pengertian baterai dan jenis

Upload: rizalkurniawan

Post on 08-Oct-2015

297 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bateri

TRANSCRIPT

http://teknikelektronika.com/pengertian-baterai-jenis-jenis-baterai/Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnyaBYDICKSON KHO 21/08/2014Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnya Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).Jenis-jenis BateraiSetiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)Baterai Primer atau Baterai sekali pakai ini merupakan baterai yang paling sering ditemukan di pasaran, hampir semua toko dan supermarket menjualnya. Hal ini dikarenakan penggunaannya yang luas dengan harga yang lebih terjangkau. Baterai jenis ini pada umumnya memberikan tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis ukuran seperti AAA (sangat kecil), AA (kecil) dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu, terdapat juga Baterai Primer (sekali pakai) yang berbentuk kotak dengan tegangan 6 Volt ataupun 9 Volt.Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer (sekali Pakai / Single use) diantaranya adalah :a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)Baterai Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai Heavy Duty yang sering kita jumpai di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai jenis ini terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi sebagai Terminal Negatif dan juga sebagai pembungkus Baterainya. Sedangkan Terminal Positifnya adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod). Baterai jenis Zinc-Carbon merupakan jenis baterai yang relatif murah dibandingkan dengan jenis lainnya.b. Baterai Alkaline (Alkali)Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang lebih mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya adalah Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga namanya juga disebut dengan Baterai Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang menggunakan Alkalline sebagai Elektrolit, tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai Elektrodanya.c. Baterai LithiumBaterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenis-jenis Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari 10 tahun dan dapat bekerja pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai jenis Lithium ini sering digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer maupun Jam Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam atau disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga yang memanggilnya Button Cell atau Baterai Kancing.d. Baterai Silver OxideBaterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal dalam harganya. Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver). Baterai Silver Oxide dapat dibuat untuk menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dengan bentuk yang relatif kecil dan ringan. Baterai jenis Silver Oxide ini sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin (Coin Battery) / Baterai Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini sering dipergunakan pada Jam Tangan, Kalkulator maupun aplikasi militer.

2. Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau Rechargeable Battery. Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada saat Baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge), Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar (Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif ke Negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis Baterai yang dapat di isi ulang (rechargeable Battery) yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang) diantaranya adalah :a. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)Baterai Ni-Cd (NIcket-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi ulang) yang menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai bahan Elektrolitnya. Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak digunakan. Baterai Ni-Cd juga mengandung 15% Tosik/racun yaitu bahan Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan Lingkungan Hidup. Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmiun) dalam perangkat Portabel Konsumen telah dilarang oleh EU (European Union) berdasarkan peraturan Directive 2006/66/EC atau dikenal dengan Battery Directive.b. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir sama dengan Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat menghemat biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar 40% setiap bulan jika tidak digunakan. Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam Kamera dan Radio Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai Ni-MH tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.c. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai yang paling banyak digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital Kamera, Handphone, Video Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar 30% serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika dibandingkan dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah sekitar 20% per bulan. Baterai Li-Ion lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung zat berbahaya Cadmium. Sama seperti Baterai Ni-MH (Nickel- Metal Hydride), Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.

http://elkimkor.com/2014/02/06/karakteristik-kinerja-baterai-spesifikasi-standard-dan-iklan-1/Karakteristik kinerja baterai: Spesifikasi, standard dan iklan(1)February 6, 2014Articleshambatan internal sel,impedansi,kinerja baterai,kurva dischargeDisini akan diuraikan parameter utama yang digunakan untuk mengkarakterisasi kinerja sel. Perhatian terhadap karakteristik ini penting untuk memilih baterai optimum untuk suatu aplikasi.Baterai adalah sebuah alat yang merubah energi kimia yang terkandung dalam bahan aktifnya secara langsung menjadi energi listrik dengan cara reaksi elektrokimia. Alat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia modern sehari-hari karena tanpanya banyak alat yang setia menemani kita sehari-hari tidak berfungsi, mis.: HP, tablet, remote control, jam, dll. Banyak jenis baterai yang ada dipasaran, baik yang tidak dapat diisi ulang (primer) maupun yang dapat diisi ulang (sekunder), dengan berbagai jenis merek seperti ABC, Eveready, Panasonic, Sony, dsb. Baterai primer yang penting adalah baterai kering seng-karbon dan baterai alkaline. Baterai sekunder yang banyak beredar dipasaran antara lain baterai asam timbal (aki), baterai Nikel-Cadmium (NiCad), baterai Lithium-ion, dsb. Secara umum sebuah sel baterai dikemas dalam berbagai jenis kemasan, mis.: AA, AAA, C, D, coin, dsb., disesuaikan dengan dimana baterai tersebut digunakan.Dalam memasarkan produknya, produsen baterai mungkin ada yang mengiklankan baterainya sebagaiLong Life, High Capacity, High Energy, Deep Cycle, Heavy Duty, Fast Charge, Quick Charge, Ultradan parameter lain yang tidak terdefinisi dengan baik. Hanya beberapa industri atau biro iklan yang mendefinisikan secara pasti apa arti dari masing-masing istilah tersebut. Kata-kata iklan seperti itu dapat berarti apa saja yang penjual inginkan. Terlepas dari rancangan dasar baterai, kinerja sebenarnya tergantung pada bagaimana baterai digunakan dan juga pada kondisi lingkungan dimana mereka digunakan. Namun, kondisi ini jarang diberikan spesifikasinya dalam iklan pemasaran. Bagi konsumen, hal ini bisa sangat membingungkan atau salah arah. Industri baterai sendiri tidak menggunakan istilah-istilah yang membingungkan tersebut untuk memberikan spesifikasi kinerja baterai dan spesifikasi umumnya meliputi pernyataan yang mendefinisikan atau membatasi operasi atau kondisi lingkungan didalam mana kinerja yang diklaim dapat diberikan.Dalam uraian berikut, parameter kunci yang digunakan untuk mencirikan sel atau baterai akan diuraikan dan bagaimana parameter tersebut mungkin berubah dengan kondisi operasi akan ditunjukkan.Kurva pemakaian (discharge)Baterai telah dikembangkan untuk berbagai macam aplikasi menggunakan berbagai teknologi yang berbeda, yang menghasilkan berbagai macam karakteristik kinerja yang tersedia. Grafik-grafik dibawah ini menunjukkan beberapa faktor utama yang harus diperhitungkan oleh teknisi ketika membuat spesifikasi baterai agar cocok dengan kebutuhan kinerja dari produk akhir.Kimia selTegangan nominal sel galvanis ditentukan oleh karakteristik elektrokimia bahan kimia aktif yang digunakan dalam sel, yang disebut kimia sel. Tegangan sebenarnya yang tampak pada terminal pada sembarang waktu tertentu, tergantung pada arus beban dan impedansi internal sel dan ini berubah dengan suhu, keadaan muatan listrik (state of charge) dan dengan umur sel.Grafik dibawah menunjukkan kurva pemakaian (discharge) untuk sel menggunakan beberapa kimia sel ketika dipakaipada laju 0,2 C. Ingat bahwa setiap kimia sel memiliki tegangan nominal karakteristiknya dan kurva pemakaiannyasendiri. Beberapa kimia seperti ion lithium memiliki kurva pemakaianyang agak datar sedangkan lainnya seperti asam timbal memiliki kemiringan yang jelas.Daya yang diberikan oleh sel dengan kurva pemakaianmiring turun secara progresif diseluruh siklus pemakaian. Hal ini dapat menimbulkan masalah untuk aplikasi daya tinggi kearah akhir siklus. Untuk aplikasi daya rendah yang membutuhkan tegangan catu stabil, mungkin perlu memberikan pengatur tegangan jika kemiringannya terlalu tajam. Ini biasanya tidak menjadi pilihan untuk aplikasi daya tinggi karena rerugi dalam pengatur tegangan bahkan akan merampok lebih banyak daya dari baterai.Kurva pemakaiandatar menyederhanakan perancangan aplikasi dimana baterai digunakan karena tegangan catu tetap konstan diseluruh siklus pemakaian. Kemiringan kurva menfasilitasi perkiraan keadaan terisi baterai karena tegangan sel dapat digunakan sebagai ukuran isi yang tersisa dalam sel. Sel ion lithium modern memiliki kurva pemakaian yang sangat datar dan metoda lain harus digunakan untuk menentukan keadaan terisi.Gb 1

Sumbu X menunjukkan karakteristik sel yang dinormalisasi sebagai prosentase dari kapasitas sel sehingga bentuk grafik dapat ditunjukkan tidak tergantung pada kapasitas sel sesungguhnya. Jika sumbu X didasarkan pada waktu pemakaian, panjang setiap kurva pemakaian akan berbanding lurus dengan kapasitas nominal sel.Karakteristik suhuKinerja sel dapat berubah secara dramatis dengan suhu. Pada suhu yang sangat rendah, pada baterai dengan elektrolit air, elektrolit sendiri bisa membeku yang ini merupakan batas suhu terendah baterai dapat beroperasi. Pada suhu rendah, baterai lithium terkena pelapisan lithium pada anoda yang menyebabkan penurunan permanen dalam kapasitas. Pada suhu yang sangat tinggi, bahan kimia aktif bisa rusak yang ini berarti juga merusak baterai. Diantara dua batasan suhu ini, kinerja sel umumnya meningkat dengan suhu.Gb 2

Grafik diatas menunjukkan bagaimana kinerja baterai ion lithium rusak ketika suhu operasi turun.Barangkali yang lebih penting adalah bahwa, untuk keduanya suhu tinggi dan rendah, semakin jauh suhu operasi dari suhu ruang semakin besar terjadinya penurunan siklus hidup.Karakteristik pemakaian sendiriLaju memakai sendiri adalah ukuran seberapa cepat sebuah sel akan kehilangan energinya ketika disimpan di rak karena aksi kimia tak diinginkan dalam sel. Laju tersebut tergantung pada kimia sel dan suhu.Kimia selBerikut menunjukkan umur simpan tipikal untuk beberapa sel primer: Zinc Carbon (Leclanch) 2 sampai 3 tahun Alkaline 5 tahun Lithium 10 tahun atau lebihLaju pemakaian sendiri tipikal untuk sel dapat diisi ulang umum adalah sebagai berikut: Asam Timbal 4% sampai 6% per bulan Nickel Cadmium 15% sampai 20% per bulan Nickel Metal Hydride 30% per bulan Lithium 2% to 3% per monthPengaruh suhuLaju reaksi kimia tak diinginkan yang menyebabkan kebocoran arus internal antara elektroda positif dan negatif sel, seperti semua reaksi kimia, meningkat dengan suhu. Peningkatan laju reaksi kimia ini akan meningkatkan laju pemakaian sendiri baterai. Grafik dibawah ini menunjukkan laju pemakaian untuk baterai ion lithium.Gb 3

Impedansi internalImpedansi internal sebuah sel menentukan kemampuan membawa arusnya. Hambatan internal yang rendah mengijinkan arus yang tinggi.Sirkuit ekivalen bateraiDiagram sebelah kanan menunjukkan sirkuit ekivalen untuk sel energi.Gbres Rmadalah hambatan lintasan logam melalui sel termasuk terminal, elektroda dan antar-sambungan. Raadalah hambatan lintasan elektrokimia termasuk elektrolit dan separator. Cbadalah kapasitansi pelat sejajar yang membentuk elektroda sel. Riadalah hambatan kontak non-linier antara pelat atau elektroda dan elektrolit.Hambatan internal tipikal adalah pada tingkat milliohm.Pengaruh impedansi internalKetika arus mengalir melalui sel, terjadi penurunan tegangan pada hambatan internal sel yang menurunkan tegangan terminal sel selama pemakaian dan meningkatkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengisi sel. Hal ini mengakibatkan penurunan kapasitas efektif dan efisiensi pengisian/pemakaian. Laju pemakaian yang lebih tinggi menimbulkan penurunan tegangan internal yang lebih besar. Hal ini menjelaskan mengapa pada kurva pemakaian, tegangannya lebih rendah pada laju C tinggi.Impedansi internal dipengaruhi oleh karakteristik fisik elektrolit. Semakin kecil ukuran granular bahan elektrolit, semakin rendah impedansi sel. Ukuran butir diatur oleh pabrik sel dalam proses penghalusan.Konstruksi spiral elektroda sering digunakan untuk memaksimalkan luas permukaan dan jadi menurunkan impedansi internal. Ini mengurangi timbulnya panas dan mengijinkan laju pengisian dan pemakaian yang cepat.Hambatan internal sel galvanis tergantung suhu, yang turun ketika suhu naik karena peningkatan mobilitas electron. Grafik dibawah adalah contoh tipikal.Gb 4

Jadi sel bisa sangat tidak efisien pada suhu rendah tetapi efisiensinya membaik pada suhu yang lebih tinggi karena impedansi internal yang lebih kecil, tetapi juga peningkatan laju reaksi kimia. Namun, sayang sekali hambatan internal yang kecil juga menyebabkan laju pemakaian sendiri meningkat. Lebih lanjut, umur siklus menurun pada suhu tinggi. Beberapa bentuk pemanasan atau pendinginan mungkin diperlukan untuk menjaga sel dalam kisaran suhu terbatas untuk mencapai kinerja optimum dalam aplikasi daya tinggi.Hambatan internal sebagian besar kimia juga cenderung meningkat secara signifikan kearah akhir siklus pemakaian ketika bahan kimia aktif dirubah menjadi keadaan terpakainya dan dari sini secara efektif digunakan. Ini merupakan yang paling bertanggung jawab terhadap penurunan yang cepat pada tegangan sel pada akhir siklus pemakaian.Selain itu, efek pemanasan Joulererugi I2R dalam hambatan internal sel akan menyebabkan suhu sel meningkat.Penurunan tegangan dan rerugi I2R mungkin tidak signifikan untuk sel 1000 mAh untuk HP tetapi untuk sebuah baterai mobil 100 sel 200 Ah dapat sangat penting.Hambatan internal tipikal untuk baterai HP lithium 1000 mA sekitar 100 sampai 200 mOhm dan sekitar 1 mOhm untuk sel lithium 200 Ah yang digunakan dalam baterai mobil. Ketika beroperasi, penurunan tegangan per sel kira-kira 0,2 V. Rerugi I2R dalam HP Antara 0,1 dan 0,2 W. Namun dalam baterai mobil penurunan tegangan diseluruh baterai kira-kira 20 V dan rerugi daya I2R yang dibuang sebagai panas dalam baterai kira-kira 40 W per sel atau 4 kW untuk seluruh baterai. Ini adalah selain panas yang dihasilkan oleh reaksi elektrokimia dalam sel.Ketika sel menua, hambatan elektrolit cenderung meningkat. Penuaan juga menyebabkan permukaan elektroda rusak dan hambatan kontak menumpuk dan pada saat yang bersamaan luas efektif pelat berkurang yang menurunkan kapasitansinya. Semua efek ini meningkatkan impedansi sebenarnya sel yang secara berkebalikan memengaruhi kemampuannya untuk bekerja. Membandingkan impedansi sebenarnya sel dengan impedansinya ketika masih baru dapat digunakan untuk memberikan ukuran atau representasi umur sel atau kapasitas efektifnya. Pengukuran seperti itu jauh lebih mudah daripada memakai sel sebenarnya dan dapat diukur tanpa merusak sel yang diuji.Hambatan internal juga memengaruhi kapasitas efektif sel. Semakin besar hambatan internalnya, semakin besar reruginya ketika dipakai dan diisi ulang, khususnya pada arus yang besar. Ini berarti bahwa untuk laju pemakaian tinggi, kapasitas tersedia sel jadi lebih rendah. Sebaliknya, jika dipakai pada periode waktu yang lama, kapasitas Ah lebih tinggi. Ini penting karena beberapa pabrik menspesifikasi kapasitas baterainya pada laju pemakaian yang sangat rendah yang membuatnya tampak jauh lebih baik daripada yang sesungguhnya.Bagian 2

http://aryapura.wordpress.com/2012/06/16/hal-hal-kecil-tentang-baterai/Karakteristik baterai

16SaturdayJun 2012

PostedbypradithyainTechLeave a commentBaterai merupakan suatu komponen elektronika yang menyimpan energi dalam bentuk senyawa kimia atau sel elektrokimia. Sel-sel tersebutlah yang menghasilkan perbedaan tegangan antara terminal positif dan terminal negatif dari baterai. Baterai dikelompokan berdasarkan jenis senyawa kimia penyusunnya. Jenis baterai yang sering digunakan antara lain : Alkaline, Nickel-Cadmium, Nickel-MetalHidrida, Lithium-Ion, Lithium-Polimer, Lead Acid dan Fuel Cell. Dalam menentukan pemilihan baterai sebaiknya mempertimbangkan spesifikasi atau rating baterai yang meliputi tegangan, arus, serta kapasitas baterai.1. Rating TeganganPemberian rating tegangan pada baterai kadang membingungkan, sebab tegangan aktual baterai akan berbeda dengan rating yang tertulis dalam baterai. Pada kebanyakan baterai rating tegangan menunjukan tegangan baterai pada kondisi kosong. Sebagai contoh baterai Nickel Metal Hidrida (NIMH) memiliki rating tegangan 1,2 V, yang menyatakan tegangan baterai tersebut bernilai 1,2V bila telah habis terpakai (nilai nominal cell). Seiring dengan proses pengisian baterai atau biasa disebut charging, tegangan baterai akan meningkat hingga bernilai maksimum ketika baterai telah terisi penuh. Tegangan baterai saat terisi penuh memiliki nilai lebih besar 15-25% dari rating tegangan baterai. Untuk mendapatkan tegangan yang lebih besar, maka baterai dapat dipasang secara seri.2. Rating ArusRating arus pada baterai diberikan dalam bentuk satuan mA. Rating arus menunjukan arus maksimum yang dapat diberikan baterai pada beban. Rating arus sebenarnya sangat jarang diberikan dalam baterai terutama baterai NiMH dan NiCd lain halnya dengan baterai yang berasal dari senyawa Lithium. Untuk memperbesar arus, maka baterai dapat dipasang secara parallel.3. Kapasitas BateraiKapasitas pada baterai diukur dengan menggunakan satuan mAh atau Ah yang merupakan singkatan dari mili-ampere-hour dan ampere-hour. Secara praktis baterai dengan kapasitas 1000 mAh dapat memberikan arus sebanyak 1000 mA selama satu jam atau 2000 mA selama setengahjam.Untukmeningkatkan kapasitas, maka baterai dapat dipasang secara parallel.Jenis-jenis baterai:Nickel Cadmium (NiCd). Baterai NiCd merupakan jenis baterai yang cocok untuk bebean yang memerlukan arus sedang (2-3 Ampere). Baterai ini relative lebih murah dibandingkan dengan baterai lainnya serta dapat di recharged secara cepat. Namun proses recharge dari baterai ini memiliki kekurangan yang biasa disebut memory effect. Memory effect menyebabkan pengurangan kapasitas baterai apabila di-recharge dalam keadaan masih terisi muatan. Hal ini yang menyebabkan baterai NiCd harus benar-benar dikosongkan bila akan diisi ulang.Nickel Metal Hydride (NiMH). Baterai ini tidak jauh berbeda dengan baterai NiCd. Hal yang membedakan dari keduannya adalah discharge factor serta siklus recharge. Baterai NiMH memiliki kekurangan dimana dischare factor-nya cukup besar, sehingga bila baterai ini dibiarkan begitu saja selama beberapa waktu, muatan yang terdapat dalam baterai akan lebih cepat berkurang dibandingkan baterai lainnya. Namun dalam segi siklus recharge, baterai ini memiliki kelebihan dimana dapat di recharg lebih sering dibandingkan dengan baterai NiCd.Lithium Ion (Li-Ion). Baterai Li-Ion merupakan baterai standar terbaru (disamping Lithium Polymer). Baterai ini memiliki rapat energy lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lainnya. Hal ini memungkinakan baterai Li-Ion memiliki volume lebih kecil untuk kapasitas yang sama. Selain itu, bater Li-Ion tidak memiliki memory effect sehingga dapat di recharge kapan pun kita mau. Terdapat pula baterai Lithium yang bersenyawa dengan senyawa polymer atau biasa disebut Lithium Polymer. Baterai Li-Po sangat baik untuk pemakaian dalam arus besar karena dapat memberikan arus hingga 30 Ampere!!.Baterai Alkalineadalah baterai yang paling umum, mudah didapat dan termurah. Namun untuk aplikasi robot dan RC, baterai ini merupakan pilihan yang buruk, jangan sekali-kali menggunakannya! Baterai ini memiliki kapasitas yang rendah, berat, dan bermasalah dalam men-supply arus besar dalam waktu pendek. Selain itu, dikarenakan batterai ini tidak dapat diisi ulang, pemakaian secara terus menerus dengan mengganti baterai baru akan menguras biaya yang cukup besar.Baterai Fuel Celladalah baterai dengan efisiensi energi tertinggi, yaitu 40 hingga 60 kali lipat Baterai Lithium Ion (Li-On) dan memiliki energi densitas 2-3 kali lipat Li-Ion (Perbandingan antara volume zat dengan energi yang dihasilkan, dengan demikian Baterai Fuel Cell dapat menghasilkan energi 2- 3 kali Li-On pada Volume yang sama). Baterai ini menggunakan methanol atau ethanol sebagai energi utamanya. Baterai ini tidak dapat diisi ulang, jika pada saatnya baterai ini habis, maka kita tinggal menggantinya dengan methanol atau ethanol baru. Baterai jenis ini cukup mahal, yaitu berkisar antara 350-400$USD.Baterai Akiadalah baterai yang cukup populer karena mudah dan murah untuk diproduksi. Baterai ini dapat diisi ulang dan dapat diaplikasikan secara luas. Untuk robot yang memiliki performansi besar dalam penggunaan motor atau solar, baterai ini menjadi pilihan yang baik. Baterai ini cukup murah dan mudah didapatkan. Kekurangan baterai ini adalah ukurannya yang cukup besar dan cukup berat, harus selalu dalam keadaan terisi ulang, dan tidak memiliki kecepatan pengosongan baterai (discharge) yang besar. Jika baterai ini tidak digunakan pada jangka waktu yang lama, maka baterai ini akan melakukan pengosongan (discharge) secara internal, sehingga Kita harus sering memastikan bahwa baterai ini dalam keadaan terisi ulang. Hindari penggunaan baterai pada suhu yang terlalu panas atau di bawah 0o C.Pengisian Ulang Baterai.Lakukan pengisian ulang baterai dengan teliti dan cermat. Pastikan bahwa tipe baterai yang digunakan sesuai dengan tipe charger yang digunakan. Pastikan bahwa arus yang dikeluarkan charger tidak terlalu besar karena berpotensi mengurangi umur baterai. (aria dan dipta)source :Wikipedia.com,societyofrobots.com