penggolongan obat untuk gangguan skizo

Upload: putri-zharifah-meutia

Post on 08-Mar-2016

286 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmakoterapi

TRANSCRIPT

Penggolongan obat untuk gangguanjiwaFiled under:KESEHATAN & KEPERAWATANLeave a commentMarch 11, 2011Penggolongan obat untuk gangguan jiwaA.ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA1.Nama obat : ALGANAKGolongan obat : Alpazolam 0,25 mg ; 0,50 mg 1 mgFungsi : Ansietas yang berhubungan dengan depresi , gangguanpanikdengan atau tanpa agoraphobiaEfek samping : -Persamaan nama dari pabrik :GuardianPharmatama2.Nama obat : ALVIZGolongan obat :Alprazolam0,5 mg ; 1 mg /tabletFungsi : Pengobatan jangka pendek ansietas sedang sampai berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresiEfek samping : Intoksifikasi fungsi sarafPersamaan nama pabrik : Pharos, AltanaPharma3.Nama obat : ASABIUMGolongan obat : klobazam 10 mgFungsi : Mengatasi keadaan yang berhubungan dengan ansietas,ketegangan,gangguan tidur di sebabkan kelainanmentaldan emosionalEfek samping : -Persamaan nama pabrik : Otto4.Nama Obat : ATARAXGolongan obat : Alprazolam 0,5 mgFungsi : Gangguan ansietas atau gejala ansietas jangka pendek, ansietas yang menyertai tekanan hidup sehari-hari biasanya tidak memerlukan obat ansiolitik, efektifitas pada penggunaan jangka panjang ( lebih dari 4 bulan ) tidak di ketahui.Efek samping : Mengantuk, kelemahan otot, ataksia,amnesia, depresi light headness, bingung halusinasi, blurredvision.Persamaan nama pabrik : Mersi5.Nama obat :ATIVANGolongan obat :Lorazepam0,5 mg ; 1 mg ; 2 mgFungsi : Ansietas gangguan psikoneurotik, gangguan kecemasan pada situasi psikotik dan depresi beratEfek samping : -Nama pabrik : Sunthi sepuri, wyeth6.Nama obat : CALMLETGolongan obat : Alprazolam 0,25 mg ; 0,5 mg ; 2 mgFungsi : Gejala ansietas termasuk ansietas disertai gejala depresi, panikdisorderdengan atau tanpa agoraphobia.Efek samping : -Nama pabrik : Sunthi sepuri7.Nama obat :DECAZEPAMGolongan obat :Diazepam5 mg / tabletFungsi : NeuroleptikumEfek samping : -Nama pabrik : Harsen8. Nama obat : DIOBRIUMGolongan obat : Klordiazepoksid hidrokloridaFungsi : Gangguan fisiologis kejiwaan, kecemasan,mudah tersinggung,dan perasaan tidak enakEfek samping : -Nama pabrik : Cendo9.Nama obat : FRISIUMGolongan obat : Klobazam 10 mgFungsi : kecemasan, gangguan psikomotori, pengobatanepilepsyEfek samping : kelelahan, mulut kering,pusingNama pabrik :Aventis10.Nama obat : MERLOPAMGolongan obat : Lorazepam 0,5 mg ; 2 mgFungsi : Pengobatan jangka pendek berhubungan dengan gejala depresiEfek samping : Mengantuk, perasaan lemah dan lesuNama pabrik : Mersi11.Nama obat : LIBRIUMGolongan obat : ChiordiazepoxideFungsi :Pengobatan jangka pendek ansietaas dan sindrom putusalcoholakutEfek samping : ataksia, mengantuk, kebingungan mental, terutama pada lansiaNama Pabrik : Valeant / Combiphar12.Nama obat : SERENAL-10Golongan obat : oxazolamFungsi : Neurosis, keluhan psikosomatisEfek samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala,insomnia, anorexia,gangguan pergerakan lidah, mulut kering, gelisah,erupsi kulit.Nama pabrik : Sankyo13.Nama obat : VALDIMEXGolongan obat : Diazepam 5 mgFungsi : untuk pengobatan jangka pendek meringan spasme otot rangkaEfek samping : Mengantuk, ataksia, kelelaha, erupsi pada kulit edemaNama pabrik : Mersi farmaB.ANTIDEPRESI DAN ANTIMANIA1.Nama obat : ANDEPGolongan obat : Fluoksetin hidroklorida 20 mgFungsi : untuk pengobatan depresi , terutama kategori gangguan depresi mayorEfek samping : gangguan syaraf , gangguan saluran cernaNama pabrik : Medikon prima2.Nama obat : ANTIPRESGolongan obat : Sertalin 50 mgFungsi : gejala depsresi dengan atau tanpa riwayat maniaEfek samping : mual, diare, gangguan fungsi seks pria, tremor3.Nama obat : CAURAGEGolongan obat : Fluoksetin 20 mgFungsi : DepresiEfek samping : Anoreksia, mual, muntah, dyspepsia, mulut kering , diareNama pabrik : Soho4.Nama obat : FRIMANIAGolongan obat : Litium Karbonat 200 mg ; 400 mgFungsi : Mania dan hipomania , depresi, bipolarEfek samping : pada awal pengobatan muntahNama pabrik : Mersifarma5.Nama obat : NOPRESGolongan obat : FluoxetineFungsi : DepresiEfek samping : Cemas, insomnia, mengantuk, lesu,tremor, mual, pusing,sakit kepalaNama pabrik : Ferron6.Nama obat : OXIPRESGolongan obat : fluoksetin Hcl 20mgFungsi : Depresi kategori mayorEfek samping : gelisah, amnesia, insomnia, pusing, bingungNama pabrik : Sandoz7.Nama obat : SERLOFGolongan obat : sertraline HCLFungsi : terapi simtomatis gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania, gangguan absesif kompulsif,gangguan panik dengan atau tanpaagoraphobiastres pasca trauma.Efek samping : Anoreksia, mual, diare, dyspepsia,tremor,sakit kepala,insomniamengantuk,berkeringat,mulut kering,disfungsi seks pada priaNama pabrik : Kalbe farma8.Nama obat : TILSANGolongan obat : Maprotilin HCLFungsi : Depresi endogenEfek samping : gangguan hantaran jantung, alveolitis