pengenalan pabrik.docx

36
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya. Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara dengan tekanan tinggi, pada masing- masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula. Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan. Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain

Upload: devi-purnamasari

Post on 22-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengenalan pabrik.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan

udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita

temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan,

lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk

mengangkatnya.

Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara

dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja

kompresor pun bisa berbeda pula.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara

dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan

pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu

reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.

Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang

berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas

dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan

pengangkat berat yang bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan dalam

fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.

Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua

jenis kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama

adalah kompresor dengan metode krja positif displacement dan yang kedua

adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.

Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini?

Yang pertam, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini

bekerja dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat

Page 2: pengenalan pabrik.docx

yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam

dengan sendirinya akan naik.

Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan

sesuai dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif

displacement ini digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.

Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi

udara yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat

yang sama kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi

karena udara pada ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor

yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.

B.  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan kompresor ?

2.      Apa saja macam-macam kompresor ?

3.      Bagaimana merawat kompresor ?

C.  TUJUAN PENULISAN

1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.

2.      Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.

3.      Mengetahu bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

Page 3: pengenalan pabrik.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Klasifi kasi Kompresor

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,

yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo),

Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary,

sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan

ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:

1.    Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi

dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara

diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi

katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil,

Page 4: pengenalan pabrik.docx

sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak

kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di

atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung

penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah,

sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses

tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang

diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini

berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung

telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin

penggerak akan mati secara otomatis.

2. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara

yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian

didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi

oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan

(pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperature udara akan naik

selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan

memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan

misalnya dengan sistem udara atau dengan system air bersirkulasi.

Page 5: pengenalan pabrik.docx

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara

lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat

atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun

letak torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk

dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak

secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan

bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma

banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obatobatan dan kimia.

Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya

terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki

penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara

langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran

(diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang

akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

Page 6: pengenalan pabrik.docx

4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang

berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang

masuk dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai

bentuk yang pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya

tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara

secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke

dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding

silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya

akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang

tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau

diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.

5. Kompresor Sekrup (Screw)

Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau

bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya

Page 7: pengenalan pabrik.docx

berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi

lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling

bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini

dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-

roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi

dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.

6. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain

tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang

bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa

pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya

adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-

baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan

dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak

pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara

dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap

kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang

saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.

Page 8: pengenalan pabrik.docx

7. Kompresor Aliran (turbo compressor)

Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar.

Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara

aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu

roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara yang

diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energy bentuk tekanan.

8. Kompresor Aliran Radial

Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari

ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara

dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari

tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat

pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang

dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut maka akan

semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial

akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke

dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki

penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

Page 9: pengenalan pabrik.docx

9. Kompresor Aliran Aksial

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh

sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah

(sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat

rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini

mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan

yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada

sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya,

jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,

pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga

akan menghasilkan udara bertekanan.

B.  Penggerak Kompresor

Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga

kompresor dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering

digunakan biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambar 12.

Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor

Page 10: pengenalan pabrik.docx

bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase

atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan

bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non

stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan

oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung

stasionar (tidak berpindah-pindah).

C.  Komponen Kompresor

1.Kerangka (frame)

Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga

sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat

penampungan minyak pelumas.

2.Poros engkol (crank shaft)

Page 11: pengenalan pabrik.docx

Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak

balik (translasi).

3.Batang penghubung (connecting rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui

kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga

mampu menahan beban pada saat kompresi.

4. Kepala silang (cross head)

Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak.

Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.

Page 12: pengenalan pabrik.docx

5. Silinder (cylinder)

Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket

6. Liner silinder (cylinder liner)

Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses

ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.

Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear

cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.

8. Water Jacket

Page 13: pengenalan pabrik.docx

Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)

Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan

(suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).

10. Cincin torak ( piston rings)

Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak

dengan dinding liner silinder.

11. Batang Torak (piston rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)

Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara

bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin

penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment.

13. Ring Oil Scraper

Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame

14. Katup kompresor (compressor valve)

Page 14: pengenalan pabrik.docx

Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam

atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri

akibat adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan

bagian luar silinder.

D.  Kompresor Torak

Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip

kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten

(berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam

silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas

dinamakan piston / torak. Tekanan udara / gas yang keluar merupakan tekanan

discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.

1.      Prinsip Kerja Kompresor Torak

Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:

   Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol

dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan

perantaraan batang penghubung (connecting rod).

Page 15: pengenalan pabrik.docx

  Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang diteruskan

ke torak melalui batang torak (piston rod).

   Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan

tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam

suatu kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk

diagram P-V sebagai berikut :

Diagram P-V Kompresor Torak

Torak memulai langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan

gas dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di

dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan

di dalam pipa keluar, sehingga katup keluar pada kepala silinder akan terbuka.

Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan didorong keluar silinder pada tekanan

tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik akhir

gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.

Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan

kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya

harus sama dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa

sisa. Namun dalam praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar

Page 16: pengenalan pabrik.docx

tidak membentur kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan

pada katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri

langkah kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume

sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah

isapnya (bergerak kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di

atas torak berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap

baru mulai terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap

Ps. Disini pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini

berlangsung sampai titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa

volume gas yang diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs

melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah

(1) dan titik (4).

2.      Proses Kompresi Gas

Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara

yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.

a.       Kompresi Isotermal

Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang

diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga

temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini

dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga

temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi

isotermal (temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka

persamaan isotermal dari suatu gas sempurna adalah:

Page 17: pengenalan pabrik.docx

Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk

perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang

sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin

untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh

cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam

silinder.

b.      Kompresi Adiabatik

Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi

akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas.

Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah

terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat

sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam

pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume

dalam proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:

Page 18: pengenalan pabrik.docx

Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat

dilihat bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan

menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal. Karena

tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi dari pada

kompresi isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang

diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.

c.       Kompresi Politropik

Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses

isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik

karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang

sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi politropik.

Hubungan antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan

persamaan:

Page 19: pengenalan pabrik.docx

Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi

(kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada

pendinginan pada ruang kompresi (pada kompresor torak), maka harga n

terletak antara 1< n < k.

Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik

reversible maupun kondisi politropik.

E.  Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor Torak

1. Kapasitas Sebenarnya.

Dalam perhitungan kapasitas kompresor torak ditunjukan dalam jumlah

volume gas/udara yang sebernarnya yang masuk pada setiap tingkat kompresor

permenit dengan satuan Actual Cubic Feet per Minute (ACFM) atau Inlet Cubic

Feet per Minute (ICFM).

Kapasitas kompresor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Untuk Duplex Double Acting:

Dimana ;

Page 20: pengenalan pabrik.docx

a.       Efisiensi Volumetrik

Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara kapasitas yang masuk ke

dalam silinder dengan kapasitas perpindahan torak. Efisiensi volumetrik

dipengaruhi oleh:

-          Clearance silinder.

-          Perbandingan tekanan.

-          Faktor kompresibilitas.

Untuk kondisi sesungguhnya dimana terjadi losses pada katup masuk dan keluar

sebesar 3 %, maka efisiensi volumetrik dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Page 21: pengenalan pabrik.docx
Page 22: pengenalan pabrik.docx

2.      Daya Gas Kompresor (GHP)

Page 23: pengenalan pabrik.docx

Daya kompresor adalah daya poros yang digunakan untuk memampatkan

gas dalam silinder, yang dirumuskan : Daya = Kerja tiap satuan waktu.

Disini daya gas kompresor dihitung dengan proses politropik, yaitu

pemampatan gas yang berlangsung pada keadaan dimana seluruh parameter

berubah. (mendekati kondisi actual). Daya kompresor reciprocating satu tingkat

(Single Stage) dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a.       Gas Horse Power (GHP) :

b.Compressor Horse Power (CHP)

F.   Cara Merawat Kompresor

Page 24: pengenalan pabrik.docx

Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya

dengan benar, akan memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan

kompresor. Tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai

mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat

rusak.

Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam

menggunakan kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara

kompresor, harus merujuk kepada petunjuk manual yang telah disediakan

produsen dan telah disesuaikan dengan kapasitas, fungsi dan cara kerja

kompresor tersebut.

Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga

perlu perawatan yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai

dengan langkah-langkah yang dianjurkan dalam buku manual.

Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli

berada pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan

tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum

kompresor dinyalakan, atur trlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu

rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure

gauge sesuai dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang

berkekuatan 8 bar, maka motor akan mati ketika pressure gauge menunjukkan

angka 8 bar dan akan hidup kembali bila pressure gauge menunukkan angka 5

bar. Selain itu harus pula menjadi kebiasaan yaitu ketika selesai menggunakan

kompresor, maka angin yang masih tersisa di dalam tangki harus dibuang.

Page 25: pengenalan pabrik.docx

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor

secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu

Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive

Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan

Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.

Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ;

Kerangka (frame), Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting

rod), Kepala silang (cross head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder

liner), Front and rear cylinder cover, Water Jacket, Torak (piston), Cincin

torak ( piston rings), Batang Torak (piston rod), Cincin Penahan Gas (packing

rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).

Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive

displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan

mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder.

Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang

digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.

Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga

cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.

Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang

usia dari kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau

dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan

menyebabkan kompresor cepat rusak.

Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli

berada pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan

tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum

Page 26: pengenalan pabrik.docx

kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu

rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

B.  Saran

Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai

kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut

yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia

yang lebih lama.

Page 27: pengenalan pabrik.docx

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Subhan. (2010). Pengertian Kompresor. [on line] available at: http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html, acces on 13 Januari 2013

Anonim. (2013). Kompresor. [on line] available at: http://www.anneahira.com/kompresor.htm, acces on 13 Januari 2013

Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor. [on line] available at: http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utama-compressor-dan-fungsinya.html, acces on 13 Januari 2013