pengenalan bahan

40
PRAKTEK KERJA BATU (MASONRY) Oleh: Lia Muniar, ST

Upload: lia-muniar

Post on 02-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENALAN BAHAN

PRAKTEK KERJA BATU

(MASONRY)

Oleh:Lia Muniar, ST

Page 2: PENGENALAN BAHAN

PENGENALAN BAHAN

Bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat tanpa bahan campuran tambahan. Standar ukuran di Indonesia: 52 mm x 115 mm x 240 mm dan 50 mm x 110 mm x 230 mm.

Bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung dan dapat juga di buat dari gilingan batu. Agregat halus mempunyai gradasi 0 - 4 mm.

Page 3: PENGENALAN BAHAN

PENGENALAN BAHAN

Bahan pengikat utama dalam adukan. Semen mempunyai sifat membatu kalau terkena air atau udara lembab.

Berasal dari pembakaran batu kapur, kemian dilabur dengan air sehingga menjadi tepung. Sifat dari kapur adalah menyerap air, makanya kapur harus disimpan jauh dari kelembaban. Berfungsi menghomogenkan adukan mortar, merendam bata dan membersihkan pasangan sebelum disambung.

Page 4: PENGENALAN BAHAN

PENGENALAN ALAT

mendrop mortar pada saat memplester dinding dan untuk menghaluskan permukaan plesteran.

untuk mengambil dan meletakkan mortar dalam pemasangan.

mengukur ketegakan dan yang terakhir mengukur diagonal.

untuk menyedot pasir dari tanah dan mengaduk campuran material.

Page 5: PENGENALAN BAHAN

PENGENALAN ALAT

untuk menyetel kesikuan pada sudut-sudut pertemuan dinding.

untuk mencantolkan benang sebagai pedoman kelurusan dalam pemasangan bata.

untuk memukul benda dari bahan lunak atau keras tanpa merusak komponen yang dipukul.

untuk mengaduk material yang dikerjakan.

Page 6: PENGENALAN BAHAN

PENGENALAN ALAT

sebagai alat ukur.

untuk membersihkan dan membentuk siar pada pasangan bata.

untuk membersihkan bidang pekerjaan dari kotoran, debu atau tanah.

untuk mengambil air, menakari bahan, membawa adukan dll

Page 7: PENGENALAN BAHAN

PENGENALAN ALAT

untuk mengambil air, menakari bahan, membawa adukan dll

untuk meletakkan mortar sewaktu pemasangan bata.

menyaring pasir, semen dan kapur untuk mortar.

Tempat mengaduk mortar

Page 8: PENGENALAN BAHAN

KESELAMATAN KERJA

Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan. Selalu tepat waktu dalam pelaksanaan praktek. Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan

teratur ditempat pekerjaan. Gunakan alat sesuai fungsinya. Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh

instruktur. Bekerjalah menurut aturan langkah kerja. Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja. Jagalah kebersihan dan kerapian lokasi kerja saat bekerja dan

setelah selesai bekerja. Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Selalu bersikap sopan dan santun. Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing

di lapangan.

Page 9: PENGENALAN BAHAN

Prinsip kerja Mortar adalah adukan yang digunakan untuk

pemasangan bata yang berasal dari pencampuran pasir, semen, kapur dan air

Material tersebut dicampur dengan perbandingan tertentu, sehingga menghasilkan campuran yang baik.

Bahan-bahan campuran mortal harus memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Bahan – bahan penyusun Semen Pasir Air Kapur

PEMBUATAN MORTAR SECARA MANUAL

Page 10: PENGENALAN BAHAN

Sifat-sifat mortar yang baik Cukup plastis (konsistensi) dan enak

dikerjakan / dipasang (workability) Menghasilkan rekatan dan perletakan yang

baik dengan bata Dapat mengisi celah-celah dari bata dengan

rapat dan rata Memberikan kekuatan yang merata Sifat tahan lama

PEMBUATAN MORTAR SECARA MANUAL

Page 11: PENGENALAN BAHAN

Kegunaan mortar pada pasangan bata: Sebagai bahan pengikat antara bata yang

satu dengan bata yang lainnya Untuk menutup atau menghilangkan

permukaan bata yang tidak rata Untuk menyalurkan beban

Fungsi dari mortar dalam plesteran: Meratakan permukaan tembok sehingga

mudah untuk di cat Menambah keawetan pasangan bata

PEMBUATAN MORTAR SECARA MANUAL

Page 12: PENGENALAN BAHAN

Daftar alat Jolang Sekop Cangkul Ayakan Pasir Ember Gerobak dorong.

Daftar Bahan Pasir Semen Kapur Air

PEMBUATAN MORTAR SECARA MANUAL

Page 13: PENGENALAN BAHAN

Langkah kerja

Menyiapkan alat dan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan.

Mengayak pasir dan meletakkan di jolang dengan jumlah tertentu.

Memasukkan semen dan kapur yang telah ditakar kedalam jolang pasir. Dalam pekerjaan ini menggunakan perbandingan 1 kapur : 4 pasir dan 1/4 semen.

Mencampur pasir, semen, dan kapur dengan cangkul hingga semua material tersebut homogen.

Setelah bahan bercampur homogen, memasukkan air kedalam campuran secukupnya.

Mengaduk campuran hingga menjadi mortar yang homogen. Mengambil mortar dan menaruh ke dalam kotak spesi. Tempatkan kotak spesi kira - kira 60 - 80 cm dari bidang

pekerjaan yang dilaksanakan.

PEMBUATAN MORTAR SECARA MANUAL

Page 14: PENGENALAN BAHAN

GAMBAR KERJA

Page 15: PENGENALAN BAHAN

PASANGAN DINDING ½ BATA IKATAN BIASA

Daftar alat Daftar alat Jolang Pasir Sekop Semen Cangkul Kapur Ayakan Pasir Air Ember Batu bata Gerobak dorong.

Page 16: PENGENALAN BAHAN

PASANGAN DINDING ½ BATA IKATAN BIASA

Langkah kerja Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Tentukan tempat/lokasi pekerjaan. Buat garis pada lantai (layout), ukurkan panjang rata -rata bata

ditambah siar 1 cm sejumlah 6 bata. Ambil sendok spesi dan sebuah bata pasang melintang dengan

jarak satu sendok spesi atau 10-15 cm dari ujung pasangan, lalu datarkan dengan waterpass kearah panjang dan lebar.

kemudian pasang melintang pada ujung yang satu lagi dengan cara yang sama, tapi bata jangan di tekan dahulu.

Ambil tongkat ukur letakkan diatas kedua bata itu dengan posisi berdiri kearah lebarnya dan diatasnya letakkan waterpass, lihat posisi nivo, kalu belum ditengah berarti kedua bata itu belum datar, untuk mendatarkanya bata yang kedua tadi diturunkan atau dinaikkan sampai nivo waterpass berada tepat ditengah.

Page 17: PENGENALAN BAHAN

LANGKAH KERJA

Pasang block bobbyn dengan rentangan benang tegang.

Pada waktu memasang posisi kita berdiri adalah diantara bidang pasangan dan kotak spesi dengan posisi kotak spesi sebelah kanan dan bidang pasang sebelah kiri.

Pemasangan dilakukan, tangan kiri memegang bata dan tangan kanan memegang sendok spesi.

Kemudian letakan bata diatas spesi yang sudah disebarkan diatas pondasi, dengan sisi bata yang panjang sejajar dengan benang, untuk menyamakan kedataran bata dan benang, maka bata itu kita tekan kebawah sambil menggesek-gesekkannya kemuka dan kebelang hingga datar.

Pertemuan antar bata pertama dan bata kedua harus dibatasi oleh siar setebal 1cm.

Page 18: PENGENALAN BAHAN

LANGKAH KERJA

Untuk pemasangan bata selanjutnya, caranya sama dengan bata kedua dan begitu pula sampai selesai lapis pertama.

Bersihkan pasangan dan tempat sekelilingnya sebelum melanjutkan ke lapis berikutnya.

Kemudian untuk lapis kedua kita mulai bata setengah, dan sisinya dibuat tegak lurus dengan memakai waterpass. Kemudian datarkan juga dengan waterpass kearah panjang dan lebar.

Pasang ½ bata pada ujung satu lagi seperti tadi, dan sisinya dibuat tegak lurus dengan memakai waterpass. Kemudian datarkan juga dengan waterpass kearah panjang dan lebar.

Kemudian letakkan block bobbyn sebagai pedoman kedataran dan pasang lapisan bata kedua selanjutnya sampai selesai. Begitulah selanjutnya sampai lapis seterusnya selesai.

Serahkan pekerjaan kepada Instruktur setelah selesai.

Page 19: PENGENALAN BAHAN

Mistar/tongkat ukur

Waterpass

Spesi

Batu Kepala

Block Bobbyn

1. Pembuatan Layout

2. Pemasangan Bata Kepala

3. Pemasangan Block Bobbyn

4. Lapis Pertama Pemasangan 12 bata

5. Lapis Kedua Pemasangan 12 bata

6. Isometri

Bata 12

Nivo DiagonalNivo Horizontal

Nivo Vertikal

Benang

Bata Kepala

Page 20: PENGENALAN BAHAN

Ciri:

Dipasang secara strek dan kop

Adanya ukuran bata tiga perempat pada beberapa

lapisan

Kegunaan:

Pembuatan benteng

pembuatan dinding penahan

Ciri dan Kegunaan:

Pasangan Dinding 1 Bata Ikatan Jerman

Page 21: PENGENALAN BAHAN

Gambar pasangan 1 bata

Page 22: PENGENALAN BAHAN

Alat :Sendok semen, Waterpass, Meteran/Tongkat ukur, Pensil/KapurGerobak dorong, Block/Line bobbyn, Ember, Kotak spesi, Sekop/cangkul, Ayakan pasir, Sikat kawat.

Bahan :Batu bata, Pasir, Kapur, Air

Alat dan bahan:

Page 23: PENGENALAN BAHAN

1. Persiapkaan bahan-bahan yang dibutuhkan.2. Tentukan tempat/lokasi pekerjaan.3. Buat garis pada lantai (layout), ukurkan lebar rata-rata

bata ditambah siar 0,5-0,8 cm sejumlah 11 bata. 4. Ambil sendok spesi dan sebuah bata pasang melintang

dengan jarak satu sendok spesi atau 10-15 cm dari ujung pasangan, cek tebal spesi dengan jointer (lebar jointer 1 cm) lalu datarkan dengan waterpass kearah panjang dan lebar, kemudian pasang melintang pada ujung yang satu lagi dengan cara yang sama.

Langkah kerja:

Page 24: PENGENALAN BAHAN

5. Pasang block bobbyn dengan rentangan benang tegang, hamparkan adukan pada alas lantai dengan rata kemudian pasang bata lurus benang kepala.

6. Memasang bata melintang pada lapisan pertama.7. Untuk memasang lapisan kedua ini pertama dengan

memasang bata 3/4 dan sisinya dibuat tegak lurus dengan memakai waterpass. Pada akhir pemasangan juga dipasang bata 3/4 dan juga dibuat tegak lurus dengan memakai waterpass. Kemudian datarkan juga dengan waterpass kearah panjang dan lebar.

8. Kemudian letakkan block bobbyn sebagai pedoman kedataran dan pasang lapisan bata kedua selanjutnya sampai selesai. Begitulah selanjutnya sampai lapis seterusnya selesai.

Langkah kerja:

Page 25: PENGENALAN BAHAN

7. Pada akhirnya akan kita dapat dimana lapisan pertama

akan sama dengan lapisan ketiga, kelima. Dan lapisan

kedua sama dengan lapisan keempat. Begitu seterusnya

sampai lapis yang direncanakan selesai.

8. Serahkan pekerjaan kepada Instruktur setelah selesai.

Langkah kerja:

Page 26: PENGENALAN BAHAN

Gambar kerja:

Page 27: PENGENALAN BAHAN

Pasangan Bata Gigi jatuh

Pasangan gigi jatuh ini biasa digunakan pada saat pelaksanaan kerja setengah selesai dan hendak dilaksanakan pada keesokan harinya. Pada saat pemasangan bata gigi jatuh ini dilakukan kedua sisinya harus benar– benar terukur kemiringannya.

Pasangan batu lapis pertama akan sama dengan pasangan batu bata lapis ketiga, sedangkan pasangan bata lapis kedua akan sama dengan pasangan bata lapis keemapat, begitu seterusnya

Page 28: PENGENALAN BAHAN

Alat :Sendok semen, Waterpass, Meteran/Tongkat ukur, Pensil/KapurGerobak dorong, Block/Line bobbyn, Ember, Kotak spesi, Sekop/cangkul, Ayakan pasir, Sikat kawat. Siku

Bahan :Batu bata, Pasir, Kapur, Air

Alat dan bahan:

Page 29: PENGENALAN BAHAN

Gambar Kerja

1. Membuat layout

2.Lapis pertama

3.Lapis kedua

4. Isometris lapis pertama dan kedua

5. Isometris pasangan bata gigi jatuh

siku-siku

Page 30: PENGENALAN BAHAN

Langkah Kerja• Menyiapkan alat dan perlengkapan-perlengkapan yang

diperlukan.• Menentukan layout pekerjaan yang akan dilaksanakan. Garis

yang bersilangan harus dalam benar-benar dalam keadaan siku.• Ambil sendok spesi dan sebuah bata pasang melintang dengan

jarak satu sendok spesi atau 10-15 cm dari ujung pasangan, cek tebal spesi dengan jointer (lebar jointer 1 cm) lalu datarkan dengan waterpass kearah panjang dan lebar, kemudian pasang melintang pada ujung-ujung yang lain dengan cara yang sama.

• Dikedua sisi lain dari pasangan gigi jatuh dipasang pasangan ½ batu.

• Dikedua sisi pasangan gigi jatuh, ujungnya tetap dipasang bata utuh yang dimana semakin keatas lapisan, bata dikurang satu persatu.

• Dipertemuan 2 dinding terbentuk sudut siku diempat sisi dinding dan dipasang bata ¾ ditengah dinding pasangan bata.

• Dikedua sisi pasangan gigi jatuh harus benar – benar terukur kemiringan dan seimbang sampai ke lapisan paling atas.

• Serahkan pekerjaan kepada Instruktur setelah selesai.

Page 31: PENGENALAN BAHAN

Plesteran

Pada prinsipnya penerapan pekerjaan plesteran pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan penampilan permukaan dan secara konstruktif juga ditujukan untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas, dan lainnya. Bahan plesteran yang umum digunakan adalah menggunakan mortar yang juga sering disebut dengan plesteran.

Page 32: PENGENALAN BAHAN

PERSIAPAN PLESTERAN

Page 33: PENGENALAN BAHAN

DASAR TEORI

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memplester : Mutu bahan Komposisi adukan bahan yang tepat Teknik plesteran yang benar Perawatan plesteran

Fungsi dari plesteran : Untuk keindahan, kenyamanan dan memperkuat / memperkokoh

pasangan dinding.

Kerusakan- kerusakan yang sering timbul pada plesteran : Retak-retak yang disebabkan oleh adukan yang tidak tepat dan

proses dari pengerjaan yang kurang baik. Melepuh dan kurang mengembang disebabkan terkena sinar

matahari langsung dan tembok menyusut. Lunak dan banyak mengandung butiran yang keras yang

disebabkan oleh pasir atau semen yang tak di ayak.

Page 34: PENGENALAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

Sendok spesi Kotak spesi / jolang Ember Ruskam kayu Ruskam plastik Benang Ayakan Meteran Cangkul/Sekop Waterpass

Semen Pasir Kapur Air

Page 35: PENGENALAN BAHAN

LANGKAH - LANGKAH KERJA

Memeriksa kelurusan, ketegakan dan kedataran dinding yang akan diplesterkan

Membersihkan dinding yang akan diplasterkan

Jika dinding tidak lurus, tentukan plesteran kepala sebagai acuan tebal plesteran

Page 36: PENGENALAN BAHAN

LANGKAH - LANGKAH KERJA

Mulailah mengerjakan plasteran pada dinding yang telah disiapkan

Lapisan pertama disebut lapisan penghubung setebal 5 mm. Mortar dibuat dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir

Lapisan kedua disebut lapisan perata setebal 12 mm. Mortar dibuat dengan perbandingan 1 semen : 1 kapur : 6 pasir

Lapisan finishing atau lapisan terakhir dibuat setebal 3 mm. Mortar dibuat dengan perbandingan 1 semen : 2 kapur : 2 pasir halus1

Page 37: PENGENALAN BAHAN

Pemasangan keramik

Pada prinsipnya penerapan pekerjaan plesteran pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan penampilan permukaan dan secara konstruktif juga ditujukan untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas, dan lainnya. Bahan plesteran yang umum digunakan adalah menggunakan mortar yang juga sering disebut dengan plesteran.

Page 38: PENGENALAN BAHAN

Pemasangan keramik tidak bergelombang Jarak nut keramik sama, lurus dan sejajar Spesi keramik terisi penuh , untuk

mengujinya depat dengan melakukan pengetukan pada keramik

Nut keramik dinding harus menyambung dengan nut keramik lantai

Penempatan nut keramik harus rapi.

Page 39: PENGENALAN BAHAN

Gambar Kerja

Page 40: PENGENALAN BAHAN

GAMBAR KERJA