pengertian air

Upload: sastra-adhywiguna

Post on 12-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. Pengertian airSecara alamiah air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi yaitu selalu mengalami sirkulasi dan mengikuti daur.Daur hidrologi diberi batasan sebagai tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmosfer, penguapan dari tanah atau laut, kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi akumulasi di dalam tanah maupun tubuh air dan menguap kembali.Menurut Undang-undang tentang sumber daya air pada pasal 1, yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang diperlukan.Air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain, karakteristik tersebut antara lain :1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00 C (320 F) - 1000 C, air berwujud cair.2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik.3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap air.4. Air merupakan pelarut yang baik.5. Air memiliki tegangan permuakaan yang tinggi.6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.Air kita perlukan untuk proses hidup dalam tubuh kita, tumbuhan dan juga hewan. Sebagian besar tubuh kita, tumbuhan dan hewan terdiri atas air. Air juga kita perlukan untuk berbagai keperluan rumah tangga, pengairan pertanian, industri, rekreasi dan lain-lain. Dengan tidak tersedianya air dan sanitasi yang baik, biasanya golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah adalah yang paling menderita, karena bukan saja disebabkan oleh kurang adanya pengertian bagaiamana caranya untuk mengurangi pengaruh negatif yang disebabkan untuk tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat akibat pengaruh yang melemahkan dari kondisi hidup yang kurang sehat, sehingga mempengaruhi produktivitas dari mereka yang tidak mampu membiayai penyediaan sarana air bersih tersebut.Sumber air bermacam-macam, ada tiga sumber air yang paling banyak ditemukan, yakni air hujan, air permukaan, dan air tanah.1. Air PermukaanAir permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, dan sebagainya. Air permukaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu : (1). Perairan tergenang, dan (2). Badan air mengalir.

2. Air TanahAir tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan air tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi bukan satu-satunya sumber air minum. Maka kelayakan air tanah tersebut menjadi persoalan utama. Air tanah adalah air yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya sama dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004).Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997), mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).Pada dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui proses infiltrasi secara langsung maupun tidak langsung dari ais sungai, danau rawa, dan genangan air lainnya. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat didalam tanah dan melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida yang berasal dari proses biologis, yaitu dekomposisi bahan organik yang terlarut dalam air tanah.Menurut Totok Sutrisno (2004) air tanah terbagi atas :

1. Air tanah dangkalTerjadi karena daya proses peresapan air tanah. Lumpur akan tertahan , demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih, tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini berfungsi sebagai penyaring. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air minum, air tanah ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim.

2. Air tanah dalamAir tanah dalam terdapat setelah lapis rapat yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Kualitas dari air tanah dalam lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.

3. Mata airAdalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997:6) mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).

4. Air HujanHujan terjadi karena penguapan, terutama air pemukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan kemudian jatuh kepermukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung., misalnya pada saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguap sebelum mencapai permukaan bumi.Sebagian akan tertahan tanaman-tanaman dan oleh matahari diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang sampai di permukaan bumi, akan mengisi cekungan, kubangan dipermukaan bumidan sebagian akan mengalir pada permukaan bumi (Benyamin, 1997).

B. Pengelolaan Sumber daya Air

Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, malaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air. (UU No7, 2004). Pengelolaan sumber daya air mencakup kepentingan lintas sektoral dan lintas wilayah yang memerlukan keterpaduan untuk menjaga dan memanfaatkan sumber air. Pengelolaan sumber daya air dilakukan melalui koordinasi antara pemerintah daerah dan masyarakat.Menurut KepMenKes No. 907/MENKES/SK/VII/2002, bahwa setiap pengelola sumber daya air diwajibkan melakukan pengelolaan dan pengawasan sumber mata air, dengan cara :1. Menjamin air yang diproduksi memenuhi syarat-syarat kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang diproduksi2. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelola dari segala bentuk pencemaran sesuai denga peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melakukan pengelolaan terhadap sumber air yang memperoleh pengawasan dari pemerintah dan instansi terkait (Dinas Kesehatan).

Kelayakan airKelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air.

Kualitas air

1. Persyaratan FisikMenurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat sumber mata air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut :

a. KekeruhanAir yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.

b. Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

c. Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.

d. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang mengalami dekomoposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.

e. Temperaturnya normalAir yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20- 26 C). Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air.

f. Tidak mengandung zat padatanBahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 -105oC (Totok Sutrisno, 2004).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan fisik air adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Persyaratan Kualitas Air Bersih Secara FisikaParameterSatuanKadar Maksimum yang diperbolehkanKeterangan

Paraneter fisikTidak berbau dan berasa

WarnaTCU15

Rasa dan bau--

Temperatur0CSuhu udara 3oC

KekeruhanNTU5

Sumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:14)

2. Persyaratan kimiaKualiats air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kima sebagai berikut :a. pH netral.pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. Skala pH diukur dengan pH meter atau lakumus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH di bawah 7 berarti air bersifat asam, sedangkan bila di atas 7 bersifat basa (rasanya pahit).

b. Tidak mengandung bahan kimia beracun.Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida sulfida, fenolik

c. Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam. Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain.

d. Kesadahan rendah.Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion (kation) logam valensi dua. Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg.

e. Tidak mengandung bahan organik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan kimia air adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Persyaratan Kualitas Air Bersih Secara KimiaParameterSatuanKadar maksimum Keterangan

Antimonmg/L 0.005

Air Raksamg/L0.001

Arsenicmg/L0.01

Bariummg/L0.7

Boron mg/L0.3

Kadmiummg/L0.003

Kromium(Valensi 6)mg/L0.05

Tembaga mg/L2

Sianida mg/L0.07

Flouridamg/L1.5

Timbal mg/L0.01

Molybdenummg/L0.07

Nikel mg/L 0.02

Nitratmg/L 50

Nitri mg/L 3

Seleniummg/L 0.01

Sumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:9)

3. Persyaratan BakteriologisAir tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia (Totok Sutrisno, 2004). Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan Bakteriologis air adalah sebagai berikut :

ParameterSatuanKadar Maksimum yang diperbolehkanKeterangan

Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel 0

Tabel 4. Persyaratan Kualitas Air Bersih secara BakteriologisSumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:8)

Kuantitas Air

Kuantitas adalah jumlah atau banyaknya sesuatu ( EM Zul Fjri, dkk. 2000). Menurut I Wayan Sudiarsa (2004:27), permasalahan kuantitas air lebih menjurus pada kemampuan merosotnya daya dukung yang mengecil karena hal-hal berikut :

1. Eksploitasi berlebihanEksploitasi air yang berlebihan dapat mengakibatkan imbangan air melampaui daya dukungnya.2. Eksploitasi yang tidak tepat sasaranEksploitasi penggunaan air yang tidak tepat sasaran dan hanya mengejar kepentingan jangka pendek, misalnya pengeboran air tanah untuk irigasi.3. Pengrusakan daerah resapan airPengrusakan daerah resapan air, seperti hutan, yang menimbulkan puncak hidrograf yang tinggi dan berakibat menurunnya infiltrasi air untuk menjadi air tanah.4. Belum adanya konsistensi dan komitmen yang tinggi dari usaha-usaha konservasi air, walaupun dengan cara-cara yang sederhana

C. CARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR1. Persiapan(Tempat dan sifat bahan penyimpanan, kebersihan) Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel harus bersih, telah dibilas dengan air suling terlebih dahulu, kemudian dengan cairan yang akan mengisi botol tersebut. Perlakuan ini juga berlaku untuk alat yang akan digunakan dalam pengambilan sampel seperti misalnya: pipa, pompa dan lain-lain, harus bersih dan tidak boleh mengandung sis-sisa dari bekas sampel terdahulu. Terutama tumbuhnya lumut dan jamur harus di cegah. Perhatikan bahan alat pengambilan sampel, yang dapat larut dalam sampel, harus dicegah.2. Cara kerja :Berikut beberapa contoh cara kerja pada pengambilan sampel air. - Teknik pengambilan sampel air keran Bersihkan keran dari setiap benda yang menempel dengan menggunakan lap bersih. Membuka keran sehingga air mengalir secara maksimal selama 1-2 menit. Mensterilkan keran selama 1 menit dengan api dari kapas yang dicelupkan kedalam alkohol (kapas alkohol) dalam keadaan keran tertutup. Setelah pretreatmen selasi, sudah bisa melakukan pengambilan sampel dengan membuka keran terlebih dahulu. Membuka botol steril dari bungkusannya. Mengisi botol sambil memegang penutup yang masih terbungkus (steril) yang mukanya menghadap kebawah. Botol segera ditaruh dibawah air keran dan sisakan sedikit udara di dalam botol agar dapat dikocok pada saat akan diperiksa (sebelum dianalisa). Botol ditutup, tetapi bungkusan tutup botol dibuka terlebih dahulu dan botol langsung ditutup. Botol yang telah berisi sampel dibungkus kembali dengan menggunakan kertas kopi dan tali agar cahaya tidak langsung mengenai sampel air tersebut. - Teknik pengambilan sampel air sungai / danau Pegang botol pada bagian agak kebawah (1/2 bagian dari botol). Celupkan kedalam air sungai sedalam kira-kira 20 cm dengan bibir sedikit menghadap keatas, tetapi apabila ada aliran dalam air sungai / danau mulut botol harus menghadap arah datangnya aliran air. Bungkusan tutup botol baru dibuka dengan mukanya menghadap kebawah, lalu botol langsung ditutup. - Teknik pengambilan sampel air sumur Didekat sumur ikatkan batu dengan ukuran yang cukup dengan tali pada botol sampel. Ambil tali sepenjang 20 m yang digulung dan diikatkan pada botol. Turunkan botol kedalam sumur dengan pemberat batu. Lepas gulungan tali perlahan-lahan. Jangan biarkan botol menyentuh dinding sumur. Tenggelamkan botol sepenuhnya kedalam air sampai kedasar sumur. Setelah terisi, angkat tali keatas dan bila airnya penuh buang sebagian agar ada ruang udara. Segera tutup botol dengan penutup yang steril.3. Tempat penyimpananYang harus diperhatikan adalah: Besi, kuningan, perunggu dapat larut dalam sample air yang bersifat asam atau basa. Plastik dan karet dapat larut dalam air buangan yang mengandung pelarut organik (minyak & bensin). Sample pengambilan harus diisi hingga penuh dan ditutup dengan baik untuk menghindari kontak dengan udara. Tempatkan sample tersebut dalam kotak suasana dingin; yang dilengkapi es biasa atau es kering (cool box suhu 4oC)