penggunaan desain grafis pada majalah …repository.radenintan.ac.id/4445/1/skripsi afrizal...

86
PENGGUNAAN DESAIN GRAFIS PADA MAJALAH HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM MENARIK MINAT BACA MAD’U DI BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Oleh : AFRIZAL ZULKARNAIN NPM. 1441010220 Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/ 2018 M

Upload: ledien

Post on 08-Jun-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGGUNAAN DESAIN GRAFIS PADA MAJALAH HIDAYATULLAH

SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM MENARIK MINAT BACA MAD’U DI

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh :

AFRIZAL ZULKARNAIN

NPM. 1441010220

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018 M

PENGGUNAAN DESAIN GRAFIS PADA MAJALAH HIDAYATULLAH

SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM MENARIK MINAT BACA MAD’U DI

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh :

AFRIZAL ZULKARNAIN

NPM. 1441010220

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Pembimbing I : Subhan Arief S. Ag. M.Ag

Pembimbing II : Yunidar Cut Mutia Yanti, S.Sos. M.Sos. i

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018 M

ii

ABSTRAK

PENGGUNAAN DESAIN GRAFIS PADA MAJALAH HIDAYATULLAH

SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM MENARIK MINAT BACA MAD’U DI

BANDAR LAMPUNG

OLEH

AFRIZAL ZULKARNAIN

Desain grafis merupakan visualisai/penggambaran dari seni yang digunakan

majalah Hidayatullah untuk memberikan tampilan majalah yang memiliki nilai

estetika, sebagai kemasan dari media dakwah yaitu majalah Hidayatullah.

Permasalahannya adalah dakwah di era modern ini memerlukan kreatifitas dan

inovasi agar tetap menarik minat mad’u. salah satunya yaitu desain grafis pada media

dakwah mulai banyak diterapkan untuk membuat tampilan yang bagus serta untuk

membuat tampilan yang memudahkan mad’u dalam memahami dan membaca.

Kemudian yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah penggunaan prinsip

desain grafis pada majalah Hidayatullah sebagai media dakwah mampu menarik

minat baca mad’u di Bandar Lampung.

Dakwah Islam harus fleksibel, mampu mengikuti perkembangan zaman,

perkembangan umat dan teknologi. Oleh karena itu saat ini desainer grafis mengajak

untuk memperbaiki umat dengan mengunakan program desain grafis sebagai media

kemasan dakwah untuk memudahkan mad’u (umat) memahami pesan-pesan Islam

yang di kontruksi secara interaktif unttuk memperbaiki perilaku umat menjadi baik.

Sebagaimana yang telah diterapkan pada tampilan majalah hidayatullah

Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan objek

penelitian lapangan. Pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling, sehingga

akhirnya diperoleh 10 orang sampel dan beberapa informan. Sedangkan alat

pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Kemudian setelah data terkumpul barulah dianalisis.

Dari penelitian ini penulis mendapat temuan atau kesimpulan sebagai berikut,

pertama penggunaan desain grafis pada majalah Hidayatullah berperan dan

berpengaruh besar sehingga maksud dan tujuan dari penggunaan desain grafis pada

tampilan majalah hidayatullah ini dapat tersampaikan dengan baik. Dengan adanya

penggunaan prinsip desain grafis pada majalah Hidayatullah yang terdiri dari

komposisi, keseimbangan, irama,perbandingan/proporsi dan kesatuan. Beserta

elemen-elemen yang terdapat pada desain grafis yaitu garis, bentuk, tekstur, ruang,

dan warna.Penggunaan desain grafis tersebut mampu menarik minat baca mad’u di

Bandar Lampung. Hal itu ditandai dengan meningkatnya pelanggan Majalah

Hidayatullah dari tahun sebelumnya.

Kata Kunci: Majalah, Desain Grafis, Minat baca.

v

MOTTO

Artinya: “Demi kalam dan apa yang mereka tulis” (Q.S. Al – Qalam [68]: 1)

Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru

kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku

Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Q.S. Fushila [41]: 33)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati yang sangat mendalam, aku

persembahkan sebuah karya yang sangat sederhana ini, kepada:

1. Kedua orangtuaku, Bapak Muhlis dan Mamah Paula Budi Susilawati yang

telah merawat dan mendidikku hingga kini. Serta mengorbankan

kehidupannya demi keberhasialan studiku.

2. Kedua uwa’ku, uwak mina Fauzi Argan dan uwak ibu Ferliee Monthana

indra. Yang telah merawat dan mendidikku ketika penulis menempuh

pendidikan Tsanawiyah (MTs) di Muara Bungo Jambi. Banyak pelajaran

hidup yang kudapat darinya.

3. Adikku, Maulana Alfarizi yang menjadi bagian kegembiraan keluargaku.

Semoga bisa menua bersama.

4. Sepupuku M. Taufik Qurahman Arinda, Syadza Fatina, dan Mutia Nursabita.

Yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

5. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang

telah menjadi tempat belajar dan menambah ilmu selama kurang lebih empat

tahun ini.

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Afrizal Zulkarnain, merupakan anak pertama dari dua

bersaudara. Diantaranya Afrizal Zulkarnain dan Maulana Alfarizi. Yang kesemuanya

dilahirkan dari pasangan suami istri Bapak Muhlis dan Ibu Paula Budi Susilawati.

Penulis dilahirkan di Kota Bumi, Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung 10

April 1995.

Riwayat pendidikan yang penulis tempuh yaitu Madrasah Ibtidayah Negeri

(MIN) 5 Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung (Lulus tahun 2008),

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Muara Bungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi (Lulus tahun 2011), dan pada tahun

2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1

Bandar Lampung.

Kemudian dengan izin Allah pada tahun 2014 penulis melanjutkan jenjang

pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI).

Penulis

Afrizal Zulkarnain

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga selalu tersampaikan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad

SAW, yang selalu menjadi inspirator bagi setiap muslim.

Penulis menyadari dalam setiap pencapaian membutuhkan sebuah proses yang

tidak mudah, sama halnya dengan penulisan skripsi ini. Dan proses dari penulisan

skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak tersebut,

diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M. Si selaku Dekan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Bapak Bambang Budiwiranto, M. Ag., MA (As), Ph.D selaku ketua jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bunda Yunidar Cut Mutia Yanti, M. Sos. I selaku sekretaris jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus Dosen Pembimbing II.

4. Bapak Subhan Arif, S. Ag., M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan juga pikirannya dalam memberikan

arahan, bimbingan dan dukungannya kepada penulis.

5. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu kepada penulis saat di bangku perkuliahan.

ix

6. Seluruh karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

melayani sepenuh hati dalam segala urusan akademik

7. Para petugas perpustakaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

baik Fakultas maupun pusat di lingkungan kampus yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam mengumpulkan bahan skripsi.

8. Pimpinan wilayah Majalah Hidayatullah cabang Lampung yang telah

memberikan kesempatan dan kemudahan bagi penulis dalam melakukan

penelitian ini.

9. B8 Team: Dwi Septiana, Indah Febriyanti, Nurul Fajriyah Patra, Riska Indah

Cahyani, Yoga Pratama, Ganang Yudho Priambodo, dan Bayu Rohmat Nur

Kholid Pranata, yang selalu memberi motivasi kepada penulis agar

menyelesaikan studinya. Semoga sukses dan sehat selalu menyertai kalian.

10. Sahabat seperjuangan: Bripda. Aprian Kartika Candra, Afiful Ichwan, Aris

Munandar, Alphabarkah Aziz Irfani, Budi Santoso, Danu Anuari, Faqih

Bahtia Sukri, dan Imam Hanafi. Yang senantiasa memberi keceriaan dan

semangat. Semoga bisa berkumpul kembali dalam keadaan yang baik dan

jabatan yang hebat.

11. Keluarga KKN kelompok 181 Desa Tetaan: Fadli Aryanda, M. Miftah Farid,

Desi Sintia, Hanita Elsa, Heni Sophia, Lusi Aprina, Lusiana Dewi, Nurjannah,

dan Nurul Latifah. Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman yang

didapat dari kurang lebih 40 hari kita tinggal bersama.

x

12. Seluruh teman-teman seperjuangan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

kelas B angkatan 2014 semoga sukses selalu.

Semoga atas segala bantuan dan dukungan dari semua pihak dapat memberikan

manfaat dan menjadi catatan amal di sisi Allah SWT. Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2018

Penulis

Afrizal Zulkarnain

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Penegasan Judul ....................................................................................... 1

B. Alasan Memilih Judul .............................................................................. 3

C. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

G. Metode Penelitian..................................................................................... 9

H. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 17

BAB II MAJALAH, DESAIN GRAFIS, DAN MINAT BACA .......................... 18

A. Majalah .................................................................................................... 18

1. Pengertian Majalah............................................................................ 18

2. Majalah sebagai Media Dakwah ....................................................... 18

3. Kelebihan Majalah sebagai Media Dakwah ...................................... 21

B. Desain Grafis ........................................................................................... 23

1. Pengertian Desain Grafis................................................................... 23

2. Prinsip dan Elemen Desain Grafis .................................................... 26

3. Fungsi Desain Grafis Pada Media ..................................................... 36

C. Minat Baca .............................................................................................. 39

1. Pengertian Minat ............................................................................... 39

2. Pengertian Minat Baca ...................................................................... 40

xii

BAB III DESAIN GRAFIS DALAM MENARIK MINAT BACA ..................... 43

A. Profil Majalah Hidayatullah .................................................................... 43

1. Sejarah Berdirinya Majalah Hidayatullah ......................................... 43

2. Visi dan Misi Majalah Hidayatullah ................................................. 44

B. Sejarah Masuknya Majalah Hidayatullah di Lampung ........................... 44

C. Perkembangan dan Segmen Pembaca MajalahHidayatullah .................. 46

1. Perkembangan Desain Grafis Pada Majalah Hidayatullah ................ 46

2. Segmen Pembaca Majalah Hidayatullah ........................................... 48

D. Penggunaan Desain Grafis Pada Majalah Hidayatullah.......................... 50

1. Penggunaan Prinsip Desain Dalam Elemen Grafis Pada Majalah

Hidayatullah ...................................................................................... 50

2. Maksud dan Tujuan Penggunaan Desain Grafis Pada Majalah

Hidayatullah ...................................................................................... 50

3. Penyajian Melalui Data Melalui Analisis Dokumen ......................... 52

E. Pandangan Pelanggan Terhadap Penggunaan Desain Grafis Pada

Majalah Hidayatullah Sebagai Media Dakwah ........................................ 61

BAB IV PENGGUNAAN DESAIN GRAFIS PADA MAJALAH

HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM

MENARIK MINAT BACA MAD’U DI BANDAR LAMPUNG ......... 63

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 68

A. Kesimpulan ............................................................................................. 68

B. Saran ........................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Sampul Majalah Hidayatullah ............................................................... 53

Gambar 3.2 Isi Kajian Utama ................................................................................... 54

Gambar 3.3 Kajian Himmah ..................................................................................... 55

Gambar 3.4 Mutiara Hadits ........................................................................................ 56

Gambar 3.5 Mutiara Qur’an ....................................................................................... 56

Gambar 3.6 Serial Da’i .............................................................................................. 57

Gambar 3.7 Ikhwal ..................................................................................................... 58

Gambar 3.8 Sejarah .................................................................................................... 59

Gambar 3.9 Iklan ........................................................................................................ 60

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara ................................................................................................ I

Daftar Nama Sampel ................................................................................................. II

Daftar Nama Informan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal guna memudahkan dalam memahami skripsi ini

maka secara singkat terlebih dahulu akan diuraikan beberapa kata yang terkait

dengan maksud judul skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Penggunaan

Desain Grafis Pada Majalah Hidayatullah Sebagai Media Dakwah Dalam

Menarik Minat Baca Mad’u di Bandar Lampung”.

Pengertian desain grafis menurut Jessica Helfand mendefinisikan

desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka

dan grafik, serta foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus

dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini sehingga

mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna,

mengejutkan, subversive, atau sesuatu yang mudah diingat.1

Sedangkan majalah yaitu terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai

liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui

pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan,

tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya dan menurut pengkhususan isinya

dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu

1Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Pengantar Desain Grafis,

(KEMDIKBUD : Direktorat pembinaan kursus dan pelatihan, Ditjen PAUD dan Dikmas, 2016),

h. 9.

2

pengetahuan tertentu, dan sebagainya.2 Adapun majalah yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah majalah Hidayatullah. Dimana majalah Hidayatullah

dapat dijadikan sebagai sarana dakwah yang menggunakan prinsip-prinsip

desain grafis didalamnya, guna menarik minat membaca mad’u.

Media dakwah menurut Asmuni Syukir adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah

ditentukan.3 Definisi lain dari media dakwah adalah alat yang menjadi

perantara penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah. Ketika media

dakwah berarti alat dakwah, maka bentuknya adalah alat komunikasi.4

Menurut Rahim, Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-

usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca

yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan

bacaan dan kemudian membacannya atas kesadarannya sendiri.5

Adapun Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau

manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok,

baik manusia yang beragama Islam maupun tidak; atau dengan kata lain,

manusia secara keseluruhan.6 Jadi mad’u yang penulis maksud ialah para

2https://kbbi.web.id/majalah.htm (15 Desember 2017)

3 Moh. Ali Aziz, Ilmu dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 404.

4 Ibid, h. 405.

5 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 28. 6 M.Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta, Kencana Prenadamedia

Group, 2009), h. 23.

3

pembaca yang setia membaca dan berlangganan majalah hidayatullah yang

merupakan media dakwah.

Berdasarkan istilah-istilah tersebut maka maksud dari judul skripsi

“Penggunaan Desain Grafis Pada Majalah Hidayatullah Sebagai Media

Dakwah Dalam Menarik Minat Baca Mad’u di Bandar Lampung” adalah

penggunaan desain grafis yang diterapkan pada setiap lembar di dalam

majalah Hidayatullah, mulai dari cover hingga isinya. Seperti pemilihan

gambar dan ilustrasi, jenis tulisan, pewarnaan, tata ruang dan letak. Dengan

tujuan agar membuat tampilan yang memiliki nilai keindahan (estetika)

sehingga enak dipandang dan memudahkan mad’u dalam membaca majalah

tersebut. Guna menarik minat baca terhadap mad’u atau pelanggan majalah

hidayatullah di Bandar Lampung.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun yang menjadi alasan untuk memilih judul ini adalah:

1. Majalah merupakan salah satu media dakwah yang masih populer bagi

masyarakat. Dimana di dalamnya diterapkan prinsip desain grafis. Prinsip

desain grafis yang menarik dan memiliki nilai estetika pada majalah dapat

memanjakan mata pembaca. Sehingga mampu mempengaruhi minat baca

mad’u. Salah satunya dalam majalah Hidayatullah.

4

2. Judul ini berkaitan dengan mata kuliah desain grafis yang penulis pelajari,

sehingga dapat membantu menambah wawasan bagi masyarakat

khususnya mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

C. Latar Belakang Masalah

Graphic atau Grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa

Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu,

istilah Seni Grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya

mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan

fotografi. Secara spesifik, cakupan tadi terbatas pada karya yang dicetak atau

karya seni yang dibuat untuk diperbanyak melalui proses cetak.7

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Desain

grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan

(estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai-nilai

subjektivisme. Oleh sebab itu kualitas rasa seni seseorang pasti berbeda pula.

Dalam menghasilkan karya visual desain grafis yang menarik dan bernilai

seni, pemahaman terhadap elemen-elemen atau unsur-unsur dasar desain grafis

adalah wajib.

Desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan

seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsip-

prinsip desain (komposisi) dalam memproduksi sebuah karya visual. Desain

7 https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis.htm (29 September 2017).

5

grafis menerapkan beberapa prinsip, yakni: Kesederhanaan, Keseimbangan,

Kesatuan, Penekanan, dan Repetisi. Sedangkan elemen-elemen yang

diusungnya meliputi Garis, Bentuk, Ruang, Tekstur, dan Warna. Dan pada

akhirnya sang penikmat karya visual akan memberikan penilaian, seperti apa

yang dikatakan Kant: Nilai Estetis dan Nilai Ekstra. Nilai estetis diperoleh

melalui penggunaan elemen-elemen dan prinsip-prinsip. Sedangkan nilai

ekstra muncul: gerakan (animasi), percepatan, lambaian, suasana panas,

atmosfer tenang dan lain – lain.8

Dewasa ini desain grafis banyak digunakan untuk menyampaikan

pesan-pesan moral dan agama, baik itu melalui media cetak ataupun media

digital. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang sangat

menghargai seni hampir dalam setiap masa penyebaran Islam diberbagai

belahan dunia, seni selalu dianggap sebagai cara dakwah yang paling tepat.

Karena masyarakat akan lebih mudah memahami nilai-nilai yang dibawa oleh

agama Islam melalui seni tanpa perlu ada kekerasan.

Desain grafis erat hubungannya dengan seni. Seorang desainer juga

merangkap seorang seniman. Banyak arti mengenai seni (bergantung pada

sudut mana kita melihat). Di era modern desain grafis pada media cetak mulai

banyak diterapkan untuk membuat tampilan yang bagus serta untuk membuat

tampilan yang memudahkan untuk pembaca dalam memahami dan membaca.

8http://eprints.walisongo.ac.id/6467/3/BAB%20II.pdf.htm. (29 September 2017).

6

Salah satu contohnya adalah majalah Islam yang mempunyai misi untuk

menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u (umat).

Oleh karena itu saat ini desainer grafis mengajak untuk memperbaiki

umat dengan mengunakan program desain grafis sebagai media kemasan

dakwah untuk memudahkan mad’u (umat) memahami pesan-pesan Islam yang

di kontruksi secara interaktif unttuk memperbaiki perilaku umat menjadi baik.

Sebagaimana yang terdapat dalam majalah hidayatullah. Majalah yang

yang berdiri sekitar tahun 1980 ini, merupakan salah satu majalah islam di

Indonesia yang berisikan tentang informasi dakwah dan wawasan Islam.

Majalah hidayatullah saat ini telah menerapkan atau menggunakan prinsip-

prinsip desain grafis dalam setiap lembar isinya dan juga cover majalah

tersebut. Mulai dari menentukan jenis tulisan (typography), pemilihan warna,

tata ruang, dan memasukan ilustrasi atau gambar.

Di kalangan mad’u (umat). Minat baca terhadap majalah masih sangat

rendah, hal ini disebabkan semakin banyaknya media masa yang berbasis

elektronik atau media online yang mulai menggeser keberadaan media cetak.

Selain lebih cepat di akses media online juga lebih banyak piihan berita dan

informasi dari berbagai situs yang terdapat di internet.

Meski mulai ditinggalkan dan digantikan oleh media online. Namun

masih ada masyarakat di Bandar Lampung yang masih mengikuti dan

membaca media cetak. Salah satunya majalah Islam hidayatullah. Alasannya

7

adalah untuk mencari referensi dakwah maupun tuntuk memenuhi hasrat

terhadap wawasan agama Islam.

Dari banyak alasan dan penyebab mad’u ingin membaca majalah,

terdapat satu faktor dari pengaruh kekuatan tampilan yang memiliki nilai

keindahan (estetika) sehingga enak dipandang dan memudahkan mad’u dalam

membaca majalah tersebut. Selain isi yang baik dan berbobot dari majalah

tersebut, tampilan yang memanjakan mata juga dapat mempengaruhi minat

baca mad’u terhadap majalah. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap penggunaan desain grafis pada majalah hidayatullah

sebagai media dakwah dalam menarik minat baca mad’u di bandar lampung,

karena majalah Hidayatullah sendiri memiliki tampilan yang menarik dan

menerapkan prinsip desain grafis.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah penggunaan prinsip desain grafis pada majalah Hidayatullah

sebagai media dakwah mampu menarik minat baca mad’u di Bandar

Lampung?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu:

8

Untuk mengetahui penggunaan prinsip desain grafis pada majalah

Hidayatullah sebagai media dakwah dalam menarik minat baca mad’u di

Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penulis berharap penelitian ini bisa dijadikan tambahan referensi dan

informasi serta pengetahuan bidang studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

2. Manfaat Praktis

a) Sebagai motivasi dan pengalaman baru bagi penulis untuk meneliti

mengenai penggunaan desain grafis pada majalah sebagai media

dakwah guna menarik minat membaca mad’u.

b) Sebagai acuan untuk memanfaatkan desain grafis sebagai kemasan

dalam suatu media cetak maupun digital untuk dakwah.

G. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang tepat untuk melakukan sesuatu

dalam mencapai tujuan dengan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian

berarti proses pencarian data meliputi penentuan populasi, sampling,

9

penjelasan konsep dan pengukurannya, cara-cara pengumpulan data dan teknik

analisisnya.9

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Secara

terminologis penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

terulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.10

Metodologi

kualitatif lebih suka mrnggunakan teknik analisis mendalam (in-depth

analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus per kasus karena

metodologi kualitatif yakin bahwa sifat masalah yang satu berbeda dengan

sifat masalah lainnya. Temuan yang dihasilkan dari metodologi kualitatif

bukam generalisasi, tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu

masalah atau fenomena.11

2. Jenis dan Sifat Penelitian

a. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, dapat dipastikan

bahwa adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang

9 Cholid Naburko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,

2010), h.1. 10

Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2013), h.4. 11

Sumanto, Teori dan Aplikasi Metode Penelitian, (Jakarta: CAPS (Center of Academic

Publishing Service), 2014), h. 9-10.

10

langsung dilakukan dilapangan atau pada responden.12

Penelitian ini

merupakan jenis penelitian lapangan karena peneliti bertemu langsung

dengan staf Lembaga Majalah Hidayatullah dan para pelanggan majalah

hidayatullah di Bandar Lampung.

b. Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsi dan

menginterpretasi apa yang ada (bisa mengenai kondisi atau hubungan

yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang

tengah berkembang).13

3. Sumber Data

Data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini ada dua

macam sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari

masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat

lainnya.14

Dalam hal ini data yang utama adalah pelanggan majalah

hidayatullah atau mad’u di Bandar Lampung.

12

M. Hasan Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002), h.11 13

Sumanto, Op.Cit, h.179 14

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2015), h.87

11

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal dari

bahan kepustakaan.15

Data sekunder juga merupakan data pelengkap.

Dalam hal ini penulis menggambil data melalui buku, artikel, jurnal

internet, dan dokumen-dokumen yang mendukung.

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Dalam penelitian sosial disebutkan bahwa unit analisis

menunjukan siapa yang mempunya karakteristik yang diteliti.

Karakteristik yang dimaksud di sini adalah variable yang menjadi

perhatian peneliti. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.16

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.17

Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah mad’u atau

pembaca yang berlangganan majalah hidayatullah di Bandar Lampung.

Penulis mendapatkan data 80 pelanggan di Bandar Lampung yang

ditetapkan sebagai populasi dalam penelitian ini.

15

Ibid, h.88 16

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Limit Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

1995), h. 57. 17

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 80.

12

b. Sampel

Sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu (objek

penelitian) untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-

individu (objek penelitian) tersebut merupakan perwakilan kelompok

yang lebih besar pada mana objek itu dipilih18

. Sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sampling snowball, teknik ini

banyak digunakan dalam riset kualitatif, misalnya riset eksplorasi.

Sesuai namanya, teknik bagaikan bola salju yang turun menggelinding

dari puncak gunung ke lembah, semakin lama semakin membesar

ukurannya. Jadi, teknik ini merupakan teknik penentuan sampel yang

awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak.

Proses ini baru akan berakhir bila periset merasa data telah jenuh,

artinya periset merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari

wawancara.19

Dalam penelitian ini data yang diharapkan atau data yang

terkumpul adalah mengenai pengaruh desain grafis terhadap minat baca

mad’u kepada majalah hidayatullah sebagai media dakwah.

Penulis menetapkan 10 orang pelanggan majalah hidayatullah di

Bandar Lampung sebagai sampel. Disamping itu penulis juga

menetapkan beberapa dosen di UIN Raden Intan Lampung dan kepala

18

Ibid, h. 160 19

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h.

160.

13

marketing majalah Hidayatullah cabang Bandar Lampung, yang penulis

jadikan informan dalam arti sebagai pelengkap data.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui

pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung.

Dalam hal ini peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya

perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung

berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan.20

Cara pengambilan data

dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain

untuk keperluan tersebut.21

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.22

Dalam

hal ini penulis menggunakan jenis observasi nonpartisipan, yaitu

melakukan pengamatan dengan cara pengumpulan data dan informasi

tanpa melibatkan diri dan hanya sebagai pengamat independen.23

Observasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data

langsung dari objek penelitian, tidak hanya terbatas pengamatan saja.

Melainkan juga pencatatan yang dilakukan guna memperoleh data-data

20

Ahsanuddin Mudi, Profesional Sosiologi, (Jakarta: Mediatama, 2004), h. 44. 21

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 175. 22

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), h. 158. 23

Sugiyono, Op.Cit, h. 145.

14

yang lebih konkret dan jelas. Seperti mengamati dan mencatat

bagaimana minat baca mad’u/mahasiswa terhadap majalah islam

Hidayatullah.

b. Wawancara

Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara

dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang

melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang

diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya.24

Penulis menggunakan jenis interview (wawancara) bebas

terpimpin yaitu pewawancara secara bebas bertanya apa saja dan harus

menggunakan acuan pertanyaan lengkap dan terperinci agar data-data

yang diperoleh sesuai dengan harapan, dengan menggunakan panduan

wawancara.

Penulis menggunakan data metode ini karena penulis

mengharapkan data yang dibutuhkan akan dapat diperoleh secara

langsung sehingga kebenarannya tidak akan diragukan lagi. Dan penulis

mempersiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti.

Dalam hal ini interview bebas terpimpin akan digunakan kepada

Mad’u atau pelanngan majalah hidayatullah di Bandar Lampung yang

24

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2010), h. 50.

15

dijadikan sampel, serta informan yang telah penulis tentukan dalam

penelitian ini. Metode interview ini yang penulis gunakan merupakan

metode pokok dalam penelitian ini, karena dipandang perlu untuk

mendapat informasi yang dibutuhkan sehingga data-data yang akurat

dalam penelitian ini dapat diperoleh.

Metode ini digunakan sebagai metode utama dalam

pengumpulan data, dan data yang penulis tanyakan adalah pengaruh

penggunaan desain grafis pada majalah hidayatullah sebagai media

dakwah dalam menarik minat baca mad’u di Bandar Lampung.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang serupa catatan, buku, surat, majalah dan sebagainya.

Metode dokumentasi ini digunakan setelah melakukan metode

wawancara dan observasi. Tujuannya adalah untuk melengkapi data.25

Metode ini dilakukan untuk menjadi metode penunjang dalam

pengumpulan data gambaran umum pembaca/mad’u di Bandar

Lampung.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema, dan dirumuskan tema dan hipotesa kerja seperti yang

25

Cholid Naburko dan Abu Achmadi, Op.Cit, h.98.

16

disarankan oleh data. Prinsip utama dalam analisa data adalah bagaimana

menjadikan data atau informasi yang telah dikumpulkan disajikaan dalam

bentuk uraian dan sekaligus memberikan makna atau interpretasi sehingga

informasi tersebut memiliki signifikan ilmiah atau teoritis.26

Setelah data tersebut diolah, kemudian dapat dianalisis dengan

menggunakan cara berfikir deduktif, yaitu “berangkat dari fakta-fakta atau

prisriwa-peristiwa yang kongkrit dan tarik kesimpulan yang bersifat umum

ke khusus”.27

Jadi karena data yang akan dianalisa merupakan data

kualitatif, yang mana cara menganalisanya menggambarkan kata-kata atau

kalimat sehingga dapat disimpulkan, maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode berfikir deduktif, untuk menarik kesimpulan dari

data yang diperoleh yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-

peristiwa yang kongkrit dan umum kemudian ditarik menjadi kesimpulan

yang bersifat khusus.

H. Tinjauan Pustaka

Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan tolok ukur dan dilakukan

kajian sebelumnya agar menghin dari plagiarisme, yaitu:

1. “Penggunaan Prinsip Desain Dalam Elemen Grafis Pada Ilustrasi Gambar

Berita Utama Surat Kabar Tribun Jambi” oleh Miftahurrahmat Amar,

26

Ibid, h.280. 27

Nana Sujana, Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi, Sinar Baru, 1987, hlm. 6

17

mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau tahun

2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan

prinsip desain dalam elemen grafis pada ilustrasi gambar berita utama

Surat Kabar Tribun Jambi.

2. “Majalah Langitan Sebagai Media Dakwah (Analisis terhadap majalah

langitan dilihat dari karakteristik majalah dakwah)” oleh Umi Kholifatur

Rosidah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI),

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

memahami penggunaan majalah langitan sebagai media dakwah dilihat

dari karakteristik majalah dakwah.

Berdasarkan judul skripsi di atas, maka peneliti akan mengangkat

judul skripsi yang berbeda. Yaitu dengan judul skripsi “Penggunaan Karya

Seni Desain Grafis Pada Majalah Hidayatullah Sebagai Media Dakwah

Dalam Menarik Minat Baca Mad’u di Bandar Lampung”. Dan disini

peneliti akan memfokuskan terhadap penggunaan desain grafis melalui

majalah Islam Hidayatullah yang merupakan majalah dakwah tersebut

sebagai daya tarik terhadap minat baca mad’u.

18

BAB II

MAJALAH, DESAIN GRAFIS, DAN MINAT BACA

A. Majalah

1. Pengertian Majalah

Majalah yaitu terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan

jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan

menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah

bulanan, mingguan, dan sebagainya dan menurut pengkhususan isinya

dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu

pengetahuan tertentu, dan sebagainya.1

2. Majalah Sebagai Media Dakwah

Media ialah alat atau wahana yang digunakan untuk memindahkan

pesan dari sumber kepada penerima. Menurut Hamzah Ya’qub media dakwah

terbagi menjadi lima, yaitu:

a. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan

lidah dan suara. Media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah,

bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.

b. Tulisan, buku majalah, surat kabar, korespondensi, spanduk, dan lain-lain.

c. Lukisan, gambar, karikatur,dan sebagainya.

1https://kbbi.web.id/majalah.htm (15 Desember 2017)

19

d. Audio visual, yaitu alat dakwah yang dapat merangsang indra

pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, bisa berbentuk televisi

,slide, ohp, internet, dan sebagainya.

e. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran islam

yang dapat dinikmati dan didengarkan oleh mad’u.2

Menurut Asmuni Syukir, media dakwah adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah

ditentukan.3 Media dakwah berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan

dakwah sesuai dengan firman Allah

Artinya:”serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk” (Q.S: An-Nahl [16]: 125)

2 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja rosdakarya, 2010), h. 106.

3 Moh. Alli Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 404.

20

Dari beberapa definisi diatas, maka media dakwah adalah alat yang

menjadi perantara penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah. Ketika

media dakwah berarti alat dakwah, maka bentuknya adalah alat komunikasi.4

Dakwah dapat menggunakan berbagai media yang bisa merangsang

indra-indra manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima

materi dakwah. Semakin tepat dan efektif media yang dipakai semakin efektif

pula upaya pemahaman ajaran Islam pada masyarakat yang menjadi sasaran

dakwah.5

Dakwah Islam dengan menggunakan media tulisan, telah ada sejak

zaman Rasulullah SAW. dengan didampingi oleh para sahabat yang bertugas

sebagai juru tulis. Surat-surat dakwah itu dikirim kepada sejumlah kaisar, raja

dan penguasa, berisikan ajakan dan seruan untuk mengakui akan kebenaran

Islam sebagai pegangan hidup di dunia dan di akhirat.6

Dakwah Islam di era modern ini dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai media yang ada termasuk media tulisan, yang dalam

periode modern ini media tulisan telah berkembang demikian majunya dalam

berbagai macam seperti buku-buku, surat kabar, buletin, termasuk juga

majalah.

4 Ibid, h. 405.

5 Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2007), h. 105. 6 Sutirman Eka Ardana, Jurnalistik Dakwah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 27.

21

Media dakwah yang dapat digunakan sebagai sarana dalam berdakwah

saat ini satu diantaranya adalah majalah. Majalah merupakan media dakwah

yang bersifat tulisan. Majalah memuat kata-kata yang dibaca atau gambar-

gambar yang ditonton. Agar kata-kata dan gambar itu dapat membangkitkan

semangat masyarakat Islam, maka penulis muslim dapat memaparkan

pemikiran-pemikiran yang tidak menyimpang dari ajaran Islam dan sajian

yang terlalu jauh atau terlalu tinggi bagi pembacanya. Kecuali jika pembaca

itu sudah banyak berpengalaman dan berpengetahuan.7

3. Kelebihan Majalah sebagai Media Dakwah

Majalah mempunyai beberapa kelebihan yang bisa dijadikan sarana

pendukung dalam berdakwah, diantaranya:

a. Memiliki jangkauan luas, yaitu masyarakat pembaca yang relatif luas.

Seluas dengan lokasi domisili pengguna bahasa yang menjadi pelanggan

dari majalah dakwah tersebut.

b. Memiliki aset pelanggan yang banyak, sebanyak pembaca yang bersimpati

terhadap majalah dakwah yang bersangkutan. Terutama yang memiliki

kecenderungan ide yang sama dengan ide yang dikembangkan oleh

pengelola majalah dakwah yang bersangkutan.

c. Sifatnya sebagai majalah dakwah, yang meneruskan pesan-pesan

pendidikan dan penegakan moral, maka majalah dakwah pun tidak sedikit

7 Kasman, Jurnalisme Universal, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 196.

22

memuat uraian dan analisis ilmiah yang berkaitan dengan berbagai

disiplin ilmu dan aneka pengetahuan.

d. Berita dan uraian yang disajikan dalam majalah dakwah bersifat ilmiah

praktis (bukan teoritis), maka bahan rujukan dalam bidang keilmuan

tersebut termasuk tidak usang dan relatif dapat bernilai up to date dalam

jangka waktu tertentu jika dibanding dengan sumber bacaan lain semisal

brosur, atau surat kabar.

e. Cover (kulit luar) majalah didesain seindah dan semenarik mungkin, maka

majalah dakwah pun termasuk bahan bacaan yang memiliki nilai hiburan

sekaligus menunjukkan bahwa nuansa hiburannya sama sekali tidak

terlepas dari pesan-pesan moral dan dakwah. Dengan demikian keindahan

dan seni yang dimunculkan pada cover tersebut berisi pesan ”seni untuk

moral”.8

Selain itu, sesuai dengan sifat atau karakteristik media massa, majalah

dapat dijadikan publikasi yang beraneka ragam, misalnya dengan rubrik

khusus mimbar agama, karikatur, artikel biasa yang bernafaskan dakwah dan

sebagainya. Sehingga ajara-ajaran dakwah yang disampaikan lewat tulisan

tidak mudah hilang dan tetap membekas. Meskipunn majalah mempunyai

karakter tersendiri, tetapi majalah dapat difungsikan sebagai media dakwah,

yaitu dengan menyelipkan misi dakwah ke dalam isinya. Dengan kelebihan-

8 http://altajdidstain.blogspot.co.id/2011/02/ (10 April 2018).

23

kelebihan yang telah dipaparkan majalah dapat digunakan sebagai media

dakwah yang efektif.

B. Desain Grafis

1. Pengertian Desain Grafis

Desain Grafis terdiri dari kata Desain dan Grafis. Dalam KBBI

(Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan, Desain; Kerangka bentuk,

rancangan.9 Sedangkan kata Grafis diartikan; Bersifat graf, bersifat huruf,

dilambangkan dengan huruf .10

Selanjutnya, dalam buku Desain Grafis Komputer disebutkan ; Grafis

yang dalam istilah inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang

berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak

mencetak.11

Desain menurut Atisah Sipahelut diartikan sebagai bentuk rumusan

atau proses pemikiran yang dituangkan dalam wujud gambar tersebut

merupakan pengalihan gagasan kongkrit si Perancang kepada orang lain.

Sedangkan menurut Isdayanto, Defenisi Desain Grafis adalah salah

satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang member kebebasan kepada Sang

9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 319. 10

Ibid, h. 461. 11

Miftahurrahmat Amar, “Penerapan Prinsip Desain Dalam Elemen Grafis Pada Ilustrasi

Gambar Berita Utama Surat Kabar Tribun Jambi”. (Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, 2013), h. 8.

24

Desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen

rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan dan garis di atas suatu permukaan dengan

tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai suatu pesan.

Selanjutnya Isdayanto juga menambahkan ; Defenisi Desain Grafis

juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan

informasi, ide, konsep, ajakan, dan sebagainya kepada khalayak dengan

menggunakan bahasa visual, baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi, dan

sebagainya.

Mempelajari desain grafis berarti mempelajari, memahami,

menguasai, teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, merancang

desain komunikasi visual agar mampu mengolah data, memecahkan masalah

dan mencari solusi kebutuhan desain dan informasi yang meliputi penguasaan

cetak informasi, publikasi, media penerbitan.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang

menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif

mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan

hasil abstraksi simbol-simbol yang dibunyikan. Desain grafis diterapkan

dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain

grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk

25

yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan

(desain).12

Secara khusus, desain grafis adalah keahlian menyusun dan merancang

unsur visual menjadi informasi yang dimengerti publik/masyarakat. Bidang

profesi desain grafis menangani konsep komunikasi grafis, merancang, dan

meyelaraskan unsur yang ditampilkan dalam desain (huruf, gambar, dan atau

foto, elemen grafis, warna) sesuai dengan tujuan komunikasi, dan mengawasi

produksi (cetak).13

Dari uraian di atas dapat disimpulkan pengertian desain grafis yaitu:

ilmu terapan yang mempelajari bahasa visual berupa rancangan huruf (tulisan)

dan ilustrasi untuk diterapkan dalam menyampaikan informasi dan pesan

melalui media komunikasi, khususnya media cetak.14

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin

desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur,

garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.

Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm),

tekanan (emphasis), proporsi (proportion) dan kesatuan (unity), kemudian

membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas. Desain adalah proses

12

Deddy Award W.L, Pengantar Desain Grafis, (Semarang: Universitas Dian Nuswantoro),

h. 2. 13

Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Pengantar Desain Grafis,

(KEMDIKBUD : Direktorat pembinaan kursus dan pelatihan, Ditjen PAUD dan Dikmas, 2016), h. 4. 14

Miftahurrahmat Amar, Op.Cit, h. 9.

26

panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan seni untuk mencapai

tujuan tertentu. 15

2. Prinsip dan Elemen Desain Grafis

Menurut Stephen Mc Elroy, ciri desain yang kreatif adalah dapat

menarik perhatian pembaca, tulisan di dalamnya mudah dibaca dan

dimengerti, informasi tulisan dilengkapi dengan informasi visual, dapat

mengangkat intisari tulisan tersebut dan dapat menceritakan suasana

setempat.16

Desain grafis yang berkualitas menyertakan gambaran suasana

kejadian yang diceritakan oleh teks tulisan, dan hal ini dapat dicapai dengan

menerapkan elemen grafis berdasarkan prinsip-prinsip desain.

Untuk menghasilkan desain yang berkualitas, diperlukan

pertimbangan yang cerdas dan mengorganisasi elemen-elemen grafis sesuai

dengan prinsip-prinsip desain.17

Dari uraian diatas perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain dan

elemen-elemen grafis agar dapat menghasilkan desain grafis yang berperan

dalam mengungkapkan isi pesan yang disampaikan serta menarik untuk

diperhatikan.

15

Deddy Award W.L, Op.Cit, h. 3. 16

Miftahurrahmat Amar, Op.Cit, h. 10. 17

Ibid, h. 11.

27

a. Prinsip-Prinsip Desain Grafis

1) Komposisi (composition)

Merancang/mendesain pada dasarnya adalah hasil penyusunan

pengalaman visual dan emosional dengan memperhatikan elemen-

elemen dan prinsip-prinsip desain yang dituangkan dalam satu

kesatuan komposisi yang mantap. Komposisi = Composition =

Componere (asal kata dari bahasa Latin), yang artinya penggabungan.

Pada dasarnya, suatu komposisi merupakan penggabungan dari banyak

bagian menjadi suatu bentuk yang serasi.18

2) Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan dapat dicapai dengan menampilkan unsur-unsur desain,

seperti bentuk dan ukuran, warna, tekstur, dan sebagainyaagar unsur-

unsur yang ada dikomposisikan dengan serasi, sepadan, dan memberi

kesan mantap serta tepat pada tempatnya.19

3) Irama (Rhythm)/Gerakan

Merupakan upaya memvisualisasikan unsur gerak pada media grafis

yang statis. Penampilan gerak ini dilakukan untuk mendapatkan unsur

dinamis dalam menambah nuansa penekanan yang informatif. Untuk

itu, unsur gerak tidak selalu ditampilkan dalam visual yang ikonik,

tetapi juga permainan psikologi visual yang dapat mengarahkan mata

18

Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Op.Cit, h. 37. 19

Ibid, h. 38.

28

pengamat. Secara psikologi, mata manusia akan mengarah dari unsur

warna yang gelap ke terang, dan/atau dari area yang kompleks ke area

yang sederhana (simple).20

4) Perbandingan/Proporsi (Proportional)

Suatu perbandingan antara suatu unsur/materi yang satu dengan yang

lain, berhubungan dengan ukuran dan bentuk bidang yang akan

disusun untuk menunjukkan ukuran perbandingan bagian-bagian atau

keseluruhan antara serangkaian unsur yang dikomposisikan.

Perbandingan merupakan salah satu prinsip yang menentukan baik-

tidaknya suatu komposisi/struktur/susunan, dan seterusnya dalam

mewujudkan bentuk, bisa merupakan perbandingan ukuran,

perbandingan posisi, ataupun perbandingan ruang (space) yang

berelasi dengan satuan ukuran: panjang, lebar, dan tinggi.21

5) Kesatuan (Unity)/Total Organization/Harmony

Keserasian adalah prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan di

antara unsur-unsur desain lainnya. Penggabungan elemen-elemen/

unsur-unsur desain dengan memperhatikan keseimbangan, irama,

perbandingan, dan semuanya dalam suatu komposisi yang utuh agar

nikmat untuk dipandang. Semua hal yang membentuk suatu rancangan

harus ada hubungannya satu sama lain dengan seluruh rancangan

20

Ibid, h. 41. 21

Ibid, h. 42.

29

sehingga memberi kesan menjadi satu (hubungan/ikatan antara unsur-

unsur yang satu dengan yang lainnya sebagai suatu bentuk yang tak

dapat dipisahkan).22

b. Elemen-Elemen Grafis

Istilah grafis sering kali dikaitkan dengan gambar dan

dikategorikan sebagai bahan komunikasi visual.23

Grafis merupakan sebuah bentuk komunikasi visual, penyampaian

pesan melalui gambar yang dirancang dengan mengkombinasikan elemen-

elemen grafis dan berpedoman pada prinsip-prinsip desain. Elemen grafis

adalah bagian penting dari grafis, yakni yang dibutuhkan untuk

menghasilkan rancangan grafis.

Proses kreatif dalam pembuatan media komunikasi visual,

khususnya grafis, pemahaman karakter khususnya dari setiap elemen

grafis, merupakan kebutuhan. Elemen grafis tersebut adalah garis, bentuk,

tekstur, ruang, dan warna. 24

Dibutuhkan pemahaman terhadap karakter khusus dari elemen-

elemen grafis. Elemen tersebut antara lain:

1) Garis

Garis adalah sebuah komponen desain grafis yang merupakan

perapatan dari sekelompok titik yang berurut dan berunut, baik berdiri

22

Ibid. h. 43. 23

Miftahurrahmat Amar, Op.Cit, h. 12. 24

Ibid, h. 13.

30

sebagai elemen utama maupun bagian dari (aksen) komunikasi.

Komponen garis memberikan juga nuansa komunikasi yang berarti

dalam sebuah desain. Potensi garis, antara lain sebagai berikut:

a) membentuk garis tepi/kontur sebuah benda.

b) mengekspresikan gerak dan emosi (garis horizontal: tenang, mati;

garis diagonal: labil (tidak stabil); garis zigzag: kehancuran, retak,

tidak tenang; garis bergelombang: hidup, kelembutan).

c) dalam desain, bisa berperan sebagai pemberian aksen (sebagai

pembatas, kolom, dan dekoratif desain).25

2) Bentuk/raut/kurva

Bentuk/raut/kurva adalah sebuah komponen desain grafis yang

merupakan bertemunya titik awal garis dengan titik akhir garis.

Tentunya, hasil dari garis yang bertemu ini membentuk sebuah bidang.

Bidang tersebut, baik berdiri sebagai elemen utama maupun bagian

dari (aksen) komunikasi, sangat berperan dalam memberikan nuansa

komunikasi yang berarti dalam sebuah desain.26

Bentuk berarti wujud atau rupa, yakni segala hal yang memiliki

diameter tinggi dan lebar. Berdasarkan sifatnya, ada 3 kategori bentuk,

25

Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Op.Cit, h. 26. 26

Ibid.

31

yaitu bentuk huruf, bentuk simbol, dan bentuk nyata, masing-masing

direpresentasikan dengan cara berbeda.27

a) Bentuk (Huruf / Character) yang direpresentasikan dalam bentuk

visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai

wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung seperti; A,

B, C, dsb.

Huruf merupakan lambang atau gambar bunyi bahasa berupa

goresan visual dan berawal dari goresan garis. Pada dasarnya

setiap huruf merupakan guratan garis (stroke).

Guratan garis tersebut bisa digoreskan sedemikian rupa, tidak

hanya lebih menarik tapi juga memperkuat penyampaian pesan.

Huruf yang artistik dapat memperkuat pesan dan kesan dengan

segala kemungkinan pendekorasian.28

b) Bentuk ( Simbol ) yang direpresentasikan dalam bentuk visual

yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami

secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan

sesuatu bentuk benda nyata.

Bentuk yang merupakan simbol dari wujud sesuatu benda nyata

tapi digambarkan tidak dalam bentuk nyata, tidak secara detail.

