pengertian ifrs.docx

17
PENGERTIAN IFRS IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id) SEJARAH IFRS Sejarahnya pun cukup panjang dan berliku. Pada 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya, pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan

Upload: razuki-ridwan

Post on 25-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERTIAN IFRS.docx

PENGERTIAN IFRS

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International

Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International

Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar

Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional

Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar

Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar

akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan

standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan

(Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)

SEJARAH IFRS

Sejarahnya pun cukup panjang dan berliku. Pada 1982, International Financial Accounting

Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama

dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa

menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan

Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah

anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya,

pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter

Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan dunia

melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk melakukan

konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan

standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi

pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan

IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah

itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible.

Memang, hingga saat ini IFRS belum menjadi one global accounting standard. Namun

standar ini telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China, Kanada

dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan

laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau

Page 2: PENGERTIAN IFRS.docx

perusahaan yang tercatat (listed). Bagi Perusahaan yang go international atau yang memiliki

partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur Tengah memang tidak

ada pilihan lain selain menerapkan IFRS.

Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan

suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar

yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut

sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan.

STRUKTUR IFRS

International Financial Reporting Standards mencakup:

* International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun

2001

* International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001

* Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations

Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001

* Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum

tahun 2001 (www.wikipedia.org)

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama

berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan.

Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu

harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.

Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan

nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan

maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat

dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen

laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang

terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini

digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan

diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan

Page 3: PENGERTIAN IFRS.docx

(Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan

keuangan (Chariri, 2009).

KERANGKA KERJA

Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan menyampaikan prinsip-

prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan

perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework

project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna

menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah

timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk.

Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa

mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional.

Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara

bersama.

PERANAN KERANGKA KERJA

Deloitte menyatakan:

In the absence of a Standard or an Interpretation that specifically applies to a transaction,

management must use its judgement in developing and applying an accounting policy that

results in information that is relevant and reliable. In making that judgement, IAS 8.11

requires management to consider the definitions, recognition criteria, and measurement

concepts for assets, liabilities, income, and expenses in the Framework. This elevation of the

importance of the Framework was added in the 2003 revisions to IAS 8.

OBJEKTIF LAPORAN KEUANGAN

Sebuah laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah

organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak, laporan tersebut

harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan sebuah organisasi.

Upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang

terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan, membuat International Accounting

Standard Boards - IASB melakukan percepatan harmonisasi standar Akuntansi internasional

khususnya International Financial Reporting Standards – IFRS yang dibuat oleh IASB dan

Page 4: PENGERTIAN IFRS.docx

Financial Accounting Standard Boards (Badan Pembuat Standar Akuntansi di Amerika

Serikat).

TUJUAN IFRS

adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk

periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi

berkualitas tinggi yang:

1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.

2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.

3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

RUANG LINGKUP STANDAR:

Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya

melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya

adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya

berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu )

menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat

dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.

SUSUNAN IFRS

meliputi :

1.Penyajian laporan keuangan

2.Pengakuan pendapatan

3.Biaya penggajian

4.Biaya pinjaman

5.Pajak penghasilan

6.Investasi pada perusahaan asosiasi

7.Persediaan

Page 5: PENGERTIAN IFRS.docx

8.Aktiva tetap

9.Aktiva tidak berwujud

10.Sewa

11.Pensiun

12.Penggabungan usaha

13.Kurs valuta asing

14.Operasi segmen

15.Kejadian setelah tanggal neraca

Mengapa IFRS diperlukan? Jawabannya karena sebagian besar pelaku di bidang

perekonomian dunia setuju akan perlunya satu set standar akuntansi internasional. Beberapa

alasan mengapa sebagian besar setuju sebagai berikut :

Multinasional Corporation.

Saat ini perusahaan perusahaan raksasa melihat seluruh bagian dari dunia ini adalah pasar

mereka. Mulai dari kota kota besar, hingga pelosok pedalaman di India sana adalah potensi

pasar buat mereka. Merk merk terkenal seperti,Coca cola, Intel dan McDonald, bahkan

sabun Lifebuoy dan produksi Unilever lainnya menghasilkan lebih dari 50% penjualan

mereka diluar negara asalnya yaitu Amerika. Demikian juga sebaliknya perusahaan

perusahaan luar Amerika seperti produsen otomotif Jepang, produksi barang kebutuhan

sehari hari dari China menemukan pasar terbesar mereka adalah Amerika.

Merger dan Akuisisi.

Merger antara perusahaan internasional saat ini sudah sering terjadi dan menjadi raksasa

seperti merger antara produsen mobil Daimler dan Chrysler menjadi Daimler Chrysler.

Produsen volvo dibeli perusahaan otomotif dari china. Merger tidak hanya terjadi antar

perusahaan satu negara namun juga antar perusahaan yang berbeda negara. Bahkan

diperkirakan dimasa depan akan lebih banyak lagi merger dan akuisisi yang akan terjadi.

Information Technology.

Page 6: PENGERTIAN IFRS.docx

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, semakin menghilangkan jarak diantara kita.

Hambatan hambatan komunikasi semakin hilang dengan kemajuan teknologi. Perusahaan

dan individual di berbagai negara juga semakin nyaman membeli dan menjual barang dan

jasa antara mereka. Dengan teknologi proses transaksi dan komunikasi semakin mudah

dilakukan. Kemudian secara biaya pun dengan IT menjadi semakin efisien.

Pasar Uang.

Pasar uang adalah salah satu pasar internasional yang paling penting saat ini. Perdagangan

dan pertukaran, apakah itu mata uang, sekuritas modal, obligasi, dan derivative sangat

aktif dtransaksikan diseluruh dunia.Untuk itu informasi keuangan yang relevan dan andal

harus tersedia agar tercipta pasar uang yang dapat dipercaya. Untuk beberapa alasan diatas

standar pelaporan international diperlukan. Karena bagaimanapun juga akuntansi adalah

bahasa dalam bisnis, maka dengan kesamaan bahasa, bisnis akan dimudahkan. Hasilnya

tingkat kepercayaan juga akan meningkat

PRODUK IFRS

IFRS statements yang masih berlaku:

1. IFRS 1 First time Adoption of International Financial Reporting Standards

2. IFRS 2 Share-based Payment

3. IFRS 3 Business Combinations

4. IFRS 4 Insurance Contracts

5. IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

6. IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

7. IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures

8. IFRS 8 Operating Segments

9. IFRS 1: Presentation of Financial Statements

10. IFRS 2: Inventories

11. IFRS 7: Cash Flow Statements

Page 7: PENGERTIAN IFRS.docx

12. IFRS 8: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

13. IFRS 10: Events After the Balance Sheet Date

14. IFRS 11: Construction Contracts

15. IFRS 12: Income Taxes

16. IFRS 14: Segment Reporting (superseded by IFRS 8 on January 1, 2008)

17. IFRS 16: Property, Plant and Equipment

18. IFRS 17: Leases

19. IFRS 18: Revenue

20. IFRS 19: Employee Benefits

21. IFRS 20: Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

22. IAS 21: The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

23. IAS 23: Borrowing Costs

24. IAS 24: Related Party Disclosures

25. IAS 26: Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

26. IAS 27: Consolidated Financial Statements

27. IAS 28: Investments in Associates

28. IAS 29: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

29. IAS 31: Interests in Joint Ventures

30. IAS 32: Financial Instruments: Presentation (Financial instruments disclosures are in

IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures, and no longer in IAS 32)

31. IAS 33: Earnings Per Share

32. IAS 34: Interim Financial Reporting

33. IAS 36: Impairment of Assets

Page 8: PENGERTIAN IFRS.docx

34. IAS 37: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

35. IAS 38: Intangible Assets (summary)

36. IAS 39: Financial Instruments: Recognition and Measurement

37. IAS 40: Investment Property

38. IAS 41: Agriculture

.

Konvergensi IFRS

Indonesia pun akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti. Dengan mengadopsi

penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi

signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Sebelum membahas lebih lanjut

proses konvergensi IFRS penulis akan memberi gambaran perbandingan antara IFRS dan

PSAK menurut IAI.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada perbedaan antara IFRS dengan PSAK, oleh karena

itu dilakukan konvergensi antara PSAk dengan IFRS.

Dalam melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang

strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa

melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju.

Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini

digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.

Page 9: PENGERTIAN IFRS.docx

Di indonesia PSAK akan dikonvergensi secara penuh ke dalam IFRS melalui tiga tahapan,

yaitu tahap adopsi, tahap persiapan akhir, dan tahap implementasi. Roadmap konvergensi

IFRS dapat dilihat sebagai berikut :

Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011 meliputi aktivitas adopsi seluruh IFRS ke

PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku. Untuk perkembangan

konvergensi IFRS selama tahun 2009-2010 adalah sebagai berikut :

Jumlah PSAK yang telah disahkan dari Juni 2009‐Juni 2010 berjumlah 15 buah,

semuanya berlaku 2011 kecuali PSAK 10 berlaku 2012 namun penerapan dini

diijinkan

Bila asumsi ED PSAK 3 dan ED ISAK 17 disahkah dalam waktu dekat, maka jumlah

PSAK yang akan berlaku efektif 2012 adalah 15 buah dan ISAK 7 buah.

Jumlah PSAK yang belum disahkan dan akan berlaku 2012 sampai dengan Juni 2010

dan ISAK adalah 5 buah

Jumlah PSAK yang masih Non Comparable dengan IFRS adalah 8 buah

Jumlah PSAK yang telah dicabut dgn PPSAK dan pencabutan berlaku sejak 2010

adalah 9 PSAK dan 1 Interpretasi . Beberapa PSAK juga telah dicabut dgn bersamaan

dgn berlakunya PSAK baru sehingga total PSAK yang dicabut adalah 16 PSAK.

PSAK disahkan 23 Desember 2009

1. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan

2. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas

Page 10: PENGERTIAN IFRS.docx

3. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri

4. PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi

5. PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

6. PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi

7. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan

8. PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset

9. PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

10. PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi

yang Dihentikan

Interpretasi disahkan 23 Desember 2009:

1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

2. ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas

Serupa

3. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan

4. ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

5. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

PSAK disahkan sepanjang 2009 yang berlaku efektif tahun 2010:

1. PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi

Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan

Tol

2. PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak

Piutang

3. PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang

bermasalah

4. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42:

Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

Page 11: PENGERTIAN IFRS.docx

5. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55

(1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PSAK yang disahkan 19 Februari 2010:

1. PSAK 19 (2010): Aset tidak berwujud

2. PSAK 14 (2010): Biaya Situs Web

3. PSAK 23 (2010): Pendapatan

4. PSAK 7 (2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi

5. PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)

6. PSAK 10 (2010): Transaksi Mata Uang Asing (disahkan 23 Maret 2010

7. ISAK 13 (2010): Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

Exposure Draft Public Hearing 27 April 2010

1. ED PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja

2. ED PSAK 18 (2010): Program Manfaat Purnakarya

3. ED ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)

4. ED ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya.

5. ED PSAK 3: Laporan Keuangan Interim

6. ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Exposure Draft PSAK Public Hearing 14 Juli 2010

1. ED PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan

2. ED PSAK 50 (R 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian

3. ED PSAK 8 (R 2010): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

4. ED PSAK 53 (R 2010): Pembayaran Berbasis Saham

Exposure Draft PSAK Public Hearing 30 Agustus 2010

Page 12: PENGERTIAN IFRS.docx

1. ED PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Pendapatan

2. ED PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah Dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

3. ED PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

4. ED ISAK 18: Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Specifik dengan Aktivitas

Operasi

5. ED ISAK 20: Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya

Kendala dalam harmonisasi PSAK ke dalam IFRS

Dalam melakukan konvergensi IFRS, tidak selamanya berjalan mudah, tapi juga ada kendala-

kendala yang dihadapi, diantaranya:

1. Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya

2. IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih

dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut.

3. Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia dan acapkali ini tidaklah mudah.

4. Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk mengadopsi IFRS banyak

metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan.

5. Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS.

6. Support pemerintah terhadap issue konvergensi.