pengertian dan konsep

11
http://digilib.unimed.ac.id/efektivitas-pembelajaran-dengan-metode- talking-stick-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada-materi- hidrosfer-kelas-x-sman-1-peureulak-kabupaten-aceh-timur-24719.html Pengertian dan Konsep Pembelajaran Quantum Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (Deporter, 2008:6). Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran. Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis. B. Ciri dan Prinsip Dasar dari Pembelajaran Kuantum 1. Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam dunia siswa. 2. Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Segalanya berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang guru, dari kertas yang guru bagikan hingga

Upload: zanie-yanie

Post on 28-Jul-2015

466 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian dan konsep

http://digilib.unimed.ac.id/efektivitas-pembelajaran-dengan-metode-talking-stick-untuk-

meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada-materi-hidrosfer-kelas-x-sman-1-peureulak-

kabupaten-aceh-timur-24719.html

 Pengertian dan Konsep  Pembelajaran Quantum

Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan

keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada

akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui

penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses

pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga

guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling

bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal

Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan

penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori,

multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan

proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah

Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (Deporter, 2008:6).

Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun

jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru

mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk

mengikuti pelajaran.

Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan,  menyesuaikan kemampuan otak

dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan

karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum

berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan

konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih

konstruktivistis.

B.        Ciri dan Prinsip Dasar dari Pembelajaran Kuantum

1. Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam

dunia siswa.

2. Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Segalanya berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang

guru, dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran seorang guru, semuanya

mengirim pesan tentang belajar.

b) Segalanya bertujuan; semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai

tujuan.

c) Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa

telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh

Page 2: Pengertian dan konsep

nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika

adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.

d) Mengakui setiap usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar

dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langka ini, maka mereka patut mendapat

pengakuan atas kecakapan dan kepercaaan diri mereka.

e) Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa.

3. Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada delapan kunci

keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:

a)  menerapkan hidup dalam integritas; artinya dalam pembelajaran baik guru maupun

siswa sebaiknya bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan

motivasi belajar.

b) mengakui bahwa kegagalan dapat membawa kesuksesan; saat siswa mengalami

kegagalan, hendaknya guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.

c) berbicara dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan

keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan

langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.

d)  tegas dalam komitmen; dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti

visi-misi tanpa ragu-ragu.

e)  menjadi pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung

jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.

f) tetap lentur; seorang guru terutama harus pandai mengubah lingkungan dan suasana

bilamana diperlukan.

g) mempertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, guru dan siswa hendaknya

mempertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar

proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.

C.        Langkah-Langkah dari Pembelajaran Kuantum

1. Pengkondisian awal

Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran

kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan

memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik.Kegiatan yang dilakukan

dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin

hubungan, dan ketrampilan belajar.

2. Penyusunan rancangan pembelajaran

Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya,

penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.

3. Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum

Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam

tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3)

penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh

siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa.

(1). Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)

Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta

didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu

meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa untuk belajar

Page 3: Pengertian dan konsep

dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan

suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Dapat dilakukan dengan cara rolling tempat duduk setiap

pertemuan, penempelan gambar-gambar, penampilan video (baik yang sesuai dengan materi

maupun video lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa), dsb.

(2). Pemberian pengalaman umum (A= Alami)

Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman

yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari

siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi

yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk

mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang

akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti

pelajaran.

(3). Penamaan atau penyajian materi  (N= Namai)

Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap

setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa

telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk menghindari

kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan

metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator

(4). Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)

Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada

teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya

diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” (hasil

tugas mandiri).

(5). Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)

Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada

teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak

memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi

maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah

diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktekan langsung.

(6). Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)

Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan

memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab

pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu

perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran

berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada

yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat

dan lebih giat lagi berlatih.

4. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model

pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah

bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap:

1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan

Page 4: Pengertian dan konsep

2. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode

ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang

penting di buku tulis.

3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi.

4. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah.

5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil

kesimpulan.

6. Guru mengadakan evaluasi.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kuantum

         Kelebihan

         Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”,

“Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.

         Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk

mengembangkan potensinya.

         Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari juga

dapat digunakan dalam pembelajaran).

         Kekurangano   Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas

masalah waktu. Suatu materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U.o   Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi”

memerlukan waktu yg lama.o   Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum

detail.

Page 5: Pengertian dan konsep

BAB III

PENUTUP

A.       KESIMPULAN

            Model Pembelajaran Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi

dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang

pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar

melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah.

Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia

Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka

Langkah-langkah umum yang harus dilakukan Guru dalam menggunakan model

pembelajaran Kuantum meliputi Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran,

Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum, dan Evaluasi.

Quantum Teaching (Strategi Pembelajaran)

REP | 13 April 2014 | 11:59   Dibaca: 457     Komentar: 2     0

Menjadi Guru Profesional memang keinginan semua Guru tetapi untuk meraihnya tidaklah mudah. Butuh pembelajaran dan usaha yang serius. Upaya  mencerdaskan  kehidupan 

bangsa  dan  mengembangkan  kualitas  manusia  seutuhnya,  adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak  cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk meningkatkan  kemampuan  guna  mendapatkan  dan  mengelola  informasi  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  profesinya.

Mengajar  bukan  lagi  usaha  untuk  menyampaikan  ilmu  pengetahuan,  melainkan juga usaha menciptakan  system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar tujuan  pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini memerlukan suatu strategi  belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam  upaya mengembangkan kreativitas  dan  sikap  inovatif  subjek  didik.  Untuk  itu  perlu  dibina  dan  dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program pengajaran dengan “Strategi  Pembelajaran” yang kaya dengan variasi.

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran terdiri atas dua kata, yaitu strategi dan pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, sebagai kata benda,strategos, merupakan gabungan kata “stratos” (militer) dan “ago” (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan (to plan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.Sedangkan secara umum strategi mengandung pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkanyang kita

Page 6: Pengertian dan konsep

pahami kata strategi sebagai suatu cara yang dianggap mampu untuk mencapai suatu tujuan yang telah terprogram secara sistematis.

Sedangkan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, di mana mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Konsep pembelajaran menurut Corey adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan penyediaan sumber belajar. Jadi, menurut saya, pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu peserta didik (siswa) aktif dalam kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru.

2. Guru Dalam Strategi Pembelajaran

Peran guru dalam strategi pembelajaran, dimana guru harus menempatkan diri sebagai:

a. Pemimpin belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi, pelaksana dan pengontrol kegiatan belajar peserta didik.

b. Fasilitator belajar, dalam arti guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk.

c. Moderator belajar, dalam arti guru sebagai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik. Guru sebagai moderator tidak hanya mengatur arus kegiatan belajar, tetapi juga bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban masalah sebagai hasil belajar peserta didik, atas dasar semua pendapat yang telah dibahas dan diajukan peserta didik.

d. Evaluator belajar, dalam arti guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif. Sebagai evaluator, guru berkewajiban mengawasi, memantau proses pembelajaran peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya. Guru juga berkewajiban untuk melakukan upaya perbaikan proses belajar peserta didik, menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, baik secara individual, kelompok, maupun secara klasikal.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa posisi dan peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar sebagi pemimpin belajar, fasilitator, moderator dan evaluator belajar bagi peserta didiknya.

3. Pengertian Quantum Teaching

Quantum Teaching merupakan salah satu proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.

Page 7: Pengertian dan konsep

Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri, salah satu diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching.

Porter (2000:3) menyatakan bahwa, “Quantum Teaching menunjukan kepada anda menjadi guru yang baik. Quantum Teaching cara-cara yang baru yang memudahkan proses belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang anda ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Quantum Teaching anda akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pelajaran yang akan melejitkan prestasi siswa”.

Quantum Teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses tersebut menjadi lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu guru memperluas keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya.

Kerangka pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini dapat membuat siswa menjadi tertarik dan berminat pada suatu pelajaran dan dapat juga memastikan siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi siswa itu sendiri, dan mencapai sukses.

Kerangka pembelajaran Quantum Teaching adalah sebagai berikut:

1. Tumbuhkan

Guru membuat pertanyaan tentang kemampuan siswa dengan memanfaatkan pengalaman siswa dan mencari tanggapan, manfaat serta komitmen siswa. Guru membuat strategi dengan melakukan aplikasi ataupun cerita tentang pelajaran yang bersangkutan.

2. Alami

Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan pengalaman siswa dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat memahami informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai dengan kebutuhan siswa.

3. Namai

Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu pertanyaan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya. Siswa dapat mengetahui informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya berdasarkan pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti.

4. Demonstrasikan

Page 8: Pengertian dan konsep

Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran.

5. Ulangi

Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan mudah memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang lain.

6. Rayakan

Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan mengajarkan siswa mengenai motivasi belajar, kesuksesan, langkah menuju kemenangan. Pujian yang didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam keadaan bersemangat dalam proses belajar mengajar.

Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong untuk mengulangi keberhasilan itu. Sebagai guru, kiranya menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu menghubungkan belajar dengan pera