Misalnya gambar matahari, gambar bintang.29

27

Miftahurrahmat Amar, Op.Cit, h. 14. 28

Ibid.

32

c) Bentuk ( Nyata / Form ) bentuk ini betul-betul mencerminkan

kondisi fisik dari suatu objek.

Bentuk yang menggambarkan wujud atau rupa yang sebenarnya

dan dapat digambarkan secara detail. Seperti gambar manusia,

hewan, tumbuhan, atau benda lainnya.

3) Tekstur

Tekstur adalah sebuah komponen desain grafis yang

merupakan tampilan/karakteristik/gambaran/representasi sifat dari

suatu permukaan. Tekstur dapat dibiarkan sebagaimana adanya atau

diolah secara khusus menurut kehendak perancangnya. Permukaan

dapat polos, bersisik, licin, kasar, pudar, kusam, kilap, lembut, halus,

berlendir, terasa gatal, berbulu, dan lain-lain. Tekstur merupakan salah

satu unsur seni yang unik karena ia dapat mengaktifkan 2 proses

penginderaan sekaligus (visual dan raba). Tekstur dapat berukuran

kecil, menekankan pada kedua-dimensian permukaan sebagai hiasan,

atau berukuran besar yang menekankan pada kesan raba pada 3D.30

Tekstur berkaitan dengan indera penglihatan dan indera peraba

karena merupakan sifat dan kualitas fisik dari permukaan sesuatu

bahan, seperti kasar, mengkilap, pudar, kusam, dll.31

29

Ibid, h. 15. 30

Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Op.Cit, h. 33. 31

Miftahurrahmat Amar, Op.Cit, h. 16.

33

Tekstur menyangkut sifat dan kualitas fisik permukaan suatu

benda, seperti kusam, mengkilap, kasar, halus, dapat diaplikasikan

dalam desain. Berarti, setiap benda memiliki sifat dan kualitas tekstur

yang berbeda-beda. Karena itu, dalam penggunaannya dibutuhkan

kepiawaian seorang Desainer. Dibutuhkan keterampilan tersendiri

untuk menggabungkan berbagai macam tekstur pada sebuah karya

desain, karena belum ada aturan khusus untuk hal ini.32

4) Ruang

Ruang adalah sebuah komponen desain grafis yang merupakan

kelanjutan dari bentuk yang dikembangkan dapat membentuk ruang

imajiner yang terkait persepsi pengamatnya. Hasil dari pengembang

bidang yang menjadi ruang ini lebih banyak berperan sebagai elemen

utama (berdasarkan tingkat kerumitannya), tetapi tidak menutup

kemungkinan pula dapat berdiri sebagai bagian dari komunikasi.

Ruang sangat berperan dalam memberikan nuansa 3 dimensi dalam

unsur komunikasi visual.33

Potensi ruang, antara lain sebagai berikut.

a) Ruang menjadi pengembangan bidang yang menjadi bidang lain,

tetapi tidak hanya sekadar bidang baru. Ruang harus memiliki

dimensi sehingga melahirkan berat/massa pada bidang baru yang

disebut ruang.

32

Ibid. 33

Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Op.Cit, h. 28.

34

b) Sebuah bentuk 3 dimensi dapat digambarkan pada permukaan

papar yang terdiri atas beberapa bentuk 2 dimensi.

c) Selain membentuk nuansa 3 dimensi, ruang juga dapat

memperlihatkan penggabungan bentuk dari sisi/cara pandang yang

berbeda (gestalt).

d) Ruang kosong dimanfaatkan agar rancangan tidak terlalu penuh.

e) Ruang kosong dimanfaatkan sebagai pemisah.

5) Warna

Warna adalah sensasi yang ditimbulkan oleh otak sebagai

akibat daripada sentuhan gelombang-gelombang cahaya pada retina

mata.34

Jadi warna adalah corak rupa dari suatu benda yang terlihat

oleh mata, yang merupakan pemantulan cahaya yang menimpa benda

tersebut, dan yang pertama kali terlihat dari benda tersebut adalah

warnanya.35

Demikian pula halnya dengan sebuah karya Desain Grafis,

yang pertama kali terlihat adalah warnanya. Karena itu warna

merupakan elemen penting dalam Ilustrasi Desain Grafis. Warna

merupakan unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan

34

Ibid, h. 30. 35

Miftahurrahmat Amar, Op.Cit, h. 17.

35

dampak psikologis kepada orang yang terlibat. Warna mampu

memberikan sugesti yang mendalam pada manusia.

Warna memberikan kesan berupa pesan yang sangat

mendalam. Warna merupakan alat untuk mendapatkan perhatian.

Tampilan lembaran yang diberi variasi warna akan lebih menarik

dibanding hitam-putih, warna juga dapat memperlihatkan kesan

tertentu yang dapat menunjukan adanya kesan psikologis tersendiri.

Secara psikologis warna memiliki efek terhadap manusia, karena

selain menimbulkan sensasi juga menimbulkan rasa senang dan tidak

senang.36

Karena itulah, dalam karya desain grafis, elemen warna

menjadi sangat penting, agar penyampaian pesan lebih mendalam,

tampilan lebih menarik dan menimbulkan rasa senang. Warna

merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna

orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau

membedakan sifat dari bentuk visual secara jelas.37

3. Fungsi Desain Grafis pada Media

Desain grafis adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan

bahasa visual (salah satunya) untuk keperluan informasi dan komunikasi dari

36

Ibid, h. 18. 37

Ibid.

36

pelontar pesan. 38

Pesan visual yang disampaikan misalnya bisa berupa

informasi produk, jasa atau gagasan kepada sasaran (audiensi) secara

komunikatif dan persuasif (dengan tujuan publikasi, promosi, dan pemasaran)

menggunakan media informasi (misalnya: televisi, website, majalah, surat

kabar, brosur).

Agar pesan dapat efektif dipahami, diterima, dan dapat mengubah

sikap sasaran (audiensi) sesuai tujuan pemasaran, perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut.

a. Komunikatif

Ada 5 cara untuk membuat karya visual menjadi komunikatif bagi

audiensi.

1) Visualisasi pendukung agar mudah diterima olah sasaran.

2) Pelajari pesan yang akan disampaikan secara mendalam.

3) Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati/disukai oleh sasaran yang

berkaitan dengan hal visual (ikon, gambar dan elemen visual lain).

4) Olah pesan (verbal) menjadi pesan visual, dengan memperhatikan

tanda-tanda pesan visual yang dipahami publik, mudah, gampang, dan

nyaman dilihat/dibaca.

5) Buatlah sederhana dan menarik.39

b. Kreatif

38

Leonardo Adi Dharma Widya, Andreas James Darmawan, Op.Cit, h. 16. 39

Ibid.

37

Visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak klise (sering

digunakan), agar menarik perhatian. Rancangan elemen desain grafis

(objek, warna, huruf, dan layout) dibuat secara asli (original/ baru).

Penjelasan pesan disusun secara sistematik untuk kemudahan tata alir dan

alur (lancar). Kemudahan informasi didukung oleh navigasi dengan

susunan tata letak yang luwes tanpa meninggalkan kaidah komunikasi dan

keindahan (fleksibel).40

c. Sederhana

Visualisasi tidak rumit supaya kejelasan isi pesan mudah diterima

dan diingat. Pengembangan yang kompleks dapat menimbulkan ciri yang

khas terhadap suatu eleman visual. Hal itu akan lebih cepat menimbulkan

kebosanan visual. Prinsip generalisasi diperlukan untuk menyederhanakan

elemen visual menjadi elemen yang paling mendasar sehingga

menimbulkan persepsi yang lebih luas dan lebih berumur panjang.41

d. Penggambaran Objek dalam Bentuk Image yang Presentatif

Gambar dapat berupa fotografi atau gambar informasi berupa

tabel/diagram dan gambar bergerak (animasi dan film). Gambar dapat

diklasifikasi sebagai gambar latar belakang desain atau gambar objek yang

dapat memperjelas informasi.42

e. Tipografi (font dan susunan huruf)

40

Ibid, h. 17. 41

Ibid. 42

Ibid, h. 18.

38

Untuk memvisualkan bahasa verbal agar mendukung isi pesan,

baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya, digunakan

tipografi secara kreatif sesuai dengan keperluan dan tidak berlebihan.

Seorang pakar desainer grafis, William Caslon mengungkapkan:

“Tipografi adalah permainan keseimbangan dari suatu kalimat, bentuk

halaman, juga sebuah ungkapan visual yang membantu para pembaca

memahami pesan yang terkandung dalam konten sebuah halaman”.43

f. Tata letak (layout)

Layout adalah usaha untuk membentuk dan menata unsur-unsur

grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jika

data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan

sebelumnya, selanjutnya kita dapat melakukan proses layouting.

Peletakan dan susunan unsur-unsur visual harus terkendali dengan baik

agar memperjelas hierarki/tingkatan perhatian sasaran terhadap semua

unsur yang ditampilkan.44

g. Navigasi (ikon)

Ikon navigasi berfungsi sebagai tanda untuk mengeksekusi arah/

tujuan yang dikehendaki maka gunakan ikon navigasi yang akrab dan

43

Ibid, h. 19. 44

Ibid, h. 20.

39

konsisten agar efektif dalam penggunaannya. Ikon dirancang sederhana,

berkarakter, dan menarik karena fungsinya hanya pemandu.45

C. Minat Baca

1. Pengertian Minat

Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu berhubungan

dengan sesuatu yang dianggapnya memberikan kesenangan dan kebahagiaan.

Dari perasaan senang tersebut timbul keinginan untuk memperoleh dan

mengembangkan apa yang telah membuatnya senang dan bahagia. Menurut

Sardiman , Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan

dengan keinginankeinginan atau kebutuhanya sendiri. 46

Selanjutnya menurut Syah Secara sederhana, minat (interest) berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. 47

Menurut Slameto, minat adalah Kecenderungan yang

tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.48

45

Ibid, h. 21. 46

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2012), h. 76. 47

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 133. 48

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 57.

40

Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang

disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan

minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,

tanpa ada yang menyuruh. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari dalam diri

seseorang yang merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu

yang tercipta dengan penuh kemauan dan perasaan senang yang timbul dari

dorongan batin seseorang. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi

seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian

tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

2. Pengertian Minat Baca

Minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan

isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat

memahami ha-hal yang dituangkan dalam bacaan itu.

Menurut Dalyono, Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang

mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca

ditunujukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan

membaca. 49

Orang yang memiliki minat baca yang tinggi senantiasa mengisi

waktu luang dengan membaca. Orang yang demikian senantiasa haus terhadap

bacaan. Tumbuhnya minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yang besar

49

Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012), h. 182.

41

dan akan mengalahkan pengaruh yang akan merintanginya atau tantangan

yang ada.

Menurut Rahim, Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-

usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca

yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan

bacaan dan kemudian membacannya atas kesadarannya sendiri.50

Oleh sebab itu, minat membaca seseorang anak perlu sekali

dikembangkan. Karena dengan membaca anak akan selangkah lebih maju dari

yang tidak suka membaca, karena dengan membaca kita akan memiliki

pengetahuan yang lebih luas lagi, menambah serta menggali informasi dan

wawasan yang akan membuat prestasi belajar menjadi meningkat.

Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat ini,

yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat

anak baru mengenal sesuatu.

Sedangkan menurut Djamarah, Minat baca adalah keinginan dan

kemauan kuat untuk selalu membaca setiap kesempatan atau selalu mencari

kesempatan untuk membaca.51

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa minat baca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh

ketekunan dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri

50

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.

28. 51

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), h. 24.

