penggunaan kombinasi tetap asam asetilsalisilat, asetaminphen

19
PENGGUNAAN KOMBINASI TETAP ASAM ASETILSALISILAT, ASETAMINPHEN DAN KAFEIN DIBANDINGKAN DENGAN ASETAMINOFEN TUNGGAL PADA NYERI KEPALA TIPE TEGANG EPISODIK M. Syawal Nizam Md Bakir Residen pembimbing: dr. Farid Supervisor pembimbing: dr. Ratnawati, Sp.An

Upload: rudi-lado

Post on 11-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

Penggunaan kombinasi tetap asam asetilsalisilat, asetaminphen dan kafein dibandingkan dengan asetaminofen tunggal pada nyeri kepala tipe tegang episodik

Penggunaan kombinasi tetap asam asetilsalisilat, asetaminphen dan kafein dibandingkan dengan asetaminofen tunggal pada nyeri kepala tipe tegang episodik

M. Syawal Nizam Md Bakir

Residen pembimbing:dr. FaridSupervisor pembimbing:dr. Ratnawati, Sp.Anpendahuluanmengevaluasi efektivitas dari kombinasi asam asetilsalisilat ASA(aspirin), asetaminofen APAP (parasetamol) dan kafein dalam episode nyeri kepala tipe tegang tegang menggunakan endpoint yang terbaru direkomendasikan.Endpoint utama: persentase nyeri kepala episodik bebas rasa sakit 2 jam setelah pemberian.

Endpoint kedua: persentase nyeri kepala episodik bebas rasa sakit1 jam setelah pemberian, respon nyeri kepala dalam 2 jam (pengurangan sakit kepada ringan atau tidak ada rasa sakit), tingkat gangguan aktivitas sehari-hari.

Nyeri kepala tipe tegang (NKTT) adalah antara yg sering terjadi dan sebagian besar pasien tidak pernah berkonsultasi dengan dokter dan mengobati nyeri kepala dengan obat-obatan yang dibeli di kaunter apotek.Obat-obatan tersebut adalah satu-satunya pilihan yang tersedia sebagai obat spesifik migren seperti triptans yang tidak efektif untuk NKTT.Metode (Kriteria subyek) a. Sakit atau sensasi tegang, tekanan, atau penyempitan, dengan bervariasi intensitas, frekuensi, dan durasi.b. Nyeri terkait dengan kontraksi pada leher, wajah, otot kepala tanpa perubahan struktural permanen; biasanya sebagai bagian dari reaksi individu terhadap stres hidup.

c. Sakit kepala menetap atau sebagai "tegangan", "tekanan", atau rasa perih pada kepala.d. Nyeri kepala, biasanya bilateral (kadang-kadang unilateral), di tengah berdekatan tengkuk dan posterior daerah leher yang dapat menyebar ke rahang, bagian dari wajah atau vertex cranii atau merupakan alur penyempitan dari kepala.

e. Ketegangan dari otot trapezius atau otot leher posterior pada palpasi yang dapat menyebabkan nyeri yang menyebar ke bagian yang berdekatan dari kepala atau wajah.

*Kriteria ini memenuhi sekurang-kurangnya dua dari kriteria diagnostik sekarang untuk NKTT episodik (yaitu lokasi bilateral, kualitas menekan/ tegangan (tidak-berdenyut)), tetapi tidak ada indikasi diberikan mengenai frekuensi atau durasi sakit kepala Intervensi Tiga pengobatan diberikan dalam penelitian adalah kombinasi tiga analgesik (unbranded Extra-Strength Excedrin, Novartis Consumer Health; dua tablet, masing-masing mengandung ASA 250 mg, APAP 250 mg dan kafein 65 mg) (AAC), pacetamol (APAP) tunggal (unbranded Tylenol , McNeil Consumer Healthcare; dua 500 kaplet mg) dan plasebo. Setiap serangan NKTT diobati dengan dosis tunggal obat studi. Tidak ada obat lain apapun jenis diambil bersamaan dengan obat studi.

Desain penelitian

Hasil6.861 nyeri kepala episodik telah diobati, termasuk 2.215 episode nyeri kepala berat. Proporsi yang bebas rasa sakit bagi nyeri kepala episodik dalam 2 jam secara signifikan lebih tinggi dengan kombinasi tiga obat(28,5%) berbanding asetaminophen(21,0%) dan plasebo(18,0%), dan juga bagi mereka yang nyeri berat dari awalnya (20,2% vs 12,1% dan 10,8%. Pola yang sama diamati untuk endpoint kedua. Kombinasi tiga obat umumnya ditoleransi dengan baik.

Bebas rasa sakit setelah 1 jamProporsi semua episode nyeri kepala diobati yang bebas rasa sakit 1 jam setelah pengobatan dengan AAC (8,6%) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan APAP (6.1%; p = 0,0004) dan plasebo (5,4%) Episode NKTT yang diobati dengan nyeri berat dari awal, hasil yang sama diamati. Proporsi episode sakit kepala yang bebas rasa sakit 1 jam setelah pengobatan dengan AAC (6,5%) adalah secara signifikan lebih unggul APAP (3,9%) dan plasebo (3,1%)Respon sakit kepala setelah 2 jamProporsi semua episode sakit kepala yang telah diobati berespon 2 jam setelah pengobatan dengan AAC (66,6%) adalah secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan APAP (58,2%) dan placebo (48,8%).Episode NKTT dengan nyeri dinilai parah dari awal, hasil yang sama diamati. Proporsi episode sakit kepala yang berespon 2 jam setelah pengobatan dengan AAC (47,4%) secara signifikan lebih unggul APAP (38,7% dan plasebo (27,0%)

kesimpulanData dari 6.861 subyek diobati menegaskan akan khasiat kombinasi tetap asetilsalisilat asam, acetaminophen dan plasebo dalam pengobatan dari episodik NKTT.AAC secara signifikan lebih unggul 1000 mg APAP dan plasebo berdasarkan persentase bebas rasa sakit pada 2 jam, serta persentase respon sakit kepala (ringan atau tidak ada rasa sakit).Secara signifikan pasien AAC lebih mampu untuk kembali ke kegiatan sehari-hari mereka 1 jam setelah pemberian dosis berbandingAAC umumnya ditoleransi dengan baik, dengan profil keamanan yang boleh diprediksi.Thank you