pengenalan alat dan bahan eko

40
1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN PENGENALAN BUDAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Nama Anggota: Ayu Novi Rianti (1157040008) Chansa Luthfia Hirzi (1157040011) Eko Sumiyanto (1157040019) JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

Upload: eko-sumiyanto

Post on 17-Feb-2016

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN

PENGENALAN BUDAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA (K3)

Nama Anggota:

Ayu Novi Rianti (1157040008)

Chansa Luthfia Hirzi (1157040011)

Eko Sumiyanto (1157040019)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2015

Page 2: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

2

Page 3: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

3

NAMA : EKO SUMIYANTO

KELAS : KIMIA 1A

NIM : 1157040019

A. TUJUAN mengenal dan alat-alat kimia kepada mahasiswa

mengetahui Fungsi dan cara kerja alat-alat kimia yang ada di laboratorium

mampu menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja K3 di laboratorium

dengan baik dan benar

B. TEORI DASAR

Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga

akan melakukan kita juga akan melakukan langkah-langkah yang hampir sama

seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut

penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dilakukan

di laboratorium dimana sifat - sifat dapat diteliti dalam kondisi terkontrol, jadi

hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999: 5).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami

cara kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari

kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-

masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna

(Walton, 1998).

Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam

diantaranya alat pemanas yang terdiri dari kompor gas, kaki tiga, segitiga

perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cangkir porselen dan

piring porselen). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan

alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas

diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas

Page 4: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

4

ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan

buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong,

semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga

memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk

memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000: 110).

Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat

yang akan digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya

membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat

tersebut apa ada yang cacat atau rusak. Untuk memindahkan zat-zat kimia yang

berwujud cair kita sering menghadapi suatu kesulitan yang mungkin

disebabkan oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukan volume

cairan itu dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang

gunanya untuk memindahkan volume cairan (Arifin, 1996: 9).

Analisis tidak dapat dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat

kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang

analisis. Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari

oleh lapisan tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam

suatu wadah yang terkontaminasi, air tidak terbuang secara seragam dari

permukaan kaca, tetapi menyisakan tetesan yang kecil, yang merepotkan atau

kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sisir seperti

Bekker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen

sintetik. Pipet, buret, atau labu volumetri mungkin membutuhkan larutan

deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih

membuang airnya secara seragam, mungkin perlu digunakan larutan pembersih,

yang sifat oksidasi kuatnya dapat memastikan kebersihan permukaan kaca

keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu hendaknya dibilas beberapa kali

dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling, dan akhirnya mengering

sendiri. (Day dan Underwood, 1999: 577-578).

Page 5: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

5

Dalam pengukuran harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan pengkuran

dengan alat ukur terutama jenis ukur, misalnya mengukur massa zat dalam

satuan gram sedangkan timbangan analitis sampai miligram. Jika sejumlah zat

ditimbang dengan kedua timbangan maka didalam jumlah angka yang berbeda.

Jumlah digit dari pengukuran yang menyangkut masalah kecermatan dan

ketelitian (Syukri, 1994: 4).

Kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di

laboratorium. Data yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis, tetapi

mungkin juga tidak. Jika tidak, berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada

percobaan atau hipotesisnya yang keliru. Ada hipotesis, seperti yang

dirumuskan Einstein, belum dapat diuji kebenarannya sampai saat ini, karena

keterbatasan alat dan kemampuan manusia. Suatu penelitian membutuhkan

dana, tenaga dan waktu yang banyak, maka kesalahan hipotesis akan

mengakibatkan percobaan yang dilakukan sia-sia. Oleh karena itu

penanganannya harus sesuai dengan petunjuk. Demikian juga dengan

pemakaian alat laboratorium yang sebagian terbuat dari gelas yang mudah

pecah (Syukri, 1999: 3).

Sebelum praktikan memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal berikut ini:

A. Persiapan

Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, perhatikan dan persiapkan

hal-hal berikut ini:

1. Jas laboratorium

2. Kacamata laboratorium

3. Sarung tangan laboratorium

4. Kertas kerja

B. Materi Praktikum

Materi yang akan dipraktikumkan harus sudah dipelajari terlebih dahulu.

