pengembangan tes hasil belajar …pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.4...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Tri Wahyu Swadani
NIM :131134104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Tri Wahyu Swadani
NIM :131134104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dapat peneliti selesaikan berkat andil, dukungan, serta bantuan dari
berbagai pihak dan tentunya atas izin dari Allah SWT. Maka dengan bangga
peneliti persembahkan skripsi ini kepada :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan anugrah dan ridho-Nya.
2. Kedua orang tua peneliti, Bapak Muhammad dan Ibu Siti Rochana, yang
selalu memberikan dukungan, semangat, dan doanya, serta kedua kakak
peneliti yang selalu memotivasi.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang selalu
memotivasi dan memberi semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si. M. Pd., selaku dosen pembimbing II yang
selalu sabar memberikan masukan dan saran serta motivasi selama proses
penyusunan skripsi.
5. Keluarga besar SD N Karangmloko 1 dan SD N Demangan, sebagai tempat
peneliti melakukan penelitian, dan terimakasih atas kesempatan serta nasihat
yang peneliti terima selama melakukan penelitian.
6. Teman-teman satu cluster skripsi “Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa
Sekolah Dasar” Indri, Dessy, Duta dan teman-teman satu payung yang telah
bekerjasama selama penyusunan skripsi.
7. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada almamater Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
“Tidak ada keberuntungan yang datang seketika, segala sesuatu memiliki sebab.
Panen tidak terjadi tanpa cocok tanam, sebagaimana kesuksesan tidak akan ada
tanpa usaha
(Khalid Al Mushih)
“Jangan susahkan dirimu dengan banyak memikirkan masalah yang solusinya
tidak berada di tangan mu, karena Allah memiliki skenario yang indah
(Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, M.A)
“Maka tetapkanlah kepercayaanmu bahwa sesungguhnya di sebalik kesukaran ada
kemudahan”
(Surah Al-Insyirah : 5-6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Peneliti
Tri Wahyu Swadani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma :
Nama : Tri Wahyu Swadani
Nomor Mahasiswa : 131134104
Demi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG
CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan
secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Januari 2017
Yang Menyatakan,
Tri Wahyu Swadani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKAKOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI
HITUNG CAMPURAN UNTUKSISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Tri Wahyu Swadani
Universitas Sanata Dharma 2017
Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah terkait penyusunan tes hasil belajar. Potensi yang ditemukan adalah guru mampu membuat tes hasil belajar, namun terkendala tidak adanya contoh tes hasil belajar yang baik. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan tujuan mengembangkan tes hasil belajar dan mendeskripsikan kualitas tes hasil belajar kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan menurut Borg and Gall, namun hanya menggunakan 7 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain,
Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa (1) langkah-langkah penelitian dan pengembangan yaitu 7 langkah, yaitu (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi desain, (2) Analisis kualitas tes hasil belajar diperoleh hasil (a) Total soal valid dari penelitian ini yaitu 46atau 76,6% soal valid dan dari 60 soal, (b) soal reliabel dan termasuk kategori sangat tinggi, (c) Analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil 4,34% mudah, 91,3% sedang, dan 4,34% sulit, (d) analisis daya beda diperoleh hasil 45 soal atau 97,8% kategori sangat baik dan 1 soal atau 2,17% dalam kategori cukup baik, (e) analisis pengecoh diperoleh hasil 11atau 23, 9 % soal memiliki pengecoh kurang baik dan telah diperbaiki. Kata Kunci : Penelitian dan pengembangan, Tes Hasil Belajar, Matematika, Operasi Hitung Campuran, Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MATEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT BASIC COMPENTENCE 1.4 DO THE COMBINE OPERATION
ARITHMETIC FOR FORTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL LESSONS YEAR 2016 / 2017
Tri Wahyu Swadani
Universitas Sanata Dharma 2017
The background of this research is potential and problemare related
arrangedthe results of the test. The potential found are a teachers must make a test of but the problem is there are nor found the good example of the test result. This research is a research and development which purposed to develop test result and described the quality of test result basic competence 1.4. doing combine operation arithmetic for forth elementary school in 2016/2017.
This research isused model of development research by Borg and Gall , but only use seven step of ten step, which are (1) the potential and problem, (2) collecting the data, (3) design product, (4) design validation, (5) design revision, ( 6 ) trial products, ( 7 ) design revision.
The results of research and development are(1) step of research and development (a) the potential and problem, (b) collecting the data, (c) design product, (d) design validation, (e) design revision, ( f ) trial products, ( g ) design revision) and (2) analysis result from 60 question showed(a) the total of valid quetion of the resultare 46or 76,6% from 60 quetion. (b) the question are reliable and include very high categories, (c) analysis of the difficulties result of 4,34% of easy, 91,3% medium, and 4,34% difficult, (d) Analysis of the distinguishing result is 45 qustions or 97,8% include very good categories and 1 question or 2,17% include enough categories (e) analysis of distruction result 11 questions did not work and had revision
Keywords: research and development , the test results learning , mathematics, operation mix count , validity , reliability , level of difficulty , the power of different , distractor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT berkat
limpahan rahmat dan anugrahNya penelitidapat menyelesaikan skripsi ini dengan
tepat waktu. Skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN TES HASIL
BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN
OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017” disusun sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD). Penelitimenyadari bahwa selama proses penyusunan tugas akhir ini tidak
luput dari bantuan dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penelitiucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.
Pd., selaku dosen pembimbing yang telah mendampingi dan membantu
proses penyusunan skripsi.
5. Bapak I.N.A, selaku ahli matematika yang telah memberikan masukan dan
saran sehingga produk penelitian ini menjadi lebih baik.
6. Wali Kelas IV dan guru matematika kelas IV SD N Karangmloko 1 yang
telah membantu peneliti dalam mempersiapkan produk hingga pengujian.
7. Wali kelas IVA SD N Demangan yang telah memberikan saran dalam peneliti
menyusun sampai menjadi produk yang lebih baik.
8. Kepala Sekolah SD N Karangmloko 1yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Kepala sekolah SD Negeri Demangan yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
10. Bapak dan ibu di rumah yang selalu mendoakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Kedua kakak peneliti yang selalu memotivasi.
12. Temanku Khatarina Sesilia Riberu yang menemani selama proses penelitian.
13. Teman-teman cluster dan payung skripsi tes hasil belajar yang telah
memberikan semangat dan kerjasama hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
F. Batasan Istilah ............................................................................................... 7
G. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 9
A. Kajian Teori .................................................................................................. 9
1. Tes Hasil Belajar ...................................................................................... 9
a. Definisi Tes Hasil Belajar .................................................................... 9
b. Jenis Tes ............................................................................................ 11
c. Tes Pilihan Ganda .............................................................................. 17
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar .................................................................. 20
a. Validitas ............................................................................................ 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
b. Reliabilitas ......................................................................................... 24
c. Karakteristik Butir Soal...................................................................... 26
1) Tingkat Kesukaran ...................................................................... 26
2) Daya Beda .................................................................................. 28
3) Analisis Pengecoh ....................................................................... 30
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ............................................................ 31
4. Matematika ............................................................................................ 34
5. Kompetensi Dasar .................................................................................. 34
6. Operasi Hitung Campuran ...................................................................... 35
7. Taksonomi Bloom yang Direvisi ............................................................ 36
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 40
C. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 43
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 46
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 46
B. Setting Penelitian ........................................................................................ 50
1. Tempat Penelitian ................................................................................. 50
2. Waktu Penelitian ................................................................................... 51
3. Subjek Penelitian................................................................................... 51
4. Objek Penelitian .................................................................................... 51
C. Prosedur Pengembangan ............................................................................. 51
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 54
1. Non Tes ............................................................................................... 54
a. Wawancara ...................................................................................... 54
b. Kuesioner ........................................................................................ 56
2. Tes ......................................................................................................... 56
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 57
1. Data Kualitatif ........................................................................................ 57
a. Wawancara ...................................................................................... 57
b. Kuesioner ........................................................................................ 58
2. Data Kuantitatif (Tes) ............................................................................. 59
F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Analisis Data Kualitatif ........................................................................ 62
2. Analisis Data Kuantitatif ...................................................................... 62
a. Validitas .......................................................................................... 64
b. Reliabilitas ...................................................................................... 66
c. Tingkat kesukaran............................................................................ 68
d. Daya beda ........................................................................................ 70
e. Analisis pengecoh ............................................................................ 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 73
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 73
1. Prosedur Pengembangan Tes Hasil Belajar .......................................... 73
2. Kualitas Tes Hasil Belajar ................................................................... 78
a. Validitas .......................................................................................... 77
b. Reliabilitas ...................................................................................... 80
c. Tingkat kesukaran............................................................................ 81
d. Daya beda ........................................................................................ 84
e. Analisis pengecoh ............................................................................ 87
B. Pembahasan ................................................................................................ 90
1. Prosedur Pengembangan Tes Hasil Belajar .......................................... 90
2. Kualitas Tes Hasil Belajar ................................................................... 97
a. Validitas .......................................................................................... 97
b. Reliabilitas ...................................................................................... 99
c. Tingkat kesukaran.......................................................................... 100
d. Daya beda ...................................................................................... 102
e. Analisis pengecoh .......................................................................... 104
3. Produk Akhir ..................................................................................... 108
a. Kualitas soal produk cetak ............................................................. 108
b. Spesifikasi Produk Cetak ............................................................... 109
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 110
A. Kesimpulan ............................................................................................... 110
B. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 111
C. Saran ...................................................................................................... 112
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 113
LAMPIRAN .................................................................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara ........................................................................ 58
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Ahli ................................................................... 58
Tabel 3.3 Indikator Tes Hasil Belajar ............................................................... 60
Tabel 3.4 Kriteria Soal Skala Empat................................................................. 63
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Validitas Tes ......................................................... 65
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Reliabilitas Tes ..................................................... 68
Tabel 3.7 Indeks Tingkat Kesukaran ................................................................ 69
Tabel 3.8 Indeks Daya Beda dan Kualitas Butir Soal ........................................ 71
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ........................................................................... 75
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ........................................................ 78
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ......................................................... 79
Tabel 4.4 Hasil Uji Tingkat Kesuakran Soal Tipe A ......................................... 81
Tabel 4.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ......................................... 82
Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe A ..................................................... 84
Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe B ..................................................... 85
Tabel 4.8 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A ....................................................... 87
Tabel 4.9 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B ....................................................... 88
Tabel 4.10 Analisis Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ........................................... 97
Tabel 4.11 Analisis Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ........................................... 98
Tabel 4.12 Analisis Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ......................... 100
Tabel 4.13 Analisis Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B.......................... 101
Tabel 4.14 Analisis Hasil Uji Daya Beda dan Kualitas Butir Soal Tipe A......... 102
Tabel 4.15 Analisis Hasil Uji Daya Beda dan Kualitas Butir Soal Tipe B ......... 103
Tabel 4.16 Analisis Hasil Uji Pengecoh Jawaban Soal Tipe A ......................... 105
Tabel 4.17 Analisis Hasil Uji Pengecoh Jawaban Soal Tipe B .......................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan .................................. 43
Gambar 3.1 Langkah-langkang Penelitian dan Pengembangan (R&D) ............... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ........................... 117
Lampiran 2 Tabel Spesifikasi Produk ........................................................ 126
Lampiran 3 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 1 (Dosen)............. 167
Lampiran 4 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 2 (Guru pertama) . 172
Lampiran 5 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 3 (Guru kedua) .... 177
Lampiran 6 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 4 (Guru ketiga) .... 182
Lampiran 7 Rekapitulasi hasil validasi ahli ............................................... 187
Lampiran 8 Soal Tipe A ............................................................................ 189
Lampiran 9 Soal Tipe B ............................................................................ 193
Lampiran 10 Hasil Perhitungan Soal Tipe A dengan Aplikasi TAP ............. 201
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Soal Tipe B dengan Aplikasi TAP ............. 205
Lampiran 12a. Tabel Pengelompokan produk soal ......................................... 209
Lampiran 12b. Produk Soal ............................................................................ 213
Lampiran 12c. Pembenaran option jawaban ................................................... 215
Lampiran 13 Jawaban Seluruh Siswa Soal Tipe A ....................................... 216
Lampiran 14 Jawaban Seluruh Siswa Soal Tipe B ....................................... 218
Lampiran 15 Presensi Kehadiran Siswa ....................................................... 220
Lampiran 16 Surat Pengantar Penelitian ...................................................... 226
Lampiran 17 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................. 228
Lampiran 18 Foto Pelaksanaan Validasi Lapangan ...................................... 230
Lampiran 19 Data Peneliti ............................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tujuh hal bagian pendahuluan. Ketujuh hal yang
diuraikan dalam bagian pendahuluan adalah latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi
produk, dan batasan istilah
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional tersebut yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Kualitaspendidikan nasional harus diakui masih berada di bawahNegara-
negara berkembang yang ada di dunia. Hal ini diketahui dari Laporan
Monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO tahun 2005
posisi Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara berkembang di asia
pasifik. Selain itu salah satu lembaga konsultan dari Hongkong yang bernama
The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) menyatakan kualitas
pendidikan di Indonesia sangat rendah diantara 12 negara, Asia yang diteliti,
Indonesia satu tingkat dibawah Vietnam (Sari, 2012: 76).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kualitas pendidikan nasional dapat dilihat dari mutu pembelajaranyang
dilakukan oleh guru. Guru merupakan tokoh sentral dalam pendidikan. Peran
guru sangat dominan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Pada hakikatnya guru memiliki tugas yang telah terstruktur sebagai upaya
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sebagaimana diatur
dalam pasal 39 Undang-undang No 20 Tahun 2003 yang menjelaskan bahwa
tugas guru yaitu merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan bimbingan, penelitian, pelatihan, dan melakukan pengabdian
masyarakat. Tugas guru dapat dilakukan dengan baik, jika guru memiliki
kemampuan dasar dalam melaksanakannya. Guru sebagai tenaga pendidik
profesional harus mempunyai empat kompetensi dasar sesuai dengan
peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru No 16 Tahun 2007 salah satunya
adalah kompetensi pedagogik. Salah satu tugas guru dalam kompetensi
pedagogik yaitu melakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar inilah
nantinya dijadikan sebagai acuan untuk mengukur kualitas pendidikan
secara nasional. Evaluasi menurut Purwanto (2016: 1) yaitu pengambilan
keputusan berdasarkan hasil dari pengukuran. Pengukuran yang dilakukan
dalam sebuah evaluasi hasil belajar adalah mengukur hasil belajar yang
meliputi taraf kognitif, afektif, dan psikmotor (Sudjana, 2016: 3).
Kategori pada proses kognitif terdiri dari 6 ranah kognitif, yang meliputi :
mengingat, memahami, mengaplikasikan/menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi/menilai, dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2010: 43).
Proses kognitif ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran, serta mengklasifikasikan
hasil belajar siswa (Miller dalam Endrayanto, 2014: 33).
Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mempelajari materi
pembelajaran pada setiap mata pelajaran serta tercakup dalam tujuan
sekolah. Sedangkan tujuan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
Negara adalah untuk mengembangkan potensi siswa (Muslich, 2007: 2).
Pengembangan potensi dari setiap siswa tidak hanya aspek kognitif saja tetapi
juga pada aspek afektif dan psikomotor. Pengembangan potensi siswa terlihat
pada kemampuan lulusan jenjang pendidikan tertentu. Kemampuan lulusan
atau kompetensi lulusan merupakan kemampuan untuk melakukan tugas atau
pekerjaan tertentu (Muslich, 2007: 21). Kemampuan lulusan ini nantinya
dijadikan acuan kualitas pendidikan nasional. Kualitas pendidikan dapat
dikatakan baik jika kemampuan lulusannya baik begitu juga sebaliknya.
Kualitas pendidikan dapat meningkat dengan dilakukannya peningkatan
kualitas pembelajaran dan kualitas penilaian. Kualitas pembelajaran dapat
diketahui setelah dilakukan evaluasi. Alat untuk melakukan evaluasi dapat
dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik non tes dan teknik tes (Arikunto,
2013: 39). Arikunto (2013: 67) mengemukakan bahwa tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Pernyataan tersebut
mengindikasikan bahwa dalam penyusunan tes guru hendaknya
memperhatikan aturan pembuatan tes. Purwanto (2016: 114) mengemukakan
bahwa sebuah tes hasil belajar sebagai alat ukur yang baik, harus memiliki dua
syarat yaitu validitas dan reliabilitas. Selain valid dan reliabel, soal juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
harus memiliki karakteristik yang baik. Widoyoko (2014: 131) menyebutkan
bahwa karakteristik butir soal mencakup taraf kesukaran, daya pembeda, serta
analisis pengecoh, sebagai syarat tes dapat dikatakan baik.
Dalam penyusunan sebuah tes, khususnya tes hasil belajar matematika
dibutuhkan kemampuan khusus yang harus dimiliki guru, supaya tes yang
disusun tidak menyimpang dari kaidah penulisan dan dapat digunakan untuk
melihat kemampuan siswa yang sebenarnya. Protoype yang telah teruji dapat
dimanfaatkan untuk membantu guru dalam menyusun sebuah tes yang baik.
Peneliti telah melakukan wawancara pada tanggal 20 Juli 2016 kepada
wali kelas dan guru Matematika kelas IV SD N Karangmloko 1. Guru
menggunakan tes untuk melihat kemampuan siswa mengenai materi tertentu.
Tes evaluasi dilakukan setelah satu kompetensi dasar selesai dibahas dalam
kelas. Dalam pembuatan soal guru menekankan pada kemampuan
menganalisis siswa. Guru telah mengetahui bahwa soal yang baik harus teruji
validitas dan reliabilitasnya, namun karena keterbatasan waktu tidak
dilakukan. Soal yang digunakan untuk evaluasi diambil dari LKS atau
internet. atau Internet.
Dari wawancara ini diperoleh informasi bahwa guru membutuhkan
membutuhkan prototype tes yang sudah valid dan reliabel untuk dijadikan
acuan dalam membuat soal-soal evaluasi terlebih soal dengan tipe pilihan
ganda. Soal pilihan ganda yang telah teruji akan membantu guru dalam
membuat variasi soal evaluasi. Guru mengalami kesulitan membuat variasi
soal pada materi operasi hitung campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka peneliti terdorong untuk
melakukan pengembangan penelitian pengembangan yang berjudul
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar 1.4
Melakukan Operasi Hitung Campuran Untuk Kelas IV Sekolah Dasar Tahun
Pelajaran 2016/2017”
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu :
1. Alat ukur yang dikembangkan hanya mengukur ranah kognitif.
2. Alat ukur hanya untuk mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar
1.4. melakukan operasi hitung campuran siswa kelas IV SD.
3. Materi yang digunakan adalah operasi hitung campuran kelas IV SD.
4. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan empat option
jawaban.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD ?
2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar
1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
1. Memaparkan langkah-langkah dalam mengembangkan tes hasil belajar
matematika Kompetensi Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran
untuk siswa kelas IV SD.
2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat menjadi referensi dan
pengetahuan serta wawasan dalam membuat soal tes hasil belajar yang
baik, yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan kognitif masing-
masing siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan manfaat pengetahuan dan pengalaman
baru terkait sistematika pembuatan soal yang valid dan reliabel.
Penelitian ini menjadi melatih kemampuan peneliti dalam menganalisi
kualitas suatu tes hasil belajar.
b. Bagi guru
Dengan adanya penelitian pengembangan tes hasil belajar ini,
diharapkan guru dapat menjadikan referensi dalam membuat soal tes
yang baik. Guru juga dapat mencontoh mengenai karakteristik soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang sudah teruji sehingga dapat digunakan untuk melihat
kemampuan kognitif siswa.
c. Bagi siswa
Dengan adanya tes hasil belajar ini, siswa dapat mencoba atau
berlatih mengerjakan soal yang sudah teruji, untuk mengasah
pengetahuan dan kemampuan dalam mengerjakan soal tes.
F. Batasan Istilah
Berikut ini merupakan batasan istilah dan diuraikan sebagai berikut
1. Pengembangan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan seseorang maupun fungsi dari suatu alat.
2. Tes hasil belajar yaitu sebauh alat ukur yang menguji kemampuan siswa
setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.
3. Matematika adalah suatu disiplin ilmu tentang bilangan serta bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir sehingga prosedur operasional
dalam matematika dapat diterapkan pemecahan masalah.
4. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki dalam
rangka untuk mewujudkan tujuan pembelajaran pada suatu mata pelajaran.
5. Operasi hitung campuran adalah bentuk operasi hitung bilangan, yang
terdiri lebih dari satu operasi hitung dasar.
G. Spesifikasi Produk
1. Instrumen soal tes hasil belajar berupa soal dengan Kompetensi Dasar 1.4
melakukan operasi hitung campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Instrumen soal tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dilengkapi
dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, soal, pilihan
jawaban, kunci jawaban, ranah kognitif (Mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, menilai, dan mencipta) yang diukur dan
tingkat kesukaran.
3. Instrumen soal tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dengan empat
pilihan jawaban.
4. Instrumen soal pilihan ganda diuji validitas isi melalui validasi ahli (1
Ahli/dosen matematika dan 3 Guru ahli matematika kelas IV).
5. Instrumen soal pilihan ganda valid dengan r hitung melebihi atau sama
dengan r tabel(rhitung ≥ rtabel)
6. Instrumen soal pilihan ganda reliabel dengan kategori sangat tinggi.
7. Instrumen soal pilihan ganda memiliki tingkat kesukaran dengan proporsi
25 % soal mudah, 50 % soal sedang, dan 25 % soal sulit.
8. Instrumen soal pilihan ganda memiliki daya beda dengan kategori baik
dan kategori sangat baik.
9. Instrumen soal pilihan ganda memiliki analisis pengecoh apabila dipilih
oleh minimal 5 % (0, 05) responden atau peserta tes.
10. Instrumen soal pilihan ganda disusun dengan menggunakan Bahasa
Indonesia serta telah memperhatikan tata aturan penulisan yang benar
sesuai dengan aturan EYD (penggunaan huruf kapital, tanda baca, kata
depan dan imbuhan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II merupakan landasan teori dari penelitian ini. Pada bab II ini berisi
kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan daftar pertanyaan
penelitian.
A. Kajian Teori
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes Hasil Belajar
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk
tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data
tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan
dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang
ditetapkan (Nurkancana dalam Suwandi, 2010: 39). Sedangkan Jihad
(2012: 67) menuturkan bahwa tes merupakan himpunan pertanyaan
yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus
dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes pada dasarnya digunakan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan seorang siswa dalam menguasai
pelajaran yang telah disampaikan.
Lebih lanjut Mardapi (2008: 67) menjelaskan bahwa tes adalah
sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes
dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan
tanggapan, dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan orang
yang mengikuti tes dari aspek tertentu. Mardapi menambahkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
hasil tes dapat digunakan untuk memantau perkembangan mutu
pendidikan.
Suprananto (2012: 6) mengemukakan bahwa tes adalah alat ukur
berbentuk satu set pertanyaan untuk mengukur sampel tingkah laku dari
orang yang dites. Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
tes adalah alat ukur yang memiliki jawaban benar atau salah dapat
digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman seseorang yang
dikemas dalam bentuk soal, yang mana soal itu harus diselesaikan oleh
orang yang dites.
Sudjana (2016: 3) pengertian hasil belajar yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya menurut
Muslich (2007:3 8) Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Sedangkan,
hasil belajar menurut Purwanto (2016: 44-45) tes hasil belajar berasal
dari kata “hasil” dan “belajar”. Kata hasil mengandung arti suatu
perolehan yang merupakan akibat dari dilakukannya suatu aktifitas
tertentu.
Belajar dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang
agar terjadi perubahan perilaku pada orang yang bersangkutan. Hasil
belajar menurut arti perubahan yang terjadi baik dalam sikap dan
tingkah laku sebagai dampak dari suatu kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan. Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapat
pengalaman belajar dari kegiatan belajar mengajar.
Purwanto (2016: 56) bahwa tes hasil belajar yaitu salah satu alat
ukur yang mengukur kemampuan maksimal seseorang (dalam hal ini
siswa). Selanjutnya Purwanto (2016: 66) menjelaskan bahwa tes hasil
belajar atau THB merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur
penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau
dipelajari siswa. Sedangkan, menurut Sudijono (2011: 93) tes hasil
belajar adalah alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
tes hasil belajar yaitu sebuah alat ukur yang menguji kemampuan siswa
setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.
b. Jenis-Jenis Tes
Suwandi (2010: 40) menjelaskan bahwa tes bermacam-macam
jenisnya, antara lain yaitu bentuk tes secara umum (tes berdasarkan
individu yang dites, jawaban yang dikehendaki, dan penyusun tes), tes
pengukur keberhasilan, dan bentuk tes berdasarkan pertanyaanya.
1) Bentuk tes secara umum
a) Tes menurut Individu yang dites
Tes ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes individual dan
tes kelompok. Tes individual terjadi jika pada saat pelaksanaan
kegiatan guru hanya menghadapi seorang siswa. Tes kelompok
terjadi jika guru menghadapi sejumlah siswa, misalnya satu
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b) Jenis tes menurut jawaban yang dikehendaki
Tes ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes perbuatan
dan tes verbal. Tes perbuatan adalah tes yang menuntut respon
siswa yang berupa tingkak laku. Sedangkan tes verbal
menghendaki jawaban siswa berupa tingkah laku verbal,
seperti jawaban yang berbentuk kata-kata atau bahasa.
c) Jenis tes menurut penyusunnya
Tes ini dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes
standar. Tes buatan guru artinya guru kelas membuat tes untuk
kelasnya sendiri. Tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan setelah
berlangsungnya proses pengajaran (Suwandi, 2010:41).
Sedangkan tes standar yaitu tes yang sudah distandarkan dan
digunakan oleh semua sekolah. Tes ini memungkinkan siswa
mengerjakan soal yang sama, petunjuk yang sama serta dalam
durasi waktu yang sama pula (Suwandi, 2010: 43).
2) Bentuk Tes Pengukur Keberhasilan atau Tes Hasil Belajar
Purwanto (2016: 67) membagi tes hasil belajar menjadi
empat.yaitu :
a) Tes formatif
Tes ini dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti proses belajar mengajar. Setiap program atau pokok
bahasan dalam pembelajaran membentuk perilakutertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tes
formatif dalam praktik pembelajaran kesehariannya dikenal
sebagai ulangan harian.
Tes formatif menurut Sulityorini (2009: 89-90)
mempunyai manfaat, baik bagi siswa maupun guru atau
program itu sendiri. Manfaat bagi siswa diantaranya dapat
digunakan untuk mengetahui penguasaan materi siswa,
pendalaman materi, dan untuk mengetahui hambatan yang
dialami siswa. Sedangkan manfaat bagi guru yaitu sejauh
mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa,
dan mengetahui materi yang belum dikuasai oleh siswa .
b) Tes Sumatif
Tes sumatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan
untuk mengetahui penguasaan siswa atas semua jumlah materi
yang disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti ujian
akhir semester atau catur wulan, tergantung satuan waktu yang
digunakan (Purwanto, 2016: 68).
Sulistyorini (2009: 90) menjelaskan bahwa tes sumatif
pada dasarnya bermanfaat untuk menentukan nilai akhir siswa.
Penentuan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti
kelompok dalam menerima program berikutnya, serta untuk
mengisi catatan kemajuan belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c) Tes Diagnostik
Tes diagnostik yaitu tes yang digunakan untuk
mengidentifikasi siswa yang mengalami masalah dan
menelusuri jenis masalah yang dihadapi (Purwanto, 2016: 69).
Tes diagnostik menurut Sulistyorini (2009: 91) mempunyai
manfaat yaitu dapat digunakan untuk mengetahui hambatan
yang dialami siswa dalam mengikuti suatu program. Hambatan
yang sudah diketahui itu kemudian dilakukan analisis sehingga
dapat teratasi.
d) Tes Penempatan
Tes penempatan merupakan pengumpulan data tes hasil
belajar yang diperlukan untuk menempatkan siswa dalam
kelompok siswa sesuai dengan minat dan bakatnya (Purwanto,
2016: 69). Pengelompokan ini dilakukan supaya pemberian
layanan pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan minat dan
bakat siswa.
3) Bentuk Tes berdasarkan pertanyaannya
Sulistyorini (2009: 89) membagi tes berdasarkan pertanyaannya
menjadi dua, yaitu :
a) Subyektif test/ tes esai
Tes yang terdiri dari soal yang jawabannya berbentuk uraian
yang relatif panjang. Menurut Arikunto (2013: 177) tes
subjektif merupakan tes yang pada umumnya berbentuk esai
atau uraian. Selanjutnya Sudijono (2011: 100) menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bahwa tes subjektif adalah tes yang menghendaki jawaban
berupa uraian dan menuntut peserta tes untuk memberikan
penjelasan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tes
subjektif atau esai yaitu tes dengan pertanyaan-pertanyaan yang
menuntut siswa untuk menjawab menggunakan kalimat sendiri
sesuai pengetahuannya.
b) Obyektif / short answer test
Tes yang terdiri dari soal-soal yang dapat dijawab
dengan memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan. Tes
objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yang
diperlukan untuk menjawab telah tersedia (Purwanto, 2016:
72). Butir soal telah mengandung kemungkinan jawaban yang
harus dipilih atau dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya Suwandi
(2010: 48) menjelaskan bahwa tes objektif dapat disebut juga
tes jawab singkat. Tes ini menuntut siswa hanya dengan
memberikan jawaban singkat bahkan hanya dengan memilih
kode-kode tertentu yang mewakili alternatif jawaban yang telah
disediakan.
Sulistyorini (2009: 102) menjelaskan bahwa tes obyektif
dapat dibagi menjadi 4, yaitu (1) Tes benar-salah/true false
(Soal-soal pada tes ini berupa pernyataan-pernyataan
(statement). Statement tersebut ada yang benar dan ada yang
salah. Orang yang mengerjakan tespada umumnya menandai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
masing-masing pernyataan itu dengan melingkari atau
memberi tanda silang pada huruf B jika pernyataan itu dinilai
benar, dan pada huruf S jika pernyataan itu dinilai
salah.Kelebihan tes benar salah yaitu dapat mencakup bahan
yang luas, mudah menyusunnya, dapat digunakan berkali-kali,
dapat dilihat secara cepat, dan petunjuk mengerjakannya
mudah dimengerti.
