pengertian tuna grahita

19
PENGERTIAN PERAWATAN PASIEN DENGAN TUNAGRAHITA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perawatan Klien dengan Kebutuhan Khusus Dosen Pengampu Ns. Latifa Aini S., M Kep. Sp. Kom Oleh: Aris Kurniawan NIM 112310101033 Sofiatul Ma`fuah NIM 112310101042

Upload: aris-kurniawan

Post on 12-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

nfhf

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Tuna Grahita

PENGERTIAN PERAWATAN PASIEN DENGAN TUNAGRAHITA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perawatan Klien dengan Kebutuhan Khusus Dosen Pengampu Ns. Latifa Aini S., M Kep. Sp. Kom

Oleh:

Aris Kurniawan NIM 112310101033Sofiatul Ma`fuah NIM 112310101042

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Pengertian Tuna Grahita

PENGERTIAN TUNA GRAHITA

Setiap anak memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menerima dan

mengolah informasi yang diterimanya. Anak yang dapat mengolah informasi

dengan baik akan lebih cepat belajar daripada yang kurang dapat mengolah

informasi dengan baik. Anak yang lamban dalam belajar memiliki tingkat

kecerdasan jauh di bawah rata-rata anak normal, sehingga kesulitan bahkan tidak

mampu mengikuti program sekolah yang diperuntukan bagi anak-anak normal.

Mereka membutuhkan pelayanan penddidikan khusus. Anak ini disebut anak

terbelakang mental. Istilah resminya di Indonesia seperti dikemukakan

Mohammad Amin (1995) yang dikutip dari Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun

1991, yaitu anak Tuna grahita. Anak Tuna grahita memiliki kecerdasan di bawah

rata-rata, sehingga mereka tidak mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Mereka tidak mampu memikirkan hal-hal yang abstrak dan

berbelit-belit. Demikian juga dalam pelajaran seperti mengarang, berhitung, dan

pelajaran yang bersifat akademik lainnya.

Istilah Tuna grahita berasal dari bahasa sansekerta dan terdiri dari dua kata

yakni “Tuna” dan “Grahita”. Dalam bahasa yunani, Tuna berarti rugi atau kurang

dan grahita artinya berfikir (Mumpuniarti, 2000). Menurut Mumpuniarti (2007)

istilah Tuna grahita disebut hambatan mental (mentally handicap) untuk melihat

kecenderugan kebutuhan khusus pada meraka, hambatan mental termasuk

penyandang lamban belajar maupun tunagrahita, yang dahulu dalam bahasa

indoneisa disebut istilah bodoh, tolol, dungu, tuna mental atau keterbelakangan

mental. Sedangkan menurut American Association on Mental Deficiency

(AAMD) dalam Moh. Amin (2005), tunagrahita merupakan kelainan yang

meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, yaitu IQ 84 ke bawah

berdasarkan tes dan muncul sebelum usia 16 tahun. Tuna grahita berkaitan erat

dengan masalah perkembangan kemampuan kecerdasan yang rendah dan (Endang

Rochyadi dan Zainal Alimin, 2005). Hal ini ditunjang dengan pernyataan Kirk

Page 3: Pengertian Tuna Grahita

dalam Muhammad Effendi (2006) yang menyatakan bahwasannya tunagrahita

merupakan suatu kondisi yang tidak bisa disembuhkan dengan obat apapun.

Pakar lain menyebutkan bahwa, penyandang tuna grahita (cacat ganda)

adalah seorang yang mampunyai kelainan mental, atau tingkah laku akibat

kecerdasan yang terganggu, biasanya cacat mental terjadi dalam satu keadaan

dengan cacat fisik sehingga disebut cacat ganda (Delphie, 2006). Misalnya cacat

intelligensi yang mereka alami disertai dengan keterbelakangan pengelihatan

(cacat pada mata), ada juga yang disertai dengan gangguan pendengaran. Adanya

cacat lain yang dimiliki selain cacat intelligensi ini yang menciptakan istilah lain

untuk anak Tuna grahita yakni cacat ganda. Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tuna grahita adalah suatu kondisi pada

seseorang dengan intelektual di bawah rata-rata sebelum usia 16 tahun yang

mempengaruhi kecerdasan dan perilaku adaptifnya.

Orang atau anak yang mengalami Tuna grahita biasanya memiliki dua

kriteria umum yakni kecerdasan dibawah rata-rata anak normal yang seusianya

kekurangan dalam adaptasi tingkah laku yang terjadi selama masa perkembangan

Seseorang dapat dikatakan mengalami Tuna grahita bila memiliki karakteristik

umum meliputi: 1) Intelektual umum dibawah rata-rata (subverrage), yaitu IQ 84

kebawah berdasarkan tes individual, 2) Kelainan mucul sebelum usia 16 tahun,

dan 3) Menunjukan hambatan dalam prilaku adaptif (Beltasar Taringan, 2000).

Selain itu, seseorang dianggap cacat mental jika memiliki ciri-ciri yang

mengindikasikan kekurangan intelegensi. Adapun cirri-ciri tersebut atara lain:

tidak berkemampuan secara sosial dan tidak mampu mengelola dirinya sendiri

sampai tingkat dewasa, mental di bawah normal, terlambat kecerdasannya sejak

lahir, terlambat tingkat kemasakannya, cacat mental disebabkan pembawaan dari

keturunan atau penyakit, dan tidak dapat disembuhkan (Smith et all, 2002).

Pasien dengan Tuna grahita memiliki tingkat kemampuan individual yang

tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan normal dan membutuhkan

perawatan, supervisi, control, dan dukungan dari pihak luar. Hal tersebut

menyebabkan perkembangan mentalnya tidak sempurna. Seseorang yang

mengalami keterbelakangan mental, tidak bisa memadukan informasi seperti yang

Page 4: Pengertian Tuna Grahita

biasa dilakukan anak normal pada umumnya. Oleh karena itu perlu diberikan

pembelajaran yang disederhanakan, instruksi harus sering diulang dan

menggunakan kalimat pendek karena waktu partisipasi dalam aktifitas lebih lama

(Ingalls, 1978). Berkaitan dengan hal tersebut, diketahui bahwa anak dengan Tuna

grahita masih memiliki fungsi intelektual yang dapat terus dididik dan dilatih.

Namun, tidak banyak oarng tua yang menyadarai akan hal tersebut sebagian besar

orang tua justru memiliki berbagai pandangan yang salah terhadap kekurangan

yang dimiliki san anak. Adapun beberapa pemahaman yang keliru dari orangtua

maupun tenaga pengasuh terhadap anak dengan Tuna grahita. Adapun beberapa

pemahaman tersebut antara lain:

NO PANDANGAN YANG SALAH (MITOS)

KENYATAAN YANG ADA(FAKTA)

1. Anak Tuna grahita memiliki keterbatasan intelektual seumur hidup.

Fungsi intelektual tidak statis. Khususnya bagi anak dengan perkembangan kemampuan yang ringan dan sedang, perintah atau tugas yang terus menerus dapat membuat perubahan yang besar untuk dikemudian hari.

2. Anak tunagrahita hanya dapat mempelajari hal-hal tertentu saja.

Belajar dan berkembang dapat terjadi seumur hidup bagi semua orang. Jadi siapapun dapat mempelajari sesuatu, begitu juga dengan anak tunagrahita.

3. Anak Tuna grahita secara fisik kelihatan berbeda dengan anak-anak lain.

Kelompok tertentu, termasuk beberapa dari Down syndrom, memiliki kelainan fisik dibanding teman-temannya, tetapi mayoritas dari anak tunagrahita terutama yang tergolong ringan, terlihat sama seperti yang lainnya.

4. Sebagian besar anak dengan keterbelakangan perkembangan sudah teridentifikasi pada saat bayi.

Dari kebanyakan kasus banyak anak tunagrahita terdeteksi setelah masuk sekolah.

5. Tidak mungkin menggabungkan anak tunagrahita dalam satu lingkungan belajar dengan anak reguler.

Siswa/i dengan masalah intelektual selalu belajar lebih keras dan belajar lebih baik jika mereka berintegrasi dengan siswa

Page 5: Pengertian Tuna Grahita

reguler.

6. Dari segi tahapan, pekembangan tunagrahita sangat berbeda pada tingkat pemahamannya  dibanding dengan “orang normal”.

Mereka berkembang pada jenjang yang sama, tetapi tak jarang lebih lambat.

7. Hasil tes tunagrahita biasanya mempunyai kemampuan paling tidak pada garis batas antara IQ rata-rata dan IQ dibawah rata-rata (borderline), dan tentu kemampuan adaptifnya juga dibawah normal.

Tes IQ mungkin bisa dijadikan indikator dari kemampuan mental seseorang. Kemampuan adaptif seseorang tidak selamanya tercermin pada hasil tes IQ. Latihan, pengalaman, motivasi, dan lingkungan sosial sangat besar pengaruhnya pada kemampuan adaptif seseorang.

8. Siswa-siswi Down Syndrome menyenangkan dan penurut.

Banyak penyandang Down Syndrome menyenangkan dan penurut, tetapi seperti orang kebanyakan baik dengan kelainan atau tanpa kelainan, mereka juga mengalami stres dan bereaksi karena suatu penyebab.

9. Seseorang anak yang telah ter- diagnosa Tuna grahita tingkat tertentu, tidak akan berubah selama hidupnya

Tingkat fungsi mental mungkin saja dapat berubah terutama pada anak tunagrahita yang tergolong ringan.

Setelah melihat fakta yang ada pada anak Tuna grahita, perlu juga diketahui

bagaimana karakteristik secara umumnya. Adapun karakteristik umum anak

dengan Tuna grahita berdasarkan tingkat keparahan kecacatan adalah sebagai

berikut:

1. Anak Tuna grahita Ringan

Anak dengan Tuna grahita ringan dapat berbicara dengan lancar, tetapi

perbendaharan katanya sangat minimal, yakni 4 kata. Mereka mengalami

kesulitan dalam berpikir abstrak, tetapi mereka masih mampu mengikuti

pelajaran yang bersifat akademik atau tool subject, baik di sekolah biasa

maupun di sekolah luar biasa (SLB). Umur kecerdasannya apabila sudah

dewasa sama dengan anak normal yang berusia 12 tahun.

Page 6: Pengertian Tuna Grahita

2. Anak Tuna grahita Sedang

Anak Tuna grahita sedang tidak bisa mempelajari pelajaran-pelajaran yang

bersifat akademik. Belajarnya secara membeo. Perkembangan bahasanya

sangat terbatas karena perbendaharaan kata yang sangat kurang. Merka

memerlukan perlindungan orang lain, meskipun begitu masih mampu

membedakan bahaya dan bukan bahaya. Umur kecerdasannya sama

dengan anak normal umur tujuh tahun.

3. Anak Tuna grahita Berat

Anak dengan Tuna grahita berat akan memerlukan pertolongan dan

bantuan orang lain sepanjang hidupnya. Mereka tdak dapat berpakaian, ke

WC, makan, mandi dan berhias secara secara mandiri. Mereka tidak tahu

bahaya atau tidak bahaya. Kata-kata dan ucapannya sangat sederhana.

Kecerdasannya sampai setinggi anak normal yang berusia tiga tahun.

Demikian gambaran dan ulasan terkait anak dengan Tuna grahita. Penjelasan ini

bertujuan memberikan informasi baik bagi masyarakat maupun keluarga yang

memiliki anak dengan Tuna grahita terkait kondisi sebenarnya pada anak-anak

dengan Tuna grahita. Melalui penjelsan ini, diharapkan para orangtua maupu

pemberi perawatan pada anak dengan Tuna grahita dapat lebih mengembangkan

keterampilannya sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi anak.

Page 7: Pengertian Tuna Grahita

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: DEPDIKBUD DIRJEN PT. PROYEK PENDIDIKAN.

Bandi, Delphie. 2006. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: PT Refika Aditama.

Efendi, Muhammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. FKIP UNS : Surakarta.

Endang, Rochyadi dan Alimin, Zaenal. 2005. Pengembangan Program Pembelajaran individual Bagi Anak Tuna Grahita. Jakarta: Depdiknas.

Mumpuniarti. 2000. Penanganan Anak Tunagrahita (Kajian dari segi pendidikan Sosial Psikologi dan Tindak Lanjut Usia Dewasa). Yogyakarta: UNY.

Mumpuniarti. 2007. Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP UNY

Smith, et all. 2002. Disability and Deafness in East Asia: Social and Educational Responses, from Antiquity to Recent Times. UK: Independent Living Institue.

Tarigan, Beltsar. 2000. Penjas Adaptif. Jakarta: Depdikbud.

Page 8: Pengertian Tuna Grahita

CONTOH SOAL

1. Silly merupakan seorang siswa yang duduk di bangku kelas 1 SD. Sejak

masuk sekolah ia sering mendapatkan nilai jelek baik untuk tugas di

sekolah maupun di rumah. Ia juga sering dimarahi orangtuanya akibat hal

tersebut. Hal apakah yang dialami oleh Silly …

a. Lamban dalam belajar

b. Cepat dalam belajar

c. Sedang dalam belajar

d. Kurang dalam belajar

e. Lemot dalam belajar

2. An. A dapat mengolah informasi dengan baik dan lebih cepat belajar

daripada An. T yang kurang dapat mengolah informasi dengan baik.

Disebut apakah kondisi yang dialami An. T …

a. Tuna rungu

b. Tuna grahita

c. Tuna daksa

d. Tuna wicara

e. Tuna ganda

3. An. D merupakan seorang siswa TK yang sulit untuk menerima informasi.

Orang tuanya mengaku, sejak kecil mereka kesulitan untuk mengajari An.

D. Meskipun sudah diajari berkali-kali, An. D tetap saja belum memahami

materi yang diajarkan. Berdasarkan situasi tersebut terdapat ciri yang

menyebabkan suspect adanya Retardasi Mental (RM) pada An. D. Untuk

memperkuat diagnose tersebut, syarat apa sajakah yang harus ditemukan

pada An. D?

a. Intelektual umum diatas rata-rata (subverrage), yaitu IQ diatas 100

b. Kelainan mucul setelah usia 16 tahun

Page 9: Pengertian Tuna Grahita

c. Menunjukkan hasil belajar yang baik

d. Sulit untuk mengendalikan emosi

e. Menunjukan hambatan dalam prilaku adaptif

4. Tn. R memiliki seorang anak dengan Tuna grahita. Beliau sengaja

mengisolasi anaknya di dalam rumah dengan alasan si anak terlalu bodoh

untuk bergaul dengan anak seusianya. Banyak tetangga yang telah

mengingatkan. Namun, Tn. R tetap bersikeras mempertahankan

prinsipnya. Beliau meyakini bahwa kondisi anaknya tidak akan pernah

membaik. Pandangan/ mitos salah apakah yang diyakini Tn. R …

a. Anak Tuna grahita memiliki keterbatasan intelektual seumur

hidup

b. Anak tunagrahita hanya dapat mempelajari hal-hal tertentu saja

c. Anak Tuna grahita secara fisik kelihatan berbeda dengan anak-anak

lain

d. Sebagian besar anak dengan keterbelakangan perkembangan sudah

teridentifikasi pada saat bayi

e. Tidak mungkin menggabungkan anak tunagrahita dalam satu

lingkungan belajar dengan anak reguler

5. Perawat A merupakan seorang perawat Puskesmas yang rutin melakukan

kunjungan di beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah kerjanya. Ia

memberikan informasi pada pengajar di SLB bahwasanya anak dengan

perkembangan kemampuan yang ringan dan sedang dapat membaik

dengan beberapa treatmen. Salah satu treatment yang dapat diberikan

adalah melalui pemberian perintah atau tugas yang terus menerus hingga

terjadi perubahan besar terhadap kemempuan intelektual anak. Fakta

tentang anak Tuna Grahita apakah yang diinformasikan perawat A pada

pengajar di SLB?

a. Belajar dan berkembang dapat terjadi seumur hidup bagi semua orang

b. Mayoritas dari anak tunagrahita terutama yang tergolong ringan,

terlihat sama seperti yang lainnya

c. Fungsi intelektual tidak statis

Page 10: Pengertian Tuna Grahita

d. Anak tunagrahita terdeteksi setelah masuk sekolah

e. Siapapun dapat mempelajari sesuatu, begitu juga dengan anak

tunagrahita

6. An. F merupakan seorang siswa kelas 1 di SD Jaya Bunga. Ia sering

mengalami keterlambatan dalam belajar di sekolahnya. Ia juga sering tidak

mampu ikut serta dalam permainan yang dilakukan anak-anak seusianya.

Suatu hari, Perawat Y menemukan hal tersebut melalui skrinning terhadap

tingkat Intelektual anak. Perawat Y menyarankan kepada guru dan

orangtua untuk menyekolahkan An. F di sekolah khusus yang disebut …

a. SLB A

b. SLB B

c. SLB C

d. SLB D

e. SLB E

7. Banyak orangtua maupun pengasuh anak Tuna grahita kurang memahami

keadaan mereka. Sehingga anak dengan Tuna grahta cenderung

diasingkan. Padahal pada anak Tuna grahita ringan masih terdapat

beberapa kemampuan normal yang dapat ditemukan. Adapun kemampuan

normal tersebut, kecuali…

a. Dapat berbicara dengan lancar, tetapi perbendaharan katanya sangat

minimal, yakni 4 kata

b. Masih mampu mengikuti pelajaran yang bersifat akademik atau tool

subject

c. Dapat disekolahkan seperti siswa umumnya baik di sekolah biasa

maupun di sekolah luar biasa (SLB)

d. Dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk

mengembangkan kemeampuannya

e. Masih memiliki kecerdasan meskipun umur kecerdasannya terlambat.

8. Tn. A dan Ny. J merupakan pasangan suami istri yang baru saja dikaruniai

keturunan. Dirawat Mereka sangat bahagia atas kelahiran bayi pertamnya.

Setiap hari, si bayi dirawat dengan penuh kasih saying. Mereka

Page 11: Pengertian Tuna Grahita

beranggapan bhawa bayinya merupakan bayi yang sehat dan cerdas.

Namun, setelah masuk ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Ny. J

merasa heran karena anaknya selalu sulit untuk menghafau-lagu anak

seperti teman-teman yang lainnya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, fakta

apakah yang ditemukan pada anak Ny. J?

a. Kebanyakan kasus banyak anak tunagrahita terdeteksi setelah

masuk sekolah

b. Mereka berkembang pada jenjang yang sama, tetapi tak jarang lebih

lambat.

c. Tes IQ mungkin bisa dijadikan indikator dari kemampuan mental

seseorang. Kemampuan adaptif seseorang tidak selamanya tercermin

pada hasil tes IQ. Latihan, pengalaman, motivasi, dan lingkungan

sosial sangat besar pengaruhnya pada kemampuan adaptif seseorang

d. Banyak penyandang Down Syndrome menyenangkan dan penurut,

tetapi seperti orang kebanyakan baik dengan kelainan atau tanpa

kelainan, mereka juga mengalami stres dan bereaksi karena suatu

penyebab

e. Tingkat fungsi mental mungkin saja dapat berubah terutama pada anak

tunagrahita yang tergolong ringan.

9. An. K (3 thn) merupakan anak yang tergolong pendiam sejak kecil. Ia

sering duduk berdiam diri sambil memandangi teman-temannya yang

sedang asyik bermain. Ia juga sering terbata-bata saat berkomunikasi

dengan orang lain. Berdasarkan kondisi, ciri retardasi mental apakah yang

dialami An. K …

a. Terlambat tingkat kemasakannya

b. Cacat mental disebabkan pembawaan dari keturunan atau penyakit

c. Kemampuan mental di bawah normal

d. Terlambat kecerdasannya sejak lahir

e. Tidak berkemampuan secara sosial

10. An. J dan An. K merupakan dua orang sahabat yang sangat dekat.

Sedangkan An. L dan An. M merupakan teman sepermainannya. Mereka

Page 12: Pengertian Tuna Grahita

memiliki tingkat intelektual yang berbeda-beda. Saat An. K berusia 20

tahun kecerdasannya sama dengan saat An. J dan An. M berusia 12 tahun

dan saat An L berusia 15 tahun. Berdasarkan ilustrasi kasus diatas, anak

manakah yang mengalami Tuna grahita …

a. An. J

b. An. K

c. An. L

d. An. M

e. An. L dan An. M.