Page 6: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

6

Praktikan harus sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan

yang diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin

terjadi.

C. Keamanan di Laboratorium

Selama berada di laboratorium, praktikan harus menjaga ketertiban,

keselamatan diri dan orang lain. Jangan melakukan sesuatu, misalnya

mencampur bahan kimia yang tidak Anda pahami dengan baik, apalagi diluar

prosedur percobaan. Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi kepada dosen

atau guru pembimbing.

D. Beberapa Indikator atau Larangan

Berikut ini beberapa petunjuk atau larangan umum yang harus

diperhatikan setiap kali melakukan percobaan. Perhatikanlah petunjuk umum

dan petunjuk khusus pada setiap percobaan yang ada dikertas kerja. Selain itu

eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains.

Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda

nyata dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak

melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang

memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik

awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik

laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam

pengajaran sains sebagai produk ini.

(Wahyudi, 2011).

Page 7: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

7

C. ALAT dan BAHAN

No Nama Alat Nama Bahan

1. Pipet Volum Asam klorida

2. Pipet Ukur Asam asetat

3. Labu ukur Tersier butanol

4. Gelas ukur phenlylhidrazin

5. Gelas beker napthalin

6. Buret Barium carbonat

7. Erlemnyer Calcium sulfate dihidrat

8. Tabung reaksi Kupfer (II)asetat

9. Corong Diamonium oksalat

10. Timbangan analitik Potassium iodide

11. Gelas arloji Kalium nitrat

12. Spatula Ammonia

13. Pipet tetes Ammonium sulfate

14. Spektofotometer dan kuvet Aseton

15. Desikator Asam oksalat

16. Oven Kalium dikromat

17. Rak tabung reaksi Hydrogen peroxide

18. Purnace Gliserin

19. Lemari asam Asam fosfat

20. Lumpang dan alu Asam nitrat

Page 8: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

8

D. DAFTAR NAMA ALAT ALAT DI LABORATORIUM

No. Nama dan Gambar

Alat

Fungsi dan Cara Penggunaan

Alat

Keterangan

1 Gelas kimia Fungsi :

1. menampung zat kimia

2. menampung cairan

3. media pemanasan cairan

cara penggunaan:

1. masukkan zat kimia yang berupa

cairan atau pada tahun ke dalam

gelas kimia

gelas kaca

2 Kawat kasa Fungsi :

1. digunakan sebagai alat dalam

penyebaran panas yang berasal

dari suatu pembakar

Cara penggunaan:

1. Letakkan kawat kasa di atas kaki

mirip seperti Saringan

yang terbuat dari kawat

Page 9: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

9

tiga selalu panas kan juga

pembakar yang umumnya dari

spiritus

3 Gelas ukur Fungsi :

1. untuk mengukur volume larutan

tidak memerlukan ketelitian tinggi

dalam jumlah tertentu

Cara penggunaan:

1. masukkan larutan yang akan

diukur ke dalam gelas lalu

lakukanlah yang ukuran larutan

tersebut

Gelas Kaca

4 Corong Fungsi :

1. untuk menyaring cairan kimia

2. untuk lebih mengepaskan larutan

saat larutan dimasukkan ke dalam

suatu gelas ukur agar tidak

berceceran

seperti corong yang

digunakan untuk

membantu memasukkan

Page 10: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

10

Cara penggunaan:

1. masukkan campuran bahan kimia

ke dalam corong lalu saringlah

bahan kimia tersebut ke dalam

corong

minyak tanah pada

suatu sorong, namun

terbuat dadi kaca dan

ukurannya jauh lebih

kecil

5 Batang pengaduk Fungsi :

1. digunakan untuk mengaduk cairan

di dalam gelas kimia

Cara penggunaan:

1. Aduklah larutan yang sudah

tersedia di gelas kimia

menggunakan batang pengaduk

berbentuk batang yang

terbuat dari kaca

6 Kaki tiga Fungsi :

1. digunakan untuk menahan kawat

kasa dalam pemanasan

Cara penggunaan:

1. simpan kawat kasa di atas kaki

tiga

penyangga yang terbuat

dari semacam besi

Page 11: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

11

7 Cawan petri Fungsi :

1. digunakan untuk menguapkan

larutan

Cara penggunaan:

1. dalam suatu percobaan simpan

larutan pada cawan petri

8 Plat tetes Fungsi :

1. untuk menguji suatu zat dalam

jumlah kecil

Cara penggunaan:

1. teteskan zat yang akan diuji pada

bulatan yang ada di plat tetes

berbentuk persegi

panjang dan terdapat

bulatan bulatn di

tengahnya

9 Tabung reaksi Fungsi :

1. untuk memisahkan endapan dan

Page 12: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

12

larutan bisa juga untuk

mereaksikan larutan

Cara penggunaan:

1. masukkan zat ke dalam tabung

sentrifuge kocok terlebih dahulu

seperti gelas mini yang

terbuat dari kaca

10 Kaca arloji Fungsi :

1. untuk menyimpan suatu zat yang

akan diuapkan

2. sebagai penutup gelas kimia saat

memanaskan sample

Cara penggunaan:

1. Letakkan kerja Roji di atas gelas

kimia saat memanaskan sample

berbentuk seperti

kepiting yang terbelah

dua atau dua bagian

keping yang terbuat dari

kaca

11 Spatula Fungsi :

1. untuk mengambil zat kimia

berbentuk padatan

2. untuk mengaduk larutan

Cara penggunaan:

Page 13: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

13

1. zat kimia dengan menggunakan

spatula lalu masukkan ke dalam

gelas kimia dan aduk larutan

menggunakan spatula

terbuat dari besi

12 Ball Filler Fungsi :

1. untuk mengambil atau menyedot

cairan dan memompa cairan

Cara penggunaan:

1. masukkan pipet seukuran tekkan

habis filler sampai Kempis

dengan menggunakan bulatan A

sesudah pipet dimasukkan cairan

tekan tombol untuk menyedot

terbuat dari karet

13 Desikator Fungsi :

1. untuk menguapkan air dari sampel

yang sudah panas

Cara penggunaan:

1. masukkan cawan yang sudah

dipanaskan ke dalam desikator

tunggu sampai 15 menit angkat

lalu timbang

14 Labu erlenmeyer Fungsi :

1. untuk menyimpan dan

memanaskan larutan

Cara penggunaan:

1. simpanlah larutan ke dalam labu

seperti gelas berbentuk

labu yang terbuat dari

Page 14: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

14

Erlenmeyer kemudian panaskan

larutan tersebut

kaca

15 Lumpangdan halu Fungsi :

1. untuk menghancurkan,

menghaluskan padatan, dan

mencampurkan padatan

Cara penggunaan:

1. masukkan bahan kimia yang

berupa padatan ke dalam lumpang

lalu hancurkan dengan

menggunakan halu dan padatan

pun akan tercampur

seperti lumpang dan alu

pada umumnya tetapi

ukurannya lebih kecil

bahan pembuatnya dari

keramik atau tanah liat

16 Buret Fungsi :

1. untuk mengeluarkan larutan

dengan volume tertentu biasanya

digunakan untuk titrasi

Cara penggunaan:

1. keluarkan larutan dari dalam

Buret dengan cara membuka kran

yang terdapat pada buret

seperti tabung reaksi

dan terbuat dari kaca

yang dibatasi oleh kran

Page 15: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

15

17 Termometer Fungsi :

1. untuk mengukur suhu atau

perubahan suhu

Cara penggunaan:

1. masukkan thermometer ke dalam

cairan yang akan diukur suhunya

nanti akan terlihat Berapa ukuran

suhunya

terbuat dari kaca yang

diisi cairan atau larutan

Raksa

18 Botol semprot Fungsi :

1. untuk menyimpan aquades dan

membersihkan antara cairan dan

padatan

Page 16: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

16

Cara penggunaan:

1. semprotkan aquades ke alat yang

Akan dibersihkan

terbuat dari plastik

19 Piknometer Fungsi :

1. untuk menentukan berat atau

massa jenis

Cara penggunaan:

1. masukkan zat yang akan diuji

Biasanya berupa cairan timbang

piknometer pada neraca

20

Tak tabung reaksi Fungsi :

1. untuk menyimpan tabung reaksi

Cara penggunaan:

Page 17: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

17

1. simpan tabung reaksi pada lubang

rak tabung reaksi

terbuat dari kayu

A. DAFTAR SIMBOL SIMBOL BAHAYA

No Gambar Dan Lambang KeteranganTindakan Dan Contoh Bahan

Kimia

1. coorosive (C) Bahan yang bersifat korosif dapat

merusak jaringan hidup,

menyenbabkan iritasi pada kulit,

menyebabkan gatal-gatal, kulit

mengelupas.

Hindari kontak langsung pada

kulit, dan benda- benda yang

bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH

(72%)

Page 18: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

18

2. Toxic (T) Bahan yang bersifat racun, dapat

menyebabkan sakit serius, bahkan

kematian bila tertelan dan terhirup.

Jangan ditelan dan jangan

dihirup, hindari kontak lagsung

dengan kulit.

Contoh : methanol, benzene.

3. very toxic (T+) bahan yang bersifat sangat beracun

dan lebih sangat berbahaya bagi

kesehatan juga menyebabkan sakit

kronis hingga kematian.

hindari kontak langsung dengan

tubuh, dan alat pernafasan.

contoh : klaium sianida, atripin.

4. explosive (E) Bahan kimia yang mudah meledak,

dengan adanya panas atau percikan

bunga api, gesekan atau benturan.

Hindari pukulan, atau benturan,

gesekan, pemanasan, ataus

sumber nyala lain Bahkan tanpa

oksigen.

Contoh: KCIO3

5. dangerous for the

environment

(N)

Bahan kimia yang berbahaya bagi

satu / beberapa komponen dan dapat

menyebabkan kerusakan ekosistem.

Hindari bercampur dengan

lingkungan yang dapat

membahayakan mahluk hidup.

Contoh : petroleum bensin,

tetraklorometan.

6. irritant (Xi) Bahan yang dapat menyebabkan

gatal-gatal, iritasi.

Hindari kontak langsung dengan

kulit.

Contoh : NaOH, C6H6OH, Cl2

7. oxidizing (O) Bahan kimia bersifat pengoksidasi,

dapat menyebabkan kebakaran,

dengan menghasilkan panas saat

kontak dengan bahan organic dan

bahan pereduksi.

Hindari dari panas dan reduktor.

Contoh : hydrogen peroksida,

kaliu perklorat.

8. poison Simbol yang digunakan pada

transportasi dan penyimpanan bahan-

bahan yang beracun (belum tentu

Contoh : cyanohydrin, carbon

tetraklorida.

Page 19: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

19

gas).

9. Poison gas Symbol yang digunakan pada

transportasi, dan penyimpanan

material gas sberacun.

Jauhkan dari pernafasan kita.

Contoh : Chlorin, metil bromide,

nitrit oxide.

10. falammable Bahan kimia yang mempunyai titik

nyalal rendah,mudah terbakar

dengan api busen, permukaan metal

panas ayau loncatan bunga api.

Jauhkan dari benda-benda yang

berpotensimengeluarkan api.

Contoh: minyal terpentin

11. highly flammable (F) Mudah terbakar di bawah kondisi

atmosferik biasa atau mempunyai

titik nyala rendah dan mudah

terbakar di bawah pengaruh lembab.

Hindari dari sumber api, api

terbuka dan pengaruh,

kelembapan tertentu.

Contoh: aseton, logam natrrium

12. extremely falmmable

(F+)

Bahan kimia yang amat mudah

terbakar berupa gas dan udara yan

membentuk suatu campuran yang

mudah meledak.

Jauhkan dari campuran udara

dan api.

Contoh: dtil eter (cair), propane

(gas)

13. flammable gas Simbol pengaman yang digunakan

untuk tempat penyimpanan material

gas yang mudah terbakar.

Jauhkan darinpanas dan percikan

api.

Contoh: LPG, hydrogen,

acetylene

14. Organic peroxide Symbol keamana bahan kimia dalam

transportasi dan penyimpanan

peroksida organic.

Coontoh : benzole peroxide,

dietyl pedicarbonate

15. oxidizer Material yang mudah menimbulakn

api ketika kontak dengan material

lain yang mudah terbakar dan dapat

menimbulkan ledakan.

Contoh : calcium hypoclorit,

sodium peroxide, ammonium

docromate.

Page 20: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

20

B. DAFTAR NAMA SENYAWA KIMIA YANG ADA DI LABORATORIUM

No. Nama senyawa Rumus kimia Sifat fisik Sifat kimia Keterangan

1. Kalium nitrat KNO3

Solid (padat

kristal), berwarna

putih, berbau, titik

didih 400C, berat

molekul 101,9

g/mol.

Mudah larut dalam

air panas dan air

dingin, larut dalam

dietil eter,

ammonia cair.

Bersifat irritant

dan toxic

2.Calcium sulfat

dihidrat

CaSO4 +

2H2O

Padatan, berwarna

putih, tidak larut

dalam air, pH di air

5-8

Gypsum sintetik

harus dihindari

dari senyawa

asam, posfor dan

logam alumunium.

Bersifat toxic

3. ammonia NH3

Berat molekul

17,03 g/mol titik

didih -33,35%, titik

beku -77,7%

Larut dalam air

membentuk

NH4OH, bersifat

hygroskopis

menyerap air.

Bersifat toxic

gas, dan korosif.

4.Ammonium

sulfat(NH4)2 SO4

Berbentuk Kristal

putih, pH 5, berat

molekul 132,14

g/mol, titik lebur

5120C,

terdekomposisi

2800C

Pada sistem

terbuka mulai

terdekomposisi

pada 1000C

menghasilkan NH3

dan ammonium

bisulfat NH4 HSO4

Bersifat irritant

5. Asam klorida HCl

Cairan, tak

berwarna, warna

nyala kuning, titik

didih 1080C

Larut dalam air

panas dan air

dingin dan dietil

eter.

Bersifat sangat

korosif.

6. Asam asetat CH3COOH Cairan, tidak Bereaksi dengan Bersifat korrosif

Page 21: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

21

berwarna, bau

tajam, titik lebur

170C dan titik didih

1160C-1180C

alcohol

menghasilkan

ester.

dan fammable.

7. Asam sulfate H2SO4

Cairan, tak

berwarna, titik didih

2700C dan titik

beku 10,490C,

terdekomposisi

3400C

Larut dalam air

dingin dan air

panas

Bersifat

higroskopik,

oksidator dan

termasuk asam

kuat.

8. Asam nitrat HNO3

Cairan dan tidak

berwarna

Kepekatannya

sampai 65%

(14M)

Merupakan

oksidator dan

termasuk asam

kuat.

9. Aseton CH3COCH3

Cairan, tidak

berwarna, mudah

terbakar.

Digunakan sebagai

pelarut

Bersifat irritant

10. Asam oksalat H2C2O4.2H2O

Berbentuk Kristal,

tidak berwarna

Bisa larut dalam

air

Bersifat toxic.

11. Asam fosfat H3PO4

Berupa cairan, tidak

berwarna, dan

kental.

Merupakan

senyawa yang

stabil dan

mengandung unsur

besi

Termasuk asam

lemah yang

korrosif.

12.Hydrogen

peroxideH2O2

Berupa cairan yang

tidak berwarna.

Mudah terurai.

13. Kalium dikromat K2Cr2O7

Berupa padatan

yang tidak berwarna

Larut dalam air Digunakan

sebagai

indokator.

Page 22: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

22

14. Gliserin C3H5(OH)3

Berupa cairan yang

tidak berwarna dan

kental

Digunakan sebagai

bahan peledak.

15. Kalsium oksida CaO

Merupakan padatan,

berwarna putih

Bereaksi dengan

air, dan

menimbulkan

panas.

Digunakan

sebagai bahan

pengering.

C. Budaya Kesehatan dan Keselematan Kerja (K3) Dalam Praktikum kimia

Praktikum Kimia merupakan praktikum yang dilaksanakan di laboratorium kimia

dengan aktivitas yang sebagian besar melibatkan bahan kimia. Bahan kimia terdiri dari

berbagai ragam dengan karakter yang sangat bervariasi dan bahkan beberapa di antaranya

banyak yang memiliki risiko bahaya. Untuk menghindari bahaya bahan kimia hendaknya

para mahasiswa dapat memahami dan mengimplementasikan budaya Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium kimia.

Keterampilan bekerja di laboratorium dapat diperoleh mahasiswa melalui kegiatan

praktikum. Semakin sering dan serius mahasiswa bekerja di laboratorium maka mereka

akan semakin terampil. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran

penelitian tugas akhir atau bahkan sebagai penunjang kelancaran tugas apabila sudah

terjun ke dunia kerja suatu saat nanti. Mahasiswa, Laboratorium, dan praktikum seolah

menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Di sisi lain laboratorium merupakan

tempat yang sangat mengerikan. Karena di dalam laboratorium berisi berbagai alat dan

bahan kimia yang sangat potensial menimbulkan bahaya. Kemungkinan bahaya tersebut

Page 23: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

23

di antaranya adalah akibat adanya bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogenik (dapat

menyebabkan kanker) baik karena uapnya atau karena paparan bahan tertentu di kulit,

bahaya kebakaran, bahaya keracunan, serta pontensi bahaya lainnya. Di samping hal itu

orang yang bekerja di laboratorium (praktikan, laboran, dan lainnya) dihadapkan pada

pekerjaan dengan resiko yang besar, yang disebabkan karena dalam setiap percobaan

digunakan:

Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, mudah terbakar, korosif,

karsinogenik, dan beracun.

Alat-alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh kita.

Alat-alat listrik seperti: kompor listrik, oven, lampu pemanas, lampu UV dan lain

sebagainya, yang menyebabkan terjadinya sengatan listrik.

Penangas air atau minyak yang bersuhu tinggi yang dapat terpercik.

Untuk menghindari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi, mahasiswa hendaknya

menggunakan alat perlindungan diri sesuai ketentuan. Pada tabel berikut disajikan

beberapa contoh alat perlindungan diri. Untuk melaksanakan praktikum kimia,

mahasiswa minimal harus menggunakan jas laboratorium lengan panjang dan kacamata

pelindung (gogle).

Adanya potensi bahaya ini tidak harus ditakuti secara berlebihan dengan selalu

menghindari kegiatan praktikum atau bersifat pasif di dalam setiap acara praktikum.

Namun kita harus bertindak lebih aktif dan mencari tahu setiap potensi bahaya yang dapat

timbul di dalam laboratorium agar kita selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap

tindakan agar selalu terhindar dari setiap bahaya yang dapat terjadi kapan saja.

Hal-hal yang seharusnya kita lakukan pada saat bekerja di laboratorium antara lain

adalah:

1. Tahap persiapan

Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) apa yang akan dikerjakan pada acara

praktikum, dengan mambaca petunjuk praktikum, mengetahui tujuan dan cara kerja serta

Page 24: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

24

bagaimana data percobaan akan diperoleh, mengetahui hal-hal atau tindakan yang harus

dihindarkan, misalnya menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan sumber api,

membuang sampah dan limbah praktikum pada tempat yang telah ditentukan dan

sebagainya.

Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan apakah bersifat mudah terbakar,

bersifat racun, karsinogenik atau membahayakan dan sebagainya, sehingga dapat

terhindar dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan kimia yang digunakan.

Mengetahui alat dan bagaimana merangkai alat serta cara kerja alat yang akan digunakan.

Mempersiapkan peralatan pelindung tubuh seperti, jas laboratorium berwarna putih

lengan panjang, kacamata gogle, sarung tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya

sesuai kebutuhan praktikum.

2. Tahap pelaksanaan

Mengenakan peralatan pelindung tubuh dengan baik.

Mengambil dan memeriksa peralatan dan bahan yang akan digunakan.

Merangkai alat yang digunakan dengan tepat, dan mengambil bahan kimia secukupnya.