Kekurangan tes benar salah yaitu sering membingungkan
dan mudah ditebak, (2) Tes pilihan ganda/Multiple choice test
terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu
pengertian yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya
harus memilih satu dari beberapa kemungkinana jawaban yang
telah disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Sedangkan menurut
Suwandi (2010: 49) tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
menilai kemampuan mengingat dan memahami dengan
cakupan materi yang luas. (3) Tes menjodohkan/Matching test
terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-
masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam
seri jawaban (Sulistyorini, 2009: 107). Selanjutnya Jihad
(2012: 164) menjelaskan bahwa tes ini berbentuk soal
menjodohkan atau memasangkan terdiri dari suatu premis,
suatu daftar kemungkinan jawaban, dan suatu petunjuk untuk
menjodokan masing-masing premis itu dengan satu
kemungkinan jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(4) Tes Isian / Completion tes biasa disebut dengan
istilah tes isian, tes isian menyempurnakan atau tes
melengkapi.Tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yang ada
bagian-bagiannya yang dihilangkan (Sulistyorini, 2009: 109).
Dari berbagai macam jenis tes, tes pilihan gandalah yang
dapat digunakan untuk menilai kemampuan memahami dengan
cakupan materi yang luas (Suwandi, 2010: 49).
c. Tes Pilihan Ganda
Mardapi (2008: 71) menyatakan bahwa tes pilihan ganda adalah
tes yang jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif
jawaban yang telah disediakan. Selanjutnya Widoyoko (2014: 100)
menjelaskan bahwa soal pilihan ganda adalah soal dimana setiap butir
soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari dua. Sedangkan
Sudjana (2016: 48) menyatakan bahwa soal pilihan ganda yaitu
bentuk tes yang mempunyai satu jawaban benar atau paling tepat.
Pemaparan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tes
pilihan ganda yaitu tes yang berupa pertanyaan dengan beberapa opsi
jawaban namun hanya ada satu jawaban yang paling benar.
1) Kaidah Penulisan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda
Tata cara penulisan tes pilihan ganda menurut Mardapi (2008: 72)
yaitu :
a) Pokok soal harus jelas.
b) Pilihan jawaban yang homogen.
c) Panjang kalimat jawaban relatifsama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d) Hindari pilihan jawaban semua benar semua salah.
e) Pilihan jawaban angka diurutkan.
f) Semua pilihan jawaban logis.
g) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tahap perkembangan
peserta test.
h) Letak pilihan jawaban benar diletakan secara acak.
Pendapat lain mengenai kaidah penulisan teks disebutkan oleh
Suprananto (2012: 108) kaidah yang harus digunakan agar tes yang
disusun bermutu yaitu
a) Soal harus sesuai dengan indikator.
b) Pilihan jawaban harus logis dan homogen.
c) Setiap soal harus mempunyai jawaban yang benar atau paling
benar.
d) Pokok soal harus dirumuskan dengan jelas.
e) Pokok soal tidak menunjuk ke jawaban yang benar.
f) Panjang kalimat jawaban harus sama.
Dari keterangan dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur
pembuatan tes pilihan ganda yang baik dan benar yaitu meliputi
a) Soal sesuai dengan indikator.
b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis.
c) Soal hanya memiliki satu jawaban benar.
d) Pilihan jawaban diurutkan.
e) Soal jangan menunjukan ke arah jawaban.
f) Kalimat soal sesuai dengan perkembangan peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
g) Letak pilihan jawaban benar ditentukan acak.
h) Panjang kalimat jawaban harus sama.
2) Kelebihan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda.
Kelebihan soal pilihan ganda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu
a) Materi yang diujikan dapat mencakup semua materi yang telah
diajarkan.
b) Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat dan mudah.
c) Penilaiannya bersifat objektif
Sedangkan Suprananto (2012: 108) menyatakan bahwa kelebihan
tes pilihan ganda yaitu
a) Tes pilihan ganda mampu mengukur kemampuan siswa dari
seluruh aspek.
b) Penskoran mudah, cepat dan objektif.
c) Cocok untuk ujian peserta dengan jumlah banyak
Pernyataan ketiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
kelebihan tes pilihan ganda yaitu fleksibel dalam implementasiannya,
cepat dan mudah penskorannya serta cocok digunakan pada tes
dengan jumlah peserta tes yang banyak.
3) Kekurangan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda
Kekurangan dari tes pilihan ganda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu
a) kemungkinan siswa menebak jawaban masih besar.
b) Proses berpikir siswa kurang dapat terlihat.
Lebih lanjut Sukardi (2008: 126) menjelaskan bahwa tes pilihan ganda
mempunyai kekurangan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a) Proses pembuatannya memerlukan waktu yang lama.
b) Pilihan ganda tidak disukai semua guru.
c) Kurang mengukur pemahaman siswa mengenai materi.
d) Memberikan peluang siswa menerka jawaban.
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar
a. Validitas
1) Pengertian Validitas
Purwanto (2016: 114) menjelaskan bahwa validitas adalah
derajad sejauh mana tes mengukur apa yang akan diukur.
Pengertian validitas selanjutnya diperkuat oleh Subali (2012: 107)
yang menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan sahih (Valid),
jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan informasi
empirik sesuai dengan apa yang diukur. Selanjutnya Suwandi
(2010: 53) menjelaskan bahwa kriteria kesahihan alat tes tidak
cukup dipecahkan dengan mencari kesejajaran antara alat tes
dengan bahan dan tujuan.
Dari pendapat ketiga tokoh dapat disimpulkan bahwa
validitas yaitu ketepatan dan kesahihan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya.
2) Tujuan Validitas
Tujuan validitas soal adalah untuk menentukan dapat
tidaknya suatu soal tersebut membedakan kelompok dalam aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok
itu (Surapranata, 2009: 60).
3) Bentuk-bentuk Validitas
Dalam Surapranata (2009: 50) dijelaskan bahwa pada tahun
1954 The American Psychological Association (AP) melalui
Technical Reommendation For Psychological Test and Diagnostic
Techniques mengemukakan empat pendekatanyang sering
digunakan untuk menentukan validitas yaitu :
a) Validitas isi (content validity)
Mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid
apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur
(Surapranata, 2009: 50). Sedangkan menurut Widoyoko (2014:
173) bahwa tes dikatakan memiliki validitas isi jika dapat
mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator
dan materi pembelajaran.
b) Validitas Konstruk / konstrak (Construct Validity)
Menurut Widoyoko (2014: 175) validitas konstruk
mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur
konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan
instrumen.Selanjutnya Surapranata (2009: 53) menjelaskan
bahwa validitas konstruk mengandung arti dimana alat ukur
dikatakan valid apabila telah cocok dengan dengan konstruksi
teoritik tes dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c) Validitas Prediktif / ramalan
Kevalidan suatu alat tes diukur dengan jenis kesahihan
ramalan/prediksi baru dapat dilakukan pada masa mendatang
setelah jangka waktu tertentu (Suwandi,2010: 56).
Selanjutnya Surapranata (2009: 54) menjelaskan bahwa
validitas prediksi/ramalan menunjukan pada hubungan antara
tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan
terjadi diwaktu mendatang. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas prediksi atau ramalan apabila mempunyai
kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa
yang akan datang.
d) Validitas Kongkuren (Concurrent Validity)
Validitas ini merujuk pada hubungan antara tes skor
dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang
(Surapranata, 2009: 55).Validitas ini juga dikenal dengan
validitas empiris. Suwandi (2009:54) menyatakan bahwa
validitas atau kesahihan kongkuren ini menunjuk pada
pengertian apakah tingkat kemampuan sesorang pada suatu
bidang yang diteskan mencerminkan atau sesuai dengan
skor (skor) bidang lain yang mempunyai perbedaan
karakteristik.
4) Faktor-faktor yang memengaruhi validitas sebuah tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kusaeri (2014:52) menjelaskan bahwa sejumlah faktor
yang memengaruhi validitas yaitu a) karakteristik dan kondisi
siswa.Kondisi fisik dan psikologis mempengaruhi siswa saat
melaksanakan tes (kecemasan tinggi, sakit, lapar, dan motivasi
mengerjakan rendah), b) pelaksanaan dan prosedur penilaian.
Prosedur penilaian atau penskoran yang menyimpang dari
ketentuan akan mempengaruhi validitas, waktu pelaksanaan yang
tidak mencukupi, c) cara guru menyampaikan materi yang
diujikan. Ketika siswa terbiasa dengan mengerjakan secara
terbimbing oleh guru, namun ketika mengerjakan tes secara
individu maka akan mempengaruhi validitas. Sedangkan menurut
Suprananto (2012: 76) bahwa validitas suatu tes dipengaruhi oleh
berbagai faktor yaitu karakteristik peserta tes, pelaksanaan tes dan
prosedur tes, serta proses pembelajaran.
Dari definisi yang telah dijelaskan dapat disimpulkan
bahwa validitas yaitu ketepatan dan kesahihan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui suatu tes dapat digunakan untuk melihat
perbedaan kemampuan dari peserta tes. Validitas suatu tes
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain karkateristik peserta
tes, waktu pelaksanaan, prosedur penyekoran, dan cara guru
memberikan materi sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Reliabilitas
Widoyoko (2014: 188) menjelaskan bahwa Reliabilitas dalam
bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa inggris,
yang berasal dari kata reliable artinya dapat dipercaya. Suatu
instrument tes dikatakan dapat dipercaya (reliablel) jika memberikan
hasil yang tetap atau konsisten jika diujikan berkali-kali pada siswa
yang sama.
Selanjutnya Surapranata (2009: 5) menjelaskan bahwa konsep
reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan eror
dalam pengambilan sampel, yang mengacu pada inkonsistensi hasil
ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu
yang berbeda. Selanjutnya Arifin (2009: 258) menjelaskan bahwa
reliabilitas yaitu tingkat atau derajat inkonsistensi dari suatu instrumen.
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran yang dilakukan
dengan menggunakan tes tersebut secara berulang-ulang terhadap
subyekyang sama, senantiasa menunjukan hasil yang tetap sama atau
sifatnya stabil (Sudijono, 2011: 95 ).
Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa reliabilitas
yaitu ketetapan soal tes apabila dilakukan pengujian beberapa kali
terhadap subjek yang sama akan diperoleh hasil yang relatif sama.
Faktor yang memengaruhi reliabilitas menurut Surapranata
(2009:87) yaitu siswa kelelahan, siswa menerka jawaban, dan pengaruh
latihan (kebiasaan mengerjakan soal). Selain itu faktor lain yang
memengaruhi reliabilitas meliputi a) panjang tes (penambahan tes),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sejauh tes itu memiliki kualitas yang sama maka dapat menambah nilai
reliabilitas, b) kecepatan mengerjakan, c) tingkat kesukaran, d)
homogenitas belahan soal.
Arikunto (2013: 104) menjelaskan bahwa reliabilitas dapat
ditentukan dengan beberapa metode yaitu
a) Metode bentuk Paralel (Equivalent)
Metode ini menggunakan dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan tetapi soal berbeda (Arikunto,
2013: 105). Dalam menggunakan metode tes paralel ini pengetes harus
menyiapkan dua buah tes dan masing-masing dicobakan pada
kelompok siswa yang sama. Metode ini mempunyai kelebihan yaitu
siswa dalam mengerjakan tes tidak ada faktor “masih ingat soalnya”,
namun kekurangannya pengetes harus menyusun dua tes, dan
memerlukan waktu lama.
b) Metode Tes Ulang (Tes-Retest Method)
Tes ini untuk menghindari penyusunan dua seri tes (Arikunto,
2013: 105). Metode ini menggunakan satu seri tes namun diuji
cobakan dua kali. Hasil dari dua kali tes yang dilakukan dikorelasikan.
c) Metode belah dua (Split Half Method)
Metode ini hanya menuntut penguji menggunakan sebuah tes dan
diujika juga satu kali. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan
dua belahan, baru diketahui reliabilitas setengah/separo tes. Untuk
mengetahui seluruh tes menggunakan rumus Spearman Brown
(Arikunto, 2013: 107). Cara membelah dua bisa menggunakan item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ganjil-genap, atau item awal-akhir. Berdasarkan uraian diatas maka
metode belah dua cukup efisien untuk digunakan karena tidak
memakan waktu yang cukup lama.
c. Karakteristik Butir Soal
Arikunto (2013:222) menjelaskan bahwa Soal yang baik harus
dianalisis setiap butir soalnya. Tiga masalah yang berhubungan
dengan analisis butir soal yaitu taraf kesukaran/tingkat kesulitan, daya
pembeda, dan analisis pengecoh. Berikut penjelasannya :
1) Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar
jangkauannya (Arikunto, 2013: 222). Selanjutnya Rusdiana (2015:
163) menjelaskan bahwa tingkat kesukaran soal adalah peluang
untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu
yang dinyatakan dalam bentuk indeks. Aiken, 1994 (dalam
Rusdiana, 2015: 163) menyatakan bahwa indeks tingkat kesukaran
pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya
0,00 – 1,00. Selanjutnya Sulistyorini (2009: 173) menjelaskan
bahwa soal yang baik harus memenuhi validitas dan reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
serta adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran/kesulitan soal
tersebut.
Keseimbangan dalam hal ini mengandung arti bahwa untuk
soal yang termasuk kategori mudah, sedang dan sukar memiliki
bobot yang proporsional. Keseimbangan yang dimaksud adalah
jumlah soal untuk ketiga kategori (mudah, sedang, sukar) tersebut.
Untuk itu perlu adanya pertimbangan lain yang dapat dijadikan
dasar penentuan jumlah soal setiap kategori. Salah satu
pertimbangan yaitu seperti yang dinyatakan Sudjana (2016:135)
bahwa proporsi jumlah soal untuk setiap kategori didasarkan pada
kurva normal, dimana luas daerah sedang lebih besar menandakan
soal dengan kategori sedang lebih banyak. Jumlah yang berada
pada kategori mudah dan sukar adalah seimbang. Salah satu dasar
perbandingan jumlah soal setiap kategori yaitu dengan
menggunakan 3-4-3, artinya 30 % soal dengan kategori mudah, 40
% soal dengan kategori sedang, dan 30% soal dengan kategori
sukar/sulit. Perbandingan lain yang dapat juga digunakan yaitu 25-
50-25, astinya 25% soal dengan kategori mudah, 50 % soal dengan
kategori sedang, dan 25 % soal dengan kategori sulit atau sukar
(Sulistyorini, 2009: 174).
Menurut Suwarto (2013: 107) menyatakan bahwa tingkat
kesukaran sebenarnya adalah rerata dari suatu distribusi skor
kelompok suatu tes. Selanjutnya Suwarto menjelaskan bahwa
siswa yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi, peluang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menjawab benar pada suatu tes juga tinggi. Apabila suatu butir tes
dijawab benar oleh semua peserta tes berarti tes tersebut sangat
mudah. Sebaliknya, apabila tidak ada peserta tes yang menjawab
benar pada suatu butir tes berarti tes tersebut sangat sukar. Butir tes
yang sangat mudah dan sangat sukar tidak memberikan informasi
yang berguna mengenai keadaan peserta tes. Sedangkan
Surapranata (2009: 21) menjelaskan bahwa analisis tingkat
kesukaran dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan
adanya perbedaan kemampuan peserta tes.
Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa taraf
kesukaran yaitu peluang untuk menjawab benar suatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang dinyatakan dalam bentuk indeks.
Soal sebaiknya tidak terlalu mudah dan maupun susah untuk
dikerjakan siswa. Tingkat kesukaran/kesulitan pengembangan tes
hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan perbandingan 25-
50-25.
2) Daya Pembeda
Rusdiana (2015: 167) menjelaskan bahwa daya pembeda
merupakan kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara
siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang
tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan. Sedangkan
menurut Arikunto (2013: 226) daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan
rendah).
Menurut Suwarto (2013: 108) daya beda suatu butir tes dihitung
atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian. Dua bagian itu
yaitu kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang
berkemampuan tinggi (ditunjukan dengan perolehan skor tinggi) dan
kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yang berkemampuan
rendah (ditunjukan dengan perolehan skor rendah). Jika sebuah soal
tes dapat membedakan dengan baik kedua kelompok, maka mayoritas
peserta tes pada kelompok atas akanmenjawab benar dan kebanyakan
peserta tes padakelompok bawah akan menjawab salah (Suwarto,
2013: 109).
Hal ini diperjelas oleh Widoyoko (2014: 136) bahwa daya beda
digunakan untuk menentukan apakah butir soal tersebut memiliki
kemampuan membedakan kelompok dari aspek yang diukur, sesuai
dengan perbedaan yang ada pada kelompok tersebut. Selanjutnya
dijelaskan oleh Sudjana (2016: 141) bahwa tes dikatakan tidak
memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak
berprestasi tinggi, hasil rendah, dan diberikan ke anak prestasi rendah
hasilnya akan tinggi, atau diberikan kepada kedua kategori siswa
tersebut hasilnya akan sama. Butir soal yang tidak memiliki daya
beda dimungkinkan terlalu mudah atau terlalu sukar, sehingga perlu
diperbaiki bahkan dihilangkan (Sudjana, 2016:143).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Kemampuan
tinggi maupun rendah dapat dilihat dari skor yang diperoleh.
3) Analisis Pengecoh / pola jawaban soal
Pola jawaban soal yang dimaksud disini yaitu distribusi testee
dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan
ganda (Arikunto, 2013: 233). Pola pilihan jawaban soal diperoleh
dengan menghitung banyaknya teste yang memilih pilihan jawaban
a,b,c atau d atau yang tidak memilih pilihan manapun. Pola jawaban
soal dapat ditentukan apakah pengecoh (distractor) berfungsi sebagai
dengan baik atau tidak.
Selanjutnya Purwanto (2016: 108) menjelaskan bahwa pengecoh
(distractor) dikenal juga dengan penyesat atau penggoda yaitu pilihan
jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh bukan
sekedar pelengkap pilihan. Pengecoh diadakan untuk menyesatkan
siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Menurut Surapranata (2009:
43) bahwa pengecoh berfungsi sebagai pengidentifikasi peserta tes
yang berkemampuan tinggi. Pengecoh berfungsi efektif apabila
banyak dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah,
sebaliknya apabila pengecoh itu lebih banyak dipilih oleh peserta tes
dari kelompok atas maka pengecoh itu tidak berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pengecoh jawaban merupakan salah satu karakteristik dari suatu
tes. Tujuan utama pemasangan distraktor (pengecoh) pada suatu tes
pilihan ganda yaitu supaya dari sekian banyak testee (responden) yang
mengikuti tes hasil belajar ada yang tertarik atau terangsang untuk
memilihnya, sebab responden akan menyangka bahwa distraktor yang
dipilih merupakan jawaban yang sebenarnya (Sudijono, 2011: 410).
Pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik apabila paling sedikit
dipilih oleh 5% peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh kelompok
siswa yang kurang pandai (Kusaeri, 2014: 109). Apabila pengecoh
dipilih merata dapat dikatakan sangat baik. Namun, jika pengecoh itu
dipilih lebih banyak oleh kelompok atas dibanding bawah maka
pengecoh itu menyesatkan (Surapranata, 2009: 43).
Berdasarkan penjelasan para tokoh dapat disimpulkan bahwa
analisis pengecoh adalah opsi jawaban yang disediakan dalam soal
selain kunci jawaban untuk mengecoh siswa supaya tidak memilih
kunci jawaban.
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Mardapi (2008: 88) mengemukakan bahwa ada 8 tahapan yang harus
dilalui dalam mengembangkan tes hasil belajar yaitu
1) Menyusun spesifikasi tes
Langkah awal dalam proses mengembangkan tes adalah dengan
menetapkan spesifikasi tes yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2) Menulis Tes
Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kisi-kisi.
3) Menelaah Soal Tes
Menelaah soal tes dilakukan untuk memperbaiki jika masih
ditemukan kekeliruan atau kesalahan.
4) Melakukan uji coba tes
Sebelum soal digunakan dalam tes yang sebenarnya perlu dilakukan
uji coba untuk memperbaiki kualitas soal.
5) Menganalisis butir soal
Analisis melitputi daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitasan
dari pengecoh.
6) Memperbaiki tes
Memperbaiki masing-masing soal yang ternyata masih ada
kekeliruan.
7) Merakit tes
Soal-soal yang dibuat disusun menjadi suatu kesatuan tes.
8) Melaksanakan tes
Tes dilaksanakan sesuai waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
9) Menafsirkan hasil tes
Hasil tes yang berupa skor nilai, diklasifikasi mislanya menjadi
tertinggi, menengah dan rendah.
Purwanto (2016: 84) menyatakan tahapan pengembangan tes hasil belajar
seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Identifikasi hasil belajar
Mengidentifikasi dan menentukan mata peljaran serta kompetensi
dasar apa yang akar diukur, serta aspek-aspeknya (kognitif,
psikomotorik, atau afektif).
2) Deskripsi Materi
Informasi mengenai materi belajar yang akan digunakan untuk
mengukur hasil belajar.
3) Menulis butir-butir test dan kunci jawaban
Butir tes dibuat dengan berpedoman pada kisi-kisi yang telah
ditentukan sebelumnya. Kunci jawaban harus ditentukan dalam
spesifikasi tes hasil belajar supaya orang lain dapat mengikuti
perolehan hasil belajar responden dari jawaban yang dibuatnya.
4) Mengumpulkan data uji coba
Dilakukan dengan mengujikan instrumen uji coba tes hasil belajar
yang ditulis berdasarkan kisi-kisi.
5) Menguji kualitas tes.
Menguji kembali tes yang telah diujikan.
6) Melakukan kompilasi
Memilah-milah butir-butir soal yaitu soal yang baik tetap akan
digunakan dan yang jelek bisa diubah atau di hilangkan total.
Dari penjelasan para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
,langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan sebuah
tes hasil belajar yaitu (1) mengidentifikasi hasil belajar dan aspek yang
akan diukur, (2) menentukan jenis tes yang akan digunakan, (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
membuat kisi-kisi, (4) membuat soal dan kunci jawaban, (5) menelaah
soal yang sudah dibuat, (6) melakukan uji coba tes , (7) menganalisis
kualitas soal, (8) memperbaiki tes, (9) menyusun kembali tes yang
lebih baik, (10) melakukan uji coba tes sesuai waktu yang ditentukan,
(11) menafsirkan hasil tes.
4. Matematika
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008: 888) matematika
merupakan ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan. Selanjutnya Susanto (2013: 185) menjelaskan bahwa
matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat, serta memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah sehari-hari.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu disiplin ilmu tentang bilangan serta bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir sehingga prosedur operasoional dalam
matematika dapat diterapkan pemecahan masalah.
5. Kompetensi Dasar
Hal ini diperjelas oleh Kusaeri (2014:30) kompetensi dasar adalah
tujuan pembelajaran yag memiliki cakupan luas. Selanjutnya Rusman
(2013: 6) menjelaskan bahwa kompetensi dasar adalah sejumlah
kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sebagai tindakan lebih lanjut dari indikator. Dari definisi tersebut bahwa
kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki dalam
rangka untuk mewujudkan tujuan pembelajaran pada suatu mata
pelajaran.
6. Operasi Hitung Campuran
Negoro (2010: 218) menjelaskan bahwa dalam matematika operasi
diartikan sebagai pengerjaan. Operasi yang dimaksud adalah operasi
hitung atau pengerjaan hitung.Pada dasarnya operasi hitung mencakup
empat pengerjaan dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.Menurut Wahyudin (2003:35) bahwa operasi hitung campuran
dalam matematika meliputi empat operasi hitung dasar, yaitu a) perkalian
merupakan penjumlahan berulang, b) pembagian merupakan pengurangan
yang berulang, c) penjumlahan merupakan operasi hitung untuk
mendapatkan bilangan bulat satu, dua atau lebih, dan d) pengurangan yaitu
operasi hitung untuk mendapat selisih antar dua bilangan atau lebih. Pada
dasarnya operasi hitung adalah bentuk operasi hitung bilangan, yang
teridiri lebih dari satu operasi hitung dasar.
Menurut Negoro (2010: 219) operasi hitung campuran memiliki tiga
sifat yaitu a) sifat komutatif (a+b = b + a / a x b = b x a), disebut juga sifat
pertukaran, dan digunakan dalam operasi hitung perkalian dan
penjumlahan, b) sifat Asosiatif ( a + b + c = a + (b+ c), merupakan sifat
pengelompokan bilangan. Sifat ini sama dengan sifat komutatif, yaitu
digunakan dalam operais hitung perkalian dan penjumlahan. c) sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Distributif merupakan sifat penyebaran, dalam operasi hitung, sehingga
memudahkan dalam pengerjaan.
7. Taksonomi Bloom yang Direvisi
Taksonomi dapat diartikan sebagai kerangka pikir secara khusus
(Anderson dan Krathwohl, 2010: 6). Taksonomi bloom yang sudah di
revisi ini memiliki 2 dimensi yaitu proses kognitif dan pengetahuan
(Anderson dan Krathwohl, 2010: 6). Untuk dimensi proses kognitif
berisikan enam kategori, diantaranya mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, dan mengevaluasi dan mencipta.
Sedangkan dimensi pengetahuan berisi empat kategori yaitu faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif. Berdasarkan pendapat ahli
tersebut antara dimensi kognitif dan pengetahuan saling keterkaitan,
sehingga terbentuklah taksonomi Bloom yang sudah direvisi, berikut
tingkatan taksonomi Bloom yang telah direvisi :
a. Mengingat
Mengingat merupakan proses kognitif yang mengandung arti
mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang
(Anderson dan Krathwohl, 2010: 99). Pengetahuan yang dibutuhkan ini
dapat berupa pengetahuan factual, konseptual, procedural atau
metakognitif serba dapat juga kombinasi dari pengetahuan tersebut.
Proses mengingat ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu mengenali dan
mengingat kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada operasi hitung campuran ranah mengingat dapat
diidentifikasi dengan menentukan indikator yang menuntut siswa untuk
mengingat materi yang telah diberikan. Kata kerja yang tepat
digunakan untuk indikator ranah mengingat pada kompetensi dasar
operasi hitung campuran adalah menentukan tanda operasi hitung yang
tepat. Misalnya 5 + 4 : 2, dari operasi hitung tersebut siswa diminta
menentukan tanda operasi hitung yang tepat untuk digunakan terlebih
dahulu. Contoh soal tersebut adalah contoh soal yang mengukur ranah
mengingat.
b. Memahami
Proses kognitif yang berpijak pada kemampuan transfer dan
ditekankan di sekolah adalah memahami (Anderson dan Krathwohl,
2010: 105). Proses memahami dapat diartikan sebagai mengkonstruksi
makna dari pesan pembelajaran yang disampaikan dalam pembelajaran.
Proses kognitif yang termasuk dalam kategori mamahami yaitu
menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, meramalkan,
merangkum, menyimpulkan dan membandingkan. Kata kerja tersebut
dalam operasi hitung campuran dapat dicontohkan meramalkan
bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik. Contoh 7 x …+ 4 = 25.
Contoh soal tersebut adalah contoh soal yang mengukur ranah
memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Mengaplikasikan
Proses kognitif ini menggunakan prosedur tertentu untuk
mengerjakan suatu soal latihan atau menyelesaikan masalah (Anderson
dan Krathwohl, 2010: 116). Mengaplikasikan ini berkaitan dengan
pengetahuan prosedural. Soal latihan adalah salah satu contoh tugas
yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui oleh siswa, sehingga
siswa menggunakan secara rutin. Kategori mengaplikasikan juga terdiri
dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi (ketika tugasnya hanya
soal latihan dan mengimplementasikan ketika tugasnya merupakan
masalah.
Kata kerja yang termasuk dalam ranah mengaplikasikan adalah
melakukan operasi hitung campuran, dengan diterapkan dalam contoh
permasalahan kehidupan sehari-hari. Contohnya terdapat soal ibu
membeli 10 buah apel dan dibagikan kepada kedua anaknya. Maka
berapa apel yang didapatkan setiap anak ibu. Contoh soal tersebut
adalah contoh soal yang mengukur ranah mengaplikasi.
d. Menganalisis
Menganalisis merupakan proses memecah materi jadi bagian kecil
dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap
bagian dan struktur keseluruhannya (Anderson & Krathwohl, 2010:
120). Menganalisis ini meliputi proses kognitif membedakan,
mengorganisasi, dan menganalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kata kerja dalam ranah menganalisis yang sesuai dengan operasi
hitung campuran adalah menganalisis konsep operasi hitung campuran,
misalnya ayah membeli 6 cokelat dan ternyata ibu sudah juga membeli
coklat. Cokelat ayah dan ibu diberikan kepada kedua anaknya. Setiap
anak mendapatkan 5 cokelat. Maka berapa banyak cokelat yang dibeli
ibu. Contoh soal tersebut adalah contoh soal yang mengukur ranah
menganalisis.
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi dapat didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasarkan Kriteria dan standar (Anderson dan Krathwohl, 2010: 125).
Kriteria yang digunakan antara lain kualitas, efektifitas, efisiensi dan
konsistensi. Kategori mengevaluasi ini mencakup proses kognitif
memeriksa, menyimpulkan dan mengkritik.
Kata kerja ranah mengevaluasi yang cocok untuk materi operasi
hitung campuran adalah menyimpulkan jawaban yang benar dari
beberapa permalahan dalan opersi hitung campuran. Contoh Andi
membeli 5 permen dan adiknya membeli 6 permen. Sampai rumah ibu
memberikan permen kepada Andi dan adiknya masing-masing 4. Siapa
yang memiliki jumlah permen terbanyak. Contoh soal tersebut adalah
contoh soal yang mengukur ranah mengevaluasi/menilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
f. Mencipta
Proses kognitif ini melibatkan proses menyusun jadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional (Anderson dan Krathwohl,
2010: 128). Kata kerja yang sesuai dengan ranah mencipta adalah
menyusun, mengarang, menciptakan dan lain-lain.Pada kompetensi
dasar operasi hitung campuran kata kerja yang tepat digunakan untuk
ranah mencipta salah satunya menyusun misalnya menyusun operasi
hitung campuran berdasarkan konsep yang benar. Contoh Afri memiliki
4 pita dengan panjang masing-masing 45 cm. Untuk membuat hiasan di
kamarnya dia membeli lagi 3 pita dengan panjang masing-masing 30
cm. maka bentuk susunan operasi hitung campuran yang tepat dan
hasilnya. Contoh tersebut adalah contoh soal untuk ranah mencipta.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan berikut ini yaitu jurnal dan penelitian yang
berkaitan dengan pengembangan tes.
Penelitian pertama adalah penelitian dengan judul “pengembangan
Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan
Revisi Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD”, yang ditulis oleh Siti
Sofiyah, dkk disadur dari jurnal Pendidikan : 1-7 tahun 2015. Tujuan
penulisan penelitian ini menjelaskan proses pengembangan tes dan
memperoleh hasil pengembangan paket tes kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Hasil analisis validitas butir soal diperoleh 2 pertanyaan dengan
validitas sangat tinggi, 3 pertanyaan dengan validitas tinggi, 4 pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dengan validitas cukup.Terdapat 5 pertanyaan dengan tingkat kesukaran
sukar, 4 pertanyaan dengan tingkat kesukaran sedang, 0 soal dengan
tingkat kesukaran mudah. Hasil analisis daya beda terdapat 4 pertanyaan
dengan interpretasi daya beda jelek, 4 pertanyaan dengan interpretasi daya
cukup, 1 pertanyaan dengan interpretasi daya beda baik. Berdasarkan
penjelasan diatas secara umum paket tes yang dikembangkan telah sesuai
dengan level berpikir tingkat tinggi, serta sudah cukup valid dan reliabel.
Penelitian kedua, adalah jurnal penelitian yang dikembangkan oleh
Duskri, dkk yang berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan
Belajar Matematika SD”. Duskri, M. dkk. 2014 dikutip dari Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun ke 18, No 1. Penelitianini
bertujuan untuk (1) menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik
kesulitan belajar matematika SD/MI, (2) mengetahui kualitas tes hasil
belajar diagnostik yang dikembangkan dan (3) mengetahui informasi yang
dapat dimunculkan dari hasil analisis tes diagnostik. Pada penelitian ini
diperoleh hasil (1) prosedur pengembangan tes diagnostik matematika
meliputi : studi pendahuluan, studi literatur dan hasil penelitian, analisis
masalah, merumuskan learning continuun, merumuskan peta konsep,
menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk
pilihan ganda, validasi pakar melalui focus group discussion, uji
cobaterbatas, dan uji coba yang diperluas, (2) indeks daya beda butir tes
antara 0,391 sampai dengan 2,317, indeks kesukaran butir tes antara -
2,158 sampai dengan 2,528, kecocokan uji tes dengan kemampuan peserta
(θ) antara -2,00 sampai dengan 2,60, dan fungsi informasi tes antara 0,111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sampai dengan 3,879 dan (3) Informasi yang dapat dimunculkan dari tes
meliputi: hasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan belajar,
profil individual, analisis salah konsepsi dan saran remedial
Penelitian Ketiga, yaitu skripsi yang berjudul “Pengembangan Tes
Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menuliskan Tanda Waktu
dengan Menggunakan Notasi 24 Jam Untuk Siswa Kelas V Sekolah
Dasar”. Penelitian ini ditulis oleh Intansari (2016). Penelitian ini
menggunakan bentuk tes pilihan ganda dan telah megacu ranah kogitif
taksonomi Bloom. Penelitian ini bertuuan untuk (1) mengembangkan tes
hasil belajar dan (2) mendeskripsikan tes hasil belajar matematika
kompetensi dasar menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24
jam untuk siswa kelas V sekolah dasar. Dari penelitian ini dapat diperoleh
data yaitu (1) prosedur pengembangan tes menggunakan model Borg and
Gall dengan tujuh langkah pengembangan : (a) potensi dan masalah, (b)
pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain,
(f) uji coba produk, (g) revisi produk. (2) kualitas tes hasil belajar dapat
diketahui bahwa terdapat 23 atau 46 % dari 50 soal, yang memiliki
kualitas soal baik. Soal termasuk valid dan reliable. Kualitas tes ditinjau
dari segi daya pembeda, 23 butir soal yang memiliki daya pembeda “baik”
ada 83 % dan “baik sekali” ada 17 % . kualitas soal ditinjau dari kualitas
tingkat kesukaran yang yang termasuk dalam kategori “mudah” ada 17 %,
“sedang” 83 % dan tidak ada soal yang memiliki tingkat kesukaran
“sukar”. Dari analisis pengecoh terdapat 15 option yang tidak berfungsi.
Berikut literature map yang dapat tergambarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2.1. Gambar Literature Map Pengembangan Tes
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya tugas guru adalah merencanakan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan bimbingan, penelitian, pelatihan, serta
melakukan pengabdian masyarakat. Guru sebagai tenaga pendidik yang
profesional harus memiliki empat kompetensi dasar salah satunya adalah
kompetensi pedagogik. Dalam kompetensi pedagogik tugas guru diantaranya
adalah melakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar inilah nantinya
sebagai acuan untuk mengukur kualitas pendidikan secara nasional. Evaluasi
hasil belajar yang kerap digunakan guru untuk mengukur kemampuan siswa
adalah dengan teknik tes. Tes hasil belajar adalah tes yang dapat digunakan
Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika
Siti Sofiyah, dkk
(2015).
Pengembangan Paket
Tes Kemampuan
Berpikir Tingkat
Tinggi Matematika
Berdasarkan Revisi
Taksonomi Bloom
Pada Siswa Kelas V
SD
Intansari (2016)
.“Pengembangan Tes
Hasil Belajar
Matematika
Kompetensi Dasar
Menuliskan Tanda
Waktu dengan
Menggunakan Notasi
24 Jam Untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar.
Duskri, dkk (2014).
“Pengembangan
Tes Diagnostik
Kesulitan Belajar
Matematika SD”
Pengembangan Tes Hasil Belajar
Matematika Kompetensi Dasar 1.4
Melakukan Operasi Hitung Campuran
Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar,
Tahun Pelajaran 2016/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
untuk mengukur atau mengetahui kemampuan siswa pada materi. Syarat
utama tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa adalah tes
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Tes dengan standar baik adalah
tes yang telah teruji tingkat kesukaran, daya beda dan analisis pengecohnya.
Tes yang baik pada dasarnya dibuat berdasarkan indikator yang
dikembangkan sebelumnya. Tes hasil belajar itu sendiri bentuknya
bermacam-macam, salah satunya adalah pilihan ganda. Tes pilihan ganda ini
mengandung arti tes berupa pertanyaan yang memiliki alternatif jawaban,
namun hanya terdapat satu jawaban yang benar. Kelebihan tes pilihan ganda
adalah dapat memuat materi yang luas, dimana satu indikator pencapaian
dapat dijabarkan ke dalam beberapa soal dan tidak memerlukan waktu yang
lama untuk mengoreksi jawaban. Tes pilihan ganda juga memiliki kekurangan
yaitu waktu pembuatan soal pilihan ganda relatif lebih lama. Guru pada
dasarnya membutuhkan sebuah prototype tes pilihan ganda yang telah teruji
kualitasnya.
Berbagai penjelasan tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian dan pengembangan mengenai tes hasil belajar dengan bentuk
pilihan ganda. Pada penelitian ini peneliti akan menyajikan tes hasil belajar
dengan bentuk pilihan ganda yang disesuaikan dengan tingkatan ranah
kognitif siswa. Kemampuan atau ranah kognitif siswa meliputi ranah
mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, menilai dan mencipta.
Tes hasil belajar tersebut akan diuji validitas, reliabilitas, serta
karakteristiknya (tingkat kesukaran, daya beda dan pengecoh). Tes hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
belajar yang telah teruji adalah sebagai produk dari penelitian dan
pengembangan ini.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD ?
2. Bagaimana validasi tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar 1.4
melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasarkan
hasil penilaian ahli ?
3. Bagaimana validasi tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar 1.4.
melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasarkan
hasil uji coba empiris ?
4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar 1.4.
melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasarkan
hasil uji coba empiris?
5. Bagaimana tingkat kesukaran tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD
berdasarkan hasil uji coba empiris?
6. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar
1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD
berdasarkan hasil uji coba empiris ?
7. Bagaimana analisis pengecoh tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD
berdasarkan hasil uji coba empiris?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini membahas enam pokok bahasan. Keenam pokok bahasan yang
akan dibahas yaitu jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan atau
research and development (RnD). Sugiyono (2011: 297) menjelaskan
research and development merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Selanjutnya menurut Borg and Gall (Sugiyono, 2015: 28) RnD atau
penelitian dan pengembangan adalah proses/metode yang digunakan untuk
memvalidasi dan mengembangkan produk. Sedangkan menurut Sukmadinata
(2008: 164) penelitian dan pengembangan adalah sebuah strategi atau metode
penelitian untuk mengembangkan suatu produk baru yang menyempurnakan
produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan.
Berdasarkan pendapat para tokoh disimpulkan bahwa Penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah sebuah
penelitian yang digunakan untuk menghasil suatu produk atau menguji produk
yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian ini disebut R&D karena mengembangkan produk yang
nantinya digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada suatu
kompetensi dasar tertentu. Penelitian ini mengembangkan tes hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
matematika pada kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Peneliti menggunakan langkah-langkah yang dapat digunakan untuk
meneliti penelitian dan pengembangan, menurut Sugiyono (2011: 298) berikut
langkah-langkah yang dapat digunakan :
Gambar 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Development (R&D)
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini didasari pada adanya potensi atau masalah. Sugiyono
(2011: 298) menjelaskan bahwa potensi adalah segala sesuatu yang bila
didaya gunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah
merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Masalah yang ada ini dapat diatasi melalui R&D, dengan cara meneliti
sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penangananyang
Revisi
Produkk
Uji Coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produksi
Masal
Potensi
dan
Masalah
Pengumpulan
data
Desain
Produk
Validasi Desain
Revisi
Desain
Uji coba
produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
terpadu. Potensi dan masalah dalam penelitian dan pengembangan harus
ditunjukan dengan data empirik.
2. Pengumpulan Data
Setelah pontensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual maka
selanjutnya perlu mengumpulkan berbagai informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut (Sugiyono, 2011 : 300).
3. Desain produk
Sugiyono (2011: 300) menjelaskan hasil dari penelitian ini berupa
desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk
harus diwujudkan dalam gambar atau bagan sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan membuat.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama
atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional belum fakta lapangan. Validasi
desain produk ini dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk
baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta menilai kekuatan dan
kelemahannya (Sugiyono, 2011: 302).
5. Perbaikan desain
Setelah desain produk selesai divalidasi melalui diskusi dengan pakar
dan ahli makan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan yang ada itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Hal ini
dilakukan oleh peneliti yang akan menghasilkan produk (Sugiyono, 2011:
302).
6. Uji coba produk
Uji coba dilakukan pada tahap awal dilakukan simulasi penggunaan.
Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
apakah produk yang baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan produk yang lama (Sugiyono, 2011: 302).
7. Revisi Produk
Revisi produk merupakan upaya pembenahan daripada produk yang
sudah diujikan sebelumnya. Revisi sebelumnya merupakan revisi pada
kekurangan sebagai pemakai rasional dari pakar, sedangkan revisi ini
berdasarkan kekurangan setelah adanya uji coba lapangan (Sugiyono,
2011: 310).
8. Uji coba pemakaian
Produk yang berupa produk baru diterapkan dalam kondisi yang
nyata untuk lingkup yang luas, namun dalam praktiknya harus tetap ada
penilaian kekurangan atau hambatan yang muncul untuk perbaikan yang
lebih lanjut lagi. Peneliti pada tahap ini cukup meyakinkan bahwa produk
yang dibuatnya layak untuk digunakan umum (Sugiyono, 2011: 310).
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian di kondisi
nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk
dalam hal ini adalah sistem kerja (Sugiyono, 2011: 302).
10. Pembuatan produk massal
Hal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan
efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memperoduksi
massal maka peneliti perlu bekerjasama dengan pihak lain (Sugiyono,
2011: 310)
Peneliti pada langkah ini akan mempublikasikan produk yang sudah
dibuat, dengan tujuan untuk mempublikasikan kepada seluruh subjek. Subjek
dalam penelitian ini dapat guru dan siswa SD dimanapun. Produk yang sudah
buat dan siap pakai nantinya dapat digunakan dan didistribusikan ke sekolah-
sekolah yang membutuhkan (Arifin, 2009: 132).
Kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang dijelaskan
Sugiyono memang yang ideal dilakukan, namun dalam penerapannya
terkadang kesepuluh langkah itu kurang relevan diterapkan, misalnya masalah
waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian mencakup tempat penelitian, waktu penelitian, subyek
penelitian dan objek penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N Karangmloko 1 yang beralamat di Jalan
Palagan Tentara Pelajar Km 8, 5 Ngaglik, Sleman dan SD Negeri
Demangan yang beralamat di Jalan Munggur No 38 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2016 hingga bulan
Januari 2017. Penelitian ini dimulai dari wawancara hingga ujian.
3. Subjek Penelitian
Siswa kelas IV SD N Karangmloko 1 Tahun Pelajaran 2016/2017
sebanyak 32 siswa dan siswa kelas IV A SD N Demangan Tahun Pelajaran
2016/2017 sebanyak 29 siswa.
4. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika
pada kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran kelas IV
sekolah dasar.
C. Prosedur Pengembangan
Dalam mengembangkan penelitian ini peneliti menggunakan prosedur
sesuai langkah-langkah menurut Bord and Gall ( dalam Sugiyono, 2011: 298).
Dalam bukunya Sugiyono menjelaskan bahwa terdapat 10 langkah penelitian
dan pengembangan, namun karena keterbatasan waktu yang peneliti miliki
maka dari sepuluh langkah yang ada peneliti hanya menggunakan tujuh
langkah saja. Berikut langkah-langkah pengembangan yang peneliti lakukan:
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah merupakan dasar utama dari penelitian ini.
Potensi dan masalah diketahui setelah peneliti melakukan analisis
kebutuhan. Peneliti pada tahap ini menemukan potensi bahwa guru dapat
membuat sebuah alat evaluasi pembelajaran (tes) yang disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dengan prosedur dan contoh tes evaluasi hasil belajar yang sudah ada.
Peneliti dalam tahap ini juga menggali informasi mengenai hambatan
guru dalam menyusun tes. Wawancara peneliti lakukan dengan guru
matematika kelas IV dan Wali Kelas IV SD N Karangmloko 1 pada
tanggal 20 Juli 2016.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara,
kuesioner ahli dan tes. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Juli 2016
kepada guru matematika kelas IV dan wali kelas IV SD N Karangmloko
1. Kuesioner ahli peneliti memberikan kepada 4 ahli yaitu 1 dosen/ahli
dan 3 guru/wali kelas IV. Pengujian tes hasil belajar dilakukan pada siswa
kelas IV SD N Karangmloko 1 dan siswa kelas IVA SD N Demangan.
3. Desain produk
Pada tahap kedua diketahui bahwa guru membutuhkan produk berupa
soal matematika yang sudah teruji. Hal ini menjadi dasar peneliti untuk
membuat produk berupa prototype tes hasil belajar matematika dengan
soal pilihan ganda pada kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung
campuran kelas IV SD. Tahap ini diawali dengan menentukan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Pada tahap ini peneliti menentukan
indikator yang mencakup semua level ranah kognitif dari mengingat
sampai mencipta menurut taksonomi Bloom. Indikator yang dibuat
sebanyak 10 indikator. Dari indikator yang telah dibuat peneliti dapat
merumuskannya menjadi 60 soal. Soal tersebut dibagi kedalam tipe A dan
tipe B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Validasi desain.
Validasi desain ini dilakukan sebelum produk diuji cobakan. Validasi
desain ini menggunakan validitas isi melalui validasi ahli atau pakar
(expert judgement). Validasi ini memerlukan empat orang yang ahli.
Keempatnya yaitu satu ahli matematika (dosen), dan tiga guru
matematika/wali kelas IV. Validasi ahli dilakukan untuk mendapatkan
masukan mengenai desain produk terutama konsep materi operasi hitung
campuran. Validasi kedua dilakukan kepada guru untuk mengetahui
apakah desain produk sudah sesuai dengan kemampuan siswa di kelas
dari segi bahasa maupun tingkat kesukaran soal. Validasi desain ini
dilakukan oleh dosen/ahli matematika PGSD Universitas Sanata Dharma,
wali kelas IV SD N Karangmloko 1, guru matematika kelas IV SD N
Karangmloko 1, dan wali kelas IV A SD N Demangan.
5. Revisi desain
Revisi ini dilakukan setelah validator memberikan saran serta
masukan mengenai kelemahan dan kekurangan produk. Selanjutnya
peneliti merevisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh ahli, baik
tertulis maupun lisan untuk menjadikan produk yang lebih baik lagi.
6. Uji coba produk.
Soal diuji cobakan kepada seluruh siswa kelas IV SD Negeri
Karangmloko 1 dan seluruh siswa kelas IV A SD Negeri Demangan tahun
pelajaran 2016/2017. Setiap kelas dibagi menjadi dua tipe soal yaitu A dan
B. setiap tipe berjumlah 30 soal. Waktu pengerjaan tes selama 90 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah masih ada soal
yang perlu diperbaiki atau tidak.
7. Revisi produk
Dari hasil uji coba produk akan diperoleh jawaban semua siswa,
selanjutnya dari jawaban yang diperoleh itu peneliti menganalisis validitas,
reliabilitas dan karakteristik soal (tingkat kesukaran, daya beda, pengecoh
jawaban) dari setiap soal yang sudah diujikan dengan menggunakan
bantuan aplikasi TAP(Test Analysis Program). TAP adalah salah satu
program komputer yang dapat membantu menganalisis tes.Soal yang
sudah dianalisis dapat diketahui antara yang sudah baik dan masih perlu
direvisi. Peneliti hanya melakukan revisi pada soal yang valid, dimana
nantinya akan digunakan sebagai produk. Soal yag direvisi adalah soal
valid dengan daya beda kurang baik dan analisis pengecoh yang tidak
berfungsi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2011: 137) menuturkan bahwa teknik pengumpulan adalah
salah satu hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan non tes
(wawancara dan kuesioner ahli), dan tes.
1. Non Tes
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
secara non tes. Wawancara guru dilakukan untuk memperoleh data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tentang hal-hal dan persiapan yang guru lakukan sebelum membuat tes
hasil belajar serta mengenai masalah apa saja yang dihadapi baik guru
dalam membuat soal yang baik. Sugiyono (2011: 231), menjelaskan
bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dengan tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu.
Sedangkan, Sugiyono (2015: 194) menuturkan bahwa
wawancara ada dua, terstruktur dan tidak terstruktur. Terstruktur
dengan menyusun pertanyaan secara sistematis dan peneliti sudah
mengetahui tentang informasi yang akan didapat. Wawancara tidak
terstruktur yaitu peneliti tidak menyusun daftar pertanyaan secara
sistematis hanya secara garis besar saja.
Dari ketiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa wawancara
merupakan teknik pengumpulan data melalui percakapan dengan
bertukar informasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang
akan menjadi topik penelitian. Wawancara terdapat dua jenis yaitu
terstruktur dan tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara
tidak terstruktur dimana peneliti melakukan wawancara dengan
mengembangkan pertanyaan sendiri namun tetap berdasar pada kisi-
kisi wawancara yang telah ditentukan sebelumnya. Pengembangan
pertanyaan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
sedetail mungkin dari narasumber. Narasumber yang peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
wawancarai yaitu guru matematika dan wali kelas IV SD N
Karangmloko 1.
b. Kuesioner
Arikunto (2013: 42) menjelaskan pengertian kuesioner adalah
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang diukur
(responden). Dengan kuesioner orang dapat diketahui tentang
keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya.
Lembar kuesioner ini digunakan untuk validasi isi desain produk oleh
ahli (Expert judgement). Peneliti memberikan instrument validasi dan
desain produk kepada empat ahli, yaitu satu dosen matematika, dan tiga
guru ahli matematika kelas IV untuk dievaluasi.
2. Tes
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk
tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang
nilai dan prestasi siswa tersebut serta dapat dibandingkan dengan yang
siswa lain atau nilai standar yang ditetapkan (Suwandi, 2010: 39). Dalam
arti lain tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab,
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites
(Jihad, 2012: 67). Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
tes adalah alat ukur yang memiliki jawaban benar atau salah dapat
digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman seseorang yang dikemas
dalam bentuk soal, yang mana soal itu harus diselesaikan oleh orang yang
dites.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penelitian ini menggunakan tes objektif tipe pilihan ganda dengan
4 option jawaban. Instrument tes sebelumnya disusun dengan berpatokan
pada kisi-kisi yang sudah dibuat. Kompetensi dasar yang akan diujikan
yaitu melakukan operasi hitung campuran. Soal terdiri dari dua tipe, tipe A
dan tipe B dengan setiap tipe berjumlah 30 soal. Pada setiap tipe soal
terdiri dari 8 soal mudah 14 soal sedang dan 8 soal sulit. Siswa disedikan
lembar kerja untuk menuliskan jawaban.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2014: 102) menjelaskan instrumen penelitian merupakan
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, gerak
tubuh ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2014: 5).
Selanjutnya Arifin (2009: 193) menyebutkan bahwa data kualitatif
yaitu data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti,
seperti baik, buruk dan sebagainya. Data kualitatif pada penelitian ini
berupa hasil wawancara untuk analisis kebutuhan dan komentar
ahli/guru yang didapat saat validasi produk.
a. Wawancara
Untuk memperoleh data kualitatif ini peneliti menggunakan
instrumen jenis non tes yaitu pedoman atau kisi-kisi wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kisi-kisi berisikan pertanyaan pokok untuk menggali informasi dari
narasumber. Berikut adalah kisi-kisi pedoman wawancara :
Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
No Indikator
No
item
1. Guru melakukan evaluasi 1
2. Manfaat evaluasi yang dilakukan 2
3. Bentuk evaluasi yang dilakukan 3
4. Intensitas pelaksanaan evaluasi 4
5. kriteria soal yang telah di buat untuk evaluasi 5
6. Pembuatan soal evaluasi 6
7. Langkah-langkah pembuatan soal 7
8. Type soal evaluasi yang pernah dibuat 8
9. Type pilihan ganda untuk soal evaluasi menurut guru 9
10. Kendala membuat soal tes dalam bentuk pilihan ganda 10
11. Pengetahuan guru mengenai taksonomi bloom 11
12. Pencapaian taraf berfikir dalam pembauatn soal 12
13. Karakteristik dalam pembuatan soal. 13
14. Uji validitas dan reliabilitas 14
15. Tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda. 15
16. Pengecoh jawaban pada soal pilihan ganda 16
17.
Kebutuhan guru mengenai prototype pilihan ganda yang
baik. 17
b. Kuesioner validasi ahli
Kuesioner validasi ahli memuat 17 butir pernyataan yang disusun
berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut
kuesioner untuk penilaian ahli dan guru.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Untuk Ahli (Dosen dan Guru)
NO Pernyataan No Item
1. Setiap butir soal mengacu pada satu standar kompetensi. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Setiap butir soal mengacu pada satu kompetensi dasar. 2
3. Setiap butir soal mengacu pada Indikator. 3
4. Setiap butir soal mengacu pada materi. 4
5. Kalimat perintah soal tepat, jelas dan mudah dipahami. 5
6. kalimat soal sudah disusun dengan benar dan sesuai
kaidah EYD. 6
7. Inti kalimat dalam setiap butir soal tidak menggunakan
bentuk negatif. 7
8. Kalimat dalam setiap butir soal tidak terdapat
pengulangan kata. 8
9. Soal disajikan secara sistematis, runtut, dan alur logika
berfikir sesuai dengan urutan sub materi. 9
10. Tingkat kesukaran soal disesuaikan dengan taraf berpikir
siswa. 10
11. Setiap butir soal memuat satu jawaban yang paling
benar. 11
12. Option atau pilihan jawaban disusun berdasarkan urutan
besarnya angka dan alphabet. 12
13. Setiap kalimat pada pilihan jawaban butir soal memiliki
panjang pendek yang sama. 13
14. Pengecoh dalam alternatif pilihan jawaban tidak terlalu
tampak. 14
15. Pilihan jawaban memungkinkan siswa untuk
mengerjakan terlebih dahulu tanpa menebak langsung. 15
16. Soal disusun dari tingkat kesukaran mudah ke sulit. 16
17. Alokasi waktu yang ditetapkan untuk mengerjakan soal
sesuai dengan jumlah soal pilihan ganda. 17
2. Data Kuantitatif
Data Kuatitatif ini didapat dari dilakukan uji coba lapangan atau tes.
Instrument yang digunakan dalam uji lapangan berupa tes hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
yang disusun berdasarkan indikator (kisi-kisi). Materi yang diujikan
operasi hitung campuran. Berikut kisi-kisi tes :
Tabel 3.3. Indikator Soal Tes Hasil Belajar
N
o
Standar
Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal
Soal A Soal B
1. Standar
Kompetensi
1. Memahami dan
menggunakan
sifat-sifat operasi
hitung bilangan
dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar
Melakukan operasi
hitung campuran
1.4.1. Menentukan tanda operasi
hitung dengan tepat yang
digunakan terlebih dahulu
dalam penyelesaian
operasi hitung campuran
(Mengingat)
1, 2 1,2
1.4.2. Menentukan tanda operasi
hitung yang tepat
digunakan pada operasi
hitung campuran
(Mengingat)
3, 4 3,4
1.4.3. Menguraikan soal
permasalahan operasi
hitung campuran
(Memahami)
5,6 5,6
1.4.4. Meramalkan bilangan yang
tepat untuk melengkapi
jawaban sebuah operasi
hitung campuran
(Memahami)
7,8 7,8
1.4.5. Menentukan nilai N yang
belum diketahui dalam
sebuah operasi hitung
campuran
(mengaplikasikan)
9, 10,
11
9, 10,
11
1.4.6. Melakukan operasi
hitung campuran yang
berkaitan dengan
12, 13,
14, 15
12, 13,
14, 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
permasalahan kehidupan
sehari-hari
(mengaplikasikan)
1.4.7. Menganalisis
permasalahan yang
terkait operasi hitung
campuran dalam soal
pemecahan masalah
(menganalisis)
16, 17,
18, 19
16, 17,
18, 19
1.4.8. Menganalisis konsep
operasi hitung campuran
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
(menganalisis)
20, 21,
22
20, 21,
22
1.4.9. Menyimpulkan jawaban
yang benar dari beberapa
permasalahan operasi
hitung campuran pada
soal cerita yang terkait
dengan permasalahan
kehidupan sehari-hari.
(menilai)
23, 24,
25, 26
23, 24,
25, 26
1.4.10. Menyusun operasi hitung
campuran berdasarkan
konsep yang benar sesuai
dengan permasalahan
yang ada dalam soal
cerita (Mencipta)
27, 28,
29, 30
27, 28,
29, 30
Tabel di atas adalah tabel kisi-kisi penulisan soal. Penomoran soal dibuat sama
jumlahnya pada setiap indikator untuk dua tipe soal. Perbedaan antara soal tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
A dan soal tipe B terletak pada kalimat dan bilangan setiap soalnya.Tipe soal
setiap nomornya pada masing-masing tipe soal (tipe A dan B) berbeda.
F. Teknik Analisis Data
Semua data yang telah terkumpul harus dianalisis terhadap hasil yang
diperoleh (Narbuko & Abu, 2007: 156). Teknik analisis data ini
menyesuaikan jenis data apa yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini ada
data kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Data kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang bentuknya berupa kata-kata dan
bukan dalam bentuk angka (Trianto, 2010: 280). Dalam penelitian ini
diperoleh dari wawancara. Hasil wawancara ini digunakan sebagai
langkah awal untuk menganalisis kebutuhan lapangan. Peneliti melakukan
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui seputar pengetahuan guru
mengenai prosedur membuat tes evaluasi belajar yang baik dan segala
kendala yang ditemui.
Data kualitatif selanjutnya yaitu komentar dan saran dari para ahli.
Ahli yang memberikan saran yaitu dosen/ ahli matematika dan guru kelas
IV. Saran dari para ahli itu tertuang dalam lembar validasi ahli. Saran dari
ahli ini dianalisis dengan cara mengidektifikasi dan mencocokan kembali
antara komentar atau saran dengan soal yang terkait.
2. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif ini sering disebut dengan data keras. Data ini
diperoleh melalui riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif (Ali,
2014: 290). Menurut Surapranata (2009: 10) bahwa analisis data secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik secara internal melalui
data yang diperoles secara empiris. Data ini berbentuk bilangan atau
angka-angka yang diperoleh bisa dari penggabungan angka maupun
pengukuran.
Dalam penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari jumlah skor pada
lembar validasi produk oleh para ahli serta dari tes uji coba produk. Skor
ini untuk melihat kualitas soal. Analisis kuantitatif dari tes hasil uji coba
produk ini meliputi analisis karakteristik internal meliputi validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, fungsi pengecoh jawaban.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis data kuantitatif pada hasil
skor kuesioner ahli. Skor yang didapat kemudian dikorelasikan dengan
kriteria soal. Skor yang sudah didapat dan jabarkan dalam bentuk data
kualitatif, seperti yang dikatakan Widoyoko (2014: 144).
Tabel 3.4. Kriteria Soal Skala 4
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
3,25 < M ≤ 4,00 Sangat Baik (SB)
2,50 < M ≤ 3,25 Baik (B)
1,75 < M ≤ 2,50 Kurang Baik (KB)
0,00 < M ≤ 1, 75 Tidak Baik (TB)
Data Kuantitatif selanjutnya diperoleh dari uji coba produk yang
kemudian diolah menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program)
versi 14.7.4. Penggunaan aplikasi TAP didasarkan pada bahwa aplikasi
TAP (Tes Analysis Program) adalah salah satu program aplikasi komputer
yang dapat menganalisis tes (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
beda, dan pengecoh). Program yang ada didalamnya mempermudah
peneliti dalam menganalisis tes.
a. Validitas
Subali (2012: 107) menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan
sahih (Valid), jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan
informasi empiris sesuai dengan apa yang diukur. Validitas dari suatu tes
dapat dicari dengan menggunakan rumus, salah satunya rumus korelasi
point biserial (Sudijono, 2009 : 258). Rumus yang digunakan sebagai
berikut :
���� = ����
���
�
�
���������� ∶
���� = koe�isien korelasi biserwal
Mp = rerata dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari
validitasnya.
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total proporsi
P = proporsi siswa yang menjawab jawaban benar
� = ������ ����� ���� �������� �����
������ ������� �����
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1-q)
Analisis uji validitas dilakukan dengan mengolah data pada program
aplikasi TAP. Nilai validitas dalam aplikasi TAP dapat dilihat pada nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Mean Point Biser. Nilai validitas pada aplikasi TAP adalah sebagai r
hitung. Peneliti menentukan validitas dengan cara membandingkan r
hitung dan r tabel yang mana taraf signifikan 5% untuk jumlah siswa 30
orang sebesar 0,361 dan untuk jumlah siswa 31 orang sebesar 0,355
(Sugiyono, 2011: 333). Soal yang termasuk valid bilamana validitas
hitung (r hitung) lebih dari atau sama dengan r tabel, dengan taraf
signifikan 5% (valid apabila r hitung ≥ 0, 361 untuk responden 30, dan r
hitung ≥ 0, 355 untuk responden 31). Peneliti menggunakan taraf
signifikan 5% karena pada penelitian pendidikan taraf signifikan 5%
sudah dapat dikatakan layak untuk dijadikan alat ukur. Alasan sebagai r
hitung (Hasil TAP) dikorelasikan dengan r tabel, adalah bahwa pengujian
validitas menggunakan statistik korelasi (Suatu tes dikatakan memiliki
validitas jika hasilnya sesuai kriteria dalam arti kesejajaran antara hasil tes
dan kriteria (Purwanto, 2016: 116). Maka, antara hasil r hitung harus
dikorelasikan dengan r tabel. Berikut patokan yang dapat digunakan untuk
menentukan tingkat validitas suatu instrument tes (Arikunto, 2013: 89) :
Tabel 3.5. Kategori Tingkat Validitas Tes
Nilai r Kategori
0,00 – 0,200 Sangat rendah
0,200– 0,400 Rendah
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 - 0,800 Tinggi
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Namun dalam penelitian ini desain produk yang dianalisis hanya
ditentukan valid atau tidak valid, dengan mengacu pada korelasi antara r
hitung dan r tabel.
b. Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran yang dilakukan
dengan menggunakan tes tersebut secara berulang-ulang terhadap subyek
yang sama, senantiasa menunjukan hasil yang tetap sama atau sifatnya
stabil (Sudijono, 2011: 95). Sebuah tes memiliki tingkat reliabilitas tinggi
jika memberikan hasil yang sama atau tetap apabila diteskan berulang kali
dengan responden yang sama (Widoyoko, 2014: 140).
Pada penelitian ini peneliti Reabilitas Insrumen Soal adalah dengan
“Split-half method”, yaitu suatu tes dibagi menjadi 2 bagian yang sama
tingkat kesukarannya, sama isi dan bentuknya. Peneliti membagi dua
bagian tes ini berdasarkan nomor item soal ganjil-genap. Selanjutnya
untuk metode ini digunakan dua rumus yaitu
Yang pertama menggunakan rumus product momen dengan angka
kasar, :
r�� = N ∑XY − (∑X)(∑Y)
�{N∑X� − (∑X)�}N{∑Y� − (∑Y)�}
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara valiabel X dan Y
X : Skor butir soal ganjil
Y : Skor butir soal genap
N : Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Selanjutnya menurut Purwanto (2016: 164) bahwa rxy merupakan hasil
korelasi skor belahan awal dan akhir. Angka korelasi yang diperoleh
merupakan korelasi antar setengah instrument, karena skor diperoleh
dari hasil pembelahan butir menjadi dua bagian. Selanjutnya koefisien
reliabilitas merupakan koefisien reliabilitas penuh, sehingga koefisien
reliabilitas yang telah didapat menggunakan langkah pertama, harus
diubah menjadi koefisien reliabilitas penuh (rxy) (Purwanto, 2016: 164)
. Untuk mengubahnya menggunakan rumus Sperman Brownseperti
dibawah ini :
��� = ���
�� ���
� + ���� �
��
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas penuh instrument
���� �
�� : Koefisien reliabilitas setengah instrumen
Penentuan koefisien reliabilitas pada penelitian ini
dengan menggunakan olah data pada program aplikasi TAP (Test
Analysis Program). Reliabilitas yang peneliti gunakan adalah
menurut metode Flanagan. Metode ini salah satu metode penentuan
reliabilitas dengan membagi data menjadi dua belahan yaitu ganjil dan
genap (Purwanto, 2016: 165).
Menurut Surapranata (2009: 101) bahwa pembagian dua belahan
soal menjadi nomor awal dan akhir, dimungkinkan siswa atau
responden dalam mengerjakan soal hingga akhir mengalami
penurunan, sehingga konsentrasi mengerjakan tidak seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mengerjakan nomor awal. Soal nomor awal cenderung lebih mudah
dari soal akhir sehingga dapat mengakibatkan perbedaan antara skor
nomor awal atau belahan pertama lebih rendah dari pada belahan
kedua, sehingga dapat menyebabkan reliabilitas rendah.
Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti menggunakan metode
belah dua ganjil genap, karena skor yang diperoleh antara belahan
pertama dan kedua dimungkinkan tidak jauh berbeda , hal ini
disebabkan oleh tingkat kesukaran yang relatif sama antara belahan
pertama dan kedua. Berikut kategori tingkat reliabilitas menurut
Rusdiana (2015: 175) :
Tabel 3.6. Kategori Tingkat Reliabilitas Tes
Nilai r Kategori
0,80-1,00 Sangat tinggi
0,60-0.79 Tinggi
0,40-0,59 Cukup
0,20-0,39 Rendah
0,00-0,19 Sangat rendah
Peneliti menetapkan bahwa soal yang dapat digunakan adalah soal
yang memiliki tingkat reliabilitas cukup (≥0,40). Artinya, soal telah
memiliki tingkat keajegan yang cukup untuk digunakan berulang kali
pada subyek yang sama.
c. Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mempertinggi usaha memecahkannya. Bilangan yang menunjukan sukar
dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index).
Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0.
Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Soal dengan
indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal, sebaliknya indeks 1,0
menunjukan bahwa soalnya terlalu mudah (Arikunto, 2013: 223).
Selanjutnya berikut adalah rumus yang dapat digunakan untuk
menentukan tingkat kesukaran. Selanjutnya Kusaeri (2014 : 106)
menjelaskan bahwa cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal pilihan
ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Tingkat kesukaran =
jumlah siswa yang menjawab benar butir soal
jumlah seluruh peserta tes
Peneliti menggunakan aplikasi TAP untuk mencari tahu tingkat
kesulitan soal. Selanjutnya soal yang valid dikategorikan dalam 3
kelompok yaitu mudah, sedang dan sukar. Hal ini diperkuat oleh
Rusdiana (2015: 163) yang menjelaskan bahwa tingkat kesukaran pada
umumnya dinyatakan dalam suatu bentuk proporsi yang besarnya berkisar
0,00 - 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari
hasil hitungan berarti semakin mudah soal itu. Berikut indeks tingkat
kesukaran menurut Rusdiana (2015: 164)
Tabel 3.7. Indeks Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran Kategori
0,00-0,30 Soal tergolong sukar
0,31-0,70 Soal tergolong sedang
0,71-1,00 Soal tergolong mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pada program aplikasi TAP tingkat kesukaran dapat dilihat pada
program item diff. Tingkat kesukaran soal yang baik menurut Widoyoko (2014:
136) yaitu 25 % mudah, 50 % sedang dan 25 % sulit. Maka, tingkat kesukaran
soal pada penelitian ini ditentukan 25 % mudah, 50 % sedang dan 25 % sulit
diharapkan sesuai dengan distribusi kurva normal.
d. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang kurang
pandai (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukan besarnya daya
pembeda disebut indeks diskriminasi. Seperti halnya indeks kesukaran,
disingkat D (Arikunto, 2013: 227). Sama dengan indeks kesukaran,
indeks diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Hanya bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi
pada indeks diskriminasi ada tanda negatif.
Tanda negatif pada indeks diskrimasi digunakan jika suatu soal
“terbalik” menunjukan kualitas testee, yaitu anak yang mampu disebut
tidak mampu dan anak yang tidak mampu disebut mampu, dengan
demikian ada 3 titik pada daya pembeda, yaitu :
-1,00 0,00 1,00
Daya pembeda negatif daya beda rendah daya beda tinggi. Seluruh
pengikut tes dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pandai
atau kelompok atas (upper ground) dan kelompok kurang pandai atau
kelompok bawah (lower group).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hal ini diperkuat oleh Rusdiana (2015: 168) menjelaskan bahwa untuk
mengetahui indeks daya pembeda soal bentuk objektif menggunakan
rumus berikut :
Daya Beda (DP) = BA − BB
�
�N
Keterangan :
BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas.
BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawa.
N : Jumlah siswa yang mengerjakan tes
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat
menggambarkan tingkat kemmapuan soal dalam membedakan antara
peserta didik yang sudah memahami dan yang belum memahami materi.
Widoyoko (2014: 136) menjelaskan bahwa daya beda suatu butir soal
didasarkan pada perhitungan hasil tes suatu kelompok, yang mana hasil
tersebut belum tentu di berlaku sama pada kelompok lain.
Hasil penghitungan daya beda dinyatakan dalam suatu indeks daya
beda. Daya beda +1,0 mengandung arti bahwa semua anggota kelompok
atas menjawab benar terhadap butir soal tersebut, dan kelompok bawah
menjawab salah (Widoyoko, 2014: 137). Sebaliknya apabila daya beda -
1,0 maka semua anggota kelompok atas menjawab salah butir soal
tersebut, sedangkan kelompok bawah menjawab benar. Widoyoko
menambahkan bahwa jika daya beda bernilai negatif harus dikeluarkan
dari naskah soal. Makin tinggi daya beda suatu butir soal, semakin baik
soal tersebut. Menurut Widoyoko (2014: 137) kriteria yang digunakan
untuk menentukan indeks daya beda dan kualitas butir soal yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.8. Indeks Daya Beda dan Kualitas Butir Soal
Daya Beda Keterangan Kualitas Butir Soal
0, 41 – 1, 00 Sangat baik Dapat digunakan
0, 31 – 0, 40 Cukup Baik Dapat digunakan dengan revisi
0, 21 – 0, 30 Kurang baik Perlu pembahasan dan revisi
0, 00 – 0, 20 Tidak baik Dibuang atau diganti
Pada program TAP daya beda dapat dilihat pada Discrimination Indeks
(Disc. Indeks).Dalam penelitian ini peneliti peneliti menggunakan kriteria
cukup baik (0,31 - 0,40) dan kriteria sangat baik (0,41- 1,00) untuk
menyatakan soal tersebut dikatakan dapat membedakan siswa kelompok
atas dengan siswa kelompok bawah.
e. Analisis Pengecoh
Pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik apabila paling sedikit dipilih
oleh 5% peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang
kurang pandai (Kusaeri, 2014: 109). Apabila pengecoh dipilih merata
dapat dikatakan sangat baik. Namun, jika pengecoh itu dipilih lebih
banyak oleh kelompok atas dibanding bawah maka pengecoh itu
menyesatkan (Surapranata, 2009: 43). Arikunto (2013: 234) juga
menjelaskan bahwa pengecoh jawaban akan berfungsi baik jika dipilih 5
% atau sebanyak ≥ 0, 05. Analisis pengecoh ini menunjukan fungsi atau
tidaknya pilihan jawaban. Pada program aplikasi TAP dapat dilihat pada
item analisys.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV pada penelitian ini membahas dua pokok bahasan. Kedua pokok
bahasan tersebut meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Berikut uraian dari
kedua pokok bahasan tersebut :
A. Hasil Penelitian
Hal yang akan dibahas dalam hasil penelitian ini adalah data yang diperoleh
berdasarkan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar yang telah
dilakukan dan kualitas dari tes hasil belajar, berikut uraiannya :
1. Prosedur pengembangan tes hasil belajar
Peneliti dalam melakukan pengembangan tes hasil belajar menggunakan
langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall
yang telah dimodifikasi. Berikut langkah-langkah pengembangan tes hasil
belajar yang peneliti lakukan :
a. Potensi dan masalah
Penelitian ini memiliki potensi dan masalah guru dalam
mengembangkan tes evaluasi hasil belajar. Hal ini diketahui dari hasil
analisis kebutuhan yang dilakukan dengan wawancara. Potensi yang
peneliti temukan yaitu bahwa guru dapat membuat tes hasil belajar
sendiri sesuai prosedur dengan panduan contoh soal yang telah teruji.
Pada dasarnya guru mengetahui bahwa sebuah tes harus valid, reliabel
dan memiliki karakteristik yang telah teruji. Guru berpendapat bahwa
membuat tes yang sesuai prosedur memakan waktu lama. Lantaran
alasan waktu, guru hanya menyuplik dari LKS dan internet yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
belum teruji kualitasnya. Soal tersebut tentunya tidak dapat
menginterpretasikan kemampuan siswa sesungguhnya. Hal tersebut
mendorong adanya penelitian ini.
b. Pengumpulan Data
Pada langkah yang pertama peneliti melakukan analisis potensi
dan masalah melalui wawancara. Wawancara dilakukan pada tanggal
20 Juli 2016 dengan mewawancarai guru matematika kelas IV dan wali
kelas IV SD N Karangmloko 1. Didapatkan hasil guru membutuhkan
tes pilihan ganda yang telah teruji untuk dijadikan contoh dalam
membuat soal evaluasi.
Pengumpulan data pada tahap kedua adalah dengan kuesioner ahli.
Dari kuesioner ahli diperoleh komentar dan saran yang peneliti
gunakan untuk memperbaiki produk. Selain itu, dari kuesioner ahli
diperoleh skor sebagai nilai akhir mengenai kelayakan produk.
Pengumpulan data tahap ketiga yaitu dengan uji coba produk
kepada siswa kelas IV SD N Karangmloko 1 dan siswa kelas IV A SD
N Demangan. Uji coba menggunakan 60 soal yang terbagi dalam paket
A dan B kepada 61 siswa.
c. Desain Produk.
Desain produk dirancang sudah sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu mengembangkan tes evaluasi hasil belajar matematika. Penentuan
kelas dan kompetensi dasar yang dikembangkan adalah langkah
pertama. Desain produk ini menggunakan kompetensi Dasar 1.4
melakukan operasi hitung campuran. Rancangan desain produk ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
diawali dengan penentuan indikator dari Kompetensi Dasar 1.4
melakukan operasi hitung campuran. Indikator yang dibuat
berdasarkan taraf kognitif pada taksonomi Bloom. Produk dalam
bentuk soal pilihan ganda. Tabel spesifikasi produk dapat dilihat
pada(lampiran 2)
d. Validasi produk
Produk yang telah peneliti rancang sebelum diuji cobakan akan
divalidasi kepada ahli dibidangnya. Validasi produk ini dilakukan
kepada 4 orang ahli yaitu 1 dosen matematika dan 3 guru. 1 dosen
merupakan pengajar di program studi PGSD Universitas Sanata
Dharma, 3 guru merupakan pengajar di SD tempat peneliti melakukan
penelitian. Validasi produk menghasilkan skor sebagai patokan apakah
produk yang dirancang sudah layak untuk diuji cobakan atau belum.
Berikut hasil validasi produk oleh ahli :
Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli
No Validator Rata-Rata skor Kategori
1 Ahli 1 3, 52 Sangat baik
2 Ahli 2 3, 41 Sangat baik
3 Ahli 3 3, 41 Sangat baik
4 Ahli 4 3, 58 Sangat baik
Rata-rata 3, 48 Sangat baik
Tabel 4.1 merupakan rekapitulasi dari skor validasi produk oleh
ahli. Dari hasil rata-rata akhir diperoleh skor 3, 48. Berdasarkan bab III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
pada tabel 3.4 maka perolehan skor validasi ahli mencapai kategori
sangat baik dan layak diuji cobakan dengan perbaikan sesuai saran.
e. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk ini dilakukan setelah ahli selesai
memvalidasi. Dalam lembar validasi dosen memberikan koreksi/skor,
komentar dan saran terhadap setiap butir soal. Ahli didalam
memvalidasi selain memberikan komentar juga memberikan skor
setiap butir soalnya.
Saran dari validator peneliti mayoritas adalah kalimat soal yang
terlalu panjang dan untuk sol cerita perlu dipersingkat. Soal yang
sifatnya ranah menganalisis diubah konsep cerita. Bahasa soal dinilai
perlu di periksa kembali dan disesuai kangan alur berfikir siswa.
f. Uji coba desain
Uji coba desain dilakukan selama 2 hari, yaitu tanggal 2 dan 5
november 20116. Uji coba hari pertama peneliti lakukan di SD N
Karangmloko 1 dengan jumlah siswa 31. Uji coba hari kedua di SD N
Demangan dengan jumlah siswa 29. Desain produk yang sudah
divalidasi diujikan dengan memberikan soal tipe A untuk siswa yang
duduk di sebelah kanan dan soal tipe B untuk siswa yang duduk di
sebelah kiri. Jawaban yang diperoleh siswa dianalisis menggunakan
program aplikasi TAP (Test Analysis Program). Jawaban seluruh siswa
dapat dilihat pada (lampiran 13 dan 14). Soal tipe A dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pada(Lampiran 8) dan soal tipe B dapat dilihat pada (Lampiran 9).
Hasil analisis ujicoba produk dengan program TAP dapat dilihat pada
(lampiran 10 dan 11)
g. Revisi Produk
Hasil dari uji coba desain diperoleh data berupa jawaban siswa.
Data yang didapat dianalisis menggunakan program aplikasi TAP,
Sehingga diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan pengecoh. Dari hasil perhitungan itu peneliti pilah sesuai dengan
kategori. Selanjutnya, peneliti merevisi soal yang pilihan jawabannya
tidak berfungsi. Soal yang memiliki pilihan jawaban tidak berfungsi
beserta pembetulannya dapat dilihat pada (lampiran 12 c)
2. Kualitas Tes Hasil Belajar
Kualitas tes hasil belajar ini dapat dilihat setelah adanya proses analisis
data uji coba produk dengan menggunakan program aplikasi TAP. Suatu tes
hasil belajar mempunyai kualitas dengan melihat beberapa aspek yaitu
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan analisis
pengecoh. Berikut hasil uji coba soal tipe A dan tipe B dengan
menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program).
a. Validitas
Syarat kualitas tes yang pertama yaitu validitas. Uji coba penelitian ini
menggunakan 2 tipe soal, maka berikut hasil uji validitas soal tipe A dan
soal tipe B :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1) Hasil Uji Validitas Soal Tipe A
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Soal Tipe A
Item Soal Point
Biserial/validitas
Keterangan
Item 1 -0, 09 Tidak Valid
Item 2 0, 05 Tidak valid
Item 3 0, 54 Valid
Item 4 0, 50 Valid
Item 5 0, 58 Valid
Item 6 0, 40 Valid
Item 7 0, 51 Valid
Item 8 0, 64 Valid
Item 9 0, 58 Valid
Item 10 0, 51 Valid
Item 11 0, 63 Valid
Item 12 0, 51 Valid
Item 13 0, 16 Tidak Valid
Item 14 0, 34 Tidak Valid
Item 15 0, 29 Tidak Valid
Item 16 0, 55 Valid
Item 17 0, 63 Valid
Item 18 0, 70 Valid
Item 19 0, 63 Valid
Item 20 0, 82 Valid
Item 21 0, 28 Tidak Valid
Item 22 0, 67 Valid
Item 23 0, 49 Valid
Item 24 0, 54 Valid
Item 25 0, 55 Valid
Item 26 0, 57 Valid
Item 27 0, 33 Tidak Valid
Item 28 0, 39 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Item Soal Point Biserial /
validitas Keterangan
Item 29 0, 53 Valid
Item 30 0, 69 Valid
Soal tipe A dikerjakan sebanyak 30 siswa. Nilai r tabel untuk
responden sebanyak 30 adalah 0, 361. Item soal yang dinyatakan
valid adalah soal yang memiliki point biserial / validitas ≥ 0, 361.
2) Hasil Uji Validitas Soal Tipe B
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Soal Tipe B
Item Soal Point
Biserial/validitas
Keterangan
Item 1 0, 22 Tidak Valid
Item 2 0, 41 Valid
Item 3 0, 60 Valid
Item 4 0, 47 Valid
Item 5 0, 25 Tidak Valid
Item 6 0, 41 Valid
Item 7 0, 59 Valid
Item 8 0, 71 Valid
Item 9 0, 63 Valid
Item 10 0, 62 Valid
Item 11 0, 57 Valid
Item 12 0, 74 Valid
Item 13 0, 24 Tidak Valid
Item 14 0, 26 Tidak Valid
Item 15 0, 49 Valid
Item 16 0, 55 Valid
Item 17 0, 52 Valid
Item 18 0, 56 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Item Soal Point Biserial /
validitas Keterangan
Item 19 0, 58 Valid
Item 20 0, 55 Valid
Item 21 0, 61 Valid
Item 22 0, 55 Valid
Item 23 0, 66 Valid
Item 24 0, 52 Valid
Item 25 0, 50 Valid
Item 26 0, 34 Tidak valid
Item 27 0, 16 Tidak valid
Item 28 0, 09 Tidak valid
Item 29 0, 51 Valid
Item 30 0, 43 Valid
Soal tipe B dikerjakan sebanyak 31 siswa. Nilai r tabel untuk
responden sebanyak 31 adalah 0, 355. Item soal yang dinyatakan
valid adalah soal yang memiliki point biserial / validitas ≥ 0, 355.
b. Reliabilitas
Kualitas tes kedua yang diuji yaitu reliabilitas tes. Sama dengan validitas,
uji coba reliabilitas dilakukan terhadap soal tipe A dan tipe B.
1) Hasil Uji Reliabilitas Soal tipe A
Penentuan reliabilitas belah dua (nomor ganjil/belahan pertama,
nomor genap/belahan kedua)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.854 (with Spearman-Brown =
0.921) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2) Hasil Uji Reliabilitas Soal tipe B
Penentuan reliabilitas belah dua (nomor ganjil/belahan pertama,
nomor genap/belahan kedua)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.866 (with Spearman-Brown =
0.928).
c. Tingkat kesukaran
Analisis kualitas tes yang ketiga yaitu tingkat kesukaran soal. Berikut
hasil analisis tingkat kesukaran soal tipe A dan tipe B :
1) Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A
Tabel 4.4. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A
Item Soal Item Difficulty (Tingkat
Kesukaran)
Keterangan
Item 1 0, 57 Sedang
Item 2 0, 50 Sedang
Item 3 0, 71 Mudah
Item 4 0, 60 Sedang
Item 5 0, 60 Sedang
Item 6 0, 50 Sedang
Item 7 0, 63 Sedang
Item 8 0, 47 Sedang
Item 9 0, 40 Sedang
Item 10 0, 43 Sedang
Item 11 0, 50 Sedang
Item 12 0, 60 Sedang
Item 13 0, 53 Sedang
Item 14 0, 40 Sedang
Item 15 0, 40 Sedang
Item 16 0, 27 Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Item Soal Item Difficulty (Tingkat
Kesukaran)
Keterangan
Item 17 0, 47 Sedang
Item 18 0, 40 Sedang
Item 19 0, 47 Sedang
Item 20 0, 40 Sedang
Item 21 0, 57 Sedang
Item 22 0, 43 Sedang
Item 23 0, 30 Sulit
Item 24 0, 33 Sedang
Item 25 0, 40 Sedang
Item 26 0, 43 Sedang
Item 27 0, 47 Sedang
Item 28 0, 40 Sedang
Item 29 0, 71 Mudah
Item 30 0, 67 Sedang
Tabel diatas adalah tabel uji tingkat kesukaran setiap item soal pada
soal tipe A. Peneliti menetapkan tingkat kesukaran mudah pada
rentang 0, 71 – 1, 00, sedang 0, 31 – 0, 70, dan sulit 0, 00 – 0, 30.
2) Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
Tabel 4.5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
Item Soal Item Difficulty (Tingkat
Kesukaran)
Keterangan
Item 1 0, 58 Sedang
Item 2 0, 71 Mudah
Item 3 0, 74 Mudah
Item 4 0, 58 Sedang
Item 5 0, 58 Sedang
Item 6 0, 61 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Item Soal Item Difficulty (Tingkat
Kesukaran)
Keterangan
Item 7 0, 45 Sedang
Item 8 0, 65 Sedang
Item 9 0, 58 Sedang
Item 10 0, 39 Sedang
Item 11 0, 55 Sedang
Item 12 0, 39 Sedang
Item 13 0, 68 Sedang
Item 14 0, 58 Sedang
Item 15 0, 65 Sedang
Item 16 0, 52 Sedang
Item 17 0, 65 Sedang
Item 18 0, 58 Sedang
Item 19 0, 58 Sedang
Item 20 0, 61 Sedang
Item 21 0, 61 Sedang
Item 22 0, 42 Sedang
Item 23 0, 42 Sedang
Item 24 0, 48 Sedang
Item 25 0, 48 Sedang
Item 26 0, 52 Sedang
Item 27 0, 48 Sedang
Item 28 0, 45 Sedang
Item 29 0, 65 Sedang
Item 30 0, 90 Mudah
Tabel diatas adalah tabel uji tingkat kesukaran setiap item soal pada
soal tipe B. Peneliti menetapkan tingkat kesukaran mudah pada
rentang 0, 71 – 1, 00, sedang 0, 31 – 0, 70, dan sulit 0, 00 – 0, 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
d. Daya Beda
Kualitas tes yang ketiga yaitu daya beda. Data hasil uji daya beda juga
mencakup soal tipe A dan tipe B. Berikut hasil uji coba dengan
menggunakan aplikasi TAP :
1) Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe A
Tabel 4.6. Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe A
Item
Soal
Disc. Indeks/Discrimination
Indeks (Daya beda)
keterangan
Item 1 -0, 13 Tidak Baik
Item 2 -0, 13 Tidak Baik
Item 3 0, 50 Sangat Baik
Item 4 0, 75 Sangat Baik
Item 5 0, 75 Sangat Baik
Item 6 0, 63 Sangat Baik
Item 7 0, 63 Sangat Baik
Item 8 0, 75 Sangat Baik
Item 9 0, 75 Sangat Baik
Item 10 0, 63 Sangat Baik
Item 11 0, 75 Sangat Baik
Item 12 0, 50 Sangat Baik
Item 13 0, 25 Kurang Baik
Item 14 0, 25 Kurang Baik
Item 15 0, 50 Sangat Baik
Item 16 0, 63 Sangat Baik
Item 17 0, 75 Sangat Baik
Item 18 0, 88 Sangat Baik
Item 19 0, 63 Sangat Baik
Item 20 1, 00 Sangat Baik
Item 21 0, 25 Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Item
Soal
Disc. Indeks/Discrimination
Indeks (Daya beda)
keterangan
Item 22 1, 00 Sangat Baik
Item 23 0, 50 Sangat Baik
Item 24 0, 50 Sangat Baik
Item 25 0, 75 Sangat Baik
Item 26 0, 63 Sangat Baik
Item 27 0, 63 Sangat Baik
Item 28 0, 50 Sangat Baik
Item 29 0, 50 Sangat Baik
Item 30 0, 75 Sangat Baik
Tabel diatas adalah tabel hasil uji daya beda soal tipe A. Daya beda
soal kategori sangat baik berada pada rentang 0, 41 – 1, 00, cukup
baik 0, 31 – 0, 40, kurang baik 0, 21 – 0, 30, dan tidak baik pada
rentang 0, 00 – 0, 20.
2) Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe B
Tabel 4.7. Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe B
Item
Soal
Disc. Indeks/Discrimination
Indeks (Daya beda)
Keterangan
Item 1 0, 25 Kurang Baik
Item 2 0, 50 Sangat Baik
Item 3 0, 63 Sangat Baik
Item 4 0, 63 Sangat Baik
Item 5 0, 25 Kurang Baik
Item 6 0, 50 Sangat Baik
Item 7 0, 63 Sangat Baik
Item 8 0, 88 Sangat Baik
Item 9 0, 75 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Item
Soal
Disc. Indeks/Discrimination
Indeks (Daya beda)
keterangan
Item 10 0, 75 Sangat Baik
Item 11 0, 75 Sangat Baik
Item 12 0, 88 Sangat Baik
Item 13 0, 25 Kurang Baik
Item 14 0, 38 Cukup Baik
Item 15 0, 63 Sangat Baik
Item 16 0, 63 Sangat Baik
Item 17 0, 63 Sangat Baik
Item 18 0, 75 Sangat Baik
Item 19 0, 75 Sangat Baik
Item 20 0, 75 Sangat Baik
Item 21 0, 88 Sangat Baik
Item 22 0, 75 Sangat Baik
Item 23 0, 88 Sangat Baik
Item 24 0, 63 Sangat Baik
Item 25 0, 75 Sangat Baik
Item 26 0, 38 Cukup Baik
Item 27 0, 25 Kurang Baik
Item 28 0, 25 Kurang Baik
Item 29 0, 75 Sangat Baik
Item 30 0, 38 Cukup Baik
Tabel diatas adalah tabel hasil uji daya beda soal tipe B. Daya beda
soal kategori sangat baik berada pada rentang 0, 41 – 1, 00, cukup
baik 0, 31 – 0, 40, kurang baik 0, 21 – 0, 30, dan tidak baik pada
rentang 0, 00 – 0, 20. Soal yang digunakan hanya cukup baik (0,31 -
0,40) dan kriteria sangat baik (0,41- 1,00).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
e. Analisis Pengecoh
Analisis kualitas tes meliputi 5 aspek, dan yang terakhir yaitu
analisis pengecoh. Analisis pengecoh ini merupakan analisis pilihan
jawaban yang dipilih oleh siswa setiap butir soalnya.
1) Hasil Uji analisis pengecoh soal tipe A
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Analisis Pengecoh Soal Tipe A
No
Soal
HASIL ANALISIS PENGECOH
PERHITUNGAN PILIHAN JAWABAN
A B C D
1 1 (0.033) 3 (0.100) 9 (0.300) 17*(0.567)
2 9 (0.300) 5 (0.167) 15*(0.500) 1 (0.033)
3 21*(0.700) 8 (0.267) 0 (0.000) 1 (0.033)
4 18*(0.600) 5 (0.167) 5 (0.167) 2 (0.067)
5 3 (0.100) 3 (0.100) 6 (0.200) 18*(0.600)
6. 1 (0.033) 2 (0.067) 15*(0.500) 12 (0.400)
7 19*(0.633) 8 (0.267) 2 (0.067) 1 (0.033)
8 9 (0.300) 5 (0.167) 14*(0.467) 2 (0.067)
9. 3 (0.100) 12*(0.400) 11 (0.367) 4 (0.133)
10 2 (0.067) 8 (0.267) 7 (0.233) 13*(0.433)
11 7 (0.233) 15*(0.500) 7 (0.233) 1 (0.033)
12 18*(0.600) 4 (0.133) 6 (0.200) 2 (0.067)
13 4 (0.133) 7 (0.233) 16*(0.533) 3 (0.100)
14 12*(0.400) 10 (0.333) 4 (0.133) 4 (0.133)
15 2(0.067) 12*(0.400) 9 (0.300) 7 (0.233)
16 8*(0.267) 9 (0.300) 7 (0.233) 6 (0.200)
17 3 (0.100) 5 (0.167) 14*(0.467) 8 (0.267)
18 5 (0.167) 6 (0.200) 7 (0.233) 12*(0.400)
19 6 (0.200) 14*(0.467) 8 (0.267) 2 (0.067)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No
Soal
HASIL ANALISIS PENGECOH
PERHITUNGAN PILIHAN JAWABAN
A B C D
20 12*(0.400) 7 (0.233) 5 (0.167) 6 (0.200)
21 4 (0.133) 7 (0.233) 17*(0.567) 2 (0.067)
22 10 (0.333) 13*(0.433) 5 (0.167) 2 (0.067)
23 4 (0.133) 9*(0.300) 12 (0.400) 5 (0.167)
24 4 (0.133) 8 (0.267) 10*(0.333) 8 (0.267)
25 12*(0.400) 8 (0.267) 9 (0.300) 1 (0.033)
26 7 (0.233) 6 (0.200) 4 (0.133) 13*(0.433)
27 3 (0.100) 5 (0.167) 8 (0.267) 14*(0.467)
28 4 (0.133) 10 (0.333) 12*(0.400) 4 (0.133)
29 21*(0.700) 6 (0.200) 2 (0.067) 1 (0.033)
30 6 (0.200) 1 (0.033) 3 (0.100) 20*(0.667)
Ket : *tanda bintang dan cetak tebal pada salah satu jawaban menandakan
bahwa pilihan jawaban tersebut sebagai kunci jawaban
Tabel diatas merupakan tabel yang menunjukan antara pengecoh
atau pilihan jawaban yang berfungsi dan tidak berfungsi. Pada soal tipe
A terdapat 4 pilihan jawaban. Satu pilihan jawaban sebagai kunci
jawaban dan 3 pilihan jawaban sebagai pengecoh.Pengecoh jawaban yang
berfungsi jika dipilih ≥ 5% (0, 05). Angka diluar tanda kurung
merupakan jumlah siswa yang memilih jawaban, dan angka di dalam
tanda kurung adalah jumlah peserta yang telah diubah kedalam bentuk
desimal, dimana pilihan jawaban berfungsi apabila dipilih ≥ 0, 05.
2) Hasil uji Analisis Pengecoh Soal Tipe B
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Analisis Pengecoh Soal Tipe B
No
Soal
HASIL ANALISIS PENGECOH
PERHITUNGAN PILIHAN JAWABAN
A B C D
1. 6 (0.194) 5 (0.161) 2 (0.065) 18*(0.581)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No
Soal
HASIL ANALISIS PENGECOH
PERHITUNGAN PILIHAN JAWABAN
A B C D
2. 1 (0.032) 3 (0.097) 5 (0.161) 22*(0.710)
3. 2 (0.065) 2 (0.065) 4 (0.129) 23*(0.742)
4. 4 (0.129) 7 (0.226) 18*(0.581) 2 (0.065)
5. 18*(0.581) 5 (0.161) 6 (0.194) 2 (0.065)
6. 3 (0.097) 9 (0.290) 19*(0.613) 0 (0.000)
7. 5 (0.161) 14*(0.452) 9 (0.290) 3 (0.097)
8. 5 (0.161) 3 (0.097) 20*(0.645) 3 (0.097)
9. 18*(0.581) 5 (0.161) 6 (0.194) 2 (0.065)
10. 3 (0.097) 8 (0.258) 12*(0.387) 8 (0.258)
11. 2 (0.065) 5 (0.161) 7 (0.226) 17*(0.548)
12. 12*(0.387) 11 (0.355) 4 (0.129) 4 (0.129)
13. 5 (0.161) 21*(0.677) 3 (0.097) 2 (0.065)
14. 18*(0.581) 7 (0.226) 6 (0.194) 0 (0.000)
15. 2 (0.065) 8 (0.258) 20*(0.645) 1 (0.032)
16. 3 (0.097) 16*(0.516) 6 (0.194) 6 (0.194)
17. 2 (0.065) 3 (0.097) 20*(0.645) 6 (0.194)
18. 5 (0.161) 4 (0.129) 18*(0.581) 4 (0.129)
19. 7 (0.226) 4 (0.129) 2 (0.065) 18*(0.581
20. 19*(0.613) 7 (0.226) 4 (0.129) 1 (0.032)
21. 2 (0.065) 2 (0.065) 19*(0.613) 8 (0.258)
22. 3 (0.097) 10 (0.323) 5 (0.161) 13*(0.419)
23. 5 (0.161) 13*(0.419) 4 (0.129) 9 (0.290)
24. 15*(0.484) 12 (0.387) 2 (0.065) 2 (0.065)
25. 8 (0.258) 15*(0.484) 4 (0.129) 4 (0.129)
26. 3 (0.097) 16*(0.516) 8 (0.258) 4 (0.129)
27. 6 (0.194) 9 (0.290) 15*(0.484) 1 (0.032)
28. 14*(0.452) 10 (0.323) 5 (0.161) 2 (0.065)
29. 3 (0.097) 20*(0.645) 5 (0.161) 3 (0.097)
30. 2 (0.065) 28*(0.903) 0 (0.000) 1 (0.032)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Ket : * tanda bintang dan cetak tebal pada salah satu jawaban
menandakan bahwa pilihan jawaban tersebut sebagai kunci jawaban
Tabel diatas adalah tabel hasil uji pengecoh jawaban. Pada soal
tipe B terdapat 4 pilihan jawaban. Satu pilihan jawaban sebagai kunci
jawaban dan 3 pilihan jawaban sebagai pengecoh. Tabel diatas
merupakan tabel yang menunjukan antara pengecoh atau pilihan
jawaban yang berfungsi dan tidak berfungsi. Pengecoh jawaban yang
berfungsi jika dipilih ≥ 5% (0, 05). Angka di luar tanda kurung
merupakan jumlah siswa yang memilih jawaban, dan angka di dalam
tanda kurung adalah jumlah peserta yang telah diubah kedalam bentuk
desimal, dimana pilihan jawaban berfungsi apabila dipilih ≥ 0, 05.
B. Pembahasan
Pembahasan dalam hal ini berisi penjelasan dari data hasil penelitian yang
diperoleh dan setelah diolah menggunakan program aplikasi TAP.
Pembahasan ini meliputi langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar
dan kualitas tes hasil belajar. Berikut penjelasan kedua pokok bahasan
tersebut :
1. Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar
Langkah pengembangan dalam penelitian ini terdapat tujuh langkah. Satu
persatu dari setiap langkah pengembangan dibahas berdasarkan hasil dari
penelitian yang didapatkan. Berikut pembahasan dari tujuh langkah
pengembangan tersebut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Potensi dan masalah
Berdasarkan hasil wawancara potensi yang dapat diketahui yakni
bahwa guru dapat membuat tes hasil belajar sendiri dengan panduan
prototype yang telah ada. Membuat tes hasil belajar yang baik memang
menyita waktu lama, sehingga hal ini menjadi masalah bagi guru. Guru
beranggapan jika membuat tes hasil belajar harus dengan langkah-
langkah yang seharusnya, maka waktu yang dimiliki akan habis untuk
membuat tes hasil belajar. Pengalaman menganalisis soal pernah
dilakukan karena sudah terlalu lama maka tidak biasa dilakukan. Hal
ini yang membuat guru dalam melakukan evaluasi belajar hanya
menggunakan soal-soal yang ada di buku/LKS dan internet. Evaluasi
belajar yang digunakan menurut guru telah mencapai tahap
menganalisis.
Contoh tes hasil belajar yang baik dapat membantu guru untuk
memperoleh gambaran mengenai kalimat soal yang tepat untuk
digunakan pada sebuah tes hasil belajar siswa SD. Melalui contoh soal
tersebut guru juga memperoleh gambaran mengenai indikator
ketercapaian kemampuan kognitif siswa sesuai dengan taksonomi
Bloom.
b. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga cara dalam pengumpulan data,
yaitu wawancara, kuesioner validasi ahli, dan uji coba produk di
lapangan. Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
wawancara yang terdapat pada bab III (Tabel 3.1). Melalui wawancara
peneliti mendapatkan data bahwa guru membutuhkan contoh tes hasil
belajar yang sudah teruji kualitasnya. Data ini peneliti peroleh dari
wawancara dengan dua orang guru kelas IV.
Langkah kedua yaitu peneliti membuat lembar kuesioner untuk
penilaian ahli dan guru yang bertujuan untuk mendapat penilaian
terhadap desain produk yang dirancang. Hasil dari validasi bahwa
produk termasuk dalam kategori sangat baik dan dapat digunakan
untuk uji lapangan namun tetap ada perbaikan sesuai komentar dan
saran dari ahli. Soal yang diperbaiki yaitu soal dalam ranah
menganalisis dan kalimat serta penggunaan bahasa dalam setiap butir
soal.
Data yang ketiga peneliti peroleh dari hasil uji coba produk. Hasil
uji coba produk berupa jawaban siswa. Soal yang diujikan adalah soal
dengan paket A dan B. Setiap paket berisi 30 butir soal. Soal paket A
dikerjakan sebanyak 30 siswa, dan soal paket B dikerjakan sebanyak
31 siswa. Pengujian dilakukan pada tanggal 2 November 2016 di SD N
Karangmloko 1 dan 5 November 2016 di SD N Demangan.
c. Desain Produk
Dalam penelitian ini peneliti membuat sepuluh indikator yang
terbagi dalam enam ranah kognitif sesuai tingkatan pada taksonomi
Bloom. Enam ranah kognitif itu meliputi mengingat (C1), memahami
(C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), menilai (C5), dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
mencipta (C6). Soal pada indikator mengingat (C1) dan memahami
(C2) dikelompokan dalam tingkat kesulitan mudah. Soal pada indikator
mengaplikasikan (C3) dan menganalisis (C4) dikelompokan dalam
tingkat kesulitan sedang. Sedangkan, soal pada indikator menilai (C5)
dan mencipta (C6) dikelompokan dalam tingkat sulit.
Desain produk dalam penelitian ini, peneliti membuat 60 soal
pilihan ganda. Enam puluh soal tersebut dibagi menjadi 2 tipe, tipe A
dan tipe B. Porsi jumlah soal setiap indikator pada masing-masing tipe
adalah sama banyak. Setiap tipe terdiri dari 30 soal. Pembagian
kategori tingkat kesulitan yaitu 25 % soal mudah, 50 % soal sedang,
dan 25 % soal sulit. Pada setiap tipe soal terdapat 8 soal kategori
mudah, empat belas soal kategori sedang, dan 8 soal kategori sulit.
Desain produk ini juga memuat 4 pilihan jawaban, dimana 1 jawaban
benar sebagai kunci jawaban, dan 3 jawaban sebagai pengecoh.
Peneliti dalam mengembangkan indikator menjadi soal dengan
memperhatikan ketentuan yang telah tertulis pada bab II kaidah
penulisan tes pilihan ganda, sebagai berikut :
1) Soal disesuaikan dengan indikator
2) Pilihan jawaban homogen dan logis.
3) Soal hanya memiliki satu jawaban benar dan jawaban diurutkan.
4) Soal jangan menunjuk ke arah jawaban.
5) Kalimat soal sesuai dengan perkembangan peserta tes.
6) Letak pilihan jawaban benar ditentukan acak.
7) Panjang kalimat jawaban harus sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
d. Validasi Produk
Produk ini sebelum uji lapangan telah melalui validasi ahli.
Validasi produk ini dilakukan kepada 4 orang ahli yaitu 1 dosen
matematika dan 3 guru. 1 dosen merupakan pengajar di program studi
PGSD Universitas Sanata Dharma, 3 guru merupakan pengajar di SD
tempat peneliti melakukan penelitian. Hasil validasi ahli menunjukan
bahwa produk yang peneliti rancang mendapat skor rata-rata 3, 48.
Berdasarkan pada tabel 3.4 bahwa skor 3,48 sudah termasuk dalam
kategori sangat baik. Ahli dalam kesimpulan akhir juga menyatakan
bahwa produk sudah layak untuk diuji cobakan namun tetap ada
perbaikan sesuai saran. Hasil rekapitulasi skor dari keempat ahli dapat
dilihat pada (lampiran 7)
e. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi setelah validasi ahli selesai. Revisi
dilakukan dengan acuan koreksi komentar dan saran oleh ahli.
Menurut penilaian ahli untuk dua soal ranah analisis belum sesuai
antara soal dan indikator. Peneliti mengubah konsep soal yang lebih
disesuaikan dengan indikator serta merevisi soal dengan bilangan yang
digunakan terlalu besar. Perbaikan yang lain juga dilakukan pada soal
dengan cerita kurang baku, dan soal yang masih terdapat pengulangan
kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Semua soal yang memerlukan perbaikan, peneliti perbaiki sesuai
saran. Soal yang mendapat skor 2 di revisi total atau diganti, soal yang
mendapat skor 3 direvisi dengan dicek kembali dan soal skor 4, sudah
tidak direvisi lagi. Soal ranah menganalisis menurut ahli belum tepat
dan direvisi. Selain itu soal lain direvisi dengan diperbaiki kalimat dan
tata bahasanya untuk mudah dipahami.
f. Uji Coba Produk
Data hasil uji coba produk berupa jawaban siswa diolah dengan
menggunakan program aplikasi TAP. Pengolahan data dilakukan
tersendiri setiap tipe soalnya. Pada aplikasi TAP untuk mengolah
sebuah data hasil uji coba tes maka perlu mengisi beberapa kolom yang
tersedia, yaitu title (judul tes hasil belajar), comments (kompetensi dasar
atau indikator tes hasil belajar), key (kunci jawaban), option (jumlah
pilihan jawaban), include (diisi dengan huruf y sebanyak item soal),
students (jumlah siswa), item test (jumlah soal), characters (jumlah
huruf pada nama terpanjang siswa).
Hasil pengolahan yang diperoleh yaitu berupa validitas (mean
point biser), reliabilitas (reliability), tingkat kesulitan (item difficulty),
daya pembeda (discrimination indeks), analisis pengecoh (option
analysis). Uji coba produk pada soal tipe A terdapat 7 soal tidak valid.
Reliabilitas soal tipe A termasuk dalam kategori Sangat tinggi. Dari Uji
coba produk soal tipe diketahui 2 soal katgeori mudah, 26 sedang dan 2
sulit. Daya pembeda yang didapat yaitu kategori sangat baik sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
25 soal, kategori kurang baik sebanyak 3 soal dan kategori tidak baik
sebanyak 2 soal. Pada soal tipe A terdapat 7 soal tidak valid dan pada
soal tipe B juga terdapat 7 soal tidak valid. Reliabilitas soal tipe B
termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dari Uji coba produk soal tipe B
tingkat kesukaran diketahui 27 soal kategori sedang dan 3 soal kategori
mudah. Hasil uji daya pembeda yang didapat yaitu 22 soal kategori
sangat baik, 3 soal kategori cukup baik, dan 5 soal kategori kurang baik.
g. Revisi Desain Produk
Revisi produk ini dilakukan setelah mendapat hasil dari analisis
data uji produk yang pertama. Berdasarkan perolehan data terdapat 14
soal tidak valid dan tidak digunakan sebagai produk. Pada tahap ini
dilakukan revisi desain pada soal valid dengan pilihan jawaban yang
tidak berfungsi. Pada tipe A terdapat 8 soal yang pilihan jawabannya
direvisi, dan tipe B terdapat 7 soal dengan pilihan jawabannya juga
direvisi. Revisi yang dilakukan yaitu dengan mengganti jawaban yang
tidak berfungsi pada soal yang valid. Revisi pilihan jawaban dapat
dilihat pada (lampiran 12.c). Setelah dilakukan perbaikan pilihan
jawaban soal tipe A dan B yang dijadikan produk/valid dijadikan
dalam satu tipe dengan menggabungkan berdasarkan indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Kualitas Tes Hasil Belajar
a. Analisis Hasil Uji Validitas
Uji validitas menggunakan aplikasi TAP dapat dilihat pada mean
point biser. Skor yang tertera merupakan angka validitas atau r hitung.
Dari identifikasi r hitung yang telah tertera pada tabel 4.2 dan 4.3.
peneliti kemudian membandingkan dengan r tabel taraf signifikan 5%
yang mengacu pada bab III teknik analisis data hasil validasi. Rtabel
untuk responden 30 orang adalah 0, 361 dan r tabel untuk responden
sebanyak 31 orang adalah 0, 355. Soal dikatakan valid apabila r hitung ≥
r tabel
1) Soal Tipe A
Hasil validitas r hitung soal tipe tertera pada tabel 4.2. soal
tipe A dikerjakan oleh sebanyak 30 responden, maka r tabel untuk
soal tipe A yaitu 0, 361. Soal pada tipe A, dapat dikatakan valid
apabila r hitung ≥ 0, 361.
Tabel 4.10. Analilis Hasil Uji Validitas Soal Tipe A
Kategori No Soal
Valid 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 20, 22,
23, 24, 25, 26, 28, 29, 30,
Tidak Valid 1, 2, 13, 14, 15, 21, 27.
Hasil analisis uji validitas soal tipe A menunjukan bahwa sebanyak 7
(23, 3 %) soal tidak valid dan 23 soal valid (76,6 %). Menurut
Kusaeri (2014: 52) validitas soal dapat dipengaruhi oleh cara guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
menyampaikan materi dan siswa yang tidak terbiasa mengerjakan
tipe soal seperti desain produk.
2) Soal Tipe B
Hasil validitas r hitung soal tipe B tertera pada tabel 4.3. soal
tipe B dikerjakan oleh sebanyak 31 responden, maka r tabel untuk
soal tipe A yaitu 0, 355. Soal pada tipe B, dapat dikatakan valid
apabila r hitung ≥ 0, 355.
Tabel 4.11. Analilis Hasil Uji Validitas Soal Tipe B
Kategori No Soal
Valid 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 29, 30
Tidak Valid 1, 5, 13, 14, 26, 27, 28
Hasil analisis uji validitas soal tipe B menunjukan bahwa
sebanyak 7 (23, 3 %) soal tidak valid dan 23 (76,6 %) soal valid.
Menurut Kusaeri (2014: 52) validitas soal dapat dipengaruhi oleh
cara guru menyampaikan materi dan siswa yang tidak terbiasa
mengerjakan tipe soal seperti desain produk.
Hasil analisis validitas untuk soal tipe A dan B dapat diketahui
soal yang tidak valid jumlahnya sama banyak yaitu tujuh soal, maka
total semua soal yang tidak valid ada 14 soal dan 46 soal dinyatakan
valid atau sebanyak 76 6 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. Analisis Hasil Uji Reliabilitas
1) Hasil Uji Reliabilitas Soal tipe A
Penentuan reliabilitas belah dua (nomor ganjil/belahan pertama,
nomor genap/belahan kedua) Split-Half (Odd/Even) Reliability =
0.854 (with Spearman-Brown = 0.921). Penentuan reliabilitas dapat
ditentukan dengan banyak caranya, salah satunya dengan metode
Split-Half atau metode belah dua. Nilai reliabilitas tersebut termasuk
dalam kategori “sangat tinggi” berdasarkan tabel 3.6 Bab III.
2) Soal tipe B
Penentuan reliabilitas belah dua (nomor ganjil/belahan pertama,
nomor genap/belahan kedua) Split-Half (Odd/Even) Reliability =
0.866 (with Spearman-Brown = 0.928). Penentuan reliabilitas dapat
ditentukan dengan banyak caranya, salah satunya dengan metode
Split-Half atau metode belah dua. Nilai reliabilitas tersebut termasuk
dalam kategori “sangat tinggi” berdasarkan tabel 3.6. Bab III.
Pada penelitian ini penulis menentukan nilai reliabilitas dengan
menggunakan nilai reliabilitas yang kedua yaitu Split-Half (Odd/Even)
atau membagi secara ganji genap. Hal ini didasarkan peneliti memilih
menggunakan reliabilitas yang lebih tinggi, karena membagi secara
ganjil genap akan mendapatkan soal yang tidak hanya dari nomor
awal atau akhir saja, melainkan dalam satu belahan terdapat soal awal
dan akhir. Dengan metode membelah dua secara ganjil dan genap ini.
Hal lain yang mendasari peneliti menentukan relibilitas ganjil genap,
dikarenakan metode belah dua soal awal dan akhir dimungkinkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
reliabilitas akan lebih rendah dari ganjil genap. Hal ini disebabkan
oleh siswa atau responden akan cenderung lebih konsentrasi dalam
mengerjakan soal awal dari pada akhir. Penelitian ini menggunakan
tingkat kesukaran dari mudah ke sulit, sehingga jika menggunakan
belah dua nomor awal dan akhir, kemungkinan skor yang akan
diperoleh juga akan berbeda antara soal akhir dan awal.
c. Analisis Hasil Uji Tingkat kesukaran
Hasil uji coba tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 4.4. dan
4.5. tingkat kesukaran soal juga terdapat 3 kategori, yaitu mudah, sedang,
dan sukar. Kategori pengelompokan dapat dilihat pada tabel 3.7 bab III.
Berikut pengelompokan tingkat kesukaran soal yang valid :
1) Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A
Tabel 4.12. Analisis Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Paket A
Kategori Nomor Soal Jumlah
Soal
Sulit (0,00-0,30) 16, 23
2
Sedang (0,31-0,70)
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25,
26, 27, 28, 30
26
Mudah (0,71-1,00) 3, 29 2
Dalam penelitian ini peneliti merancang desain produk soal tes hasil
belajar tipe B, dengan konstruksi 25 % soal mudah, 50 % soal sedang, dan
25% soal sulit, artinya untuk pada soal tipe A peneliti merancang estimasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
tingkat kesulitan dengan susunan 8 soal mudah, 14 soal sedang, dan 8 soal
sulit. Berdasarkan hasil analisis ujicoba tingkat kesukaran hanya didapat
26 soal sedang, 2 soal sulit, dan 2 soal mudah, jika dalam presentase maka
didapat 86, 6% soal sedang, 6,6 % soal sulit dan 6, 6 % soal mudah. Dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa lebih tinggi dari estimasi tingkat
kesukaran yang telah ditentukan pada konstruksi soal.
2) Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
Tabel 4.13. Analisis Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
Kategori Nomor Soal Jumlah Soal
Sulit (0,00-0,30) - 0
Sedang (0,31-0,70)
1, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 24, 25, 26, 27, 28,
29
27
Mudah (0,71-1,00) 2, 3, 30 3
Dalam penelitian ini peneliti merancang desain produk soal tes
hasil belajar tipe B dengan konstruksi 25 % soal mudah, 50 % soal
sedang, dan 25% soal sulit, artinya pada soal tipe B peneliti merancang
estimasi tingkat kesulitan dengan susunan delapan soal mudah, 14 soal
sedang, dan delapan soal sulit. Berdasarkan hasil analisis uji coba
tingkat kesukaran didapat hasil yaitu, 27 soal kategori sedang dan tiga
soal kategori mudah jika dalam presentase maka didapat, 90 % soal
sedang dan 10 % soal mudah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
siswa lebih tinggi dari estimasi tingkat kesukaran yang telah ditentukan
pada konstruksi soal.
d. Analisis Hasil Uji Daya Pembeda
Uji daya beda dilakukan untuk melihat kemampuan soal dalam
membedakan kemampuan siswa, antara siswa yang berkemampuan
tinggi dan rendah.
1) Analisis hasil uji daya beda soal tipe A
Hasil Uji daya beda pada tabel 4.6 dikelompokan kedalam kriteria
daya beda menurut Widoyoko sesuai tabel 3.8 pada bab III. Berikut
pengelompokan hasil uji daya beda dan keterangannya,
Tabel 4.14. Pengelompokan Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe A
Daya Beda Ket Kualitas Butir Soal No soal Jumlah
Soal
0, 41 – 1, 00 Sangat
baik Dapat digunakan
3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12,
15, 16, 17, 18,
19, 20, 22, 23,
24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
25
0, 31 – 0, 40 Cukup
Baik
Dapat digunakan dengan
revisi - -
0, 21 – 0, 30 Kurang
baik
Perlu pembahasan
&revisi 13, 14, 21 3
0, 00 – 0, 20 Tidak
baik Dibuang / diganti 1, 2 (negatif) 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2) Analis hasil uji daya beda soal tipe B
Hasil Uji daya beda pada tabel 4.7 dikelompokan kedalam kriteria
daya beda sesuai tabel 3.8 pada bab III.
Tabel 4.15. Pengelompokan Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe B
Daya Beda Ket Kualitas Butir
Soal No soal
Jumlah
Soal
0, 41 – 1, 00 Sangat baik Dapat
digunakan
2, 3, 4, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 15,
16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23,
24, 25, 29,
22
0, 31 – 0, 40 Cukup Baik
Dapat
digunakan
dengan revisi
14, 26, 30 3
0, 21 – 0, 30 Kurang baik
Perlu
pembahasan
dan revisi
1, 5, 13, 27, 28 5
0, 00 – 0, 20 Tidak baik Dibuang atau
diganti - 0
Hasil analisis uji coba daya beda dapat dilihat pada tabel diatas.
Dari analisis uji daya beda soal tipe A diketahui sebanyak 25 soal
memiliki daya beda sangat baik dan 3 soal yang termasuk dalam
kategori kurang dan 2 tidak baik. Soal yang termasuk kategori tidak baik
maka dibuang dan tidak dimasukan dalam desain produk. Hal ini
disebabkan bahwa soal tersebut memiliki daya beda negatif.
Analisis uji daya beda paket B diketahui daya beda kategori sangat
baik mencapai 22 soal, kategori cukup baik tiga soal, kategori kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
baik 5 soal soal. Soal yang termasuk dalam kategori kurang baik akan
direvisi pilihan jawabanya.
Dari hasil analsis daya beda soal tipe A dan B, dapat ditarik
kesimpulan bahwa soal A dan B, dapat memetakan antara siswa yang
kemampuannya tinggi dan siswa yang kemampuan rendah. Berdasarkan
analsis diperoleh hasil daya beda dari soal yang valid (A dan B) yaitu 45
soal dalam kategori sangat baik dan 1 soal dalam kategori cukup baik
e. Analisis Hasil Uji Pengecoh Jawaban
Berdasarkan fungsi pengecoh pada bab III Kusaeri (2014 : 109)
menjelaskan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik apabila
paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh
kelompok siswa yang kurang pandai. Arikunto (2013: 234) juga
menjelaskan bahwa pengecoh jawaban akan berfungsi baik jika dipilih 5
% atau sebanyak ≥ 0, 05. Pada penelitian ini hasil uji coba pengecoh
jawaban menunjukan bahwa terdapat soal yang pengecoh jawaban
berfungsi baik dan tidak berfungsi. Untuk hasil analisis pengitungannya
dpaat dilihat pada (tabel 4.8 dan 4.9 bab IV) Berikut hasil analis uji coba
pengecoh jawaban :
1) Soal tipe A
Penghitungan uji pengecoh jawaban dapat dilihat pada (tabel 4.8)
Berikut pengelompokan hasil uji pengecoh jawaban dan
keterangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.16. Hasil Analisis Uji Pengecoh Jawaban yang Berfungsi dan
Tidak Berfungi
No Soal
Pengecoh Jawaban
Berfungsi Tidak Berfungsi
1. B, C, D A
2. A, B , C D
3. A, B C, D
4. A, B, C, D -
5. A, B, C, D -
6. B, C, D A
7. A, B, C D
8. A, B, C, D -
9. A, B, C, D -
10. A, B, C, D -
11. A, B, C D
12. A, B, C, D -
13. A, B, C, D -
14. A, B, C, D -
15. A, B, C, D -
16. A, B, C, D -
17. A, B, C, D -
18. A, B, C, D -
19. A, B, C, D -
20. A, B, C, D -
21. A, B, C, D -
22. A, B, C, D -
23. A, B, C, D -
24. A, B, C, D -
25. A, B, C D
26. A, B, C, D -
27. A, B, C, D -
28. A, B, C, D -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No Soal
Pengecoh Jawaban
Berfungsi Tidak Berfungsi
29. A, B, C -
30. A, C, D B
2) Analisis Uji Pengecoh Soal Tipe B
Hasil Ujipengecoh jawaban pada tabel 4.9 dikelompokan kedalam
kriteria berfungsi atau tidaknya pengecoh jawaban menurut Arikunto,
sesuai fungsi pengecoh pada bab III. Berikut pengelompokan hasil uji
pengecoh jawaban dan keterangannya:
Tabel 4.17. Hasil Analisis Uji Pengecoh Jawaban yang Berfungsi dan
Tidak Berfungi
No
Soal
Pengecoh Jawaban
Berfungsi Tidak Berfungsi
1. A, B, C, D -
2. B, C, D A
3. A, B, C, D -
4. A, B, C, D -
5. A, B, C, D -
6. A, B, C, D
7. A, B, C, D -
8. A, B, C, D -
9. A, B, C, D -
10. A, B, C, D -
11. A, B, C, D -
12. A, B, C, D -
13. A, B, C, D -
14. A, B, C D
15. A, B, C D
16. A, B, C, D -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
17. A, B, C, D -
18. A, B, C, D -
19. A, B, C, D -
20. A, B, C D
21. A, B, C, D -
22. A, B, C, D -
23. A, B, C, D -
24. A, B, C, D -
25. A, B, C, D -
26. A, B, C, D -
27. A, B, C D
28. A, B, C, D -
29. A, B, C, D -
30. A, B, C, D
Hasil analisis uji pengecoh jawaban dapat dilihat pada tabel diatas.
Dari analisis uji pengecoh jawaban soal tipe A diketahui sebanyak 8 item
soal terdapat pengecoh jawaban yang kurang baik. Pada soal nomor satu
pengecoh yang tidak berfungsi yaitu pengecoh A, nomor dua pengecoh D,
nomor tiga pengecoh C dan D, nomor enam pengecoh A, nomor tujuh
pengecoh D, nomor 11 pengecoh D, nomor 25 pengecoh D, nomor 30
pengecoh B. Selain itu pada nomor 1 dan 2 kunci jawaban tidak berfungsi
(tidak masuk akal). Dikatakan tidak masuk akal karena kunci jawaban
banyak dipilih oleh siswa yang berkemampuan rendah daripada tinggi,
padahal siswa yang berkemampuan tinggi kecenderungannya akan
menjawab benar.
Pada soal tipe B diketahui sebanyak 7 item soal terdapat pengecoh
jawaban yang kurang baik. Pada soal nomor dua pengecoh yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
berfungsi yaitu pengecoh A, nomor enam pengecoh D, nomor 14 pengecoh
D, nomor 15 pengecoh D, nomor 20 pengecoh D, nomor 27 pengecoh D,
nomor 30 pengecoh C dan D.
3. Produk Akhir
Pada bagian produk akhir ini dibahas terkait kualitas soal yang dijadikan
produk dan spesifikasi produk.
a. Kualitas soal produk
Peneliti telah menganalisis hasil penelitian menggunakan program
aplikasi TAP meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
beda dan analisis pengecoh. Dari analisis data diperoleh hasil 46 dari 60
soal dinyatakan valid atau sebesar 76,6%. Dari soal yang dinyatakan
valid diperoleh data bahwa tingkat reliabilitas termasuk dalam kategori
sangat tinggi. Analisis tingkat kesukaran soal, menunjukan hasil bahwa
sebanyak 2 soal atau 4, 34% dalam kategori mudah, 42 soal atau 91, 3%
dalam kategori sedang, dan 2 soal atau 4, 34% dalam kategori sulit.
Analisis daya beda telah menunjukan 45 soal atau 97,8% kategori
sangat baik dan 1 soal atau 2,17% dalam kategori cukup baik. Analisis
pengecoh menunjukan 15 soal memerlukan perbaikan pada pilihan
jawaban. Produk soal ini telah dapat dikatakan baik, karena bedasarkan
penjelasan pada bab III bahwa syarat soal baik bila teruji validitas,
reliabilitas dan karakteristiknya yang meliputi tingkat kesukaran, daya
beda, dan analisis pengecoh. Susunan penomoran soal dapat dilihat
pada (lampiran 12b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Spesifikasi produk
Soal yang telah teruji kualitasnya dibukukan dan dicetak secara
terbatas. Produk soal berisi identitas produk (standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan siswa tujuan), 46 soal dilengkapi indikator,
kunci jawaban, tingkat kesukaran, dan ranah kognitif. Produk adalah
soal matematika dengan kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi
hitung campuran. Produk soal dicetak menggunakan kertas ivory 260
untuk sampul dan kertas HVS untuk halaman isi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
BAB V
PENUTUP
Bab ini akan memaparkan kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan
saran :
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian pada bab IV dapat
disimpulkan bahwa :
1. Prosedur pengembangan tes hasil belajar yang baik untuk kompetensi
dasar 1.4. melakukan operasi hitung campuran kelas IV SD dengan
memodifikasi model pengembangan menurut Borg and Gall. Dari 10
langkah yang seharunya peneliti hanya menggunakan tujuh langkah yaitu
1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)
validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk,
hingga menghasilkan produk akhir berupa prototype tes hasil belajar
yang telah teruji kualitasnya pada mata pelajaran matematika kompetensi
dasar 1.4. melakukan operasi hitung campuran.
2. Soal tes hasil belajar yang peneliti buat adalah 60 soal matematika
dengan Kompetensi Dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran, yang
terbagi kedalam 2 tipe (A dan B). Soal yang telah dibuat kemudian
divalidasi ahli dengan rata-rata skor mencapai 3,48 dalam kategori sangat
baik. Berdasarkan uji coba diperoleh hasil yaitu 46 atau 76,6% soal valid
dari 60 soal. Soal telah teruji reliabilitasnya kategori sangat tinggi. Pada
analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil 4,34% mudah, 91,3% sedang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dan 4,34% sulit. Pada analisis daya beda diperoleh hasil 45 soal atau
97,8% kategori sangat baik dan 1 soal atau 2,17% dalam kategori cukup
baik. Sedangkan, pada analisis pengecoh diperoleh hasil 11 atau 23,9%
soal memiliki pengecoh kurang baik dan telah diperbaiki.
B. Keterbatasan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan yang peneliti lakukan, memiliki keterbatasan
sebagai berikut:
1. Pengembangan produk menggunakan tujuh langkah dari 10 langkah
dalam model pengembangan menurut Borg and Gall, yaitu selesai pada
tahap ketujuh atau revisi produk. Prosedur pengembangan hanya pada
langkah ketujuh dikarenakan sudah dinilai cukup dalam mengembangkan
sebuah tes hasil belajar. Hal lain yang mendasari adalah keterbatasan
waktu uji coba yang diberikan oleh pihak sekolah (tempat penelitian)
dan anggaran yang dimiliki oleh peneliti.
2. Produk berupa tes hasil belajar ini belum diuji coba kembali secara
keseluruhan. Soal yang dijadikan produk adalah soal yang valid saja.
Pengecoh yang tidak berfungsi pada soal yang valid dilakukan revisi
namun tidak diujikan kembali.
3. Tingkat kesukaran soal belum sesuai dengan kurva normal, dan kriteria
soal yang baik. Soal tes dikatakan baik jika taraf kesulitan 25 % mudah
50 % sedang dan 25 % sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
C. Saran
Setelah penyusunan produk ini, peneliti memberikan saran untuk dijadikan
perbaikan kedepannya. Saran yang peneliti sampaikan yaitu:
1. Pada penelitian setelahnya alangkah lebih baik jika validasi ahli juga
melibatkan ahli bahasa dan ahli evaluasi pembelajaran.
2. Produk pada penelitian selanjutnya lebih baik dikembangakan hingga
tahap produksi masal atau tahap kesepuluh.
3. Uji coba produk akan mendapat hasil lebih baik, jika dilakukan lebih dari
satu kali untuk mengetahui pengecoh yang telah diperbaiki berfungsi atau
tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. 2014. Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara
Anderson dan Karthwoll. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran
Pengajaran, dan Assesment Revisi Taksonomi pendidikan Bloom. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arifin Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
Badan Standar Pendidikan. 2007. Peranturan Menteri Pendidikan nasional No16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: kementerian Pendidikan
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi ke empat . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Duskri, M. dkk. 2014. Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan
BelajarMatematika SD. Jurnal Penelitian dan Evaluasi PendidikanTahun 18, No 1
Endrayanto., dkk. 2014. Penilaian Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta :
Kanisius
Intansari. 2016. Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menuliskan Tanda Waktu dengan Menggunakan Notasi 24 Jam Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta : USD
Jihad, Asep. Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakata : Multi
Pressindo.
Kusaeri. 2014. Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Mardapi, Djemari, 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakarta : Mitra Cendekia
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Narbuko Cholid dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
Bumi Aksara. Negoro, ST. 2010. Ensiklopedia Matematika. Bogor: Ghalia Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Rusdiana, Ratnawulan Elis. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Pustaka
Setia Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sari, Milya. 2012. Usaha Mengatasi Problematika Pendidikan Sains Di Sekolah dan Perguruan Tinggi. Jurnal Al-Ta’lim jilid 1, No 1,hlm 76
Sofiyah, Siti. Dkk. 2015.Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD. Jurnal Pendidikan 1-7 Subali, Bambang.2012. Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta
: UNY Press Sudijono, Anas.2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajawaliPers Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan Rnd. Bandung:
Alfabeta _________. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung: Alfabeta _________. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta Sukardi.2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT BumiAksara Sukmadinata S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan.Yogyakarta: Teras Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Jakarta:
GrahaIlmu Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi
HasilTes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Susanto, Achmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :Kencana Suwandi, Sarwidji. 2010. Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka Suwarto.2013. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta:
IKAPI Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikandan Tenaga Kependidikan.Jakarta :Kencana Undang-Undang. 2003. Undang-undang pasal 39 no 20 tahun 2003 Sistem
Pendidikan Nasional.J akarta: kementerian Pendidikan Widoyoko, S.E. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Wahyudin dan Sudrajat. 2003. Ensiklopedia Matematika dan Peradaban
Manusia. Jakarta: Tarity Samudra Berlian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 20 Juli 2016
Tempat : SD N Karangmloko 1
Narasumber 1 : Wali kelas IV
Narasumber 2 : Guru matematika kelas IV
No Pertanyaan Rangkuman Jawaban
Narasumber 1
Rangkuman
Jawaban
Narasumber 2
1. Selama bapak/ibu
mengajar, apakah
dilakukan evaluasi
pembelajaran ?.
Guru melakukan evaluasi
belajar. Evaluasi ini
dilakukan untuk
memancing siswa agar
tekun belajar dan
memperhatikan.
Dilakukan setelah materi
selesai diajarkan.
Evaluasi
dilakukan setiap
akhir
pembelajaran,
untuk
merangsang
siswa selalu
memperhatikan
2. Menurut bapak/ibu,
apakah evaluasi
pembelajaran yang
bapak/ibu lakukan
setiap akhir
Evaluasi yang dilakukan
dapat digunakan untuk
melihat kemampuan
siswa, apakah semua
siswa sudah memahami
Guru menjadi
tahu seberapa
paham siswa
dalam menerima
pelajaran.
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
pembelajaran
berfungsi dan
bermanfaat baik
untuk siswa?
Misalnya iya, apakah
manfaat yang
diperoleh
materi atau belum.
Evaluasi ini juga
digunakan guru sebagai
acuan untuk mengulangi
materi yang sama atau
melanjutkan materi.
3. Apakah evaluasi
yang bapak/ibu
lakukan selalu dalam
bentuk lisan atau
tanya jawab, atau
tertulis?,
Evaluasi lisan dilakukan
hanya untuk mengetahui
daya ingat siswa, dan
tidak selalu lisan, lebih
sering tertulis supaya
siswa tidak lupa
Evaluasi setiap
akhir
pembelajaran
dilakukan secara
lisan, namun
untuk ulangan
atau evaluasi
materi per KD
tertulis dan
sesekali lisan.
4. Apakah evaluasi
tertulis yang
bapak/ibu lakukan
selama satu semester
lebih dari 4 kali ?.
Evaluasi tertulis dilakukan
ketika ulangan harian
setiap materi, UTS dan
UAS
Setiap ada
ulangan yang
sifatnya
mengulang
materi satu atau
dua Kompetensi
Dasar pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
tertulis. Evaluasi
dilakukan paling
banyak sebulan
dua kali.
5. Bapak/ibu tentunya
sudah berulang kali
membuat soal tes
atau soal evaluasi
tertulis, menurut
bapak / ibu apakah
soal matematika
yang bapak/ibu buat
sudah memenuhi
kriteria soal yang
baik ?.
Soal yang baik tentunya
yang seuai dengan materi
dan kisi-kisi yang sudah
dibuat, dan berdasarkan
kompetensi dasar yang
akan diujikan.
Soal evaluasi
ditentukan dari
materi yang aka
dicari tahu
tingkat
pemahaman
siswa.
6. Apakah soal yang
digunakan untuk tes
atau evaluasi
matematika itu
bapak/ibu buat
sendiri ?.
Soal dibuat guru sendiri
menyesuaikan
kemampuan siswa, namun
untuk memperkaya
pengetahuan siswa disisipi
soal yang dari internet,
karena jika hanya terbiasa
dengan soal latihan dibuku
tipe soalnya sama saja.
Saya buat
namun tetap
mencontoh dari
buku latihan
yang sudah ada.
Hanya diubah
kalimat nya saja,
karena siswa
sudah terbiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
latihan dengan
soal di buku dan
LKS.
7. Apakah langkah-
langkah yang bapak
lakukan untuk
membuat soal
ulangan harian
matematika sudah
sesuai dengan yang
seharusnya?
(dilakukan uji
validitas dan
reliabilitas).
Langkah-langkah yang
dilakukan menentukan
KD yang akan diujikan,
lalu dibuat kisi-kisi dan
pembuatan soal
didasarkan pada
kemampuan siswa.
Menentukan
materi yang
akan diujikan,
mencari contoh
soal, membuat
kisi-kisi dan
kunci jawaban,
lalu di
ujicobakan.
8. Apakah bapak/ibu
hanya membuat soal
dalam satu type saja
? (uraian, isian
singkat, pilihan
ganda, dan lainnya).
Guru selalu bervariasi
dalam menentukan type
soal evaluasi,
menyesuaikan materi dan
mata pelajaran.
Untuk sekali
evaluasi hanya
satu tipe,
misalnya uraian
maka hanya
uraian saja. Soal
evaluasi yang
terdiri dari dua
tipe biasanya
UTS dan UAS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Guru lebih
menyukai soal
evaluasi tipe
uraian.
9. Apakah soal pilihan
ganda pernah
bapak/ibu buat untuk
evaluasi siswa ?.
Untuk UTS ada soal
pilihan ganda.
Soal pilihan
ganda untuk
evaluasi pra
UTS dan Pra
UAS.
10. Apakah dalam
membuat soal pilihan
ganda bapak/ibu
menemui kendala?.
Jika ya, jelaskan !
Soal pilihan ganda lebih
memakan waktu lama
dalam membuatnya dan
kesulitan yang tampak
yaitu menentukan
pengecoh jawaban.
Soal pilihan
ganda harus
bekerja dua kali.
Setelah
membuat soal
harus membuat
kunci jawaban
dan pilihan
jawaban. Pilihan
ganda sangat
mudah ditebak.
11. Saat kami belajar
mata kuliah evaluasi
pembelajaran dan
tingkatan taraf
Sudah mengetahui, namun
tidak begitu paham. Soal
sudah dibuat supaya siswa
menganalisis dalam
Pernah
mendapat materi
itu saat diklat,
namun sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kognitif menurut
taksonomi bloom,
apakah bapak/ibu
sudah pernah
mengetahuinya
sebelumnya ?.
bentuk pemecahan
masalah.
tidak begitu
ingat. Soal yang
dibuat dengan
tipe
menganalisis
soal cerita.
12. Menurut bapak/ibu
apakah soal yang
dibuat sudah sampai
taraf mencipta ?.
Soal yang dibuat biasanya
menuntut kemampuan
menganalisis siswa, jadi
tidak hanya asal jawab.
Soal evaluasi
yang dibuat
selalu
merangsang
siswa untuk
menelaah dan
menganalisis.
13. Dalam membuat soal
apakah bapak/ibu
sudah
memperhatikan
karateristik soal ?,
karakteristik soal
yang baik yang
seperti apa menurut
bapak?.
Jika soal itu sudah sesuai
dengan KD dan
kemampuan siswa, artinya
tidak menyulitkan dan
tidak terlalu mudah, soal
itu sudah baik.
Jika soal sudah
sesuai dengan
materi dan dapat
dikerjakan siswa
soal sudah
termasuk baik.
14. Apakah bapak/ibu
melakukan uji
Uji validitas tidak
dilakukan karena akan
Uji validitas
dilakukan hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
validitas dan
reliabilitas sebelum
mengujikan soal
kepada siswa ?.
memakan waktu yang
lama.
ketika review
materi sebelum
evaluasi. Ketika
review guru
sudah
mempunyai soal
dan soal itu
dicobakan untuk
dikerjakan
namun dengan
kalimat yang
berbeda. Jika
siswa mampu
mengerjakan
makan soal yang
sama untuk
evaluasi bisa
digunakan.
15. Apakah dalam
membuat soal pilihan
ganda menurut
bapak/ibu perlu
memperhatikan
tingkat kesukaran ?.
Tingkat kesukaran
diperhatikan untuk
memperkirakan apakah
semua siswa dapat
menjawab atau tidak,
biasanya hanya kira-kira
Sulit dan
mudahnya soal
disesuai dengan
rata-rata kelas.
Guru perlu
mencermati dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
menentukan soal itu sulit
atau tidak.
menganalisis
sendiri apakah
soal yang
dibuatnya terlalu
sulit atau tidak.
16. Apakah dalam
membuat soal pilihan
ganda menurut
bapak/ibu perlu
memperhatikan
pengecoh jawaban ?.
bagaimana
menentukannya.
Sangat diperhatikan
sebagai pengecoh, apakah
siswa jeli atau tidak.
Untuk soal pilihan ganda
pengecoh itu diambil dari
soal yang sudah ada,
hanya diganti angka,
supaya membuat siswa
sedikit berfikir.
Pilihan atau
pengecoh
jawaban
disesuai dengan
jawaban yang
lain. Sedapat
mungkin pilihan
jawaban tidak
jauh berbeda
dengan jawaban
yang
sesungguhnya,
dan
menentukannya
dengan melihat
dari contoh soal
yang sudah ada
untuk
mempersingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
waktu.
17. Apakah bapak/ibu
membutuhkan
prototype soal tes
berbentuk pilihan
ganda yang memiliki
kualitas tes yang baik
?.
Setiap guru tentunya
membutuhkan soal yang
sudah baik sebagai acuan
untuk guru membuat soal,
materi yang diperlukan
untuk dibuat prototype
mengenai operasi hitung
campuran.
Soal dengan
kualitas yang
sudah terui akan
sangat
membantu guru
dan siswa.
Tentunya setiap
guru
membutuhkan.
Materi yang
diperlukan yaitu
mengenai
operasi hitung
dalam bentuk
cerita, karena
kelas IV yang
diampunya
belum begitu
mahir
menganalisis
soal cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
TABEL SPESIFIKASI PRODUK
FORMAT VALIDASI AHLI
Yth
Mohon bapak/ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberikan tanda checklist (v) pada salah satu tabel skor 1, 2, 3 atau 4 serta
memberi komentar dari setiap komponen penilaian pada kolom yang telah tersedia.
Identitas validator
Nama :
Pekerjaan :
Ahli :
Judgemen Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : I (satu) / Ganjil
Kelas : IV (Empat) SD
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Dimensi Proses Kognitif
Bloom
Tingkat
Kesulitan
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Mencipta
Rendah 25 % = 16 soal (A dan B) - - - -
Sedang 50 % = 28 soal (A dan B)
Tinggi 25 % = 16 soal (A dan B)
Standar Kompetensi
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
1.4. Melakukan operasi hitung campuran
Keterangan
Skor 1 = soal sangat kurang baik
Skor 2 = soal kurang baik
Skor 3 = soal baik
Skor 4 = soal sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Indikator Materi
Aspek
berpikir
yang di ukur
Soal
Skor Komentar/Saran
1 2 3 4
1.4.1.Menentukan
tanda operasi
hitung dengan
tepat yang
digunakan
terlebih dahulu
dalam
penyelesaian
operasi hitung
campuran
(Mengingat)
Operasi
hitung
Mengingat
(C1)
1. Pak Salim menuliskan soal
matematika di papan tulis, yaitu 56 : 8
x 4. soal tersebut operasi hitung yang
harus dikerjakan terlebih dahulu oleh
siswa adalah ….
a. 56 : (4)
b. 8 x (4)
c. 56 x 4
d. 56 : 8
Jawaban :D
Estimasi Kesulitan : Mudah
2. Hari Senin Puput ulang tahun. Dia
membeli 72 butir permen dan
dibagikan kepada 8 temannya dengan
jumlah yang sama banyak. Dari cerita
Tipe A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
tersebut operasi hitung yang harus
dikerjakan adalah .....
a. 72 – 8
b. 72 + 8
c. 72 : 8
d. 72 x 8
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Mudah
1.4.2. Menentukan
tanda operasi
hitung yang
tepat digunakan
pada operasi
hitung campuran
Mengingat
(C1)
3. 36 … (24) = 36 + 24
lambang operasi hitung yang tepat
untuk melengkapi titik-titik pada soal
di atas adalah
a. +
b. X
c. :
d. –
Jawaban A
Estimasi Kesulitan Mudah
4. (8 x 4) + (8 x 6) = 8….(4 + 6)
Lambang operasi hitung yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
untuk melengkapi titik-titik pada soal
di atas yaitu….
a. X
b. -
c. :
d. +
Jawaban : A
Estimasi Kesulitan : Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
1.4.3. Menguraikan
soal
permasalahan
operasi hitung
campuran
Memahami
(C2)
5. 15 x (6 + 8)
Dari soal di atas, operasi hitung yang
harus dikerjakan terlebih dahulu
yaitu….
a. 15 + (6 x 8)
b. (15 x 6) + 8
c. (15 + 6) x (15 + 8)
d. (15 x 6) + (15 x 8)
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : Mudah
6. 56 : 14 - (10)
Jika soal di atas dijabarkan untuk
mengetahui operasi hitung yang dapat
dikerjakan terlebih dahulu, maka
bentuk penjabarannya yaitu….
a. 56 - ( 14 : (10)
b. (56 : 10) – 14
c. (56 : 14) – (10)
d. 56 – (10) : 14
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
1.4.4. Meramalkan
bilangan yang
tepat untuk
melengkapi
jawaban sebuah
operasi hitung
campuran
Memahami
(C2)
7. 20 +…. - 15 = 25
Bilangan yang tepat untuk melengkapi
titik-titik pada soal di atas yaitu….
a. 20
b. 25
c. 30
d. 35
Jawaban A
Estimasi kesulitan : Mudah
8. 5 x …. - 7 = 23
Angka yang tepat untuk melengkapi
titik-titik pada soal di atas yaitu….
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
Jawaban : C
Estimasi Kesulitan : Mudah
1.4.5.Menentukan
nilai N yang
Mengaplikasi
(C3)
9. 20 x 3 – 24 + n = …
Pada soal diatas huruf n bernilai 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
belum
diketahui
dalam sebuah
operasi hitung
campuran
Maka, bilangan yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada soal di atas
yaitu…
a. 67
b. 71
c. 57
d. 81
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sedang
10. 6 x 3 - (n ) = 3
Bilangan yang tepat untuk mengganti
huruf n pada soal di atas yaitu…
a. 20
b. 25
c. 10
d. 15
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : Sedang
11. 25 – 7n + 9 = 13
Bilangan yang tepat untuk mengganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
huruf n pada soal di atas yaitu…
a. 5
b. 3
c. 7
d. 9
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sedang
1.4.6. Melakukan
operasi hitung
campuran yang
berkaitan
dengan
permasalahan
kehidupan
sehari-hari
Mengaplikasi
(C3)
12. Oskar mempunyai tabungan 15 lembar
uang seribuan, 4 lembar uang lima
ribuan, 10 keping uang logam
seribuan. Nenek memberinya 15 ribu.
Oskar membayar ongkos angkot
sebesar 12 ribu dan membeli seragam
seharga 40 ribu. Uang Oscar setelah
membeli seragam adalah….
a. RP. 8.000,-
b. Rp. 8.500,-
c. Rp. 10.000,-
d. Rp. 12.000,-
Jawaban A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Estimasi Kesulitan : Sedang
13. Andi saat ini berusia 4 tahun.
Kakaknya yang bernama Fauzan
berumur 3 tahun lebih tua dari Andi.
Ayah Andi dan Fauzan saat ini berusia
4 kali jumlah usia mereka. Maka usia
ayah Andi dan Fauzan adalah…
a. 15 tahun
b. 32 tahun
c. 44 tahun
d. 56 tahun
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Sedang
14. Fian membeli 5 buah cokelat di
warung. Kemudian ayahnya
membelikan lagi 25 buah cokelat.
Sebagian cokelat itu dibagikan kepada
3 teman Fian yang datang ke rumah.
Setiap teman Fian mendapatkan 2
cokelat. Maka coklat Fian saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
tersisa…….buah
a. 24 Buah
b. 22 buah
c. 25 buah
d. 28 buah
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sedang
15. Bapak Sukir penjual martabak mini di
sekolah. Setiap hari martabak mini pak
Sukir terjual 45 buah. Jumlah
martabak mini yang dijual pak Sukir
selama 4 hari yaitu….
a. 190
b. 180
c. 160
d. 140
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sedang
1.4.7. Menganalisis
permasalahan
Menganalisis
(C4)
16. Ibu mempunyai 57 butir manik-manik
warna merah dan 36 butir manik-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
yang terkait
operasi hitung
campuran
dalam soal
pemecahan
masalah
manik warna biru. Kemudian, Ibu
membeli lagi 25 butir manik-manik
warna biru. Manik-manik ibu tercecer
dilantai dan dihitung kembali, hanya
tersisa 74 manik-manik. Maka, jumlah
seluruh manik-manik yang hilang
adalah…….
a. 44 butir
b. 34 butir
c. 54 butir
d. 64 butir
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sedang
17. Ani membeli 2 kotak pulpen, 5 buah
pensil, dan 3 buah buku . Dalam 1
kotak berisi 15 buah pulpen. Pagi ini
Ani berangkat sekolah dengan
membawa 3 pulpen, 1 pensil dan 2
buku. Jumlah pulpen, pensil dan
buku yang tidak dibawa ke sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
yaitu…
a. 17 pulpen, 5 buku dan 3 pensil
b. 18 pulpen, 3 pensil dan 5 buku.
c. 27 pulpen, 4 pensil, dan 1 buku
d. 28 Pulpen, 4 pensil, dan 2 buku
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Sedang
18. Pak Akbar adalah seorang peternak
bebek. Beliau mempunyai 8 kandang
bebek. 4 kandang masing-masing
berisi 15 bebek. 2 kandang masing-
masing berisi 12 bebek, dan 2 kandang
masing-masing berisi 10 bebek.
Namun, minggu lalu bebek Pak Akbar
dijual 74 bebek. Jumlah bebek yang
masih tersisa di kandang pak Akbar
sejumlah….
a. 25
b. 30
c. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
d. 40
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : sedang
19. Airin berlari dengan membawa 63
butir bola bekel berwarna emas dan 37
butir bola bekel berwarna hitam.
Semua bola bekel yang dibawanya
berhamburan. Setelah dikumpulkan
kembali hanya tersisa 48 butir bola
bekel berwarna emas dan 25 butir
bola bekel berwarna hitam. Jumlah
bola bekel Airin yang hilang yaitu….
a. 25 warna emas dan 12 warna
hitam
b. 15 warna emas dan 12 warna
hitam
c. 25 warna hitam dan 12 warna
emas
d. 15 warna hitam dan 12 warna
emas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sedang
1.4.8.Menganalisis
konsep operasi
hitung
campuran yang
berkaitan
dnegan
kehidupan
sehari-hari.
Menganalisis
(C4)
20. Di toko makmur hari senin tersedia 12
karung beras, yang masing-masing
berisi 25 kg. esok harinya, hari Selasa
mendapat kiriman tambahan beras
lagi. Total beras setelah dihitung
tersedia 420 kg. Dari cerita tersebut,
maka berat kiriman beras pada hari
selasa adalah
a. 120 kg
b. 115 kg
c. 110 kg
d. 105 kg
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sedang
21. Ardi memiliki kelereng 25 butir. Saat
bermain dia kalah 12 butir. Dia
membeli lagi di warung, sehingga
kelereng miliknya saat ini sebanyak 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
butir. maka, Jumlah kelereng yang
dibeli Faisal adalah....
a. 13
b. 20
c. 35
d. 37
Jawaban : C
Estimasi Kesulitan : Sedang
22. Bu Harun hari ini panen mangga
sebanyak 25 buah. Kemudian
dibagikan ke tetangga terdekat yaitu
bu Sari, bu Lasmi dan Bu Atik dengan
jumlah sama banyak. Setelah itu
mangga yang tersisa sebanyak 13
buah. Maka Bu Sari, Bu Lasmi dan Bu
Atik masing-masing
mendapatkan….buah mangga.
a. 3
b. 4
c. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
d. 6
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sedang
1.4.9. Menyimpulka
n jawaban
yang benar
dari beberapa
permasalahan
operasi hitung
campuran
pada soal
cerita yang
terkait dengan
permasalahan
kehidupan
sehari-hari.
(menilai)
Menilai 23. Pak Arjo memiliki 12 kelinci dan 22 itik
Pak Bandi memiliki 15 kelinci dan 18
itik. Bulan lalu banyak hewan mati
mendadak, diantaranya 4 kelinci dan 9
itik milik Pak Arjo, serta 3 kelinci dan 7
itik milik Pak Bandi. Dari cerita tersebut
maka jumlah bebek dan ayam paling
banyak yaitu….
a. Pak Arjo, 11 kelinci 12 itik
b. Pak Bandi, 12 kelinci 11 itik
c. Pak Bandi, 8 kelinci 13 itik
d. Pak Arjo. 13 kelinci 8 itik
Jawaban B
Estimasi Kesulitan Sulit
24. Irfan, Aji, dan Beni membeli permen
di warung. Irfan membeli permen
seharga 3 ribu, Aji seharga 2 ribu , dan
Beni seharga 2 ribu. Dengan uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
seribu rupiah mereka mendapat 5 butir
permen. Dari rumah, Irfan sudah
membawa 8 butir permen, Aji 10 butir
permen, Beni 6 butir permen. Diantara
Irfan, Aji, Beni, dan Agus yang
memiliki permen paling sedikit
yaitu….
a. Aji 20 permen
b. Irfan 23 permen
c. Beni 16 permen
d. Aji 16 Permen
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Sulit
25. Intan membeli 5 bakpao isi coklat dan
4 bakpao kacang hijau, sedangkan
Putri membeli 7 bakpao isi coklat dan
5 bakpao isi daging. Kemudian
mereka memberikan bakpao kepada 2
temannya. Masing-masing
mendapatkan 1 bakpao kacang hijau,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
dan 2 bakpao daging. Diantara Putri
dan Intan yang memiliki bakpao
paling banyak yaitu…
a. Putri, 7 bakpao coklat dan 3
bakpao daging
b. Intan, 5 bakpao coklat dan 5
bakpao daging
c. Putri, 3 bakpao coklat dan 3
bakpao kacang hijau
d. Intang 3 bakpao coklat dan 3
bakpao kacang hijau
Jawaban A
Estimasi Kesulitan Sulit
26. Ajeng memiliki 120 cm pita warna
biru, 75 cm pita warna putih, 150 cm
pita warna hijau. Ajeng membagi
masing-masing pita menjadi 3 bagian
sama panjang. Setelah digunakan
untuk menghias kamar, pita
berwarna biru hanya tersisa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
bagian, dan warna putih hanya
ftersisa 1 bagian. Kemudian Ajeng
menghias meja belajarnya dengan
pita warna biru sepanjang 45 cm.
Sisa pita yang paling panjang yaitu
….
a. Putih 35 cm
b. Biru 25 cm
c. Putih 20cm
d. Biru 35 cm
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : Sulit
1.4.10. Menyusun
operasi hitung
campuran
berdasarkan
konsep yang
benar sesuai
dengan
permasalahan
Mencipta
(C6)
27. Sejak 5 bulan yang lalu Leni
dibelikan 2 boneka oleh ayahnya
setiap bulan. Pada bulan kemarin dia
ulang tahun dan mendapat kado 18
boneka. Karena boneka miliknya
terlalu banyak maka, diberikan
kepada 7 temannya sama banyak. Di
rumah leni hanya menyisakan 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
yang ada dalam
soal cerita
boneka. Jumlah boneka yang
diberikan kepada teman Leni dan dan
bentuk operasi hitungnya adalah….
a. (5 x 2 + 18) – 7 : 9 = 3
b. (5 x 2 + 18) + 9 : 7 = 3
c. (2 x 18 ) + 6 + 7 : 9 = 3
d. (5 x 2 + 18) – 9 : 7 = 3
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : Sulit
28. Bu Tuti kemarin membuat 160 es
krim kemasan. Es tersebut disimpan
pada 8 kotak pendingin yang sama
banyak. Jika 5 kotak sudah terjual
dengan harga Rp. 500,- untuk setiap
kemasan, jumlah uang yang diterima
bu Tuti dan bentuk operasi hitungnya
yaitu….
a. (5 x 160) : 8 x Rp. 500 = Rp.
50.000
b. 160 : (8 x 5) x Rp. 500 = Rp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
50.000
c. 5 x (160 : 8) x Rp. 500 = Rp.
50.000
d. (160 : 5) x 8 x Rp. 500 = Rp.
50.000
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Sulit
29. Bu Lala hari ini membuat bakso
sebanyak 250 butir. Setiap mangkok
yang dijual berisi 5 butir bakso.
Ketika akan menutup dagangannya
diketahui masih tersisa 50 butir
bakso. Harga setiap mangkok bakso
adalah Rp. 6.000,00. Uang yang
didapat bu Lala dari hasil penjualan
bakso hari ini beserta operasi
hitungnya yaitu….
a. (250 – 50) : 5 x Rp. 6000 = Rp.
240.000
b. 250 - (50 : 5) x Rp. 6000) = Rp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
240.000,-
c. (250 : 5) – 50 x Rp. 6000 = Rp.
240.00,-
d. 250 : 50 – 5 x Rp. 6000 = Rp.
240.000
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sulit
30. Ayah Mira memelihara bebek, ayam
dan angsa. Setiap masa bertelur Ayah
Mira dapat memperoleh 55 telur
bebek, 60 telur ayam dan 40 telur
angsa. Jumlah telur bebek dan angsa
yang didapatkan Ayah Mira setelah 3
kali masa bertelur beserta operasi
hitungnya yaitu ….
a. 3 x (55 + 60 + 40 ) = 465
b. (55 + 60) + (40 x3) = 235
c. 3 x (55 + 40) = 285
d. 55 + (40 x 3) = 175
Jawaban A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Estimasi Kesulitan : Sulit
Indikator Materi
Aspek
berpikir
yang di ukur
Soal Skor Komentar
/saran
1 2 3 4
1.4.11. Menentukan
tanda operasi
hitung dengan
tepat yang
digunakan
terlebih dahulu
dalam
penyelesaian
operasi hitung
Operasi
hitung
Mengingat
(C1)
1. Rani mendapat PR Matematika dan
merasa kesulitan pada soal nomor 2
yaitu 72 − (18) ∶ 9 × (4). Operasi
hitung yang harus dikerjakan terlebih
dahulu oleh Rani yaitu ….
a. 72 – (18)
b. 9 x (-4)
c. 18 : 4
d. 18 : 9
Jawaban D
Estimasi Kesulitan Mudah
2. Hari Sabtu Ayah membeli 12
Tipe B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
campuran
(Mengingat)
bungkus cokelat untuk diberikan
kepada Indri dan kedua adiknya
dengan jumlah yang sama banyak.
Namun, ketika diperiksa ternyata 2
buah coklat tidak dapat dimakan
karena kadaluarsa. Dari cerita
tersebut operasi hitung yang dapat
dikerjakan terlebih dahulu yaitu…
a. 12 x 3
b. 12 - 2
c. 12 + 2
d. 12 : 3
Jawaban D
Estimasi Kesulitan Mudah
1.4.12. Menentukan
tanda operasi
hitung yang
tepat digunakan
Mengingat
(C1)
3. 15 x (8 – 6) = (15 x 8)….(15 – 6)
Lambang operasi hitung yang tepat
untuk melengkapi titik-titik pada soal
di atas adalah….
a. X
b. :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
pada operasi
hitung
campuran
c. +
d. -
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : Mudah
4. 20 x 6 = 6 … 20
Lambang operasi hitung yang sesuai
untuk melengkapi titik-titik pada soal
di atas yaitu….
a. -
b. :
c. x
d. +
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Mudah
1.4.13. Menguraika
n soal
permasalahan
Memahami
(C2)
5. 5 + 5 x (4)
Dari soal di atas, operasi hitung
yang harus dikerjakan terlebih
dahulu yaitu….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
operasi hitung
campuran
a. 5 x (4)
b. 4 – (5)
c. (5) + 5
d. 4 - 5
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Mudah
6. 6 x 5 = 30
5 x 6 = 30
Jika soal di atas dijabarkan sehingga
diketahui operasi hitung yang dapat
dikerjakan maka bentuk
penjabarannya yaitu….
a. 6 x 5 = 5 x 5
b. 6 x 5 = 6 x 6
c. 6 x 5 = 5 x 6
d. 6 x 6 = 5 x 5
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
1.4.14. Meramalkan
bilangan yang
tepat untuk
melengkapi
jawaban sebuah
operasi hitung
campuran
Memahami
(C2)
7. 15 x …. - (45) = 0
Bilangan yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada soal di
atas yaitu….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Mudah
8. 56 : (7) + … = 17
Bilangan yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada soal di
atas adalah….
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
Jawaban C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Estimasi Kesulitan : Mudah
1.4.15. Menentukan
nilai N yang
belum
diketahui
dalam sebuah
operasi hitung
campuran
Mengaplikasi
(C3)
9. 9n – 10 x (3) = 24
Bilangan yang tepat untuk
menggantikan huruf n pada soal di
atas yaitu…
a. 6
b. 9
c. 7
d. 8
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sedang
10. 20 x (n + 2) = ….
Pada soal di atas huruf n bernilai
4. Bilangan yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada soal di
atas yaitu…
a. 80
b. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. 120
d. 160
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Sedang
11. n x 3+ 15 + 3 = 30
Bilangan yang tepat untuk
menggantikan huruf n pada soal di
atas yaitu…
a. 3
b. 5
c. 6
d. 4
Jawaban D
Estimasi Kesulitan : Sedang
12. Ibu membeli telur 3 kg. Setiap kilo
berisi 12 butir. Dijalan telur yang
dibawa ibu pecah 15 butir. sampai
rumah Ibu menghitung kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
telur yang tidak pecah. Maka, telur
Ibu yang masih utuh adalah….
a. 21
b. 17
c. 15
d. 12
Jawaban A
Estimasi Kesulitan Sedang
1.4.16. Melakukan
operasi hitung
campuran yang
berkaitan
dengan
permasalahan
kehidupan
sehari-hari
Mengaplikasi
(C3)
13. Pada saat hari raya Idul Fitri Pandu
mendapatkan uang saku sebanyak 6
lembar uang sepuluh ribuan, dan 8
lembar uang lima ribuan. Uang itu
pandu gunakan untuk membeli
mobil mainan seharga 75 ribu.
Jumlah uang yang dimiliki pandu
sekarang yaitu…
a. Rp. 20.000,-
b. RP. 25.000,-
c. Rp. 35.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
d. Rp. 45.000,-
Jawaban B
Estimasi Kesulitan Sedang
14. Putri dan Maria adalah kakak beradik.
Umur Putri 9 tahun, sedangkan umur
Maria 4 tahun di bawah Putri. Nenek
mereka 5 kali jumlah umur Putri dan
Maria. Umur nenek Putri dan Maria
yaitu….
a. 70 Tahun
b. 68 Tahun
c. 65 Tahun
d. 60 Tahun
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sedang
15. Kiki membeli 9 buah coklat di
warung. Dia memberikan 3 cokelat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
kepada seorang anak kecil . Setelah
sampai di rumah ternyata Ayah
sudah membelikan 4 bungkus
cokelat, yang masing-masing berisi
6 buah. Jumlah seluruh cokelat
yang dimiliki Kiki adalah….
a. 20 buah
b. 24 buah
c. 30 buah
d. 32 buah
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : sedang
1.4.17. Menganalisi
s permasalahan
yang terkait
operasi hitung
campuran
dalam soal
Menganalisis
(C4)
16. Pak Johan memiliki uang 75 ribu.
Dengan uang tersebut pak Johan
membeli 25 buah kue serabi. 9
serabi rasa cokelat dan 7 serabi rasa
gurih, dan sisanya adalah serabi
rasa keju. Harga 1 buah serabi
cokelat Rp. 2500,-, harga 1 rasa
gurih Rp. 1500,-, harga 1 serabi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
pemecahan
masalah
rasa keju Rp. 2000,-. Sisa uang
yang dimiliki pak Johan yaitu…
a. Rp. 22.500,-
b. Rp. 24.000,-
c. Rp. 27.500,-
d. Rp. 35.000,-
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sedang
17. Abah Ali mempunyai 5 kolam lele. 2
kolam diisi masing-masing 75 ekor
lele, 3 kolam masing-masing berisi 65
ekor lele. Namun baru tiga hari sudah
banyak lele yang mati. Terhitung dari
kolam 1 dan 2 yang mati ada 65 ekor,
kolam 3, 4 dan 5 total yang mati ada
75 ekor . Maka, pada jumlah seluruh
lele yang masih hidup adalah....
a. 105
b. 125
c. 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
d. 225
Jawaban C
Esimasi Kesulitan : Sedang
18. Aini mempunyai bola bekel warna
merah sebanyak 7 bola, warna biru
ada 6 bola, warna kuning sebanyak 5
bola, dan warna hijau sebanyak 6
bola. Semua bola bekel tercecer di
jalan. Setelah dikumpulkan kembali
dan dihitung hanya ditemukan 13
bola. Maka, jumlah bola yang hilang
adalah….
a. 13
b. 12
c. 11
d. 14
Jawaban C
Estimasi Kesulitan : Sedang
19. Arga mempunyai 2 kardus yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
37 bola warna merah pada kardus
pertama dan 23 bola warna biru pada
kardus keduz. Arga memindahkan
semua bola kedalam 4 kardus kosong
dengan jumlah yang sama banyak .
Esok harinya Arga memberikan 2
kardus bola kepada anak-anak yang
kurang mampu. Maka, sisa bola yang
dimiliki Arga yaitu….
a. 15
b. 20
c. 25
d. 30
Jawaban : D
Estimasi Kesulitan : Sedang
1.4.8. Menganalisis
konsep operasi
hitung campuran
Menganalisis
(C4)
20. Paman membawa jeruk 4 kg. setiap kg
berisi 7 buah. Paman menyisihkan 16
buah untuk disimpan di kulkas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari.
(menganalisis
sisanya diberikan kepada Fadil, Arif
dan Fitri sama banyak. Maka, jumlah
jeruk yag diterima masing-masing
anak yaitu….
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sedang
21. Irsyad memiliki kelereng 25 butir.
Saat bermain dia kalah dan
diberikan temannya yang menang.
Dia membeli lagi di warung 10
butir kelereng, dan total jumlah
kelereng Irsyad setelah dihitung
sebanyak 27 butir kelereng. Maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
jumlah kelereng Irsyad yang
diberikan kepada temannya
adalah....
a. 5
b. 7
c. 8
d. 10
Jawaban : C
Estimasi Kesulitan : Sedang
22. Pak Parjo membeli gula sebanyak 9
karung dengan berat masing-masing
10 kg. Semua gula dibagikan kepada
tetangganya dan masing-masing
mendapatkan 6 kg. maka, jumlah
tetangga pak Parjo menerima gula
adalah….
a. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
b. 13
c. 14
d. 15
Jawaban : D
Estimasi Kesulitan : Sedang
1.4.9. Menyimpulkan
jawaban yang
benar dari
beberapa
permasalahan
operasi hitung
campuran pada
soal cerita
yang terkait
Menilai (C5) 23. Di toko roti Enak, Ari membeli 25
potong brownis, sedangkan Banu
membeli 15 potong brownis. kemudian
Banu memberikan masing-masing 2
potong kepada 2 orang temannya.
Setelah di rumah, Ari mendapat
brownis dari paman sebanyak 2 kotak,
yang setiap kotak berisi 5 potong kue.
Banu juga mendapat kue brownis oleh-
oleh dari neneknya sebanyak 3 kotak
kue yang masing-masing berisi 7
potong kue. Jumlah kue brownis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
dengan
permasalahan
kehidupan
sehari-hari.
(menilai)
paling sedikit yaitu dimiliki
oleh…..dengan jumlah…..
a. Ari, 33 potong kue brownis.
b. Banu, 32 Potong kue brownis
c. Ari, 35 potong kue brownis.
d. Banu, 35 potong kue brownis.
Jawaban B
Estimasi Kesulitan Sulit
24. Pak Kepala sekolah memiliki 8
kardus spidol yang masing-masing
berisi 9 buah dan 5 kardus
penghapus yang masing-masing
berisi 6 buah. Spidol dan
penghapus itu dibagikan kepada 6
kelas. Maka setiap kelas
mendapatkan spidol dan penghapus
sebanyak….
a. 12 spidol dan 6 penghapus.
b. 12 penghapus dan 6 spidol
c. 12 penghapus dan 11 spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
d. 12 spidol dan 12 penghapus
Jawaban A
Estimasi Kesulitan Sulit
25. Andri, Agus, Intan dan Vita
mengerjakan PR mewarnai secara
berkelompok di rumah Intan. Andri
membawa 28 batang pensil warna.
Agus membawa pensil warna
setengah dari jumlah pensil yang
dibawa Andri. Vita membawa 2
kotak pensil warna yang masing-
masing berisi 8 batang. Intan
membawa pensil warna sebanyak 3
kotak yang berisi masing-masing 7
batang. Jumlah pensil warna
terbanyak yaitu milik…
a. Agus
b. Andri
c. Intan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
d. Vita
Jawaban : B
Estimasi Kesulitan : Sulit
26. Nenek membawa 5 kotak kue donat.
Masing-masing berisi 4 kue. Ani dan
Anto mendapat donat sama banyak.
Anto sudah menghabiskan 3 donat
dan Ani 2 donat. Sisa donat terbanyak
yang belum dimakan yaitu
a. Anto, masih sisa 8 donat
b. Ani, masih sisa 8 donat
c. Anto, masih sisa 7 donat
d. Ani, masih sisa 7 donat
Jawaban B
Estimasi Kesulitan : Sulit
1.4.10. Menyusun
operasi hitung
Mencipta 27. Setiap pulang sekolah Anang
membeli kelereng sebanyak 5 butir.
Setiap hari Minggu Ibu mengajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
campuran
berdasarkan
konsep yang
benar sesuai
dengan
permasalahan
yang ada
dalam soal
cerita
(Mencipta)
Anang ke warung dan dia membeli
kelereng sebanyak 10 butir. Satu
bulan kemudian Anang memberikan
kelereng masing-masing 5 butir
kepada 4 temannya. Jika dalam satu
bulan itu ada 4 minggu, dan setiap
minggu ada 6 hari maka jumlah
seluruh kelereng Anang saat ini dan
bentuk operasi hitungnya yaitu….
a. (4 + 5 ) x 6 + 10 - 5 x 4 x 5= 50
b. (5 x 6) + 4 + 10 x 4 – 5 x 4 = 54
c. (4 x 6 x 5) + (4 x 10) – (4 x 5) =
140
d. 5 x 6 x 4 + 10 + (4 x 5) – 4 = 146
Jawaban B
Estimasi Kesulitan Sulit
28. Pak Parmin hari ini membuat
siomay 250 butir untuk dijual di
warungnya. beliau menjual 1 porsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
siomay berisi 5 butir siomay seharga Rp.
5000,-. Ketika akan menutup warung
ternyata masih tersisa 30 butir yang
belum terjual. Maka jumlah uang hasil
penjualan siomay hari ini beserta operasi
hitungnya yaitu….
a. (250 - 30 ) : 5 x Rp. 6000 = Rp.
264.000,-
b. 250 x (5 : 30 x Rp. 6000) = Rp.
264.000,-
c. 250 : 5 – 30 + Rp. 6000 = Rp.
264.000,-
d. 250 : (30 x 5) x Rp. 6000 =
Rp. 264.000,-
Jawaban A
Estimasi Kesulitan : Sulit
29. Ayah Mira memelihara Ayam dan
itik. Setiap masa bertelur beliau
memperoleh 5 kg telur ayam, dan8 kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
telur itik. Setiap kilo telur ayam dan itik
berisi 8 butir telur. Jumlah telur itik dan
ayam yang didapatkan Ayah Mira setelah
2 kali masa bertelur beserta operasi
hitungnya yaitu ….
a. 5 x 2 x 8 + 8 + 8 x 2= 208
b. 2 x (5 x 8) + 2 x (8 x 8) = 208
c. 2 x (5 x 8 + 8 x 8) = 208
d. (5 x 8) + 8 x 8 x 2 = + 208
Jawaban : B
Estimasi Kesulitan : Sulit
30. Anggun membawa uang Rp.
50.000,00 untuk membeli bahan kue. Dia
membeli 2 kg tepung terigu, dan 3 kg
gula. Harga tepung terigu 1 kg Rp.
4.500,00, dan gula 1 kg Rp. 4500,00,.
Lalu, dia membayar ojek untuk
membawa barang belanjaan sebesar Rp.
7.000. Maka, Sisa uang milik Anggun
dan bentuk operasi hitungnya yaitu….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
a. Rp. 50.000,- + ( (2 x Rp. 4500,-) +
(3 x Rp. 4.500,-) + Rp. 7000 =
20.500
b. Rp. 50.000,- – ( (2 x Rp. 4500,-) +
(3 x Rp. 4.500,-)) - 7.000,- = Rp.
20.500,-
c. Rp. 50.000 – (2 x Rp. 4500,-) + (3 x
Rp. 4.500,-) + Rp. 7000,- = Rp.
8.500,-
d. Rp. 50.000 + (2 x Rp. 4500,-) + (3 x
Rp. 4.500,-) – Rp. 7. 000,- = Rp.
8.500,-
Jawaban A
Estimasi Kesulitan Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
HASIL KUESIONER VALIDASI AHLI MATEMATIKA 1 (DOSEN)
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
HASIL KUESIONER VALIDASI AHLI MATEMATIKA 2 (GURU
PERTAMA)
Lampiran 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
HASIL KUESIONER VALIDASI AHLI MATEMATIKA 3 (GURU
KETIGA)
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
HASIL KUESIONER VALIDASI AHLI MATEMATIKA 4 (GURU
KETIGA)
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
REKAPITULASI HASIL VALIDASI
Paket A
Item Soal Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 Ahli 4 Rata-rata 1. 4 4 4 3 3.75 2. 4 4 3 4 3.75 3. 4 4 3 4 3.75 4. 4 4 4 3 3.75 5. 4 3 4 4 3.75 6. 4 3 3 4 3.5 7. 4 4 2 3 3.25 8. 4 3 3 4 3.5 9. 3 2 4 4 3.25 10. 4 4 3 3 3.5 11. 4 3 4 4 3.75 12. 3 2 4 4 3.25 13. 3 2 2 4 2.75 14. 4 3 3 4 3.5 15. 4 4 4 3 3.75 16. 3 4 3 4 3.5 17. 4 2 4 4 3.5 18. 4 4 4 3 3.75 19. 4 3 4 3 3.5 20. 4 3 3 4 3.5 21. 4 3 3 4 3.5 22. 4 4 4 3 3.75 23. 3 2 4 4 3.25 24. 4 3 4 3 3.5 25. 3 4 4 4 3.75 26. 4 3 3 4 3.5 27. 3 4 3 4 3.5 28. 4 4 3 4 3.75 29. 3 3 4 4 3.5 30. 4 4 3 4 3.75
Paket B
Item Soal Ahli 1 Ahli 2 Ahli Ahli 4 Rata-rata 1. 4 3 4 4 3.75
2. 4 4 4 4 4 3. 4 4 3 4 3.75 4. 4 3 3 4 3.5 5. 4 3 3 4 3.5 6. 4 3 4 3 3.5 7. 4 4 4 4 4 8. 4 3 4 3 3.5 9. 3 2 4 4 3.25 10. 4 4 4 4 4
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
11. 3 4 4 3 3.5 12. 4 3 4 4 3.75 13. 3 3 4 3 3.25 14. 4 4 4 4 4 15. 4 4 4 4 4 16. 3 4 4 4 3.75 17. 3 4 4 3 3.5 18. 4 4 3 3 3.5 19. 4 4 3 4 3.75 20. 4 3 3 3 3.25 21. 4 4 4 4 4 22. 4 3 4 3 3.5 23. 3 3 4 4 3.5 24. 3 3 4 4 3.5 25. 3 2 3 3 2.75 26. 3 2 3 4 3 27. 3 4 4 3 3.5 28. 4 4 3 4 3.75 29. 4 4 4 4 4 30. 3 4 4 3 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Jenjang : Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
Kelas : IV (Empat)
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan Menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar : 1.4. Melakukan Operasi Hitung Campuran
Petunjuk Umum
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan.
2. Tulislah identitas kamu pada lembar jawab yang telah disediakan
3. Mintalah soal pengganti jika terdapat soal yang tidak jelas, rusak
ataupun tidak terbaca
4. Jumlah soal sebanyak 30 butir, dengan setiap soal terdapat 4 (empat)
pilihan jawaban
5. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan selama 70 menit.
6. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d yang kamu
anggap benar.
7. Tidak diizinkan penggunaan HP, Kalkulator, tabel matematika ataupun
alat bantu hitung lainnya dan dilarang memberikan ataupun meminta
jawaban teman lain.
8. Periksalah kembali sebelum dikumpulkan kepada guru dan pastikan
semua soal sudah dikerjakan.
9. Lembar soal yang diterima dilarang di corat-coret ataupun dirusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
1. Pak Salim menuliskan soal matematika di papan tulis, yaitu 56 : 8 x 4.
soal tersebut operasi hitung yang harus dikerjakan terlebih dahulu oleh
siswa adalah ….
a. 56 : (4)
b. 8 x (4)
c. 56 x 4
d. 56 : 8
2. Hari Senin Puput ulang tahun. Dia membeli 72 butir permen dan
dibagikan kepada 8 temannya dengan jumlah yang sama banyak. Dari
cerita tersebut operasi hitung yang harus dikerjakan adalah .....
a. 72 – 8
b. 72 + 8
c. 72 : 8
d. 72 x 8
3. 36 … (24) = 36 + 24
lambang operasi hitung yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada soal
di atas adalah
a. + b. X c. : d. –
4. (8 x 4) + (8 x 6) = 8….(4 + 6)
Lambang operasi hitung yang sesuai untuk melengkapi titik-titik pada soal
di atas yaitu….
a. X b. - c. : d. +
5. 40 : 5 + 12 x 5 = ….
Dari soal di atas, operasi hitung yang harus dikerjakan terlebih dahulu
yaitu….
a. (-5) + (-5)
b. 12 x (-5)
c. (40) : 12
d. 40 : 5
6. 15 x (6 + 8)
Jika soal di atas dijabarkan untuk mengetahui operasi hitung yang dapat
dikerjakan terlebih dahulu, maka bentuk penjabarannya yaitu….
a. 15 + (6 x 8) b. (15 x 6) + 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
c. (15 x 6) + (15 x 8) d. (15 + 6) x (15 + 8)
7. 20 +…. - 15 = 25
Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada soal di atas yaitu….
a. 20 b. 25 c. 30 d. 35
8. 5 x …. - 7 = 23
Angka yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada soal di atas yaitu….
a. 4 b. 5 c. 6 d. 7
9. 20 x 3 = 3 x n =
Pada soal diatas huruf n bernilai 20. Maka, bilangan yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada soal di atas yaitu…
a. 50 b. 60 c. 70 d. 80
10. 6 x 3 - (n ) = 3
Bilangan yang tepat untuk mengganti huruf n pada soal di atas yaitu…
a. 20 b. 25 c. 10 d. 15
11. 25 – 7n + 9 = 13
Bilangan yang tepat untuk mengganti huruf n pada soal di atas yaitu…
a. 5 b. 3 c. 7 d. 9
12. Oskar mempunyai tabungan 15 lembar uang seribuan, 4 lembar uang lima
ribuan, 10 keping uang logam seribuan. Nenek memberinya 15 ribu. Oskar
membayar ongkos angkot sebesar 12 ribu dan membeli seragam seharga
40 ribu. Uang Oscar setelah membeli seragam adalah….
a. RP. 8.000,-
b. Rp. 8.500,-
c. Rp. 10.000,-
d. Rp. 12.000,-
13. Andi saat ini berusia 4 tahun. Kakaknya yang bernama Fauzan berumur 3
tahun lebih tua dari Andi. Ayah Andi dan Fauzan saat ini berusia 4 kali
jumlah usia mereka. Maka usia ayah Andi dan Fauzan adalah…
a. 15 tahun b. 32 tahun c. 44 tahun d. 56 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
14. Fian membeli 5 buah cokelat di warung. Kemudian ayahnya membelikan
lagi 25 buah cokelat. Sebagian cokelat itu dibagikan kepada 3 teman Fian
yang datang ke rumah. Setiap teman Fian mendapatkan 2 cokelat. Maka
coklat Fian saat ini tersisa…….buah
a. 24 buah b. 22 buah c. 25 buah d. 28 buah
15. Bapak Sukir penjual martabak mini di sekolah. Setiap hari martabak mini
pak Sukir terjual 45 buah. Jumlah martabak mini yang dijual pak Sukir
selama 4 hari yaitu….
a. 190 buah b. 180 buah c. 160 buah d. 140 buah
16. Ibu mempunyai 57 butir manik-manik warna merah dan 36 butir manik-
manik warna biru. Kemudian, Ibu membeli lagi 25 butir manik-manik
warna biru. Manik-manik ibu tercecer dilantai dan dihitung kembali, hanya
tersisa 74 manik-manik. Maka, jumlah seluruh manik-manik yang hilang
adalah…….
a. 44 butir b. 34 butir c. 54 butir d. 64 butir
17. Ani membeli 2 kotak pulpen, 5 buah pensil, dan 3 buah buku . Dalam 1
kotak berisi 15 buah pulpen. Pagi ini Ani berangkat sekolah dengan
membawa 3 pulpen, 1 pensil dan 2 buku. Jumlah pulpen, pensil dan buku
yang tidak dibawa ke sekolah yaitu…
a. 17 pulpen, 5 buku dan 3 pensil
b. 18 pulpen, 3 pensil dan 5 buku.
c. 27 pulpen, 4 pensil, dan 1 buku
d. 28 Pulpen, 4 pensil, dan 2 buku
18. Pak Akbar adalah seorang peternak bebek. Beliau mempunyai 8 kandang
bebek. 4 kandang masing-masing berisi 15 bebek. 2 kandang masing-
masing berisi 12 bebek, dan 2 kandang masing-masing berisi 10 bebek.
Namun, minggu lalu bebek Pak Akbar dijual 74 bebek. Jumlah bebek yang
masih tersisa di kandang pak Akbar sejumlah….
a. 25 b. 30 c. 35 d. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
19. Airin berlari dengan membawa 63 butir bola bekel berwarna emas dan 37
butir bola bekel berwarna hitam. Semua bola bekel yang dibawanya
berhamburan. Setelah dikumpulkan kembali hanya tersisa 48 butir bola
bekel berwarna emas dan 25 butir bola bekel berwarna hitam. Jumlah
bola bekel Airin yang hilang yaitu….
a. 25 warna emas dan 12 warna hitam
b. 15 warna emas dan 12 warna hitam
c. 25 warna hitam dan 12 warna emas
d. 15 warna hitam da 12 warna emas
20. Di toko makmur hari senin tersedia 12 karung beras, yang masing-masing
berisi 25 kg. esok harinya, hari Selasa mendapat kiriman tambahan beras
lagi. Total beras setelah dihitung tersedia 420 kg. Dari cerita tersebut,
maka berat kiriman beras pada hari selasa adalah….
a. 120 kg b. 115 kg c. 110 kg d. 105 kg
21. Ardi memiliki kelereng 25 butir. Saat bermain dia kalah 12 butir. Dia
membeli lagi di warung, sehingga kelereng miliknya saat ini sebanyak 48
butir. maka, Jumlah kelereng yang dibeli Faisal adalah....
a. 13 butir b. 20 butir c. 35 butir d. 37 butir
22. Bu Harun hari ini panen mangga sebanyak 25 buah. Kemudian dibagikan
ke tetangga terdekat yaitu bu Sari, bu Lasmi dan Bu Atik dengan jumlah
sama banyak. Setelah itu mangga yang tersisa sebanyak 13 buah. Maka Bu
Sari, Bu Lasmi dan Bu Atik masing-masing mendapatkan….buah mangga.
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6
23. Pak Arjo memiliki 12 kelinci dan 22 itik Pak Bandi memiliki 15
kelinci dan 18 itik. Bulan lalu banyak hewan mati mendadak, diantaranya 4
kelinci dan 9 itik milik Pak Arjo, serta 3 kelinci dan 7 itik milik Pak Bandi.
Dari cerita tersebut maka jumlah bebek dan ayam paling banyak yaitu….
a. Pak Arjo, 11 kelinci 12 itik
b. Pak Bandi, 12 kelinci 11 itik
c. Pak Bandi, 8 kelinci 13 itik
d. Pak Arjo. 13 kelinci 8 itik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
24. Irfan, Aji, dan Beni membeli permen di warung. Irfan membeli permen
seharga 3 ribu, Aji seharga 2 ribu , dan Beni seharga 2 ribu. Dengan uang
seribu rupiah mereka mendapat 5 butir permen. Dari rumah, Irfan sudah
membawa 8 butir permen, Aji 10 butir permen, Beni 6 butir permen.
Diantara Irfan, Aji, Beni, dan Agus yang memiliki permen paling sedikit
yaitu….
a. Aji 20 permen
b. Irfan 23 permen
c. Beni 16 permen
d. Aji 16 Permen
25. Intan membeli 5 bakpao isi coklat dan 4 bakpao kacang hijau, sedangkan
Putri membeli 7 bakpao isi coklat dan 5 bakpao isi daging. Kemudian
mereka memberikan bakpao kepada 2 temannya. Masing-masing
mendapatkan 1 bakpao kacang hijau, dan 2 bakpao daging. Diantara Putri
dan Intan yang memiliki bakpao paling banyak yaitu…
a. Putri, 7 bakpao coklat dan 3 bakpao daging
b. Intan, 5 bakpao coklat dan 5 bakpao daging
c. Putri, 3 bakpao coklat dan 3 bakpao kacang hijau
d. Intang 3 bakpao coklat dan 3 bakpao kacang hijau
26. Ajeng memiliki 120 cm pita warna biru, 75 cm pita warna putih, 150 cm
pita warna hijau. Ajeng membagi masing-masing pita menjadi 3 bagian
sama panjang. Setelah digunakan untuk menghias kamar, pita berwarna
biru hanya tersisa 2 bagian, dan warna putih hanya ftersisa 1 bagian.
Kemudian Ajeng menghias meja belajarnya dengan pita warna biru
sepanjang 45 cm. Sisa pita yang paling panjang yaitu ….
a. Putih 35 cm
b. Biru 25 cm
c. Putih 20cm
d. Biru 35 cm
27. Sejak 5 bulan yang lalu Leni dibelikan 2 boneka oleh ayahnya setiap bulan.
Pada bulan kemarin dia ulang tahun dan mendapat kado 18 boneka. Karena
boneka miliknya terlalu banyak maka, diberikan kepada 7 temannya sama
banyak. Di rumah leni hanya menyisakan 9 boneka. Jumlah boneka yang
diberikan kepada teman Leni dan dan bentuk operasi hitungnya adalah….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
a. (5 x 2 + 18) – 7 : 9 = 3
b. (5 x 2 + 18) + 9 : 7 = 3
c. (2 x 18 ) + 6 + 7 : 9 = 3
d. (5 x 2 + 18) – 9 : 7 = 3
28. Bu Tuti kemarin membuat 160 es krim kemasan. Es tersebut disimpan pada
8 kotak pendingin yang sama banyak. Jika 5 kotak sudah terjual dengan
harga Rp. 500,- untuk setiap kemasan, jumlah uang yang diterima bu Tuti
dan bentuk operasi hitungnya yaitu….
a. (5 x 160) : 8 x Rp. 500 = Rp. 50.000
b. 160 : (8 x 5) x Rp. 500 = Rp. 50.000
c. 5 x (160 : 8) x Rp. 500 = Rp. 50.000
d. (160 : 5) x 8 x Rp. 500 = Rp. 50.000
29. Bu Lala hari ini membuat bakso sebanyak 250 butir. Setiap mangkok yang
dijual berisi 5 butir bakso. Ketika akan menutup dagangannya diketahui
masih tersisa 50 butir bakso. Harga setiap mangkok bakso adalah Rp.
6.000,00. Uang yang didapat bu Lala dari hasil penjualan bakso hari ini
beserta operasi hitungnya yaitu….
a. (250 – 50) : 5 x Rp. 6000 = Rp. 240.000
b. 250 - (50 : 5) x Rp. 6000) = Rp. 240.000,-
c. (250 : 5) – 50 x Rp. 6000 = Rp. 240.00,-
d. 250 : 50 – 5 x Rp. 6000 = Rp. 240.000
30. Ayah Mira memelihara bebek, ayam dan angsa. Setiap masa bertelur Ayah
Mira dapat memperoleh 55 telur bebek, 60 telur ayam dan 40 telur angsa.
Jumlah telur bebek dan angsa yang didapatkan Ayah Mira setelah 3 kali
masa bertelur beserta operasi hitungnya yaitu ….
a. 3 x (55 + 60 + 40 ) = 465
b. (55 + 60) + (40 x3) = 235
c. 55 + (40 x 3) = 175
d. 3 x (55 + 40) = 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Jenjang : Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
Kelas : IV (Empat)
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan Menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar : 1.4. Melakukan Operasi Hitung Campuran
Petunjuk Umum
10. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan.
11. Tulislah identitas kamu pada lembar jawab yang telah disediakan
12. Mintalah soal pengganti jika terdapat soal yang tidak jelas, rusak
ataupun tidak terbaca
13. Jumlah soal sebanyak 30 butir, dengan setiap soal terdapat 4 (empat)
pilihan jawaban
14. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan selama 70 menit.
15. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d yang kamu
anggap benar.
16. Tidak diizinkan penggunaan HP, Kalkulator, tabel matematika ataupun
alat bantu hitung lainnya dan dilarang memberikan ataupun meminta
jawaban teman lain.
17. Periksalah kembali sebelum dikumpulkan kepada guru dan pastikan
semua soal sudah dikerjakan.
18. Lembar soal yang diterima dilarang di corat-coret ataupun dirusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
1. Rani mendapat PR Matematika dan merasa kesulitan pada soal nomor 2 yaitu
72 − (18) ∶ 9 × (4). Operasi hitung yang harus dikerjakan terlebih dahulu
oleh Rani yaitu ….
a. 72 – (18) b. 9 x (-4) c. 18 : 4 d. 18 : 9
2. Hari Sabtu Ayah membeli 12 bungkus cokelat untuk diberikan kepada Indri
dan kedua adiknya dengan jumlah yang sama banyak. Namun, ketika diperiksa
ternyata 2 buah coklat tidak dapat dimakan karena kadaluarsa. Dari cerita
tersebut operasi hitung yang dapat dikerjakan terlebih dahulu yaitu…
a. 12 x 3 b. 12 - 2 c. 12 + 2 d. 12 : 3
3. 15 x (8 – 6) = (15 x 8)….(15 – 6)
Lambang operasi hitung yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada soal di
atas adalah….
a. X b. : c. + d. -
4. 20 x 6 = 6 …. 20
Lambang operasi hitung yang sesuai untuk melengkapi titik-titik pada soal di
atas yaitu….
a. - b. : c. x d. +
5. 5 + 5 x (4)
Dari soal di atas, operasi hitung yang harus dikerjakan terlebih dahulu
yaitu….
a. 5 x (4) b. 4 – (5) c. (5) + 5 d. 4 - 5
6. 6 x 5
6 x 4
Jika soal di atas dijabarkan sehingga diketahui operasi hitung yang dapat
dikerjakan, maka bentuk penjabarannya yaitu….
a. 6 x 5 = 5 x 5
b. 6 x 5 = 6 x 6
c. 6 x 5 = 5 x 6
d. 6 x 6 = 5 x 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
7. 15 x …. - (45) = 0
Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada soal di atas yaitu….
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5
8. 56 : (7) + … = 17
Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada soal di atas adalah….
a. 7 b. 8 c. 9 d. 10
9. 9n – 10 x (3) = 24
Bilangan yang tepat untuk menggantikan huruf n pada soal di atas yaitu…
a. 6 b. 9 c. 7 d. 8
10. 20 x (n + 2) = ….
Pada soal di atas huruf n bernilai 4. Bilangan yang tepat untuk melengkapi
titik-titik pada soal di atas yaitu…
a. 80 b. 100 c. 120 d. 160
11. n x 3+ 15 + 3 = 30
Bilangan yang tepat untuk menggantikan huruf n pada soal di atas yaitu…
a. 2 b. 5 c. 6 d. 4
12. Ibu membeli telur 3 kg. Setiap kilo berisi 12 butir. Di jalan telur yang dibawa
ibu pecah 15 butir. Sampai rumah Ibu menghitung kembali telur yang tidak
pecah. Maka, telur Ibu yang masih utuh adalah….
a. 21 b. 17 c. 15 d. 12
13. Pada saat hari raya Idul Fitri Pandu mendapatkan uang saku sebanyak 6
lembar uang sepuluh ribuan, dan 8 lembar uang lima ribuan. Uang itu pandu
gunakan untuk membeli mobil mainan seharga 75 ribu. Jumlah uang yang
dimiliki pandu sekarang yaitu…
a. Rp. 20.000,-
b. RP. 25.000,-
c. Rp. 35.000,-
d. Rp. 45.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
14. Putri dan Maria adalah kakak beradik. Umur Putri 9 tahun, sedangkan umur
Maria 4 tahun di bawah Putri. Nenek mereka 5 kali jumlah umur Putri dan
Maria. Umur nenek Putri dan Maria yaitu….
a. 70 Tahun b. 69 Tahun c. 50 Tahun d. 49 Tahun
15. Kiki membeli 9 buah coklat di warung. Dia memberikan 3 cokelat kepada
seorang anak kecil . Setelah sampai di rumah ternyata Ayah sudah
membelikan 4 bungkus cokelat, yang masing-masing berisi 6 buah. Jumlah
seluruh cokelat yang dimiliki Kiki adalah….
a. 20 buah b. 24 buah c. 30 buah d. 28 buah
16. Pak Johan memiliki uang 75 ribu. Dengan uang tersebut pak Johan membeli
25 buah kue serabi. 9 serabi rasa cokelat dan 7 serabi rasa gurih, dan sisanya
adalah serabi rasa keju. Harga 1 buah serabi cokelat Rp. 2500,-, harga 1 rasa
gurih Rp. 1500,-, harga 1 serabi rasa keju Rp. 2000,-. Sisa uang yang
dimiliki pak Johan yaitu…
a. Rp. 22.500,- b. Rp. 24.000,- c. Rp. 27.500,- d. Rp. 35.000,-
17. Abah Ali mempunyai 5 kolam lele. 2 kolam diisi masing-masing 75 ekor
lele, 3 kolam masing-masing berisi 65 ekor lele. Namun baru tiga hari sudah
banyak lele yang mati. Terhitung dari kolam 1 dan 2 yang mati ada 65 ekor,
kolam 3, 4 dan 5 total yang mati ada 75 ekor . Maka, pada jumlah seluruh
lele yang masih hidup adalah....
a. 105 ekor b. 125 ekor c. 205 ekor d. 225 ekor
18. Aini mempunyai bola bekel warna merah sebanyak 7 bola, warna biru ada 6
bola, warna kuning sebanyak 5 bola, dan warna hijau sebanyak 6 bola.
Semua bola bekel tercecer di jalan. Setelah dikumpulkan kembali dan
dihitung hanya ditemukan 13 bola. Maka, jumlah bola yang hilang adalah….
a. 13 bola b. 12 bola c. 11 bola d. 10 bola
19. Arga mempunyai 2 kardus yang berisi 37 bola warna merah pada kardus
pertama dan 23 bola warna biru pada kardus keduz. Arga memindahkan semua
bola kedalam 4 kardus kosong dengan jumlah yang sama banyak . Esok harinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Arga memberikan 2 kardus bola kepada anak-anak yang kurang mampu. Maka,
sisa bola yang dimiliki Arga yaitu….
a. 15 bola b. 20 bola c. 25 bola d. 30 bola
20. Paman membawa jeruk 4 kg. Setiap kg berisi 7 buah. Paman menyisihkan 16
buah untuk disimpan di kulkas dan sisanya diberikan kepada Fadil, Arif dan
Fitri sama banyak. Maka, jumlah jeruk yag diterima masing-masing anak
yaitu….
a. 4 buah b. 5 buah c. 6 buah d. 7 buah
21. Irsyad memiliki kelereng 25 butir. Saat bermain dia kalah dan diberikan
temannya yang menang. Dia membeli lagi di warung 10 butir kelereng, dan
total jumlah kelereng Irsyad setelah dihitung sebanyak 27 butir kelereng.
Maka, jumlah kelereng Irsyad yang diberikan kepada temannya adalah....
a. 5 b. 7 c. 8 d. 10
22. Pak Parjo membeli gula sebanyak 9 karung dengan berat masing-masing 10
kg. Semua gula dibagikan kepada tetangganya dan masing-masing
mendapatkan 6 kg. maka, jumlah tetangga Pak Parjo menerima gula
adalah….
a. 12 b. 13 c. 14 d. 15
23. Di toko roti enak , Ari membeli 25 potong brownis, sedangkan Banu
membeli 15 potong brownis. kemudian Banu memberikan masing-masing 2
potong kepada 2 orang temannya. Setelah di rumah, Ari mendapat brownis
dari paman sebanyak 2 kotak, yang setiap kotak berisi 5 potong kue. Banu
juga mendapat kue brownis dari neneknya sebanyak 3 kotak kue yang
masing-masing berisi 7 potong kue. Jumlah kue brownis yang paling sedikit
yaitu dimiliki oleh…..dengan jumlah…..
a. Ari, 33 potong kue brownis.
b. Banu, 32 Potong kue brownis
c. Ari, 35 potong kue brownis.
d. Banu, 35 potong kue brownis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
24. Pak Kepala sekolah memiliki 8 kardus spidol yang masing-masing berisi 9
buah dan 5 kardus penghapus yang masing-masing berisi 6 buah. Spidol dan
penghapus itu dibagikan kepada 6 kelas. Maka setiap kelas mendapatkan
spidol dan penghapus sebanyak….
a. 12 spidol dan 5 penghapus.
b. 12 penghapus dan 6 spidol
c. 12 penghapus dan 11 spidol
d. 12 spidol dan 12 penghapus
25. Andri, Agus, Intan dan Vita mengerjakan PR mewarnai secara berkelompok
di rumah Intan. Andri membawa 28 batang pensil warna. Agus membawa
pensil warna setengah dari jumlah pensil yang dibawa Andri. Vita membawa
2 kotak pensil warna yang masing-masing berisi 8 batang. Intan membawa
pensil warna sebanyak 3 kotak yang berisi masing-masing 7 batang. Jumlah
pensil warna terbanyak yaitu milik…
a. Agus b. Andri c. Intan d. Vita
26. Nenek membawa 5 kotak kue donat. Masing-masing berisi 4 kue. Ani dan
Anto mendapat donat sama banyak. Anto sudah menghabiskan 3 donat dan
Ani 2 donat. Sisa donat terbanyak yang belum dimakan yaitu….
a. Anto, masih sisa 8 donat
b. Ani, masih sisa 8 donat
c. Anto, masih sisa 7 donat
d. Ani, masih sisa 7 donat
27. Setiap pulang sekolah Agung membeli kelereng sebanyak 5 butir. Setiap hari
Minggu Ibu mengajak Agung ke warung dan dia membeli kelereng sebanyak
10 butir. Satu bulan kemudian Agung memberikan kelereng masing-masing
5 butir kepada 4 temannya. Jika dalam satu bulan itu ada 4 minggu, dan
setiap minggu ada 6 hari maka jumlah seluruh kelereng Agung saat ini dan
bentuk operasi hitungnya yaitu….
a. (4 + 5 ) x 6 + 10 - 5 x 4 x 5= 50
b. (5 x 6) + 4 + 10 x 4 – 5 x 4 = 54
c. (4 x 6 x 5) + (4 x 10) – (4 x 5) = 140
d. 5 x 6 x 4 + 10 + (4 x 5) – 4 = 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
28. Pak Parmin hari ini membuat siomay 250 butir untuk dijual di warungnya.
beliau menjual 1 porsi siomay berisi 5 butir siomay seharga Rp. 5000,-.
Ketika akan menutup warung ternyata masih tersisa 30 butir yang belum
terjual. Maka jumlah uang hasil penjualan siomay hari ini beserta operasi
hitungnya yaitu….
a. 250 : 5 + 30 x Rp. 6000) = Rp. 264.000,-
b. (250 - 30 ) : 5 x Rp. 6000 = Rp. 264.000,-
c. 250 : 5 – 30 x Rp. 6000 = Rp. 264.000,-
d. 250 : (30 x 5) x Rp. 6000 = Rp. 264.000,-
29. Ayah Mira memelihara Ayam dan itik. Setiap masa bertelur beliau
memperoleh 5 kg telur ayam, dan8 kg telur itik. Setiap kilo telur ayam dan
itik berisi 8 butir telur. Jumlah telur itik dan ayam yang didapatkan Ayah
Mira setelah 2 kali masa bertelur beserta operasi hitungnya yaitu ….
a. 5 x 2 x 8 + 8 + 8 x 2= 208
b. 2 x (5 x 8) + 2 x (8 x 8) = 208
c. 2 x (5 x 8 + 8 x 8) = 208
d. (5 x 8) + 8 x 8 x 2 = 208
30. Anggun membawa uang Rp. 50.000,00 untuk membeli bahan kue. Dia
membeli 2 kg tepung terigu, dan 3 kg gula. Harga tepung terigu 1 kg Rp.
4.500,00, dan gula 1 kg Rp. 4500,00,. Lalu, dia membayar ojek untuk
membawa barang belanjaan sebesar Rp. 7.000. Maka, Sisa uang milik
Anggun dan bentuk operasi hitungnya yaitu….
a. Rp. 50.000,- + ( (2 x Rp. 4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) + Rp. 7000 =
20.500
b. Rp. 50.000,- – ((2 x Rp. 4500,-) + (3 x Rp.4.500,-))- Rp. 7.000= Rp.
20.500,-
c. Rp. 50.000 – (2 x Rp. 4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) + Rp. 7000,- = Rp.
8.500,-
d. Rp. 50.000 + (2 x Rp. 4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) – Rp. 7.000,- = Rp. 8.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
HASIL PERHITUNGAN SOAL TIPE A DENGAN APLIKASI TAP
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
HASIL PERHITUNGAN SOAL TIPE B DENGAN APLIKASI TAP
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Item Soal yang akan Dijadikan Produk Akhir Penelitian namun tetap ada perbaikan pengecoh yang tidak berfungsi
Ket : Blok warna abu-abu untuk soal yang tidak bisa dijadikan produk.
Paket
Soal
Item/
No
Soal
Point Biser
(Validitas) Keterangan
Keterangan
dijadikan
Produk
Penelitian
Tingkat
Kesukaran Daya Beda
Pengecoh yang
tidak berfungsi
A 1. -0, 09 Tidak Valid Bukan Produk Sedang Tidak Baik A, B,C ,D
A 2. 0, 05 Tidak Valid Bukan Produk Sedang Tidak Baik D
A 3. 0, 54 Valid Produk Mudah Sangat Baik C, D
A 4. 0, 50 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 5. 0, 58 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 6. 0, 40 Valid Produk Sedang Sangat Baik A
A 7. 0, 51 Valid Produk Sedang Sangat Baik D
A 8. 0, 63 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 9. 0, 58 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 10. 0, 51 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 11. 0, 63 Valid Produk Sedang Sangat Baik D
A 12. 0, 51 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
Lampiran 12a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
A 13. 0, 16 Tidak Valid Bukan Produk Mudah kurang Baik -
A 14. 0, 34 Tidak Valid Bukan Produk Sedang kurang Baik B, C, D
A 15. 0, 29 Tidak Valid Bukan Produk Mudah Sangat Baik C
A 16. 0, 55 Valid Produk Sulit Sangat Baik -
A 17. 0, 63 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 18. 0, 70 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 19. 0, 63 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 20. 0, 82 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 21. 0, 28 Tidak valid Bukan Produk Sedang Kurang baik -
A 22. 0, 67 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 23. 0, 49 Valid Produk Sulit Sangat Baik -
A 24. 0, 54 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 25. 0, 55 Valid Produk Sedang Sangat Baik D
A 26. 0, 57 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 27. 0, 33 Tidak Valid Bukan Produk Sedang Sangat Baik -
A 28. 0, 39 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 29. 0, 53 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
A 30. 0, 69 Valid Produk Sedang Sangat Baik B
B 1. 0, 22 Tidak Valid Bukan Produk Sedang tidak baik -
B 2. 0, 41 Valid Produk Mudah Sangat Baik A, D
B 3. 0, 60 Valid Produk Mudah Sangat Baik -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
B 4. 0, 47 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 5. 0, 25 Tidak Valid Bukan Produk Mudah Kurang Baik D
B 6. 0, 41 Valid Produk Sedang Sangat Baik D
B 7. 0, 59 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 8. 0, 71 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 9. 0, 63 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 10. 0, 62 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 11. 0, 57 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 12. 0, 74 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 13. 0, 26 Tidak valid Bukan Produk Mudah Cukup Baik A, B, D
B 14. 0, 24 Tidak valid Bukan Produk Sedang Cukup Baik D
B 15. 0, 49 Valid Produk Sedang Sangat Baik D
B 16. 0, 55 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 17. 0, 52 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 18. 0, 56 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 19. 0, 58 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 20. 0, 55 Valid Produk Sedang Sangat Baik D
B 21. 0, 61 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 22. 0, 55 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 23. 0, 66 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 24. 0, 52 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
B 25. 0, 50 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 26. 0, 35 Tidak Valid Bukan Produk Sedang Tidak baik D
B 27. 0, 16 Tidak Valid Bukan Produk Sulit Sangat Baik D
B 28. 0, 09 Tidak Valid Bukan Produk Sedang Tidak Baik D
B 29. 0, 51 Valid Produk Sedang Sangat Baik -
B 30. 0, 43 Valid Produk Mudah Cukup Baik C, D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PRODUK SOAL
Tipe Soal No soal Awal No Soal Produk
B 2 1.
A 3 2.
A 4 3.
B 3 4.
B 4 5.
A 5 6.
A 6 7.
B 6 8.
A 7 9.
A 8 10.
B 7 11.
B 8 12.
A 9 13.
A 10 14.
A 11 15.
B 9 16.
B 10 17.
B 11 18.
A 12 19.
B 12 20.
B 15 21.
A 16 22.
A 17 23.
A 18 24.
A 19 25.
B 16 26.
B 17 27.
B 18 28.
B 19 29.
A 20 30.
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
A 22 31.
B 20 32.
B 21 33.
B 22 34.
A 23 35.
A 24 36.
A 25 37.
A 26 38.
B 23 39.
B 24 40.
B 25 41.
A 28 42.
A 29 43.
A 30 44.
B 29 45.
B 30 46.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PERBAIKAN OPTION JAWABAN
TIPE NO SOAL
PENGECOH YANG TIDAK BERFUNGSI
REVISI
A 3 C. : D. -
C. X D. : Dan option B menjadi -
A 7 D. 33 D. 35 A 11 D. 9 D. 6 A 25 D Intan 3 bakpao coklat dan
3 bakpao kacang hijau
D Intan 5 bakpao coklat dan 3
bakpao kacang hijau
A 30 B. 55 + 60) + (40 x3) = 235
B. 3 x (55 + 40) = 285
C. 55 + 60) + (40 x3) = 235
Antara jawaban B dan C
bertukar tempat
B 2 A . 12 x 2 A. 12 – 2
B. 12 x 2
B 6 D. 6 x 6 = 5 x 5 a. 5 x 6 = 5 x 5
B 15 D. 28 buah D. 32 Buah
B 20 D. 7 buah D. 3 buah
B 30 C . Rp. 50.000 – (2 x Rp.
4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) +
Rp. 7000,- = Rp. 8.500,-
D. Rp. 50.000 + (2 x Rp.
4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) –
Rp. 7. 000,- = Rp. 8.500,-
C. Rp. 50.000 + (2 x Rp.
4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) –
Rp. 7. 000,- = Rp. 8.500,-
D. Rp. 50.000 – (2 x Rp.
4500,-) + (3 x Rp. 4.500,-) +
Rp. 7000,- = Rp. 8.500,-
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
REKAPAN JAWABAN SISWA
SOAL TIPE A
Kunci Jawaban : DCAADCACBDBACABACDBACBBCADDCAD
Siswa Peserta
Tes Jawaban Siswa
Siswa 1 DAAADDACBDCACACBCDBACBBCADCBAD
Siswa 2 CCAADDACBDBACACBDCBACBBCADCBAD
Siswa 3 DAACDCBACCAABABCCCBCCBCCADDCAD
Siswa 4 CCABDDAACBCCABCDDBCDACBDCDBDAA
Siswa 5 DCBAACABDAAACBDBCBDACBDABACABD
Siswa 6 DBAADCACCCBABACACDBABBBCADDBAD
Siswa 7 BCADBBCACDDCBADCBBDCCAABBCDAAC
Siswa 8 DABACDBDCCACBACBBCADCACCDBBCAA
Siswa 9 DBABDBACBBBACABDCDACBADCCBADAD
Siswa 10 DCBACDACBDBACACABBCDBACABCADAD
Siswa 11 CBABCDAACBCACBDCDBCBCDADCDBBBA
Siswa 12 DCBDADBCADCDDBACACBBDACDCACBAD
Siswa 13 CDBADCABDCABCBDDACABCBCBCBDBCB
Siswa 14 DCACBCDACBBACABBDABDACBABACCAA
Siswa 15 DCAADCADBDBABABBCDBACBBCADBCAD
LAMPIRAN 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Siswa 16 CAAACDACBDBADCBACDBACBACADDCAD
Siswa 17 BCAADCACDDCACABBCDACBCBCBBCCBD
Siswa 18 AAAADCACBDBADABACDCABBBDADDBAD
Siswa 19 DCAADCACCBBACBCACDBACCCBCCDCAD
Siswa 20 DABCBCBBACBACBDCDABCDACABDCBBA
Siswa 21 CAAADCACBDBACBCACDBACBCBADDCAD
Siswa 22 DBABADAACDABCDBDBACBAACBCADCBA
Siswa 23 CBAADCBBBCAACBDDABCDABDDABCBAC
Siswa 24 DCBADCBAACBCBDBDDCABBACDBADBAD
Siswa 25 DAABCDAABBCDADCBDACBCCDDAABACD
Siswa 26 CCAADCACBDBBCBBACDBACBDBCDDCAD
Siswa 27 BCBACDCACBCBACDCCACDBACBBCADDC
Siswa 28 DCACDABBCBBAACBACDBACACBCBDAAD
Siswa 29 DADCDDBCDAACBDBCBDABCDADAADCBD
Siswa 30 CCAADCACBDBCCCABDCBACBBCADDCAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
REKAPAN JAWABAN SISWA
SOAL TIPE B
Kunci Jawaban : DDDCACBCACDABACBCCDACDBABBCABB
Siswa
Peserta Tes Jawaban Siswa
Siswa 1 DBBBDBCDDABCBACDDBACDAABADDBCA
Siswa 2 AADCCBCBABBCCBAACBBAAAAABCBDCB
Siswa 3 DBADACACBADBDACDBCBACBDDDBCADB
Siswa 4 DDCCACBAADBBBCAADCAADDCDABABDA
Siswa 5 DDDCABBCABDBAACBCCDACDBADCBCAB
Siswa 6 DDDCACBCADCBBCCBCCDACDBABBACBB
Siswa 7 DDDCACBCADCABACBCCDACBDABBCABB
Siswa 8 DDDCBCBCACDABACBCCDACDBABBCBBB
Siswa 9 DCDCACBCACDABBCBCDACDBBACBCABB
Siswa 10 BDCCBACDCBCDCABDAACBDCDBCACACB
Siswa 11 DDCACBABCACDABCBDACBDCDBCDAABB
Siswa 12 ADABCCDACBCDBBBCDADBCBCADACBBD
Siswa 13 DDDCABCCACBABCCBDADACBDABCBACB
Siswa 14 DDDCABCCACDABACBCCDACDBABBCBBB
Siswa 15 DDDDACBCADCBAABCCCDACDCBABCBBB
Lampiran 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Siswa 16 CDDCACBCACDABACBCCDACDBABDBABB
Siswa 17 DDDCCCBCACDACACBCCAACDBCBBCABB
Siswa 18 BDDCACBCACDABACCCCDACDBABCABBB
Siswa 19 DDDCBCCCACDABBCABBDACDBABCCABB
Siswa 20 ADDAACBACCDABBCBCBDACDBABCBADB
Siswa 21 DBDBDABCABDDDACBDCDACBDBABCBBB
Siswa 22 ADDCABCCACDABACDCCDBBADBABBCBB
Siswa 23 DDDABCBCBDDABADBCCDBCCBADBBCBB
Siswa 24 DCDCABCCADDBBCBCACACCDCBACBABB
Siswa 25 BDDBCABDBBDCBABBCCDADBACBDACBB
Siswa 26 CDCACCACBCDCABBCCCDACBDBBBCABB
Siswa 27 BDDBACDACBCBBACBCDDABCBBAABABB
Siswa 28 ACDCBCACACDBBACBCCABDCABBBCBBB
Siswa 29 DCDBABDACDABBCBCCDACDBABBCABCB
Siswa 30 ACDBACACBBBBBACDBABDABDBABCDAB
Siswa 31 BDBCACCBDDABACBDCDBBCDBACBCAAB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PRESENSI KEHADIRAN SISWA
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
SURAT PENGANTAR PENELITIAN
LAMPIRAN 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Lampiran 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18
FOTO PELAKSANAAN KEGIATAN
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari tiga bersaudara. Peneliti meniti pendidikan dimulai dari
tingkat sekolah dasar di SD N Tapen dan berhasil diselesaikan
pada tahun 2007. Pendidikan menengah p
di SMP N 20 Purworejo, dimulai pada tahun 2007 sampai 2010.
Pendidikan menengah atas peneliti tempuh di SMA N 10 Purworejo dimulai tahun
2010 dan dinyatakan lulus pada tahun 2013. Peneliti melanjutkan studi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak tahun
2013. Selama menempuh pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma peneliti
mengikuti berbagai kegiatan pengembanga
wajib.
Peneliti mengikuti Kursus Mahir Tingkat Dasar pada tahun 2013, PPKM I
dan PPKM II 2014, Inisiasi FKIP 2013, Panitia Insipro PGSD 2014, Penguasaan
Bahasa Inggris Aktif 2015, Panitia Pekan Ilmiah Fakultas 2015, s
Pengabdian Masyarakat 2014
Childhood 2015. Masa Pendidikan di UniversitasSanata Dharma diakhiri dengan
menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan Tes Hasil Belajar
Matematika Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan Operasi Hitung Campuran Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2016/2017”
Lampiran 19
BIODATA PENELITI
Peneliti lahirpadatanggal 13 Agustus 1995. Putri ketiga
dari tiga bersaudara. Peneliti meniti pendidikan dimulai dari
tingkat sekolah dasar di SD N Tapen dan berhasil diselesaikan
pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama peneliti tempuh
di SMP N 20 Purworejo, dimulai pada tahun 2007 sampai 2010.
Pendidikan menengah atas peneliti tempuh di SMA N 10 Purworejo dimulai tahun
2010 dan dinyatakan lulus pada tahun 2013. Peneliti melanjutkan studi di Universitas
ma Yogyakarta, dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak tahun
2013. Selama menempuh pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma peneliti
mengikuti berbagai kegiatan pengembangan ketrampilan di luar kegiatan kuliah
Peneliti mengikuti Kursus Mahir Tingkat Dasar pada tahun 2013, PPKM I
dan PPKM II 2014, Inisiasi FKIP 2013, Panitia Insipro PGSD 2014, Penguasaan
Bahasa Inggris Aktif 2015, Panitia Pekan Ilmiah Fakultas 2015, serta Pengurus UKM
Pengabdian Masyarakat 2014-2015, WeekendMoral 2014, Seminar
2015. Masa Pendidikan di UniversitasSanata Dharma diakhiri dengan
menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan Tes Hasil Belajar
a Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan Operasi Hitung Campuran Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2016/2017”
231
Peneliti lahirpadatanggal 13 Agustus 1995. Putri ketiga
dari tiga bersaudara. Peneliti meniti pendidikan dimulai dari
tingkat sekolah dasar di SD N Tapen dan berhasil diselesaikan
ertama peneliti tempuh
di SMP N 20 Purworejo, dimulai pada tahun 2007 sampai 2010.
Pendidikan menengah atas peneliti tempuh di SMA N 10 Purworejo dimulai tahun
2010 dan dinyatakan lulus pada tahun 2013. Peneliti melanjutkan studi di Universitas
ma Yogyakarta, dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak tahun
2013. Selama menempuh pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma peneliti
n ketrampilan di luar kegiatan kuliah
Peneliti mengikuti Kursus Mahir Tingkat Dasar pada tahun 2013, PPKM I
dan PPKM II 2014, Inisiasi FKIP 2013, Panitia Insipro PGSD 2014, Penguasaan
erta Pengurus UKM
Moral 2014, Seminar Reinventing
2015. Masa Pendidikan di UniversitasSanata Dharma diakhiri dengan
menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan Tes Hasil Belajar
a Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan Operasi Hitung Campuran Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI