pengendalian korosi pada pipa bawah tanah dengan metode anoda tumbal 1
DESCRIPTION
anoda tumbalTRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Proteksi Katodik Anoda Tumbal
Proteksi katodik metode anoda korban dapat dilakukan dengan
menghubungkan anoda korban terhadap material yang akan diproteksi. Material yang
akan diproteksi diatur agar berperan sebagai katoda dalam suatu sel korosi dan
pasangan yang dihubungkan adalah logam lain yang memiliki potensial yang lebih
negatif sehingga berperan sebagai anoda. Elektron akan mengalir dari anoda ke
katoda melalui kabel penghubung sehingga terjadi penerimaan elektron di katoda.
Dengan adanya penerimaan elektron tersebut, katoda mengalami reaksi reduksi dan
terproteksi dari proses korosi.
Gambar 3.1. Proteksi Katodik Metode Anoda Korban
Sumber : Peabody’s Control of Pipeline Corrosion, 2001
Sistem proteksi katodik anoda korban biasanya diterapkan pada perlindungan
tangki dalam tanah, jaringan pipa dalam tanah, jaringan kabel listrik dan komunikasi
dalam tanah, tangki air panas dan struktur kapal laut.
3.2. Jenis Anoda Korban dan Karakteristiknya
Penentuan material yang digunakan sebagai anoda korban dilakukan
berdasarkan kemampuan material tersebut dalam menurunkan potensial logam yang
diproteksi mencapai daerah imun dengan cara membanjiri struktur dengan arus searah
melalui lingkungan. Faktor lainnya yaitu biayanya murah, mampu dibentuk sesuai
ukuran, dan dapat terkorosi secara merata. Anoda korban yang biasa digunakan
adalah magnesium (Mg), seng (Zn), dan aluminium (Al).
Pemakaian anoda Mg digunakan untuk lingkungan yang mempunyai
resistivitas tinggi. Hal ini disebabkan pada lingkungan ini diperlukan anoda yang
tinggi keluaran arus per satuan berat dan potensial elektrodanya sangat negatif. Anoda
Mg banyak digunakan untuk memproteksi pipa dalam tanah.
Pemakaian anoda Al banyak digunakan di lingkungan air laut dan harganya
relatif murah dibandingkan anoda lain. Anoda Zn merupakan anoda korban yang
paling banyak digunakan di lingkungan air laut dan mempunyai efisiensi yang tinggi.
Tabel 1. Jenis Anoda dengan Resistivitas Lingkungan
Anoda Resistivitas Lingkungan (ohm/cm)
Aluminium (Al) < 150
Seng (Zn) 150 - 500
Magnesium (Mg) > 500
Sumber : Teknik Pengendalian Korosi
Tabel 2. Karakteristik Anoda Korban
Jenis
Anoda
Massa Jenis
(kg/dm3)
Potensial
(Volt/CSE)
Tegangan
Dorong (Volt)
Kapasitas
(AH/Kg)
Efisiensi
(%)
Al 1,7 1 – 1,7 0,6 – 0,8 2700 50
Zn 7,5 1,05 0,25 780 95
Mg 2,7 1,10 0,25 1230 95
Sumber : Teknik Pengendalian Korosi
3.3. Backfill Anoda Korban
Pemakaian anoda korban yang diterapkan untuk proteksi katodik di dalam
tanah perlu mengggunakan pembungkus yang disebut backfill. Backfill merupakan
kantung kecil yang berisi campuran material dengan komposisi 75% gypsum, 20%
bentonit, dan 5% natrium sulfat. Campuran ini menghasilkan resistivitas 50 ohm.cm
apabila campuran dijenuhkan dengan air. Backfill ini berfungsi untuk:
1) Memberikan lingkungan yang merata, sehingga keluaran (output) arus anoda
dapat diperkirakan tetap.
2) Menurunkan resistivitas dari fasa anoda dengan tanah.
3) Mencegah kontak langsung antara anoda dengan tanah.
3.4. Perancangan Instalasi Anoda Korban
Instalasi sistem proteksi anoda korban lebih sederhana dibandingkan dengan
sistem proteksi arus paksa. Proses instalasi anoda korban melibatkan penguburan
sebuah anoda paket tunggal di daerah saluran pipa, seperti yang terlihat pada.
Gambar 3.2. Instalasi Paket Anoda Tunggal
Paket anoda magnesium 17-lb, 20 lb, atau 32-lb dapat digunakan untuk jenis
aplikasi di dalam tanah dengan resistivitas tinggi, sedangkan anoda seng dapat
digunakan untuk resistivitas rendah. Untuk umur proteksi yang lebih lama,
dibutuhkan berat anoda yang lebih besar.
Ketika beberapa anoda magnesium atau seng harus dipasang pada satu lokasi,
biasanya pada pipa ter-coating, anoda dapat dihubungkan ke kawat header. Kawat
header harus dibawa ke testbox untuk pemantauan dan pengukuran potensial proteksi
secara periodik. Hal ini diilustrasikan oleh gambar 3.
Gambar 3.3. Instalasi Paket Anoda Gabungan
Anoda-anoda yang dipasang harus ditempatkan dalam susuan garis lurus
untuk ketahanan pemasangan. Posisi anoda dapat tegak lurus terhadap pipa, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar 3.3,atau sejajar dengan pipa. Jarak penempatan
anoda magnesium gabungan minimal harus 15 kaki dari pipa sedangkan untuk seng,
jarak ini dapat dikurangi sampai 5 kaki untuk kinerja optimal atau lebih dekat jika
terdapat sedikit ruang.
Jika area tempat pemasangan anoda sangat terbatas, anoda dapat ditempatkan
dalam lubang di samping pipa dengan lubang yang cukup dalam sehingga dapat
memberikan jarak yang sesuai antara pipa dan anoda. Hal ini diilustrasikan pada
gambar 3.4.
Gambar 3.4. Instalasi Paket Anoda di bawah Pipa
Untuk penempatan anoda gabungan dengan jenis instalasi ini diperlukan
lubang yang sangat dalam. Kedalaman yang disarankan adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.4. Hal ini dibenarkan oleh fakta bahwa dengan anoda
yang lebih dalam ke bumi (dengan resistivitas tanah baik) efek gradien potensial pada
pipa dapat menjadi kurang kuat dibandingkan dengan anoda yang lebih dekat ke
permukaan bumi dan pada jarak lateral yang sebanding dari pipa. Keuntungan lain
dari jenis instalasi ini adalah bahwa anoda yang ditempatkan secara dalam dapat
menghasilkan output arus yang merata, terkait dengan kelembaban tanah. Selain itu,
instalasi jenis ini dapat melindungi anoda dari kerusakan akibat penggalian
permukaan tanah untuk tujuan lain.
Tiga ilustrasi sebelumnya membahas mengenai penggunaan anoda paket
dimana setiap anoda dan material backfillnya dipasang sebagai satu kesatuan. Baik
anoda seng maupun magnesium sebagian tersedia dalam bentuk tanpa backfill. Untuk
pemasangan anoda dan backfill didalam sebuah lubang dapat ditunjukkan pada
Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Instalasi Anoda dengan Backfill Terpisah
Anoda dan backfill yang dipasang secara terpisah lebih sering digunakan
untuk instalasi anoda ganda daripada untuk instalasi anoda tunggal. Keuntungan dari
jenis instalasi ini adalah bahwa backfill yang dipasang secara terpisah dan dipadatkan
di sekitar anoda, benar-benar mengisi semua rongga di lubang anoda. Hal ini
meminimalkan kemungkinan backfill menjauh dari anoda dan mengurangi efektivitas
jangka panjang dari anoda. Kemungkinan ini lebih besar jika anoda paket digunakan,
karena ketika wadah backfill memburuk, backfill akan masuk ke dalam rongga yang
tanpa sadar mungkin telah tertinggal di sekitar atau di bawah paket.
Pada resistivitas tanah tertentu, anoda korban perlu dipasang secara horizontal
untuk kinerja yang efektif. Baik anoda paket maupun anoda terpisah dan backfill
dapat diinstal. Ketika menempatkan anoda paket secara horizontal di sebuah parit,
haruslah hati-hati ketika melakukan backfilling untuk memastikan bahwa tanah
benar-benar mengelilingi anoda paket, sehingga tidak ada ruang kosong. Tanah yang
ada kemudian dapat digunakan untuk mengurug backfill pada lubang tersebut (setelah
membuat semua koneksi timah anoda dan mengisolasinya).
3.5. Pemilihan Anoda Tumbal
Metoda perlindungan katodik ini dapat dikatakan berhasil baik, jika kita tepat
dalam memilih anoda yang akan dikorbankan. Secara kasar dapat dikatakan anoda
yang dikorbankan harus mempunyai kemudahan oksidasi lebih tinggi dari logam
yang akan dilindungi. Jadi berbagai alternative tentang anoda korban jika kita ingin
melindungi bahan yang terbuat dari besi baja adalah logam- logam yang memiliki
Potensial reduksi standart yang lebih kecil dari besi baja tersebut. Dengan demikian
maka logam yang dipasang dalam anoda akan mengalami oksidasi, dan air yang ada
di sekitar logam tersebut yang akan reduksi, yakni ditandai dengan munculnya
gelembung –gelembung gas (dari gas hydrogen) dan suasana system yang semakin
basa.
Reaksi yang terjadi adalah seperti berikut:
a. Anoda korban logam Aluminium:
Di Anoda: 2 Al (s) 2 Al3+ + 6 e Eo = 1,706 V
2 Al3+(aq) + 6 OH- 2 Al(OH)3 (s)
Di sekitar Katoda: 3 H2O(aq) + 6 e 3 H2(g) + 6 OH- Eo= 0,83 V
__________________________________________________
2 Al (s) + 6 H2O(aq) 3 H2(g) + 2 Al (OH)3 E1= -0,876 V
Kinerja anoda aluminium sangat dipengaruhi oleh komposisi kimianya. Anoda
aluminium tidak digunakan dalam keadaan murni, karena mudah membentuk lapisan
pasif. Untuk memperbaiki kinerjanya ditambahkan logam paduan indium.
b. Anoda korban logam Seng:
Di Anoda: Zn (s) Zn2+ + 2 e Eo = 0,76 V
Zn 2+(aq) + 2 OH- Zn (OH)2 (s)
Di sekitar Katoda: H2O(aq) + 2 e H2(g) + 2 OH- Eo= 0,83 V
________________________________________________
Zn (s) + H2O(aq) H2(g) + Zn (OH)2 E1= 0,07 V
c. Anoda korban logam Magnesium:
Di Anoda: Mg (s) Mg2+ + 2 e Eo = 2,375 V
Mg 2+(aq) + 2 OH- Mg (OH)2 (s)
Di sekitar Katoda: H2O(aq) + 2 e H2(g) + 2 OH- Eo= 0,83 V
________________________________________________
Mg (s) + H2O(aq) H2(g) + Mg (OH)2 E1= 1,545 V
Tabel 3. Perbandingan Tebal Pipa Setelah Diproteksi Anodik Selama 4 Minggu
Tebal Pipa
Mula-mula
Jenis
Anoda
KORBAN
Tebal Pipa Setelah Pengamatan (t) minggu
1 2 3 4
1,200 mm Aluminium 1,2000 mm 1,1999 mm 1,1998 mm 1,1997 mm
1,200 mm Seng 1,2000 mm 1,1998 mm 1,1996 mm 1,1995 mm
1,200 mm Magnesium 1,2000 mm 1,2000 mm 1,2000 mm 1,1999 mm
Dari data pengamatan yang ada, maka kita dapat menarik suatu benang merah
atau trend/ kecenderungan bahwa ternyata pipa besi baja yang diberi anoda korban
magnesium akan memiliki harga ketebalan pipa yang terbesar. Hal ini mengandung
suatu pengertian bahwa pada anoda korban logam magnesium, kelajuan reaksi
oksidasi atau proses perkaratan yang terjadi adalah yang terkecil.
Dari data pengamatan ternyata pipa besi baja yang diberi anoda korban
magnesium memiliki harga ketebalan pipa yang terbesar. Pada anoda korban logam
magnesium, kelajuan reaksi oksidasi atau proses perkaratan yang terjadi adalah yang
terkecil.
Persamaan- persamaan reaksi tersebut di atas menggambarkan bahwa Potensial
Redoks (reduksi oksidasi) yang terjadi adalah negatif. Secara termodinamik,
kespontanan suatu reaksi dilambangkan dengan energi bebas Gibs ( Δ G) yang
berharga positif. Secara matematik energi bebas Gibs dapat dituliskan :
Δ G = - n F E sell
Semakin besar energi bebas Gibs semakin spontan reaksi reduksi- oksidasi yang akan
terjadi. Jadi pada anoda korban logam magnesium, reaksi redoks paling mudah
terjadi. Artinya besi baja yang dilindungi akan lebih utuh/ awet, jika dibandingkan
dengan anoda korban pada 2 yang lainnya.
Kesimpulan
1. Perancangan instalasi anoda tumbal dilakukan dengan cara penguburan paket
anoda tumbal di sekitar daerah yang akan diproteksi.
2. Jenis anoda tumbal yang digunakan antara lain Mg, Al, dan Seng. Dimana Mg
untuk daerah resisvitas tinggi, Al dan Zn banyak di lingkungan air laut dan
mempunyai efisiensi tinggi.
3. Pada penggunaan anoda tumbal, logam yang dipasang dalam anoda akan
mengalami reaksi oksidasi, dan air yang ada di sekitar logam tersebut yang
akan mengalami reduksi yang ditandai dengan munculnya gelembung –
gelembung gas (dari gas hydrogen) dan suasana system yang semakin basa.
4. Logam besi yang dilindungi dengan anoda tumbal logam magnesium
memberikan kecepatan korosi yang paling lambat karena reaksi redoks lebih
mudah terjadi.
TAMBAHAN
Mengapa jika potensial elektrokimianya negatif lebih bagus?
Deret elektrokimia atau deret Volta adalah urutan logam-logam (ditambah
hidrogen) berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya.Umumnya deret volta
yang sering dipakai adalah adalah:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif ditempatkan
di bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang lebih positif
ditempatkan di bagian kanan.
Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
oksidasi)
Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
reduksi)
Salah satu metode untuk mencegah korosi antara lain dengan menghubungkan logam
(misalnya besi) dengan logam yang letaknya lebih kiri dari logam tersebut dalam
deret volta (misalnya magnesium) sehingga logam yang mempunyai potensial
elektrode yang lebih negatif lah yang akan mengalami oksidasi. Metode pencegahan
karat seperti ini disebut perlindungan katodik. Contoh lain dari perlindungan katodik
adalah pipa besi, tiang telepon, dan berbagai barang lain yang dilapisi dengan zink,
atau disebut Galvanisasi. Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya
tidak utuh. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink (posisinya
dalam deret Volta lebih ke kanan), maka besi yang kontak dengan zink akan
membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi
terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada
umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
Larutan garam suatu logam yang berada di bagian kiri dapat bereaksi dengan logam
yang berada di bagian kanan. Contohnya larutan FeCl3 (feri chloride) boleh mengikis
Cu (copper / tembaga).
Berikut adalah deret elektrokimia lengkap, diukur pada 298,15 K (25 °C):