Penggunaan bahan kimia JANGAN SAMPAI BERLEBIHAN karena dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan.

Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan yang

digunakan.

Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan.

3. Tahap pasca pelaksanaan

Kembalikan peralatan dan bahan yang digunakan sesuai posisi semula.

Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi dengan mematikan peralatan listrik, kran air,

menutup tempat bahan kimia dengan rapat (dengan tutupnya semula).

Bersihkan tempat atau meja dimana kalian bekerja.

Page 25: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

25

Keluarlah dari laboratorium dengan tertib.

Kenyataan yang terjadi hingga saat ini, bekerja di laboratorium tidak pernah

memperhatikan resiko yang terjadi di laboratorium. Hal ini disebabkan karena

kurangnya pengetahuan resiko atau bahaya bekerja di laboratorium atau kurangnya

kesadaran terhadap kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.

D. TUGAS

1.Berilah masing-masing 2 contoh bahan kimia pada symbol berbahaya!

JAWABAN

Toxic (Sangat beracun), Kode T+ : Arsen Triklorida, MercuryKlordia

Corrosive (Korosif), Kode C : Belerang, Klorin

Explosive (Bersifat mudah meledak),

Kode E: Amonium Nitrat, Nitroselulosa

Oxidizing (Pengoksidasi), Kode O : Hidrogen Peroksida, Kalsium Perklorat

Flammable (Sangat mudah terbakar),

Kode F: Benzoat, Aseton

Harmful (Berbahaya), Kode Xn, Xi : Benzyl Alcohol, Amonia

2. Carilah MSDS (Material Safety Data Sheet) pada masing-masing bahan kimia

yang anda sebutkan pada no.1!

JAWABAN

Harmfull (Berbahaya) : 1. Amonia (NH3)

Amonia merupakan suatu bahan kimia berbentuk gas yang tidak berwarna namun berbau

tajam. Bahan ini bersifat mengiritasi atau korosif terhadap jaringan terbuka. Menghirup

uapnya dapat menyebabkan edema paru dan pneumonitis. Bahan ini sedikit mudah

terbakar. Amonia juga bersifat tidak stabil. Bahan ini dapat bereaksi keras dengan fluor,

Page 26: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

26

klor, HCl, HBr, nitrosyl klorida, chromyl klorida, nitrogen dioksida, trioxygen difluoride

dan triklorida nitrogen(Sutresna,2007).

2. Benzyl Alkohol

Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), dari inhalasi. Sedikit

berbahaya jika terjadi kontak kulit (Permeator), menelan. Berbentuk cair, tak berwarna

dan berbau aromatik. Bahan ini bersifat stabil dan reaktif terhadap oksidator dan

asam(Parthasarati,2005).

Flammable(Sangat mudah terbakar) : 1. Benzoat Senyawa kimia yang dapat menyebabkan iritasi apabila bersentuhan langsung

dengan kulit. Berbentuk padatan kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan

berbau aromatik. Bahan ini stabil dan reaktif terhadap oksidator. Mudah terbakar pada

suhu tinggi(Rahayu,2005).

2. Aseton

Senyawa ini berbentuk cairan, tak berwarna dan mudah terbakar. Senyawa ini dapat

menyebabkan iritasi dan sedikit berbahaya apabila bersentuhan langsung dengan kulit.

Senyawa ini juga reaktif dengan oksidator, asam dan alkali(Pringgodigdo,2004).

Oxidizing (Pengoksidasi) : 1. Hidrogen peroksida Senyawa berbentuk senyawa bening, sedikitkental dan merupakan

oksidator kuat. Dapat menyebabkan iritasi kulit dan inhlasi (sensitizer paru) apabila

dihirup. Senyawa ini reaktif terhadap pereduksi dan bersifat sedikit mudah

terbakar(H.Stem,2004)..

2. Kalsium Perklorat (KclO4) Senyawa ini dapat menyebabkan iritasi bila bersentuhan

langsung dengan kulit. Berbentuk kristal/padatan yang tak berwarna dan tak berbau.

Senyawa ini dapat mengalami dekomposisi yang berbahaya, reaktif pada kondisi shock

atau jika terjadi peningkatan suhu atau tekanan secara tiba-tiba(H.Stem,2004).

Page 27: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

27

Explosive (bersifat mudah meledak) : 1. Amonium nitrat Berbentuk kristal putih yang mudah larut dalam air dan bersifat

mudah meledak. Dapat menyebabkan iritasi, luka bakar dan gangguan bernafas. Bersifat

reaktif terhadap pereduksi, bahan mudah terbakar, bahan organik, logam dan

alkalis(Pringgodigdo,2004).

2. Nitroselulosa Senyawa ini merupakan bahan baku dari bahan peledak. Berbentuk

padat dan mudah terbakar. Senyawa ini daat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi saluran

pernafasan. Dapat dengan mudah meledak apabila terkena ppanas, kejutan dan

gesekan(A.Tracton,2005).

Corrosive (Korosif) : 1. Belerang Berbentuk padatan berwarna kuning tidak berbau dan tidak berasa. Bersifat

korosif dan dapat menyebabkan iritasi mata. Senyawa ini juga mudah

terbakar(Salirawati,2008).

2. Klorin Berbentuk gas kuning kehijauan, bersifat korosif dan beracun. Dapat

menyebabkan iritasi mata dan kulit serta kerusakan lingkungan. Senyawa ini dapat

menghasilkan gas beracun apabila bereaksi dengan asam(Rahayu,2005).

Toxic (Sangat Beracun) : 1. Arsen Triklorida Senyawa ini sangat berbahaya apabila tertelan. Berbentuk padat, tak

berbau dan tak berwarna. Bersifat reaktif dengan oksidator, asam dan kelembaban serta

bersifat sedikit mudah terbakar pada suhu tinggi(Clarkson,2008).

2. Mercury Klorida Senyawa ini sangat berbahaya apabila tertelan, dapat menyebabkan

iritasi kulit dan mata. Berbentuk padatan putih tak berbau. Mudah larut dalam air,

metanol dan dietil eter. Reaktif terhadap oksidator, logam, asam dan

alkali(Clarkson,2008).

Page 28: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

28

3. Apa fungsi lemari asam dalam laboratorium kimia?

JAWABAN

Lemari asam (Fume Hood) adalah salahsatu alat keselamatan kerja didalam

laboratorium kimia. Lemari asam berfungsi untuk mencegah agar gas-gas yang

dikeluarkan dari bahan kimia yang tergolong asam/basa kuat tidak membahayakan orang

atau praktisi laboratorium yang sedang bekerja. Bahaya bahan kimia yang bersifat

asam/basa kuat tersebut dapat menyebabkan iritasi atau terbakarnya kulit dan gangguan

pernafasan yang disebabkan gas beracun yang dihasilkan bahan kimia tersebut. Bahan

kimia yang dapat merusak kulit seperti Asam Sulfat (H2SO4), Asam Chlorida (HCl),

Asam Nitrate (HNO3) dan masih banyak lagi bahan kimia lainnya yang berbahaya.

Bahan kimia tersebut selain dapat merusak kulit juga dapat menghasilkan gas beracun

yang dapat mengganggu pernafasan atau bisa juga keracunan yang akhirnya bisa

menyebabkan kematian. (Clarkson,2008).

Daftar pustaka

4. Johari J.M.C,. Rachmawati W. 2010. Chemistry 1A for senior high school grade x

semester 1. Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.

5. Cahyono, A B. 2004. Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industri. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

6. Yunita. 2009. Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia. Bandung. CV Insan

Mandiri.

7. https://www.academia.edu/8328903/

MSDS_MATERIAL_SAFETY_DATA_SHEET_PRAKTIKUM_KIMIA_ANORGANIK.

diposkan oleh Dwi niche diakses pada tanggal 14 oktober 2015 pukul 16:37 WIB

8. https://www.academia.edu/8729183/Praktikum_Pengenalan_Alat_dan_Budaya_K3 diakses pada tanggal 14 oktober 2015 pukul :14: 42 WIB

Page 29: Pengenalan Alat Dan Bahan Eko

29