pengertian iklim

Upload: rizki-effendi

Post on 08-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

iklim

TRANSCRIPT

.PENGERTIAN IKLIMIklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.Iklim juga di defiinisikan sebagai berikut:

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).

Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).

B.SIFAT-SIFAT IKLIM Berlaku untuk waktu yang lama.

Meliputi daerah yang luas

Merupakan hasil rata-rata cuaca bukan merupakan pencatatan baru.

C.UNSUR-UNSUR IKLIM 1.Penyinaran Matahari Matahari merupakan pengatur iklim di Bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di Bumi. Energi Matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2.Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis (ekuator) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur udara atau derajat panas disebut termometer.

3.Kelembapan Udara(Huminity) Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara.Alat pengukurnya adalah higrometer.

4.Per-Awanan Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut dilapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5.Curah Hujan

Curah Hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (rain gauge).

6.Angin Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

D.KLASIFIKASI IKLIM 1.Iklim Matahari

Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari yang di terima oleh permukaan bumi.Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut :a. Daerah iklim tropis : a. 0 LU 23,5 LU dan 0 LS 23,5 LS

b. Daerah iklim sedang : a. 23,5 LU 66,5 LU dan 23,5 LS 90 LS

c. Daerah iklim dingin : a. 66,5 LU 90 LU dan 66,5 LS 90 LS

Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan suatu teori, bahwa temperatur udara makin rendah bjika letaknya makin jauh dari khatulistiwa. Maka dari itu, ada ahli yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori tersebut.

2.Iklim Fisis Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.

-pembagian iklim fisis:

a. Iklim Kontinental atau iklim darat Iklim ini terjadi di daerah yang amat luas, sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adlah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan malam hari terasa begitu dingin. Curah hujannya sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir. Misalnya, Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.

b. Iklim Laut Iklim laut terdapat di daerah tropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim laut adalah curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan harian hampir sama, sifatnya banyak hujan.

c. Iklim daratan tinggi Iklim dataran tinggi mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.

d. Iklim pegunungan Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis.

3.Iklim Musim Letak geografis indonesia diapit oleh Benua Asia di sebelah Utara dan Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan Indonesia terdapat iklim musim. Iklim musim erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April - Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.

4.Iklim Menurut Junghuhn Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya di lakukan di pulau Jawa.

5.Iklim Kppen

Koppenmengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujanya, permukaan dibagi menjadi beberapa daerah iklim.

ciri-ciri temperatur :a. Temperatur normal dari bulan-bulan yang terdingin paling rendah 18c.b. Temperatur normal dari bulan-bulan yang dingin diantara 18c 3cc. Temperatur bulan-bulan terdingin dibawah 3cd. Temperatur bulan-bulan terpanas diatas 0ce. Temperatur bulan-bulan terpanas dibawah 10cf. Temperatur bulan-bulan terpanas diantara 0cg. Temperatur bulan-bulan terpanas dibawah 0c

ciri-ciri hujan :a. iklim kering hujan dibawah batas keringb. selalu basah hujan jatuh pada semua musimc. bulan-bulan yang kering terjadi pada musim panas dibumi tempat yang bersangkutand. bulan-bulan yang kering terjadi pada musim dingin dibumi tempat yang bersangkutane. bentuk peralihan : hujan cukup untuk membentuk hutan dan musim keringnya pendek

E.Perubahan Iklim Global Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang), yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.

Perubahan iklim secara global disebabkan oleh kerena meningkatnya konsentrasi gas di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.

-Dampak Perubahan Iklim Global: Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik. Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka.

Meningkatnya risiko kebakaran hutan. Mengakibatkan El Nino dan La Nina->El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu permukaan airpermukaan laut di pantai barat PeruEkuador (Amerika Selatan) yang mengakibatkan gangguan iklim secara global.La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino.

Terjadinya perubahan pada cuaca dan iklimhttp://severalcut.blogspot.com/2012/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.htmlPengertian Cuaca Pengertian Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu yang terbentuk dari gabungan unsur cuaca di wilayah yang relative sempit,pada jangka waktu yang singkat. Di Indonesia selalu di umumkan untuk jamgka waktu sekitar 24 jam,melalui perkiraan cuaca,sedangkan di negara majusudah di umumkan perkiraan cuaca setiap jam.

Pengertian Cuaca adalah keadaan udara atau atmosfer pada suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Cuaca bisa berubah dalam waktu yang relatif singkat, misalnya cuaca siang hari yang panas pada sore atau malam hari akan berubah menjadi dingin dan sebagainya. Ilmu yang khusus mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi.

Pengertian cuaca: Sedangkan cuaca adalah suatu fenomena atau perubahan yang terjadi di wilayah tertentu yang menunjukkan adanya perubahan aktifitas alam seperti hujan, panas matahari, atau mendung. Kurun waktu dalam memperkirakan perubahan cuaca ini lebih pendek daripada penentuan iklim.

Pengertian Cuaca adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan semua fenomena yang banyak dan berbagai macam yang bisa terjadi dalam atmosfer planet. Istilah ini biasanya digunakan untuk memaksudkan aktivitas fenomena selama periode waktu yang pendek, biasanya tidak lebih dari beberapa hari lamanya. Rata-rata kondisi atmosfer untuk waktu yang lebih panjang disebut iklim. Pengertian Iklim adalah rata rata keadaan cuaca dalam wilayah yang luas dan waktu yang lama (30tahun).Iklim merupakan hasil observasi cuaca dalam jangka waktu puluhan tahunmeliputi wilayah yang relative luas,misalnya iklam tropis,iklim subtropis,iklim asia tenggara,dll.

Pengertian iklim: Yang dimaksud iklim adalah suatu keadaan dalam jangka panjang yang menggambarkan kondisi cuaca suatu wilayah. Dalam bidang meteorologi perubahan ilim yang terjadi dipelajari secara detail.

Iklim terbentuk karena adanya:

1.Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian dan semu tahunan matahari.

2.Perbedaan letak lintang di bumi dan lingkungan fisis.Perbedaan ini menyebabkan timbulnya perbedaan penyerapan sinar matahari oleh bumi,sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi.

Cuaca dan iklim secara khusus di pelajari dalam cabang ilmu geografi yang disebut Mereorologi dan Klimatologi.

http://publisherindo.blogspot.com/2013/04/pengertian-cuaca-dan-iklim.htmlundefined

undefined

Pengertian IklimArtikel yang berhubungan

1. Pengertian Iklim Hujan Tropis2. Pengertian Iklim3. Pengertian Alumnus4. Pengertian Almamater5. Pengertian Universitas6. Manfaat komputer bagi bidang pendidikan7. Fungsi Internet8. Pengertian Fisika9. Pengertian Atom10. Pengertian Ion11. Pengertian antena parabola12. Pengertian Antena Televisi13. Pengertian Penginderaan Jauh14. Pengertian Iklim Monsun Tropis15. Pengertian Benua Afrika16. Pengertian Kecamatan17. Pengertian Benua18. Pengertian Perubahan Iklim19. Pengertian Musim

Definisi iklim. Iklim adalah keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Factor-faktor yang mempengaruhi keadaan iklim antara lain suhu, kelembaban, curah hujan, angun dan penyinaran matahari.Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.

Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :

1. Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).

2. Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

3. Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).

Iklim dalam bahasa inggrisnya climate pada mumnya dianggap kondisi cuaca yang diperoleh dalam suatu periode yang panjang, biasanya 30 tahun. Pada tanggapan modern, konsep iklim juga mencakup statistik tentang cuaca - misalnya perbedaan suhu setiap hari atau perbedaan suhu tahun demi tahun.

Definisi iklim menurut Panel Internasional Tentang Perubahan Iklim (The Intergovernmental Panel on Climate Change) (IPCC) adalah:

Iklim dapat didefinisikan sebagai "cuaca rata-rata", atau lebih tepat lagi, iklim dapat diartikan sebagai keterangan statistikal mengenai rata-rata dan perubahan kuantitas-kuantitas relevan dalam suatu periode beberapa bulan hingga ribuan atau jutaan tahun. Periode klasik adalah 30 tahun, yang ditetapkan oleh Badan Kajicuaca Sedunia (World Meteorological Organization). Kuantitas-kuantitas ini terdiri dari suhu, hujan dan angin. Iklim secara lebih luas, adalah keterangan statistik tentang sesuatu sistem cuaca.

Perbedaan Iklim dengan CuacaSecara mudah, cuaca adalah salah satu kejdian di atmosfer dan Iklim pula adalah cuaca yang dialami sepanjang satu periode di suatu wilayah.

Tidak ada suatu batas pemisah tepat antara apa yang dikatakan iklim dan apa yang dikatakan Cuaca. Ia tergantung pada penggunaan. Misalnya, fenomena El Nino adalah fenomena cuaca untuk sekelompok pengamat, tetapi untuk segolongan yang lain, merupakan salah satu ciri perubahan iklim.

Bila konsep iklim sebagai satu rata-rata sistem cuaca dikemukakan pada akhir abad ke-19, periode 30 tahun adalah satu periode yang wajar. Tetapi, dengan adanya pengadaan kecenderungan cuaca untuk satu jangkauan waktu yang panjang meliputi catatan suhu, hujan dan sebagainya, kemampuan mendapatkan definisi yang komprehensif untuk "iklim" menjadi lebih sulit karena dalam jangka 30 tahun tersebut, rata-rata suhu, distribusi hujan dan sebagainya bisa berubah, dan dalam satu periode singkat, perolehan statistik kurang stabil.

Untuk sesuatu lokasi geografis, iklim tidak berubah saat hidup seseorang insan. Dalam jangka geologi (jutaan tahun), iklim dapat berubah untuk suatu wilayah

Dalam satu waktu yang lama, ada beberapa variabel statis yang menentukan iklim, seperti garis lintang dan ketinggian, rasio darat dibandingkan permukaan air, gunung dan jarak ke daerah laut terdekat. Penentu iklim yang lain lebih dinamis: arus lautan yang mendistribusikan energi panas antara wilayah khatulistiwa dan kutub, dan juga distribusi panas antara laut dan bumi di tingkat lokal, yang dipengaruhi oleh lain-lain aliran laut. Derajat cakupan tanaman juga mempengaruhi derajat penerapan panas surya, mempertahankan serapan air, dan juga curah hujan di pada suatu wilayah.

Perubahan pada tingkat gas-gas atmosfer, khususnya gas rumah kaca mempengaruhi suhu dan jumlah tenaga surya yang ditahan di atmosfer, dan menyebabkan pemanasan global secara perlahan. Variabel yang menentukan iklim terlalu banyak, dan satu perubahan variabel akan mengakibatkan interaksi yang amat kompleks dan komprehensif. Jika Amerika Serikat enggan mengurangi produksi gas "rumah hijau" khususnya sisa dari kendaraan bermotor, dampaknya bukan hanya terhadap iklim di sana saja, tetapi mempengaruhi keadaan iklim seluruh dunia.

Read more: Pengertian Iklim ~ Kumpulan Istilah.com http://www.kumpulanistilah.com/2011/07/pengertian-iklim.html#ixzz4Ohiy52ZNKlasifikasi adalah suatu proses dasar bagi semua ilmu pengetahuan dengan pengelompokan dalam grup, kelas ataupun tipe. Hal ini juga berlaku pada ilmu iklim. Bentuk-bentuk klasifikasi iklim antara lain adalah sistem klasifikasi Koppen, sistem klasifikasi Thornwaite, sistem klasifikasi Mohr, sistem klasifikasi Schmidt-Ferguson, sistem klasifikasi Oldeman dan lain-lain.

Klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utamanya. Hal ini karena keragaman (variasi) curah hujan di wilayah ini sangat nyata, sedangkan unsur-unsur iklim lain tidak berfluktuasi secara nyata sepanjang tahun. Klasifikasi iklim di Indonesia lebih banyak digunakan untuk mendukung pertanian. Curah hujan sangat penting karena unsur iklim ini merupakan faktor pembatas bagi budidaya pertanian secara umum.Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson adalah salah satu metode klasifikasi iklim yang menggunakan data curah hujan sebagai data penunjangnya. Informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan pertanian terutama dalam bidang perkebunan dan kehutanan.Sistem Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dikembangkan pada tahun 1950. Schmidt adalah guru besar dan pejabat Direktur Lembaga Meteorologi dan Geofisika di Jakarta, sedangkan Ferguson seorang guru besar pengelolaan hutan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada waktu itu. Mereka membuat klasifikasi iklim ini dengan alasan sistem klasifikasi yang telah dikenal seperti Koppen, Thornwaite dan Thornwaite kurang sesuai dengan keadaan di Indonesia khususnya mengenai cara menilai curah hujan. Schmidt dan Ferguson mengakui bahwa sistemnya adalah merupakan perbaikan dari sistem Mohr yang telah membuat klasifikasi iklim khususnya untuk daerah tropika (Wisnusubroto, 1999).

Schmidt dan Ferguson (1951) menerima metode Mohr dalam menentukan bulan basah dan bulan kering dan tiap-tiap tahunnya kemudian baru diambil nilai rata-ratanya. Stasiun hujan yang datanya kurang dari 10 tahun dihilangkan (Bayong, 2004). Klasifikasi tipe iklim menurut Schmidt Ferguson hanya menggunakan data curah hujan di suatu wilayah dengan memberikan kriteria curah hujan bulanan pada Bulan Kering, Bulan Lembab dan Bulan Basah.Kriteria yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan lembab dan kering adalah sebagai berikut :

1. Bulan Basah (BB) : jumlah curah hujan lebih dari 100 mm/bulan.

2. Bulan Lembab (BL) : jumlah curah hujan antara 60-100 mm/bulan.

3. Bulan Kering (BK) : jumlah curah hujan kurang dari 60 mm/bulan

Gambar 1. Segitiga Schmidt Ferguson berdasarkan nilai Q

Schmidt dan Ferguson menentukan BB, BL dan BK tahun demi tahun selama pengamatan, yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya. Penentuan tipe iklimnya mempergunakan tipe iklimnya dengan mempergunakan nilai Q yaitu :

Menurut Rusmayadi (2002) atas dasar nisbah harga Q Schmidt dan Ferguson, maka diperoleh 8 penggolongan iklim sebagai berikut :

Zona IklimKeterangan

AWilayah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika

BWilayah basah dengan masih vegetasi hutan hujan tropika

CWilayah yang agak basah dengan vegetasi hutan rimba, di antaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau, misal jati

DWilayah sedang dengan vegetasi hutan musim

EWilayah agak kering dengan vegetasi hutan sabana

FWilayah kering dengan vegetasi hutan sabana

GWilayah sangat kering dengan vegetasi padang ilalang

HWilayah luar biasa kering (ekstrim kering) dengan vegetasi padang ilalang

Secara geografis Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah. Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian merupakan hutan tropis dan dilindungi.

Dari 84 lokasi pos hujan di Kalimantan Selatan yang data curah hujan bulanannya lebih atau sama dengan 10 tahun didapatkan bahwa mayoritas zona iklim Schmidt-Ferguson adalah tipe B, dengan jumlah 70 lokasi (83%). Sedangkan zona iklim dengan tipe A ada 6 lokasi (7%) dan zona iklim dengan tipe C ada 8 lokasi (10%). Sedangkan tipe D, E, F, G dan H tidak terdapat di Kalimantan Selatan.http://ustadzklimat.blogspot.com/2012/11/penentuan-klasifikasi-iklim-schmidt.htmlIklim adalah rata - rata dari pergantian atau keadaan Cuaca dalam wilayah yang luas dan jangka waktu yang lama (perhitungan jangka waktu 30 tahun). Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan oleh rotasi dan revolusi bumi berdasar letak lintang dan ketinggian suatu tempat (Keadaan ini menyebabkan suhu udara di wilayah lintang rendah atau wilayah khatulistiwa lebih panas dibanding wilayah lintang tinggi atau wilayah kutub).

Iklim matahariKlasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Tempat-tempat yang lintangnya tinggi lebih sedikit daripada tempat-tempat yang lintangnya rendah. Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi empat daerah iklim, yaitu sebagai berikut:

Daerah iklim tropis (panas) : 0 23,5 Lintang Utara (LU) / Lintang Selatan (LS)Daerah iklim sub tropis : 23,5 40 LU/LSDaerah iklim sedang : 40 66,5 LU/LSDaerah iklim dingin : 66,5 90 LU/LS

Iklim Koppen

Pengelompokan iklim Koppen berdasarkan indikator vegetasi. Artinya, vegetasi merupakan tanda atau indikator dari kondisi iklimnya. Koppen membagi iklim dunia menjadi iklim A, B, C, D, dan E.

Iklim Tipe A (Iklim Tropis) Iklim hujan tropis dengan suhu udara pada bulan - bulan terdinginnya mencapai lebih dari 18 C (64,4 Fahrenheit). Indikator vegetasinya adalah adanya tumbuhan yang peka terhadap suhu tinggi (megatherma) seperti berbagai jenis palma (kelapa, nipah dan lain-lain). Subregion dari iklim A adalah iklim Af, Aw, Am, Aw', Aw", As. Ketiga iklim pertama yaitu Af, Am, dan Aw lebih sering muncul, sehingga dalam pembahasan diarahkan pada ketiga subregion iklim tersebut. Iklim Af tipe iklim tropik basah (Tropical wet climate) dengan endapan hujan pada bulan - bulan terkering sekurang-kurangnya 60 milimeter (2,4 inchi). Tipe iklim Aw tipe iklim basah tropik (tropical wet and dry climate). Ciri tipe iklim ini adalah memiliki curah hujan di bawah 60 milimeter sekurang-kurangnya satu bulan. Tipe iklim Am tipe iklim basah tropis dengan musim kering yang singkat (tropical wet with short dry climate). Ciri tipe iklim ini adalah memiliki kesamaan dengan Af dalam jumlah endapan hujannya tetapi penyebaran musimnya menyerupai Aw. Endapan hujan pada tipe iklim Am di bawah 60 mm dalam bulan - bulan terkering.

Iklim Tipe B (Iklim Kering) Ciri Iklim tipe B adalah penguapan tinggi dengan curah hujan rendah (rata-rata 25,5 mm/tahun) sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar daripada curah hujan. Tidak terdapat surplus air. Di wilayah beriklim tipe B tidak terdapat sungai yang permanen. Wilayah beriklim tipe B dibedakan menjadi,

Tipe Iklim Bs (iklim stepa)

Tipe Iklim Bw (iklim gurun)

Iklim Tipe C (Iklim Sedang Hangat) Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Suhu udara rata-rata bulan terdingin adalah (3)C (8)C. Terdapat paling sedikit satu bulan yang bersuhu udara rata-rata 10 C. Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga, Tipe Iklikm Cw Iklim sedang basah (humid mesothermal) dengan musim dingin yang kering. Tipe Iklim Cs Iklim sedang basah dengan musim panas yang kering. Tipe Iklim Cf Iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.

Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin)Iklim tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udara rata-rata bulan terdingin < 3 C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10 C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua: Tipe Iklim Df Iklim hutan salju dingin dengan semua bulan lembab. Tipe Iklim Dw Iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.

Iklim Tipe E (Iklim Kutub) Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10 C. Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas,

1. Tipe Iklim Et (iklim tundra)

2. Tipe Iklim Ef (iklim kutub dengan salju abadi).

Iklim tipe E terdapat di daerah Arktik dan Antartika.

Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga sub tipe yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af, Aw, dan Am.

Pembagian iklim Koppen secara rinci, adalah sebagai berikut,

Af = iklim hujan tropic

Aw = Iklim savana tropic

BS = iklim stepa

BW = iklim gurun

Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering

Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering

Cs = iklim hutan sedang, panas dengan musim panas yang kering

Df = iklim hutan salju tanpa musim kering

Dw = iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering

Et = iklim tundra

Ef = iklim salju

Iklim Schmidt Fergusson Cara perhitungan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun, kemudian dirata-ratakan. Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering menggunakan metode Mohr. Menurut Mohr, suatu bulan dikatakan:

1. Bulan kering

bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm;

2. Bulan basah

Bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm;

3. Bulan lembab

Bulan-bulan yang curah hujannya antara 60 - 100 mm;

Berdasarkan klasifikasi tersebut, ditentukanlah jumlah bulan kering dan bulan basah selama kurun waktu tertentu (Schmidt-Ferguson menggunakan data iklim selama 10 tahun atau lebih). Hasil pembagian antara jumlah bulan kering (fd) dengan jumlah tahun data (T) menghasilkan rata-rata bulan kering (Md) dan hasil pembagian antara jumlah bulan basah (fw) dengan jumlah tahun data (T) menghasilkan rata-rata bulan basah (Mw). Hasil bagi antara rata-rata bulan kering dengan rata-rata bulan basah dikalikan dengan 100 persen menghasilkan nilai Q. Nilai Q inilah yang menentukan tipe iklimnya, apakah termasuk tipe iklim A, B, C, D, E, F, G, atau H. Dari hasil analisisnya, Schmidt-Ferguson membagi tipe iklim menjadi delapan tipe iklim dengan lambang huruf dari A sampai dengan H. Pembagian tersebut menggunakan batas tipe iklim dari hasil perhitungan Q. Nilai Q dan tipe iklimnya adalah seperti pada tabel,

Nilai Q (%) Tipe Iklim

0 Tipe iklim A

14,3 Tipe iklim B

33 Tipe iklim C

60 Tipe iklim D

100 Tipe iklim E

167 Tipe iklim F

300 Tipe iklim G

700 Tipe iklim H

Iklim Oldeman Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat. Misal, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembab, dan bulan kering,

1. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.

2. Bulan lembab, apabila curah hujannya 100200 mm.

3. Bulan kering, apabila curah hujannya

Berdasarkan bulan basah, Oldeman menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah agroklimat utama seperti pada tabel,

Tipe Iklim Kriteria

A > 9 bulan basah berurutan

B1 7 9 bulan basah berurutan dan satu bulan kering

B2 7 9 bulan basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering

C1 5 6 bulan basah berurutan dan satu bulan kering

C2 5 6 bulan basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering

C3 5 6 bulan basah berurutan dan 5 - 6 bulan kering

D1 3 4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering

D2 3 4 bulan basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering

D3 3 4 bulan basah berurutan dan 5 - 6 bulan kering

D4 3 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan kering

E1

E2

E3

E4

http://serbasejarah.blogspot.com/2012/04/pembagian-iklim.html