pengertian volkano
DESCRIPTION
pengertina , manfaat, dan bencana dari volkanoTRANSCRIPT
Volkano atau gunung api adalah suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud
cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.(Wikipedia)
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya
cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan
ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. (Vulcanological Survey of
Indonesia – Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral)
Schieferdecker (1959) mendefinisikan gunung api (volcano) adalah “a place at the surface
of the earth where magmatic material from the depth erupts or has erupted in the past,
usually forming a mountain, more or less conical in shape with a crater in the top”(sebuah
tempat di permukaan bumi di-mana bahan magma dari dalam bumi keluar atau su-dah
keluar pada masa lampau, biasanya membentuk suatu gunung, kurang lebih berbentuk
kerucut yang mempunyai kawah di bagian puncaknya).
Gunung api adalah tempat atau lubang/ bukaan darimana batuan pijar atau gas, umumnya
keduanya keluar dari dalam bumi ke permukaan, dan batuan yang terakumulasi di
sekeliling lubang itu membentuk bukit atau gunung ( Macdonald, 1972)
Setiap magma yan keluar ke permukaan bumi (solar system)adalah gunung api (Bronto,
2006)
Sehingga dari definisi yang ada maka dapat utut disebut sebagai gunung api harus ada
magma yang berupa batuan pijar dan atau gas yang keluar ke permukaan bumi melalui
bukaan (kawah atau kaldera). Hasil kegiatan berupa ba-han padat yang teronggokkan di
sekeliling lubang biasanya membentuk bukit atau gunung dan disebut sebagai batuan
gunung api.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali
adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of
Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
tektonik.
1. Dampak Negatif:
Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan
a. Leleran lava : leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat
merusak segala infrastruktur yang dilaluinya.
b. Aliran piroklastik atau awan panas
aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan
langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada
permukaan tanah (surge).
c. jatuhan piroklastik/bom,
Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi
pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian
jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi
manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan
kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan
atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat
serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.
d. lahar letusan dan gas beracun).
Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila
volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi
letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
e. Gas vulkanik beracun
Gas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2, HCN,
H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh.
Bahaya tidak langsung, terjadi setelah letusan
1. Lahar Hujan lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi
gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut olehhujan atau
air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yangsangat pekat sehingga
dapat mengangkut material berbagai ukuran.Bongkahan batu besar berdiameter
lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah
topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
2. Banjir bandang banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama
pada lereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran
Lumpur disini tidak begitupekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi
penduduk yang bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.
3. Longsoran vulkanik longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi,
eksplosi uap air, alterasi batuan padatubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh,
atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi
di gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak
mencantumkan bahaya akibat longsoran vulkanik.
4. pencemaran udara/air oleh gas racun: gigi kuning/ keropos, endemi gondok,
kecebolan dsb.
(Vulcanological Survey of Indonesia – Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral)
2. Dampak Positif :
Bahan galian: seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan rumah
tangga,patung, dan lain lain.
Mineral : belerang, gipsum,zeolit dan juga mas (epitermal gold).
Energi panas bumi: listrik, pemanas ruangan, agribisnis
Mata air panas : pengobatan/terapi kesehatan.
Daerah wisata: keindahan alam
Lahan yang subur: pertanian dan perkebunan
Sumberdaya air: air minum, pertanian/peternakan, dll.
(http://gudangartikelpendidikan.blogspot.com/2012/03/gunung-berapi-dan-penyebab-
terjadinya.html)