pengertian zat standart primer

4
MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM ZAT STANDAR PRIMER Disusun Oleh: Kelompok 6/ Off. C 1. DevidPurmita (100331404576) 2. Mahfud Endarwanto (100331405279) 3. Triana Agustina (100331404566) UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: vani-harlita-hoedoyo

Post on 27-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Zat Standart Primer

MAKALAH

PENGELOLAAN LABORATORIUM

ZAT STANDAR PRIMER

Disusun Oleh:

Kelompok 6/ Off. C

1. DevidPurmita (100331404576)2. Mahfud Endarwanto (100331405279)3. Triana Agustina (100331404566)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

Februari 2013

Page 2: Pengertian Zat Standart Primer

ZAT STANDAR PRIMER

1. Pengertian

Pengertian Zat Standar

Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M (molaritas)

2. Persyaratan Zat Standart Primera. Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin

pada suhu 110-120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan pernguraian parsial.)

b. Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara, kondisi ini menunjukkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbondioksida

c. Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan(pengeringan) disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulusebelum ditimbang.

d. Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu

e. Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindarikesalahanrelative pada saat menimbang. Menimbang dengan berat yangbesar akan lebih mudah dan memiliki kesalahan yang kecil dibandingkandengan menimbang sejumlah kecil zat tertentu.

3. Klasifikasi Zat Standart Primera. Larutan standar primer (larutanbaku primer)

Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui.

Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah:

Arsentrioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natriumarsenit NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natriumperiodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.

Page 3: Pengertian Zat Standart Primer

Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natriumetanolat, isopropanol atau DMF.

Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natriumtiosulfat Na2S2O3.

Kalium hidrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat.

Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.

Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3

Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonicacid) dipakai untuk standarisasi larutan natriumnitrit.

b. Larutan standard sekunder (larutanbakusekunder)

Larutanstandarsekunderadalahlarutan yang konsentrasinyadiperolehdengancaramentitrasidenganlarutanstandar primer, biasanyamelaluimetodetitrimetri. Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2.

Zat yang dapatdigunakanuntuklarutanbakusekunder, biasanyamemilikikarakteristikseperti di bawahini:

Tidakmudahdiperolehdalambentukmurniataupundalamkeadaan yang diketahuikemurniannya.

Zatnyatidakmudahdikeringkan, higrokopis, menyerapuap air, menyerap CO2padawaktupenimbangan

Derajatkemurnianlebihrendahdaripadalarutanbaku primer Mempunyai BE yang

tinggiuntukmemperkecilkesalahanpenimbangan Larutannyarelatifstabildalampenyimpanan