pengertian pertanian organik

31
A. Pengertian Pertanian Organik Sektor pertanian merupakan bagian integral dari sistem pembangunan nasional dirasakan akan semakin penting dan strategis. Hal tersebut dikarenakan sektor pertanian tidak terlepas dan sejalan dengan arah perubahan dan dinamika lingkup nasional maupun internasional (Departemen Pertanian, 2010). Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Beberapa tanaman Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik adalah padi, hortikultura sayuran dan buah (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan (kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah. Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan ( IASA, 1990). Pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dari suatu pertanaman/lahan (produk) yang telah menggunakan atau memanfaatkan bahan organik dalam proses produksinya, sekalipun dalam sistem produksi masih digunakan pupuk/pestisida anorganik atau belum memenuhi standar organik yang ditetapkan oleh IFOAM. Pertanian Organik Page 1

Upload: ryanasoesantie

Post on 05-Dec-2014

172 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Pertanian Organik

A. Pengertian Pertanian Organik

Sektor pertanian merupakan bagian integral dari sistem pembangunan nasional

dirasakan akan semakin penting dan strategis. Hal tersebut dikarenakan sektor pertanian

tidak terlepas dan sejalan dengan arah perubahan dan dinamika lingkup nasional

maupun internasional (Departemen Pertanian, 2010).

Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-

bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Beberapa tanaman Indonesia

yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik adalah padi, hortikultura sayuran

dan buah (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan

(kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah.

Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang

mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman

yang disyaratkan dengan pemanfaatan  bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input,

dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan

yang diperkenankan ( IASA, 1990).

Pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dari suatu pertanaman/lahan

(produk) yang telah menggunakan atau memanfaatkan bahan organik dalam proses

produksinya, sekalipun dalam sistem produksi masih digunakan pupuk/pestisida

anorganik atau belum memenuhi standar organik yang ditetapkan oleh IFOAM.

Pertanian organik adalah metode menumbuhkan tanaman buah, sayur-saturan atau

tanaman hias tanpa menggunakan pestisida, herbisida atau pupuk buatan. Pertanian

organik dewasa ini adalah kombinasi dari metode ilmiah terbaik dari ilmu pertanian

masa lampau dan juga ilmu pertanian masa kini yang telah maju. Tidak seperti pertanian

konvensional yang menentang alam, pertanian organik justru mengikuti kehendak alam.

Proses yang terjadi dalam pertanian organik semuanya alami. Hampir semua produk

organik itu berkualitas baik, jika petani menerapkan standar kedisiplinan tinggi selama

kultivasi. Pertanian organik juga berbiaya rendah dalam jangka panjang karena menjaga

nutrisi tetap ada dalam tanah.

Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan,

dan perlindungan.  Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik

adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan

tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua

Pertanian Organik Page 1

Page 2: Pengertian Pertanian Organik

komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik juga

harus didasarkan pada siklus dan sistemekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus

memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di

lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan

yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan

manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan.

B. Prinsip Dasar Pertanian Organik

Prinsip dasar pertanian organic yang dirumuskan oleh IFOAM, International

Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM, 1992) tentang budidaya

tanaman organik harus memenuhi persyaratan – persyaratan sebagai berikut :

1. Lingkungan

Lokasi kebun harus bebas dari

kontaminasi bahan-bahan sintetik. 

Karena itu pertanaman organik

tidak boleh berdekatan dengan

pertanaman yang memakai pupuk

buatan, pestisida kimia dan lain-lain

yang tidak diizinkan.  Lahan yang

sudah tercemar (intensifikasi) bisa

digunakan namun perlu konversi selama 2 tahun dengan pengelolaan

berdasarkan prinsip pertanian organik.

2. Bahan Tanaman

Varietas yang ditanam sebaiknya yang telah beradaptasi baik di daerah yang

bersangkutan, dan tidak berdampak negative terhadap lingkungan.