42

untuk menemukan makna tulisan dan menemukan informasi untuk

mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan

perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya. Oleh sebab itu, semakin

tinggi minat baca seseorang, maka semakin kuat keinginannya untuk

membaca.

43

BAB III

DESAIN GRAFIS DALAM MENARIK MINAT BACA

A. Profil Majalah Hidayatullah

1. Sejarah Berdirinya Majalah Hidayatullah

Majalah Suara Hidayatullah, atau biasa disingkat Majalah Hidayatullah

merupakan salah satu dari badan usaha di lingkungan Hidayatullah yang

menggarap bidang pers. Majalah ini dikelola oleh PT Lentera Jaya Abadi,

sebuah badan usaha milik ormas Hidayatullah.

Awalnya, majalah ini hanya berupa buletin hasil karya beberapa santri

di Pesantren Hidayatullah Balikpapan. Mengingat betapa strategisnya dakwah

bil qalam melalui media massa, buletin tersebut terus dikembangkan sampai

akhirnya berbentuk majalah seperti sekarang.

Majalah Hidayatullah berisi tentang problematika dan dinamika

dakwah, baik di Indonesia maupun dunia. Di dalamnya ada rubrik wawancara

dengan tokoh ternama, kajian al-Qur`an dan Hadits, kisah kepahlawanan

perjuangan da’i di berbagai pelosok tanah air, hingga masalah keluarga.

Tiras majalah yang terbit sebulan sekali ini sekarang mencapai 50.000-

55.000 eksemplar, tersebar di seluruh pelosok tanah air, mulai dari Banda

Aceh sampai Merauke. Majalah Hidayatullah berkantor pusat di Surabaya,

Jawa Timur.1

1 Dokumentasi, Kantor Perwakilan BMH Cabang Lampung, 29 Januari 2018

44

2. Visi dan Misi Majalah Hidayatullah

Majalah Hidayatullah sejak pertama kali diterbitkan hingga sekarang

mengemban visi yang mulia, yaitu sebagai wasilah yang sangat efektif untuk

dakwah dan tarbiyah. Dengan misi sebagai ladang jihad untuk berdakwah.2

B. Sejarah Masuknya Majalah Hidayatullah di Lampung

Majalah hidayatullah hadir di lampung dibawa oleh ustad Abdul Majid.

Beliau adalah seorang Da’i dari Hidayatullah yang ditugaskan berdakwah di

Lampung, tepatnya di daerah Menggala pada tahun 1992. Beliau kemudian

mendirikan panti asuhan di sana, dan sampai sekarang telah berubah menjadi

pesantren.

Setelah dari menggala, kemudian ustad Abdul Majid mengembangkan

ekspansi dakwah ke Bandar Lampung untuk pertama kali di Masjid Al- firdaus

dekat taman makam pahlawan Kedaton Bandar Lampung. Kemudian penyebaran

majalah hidayatullah pertama kali antara tahun 1992 dan 1993 disebarkan melalui

seorang yang bernama Fery Okta, beliau berasal dari Bandar Lampung. Selain

sebagai aktivis masjid, Fery Okta adalah jamaah yang senang dengan dakwah

2 Dokumentasi, Kantor Perwakilan BMH Cabang Lampung, 29 Januari 2018

45

yang dibawa oleh Ustad Abdul Majid, beliau sering menghadiri majelis atau

pengajian yang diadakan oleh Ustad Abdul Majid.3

Pada awal penyebarannya, majalah hidayatullah mendapat respon yang

bagus dari para pembaca di Lampung. Karena pada kala itu memang belum ada

majalah yang khusus memuat kajian dakwah. Kalaupun ada, itu tidak selengkap

majalah hidayatullah. Hal tersebutlah yang membuat majalah hidayatullah

menarik dan digemari oleh jamaah maupun aktivis masjid di Lampung.

Dalam misi dakwahnya, majalah hidayatullah mengusung misi untuk

memperbaiki akidah umat. Dan tidak condong pada aliran-aliran atau golongan

tertentu. Ajarannya sesuai ahlul sunnah wal-jamaah, bersifat umum dan untuk

seluruh lapisan masyarakat.

Proses penyebaran majalah hidayatullah tersebar di seluruh Indonesia,

melalui agen-agen disetiap provinsi. Sementara ini di Lampung ada dua

perwakilan, yaitu di Bandar Lampung dan di Bandar Jaya. Terbit setiap bulan,

harga per eksemplarnya Rp. 29.500,- untuk pulau Jawa, dan Rp. 31.500,- untuk

luar Jawa. Kedepannya majalah hidayatullah memiliki keinginan untuk meng-

gratiskan majalah ini kepada pembaca di seluruh Indonesia. Sampai saat ini

terdapat 80 pelanggan majalah hidayatullah di Bandar Lampung, dan 120

pelanggan majalah hidayatullah di Bandar Jaya Lampung Tengah. 4

3 Imam Mahmud, Kepala Perwakilan BMH Lampung tahun 2011, wawancara, 29 Januari

2018. 4 Nova Tastavian, Kepala Perwakilan BMH Lampung tahun 2017, wawancara, 29 Januari

2018.

46

C. Perkembangan Desain Grafis dan Segmen Pembaca Majalah Hidayatullah

1. Perkembangan Desain Grafis Pada Majalah Hidayatullah

Majalah Hidayatullah merupakan salah satu majalah islam yang masih

konsisten hadir di masyarakat setiap bulannya. Dengan mengemban misi

dakwah di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Ditengah tantangan hadirnya

media online saat ini, majalah hidayatullah masih tetap eksis.

Banyak faktor yang membuat majalah hidayatullah masih tetap bisa

bertahan hingga saat ini, meski tak sedikit tantangan yang dihadapi oleh

majalah hidayatullah. Salah satunya adalah majalah hidayatullah mempunyai

visi dan misi yang jelas dan juga memiliki SDM yang berkarakter mujahid

atau pejuang yang dengan susah payah dan penuh perjuangan menyebarkan

majalah hingga ke pelosok Nusantara. Selain itu juga karena konten yang

disajikan cukup baik, lekat dengan kehidupan sehari-hari dan juga edukatif

bagi pembacanya.5

Selain beberapa faktor yang disebutkan di atas, penggunaan desain

grafis yang baik dan menarik untuk lihat/pandang sehingga mampu menarik

minat baca mad’u atau pelanggan majalah hidayatullah. Media dakwah harus

mengikuti desain kekinian dan menyesuaikan perkembangan zaman. Di era

digital saat ini penggunaan desain grafis sangat perlukan, untuk membuat

5 Fitriyani, Pelanggan Majalah Hidayatullah, Wawancara 9 Februari 2018

47

sebuah tampilan visual yang bagus, menarik dan mudah untuk dipahami oleh

orang yang melihatnya.6

Dalam hal ini tampilan visual majalah hidayatullah telah menggunakan

prinsip-prinsip desain grafis pada setiap lembarnya untuk mengemas majalah

tersebut agar lebih menarik untuk dibaca dan memudahkan pelanggan untuk

membacanya. Sedangkan, untuk harapan kedepan terhadap penggunaan

desain grafis dalam majalah hidayatullah, pelanggan menginginkan

diperbaharuinya desain yang digunakan pada majalahnya setiap bulan agar

semakin tinggi minat baca bagi pembaca majalah hidayatullah sendiri.7

Majalah Hidayatullah terbit setiap satu bulan sekali, di seluruh

Nusantara melalui setiap agen perwakilan daerah/provinsi di Indonesia. Dan

di setiap terbit pula desain grafis di majalah Hidayatullah mengalami

Perubahan, menyesuikan tema di setiap edisinya. Seiring perkembangan

teknologi, sejak tahun 2000 -an majalah Hidayatullah sudah menggunakan

desain grafis untuk membuat tampilan majalah yang bagus. Hingga sekarang

majalah Hidayatullah semakin baik tampilannya, karena selalu melakukan

perubahan di setiap bulannya menyesuaikan perkembangan zaman dan selera

pembaca. Bagian yang paling mencolok dari perubahan desain pada majalah

6 Feri Mulyadi, Pelanggan Majalah Hidayatullah, Wawancara 10 Februari 2018

7 H. Reta, Pelanggan Majalah Hidayatullah, Wawancara 10 Februari 2018

48

Hidayatullah adalah sampulnya, karena pada bagian sampul pasti tidak pernah

sama di setiap edisinya.8

Tentunya dalam hal ini penggunaan desain grafis pada majalah

Hidayatullah menjadi sorotan pembaca yakni salah satunya pada sampul.

Karena hal yang pertama dilihat saat ingin membeli majalah adalah

sampulnya. Jika pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia, maka

sampul merupakan jendela buku tersebut. Maka majalah yang memiliki

tampilan yang bagus dan kreatif dapat menarik minat pembeli untuk membaca

buku tersebut.9

2. Segmen Pembaca Majalah Hidayatullah

Majalah Hidayatullah sebagai media dakwah atau ladang jihad,

memiliki misi untuk memperbaiki akidah umat. Selain itu majalah

Hidayatullah tidak condong pada aliran-aliran atau golongan tertentu.

Ajarannya sesuai ahlul sunnah wal-jamaah, bersifat umum dan untuk seluruh

lapisan masyarakat. Maka dari itu segmen yang dituju adalah seluruh umat

dan dapat diterima di semua umur.

Pada periode 2017 hingga awal 2018, di Bandar Lampung terdapat 80

pembaca aktif (pelanggan) majalah Hidayatullah. Meningkat dari sebelumnya

8 Nova Tastavian, Kepala Perwakilan BMH Lampung tahun 2017, wawancara, 29 Januari

2018.

9 H. Sutarman, Pelanggan Majalah Hidayatullah, Wawancara, 9 Februari 2018

49

hanya ada 60 orang yang berlangganan majalah Hidayatullah, naik 20% dari

tahun 2016 ke belakang. Data tersebut mengindikasikan bahwa majalah

hidayatullah mengalami peningkatan pembaca, hal tersebut disebabkan

beberapa faktor yaitu isi kajiannya yang baik dan dekat dengan kehidupan

sehari-hari, dan juga tampilan majalah yang bagus dan menyesuaikan

perkembangan zaman.10

Kemudian dari keseluruhan pembaca aktif (pelanggan) majalah

Hidayatullah di Bandar Lampung, terdapat klasifikasi umur pembaca. Dalam

periode 2018 ini pelanggan atau pembaca yang aktif yaitu rata-rata umur

yang paling dominan adalah antara umur 20 – 40 tahun dengan persentase 52

%, dan umur 41 – 50 tahun dengan persentase 32%, kemudian sisanya 14%

adalah umur 50 tahun keatas. Jika menurut data tersebut terdapat 80 orang

pelanggan maka jika ditarik angka dari 52%, ada sekitar 41 orang pelanggan

yang masih berusia 20 – 40 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

majalah Hidayatullah cukup di minati oleh kaum muda.11

10

Nova Tastavian, Kepala Perwakilan BMH Lampung tahun 2017, Wawancara, 29 Januari

2018. 11

M. Romy, Staf Marketing Majalah Hidayatullah Bandar Lampung, Wawancara, 30 Januari

2018

50

D. Penggunaan Desain Grafis pada majalah Hidayatullah

1. Penggunaan Prinsip Desain Dalam Elemen Grafis Pada Majalah

Hidayatullah

Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana penerapan prinsip desain

dalam elemen grafis pada Majalah Hidayatullah, sudah dilakukan penelitian

melalui studi kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan dilakukan

dengan meneliti dokumentasi berupa Majalah Hidayatullah sebanyak 5 sampel

yang terbit antara edisi No. 05 sampai 09, bulan September s/d Januari 2018.

Penampilan ilustrasi gambar sebagai dokumentasi yang diteliti dengan

pertimbangan ilustrasi tersebut ditampilkan di halaman depan dan menyertai

berita utama. Dua hal yang pertama kali terlihat oleh pembaca, dan

menyimpan daya tarik yang mengundang minat pembaca.

Secara teoritis, sebagai ilustrator yang profesional, tentulah akan

bekerja keras menerapkan prinsip desain dalam elemen grafis terhadap

ilustrasi gambar yang ditampilkan menyertai berita utama, agar terlihat

menarik dan memudahkan untuk memahami isi berita utama bahkan oleh

pembaca yang sangat sibuk sekalipun.

2. Maksud dan Tujuan Penggunaan Desain Grafis Pada Tampilan Majalah

Hidayatullah.

Maksud dan tujuan Pemimpin Redaksi menerapkan prinsip desain

grafis pada Majalah Hidayatullah dapat diketahui melalui hasil wawancara.

51

Wawancara langsung antara penulis dengan Kepala Perwakilan BMH

Lampung dan Staf Marketing BMH Lampung yang berlangsung di Sekretariat

BMH Lampung pada hari Sabtu, 10 Maret 2018. pukul 18.30 s/d 19.00 WIB.

Dari tanya jawab dalam wawancara tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Menampilkan cover, tampilan isi, ilustrasi gambar yang di sertai kajian

yang menarik adalah dengan maksud mengundang minat pembaca.

Terutama pada cover, hal itu karena cover ditampilkan di halaman depan,

yakni halaman yang pertama kali terlihat oleh pembaca. Cover yang

bagus dapat menggugah minat untuk lebih mengetahui isi majalah

tersebut sehingga menimbulkan minat baca pada yang melihatnya.

b. Tujuan yang akan dicapai adalah menambah daya jual, karena

ketertarikan pembaca pada penampilan halaman depan yang dihiasi

ilustrasi akan mengundang minat pembaca untuk membeli Majalah.

c. Fungsi Desain Grafis pada majalah adalah :

1) Sebagai pengingat, supaya mudah diingat ciri khas Majalah

Hidayatullah dan juga agar mudah dikenali oleh pembaca.

2) Menambah daya tarik

3) Memperjelas isi dan memudahkan untuk dipahami. Karena pada

Majalah Hidayatullah terdapat ilustrasi gambar yang disertai kajian.

Dan juga terdapat info-info grafis yang menarik dan jelas.12

12

Nova Tastavian, Kepala Perwakilan BMH Lampung tahun 2017, wawancara, 29 Januari

2018.

52

3. Penyajian Data Melalui Analisis Dokumen

Data yang dapat dikumpulkan dari studi kepustakaan melalui

penelitian dokumentasi akan disajikan dalam bentuk gambar dan tabulasi.

Yang menjadi dokumentasi dalam penelitian ini adalah kumpulan dari

sejumlah tampilan Majalah Hidayatullah yang ditampilkan pada edisi No. 05

sampai 09, bulan September s/d Januari 2018.

Penelitian akan dilakukan pada penerapan prinsip desain terhadap

elemen-elemen grafis yang terdapat pada Majalah Hidayatullah. Elemen-

elemen tersebut adalah; garis, bentuk, ruang, warna, dan tekstur. Masing-

masing akan dianalisa dengan indikator prinsip-prinsip desain.

a. Sampul

Tampilan sampul pada majalah hidayatullah kerap disertai gambar dan

ilustrasi yang berbeda sesuai dengan tema kajian yang terdapat di dalam

majalah hidayatullah. Sedangkan jenis tulisan yang digunakan pada

sampul majalah adalah Georgia dengan ukuran 50pt. Dan pewarnaan

pada sampul majalah hidayatullah dominan warna merah pada latarnya

dan warna putih untuk tulisannya. Penyusunan Tata ruang dan letak pada

sampul majalah Hidayatullah yaitu dengan menempatkan judul majalah di

paling atas dan ilustrasi gambar diletakkan di bawah judul dengan disertai

tema kajian.

53

Gambar 3.1 Sampul majalah hidayatullah

b. Kajian Utama

Tampilan kajian utama pada majalah Hidayatullah kerap disertai dengan

gambar atau ilustrasi yang berhubungan dengan judul kajian sehingga

meperjelas pesan yang ingin disampaikan. Jenis tulisan yang digunakan

adalah jenis moolboran dengan ukuran 24pt pada judul dan 12pt pada isi

kajian, dan menggunakan spasi 1.0. Pewarnaan pada kajian utama yaitu

warna hitam untuk tulisan dan warna putih untuk latarnya. Kemudian

penyusunan tata letak dan ruang pada kajian utama yaitu judul di atas dan

isi kajian dibagi dua kolom dengan disertai ilustrasi gambar.

54

Gambar 3.2 isi kajian utama

c. Himmah

Tampilan serial dai pada majalah Hidayatullah kerap disertai dengan

bingkai halaman yang berwarna hitam dengan motif khas islam dan

menara masjid di latarnya. Jenis tulisan yang digunakan adalah jenis

moolboran dengan ukuran 24pt pada judul dan 12pt pada isi kajian, dan

menggunakan spasi 1.0. Pewarnaan pada kajian utama yaitu warna hitam

untuk tulisan dan warna putih untuk latarnya. Kemudian penyusunan tata

letak dan ruang pada kajian utama yaitu judul di atas dan isi kajian dibagi

dua kolom dengan disertai ilustrasi gambar.

55

Gambar 3.3 kajian himmah

d. Mutiara Qur’an dan Hadits

Pada kajian mutiara hadits terdapat satu hal yang menarik perhatian, yaitu

lafal hadits yang di letakkan di bawah judul dengan ukuran font 24pt.

Dengan tujuan membuat fokus pembaca tertuju pada lafal hadits dan

memudahkan untuk dibaca. Setelah hadits terdapat 2 kolom isi kajian

dengan ukuran font 12pt. Pewarnaan pada mutiara hadits tidak jauh

berbeda dari halaman yang lain, yaitu warna merah pada judul dan

dominasi warna hitam pada isi kajian.

56

Gambar 3.4 mutiara hadits

Gambar 3.5 mutiara qur’an

e. Serial dai

Serial dai memiliki ciri khas sendiri pada tampilannya yaitu latarnya yang

berwarna dibandingkan dengan halaman yang lain. Biasanya didominasi

57

warna biru pada latarnya. Untuk tata letak dan ruang pada halaman ini

dibagi 3 kolom pada isi kajian dan di lampirkan beberapa gambar dan

ilustrasi sesuai dengan judul kajian. Ukuran huruf yang digunakan adalah

24 pt pada judul dan 12 pt pada isi kajian. Warna tulisan didominasi

warna hitam pada isi dan merah pada judul kajian, namun sesekali

menggunakan warna biru pada judul.

Gambar 3.6 serial da’i

f. Ikhwal

Pada kajian Ikhwal terdapat ilustrasi dan gambar yang berkaitan dengan

judul kajian. Biasanya pada kajian ini terdapat banyak ruang untuk

gambar dan ilustrasi. Tata letak pada kajian ini dibagi menjadi 3 kolom.

Sedangkan dalam pewarnaannya lebih berwarna, didominasi dengan

warna merah pada judul kajian dan warna hitam pada tulisan untuk isi

58

kajian. Ukuran huruf yang digunakan adalah 24pt untuk judul, dan 12pt

untuk isi kajian.

Gambar 3.7 Ikhwal

g. Sejarah

Pada halaman ini menggunakan tampilan bertema kertas “kuno” yang

menggambarkan keadaan abad pertengahan Persia dengan menyisipkan

gambar bangunan khas Persia yang berwarna coklat keemasan. Tata letak

dan ruang dari halaman ini berupa isi kajian yang dibagi menjadi 2 kolom

dan juga disisipkan pada sebelah kanan dan kiri dari isi kajian berupa

informasi singkat yang masih berkaitan dengan isi kajian. Sedangkan

jenis tulisan yang digunakan yaitu Century pada judul dan isi dengan

ukuran 24pt dan 12pt.

59

Gambar 3.8 Sejarah

h. Iklan

Pembagian ruang pada halaman iklan dibagi menjadi beberapa kategori

yaitu:

1) Sampul

a) Sampul 2 memiliki ukuran 210 mm x 280 mm

b) Sampul 3 memiliki ukuran 210 mm x 280 mm

c) Sampul 4 memiliki ukuran 210 mm x 280 mm

2) Halaman Isi

a) 1 Halaman memiliki ukuran 210 mm x 280 mm

b) ½ Halaman memiliki ukuran 190 mm x 130 mm

c) 2 Halaman berhadapan memiliki ukuran 420 mm x 280 mm

60

d) 1/3 Halaman memiliki ukuran 190 mm x 85 mm

e) ¼ Halaman memiliki ukuran 95 mm x 130 mm

f) 1/6 Halaman memiliki ukuran 60 mm x 130 mm

g) 1 Halaman advertorial memiliki ukuran 210 mm x 280 mm

Pada halaman iklan di majalah hidayatullah, iklan tidak menerima iklan

minuman keras, rokok, dan produk lainnya yang diragukan kehalalannya.

Gambar 3.9 Iklan

61

E. Pandangan Pelanggan Terhadap Penggunaan Desain Grafis Pada Majalah

Hidayatullah Sebagai Media Dakwah

Majalah Hidayatullah adalah salah satu media dakwah yang tetap eksis

sampai sekarang dan punya pelanggannya sendiri di Bandar Lampung. Majalah ini

memiliki visi yaitu sebagai wasilah yang sangat efektif untuk dakwah dan

tarbiyah. Dengan misi sebagai ladang jihad untuk berdakwah. Selain visi dan

misinya yang mulia, majalah Hidayatullah juga mempunyai tampilan yang

menarik dan bagus, dikarenakan majalah tersebut menggunakan prinsip desain

grafis disetiap lembarnya, baik mulai dari sampul hingga isinya. Selain isi dari

suatu majalah yang baik dan aktual, pembaca juga tertarik dengan tampilan suatu

majalah. Hal itu dikarenakan untuk menyesuaikan dengan keinginan pembaca

yang menyukai tampilan majalah yang berwarna, unik, dan dilengkapi dengan

ilustrasi yang menarik sehingga pelanggan tidak bosan dalam membaca majalah

tersebut.13

Sejauh ini Tampilan yang disajikan majalah Hidayatullah sudah bagus dan

menarik. Beberapa rubrik kajian yang ada didalamnya pun ditampilkan dengan

baik, tata letak yang sederhana memudahkan untuk dibaca, dan dengan disertai

beberapa ilustrasi yang sesuai dengan judul kajian sehingga membantu dan

memperjelas pembaca untuk memahami isi pesan yang ingin di sampaikan.

Majalah ini sesuai untuk pembaca lama dan juga cocok untuk pembaca pemula

13

Tabrani, Pelanggan Majalah Hidayatullah di Bandar Lampung, Wawancara, 10 Februari

2018

62

atau untuk anak muda, karena isi dan tampilannya selalu diperbarui setiap

bulannya sesuai dengan keresahan masyarakat kekinian dan menyesuaikan

perkembangan zaman.14

Pembaca beranggapan bahwa penggunaan desain grafis pada majalah

Hidayatullah itu perlu, karena maajalah adalah suatu bacaan di kalangan umum

jadi sangat diperlukan untuk terus menampilkan sesuatu yang bagus, menarik, dan

beda di setiap edisinya agar pembaca tidak merasa bosan. Oleh karena itu perlu

ditingkatkan terus isi dan tampilannya agar semakin menambah minat baca umat

terhadap majalah Hidayatullah. Karena sekarang ini sudah banyak media dakwah

yang berbasis online, baik itu website, blog, ataupun media sosial yang mudah

untuk di akses. Oleh karena itu majalah harus mempunyai sesuatu yang berbeda

agar menarik untuk dibaca.15

Dengan adanya desain grafis mampu membuat media dakwah seperti

majalah Hidayatullah mempunya kemasan atau tampilan yang berbeda dan

menarik, sehingga menambah minat baca pelaanggan di Bandar Lampung.

Pelanggan menjadikan majalah Hidayatullah sebagai salah satu pilihan bacaan

dan referensi wawasan tentang Islam.

14

Fitri, Pelanggan Majalah Hidayatullah di Bandar Lampung, Wawancara, 9 Februari 2018 15

Nadzir Hasan, Pelanggan Majalah Hidayatullah di Bandar Lampung, Wawancara, 9

Februari 2018

63

BAB IV

PENGGUNAAN DESAIN GRAFIS PADA MAJALAH HIDAYATULLAH

SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM MENARIK MINAT BACA MAD’U DI

BANDAR LAMPUNG

Berdasarkan teori yang ada pada BAB II tentang majalah sebagai media

dakwah, desain grafis, dan minat baca mad’u. serta dengan adanya data dari lapangan

pada BAB III, maka pada BAB IV ini penulis mencoba untuk menganalisa data

tersebut dari berbagai sisi sesuai dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam BAB II (landasan teori) halaman 20 disebutkan bahwa majalah yaitu

terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang

topik aktual yang patut diketahui pembaca Majalah merupakan media dakwah yang

bersifat tulisan. Majalah memuat kata-kata yang dibaca atau gambar-gambar yang

ditonton. Agar kata-kata dan gambar itu dapat membangkitkan semangat masyarakat

Islam, maka penulis muslim dapat memaparkan pemikiran-pemikiran yang tidak

menyimpang dari ajaran Islam dan sajian yang terlalu jauh atau terlalu tinggi bagi

pembacanya. Kecuali jika pembaca itu sudah banyak berpengalaman dan

berpengetahuan.

Pada bab II halaman 24 dijelaskan tentang kelebihan majalah sebagai media

dakwah yakni dapat dilihat pada (hal 23 point a, b, c, d dan e). Majalah dapat

dijadikan publikasi yang beraneka ragam, misalnya dengan rubrik khusus mimbar

agama, karikatur, artikel biasa yang bernafaskan dakwah dan sebagainya. Sehingga

ajaran-ajaran dakwah yang disampaikan lewat tulisan tidak mudah hilang dan tetap

membekas. Meskipunn majalah mempunyai karakter tersendiri, tetapi majalah dapat

64

difungsikan sebagai media dakwah, yaitu dengan menyelipkan misi dakwah ke dalam

isinya. Dengan kelebihan-kelebihan yang telah dipaparkan majalah dapat digunakan

sebagai media dakwah yang efektif.

Desain grafis pada majalah yang merupakan media dakwah memiliki fungsi

agar penyampaian pesan lebih mendalam, dan tampilan lebih menarik sehingga dapat

dipahami dan terima oleh mad’u. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan agar pesan

sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan.

a. Komunikatif adalah memberikan penggambaran yang mendukung, sederhana

namun menarik, agar mudah diterima, menyampaikan pesan secara mendalam,

mengolah pesan menjadi pesan visual yang mudah dipahami dan nyaman dilihat

atau dibaca. Dari hasil pengamatan dan observasi yang peneliti lakukan bahwa

majalah Hidayatullah ini menyampakan pesan secara visual dengan sederhana

dan menarik kepada pembaca majalah Hidayatullah, khususnya mengenai ajaran

agama islam.

b. Kreatif merupakan salah satu hal yang berfungsi untuk menyajikan tampilan

secara unik dan tidak klise (sering digunakan) sehingga para pembaca tertarik

untuk membaca dan tidak jenuh dengan tampilan karena visualisai yang unik

dan tidak monoton.

c. Sederhana adalah suatu bentuk penggambaran yang tidak rumit namun tetap

memiliki ciri khas yang kompleks agar pesan yang disampaikan mudah diterima

dan diingat. Sehingga para pembaca majalah Hidayatullah mudah membaca dan

65

mengingat isi pesan karena ciri khas yang sederhana tersebut, khususnya

mengenai ajaran agama Islam.

d. Penggunaan objek dalam bentuk image yang presentatif berfungsi untuk

memperjelas informasi. Gambar yang terdapat pada majalah Hidayatullah

berfungsi untuk mendukung isi pesan yang ingin disampaikan. Karena pada

majalah Hidayatullah terdapat ilustrasi gambar yang disertai kajian. Dan juga

terdapat info-info grafis yang menarik dan jelas. Sesuai dengan hasil penelitian

pada bab III.

e. Tipografi untuk memvisualkan bahasa verbal agar mendukung isi pesan, baik

secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya. Tipografi digunakan

sesuai dengan keperluan dan tidak berlebihan agar membantu para pembaca

memahami pesan yang tergantung dalam suatu konten.

f. Tata letak adalah usaha untuk membentuk dan menata unsur-unsur grafis

menjadi media komunikasi yang efektif. Komuniksi yang efektif sendiri

merupakan penyampaian pesan yang terlaksana sesuai dengan maksud dan tujuan

si pengirim pesan. Dengan adanya tata letak pada majalah Hidayatullah, pembaca

mampu memahami pesan yang disampaikan karena unsur tata letak yang

ditampilkan dapat meningkatkan perhatian pembaca majalah Hidayatullah.

Sedangkan pada BAB III berdasarkan observasi, wawancara dan

dokumentasi, penulis mendapatkan bahwa penggunaan prinsip desain dalam elemen

grafis pada majalah hidayatullah sangat berperan dan berpengaruh besar sehingga

66

maksud dan tujuan dari penggunaan desain grafis pada tampilan majalah hidayatullah

ini dapat tersampaikan dengan baik.

Sesuai dengan data yang ada di landasan teori pada BAB II, dan data yang

diperoleh dari lapangan pada BAB III, cukup sinkron dan dilakukan dengan cukup

baik. Bahwa dengan adanya penggunaan prinsip desain grafis pada majalah

hidayatullah yang terdiri dari komposisi, keseimbangan, irama,

perbandingan/proporsi dan kesatuan. Beserta elemen-elemen yang terdapat pada

desain grafis yaitu garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Bahwa penggunaan

desain pada majalah hidayatullah mampu menarik minat baca mad’u di Bandar

Lampung. Hal itu ditandai dengan meningkatnya pelanggan Majalah Hidayatullah

dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan sifat penelitian field research

dengan populasi penelitian yaitu pembaca yang berlangganan majalah hidayatullah di

Bandar Lampung. Akhirnya sampel yang didapatkan berjumlah 10 orang dengan

menggunakan teknik snowball sampling. Dan hasil wawancara yang didapatkan dari

pembaca majalah hidayatullah di Bandar Lampung serta beberapa informan, maka

didapatlah hasil bahwa kebanyakan dari pembaca menginginkan tampilan yang

menarik dan memanjakan mata agar pembaca semakin berminat untuk membaca

majalah hidayatullah. Selain itu juga, penggunaan prinsip desain grafis dapat

memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti maksud dan tujuan dari isi

pesan dakwah yang ingin disampaikan. Majalah sebagai media dakwah yang

berbentuk visual ini tidak serta merta dijadikan sumber utama dalam menambah

67

pengetahuan mengenai ajaran Islam, yang lekat dengan kehidupan sehari-hari,

sehingga dibutuhkan referensi lain yang dapat diperoleh melalui Majelis Ta’lim

sehingga silaturahmi dengan sesama tetap terjaga.

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan pemaparan pada bab-bab

sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan, yaitu:

1. Perlunya penggunaan prinsip desain grafis pada majalah hidayatullah. karena

sangat berperan dan berpengaruh besar sehingga maksud dan tujuan dari

penggunaan desain grafis pada tampilan majalah hidayatullah ini dapat

tersampaikan dengan baik.

2. Dengan adanya penggunaan prinsip desain grafis pada majalah hidayatullah

yang terdiri dari komposisi, keseimbangan, irama, perbandingan/proporsi

dan kesatuan. Beserta elemen-elemen yang terdapat pada desain grafis yaitu

garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Penggunaan desain pada majalah

hidayatullah mampu menarik minat baca mad’u di Bandar Lampung. Hal itu

ditandai dengan meningkatnya pelanggan Majalah Hidayatullah dari tahun

sebelumnya.

B. Saran

Sebelum menutup bab ini, kiranya perlu dikemukakan saran-saran,

bahwasanya Islam adalah agama yang sempurna, diturunkan kepada nabi

Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, Isam juga

sebagai sebuah agama mengatur kehidupan manusia untuk mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai kesejahteraan itu, manusia

69

diberikan akal fikiran. Agar selalu berfikir dan mengekspresikan ide-ide baru

terutama untuk penyampaian pesan dakwah harus pandai-pandai membuat kreasi

baru agar masyarakat tertarik untuk melihatnya dan tidak jenuh, salah satunya

ialah melalui seni visual atau desain grafis yang telah dijelaskan dalam skripsi

ini.

Maka dari itu penulis berpendapat bahwa majalah hidayatullah sudah

memiliki tampilan desain grafis yang menarik, namun lebih baik jika

diperbaharui setiap bulannya dengan menambahkan ilustrasi info grafis yang

lekat dengan kehidupan sehari-hari, selain itu akan bagus jika ada kaligrafi

didalamnya, tentu tanpa melupakan dan mengurangi kualitas isi kajiannya.

Kepada fakultas dakwah untuk melakukan pengkajian yang lebih luas

tentang media dan kemasan dakwah agar dapat merumuskan strategi-strategi

dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Bagi mahasiswa fakultas dakwah karena dakwah adalah mengajak

manusia untuk berbuat baik, menta’ati perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Maka berdakwah dengan cara apapun tidak masalah, asal yang penting tidak

menyalahi aturan syariat Islam yang sesui garis akidah yang telah ditetapkan.

70

DAFTAR PUSTAKA

Badudu Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

1996.

Cangara, Hafield. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2014.

Dalyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2012.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2011.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Echols, Jhon. M dan Hasan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia,

1996.

Iqbal, M. Hasan. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002

J. Moeleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013.

Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2006.

M. Ali. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta : Pustaka Amani,

2001.

M. Munir dan Wahyu Ilaihi. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana, 2016.

Naburko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,

2010.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

2011

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2012.

Setiawati, Rini. Ilmu Dakwah. Bandar Lampung: Pusikamla, 2009.

71

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bumi

Aksara. 2013.

Subagyo, P. Joko. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2015

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2011

Sumanto, Teori dan Aplikasi Metode Penelitian, Jakarta: CAPS (Center of Academic

Publishing Service), 2014

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. 2013

Widya,Leonardo Adi Dharma dan Andreas James Darmawan, Pengantar Desain

Grafis, KEMDIKBUD : Direktorat pembinaan kursus dan pelatihan,

Ditjen PAUD dan Dikmas, 2016.

W.J.S. Poewadarmita. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, 1996.

Yandianto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit M25, 2001.

Yayasan Penyelenggaraan Penerjemah. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung:

CV penerbit di ponegoro, 2008.

Sumber Lainnya:

http://eprints.walisongo.ac.id/6467/3/BAB%20II.pdf.htm. (29 September 2017).

https://kbbi.web.id/karya.htm (15 Desember 2017).

https://kbbi.web.id/karya.htm (15 Desember 2017).

https://kbbi.web.id/majalah.htm (15 Desember 2017).

https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis.htm (29 September 2017).

http://altajdidstain.blogspot.co.id/2011/02/ (10 April 2018).

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayatullah_(organisasi) (24 April 2018).