alergiNama pabrik : Otto9.Nama obat : TRAN-QGolongan obat : Buspiron hidroklorida 10 mgFungsi : penderita ansietas dengan atau tanpa depresi dimana tidak menimbulkan efek sedasiEfek sampnig : pusing, mual, sakit kepalaNama pabrik : Guardian10.nama obat : ZERLINGolongan obat : sertralin 50 mgFungsi : semua tipe depresi dengan atau tanpa riwayat maniaEfek : mual, muntah, mulut kering, diare, insomnia, tremorNama pabrik : Pharos11.nama obat : ZACGolongan obat : fluoxetineFungsi : depresiEfek samping : gelisah, gugup,susah tidur, gemetar,mual,diare,sakit kepala,mulut kering,penurunan fungsi seks,hiponatremia,berkeringat.Nama pabrik : IkapharmindoC.ANTIOBSESI DAN ANTIKOMPULSID.ANTIPSIKOSIS1.Nama obat : ANANTESOLGolongan obat : flufenazin hidroklorida 2.5 mg, 5 mgFungsi : trankuilizer major, gelisah, ketegangan dan gangguan mental lain.Efek samping : hipersensitifNama pabrik : Bristol-myers squibb2.nama obat : CEPEZETGolongan obat : klorpromazin hidroklorida 100 mg / tabletFungsi : pengobatan umum,neurosis,gangguan system saraf pusat yang memerlukan penenang,pramedikasi,anestesi, hipotensi terkontrol, induksi,hipotermi,dan anti muntah.Efek samping : Lesu,gangguan tidur,mengantuk,pusing,,mulut kering,agitasi,dan ruam kulit.Nama pabrik : Mersi3.nama obat : CLORILEXGolongan obat : klozapin 25 mg ; 100 mgFungsi : Penderita skizofrenia yang tidak member respons atau intoleransi terhadap neuroleptikEfek samping : granulositopenia,agranulositosis,eosinifilia leukosiosis dapat terjadi terutama pada minggu pertama teori, mengantuk,lelah,sedasi,pusing dan sakit kepala.Nama pabrik : Mersifarma4.nama obat : GOVOTILGolongan obat : haloperidol 2mg ;5 mgFungsi : psikosis kronis dan akutEfek samping : reaksi neurologic yang bersifat ekstra pyramidal seperti hipertonia otot dan gemetar (parkinsonisme) kejang otot, dan gerakan bola mmata terkodinirNama pabrik : Guardian pharmatama5.nama obat : LODOPINGolongan obat : zotepineFungsi : pengobatan skizofreniaEfek samping : menggigil,sakit kepala,nyeri,demam,tak enaak badan, hipertensi,aritmia,leucopenia,rasa cemas,gangguan menstruasi.Nama pabrik : kalbe farma6.nama obat : MEPROSETILGolongan obat : klopromazin hidroklorida 25 mg 100 mgFungsi : psikosis hiperaktif,skizofreniadini,ansietas,mual,muntah yang bersifat sentral,mabuk perjalananEfek samping : kadang takikardia,rasa kering pada mulut dan tenggorokNama pabrik : Meprofarma7.nama obat : MUTABON MGolongan obat : perhenazine 2 mg, amtriptyline Hcl 10 mgFungsi : terapi pemeliharaan pada gangguan emosi dan mental dengan ansietas, ketegangan dan depresiEfek samping : mengantuk,ketergantungan efek antimuskarinik,insomnia,depresi,kejang,agitasi,takikardi,hipotensipostural,reaksi alergi,kerusakan toleransi glukosaNama pabrik : schering-plough8.nama obat : NOPRENIAGolongan obat : risperidoneFungsi : skizofrenia akut dan kronik,psikosis yang lain dengan gejala positif (seperti halusinasi,delusi,gangguan pola piker,kecurigaan) dan atau negative ( seperti afek tumpul,menarik dirisecara sosial,dan emosional serta sulit berbicara ) yang nyata. Mengurangi gejala afektif (seperti depresi, perasaan bersalah,dan cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.Efek samping : insomnia,agitasi,ansietas,sakit kepala,somnolen,kelelahan,kadang hipotensi ortostatik, reflek takikardia atau hipertensi.Nama pabrik : novell pharma9.nama obat : PROMACTILGolongan obat : klorpromazin hideroklorida 100 mgFungsi : depresi saraf pusat antiemetikum, sedativum,trankuilizer,anti-spasmodikum,hipnotikum,anal-getikum.Efek samping : lesu, mengantuk, pusing, sakit kepala, konstipasi,polunia,jantung berdebar,insomnia,fotofobiNama pabrik : Combiphar10.nama obat : RISPERDAL CONSTGolongan obat : RispendoneFungsi : terapi skizofrenia dan gangguan skizoafektifEfek samping : somnolen,akatisia,parkinsonisme,dyspepsia,konstipasi,mulut kering, rasa lelah,peningkatan berat badan,Nama pabrik : Jansen-cilag/ alkermec therapecitiecs11.nama obat : RIZODALGolongan obat : risperidon 1mg 2 mg; 3mgFungsi : skizofrenia akut dan kronis,kondisi kejhiwaan lain dimana muncul,reaksipositif,dan negative,efektif mengurangi gejala penyakit skizoferniaEfek samping : insomnia , agitasi, ansietas, sakit kepala, mengantuk,b fatigue, symptom ekstrapiramidol,penambahan berat badan,Nama pabrik : Guardian pharmatama12. nama obat : ZOFREDALGolongan obat : risperidon 1mg ; 2 mg 3mgFungsi : skizofernia akut dan kronik,keadaan psikotik lainnya dengan gejala positif dan atau negativeEfek samping : -Nama pabrik : kalbe farma13.nama obat : SERENACEGolongan obat : haloperidol 0,5 mg ;1,5 mg; 5 mg /tabletFungsi : mengontrol agitasi,ketegangan , halusinasiEfek samping : dapat menguatkan efek depresan saraf pusatNama pabrik : pharmacia Searle14.nama obat : RISPERDALGolongan obat : RispendoneFungsi : keadaan psikotik dengan gejala halusinasi, delusi, curigaEfek : insomnia,cemas, sakit kepala , somnolenNama pabrik : jansse-cilag

PENGERTIANPsikofarmaka adalah obat-obatan yang digunakan untuk klien dengan gangguanmental. Psikofarmaka termasuk obat-obatan psikotropik yang bersifat neuroleptika (bekerja pada sistem saraf).Pengobatan pada gangguan mental bersifat komprehensif, yang meliputi:1. Teori biologis (somatik), mencakup: pemberian obat psikofarmaka, lobektomi danelectroconvulsitherapy(ECT)2. Psikoterapeutik3. Terapi modalitas

KONSEP PSIKOFARMAKOLOGI1. Psikofarmakologi adalah komponen kedua darimanajemenpsikoterapi2. Perawat perlu memahami konsep umum psikofarmaka3. Yang termasukneurotransmitter: dopamin, neuroepinefrin, serotonin dan GABA (Gamma AminoButeric Acid) dan lain-lain4. Meningkat dan menurunnya kadar/konsentrasi neurotransmitter akan menimbulkan kekacauan atau gangguan mental5. Obat-obat psikofarmaka efektif untuk mengatur keseimbangan neurotransmitter

KONSEP PSIKOFARMAKOLOGI1. Sawar darah otak melindungi otak dari fluktuasi zat kimia tubuh, mengatur jumlah dan kecepatan zat yang memasuki otak2. Obat-obat psikofarmaka dapat melewati sawar darah otak, sehingga dapat mempengaruhisistemsaraf3. Extrapyramidal side efect (efek samping terhadap ekstrapiramidal) terjadi akibat penggunaan obat penghambatdopamin, agar didapat keseimbangan antara dopamin dan asetilkolin4. Anti cholinergic side efect (efek samping antikolinergik) terjadi akibat penggunaan obat penghambat acetilkolin

MenurutRusdi Maslimyang termasuk obat- obat psikofarmaka adalah golongan:1. Anti psikotik, pemberiannya sering disertai pemberian anti parkinson2. Anti depresi3. Anti maniak4. Anti cemas (anti ansietas)5. Anti insomnia6. Anti obsesif-kompulsif7. Anti panik

YANG PALING SERING DIGUNAKAN OLEH KLIEN JIWA

A. Anti PsikotikAnti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau psikotropik: neuroleptika.Mekanisme kerja: menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (di ganglia dan substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal.Efek farmakologi: sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi insomnia, sangat efektif untuk mengatasi: delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan proses berpikir.Indikasi pemberian: Pada semua jenis psikosa, Kadang untuk gangguan maniak dan paranoid

EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIK

a. Efek samping pada sistem saraf (extrapyramidal side efect/EPSE)1). ParkinsonismeEfek samping ini muncul setelah 1 - 3 minggu pemberian obat. Terdapat trias gejala parkonsonisme:Tremor: paling jelas pada saat istirahatBradikinesia: muka seperti topeng, berkurang gerakan reiprokal pada saat berjalanRigiditas: gangguan tonus otot (kaku)2). Reaksi distonia: kontraksi otot singkat atau bisa juga lamaTanda-tanda: muka menyeringai, gerakan tubuh dan anggota tubuh tidak terkontrol3). AkathisiaDitandai oleh perasaan subyektif dan obyektif dari kegelisahan, seperti adanya perasaan cemas, tidak mampu santai, gugup, langkah bolak-balik dan gerakan mengguncang pada saat duduk.Ketiga efek samping di atas bersifat akur dan bersifat reversible (bisa ilang/kembali normal).4). Tardive dyskinesiaMerupakan efek samping yang timbulnya lambat, terjadi setelah pengobatan jangka panjang bersifat irreversible (susah hilang/menetap), berupa gerakan involunter yang berulang pada lidah, wajah,mulut/rahang, anggota gerak seperti jari dan ibu jari, dan gerakan tersebut hilang pada waktu tidur.

b. Efek samping pada sistem saraf perifer atau anti cholinergic side efectTerjadi karena penghambatan pada reseptor asetilkolin. Yang termasuk efek samping anti kolinergik adalah: Mulut kering Konstipasi Pandangan kabur: akibat midriasis pupil dan sikloplegia (pariese otot-otot siliaris) menyebabkan presbiopia Hipotensi orthostatik, akibat penghambatan reseptor adrenergik Kongesti/sumbatan nasal

Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan: Chlorpromazine (thorazin) disingkat (CPZ) Halloperidol disingkat Haldol Serenase

B. Anti ParkinsonMekanisme kerja: meningkatkan reseptor dopamin, untuk mengatasi gejala parkinsonisme akibat penggunaan obat antipsikotik.Efek samping: sakit kepala, mual, muntah dan hipotensi.Jenis obat yang sering digunakan: levodova, tryhexifenidil (THF).

C. Anti DepresanHipotesis: syndroma depresi disebabkan oleh defisiensi salah satu/beberapa aminergic neurotransmitter (seperti: noradrenalin,serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di SSP, khususnya pada sistem limbik.

Mekanisme kerja obat: Meningkatkan sensitivitas terhadap aminergik neurotransmiter Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter Menghambat penghancuran oleh enzim MAO (Mono Amine Oxidase) sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergik neurotransmitter pada neuron di SSP.Efek farmakologi:Mengurangi gejala depresiPenenangIndikasi: syndroma depresiJenis obat yang sering digunakan: trisiklik (generik), MAO inhibitor, amitriptyline (nama dagang).Efek samping: yaitu efek samping kolonergik (efek samping terhadap sistem saraf perifer) yang meliputi mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi orthostatik.

D. Obat Anti Mania/Lithium CarbonateMekanisme kerja: menghambat pelepasan serotonin dan mengurangi sensitivitas reseptor dopamin.Hipotesis: pada mania terjadi peluapan aksi reseptor amine.

Efek farmakologi:Mengurangi agresivitasTidak menimbulkan efek sedatifMengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of ideaIndikasi:Mania dan hipomania, lebih efektif pada kondisi ringan. Pada mania dengan kondisi berat pemberian obat anti mania dikombinasi dengan obat antipsikotik.Efek samping: efek neurologik ringan: fatigue, lethargi, tremor di tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare.Efek toksik: pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang koordinasi, nistagmus dan disorientasi; pada ginjal (meningkatkan jumlah lithium, sehingga menambah keadaan oedema.

E. Anti Ansietas (Anti Cemas)Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis obat antara lain: diazepam (chlordiazepoxide).

F. Obat Anti Insomnia:phenobarbital

G.Obat Anti Obsesif Kompulsif:clomipramine

H. Obat Anti Panik:imipramine

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBATPengumpulan data sebelum pengobatan, meliputi:

Diagnosa medis Riwayat penyakit Riwayat pengobatan Hasil pemeriksaan laboratorium (yang berkaitan) Jenis obat yang digunakan, dosis, cara dan waktu pemberian Program terapi lain Mengkombinasikan obat dengan terapi modalitas Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga, tentang pentingnya minum obat dan penanganan efek samping obat Monitor efek samping penggunaan obat

Melaksanakan prinsip pengobatan psikofarmaka1. Persiapan Melihat order pemberian obat di lembaran obat (di status) Kaji setiap obat yang akan diberikan termasuk tujuan, cara kerja obat, dosis, efek samping dan cara pemberian Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang obat Kaji kondisi klien sebelum pengobatan2. Lakukan minimal prinsip lima benar dalam pemberian obat3. Laksanakan program pemberian obat Gunakan pendekatan tertentu Bantu klien minum obat, jangan ditinggal Pastikan bahwa obat telah diminum Bubuhkan tanda tangan pada dokumentasi pemberian obat, sebagai aspek legal4. Laksanakan program pengobatan berkelanjutan, melalui program rujukan5. Menyesuaikan dengan terapi non farmakologik6. Turut serta dalam penelitian tentang obat-obat psikofarmaka

EVALUASIReaksi obat efektif jika:1. Emosional stabil2. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat3. Halusinasi, agresi, delusi, menarik diri menurun4. Perilaku mudah diarahkan5. Proses berpikir ke arah logika6. Efek samping obat7. Tanda-tanda vital: tekanan darah, denyut nadi

Demikianlah pembahasan tentang psikofarmakologi, dan mudah-mudahan dapat menjadi sedikit informasi bagi kita untuk membuat perawatan kita ke pasien jiwa lebih baik lagi.

TERAPI PADA GANGGUAN JIWATerdiriatas:

1. Psikoterapi2. Tx medikamentosa3. Tx kerja4. Tx rekreasi5. Txdrama6. Tx kejang listrik7. Tx pembedahan

Psikoterapi = Tx Wawancara

1. Suportif = dukungan2. Analitik = membongkar kondisi jiwa & mencari permasalahan

Tx Medikamentosa = Tx obat-obatan

1. Anti-psikotik2. Anti-ansietas3. Anti-depresan4. Lain-lain

Anti-psikotik Gangguan Psikotik

Skizofrenia

1. Golongan Phenothiazine2. Golongan Butirophenon3. Golongan Diphenil butil piperidin4. Golongan Benzamide5. Golongan Dibenzodiazepine6. Golongan Benzisoxazol

1s/d 3 = tipikal (konvensional)

4 & 6 = atipikal

Anti-psikotik tipikal (konvensional)

Cirinya:

1. Mampu menghilangkan gejala (+)2. Tdk mampu menghilangkan gejala (-)3. Efek samping ekstrapiramidal, kuat.4. Efek samping sedatif, kuat.5. Relatif murah6. Pasien kurang suka

Gejala (+): pasien,adaVS normal tdk ada

waham

halusinasi

Gejala (-): normal, ada VS pasien, menurun

penarikan diri

hendaya: pekerjaan

perawatan diri

Golongan Phenothiazine:

Chlorpromazine (CPZ)

Trifluoperazine (TPZ)

Perphenazine (PPZ)

Efek: anti psikotik

sedatif

Sediaan

CPZ : tab (25 mg & 100 mg) & injeksi

TPZ (5 mg) & PPZ (4 mg)

Golongan Butirophenon: Haloperidol (HLP)

Sediaan: tab (5 mg & 1,5 mg)

injeksi shortacting: 5 mg/cc

long acting: 50 mg/cc

(2-4 minggu)

Perbedaan CPZ HLP

1. Efek anti-psikotik lemah kuat

2. Efek sedatif kuat lemah

3. Efek ekstra piramidal lemah kuat

4. Penggunaan gaduh tenang

Gelisah

sulit stupor

tidur

Golongan Diphenil butil piperidine :pimozide

Golongan Benzamide :Sulpiride

Golongan Dibenzodiazepine :Clozapine

Golongan Benzisoxazole :Risperidone

Anti-psikotik atipikal

Golongan

Sulpiride

Dibenzodiazepine & Benzisoxazole

Cirinya:

1. Mampu menghilangkan gejala (+) & (-)

2. Efek sampingminimal

3. Relatif mahal

Efek samping injeksi yg dpt segera terjadi

1. Hipotensi orthostatik

2. Syok anafilaktik

3. Reaksi alergi

Efek samping jangka panjang anti-psikotik

oral :

1. Ekstra piramidal

2.Hormonal

3.Sistempembentukan darah

4. Sistem pencernaan

Ekstrapiramidal

1. Parkinsonisme

2.Tardivediskinesia

3. Akatisia

Parkinsonisme

1. tremor

2. rigiditas

3. bradikinesia

diatasi dgn obat anti parkinson

tab: trihexyphenidil atau Inj S.A./im

Efek samping hormonal:

Wanita : galaktorrhoe,amenorrhoe

Pria: impotensi,ginekomastia

Efek samping sistem pembentukan darah:

1. agranulositosis

2. leukopenia

3. thromobositopenia

4. anemia

Efek samping sistem pencernaan:

- mulut kering

- lidah kaku

- diare

- kerusakan hepar ikterus

Obat anti cemas = anti ansietas

Golongan : benzodiazepine

non benzodiazepine

Benzodiazepine Contoh:diazepam

efek

- anti cemas -alprazolam

- sedatif - chlordiazepoxide

- pelemas otot -Lorazepam

- Clobazam

Diazepam

Injeksi digunakan untuk Gaduh gelisah

Pemakaian jangka panjang menyebabkanketergantungan

Obat anti-depresan

1. Golongan trisiklik

2. Golongan tetrasiklik

3. Golongan monoamine oksidase inhibitor

4. GolonganSelective SerotoninRe-Uptake Inhibitor

Golongan trisiklik

Amitriptylin: menghambat induksi jantung

Imipramin: mengatasi ngompol pd anak-anak

Tx kejang listrik

Electro ConvulsiveTherapy(ECT)

2 macam : - konvensional

- monitor (premedikasi)

Indikasi :

- gaduh gelisah

- konversi histeri

- manik

- depresi berat

- pasien resisten tx obat

- psikosis akut

Kontra indikasi

-absolut:

1. penyakit otak

2. penyakit jantung

3. penyakit paru : kaverne

4. penyakit tulang : patah tulang

- relatif:

1. kehamilantrimesterI

2. penyakit paru nonkaverne

3. keadaan umum lemah

Persiapan ECT

1. Px fisik tanpa kontra indikasi

2. Puasa minimal 4 jam

3.BAK& BAB lebih dulu

4. Spatel lidah dari karet

5. Larutan garam fisiologis

6. Baju yg longgar

7. Asisten memegangi pasien

Efek samping ECT

1. Patah tulang vertebra

2. Luksasi mandibula

3. Apnoe memanjang

4. Aspirasi pneumonia

5. Kematian

ECT monitor

- Ada alat monitor

- Dimonitor: otak & jantung ; EEG & ECG

- Ke-2 organ: vital & sensitip arus listrik

ECT premedikasi sebelum ECT diberikan:

1.Sulfas atropin menurunkan lendir paru

2.Penthotal : anestesi

3.Suksinil koline : melemaskan otot (Bahayanya Suksinil koline dpt melumpuhkan otot pernafasan)

Manfaat

1. Kontra indikasi

2. Efek samping minimal

3. Pasien tdk takut rasa sakit

4. Rasa nyaman (+)PSIKOFARMAKAPsikofarmaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap SSP (SistemSyarat Pusat) dengan mempengaruhi fungsi-fungsi psikis (rohaniah) dan proses-proses mental.Perubahan dan kemajuan besar dalam farmakoterapi psikosis telah dimulai dengan introduksi dariklorpromazinpada tahun 1952, disusul dengan denganalkaloida Rauwolfia Reserpin(1954) yang pada saat itu sudah beberapa tahun digunakan sebagai obat hipertensi. Sekitar 1957 obat-obat antidepresi pertama mulai digunakan, yaitu obat tuberkolosa yaituiproniazidadanimipramin. Pada waktu itu juga telah diperkembangkan tranquillizer-tranquillizer modern, yakni meprobamat dan senyawa-senyawa benzodiazepine (diazepam,dan sebagainya). Semua obat ini lalu disusul dengan banyak turunannya dan psikofarmaka yang lainnya.Obat-obat baruinitidak hanya lebih efektif dari obat-obat sebelunya, melainakan sangat merubah dan mempermudah perawatan penderita-penderita di rumah sakit gangguan jiwa. Mereka menjadi lebih terbuka dengan para perawat dan terapinya, selain itu waktu perawatan dirumah sakit juga dapat diperpendek, karena para penderita gangguan jiwa dapat diobati secara ambulan (poliklinis, dirumahnya sendiri). Namun demikian psikofarmaka ternyata tidak dapat mengantikan terapishocksecara keseluruhan, antara lain electro-shock pada keadaan-keadaan depresi tertentu.PenggolonganPsikofarmaka dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:A. Obat-obat yang menekan fungsi-fungsi psikis tertentu pada SSP(Sistem Syaraf Pusat) yang terdiriatas:1. NeuroleptikaObat ini bekerja secara antipsikotis dansedative. Digunakan pada bermacam-macam psikosis (schizophrenia,mania,dll). Obat ini disebut juga major tranquillizer.2. Tranquilizers (ataraktika atau anksiolitika)Tranquillus berasal dari bahasalatinyang berarti tenang. Obat ini bekerja secra sedative, merelaksasi otot dan antikonvulsif. Digunakan pada keadaan-keadaan neurotis (gelisah, takut,stess). Obat ini disebut juga minor transquillizersB. Obat-obat yang menstimulir fungsi-fungsi psikis tertentu pada SSP (Sistem Syaraf Pusat)1. AntidepresivaDahulu obat ini dipecah lagi menjadi :- Thimoleptika, yang berkhasiat melawan melancholia, dan memperbaiki suasana jiwa- Thimeretika, yang berkhasiat menghilangkan inaktivitas fisik danmentalyang menyertai depresi tanpa memperbaiki suasana jiwa2. Psikostimulasia.Obat ini berkhasiat mempertinggi inisiatif,kewaspadaan serta prestasi fisik dan mental, rasa lelah dan ngantuk ditanguhkan. Suasan jiwa dipengaruhi silih berganti, seringkali terjadieuphoria(rasa nyaman), tak jarang juga dapat menimbulkan dysforia (rasa tidak nyaman) bahkan depresi. Oleh karena itu obat ini tidak layak digunakan sebagai antidepresivum.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah amfetamin, metilfenidat, fenkamfamin, dan juga kofein.C. Obat-obat yang mengacaukan fungsi-fungsi mental tertentu.1. Psikodisleptika.Obat ini mengandung zat-zat halusinogen, yang menimbulkan keadaan desintegrasi dengan gejala-gejala yang mirip psikosis halusinasi, pikiran-pikiran dan impian-impian khayal,dan sebagainya. Yang termasuk obat ini adalah LSD, fensiklidin (HOG,PCP) obat-obat ini adalah obat-obat drugs.Mekanisme KerjaSemua obat psikofarmaka bersifat lipofil dan mudah masuk dalam CCS (Cairan Serebro Spinal) dimana mereka melakukan kegiatannya secara langsung terhadap saraf-saraf otak. Mekanisme kerjanya pada taraf biokimia belum diketahui secara pasti , tetapi terdapat petunjuk-petunjuk kuat bahwa mekanisme ini berhubungan erat dengan kadar neurotransmitter diotak atau antar keseimbanganya.Seperti diketahui neurotransmitter atau neurohormon adalah zat yang menyebabakan penerusan implus (rangasangan listrik) dari sutu neuron (axon) melalui sinaps ke neuron yang lain (dendrite atau saraf post-sinaptik).Neurohormon terpenting dari sistem adrenergic diotak adalah zat-zat mono-amin noradrenalin (NA), serotonin (5-HT =5 Hidroksitriptamin) dan dopamine (DA), yang menentukan kegiatan otak dengan antar keseimbanganya. Zat-zat ini khususnya terdapat dalam gelembung-gelembung kecil diujung-ujung axon, berdekatan dengan sinaps. Setelah implus listrik masuk kedalam axon gelembung persendian melepaskan neurohormonnya. Sebagaian besar daripadanya segera diserap kembali secara aktif oleh gelembung-gelembug tersebut (re-uptake), sisanya melangkai sinaps dan mencapai reseptor-reseptor di ujung dendrite seberang. Tibanya neurohormon menstimulasi reseptor untuk melepaskan suatu impuls kedua, yang mengakibatkan loncatnya impuls asli melalui sinaps. Enzim MAO (Mono Amin Oksidase) yang juga terdapat diujung-ujung neuron, berfungsi menguraikan mono-amin sesudah pekerjaannya selesai. Neurotransmitter asetilkolin dari sistem kolinergik tidak direspon kemabali,melainkan langsung diuraikan oleh kolinesterase.Teori mono-amin menyebutkan bahwa terganggunya keseimbanganantaramasing-masing neurohormo tersebut dari sistem adrenergic memperihatkan hubungan erat dengan penyakit-penyakit jiwa. Tetapi juga neurotransmitter-neurotransmitter dari sistim-sistim yang lain memegang peran yang lain dalam hal ini, misalnya asetilkolin dan endorfin-endorfin (morfin endrogen). Dengan demikian pada depresi endogen (keadaan murung dan sendu yang hebat) seringkali ditemukan kekurangan NA dan 5-HT disinaps-sinaps penting dari SSP, sedangkan pada keadaan mania (suatu keadaan hiperaktif dan gembira) justru terdapat berlebihan akan hormon-hormon tersebut.KombinasiNeuroleptika dan antidepresiva tidak dapat dikombinasi dengan andrenergika (andrenalin,efedrin,wekamin) karena mengakibatkan penimbunan NA dengan efek hipertensi dan aritmia. Begitupula kombinasi dengan semua obat penekan SSP, misalnya hipnotika, antihistaminika atau alcohol. Untuk obat-obat hipertensi dengan kerja sentral,misalnya klonidin, sebaiknya juga dikurangi.Kombinasi dari neuroleptika dengan antidepresiva hanya diperbolehkan pada pasien-pasien depresif dengan gejala-gejala agitasi, kegelisahan dan rasa takut. Kombinasi dari benzodiazepine dengan neuroleptika atau antidepresiva bias bermanfaat.PentakaranEfek dari psikofarmaka memperlihatkan variasi individual yang besar sekali, sedangkan antara kadar darah dan efek terapi umumnya tidak ada hubunganya langsung. Maka terapi biasanya dimulai dengan dosis rendah yang setiap 4-7 hari dinaikkan dengan berangsur-angsur sampai efek yang diinginkan tercapai atau terjadi gejala-gejala ekstrapiramida. Efek optimal kebanyakan baru tercapai setelah 2-3 minggu (waktu latensi). Orang-orang yang sudah berusia tua sangat peka terhadap obat-obat ini dan umumnya dosis separuhnya sudah mencukupinya.Berhubung plasma-t1/2pada umumnya agak panjang, antara 15-50 jam, maka pentakaran satu kali sehari sebelum tidur lazimnya mencukupi.Jika perlu dapat ditambah dengan dosis yang rendah pada esok harinya. Keuntungan dari penakaran sebagai single-dose adalah kurang dirasakanya efek-efek samping tidak enak dan dipermudahnya tidur berkat efek sedative-hipnotiknya.Penggunaantablet-tablet long-acting (retard,duplex,dan sebagainya) dalam hal ini tidak bermanfaat.NeuroleptikaNeuroleptika atau antipsikosa adalah obat-obat yang dapat menekan fungsi-fungsi psikis tertentu.Obat ini dapat meredakan emosi dan agresi,dapat juga mengurangi atau menghilangkan gangguan jiwa seperti impian-impian dan pikiran-pikran khayal (halusinasi) serta menormalisasi kelakuan yang tidak normal.Obat-obat ini terutama digunakan pada psikosis,penyakit jiwa hebat tanpa keinsyafan sakit pada pasien, misalnya penyakit scizofrenia (gila) yang berciri desintregasi kepribadian dan psikosis mania-depresif yang terdiri dari fasa mania (gembira berlebihan, hiperaktivitas dan berceloteh terus-menerus) yang saling bergantian dengan fase depresif. Obat-obat dengan efek antipsikosis terkuat adalah pimozida, haloperidol, bromperidol, sulpiridi, perfenazin, flufenazin,dan trifluoperazin. Obat-obat dengan efek relative kurang kuat adalah klorpromazinSelain daya antipsikotis, neuroleptika masih memeliki bermacam-macam khasiat lain, diantaranya :a) AnksiolitikDapat meniadakan rasa bimbang,takut,kegeisahan,dan agresi yang hebat.b) Anti-emetikDigunakan untuk melawan mual dan muntah yang hebat, misalnya pada kanker.Obat ini tidak akan efektif apabila diberikan pada penderita mabok perjalananc)AnalgetikBeberapa obat neuroleptika memiliki daya kerja analgetik kuat misalnya levopromazin dan droperidol.Obat-obat yang lain dapat juga memperkuat efek analgetika,misalnya klorpomazin, dengan jalan mempertinggi ambang nyeri.Efek Samping1.Gejala-gejala ekstrapiramidal (G.E.P)Gejala ini dapat berupa dystoria,gejala penyakit parkison (tremor tangan,kakunya anggota gerak,muka seperti topeng),dan akathisia (selalu ingin bergerak).Gejala-gejala ini disebabkan karena kurangnya dopamine pada otak.2. Diskinesi tardaMerupakan suatu bentuk G.E.P yang hebat. Gejala-gejalanya adalah gerakan-gerakan tak sengaja khususnya dari otot-otot muka,mulut,bibir,dan rahang. Hal tersebut disebabkan karena adanya hiperaktivitas dopamin, atau mungkin juga hiperaktivitas pada reseptor-reseptornya.3. Efek sedativeEfek ini disebabkan oleh efek antihistamin (blockade reseptor-reseptor histamine), yang berupa rasa ngantuk, lelah dan pikiran keruh.Pada pasien-pasien dengan gangguan tidur obat ini bias menguntungkan.4. Efek hipotensif dan hipotermiaEfek ini disebabkan karena adanya blokade reseptor alpha-adrenergik dan vasodilatasi.5. Efek antikolinergikEfek ini disebabkan karena adanya blockade reseptor-reseptor muskarin,yang berciri-ciri,mulut kering,pengelihatan buram,dan obtipasi.6. Efek anti-serotaninTerjadi karena adanya blockade reseptor-reseptor serotonin,yang berupa stimulasi nafsu makan yang dapat menyebabkan pasien menjadi bertambah gemuk.7. Galaktorea (meluapnya air susu)Terajdi karena disebabkan adanya blockade dopamine yang identik dengan PIF (prolactine inhibiting factor) hingga sekresi prolaktin tidak dapat ditahan lagi dan produksi air susu akan bertambah.Efek samping yang jarang terjadi pada obat ini adalah gangguan-gangguan seksual (hilangnya libido) khususnya pada derivate-derivat fenotiazine penyakit kuning (icterus) dan gangguan-gangguan darah (agranulocytosis)Lamanya pengobatan dan kontra-indikasiPada umumnya pengobatan psikosis dengan neuroleptika berjangka lama, sekurang-kuranganya 2 tahun, dan bias juga diberikan seumur hidup.Guna memperkecil terjadinya efek samping diskinesia tarda sebagai efek samping long-term, maka disarankan untuk dilakukan terapi setiap enam bulan dan disertai dengan istirahat satu bulan.Neuroleptika tidak boleh diberikan pada pasien-pasien yang mengalami gangguan pada organ hati.Namun boleh diberikan pada pasien yang mengalami gangguan jantung dan hiper/hipotensi namun dengan hati-hati dan selalu dalam pengawasan.TranquillizersTranquillizers, ataraktika, atau anksiolitika adalah obat-obat penenang yang berkhasiat selektif terhadap bagian otak yang menguasai emosi-emosi kita,yakni sistim limbis.Sebaliknya sedative menekan seluruh SSP.Sebagaimana halnya neuroleptika,anksiolitika dapat menghiangkan agresi, kegelisahan batin, kebimbangan,ketegangan, perasaan mudah tesinggung,dan memulihkan keseimbangan emosional. Obat ini sangat berguna untuk mengatasi atau mengobati keadaan-keadaan neurosis.Perbedaannya dengan neuroleptika ialah anksiolitika tidak berkhasiat antipsikotis dan tidak berkhasiat langsung terhadap fungsi-fungsi otonom (-adrenergik dan antikolinergik), dan tidak menimbulkan efek-efek ekstrapiramidal.Efek sampingToksisitas tranquillizers sangat ringan,Karena dianggap tidak berbahaya dan tidak menimbulkan kebiasaan, maka obat ini banyak disalah gunakan dimana-mana,terutama didunia barat dengan ketegangan-ketegangan hidup, persaingan dan stressnya.Apabila digunakan dalam waktu yang lama akan nampak gangguan-gangguan yang berhubungan dengan tertekannya emosi-emosi negative (agresi,takut,stress,dll) dan perasaan-perasaan positif. Kemampuan untuk menimbulkan rasa gembira dan riang, atau bersemangat tinggi akan sangat berkurang, dan penderita akan bersifat acuh-tak acuh.Seringkali terjadi pula efek efek depersonalisasi, yaitu hilangnya identitas pribadi dengan cara mengasingkan wujud pribadi. Begitupula dengan daya berfikir matang dan daya timbang akan mengalami penurun atau berkurang.Telah dinyatakan bahwa tranquillizers sebetulnya dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikis serta timbulnya gejala-gejala abstinensi bila terapi dihentikan. Obat ini akan beresiko tinggi khususnya pada meprobamat.Penggunaan transquillizers harus diberikan secara hati-hati dan selalu dalam pengawasan. Sebaiknya obat ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat, maksimal selama 4-6 minggu dan bila perlu dilanjutkan secara berseling.AntidepresivaObat-obat antidepresiva adalah obat-obat yang dapat memperbaiki suasana jiwa(mood) dan dapat mengilangkan atau meringgankan gejala-gejala keadaan murung,, yang tidak disebabkan oleh kesulitan-kesulitan social-ekonomi, obat atau penyakit.Mekanisme KerjaMenurut teori mono-amin klasik terjadinya depresi andogen ada hubungannya dengan kekurangan noradrenalin dan serotonin dalam otak. Antidepresiva mampu mengisi kekurangan ini dengan menghambat re-uptake amin-amin tersebut kedalam gelembung-gelembung pre-sinaptik. Selain itu, adanya rangkainan kompleks dengan sistim neurohormon lain turut menyokong pada khasiatnya. Juga dipertunjukkkan dengan kekurangan 5-HT,Kekurangan DA (dopamine), serta kekurangan NA.Sementara itu diketahui bahwa obat-obat tertentu merintangi re-uptake dari suatu amin, misalnya zimeldin, trazodon, fluvozamin dan fluoxentin, nomifensin, serta maprotilin dan mianserin.Semua antidepresiva memiliki efek sedative yang masing-masing bervariasi kekuatannya. Atas dasar efek sedativnya dapat digolongkan sebagai berikut:1.Berefek sedative baik : amitriptilin,doksepin,trimipramin,opipramol,dan mianserin. Obat-obat ini layak digunakan pada depresi vital,kegelisahan dan agresi.2. Berefek sedative sedang : imipramin, klomipramin, dibenzepin dan maprotilin3. Berefek sedative ringan: nomifensin, zimeldin, desipramin, dan protiptilin. Obat ini lebih disukai pada depresi vital yang terhalang, dimana pasien sudah berada dalam keadaan apatis termenung-menung.Efek sampingSelain efek antidepresivenya obat ini memiliki efek yang tidak baik atau tidak diinginkan,diantaranya efek jantung (tachy-arimia dan A.V block) yang dapat berakibat fatal terutama pada penderita jantung lemah.Efek-efek samping lainya hampir sama dengan efek samping neuroleptika,terutama efek antikolinergik dan hipotensif yang sangat merugikan.Sedangkan efek pusat yang ditimbulkan adalah sedasi dan rasa ngantuk ,rasa letih dan otot lemas, kekacauan,gelisah dan halusinasi,serta tremor halus pada tangan dan kejang-kejang.Obat ini juga dapat mengakibatkan bertambahnya nafsu makan pasien sehingga berat bedan pasien akan naik.PenggunaanSemua antidepresiva menunjukkan kelambatan dalam efek antidepresivanya setelah pengobatan dimulai,yang sering disebut dengan waktu laten. Sehingga harus diperhitungkan 2-4 minggu sebelum efek perbaikan menjadi nyata. Pada klomipramin,maprotilin dan mianserin waktu latensi ini dikatakan lebih singkat,antara 7-10 hari.Apabila setelah waktu tersebut efek belum terlihat,maka dosis dapt dipertinggi atau dapat diganti dengan obat antidepresive lainnya.Disamping sebagai antidepresiva umumnya beberapa jenis obat (dengan efek kolinergik ebih kuat) dapat digunakan sebagai obat ngompol malam pada anak usia diatas 6 tahun. Selain itu antidepresiva juga digunakan untuk memperkuat khasiat analgetik pada nyeri-nyeri hebat misalnya pada kanker. Obat ini juga digunakan pada terapi interval migraine,khususnya imipramin dan amitriptilin.Interaksi dan kombinasiObat antidepresiva dapat memperkuat efek alcohol,antihistaminika,sedative,dan hipnotika. Namun neuroleptika tidak boleh diberikan secara sendiri pada pasien depresi. Kombinasi dengan perintang-MOA dapat menimbulkan naiknya tekanan darah yang kuat.Antidepresiva tidak boleh diberikan pada pasien-pasien epilepsi karena dapat membangkitkan serangan (konvulsi) terkecuali nomifrensin,dan tidak boleh diberikan pada pasien glaukom dan prostatilis