penggolongan senyawa aromatis.docx

22
PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS Secara umum senyawa aromatis dibagi dalam berberapa golongan, yaitu : 1. Alkaloid Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan. Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan. Penggolongan senyawa Alkaloidmenurut Hegnauer : a. Alkaloid Sesungguhnya Alkaloid sesungguhnya adalah racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas phisiologi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa, lazim mengandung Nitrogen dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino, biasanya terdapat “aturan” tersebut adalah kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cincin heterosiklik dan alkaloid quartener, yang bersifat agak asam daripada bersifat basa. b. Protoalkaloid Protoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. Protoalkaloid diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa. Pengertian ”amin biologis” sering digunakan untuk kelompok ini. Contoh, adalah meskalin, ephedin dan N,N-dimetiltriptamin. c. Pseudoalkaloid Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloid yang penting dalam khas ini, yaitu alkaloid steroidal (contoh: konessin dan purin (kaffein). - Penggolongan Alkaloid berdasarkan struktur kimia inti alkaloid : 1. Alkaloid Tropan Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sum-sum tulang belakang. a. Hiosiamin dan Skopolamin

Upload: astri-liliana-sari

Post on 13-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS

Secara umum senyawa aromatis dibagi dalam berberapa golongan, yaitu :1. AlkaloidAlkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan. Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan. Penggolongan senyawa Alkaloidmenurut Hegnauer :a. Alkaloid SesungguhnyaAlkaloid sesungguhnya adalah racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas phisiologi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa, lazim mengandung Nitrogen dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino, biasanya terdapat “aturan” tersebut adalah kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cincin heterosiklik dan alkaloid quartener, yang bersifat agak asam daripada bersifat basa.b. ProtoalkaloidProtoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. Protoalkaloid diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa. Pengertian ”amin biologis” sering digunakan untuk kelompok ini. Contoh, adalah meskalin, ephedin dan N,N-dimetiltriptamin.c. PseudoalkaloidPseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloid yang penting dalam khas ini, yaitu alkaloid steroidal (contoh: konessin dan purin (kaffein).

- Penggolongan Alkaloid berdasarkan struktur kimia inti alkaloid :1. Alkaloid TropanMengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sum-sum tulang belakang.a. Hiosiamin dan SkopolaminBerasal dari tumbuhan Datura stramonium, DaturaMetel (familia : Solanaceae), tumbuh pada daerah yang memiliki suhu yang panas daun dan bijinya mengandung alkaloid Skopolamin; berfungsi sebagai antispasmodik dan sedative. Pada tumbuhan Hyoscyamus muticus dan HyoscyamusNiger (familia : Solanaceae), tumbuh didaerah Amerika Selatan dan Kanada dikenal dengan nama “Henbane” daun dan bijinya digunakan sebagai relaksan pada otot.b. KokainSenyawa ini berfungi sebagai analgetik narkotik yang menstimulasi pusat syaraf, selain itu juga berfungsi sebagai antiemetik dan midriatik. Zat ini berasal dari daun tumbuhan Erythroxylum coca, Erythroxylum Rusby dan Erythroxylum Novogranatense (familia : Erythroxylaceae). Kokain lebih banyak disalahgunakan (drug abuse) oleh sebagian orang dengan nama-nama yang lazim dikalangan mereka seperti snow, shabu-shabu, crak dan sebagainya.c. Atropin, Apotropin dan BelladoninaAtropa dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata “Atropos” yang berarti tidak dapat dibengjokkan atau disalahgunakan, ini disebabkan karena belladona merupakan obat yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian.Akar dan daun tumbuhan Atropa belladonna (familia : Solanaceae) merupakan sumber dari senyawa ini, digunakan sebagai antispamolitik, antikolinergik, anti asma dan midriatik.

Page 2: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

2. Alkaloid QuinolinMempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen.a. Kinina, Kinidina, Sinkonidin, SinkonidinaSenyawa ini pada umumnya berguna sebagai anti malaria, alkaloid ini terdapat pada kulit batang (cotex) dari tumbuhan Cinchona succirubra (familia :Rubiaceae). Ada beberapa jenis lain diantaranya CinchonaCalisaya yang berwarna kuning berasal dari Peru dan Bolivia, CinchonaOfficinalis dan CinchonaLedgeriana lebih banyak di Indonesia yang ditanam di pulau jawa.b. AkronisinaBerasal dari kulit batang tumbuhan Acronychia bauery (familia : Rutaceae, berfungsi sebagai antineoplastik yang tealah diujikan pada hewan coba dan diharapkan mampu merupakan obat yang efektif untuk kemoterapi neoplasma pada manusia.c. CamptothecinDiperoleh dari buah, sebagian kayu atau kulit dari pohon Camptotheca acuminata (familia : Nyssaceae), suatu pohon yang secara endemik tumbuh di daratan cina. Ekstrak dari tumbuhan ini ternyata mempunyai keaktifan terhadap leukemia limpoid.d. ViridicatinMerupakan subtansi antibiotik dari mycelium jamur Penicillium viridicatum (familia : Aspergillaceae), senyawa ini aktif untuk semua jenis Plasmodium (kecuali Plasmodium vivax) penyebab malaria. Penggunaan senyawa ini memiliki efek samping berupa Cindronism yaitu pendengaran berkurang.

3. Alkaloid IsoquinolinMempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen.a. MorfinPenggunaan morfin khusus pada nyeri hebat akut dan kronis , seperti pasca bedah dan setelah infark jantung, juga pada fase terminal dari kanker.Morfin sering diperlukan untuk nyeri yang menyertai : 1). Infark miokard; 2). Mioplasma; 3). Kolik renal atau kolik empedu ; 4). Oklusio akut pembuluh darah perifer , pulmonal atau koroner; 5) perikarditis akut, pleuritis dan pneumotoraks spontan dan 6). Nyeri akibat trauma misalnya luka bakar , fraktur dan nyeri pasca-bedah.b. EmetinaSenyawa ini berfunsi sebagai emetik dan ekspektoran, diperoleh dari akar tumbuhan Cephaelis ipecacuanha dan Cephaelis Acuminata (familia : Rubiaceae)c. Hidrastina dan KaradinaSenyawa ini berasal dari tumbuhan Hydrastis canadensis (familia : Ranunculaceae) dikenal pula sebagai Yellowroot, bagian yang digunakan berupa umbi akar berkhasiat sebagai adstrigensia pada radang selaput lendir.d. BeberinaBerupa akar dan umbi akar dari tumbuhan Berberis vulgaris (dari Oregon), BerberisAmition (dari Himalaya), dan Berberisaristaca (India) dari familia Berberidaceae yang berguna sebagai zat pahit/amara dan antipiretik.

4. Alkaloid IndolMempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol, dengan inti seperti di bawah ini :a. ReserpinaMerupakan hasil ekstraksi dari akar tumbuhan Rauwolfia serpentine dari suku Apocynaceae yang terkadang bercampur dengan fragmen rhizima dan bagian batang yang melekat

Page 3: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

padanya. Senyawa ini berfungsi sebagai antihipertensi.Selain sebagai anti hipertensi juga berfungsi sebagai traqulizer (penenang),b. Vinblastina, Vinleusina, Vinrosidina, VinkristinaDiperoleh dari tumbuhan Vinca rosea, Catharanthus roseus (familia : Apocynaceae) berupa herba yang berkhasiat sebagai antitumor.c. Sriknina & BrusinaBerasal dari tumbuhan Strychnos nux-vomica dan Strychnos ignatii (familia :Loganiaceae). Bagian tanaman yang diambil berupa ekstrak biji yang telah kering dengan khasiat sebagai tonikum dalam dosis yang kecil sedangkan dalam pertanian digunakan sebagai ratisida (racun tikus).d. Fisostigmina & EserinaSimplisianya dikenal dengan nama Calabar bean, ordeal bean, chop nut dan split nut berupa biji dari tumbuhan Physostigma venenosum (familia : Leguminosae) yang berkhasiat sebagai konjungtiva pengobatan glaukoma.e. Ergotoksina, Ergonovina, & ErgometrinaAlkaloid ini asalnya berbeda dibandingkan dengan yang lain, sebab berasal dari jamur yang menempel pada sejenis tumbuhan gandum yang kemudian dikeringkan. Jamur ini berguna sebagai vasokonstriktor untuk penyakit migrain yang spesifik dan juga sebagai oxytoksik.Diperoleh dari sisik jamur yang menempel pada tumbuhan Claviceps purpurea (familia : Hypocreaceae), jamur ini merupakan parasit pada tumbuhan tersebut, selain itu jamur ini juga terdapat pada tumbuhan Secale cornutum(familia : Graminae).f. KurareDiperoleh dari kulit batang Stricnos crevauxii(familia :loganiaceae) dan Chondodendron tomentosum (familia : Menispermaceae) yang berguna sebagai relaksan pada otot.

5. Alkaloid ImidazolBerupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen, dengan inti lingkaran imidazol merupakan inti dasar dari pilokarpin yang berasal dari daun tumbuhan Pilocarpus jaborandi atau Jaborandi rermambucofamilia Rutaceae yang berkhasiat sebagai konjungtiva pada penderita glaukoma.

6. Alkaloid LupinanMempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, alkaloid ini ditemukan pada Lunpinus luteus, Cytisus scopartus (familia : Leguminocaea) dan Anabis aphylla (familia : Chenopodiaceae) berupa daun tumbuhan yang telah dikeringkan berkhasiat sebagai oksitoksik.

7. Alkaloid SteroidMengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung 4 cincin karbon.Alkaloid steroid terbagi atas 3 golongan yaitu :a. Golongan I : Sevadina, Germidina, Germetrina, Neogermetrina, Gemerina, Neoprotoperabrena, Veletridinab. Golongan II : Pseudojervina, Veracrosina, Isorobijervosiac. Golongan III : Germina, Jervina, Rubijervina, Isoveratromina

8. Alkaloid AminaGolongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan turunan sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino fenilalanin atau tirosin.a. EfedrinaBerasal dari herba tumbuhan Ephedra distachya (fam : Gnetaceae) berguna sebagai

Page 4: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

bronkodilator. Selain dari persenyawaan alam, alkaliod ini juga dibuat dalam bentuk sintetis garam seperti Efedrin Sulfat dan Efedrin HCl yang berbetuk kristal, sifat-sifat farmakologiknya sama dengan Efedrin dan dipakai sebagai simpatomimetik.b. KolkisinaAlkaloid ini berasal dari biji tumbuhan Colchicum autumnalei (fam : Liliaceae) berguna sebagai antineoplasmik dan stimulan SSP, selain pada biji kormus (pangkal batang yang ada di dalam tanah) tumbuhan ini juga mengandung alkaloid yang sama.c. d- Norpseudo EfedrinaSenyawa di atas diperoleh dari daun-daun segar tumbuhan Catha edulis (fam : Celastraceae) nama lain dari tumbuah ini dalah Khat atau teh Abyssina, tumbuhan ini berupa pohon kecil atau semak-semak yang berasal dari daerah tropik Afrika Timur. Khasiat dari simplisia ini adalah stimulan pada SSP.d. MeskalinaDiperoleh dari sejenis tumbuhan cactus Lophophora williamsii (fam : Cactaceae) dikenal dengan nama Peyote yang dapat menyebabkan halusinasi dan euphoria.

9. Alkaloid PurinMempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen, dengan inti :1) Susunan inti heterosiklik yang terdiri dari cincin pirimidin yang tergabungdengan Imidazole :a. Kafeina (1,3,7, Trimetil Xanthin)Alkaliod ini diperoleh dari biji kopi Coffe arabica (fam: Rubiaceae) mengandung kafein. Aksi dari kopi pada prinsipnya di dasarkan pada daya kerja kafein, yang bekerja pada susunan syaraf pusat, ginjal, otot – otot jantung.Meskipun kopi terutama digunakan sebagai minuman, tetapi dapat juga digunakan sebagai stimulans dan diuretic. Juga kopi ini digunakan untuk mengobati keracunan yang mempunyai tanda – tanda adanya deprosi pada susunan syaraf pusat.Selain tumbuan kopi ada tumbuhan lain yang juga mengandung caffeine seperti Camellia sinensis (fam: Theaceae), Cola nitida (fam starculiaceae).b. Theobromina (3,7 Dimetil Xantin)Diperoleh dari biji tumbuhan Theobroma cacao (fam: Sterculaceae) yang berguna sebagai diuretik dan stimulan SSP.c. Theofilina (1,3 Dimetil Xantin)Merupakan isomerdari 1,3 dimetil xantin (isomer Theobromina) yang berguna sebagai bronkodilator dan diuretik)2) Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosilikDimana, atom nitrogen tidak terletak pada cincin karbon tetapi pada salah satu atom karbon pada rantai samping.a. Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom Nitroge

BENZEN &TURUNANNYABenzena

Page 5: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

Nama IUPAC[sembunyikan]

Benzena (atau 1,3,5-sikloheksatriena)

Nama lain[sembunyikan]

Benzol

Identifikasi

Nomor CAS [71-43-2]

Nomor RTECS CY1400000

SMILESc1ccccc1C1=CC=CC=C1

Sifat

Rumus molekul C6H6

Massa molar 78,1121 g/mol

Penampilan Cairan tak berwarna

Densitas 0,8786 g/mL, zat cair

Titik leleh 5,5 °C (278,6 K)

Titik didih 80,1 °C (353,2 K)

Kelarutan dalam air 0,8 g/L (25 °C)

Viskositas 0,652 cP pada 20 °C

Momen dipol 0 D

Bahaya

Klasifikasi EU

(F)Carc. Cat. 1Muta. Cat. 2Toxic (T)

Page 6: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

NFPA 7044

3

0

Frasa-R R45, R46, R11, R36/38,R48/23/24/25, R65

Frasa-S S53, S45

Titik nyala −11 °C

Senyawa terkait

Senyawa terkaittoluenaborazina

Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlakupada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)

Sangkalan dan referen

 

 

STRUKTUR BENZENA

atau

Struktur Kekule Benzena

Page 7: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

Struktur benzena pertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada tahun 1865. Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara melingkar membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120 derajat. Ikatan antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang seling, seperti diperlihatkan gambar di atas.

Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus molekul C6H6. Rumus molekul benzena memperlihatkan sifat ketakjenuhan dengan adanya ikatan rangkap. Tetapi ketika dilakukan uji bromin benzena tidak memperlihatkan sifat ketakjenuhan karena benzena tidak melunturkan warna dari air bromin. Mengapa demikian?

Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap dua karbon-karbon pada benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah. Gejala ini disebut resonansi. Adanya resonansi pada benzena ini menyebabkan ikatan pada benzena menjadi stabil, sehingga ikatan rangkapnya tidak dapat diadisi oleh air bromin.

RESONANSI

Struktur Resonansi Benzena:

Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal. Delokalisasi elektron yang terjadi pada benzena pada struktur resonansi adalah sebagai berikut:

Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi bukan struktur nyata dari suatu senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan. Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua struktur resonansinya. Hal ini pun berlaku dalam struktur resonansi benzena, sehingga benzena lebih sering digambarkan sebagai berikut:

Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang

Page 8: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Oleh karena itulah reaksi yang umum pada benzena adalah reaksi substitusi terhadap atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya.

Gambar 3 dimensi Struktur Benzena

Gambar Molimod Struktur Benzena

SIFAT BENZENA

Sifat Fisik:

Zat cair tidak berwarna Memiliki bau yang khas Mudah menguap Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,

tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar,seperti eter dan tetraklorometana

Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius Titik didih : 80,1derajat Celsius Densitas : 0,88

Sifat Kimia:

Bersifat kasinogenik (racun) Merupakan senyawa nonpolar Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.

(untuk mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzena klik disini>>>)

TATA NAMA SENYAWA TURUNAN BENZENA

Dalam sistem penamaan IUPAC, cincin benzena dianggap sebagai induk, sama seperti rantai terpanjang dalam alkana. Gugus-gugus fungsi lain yang terikat pada benzena dianggap sebagai cabang.

Page 9: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

a. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan satu substituen yang terikat pada cincin Benzena Perhatikan beberapa contoh berikut:

Etil benzenabromobenzena nitrobenzena

Dari ketiga contoh di atas, dapat terlihat bahwa gugu alkil seperti etil, golongan halogen seperti bromo, dan gugus nitro dituliskan sebagai awalan pada benzena.

Benzena yang kehilangan satu atom H disebut fenil (C6H5-) dengan struktur sebagai berikut:

fenil

Sehingga klorobenzena dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena dapai disebut fenilbromina

klorobenzena = fenilklorida

Sedangkan toluena yang kehilangan satu atom Hnya disebut benzil dengan struktur sebagai berikut:

Benzil

Page 10: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

Sehingga, senyawa turunan benzena yang tersusun dari toluena yang kehilangan satu atom H diberi nama dengan awalan benzil, seperti contoh dibawah ini:

Benzilamina

b. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin BenzenaJika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o (orto), m (meta), p (para) atau dengan menggunakan angka.

orto meta para

Perhatikan contoh-contoh berikut:

o-dibromobenzena

m-kloroanilina p-nitrofenol

Page 11: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituen yang umum:

Arah tanda panah menunjukkan substituen yang semakin prioritas, maka penomorannya dengan nomor yang semakin kecil

c. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen yang terikat pada cincin benzenaSedangkan jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena, maka sistem o, m, p tidak dapat diterapkan lagi dan hanya dapat dinyatakan dengan angka. Perhatikan contoh berikut:

1,2,4-trinitro benzena 2,4,6-trinitotoluena

Urutan prioritas penomoran sama denganprioritas penomoran pada tata nama benzena yang tersubtitusi oleh dua substituen.

Catatan Penting!Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang bergugus fungsi atau rantai alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih, maka cincin benzena dianggap sebagai substituen bukan lagi sebagai induk.Perhatikan contoh berikut:

2-fenil-1-etanol

 

Page 12: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

2-feniloktana

 

 

 

 

 

SENYAWA TURUNAN BENZENA

Kemudahan benzena mengalami reaksi substitusi elektrofilik menyebabkan benzena memiliki banyak senyawa turunan. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Berikut ini beberapa turunan benzena yang umum:

Struktur Nama Struktur NamaToluena Fenol

p-xilena Benzaldehida

Stirena Asam Benzoat

Page 13: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

Anilina Benzil alkohol

Selain senyawa-senyawa di atas, masih banyak lagi senyawa turunan benzena yang terdapat di sekitar kita baik itu dengan satu substituen yang terikat pada cincin benzena, ataupun dua substituen atau lebih.

KEGUNAAN BENZENA DAN TURUNANNYA

Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:

1. ToluenaToluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

2. StirenaStirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.

Struktur Polistirena

Page 14: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

3. AnilinaAnilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:

Struktur Zat Pewarna Red No.2

Red No.2 dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.

4. BenzaldehidaBenzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).

Page 15: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

5. FenolDalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan.

6. Asam Benzoat dan TurunannyTerdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah:• Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

Asam asetil salisilat

• Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.

Natrium Benzoat

• Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.

Page 16: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

Metil Salisilat

• Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.

Asam Tereftalat

• Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.

Parasetamol

Diagram Kegunaan Benzena dan Turunannya:

Page 17: PENGGOLONGAN SENYAWA AROMATIS.docx

DAMPAK BENZENA

Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia berlebih. Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker darah yang telah banyak menyebabkan kematian.

Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 – 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan.