pengembangan tes hasil belajar matematika … filesiswa kelas iv sd (2) mendeskripsikan kualitas...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH
YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Elizabeth Vania Melati
NIM. 131134146
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH
YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH
YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK
Tuhan Yesus Kristus
Kedua Orangtua saya, Bapak Saimin dan Ibu Yasinta Marsinah yang selalu
memberikan doa dan dukungan
Adik Edmund Ranu Noveriansa yang selalu memberikam semangat
Keluarga besar Mbah Landung atas segala doa, dukungan, dan semangat yang
diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini
Teman-teman mahasiswa angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jangan menyesali apa yang telah menjadi pilihanmu”
(Penulis)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu”
(Matius 7:7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Februari 2017
Elizabeth Vania Melati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elizabeth Vania Melati
Nomor Mahasiswa : 131134146
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH
YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di intrenet atau media lain untuk
keperluan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 7 Februari 2017
Yang menyatakan,
Elizabeth Vania Melati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Abstrak
Melati, Elizabeth Vania (2017). Pengembangan Tes Hasil Belajar
Matematika Materi Pembulatan dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah yang
Melibatkan Uang Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah yang
dihadapi guru mengenai pembuatan tes hasil belajar serta kebutuhan guru akan
soal yang telah memiliki karakteristik kualitas butir soal yang baik. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengembangkan tes hasil belajar matematika dengan materi
penaksiran dan pembulatan serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk
siswa kelas IV SD (2) Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar dengan
materi penaksiran dan pembulatan serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV SD.
Penelitian pengembangan tes hasil belajar ini menggunakan metode
penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall yang telah dimodifikasi
menjadi 7 tahapan. Subjek penelitian ini adalah 60 siswa kelas IV SDN
Bhayangkara Yogyakarta.
Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan (1) tahapan
penelitian dan pengembangan melalui 7 tahapan yaitu (a) potensi dan masalah (b)
pengumpulan data (c) desain produk (d) validasi desain (e) perbaikan desain (f)
uji coba produk (g) revisi produk, (2) hasil analisis butir soal pada 60 butir soal tes
diperoleh (a) 48.3% soal valid (b) soal termasuk reliabel (c) daya beda butir tes
kategori cukup baik 54% dan sangat baik 46% (d) tingkat kesukaran butir tes
diperoleh 21% kategori mudah, kategori sedang 52% dan kategori sukar 21% (e)
terdapat 6 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi. Soal yang telah
memenuhi karakteristik kualitas butir soal yang baik kemudian disusun menjadi
satu dalam sebuah prototype.
Kata kunci: pengembangan, tes hasil belajar, validitas, reliabilitas, daya
pembeda, tingkat kesukaran, analisis pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Abstract
Melati, Elizabeth Vania (2017). The Development of Math Achievement
Test about Rounding, Estimating, and Problem Solving Materials Which Involves
Money for 4th Grade Elementary School Students. Thesis. Yogyakarta: Elementary
School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.
The background of this research are potentials and problems which are
faced by teachers related to achievement test designing and the teachers' need for
test items which have characteristic of good quality test items. This research aims
for (1) developing achievement test for Mathematics subject about rounding,
estimating, and problem solving which involves money for 4th grade elementary
school students, (2) describing the quality of achievement test containing
materials about rounding, estimating, and problem solving which involves money
for 4th grade elementary school students
This research about the development of achievement test is used the
research and development (R&D) method from Borg and Gall which has been
adapted into 7 steps. The subjects of this research are 60 4th grade students of SD
N Bhayangkara Yogyakarta.
The result of this research and development showed that (1) the research
and development were conducted through 7 phases which are; (a) defining
potential and problem, (b) data gathering, (c) designing the product, (d)
validating the design, (e) revising the design, (f) testing the product, (g) revising
the product, (2) the result of test items analysis of 60 test items shows that; (a)
48.3% of test items are valid, (b) test items are reliable, (c) the discrimination
index of test showed that 54% are good and 46% are very good, (d) the difficulty
index of test items showed that 21% are easy category, 52% are intermediate
category, and 21% are difficult category, (e) there are 6 options which are
unusable and revised. Test item that have characteristic of good item then
complied into one prototype.
Keywords: development, achievement test, validity, reliability, discrimination
index, difficulty index, distractor analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
berkatnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATERI PEMBULATAN DAN
PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH YANG MELIBATKAN
UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi syarat kelulusan programa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma dan persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai dengan baik karena
adanya bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
ini peneliti sampaikan kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Cristiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Kaprodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing II
yang telah membimbing dan mendorong peneliti dari awal sampai akhir
penelitian sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
6. Bapak I Nyoman Arcana dan Bapak Aleksandrea Tri Amboro, S.Pd.,
selaku validator ahli matematika yang telah memberikan kontribusi dalam
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Ibu Susana Wiji Astuti, Bapak Asor, S.Pd., dan Bapak Bayu Kurdiantara,
selaku validasi guru yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian
ini.
8. Bapak/Ibu guru SD Negeri Bhayangkara yang telah menerima dan
memberikan waktu bagi peneliti untuk melakukan uji coba di kelas.
9. Siswa/siswa SDN Bhayangkara yang telah bersedia memberikan waktu
dan kerjasama yang baik selama pengujian tes hasil belajar dilaksanakan.
10. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma yang telah membimbing dan mendidik peneliti dari
semester satu hingga peneliti menyelesaikan gelas S1.
11. Bapak dan Ibu tersayang yang telah merawat, mendoakan, dan
memberikan kasih sayang serta selalu memberikan kata-kata penyemangat
kepada peneliti.
12. Adik Edmund yang terus memberikan dukungan dan semangat kepada
peneliti.
13. Sahabat seperjuangan Lilis Suryani dan Rigia Tirza Hardini yang selalu
memberikan bantuan dan semangat.
14. Hangouts Group, Lilis, Gia, Albertin, Ulan, dan Jupe yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
15. Teman-teman PPL SD Karitas Nandan, Lilis, Vo, Dicky, Bintang, dan Edo
yang saling memberikan dukungan dan semangat.
16. Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2013 yang selalu membantu dan
saling mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
17. Teman-teman cluster dan payung R&D THB yang saling membantu dan
bekerjasama selama penyusunan skripsi ini.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut serta
dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Peneliti
meminta maaf bila ada beberapa kesalahan baik dalam penyajian ataupun isi.
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu
perbaikan skripsi yang telah peneliti kerjakan.
Peneliti
Elizabeth Vania Melati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................. vii
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................................................... vii
Abstrak ............................................................................................................... viii
Abstract ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
F. Batasan Istilah ........................................................................................ 7
G. Spesifikasi Produk .................................................................................. 8
BAB II ................................................................................................................. 10
LANDASAN TEORI .......................................................................................... 10
A. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 10
1. Tes Hasil Belajar ................................................................................... 10
a. Definisi Tes ....................................................................................... 10
b. Definisi Tes Hasil Belajar ................................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
c. Jenis-jenis Tes Hasil Belajar ............................................................. 12
d. Bentuk Tes Hasil Belajar .................................................................. 14
e. Macam-Macam Tes Hasil Belajar .................................................... 16
f. Tes Pilihan Ganda ............................................................................. 21
g. Pedoman dalam Pembuatan Soal Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda . 23
h. Kekuatan dan Kelemahan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda ............. 26
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ................................................................ 30
a. Validitas ............................................................................................ 30
b. Reliabilitas ........................................................................................ 33
c. Karakteristik Butir Soal .................................................................... 36
1) Daya Beda ..................................................................................... 36
2) Tingkat kesukaran ......................................................................... 37
3) Efektivitas Pengecoh ..................................................................... 38
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ......................................................... 39
4. Matematika ........................................................................................... 43
a. Definisi Matematika ......................................................................... 43
b. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ........................ 44
5. Materi Pembulatan dan Penaksiran serta Pemecahan Masalah yang
Melibatkan Uang ................................................................................... 45
a. Penaksiran ......................................................................................... 45
b. Pembulatan........................................................................................ 46
c. Pemecahan masalah .......................................................................... 47
6. TAP (Test Analysis Program) ............................................................... 47
7. Taksonomi Tes Hasil Belajar ................................................................ 48
a. Mengingat ......................................................................................... 48
b. Memahami ........................................................................................ 49
c. Mengaplikasikan ............................................................................... 49
d. Menganalisis ..................................................................................... 50
e. Mengevaluasi .................................................................................... 50
f. Mencipta ........................................................................................... 50
B. Penelitian Relevan ................................................................................ 51
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 59
BAB III ............................................................................................................... 60
METODE PENELITIAN .................................................................................... 60
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 60
1. Potensi dan Masalah ............................................................................. 62
2. Mengumpulkan Informasi ..................................................................... 62
3. Desain Produk ....................................................................................... 62
4. Validasi Desain ..................................................................................... 63
5. Perbaikan Desain .................................................................................. 63
6. Uji Coba Produk ................................................................................... 63
7. Revisi Produk ........................................................................................ 63
8. Uji Coba Pemakaian ............................................................................. 63
9. Revisi Produk ........................................................................................ 64
10. Pembuatan Produk Masal ..................................................................... 64
B. Setting Penelitian .................................................................................. 64
1. Tempat Penelitian ................................................................................. 64
2. Waktu Penelitian ................................................................................... 64
3. Subjek Penelitian .................................................................................. 64
4. Objek Penelitian .................................................................................... 65
C. Prosedur Pengembangan ...................................................................... 65
1. Potensi dan Masalah ............................................................................. 66
2. Pengumpulan Data ................................................................................ 67
3. Desain Produk ....................................................................................... 67
4. Validasi Desain ..................................................................................... 68
5. Perbaikan Desain .................................................................................. 68
6. Uji Coba Produk ................................................................................... 69
7. Revisi Produk ........................................................................................ 69
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 69
1. Wawancara ............................................................................................ 69
2. Kuesioner .............................................................................................. 70
3. Tes ......................................................................................................... 71
E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Data Kualitatif ....................................................................................... 71
2. Data Kuantitatif ..................................................................................... 73
a. Kuesioner .......................................................................................... 73
b. Instrumen Tes ................................................................................... 75
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 77
1. Data Kualitatif ....................................................................................... 78
2. Data Kuantitatif ..................................................................................... 78
a. Kuesioner .......................................................................................... 78
b. Analisis Butir Soal ........................................................................... 80
BAB IV ............................................................................................................... 92
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 92
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 92
1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ....................................... 92
a. Potensi dan Masalah ......................................................................... 92
b. Pengumpulan Data ............................................................................ 93
c. Desain Produk ................................................................................... 94
d. Validasi Desain ................................................................................. 94
e. Revisi Desain .................................................................................... 95
f. Uji Coba Produk ............................................................................... 96
g. Revisi Produk .................................................................................... 97
2. Kualitas Produk Tes Hasil belajar......................................................... 98
a. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 98
b. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 100
c. Hasil Uji Daya Pembeda ................................................................. 100
d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran .......................................................... 103
e. Hasil Uji Pengecoh ......................................................................... 105
B. Pembahasan ........................................................................................ 108
1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ..................................... 108
a. Potensi dan Masalah ....................................................................... 108
b. Pengumpulan Data .......................................................................... 109
c. Desain Produk ................................................................................. 110
d. Validasi Desain ............................................................................... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
e. Revisi Desain .................................................................................. 112
f. Uji Coba Produk ............................................................................. 113
g. Revisi produk .................................................................................. 114
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ...................................................... 116
a. Analisis Uji Validitas ...................................................................... 116
b. Analisis Uji Reliabilitas .................................................................. 117
c. Analisi Uji Daya Pembeda .............................................................. 118
d. Analisis Uji Tingkat Kesukaran ...................................................... 119
e. Analisis Pengecoh ........................................................................... 120
3. Produk Akhir ....................................................................................... 122
a. Soal dengan Kualitas Baik .............................................................. 122
b. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika .......................... 123
c. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika................................... 124
BAB V ............................................................................................................... 126
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ....................................... 126
A. Kesimpulan ......................................................................................... 126
B. Keterbatasan Pengembangan .............................................................. 127
C. Saran ................................................................................................... 128
SDaftar Referensi .............................................................................................. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Tes Hasil
Belajar ................................................................................................... 72
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi oleh Ahli dan Guru ............................... 74
Tabel 3. 3 Indikator Soal Tes Hasil Belajar .......................................................... 76
Tabel 3. 4 Klasifikasi Hasil Validasi Ahli Menggunakan Skala 4 Menurut
Widoyoko ............................................................................................. 79
Tabel 3. 5 Kriteria Validitas .................................................................................. 81
Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas .............................................................................. 84
Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................... 87
Tabel 3. 8 Klasifikasi Indeks Kesukaran............................................................... 89
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Nilai Validasi Desain.......................................................94
Tabel 4. 2 Komentar Ahli Matematika Beserta Revisi ......................................... 95
Tabel 4. 3 Pengecoh yang Perlu Diperbaiki .......................................................... 97
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ........................................................... 98
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Tipe B .................................................................... 99
Tabel 4. 6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ................................................ 100
Tabel 4. 7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ................................................ 102
Tabel 4. 8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe A ................................................. 103
Tabel 4. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe B.................................................. 104
Tabel 4. 10 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A ...................................................... 105
Tabel 4. 11 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B ...................................................... 106
Tabel 4. 12 Revisi Pengecoh ............................................................................... 115
Tabel 4. 13 Nomor Soal Produk Akhir ............................................................... 116
Tabel 4. 14 Rincian Soal Pada Prototipe Tes Hasil Belajar ................................ 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Literature Map Penelitian Yang Relevan ......................................... 55
Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 58
Gambar 3. 1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut
Borg and Gall...................................................................................61
Gambar 3. 2 Langkah-Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar ...................... 66
Gambar 3. 3 Hasil validitas pada TAP (Test Analysis Program) ......................... 82
Gambar 3. 4 Hasil uji reliabilitas pada TAP (Test Analysis Program) ................. 85
Gambar 3. 5 Hasil uji daya pembeda pada TAP (Test Analysis Program) ........... 87
Gambar 3. 6 Hasil tingkat kesukaran pada TAP (Test Analysis Program) ........... 90
Gambar 3. 7 Hasil analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis Program) ........... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Melakukan Penelitian ...................................................... 133
Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian ...................................................... 134
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 135
Lampiran 4 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ................................... 136
Lampiran 5 Tabel Spesifikasi.............................................................................. 140
Lampiran 6 Soal Tipe A ...................................................................................... 157
Lampiran 7 Soal Tipe B ...................................................................................... 166
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Matematika 1 ................................................... 175
Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli Matematika 2 ................................................... 178
Lampiran 10 Hasil Validasi Guru SD Karitas Nandan ....................................... 181
Lampiran 11 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara ........................................ 184
Lampiran 12 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara ........................................ 187
Lampiran 13 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe A............................................ 190
Lampiran 14 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe B ............................................ 191
Lampiran 15 Daftar Presensi Siswa Kelas IVA yang Mengikuti Uji Coba Tes . 192
Lampiran 16 Daftar Presensi Siswa Kelas IVB yang Mengikuti Uji Coba Tes . 193
Lampiran 17 Daftar Presensi Siswa Kelas IVC yang Mengikuti Uji Coba Tes . 195
Lampiran 18 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe A .................... 196
Lampiran 19 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe B .................... 202
Lampiran 20 Foto-Foto Validasi Lapangan ........................................................ 208
Lampiran 21 Biodata Peneliti ............................................................................. 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bab I, peneliti membahas tujuh hal yaitu latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan istilah, dan spesifikasi produk.
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 204)
pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Pelaksanaan pendidikan ini tentu saja memiliki tujuan. Dalam Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 dikemukakan tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Dengan diselenggarakannya
pendidikan diharapkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
semakin meningkat. Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan
mendukung Negara menjadi lebih baik dan lebih mampu bersaing dengan
negara-negara lain.
Dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
melalui pelaksanaan pendidikan maka diperlukan pendidik yang
profesional. Pendidik yang dimaksud adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru sebagai
pendidik profesioanl harus memiliki empat kompetensi guru yang telah
diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional. Selain itu guru juga memiliki tugas
antara lain mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan
mengevaluasi. Sulistyorini (2009: 50) mengungkapkan evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu
obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan
tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Sulistyorini (2009: 50)
menjelaskan lebih lanjut mengenai evaluasi pendidikan sebagai suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam
dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia
pendidikan. Evaluasi dapat dilakukan dengan teknik tes maupun non-tes.
Tes diartikan sebagai alat dan memiliki prosedur sistematis yang
dipergunakan untuk mengukur dan menilai suatu pengetahuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu
(Hamzah 2014: 100). Tes memiliki peranan yang penting dalam dunia
pendidikan karena tes memiliki prosedur yang komperhensif, sistematis,
dan objektif yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran. Mengingat
pentingnya peranan tes dalam dunia pendidikan maka dalam
penyusunannya hendaknya memperhatikan pedoman penyusunan tes.
Dengan memperhatikan pedoman penyusunan tes dalam pembuatan tes
maka tes yang dihasilkan akan memenuhi kriteria tes yang baik. Purwanto
(2016: 114) mengemukakan bahwa sebuah tes hasil belajar sebagai alat
ukur yang baik, harus memiliki dua syarat yaitu validitas dan reliabilitas.
Widoyoko (2014: 131) menambahkan bahwa karakteristik butir soal
mencakup taraf kesukaran, daya pembeda, serta analisis pengecoh, sebagai
syarat tes dapat dikatakan baik.
Tes yang disusun berdasarkan pedoman penyusunan tes akan
memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman siswa akan
materi yang telah dipelajari. Peneliti melakukan wawancara dengan guru
kelas IV SD Karitas Nandan pada tanggal 28 Juli 2014. Guru melakukan
tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi dalam
pelajaran. Guru sudah memiliki pengalaman dalam menyusun sendiri tes
khususnya dalam mata pelajaran matematika. Namun langkah penyusunan
tes yang dilakukan guru belum sesuai dengan pedoman penyusunan tes
yang baik. Guru terkadang mengambil soal dari buku atau sumber lain
dalam melakukan penyusunan tes. Kesulitan yang dialami guru selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penyusunan soal adalah penentuan besarnya angka yang akan dimasukkan
ke dalam soal. Soal yang telah disusun oleh guru juga belum dilakukan
analisis untuk mengetahui kualitas butir soalnya. Guru juga
mengungkapkan mengalami kesulitan dalam membuat soal matematika
materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah tentang uang
yang soalnya bervariasi. Dari wawancara ini diperoleh informasi mengenai
kebutuhan guru akan contoh tes hasil belajar matematika yang valid dan
reliabel serta diketahui karakteristik butir soalnya yang meliputi daya
beda, tingkat kesukaran dan pengecoh yang berkualitas baik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, maka
peneliti terdorong untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika
dengan melakukan penelitian pengembangan yang berjudul
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan
Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”
Hasil dari penelitian dan pengembangan tes ini dapat membantu guru
untuk mendapatkan contoh tes hasil belajar matematika yang sudah
dianalisis butir soal serta diketahui kualitas butir soal. Tes yang
dikembangkan berpedoman pada ranah kognitif dari Taksonomi Bloom
yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta.
B. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Alat ukur yang dikembangkan hanya mengukur ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Alat ukur yang dikembangkan hanya mengukur mata pelajaran
matematika pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan
masalah yang melibatkan uang.
3. Tes yang dilakukan berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan
jawaban.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar
matematika dengan materi pembulatan dan penaksiran serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD?
2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar dengan materi pembulatan
dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk
siswa kelas IV SD?
D. Tujuan Penelitian
1. Memaparkan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar
matematika dengan materi materi pembulatan dan penaksiran serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD.
2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar dengan materi
pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV SD.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan mengenai pembuatan soal yang sesuai dengan
pedoman penyusunan soal tes pilihan ganda dan menggali kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
siswa berdasarkan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan
masalah yang melibatkan uang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman dalam mengembangkan dan
menganalisis soal tes hasil belajar matematika materi pembulatan
dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang.
b. Bagi Guru
Memberikan contoh soal tes hasil belajar yang sudah diketahui
kualitas butir soalnya pada materi pembulatan dan penaksiran serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang.
c. Bagi Siswa
Memperoleh pengalaman dalam mengerjakan soal tes hasil belajar
matematika yang sesuai dengan ranah kognitif mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi hingga
mencipta pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan
masalah yang melibatkan uang.
d. Bagi sekolah
Menambah bahan bacaan terkait pengembangan tes hasil belajar
matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan
masalah yang melibatkan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Batasan Istilah
1. Tes hasil belajar adalah alat atau prosedur yang sistematis untuk
mengumpulkan dan mengukur kemampuan dan pencapaian siswa atas
apa sudah dipelajari dalam suatu mata pelajaran.
2. Matematika adalah disiplin ilmu tentang pola berpikir, perorganisasian
bukti yang logik, pola dan hubungan, suatu seni, suatu bahasa, dan
suatu alat.
3. Penaksiran adalah cara yang dilakukan untuk memperkirakan hasil
perhitungan suatu bilangan yang sesuai untuk digunakan dalam
konteks tertentu.
4. Pembulatan adalah mengganti bilangan tertentu dengan bilangan lain
yang cukup dekat dan bisa dihitung dengan mudah.
5. Pemecahan masalah adalah adalah proses penerapan pengetahuan yang
telah diperoleh siswa ke dalam situasi yang baru.
6. Validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur yang
hendak diukur.
7. Reliabilitas adalah kekonsistenan suatu alat ukur dalam memberikan
hasil yang digunakan berulang kali.
8. Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal tes untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.
9. Tingkat kesukaran adalah kemampuan peserta tes dalam menjawab
benar soal dalam tes.
10. Pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
G. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Produk tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran
serta pemecahan masalah yang melibatkan uang berbentuk pilihan
ganda dengan 4 pilihan jawaban.
2. Produk tes hasil belajar matematika dilengkapi dengan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, soal, pilihan jawaban, kunci
jawaban, ranah kognitif yang diukur dan tingkat kesukaran.
3. Produk tes hasil belajar matematika sudah divalidasi melalui validasi
ahli (expert judgment) dan dinyatakan layak untuk
digunakan/diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran.
4. Produk tes hasil belajar matematika sudah diuji validitas empiris
melalui ujicoba lapangan.
5. Produk tes hasil belajar matematika memenuhi kriteria valid atas dasar
taraf signifikan 5%.
6. Produk tes hasil belajar matematika reliabel.
7. Produk tes hasil belajar matematika memiliki daya pembeda kategori
cukup baik dan sangat baik yaitu pada rentang 0.31 – 1.00.
8. Produk tes hasil belajar memiliki tingkat kesukaran mudah dengan
rentang 0.71- 1.00 , sedang dengan rentang 0.31 – 0.70 dan sukar
dengan rentang 0.00 – 0.30.
9. Produk tes hasil belajar matematika memiliki pengecoh yang
berfungsi. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi jika dipilih oleh 5%
peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
10. Produk tes hasil belajar matematika disusun menggunakan bahasa
Indonesia yang baku serta penulisan huruf kapital, kata depan, akhiran,
singkatan, angka dan lambang bilangan yang sesuai EYD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada Bab II, peneliti membahas empat hal yaitu kajian pustaka,
penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.
A. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka pada penelitian ini berisi teori-teori yang mendukung
penelitian yaitu, tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar,
pengembangan tes hasil belajar, matematika, materi, taksonomi Bloom.
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes
Cronbach (dalam Yusuf 2015: 93) mengemukakan bahwa tes
adalah sebuah prosedur sistematis untuk mengamati tingkah laku
seseorang dan digambarkan dengan bantuan skala angka atau sistem
kategori. Friedenberg (dalam Yusuf 2015: 93) juga mengemukakan
bahwa tes adalah jenis asesmen yang menggunakan prosedur spesifik
untuk memperoleh informasi dan mengubahnya menjadi angka atau
skor. Hamzah (2014: 100) mengartikan tes sebagai alat dan memiliki
prosedur sistematis yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai
suatu pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat
konten dan materi tertentu. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui
bahwa tes memiliki dua ciri khas yaitu penggunaan suatu prosedur
secara spesifik atau sistemastis dan penskoran respon. Prosedur secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
spesifik atau sistematis ini merujuk pada penyusunan butir soal yang
harus mengikuti aturan penyusunan instrumen yang benar.
Sudijono (2011: 67) serta Jihad dan Haris (2012: 67)
mengemukakan pemikiran yang serupa mengenai tes yaitu cara atau
prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan
aspek pengetahuan dan keterampilan yang berbentuk pemberian tugas
atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta
tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku
atau prestasi peserta tes dengan membandingkannya dengan nilai
standar tertentu. Purwanto (2008: 65) menambahkan bahwa dalam
penyelenggaraan tes, siswa didorong untuk memberikan penampilan
maksimalnya dalam hal keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat
dan sebagainya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes
adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk pengukuran
dan penilaian dalam bidang pendidikan yang dapat digambarkan
dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori.
b. Definisi Tes Hasil Belajar
Rakhmat dan Suherdi (2001: 56) serta Yusuf (2015: 182)
mengemukakan pendapat yang serupa mengenai tes hasil belajar yaitu
sebagai alat atau prosedur sistematik untuk mengumpulkan serta
mengukur data tentang kemajuan dan/atau memberi nilai peserta didik
dalam belajar. Hasil belajar siswa tercermin dalam aspek kognitif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
meliputi mengingat, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan
kreativitas; aspek afektif; dan aspek psikomotor. Hill (dalam Yusuf,
2015: 184) berpendapat bahwa tes hasil belajar dirancang untuk
mengukur apa yang telah dipelajari dalam bidang studi/mata pelajaran
yang bersifat formal. Hamzah (2014: 101) juga mengungkapkan
definisi tes hasil belajar yaitu tes yang bertujuan untuk mengungkap
tingkat pencapaian pembelajaran atau hasil belajar. Tes hasil belajar
telah dimulai sejak seseorang mulai berinteraksi dalam kegiatan belajar
sampai dengan akhir belajar dan dilakukan secara berkelanjutan. Tes
hasil belajar menekankan pada kemajuan yang telah dicapai oleh
seseorang terhadap suatu bidang yang telah dibelajarkan dan dipelajari,
bukan kemampuan untuk masa datang dan bukan pula sekali jadi
(Yusuf 2015: 183). Tes hasil belajar bukan hanya untuk mengukur
kemampuan peserta didik namun dapat juga digunakan untuk
mengetahui kesiapan dan kesulitan peserta didik dalam belajar serta
untuk perbaikan pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tes hasil belajar merupakan alat atau prosedur yang sistematis
untuk mengumpulkan dan mengukur kemampuan siswa atas apa yang
sudah dipelajari dalam bidang studi/mata pelajaran serta untuk
mengungkap tingkat pencapaian pembelajaran atau hasil belajar.
c. Jenis-jenis Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar bukan hanya dilakukan pada akhir semester/tahun
ajaran tetapi juga dilakukan dalam dan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Oleh karena itu tes hasil belajar dapat berupa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Tes hasil belajar yang telah distandardisasikan
Tes standar dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab
pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan
dikerjakan dengan mengikuti petunjuk
yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula (Arikunto
2012: 158). Tes standar ini juga dimaksudkan untuk prestasi
sekarang/saat ini yang dilaksanakan secara seragam baik
diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan
maupun dalam kelompok. Tes biasanya dibuat oleh pemerintah
atau lembaga yang berwenang untuk membuat tes standar.
Butir-butir tes yang digunakan adalah butir-butir tes yang
sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi sebelum menjadi
sebuah tes. Berdasarkan hal tersebut maka tes standar ini
memiliki reliabilitas yang tinggi. Dibutuhkan waktu yang lama
untuk menyusun tes standar karena harus melalui prosedur
penyusunan, uji coba, analisis, revisi dan edit. Tes standar ini
digunakan untuk membuat perbandingan baik perbandingan
antar siswa untuk setiap bidang studi, perbandingan prestasi
belajar atau perbandingan prestasi setelah digunakan dua
metode yang berbeda.
2. Tes Hasil Belajar Buatan Guru
Tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh guru dan
hanya berlaku untuk tujuan tertentu dan dalam kelas/sekolah
yang terbatas. Tes buatan guru digunakan untuk menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tingkat pemahaman siswa atas materi yang diberikan dalam
waktu tertentu, sebagai penentu keberhasilan suatu tujuan
pembelajaran serta untuk memperoleh suatu nilai. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes buatan guru
adalah tujuan pembelajaran, petunjuk yang jelas, penilaian bagi
setiap bagian tes, kesesuaian dengan kemampuan membaca
dari peserta tes, alternatif tes bagi siswa berkebutuhan khusus
serta batas waktu pengerjaan tes.
d. Bentuk Tes Hasil Belajar
1. Tes Subjektif
Tes subjektif sering disebut juga sebagai tes uraian. Hasan
dan Zainul (1991: 33) mengemukakan bahwa tes uraian adalah
butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang
jawaban atau pengerjaan tugas tersebut harus dilakukan dengan
cara mengekspresikan pikiran siswa. Arikunto (2012: 177) juga
mengemukakan mengenai tes subjektif sebagai sejenis tes
kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya
didahului dengan kata-kata uraikan, jelaskan, mengapa,
bagaimana, bandingkan atau simpulkan dan sebagainya.
Sudijono (2011: 100) menambahkan bahwa pertanyaan atau
perintah itu menuntut kepada peserta tes untuk memberikan
penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, dan
membedakan. Dalam pengerjaannya, peserta tes bebas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menjawab pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan
kata-katanya sendiri. Butir soal dalam tes uraian juga terbatas
yaitu berkisar antara lima sampai dengan sepuluh butir soal
dalam waktu kira-kira 90 sampai dengan 120 menit. Tes uraian
ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan yang
lebih tinggi dalam kawasan kognitif, seperti menggunakan,
menganalisis, menilai dan, berpikir kreatif; sebab melalui tes
tipe ini peserta didik diajak untuk dapat menerangkan,
mengungkapkan, menciptakan, membandingkan, maupun
menilai suatu objek evaluasi (Yusuf 2015: 207).
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa tes subjektif atau yang biasa disebut tes
uraian adalah tes dimana butir soalnya berbentuk pertanyaan
atau perintah yang menuntut peserta tes untuk menjawab atau
mengerjakannya dengan mengekspresikan pikiran peserta tes
dalam bentuk uraian.
2. Tes Objektif
Widodo (2009: 49) memaparkan bahwa tes objektif adalah
bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau
respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Pilihan jawaban
telah disediakan dan dibatasi oleh penyusun tes objektif.
Keterbatasan pilihan jawaban yang disediakan menyebabkan
hanya ada satu jawaban benar dari kemungkinan yang
disediakan (Hasan dan Zainul 1991: 49). Sudijono (2011: 106)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengungkapkan tes objektif adalah butir soal yang telah
mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau
dikerjakan oleh siswa dimana kemungkinan jawaban telah
disediakan oleh pengkonstruksi butir soal. Hamzah (2014: 119)
juga mengungkapkan definisi tes objektif yaitu pengukuran
yang berdasarkan pada penilaian atas kemampuan siswa
dengan soal jelaskan jawaban yang benar atau yang salahnya
soal dengan bobot nilai yang tetap. Menurut pendapat ahli
tersebut dapat disimpulkan pengertian tes objektif yaitu bentuk
tes yang terdiri dari butir soal yang mengandung kemungkinan
jawaban yang dijawab dengan cara memilih satu jawaban
paling benar dari kemungkinan jawaban yang disediakan oleh
pengkonstruksi tes.
e. Macam-Macam Tes Hasil Belajar
1. Tes Subjektif
Hasan dan Zainul (1991: 38) mengemukakan bahwa tes bentuk
uraian secara kasar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes uraian
bebas dan tes uraian terbatas. Dalam tes uraian bebas tidak ada
batasan bagi siswa untuk memberikan jawabannya. Siswa bebas
dalam mengorganisasikan dan mengemukakan pikiran dan
gagasannya dalam menjawab. Sementara itu, dalam tes uraian
terbatas siswa lebih dibatasi oleh rambu-rambu yang ditentukan
dalam butir soal yang mencakup format, isi, dan ruang lingkup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
jawaban. Namun siswa tetap mempunyai kebebasan untuk
memberikan jawabannya menurut pola kognitifnya sendiri.
Zainol (dalam Harijanto 2006: 18) mengemukakan alasan tes
uraian digunakan yaitu:
1) Jika jumlah peserta tes terbatas
2) Waktu yang dipunyai guru untuk mempersiapkan soal
sangat terbatas
3) Tujuan instruksional yang ingin dicapai adalah
kemampuan mengekspresikan pikiran dalam bentuk
tertulis, menguji kemampuan menulis dengan baik, atau
kemampuan penggunaan bahasa secara tertib
4) Guru ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis
secara langsung di dalam soal ujian tetapi dapat
disimpulkan dari tulisan peserta tes
5) Guru ingin memperoleh hasil pengalaman belajar
siswanya
Tes uraian ini memiliki kebaikan dan kelemahan. Yusuf (2015:
209) menjabarkan beberapa kebaikan dan kelemahan tersebut.
Beberapa kebaikan tes uraian dalam menilai hasil belajar sebagai
berikut:
1) Pendidik mudah menyusun pertanyaan.
2) Menghemat waktu dalam menyusun pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Tidak membutuhkan fasilitas yang banyak, seperti
fasilitas untuk menstensil, kertas dan alat tulis lainnya.
Sementara itu, kelemahan tes jenis ini adalah:
1) Sering disertai unsur-unsur subjektif dalam penilaian.
2) Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami
isi atau kurang konsisten dalam menerjemahkan suatu
butir sehingga tes yang diberikan kepada peserta didik
menjadi kurang tepat.
3) Membutuhkan waktu yang lama dalam menskor.
4) Harus diperiksa oleh orang yang ahli dalam materi atau
bahan yang diberikan.
5) Jawaban yang mudah dibaca, sering dihargai lebih
tinggi nilainya dari jawaban yang sukar dibaca.
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa tes subjektif terbagi menjadi dua bentuk yaitu
tes uraian bebas dan tes uraian terbatas dimana kedua bentuk
tersebut memberikan kebebasan bagi peserta tes untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan pola kognitifnya.
2. Tes Objektif
Arikunto (2012: 181-193) membagi tes objektif menjadi 4
macam yaitu:
1) Tes Benar-Salah
Soal tes benar-salah berupa pernyataan-pernyataan.
Pernyataan tersebut ada yang benar dan salah. Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tes bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan
itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar
menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika
pernyataan itu salah menurut pendapatnya. Bentuk
benar-salah ini ada 2 macam yaitu dengan pembetulan
dimana peserta tes diminta membetulkan bila ia
memilih jawaban salah dan tanpa pembetulan dimana
peserta tes hanya diminta melingkari huruf B atau S.
2) Tes Pilihan Ganda
Tes ini terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan
tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan
bagian kemungkinan jawaban. Untuk melengkapinya
peserta tes diminta untuk memilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang
benar dan beberapa pengecoh. Tes bentuk ini paling
banyak digunakan karena banyak materi yang dapat
dicakup.
3) Menjodohkan
Tes menjodohkan terdiri atas satu seri pertanyaan dan
satu seri jawaban dimana masing-masing pertanyaan
mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri
jawaban. Tugas peserta tes adalah mencari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menempatkan jawaban sehingga jawaban sesuai atau
cocok dengan pertanyaannya.
4) Tes isian
Tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-
bagian yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau
yang harus diisi oleh peserta tes ini adalah merupakan
pengertian yang diminta dari peserta tes.
Tes objektif memiliki kebaikan dan kelemahan. Sulistyorini
(2009: 101) mengemukakan beberapa kebaikan tes objektif sebagai
berikut:
1) Tes objektif lebih representatif dalam mewakili isi dan
luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur
tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa
maupun segi guru yang memeriksa.
2) Lebih mudah dan cepat dalam memeriksa karena dapat
menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan
teknologi.
3) Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain.
4) Dalam pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang
mempengaruhi.
Sulistyorini juga mengemukakan kelemahan tes objektif
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Persiapan tes objektif jauh lebih sulit daripada tes asai
atau tes subjektif.
2) Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan
dan daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk
mengukur proses mental yang tinggi.
3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
4) “kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal
tes lebih terbuka.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
tes objektif terbagi menjadi 4 bentuk yaitu tes benar-salah, tes
pilihan ganda, menjodohkan, dan tes isian. Tes benar-salah terdiri
dari dua macam yaitu dengan pembetulan dan tanpa pembetulan.
Tes pilihan ganda adalah tes yang meminta peserta tes untuk
memilih satu dari kemungkinan jawaban yang disediakan.
Menjodohkan adalah tes yang meminta peserta tes mencari dan
menempatkan jawaban sehingga jawaban sesuai atau cocok dengan
pertanyaannya. Sementara itu, tes isian adalah tes yang meminta
peserta tes untuk mengisi bagian yang dihilangkan.
f. Tes Pilihan Ganda
Hasan dan Zainul (1991: 55) mengemukakan bahwa jenis butir
soal pilihan ganda adalah yang paling popular dalam kelompok butir
soal objektif. Anzwar (2016: 29) menyampaikan bahwa item tipe
pilihan ganda tersusun dari suatu statemen mengenai materi yang
diujikan, dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang tidak selesai, diikuti oleh beberapa pilihan kata atau kalimat yang
merupakan jawaban terhadap pertanyaan atau merupakan penyelesaian
dari statemen tersebut. Azwar (2016: 29) sependapat dengan Yusuf
(2015: 216) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda terdiri atas dua
bagian yaitu stem dan option. Stem adalah pertanyaan atau pernyataan
yang lengkap maupun yang belum selesai yang menampilkan masalah
tertentu. Sementara itu, option adalah kemungkinan jawaban yang
disediakan. Salah satu di antara alternatif adalah jawaban yang benar
yang merupakan kunci sedangkan yang lain adalah jawaban yang salah
yang merupakan distraktor (Azwar 2016: 29). Distraktor ini dibuat
sedemikian rupa sehingga terlihat seperti jawaban yang sesungguhnya.
Dalam satu item pilihan ganda terdapat paling tidak 2 distraktor.
Arikunto (2012: 183) mengemukakan pendapatnya bahwa tes pilihan
ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu
pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya peserta tes
harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang
disediakan. Butir soal pilihan ganda ini memiliki alternatif jawaban
berkisar antara empat sampai lima.
Tes pilihan ganda memiliki beberapa variasi diantaranya item
pilihan ganda dengan empat pilihan yang stemnya berupa kalimat tidak
selesai; item pilihan ganda dengan empat pilihan yang stemnya berupa
kalimat pertanyaan; item pilihan ganda yang memiliki lima pilihan
yang menghendaki subjek untuk memilih satu jawaban atau satu
kombinasi jawaban yang benar dari empat pernyataan; item pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ganda bentuk soal perbandingan yang menghendaki subjek
menentukan hasil dari perbandingan antara dua kuantitas.
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
tes pilihan ganda adalah suatu tes mengenai materi yang diujikan yang
terdiri dari stem yang berupa kalimat pertanyaan atau pernyataan tidak
selesai dan option yang merupakan kemungkinan jawaban berupa kata
atau kalimat sejumlah empat sampai lima pilihan jawaban. Untuk
melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan, para peserta
tes diminta untuk memilih satu dari empat sampai lima pilihan
jawaban yang disediakan.
g. Pedoman dalam Pembuatan Soal Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda
Yusuf (2015: 217 - 220) mengemukakan beberapa pedoman dalam
menyusun soal bentuk pilihan ganda yaitu:
1) Stem hendaklah dirumuskan atau dinyatakan dengan jelas
sebagai suatu masalah atau pernyataan yang perlu dijawab.
2) Masukkan sebanyak mungkin hal ke dalam stem.
3) Jangan dibebani stem dengan pernyataan yang tidak berarti atau
arti yang tidak jelas.
4) Masalah yang ditampilkan dalam stem harus sedemikian rupa
sehingga benar-benar hanya ada satu jawaban yang benar.
5) Stem hendaklah dinyatakan dengan bahasa yang jelas.
6) Hindari memakai kalimat yang panjang dan usahakan panjang
kalimat semua alternatif jawaban tidak berbeda jauh.
7) Gunakan pernyataan yang bersifat positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
8) Semua kemungkinan jawaban yang diberikan hendaknya
masuk akal.
9) Hidari adanya hubungan asosiasi verbal antara stem dan
kemungkinan jawaban.
10) Pilihan jawaban yang diberikan janganlah menunjuk kepada
kunci jawaban. Usahakan semua alternatif jawaban hampir
sama tetapi hanya satu jawaban yang paling tepat.
11) Pilihan jawaban yang benar jangan diletakkan secara sistematis
tetapi letakkan secara acak dalam keseluruhan soal.
12) Usahakan alternatif jawaban yang disajikan agak homogen baik
ditinjau dari isi maupun bentuknya.
13) Bahasa yang dipakai hendaknya sederhana dan mudah
dipahami peserta didik/peserta ujian.
14) Petunjuk yang diberikan harus jelas sehingga peserta ujian
tidak ragu-ragu dalam mengerjakannya.
Widoyoko (2014: 109-114) mengemukakan beberapa petunjuk
penyusunan tes bentuk pilihan ganda sebagai berikut:
1) Inti permasalahan harus dicantumkan dalam rumusan pokok
soal.
2) Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan.
3) Hindari rumusan kata yang berlebihan. Rumusan yang baik
adalah rumusan yang berisi, padat, dan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4) Kalau pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap,
maka kata atau kata-kata yang melengkapi harus diletakkan
pada ujung pernyataan, bukan ditengah-tengah kalimat.
5) Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana. Cara
menyusun alternatif jawaban disusun berderet dari atas ke
bawah.
6) Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan
sebagai jawaban yang benar.
7) Hindari jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari
jawaban yang salah.
8) Hindari adanya petunjuk/indikator pada jawaban yang benar.
9) Gunakan tiga atau lebih pilihan jawaban.
10) Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau
kata-kata yang bermakna tidak pasti, misalnya: kebanyakan,
seringkali, kadang-kadang.
11) Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan
positif.
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas maka dapat disimpulkan
pedoman dalam pembuatan soal tes pilihan ganda sebagai berikut 1)
stem hendaklah berisi inti permasalahan, 2) stem hendaknya dibuat
dengan rumusan kata yang berisi, padat, dan jelas, 3) stem hendaknya
dibuat dengan rumusan kalimat yang bermakna pasti, 4) pilihan
jawaban yang disediakan sebaiknya tiga sampai lima pilihan jawaban,
5) susunan pilihan jawaban dibuat teratur, sederhana, dan panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kalimat tidak berbeda jauh, 6) gunakan pernyataan yang bersifat
positif, 7) hindari adanya petunjuk yang menunjuk pada kunci
jawaban, 8) pilihan jawaban yan disediakan hendaknya homogen, 9)
petunjuk pengerjaan tes harus dibuat dengan jelas.
h. Kekuatan dan Kelemahan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda
Hasan dan Zainul (1991: 56) memaparkan keunggulan dan
kelemahan tes pilihan ganda. Beberapa keunggulan tes pilihan ganda
yaitu:
1) Butir soal jenis pilihan ganda dapat dikonstruksi dan
digunakan untuk mengukur segala jenjang tujuan
instruksional, mulai dari yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks.
2) Penskoran hasil kerja peserta dapat dikerjakan secara
objektif maka tidak ada unsur objektivitas pemeriksa masuk
ke dalam skor hasil ujian.
3) Jenis butir soal ini dapat dikonstruksi untuk mengukur
kemampuan siswa dalam membedakan berbagai tingkatan
kebenaran sekaligus.
4) Jumlah option yang disediakan lebih dari dua sehingga
dapat mengurangi keinginan siswa untuk menebak.
5) Jenis butir soal pilihan ganda memungkinkan dilakukan
analisis butir soal secara baik.
6) Tingkat kesukaran butir soal terkendali dengan hanya
mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban. Makin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
homogen alternatif jawaban maka makin tinggi tingkat
kesukarannya.
7) Informasi yang diberikan lebih kaya terutama bila butir soal
itu memiliki homogenitas yang tinggi.
Sementara itu, kelemahan tes pilihan ganda yaitu:
1) Sukar dikonstruksi terutama untuk menemukan alternatif
jawaban yang homogen.
2) Ada kencederungan bahwa guru mengkonstruksi butir soal
jenis ini hanya menguji atau mengukur aspek ingatan yang
merupakan aspek paling rendah dalam ranah kognitif.
3) “Test-wise” mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
hasil tes peserta. Jadi makin terbiasa seseorang dengan
bentuk tes pilihan ganda, makin besar kemungkinan ia
memperoleh skor yang lebih baik.
Widoyoko (2014: 107-109) juga mengungkapkan kelebihan dan
kekurangan tes pilihan ganda. Kelebihan tes pilihan ganda sebagai
berikut:
1) Butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur segala level pengetahuan, mulai dari yang paling
sederhana seperti pengetahuan konsep, sampai dengan yang
paling kompleks seperti analisis.
2) Setiap perangkat tes yang menggunakan butir soal pilihan
ganda sebagai alat ukur dapat menggunakan jumlah butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
soal yang relatif banyak dan pokok bahasan yang akan
diujikan lebih luas.
3) Penskoran hasil tes dapat dilakukan secara objektif.
4) Tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga
menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan
berbagai tingkatan kebenaran sekaligus.
5) Jumlah pilihan yang disediakan melebihi dua sehingga
mengurangi keinginan peserta tes untuk menebak.
6) Tipe butir soal pilihan ganda memungkinkan dilakukan
analisis butir soal secara baik.
7) Tingkat kesulitan butir soal dapat diatur, dengan hanya
mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban. Semakin
homogen alternatif jawaban maka makin tinggi tingkat
kesulitannya, dan sebaliknya.
8) Informasi yang diberikan lebih kaya.
Sementara itu, kekurangan tes pilihan ganda menurut Widoyoko
sebagai berikut:
1) Relatif lebih sulit dalam penyusunan butir soal. Kesulitan
menyusun butir soal tipe pilihan ganda ini terutama untuk
menemukan alternatif jawaban yang homogen.
2) Ada kecenderungan bahwa guru menyusun butir soal tipe
ini dengan hanya menguji atau mengukur aspek ingatan,
atau aspek paling rendah dalam ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Adanya pengaruh kebiasaan peserta tes terhadap tes bentuk
pilihan ganda terhadap hasil tes peserta.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
kelebihan dan kelemahan tes pilihan ganda. Kelebihan tes pilihan
ganda yaitu 1) butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur level pengetahuan mulai dari pengetahuan konsep hingga
analisis, 2) penskoran hasil tes dilakukan secara objektif, 3) perangkat
tes pilihan ganda dapat memuat jumlah soal yang relatif banyak, 4)
perangkat tes pilihan ganda dapat memuat pokok bahasan yang lebih
luas sehingga informasi yang disampaikan lebih kaya, 5) jumlah
pilihan jawaban lebih dari dua sehingga mengurangi kemungkinan
peserta tes untuk menebak, 6) tingkat kesukaran soal dapat diubah
dengan mengatur tingkat homogentinas pilihan jawaban.
Kekurangan tes pilihan ganda yaitu 1) relatif sukar dalam
penyusunan butir soal terutama dalam menyusun pilihan jawaban yang
homogen, 2) ada kecenderungan guru menyusun butir soal pilihan
ganda dengan hanya menguji aspek ingatan yang merupakan aspek
paling rendah dalam ranah kognitif, 3) terdapat pengaruh kebiasaan
peserta tes dalam mengerjakan tes pilihan ganda dengan hasil tes
peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar
a. Validitas
Yusuf (2015: 61) mengemukakan bahwa konsep validitas merujuk
pada kesesuaian, kebermaknaan, dan kebergunaan kesimpulan-
kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan skor instrumen. Semakin
tinggi validitas suatu instrumen berarti semakin baik kesimpulan yang
diambil dan makin baik pula tingkat kebermaknaan maupun
kegunaannya. Oleh karena itu, suatu instrumen dikatakan valid kalau
instrumen tersebut benar-benar mengukur sesuatu yang hendak diukur.
Hamzah (2014: 216) mengungkapkan definisi validitas yaitu derajat
yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur tes atau nontes dalam melakukan fungsi ukurnya benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono (2015: 173) dan
Waridjan (1991: 342) mengemukakan pemikiran yang serupa bahwa
suatu tes hasil belajar sebagai alat ukur dinyatakan valid apabila tes
hasil belajar itu hanya mengukur variabel yang memang seharusnya
diukur, tidak mengukur variabel-variabel lain yang memang
seharusnya tidak diukur. Waridjan (1991: 342) menambahkan validitas
suatu tes dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal tes. Faktor
eksternal tes mencakup penetapan kunci jawaban, penetapan skor dan
ketersediaan waktu pengerjaan tes. Faktor internal tes mencakup
kejelasan petunjuk pengerjaan tes, kejelasan rumusan soal, kesesuaian
materi soal dengan materi belajar-mengajar dan tingkat kesukaran soal.
Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut maka dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
bahwa validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur
yang hendak diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut mengukur sesuatu yang hendak diukur.
Arikunto (2012: 80-84) memaparkan secara garis besar ada dua
macam validitas yaitu:
1) Validitas Logis
Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi merujuk pada
kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan
valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut
dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan
sudah dirancang secara baik mengikuti teori dan ketentuan
yang ada. Bila instrumen sudah disusun berdasarkan teori
penyusunan instrumen maka instrumen tersebut secara logis
sudah valid. Jadi validitas logis dapat dicapai apabila instrumen
disusun mengikuti ketentuan yang ada. Ada dua macam
validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen yaitu:
a) Validitas isi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan
materi atau isi pelajaran yang diberikan. Validitas isi
sering disebut sebagai validitas kurikuler karena materi
yang diajarkan tertera dalam kurikulum. Validitas isi
dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan
dengan cara merinci materi kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b) Validitas Konstruksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi
apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut
mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan
dalam Tujuan Instruksional Khusus. Sekarang Tujuan
Instruksional Khusus dikenal dengan istilah Indikator.
Validitas konstruksi dapat diketahui dengan cara
memerinci dan memasangkan setiap butir soal dengan
setiap aspek dalam Tujuan Instruksional Khusus.
2) Validitas Empiris
Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris
apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak
dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen
berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi
harus dibuktikan melalui pengalaman. Validitas empiris terdiri
dari dua macam yaitu:
a) Validitas Ada Sekarang
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas ada sekarang
jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Istilah
“sesuai” merujuk pada dipasangkannya hasil tes dengan
hasil pengalaman dimana pengalaman selalu mengenai
hal yang telah lampau sehingga data pengalaman
tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b) Validitas Prediksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau
validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan
untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa
yang akan datang.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada
dua macam validitas menurut Arikunto yaitu validitas logis dan
validitas empiris. Validitas logis dan validitas empiris kemudian dibagi
lagi menjadi masing-masing dua macam. Dua macam validitas logis
adalah validitas isi dan validitas konstruksi. Sementara itu, dua macam
dari validitas empiris adalah validitas ada sekarang dan validitas
prediksi.
b. Reliabilitas
Ancok (dalam Warijan 1991: 362) mengungkapkan reliabilitas
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan alat pengukur yang sama. Hasan dan Zainul (1991: 134)
mengungkapkan konsep reliabilitas secara umum dapat diartikan
sebagai sejauh mana suatu alat ukur dapat diyakini memberikan
informasi yang konsisten dan tidak mendua tentang karakter peserta tes
yang diujikan. Basuki dan Hariyanto (2014: 99) serta Sulistyorini
(2009: 166) sependapat bahwa reliabilitas berhubungan dengan
kepercayaan dan sebuah tes dikatakan dapat dipercaya atau memiliki
taraf kepercayaan yang tinggi apabila hasil yang diperoleh dari tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tersebut tetap serta konsisten atau ajeg dan tidak menunjukkan
perubahan-perubahan yang berarti. Hamzah (2014: 230)
mengungkapkan bahwa suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok yang sama diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama
selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Menurut pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas adalah kekonsistenan alat ukur dalam memberikan hasil
yang relatif sama meski dilakukan beberapa kali pengukuran dengan
gejala dan alat ukur yang sama.
Arikunto (2012: 104-108) mengemukakan kriterium yang
digunakan untuk mengetahui reliabilitas yaitu:
1) Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang
mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan
susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda yang diujikan
kepada sekelompok siswa yang sama yang kemudian
hasilnya dikorelasikan. Kebaikan metode ini adalah tidak
ada practice-effect dan carry-over effect karena peserta tes
dihadapkan pada dua macam tes. Sementara itu, kelemahan
metode ini adalah beratnya pekerjaan pengetes yang harus
menyusun dua seri tes dan dibutuhkan waktu yang lama
untuk mencobakan dua kali tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Metode Tes Ulang (Test-retest Method)
Metode ini menggunakan satu seri tes yang diujikan
sebanyak dua kali dan kemudian hasil dari kedua kali tes
tersebut dihitung korelasinya.
3) Metode Belah Dua (Split-half Method)
Dalam metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes
dan dicobakan satu kali. Terdapat dua cara dalam
membelah butir soal ini yaitu:
a) Membelah atas item-item genap dan item-item
ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-
genap.
b) Membelah atas item-item awal dan item-item akhir
yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan
separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya
disebut belahan awal-akhir.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diketahui bahwa ada
tiga kriterium yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas ada yang
berada di luar tes dan pada tes menurut Arikunto yaitu metode bentuk
paralel, metode tes ulang, dan metode belah dua yang memiliki 2 cara
dalam membelah butir soal yaitu belahan ganjil-genap dan belahan
awal-akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Karakteristik Butir Soal
1) Daya Beda
Widoyoko (2014: 136) mengemukakan daya beda butir soal adalah
indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal
membedakan antara peserta tes yang pandai (kelompok atas)
dengan peserta tes yang kurang pandai (kelompok bawah) diantara
peserta tes. Suatu soal dikatakan tidak memiliki daya pembeda jika
soal tersebut dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai dan siswa
yang kurang pandai serta soal yang tidak dapat dijawab benar oleh
siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Anzwar (2016:
123) mengungkapkan secara prinsip daya beda item dicerminkan
oleh perbedaan jawaban terhadap item diantara kelompok subjek
yang cerdas, atau kelompok subjek yang berbakat dan tidak
berbakat, atau antara kelompok yang sudah berhasil dan yang
belum berhasil dalam belajar. Waridjan (1991: 385)
mengungkapkan bahwa suatu soal tes hasil belajar dinyatakan
mempunyai jenjang daya pembeda yang maksimum positif apabila
soal tes itu tidak dapat dikerjakan oleh seluruh peserta tes dari
kelompok berprestasi belajar rendah tetapi dapat dikerjakan secara
benar oleh seluruh peserta tes dari kelompok berprestasi belajar
tinggi. Waridjan (1991: 386) menambahkan bahwa daya pembeda
soal tes hasil belajar dapat direntang ke dalam jenjang-jenjang daya
pembeda, mulai dari jenjang berdaya pembeda maksimum negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(-1) dimana soal dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh
peserta tes berprestasi belajar rendah namun tidak dapat dikerjakan
dengan benar oleh seluruh peserta tes berprestasi belajar tinggi;
jenjang tidak berdaya pembeda (0) dimana suatu soal dapat
dikerjakan dengan benar baik semua peserta tes berprestasi rendah
maupun semua peserta berprestasi tinggi; sampai dengan jenjang
berdaya pembeda maksimum positif (+1). Berdasarkan pendapat
para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa daya pembeda
adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan antara siswa
yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah.
2) Tingkat kesukaran
Widoyoko (2015: 132) mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan
adalah proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu
butir soal. Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa soal yang
baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan bila soal dibuat
terlalu sukar maka akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan
tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
jangkauannya (Arikunto 2012: 222). Sulistyorini (2009: 173-174)
menekankan bahwa kesukaran soal dipandang dari kesanggupan
atau kemampuan siswa dalam menjawabnya bukan dilihat dari
sudut pandang guru sebagai pembuat soal. Waridjan (1991: 383)
menambahkan bahwa kesukaran soal-soal tes hasil belajar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
direntang mulai dari soal-soal yang mudah, soal-soal yang sedang
sampai dengan soal-soal yang sukar. Sebuah soal masuk ke dalam
kategori soal mudah jika dapat dikerjakan oleh hampir sebagian
besar peserta tes. Sementara itu, soal masuk ke dalam kategori
sukar jika dapat dikerjakan secara benar hanya sebagian kecil dari
peserta tes. Penentuan proporsi dan kategori soal yang termasuk
mudah, sedang, dan sukar merupakan suatu hal yang penting dalam
analisis tingkat kesukaran. Perbandingan antara soal mudah-
sedang-sukar dapat dibuat 3-4-3 yang artinya 30% soal berkategori
mudah, 40% soal berkategori sedang dan 30% soal berkategori
sukar. Perbandingan juga dapat dibuat 3-5-2 yang artinya 30% soal
berkategori mudah, 50% soal berkategori sedang , dan 20%
berkategori sukar. Selain itu, perbandingan dapat juga dibuat 25-
50-25 yang artinya 25% soal berkategori mudah, 50% soal
berkategori sedang, dan 25% soal berkategori sukar. Widoyoko
(2014: 165) mengungkapkan bahwa tingkat kesukaran yang baik
pada suatu tes adalah 25% mudah, 50% sedang, dan 25% sukar.
Berdasarkan pemaparan para ahli tesebut maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat kesukaran adalah kemampuan atau kesanggupan
peserta tes dalam memberikan jawaban benar dalam tes.
3) Efektivitas Pengecoh
Item yang baik tidak saja memiliki daya diskriminasi yang tinggi
dan tingkat kesukaran yang sesuai tapi juga memiliki distraktor-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
distraktor yang efektif (Anzwar 2016: 140). Pengecoh yang efektif
ditunjukkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi rendah yang
terjebak oleh pengecoh atau distraktor dibandingkan dengan
banyaknya peserta tes berprestasi tinggi. Purwanto (2009: 108)
mengemukakan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban yang
bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh diadakan untuk
menyesatkan siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Hal yang
perlu diperhatikan agar pengecoh lebih efektif adalah jawaban
pengecoh harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kesan seakan-akan jawaban pengecoh itu merupakan
jawaban atau jawaban benar (Waridjan 1991: 387-388). Pengecoh
yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes menandakan bahwa
pengecoh itu jelek, sebaliknya jika pengecoh mempunyai daya
tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep
atau kurang menguasai bahan maka pengecoh tersebut dikatakan
berfungsi dengan baik (Arikunto 2012: 233-234).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban.
Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika peserta tes
berprestasi rendah banyak yang terjebak dan memilih pengecoh
dibandingkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi tinggi.
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Arikunto (2012: 167-168) mengemukakan langkah-langkah dalam
penyusunan tes yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1) Menentukan tujuan mengadakan tes.
2) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan dijadikan tes.
3) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan.
4) Menderetkan semua indikator dalam tabel persiapan yang memuat
pula aspek tingkah laku terkandung dalam indikator itu yang
bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku
yang dikehendaki agar tidak terlewati.
5) Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek
berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut.
6) Menuliskan butir-butir soal didasarkan atas indikator-indikator
yang sudah dituliskan pada tabel indikator dan aspek tingkah laku
yang dicakup.
Tabel spesifikasi seperti yang disebutkan Arikunto (2012: 168) dalam
langkah-langkah penyusunan tes digunakan untuk membantu guru dalam
mengadakan penilaian terhadap murid-muridnya juga berguna untuk
dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam menyusun tes (Sulistyorini
2009: 131). Sulistyorini (2009: 131) menambahkan bahwa tabel
spesifikasi atau disebut juga kisi-kisi atau blueprint ini dibuat agar tes
yang kita susun tidak menyimpang dari bahan (materi) serta aspek
kejiwaan yang akan dicakup dalam tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Siregar dan Nara (2010: 158-159) juga mengungkapkan langkah-
langkah dasar untuk menyusun tes yaitu:
1) Menentukan maksud tes
Ada dua maksud utama yaitu memberikan balikan bagi siswa
dalam setiap proses belajarnya dan menilai efektivitas sistem
pembelajaran secara keseluruhan.
2) Membuat tabel spesifikasi
Tabel spesifikasi ini berisi daftar perilaku atau kata kerja yang
terdapat dalam indikator; presentase bobot setiap perilaku; jenis tes
untuk setiap indikator; jumlah butir tes yang akan dibuat.
3) Menuliskan butir-butir soal
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis butir tes adalah macam
dan jumlah butir tes sesuai tabel spesifikasi serta menggunakan
komponen kondisi dalam indikator sebagai dasar dalam menyusun
pertanyaan.
4) Merakit butir tes
Butir tes yang telah selesai ditulis dikelompokkan atas dasar
jenisnya kemudian diberi nomor urut 1 dan seterusnya.
5) Menulis petunjuk untuk setiap jenis tes
Petunjuk sederhana, singkat, dan jelas yang berisi tentang cara
mengerjakan soal dan waktu yang disediakan untuk menjawab.
6) Menulis kunci jawaban
Kunci jawaban menunjukkan dua hal yaitu jawaban yang benar dan
cara pemberian skor setiap butir tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
7) Mengujicobakan tes
Uji coba dilakukan untuk melihat (1) kualitas butir tes; (2)
kejelasan dan kesederhanaan petunjuk cara menjawab; (3)
kemudahan siswa memahami maksud setiap pertanyaan; (4)
kelengkapan alat-alat yang harus dibawa siswa seperti kalkulator,
tabel, kertas jawaban, pensil , dan sebagainya; (5) kesesuaian
waktu yang dibutuhkan siswa dengan yang ditetapkan dalam tes;
(6) kejelasan dan kebersihan pengetikan.
8) Menganalisis hasil uji coba
Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas setiap butir soal dan
kualitas teknik penulisan dan kualitas fisik.
9) Merevisi tes
Apabila kesembilan langkah ini selesai direncanakan, maka
perencanaan pembelajaran dapat mengadministrasikannya dalam
bentuk lembar soal atau buku soal.
Yusuf (2015: 200) mengemukakan 11 langkah dalam penyusunan tes
sebagai berikut:
1) Menetapkan tujuan penilaian/asesmen.
2) Mengembangkan spesifikasi/blueprint.
3) Mengembangkan ruang lingkup ujian.
4) Memilih tipe item/butir soal.
5) Mempersiapkan penyusunan item/butir soal.
6) Menyusun item/butir soal.
7) Me-riview item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
8) Mengadministrasikan tes.
9) Menskor dan mengolah tes.
10) Menginterpretasikan tes.
11) Menggunakan tes untuk perbaikan kegiatan pembelajaran dan
grading.
Menurut pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan langkah-langkah
dalam pengembangan tes yaitu 1) menetapkan tujuan penilaian, 2)
menyusun blueprint tes, 3) menetapkan tipe soal tes, 4) menyusun butir
soal tes, 5) menguji soal tes, 6) menganalisis butir soal tes, 7) merakit tes.
4. Matematika
a. Definisi Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja,
serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Susanto, 2013: 185). Johnson dan Rising (dalam Ruseffendi
1993: 28) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan pembuktian yang logik. Reys dkk. (dalam Ruseffendi
1993: 28) mengatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan
hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan
suatu alat.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di
jenjang pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Dalam
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mengemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, , dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Dalam kurikulum Depdiknas 2004 disebutkan
bahwa standar kompetensi matematika di sekolah dasar yang harus
dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran bukanlah
penguasaan matematika, namun yang diperlukan adalah dapat memahami
dunia sekitar, mampu bersaing, dan berhasil dalam kehidupan. Standar
kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum ini mencakup pemahaman
konsep matematika, koneksi matematis, penalaran, dan pemecahan
masalah, serta sikap, dan minat yang positif terhadap matematika
(Susanto, 2013: 184).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu tentang pola berpikir,
perorganisasian bukti yang logik, pola dan hubungan, suatu seni, suatu
bahasa, dan suatu alat. Matematika juga merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang ada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar agar siswa
mampu memahami dunia sekitar, mampu bersaing, dan berhasil dalam
kehidupan.
b. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Susanto (2013: 186) mengungkapkan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru
untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap matematika. Proses
pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi
pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Secara khusus, tujuan
pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagaimana yang disajikan
oleh Depdiknas, sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, meyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Materi Pembulatan dan Penaksiran serta Pemecahan Masalah yang
Melibatkan Uang
a. Penaksiran
Walle (2007: 259) mengungkapkan tujuan jangka panjang dari
penaksiran adalah agar siswa bisa secara cepat menghasilkan hasil
mendekati untuk suatu perhitungan yang mencukupi pada situasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berkitan. Arti kata penaksiran adalah perkiraan dari suatu bilangan
hasil perhitungan yang sesuai untuk digunakan dalam konteks tertentu.
Dalam penaksiran, siswa harus mengerti bahwa mereka mencoba
untuk mendapatkan hasil sedekat mungkin dengan hasil perhitungan
aktualnya menggunakan metode yang cepat dan mudah, namun tidak
ada penaksiran yang 100% benar (Walle, 2007: 261). Suyati dan
Khafid (2004: 15) mengemukakan bahwa penaksiran dilakukan dengan
cara pembulatan bilangan, penaksiran untuk memperkirakan hasil
operasi hitung. Mustaqim dan Astuty (2008: 28-29) mengungkapkan
ada tiga macam cara menaksir hasil operasi hitung yaitu taksiran atas
yang dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan dalam
operasi hitung, taksiran bawah yang dilakukan dengan membulatkan
ke bawah bilangan-bilangan dalam operasi hitung dan taksiran terbaik
yang dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi
hitung menurut aturan pembulatan.
b. Pembulatan
Walle (2007: 266) mengungkapkan membulatkan suatu bilangan
berarti mengganti bilangan tersebut dengan bilangan lain yang cukup
dekat dan bisa dihitung dengan mudah. Suyati dan Khafid (2004: 10)
mengemukakan bahwa pembulatan biasanya untuk mempermudah
dalam menentukan hasil operasi hitung. Bila angka belakang 1, 2, 3
atau 4 maka dihilangkan dan bila angka belakang 5, 6, 7, 8, atau 9
maka dibulatkan menjadi 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c. Pemecahan masalah
Secara umum, pemecahan masalah merupakan proses menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya ke dalam situasi
yang baru. Melalui pemecahan masalah matematika, siswa diajak
untuk melakukan kegiatan yang dapat mendorong berkembangnya
pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip, nilai, dan proses
matematika. Pemecahan masalah matematis dapat membantu
memahami informasi secara lebih baik, dengan demikian pemecahan
masalah merupakan suatu prsoses untuk mengatasi kesulitan yang
ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai (Susanto,
2013: 197). Sanjaya (2006: 214) menambahkan bahwa dalam
pemecahan masalah tidak terbatas pada materi dalam buku mata
pelajaran saja tetapi juga bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu
sesuai dengan kurikulum. Melalui pemecahan masalah, siswa diajak
untuk berpikir atau bernalar mengaplikasikan pengetahuan-pengetauan
yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah-masalah
baru yang belum pernah dijumpai.
6. TAP (Test Analysis Program)
TAP (Test Analysis Program) merupakan salah satu software untuk
analisis soal tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda. TAP (Test
Analysis Program) dapat digunakan untuk menganalisis:
a. Total nilai yang didapatkan siswa untuk mengetahui rata-rata
maksimum nilai yang didapatkan, minimum nilai yang didapatkan,
serta standar deviasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Tingkat kesukaran item untuk mengetahui tingkat kesulitan soal,
apakah termasuk soal yang mudah, sedang ataukah soal yang sulit.
c. Daya pembeda soal untuk mengetahui apakah soal tersebut dapat
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah dilihat dari skor yang didapatkan siswa.
d. Tingkat validitas soal yang digunakan untuk melihat apakah soal
tersebut valid atau tidak.
e. Kualitas pengecoh pada pilihan jawaban soal untuk mengetahui
apakah pengecoh berfungsi dengan baik (Lewis dalam Wirastri, 2014:
43).
7. Taksonomi Tes Hasil Belajar
Anderson dan Krathwohl (2010: 99) mengungkapkan proses kognitif
menurut Bloom yang telah direvisi adalah mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi , dan mencipta. Berikut uraian
dari proses kognitif tersebut.
a. Mengingat
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang. Proses kognitif mengingat
sesuai untuk tujuan pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan
untuk meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang
diajarkan. Proses mengingat dibagi menjadi 2 kategori dan proses
kognitif yaitu mengenali dan mengingat kembali. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan dalam proses mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
diantaranya menyebutkan, mengidentifikasi, menunjukkan,
memberi label, memberi kode, menyatakan, menjelaskan.
b. Memahami
Proses memahami adalah ketika seseorang dapat
mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang
bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui
pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam
kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan
dan menjelaskan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan
dalam proses memahami diantaranya memperkirakan,
mengkategorikan, merinci, membandingkan, menguraikan,
membedakan, mencontohkan, mengemukakan, menghitung.
c. Mengaplikasikan
Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan
prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau
menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan terdiri dari dua proses
kognitif yakni mengeksekusi dan mengimplementasikan. Kata
kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses kognitif
mengaplikasikan diantaranya mengurutkan, menentukan,
menyesuaikan, memodifikasi, mengklasifikasi, mengurutkan,
menggunakan, mengemukakan, menyusun, melakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
d. Menganalisis
Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi
jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan
antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya.
Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif
membedakan, mengorganisasi dan mengatribusikan. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan dalam proses menganalisis
diantaranya memecahkan, menganalisis, mendeteksi,
mendiagnosis, menyeleksi, menyimpulkan, menelaah, mengaitkan,
mengukur.
e. Mengevaluasi
Proses mengevaluasi adalah membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses-
proses kognitif memeriksa dan mengkritik. Kata kerja operasional
yang dapat digunakan dalam proses mengevaluasi diantaranya
membandingkan, menyimpulkan, menilai, mengarahkan,
mengkritik, memutuskan, merangkum, memilih, memperjelas,
memprediksi.
f. Mencipta
Proses mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen
jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori
proses kognitif mencipta meliputi merumuskan, merencanakan dan
memproduksi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam
proses mencipta diantaranya mengumpulkan, mengkategorikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mengkombinasikan, menyusun, menghubungkan, menciptakan,
mengkreasikan, merencanakan, menggabungkan, merumuskan.
B. Penelitian Relevan
Tiga penelitian yang relevan sebagai berikut:
Pertama, Bayuni, Candiasa dan Koyan (2013) melakukan penelitian
mengenai pengembangan tes matematika dengan teknik part-whole yang
berjudul “Pengembangan Tes Matematika dengan Teknik Part-Whole
pada Siswa SD Kelas IV Se-Kecamatan Gianyar”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan tes matematika, kisi-
kisi tes matematika, validitas isi, validitas butir dengan teknik part-whole,
reliabilitas butir, tingkat kesukaran butir, daya beda, dan efektivitas
pengecoh butir tes matematika berdasarkan SK-KD SD kelas IV. Hasil
penelitian tersebut adalah (1) Tes matematika yang dikembangkan
berdasarkan SK-KD sudah mengacu pada langkah-langkah pengembangan
tes, (2) Kisi-kisi tes matematika yang dikembangkan sudah berdasarkan
SK-KD. (3) Hasil validitas isi termasuk kategori validitas isi sangat tinggi
(dengan formula Gregory diperoleh validitas isi 0.925), (4) Hasil analisis
validitas butir pada 40 butir tes penelitian ini diperoleh hasil 99% valid
(hanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu no.23), (5) Hasil analisis
reliabilitas menurut kriteria Guilford termasuk derajat reliabilitas tinggi
(dihitung dengan rumus KR-20 diperoleh hasil sebesar 0.64), (6) Tingkat
kesukaran butir tes diperoleh hasil yaitu kategori sedang 62,5%, kategori
sukar 7,5%, dan kategori mudah 30%, (7) Daya beda butir tes matematika
penelitian ini yaitu kategori sedang 42,5%, kategori jelek 45%, kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
baik 12,5%, (8) Efektifitas pengecoh penelitian ini memperoleh hasil
kategori semua pengecoh baik sebanyak 7.5%.
Kedua, Zahro (2016) melakukan penelitian mengenai analisis butir
soal dengan judul “Analisis Butir Soal Latihan Ujian Nasional Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran Matematika”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas soal Latihan Ujian
Nasional Sekolah Dasar/Ibtidaiyah tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran matematika di Kecamatan Klirong. Bentuk soal yang dianalisis
adalah pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 butir soal
dalam Soal Latihan Ujian Nasional memiliki tingkat kesukaran sukar
sejumlah 4 butir soal (10%), sedang sejumlah 27 butir soal (67.5%), dan
mudah sejumlah 9 butir soal (22.5%). Daya pembeda jelek berjumlah 10
butir soal (25%), cukup berjumlah 17 butir soal (42.5%), baik berjumlah
13 butir soal (32.5%), dan tidak ada butir soal yang berdaya beda baik
sekali. Pengecoh kurang baik berjumlah 5 butir soal (12,5%), dan
pengecoh tidak baik berjumlah 1 butir soal (2,5%). Validitas soal sebelum
analisis adalah 0,793952, dan setelah analisis adalah 0,761866 terbukti
valid. Reliabilitas soal sebelum analisis adalah 0,876807, dan setelah
analisis adalah 0,8644839 terbukti reliabel. Keseluruhan soal latihan Ujian
Nasional Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran matematika
yang dibuat oleh UPT Dinas DIKPORA Kecamatan Klirong termasuk soal
yang baik.
Ketiga, Sofiyah, Susanto dan Setiawati (2005) melakukan penelitian
yang berjudul “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Siswa Kelas V
SD”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses
pengembangan paket tes dan memperoleh hasil pengembangan paket tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika berdasarkan revisi
Taksonomi Bloom pada siswa kelas V SD. Tes yang dikembangkan
berbentuk uraian yang terdiri dari paket A dan B dengan masing-masing
terdiri dari 3 butir soal uraian dan setiap butir soal terdapat 3 pertanyaan
dengan level yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan 2 pertanyaan
mempunyai validitas sangat tinggi, 3 pertanyaan memiliki validitas tinggi
dan 4 pertanyaan memiliki validitas cukup. Dari 9 pertanyaan terdapat 5
pertanyaan dengan tingkat kesukaran sukar, 4 pertanyaan dengan tingkat
kesukaran sedang dan tidak ada pertanyaan dengan tingkat kesukaran
mudah. Hasil analisis daya pembeda menunjukkan ada 4 pertanyaan
dengan interpretasi daya jelek, 4 pertanyaan dengan interpretasi cukup dan
1 pertanyaan dengan interpretasi baik. Berdasarkan hasil validasi dan
analisis ujicoba, secara umum paket tes yang dikembangkan telah sesuai
dengan level berpikir tingkat tinggi dan memenuhi kriteria tes yang baik
yaitu valid dan reliabel.
Dalam penelitian relevan yang pertama membahas mengenai
pengembangan tes matematika berbentuk uraian menggunakan tektik part-
whole yang diujikan pada siswa kelas IV se-kecamatan Gianyar dimana
hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dalam hal
pengembangan tes hasil belajar matematika. Kebaruan dalam penelitian
yang dilakukan peneliti adalah tes matematika yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
berbentuk pilihan ganda. Dalam penelitian relevan kedua membahas
mengenai analisis butir soal pada mata pelajaran matematika dimana hal
tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu
menganalisis tes hasil belajar matematika yang telah dikembangkan.
Kebaruan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah melakukan
analisis butir soal menggunakan TAP (Test Analysis Program). Dalam
penelitian relevan ketiga membahans mengenai pengembangan tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika berdasarkan revisi
taksonomi Bloom dimana hal tersebut juga relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika
berdasarkan revisi taksonomi Bloom. Berdasarkan ketiga penelitian di
atas, peneliti ingin membuat produk tes hasil belajar matematika untuk
kelas IV Sekolah Dasar yang memiliki kualitas tes yang baik serta belum
banyak digunakan. Peneliti menjadikan ketiga penelitian di atas sebagai
acuan dalam melakukan penelitian pengembangan dengan judul
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan
Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Literature Map dari ketiga penelitian di
atas dapat dilihat pada gambar berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 2. 1 Literature Map Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
Melakukan evaluasi pembelajaran merupakan salah satu tugas guru
dalam pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran umumnya
dilakukan melalui tes. Tes merupakan suatu prosedur yang spesifik dan
sistematis untuk pengukuran dan penilaian dalam bidang pendidikan yang
dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori.
Tujuan dilaksanakannya tes adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa, mengidentifikasi kesulitan belajar siswa, dan membantu guru dalam
mengelompokkan siswa. Dalam bidang pendidikan, pelaksanaan tes untuk
mengukur hasil belajar siswa disebut sebagai tes hasil belajar. Selain untuk
mengukur hasil belajar siswa, tes hasil belajar juga digunakan untuk
mengetahui kesiapan dan kesulitan peserta didik dalam belajar serta untuk
Siti Sofiyah, Susanto dan
Susi Setiawati (2005)
“Pengembangan Tes
Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi
Matematika
Berdasarkan Revisi
Taksonomi Bloom pada
Siswa Kelas V SD”
Komang Henny Bayuni, I
Made Candiasa dan I Wayan
Koyan (2013)
“Pengembangan Tes
Matematika dengan Teknik
Part-Whole pada Siswa SD
Kelas IV Se-Kecamatan
Gianyar”
Budiyomo Ati Zahro (2016)
“Analisis Butir Soal Latihan
Ujian Nasional Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran
Matematika”
Melati, Elizabeth Vania (2017)
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan
Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk
Siswa kelas IV Sekolah Dasar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
perbaikan pendidikan. Tes hasil belajar dibedakan menjadi dua bentuk
yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes subjektif adalah tes dimana butir
soalnya berbentuk pertanyaan atau perintah yang jawabannya berupa
ekspresi pikiran siswa dalam bentuk uraian. Tes objektif adalah bentuk tes
yang terdiri dari butir soal yang dijawab dengan cara memilih satu
jawaban paling benar dari kemungkinan jawaban yang disediakan. Tes
hasil belajar yang berkualitas adalah tes yang valid, reliabel, dan memiliki
karakteristik butir soal yang baik. Karakteristik butir soal meliputi daya
beda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Untuk menghasilkan tes
hasil belajar yang berkualitas maka dalam penyusunannya perlu
memperhatikan pedoman penyusunan yang disesuaikan dengan macam tes
hasil belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD, realitas yang terjadi di
lapangan adalah beberapa guru tidak memperhatikan pedoman penyusunan
tes hasil belajar yang baik dan benar. Guru juga mengalami kesulitan
dalam membuat soal matematika materi pembulatan dan penaksiran serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang yang soalnya bervariasi. Dalam
menyusun tes hasil belajar, terkadang guru mengambil soal-soal dari
referensi atau sumber yang dimiliki guru. Hal tersebut tentu saja akan
berpengaruh terhadap kualitas soal yang akan diberikan karena soal-soal
yang diambil dari referensi atau sumber tersebut belum tentu bisa
mengukur kemampuan kognitif siswa. Tes yang baik adalah tes yang
mampu mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur. Ada berbagai
macam bentuk tes hasil belajar dan salah satunya adalah pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tes pilihan ganda adalah suatu tes yang terdiri dari stem yang berupa
kalimat pertanyaan atau pernyataan tidak selesai dan untuk
melengkapinya para peserta tes diminta untuk memilih satu dari empat
sampai lima option yang disediakan. Melalui tes bentuk pilihan ganda,
guru dapat memuat informasi lebih banyak dalam satu set soal pilihan
ganda. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, peneliti menjadikannya
sebagai acuan untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika bentuk
pilihan ganda untuk kelas IV SD materi pembulatan dan penaksiran serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang. Tes hasil belajar ini
dikembangkan dengan mengacu pada taraf kognitif dari taksonomi Bloom
yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan
mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Berpikir
Evaluasi
Tes Hasil Belajar
mengukur hasil belajar siswa,
mengetahui kesiapan dan
kesulitan peserta didik dalam
belajar serta untuk perbaikan
pendidikan
Valid, Reliabel dan
memiliki karakteristik
butir soal (Daya Pembeda,
Tingkat Kesukaran dan
Pengeoh) yang baik.
Tes Obyektif dan
Tes Subyektif.
Tujuan Kualitas Tes Jenis Tes
Guru belum mengikuti prosedur pembuatan tes dan kebutuhan guru akan contoh tes
hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan
masalah yang melibatkan uang yang valid dan reliabel serta diketahui karakteristik
butir soalnya yang meliputi daya beda, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang
berkualitas baik.
Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika
Materi Pembulatan Dan Penaksiran Serta
Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang
Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Masalah
Solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika dengan
materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang
melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD?
2. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika dengan materi
pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?
3. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika dengan materi
pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?
4. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika dengan materi
pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?
5. Bagaimana tingkat kesukaran tes hasil matematika belajar dengan
materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang
melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba
empiris?
6. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika dengan
materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang
melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba
empiris?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini akan membahas enam hal yaitu jenis penelitian, setting
penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Borg dan
Gall (dalam Setyosari 2013: 222) mengungkapkan pengertian penelitian
pengembangan sebagai suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk pendidikan. Sukmadinata (2008:164)
mengungkapkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat
dipertanggungjawabkan. Puslitjaknov-Balitbang Depdiknas (dalam Arifin
2011: 127) menambahkan bahwa metode penelitian dan pengembangan
memuat tiga komponen utama yaitu (a) model pengembangan, (b)
prosedur pengembangan, dan (c) uji-coba produk. Peneliti memilih jenis
penelitian ini karena peneliti akan mengembangkan tes hasil belajar
matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah
yang melibatkan uang pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Borg dan Gall
(dalam Sugiyono: 408-426) mengemukakan beberapa langkah dalam
penelitian dan pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain,
(6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi
produk, (10) produksi masal. Berikut pemaparan langkah-langkah
penelitian dan pengembangan dengan gambar dan penjelasannya:
Gambar 3. 1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and
Gall
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Potensi dan Masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. Sementara itu, masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi
dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus
ditunjukkan dengan data yang empirik yang tidak harus dicari
sendiri. Data tentang potensi dan masalah bisa didapat berdasarkan
laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan
dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2. Mengumpulkan Informasi
Pengumpulan informasi digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah yang ditemukan. Metode yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi disesuaikan dengan permasalahan dan
ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
3. Desain Produk
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah
berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya.
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui
penelitian dan pengembangan diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keektifan
produk yang baru. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang.
5. Perbaikan Desain
Setelah melalui tahap desain produk dan validasi desain maka akan
diketahui kelemahan produknya. Peneliti kemudian mencoba untuk
mengurangi kelemahan produknya dengan cara memperbaiki
desain.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah divalidasi dan direvisi.
Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen untuk
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah uji coba produk.
7. Revisi Produk
Dalam revisi produk, peneliti memperbaiki kelemahan yang
muncul ketika uji coba produk yang dibuatnya.
8. Uji Coba Pemakaian
Produk baru yang sudah berhasil diujicobakan dan sudah direvisi
kemudian diterapkan dalam lingkup yang lebih luas. Dalam
operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan
atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian lingkup yang
lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
10. Pembuatan Produk Masal
Bila produk telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian
maka produk tersebut dapat diproduksi secara masal.
B. Setting Penelitian
Pada setting penelitian ini membahas empat hal yaitu tempat
penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta.
Sekolah tersebut terletak di Jalan Kemakmuran No.5 Klitren,
Gondokusuman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama tujuh bulan. Dimulai dari bulan
Juli 2016 sampai Januari 2017.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas IV A, IV B dan IV C semester I
tahun ajaran 2016/2017 di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta.
Jumlah siswa kelas IV A, B dan C adalah 60 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika
pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang
melibatkan uang pada siswa kelas IV sekolah dasar yang sudah teruji
validitas, reliabilitas dan telah dianalisis setiap butir soalnya (tingkat
kesukaran, daya beda dan analisis pengecoh) serta kisi-kisi soal.
C. Prosedur Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan tes hasil belajar matematika materi
pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, peneliti memodifikasi langkah-
langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam
Sugiyono 2015: 408-427) menjadi 7 langkah. Hal tersebut dilakukan
karena langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall
dapat dimodifikasi dan disederhanakan menurut kebutuhan peneliti tanpa
mengurangi kualitas produk karena telah melalui tahap validasi desain dan
uji coba. Ketujuh langkah penelitian dan pengembangan tersebut yaitu (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi
desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Berikut
adalah bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 3. 2 Langkah-Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dimulai dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan
masalah dalam penelitian ini ditemukan berdasarkan hasil
wawancara dengan dua guru kelas IV SD. Peneliti melakukan
wawancara dengan guru kelas IV A dan IV B di SD Karitas
Nandan. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tingkat kebutuhan tes hasil belajar pada materi pembulatan dan
penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar yang masih kurang. Wawancara
tersebut juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru
membuat soal tes sendiri untuk menguji kemampuan siswa dalam
ranah kognitif. Potensi dari wawancara yang dilakukan oleh
peneliti adalah mengembangkan tes hasil belajar matematika
materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang
melibatkan uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
2. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan wawancara,
kuesioner dan tes. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV SD
Karitas Nandan pada tanggal 28 Juli 2016. Selain menggunakan
wawancara dalam pengumpulan data, peneliti juga menggunakan
kuesioner untuk menguji kelayakan produk tes hasil belajar
matematika. Lembar kuesioner diberikan kepada dua ahli
matematika dan tiga guru kelas IV SD. Pengumpulan data juga
dilakukan dengan melakukan uji coba produk pada siswa kelas IV
A, B dan C SDN Bhayangkara.
3. Desain Produk
Desain produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah tes hasil
belajar matematika pada materi pembulatan dan penaksiran serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang. Langkah awal yang
dilakukan oleh peneliti adalah menentukan Standar Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran matematika kelas IV
semester ganjil. Langkah selanjutnya adalah peneliti menyusun
indikator yang mengacu pada tingkatan ranah kognitif mulai dari
mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi
hingga mencipta. Setelah menyusun indikator, peneliti membuat
kisi-kisi soal berdasarkan indikator yang telah disusun. Peneliti
kemudian membuat soal tes hasil belajar matematika sebanyak 60
butir soal berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat. Soal yang
dibuat dibagi menjadi dua tipe yaitu soal tipe A dan soal tipe B
dimana masing-masing tipe soal terdiri dari 30 soal pilihan ganda.
4. Validasi Desain
Validasi desain tes hasil belajar yang disusun oleh peneliti
dilakukan oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas. Validasi
desain dilakukan untuk mendapatkan saran dan masukan serta
untuk mengetahui kesalahan yang terdapat pada tes hasil belajar
yang telah disusun. Hasil dari validasi ahli matematika dan guru
kelas tersebut digunakan untuk memperbaiki desain produk yang
dibuat peneliti.
5. Perbaikan Desain
Perbaikan desain dilakukan setelah melalui tahap validasi desain.
Peneliti melakukan perbaikan desain berdasarkan saran dan
masukan dari para validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. Uji Coba Produk
Produk yang telah diperbaiki berdasarkan saran dan masukan dari
para validator kemudian diujicobakan. Produk dipisahkan menjadi
dua tipe soal yaitu soal tipe A dan soal tipe B. Uji coba dilakukan
di SDN Bhayangkara pada tanggal 9 Desember 2016. Siswa yang
mengikuti tes uji coba produk sejumlah 60 siswa yang terdiri dari
siswa kelas IV A, B , dan C.
7. Revisi Produk
Soal yang telah diujicobakan kemudian dianalisis untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran
dan analisis pengecoh. Revisi produk ini dilakukan berdasarkan
analisis hasil uji coba yang dilakukan peneliti.
Setelah tahap revisi produk dilaksanakan, peneliti menggabungkan
soal berkualitas baik dari tipe A dan tipe B. Soal yang telah
digabungkan tersebut kemudian disusun menjadi sebuah prototipe
tes hasil belajar matematika.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Yusuf (2015: 108) mengungkapkan bahwa wawancara adalah
proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan yang
diwawancarai (interviewee) secara langsung; atau dapat juga dikatakan
sebagai proses percakapan tatap muka antara interviewer dan
interviewee dimana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dinilai dan telah dirancang sebelumnya. Yusuf (2015: 109-110)
membedakan wawancara menjadi 3 jenis yaitu wawancara terencana-
terstruktur; wawancara tidak terstruktur; dan wawancara bebas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terencana-
terstruktur karena peneliti terlebih dahulu merinci pertanyaan-
pertanyaan yang akan diajukan berdasarkan kisi-kisi pedoman
wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD
Karitas Nandan pada bulan Juli ketika melaksanakan PPL (Program
Pengalaman Lingkungan). Wawancara ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh informasi mengenai jenis tes yang digunakan oleh
guru, mengetahui sejauh mana langkah pengembangan tes yang dibuat
oleh guru serta memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan
terkait dengan desain produk yang dirancang oleh peneliti yaitu tes
hasil belajar matematika untuk kelas IV SD.
2. Kuesioner
Sugiyono (2015: 199) mengemukakan bahwa kuesioner adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui
kelayakan produk tes hasil belajar matematika. Peneliti memberikan
desain produk dan lembar kuesioner kepada dua ahli matematika dan
tiga guru SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Tes
Tes adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk
pengukuran dan penilaian dalam bidang pendidikan yang dapat
digambarkan dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori. Teknik
pengumpulan data tes dilakukan dengan melakukan uji coba produk
tes hasil belajar matematika kepada siswa kelas IV di SD Negeri
Bhayangkara Yogyakarta. Tes berbentuk pilihan ganda terdiri dari dua
tipe soal yaitu soal tipe A dan soal tipe B. Setiap tipe soal terdiri dari
30 butir soal. Tes diikuti oleh 60 siswa. Hasil dari tes tersebut akan
dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda,
tingkat kesukaran dan analisis pengecoh.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2015: 156) mengemukakan bahwa instrumen penelitian
merupakan alat untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan
data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan guru kelas IV dan
komentar ahli matematika serta guru kelas IV SD dalam validasi
desain produk. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai jenis tes yang digunakan oleh guru, mengetahui sejauh mana
langkah pengembangan tes yang dibuat oleh guru serta memperoleh
informasi mengenai analisis kebutuhan terkait dengan desain produk
yang dirancang oleh peneliti. Sebelum melakukan wawancara, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
membuat pedoman wawancara. Kisi-kisi pedoman wawancara dengan
guru kelas IV sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Tes Hasil
Belajar
No Indikator Pertanyaan Nomor
item
1 Pemahaman
evaluasi
pembelajaran
Menurut guru apa fungsi
evaluasi pembelajaran?
1
Berapa kali guru melakukan
evaluasi pembelajaran dalam
satu semester?
2
2 Proses
pembuatan
soal
Apakah guru membuat sendiri
soal evaluasi untuk mata
pelajaran matematika atau
mengambil dari LKS?
3
Langkah-langkah apa yang guru
lakukan untuk membuat soal?
4
Bentuk soal apa saja yang
pernah guru buat?
5
Apa kesulitan yang guru temui
saat membuat soal?
8
Apakah guru tahu, soal seperti
apa yang dapat dikatakan baik?
16
3 Efektivitas
soal
Dalam pembuatan soal evaluasi
khususnya pilihan ganda apakah
guru memperhatikan
karakteristik butir soal (tingkat
kesukaran, daya pembeda dan
analisis pengecoh)?
9
Bagaimana tingkat kesukaran
soal yang telah dibuat?
10
Tingkat kesukaran soal
berdasarkan apa?
11
Apakah pengecoh dalam soal
berfungsi?
12
Apakah soal yang guru buat
sudah diketahui validitas dan
reliabilitasnya?
13
Bagaimana cara guru menguji
validitas dan reliabilitas soal?
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4 Tindak lanjut
soal
Apakah soal-soal yang sudah
ibu buat ada tindak lanjutnya?
15
Apakah guru memerlukan
prototype (kumpulan soal yang
sudah baik dan dibukukan)
bentuk tes pilihan ganda yang
sudah dikatakan baik?
19
5 Sesuai
dengan
kemampuan
siswa
Apakah soal yang dibuat sudah
relevan dengan kehidupan siswa
sehari-hari?
17
Materi apa yang sulit yang
dianggap sulit oleh siswa?
18
6 Sesuai
dengan
tingkatan
kognitf
Apakah guru dalam membuat
soal tes hasil belajar sudah
menerapkan ranah kognitif
toksonomi Bloom yaitu
mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis,
menilai dan mencipta?
6
Jika sudah menerapkan, sudah
sampai ranah kognitif mana?
Apakah bisa ditingkatkan lagi?
7
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa kuesioner validasi
produk oleh ahli matematika dan guru serta instrumen tes yang
diujicobakan pada siswa.
a. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengetahui kualitas produk tes
hasil belajar matematika yang dikembangkan oleh peneliti.
Kuesioner yang digunakan oleh peneliti berupa lembaran
validasi produk tes hasil belajar matematika. Lembar kuesioner
terdiri dari 17 pernyataan yang telah disusun berdasarkan 3
aspek yaitu kesesuaian soal dengan SK dan KD, bentuk soal
dan penggunaan bahasa. Kuesioner ini diberikan pada 2 ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
matematika dan 3 guru SD. Pernyataan dalam kuesioner
validasi disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi oleh Ahli dan Guru
No Indikator Pernyataan No.
Item
1 Kesesuaian soal
dengan SK dan
KD
Kesesuaian setiap butir soal
dengan SK dan KD
1
Kesesuaian setiap butir soal
dengan indikator
2
Kesesuaian setiap butir soal
dengan materi
3
2
Bentuk soal
Instruksi soal jelas dan
mudah dipahami
4
Soal disajikan secara
sistematis , runtut dan alur
logika berpikir sudah sesuai
dengan urutan sub materi
yang disampaikan
8
Tingkat kesukaran soal sesuai
dengan perkembangan siswa
9
Setiap butir soal terdapat satu
jawaban yang benar atau
yang paling benar
10
Penyusunan alternatif
jawaban soal berdasarkan
urutan besarnya angka dan
alfabet
11
Setiap opsi pada pilihan
jawaban panjang dan
pendeknya jawaban sama
atau seragam.
12
Pengecoh dalam alternatif
jawaban tidak terlalu tampak
13
Pilihan jawaban tidak
memungkinkan siswa
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
menebak langsung
Waktu yang ditetapkan untuk
mengerjakan soal sesuai
dengan soal pilihan ganda.
15
Soal yang dibuat relevan
dengan kehidupan sehari-
hari.
16
3
Penggunaan
bahasa
Kalimat pokok dalam butir
soal menghindari penggunaan
bentuk negatif
5
Penyusunan kalimat soal
sudah menggunakan susunan
kalimat yang benar dan sesuai
dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
6
Kalimat soal menghindari
pengulangan kata
7
Kalimat soal mudah
dipahami.
17
b. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa tes hasil belajar
matematika bentuk pilihan ganda pada materi pembulatan dan
penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang
pada siswa kelas IV SD. Jumlah butir soal dalam tes hasil
belajar yang peneliti buat adalah 60 soal yang dibagi ke dalam
2 tipe soal. Masing-masing tipe soal berisi 30 butir soal.
Berikut adalah kisi-kisi tes hasil belajar yang disusun oleh
peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3. 3 Indikator Soal Tes Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator Aspek
berpikir
yang
diukur
Nomor soal
pada
Set A dan
Set B
Memahami
dan
mengguna-
skan sifat-
sifat operasi
hitung
bilangan
dalam
pemecahan
masalah
1.5
Melakukan
penaksiran
dan
pembulatan
1.5.1
Mengidentifikasi
nilai tempat
bilangan
Mengingat 1, 2
1.5.2 Membedakan
antara taksiran
atas, taksiran
bawah dan taksiran
terbaik
Memahami
3, 4
1.5.3 Menghitung
pembulatan
bilangan sederhana
Mengapli-
kasi
5, 6
1.5.4 Mengurutkan
hasil pembulatan
bilangan
11, 12
1.5.5 Menentukan
hasil penaksiran
dua bilangan
dengan
menggunakan
taksiran atas,
taksiran bawah
atau taksiran
terbaik
13, 14
1.5.6 Menganalisis
pembulatan
bilangan sederhana
Mengana-
lisis
15, 16
1.5.7 Menemukan
jawaban dari soal
cerita yang
berkaitan dengan
penaksiran
17, 18
1.5.8
Membandingkan
hasil penaksiran
dua bilangan
Mengeva-
luasi
23, 24
1.5.9
mengkombinasikan
pembulatan dan
penaksiran
bilangan dalam
Mencipta 25, 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
operasi hitung
1.6
Memecahkan
masalah
yang
melibatkan
uang
1.6.1 Menuliskan
nilai mata uang
rupiah
Mengingat 7, 8
1.6.2
Membandingkan
besar nilai mata
uang
Memahami 9, 10
1.6.3 Menentukan
nilai tukar suatu
mata uang dengan
mata uang yang
lebih kecil nilainya
Mengapli-
kasi
19, 20
1.6.4 Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
harga sekumpulan
barang
Mengana-
lisis
21, 22
1.6.5 memutuskan
jawaban masalah
yang berhubungan
dengan uang
dengan
menggunakan
penaksiran
Mengeva-
luasi
27, 28
1.6.6 Menyusun
daftar barang
dengan nominal
tertentu
Mencipta 29, 30
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2015: 335) mengungkapkan bahwa analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam ketegori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
yang digunakan oleh peneliti berdasarkan data yang digunakan adalah data
kualitatif dan kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara
dengan guru kelas IV. Selain itu, data kualitatif juga diperoleh dari
hasil validasi produk yang berupa saran serta masukan yang diberikan
dua ahli matematika dan tiga guru. Peneliti melakukan analisis data
kualitatif dengan menyimpulkan data yang telah diperoleh dari
wawancara dengan guru dan saran serta masukan dari ahli matematika
dan guru.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner
penilaian validasi desain produk dan analisis butir soal yang mencakup
tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh. Peneliti melakukan
analisis butir soal menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program)
(version 14.7.4).
Teknik analisis data dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
a. Kuesioner
Analisis data pada kuesioner didapat dari hasil validasi produk
oleh dua ahli matematika dan tiga guru SD. Kuesioner yang
digunakan tersusun atas 17 pernyataan. Peneliti menggunakan
rentang skor berdasarkan skala likert yaitu dengan menggunakan
model empat pilihan dengan rentang skor 1-4. Hasil validasi ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan guru kemudian dianalisis dan dikategorikan ke dalam tabel
berikut (Widoyoko, 2015: 69).
Tabel 3. 4 Klasifikasi Hasil Validasi Ahli Menggunakan Skala 4
Menurut Widoyoko
Skor akhir Klasifikasi
3.25 < M ≤ 4.00 Sangat baik
2.50 < M ≤ 3.25 Baik
1.75 < M ≤ 2.50 Kurang Baik
1.00 < M ≤ 1.75 Tidak Baik
Keterangan :
M = rerata skor pada aspek yang dinilai
Hasil skor yang diperoleh kemudian dijadikan acuan dalam
memberikan kesimpulan mengenai kelayakan tes hasil belajar untuk
diujicobakan atau tidak. Peneliti menyediakan 4 pilihan kesimpulan
yaitu (1) tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan (2) kurang
layak untuk digunakan/uji coba lapangan (3) layak untuk
digunakan/uji coba lapangan dengan perbaikan sesuai saran (4)
layak untuk digunakan/ujicoba lapangan. Penetapan kesimpulan
diambil berdasarkan dengan skor akhir dan klasifikasi yang
diperoleh. Jika perolehan skor akhir 1.00 < M ≤ 1.75 dan termasuk
ke dalam klasifikasi tidak baik maka kesimpulan yang diberikan
adalah tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan. Perolehan
skor akhir 1.75 < M ≤ 2.50 dan termasuk ke dalam klasifikasi
kurang baik maka kesimpulan yang diberikan adalah kurang layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
untuk digunakan/uji coba lapangan. Perolehan skor akhir 2.50 < M
≤ 3.25 dan termasuk ke dalam klasifikasi baik maka kesimpulan
yang diberikan adalah layak untuk digunakan/uji coba lapangan
dengan perbaikan sesuai saran. Perolehan skor akhir 3.25 < M ≤
4.00 dan termasuk ke dalam klasifikasi sangat baik maka
kesimpulan yang diberikan adalah layak untuk digunakan/ujicoba
lapangan.
b. Analisis Butir Soal
Data kuantitatif dari hasil uji coba tes dianalisis dengan
menggunakan bantuan aplikasi Test Analysis Program (TAP)
version 14.7.4.
1) Validitas
Suatu tes dikatakan memiliki validitas bila hasilnya sesuai
dengan maksud dilakukannya tes. Hasil dari suatu tes
merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau
keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur. Dengan demikian,
alat ukur yang valid untuk tujuan tertentu ialah alat ukur yang
mampu mengukur apa yang hendak diukur (Hamzah, 2014:
216). Yusuf (2015: 70) mengemukakan bahwa tinggi
rendahnya validitas soal secara keseluruhan berhubungan erat
dengan validitas tiap butir soal tersebut.
Teknik untuk menganalisis tingkat validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi biserial. Rumus
korelasi biserial adalah sebagai berikut (Arikunto 2005: 79) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Ypbi = 𝑀𝑝−𝑀1
𝑆𝑡√
𝑝
𝑞
Keterangan:
Ypbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor pada tes dari peserta tes yang
memiliki jawaban benar
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
(p=𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎)
q = proporsi siswa yang menjawab salah
(q= 1-p)
Jihad&Haris (2012: 180) mengklasifikasikan tingkatan
validitas menjadi lima yaitu:
Tabel 3. 5 Kriteria Validitas
No. Rentang Nilai Kategori
1 0,80 < sampai ≤ 1,00 Sangat Tinggi
2 0,60 < sampai ≤ 0,80 Tinggi
3 0,40 < sampai ≤ 0,60 Cukup
4 0,20 < sampai ≤ 0,40 Rendah
5 r < sampai ≤ 0,20 Sangat Rendah
Hasil analisis validitas pada penelitian ini dapat diihat
melalui hasil point biserial pada TAP. Point biserial atau
korelasi point biserial adalah korelasi product moment yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
diterapkan pada data, dimana variabel-variabel yang
dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain.
Item yang dapat dikatakan valid adalah item yang
mempunyai nilai rhitung > rtabel dengan atas dasar taraf
signifikansi yang digunakan sebesar 5% atau 0.05 (Sugiyono,
2010: 257). Berdasarkan tabel signifikansi, rtabel atas dasar
signifikasi 5% untuk n=30 adalah 0.360. Soal dikatakan valid
jika nilai itemnya mencapai minimal 0.360. Hasil analisis
validitas menggunakan teknik point bisserial pada TAP (Test
Analysis Program) dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3. 3 Hasil validitas pada TAP (Test Analysis Program)
Hasil point biserial menunjukkan besarnya tingkat validitas
setiap butir soal. Point biserial kemudian dibandingkan dengan
rtabel yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 0.36. Jika point
biserial butir soal menunjukkan hasil > 0.36 maka butir soal
tersebut dikatakan valid.
validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2) Reliabilitas
Yusuf (2015: 74) mengemukakan bahwa suatu alat ukur
dikatan reliabel apabila alat ukur itu diujikan kepada objek atau
subjek yang sama secara berulang-ulang, hasilnya akan tetap
sama, konsisten, stabil atau relatif sama. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode belah dua atau Split-half Method
untuk melakukan uji reliabilitas. Peneliti menggunakan metode
ini karena tes hasil belajar hanya diujicobakan satu kali. Uji
reliabilitas belah dua dilakukan dengan cara membelah atas
pembelahan ganjil-genap. Pembagian ganjil-genap ini
dilakukan oleh peneliti karena dalam pembagian tingkat
kesukaran soal lebih merata. Langkah pertama menggunakan
rumus product moment dengan angka kasar menurut Arikunto
(2013: 213) sebagai berikut:
rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑁 ∑𝑌2−(∑𝑌)2}
keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y dua variabel
yang dikorelasikan.
Langkah kedua menggunakan formula Spearman-Brown
sebagai berikut (Arikunto, 2013: 223-224):
r11 = 2𝑟
1
2
1
2
( 1+𝑟1
2
1
2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
keterangan:
r1/2 ½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefisien realibilitas yang sudah
disesuaikan
Guilford (dalam Jihad dan Haris, 2012:181)
mengemukakan bahwa interpretasi reliabilitas dibagi menjadi 5
yaitu:
Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
r11 ≤ 0.20 Sangat rendah
0.20 < r11 ≤ 0.40 Rendah
0.40 < r11 ≤ 0.70 Sedang
0.70 < r11 ≤ 0.90 Tinggi
0.90 < r11 ≤ 1.00 Sangat tinggi
Hasil reliabilitas yang dianalisis menggunakan TAP (Test
Analysis Program) kemudian dianalisis menggunakan tabel 3.6
kriteria reliabilitas. Berdasarkan kriteria reliabilitas pada tabel
3.6 maka peneliti menetapkan kualifikasi sedang dengan
koefisien korelasi 0.40 < r11 ≤ 0.70, tinggi dengan koefisien
korelasi 0.70 < r11 ≤ 0.90 dan sangat tinggi dengan koefisien
korelasi 0.90 < r11 ≤ 1.00 untuk menyatakan reliabilitas produk.
Hasil analisis reliabilitas pada TAP (Test Analysis
Program) dapat dilihat pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 3. 4 Hasil uji reliabilitas pada TAP (Test Analysis
Program)
Hasil analisis reliabilitas pada TAP (Test Analysis
Program) kemudian dibandingkan dengan tabel 3.6 untuk
menentukan kriteria reliabilitas.
3) Daya Pembeda
Widoyoko (2014: 136) mengemukakan daya beda butir soal
adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal
membedakan antara peserta tes yang pandai (kelompok atas)
dengan peserta tes yang kurang pandai (kelompok bawah)
diantara peserta tes. Waridjan (1991: 386) menambahkan
bahwa daya pembeda soal tes hasil belajar dapat direntang ke
dalam jenjang-jenjang daya pembeda, mulai dari jenjang
berdaya pembeda maksimum negatif (-1) dimana soal dapat
dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta tes berprestasi
belajar rendah namun tidak dapat dikerjakan dengan benar oleh
seluruh peserta tes berprestasi belajar tinggi; jenjang tidak
Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
berdaya pembeda (0) dimana suatu soal dapat dikerjakan
dengan benar baik semua peserta tes berprestasi rendah
maupun semua peserta berprestasi tinggi; sampai dengan
jenjang berdaya pembeda maksimum positif (+1). Dalam daya
pembeda mengenal tanda negatif (-) yang digunakan jika soal
“terbalik” menunjukkan kualitas peserta tes. Terbalik
maksudnya adalah soal yang berdaya beda negatif dianggap
sulit oleh siswa yang pandai dan dianggap mudah oleh siswa
yang kurang pandai.
Berikut adalah rumus untuk menghitung indeks daya beda
menurut Widoyoko:
D = 𝐵𝑎−𝐵𝑏
1
2 𝑁
Keterangan:
D = daya beda
Ba = jumlah jawaban benar kelompok atas
Bb = jumlah jawaban benar kelompok bawah
N = jumlah peserta tes dalam kelompok atas
dan bawah
Widoyoko (2014: 137 ) mengklasifikasi daya pembeda
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0.00 – 0.20 Tidak baik, dibuang atau diganti
0.21 – 0.30 Kurang baik, perlu pembahasan dan revisi
0.31 – 0.40 Cukup baik, dapat digunakan dengan revisi
0.41 – 1.00 Sangat baik, dapat digunakan
Berdasarkan kriteria daya pembeda tersebut, peneliti
menetapkan kriteria cukup baik yang berkisar 0.31 – 0.40 dan
kriteria sangat baik yang berkisar 0.41 – 1.00 untuk
menyatakan soal dapat membedakan kelompok atas dan
kelompok bawah.
Daya pembeda pada analisis TAP (Test Analysis Program)
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3. 5 Hasil uji daya pembeda pada TAP (Test
Analysis Program)
Discrimination Index pada TAP (Test Analysis Program)
menunjukkan besarnya indeks daya pembeda setiap soal.
Daya Beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Besarnya discrimination index kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan tabel 3.7 dan ketetapan kriteria daya
pembeda yang telah ditetapkan peneliti untuk menyatakan butir
soal mampu membedakan siswa kelompok atas dengan siswa
kelompok bawah.
4) Tingkat Kesukaran
Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa soal yang
baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan bila soal
dibuat terlalu sukar maka akan menyebabkan siswa menjadi
putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauannya (Arikunto 2012: 222). Widoyoko
(2015: 132) mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan adalah
proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu
butir soal. Angka yang menunjukkan sulit atau mudahnya suatu
butir soal dinamakan dengan indeks kesukaran yang
dilambangkan dengan p (proportion correct). Tingkat kesulitan
butir soal berkisar antara 0.0 yang berarti tidak ada satu pun
peserta tes yang dapat menjawab dengan benar butir soal
tersebut sampa dengan 1.0 yang berarti semua peserta tes dapat
menjawab dengan benar butir soal itu.
Berikut adalah rumus untuk menghitung indeks kesukaran
menurut Arikunto (2005: 208) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
P = 𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan
betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut adalah kualifikasi indeks kesukaran menurut
Arikunto (2005: 210).
Tabel 3. 8 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Koefisien korelasi Kualifikasi
0.00 – 0.30 Sukar
0.31 – 0.70 Sedang
0.71 – 1.00 Mudah
Berdasarkan tabel 3.8 di atas maka dapat diketahui bahwa
soal termasuk ke dalam kategori sukar bila memiliki indeks
kesukaran 0.00 – 0.30, soal termasuk ke dalam kategori sedang
bila memiliki indeks kesukaran 0.31 – 0.70 dan soal termasuk
ke dalam ketegori mudah bila memiliki indeks kesukaran 0.71
– 1.00. Berdasarkan proporsi mudah-sedang-sukar yang baik
menurut Widoyoko (2014: 136) yaitu 25% mudah, 50% sedang
dan 25% sukar maka tingkat kesukaran pada tes hasil belajar
yang disusun oleh peneliti diharapkan dapat sesuai dengan
kurva normal yaitu 25% mudah, 50% sedang dan 25% sukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Hasil analisis tingkat kesukaran pada TAP (Test Analysis
Program) dapat dilihat dapa gambar berikut:
Gambar 3. 6 Hasil tingkat kesukaran pada TAP (Test
Analysis Program)
Item difficulty pada TAP (Test Analysis Program) berisi
tentang angka bentuk desimal yang menunjukkan tingkat
kesukaran setiap soal. Besarnya Item Difficulty setiap butir soal
kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.8 untuk
menyatakan soal termasuk ke dalam kategori mudah, sedang
atau sukar.
5) Analisis Pengecoh
Arikunto (2005: 220) mengemukakan bahwa suatu distraktor
(pengecoh) dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit
dipilih oleh 5% pengikut tes. Pengecoh yang tidak dipilih sama
sekali oleh peserta tes menunjukkan bahwa pengecoh itu jelek.
Sebaliknya sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan
baik apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang
Tingkat kesukaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau
kurang menguasai bahan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor 5% atau 0.05
sebagai batas minimal kriteria pengecoh yang baik. Hasil
analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis Program) dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3. 7 Hasil analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis
Program)
Pengecoh dalam hasil analisis pengecoh pada TAP (Test
Analysis Program) dikatakan berfungsi jika paling sedikit dipilih
5% peserta tes. Dalam penelitian ini, pengecoh dikatakan berfungsi
jika dipilih paling sedikit oleh 2 siswa peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan membahas mengenai langkah-langkah
pengembangan tes hasil belajar dan kualitas produk pengembangan tes
hasil belajar.
1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan
Peneliti menggunakan 7 langkah penelitian pengembangan
berdasarkan hasil modifikasi langkah-langkah penelitian dan
pengembangan oleh Borg and Gall untuk mengembangkan tes hasil
belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan
masalah yang melibatkan uang. Ketujuh langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah dalam penelitian ini ditemukan dari hasil
wawancara dengan guru kelas IV SD yang dilakukan pada tanggal
28 Juli 2016. Hasil wawancara dapat dilihat pada (lampiran 4 hal
136 - 139). Dari 19 butir pertanyaan yang diajukan, peneliti
mendapati bahwa guru sudah memiliki pengalaman dalam
membuat soal evaluasi. Dalam pembuatan soal, guru membuat soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sendiri dan terkadang mengambil dari berbagai sumber. Namun,
dalam pembuatan soal evaluasi guru belum melakukan langkah
pembuatan soal yang sesuai dengan pedoman penyusunan tes.
Kesulitan yang dialami guru dalam membuat soal adalah
menentukan angka untuk dimasukkan ke dalam soal. Guru
mempertimbangkan besarnya angka yang akan dimasukkan ke
dalam soal agar angka tidak terlalu besar sehingga menyulitkan
siswa dan juga tidak terlalu kecil yang akan memudahkan siswa
dalam menghitung. Soal yang dibuat guru belum dilakukan analisis
sehingga soal tersebut belum diketahui validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya beda dan analisis pengecoh. Guru
mengungkapkan bahwa guru membutuhkan contoh soal
matematika yang berkualitas baik untuk evaluasi pembelajaran
yang sudah valid, reliabel, memiliki daya beda, pengecoh dan
tingkat kesukaran.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara, kuesioner dan uji coba produk. Wawancara dilakukan
dengan guru kelas IV SD Karitas Nandan pada tanggal 28 Juli
2016. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru membutuhkan
pedoman atau contoh soal matematika yang sudah dikatakan valid,
reliabel, memiliki daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh.
Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk tes hasil
belajar matematika. Hasil kuesioner penilaian didapat dari 2 ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
matematika dan 3 guru kelas IV SD. Uji coba produk dilakukan di
SDN Bhayangkara pada kelas IVA, IVB dan IVC.
c. Desain Produk
Pembuatan desain produk ini diawali dengan memilih jenjang
kelas di Sekolah Dasar kemudian menentukan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Setelah menentukan Kompetensi Dasar,
peneliti menyusun indikator berdasarkan taraf kognitif Bloom.
Indikator yang telah tersusun sebanyak 15 indikator kemudian
digunakan untuk menyusun soal sebanyak 60 soal. Kemudian
peneliti membuat tabel spesifikasi desain produk. Tabel spesifikasi
dapat dilihat pada (lampiran 5 hal 140 – 156).
d. Validasi Desain
Validasi desain dilakukan dengan memberikan desain produk
awal dan lembar kuesioner kepada 2 ahli matematika dan 3 guru
kelas. Validasi desain ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan
produk sebelum diujicobakan. Hasil kuesioner validasi desain dari
para ahli dan guru dapat dilihat pada (lampiran 8 – 12 hal 175 -
189 ). Berikut adalah hasil validasi ahli dan guru:
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Nilai Validasi Desain
No Penilaian Skor Kategori
1 Ahli Matematika pertama 2.88 Baik
2 Ahli Matematika kedua 3.76 Sangat baik
3 Guru Pertama 3.18 Baik
4 Guru Kedua 3.0 Baik
5 Guru Ketiga 3.17 Baik
Total 15.99
Rata-rata 3.19 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
e. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan berdasarkan saran atau masukan dari
ahli dan guru. Saran atau masukan banyak didapat dari ahli
matematika. Berikut adalah tabel komentar yang diberikan oleh
ahli matematika beserta revisinya.
Tabel 4. 2 Komentar Ahli Matematika Beserta Revisi
Validator Komentar Revisi
Ahli
matematika
pertama
Ahli
matematika
pertama
Kalimat soal tidak
lengkap
Melengkapi kalimat soal
agar mudah dipahami
Option belum diurutkan
berdasarkan alfabeth
atau besarnya makna
Mengurutkan option
berdasarkan
alfabeth/besar
makna/panjang-pendek
kalimat
Hindari soal definisi
pada matematika
Mengubah kata dalam
soal agar tidak
memungkinkan siswa
menebak langsung
Dalam relevansi dengan
kehidupan sehari-hari,
perhatikan aspek
kebermanfaatan bagi
siswa dan kontekstual
bagi siswa
Memperbaiki
permasalahan dalam soal
agar sesuai dengan
kehidupan sehari-hari
siswa/kontekstual bagi
siswa.
Titik-titik paling akhir 4
titik atau 3 titik?
Mengganti titik-titik
paling akhir menjadi 4
titik
Beberapa soal terdapat
pengulangan kata
Menghilangkan kata
yang diulang dan kata
yang tidak berfungsi
pada soal
Perhatikan makna
kalimat
Memperjelas kalimat
soal agar mudah
dipahami
Ahli
matematika
kedua
Ada pengecoh yang
agak tampak
Memperbaiki pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Sementara itu, saran yang didapat dari guru adalah perhatikan
penulisan huruf kapital, panjang-pendeknya pilihan jawaban,
kalimat soal terlalu panjang. Revisi yang dilakukan atas saran dari
guru adalah memperhatikan penulisan huruf capital, memperbaiki
panjang-pendek option jawaban, mengubah beberapa soal ke dalam
bentuk tabel.
f. Uji Coba Produk
Peneliti melakukan uji coba produk di SDN Bhayangkara pada
hari Jumat, 9 Desember 2016. Siswa yang mengikuti tes uji coba
produk ini adalah siswa kelas IV A, B dan C. Total keseluruhan
siswa yang mengikuti uji coba produk adalah 60 siswa. Produk tes
hasil belajar matematika yang diujikan dibagi menjadi 2 tipe yaitu
tipe A dan tipe B dengan masing-masing tipe terdiri dari 30 butir
soal pilihan ganda. Soal tipe A dan tipe B dapat dilihat pada
(lampiran 6 – 7 hal 157 - 174 ). Produk dibagikan dengan urutan
A-B-A-B sesuai dengan baris tempat duduk siswa dan dikerjakan
selama 70 menit. Masing-masing siswa mendapatkan satu set soal,
satu lembar jawab dan satu kertas buram untuk menghitung.
Peneliti menggunakan Test Analysis Program (TAP) version 14.7.4
untuk mengolah data hasil uji coba. Hasil analisis uji coba produk
tes hasil belajar soal tipe A dan soal tipe B dengan menggunakan
TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat pada (lampiran 18 – 19
hal 196 - 207).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
g. Revisi Produk
Berdasarkan analisis hasil uji coba produk, terdapat pengecoh
yang tidak berfungsi. Peneliti kemudian melakukan revisi pada
pengecoh yang tidak berfungsi. Berikut adalah daftar pengecoh
yang perlu diperbaiki.
Tabel 4. 3 Pengecoh yang Perlu Diperbaiki
Tipe Soal Nomor Soal Option yang Perlu
Diperbaiki
Tipe A
1 A dan D
2 B dan D
3 A dan B
4 B dan D
5 B dan C
7 B
8 B
9 A dan B
10 A
11 D
17 A
18 C
20 D
Tipe B
1 C
2 C
3 D
6 A
7 B dan D
8 D
9 D
10 B dan C
11 D
12 B dan D
19 A
23 D
24 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Kualitas Produk Tes Hasil belajar
a. Hasil Uji Validitas
Berikut adalah hasil uji validitas pada soal tipe A dan soal tipe B
menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah dilakukan oleh
peneliti:
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A
Nomor Soal Point Biserial
(Validitas)
1 0.16
2 0.15
3 0.59
4 -0.34
5 0.48
6 0.00
7 0.01
8 0.47
9 0.45
10 0.39
11 0.49
12 0.44
13 0.09
14 0.61
15 0.58
16 0.39
17 0.48
18 0.42
19 -0.01
20 0.51
21 0.62
22 0.20
23 0.41
24 -0.45
25 0.12
26 -0.01
27 -0.24
28 -0.25
29 0.36
30 0.20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.4 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal
dan kolom point biserial. Kolom point biserial diperoleh dari hasil
analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Butir soal
pada tipe A dikatakan valid jika lebih besar dari rtabel yang telah
ditetapkan yaitu 0.36. Pada tabel 4.4 menunjukkan point biserial
tertinggi adalah 0.62 dan terendah adalah -0.45.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Tipe B
Nomor Soal Point biserial
(Validitas)
1 0.42
2 0.48
3 -0.13
4 0.04
5 0.35
6 0.38
7 0.06
8 0.02
9 0.35
10 0.13
11 0.36
12 -0.30
13 0.02
14 0.30
15 0.25
16 0.36
17 0.66
18 0.53
19 0.60
20 0.11
21 0.28
22 0.60
23 0.38
24 0.17
25 0.20
26 0.48
27 0.41
28 0.09
29 0.27
30 0.40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.5 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal
dan kolom point biserial. Kolom point biserial diperoleh dari hasil
analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Butir soal
pada tipe B dikatakan valid jika lebih besar dari rtabel yang telah
ditetapkan yaitu 0.36. Pada tabel 4.5 menunjukkan point biserial
tertinggi adalah 0.66 dan terendah adalah -0.30.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas soal tipe A dan tipe B menggunakan
penghitungan reliabilitas belah dua dengan cara membelah item
ganjil genap atau disebut Split-half Method (Odd/Even). Soal tipe
A memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.540 sedangkan soal tipe B
memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.635. Berdasarkan tabel 3.6
Kriteria Reliabilitas dapat diketahui bahwa soal tipe A dan tipe B
termasuk ke dalam kategori sedang.
c. Hasil Uji Daya Pembeda
Berikut adalah hasil analisis daya pembeda pada soal tipe A dan
tipe B dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang
telah dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A
Nomor Soal Discrimination index
(Daya Beda)
1 0.18
2 0.34
3 0.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Nomor Soal Discrimination index
(Daya Beda)
4 -0.26
5 0.23
6 0.00
7 -0.16
8 0.52
9 0.31
10 0.38
11 0.38
12 0.38
13 0.12
14 0.54
15 0.64
16 0.37
17 0.57
18 0.44
19 0.02
20 0.57
21 0.64
22 0.02
23 0.39
24 -0.31
25 0.05
26 0.05
27 -0.11
28 -0.24
29 0.52
30 0.29
Tabel 4.6 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal
dan kolom discrimination index. Kolom discrimination index
menunjukkan besarnya daya pembeda butir soal yang diperoleh
dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program).
Pada tabel 4.6 menunjukkan besar daya pembeda tertinggi adalah
0.64 dan daya pembeda terendah adalah -0.31.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4. 7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B
Nomor Soal Discrimination index
(Daya Beda)
1 0.38
2 0.38
3 -0.13
4 0.00
5 0.25
6 0.38
7 0.13
8 0.00
9 0.50
10 0.25
11 0.38
12 -0.25
13 0.00
14 0.25
15 0.38
16 0.38
17 0.88
18 0.88
19 0.75
20 0.25
21 0.50
22 0.75
23 0.38
24 0.38
25 0.13
26 0.50
27 0.38
28 0.00
29 0.38
30 0.38
Tabel 4.7 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal
dan kolom discrimination index. Kolom discrimination index
menunjukkan besarnya daya pembeda butir soal yang diperoleh
dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pada tabel 4.7 menunjukkan besar daya pembeda tertinggi adalah
0.75 dan daya pembeda terendah adalah -0.25.
d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Berikut adalah hasil tingkat kesukaran pada soal tipe A dan tipe B
dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe A
Nomor Soal Item Difficulty (Tingkat Kesukaran)
1 0.73
2 0.63
3 0.83
4 0.20
5 0.90
6 0.00
7 0.50
8 0.40
9 0.83
10 0.77
11 0.80
12 0.80
13 0.33
14 0.73
15 0.57
16 0.60
17 0.43
18 0.43
19 0.23
20 0.63
21 0.53
22 0.30
23 0.50
24 0.17
25 0.13
26 0.10
27 0.17
28 0.50
29 0.43
30 0.57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4.8 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom
item difficulty. Kolom item diffuclty menunjukkan besarnya tingkat
kesukaran butir soal yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan
TAP (Test Analysis Program). Pada tabel 4.8 menunjukkan tingkat
kesukaran tertinggi adalah 0.90 dan terendah adalah 0.00.
Tabel 4. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe B
Nomor Soal Item Difficulty (Tingkat Kesukaran)
1 0.50
2 0.27
3 0.20
4 0.47
5 0.10
6 0.13
7 0.43
8 0.60
9 0.63
10 0.73
11 0.53
12 0.87
13 0.47
14 0.67
15 0.33
16 0.40
17 0.60
18 0.53
19 0.37
20 0.20
21 0.67
22 0.53
23 0.17
24 0.80
25 0.27
26 0.17
27 0.63
28 0.27
29 0.43
30 0.27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.9 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom
item difficulty. Kolom item diffuclty menunjukkan besarnya tingkat
kesukaran butir soal yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan
TAP (Test Analysis Program). Pada tabel 4.9 menunjukkan tingkat
kesukaran tertinggi adalah 0.87 dan terendah adalah 0.10.
e. Hasil Uji Pengecoh
Berikut adalah hasil analisis pengecoh pada soal tipe A dan tipe B
dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4. 10 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A
Nomor
Soal
Option
A B C D
1 0 (0.000) 22*(0.733) 7 (0.233) 1 (0.033)
2 11 (0.367) 0 (0.000) 19*(0.633) 0 (0.000)
3 1 (0.033) 0 (0.000) 4 (0.133) 25*(0.833)
4 6*(0.200) 1 (0.033) 22 (0.733) 1 (0.033)
5 2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.033) 27*(0.900)
6 21 (0.700) 6 (0.200) 0*(0.000) 3 (0.100)
7 15*(0.500) 1 (0.033) 11 (0.367) 3 (0.100)
8 16 (0.533) 0 (0.000) 2 (0.067) 12*(0.400)
9 0 (0.000) 0 (0.000) 25*(0.833) 5 (0.167)
10 0 (0.000) 23*(0.767) 5 (0.167) 2 (0.067)
11 24*(0.800) 2 (0.067) 3 (0.100) 1 (0.033)
12 2 (0.067) 2 (0.067) 2 (0.067) 24*(0.800)
13 10*(0.333) 6 (0.200) 10 (0.333) 4 (0.133)
14 3 (0.100) 2 (0.067) 22*(0.733) 3 (0.100)
15 4 (0.133) 17*(0.567) 6 (0.200) 3 (0.100)
16 8 (0.267) 2 (0.067) 2 (0.067) 18*(0.600)
17 1 (0.033) 13*(0.433) 10 (0.333) 6 (0.200)
18 13*(0.433) 13(0.433) 1 (0.033) 3 (0.100)
19 5 (0.167) 13 (0.433) 7*(0.233) 5 (0.167)
20 3 (0.100) 8 (0.267) 19*(0.633) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Nomor
soal
Option
A B C D
21 5 (0.167) 2 (0.067) 16*(0.533) 7 (0.233)
22 9 (0.300) 4 (0.133) 8 (0.267) 9*(0.300)
23 15*(0.500) 5 (0.167) 4 (0.133) 6 (0.200)
24 5 (0.167) 5*(0.167) 7 (0.233) 13 (0.433)
25 16 (0.533) 2 (0.067) 4*(0.133) 8 (0.267)
26 3 (0.100) 3*(0.100) 8 (0.267) 16 (0.533)
27 11 (0.367) 7 (0.233) 7 (0.233) 5*(0.167)
28 15*(0.500) 3 (0.100) 9 (0.300) 9 (0.300)
29 11 (0.367) 4 (0.133) 13*(0.433) 2 (0.067)
30 2 (0.067) 17*(0.567) 4 (0.133) 7 (0.233)
Tabel 4.10 terdiri dari lima kolom yaitu kolom nomor soal,
kolom pilihan jawaban yang terdiri dari empat kolom yaitu A, B,
C, dan D. Kolom nomor soal berisi nomor soal dalam tipe A.
Kolom pilihan jawaban berisi empat pilihan jawaban yang
disediakan dalam soal tipe A. Dalam setiap kolom pilihan jawaban
berisi hasil analisis pengecoh yang diperoleh dengan menggunakan
TAP (Test Analysis Program). Tanda bintang (*) dalam hasil
analisis pengecoh pada kolom pilihan jawaban menunjukkan
bahwa pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban.
Pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh
5% peserta tes atau dalam penelitian ini dipilih paling sedikit oleh
dua siswa peserta tes.
Tabel 4. 11 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B
Nomor
soal
Option
A B C D
1 9 (0.300) 6 (0.200) 0 (0.000) 15*(0.500)
2 20 (0.667) 2 (0.067) 0 (0.000) 8*(0.267)
3 6*(0.200) 20 (0.667) 4 (0.133) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Nomor
soal
Option
A B C D
4 3 (0.100) 2 (0.067) 11 (0.367) 14*(0.467)
5 18 (0.600) 3*(0.100) 4 (0.133) 5 (0.167)
6 1 (0.033) 4 (0.133) 4*(0.133) 21 (0.700)
7 13*(0.433) 0 (0.000) 16 (0.533) 1 (0.033)
8 4 (0.133) 18*(0.600) 7 (0.233) 1 (0.033)
9 6 (0.200) 5 (0.167) 19*(0.633) 0 (0.000)
10 7 (0.233) 0 (0.000) 1 (0.033) 22*(0.733)
11 5 (0.167) 16*(0.533) 9 (0.300) 0 (0.000)
12 26*(0.867) 1 (0.033) 2 (0.067) 1 (0.033)
13 14*(0.467) 4 (0.133) 2 (0.067) 10 (0.333)
14 4 (0.133) 4 (0.133) 20*(0.667) 2 (0.067)
15 6 (0.200) 5 (0.167) 10*(0.333) 9 (0.300)
16 9 (0.300) 12*(0.400) 5 (0.167) 4 (0.133)
17 5 (0.167) 18*(0.600) 4 (0.133) 3 (0.100)
18 5 (0.167) 3 (0.100) 6 (0.200) 16*(0.533)
19 1 (0.033) 12 (0.400) 11*(0.367) 6 (0.200)
20 13 (0.433) 6*(0.200) 3 (0.100) 8 (0.267)
21 8 (0.267) 0 (0.000) 20*(0.667) 2 (0.067)
22 8 (0.267) 3 (0.100) 16*(0.533) 3 (0.100)
23 5*(0.167) 21 (0.700) 3 (0.100) 1 (0.033)
24 2 (0.067) 3 (0.100) 24*(0.800) 1 (0.033)
25 8*(0.267) 8 (0.267) 11 (0.367) 3 (0.100)
26 5*(0.167) 5 (0.167) 10 (0.333) 10 (0.333)
27 5 (0.167) 2 (0.067) 4 (0.133) 19*(0.633)
28 10 (0.333) 8*(0.267) 10 (0.333) 2 (0.067)
29 13*(0.433) 7 (0.233) 7 (0.233) 3 (0.100)
30 7 (0.233) 8*(0.267) 10 (0.333) 5 (0.167)
Tabel 4.11 terdiri dari lima kolom yaitu kolom nomor soal,
kolom pilihan jawaban yang terdiri dari empat kolom yaitu A, B,
C, dan D. Kolom nomor soal berisi nomor soal dalam tipe B.
Kolom pilihan jawaban berisi empat pilihan jawaban yang
disediakan dalam soal tipe B. Dalam setiap kolom pilihan jawaban
berisi hasil analisis pengecoh yang diperoleh dengan menggunakan
TAP (Test Analysis Program). Tanda bintang (*) dalam hasil
analisis pengecoh pada kolom pilihan jawaban menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
bahwa pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban.
Pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh
5% peserta tes atau dalam penelitian ini dipilih paling sedikit oleh
dua siswa peserta tes.
B. Pembahasan
Pembahasan ini berisi mengenai penjelasan langkah-langkah
pengembangan tes hasil belajar dan kualitas tes hasil belajar dari hasil
penelitian.
1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan
a. Potensi dan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat oleh peneliti
diketahui bahwa guru sudah sering membuat sendiri soal tes
evaluasi khususnya dalam mata pelajaran matematika. Bentuk soal
yang pernah dibuat oleh guru adalah isian, uraian dan pilihan
ganda. Soal yang dibuat pun sudah disesuaikan dengan kehidupan
siswa sehari-hari. Guru pertama mengungkapkan bahwa untuk soal
latihan dan tugas beliau mengambil dari beberapa sumber minimal
2 buku. Sementara itu, untuk soal ulangan tengah semester dibuat
dari gabungan soal buatan guru sendiri dan soal dari buku paket.
Dalam langkah pembuatan soal, guru pertama mencoba
mengerjakan sendiri terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat
kesulitan soalnya. Sementara itu, guru kedua membuat soal sesuai
dengan materi yang telah disampaikan. Guru belum menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
ranah kognitif taksonomi Bloom dalam pembuatan soal. Dalam
pembuatan soal guru pertama mengungkapkan bahwa mengalami
kesulitan yaitu dalam mencari angka untuk dimasukkan ke dalam
soal. Guru mempertimbangkan besarnya angka agar tidak terlalu
besar yang akan menyulitkan siswa ataupun terlalu kecil yang akan
memudahkan siswa dalam menghitung. Sementara itu, guru kedua
mengungkapkan bahwa belum menemukan kesulitan dalam
pembuatan soal. Kedua guru mengungkapkan dalam pembuatan
soal juga memperhatikan tingkat kesukaran, dan pengecoh. Namun
soal yang dibuat oleh kedua guru belum diketahui validitas dan
reliabilitasnya. Guru kedua mengungkapkan bahwa beliau sudah
menindaklanjuti soal yang telah dibuatnya dengan menjadikan satu
dalam buku evaluasi kelas untuk guru. Sementara itu, guru pertama
hanya sebatas menyimpan softcopy saja. Kedua guru sependapat
memerlukan contoh tes hasil belajar matematika yang sudah
dikatakan baik yang telah dianalisis butir soalnya dan diketahui
kualitas butir soalnya.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga
cara. Pertama dilakukan dengan mewawancarai dua guru kelas IV
SD Karitas Nandan. Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Juli
2016. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai jenis tes yang digunakan oleh guru, mengetahui sejauh
mana langkah pengembangan tes yang dibuat oleh guru serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan terkait dengan
desain produk yang dirancang oleh peneliti yaitu tes hasil belajar
matematika untuk kelas IV SD. Berdasakan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh tes hasil belajar
matematika yang baik yang sudah dianalisis dan diketahui kualitas
butir soalnya.
Kedua, data diperoleh dari hasil validasi ahli yang dilakukan
oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas IV SD. Kesimpulan
yang diperoleh dari validasi oleh dua ahli matematika dan tiga guru
kelas IV SD adalah desain produk layak untuk digunakan atau
diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran.
Ketiga, data diperoleh dari uji coba lapangan terbatas yang
dilakukan di SD Negeri Bhayangkara. Hasil dari uji coba lapangan
terbatas berupa jawaban siswa kelas IV A, IV B dan IV C SD
Negeri Bhayangkara. Rekapan jawaban siswa dapat dilihat pada
(lampiran 13 – 14 hal 190 - 191). Daftar presensi siswa yang
mengikuti tes dapat dilihat pada (lampiran 15 – 17 hal 192 - 195 ).
c. Desain Produk
Mata pelajaran yang digunakan dalam desain produk adalah
matematika. Materi yang digunakan adalah pembulatan dan
penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk
siswa kelas IV SD. Bentuk soal yang digunakan adalah pilihan
ganda dengan empat pilihan jawaban. Langkah awal dalam
pembuatan desain produk yang dilakukan oleh peneliti adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
menentukan jenjang kelas yaitu kelas IV SD. Selanjutnya peneliti
menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar yang akan dikembangkan adalah melakukan
penaksiran dan pembulatan serta pemecahan masalah yang
melibatkan uang. Setelah itu peneliti menyusun indikator yang
mengacu pada Kompetensi Dasar yang telah ditentukan. Indikator
disusun sesuai dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom
mulai dari mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi hingga mencipta. Indikator yang dibuat oleh peneliti
adalah 15 indikator. Setelah indikator dibuat, langkah selanjutnya
yang dilakukan peneliti adalah membuat kisi-kisi soal yang dibuat
ke dalam bentuk tabel. Tabel tersebut terdiri dari kolom Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, aspek berpikir yang
diukur dan kolom butir soal. Dalam kolom butir soal terdapat 60
butir soal yang dibagi ke dalam 2 tipe soal yaitu tipe A sejumlah 30
butir soal dan tipe B sejumlah 30 butir soal. Dari 30 butir soal
dalam setiap tipe, peneliti menyusunnya sesuai dengan tingkat
kognitif taksonomi Bloom. Aspek mengingat dan memahami
sebesar 25% yang terdapat pada butir soal nomor 1 – 4 dan 7 – 10.
Untuk aspek mengaplikasikan dan menganalisis disusun sebesar
50% yang terdapat pada butir soal nomor 5 – 6 dan 11 – 22.
Sementara itu, untuk aspek mengevaluasi dan mencipta disusun
sebesar 25% yang terdapat pada butir soal nomor 23 – 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
d. Validasi Desain
Hasil validasi desain diperoleh dari dua ahli matematika dan
tiga guru Sekolah Dasar. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis
dan dibandingkan dengan tabel 3.4 tentang klasifikasi hasil
validasi. Melalui ahli matematika pertama diperoleh skor 2.88 yang
termasuk dalam kategori cukup dan dari ahli matematika kedua
diperoleh skor 3.76 yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Melalui guru pertama diperoleh skor 3.18 yang termasuk dalam
kategori baik, dari guru kedua diperoleh skor 3.0 yang termasuk
dalam ketegori baik dari guru ketiga diperoleh skor 3.17 yang
termasuk dalam kategori baik. Skor akhir dari ahli matematika dan
guru kemudian dihitung rata-ratanya kemudian dianalisis dan
dibandingkan kembali dengan tabel 3.4 tentang klasifikasi hasil
validasi. Skor rerata yang diperoleh adalah 3.19 dimana skor
tersebut masuk ke dalam kategori baik.
e. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan berdasarkan saran atau masukan dari
ahli matematika dan guru SD. Saran dan masukan yang diperoleh
adalah (1) lengkapi kalimat soal (2) urutkan option berdasarkan
alfabet/besarnya makna (3) hindari soal definisi pada matematika
(4) perhatikan aspek kebermanfaatan bagi siswa dan kontekstual
bagi siswa (5) perbaiki titik-titik paling akhir (6) kurangi
pengulangan kata (7) ada pengecoh yang agak tampak. Revisi yang
peneliti lakukan adalah (1) melengkapi kalimat soal agar mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dipahami (2) mengurutkan option jawaban berdasarkan
alfabeth/besar makna/panjang-pendek kalimat (3) mengubah kata
dalam soal agar tidak memungkinkan siswa menebak langsung (4)
memperbaiki permasalahan dalam soal agar kontekstual bagi siswa
(5) mengganti titik-titik paling akhir menjadi 4 titik (6)
menghilangkan kata yang diulang dan kata yang tidak berfungsi
pada soal (7) memperbaiki beberapa pengecoh.
f. Uji Coba Produk
Hasil analisis butir soal tipe A dan tipe B didapatkan dengan
menggunakan TAP (Test Analysis Program). Hasil analisis butir
soal dalam bentuk tabel yang berisikan kolom item, key, number
correct, item difficulty, discrimination index, correct in high group,
correct in low group, dan point biserial. Item berisikan nomor soal,
key menunjukkan kunci jawaban, number correct menunjukkan
jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal, item
difficulty berisi tingkat kesukaran soal, discrimination index berisi
daya pembeda soal dan point biserial menunjukkan validitas soal.
Di bawah tabel tersebut terdapat hasil reliabilitas soal. Di bawah
hasil reliabilitas terdapat tabel yang berisikan kolom quick option
analysis yang menunjukkan hasil analisis pengecoh.
1) Soal Tipe A
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan aplikasi TAP
analisis soal tipe A menunjukkan soal yang valid ada 16 butir
soal dan yang tidak valid ada 14 butir soal, memiliki tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
reliabilitas sebesar 0.54. Hasil analisis daya pembeda
menunjukkan ada 8 butir soal berkategori tidak baik, 4 butir
soal kurang baik, 10 butir soal cukup baik dan 8 soal yang
memiliki kategori sangat baik. Hasil analisis tingkat kesukaran
menunjukkan soal berkategori mudah ada 8 soal, sedang ada 14
soal dan sukar ada 8 soal. Hasil analisis pengecoh
menunjukkan soal yang pengecohnya tidak berfungsi ada 19
option.
2) Soal Tipe B
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan aplikasi TAP
analisis soal tipe B menunjukkan soal yang valid ada 13 butir
soal dan yang tidak valid ada 17 butir soal, memiliki tingkat
reliabilitas sebesar 0.635. Hasil analisis daya pembeda
menunjukkan ada 7 butir soal berkategori tidak baik, 5 butir
soal kurang baik, 11 butir soal cukup baik dan 7 butir soal
sangat baik. Hasil analisis tingkat kesukaran menunjukkan soal
berkategori mudah ada 3 soal, sedang ada 17 soal dan sukar ada
10 soal. Hasil analisis pengecoh menunjukkan soal yang
pengecohnya tidak berfungsi ada 16 option.
g. Revisi produk
Dari hasil uji coba produk, peneliti menggugurkan soal-soal
yang tidak valid serta soal-soal yang memiliki daya pembeda tidak
baik dan kurang baik. Dari soal yang valid dan memiliki daya beda
cukup baik dan sangat baik terdapat beberapa pengecoh yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
berfungsi. Peneliti melakukan revisi terhadap pengecoh yang tidak
berfungsi pada soal-soal yang valid dan memiliki daya pembeda
baik dan baik sekali. Berikut adalah revisi yang dilakukan:
Tabel 4. 12 Revisi Pengecoh
Tipe
Soal
Nomor
Soal
Option pengecoh
yang tidak berfungsi Revisi
A
8 b. Rupiah tujuh ribu
delapan kosong
tiga
b. rupiah tujuh
ribu delapan
ratus tiga
17 a. 5000 c. 3.800
18 c. 230 c. 210
20 d. tiga lembar dua
ribuan, dua lembar
seribuan dan enam
koin lima ratusan
c. satu lembar
lima ribuan dan
sepuluh koin
lima ratusan
B 19 a. dua lembar lima
ribuan dan empat
lembar dua ribuan
a. dua lembar lima
ribuan dan lima
lembar dua
ribuan
23 d. novo dengan 60
stiker
d. novo dengan 70
stiker
Terdapat 28 soal yang valid dan memiliki daya pembeda cukup
baik dan sangat baik dari soal tipe A dan tipe B. Peneliti kemudian
menggabungkan 28 soal dari tipe A dan tipe B tersebut menjadi
satu. Peneliti menyusun 28 soal tersebut berdasarkan urutan
dimensi proses kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 4. 13 Nomor Soal Produk Akhir
Tipe soal Nomor soal awal Nomor soal produk akhir
B 1 1
2 2
A 8 3
A
3 4
9 5
10 6
B
6 7
11 8
A
11 9
12 10
14 11
B 19 12
A 20 13
A
15 14
16 15
B 16 16
A
17 17
18 18
B
17 19
18 20
A 21 21
B 22 22
A 23 23
B 23 24
B
26 25
27 26
A 29 27
B 30 28
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar
a. Analisis Uji Validitas
Analisis validitas dilakukan untuk mengetahui soal valid atau tidak
valid. Analisis uji validitas dilakukan dengan menggunakan TAP (Test
Analysis Program) dan hasilnya dapat dilihat pada bagian point biser.
Point biser ini kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
signifikan 5% untuk 30 siswa yaitu 0.36. Soal dikatakan valid jika
hasil point biserial >0.36.
Merujuk pada tabel 4.4 tentang hasil uji validitas soal tipe A yang
kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan rtabel yaitu sebesar 0.36
maka diketahui bahwa dalam soal tipe A terdapat 16 soal atau 53.3%
soal valid yang terdapat pada nomor soal 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 18, 20, 21, 23, 29. Sementara itu, 14 soal lainnya dinyatakan
tidak valid karena hasil point biser menunjukkan <0.36. Soal yang
tidak valid terdapat pada nomor soal 1, 2, 4, 6, 7, 13, 19, 22, 24, 25,
26, 27, 28, 30.
Merujuk pada tabel 4.5 tentang hasil uji validitas soal tipe B yang
kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan rtabel yaitu sebesar 0.36
maka diketahui bahwa dalam soal tipe B terdapat 13 soal atau 43.3%
soal valid yang terdapat pada nomor soal 1, 2, 6, 11, 16, 17, 18, 19,
22, 23, 26, 27, 30. Sementara itu, nomor soal 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12,
13, 14, 15, 20, 21, 24, 25, 28, 29, 30 dinyatakan tidak valid karena
hasil point biser <0.36.
b. Analisis Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas soal tipe A dan tipe B menggunakan penghitungan
reliabilitas belah dua dengan cara membelah item ganjil genap atau
disebut Split-half Method (Odd/Even). Hasil uji analisis reliabilitas
soal tipe A menggunakan TAP (Test Analysis Program) menunjukkan
soal tipe A memiliki reliabilitas sebesar 0.54. Sedangkan hasil uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
analisis reliabilitas soal tipe B menggunakan TAP (Test Analysis
Program) menunjukkan soal tipe B memiliki reliabilitas sebesar
0.635. Berdasarkan tabel 3.6 pada Bab III hasil analisis uji reliabilitas
pada soal tipe A dan tipe B memiliki tingkat reliabilitas sedang.
Merujuk pada pemaparan mengenai reliabilitas pada bab II maka
dapat diketahui bahwa tes hasil belajar matematika ini reliabel atau
cukup konsisten dalam memberikan hasil yang relatif sama bila
dilakukan beberapa kali pengukuran dengan gejala dan alat ukur yang
sama.
c. Analisi Uji Daya Pembeda
Berdasarkan tabel 3.7 pada bab III, soal dikatakan memiliki
daya pembeda cukup baik jika ≥0.31. Soal-soal yang
dikembangkan dan dipilih adalah soal-soal dengan kualifikasi daya
pembeda cukup baik dan sangat baik.
Merujuk pada tabel 4.6 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe
A yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7
tentang klasifikasi daya pembeda maka dapat diketahui bahwa soal
tipe A memiliki 18 soal yang diterima berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan peneliti. Soal dengan daya pembeda cukup baik
terdapat pada nomor soal 2, 3, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 23, 24.
Sementara itu, soal dengan daya pembeda sangat baik terdapat
pada nomor soal 8, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Merujuk pada tabel 4.7 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe
B yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7
tentang klasifikasi daya pembeda maka dapat diketahui bahwa soal
tipe B memiliki 18 soal yang diterima berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan peneliti. Soal dengan daya pembeda cukup baik
terdapat pada nomor soal 1, 2, 6, 11, 15, 16, 23, 24, 27, 29, 30.
Sementara itu, soal dengan daya pembeda sangat baik terdapat
pada nomor soal 9, 17, 18, 19, 21, 22, 26.
Merujuk pada pemaparan mengenai daya beda pada bab II
maka dapat diketahui bahwa soal tipe A dan tipe B sudah mampu
membedakan antara siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa
yang berprestasi rendah . Soal tersebut berjumlah 36 butir soal.
d. Analisis Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan tabel 3.8 pada bab III, soal yang memiliki indeks
kesukaran 0.00 – 0.30 termasuk ke dalam kategori soal sukar. Soal
dengan indeks kesukaran 0.31 – 0.70 termasuk ke dalam kategori
soal sedang. Sementara itu, soal dengan indeks kesukaran 0.71 –
1.00 termasuk ke dalam soal mudah.
Tabel 4.8 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe A yang
telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8 tentang
klasifikasi indeks kesukaran menunjukkan terdapat 8 soal dengan
tingkat kesukaran mudah dalam nomor soal 1, 3, 5, 9, 10, 11, 12,
14. Soal dengan tingkat kesukaran sedang ada 14 yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pada nomor soal 2, 7, 8, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 28, 29, 30.
Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar ada 8
yang terdapat pada nomor 4, 6, 19, 22, 24, 25, 26, 27.
Tabel 4.9 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe B yang
telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8 tentang
klasifikasi indeks kesukaran menunjukkan terdapat 3 soal dengan
tingkat kesukaran mudah dalam nomor soal 10, 12, 24. Soal
dengan tingkat kesukaran sedang ada 17 soal yang terdapat pada
nomor 1, 4, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 27 dan 29.
Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar ada 10
soal yang terdapat pada nomor 2, 3, 5, 6, 20, 23, 25, 26, 28, 30.
Berdasarkan pemaparan hasil analisis tingkat kesukaran di atas
maka dapat diketahui dalam tipe A didapat hasil tingkat kesukaran
26% mudah, 48% sedang, 26% sukar. Sementara itu, dalam tipe B
10% mudah, 57% sedang, 33% sukar. Hasil analisis tingkat
kesukaran soal tipe A dan tipe B sudah mencakup rentang
kesukaran mulai dari mudah, sedang hingga sukar namun belum
memenuhi pembagian tingkat kesukaran yang baik seperti yang
disebutkan dalam teori ahli pada bab II yaitu 25% mudah, 50%
sedang, 25% sukar.
e. Analisis Pengecoh
Arikunto (2005:220) mengemukakan bahwa suatu distraktor
(pengecoh) dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
dipilih oleh 5% pengikut tes. Berikut adalah analisis pengecoh soal
tipe A dan tipe B.
Merujuk pada tabel 4.10 tentang hasil uji pengecoh tipe A yang
kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan batas minimal
kriteria pengecoh yang baik yang telah ditetapkan maka diketahui
dalam soal tipe A terdapat 71 pengecoh yang berfungsi dari 90
pengecoh yang disediakan. Pengecoh yang tidak berfungsi terdapat
pada nomor 1 option A dan D, 2 option B dan D, 3 option A dan B,
4 option B dan D, 5 option B dan C, 7 option B, 8 option B, 9
option A dan B, 10 option A, 11 option D, 17 option A, 18 option
C dan 20 option D.
Merujuk pada tabel 4.11 tentang hasil uji pengecoh tipe B yang
kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan batas minimal
kriteria pengecoh yang baik yang telah ditetapkan maka diketahui
dalam soal tipe B terdapat 74 pengecoh yang berfungsi dari 90
pengecoh yang disediakan. Pengecoh yang tidak berfungsi terdapat
pada nomor 1 option C, nomor 2 option C, nomor 3 option D,
nomor 6 option A, nomor 7 option B dan D, nomor 8 option D,
nomor 9 option D, nomor 10 option B dan C, nomor 11 option D,
nomor 12 option B dan D, nomor 19 option A, nomor 23 option D
dan nomor 24 option D.
Dalam bab II dijelaskan bahwa pengecoh yang efektif
ditunjukkan dengan banyaknya peserta tes yang terjebak oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
pengecoh. Pemaparan hasil analisis pengecoh di atas menunjukkan
bahwa pengecoh dalam soal tipe A dan tipe B sudah berfungsi
dengan baik.
3. Produk Akhir
Dalam produk akhir akan dibahas mengenai soal dengan kualitas yang
baik serta sampul dan isi perangkat tes hasil belajar.
a. Soal dengan Kualitas Baik
Peneliti telah melakukan analisis butir soal yang meliputi analisis
validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh. Dari
hasil analisis didapat 28 soal berkualitas baik atau sebesar 46.7% dari 60
soal tipe A dan B. Soal yang berkualitas baik ini sudah memenuhi syarat
valid, memliki reliabilitas minimal kategori sedang, memiliki daya
pembeda minimal ketagori cukup baik dan pengecoh yang berfungsi baik.
Berikut adalah rincian nomor soal dari 28 soal yang berkualitas baik.
Tabel 4. 14 Rincian Soal Pada Prototipe Tes Hasil Belajar
Standar
Kompetensi dan
Kompetensi
Dasar
Indikator Tipe
soal
Nomor
awal
Nomor
soal
akhir
dalam
prototipe
Memahami dan
mengguna-skan
sifat-sifat
operasi hitung
bilangan dalam
pemecahan
masalah
1.5 Melakukan
penaksiran dan
pembulatan
1.5.1 Mengidentifikasi nilai tempat
bilangan
B
B
1
2
1
2
1.5.2 Membedakan antara taksiran atas,
taksiran bawah dan taksiran terbaik
A 3 4
1.5.3 Menghitung pembulatan bilangan
sederhana
B 6 7
1.5.4 Mengurutkan hasil pembulatan
bilangan
B
A
A
11
11
12
8
9
10
1.5.5 Menentukan hasil penaksiran dua
bilangan dengan menggunakan taksiran
atas, taksiran bawah atau taksiran terbaik
A 14 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
1.6 Memecahkan
masalah yang
melibatkan uang
1.5.6 Menganalisis pembulatan bilangan
sederhana
A
B
B
15
16
16
14
15
16
1.5.7 Menemukan jawaban dari soal
cerita yang berkaitan dengan penaksiran
A
A
B
B
17
18
17
18
17
18
19
20
1.5.8 Membandingkan hasil penaksiran
dua bilangan
A
B
23
23
23
24
1.5.9 mengkombinasikan pembulatan dan
penaksiran bilangan dalam operasi hitung
B 26 25
1.6.1 Menuliskan nilai mata uang rupiah A 8 3
1.6.2 Membandingkan besar nilai mata
uang
A
A
9
10
5
6
1.6.3 Menentukan nilai tukar suatu mata
uang dengan mata uang yang lebih kecil
nilainya
B 19
20
12
13
1.6.4 Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan harga sekumpulan
barang
A 21
21
21
22
1.6.5 memutuskan jawaban masalah yang
berhubungan dengan uang dengan
menggunakan penaksiran
B 27 26
1.6.6 Menyusun daftar barang dengan
nominal tertentu
A
B
29
30
27
28
Berdasarkan tabel 4.14, tidak ada satupun indikator yang gugur dari 15
indikator yang dibuat oleh peneliti. Tingkat kesukaran dari 28 soal tersebut
adalah 6 soal mudah, 16 soal sedang dan 6 soal sukar. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa proporsi soal mudah-sedang-sukar adalah
21% mudah, 58% sedang dan 21% sukar.
b. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika
Sampul produk ini berjudul “Soal Matematika Untuk Guru dan
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Materi Pembulatan dan Penaksiran serta
Pemecahan Masalah yang Melibatkan Uang”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika
Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah disusun memiliki
beberapa komponen yaitu: (a) standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dikembangkan, (b) indikator dan nomor soal, (c) soal tes hasil belajar
matematika, (d) kunci jawaban, (e) ranah kognitif yang diukur dan (f)
tingkat kesukaran.
Soal tes hasil belajar tipe A dan B dibuat dalam satu set soal
setelah dianalisis menggunakan TAP (Test Analysis Program) version
14.7.4. Soal yang dijadikan satu sejumlah 28 soal yang telah memenuhi
kriteria valid, reliabel, daya pembeda minimal cukup baik, tingkat
kesukaran dan pengecoh yang berfungsi baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengembangan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan
penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar dikembangkan menggunakan tahap
penelitian dan pengembangan hasil modifikasi langkah-langkah
penelitian dan pengembangan Borg dan Gall. Terdapat 10 langkah
dalam prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall,
namun penelitian ini hanya menggunakan hingga langkah ke-7 yaitu 1)
potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)
validasi desain, 5) revisi desain, 6) ujicoba produk, 7) revisi produk
sampai menghasilkan produk akhir tes hasil belajar matematika materi
pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan
uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
2. Kualitas produk tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan
penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar telah dianalisis menggunakan TAP.
Hasil analisis kualitas produk tes hasil belajar ini menunjukkan hasil
analisis validitas butir soal pada 60 butir tes diperoleh 48.3% soal valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
atau sebanyak 29 soal yang valid. Soal termasuk reliabel dengan hasil
uji reliabilitas tipe A sebesar 0.540 dan tipe B sebesar 0.635 dimana
keduanya termasuk ke dalam kategori sedang. Dari 29 soal valid, 15
soal memiliki daya pembeda dengan kategori cukup baik, 13 soal
dengan kategori sangat baik serta 1 soal dengan kategori kurang baik.
Satu soal dengan daya pembeda kurang baik ini kemudian peneliti
gugurkan karena tidak memenuhi kriteria daya pembeda yang sudah
ditetapkan pada bab III. Tingkat kesukaran 28 butir tes diperoleh hasil
kategori mudah 21% atau 6 soal, kategori sedang 52% atau 16 soal,
kategori sukar 21% atau 6 soal. Hasil uji pengecoh menunjukkan
terdapat 4 pilihan jawaban tidak berfungsi dari 4 nomor pada soal tipe
A. Sementara itu, pada tipe B terdapat 2 pilihan jawaban tidak
berfungsi dari 2 nomor soal. Pengecoh yang tidak berfungsi ini
kemudian dilakukan revisi oleh peneliti. Dari hasil analisis didapatkan
28 soal berkualitas baik yang sudah teruji validitas, reliabilitas, daya
pembeda, tingkat kesukaran dan pengecoh.
B. Keterbatasan Pengembangan
Peneliti mengakui bahwa pengembangan produk berupa tes hasil belajar
ini memiliki keterbatasan diantaranya:
1. Validasi desain masih kurang maksimal dikarenakan tidak ada
validasi dari ahli bahasa.
2. Pengecoh yang tidak berfungsi yang direvisi tidak dilakukan
ujicoba kembali karena keterbatasan waktu sehingga hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
pengecoh yang telah direvisi belum diketahui apakah pengecoh
tersebut berfungsi.
C. Saran
Peneliti memiliki saran untuk penelitian selanjutnya, khususnya penelitian
pengembangan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan
penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang.
1. Pada penelitian selanjutnya, peneliti melakukan validasi desain
dengan ahli bahasa.
2. Pada penelitian selanjutnya, peneliti dapat melakukan ujicoba
kembali pada pengecoh yang tidak berfungsi yang telah direvisi
untuk mengetahui apakah pengecoh yang telah direvisi dapat
berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Daftar Referensi
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. (A. Prihantoro, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2016). Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Bayuni, K. H., Candiasa, I. M., & Koyan, I. W. (2013). Pengembangan Tes
Matematika dengan Teknik Part-Whole pada Siswa SD Kelas IV Se-
Kecamatan Gianyar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
3.
Hamzah, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT
RajaGrafindo.
Harijanto, M. (2006, Juni). KONSTRUKSI TES SEBAGAI ALAT UKUR
HASIL BELAJAR. Jurnal Kependidikan Interaksi, 18 - 26.
Hasan, S. H., & Zainul, A. (1991). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Pressindo.
Khalid, M., & Suyati. (2004). Pelajaran Matematika: Penekanan Pada Berhitung
4A Untuk Sekolah Dasar Kelas IV Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Mustaqim, B., & Astuty, A. (2008). Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk SD dan
MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rakhmat, C., & Suherdi, D. (2001). Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV.
Maulana.
Ruseffendi, E. T. (1993). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Setyosari, H. P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Siregar, E., & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sofiyah, S., Susanto, & Setiawani, S. (2015). Pengembangan Paket Tes
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi
Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD. Artikel Ilmiah Mahasiswa, pp.
1-7.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/ R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Yogyakarta: Penerbit TERAS.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Van De Walle, J. A. (2007). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. (Suyono,
Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga.
Warijan. (1991). Tes Hasil Belajar Gaya Objektif. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Widodo, S. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Widoyoko. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Widoyoko, E. P. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Wirastri, T. Y. (2014). Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah
Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi.
Yusuf, A. M. (2015). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Zahro, A. (2016). Analisis Butir Soal Latihan Ujian Nasional Sekolah
Dasa/Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran Matematika. EKUIVALEN -
Pendidikan Matematika, 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 1 Surat Ijin Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 4 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Nomor Pertanyaan Jawaban
Guru pertama Guru kedua
1 Menurut Ibu apa fungsi
evaluasi pembelajaran?
Mengetahui sejauh mana
siswa paham dan
mengerti tentang suatu
pelajaran.
Untuk menilai
kemampuan anak
dalam menerima
pembelajaran dan saat
diberi materi,
mengetahui
kemampuan siswa
menerima
pembelajaran secara
menyeluruh.
2 Berapa kali Ibu
melakukan evaluasi
pembelajaran dalam satu
semester?
Latihan soal hampir
setiap hari sedangkan
ulangan harian setelah
satu materi selesai
Dalam setiap
pembelajaran pasti ada
evaluasi.
3 Apakah guru membuat
sendiri soal evaluasi
untuk mata pelajaran
matematika atau
mengambil dari LKS?
Soal ulangan harian
membuat sendiri namun
untuk latihan dan tugas
mengambil dari
beberapa sumber
minimal 2 buku. Untuk
soal mid-semester
digabung ada yang
membuat sendiri ada
yang mengambil dari
buku paket.
Sering membuat soal
sendiri.
4 Jika iya, langkah-langkah
apa yang guru lakukan
untuk membuat soal?
Mencoba mengerjakan
sendiri dulu untuk
mengetahui tingkat
kesulitan soalnya.
Soal yang dibuat sesuai
dengan materi
disampaikan. Soal
dibuat dengan bahasa
yang memudahkan
siswa memahami soal.
5 Bentuk soal apa saja yang
pernah guru buat?
Isian, uraian dan pilihan
ganda
Paling sering uraian,
pilihan ganda,
pertanyaan untuk tanya
jawab lisan
6 Apakah guru dalam
membuat soal tes hasil
belajar sudah menerapkan
ranah kognitif toksonomi
Bloom yaitu mengingat,
Tidak begitu, hanya
menyesuaikan
kompetensinya saja,
namun sudah sampai
tahap mengingat dan
Belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
memahami, menerapkan,
menganalisis, menilai dan
mencipta?
memahami
7 Jika iya, sudah sampai
ranah kognitif apa?
Apakah bisa ditingkatkan
lagi?
Sudah sampai tahap
mengingat dan
memahami dan akan
diusahakan untuk
ditingkatkan.
-
8 Apa kesulitan yang guru
temui saat membuat soal?
Mencari angka untuk
dimasukkan dalam soal
karena jika angka terlalu
besar siswa akan sulit
menghitungnya namun
jika angka terlalu kecil
maka siswa akan terlalu
mudah untuk
mengerjakannya
Belum ada
9 Dalam pembuatan soal
evaluasi khususnya
pilihan ganda apakah
guru memperhatikan
karakteristik butir soal
(tingkat kesukaran, daya
pembeda dan analisis
pengecoh)?
Ya, tingkat kesukaran
dibuat dalam tiga tingkat
yaitu mudah, sedang,
dan sulit. Dalam satu set
soal pilihan ganda,
tingkat mudah
diletakkan di awal
kemudian di tengah
adalah yang sedang dan
sukar kemudian diakhir
dibuat mudah kembali.
Pengecoh juga dibuat
misalnya angkanya
dibuat sama namun
letaknya diubah atau
Pasti memperhatikan
hal tersebut karena
sebelum menyusun
item soal guru
membuat kisi-kisi
terlebih dahulu, ada
soal yang mudah,
sedang, sukar, serta ada
pengecoh juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
negative/positifnya
diubah.
10 Bagaimana tingkat
kesukaran soal yang telah
dibuat?
Dibuat dalam tiga
tingkat yaitu mudah,
sedang dan sukar. Dari
40 soal yang pernah
dibuat, ada 5 soal yang
sukar, 15 – 20 soal
sedang, dan sisanya
dibuat mudah. Dalam
menyusun satu set soal
bergantung pada
kompetensi. Setelah
dibagi dalam setiap
kompetensi kemudian
setiap kompetensi itu
dibuat soal dengan
tingkatan mudah,
sedang, dan sukar.
Dibuat dalam tiga
tingkat yaitu mudah,
sedang dan sukar
11 Tingkat kesukaran soal
berdasarkan apa?
Berdasarkan banyaknya
item dalam satu set soal
dan berdasarkan kalimat
item soal
Berdasarkan tingkat
pemahaman siswa
12 Apakah pengecoh dalam
soal berfungsi?
Berfungsi, terkadang
siswa salah dalam
memilih jawaban.
Berfungsi
13 Apakah soal yang guru
buat sudah diketahui
validitas dan
reliabilitasnya?
Belum dihitung, baru
sebatas pembuatan soal
dan sulit atau tidaknya
untuk dikerjakan siswa
Belum
14 Bagaimana cara guru - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
dalam menguji validitas
dan reliabilitas soal?
15 Apakah soal-soal yang
sudah ibu buat ada tindak
lanjutnya?
Tidak ada, sebatas
menyimpan softcopy
saja karena soal
langsung dibagikan
kepada siswa
Ya, soal yang telah
dibuat dijadikan satu
dalam buku evaluasi
kelas untuk guru, guru
memiliki arsip soal
yang ditulis tangan
16 Apakah guru tahu, soal
seperti apa yang dapat
dikatakan baik?
Soal yang bisa mewakili
materi, soal yang bisa
membuat siswa lebih
paham tentang materi
dan soal yang mudah
dipahami siswa
Soal yang sesuai
dengan materi dan
tingkat kemampuan
siswa
17 Apakah soal yang dibuat
sudah relevan dengan
kehidupan siswa sehari-
hari?
Iya, disesuaikan dengan
kehidupan kita sehari-
hari.
Iya, karena sekarang
sudah dianjurkan
seperti itu
18 Materi apa yang dianggap
sulit oleh siswa?
Penaksiran, pembulatan
dan materi mengenai
pecahan
Keliling dan luas
bangun datar serta
pemecahan masalah
mengenai uang
19 Apakah guru memerlukan
prototype (kumpulan soal
yang sudah baik dan
dibukukan) bentuk tes
pilihan ganda yang sudah
dikatakan baik?
Ya, karena bisa
dijadikan acuan
Ya, butuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 5 Tabel Spesifikasi
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Pembulatan, Penaksiran dan Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang
Kelas : IV
Semester : I (satu)
Bentuk soal : Pilihan ganda
Waktu pengerjaan : 2 x 35 menit
Dimensi Proses Kognitif
Bloom
Tingkat
Kesulitan
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Menilai
Mencipta
Rendah 25% - - - -
Sedang - - 50% - -
Tinggi - - - - 25%
Standar Kompetensi
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang
Materi KD Indikator Soal Tipe A Soal Tipe B
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5 Melakukan
penaksiran dan
pembulatan
1.5.1
Mengidentifikasi
nilai tempat
bilangan (c1)
1. Nilai tempat angka 7 pada bilangan
3.578 adalah …
a. satuan
b. puluhan
c. tujuh puluh
d. tujuh puluhan
jawaban : b
estimasi kesulitan: mudah
2. Angka yang menempati nilai tempat
ratusan pada 3.605 adalah ….
a. 60
b. 10
c. 6
d. 0
Jawaban : c
Estimasi kesulutan : mudah
1. Nilai tempat angka 4 pada bilangan
6.407 adalah …
a. empat ratusan
b. empat ratus
c. puluhan
d. ratusan
jawaban : d
estimasi kesulitan: mudah
2. Angka yang menempati nilai tempat
puluhan pada 5.720 adalah ….
a. 20
b. 10
c. 7
d. 2
Jawaban : d
Estimasi kesulitan : mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.2
Membedakan
antara taksiran
atas, taksiran
bawah dan
taksiran terbaik
(c2)
3. Taksiran yang dilakukan dengan
membulatkan ke atas bilangan-bilangan
yang ada dalam operasi hitung adalah …
a. Taksiran bawah
b. Taksiran rata-rata
c. Taksiran terbaik
d. Taksiran tinggi
Jawaban : d
estimasi kesulitan: mudah
4. 34 x 57 = …
Jika operasi hitung di atas dikerjakan
menggunakan taksiran terbaik, maka
pengerjaan yang tepat adalah …
a. 34 x 57 = 1.938
b. 30 x 50 = 1.500
c. 30 x 60 = 1.800
d. 40 x 60 = 2.400
Jawaban : c
Estimasi kesulitan : mudah
3. Taksiran yang dilakukan dengan
membulatkan bilangan-bilangan dalam
operasi hitung menurut aturan
pembulatan adalah …
a. Taksiran rata-rata
b. Taksiran terbaik
c. Taksiran bawah
d. Taksiran atas
Jawaban : b
estimasi kesulitan: mudah
4. 26 x 42 = …
Jika operasi hitung di atas dikerjakan
menggunakan taksiran atas, maka
pengerjaan yang tepat adalah …
a. 20 x 40 = 800
b. 26 x 42 = 1.092
c. 30 x 50 = 1.500
d. 30 x 40 = 1.200
Jawaban : c
Estimasi kesulitan : mudah
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.3 menghitung
pembulatan
bilangan
sederhana (c3)
5. Ibu membeli 34 buah duku di pasar.
Banyak duku yang dibeli ibu bila
dibulatkan ke puluhan terdekat adalah
….
a. 40
b. 35
c. 34
d. 30
Jawaban : d
5. Ranu memiliki 345 gram jelly. Bila
dibulatkan ke ratusan terdekat maka
jelly yang dimiki Ranu ada … gram.
a. 300
b. 340
c. 350
d. 400
Jawaban : a
estimasi kesulitan: mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
estimasi kesulitan: mudah
6. Pak Roy memiliki tanah seluas 1.679
m2. Luas tanah Pak Roy bila dibulatkan
ke ribuan terdekat adalah …
a. 2.000 m2
b. 1.700 m2
c. 1.600 m2
d. 1.000 m2
Jawaban : a
estimasi kesulitan: mudah
6. Pak Aru hendak menjual tanah seluas
2.444 m2. Luas tanah Pak Aru bila
dibulatkan ke ribuan terdekat adalah …
a. 3.000 m2
b. 2.440 m2
c. 2.400 m2
d. 2.000 m2
Jawaban : d
estimasi kesulitan: mudah
1.6.1 Menuliskan
nilai mata uang
rupiah (c1)
7. Penulisan lambang bilangan dari tiga
ribu lima ratus lima puluh rupiah adalah
…
a. Rp3.550,00
b. Rp3550,00
c. Rp 3.550,00
d. Rp 3550,00
Jawaban : a
estimasi kesulitan: mudah
8. Rp7.803,00 dibaca …
a. Rp tujuh ribu delapan ratus tiga
rupiah
b. Rupiah tujuh ribu delapan kosong
tiga
c. Tujuh ribu delapan ratus kosong tiga
d. Tujuh ribu delapan ratus tiga rupiah
Jawaban : d
estimasi kesulitan: mudah
7. Penulisan lambang bilangan dari dua
ribu tujuh ratus dua puluh tiga rupiah
adalah …
a. Rp2.723,00
b. Rp2723,00
c. Rp 2.723,00
d. Rp 2723,00
Jawaban : a
estimasi kesulitan: mudah
8. Rp8.075,00 dibaca …
a. Delapan ribu kosong tujuh puluh
lima
b. Delapan ribu tujuh puluh lima
rupiah
c. Rp delapan ribu tujuh puluh lima
d. Rupiah delapan ribu kosong tujuh
puluh lima
Jawaban : b
estimasi kesulitan: mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1.6.2
membandingkan
besar nilai mata
uang (c2)
9.
Nilai sekelompok uang di atas adalah …
a. Rp15.252,00
b. Rp15.250,00
c. Rp17.250,00
d. Rp17.520,00
Jawaban : c
estimasi kesulitan: mudah
10. Perhatikan tabel di bawah ini!
Nama Banyaknya uang
yang dimiliki
Rosa tiga lembar lima
ribuan dan tiga
lembar dua ribuan
Rio tiga lembar dua
ribuan dan tiga
lembar seribuan
Pernyataan yang sesuai untuk keadaan di
atas adalah …
a. Jumlah uang Rio dan julmalh uang
Rosa sama banyak
b. Jumlah uang Rio lebih sedikit dari
jumlah uang Rosa
9. Arta memiliki uang selembar dua puluh
ribuan, selembar lima ribuan, tiga
lembar seribuan, satu koin lima
ratusan, dan satu koin lima puluhan.
Jumlah uang Arta adalah …
a. Rp25.350,00
b. Rp25.355,00
c. Rp28. 550,00
d. Rp28.555,00
Jawaban : c
estimasi kesulitan: mudah
10. Perhatikan tabel di bawah ini!
Nama Banyaknya uang
yang dimiliki
Rudi dua lembar uang
lima ribuan dan
tujuh lembar uang
seribuan
Ridzal selembar uang
sepuluh ribuan
dan delapan
lembar uang
seribuan
Pernyataan yang sesuai dengan
keadaan tersebut adalah …
a. Jumlah uang Rudi lebih banyak
dari jumlah uang Ridzal
b. Jumlah uang Rudi dan jumlah
uang Ridzal sama banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
c. Jumlah uang Rio lebih banyak dari
jumlah uang Rosa
d. Jumlah uang Rosa lebih sedikit dari
jumlah uang Rio
Jawaban : b
estimasi kesulitan: mudah
c. Jumlah uang Ridzal lebih sedikit
dari jumlah uang Rudi
d. Jumlah uang Ridzal lebih banyak
dari jumlah uang Rudi
Jawaban : d
estimasi kesulitan: mudah
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.4
Mengurutkan
hasil pembulatan
bilangan c3
11. 52, 64, 34, 39, 69
Bila bilangan di atas dibulatkan ke
puluhan terdekat, maka urutan yang
benar mulai dari yang terkecil setelah
dibulatkan adalah ....
a. 30, 40, 50, 60, 70
b. 34, 39, 52, 64, 69
c. 40, 50, 60, 70, 80
d. 69, 64, 52, 39, 34
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sedang
12. Di bawah ini adalah daftar tinggi badan
Lisa dan teman-temannya
Nama Tinggi badan
Lisa 146 cm
Rose 139 cm
Jenny 158 cm
Jisu 127 cm
Bila dibulatkan ke puluhan terdekat,
maka urutan tinggi badan yang tepat
mulai dari yang terendah adalah …
a. Rose, Jisu, Lisa, Jenny
b. Rose, Jenny, Jisu, Lisa
11. 36, 54, 19, 79, 26
Urutan bilangan di atas mulai dari
terbesar yang tepat setelah dibulatkan
ke puluhan terdekat adalah …
a. 80, 60, 40, 30, 20
b. 80, 50, 40, 30, 20
c. 79, 54, 36, 26, 19
d. 19, 26, 36, 54, 79
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sedang
12. Di bawah ini adalah daftar nilai
ulangan matematika Luna dan teman-
temannya
Nama Nilai
Luna 64
Amber 84
Kris 89
Victoria 68
Bila nilai ulangan matematika Luna
dan teman-temannya dibulatkan ke
puluhan terdekat, maka urutan nilai
mulai dari yang tertinggi adalah …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
c. Jisu, Rose, Jenny, Lisa
d. Jisu, Rose, Lisa, Jenny
Jawaban : d
estimasi kesulitan: sedang
a. Kris, Amber, Victoria, Luna
b. Kris, Amber, Luna, Victoria
c. Luna, Victoria, Amber, Kris
d. Luna, Victoria, Kris, Amber
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sedang
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.5 menentukan
hasil penaksiran
dua bilangan
dengan
menggunakan
taksiran atas,
taksiran bawah
atau taksiran
terbaik c3 (3)
13. Kerjakan penjumlahan berikut
menggunakan taksiran bawah ke
puluhan terdekat!
963 + 375 = .…
a. 1.330
b. 1.338
c. 1.340
d. 1.350
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sedang
14. 74 x 38 = …
Hasil dari perkalian di atas bila
dikerjakan dengan menggunakan
taksiran terbaik adalah …
a. 3.200
b. 2.812
c. 2.800
d. 2.100
jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
13. Kerjakan operasi hitung di bawah ini
menggunakan taksiran atas ke ratusan
terdekat!
4.728 – 2.498 = …
a. 2.300
b. 2.230
c. 2.250
d. 2.200
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sedang
14. Hasil penaksiran 43 x 86 dengan
taksiran terbaik adalah …
a. 4.500
b. 3.698
c. 3.600
d. 3.200
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.6 menganalisis
pembulatan
bilangan
sederhana (c4)
15. Amati pembulatan berikut!
Bil
ang
an
yan
g
dib
ulat
kan
Pembulatan
A 344 400
B 654 700
C 672 600
D 249 300
Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan
terdekat yang benar adalah…
a. A
b. B
c. C
d. D
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sedang
16. Amati pembulatan berikut!
Bilangan
yang
dibulatkan
Pembulatan
A 159 dan 155 160
B 219 dan 225 220
C 253 dan 255 250
D 365 dan 370
15. Amati pembulatan berikut!
Bil
ang
an
yan
g
dib
ulat
kan
Pembulatan
A 565 560
B 144 150
C 343 340
D 274 280
Dari tabel di atas, pembulatan ke
puluhan terdekat yang benar adalah…
a. A
b. B
c. C
d. D
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
16. Amati pembulatan berikut!
Uang
milik
Banyaknya uang
yang dibulatkan
Pembulata
n
Risna Rp7.540 dan
Rp7.510
Rp7.500
Sarty Rp6.780 dan
Rp6.760
Rp6.800
Susi Rp6.840 dan Rp6.900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
374
Dari tabel di atas, pembulatan ke
puluhan terdekat yang benar adalah…
a. A dan B
b. B dan C
c. C dan D
d. D dan A
Jawaban : d
estimasi kesulitan: sedang
Rp6.840
Eli Rp5.960 dan
Rp5.850
Rp5.900
Dari tabel di atas, pembulatan ke
ratusan terdekat yang benar adalah
uang milik ….
a. Eli dan Risna
b. Risna dan Sarty
c. Sarty dan Susi
d. Susi dan Eli
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sedang
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.7 menemukan
jawaban dari soal
cerita yang
berkaitan dengan
penaksiran (c4)
17. Jumlah penonton yang duduk di sisi
kanan stadion adalah 1.634 dan jumlah
penonton yang duduk di sisi kiri stadion
adalah 2.222. Taksiran terbaik ke ribuan
terdekat jumlah keseluruhan penonton
yang berada di dalam stadion adalah ….
a. 5.000
b. 4.000
c. 3.856
d. 3.000
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sedang
18. Sebanyak 67 warga Desa Asri bekerja
sebagai petani, 145 warga bekerja
sebagai buruh pabrik dan 38 warga
bekerja sebagai pegawai. Dalam taksiran
terbaik, berapa kira-kira jumlah warga
17. Ayah memiliki 978 bibit tanaman di
dalam kotak biru. Kemudian Ayah
mengeluarkan 534 bibit untuk
ditanam. Keesokan harinya Ayah
mengambil lagi 278 bibit tanaman
untuk ditanam. Taksiran terbaik ke
ratusan terdekat sisa bibit tanaman di
dalam kotak biru setelah diambil
untuk ditanam adalah ….
a. 300
b. 200
c. 166
d. 170
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sedang
18. Di Desa Sukayam ada 47 rumah warga.
Setiap rumah memiliki 25 ekor ayam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
desa Asri yang bekerja?
a. 260
b. 250
c. 230
d. 200
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sedang
Dalam taksiran terbaik, berapa banyak
kira-kira ayam yang ada di Desa
Sukayam?
a. 800 ayam
b. 1.175 ayam
c. 1.200 ayam
d. 1.500 ayam
Jawaban : d
estimasi kesulitan: sedang
1.6.3 menentukan
nilai tukar suatu
mata uang dengan
mata uang yang
lebih kecil
nilainya (c3)
19. Susi ingin menukarkan tiga lembar uang
sepuluh ribuan ke dalam beberapa
lembar uang ribuan, maka uang yang
akan Susi dapatkan adalah …
a. Dua lembar lima ribuan dan satu
lembar sepuluh ribuan
b. Empat lembar lima ribuan dan lima
lembar dua ribuan
c. Satu lembar uang dua puluh ribuan
dan dua lembar uang lima ribuan
d. Satu lembar uang dua puluh ribuan
dan satu lembar uang sepuluh ribuan
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
20. Ita memiliki selembar uang sepuluh
ribu. Ia ingin menukarkan uang itu ke
dalam beberapa lembar uang ribuan dan
koin ratusan, maka Ita akan mendapat
….
a. Empat lembar dua ribuan dan enam
koin lima ratusan
19. Andi ingin menukarkan selembar uang
dua puluh ribuan ke dalam beberapa
lembar uang ribuan, maka uang yang
akan didapat oleh Andi adalah …
a. Dua lembar lima ribuan dan empat
lembar dua ribuan
b. Dua lembar sepuluh ribuan
c. Satu lembar lima ribuan, lima
lembar dua ribuan, dan lima lembar
seribuan
d. Satu lembar sepuluh ribuan, satu
lembar lima ribuan, dan lima
lembar seribuan
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
20. Christa mendapat selembar uang dua
puluh ribu dari ibu. Ia ingin
menukarkan uang itu ke dalam
beberapa lembar uang ribuan dan koin
ratusan, maka Christa akan mendapat
…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
b. Lima lembar dua ribuan
c. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar
seribuan dan empat koin lima
ratusan
d. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar
seribuan dan enam koin lima ratusan
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
a. Dua lembar lima ribuan, empat
lembar dua ribuan dan empat koin
lima ratusan
b. Dua lembar lima ribuan, empat
lembar dua ribuan dan lima koin
lima ratusan
c. Dua lembar lima ribuan dan
sepuluh lembar dua ribuan
d. Empat lembar lima ribuan
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sedang
1.6.4
memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
harga
sekumpulan
barang (c4)
21. Rika membeli 2 permen dan 4 coklat.
Jika harga satu permen adalah Rp750,00
dan harga satu coklat adalah
Rp1.250,00. Maka Rika harus
membayar ….
a. Rp6.800,00
b. Rp6.000,00
c. Rp6.500,00
d. Rp5.500,00
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
22. Siska membeli 3 buku tulis seharga
9.200 rupiah. Ketika membayar, Siska
mendapat kembalian 1.800 rupiah.
Berdasarkan kejadian tersebut, berapa
uang yang dikeluarkan Siska untuk
membayar?
a. Dua lembar dua ribuan dan enam
21. Ina membeli 1 pack permen seharga
Rp8.750,00. Ina membayar dengan satu
lembar lima ribuan dan empat lembar
dua ribuan. Uang kembalian yang
diterima Ina adalah ….
a. Rp4.000,00
b. Rp4.3000,00
c. Rp4.250,00
d. Rp4.200,00
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
22. Rani membeli 3 wafer dan 3 astor.
Harga 1 wafer adalah Rp850,00 dan 1
astor adalah Rp925,00. Maka Rani
harus membayar ….
a. Rp5.400,00
b. Rp5.330,00
c. Rp5.325,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
lembar seribuan
b. Dua lembar dua ribuan dan lima
lembar seribuan
c. Satu lembar lima ribuan dan empat
lembar dua ribuan
d. Satu lembar lima ribuan dan tiga
lembar dua ribuan
Jawaban : d
estimasi kesulitan: sedang
d. Rp5.100,00
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sedang
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.8
membandingkan
hasil penaksiran
dua bilangan (c5)
23. Perhatikan tabel di bawah ini!
Tempat Jumlah
rumah
warga
Banyak
tanaman
di setiap
rumah
warga
RT02 15 15
RT04 13 17
Berdasarkan tabel tersebut, RT manakah
yang memiliki tanaman paling banyak
dan kira-kira berapa jumlahnya dalam
penaksiran terbaik?
a. RT 02 dengan 400 tanaman
b. RT 02 dengan 225 tanaman
c. RT 04 dengan 221 tanaman
d. RT 04 dengan 200 tanaman
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sulit
24. Pak Alfon mengumpulkan 352 botol
madu setiap hari. Sedangkan Pak Sius
23. Very memiliki 64 stiker, kemudian ia
membeli lagi 41 stiker. Novo memiliki
87 stiker, namun stiker Novo hilang 25
ketika bermain. Berdasarkan kejadian
tersebut, kira-kira siapakah yang
memiliki stiker paling banyak serta
kira-kira berapa jumlahnya?
a. Very dengan 100 stiker
b. Very dengan 105 stiker
c. Novo dengan 62 stiker
d. Novo dengan 60 stiker
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sulit
24. Perhatikan tabel berikut!
Nama Banyaknya
manik-manik
Banyaknya
hiasan bunga
Desy 44 + 55 26 + 45
Yesy 45 + 59 34 + 47
Yeye 43 + 57 29 + 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
mengumpulkan 325 botol madu setiap
hari. Siapakah yang mengumpulkan
botol madu lebih sedikit dalam 16 hari
dan kira-kira berapa banyak botol madu
yang terkumpul?
a. Pak Alfon dengan mengumpulkan
7000 botol madu
b. Pak Sius dengan mengumpulkan
6400 botol madu
c. Pak Alfon dengan mengumpulkan
5362 botol madu
d. Pak Sius dengan mengumpulkan
5200 botol madu
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sulit
Mey 41 + 52 25 + 42
Dari tabel di atas, kira-kira siapakah
yang memiliki jumlah manik-manik
dan hiasan bunga yang paling banyak?
a. Desy
b. Mey
c. Yesy
d. Yeye
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sulit
Pembulatan
dan
penaksiran
1.5.9
mengkombinasika
n pembulatan dan
penaksiran
bilangan dalam
operasi hitung
(c6)
25. Jumlah telur ayam Pak Yos adalah 66.
Sedangkan jumlah telur ayam yang
dimiliki Pak Kris adalah setengah dari
jumlah telur ayam Pak Yos ditambah 15.
Berapakah kira-kira jumlah telur ayam
yang dimiliki Pak Kris?
a. 81
b. 60
c. 55
d. 48
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sulit
26. Tinggi badan Yoel adalah 136 cm.
Tinggi badan Yoan adalah setengah dari
25. Yasi memiliki 46 pensil warna. Sinta
juga memiliki pensil warna yang
jumlahnya setengah dari milik Yasi
ditambah 39. Kira-kira berapa banyak
pensil warna yang dimiliki Sinta?
a. 60
b. 62
c. 85
d. 90
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sulit
26. Pak Arta adalah petani kacang tanah.
Pada hari pertama panen, Pak Arta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
tinggi Yoel ditambah 54. Bila dijumlah,
kira-kira total tinggi badan Yoel dan
Yoan adalah …
a. 270
b. 260
c. 258
d. 190
Jawaban : b
estimasi kesulitan: sulit
memanen 76 kg kacang tanah. Hari
kedua Pak Arta memanen 36 kg lebih
banyak dari hari pertama. Namun 24 kg
kacang tanah hasil panen hari pertama
dan kedua busuk. Kira-kira jumlah
kacang tanah hasil panen hari pertama
dan kedua yang tidak busuk adalah …
a. 180
b. 164
c. 100
d. 88
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sulit
1.6.5 memutuskan
jawaban masalah
yang berhubungan
dengan uang
dengan
menggunakan
penaksiran (C5)
27. Bu Marta membeli kebutuhan untuk
membuat kue. Berikut adalah tabel
bahan-bahan yang dibeli Bu Marta:
Jenis
baran
g
Banyak
barang
Harga per
kilogram
Telur
ayam
7kg Rp7.500,00
Tepu
ng
9kg Rp5.400,00
Ment
ega
7kg Rp4.500,00
Bu Marta membayar belanjaannya
tersebut dengan 4 lembar uang lima
puluh ribuan. Kira-kira uang kembalian
yang diterima Bu Marta adalah …
a. 67.400 rupiah
b. 67.000 rupiah
27. Setiap hari Surya mendapat uang saku
sebesar 11.700 rupiah. Uang tersebut
selalu digunakan untuk biaya
transportasi sebesar 4.700 rupiah,
untuk jajan sebesar 2.500 rupiah dan
sisanya ditabung. Kira-kira jumlah
tabungan Surya yang terkumpul dalam
18 hari dalam taksiran terbaik ke ribuan
terdekat adalah …
a. 88.000 rupiah
b. 86.000 rupiah
c. 85.500 rupiah
d. 80.000 rupiah
Jawaban : d
estimasi kesulitan: sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
c. 32.600 rupiah
d. 20.000 rupiah
Jawaban : d
estimasi kesulitan: sulit
28. Bu Yura adalah seorang pedagang. Ia
menjual 1 buku tulis dengan harga 4.400
rupiah dan 1 pensil dengan harga 1.600
rupiah. Hari ini Bu Yura berhasil
menjual 12 buku tulis dan 18 pensil.
Kira-kira uang yang didapat Bu Yura
dari hasil penjualannya tersebut dalam
taksiran terbaik adalah ….
a. 60.000 rupiah
b. 80.000 rupiah
c. 81.600 rupiah
d. 82.000 rupiah
Jawaban : a
Estimasi kesulitan : sulit
28. Berikut adalah daftar belanjaan Nasha
dan Ibunya:
Jenis
baran
g
Banyak
barang
Harga satuan
Mie
insta
n
11 Rp1.500,00
Roti
keju
13 Rp2.400,00
Bisk
uit
8 Rp2.800,00
Berdasarkan tabel di atas maka Nasha
dan Ibunya harus membayar ….
a. Rp70.100,00
b. Rp70.000,00
c. Rp67.000,00
d. Rp53.000,00
Jawaban : b
Estimasi kesulitan : sulit
1.6.6 Menyusun
daftar barang
dengan nominal
tertentu (c6)
29. Perhatikan tabel harga makanan di
Rumah Makan Gembul berikut!
Jenis makanan Harga
Nasi putih Rp2.750,00
Tumis Kangkung Rp4.570,00
Jamur Crispy Rp4.950,00
Tongseng Jamur Rp7.250,00
29. Perhatikan tabel harga barang di
koperasi sekolah berikut!
Jenis barang Harga
Buku tulis Rp2.250,00
Buku gambar Rp3.500,00
Bolpoin Rp2.750,00
Pensil Rp1.250,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Sop ayam Rp7.525,00
Tempe goreng Rp3.250,00
Buatlah daftar makanan yang terdiri dari
3 macam makanan dengan total harga
mendekati 15.000 rupiah!
a. Jamur crispy, tongseng jamur dan
sop ayam
b. Nasi putih, tumis kangkung dan
tempe goreng
c. Nasi putih, tumis kangkung dan
tongseng jamur
d. Sop ayam, tongseng jamur dan
tempe goreng
Jawaban : c
estimasi kesulitan: sulit
30. Perhatikan tabel harga mainan di Happy
Shop berikut!
Jenis mainan Harga
Kelereng Rp3.250,00
Ular tangga Rp5.250,00
Kartu upin-ipin Rp3.450,00
Mobil-mobilan Rp4.250,00
Gasing Rp3.525,00
Andre memiliki uang 10.000 rupiah, ia
ingin membeli 2 jenis makanan dengan
menyisakan sekitar 1.500 rupiah. Maka,
dua jenis mainan yang dapat dibeli oleh
Andre adalah …
a. Ular tangga dan kartu upin-ipin
Penghapus Rp2.750,00
Penggaris Rp3.550,00
Buatlah daftar 4 barang yang dapat
dibeli oleh Ina dengan total harga
mendekati 10.000 rupiah!
a. Bolpoin, pensil, buku tulis dan buku
gambar
b. Bolpoin, penghapus, pensil dan
penggaris
c. Buku gambar, penggaris, penghapus
dan bolpoin
d. Buku tulis, buku gambar, penggaris
dan pensil
Jawaban : a
estimasi kesulitan: sulit
30. Berikut adalah daftar belanjaan Bu
Stefy
Nama
barang
Harga
satuan
Banyak
barang
Shampoo Rp5.450,00 2
Detergen Rp7.500,00 1
Pasta gigi Rp4.250,00 2
Sabun
mandi
Rp2.500,00 3
Sikat gigi Rp4.750,00 4
Urutan barang yang tepat sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
b. Ular tangga dan kelereng
c. Ular tangga dan mobil-mobilan
d. Ular tangga dan gasing
Jawaban : b
Estimasi kesulitan : sulit
dengan total harga setiap barang yang
dibeli Bu Stefy adalah …
a. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi,
sabun mandi, detergen
b. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi,
detergen, sabun mandi
c. Detergen, shampoo, sikat gigi,
sabun mandi, pasta gigi
d. Detergen, shampoo, sikat gigi,
pasta gigi, sabun mandi
Jawaban : b
Estimasi kesulitan : sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 6 Soal Tipe A
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELAKUKAN PENAKSIRAN DAN PEMBULATAN
SERTA
MEMECAHKAN MASALAH YANG MELIBATKAN
UANG
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Jumat, 9 Desember 2016
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
SET A
MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Jenjang : SD/MI
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi
hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah namamu, kelas dan mata pelajaran pada lembar jawab yang
disediakan dengan menggunakan bolpoin
2. Periksalah dan bacalah soal-soal sebelum kamu mengerjakannya
3. Laporkan kepada guru apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas,
rusak atau tidak lengkap
4. Jumlah soal sebanyak 30 butir pilihan ganda dan harus dijawab semuanya
5. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada
pilihan jawaban a, b, c atau d
6. Gunakan bolpoin untuk mengerjakan soal
7. Tersedia waktu 70 menit untuk mengerjakan soal
8. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, Handphone (HP), tabel
matematika atau alat bantu hitung lainnya
9. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret
10. Mintalah kertas buram kepada guru jika diperlukan
11. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada guru
-SELAMAT MENGERJAKAN-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
SET A
1. Nilai tempat angka 7 pada bilangan 3.578 adalah …
a. satuan
b. puluhan
c. tujuh puluh
d. tujuh puluhan
2. Angka yang menempati nilai tempat ratusan pada 3.605 adalah ….
a. 60
b. 10
c. 6
d. 0
3. Taksiran yang dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan yang
ada dalam operasi hitung adalah …
a. Taksiran bawah
b. Taksiran rata-rata
c. Taksiran terbaik
d. Taksiran tinggi
4. 34 x 57 = …
Jika operasi hitung di atas dikerjakan menggunakan taksiran terbaik, maka
pengerjaan yang tepat adalah …
a. 34 x 57 = 1.938
b. 30 x 50 = 1.500
c. 30 x 60 = 1.800
d. 40 x 60 = 2.400
5. Ibu membeli 34 buah duku di pasar. Banyak duku yang dibeli ibu bila
dibulatkan ke puluhan terdekat adalah ….
a. 40
b. 35
c. 34
d. 30
6. Pak Roy memiliki tanah seluas 1.679 m2. Luas tanah Pak Roy bila dibulatkan
ke ribuan terdekat adalah …
a. 2.000 m2
b. 1.700 m2
c. 1.600 m2
d. 1.000 m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
7. Penulisan lambang bilangan dari tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah adalah
…
a. Rp3.550,00
b. Rp3550,00
c. Rp 3.550,00
d. Rp 3550,00
8. Rp7.803,00 dibaca …
a. Rp tujuh ribu delapan ratus tiga rupiah
b. Rupiah tujuh ribu delapan kosong tiga
c. Tujuh ribu delapan ratus kosong tiga
d. Tujuh ribu delapan ratus tiga rupiah
9. Nilai sekelompok uang di atas adalah …
a. Rp15.252,00
b. Rp15.250,00
c. Rp17.250,00
d. Rp17.520,00
10. Perhatikan tabel di bawah ini!
Nama Banyaknya uang yang dimiliki
Rosa tiga lembar lima ribuan dan tiga lembar dua ribuan
Rio tiga lembar dua ribuan dan tiga lembar seribuan
Pernyataan yang sesuai untuk keadaan di atas adalah …
a. Jumlah uang Rio dan julmalh uang Rosa sama banyak
b. Jumlah uang Rio lebih sedikit dari jumlah uang Rosa
c. Jumlah uang Rio lebih banyak dari jumlah uang Rosa
d. Jumlah uang Rosa lebih sedikit dari jumlah uang Rio
11. 52, 64, 34, 39, 69
Bila bilangan di atas dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan yang benar
mulai dari yang terkecil setelah dibulatkan adalah ....
a. 30, 40, 50, 60, 70
b. 34, 39, 52, 64, 69
c. 40, 50, 60, 70, 80
d. 69, 64, 52, 39, 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
12. Di bawah ini adalah daftar tinggi badan Lisa dan teman-temannya
Nama Tinggi badan
Lisa 146 cm
Rose 139 cm
Jenny 158 cm
Jisu 127 cm
Bila dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan tinggi badan yang tepat
mulai dari yang terendah adalah …
a. Rose, Jisu, Lisa, Jenny
b. Rose, Jenny, Jisu, Lisa
c. Jisu, Rose, Jenny, Lisa
d. Jisu, Rose, Lisa, Jenny
13. Kerjakan penjumlahan berikut menggunakan taksiran bawah ke puluhan
terdekat!
963 + 375 = .…
a. 1.330
b. 1.338
c. 1.340
d. 1.350
14. 74 x 38 = …
Hasil dari perkalian di atas bila dikerjakan dengan menggunakan taksiran
terbaik adalah …
a. 3.200
b. 2.812
c. 2.800
d. 2.100
15. Amati pembulatan berikut!
Bilangan yang dibulatkan Pembulatan
A 344 400
B 654 700
C 672 600
D 249 300
Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan terdekat yang benar adalah…
a. A
b. B
c. C
d. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
16. Amati pembulatan berikut!
Bilangan yang dibulatkan Pembulatan
A 159 dan 155 160
B 219 dan 225 220
C 253 dan 255 250
D 365 dan 374 370
Dari tabel di atas, pembulatan ke puluhan terdekat yang benar adalah…
a. A dan B
b. B dan C
c. C dan D
d. D dan A
17. Jumlah penonton yang duduk di sisi kanan stadion adalah 1.634 dan jumlah
penonton yang duduk di sisi kiri stadion adalah 2.222. Taksiran terbaik ke
ribuan terdekat jumlah keseluruhan penonton yang berada di dalam stadion
adalah ….
a. 5.000
b. 4.000
c. 3.856
d. 3.000
18. Sebanyak 67 warga Desa Asri bekerja sebagai petani, 145 warga bekerja
sebagai buruh pabrik dan 38 warga bekerja sebagai pegawai. Dalam taksiran
terbaik, berapa kira-kira jumlah warga desa Asri yang bekerja?
a. 260
b. 250
c. 230
d. 200
19. Susi ingin menukarkan tiga lembar uang sepuluh ribuan ke dalam beberapa
lembar uang ribuan, maka uang yang akan Susi dapatkan adalah …
a. Dua lembar lima ribuan dan satu lembar sepuluh ribuan
b. Empat lembar lima ribuan dan lima lembar dua ribuan
c. Satu lembar uang dua puluh ribuan dan dua lembar uang lima ribuan
d. Satu lembar uang dua puluh ribuan dan satu lembar uang sepuluh ribuan
20. Ita memiliki selembar uang sepuluh ribu. Ia ingin menukarkan uang itu ke
dalam beberapa lembar uang ribuan dan koin ratusan, maka Ita akan mendapat
….
a. Empat lembar dua ribuan dan enam koin lima ratusan
b. Lima lembar dua ribuan
c. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan empat koin lima ratusan
d. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan enam koin lima ratusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
21. Rika membeli 2 permen dan 4 coklat. Jika harga satu permen adalah Rp750,00
dan harga satu coklat adalah Rp1.250,00. Maka Rika harus membayar ….
a. Rp6.800,00
b. Rp6.000,00
c. Rp6.500,00
d. Rp5.500,00
22. Siska membeli 3 buku tulis seharga 9.200 rupiah. Ketika membayar, Siska
mendapat kembalian 1.800 rupiah. Berdasarkan kejadian tersebut, berapa uang
yang dikeluarkan Siska untuk membayar?
a. Dua lembar dua ribuan dan enam lembar seribuan
b. Dua lembar dua ribuan dan lima lembar seribuan
c. Satu lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan
d. Satu lembar lima ribuan dan tiga lembar dua ribuan
23. Perhatikan tabel di bawah ini!
Tempat Jumlah rumah
warga
Jumlah tanaman di setiap rumah
warga
RT02 15 15
RT04 13 17
Berdasarkan tabel tersebut, RT manakah yang memiliki tanaman paling
banyak dan kira-kira berapa jumlahnya dalam penaksiran terbaik?
a. RT 02 dengan 400 tanaman
b. RT 02 dengan 225 tanaman
c. RT 04 dengan 221 tanaman
d. RT 04 dengan 200 tanaman
24. Pak Alfon mengumpulkan 352 botol madu setiap hari. Sedangkan Pak Sius
mengumpulkan 325 botol madu setiap hari. Siapakah yang mengumpulkan
botol madu lebih sedikit dalam 16 hari dan kira-kira berapa banyak botol
madu yang terkumpul?
a. Pak Alfon dengan mengumpulkan 7000 botol madu
b. Pak Sius dengan mengumpulkan 6400 botol madu
c. Pak Alfon dengan mengumpulkan 5362 botol madu
d. Pak Sius dengan mengumpulkan 5200 botol madu
25. Jumlah telur ayam Pak Yos adalah 66. Sedangkan jumlah telur ayam yang
dimiliki Pak Kris adalah setengah dari jumlah telur ayam Pak Yos ditambah
15. Berapakah kira-kira jumlah telur ayam yang dimiliki Pak Kris?
a. 81
b. 60
c. 55
d. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
26. Tinggi badan Yoel adalah 136 cm. Tinggi badan Yoan adalah setengah dari
tinggi Yoel ditambah 54. Bila dijumlah, kira-kira total tinggi badan Yoel dan
Yoan adalah …
a. 270
b. 260
c. 258
d. 190
27. Bu Marta membeli kebutuhan untuk membuat kue. Berikut adalah tabel
bahan-bahan yang dibeli Bu Marta:
Jenis barang Banyak barang Harga per kilogram
Telur ayam 7kg Rp7.500,00
Tepung 9kg Rp5.400,00
Mentega 7kg Rp4.500,00
Bu Marta membayar belanjaannya tersebut dengan 4 lembar uang lima puluh
ribuan. Kira-kira uang kembalian yang diterima Bu Marta adalah …
a. 67.400 rupiah
b. 67.000 rupiah
c. 32.600 rupiah
d. 20.000 rupiah
28. Bu Yura adalah seorang pedagang. Ia menjual 1 buku tulis dengan harga 4.400
rupiah dan 1 pensil dengan harga 1.600 rupiah. Hari ini Bu Yura berhasil
menjual 12 buku tulis dan 18 pensil. Kira-kira uang yang didapat Bu Yura dari
hasil penjualannya tersebut dalam taksiran terbaik adalah ….
a. 60.000 rupiah
b. 80.000 rupiah
c. 81.600 rupiah
d. 82.000 rupiah
29. Perhatikan tabel harga makanan di Rumah Makan Gembul berikut!
Jenis makanan Harga
Nasi putih Rp2.750,00
Tumis Kangkung Rp4.570,00
Jamur Crispy Rp4.950,00
Tongseng Jamur Rp7.250,00
Sop ayam Rp7.525,00
Tempe goreng Rp3.250,00
Buatlah daftar makanan yang terdiri dari 3 macam makanan dengan total
harga mendekati 15.000 rupiah!
a. Jamur crispy, tongseng jamur dan sop ayam
b. Nasi putih, tumis kangkung dan tempe goreng
c. Nasi putih, tumis kangkung dan tongseng jamur
d. Sop ayam, tongseng jamur dan tempe goreng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
30. Perhatikan tabel harga mainan di Happy Shop berikut!
Jenis mainan Harga
Kelereng Rp3.250,00
Ular tangga Rp5.250,00
Kartu upin-ipin Rp3.450,00
Mobil-mobilan Rp4.250,00
Gasing Rp3.525,00
Andre memiliki uang 10.000 rupiah, ia ingin membeli 2 jenis makanan dengan
menyisakan sekitar 1.500 rupiah. Maka, dua jenis mainan yang dapat dibeli
oleh Andre adalah …
a. Ular tangga dan kartu upin-ipin
b. Ular tangga dan kelereng
c. Ular tangga dan mobil-mobilan
d. Ular tangga dan gasing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 7 Soal Tipe B
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELAKUKAN PENAKSIRAN DAN PEMBULATAN
SERTA
MEMECAHKAN MASALAH YANG MELIBATKAN
UANG
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Jumat, 9 Desember 2016
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
SET B
MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Jenjang : SD/MI
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi
hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang
PETUNJUK UMUM
12. Tulislah namamu, kelas dan mata pelajaran pada lembar jawab yang
disediakan dengan menggunakan bolpoin
13. Periksalah dan bacalah soal-soal sebelum kamu mengerjakannya
14. Laporkan kepada guru apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas,
rusak atau tidak lengkap
15. Jumlah soal sebanyak 30 butir pilihan ganda dan harus dijawab semuanya
16. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada
pilihan jawaban a, b, c atau d
17. Gunakan bolpoin untuk mengerjakan soal
18. Tersedia waktu 70 menit untuk mengerjakan soal
19. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, Handphone (HP), tabel
matematika atau alat bantu hitung lainnya
20. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret
21. Mintalah kertas buram kepada guru jika diperlukan
22. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada guru
-SELAMAT MENGERJAKAN-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
SET B
1. Nilai tempat angka 4 pada bilangan 6.407 adalah ….
a. empat ratusan
b. empat ratus
c. puluhan
d. ratusan
2. Angka yang menempati nilai tempat puluhan pada 5.720 adalah ….
a. 20
b. 10
c. 7
d. 2
3. Taksiran yang dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam
operasi hitung menurut aturan pembulatan adalah ….
a. Taksiran rata-rata
b. Taksiran terbaik
c. Taksiran bawah
d. Taksiran atas
4. 26 x 42 = …
Jika operasi hitung di atas dikerjakan menggunakan taksiran atas, maka
pengerjaan yang tepat adalah ….
a. 20 x 40 = 800
b. 26 x 42 = 1.092
c. 30 x 50 = 1.500
d. 30 x 40 = 1.200
5. Ranu memiliki 345 gram jelly. Bila dibulatkan ke ratusan terdekat maka jelly
yang dimiki Ranu ada … gram.
a. 300
b. 340
c. 350
d. 400
6. Pak Aru hendak menjual tanah seluas 2.444 m2. Luas tanah Pak Aru bila
dibulatkan ke ribuan terdekat adalah ….
a. 2.450 m2
b. 2.440 m2
c. 2.400 m2
d. 2.000 m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
7. Penulisan lambang bilangan dari dua ribu tujuh ratus dua puluh tiga rupiah
adalah ….
a. Rp2.723,00
b. Rp2723,00
c. Rp 2.723,00
d. Rp 2723,00
8. Rp8.075,00 dibaca ….
a. Delapan ribu kosong tujuh puluh lima
b. Delapan ribu tujuh puluh lima rupiah
c. Rp delapan ribu tujuh puluh lima
d. Rupiah delapan ribu kosong tujuh puluh lima
9. Arta memiliki uang selembar dua puluh ribuan, selembar lima ribuan, tiga
lembar seribuan, satu koin lima ratusan, dan satu koin lima puluhan. Jumlah
uang Arta adalah ….
a. Rp25.350,00
b. Rp25.355,00
c. Rp28. 550,00
d. Rp28.555,00
10. Perhatikan tabel di bawah ini!
Nama Banyaknya uang yang dimiliki
Rudi dua lembar uang lima ribuan dan tujuh lembar uang
seribuan
Ridzal selembar uang sepuluh ribuan dan delapan lembar uang
seribuan
Pernyataan yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah ….
a. Jumlah uang Rudi lebih banyak dari jumlah uang Ridzal
b. Jumlah uang Rudi dan jumlah uang Ridzal sama banyaknya
c. Jumlah uang Ridzal lebih sedikit dari jumlah uang Rudi
d. Jumlah uang Ridzal lebih banyak dari jumlah uang Rudi
11. 36, 54, 19, 79, 26
Urutan bilangan di atas mulai dari terbesar yang tepat setelah dibulatkan ke
puluhan terdekat adalah ….
a. 80, 60, 40, 30, 20
b. 80, 50, 40, 30, 20
c. 79, 54, 36, 26, 19
d. 19, 26, 36, 54, 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
12. Di bawah ini adalah daftar nilai ulangan matematika Luna dan teman-
temannya
Nama Nilai
Luna 64
Amber 84
Kris 89
Victoria 68
Bila nilai ulangan matematika Luna dan teman-temannya dibulatkan ke
puluhan terdekat, maka urutan nilai mulai dari yang tertinggi adalah ….
a. Kris, Amber, Victoria, Luna
b. Kris, Amber, Luna, Victoria
c. Luna, Victoria, Amber, Kris
d. Luna, Victoria, Kris, Amber
13. Kerjakan operasi hitung di bawah ini menggunakan taksiran atas ke ratusan
terdekat!
4.728 – 2.498 = ….
a. 2.300
b. 2.230
c. 2.250
d. 2.200
14. Hasil penaksiran 43 x 86 dengan taksiran terbaik adalah ….
a. 4.500
b. 3.698
c. 3.600
d. 3.200
15. Amati pembulatan berikut!
Bilangan yang dibulatkan Pembulatan
A 565 560
B 144 150
C 343 340
D 274 280
Dari tabel di atas, pembulatan ke puluhan terdekat yang benar adalah….
a. A
b. B
c. C
d. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
16. Amati pembulatan berikut!
Uang
milik
Banyaknya uang yang dibulatkan Pembulatan
Risna Rp7.540 dan Rp7.510 Rp7.500
Sarty Rp6.780 dan Rp6.760 Rp6.800
Susi Rp6.840 dan Rp6.840 Rp6.900
Eli Rp5.960 dan Rp5.850 Rp5.900
Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan terdekat yang benar adalah uang
milik ….
a. Eli dan Risna
b. Risna dan Sarty
c. Sarty dan Susi
d. Susi dan Eli
17. Ayah memiliki 978 bibit tanaman di dalam kotak biru. Kemudian Ayah
mengambil 534 bibit untuk ditanam. Keesokan harinya Ayah mengambil lagi
278 bibit tanaman untuk ditanam. Taksiran terbaik ke ratusan terdekat sisa
bibit tanaman di dalam kotak biru setelah diambil untuk ditanam adalah ….
a. 300
b. 200
c. 166
d. 170
18. Di Desa Sukayam ada 47 rumah warga. Setiap rumah memiliki 25 ekor ayam.
Dalam taksiran terbaik, berapa banyak kira-kira ayam yang ada di Desa
Sukayam?
a. 800 ayam
b. 1.175 ayam
c. 1.200 ayam
a. 1.500 ayam
19. Andi ingin menukarkan selembar uang dua puluh ribu ke dalam beberapa
lembar uang ribuan, maka uang yang akan didapat oleh Andi adalah ….
a. Dua lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan
b. Dua lembar sepuluh ribuan
c. Satu lembar lima ribuan, lima lembar dua ribuan, dan lima lembar seribuan
d. Satu lembar sepuluh ribuan, satu lembar lima ribuan, dan lima lembar
seribuan
20. Christa mendapat selembar uang dua puluh ribu dari ibu. Ia ingin menukarkan
uang itu ke dalam beberapa lembar uang ribuan dan koin ratusan, maka
Christa akan mendapat ….
a. Dua lembar lima ribuan, empat lembar dua ribuan dan empat koin lima
ratusan
b. Dua lembar lima ribuan, empat lembar dua ribuan dan lima koin lima
ratusan
c. Dua lembar lima ribuan dan sepuluh lembar dua ribuan
d. Empat lembar lima ribuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
21. Ina membeli 1 pack permen seharga Rp8.750,00. Ina membayar dengan satu
lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan. Uang kembalian yang
diterima Ina adalah ….
a. Rp4.000,00
b. Rp4.3000,00
c. Rp4.250,00
a. Rp4.200,00
22. Rani membeli 3 wafer dan 3 astor. Harga 1 wafer adalah Rp850,00 dan 1 astor
adalah Rp925,00. Maka Rani harus membayar ….
a. Rp5.400,00
b. Rp5.330,00
c. Rp5.325,00
d. Rp5.100,00
23. Very memiliki 64 stiker, kemudian ia membeli lagi 41 stiker. Novo memiliki
87 stiker, namun stiker Novo hilang 25 ketika bermain. Berdasarkan kejadian
tersebut, kira-kira siapakah yang memiliki stiker paling banyak serta kira-kira
berapa jumlahnya?
a. Very dengan 100 stiker
b. Very dengan 105 stiker
c. Novo dengan 62 stiker
d. Novo dengan 60 stiker
24. Perhatikan tabel berikut!
Nama Banyaknya manik-manik Banyaknya hiasan bunga
Desy 44 + 55 26 + 45
Yesy 45 + 59 34 + 47
Yeye 43 + 57 29 + 49
Mey 41 + 52 25 + 42
Dari tabel di atas, kira-kira siapakah yang memiliki jumlah manik-manik dan
hiasan bunga yang paling banyak?
a. Desy
b. Mey
c. Yesy
d. Yeye
25. Yasi memiliki 46 pensil warna. Sinta juga memiliki pensil warna yang
jumlahnya setengah dari milik Yasi ditambah 39. Kira-kira berapa banyak
pensil warna yang dimiliki Sinta?
a. 60
b. 62
c. 85
d. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
26. Pak Arta adalah petani kacang tanah. Pada hari pertama panen, Pak Arta
memanen 76 kg kacang tanah. Hari kedua Pak Arta memanen 36 kg lebih
banyak dari hari pertama. Namun 24 kg kacang tanah hasil panen hari pertama
dan kedua busuk. Kira-kira jumlah kacang tanah hasil panen hari pertama dan
kedua yang tidak busuk adalah ….
a. 180
b. 164
c. 100
d. 88
27. Setiap hari Surya mendapat uang saku sebesar 11.700 rupiah. Uang tersebut
selalu digunakan untuk biaya transportasi sebesar 4.700 rupiah, untuk jajan
sebesar 2.500 rupiah dan sisanya ditabung. Kira-kira jumlah tabungan Surya
yang terkumpul dalam 18 hari dalam taksiran terbaik ke ribuan terdekat adalah
….
a. 88.000 rupiah
b. 86.000 rupiah
c. 85.500 rupiah
d. 80.000 rupiah
28. Berikut adalah daftar belanjaan Nasha dan Ibunya:
Jenis barang Banyak barang Harga satuan
Mie instan 11 Rp1.500,00
Roti keju 13 Rp2.400,00
Biskuit 8 Rp2.800,00
Berdasarkan tabel di atas maka Nasha dan Ibunya harus membayar ….
a. Rp70.100,00
b. Rp70.000,00
c. Rp67.000,00
d. Rp53.000,00
29. Perhatikan tabel harga barang di koperasi sekolah berikut!
Jenis barang Harga
Buku tulis Rp2.250,00
Buku gambar Rp3.500,00
Bolpoin Rp2.750,00
Pensil Rp1.250,00
Penghapus Rp2.750,00
Penggaris Rp3.550,00
Buatlah daftar 4 barang yang dapat dibeli oleh Ina dengan total harga
mendekati 10.000 rupiah!
a. Bolpoin, pensil, buku tulis dan buku gambar
b. Bolpoin, penghapus, pensil dan penggaris
c. Buku gambar, penggaris, penghapus dan bolpoin
d. Buku tulis, buku gambar, penggaris dan pensil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
30. Berikut adalah daftar belanjaan Bu Stefy
Nama barang Harga
satuan
Banyak barang
Shampoo Rp5.450,00 2
Detergen Rp7.500,00 1
Pasta gigi Rp4.250,00 2
Sabun mandi Rp2.500,00 3
Sikat gigi Rp4.750,00 4
Urutan barang yang tepat sesuai dengan total harga setiap barang yang dibeli
Bu Stefy adalah ….
a. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi, sabun mandi, detergen
b. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi, detergen, sabun mandi
c. Detergen, shampoo, sikat gigi, sabun mandi, pasta gigi
d. Detergen, shampoo, sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Matematika 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli Matematika 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 10 Hasil Validasi Guru SD Karitas Nandan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 11 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 12 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 13 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe A
Kunci Jawaban: BCDADCADCBADACBDBACCCDABCBDACB
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
M11
M12
M13
M14
M15
M16
M17
M18
M19
M20
M21
M22
M23
M24
M25
M26
M27
M28
M29
M30
BACCDAAACBADDCAACADBCDAAADCAAC
CACCDBAACCBDADCDCBDCDDADADAABB
BCDCDACACBBDCCBDCBBCCCACDCBCCB
BADCDDADCBADCCDCDDBCCDBCBDAACB
CCDACAAACBACBBDBCAACBACDABCABD
BADADAADCBADDCCBCBDBCBBCADBAAD
CCDCDAAACCAACDBCBDACDBDBCDCACA
BCDCDACDCBADACBDBABCCAACDDACAB
BCDCDABACBADCCBDDACBDACAADADDD
BCDCDACCCCADACCDBBBAABBABACDCB
BCDCDDADCBADDCBADBCCCAADADBCCB
BCDADAAACBADCCADBABCCABADCAACC
BCDCDAADCBADACBDBABCCDADDCACCB
BAABDDADCBCBACADDBCBAACBACDBBC
BCDDAACDCBCCBCCACBBCCDDDAABCAB
BCCCABDADCDDABCADDABAACBADBACB
CCDCDACDCBADACBDBABCCDADACACCB
BADADAAADBCDADAABCABBCBAADDAAB
BADADBCADDADCABDBACADCADADABAB
BADCDAAACDADCABDBACADCADDCDBAB
BCDCDACDCBADACBABADBACDDADDACB
BADCDACACBADCCBDBACCCCADCCBAAA
CCDCDAAACBADBCBDABBCCDADDDCAAB
CADCDBCDCBADBCBDCBBCCDADCDAADC
BADCDACADBAACCBDCAACCDABCDBCCD
BCDCDACDCBADCCBDBBBCCADDDBACCB
DCDCDADACBADBCBDCBBCDCACABADCB
BCDCDAADCBADACCABABCCADCDCCAAD
BCDCDBAACCADDCBDCBCCDCACADCCAD
CCCADBDCDBABBADADBDBABDBAADABD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 14 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe B
Kunci Jawaban: DDADBCABCDBAACCBBDCBCCACAADBAB
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
M11
M12
M13
M14
M15
M16
M17
M18
M19
M20
M21
M22
M23
M24
M25
M26
M27
M28
M29
M30
BAACABABCDCABDAABDDAAABCCDDBAC
DABDADCBCDBABCADADDBACBCBBDBCA
DDBDADDBAAAAACDABABDAABACDDCCB
DBBACBCBBCCAACBCCABDCDCCBCABCC
AACDADABCDCAAABCDDACCDBCCDDADC
DACCADCBADAAAABBACDDCACCABBCDA
DACDCDCCCDBADCDBADCACCBCCBCACD
DDBAADCBCDCAACCBBDDAABBCCCDDCC
ADADDDABADBADCBBDCBCACCBCCDBAD
AABCADABBDBADCCBBDCACCBCDCDCBB
DABCADCBCDBADCCCBDCBCCACDCDCBC
BABCACCBCDAAACCABDCBCCBCBDCCAC
AABCCACBADBADCABCCBACCBBCDDACA
BAADADACCDCAACCDBBCACCBDBDDCAA
AABDDDACCABAACAACDBBCABCABCCAC
DABCADCBCDCBACCABCDACCBCBDDABC
DABCADABCDBAACCBBDCACCBCCDCABB
AABCADACCDBADCDCADDDAABCCCABBB
DABBADABCDBABCDDCCCAACBCCCDBAA
DDBCADCBCDBADCCBBCCACCBABDDADC
AABDADCCCDBAACCACCCACABCACDAAC
DDBDADCCCDBAACDBBDBACAACDCDAAD
DDBCADABCDAAACABBDCACCBCAADCAB
AAAABCACCACDBADBBABBDCBCAABCBB
BAADDDAACDAADADDBDBBCBBCCDAABD
AACDDBCABACAABCADABCDBACABADAA
BABBDBCDADCACBBACABDCABCBCACAD
BBADCDABAABACDAAACCDADDBBADACA
DDBDBCCABABCDBDBBDCDCCACAADBAB
DDBDBCCABABCDBDCBDCDCCACAADBAB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 15 Daftar Presensi Siswa Kelas IVA yang Mengikuti Uji Coba Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 16 Daftar Presensi Siswa Kelas IVB yang Mengikuti Uji Coba Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 17 Daftar Presensi Siswa Kelas IVC yang Mengikuti Uji Coba Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Lampiran 18 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe A
TITLE: UJICOBA SET A
COMMENT:
*************************************************************************
**
Item and Test Analysis
*************************************************************************
**
Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj
Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis
------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- -----
Item 01 (2 ) 22 0.73 0.18 7 (0.88) 9 (0.69) 0.16 0.03
Item 02 (3 ) 19 0.63 0.34 7 (0.88) 7 (0.54) 0.15 0.01
Item 03 (4 ) 25 0.83 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.59 0.50
Item 04 (1 )# 6 0.20 -0.26 1 (0.13) 5 (0.38) -0.34 -0.44
Item 05 (4 ) 27 0.90 0.23 8 (1.00) 10 (0.77) 0.48 0.40
Item 06 (3 )# 0 0.00 0.00 0 (0.00) 0 (0.00) 0.00 0.00
Item 07 (1 )# 15 0.50 -0.16 3 (0.38) 7 (0.54) 0.01 -0.14
Item 08 (4 ) 12 0.40 0.52 6 (0.75) 3 (0.23) 0.47 0.34
Item 09 (3 ) 25 0.83 0.31 8 (1.00) 9 (0.69) 0.45 0.36
Item 10 (2 ) 23 0.77 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.39 0.27
Item 11 (1 ) 24 0.80 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.49 0.39
Item 12 (4 ) 24 0.80 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.44 0.34
Item 13 (1 )# 10 0.33 0.12 4 (0.50) 5 (0.38) 0.09 -0.05
Item 14 (3 ) 22 0.73 0.54 8 (1.00) 6 (0.46) 0.61 0.52
Item 15 (2 ) 17 0.57 0.64 7 (0.88) 3 (0.23) 0.58 0.47
Item 16 (4 ) 18 0.60 0.37 6 (0.75) 5 (0.38) 0.39 0.26
Item 17 (2 ) 13 0.43 0.57 7 (0.88) 4 (0.31) 0.48 0.36
Item 18 (1 ) 13 0.43 0.44 6 (0.75) 4 (0.31) 0.42 0.29
Item 19 (3 )# 7 0.23 0.02 2 (0.25) 3 (0.23) -0.01 -0.13
Item 20 (3 ) 19 0.63 0.57 7 (0.88) 4 (0.31) 0.51 0.39
Item 21 (3 ) 16 0.53 0.64 7 (0.88) 3 (0.23) 0.62 0.51
Item 22 (4 ) 9 0.30 0.02 2 (0.25) 3 (0.23) 0.20 0.06
Item 23 (1 ) 15 0.50 0.39 5 (0.63) 3 (0.23) 0.41 0.27
Item 24 (2 )# 5 0.17 -0.31 0 (0.00) 4 (0.31) -0.45 -0.53
Item 25 (3 )# 4 0.13 0.05 1 (0.13) 1 (0.08) 0.12 0.01
Item 26 (2 )# 3 0.10 0.05 1 (0.13) 1 (0.08) -0.01 -0.10
Item 27 (4 )# 5 0.17 -0.11 1 (0.13) 3 (0.23) -0.24 -0.34
Item 28 (1 )# 15 0.50 -0.24 3 (0.38) 8 (0.62) -0.25 -0.38
Item 29 (3 ) 13 0.43 0.52 6 (0.75) 3 (0.23) 0.36 0.23
Item 30 (2 ) 17 0.57 0.29 6 (0.75) 6 (0.46) 0.20 0.05
=========================================================================
=
# marks potential problems (p<0.2 or p>0.95, D<0, pbis<0, adjpbis<0)
These results have been sorted by item number
=========================================================================
=
Number of Items Excluded = 0
Number of Items Analyzed = 30
Mean Item Difficulty = 0.492
Mean Discrimination Index = 0.242
Mean Point Biserial = 0.244
Mean Adj. Point Biserial = 0.132
KR20 (Alpha) = 0.505
KR21 = 0.336
SEM (from KR20) = 2.344
High Grp Min Score (n=8) = 18.000
Low Grp Max Score (n=13) = 13.000
---------------------------------------
# Potential Problem Items = 10
defined as: difficulty <= 0.20(6)
or: difficulty >= 0.95(0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
or: D index <= 0.00(6)
or: AdjPtBiserial <= 0.00(9)
Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0.304 (with Spearman-Brown = 0.466)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.370 (with Spearman-Brown = 0.540)
Minimum Item Diff. = 0.000, Maximum Item Diff. = 0.900
Minimum Disc. Index = -0.308, Maximum Disc. Index = 0.644
Minimum Pt. Biserial = -0.452, Maximum Pt. Biserial = 0.616
To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 3.91 times
longer,for a total of 117 items of similar quality to those in the test
now.
To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 8.81 times longer,
for a total of 264 items of similar quality to those in the test now.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
TITLE: UJICOBA SET A
COMMENT:
******************************************************************
*********
Quick Options Analysis
******************************************************************
*********
* is keyed answer, # is option that discriminates better than
keyed answer
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
1 TOTAL 0 (0.000) 22*(0.733) 7 (0.233) 1 (0.033)
High 0 (0.000) 7 (0.875) 1 (0.125) 0 (0.000)
Low 0 (0.000) 9 (0.692) 4 (0.308) 0 (0.000)
Diff 0 (0.000) -2 (0.183) -3(-0.183) 0 (0.000)
2 TOTAL 11 (0.367) 0 (0.000) 19*(0.633) 0 (0.000)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 6 (0.462) 0 (0.000) 7 (0.538) 0 (0.000)
Diff -5(-0.337) 0 (0.000) 0 (0.337) 0 (0.000)
3 TOTAL 1 (0.033) 0 (0.000) 4 (0.133) 25*(0.833)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000)
Low 1 (0.077) 0 (0.000) 4 (0.308) 8 (0.615)
Diff -1(-0.077) 0 (0.000) -4(-0.308) 0 (0.385)
4 TOTAL 6*(0.200) 1 (0.033) 22 (0.733) 1 (0.033)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 5 (0.385) 1 (0.077) 6 (0.462) 1 (0.077)
Diff -4(-0.260) -1(-0.077) 1#(0.413) -1(-0.077)
5 TOTAL 2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.033) 27*(0.900)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000)
Low 2 (0.154) 0 (0.000) 1 (0.077) 10 (0.769)
Diff -2(-0.154) 0 (0.000) -1(-0.077) -2 (0.231)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
6 TOTAL 21 (0.700) 6 (0.200) 0*(0.000) 3 (0.100)
High 7 (0.875) 0 (0.000) 0 (0.000) 1 (0.125)
Low 8 (0.615) 4 (0.308) 0 (0.000) 1 (0.077)
Diff -1#(0.260) -4(-0.308) 0 (0.000) 0#(0.048)
7 TOTAL 15*(0.500) 1 (0.033) 11 (0.367) 3 (0.100)
High 3 (0.375) 0 (0.000) 5 (0.625) 0 (0.000)
Low 7 (0.538) 1 (0.077) 3 (0.231) 2 (0.154)
Diff -4(-0.163) -1(-0.077) 2#(0.394) -2(-0.154)
8 TOTAL 16 (0.533) 0 (0.000) 2 (0.067) 12*(0.400)
High 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000) 6 (0.750)
Low 8 (0.615) 0 (0.000) 2 (0.154) 3 (0.231)
Diff -6(-0.365) 0 (0.000) -2(-0.154) 3 (0.519)
9 TOTAL 0 (0.000) 0 (0.000) 25*(0.833) 5 (0.167)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000)
Low 0 (0.000) 0 (0.000) 9 (0.692) 4 (0.308)
Diff 0 (0.000) 0 (0.000) -1 (0.308) -4(-0.308)
10 TOTAL 0 (0.000) 23*(0.767) 5 (0.167) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 0 (0.000) 8 (0.615) 4 (0.308) 1 (0.077)
Diff 0 (0.000) 0 (0.385) -4(-0.308) -1(-0.077)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
11 TOTAL 24*(0.800) 2 (0.067) 3 (0.100) 1 (0.033)
High 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 8 (0.615) 1 (0.077) 3 (0.231) 1 (0.077)
Diff 0 (0.385) -1(-0.077) -3(-0.231) -1(-0.077)
12 TOTAL 2 (0.067) 2 (0.067) 2 (0.067) 24*(0.800)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000)
Low 1 (0.077) 2 (0.154) 2 (0.154) 8 (0.615)
Diff -1(-0.077) -2(-0.154) -2(-0.154) 0 (0.385)
13 TOTAL 10*(0.333) 6 (0.200) 10 (0.333) 4 (0.133)
High 4 (0.500) 0 (0.000) 3 (0.375) 1 (0.125)
Low 5 (0.385) 3 (0.231) 3 (0.231) 2 (0.154)
Diff -1 (0.115) -3(-0.231) 0#(0.144) -1(-0.029)
14 TOTAL 3 (0.100) 2 (0.067) 22*(0.733) 3 (0.100)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.154) 2 (0.154) 6 (0.462) 3 (0.231)
Diff -2(-0.154) -2(-0.154) 2 (0.538) -3(-0.231)
15 TOTAL 4 (0.133) 17*(0.567) 6 (0.200) 3 (0.100)
High 1 (0.125) 7 (0.875) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 3 (0.231) 3 (0.231) 5 (0.385) 2 (0.154)
Diff -2(-0.106) 4 (0.644) -5(-0.385) -2(-0.154)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
16 TOTAL 8 (0.267) 2 (0.067) 2 (0.067) 18*(0.600)
High 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000) 6 (0.750)
Low 5 (0.385) 2 (0.154) 1 (0.077) 5 (0.385)
Diff -3(-0.135) -2(-0.154) -1(-0.077) 1 (0.365)
17 TOTAL 1 (0.033) 13*(0.433) 10 (0.333) 6 (0.200)
High 0 (0.000) 7 (0.875) 0 (0.000) 1 (0.125)
Low 0 (0.000) 4 (0.308) 5 (0.385) 4 (0.308)
Diff 0 (0.000) 3 (0.567) -5(-0.385) -3(-0.183)
18 TOTAL 13*(0.433) 13 (0.433) 1 (0.033) 3 (0.100)
High 6 (0.750) 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 4 (0.308) 6 (0.462) 1 (0.077) 2 (0.154)
Diff 2 (0.442) -4(-0.212) -1(-0.077) -2(-0.154)
19 TOTAL 5 (0.167) 13 (0.433) 7*(0.233) 5 (0.167)
High 0 (0.000) 5 (0.625) 2 (0.250) 1 (0.125)
Low 4 (0.308) 2 (0.154) 3 (0.231) 4 (0.308)
Diff -4(-0.308) 3#(0.471) -1 (0.019) -3(-0.183)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
20 TOTAL 3 (0.100) 8 (0.267) 19*(0.633) 0 (0.000)
High 0 (0.000) 1 (0.125) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 2 (0.154) 7 (0.538) 4 (0.308) 0 (0.000)
Diff -2(-0.154) -6(-0.413) 3 (0.567) 0 (0.000)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
21 TOTAL 5 (0.167) 2 (0.067) 16*(0.533) 7 (0.233)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 4 (0.308) 2 (0.154) 3 (0.231) 4 (0.308)
Diff -3(-0.183) -2(-0.154) 4 (0.644) -4(-0.308)
22 TOTAL 9 (0.300) 4 (0.133) 8 (0.267) 9*(0.300)
High 4 (0.500) 0 (0.000) 2 (0.250) 2 (0.250)
Low 4 (0.308) 4 (0.308) 2 (0.154) 3 (0.231)
Diff 0#(0.192) -4(-0.308) 0#(0.096) -1 (0.019)
23 TOTAL 15*(0.500) 5 (0.167) 4 (0.133) 6 (0.200)
High 5 (0.625) 1 (0.125) 0 (0.000) 2 (0.250)
Low 3 (0.231) 3 (0.231) 4 (0.308) 3 (0.231)
Diff 2 (0.394) -2(-0.106) -4(-0.308) -1 (0.019)
24 TOTAL 5 (0.167) 5*(0.167) 7 (0.233) 13 (0.433)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 1 (0.125) 6 (0.750)
Low 4 (0.308) 4 (0.308) 1 (0.077) 4 (0.308)
Diff -3(-0.183) -4(-0.308) 0#(0.048) 2#(0.442)
25 TOTAL 16 (0.533) 2 (0.067) 4*(0.133) 8 (0.267)
High 3 (0.375) 0 (0.000) 1 (0.125) 4 (0.500)
Low 11 (0.846) 1 (0.077) 1 (0.077) 0 (0.000)
Diff -8(-0.471) -1(-0.077) 0 (0.048) 4#(0.500)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
26 TOTAL 3 (0.100) 3*(0.100) 8 (0.267) 16 (0.533)
High 0 (0.000) 1 (0.125) 4 (0.500) 3 (0.375)
Low 3 (0.231) 1 (0.077) 1 (0.077) 8 (0.615)
Diff -3(-0.231) 0 (0.048) 3#(0.423) -5(-0.240)
27 TOTAL 11 (0.367) 7 (0.233) 7 (0.233) 5*(0.167)
High 5 (0.625) 2 (0.250) 0 (0.000) 1 (0.125)
Low 3 (0.231) 3 (0.231) 4 (0.308) 3 (0.231)
Diff 2#(0.394) -1#(0.019) -4(-0.308) -2(-0.106)
28 TOTAL 15*(0.500) 3 (0.100) 9 (0.300) 3 (0.100)
High 3 (0.375) 0 (0.000) 5 (0.625) 0 (0.000)
Low 8 (0.615) 2 (0.154) 1 (0.077) 2 (0.154)
Diff -5(-0.240) -2(-0.154) 4#(0.548) -2(-0.154)
29 TOTAL 11 (0.367) 4 (0.133) 13*(0.433) 2 (0.067)
High 2 (0.250) 0 (0.000) 6 (0.750) 0 (0.000)
Low 5 (0.385) 4 (0.308) 3 (0.231) 1 (0.077)
Diff -3(-0.135) -4(-0.308) 3 (0.519) -1(-0.077)
30 TOTAL 2 (0.067) 17*(0.567) 4 (0.133) 7 (0.233)
High 1 (0.125) 6 (0.750) 1 (0.125) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Low 1 (0.077) 6 (0.462) 2 (0.154) 4 (0.308)
Diff 0 (0.048) 0 (0.288) -1(-0.029) -4(-0.308)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4)
Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks
Contact: [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 19 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe B
TITLE: UJICOBA TIPE B
COMMENT:
*************************************************************************
**
Item and Test Analysis
*************************************************************************
**
Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj
Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis
------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- -----
Item 01 (4 ) 15 0.50 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.42 0.30
Item 02 (4 ) 8 0.27 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.48 0.38
Item 03 (1 )# 6 0.20 -0.13 0 (0.00) 1 (0.13) -0.13 -0.23
Item 04 (4 )# 14 0.47 0.00 3 (0.38) 3 (0.38) 0.04 -0.09
Item 05 (2 )# 3 0.10 0.25 2 (0.25) 0 (0.00) 0.35 0.28
Item 06 (3 )# 4 0.13 0.38 3 (0.38) 0 (0.00) 0.38 0.30
Item 07 (1 )# 13 0.43 0.13 3 (0.38) 2 (0.25) 0.06 -0.06
Item 08 (2 )# 18 0.60 0.00 5 (0.63) 5 (0.63) 0.02 -0.11
Item 09 (3 ) 19 0.63 0.50 5 (0.63) 1 (0.13) 0.35 0.24
Item 10 (4 ) 22 0.73 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.13 0.02
Item 11 (2 ) 16 0.53 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.36 0.24
Item 12 (1 )# 26 0.87 -0.25 6 (0.75) 8 (1.00) -0.30 -0.38
Item 13 (1 )# 14 0.47 0.00 4 (0.50) 4 (0.50) 0.02 -0.11
Item 14 (3 ) 20 0.67 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.30 0.18
Item 15 (3 ) 10 0.33 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.25 0.13
Item 16 (2 ) 12 0.40 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.36 0.24
Item 17 (2 ) 18 0.60 0.88 8 (1.00) 1 (0.13) 0.66 0.57
Item 18 (4 ) 16 0.53 0.88 8 (1.00) 1 (0.13) 0.53 0.43
Item 19 (3 ) 11 0.37 0.75 7 (0.88) 1 (0.13) 0.60 0.51
Item 20 (2 )# 6 0.20 0.25 2 (0.25) 0 (0.00) 0.11 0.00
Item 21 (3 ) 20 0.67 0.50 8 (1.00) 4 (0.50) 0.28 0.16
Item 22 (3 ) 16 0.53 0.75 7 (0.88) 1 (0.13) 0.60 0.51
Item 23 (1 )# 5 0.17 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.38 0.29
Item 24 (3 ) 24 0.80 0.38 8 (1.00) 5 (0.63) 0.17 0.07
Item 25 (1 ) 8 0.27 0.13 3 (0.38) 2 (0.25) 0.20 0.09
Item 26 (1 ) 8 0.27 0.50 5 (0.63) 1 (0.13) 0.48 0.38
Item 27 (4 ) 19 0.63 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.41 0.30
Item 28 (2 )# 8 0.27 0.00 2 (0.25) 2 (0.25) 0.09 -0.03
Item 29 (1 ) 13 0.43 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.27 0.15
Item 30 (2 ) 8 0.27 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.40 0.30
=========================================================================
=
# marks potential problems (p<0.2 or p>0.95, D<0, pbis<0, adjpbis<0)
These results have been sorted by item number
=========================================================================
=
Number of Items Excluded = 0
Number of Items Analyzed = 30
Mean Item Difficulty = 0.444
Mean Discrimination Index = 0.325
Mean Point Biserial = 0.276
Mean Adj. Point Biserial = 0.169
KR20 (Alpha) = 0.599
KR21 = 0.513
SEM (from KR20) = 2.427
High Grp Min Score (n=8) = 16.000
Low Grp Max Score (n=8) = 10.000
---------------------------------------
# Potential Problem Items = 11
defined as: difficulty <= 0.20(5)
or: difficulty >= 0.95(0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
or: D index <= 0.00(6)
or: AdjPtBiserial <= 0.00(7)
Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0.319 (with Spearman-Brown = 0.484)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.500 (with Spearman-Brown = 0.666)
Minimum Item Diff. = 0.100, Maximum Item Diff. = 0.867
Minimum Disc. Index = -0.250, Maximum Disc. Index = 0.875
Minimum Pt. Biserial = -0.298, Maximum Pt. Biserial = 0.657
To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 2.68 times longer,
for a total of 80 items of similar quality to those in the test now.
To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 6.02 times longer,
for a total of 181 items of similar quality to those in the test now.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
TITLE: UJICOBA TIPE B
COMMENT:
******************************************************************
*********
Quick Options Analysis
******************************************************************
*********
* is keyed answer, # is option that discriminates better than
keyed answer
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
1 TOTAL 9 (0.300) 6 (0.200) 0 (0.000) 15*(0.500)
High 1 (0.125) 1 (0.125) 0 (0.000) 6 (0.750)
Low 3 (0.375) 2 (0.250) 0 (0.000) 3 (0.375)
Diff -2(-0.250) -1(-0.125) 0 (0.000) 3 (0.375)
2 TOTAL 20 (0.667) 2 (0.067) 0 (0.000) 8*(0.267)
High 4 (0.500) 0 (0.000) 0 (0.000) 4 (0.500)
Low 5 (0.625) 2 (0.250) 0 (0.000) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) -2(-0.250) 0 (0.000) 3 (0.375)
3 TOTAL 6*(0.200) 20 (0.667) 4 (0.133) 0 (0.000)
High 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 5 (0.625) 2 (0.250) 0 (0.000)
Diff -1(-0.125) 3#(0.375) -2(-0.250) 0#(0.000)
4 TOTAL 3 (0.100) 2 (0.067) 11 (0.367) 14*(0.467)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 5 (0.625) 3 (0.375)
Low 1 (0.125) 1 (0.125) 3 (0.375) 3 (0.375)
Diff -1(-0.125) -1(-0.125) 2#(0.250) 0 (0.000)
5 TOTAL 18 (0.600) 3*(0.100) 4 (0.133) 5 (0.167)
High 6 (0.750) 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 0 (0.000) 3 (0.375) 2 (0.250)
Diff 3#(0.375) 2 (0.250) -3(-0.375) -2(-0.250)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
6 TOTAL 1 (0.033) 4 (0.133) 4*(0.133) 21 (0.700)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 3 (0.375) 5 (0.625)
Low 1 (0.125) 3 (0.375) 0 (0.000) 4 (0.500)
Diff -1(-0.125) -3(-0.375) 3 (0.375) 1 (0.125)
7 TOTAL 13*(0.433) 0 (0.000) 16 (0.533) 1 (0.033)
High 3 (0.375) 0 (0.000) 5 (0.625) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 0 (0.000) 5 (0.625) 1 (0.125)
Diff 1 (0.125) 0 (0.000) 0 (0.000) -1(-0.125)
8 TOTAL 4 (0.133) 18*(0.600) 7 (0.233) 1 (0.033)
High 2 (0.250) 5 (0.625) 1 (0.125) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 5 (0.625) 1 (0.125) 1 (0.125)
Diff 1#(0.125) 0 (0.000) 0 (0.000) -1(-0.125)
9 TOTAL 6 (0.200) 5 (0.167) 19*(0.633) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
High 0 (0.000) 3 (0.375) 5 (0.625) 0 (0.000)
Low 5 (0.625) 2 (0.250) 1 (0.125) 0 (0.000)
Diff -5(-0.625) 1 (0.125) 4 (0.500) 0 (0.000)
10 TOTAL 7 (0.233) 0 (0.000) 1 (0.033) 22*(0.733)
High 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000) 6 (0.750)
Low 3 (0.375) 0 (0.000) 1 (0.125) 4 (0.500)
Diff -1(-0.125) 0 (0.000) -1(-0.125) 2 (0.250)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
11 TOTAL 5 (0.167) 16*(0.533) 9 (0.300) 0 (0.000)
High 2 (0.250) 6 (0.750) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 3 (0.375) 3 (0.375) 0 (0.000)
Diff 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375) 0 (0.000)
12 TOTAL 26*(0.867) 1 (0.033) 2 (0.067) 1 (0.033)
High 6 (0.750) 0 (0.000) 2 (0.250) 0 (0.000)
Low 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Diff -2(-0.250) 0#(0.000) 2#(0.250) 0#(0.000)
13 TOTAL 14*(0.467) 4 (0.133) 2 (0.067) 10 (0.333)
High 4 (0.500) 0 (0.000) 0 (0.000) 4 (0.500)
Low 4 (0.500) 0 (0.000) 2 (0.250) 2 (0.250)
Diff 0 (0.000) 0 (0.000) -2(-0.250) 2#(0.250)
14 TOTAL 4 (0.133) 4 (0.133) 20*(0.667) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 2 (0.250) 6 (0.750) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 2 (0.250) 4 (0.500) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) 0 (0.000) 2 (0.250) -1(-0.125)
15 TOTAL 6 (0.200) 5 (0.167) 10*(0.333) 9 (0.300)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 4 (0.500) 3 (0.375)
Low 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125) 2 (0.250)
Diff -1(-0.125) -3(-0.375) 3 (0.375) 1 (0.125)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
16 TOTAL 9 (0.300) 12*(0.400) 5 (0.167) 4 (0.133)
High 1 (0.125) 5 (0.625) 2 (0.250) 0 (0.000)
Low 4 (0.500) 2 (0.250) 2 (0.250) 0 (0.000)
Diff -3(-0.375) 3 (0.375) 0 (0.000) 0 (0.000)
17 TOTAL 5 (0.167) 18*(0.600) 4 (0.133) 3 (0.100)
High 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 1 (0.125) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff -3(-0.375) 7 (0.875) -3(-0.375) -1(-0.125)
18 TOTAL 5 (0.167) 3 (0.100) 6 (0.200) 16*(0.533)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000)
Low 4 (0.500) 0 (0.000) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff -4(-0.500) 0 (0.000) -3(-0.375) 7 (0.875)
19 TOTAL 1 (0.033) 12 (0.400) 11*(0.367) 6 (0.200)
High 0 (0.000) 1 (0.125) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 0 (0.000) 5 (0.625) 1 (0.125) 2 (0.250)
Diff 0 (0.000) -4(-0.500) 6 (0.750) -2(-0.250)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
20 TOTAL 13 (0.433) 6*(0.200) 3 (0.100) 8 (0.267)
High 4 (0.500) 2 (0.250) 0 (0.000) 2 (0.250)
Low 1 (0.125) 0 (0.000) 1 (0.125) 6 (0.750)
Diff 3#(0.375) 2 (0.250) -1(-0.125) -4(-0.500)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
21 TOTAL 8 (0.267) 0 (0.000) 20*(0.667) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 0 (0.000) 4 (0.500) 1 (0.125)
Diff -3(-0.375) 0 (0.000) 4 (0.500) -1(-0.125)
22 TOTAL 8 (0.267) 3 (0.100) 16*(0.533) 3 (0.100)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 4 (0.500) 1 (0.125) 1 (0.125) 2 (0.250)
Diff -3(-0.375) -1(-0.125) 6 (0.750) -2(-0.250)
23 TOTAL 5*(0.167) 21 (0.700) 3 (0.100) 1 (0.033)
High 4 (0.500) 4 (0.500) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 4 (0.500) 2 (0.250) 1 (0.125)
Diff 3 (0.375) 0 (0.000) -2(-0.250) -1(-0.125)
24 TOTAL 2 (0.067) 3 (0.100) 24*(0.800) 1 (0.033)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 2 (0.250) 5 (0.625) 0 (0.000)
Diff -1(-0.125) -2(-0.250) 3 (0.375) 0 (0.000)
25 TOTAL 8*(0.267) 8 (0.267) 11 (0.367) 3 (0.100)
High 3 (0.375) 1 (0.125) 1 (0.125) 3 (0.375)
Low 2 (0.250) 3 (0.375) 3 (0.375) 0 (0.000)
Diff 1 (0.125) -2(-0.250) -2(-0.250) 3#(0.375)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
26 TOTAL 8*(0.267) 5 (0.167) 8 (0.267) 9 (0.300)
High 5 (0.625) 0 (0.000) 1 (0.125) 2 (0.250)
Low 1 (0.125) 2 (0.250) 3 (0.375) 2 (0.250)
Diff 4 (0.500) -2(-0.250) -2(-0.250) 0 (0.000)
27 TOTAL 5 (0.167) 2 (0.067) 4 (0.133) 19*(0.633)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 2 (0.250) 6 (0.750)
Low 4 (0.500) 1 (0.125) 0 (0.000) 3 (0.375)
Diff -4(-0.500) -1(-0.125) 2 (0.250) 3 (0.375)
28 TOTAL 10 (0.333) 8*(0.267) 10 (0.333) 2 (0.067)
High 2 (0.250) 2 (0.250) 4 (0.500) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff 0 (0.000) 0 (0.000) 1#(0.125) -1(-0.125)
29 TOTAL 13*(0.433) 7 (0.233) 7 (0.233) 3 (0.100)
High 5 (0.625) 3 (0.375) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 1 (0.125) 4 (0.500) 1 (0.125)
Diff 3 (0.375) 2 (0.250) -4(-0.500) -1(-0.125)
30 TOTAL 7 (0.233) 8*(0.267) 10 (0.333) 5 (0.167)
High 0 (0.000) 5 (0.625) 2 (0.250) 1 (0.125)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Low 4 (0.500) 2 (0.250) 1 (0.125) 1 (0.125)
Diff -4(-0.500) 3 (0.375) 1 (0.125) 0 (0.000)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4)
Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks
Contact: [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 20 Foto-Foto Validasi Lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 21 Biodata Peneliti
CURRICULUM VITAE
Elizabeth Vania Melati merupakan anak pertama dari dua
bersaudara yang lahir pada tanggal 5 Juli 1995 di Bandar
Lampung. Peneliti menempuh pendidikan dasar di SD
Xaverius Panjang pada tahun 2001-2007. Pendidikan
menengah pertama ditempuh di SMP Xaverius Panjang pada
tahun 2007-2010. Peneliti kemudian melanjutkan pendidikan
tingkat menengah atas di SMA Xaverius Bandar Lampung pada tahun 2010-2013.
Peneliti mulai tercatat sebagai mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma sejak
tahun 2013 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
Selama menempuh perkuliahan, peneliti aktif mengikuti berbagai kegiatan untuk
mengembangkan soft skill. Di tahun 2014, peneliti mengikuti Pelatihan
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) I dan II. Di tahun yang sama
peneliti juga mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) pramuka. Peneliti juga aktif
mengikuti organisasi yang ada di universitas. Pada tahun 2013 peneliti mulai
bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Pengabdian Masyarakat. Peneliti
mengikuti berbagai kepanitiaan di lingkungan prodi dan universitas, diantaranya
Inisiasi PGSD pada tahun 2014, Dies Natalis UKM PM ke-14 pada taun 2014,
Malam Kreativitas PGSD pada tahun 2015, Parade Gamelan Anak pada tahun
2015. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menuliskan
tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi
Pembulatan Dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang
Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI