pengertian bioetika

3
Pengertian Bioetika Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika kedokteran tidak mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan. Etika kedokteran berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja, terutama hubungan dokter dengan pasien, keluarga, masyarakat, dan teman sejawat. Oleh karena itu, sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau yang disebut jugadengan etika biomedis. Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah- masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang. Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan. Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of Society, Ethics and Life Sciences, Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini terdapat berbagai isu etika biomedik. Di Indonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang dipelopori oleh Pusat Pengembangan Etika Universitas Atma Jaya Jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol setelah universitas Gajah Mada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan Bioethics 2000; An International Exchange dan Pertemuan Nasional I Bioetika dan Humaniora pada bulan Agustus 2000. Pada waktu itu, Universitas Gajah Mada juga mendirikan center for Bioethics and Medical humanities. Dengan terselenggaranya Pertemuan Nasional II Bioetika dan Humaniora pada tahun 2002 di Bandung, Pertemuan III pada tahun 2004 di Jakarta, dan Pertemuan IV tahun 2006 di Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia (JBHKI) tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di seluruh Indonesia pada masa datang.

Upload: dies

Post on 24-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Bioetika

 Pengertian Bioetika

Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika kedokteran

tidak mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan. Etika

kedokteran berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja, terutama hubungan dokter

dengan pasien, keluarga, masyarakat, dan teman sejawat. Oleh karena itu, sejak tiga dekade

terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau  yang disebut jugadengan etika biomedis.

Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan

oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang

terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan

datang.

Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau

nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh

perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini

dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan

politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi

organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan,

faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas

penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian

yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of Society, Ethics and Life

Sciences, Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini terdapat berbagai isu etika biomedik.

Di Indonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang dipelopori oleh Pusat

Pengembangan Etika Universitas Atma Jaya Jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol setelah

universitas Gajah Mada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan Bioethics 2000; An International

Exchange dan Pertemuan Nasional I Bioetika dan Humaniora pada bulan Agustus 2000. Pada

waktu itu, Universitas Gajah Mada juga mendirikan center for Bioethics and Medical

humanities. Dengan terselenggaranya Pertemuan Nasional II Bioetika dan Humaniora pada tahun

2002 di Bandung, Pertemuan III pada tahun 2004 di Jakarta, dan Pertemuan IV tahun 2006 di

Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia (JBHKI)

tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di seluruh Indonesia

pada masa datang.

Humaniora merupakan pemikiran yang beraitan dengan martabat dan kodrat manusia, seperti yang

terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, agama, bahasa, dan sastra.

B.    Prinsip-prinsip Dasar Bioetika

Prinsip-prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang mempermudah penalaran etik. Prinsip-prinsip

itu harus dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya atau yang disebut spesifik. Tetapi pada

beberapa kasus, kerana kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk

digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain. Keadaan terakhir disebut dengan Prima Facie.

Konsil Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan

Page 2: Pengertian Bioetika

bahwa, praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada kepada 4 kaidah dasar moral yang sering

juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika, antara lain:

Beneficence

Non-malficence

Justice

Autonomy

1. Beneficence

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter

tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu

prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti

menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk

memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu;

Mengutamakan Alturisme

Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang

dokter

Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu

keburukannya

Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan

Meenerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain

inginkan

Memberi suatu resep

2. Non-malficence

Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang

memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri.

Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-

ciri:

Menolong pasien emergensi

Mengobati pasien yang luka

Tidak membunuh pasien

Tidak memandang pasien sebagai objek

Melindungi pasien dari serangan

Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

Tidak melakukan White Collar Crime

3. Justice

Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil

terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi,

Page 3: Pengertian Bioetika

pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan

kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-

ciri :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal

Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

Menghargai hak sehat pasien

Menghargai hak hukum pasien

4. Autonomy

Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan

sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi

hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud

menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.

Autonomy mempunyai ciri-ciri:

Menghargai hak menentukan nasib sendiri

Berterus terang menghargai privasi

Menjaga rahasia pasien

Melaksanakan Informed ConsentShare this: