pengertian & ciri masy madani

4
Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Madani A. Pengertian Masyarakat Madani Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero seorang pujangga Roma dalam filsafat politiknya dengan istilah “civilis societas.” Pada tahap awal society berarti komunitas politik yaitu suatu masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup beradab. Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat. Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan, mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya. Pada dasarnya masyarakat madani merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mendiri, berkeadilan sosial dan sejahtera tanpa ada tekanan-tekanan kepentingan lain. Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan yang tinggi untuk bersikap kritis dalam menghadapi persoalan sosial. Jadi masyarakat madani (Civil Society) terbentuk dari

Upload: hertian

Post on 26-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Madani. Pendidikan Kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian & Ciri Masy Madani

Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Madani

A. Pengertian Masyarakat MadaniIstilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society

pertama kali dikemukan oleh Cicero seorang pujangga Roma dalam filsafat politiknya dengan istilah “civilis societas.” Pada tahap awal society berarti komunitas politik yaitu suatu masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup beradab.

Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat. Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan, mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.

Pada dasarnya masyarakat madani merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mendiri, berkeadilan sosial dan sejahtera tanpa ada tekanan-tekanan kepentingan lain.

Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan yang tinggi untuk bersikap kritis dalam menghadapi persoalan sosial. Jadi masyarakat madani (Civil Society) terbentuk dari kelompok-kelompok kecil di luar kelompok lembaga Negara dan Lembaga lain yang berorientasi kekuasaan.

Masyarakat madani bisa terjadi karena manusia memiliki double fungsi yaitu sebagai makhluk monodualistik (individu dan sosial). Yang pada kodratnya, manusia hidup secara sosial dan berkelompok itu sesungguhnya ke depan merupakan embrio dari masyarakat madani (Civil Society).

Menurut John Locke (1632 – 1704) dan Jean Jaques Rousseau (1712 – 1778) mereka mengartikan Civil Society merupakan masyarakat politik (political society). Pada kehidupan masyarakat politik ini keadaan masyarakat telah berstruktur, berdasar aturan hukum. Sedangkan menurut Heqel bahwa kehidupan tatanan politik terdiri 2 hal penting yaitu

negara dan Civil SocietyDi Indonesia istilah Civil Society (masyarakat madani) muncul setelah era reformasi

tahun 1990. Pasca reformasi terjadi perubahan politik besar-besaran dimana dominasi ABRI di pemerintahan mulai berkurang dan muncul tokoh-tokoh sipil tampil memegang pemerintahan. Jadi masyarakat madani adalah masyarakat yang menghargai pluralism,

Page 2: Pengertian & Ciri Masy Madani

bersikap kritis, partisipasi aktif dalam persoalan sosial serta mandiri yang terlepas dari kekuasaan militer.

B. Ciri dan Bentuk Masyarakat Madani Bentuk masyarakat madani dapat kita lihat seperti adanya organisasi pemuda,

perempuan, organisasi profesi serta ormas-ormas lainnya, dan juga LSM yang memiliki ciri-ciri antara lain :

1. Swadaya dalam kegiatan2. Mandiri dalam pendanaan3. Bersifat pemberdayaan masyarakat4. Tidak bergerak pada bidang politik5. Bergerak pada bidang sosial 6. Menghargai keragaman

Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :

1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.

2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis.

3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.

4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.

6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.

7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali. Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman, pemberdayaan civil society perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya sebagai berikut :

Page 3: Pengertian & Ciri Masy Madani

1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan

2. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain)

3. Sebagai kontrol terhadap negara

4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group)

5. Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-organsasi lainnya.