spelling L/C, booking ship space a week before the late date of shipment also necessary. To avoid the risk of the arriving late of goods, CV Solo Ethnic better prepare the stock of logs to handle the next order.
Keywords: Payment system, Letter of Credit, Telegraphic Transfer, Advance Payment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
Surakarta, 6 Juni 2012
Telah disetujui oleh dosen pembimbing
Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si
NIP.196705231994031002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
“Seek knowledge from the cradle to the grave”
Muhammad SAW
“Beri aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar!”
Andrea Hirata
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak dan ibu yang tak pernah kehilangan
semangat untuk menyekolahkan anaknya.
2. Pakde Dindut dan Bude, terima kasih telah
banyak sekali membantu saya.
3. Penghuni House of Gajayana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik Tugas
Akhir dengan judul “PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DAN
TELEGRAPHIC TRANSFER SEBAGAI METODE PEMBAYARAN
INTERNASIONAL PADA CV SOLO ETHNIC DI SURAKARTA”.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melengkapi dan
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi
Diploma III Bisnis Internasional pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penulis menyadari proses penyusunan Tugas akhir ini dapat berjalan lancar
tentunya karena bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Hari Murti, M.Si selaku Ketua Program Studi D III Bisnis
Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan penulis
selama penyusunan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Samsudin serta seluruh staff karyawan CV Solo Ethnic Furniture.
6. Keluargaku tercinta yang selalu mendampingi dan berkorban segalanya.
7. Arum Citra, terima kasih.
Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.
Surakarta, 6 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABSTRAKSI ........................................................................................................ ii
PERSETUJUAN ................................................................................................... iv
PENGESAHAN.................................................................................................... v
MOTTO................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
E. Metode Penelitian ........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prosedur Ekspor ........................................................................... 7
B. Pengertian Sistem Pembayaran Ekspor ...................................... 11
C. Jenis-jenis Pembayaran Ekspor................................................... 13
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitan .......................................................... 27
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................ 27
2. Lokasi Perusahaan ................................................................ 28
3. Struktur Organisasi ............................................................... 29
4. Personalia Perusahaan dan Jam Kerja ................................. 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
5. Produk yang Dihasilkan ....................................................... 35
6. Proses Produksi ..................................................................... 36
7. Pemasaran Produk ................................................................ 37
8. Pengembangan Produk ......................................................... 39
9. Negara Tujuan Ekspor .......................................................... 40
B. Pembahasan .................................................................................. 41
1. Sistem Pembayaran di CV Solo Ethnic ............................... 41
2. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi .................................. 49
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 52
B. Saran ............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan ................................................................................ 34
Tabel 3.2 Negara Tujuan Ekspor ......................................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prosedur Ekspor ............................................................................... 9
Gambar 3.1 Struktur Organisasi .......................................................................... 29
Gambar 3.2 Bagan Proses Produksi .................................................................... 36
Gambar 3.3 Mekanisme pembuatan Sale’s Contract ......................................... 41
Gambar 3.4 Pembayaran dengan Letter of Credit .............................................. 43
Gambar 3.5 Pembayaran dengan menggunakan Telegraphic Transfer ............ 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Payment Term
4. Invoice
5. Packing List
6. Bill of Lading
7. Inspection Certificate
8. SIUP
9. TDP
10. Keputusan Dewan Pengurus Badan Revitalisasi Industri Kehutanan
11. Katalog Produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DAN TELEGRAPHIC TRANSFER SEBAGAI METODE PEMBAYARAN INTERNASIONAL PADA CV
SOLO ETHNIC DI SURAKARTA
MUHAMMAD BARKAH WINATA F3109044
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
lebih mendalam dan pemahaman mengenai sistem pembayaran yang diterapkan oleh CV Solo Ethnic Furniture. Dalam melakukan transaksi ekspor impornya CV Solo Ethnic menggunakan metode pembayaran Letter of Credit dan Telegraphic Transfer.
Penelitian ini menggunakan dasar metode analisis Deskriptif, yaitu data-data yang ada diuraikan atau dijelaskan secara verbal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pengamatan langsung dan interview pada staff dan pejabat CV Solo Ethnic Furniture. Sedangkan data sekunder diperoleh sumber pustaka berupa modul dan literatur juga mengambil referensi dari sumber situs online.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa CV Solo Ethnic dalam melakukan transaksi dengan client di luar negeri menggunakan metode Telegraphic Transfer dengan Advance Payment dan menggunakan Letter of Credit jenis irrevocable. Hambatan yang sering ditemui adalah pemeriksaan L/C yang terkadang menemui kesalahan serta teknis dalam produksi yang sangat bergantung pada cuaca, begitu pula dengan jadwal kapal yang sering mundur juga karena keadaan cuaca yang terkadang kurang bersahabat.
Berdasarkan hambatan yang ditemui, saran yang dapat diberikan antara lain CV Solo Ethnic sebaiknya menggunakan jasa ahli dalam menggunakan Letter of Credit mengingat apabila terjadi kesalahan penulisan akan berakibat merugikan. Untuk hambatan teknis berupa cuaca yang berpengaruh pada ketepatan waktu pengiriman barang, ada baiknya CV Solo Ethnic melakukan booking moda transportasi barang jauh hari sebelum late date of shipment di L/C. Persiapan stok kayu untuk order berikutnya juga dapat meminimalisir resiko keterlambatan.
Kata kunci: Sistem Pembayaran, Letter of Credit, Telegraphic Transfer, Advance Payment.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
THE APPLICATION OF LETTER OF CREDIT AND TELEGRAPHIC TRANSFER AS INTERNATIONAL PAYMENT METHOD
AT CV SOLO ETHNIC IN SURAKARTA
MUHAMMAD BARKAH WINATA F3109044
This final project writing aims to obtain a more in-depth description and
comprehension about the applied payment system in CV Solo Ethnic Furniture. For export-import transaction, CV Solo Ethnic has been using Letter of Credit and Telegraphic Transfer as its payment instruments.
This research used descriptive analysis method, namely the existing data was elaborated and explained verbally. This research used two data sources; they are primary data and secondary ones. The primary data was obtained directly from direct observation and interview to staffs and managers of CV Solo Ethnic. Meanwhile, the secondary data was obtained from book or other source relevant to the subject matter studied.
Based on the result of this research, conclusions that can be made are CV Solo Ethnic in order to settle the transaction with foreign client has been using Telegraphic Transfer with Advance Payment based and Irrevocable Letter of Credit as their payment instruments. Some problems that usually found are some miss spelling in “L/C checking” and bad weather that make the date of finishing production should be postponed. The weather problem also impacted the date of shipment.
Based on the problems, some advices that can be given are hiring some experts in handling Letter of Credit to avoid errors on miss spelling L/C, booking ship space a week before the late date of shipment also necessary. To avoid the risk of the arriving late of goods, CV Solo Ethnic better prepare the stock of logs to handle the next order.
Keywords: Payment system, Letter of Credit, Telegraphic Transfer, Advance Payment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak ada satupun negara yang dapat memenuhi semua kebutuhan
baik pangan maupun kebutuhan sampingan untuk dirinya sendiri.
Terkadang juga didapati produksi suatu komoditi di suatu negara berlebih
sehingga perlu menemukan konsumen yang membutuhkan komoditi
tersebut di luar negaranya. Karena itu sejak berpuluh-puluh tahun yang
lalu negara-negara telah bertransaksi jual-beli melewati batas negaranya.
Hal ini jelas memberikan keuntungan kepada negara-negara yang terlibat
dengan kegiatan jual-beli tersebut. Menjual barang dari wilayah batas
kepabeanan disebut ekspor, sedangkan membeli barang di luar batas
kepabeanan dan menjual di dalam wilayah batas kepabeanan disebut
impor. Perdagangan melintasi batas wilayah kepabeanan negara Indonesia
disebut ekspor-impor. Perlahan-perlahan mengikuti arah kemajuan zaman,
perlu ada sistem yang mengatur berlangsungnya kegiatan ini.
Sistem perdagangan internasional tidak lepas dari proses transaksi
yang di dalamnya terdapat tata cara penyelesaian pembayaran
internasional. Beberapa sistem pembayaran antara lain dengan Letter of
Credit (Documentary Credit) dan Non Letter of Credit yang terdiri dari
pembayaran di muka (Advance Payment), secara perhitungan kemudian
(Open Account), secara konsinyasi (Consignment) dan cara pembayaran
lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pemahaman dan pengetahuan eksportir mengenai pemilihan sistem
pembayaran yang akan digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan
transaksi yang akan dilakukan. Maka sebelum menentukan jenis
pembayaran sebaiknya eksportir merundingkan terlebih dahulu rincian
yang mesti dilakukan mulai dari jenis pengiriman hingga jenis
pembayaran. Agar kedua belah pihak terhindar dari resiko kerugian maka
dibuat suatu kebijakan yaitu melalui perjanjian jual-beli (Sale’s Contract).
Sale’s Contract adalah kesepakatan antara kedua belah pihak yang akan
melakukan perdagangan sesuai persyaratan-persyaratan yang telah
disepakati bersama, serta masing-masing pihak harus melakukan semua
kewajiban yang telah disepakati.
Setiap negara mempunyai peraturan serta sistem perdagangan yang
berbeda-beda, karena itu, mereka yang terlibat dalam transaksi ekspor-
impor tersebut, baik para pengusaha atau petugas-petugas bank, sangat
perlu mengikuti perkembangan-perkembangan serta sistem perdagangan
luar negeri, baik yang berlaku di Indonesia maupun di pelbagai negara lain
(Roselyne Hutabarat, 1992:2).
CV Solo Ethnic merupakan perusahaan furniture yang berorientsi
ekspor. Sebagian besar produknya diekspor ke negara-negara Eropa.
Sistem pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan ekspor
lebih banyak menggunakan Letter of Credit dan Telegraphic Transfer.
Kedua jenis pembayaran ini dinilai yang paling banyak diminta oleh
buyer. Namun untuk menghindari kesalahan pengetikan dalam L/C yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mengakibatkan diulurnya pembayaran dari bank importir maka buyer
biasanya juga memilih sistem pembayaran Advance Payment melalui
Telegraphic Transfer. Tentunya penggunaan Advance Payment
diperuntukkan bagi buyer yang telah menjalin hubungan bisnis cukup
lama dengan perusahaan dan telah sepenuhnya dipercaya.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengungkapkan
berbagai masalah tentang metode pembayaran dengan mengambil judul
“PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DAN TELEGRAPHIC
TRANSFER SEBAGAI METODE PEMBAYARAN INTERNASIONAL
PADA CV SOLO ETHNIC DI SURAKARTA”
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah bertujuan sebagai pedoman bagi penulis agar
tetap berada dalam pembahasan yang dipetakan dalam point-point berikut
sehingga pembahasan kemudian tidak melenceng dari masalh yang diteliti.
Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem pembayaran ekspor yang dilakukan di
CV Solo Ethnic?
2. Hambatan-hambatan apa yang ditemui dalam penerapan sistem
pembayaran ekspor pada CV Solo Ethnic?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Untuk mengetahui penerapan sistem pembayaran ekspor yang
dilakukan di CV Solo Ethnic.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami dalam penerapan
sistem pembayaran ekspor pada CV Solo Ethnic.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi eksportir
Diharapkan para pelaku ekspor yang baru memulai atau memerlukan
pengetahuan mengenai sistem pembayaran dapat menjadikan
penelitian ini sebagai referensi.
2. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan tentang hal-hal baru yang harus
diterapkan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan volume
ekspor.
3. Manfaat bagi mahasiswa
Sebagai bacaan dan tambahan referensi bagi mahasiswa khususnya
jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir
dengan pokok permasalahan yang sama.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai penulis pada penelitian ini adalah
metode penelitian secara deskriptif yang menggambarkan suatu obyek
permasalahan yang dalam hal ini adalah permasalahan tentang
pengembangan proses produksi furniture kualitas ekspor.
Metode ini terdiri dari:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap obyek permasalahn
yang diangkat penulis mengenai penerapan sistem pembayaran.
2. Jenis dan Alat Pengumpul Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah Sejarah Perusahaan,
Struktur Organisasi, Dokumen-dokumen yang digunakan,
proses pembayaran ekspor yang dilakukan CV Solo Ethnic.
2) Data Sekunder
Data yang diperolah secara tidak langsung melalui studi
kepustakaan yang meliputi dokumen-dokumen, peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber-sumber tertulis
lainnya.
b. Alat Pengumpul Data
1) Observasi
Metode ini dilakukan dengan mempelajari dan mengamati
kegiatan produksi hingga proses pengiriman yang dilakukan
CV Solo Ethnic
2) Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data yang secara langsung
diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang
terkait langsung dengan kegiatan produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3) Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data yaitu dengan mempelajari
buku referensi, catatan, dokumen maupun arsip yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prosedur Ekspor
Prosedur ekspor adalah tata cara yang harus ditempuh dalam
memenuhi ketentuan peraturan pemerintah serta kelaziman yang berlaku
dalam pelaksanaan suatu transaksi ekspor.
Proses perdagangan internasional terasa berbelit-belit, menurut
Amir M. S. (2000:5) hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan (geo-politik)
2. Barang yang dikirim, atau diangkut dari suatu negara ke negara lainnya
melalui bermacam peraturan pabean yang bersumber dari pembatasan
yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
3. Antara suatu negara dengan negara yang lainnya beda sehingga
terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, tarakan dan hubungan,
hukum dan usance dalam perdagangan dan lain-lain.
Pelaku ekspor sebaiknya mempelajari terlebih dahulu prosedur ekspor
guna meminimalisasi kesalahan prosedur saat melakukan perdagangan
internasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Gambar 2.1 Prosedur Ekspor
Sumber: Amir M. S. (2000:5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Keterangan:
1. Eksportir menerima order (pesanan dari langganan luar negeri (B-A)
2. Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C untuk dan atas nama
eksportir (H-A)
3. Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir maker pemilik
barang atau produsen (A-C)
4. Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusus untuk
diekspor (sea-worthy packing) (A)
5. Eksportir memesan ruang kapal (booking) dan mengeluarkan shipping
order pada maskapai pelayaran (A-D)
6. Eksportir menyelesaikan semua formulir eksportir dengan semua
instansi ekspor yang berwenang (A-E)
7. Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kapal dengan
atau tanpa menggunakan perusahaan ekspedisi (A-D)
8. Eksportir mengurus bill of lading dengan maskapai pelayaran (A-D)
9. Eksportir menutup asuransi laut deangan maskapai asuransi (A-F)
10. Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya (A)
11. Mengurus consular-invoice dengan trade counselor kedutaan Negara
importir (A-G)
12. Menarik wesel kepada opening bank dan menerima hasilnya dari
negosiasi bank (A-H)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
13. Negotiating bank mengirimkan shipping-document kepada
principalnya di negara importir (H-I)
14. Eksportir mengirimkan shipping-advice dan copy shipping document
kepada importir (A-B)
B. Pengertian Sistem Pembayaran Ekspor
Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan
pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang
digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai
dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada
penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga
berikut aturan mainnya. (http://www.bi.go.id)
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat
aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi. (http://id.wikipedia.org)
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
pembayaran ekspor merupakan metode pemindahan nilai atau dana yang
terjadi dalam transaksi lintas negara.
Perdagangan internasional berkaitan erat dengan transaksi
pembayaran, sebagai akibat adanya bermacam-macam transaksi ekonomi,
seperti jual beli barang maupun jasa, pemberian dan perluasan fasilitas
kredit dalam rangka impor maupun ekspor. Untuk itu perbankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mempunyai peran penting sebagai lembaga mediasi/perantara dalam
rangka lalu-lintas transaksi perdagangan internasional (Bimo Rizky
Samudro, Tetuko Rawidyo Putro, Sarjiyanto, 2007:1)
Peranan perbankan sebagai mediator lalu-lintas pembayaran dan
dokumen perdagangan internasional harus mengacu pada peraturan serta
ketentuan-ketentuan yang berlaku secara internasional:
1. Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (1993
Revision)
2. International Chamber of Commerce Uniform Rules for Bank to Bank
Rembusement under Documentary Credit. Publication No.525 (URR
525). Ketentuan seragam antar bank yang menyangkut bank to bank
reimbusement yang diterbitkan ICC (International Chamber of
Commerce) berlaku sejak 1 Januari 1996.
3. International Chamber of Commerce Uniform Rules for Collection
(URC: 525) Publication No. 522. Ketentuan seragam dalam transaksi
bisnis internasional yang menyangkut documentary collection
(inkaso) yang berlaku mulai 1 Januari 1996.
4. Incoterms 2000 (International Commercial Terms) Publication No.
560. Ketentuan seragam dalam hal penyerahan barang dan
pembayaran serta perpindahan tanggung jawab resiko dalam transaksi
internasional. Berlaku mulai 2000.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5. IKPI (Iktisar Ketentuan Perbankan Indonesia) berisi ketntuan-
ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia khususnya jilid III,
tentang transaksi devisa dan perdagangan internasional.
Hubungan antar bank yang bersifat korespondensi biasa dapat
ditingkatkan menjadi bentuk kerjasama dengan adanya rekening koran
(deposit account) yang dimiliki masing-masing bank. Jenis rekening
koran tersebut dalam transaksi perdagangan internasional terdiri dari:
a. Nostro Account
Nostro account adalah rekening koran bank nasional dalam bentuk
mata uang asing yang dibuka di negara lain
b. Vastro Account
Vastro account adalah rekening koran dalam mata uang nasional di
bank nasional yang dibuka atau dimiliki oleh bank-bank luar negeri.
C. Jenis-jenis Pembayaran Ekspor
Sejalan dengan penjelasan Roselyne Hutabarat (1992:10) sistem
pembayaran internasional dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1. Advance Payment (Pembayaran di muka)
Advance payment adalah sistem pembayaran di mana pembeli
(importir) membayar di muka (pay in advance) kepada penjual
(eksportir) sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut. Ini
berarti importir memberikan kredit kepada eksportir untuk
mempersiapkan barang-barangnya. oleh karena itu, dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pembayaran di muka maka berarti eksportir mempunyai baik barang-
barang maupun uang. Sistem pembayaran ini menunjukkan bahwa di
dalamnya terdapat faktor-faktor berikut:
a. Kepercayaan importir yang penuh terhadap eksportir bahwa ia
akan menerima barang-barang yang dipesan
b. Keyakinan importir bahwa negara eksportir tidak akan
melarang ekspor barang yang bersangkutan setelah adanya
pembayaran
c. Keyakinan importir bahwa pemerintah di negara importir
mengizinkan adanya pembayaran di muka; kebanyakan negara
tidak mengizinkannya
d. Bahwa importir mempunyai likuiditas yang cukup atau dapat
memperoleh modal kerja melalui fasilitas impor.
Pembayaran di muka adalah lazim dalam saat kondisi pasar yang
baik bagi penjual (seller’s market).
Berdasarkan penjelasan di atas apat disimpulkan bahwa dalam
sistem pembelian ini importir menanggung segala resiko baik tentang
pembayaran yang telah dilakukan maupun tentang kemungkinan tidak
dikirimkannya barang-barang yang dipesan.
2. Open Account
Sistem pembayaran ini adalah kebalikan dari sistem advance
payment. Dalam hal ini yang menanggung resiko adalah eksportir,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
sedangkan yang mendapat fasilitas kredit atau penangguhan bayaran
adalah importir.
Disebutkan open account karena belum dilakukan pembayaran
apa-apa oleh importir kepada eksportir sebelum barang-barang
dikapalkan atau tiba dan diterima importir atau sebelum waktu tertentu
yang telah disepakati. Eksportir setelah melakukan pengapalan barang
akan mengirimkan invoice kepada importir, dan takkan ada dikirimkan
wesel atau instrumen lain oleh eksportir kepada importir.
Open account terjadi apabila:
a. Ada kepercayaan penuh antara importir dan eksportir
b. Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim ke pembeli
c. Eksportir kelebihan dana
d. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang
melarang transfer pembayaran impor tersebut ke dalam
rekening eksportir.
Dalam transaksi ini terdapat resiko-resiko sebagai berikut:
a. Eksportir tidak mendapat perlindungan/kepastian apakah
importir akan membayar
b. Karena tidak ada bukti, maka dalam hal importir tidak
membayar, eksportir sulit membuktikan di pengadilan bahwa ia
mempunyai tagihan kepada importir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Penyelesaian-penyelesaian perselisihan akan menimbulkan
ongkos bagi eksportir terutama bila ia harus datang ke tempat
importir.
Jaminan apakah yang mungkin dapat diperoleh eksportir
dengan syarat-syarat pembayaran open account ini? Di antaranya
adalah:
a. Pengetahuan bahwa pembeli mempunyai nama/reputasi baik.
b. Pengetahuan bahwa keadaan ekonomi dan politik negara
pembeli adalah stabil. Laporan perekonomian tersebut dapat
diperoleh dari bank.
c. Asuransi kredit yang ada.
3. Collection Draft
Sistem pembayaran ini lebih besar kekuatannya dibanding open
account, sebab eksportir (penjual) mempunyai hak dalam pengawasan
barang-barang sampai draft/weselnya diaksep atau dibayar. Eksportir
atau si penarik wesel (drawer) mengapalkan barang-barang ekspornya
yang ditujukan kepada importir dan sementara itu dokumen-dokumen
pemilikan/penguasaan atas pengiriman barang-barang tersebut secara
langsung atau melalui banknya di dalam negeri dikirim ke bank
importir di luar negeri yang merupakan pihak tertarik dari wesel yang
bersangkutan (drawee).
Pemilikan atas dokumen-dokumen yang diperlukan oleh importir
untuk mengeluarkan barang-barang tersebut tidak dilepaskan sampai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
persyaratan-persyaratan penagihan wesel tersebut telah dipenuhi.
Dokumen–dokumen tersebut dapat diserahkan kepada importir atas
dasar:
1. D/P (Documents againts Payment)
Penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir
telah membayar.
2. D/A (Document againts Acceptance)
Penyerahan dokumen kepada importir apabila importir telah
mengaksep wesel yang bersangkutan.
Dalam sistem pembayaran ini pihak importir berada di pihak yang
beruntung oleh karena:
a. Tidak perlu menyetor sejumlah uang untuk menjamin pembukaan
L/C
b. Tidak perlu membayar biaya bank yang besar
c. Tidak perlu membayar sebelum menerima dokumen-dokumen
pemilikan barang.
Pada lain pihak eksportir tetap menanggung sejumlah resiko atau
masalah-masalah yakni:
a. Resiko ekonomi dan politik negara importir.
b. Importir mengulur-ulur waktu pembayaran.
c. Importir tidak mengambil alih dokumen-dokumen tersebut.
d. Importir membatalkan transaksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
e. Pembayaran tidak dilakukan importir. (Wesel tidak diaksep atau
wesel yang diaksep tidak dibayar importir).
f. Mencari pembeli barang.
g. Demurrage (lewat wajtu untuk bongkar muat kapal).
h. Ongkis-ongkos pengapalan dan pengapalan kembali.
i. Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh perubahan-perubahan
pasar yang berkaitan dengan harga barang ekspor tersebut.
j. Tersedia tidaknya foreign exchange (devisa) di negara tersebut.
k. Izin impor jatuh waktu.
4. Consignment (Konsinyasi)
Consignment (konsinyasi) adalah pengiriman barang-barang
ekspor pada importir di luar negeri di mana barang-barang tersebut
dikirim oleh eksportir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir
dengan harga yang ditetapkan oleh eksportir. Barang-barang tersebut
dikumpul dan dijual oleh importir yang merupakan agen dari eksportir
tersebut dan segera setelah barang-barang tersebut dijual maka
pembayarannya akan dilakukan kepada eksportir. Bilamana barang-
barang tersebut tidak terjual, maka akan dikembalikan kepada
eksportir.
Dalam sistem konsinyasi ini eksportir tetap memegang hak milik
atas barang, sedang importir hanya merupakan pihak yang dititipi
barang untuk dijual. Dengan demikian maka eksportirlah yang
menanggung resiko yang mungkin terjadi, yakni antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a. Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan.
b. Tidak ada kepastian eksportir akan menerima pembayaran.
c. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang
melaporkan barang telah terjual pada saat harga belum naik,
padahal pada saat tersebut barang tersebut belum dijual, sehingga
hasil ekspor yang diterima eksportir tidak sesuai dengan yang
seharusnya diterima.
d. Bila importir tidak membayar, tidak ada bukti yang diperoleh
untuk menuntut importir di pengadilan.
5. Letter of Credit
a. Pengertian letter of credit
Letter of credit atau biasa disingkat dengan L/C adalah suatu surat
yang dikeluarkan oleh suatu bank devisa atas permintaan importir
langganan bank tersebut yang diajukan kepada eksportir di luar negeri
yang menjadi relasi importir itu, yang memberikan hak kepada
eksportir itu untuk menarik wesel-wesel atas bank dari importir
bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebutkan dalam surat itu.
Seterusnya bank bersangkutan menjamin untuk mengakseptir atau
menghonorir wesel yang ditarik itu asal saja sesuai dan memenuhi
semua syarat yang tercantum dalam surat itu.
Pembukaan suatu L/C adalah atas permintaan dan untuk keperluan
importir dalam hal ini lazimnya disebut opener dari L/C itu. Bank
melakukan pembukaan L/C melalui kantor cabangnya di luar negeri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
atau melalui salah satu korespondennya di negara atau di kota di mana
eksportir yang dimaksud berada.
Bank yang melakukan pembukaan L/C itu disebut opening bank.
Kantor cabang dari opening bank di luar negeri atau salah satu dari
koresponden bank yang menerima pembukaan L/C tersebut disebut
advising bank, sedangkan eksportir yang menerima pembukaan L/C itu
disebut beneficiary (Amir M. S., 2000:32).
b. Mekanisme Penerbitan L/C
1) Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka
sebuah letter of credit sebagai dana yang dipersiapkan untuk
melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumah yang disepakati
dalam sale’s contract dan sesuai dengan syarat-syarat
pencairan yang disebut dalam sale’s contract dan merujuk pada
ketentuan The Uniform Customs and Practice of Documentary
Letter of Credit dari Kamar Dagang Internasional, Paris no.
500 atau UCP-DC-500. L/C yang dibuka adalah untuk atas
nama eksportir atau orang atau badan usaha lain yang
ditentukan oleh eksportir, sesuai kesepakatan dalam sale’s
contract.
Bank devisa yang diminta eksportir membuka L/C itu disebut
opening bank. Opening bank inilah yang bertanggung jawab
melakukan pembayaran atas L/C itu kepada eksportir penerima
L/C. Importir yang meminta pembukaan LC disebut applicant.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2) Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dan L/C dengan
importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank
korespondennya di negara eksportir. Pembukaan L/C dilakukan
dengan surat, kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik
lainnya yang sah. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk
tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh
opening bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan
kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu.
Bank koresponden yang diminta opening bank untuk
menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut advising bank.
3) Advising bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan
L/C yang diterimanya dari opening bank meneruskan amanat
pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima
dengan surat pengantar dari advising bank. Surat pengantar itu
disebut L/C advice, sedangkan eksportir penerima L/C disebut
beneficiary dari L/C itu. Bila advising bank diminta dengan
tertulis oleh opening bank untuk turur menjamin pembayaran
atas L/C tersebut, maka advising bank juga disebut sebagai
confirming bank.
Jadi dapat disimpulkan bahwa L/C itu adalah suatu alat yang
memungkinkan importir untuk dapat melakukan pembayaran dan
sebaliknya akan berusaha supaya penyediaan pembayaran ini tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
akan disalahgunakan oleh eksportir penerima L/C itu. (Amir M.
S.,2000:35)
c. Jenis–jenis L/C
1) Revocable L/C
L/C yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali atau dibatalkan
oleh opener atau oleh opening bank (issuing bank) tanpa
memerlukan persetujuan dari beneficiary.
2) Irrevocable L/C
L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka waktu
berlakunya yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening
bank tetap menjamin untuk mengakseptir atau untuk
menghonorir wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut.
3) Irrevocable & Confirmed L/C
L/C yang tidak dapat dibatalkan selama jangka waktu
berlakunya dan pelunasan pembayaran dijamin bersama-sama
oleh opening Bank dan advising bank
Dari ketiga L/C di atas maka sudah sewajarnya eksportir
menuntut pembukaan Irrevocable & Confirmed Letter of Credit
sebab akan merupakan jaminan atas pembayaran yang lebih
sempurna.
Dari sudut lain dapat pula diadakan perbedaan L/C sebagai
berikut:
a) Clean Letter of Credit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
L/C di mana penarikan wesel atau penerimaan uang dari
L/C itu tidak mensyaratkan penyerahan dokumen apapun,
bahkan pengambilan uang dari L/C itu dapat dilakukan
dengan penyerahan kwitansi biasa.
b) Documentary Letter of Credit
L/C di mana penarikan wesel atau penerimaan uang dari
L/C itu harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang
diisyaratkan dalam L/C tersebut. Dokumen yang dimaksud
biasanya adalah dokumen pengapalan atau shipping
documents.
c) Documentary Letter of Credit dengan Red Clause
L/C yang memberi hak kepada beneficiary untuk menarik
sebagian tertentu dari jumlah L/C yang tersedia dengan
penyerahan kwitansi biasa, atau dengan penarikan wesel
tanpa memerlukan dokumen-dokumen lainnnya, sedangkan
sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C.
Red Clause dalam suatu L/C merupakan pembayaran di
muka oleh pembuka L/C kepada penerima L/C yang
seringkali diperlukan oleh penerima L/C untuk mengadakan
persiapan-persiapan memulai suatu transaksi yang sedang
dilakukannya.
d) Revolving L/C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
L/C di mana kredit yang tersedia dapat dipakai ulang tanpa
mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut.
e) Back to back L/C
L/C yang dibuka oleh supplier penerima L/C kepada
supplier kedua dengan jaminan L/C pertama. Dalam hal ini
penerima L/C (Beneficiary) biasanya bukan pemilik barang;
tetapi hanya perantara.
f) Standby L/C
L/C yang dibuka untuk menjamin pelaksanaan suatu
kontrak, dan dapat direalisasi (dicairkan) dengan
mengajukan pada issuing bank suatu Surat Pernyataan yang
menyatakan bahwa pembuka kredit tidak memenuhi
kontrak yang dibuatnya.
g) Usance L/C
L/C yang mewajibkan penerima L/C menarik wesel
berjangka (Long Bill of Exchange) dan bukannya wesel
unjuk (sight-draft).
Hal ini berarti penerima LC (pemilik barang/eksportir)
memberi kredit jangka pendek kepada importir (pembeli)
yang biasanya merupakan penundaan antara 90 hari sampai
180 hari.
h) Merchant L/C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
L/C yang dibuka untuk memberi kemudahan khususnya
bagi PMA (Penanaman Modal Asing). Pemerintah telah
memberi izin kepada perusahaan yang ada di Indonesia
untuk mengimpor bahan baku suku cadang bahkan mesin-
mesin ke Indonesia dengan membuka merchant L/C kepada
kantor induknya di luar negeri dengan tenggang waktu
pembayaran (Deferred Payment)
6. Cara Pembayaran lain-lain
Cara pembayaran lain yang mungkin dilakukan dalam
perdagangan internasional dengan kesepakatan pembeli dan penjual,
adalah:
a. Barter
Di sini pembayaran harga barang yang diimpor dibayar
dengan barang yang diekspor yang nilainya sama. Sistem barter ini
merupakan bentuk paling sederhana dari counter trade yang
merupakan pertukaran barang dengan barang secara langsung tanpa
adanya pembayaran dalam bentuk uang, dan banyak ditempuh di
negara-negara berkembang karena kesulitan meningkatkan volume
dan mempromosikan barang ekspornya. Pertukaran barang ini
didasarkan pada kepercayaan tanpa ada jaminan pembayaran dari
bank.
b. Barter Konsinyasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Sama dengan butir a, kecuali bahwa nilai barang ekspor
mungkin lebih tinggi dari barang impor sehingga selisih harga
harus dibayar oleh importir luar negeri dengan cara transfer.
c. Advance payment kurang dari 100%
Pembayaran di muka bukan seluruh barang yang diekspor,
tetap 10, 25 sampai dengan 95% dari harga barang ekspor. Sisanya
ditagih dengan collection.
d. Pembayaran secara tunai
Pembayaran langsung tunai (cash) oleh pembeli (importir)
kepada penjual (eksportir) dan biasanya pembeli mempunyai
perwakilan (agen) di tempat penjual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
CV Solo Ethnic merupakan perusahaan berorientasi ekspor yang
bergerak di dalam bidang industri mebel. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 2003. Sebelum menghasilkan produk mebel secara mandiri pada
tahun 2007, CV Solo Ethnic hanya sebatas perusahaan distributor
produk mebel dari perusahaan lain. Kemudian setelah memulai
memproduksi sendiri pada tahun 2007 CV Solo Ethnic mulai
mengembangkan sektor penjualannya sehingga memiliki pelanggan
tetap di berbagai negara.
Dalam usaha pemasarannya, CV Solo Ethnic lebih banyak
mengekspor produknya ke daerah Eropa dan Asia. Perusahaan ini
menerapkan sistem pre rder atau produce on demand yaitu perusahaan
menerima pesanan desain dari buyer terlebih dahulu sesuai keinginan
buyer baru kemudian desain tersebut mulai diproduksi. Gambar yang
ditampilkan di katalog bukan merupakan barang ready stock.
Perintis perusahaan ini adalah Bp. AkhmadRowamussolikhin, SE.
Perusahaan ini telah memiliki ijin pendirian badan usaha berbentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
persekutuan komanditer (CV) oleh notaris dengan SIUP nomor:
517/12/PM/II/2003 dan dengan NPWP nomor: 02.304.248.4-526.000
2. Lokasi Perusahaan
CV Solo Ethnic pada mulanya berlokasi di Jl. R.M Said No 242
Manahan Solo. Tempat ini dijadikan sebagai tempat produksi
sekaligus showroom. Namun karena beberapa alasan lokasi perusahaan
kemudian dipindahkan ke daerah Klegen Colomadu. Alasan
perpindahan lokasi perusahaan berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut:
a. Wilayah
Daerah yang digunakan saat ini bukan di daerah padat
penduduk sehingga memudahkan proses produksi mulai dari
suplai bahan baku sampai kegiatan stuffing.
b. Material
Untuk mendapatkan bahan baku serta bahan pembantu,
lokasi baru ini dipandang lebih strategis untuk melakukan
pembelian kayu juga perbaikan pada bahan baku yang biasanya
dilakukan di daerah Boyolali.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja pabrik lebih banyak berdomisili di sekitar
daerah Klegen sehingga para buruh lebih mudah menjangkau
pabrik.
d. Transportasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Pertimbangan ini masih berhubungan dengan poin c. Para
buruh dan suplier maupun buyer lebih leluasa menjangkau
daerah ini.
e. Lingkungan masyarakat
Sambutan dari masyarakat yang positif sehingga kegiatan
pabrik tidak mengalami hambatan. Selain itu dengan dibukanya
pabrik ini di lokasi baru secara otomatis membuka peluang
kerja bagi penduduk di daerah sekitar.
3. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber: CV Solo Ethnic
Direktur
Wakil Direktur
Manager Operasional
QC Drawer Admin & Keuangan
Bag. Produksi
Bag. Logistic
Assembling Finishing Packing Pembahanan Proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Deskripsi Jabatan :
a. Direktur
1) Memimpin perusahaan supaya target perusahaan dapat
tercapai dengan baik.
2) Menentukan keputusan dan kebijakan menyangkut hal-hal
yang terjadi dalam perusahaan.
b. Wakil Direktur
1) Membantu dan mendampingi direktur dalam menangani
dan menjalankan tugas yang telah ditentukan perusahaan
serta bertanggung jawab atas jalannya roda perekonomian
perusahaan.
c. Manajer Operasional
1) Menguasai perencanaan penjualan/selling produk dengan
mempertimbangkan biaya produk dan kualitas produk.
2) Memburu peluang pasar/order/tren pasar yang sedang
berkembang pada saat ini.
3) Bersama dengan bagian administrasi dan keuangan untuk
melakukan negosiasi dengan supplier untuk pembayaran
dan hal teknis lain.
4) Memelihara komunikasi dan kekompakan antar pegawai
bawahan.
5) Menginformasikan ke accounting gaji yang tepat untuk
semua karyawan di unit produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
6) Memotivasi pegawai di unit operasional untuk bekerja
dengan baik disiplin.
d. Quality Control (QC)
1) Melakukan pengecekan atas kualitas barang baik bahan
yang masih mentah maupun bahan yang telah dijadikan
produk jadi yang dihasilkan oleh perusahaan.
e. Drawer
1) Membuat desain baru untuk perusahaan.
2) Merealisasikan desain produk pesanan sesuai dengan
pesanan pelanggan.
3) Mematok ukuran-ukuran baik untuk bahan maupun produk
yang akan diolah sesuai desain yang telah dibuat.
4) Memilih jenis kayu dan bahan penolong yang akan
digunakan untuk pembuatan suatu jenis produk yang akan
dibuat.
5) Mengarahkan bagian produksi untuk menciptakan pola
desain yang sesuai dengan yang telah ditentukan
f. Administrasi & Keuangan
1) Membuat neraca dan laporan R/L setiap bulannya untuk
diserahkan ke pemimpin perusahaan.
2) Menentukan estimasi anggaran yang diperlukan dalam
setiap order pekerjaan yang diperoleh dan yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
diperoleh, kebutuhan anggaran disampaikan ke pemimpin
perusahaan.
3) Mengatur kas fisik perusahaan.
4) Menerbitkan packing list/invoice untuk ditagihkan pihak
pemasaran.
g. Bagian Logistic
1) Membuat data/laporan stok persediaan kayu, bahan
pembantu, bahan finishing, accessories dan bahan
pengemas.
2) Menyiapkan alat-alat kerja yang akan digunakan.
3) Mencatat keluar masuknya peralatan dari gudang.
4) Membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses
produksi.
5) Perawatan/maintenance peralatan di gudang.
h. Bagian Produksi
1) Menguasai seluk-beluk data barang/order yang akan
diproduksi.
2) Menyiapkan hal-hal yang diperlukan selama proses
produksi.
3) Mengetahui dan menguasai seluk beluk mengenai jenis
dan kualitas kayu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
4) Mengetahui dan menguasai mutu pekerjaan
(pembahanan, cutting, assembling/konstruksi dan
finishing).
5) Mempersiapkan/membuat data setiap hari (stok
komponen, stok barang jadi dan limbah hasil
produksinya) koordinasi dengan bagian logistik.
6) Mengamankan dan menjaga aset-aset perusahaan (bahan
baku, bahan pembantu, limbah kayu sisa hasil produksi)
7) Membantu proses input data ke bagian keuangan kantor
untuk pencatatan pembayaran tenaga borongan (bag.
assembling, finishing dan packing)
8) Bertanggung jawab dengan menjaga “kecepatan dan
kualitas produk” yang sedang dilakukan dalam proses
produksinya.
4. Personalia Perusahaan dan Jam Kerja
a. Penggolongan Karyawan dan Jumlah Karyawan
Pada CV Solo Ethnic penggolongan karyawan dibagi menjadi
tiga golongan yaitu :
1) Karyawan Tetap
Karyawan yang telah resmi diangkat oleh
perusahaan dan menerima gaji setiap satu bulan sekali.
2) Karyawan Harian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Karyawan yang menerima upah terhitung
berdasarkan jumlah hari kerja dengan pemberian gaji
setiap satu minggu sekali.
3) Karyawan Borongan
Karyawan yang diambil berdasarkan jumlah
pesanan sesuai target dan berhak menerima gaji satu
minggu sekali.
Untuk jumlah karyawan kantor, CV Solo Ethnic sebanyak 8
karyawan dan karyawan harian sebanyak 5 karyawan,
sedangkan untuk karyawan borongan sebanyak 30 karyawan.
Adapun jumlah karyawan CV Solo Ethnic dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan
No Bagian / Sub Bagian Jumlah
1 Direktur 1 orang
2 Wakil Direktur 1 orang
3 Manager Operasional 1 orang
4 QC / Quality Control 1 orang
5 Drawer 1 orang
6 Admin & Keuangan 1 orang
7 Bag. Logistik 1 orang
8 Bag. Produksi 1 orang
9 Assembling 1 orang
10 Finishing 1 orang
11 Packing 1 orang
12 Pembahanan 2 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Jam Kerja
CV Solo Ethnic menerapkan jam kerja mulai Senin
sampai Sabtu dimulai pukul 08.00 – 16.00. Dan waktu istirahat
kerja dimulai pukul 12.00 – 13.00. Khusus hari Minggu dan hari
besar nasional karyawan diliburkan. Selain itu jam kerja
dilakukan di luar jam kerja resmi yang berlaku, karyawan akan
mendapatkan gaji tambahan karena bekerja lembur.
5. Produk yang Dihasilkan
CV. Solo Ethnic mengekspor sebagian besar produk yang
diproduksi ke benua Eropa dan Asia, kerjasama yang telah
berlangsung bertahun-tahun ini membuat produk yang dihasilkan oleh
perusahaan ini diterima dengan baik oleh konsumen Eropa dan Asia.
Warga Eropa dan Asia yang cenderung suka dengan warna dan model
furniture yang bersifat natural dan klasik membuat sebagian besar
produk yang dihasilkan bersifat klasik dengan warna yang natural akan
tetapi tetap terlihat modern dan simpel. Produk yang dihasilkan antara
lain :
a. Bed
b. Bed Side
c. Chair
d. Dinning Table
e. Coffee Table
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
6. Proses Produksi
Karena CV Solo Ethnic adalah perusahaan manufacture, maka
kegiatan perusahaanpun berkaitan dengan suatu proses produksi yang
berupa hasil mebel. Sehingga untuk menjaga mutu produk yang
dihasilkan, maka perusahaan harus tetap fokus sejak proses produksi
itu dimulai. Berikut ini adalah langkah-langkah produksi :
Gambar 3.2
Bagan Proses Produksi
Sumber: CV Solo Ethnic
Komponen
Perakitan
Finishing / Amplas
Revisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Deskripsi Proses :
a. Komponen, yaitu pemotongan dan pembentukan kayu sesuai
dengan pola yang telah ditentukan.
b. Perakitan, yaitu merakit dan menyatukan komponen-komponen
yang telah disesuaikan dengan pola sehingga membentuk satu jenis
produk yang ditentukan.
c. Revisi, yaitu memeriksa ulang mutu barang produksi yang sudah
jadi sebelum proses finishing.
d. Finishing/Amplas, yaitu mengamplas permukaan kayu yang telah
diproses agar lebih rapi dan halus.
7. Pemasaran Produk
Untuk Pemasaran, CV Solo Ethnic mempromosikan hasil produk
meubelnya melalui website :www.soloethnic.com dan ikut sebagai
peserta pameran di kota–kota besar yang bertaraf internasional yang
diselenggarakan oleh event organizer yang telah memiliki nama dalam
penyelenggaraan eksibisi. Sedangkan untuk penjualan, calon buyer
dapat melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui email
:[email protected] atau juga dapat langsung memesan ke office
sekaligus showroom yang berada di Jl R.M Said No 242 Manahan,
Solo, Jawa Tengah. Untuk desain produk bisa dibuat sesuai desain
yang diinginkan oleh buyer.Jadi buyer dapat menentukan sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
desain dan ukuran yang diinginkan. Untuk menentukan kebijakan
harga produk perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini :
a. Harga Bahan Baku
CV Solo Ethnic harus selalu meng-update pengetahuan
tentang perubahan-perubahan harga bahan baku yang terjadi di
pasar agar dalam menentukan harga tidak terjadi kesalahan,
sehingga perusahaan tidak perlu menanggung kerugian akibat
salah mematok harga produk.
b. Upah Tenaga Kerja
Dalam memberi upah tenaga kerja harus sesuai dengan
standar UMR pada daerah yang dijadikan tempat produksi,
kesejahteraan tenaga kerja jangan sampai terabaikan.
c. Biaya Pengiriman
Dilihat dari jauh dekatnya tempat tujuan pengiriman barang
sangat memengaruhi besarnya ongkos yang harus ditanggung
untuk shipping barang ke negara importir.
d. Biaya Lain-Lain
Biaya lain-lain yang dimaksud adalah biaya asuransi saat
proses pengangkutan barang ke pelabuhan.
8. Pengembangan Produk
Bertambahnya perusahaan furniture yang berdiri secara otomatis
mengakibatkan persaingan perusahaan sejenis tidak dapat dihindari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
lagi. Promosi menjadi satu-satunya senjata dalam mengatasi ketatnya
persaingan. Promosi merupakan arus informasi yang bertujuan untuk
menginformasikan, membujuk serta mengingatkan buyer akan suatu
produk yang dihasilkan CV Solo Ethnic.
Dalam hal ini CV Solo Ethnic hendaknya membuat rencana
strategi promosi produk secara matang agar dapat mencapai target di
pasaran internasional seperti :
a. Menciptakan berbagai macam desain furniture
Agar buyer tidak bosan dengan desain-desain yang sudah
ada, CV Solo Ethnic selalu melakukan update desain menurut
trend terbaru atau buyer dapat membuat desain-desainnya
sendiri.
b. Pemilihan pasar potensial
Dengan cara memilih pasar atau menentukan segmentasi
pasar yang tepat untuk suatu produk, sehingga produksi pasar
barang tersebut dijual servis atau pelayanan purna jual.
c. Kualitas produk yang baik
Dalam hal ini perusahaan lebih memperhatikan dan
memperhitungkan terlebih dahulu barang yang diproduksi
layak atau tidak dijual ke pasaran internasional sesuai kinerja
manajemen.
9. Negara Tujuan Ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Menganalisis kondisi negara tujuan akspor CV Solo Ethnic meliputi:
a. Populasi
Tingkat kepadatan penduduk yang memiliki minat
menggunakan furniture, sehingga mempengaruhi volume
penjualan.
b. Sosial
Sebelum mengekspor biasanya perusahaan terlebih dahulu
menganalisis minat masyarakat tersebut untuk memakai
furniture dari Indonesia.
c. Politik
Perbedaan hukum dan politik antar negara akan
menimbulkan peraturan dalam perdagangan suatu negara, maka
CV Solo Ethnic perlu menyusun strategi pemasaran yang tepat
dan matang untuk meningkatkan volume penjualan.
d. Ekonomi
CV Solo Ethnic melakukan penjualan ekspor barang
cenderung diminati oleh kalangan menengah ke atas setiap
negara-negara tersebut.
e. Transport
CV Solo Ethnic menggunakan pemasaran ekspor melalui
darat dan laut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 3.2 Negara Tujuan Ekspor
No Tujuan Ekspor 1 Perancis
2 Inggris
3 Belgia
4 Belanda
5 Taiwan
6 Singapura
7 India
Sumber: CV Solo Ethnic
B. Pembahasan
1. Sistem Pembayaran yang Dilakukan CV Solo Ethnic
a. Proses Sale’s Contract
Gambar 3.3: Mekanisme pembuatan Sale’s Contract
Sumber: Amir M. S. (2000:106, 109)
1) Langkah pertama adalah CV Solo Ethnic melakukan hubungan
melalui telepon, e-mail, fax, Blackberry messenger, dan lain-
CV Solo Ethnic
Importir/ Buyer
Promosi
Inquiry
Offer sheet
Order sheet
Sale’s contract
Sales
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
lain dengan calon buyer di luar negeri. Hubungan ini
menyangkut order, buyer dapat menentukan sendiri model
furniture yang diinginkan atau memilih di katalog yang
disediakan di situs Solo Ethnic. Penentuan harga barang
dilakukan setelah pihak Solo Ethnic selesai menghitung cost
yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut apabila
buyer menginginkan model furniture custom.
2) CV Solo Ethnic kemudian memperhitungkan dan
mempertimbangkan harga yang dihabiskan untuk memproduksi
furniture tersebut mulai dari jenis kayu hingga tingkat
kelembaban. Kemudian buyer menegosiasikan kembali harga
yang telah ditentukannya kepada buyer. Apabila buyer kurang
menyanggupi harga yang ditawarkan, pihak Solo Ethnic akan
menawarkan alternatif lain seperti mengganti jenis kayu.
3) Setelah tercapainya kesepakatan masalah harga serta biaya-
biaya seperti biaya stuffing dan trucking maka pihak CV Solo
Ethnic menuangkan hasil rundingan tersebut ke sebuah kontrak
tertulis untuk dikirim kepada buyer untuk ditandatangani.
4) Sale’s contract kemudian diteliti kembali apakah masih ada
kesalahan seperti kesalahan penulisan nama barang atau
penulisan nama buyer. Setelah dipandang bahwa sale’s
contract telah benar secara keseluruhan, barulah kemudian
sale’s contract dikirim kepada buyer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
5) Pemeriksaan kembali dilanjutkan setelah sale’s contract
diterima oleh buyer.
6) CV Solo Ethnic menerima kembali sale’s contract dari buyer.
Lalu CV Solo Ethnic membuat instruksi pembuatan kontrak.
7) Instruksi pembuatan kontrak kemudian dikirimkan ke divisi
produksi di perusahaan untuk memenuhi pesanan dari buyer
yang sesuai order.
b. Proses Sistem Pembayaran Menggunakan Letter of Credit (L/C)
Dalam Negeri Luar Negeri
Gambar 3.4: Proses sistem pembayaran dengan Letter of Credit
(L/C)
Sumber: Dikutip dari skema penerbitan L/C dan mekanisme Sales Contract Amir M. S. (2000:106, 109)
CV Solo Ethnic
Importir/ Buyer
1. Promosi
2. Inquiry
3. Offer sheet
4. Order sheet
5. Sale’s contract
6. Sales
9. L/C advice
7. Aplikasi L/C
Bank BNI Opening Bank 8. L/C Confirmation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar di atas menerangkan bahwa CV Solo Ethnic
menggunakan sistem pembayaran L/C dalam pembuatan sale’s
contract.
Keterangan:
1) CV Solo Ethnic mempromosikan komoditas yang akan
diekspornya melalui promosi seperti internet dan pameran
dagang yang diadakan di dalam negeri maupun luar negeri.
2) Importir yang berminat akan mengirimkan surat permintaan
harga (inquiry) kepada eksportir.
3) Eksportir memenuhi permintaan dari importir dengan
mengirimkan kembali surat penawaran harga yang disebut juga
offer sheet.
4) Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari
eksportir menempatkan surat pesanan dalam bentuk order sheet
kepada eksportir.
5) Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor sesuai dengan
data-data dari offer sheet, order sheet dan ditambah syarat-
syarat yang lain. Ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan
kepada importir untuk ditandatangani juga sebagai tanda
persetujuan sale’s contract, sale’s contract dibuat aslinya
dalam 2 rangkap (two original).
6) Importir mempelajari sale’s contract, dan bila dapat
menyetujuinya, dan ditandatangani importir untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dikembalikan kepada eksportir. Satu copy original dibawa oleh
importir sebagai dokumen asli transaksi.
7) Importir meminta kepada bank devisa untuk membuka L/C
sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya
kepada eksportir.
8) Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan
importir, melakukan pembukaan L/C melalui korespondennya
di negara eksportir.
9) Advising bank (dalam hal ini Bank yang ditunuk adalah bank
BNI 46) meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang
diterima dari opening bank, meneruskan pembukaan L/C itu
kepada Eksportir yang berhak menerima dengan surat
pengantar dari advising bank.
Dalam pembayaran menggunakan term L/C, CV Solo Ethnic
memiliki beberapa aturan dan syarat sebagai berikut:
1) L/C yang dipakai adalah jenis irrevocable.
2) Pencairan dengan term at sight.
3) Pengiriman paling lambat dalam jangka 2,5 bulan.
4) Masa berlaku L/C adalah 3 bulan.
5) Negara tempat pencairan (Expiry Place) adalah di Indonesia.
6) Pengiriman sebagian (Partial Shipment) diperbolehkan.
7) Pindah kapal (Transhipment) diperbolehkan.
8) Toleransi terhadap nilai L/C adalah kurang lebih 10%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
9) Advising bank yang ditunjuk adalah:
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Sriwedari Jl. Slamet
Riyadi No 294 Surakarta – Central Java – Indonesia – 13800
Phone: +62271-715455 Fax : +62 -271- 711888
Swift Code : BMRIIDJA854
c. Proses Sistem Pembayaran Menggunakan Non L/C
1 2 3 4 5 6 6 (payment)
7 8 (payment II) 9 (document)
Gambar 3.5: Mekanisme pembayaran dengan menggunakan
Telegraphic Transfer
Sumber: CV Solo Ethnic
Berikut adalah proses mekanisme pembayaran dengan Term
Advance Payment.
1) CV Solo Ethnic melakukan kegiatan promosi melalui internet
atau eksibisi tertentu sehingga menarik minat dari salah satu
calon pembeli
2) Pembeli memberikan timbal balik dari umpan promosi berupa
melakukan negosiasi dengan CV Solo Ethnic melalui e-mail
atau atau faks.
Buyer CV Solo Ethnic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3) CV Solo Ethnic kemudian melakukan pengecekan serta
mempelajari offer sheet yaitu surat keterangan sesuai dengan
permintaan dari pembeli.
4) Pembeli kemudian memberikan draft PO (Purchase Order)
melalui media faks atau e-mail
5) CV Solo Ethnic kemudian mempelajari order, jika kedua belah
pihak menyetujui CV Solo Ethnic mengirimkan kembali draft
PO kepada pembeli.
6) Jika proforma invoice telah disetujui oleh pembeli maka
pembeli mengirimkan uang muka.
7) CV Solo Ethnic mulai melakukan proses produksi hingga
barang diantar ke tujuan.
8) Pembeli kemudian membayar sisa uang yang belum dibayar
kepada CV Solo Ethnic
9) Ketika uang diterima, CV Solo Ethnic baru mengirimkan
dokumen-dokumen yang diperlukan kepada pembeli untuk
mengambil barang di negara tujuan.
Dalam metode ini juga CV Solo Ethnic mempersyaratkan beberapa
hal sebagai berikut:
1) Importir diwajibkan mengirim fax mengenai data importir dan
shipping line juga rekening bank yang akan digunakan.
2) Untuk memenuhi sebagian biaya produksi importir diwajibkan
membayar Down Payment senilai 50% dari total nilai invoice.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
3) Balance Payment 50% berikutnya dibayarkan setelah dokumen
dikirimkan. Dokumen dokumen yang dikirim berupa Bill of
Lading, Weight List, Certificate of Origin, Certificate of
Fumigation dan Commercial Invoice.
d. Faktor yang mendorong CV Solo Ethnic memilih sistem
Pembayaran tersebut
1) Pembayaran yang dilakukan dengan Letter of Credit (L/C)
Pembayaran dengan menggunakan letter of credit
dipandang lebih aman dengan tingkat resiko keterlambatan
pembayaran yang sangat kecil karena ada bank sebagai pihak
ketiga yang menjamin pembayaran importir kepada eksportir.
Dengan adanya L/C maka CV Solo Ethnic akan menerima
pembayaran setelah syarat-syarat dalam L/C dipenuhi oleh
perusahaan.
Jenis L/C yang digunakan oleh CV Solo Ethnic adalah
irrevocable L/C. Ini merupakan cara pembayaran transaksi luar
negeri yang paling aman digunakan dibanding L/C jenis lain.
Selain itu L/C ini juga tidak memiliki resiko tidak dibayar
(unpayment) karena apabila L/C sudah dibuka tidak dapat
dibatalkan lagi.
2) Pembayaran yang dilakukan dengan Telegraphic Transfer (TT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Secara umum sistem pembayaran dengan menggunakan
telegraphic transfer lebih sering digunakan di CV Solo Ethnic
karena cara ini dipandang relatif mudah dan murah dibanding
L/C yang perlu biaya untuk membukanya. Namun cara ini
memiliki nilai resiko unpayment yang cukup tinggi karena
tidak ada bank sebagai pihak ketiga yang menjamin
pembayaran. Karenanya perlu tingkat kepercayaan yang tinggi
juga keadaan negara pembeli yang normal (tidak sedang atau
akan dilanda krisis dalam waktu dekat) dan biasanya dilakukan
dengan buyer yang sudah melakukan transaksi cukup lama
dengan CV Solo Ethnic. CV Solo Ethnic juga tetap menerima
pembayaran dengan sistem tertentu tergantung keinginan
buyer.
2. Hambatan-hambatan yang dialami dalam sistem pembayaran pada CV
Solo Ethnic
Terkadang dalam melakukan kegiatan transakasi meski telah
dipersiapkan secara matang seringkali tetap menemui hambatan-
hambatan entah itu secara teknikal atau insidental. Adapun
permasalahan yang dihadapi CV Solo Ethnic dalam melakukan
kegiatan ekspor adalah:
a. Pengecekan L/C
Pengecekan L/C membutuhkan tingkat ketelitian yang
tinggi mulai dari penulisan alamat hingga nama barang. Jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
terjadi kesalahan sedikit saja maka dapat dikenakan biaya yang
cukup tinggi untuk melakukan perubahan. Dalam hal ini
biasanya L/C dikembalikan kepada buyer untuk diterbitkan
ulang.
b. Cuaca
Dalam mendapatkan kayu yang baik CV Solo Ethnic perlu
melakukan penebangan di daerah tertentu dengan medan yang
landai. Penarikan batang dari tengah hutan ke jalan tentunya
akan menemui kesulitan. Hal ini bisa juga diperparah dengan
cuaca yang tidak bersahabat. Apabila terjadi penebangan yang
kemudian disusul cuaca hujan deras maka penarikan batang ke
jalan akan ditunda. Hal ini tentunya akan mengulur waktu dan
beresiko keterlambatan proses produksi dan tibanya barang ke
tujuan.
c. Jadwal keberangkatan kapal
Pada L/C telah dicantumkan secara jelas jadwal pengiriman
barang berupa tanggal dan sistem pengirimannya juga tanggal
kedatangan di pelabuhan tujuan. Namun jika terjadi penundaan
pengiriman karena jadwal kapal yang mundur mengakibatkan
jadwal kedatangan mundur sehingga importir tidak menerima
barang tepat waktu. Pihak importir tentu saja tidak mau
melunasi pembayarannya sampai barangnya tiba. Penundaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
juga sering diakibatkan oleh keadaan cuaca yang seringkali
tidak bersahabat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan yang kemudian diberikan saran sebagai berikut.:
1. Sistem pembayaran internasional yang diterapkan oleh CV Solo Ethnic
dalam melakukan transaksi dengan pembeli di luar negeri dilakukan
dengan 2 cara yaitu:
a. Menggunakan metode Telegraphic Transfer dengan basis
Advance Payment. Prosedur pembayaran dilakukan setelah
serangkaian tahapan disepakatinya sale’s contract serta setelah
pembeli memenuhi semua piutangnya. Untuk menghindari
terjadi buyer tidak atau terlambat membayar CV Solo Ethnic
menahan terlebih dahulu dokumen-dokumen seperti Bill of
Lading, Weight List, Certificate of Origin, Certificate of
Fumigation dan Commercial Invoice yang digunakan sebagai
bukti untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan di negara
importir.
b. Menggunakan Letter of Credit jenis irrevocable karena L/C
jenis ini dipandang lebih aman dibanding L/C jenis lain serta
resiko tidak membayar lebih kecil karena L/C yang telah
dibuka tidak dapat dibatalkan lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Dari kedua metode di atas CV Solo Ethnic lebih banyak menggunakan
jenis non L/C yaitu Telegraphic Transfer karena biaya yang lebih
murah ketimbang harus membuka L/C.
2. Hambatan-hambatan teknis yang sering terjadi pada saat melakukan
kegiatan ekspor antara lain apabila menggunakan letter of credit terjadi
kesalahan dalam detail penulisan sehingga mengakibatkan terjadi
revisi yang memerlukan biaya. Hambatan lain yaitu medan
penebangan di hutan yang sulit yang seringkali diperparah dengan
turunnya hujan sehingga pengangkutan kayu tertunda. Terakhir yaitu
jadwal pemberangkatan yang sering mundur yang lagi-lagi disebabkan
oleh cuaca sehingga mengulur waktu tibanya barang.
B. Saran
Dari kesimpulan yang penulis tangkap, penulis memandang perlu ada
suatu terobosan baru yang mesti diterapkan dalam kegiatan baik ekspor
maupun produksi yang dilakukan di CV Solo Ethnic. Dalam hal ini penulis
memiliki masukan berupa saran-saran membangun demi kemajuan CV
Solo Ethnic:
1. CV Solo Ethnic yang masih belum well-known dan pembagian divisi
yang belum banyak sebaiknya merekrut atau menggunakan jasa ahli
untuk kepengurusan dokumen terutama L/C agar tidak terjadi
kesalahan yang berakibat merugikan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2. Mengenai masalah penebangan CV Solo Ethnic sebaiknya
mempersiapkan persediaan kayu tertentu untuk tahun-tahun akan
datang agar tidak terjadi kesulitan saat buyer memesan.
3. Mengatasi hambatan teknis berupa keterlambatan sampainya barang
akibat sulitnya medan penebangan dan jadwal kapal dengan
melakukan booking kapal jauh hari sebelum tanggal pemberangkatan.
Masa batas pengiriman adalah 2,5 bulan dari terbitnya L/C, maka
pemesanan space di kapal sebaiknya dilakukan seminggu sebelum
tanggal akhir pengiriman.