3. Pola Tanam

Pola tanam hendaknya berpijak pada prinsip-prinsip konservasi tanah dan air,

berwawasan lingkungan menuju pertanian berkelanjutan.

4. Pemupukan dan Zat Pengatur Tumbuh

Bahan organik sebagai pupuk adalah sebagai berikut:

Berasal dari kebun atau luar kebun yang diusahakan secara organik,

Pertanian Organik Page 2

Page 3: Pengertian Pertanian Organik

Kotoran ternak, kompos sisa tanaman, pupuk hijau, jerami, mulsa lain,

urin ternak, sampak kota (kompos) dan lain-lain bahan organik asalkan

tidak tercemar bahan kimia sintetik atau zat-zat beracun.

Pupuk buatan (mineral)

Urea, ZA, SP36/TSP dan KCl, tidak boleh digunakan

K2SO4 (Kalium Sulfat) boleh digunakan maksimal 40 kg/ha; kapur,

kieserite, dolomite, fosfat batuan boleh digunakan

Semua zat pengatur tumbuh tidak boleh digunakan.

5. Pengelolaan Organisme Pengganggu

Semua pestisida buatan atau kimia tidak boleh digunakan kecuali yang telah

diizinkan dan terdaftar pada IFOAM dan pestisida yang boleh digunakan

pestisida hayati.

C. Budidaya Pertanian Organik

Pertanian organik merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan

menghargai prinsip-prinsip yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala mahluk

hidup berjuta-juta tahun lamanya. Pertanian organik merupakan proses budidaya

pertanian yang menyelaraskan pada keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas,

serta keharmonian dengan iklim dan lingkungan sekitar. Dalam prakteknya, budidaya

Pertanian organik menggunakan semaksimal mungkin bahan-bahan alami yang terdapat

di alam sekitarnya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia (bahan kimia sintetis

untuk pertanian). Lebih jauh, karena Pertanian organik berusaha “meniru” alam, maka

pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika

(GMO/Genetically Modified Organism) juga dihindari.

Kerapkali pertanian organik hanya dipahami secara teknis bertani yang menolak

asupan kimiawi atau sebagai budidaya pertanian yang anti modernisasi atau disamakan

dengan pertanian tradisional. Pemahaman ini sungguh kurang tepat. Pertanian organik

bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang, sistem nilai,

sikap dan keyakinan hidup. Pertanian organik memandang alam secara menyeluruh,

komponennya saling tergantung dan menghidupi, dimana manusia juga adalah bagian di

dalamnya. Pertanian organik juga mengajak petani dan manusia umumnya untuk arif

dan kreatif dalam mengelola alam yang tercermin dalam sikap dan keyakinannya.

Pertanian organik juga tidak menolak penggunaan teknologi modern di dalam praktek

Pertanian Organik Page 3

Page 4: Pengertian Pertanian Organik

budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras dengan prinsip Pertanian

organik, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam, keseimbangan ekosistem,

keanekaragaman varietas, kemandirian dan kekhasan lokal. Maka, baik kearifan

tradisional dan teknologi modern yang tunduk pada prinsip alam, keduanya mendapat

tempat dalam Pertanian organik.

Budidaya pertanian organik, juga mendorong kemandirian dan solidaritas di antara

petani sebagai produsen. Mandiri untuk tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan

besar penyedia pupuk dan bahan agrokimia serta perusahaan bibit. Solidaritas untuk

berdaulat dan berorganisasi demi mencapai kesejahteraan, pemenuhan hak dan keadilan

sosial bagi petani.

Berikut ini adalah beberapa pedoman umum dalam budidaya Pertanian organik:

a Lahan

Pada dasarnya semua lahan dapat dikembangkan menjadi lahan Pertanian

organik. Yang terbaik adalah lahan pertanian yang berasal dari praktek

pertanian tradisional atau hutan alam yang tidak pernah mendapatkan

asupan bahan-bahan agrokimia (pupuk dan pestisida). Namun, bila lahan

yang digunakan berasal dari lahan bekas budidaya pertanian konvensional

(menggunakan pupuk dan pestisida kimia), lebih dahulu perlu dilakukan

konversi lahan.

b Benih

Benih yang digunakan untuk budidaya Pertanian organik adalah benih yang

tidak mendapatkan perlakuan rekayasa genetika. Petani sebaiknya

menggunakan benih lokal, atau benih hibrida yang telah beradaptasi dengan

alam sekitar. Keunggulan menggunakan benih lokal adalah mudah

memperolehnya dan murah harganya, bahkan petani bisa membenihkan

sendiri. Selain itu, benih lokal memiliki asal usul yang jelas dan sesuai

dengan kondisi alam sekitar. Dengan memakai benih sendiri, petani juga

tidak tergantung pada pihak luar.

c Persiapan tanam

Lahan yang digunakan untuk produksi PO sedapat mungkin dijaga

kestabilannya tanpa harus mengacaukan, yaitu berpedoman pada metode

sedikit olah tanah (minimum tillage).

Pertanian Organik Page 4

Page 5: Pengertian Pertanian Organik

d Tanam

Prinsip yang diterapkan dalam praktek penanaman PO selalu mencerminkan

adanya tumpangsari agar tercipta keanekaragaman tanaman (varietas).

Perencanaan dan teknik penanaman perlu disesuaikan dengan sifat tanaman,

prinsip-prinsip pergiliran tanaman dan kondisi cuaca setempat.

e Pemeliharaan Tanaman

Setiap tanaman memiliki sifat karakteristik tertentu, maka pemeliharaan

tanaman ditentukan oleh sifat karakteristik tersebut. Dengan mengenali

karakteristik tanaman petani dapat dengan mudah melakukan pemeliharaan

yang sesuai, sehingga tujuan pemeliharaan tercapai yaitu kebahagiaan

tanaman itu sendiri.

f Pemupukan

Secara teori, lahan Pertanian organik akan semakin subur karena proses-

proses yang diterapkan berpedoman pada pemeliharaan tanah. Tetapi

realitanya, petani seringkali kurang memahami hal ini sehingga tanah selalu

lebih banyak kehilangan unsur hara ---melalui erosi, penguapan, dsb---

dibandingkan dengan hara yang diberikan/ditambahkan. Maka prinsip

pemupukan ditentukan oleh kepekaan kita dalam mengamati/menilai kapan

tanaman kekurangan makanan.

g Pengendalian HPT/OPT

Pertanian organik berbasis pada keseimbangan ekosistem. Konsekuensinya

semua organisme yang ada (termasuk hama) dipandang ikut berperan dalam

proses keseimbangan tersebut. Dengan kata lain, tidak ada mahluk hidup

yang tidak berguna. Yang diperlukan adalah mengendalikan hama/penyakit

supaya tidak berada dalam jumlah berlebihan.

h Panen

Setiap langkah dalam proses produksi akan dinilai dari hasil panenan.

Prinsip dalam panen adalah menjaga standar mutu dengan memanen tepat

waktu sesuai kematangan. Cara pemanenan juga perlu berhati-hati sehingga

tidak menimbulkan kerusakan atau kehilangan hasil yang lebih besar.

i Pasca Panen

Pertanian Organik Page 5

Page 6: Pengertian Pertanian Organik

Kegiatan pasca panen harus mampu menekan kerusakan hasil seminimal

mungkin. Metode pengolahan yang dilakukan tidak boleh mengubah sama

sekali komposisi bahan aslinya. Karenanya proses seleksi, pencucian,

pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan produk organik perlu berhati-

hati agar kondisi tetap segar dan sehat ketika berada di tangan pembeli.

Dalam Pertanian organik, kegiatan pasca panen menghindari pemakaian

bahan pengawet atau perlakuan kimiawi lainnya dan seminimal mungkin

melakukan proses pengolahan.

D. Perbedaan Pertanian Organik dan Pertanian Konvesional

Perbedaan terbesar antara pertanian konvensional dan pertanian organik adalah

pada penggunaan bahan kimia. Pada pertanian konvensional, petani menggunakan

pupuk kimia untuk menambah nitrogen, fosfor dan kalium ke dalam tanah. Bahan kimia

ini membunuh bakteri mikroskopis yang sangat berguna untuk meningkatkan

kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi tanah. Dalam pertanian organik, petani

mengikuti teknik sederhana menggunakan organisme mikro yang menguntungkan di

dalam tanah untuk membuat tanah lebih seimbang sehingga pertumbuhan tanaman

menjadi lebih baik. Teknik ini tidak menimbulkan efek samping pada tanah sehingga

ramah lingkungan. Kekurangan lain pada pertanian konvensional adalah sungai, danau

atau saluran air dapat tercemar pupuk buatan, herbisida atau pestisida yang terbawa air

irigasi. Setiap tahunnya penggunaan pupuk buatan harus terus meningkat untuk

menghasilkan jumlah panen yang sama banyaknya. Ketersediaan nutrisi berkurang dan

struktur tanah menjadi miskin hara karena bahan kimia menghancurkan organisme

mikro di dalam tanah. Disamping itu, pestisida buatan yang tertinggal di tanah juga

masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan masalah kesehatan pada hewan dan

manusia. Sedangkan pada pertanian organik, hal diatas tidak terjadi dikarenakan

penggunaan kompos, pupuk kandang dan pupuk hayati yang merupakan bahan organik

untuk meningkatkan kesuburan tanah. Salah satunya adalah penggunaan

bakteri Rizhobium sebagai pupuk hayati.

Dalam hal budidaya, pertanian organik seringkali menggunakan sistem polikultur,

yaitu menanam beberapa jenis tanaman baik secara serentak (tumpangsari) atau secara

bergantian. Hal ini baik bagi tanah karena mengembangkan berbagai macam jenis

Pertanian Organik Page 6

Page 7: Pengertian Pertanian Organik

organisme mikro sehingga memperkaya unsur hara tanah dan membantu dalam

pengendalian hama secara organik. Di lain pihak, mayoritas pertanian konvesional

menggunakan sistem monokultur sehingga memisikinkan unsur hara tertentu karena

tanaman yang itu-itu saja.

Pengendalian hama secara organik selain dengan rotasi tanaman juga dengan

menanam tanaman lain yang menarik organisme yang merupakan musuh alami hama.

Sebagai contoh adalah bakteri Bacillus thuringiensis dapat digunakan untuk

mengendalikan hama ordo Lepidoptera, Diptera, dan Coleoptera. Sistem ini disebut

dengan pengendalian hama secara hayati. Pengendalian hama juga bisa dilakukan

dengan pestisida organik menggunakan buah maja, lada hitam, cabai dan lain-lain.

Sekali lagi, pestisida ini menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan sehingga

tidak mencemari tanah dan air. Pada pertanian konvensional penggunaan pestisida

kimia dapat mengakibatkan hama menjadi kebal terhadap pestisida tersebut sehingga

semakin sulit dibasmi. Hilangnya musuh alami mereka juga mengakibatkan hama

semakin mewabah.

No Proses Pertanian Konvensional Pertanian Organik

1. Persiapan benih Benih berasal dari rekayasa

genetik

Benih berasal dari

pertumbuhan tanaman yang

alami

2. Pengolahan tanah § Sering menggunakan traktor-

mekanisasi

§ Maksimum pengolahan tanah

menyebabkan pemadatan tanah

dan matinya beberapa organisme

§ Memperkecil kerusakan

tanah oleh traktor

§ Minimum pengolahan

tanah memacu

perkembangbiakan

organisme tanah dan aerasi

tanah terjaga

3. Pesemaian/

persiapan bibit

Bibit sering diperlakukan dengan

bahan kimia sintetik (pestisida,

pupuk kimia)

Pertumbuhan bibit dibuat

secara alami

4. Penanaman § Monokultur, hanya menanam § Multikultur

Pertanian Organik Page 7

Page 8: Pengertian Pertanian Organik

satu jenis tanaman

§ Rotasi tanaman dilakukan secara

total dari satu jenis tanaman

tersebut

§ Tidak ada kombinasi tanaman

§ Rotasi tanaman secara

bertahap

§ Kombinasi tanaman

dalam satu luasan lahan

tertentu

§ Companion planting

(tanaman pendamping)

§ Penanaman tanaman

habitat predator, tanaman

pagar, penolak hama,

penarik hama

§ Tanaman pupuk hijau

pestisida hayati, obat-

obatan

5. Pengairan/

penyiraman

tanaman

Dapat menggunakan sumber air

dari mana saja

Menggunakan air yang

bebas dari bahan kimia

sintetis

6. Pemupukan Penggunaan pupuk kimia lebih

dominan

Menggunakan pupuk

organik

7. Pengendalian

hama, penyakit

dan gulma

Penggunaan pestisida kimia lebih

dominan

Kunci pengendalian hama

penyakit berdasarkan

keseimbangan alami

8. Panen dan pasca

panen

§ Mengandung residu bahan kimia

sintetis

§ Perlakuan pasca panen dengan

bahan kimia

§ Hasil panen sehat bagi

konsumen

§ Tidak diperlakukan

dengan bahan kimia

E. Sarana dan Prasarana Pertanian Organik

I. Sarana produksi pertanian dibagi menjadi 5, antara lain :

1. Benih

Pertanian Organik Page 8

Page 9: Pengertian Pertanian Organik

Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan

tanaman atau hewan. Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran

jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa). Dalam pertanian,

benih dapat berupa biji maupuntumbuhan kecil hasil perbanyakan aseksual.

Benih diperdagangkan tidak untuk dikonsumsi. Bidang perikanan juga memakai

istilah ini untuk menyebut hewan yang masih muda yang siap dipelihara hingga

dewasa. Dalam penggunaan sehari-hari, benih dipakai juga untuk menyebut sel

sperma.

Nama Keterangan

Epigeal merupakan bibit dimana

kotiledonnya terangkat di

atas permukaan tanah

sewaktu

pertumbuhannya. Ex :

nangka dan kacang hijau.

Hipogea

l

merupakan bibit dimana

kotiledonnya tetap tinggal

di bawah permukaan

tanah sewaktu

pertumbuhannya.

Ex :padi dan jagung

2. Pupuk

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanamatau tanaman untuk

mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua

kelompok besar pupuk: pupuk organik atau pupuk alami (bahasa

Inggris: manure) dan pupuk kimia atau pupuk buatan

(Ing. fertilizer). Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk

Pertanian Organik Page 9

Page 10: Pengertian Pertanian Organik

padat dan pupuk cair.Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan:

pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

a. Bedasarkan pembuatan

No. Jenis Pupuk Penjelasan Contoh

1 Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal

dari sisa-sisa tanaman, hewan atau

manusia seperti pupuk kandang, pupuk

hijau, dan kompos baik yang berbentuk

cair maupun padat.

Pupuk kandang

Pupuk bokashi

Pupuk kompos

Pupuk limbah ternak

Pupuk sisa panen

2 Anorganik

Pupuk hasil proses rekayasa secara kimia,

fisik dan atau biologis dan merupakan

hasil industri atau pabrik pembuat pupuk.

Pupuk NPK

Pupuk urea

Pupuk ZA

Pupuk KCl

Pupuk TSP

b. Berdasarkan unsur hara

No. Jenis Pupuk Penjelasan Contoh

1 Tunggal Pupuk yang mengandung satu hara

utama, tidak terlalu mahal per kg hara,

mahal dibiaya kerja, mudah diberikan

sesuai rekomendasi.

1. Pupuk ZA

2. Pupuk Urea

3. Pupuk Ammonium

Nitrat

4. Pupuk TSP

5. Pupuk SSP

Pertanian Organik Page 10

Page 11: Pengertian Pertanian Organik

2 MajemukPupuk yang mengandung dua atau lebih

hara tanaman (makro maupun mikro).

1. Pupuk Ammo-phos

2. Pupuk NK

3. Pupuk PK

4. Pupuk NPK

5. Super tikfot (SS

atau SSf)

3. Zat pengatur tumbuh (ZPT)

Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman

yang dalam jumlah kecil atau konsentrasi rendah akan merangsang dan

mengadakan modifikasi secara kualitatif terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.  Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa semua

hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi tidak sebaliknya karena ZPT dapat

dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon tidak.

No

.

Jenis

ZPTFungsi Contoh

1 Auksin

Untuk sebagai pengatur

pembesaran sel dan memicu

pemanjangan sel di daerah belakang

meristem ujung

Meristem apikal

tunas ujung, daun

muda, embrio

dalam biji.

2 GiberalinMembantu pemanjangan tumbuhan dan

berperan dalam partenokarpi

Meristem apikal

tunas ujung dan

akar; daun muda;

embrio.

3 Sitokinin Untuk merangsang pembelahan sel. Pada akar,

embrio dan buah,

Pertanian Organik Page 11

Page 12: Pengertian Pertanian Organik

berpindah dari

akar ke organ lain

4Asam

absisat

Menghambat pertumbuhan,merangsang

penutupan stomata pada waktu

kekurangan air, memper-tahankan

dormansi

Daun; batang,

akar, buah

berwarna hijau.

5 Etilen

Mendorong pematangan; memberikan

pengaruh yang berlawanan dengan

beberapa pengaruh auksin; mendorong

atau menghambat pertumbuhan dan

perkembangan akar, daun, batang dan

bunga

Buah yang

matang, buku

pada batang,

daun yang sudah

menua.

4. Pestisida

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,

memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal

dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi").

No.Jenis

PestisidaNama Dagang Bentuk Sasaran Aplikasi

1 Insektisida Decis ® 2,5 EC Cair Pengalaman selama 25

tahun di Indonesia

Decis dipergunakan di

lebih dari 2 juta hektar per

tahunnya

Dosis penggunaan yang

rendah

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

Rizotin,BESTACID

300 EC

Cair memberantas serangga

seperti belalang, kepik,

wereng, dan ulat

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

Pertanian Organik Page 12

Page 13: Pengertian Pertanian Organik

atau pemercikan

Dursban, Tracer Cair memberantas serangga

seperti belalang, kepik,

wereng, dan ulat

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

2 Fungisida Bayleton® 250 EC Cair Fungisida yang sangat baik

untuk mengatasi White

Root Disease (WRD),

Memiliki aktivitas yang

sangat luas (powdery

mildew, rust fungi dan

Rigidoporus lignosus),

Efek samping: Plant

growth regulator, Produk

yang potensial untuk

tanaman perdagangan

(terdaftar untuk kacang

mende, cokleat, karet, kopi,

teh, tembakau dan kedelai)

Merupakan

fungisida yang

sistematik,

menghambat

pembentukan

haustoria fungi.

Perubahan paling

awal dapat dilihat

1 sampai 2 hari

setelah

pengaplikasian,

terlihat pada

penebalan dan

pelebaran dari

membran

haustoria ekstra.

Antracol® 70 WP Padat Bekerja efektif di segala

musim (musim kering dan

hujan), Cocok untuk

diaplikasikan di dataran

rendah atau tinggi, Dapat

diandalkan, telah menjadi

pemimpin pasar selama 30

tahun, Merupakan sumber

elemen penting (zinc),

Dapat ditoleransi oleh

Hasil yang baik

telah dicapai oleh

Antracol

diantaranya

adalah untuk

mengatasi

penyakit leaf spot

pada sayuran

Pertanian Organik Page 13

Page 14: Pengertian Pertanian Organik

beragam tanaman, juga

untuk tanaman yang

usianya masih muda

(dalam tahap awal

pertumbuhan).

Agrifos Cair Fungisida umumnya dibagi

menurut cara kerjanya di

dalam tubuh tanaman

sasaran yang diaplikasi,

yakni fungisida

nonsistemik, sistemik, dan

sistemik local

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

3 Herbisida Sencor® 70   WP Padat Sencor ditoleransi dengan

baik oleh tebu, kentang,

tomat, kedelai, asparagus

dan alfalfa, Dapat

diaplikasikan sebelum

kemunculan masalah dan

sesudah kemunculan

masalah, Cepat

didegradasikan di dalam

tanah, Tidak ada bahaya

phyto-toxicity untuk

tanaman lain dalam sistem

panen.

Sencor diserap

melalui akar dan

keseluruhan

tanaman,

Menghalangi

proses

fotosintesis pada

tanaman liar,

Ketika

diaplikasikan

sebagai

perawatan

sebelum

kemunculan

masalah, penting

untuk melihat

kadar

kelembaban pada

tanah, Isi humus

Pertanian Organik Page 14

Page 15: Pengertian Pertanian Organik

dan tekstur tanah

memiliki

pengaruh besar

pada kerja

herbisida dan

kompatibilitas

dari tanaman

terhadap Sencor.

Penggunaan dosis

yang lebih tinggi

diperlukan untuk

tanah yang punya

banyak

kandungan tanah

liat dan humus,

Kerja herbisida

juga sangat

dipengaruhi oleh

tingkat

temperature.

Untuk

memperoleh efek

herbisida yang

sama, dosis yang

rendah diperlukan

untuk iklim yang

hangat, dibanding

tempat-tempat

yang suhunya

lebih dingin.

Rumpas® 120 EW Cair Mengotrol rerumputan

pada tanaman padi dengan

Chlorosis dari

daun dan

Pertanian Organik Page 15

Page 16: Pengertian Pertanian Organik

sangat efektif, Sangat baik

untuk mengontrol

Echinochloa sp. dan

Leptochloa sp, Waktu

aplikasi yang fleksibel

kematian akan

terjadi dalam 1-2

minggu,

tergantung pada

kondisi

lingkungan.

Kelembaban dan

temperature

mungkin akan

mempengaruhi

kecepatan kerja

Rumpas. Cara

terbaik untuk

mengontrol

rumput di sekota

padi melibatkan

cultural,

mechanical, and

chemical yang

sangat baik.

Raft® 60 EC Cair Mengontrol rumput liar dan

menghindari adanya

kompetisi antara rumput

liar dan tanaman padi.

Menghasilkan tanaman

padi yang lebih sehat dan

panen yang lebih maksimal

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

4 Rodentisida Racumin Cair memberantas hama

tanaman berupa hewan

pengerat seperti tikus

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

Pertanian Organik Page 16

Page 17: Pengertian Pertanian Organik

atau pemercikan

RatGon Cair

memberantas hama

tanaman berupa hewan

pengerat seperti tikus

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

Rhokus Cair

memberantas hama

tanaman berupa hewan

pengerat seperti tikus

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

5 Bakterisida

Bactocyn Cairuntuk memberantas bakteri

atau virus.

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

Tetramyn Cairuntuk memberantas bakteri

atau virus.

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

Agrept 20WP Cairuntuk memberantas bakteri

atau virus.

Dapat dipakai

dengan cara

penyemprotan

atau pemercikan

5. Inokulasi

Inokulasi adalah bahan yang mengandung bakteri yang bersimbiosis dengan

tanaman dalam aktifitasnya dapat memperkaya unsure hara yang diperlukan oleh

tanaman, contohnya : rhizobium.

II. Alat pertanian tradisional

Pertanian Organik Page 17

Page 18: Pengertian Pertanian Organik

No Nama alat Fungsi Prinsip kerja

1 cangkul untuk menggarap lahan,

yaitu untuk mencangkul

tanah, menggali tanah,

meratakan tanah,

menghancurkan tanah,

dan membersihkan rumput

Cangkul terbuat dari

besi atau baja, bemata

tajam,

bergagang. Kayu

yang agak panjang.

2 Parang atau Golok berguna sekali untuk

memotong kayu-kayu

yang berukuran kecil,

menebang bambu dll

Bagian besi yang

tajam dikenakan

dengan bagian yang

akan dipotong dengan

mengayunnya agak

kencang

3 Parang Babat untuk membabat semak-

semak, alang-alang, dan

rerumputan. Dalam

membuka lahan baru, alat

ini banyak digunakan

Bentuknya yang agak

melekung

mempermudah

menyiangi rumput

dengan sedikit

mengerat yang akan

di tebas

4 Kampak menebang kayu yang

berukuran besar.Dalam

pembukaan lahan sangat

berguna untuk menebang

pohon

bagian yang tajam

pada alat ini

dikenakan pada

bagian kayu akan

dipotong

5 Bajak untuk memotong dan

membalikkan tanah yang

berukuran besar.

dengan mendorong

kearah depan bagian

besi yang tajam akan

menghancurkan atau

memotong tanah.

6 Garu Paku Menggemburkan tanah Susunan paku yang

Pertanian Organik Page 18

Page 19: Pengertian Pertanian Organik

dan memotong sisa – sisa

tanaman yang tertinggal.

mendapat gaya

tarikan ke depan akan

Menyebabkan paku –

paku tersebut

menghancurkan bong

kahan tanah yang

habis di bajak

7 kuku kambing untuk menanam benih

disawah

memasukkan bagian

yang tajam yang

berguna

melobangi,sekali gus

memasukkan benih

kedalam lobang

8 Tajak untuk membersihkan

rumput pada posissi

berdiri

Untuk membersihkan

rumput pada posissi

berdiri

9 Sekop untuk memindahkan

tanah, atau pun sampah

mendorong gagang

sekop kearah bawah

dan mengangkatnya

10 Ani-ani untuk memotong padi bagian pisau yang

memotong batang

bulir satu persatu

Pertanian Organik Page 19

Page 20: Pengertian Pertanian Organik

Daftar IsiAnonim. 2011.http://balittanah.litbang.deptan.go.id (diakses 13 Maret 2013)

Anonim. 2011. Keuntungan Mengelolah Lahan Secara Organik.

http://www.i2harmony.info (diakses 13 Maret 2013)

Suswono. 2011. Pengembangan Pertanian Organik. http://wononasa.blogspot.com

(diakses 13 Maret 2013)

Andoko, Drs. Agus. 2002. “Budi Daya Padi Secara Organik”. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. "Prospek Pertanian Organik di

Indonesia ", Juli 2002. Diakses pada 23 Mei 2010. (diakses 13 Maret 2013)

 International Federation of Organic Agriculture Movements. "PRINSIP-PRINSIP

PERTANIAN ORGANIK ". Diakses pada 23 Mei 2010. (diakses 13 Maret 2013)

Anonim. 2011. Pengetian Pertanian Organik. http://www.wikipedia.org/ (diakses 12

Maret 2013)

Narendra , Arghya. 2012. Analisis perbedaan pertanian konvensional dengan

pertanian berkelanjutan ditinjau dari funsi ekonomi sosial dan ekologi.

http://sustainablemovement.wordpress.com/ (diakses 12 Maret 2013)

http://www.ifoam.org/about_ifoam/pdfs/POA_folder_indonesian.pdf

Pertanian Organik Page 20