pengembangan sistem informasi...

171
SKRIPSI RANCANG BANGUN DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM (DMS) (STUDI KASUS: BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) BINTARO) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: OKI RAHMAT SANTOSO NIM: 108093000139 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Upload: dodien

Post on 21-Jul-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

SKRIPSI

RANCANG BANGUN DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM (DMS)

(STUDI KASUS: BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) BINTARO)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

OKI RAHMAT SANTOSO

NIM: 108093000139

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

ii

SKRIPSI

RANCANG BANGUN DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM (DMS)

(STUDI KASUS: BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) BINTARO)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

OKI RAHMAT SANTOSO

108093000139

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 3: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20
Page 4: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

iv

Page 5: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juli 2015

Oki Rahmat Santoso

108093000139

Page 6: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

vi

ABSTRAK

Oki Rahmat Santoso (108093000139), Rancang Bangun Document

Management System (Studi Kasus : Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Bintaro). Di

bawah bimbingan Yuni Sugiarti dan Rinda Hesti Kusumaningtyas.

BMT Bintaro merupakan sebuah badan usaha berbentuk Koperasi Jasa

Keuangan Syari’ah, kegiatan bisnis yang di lakukan termasuk wadiah,

mudharabah muqayyadah dan Rumah Angsuran Syar’i, proses pencarian dan

pengelolaan dokumen nasabah masih secara manual, dokumen masih disimpan di

dalam file box besar, dibutuhkan sistem aplikasi untuk menghindari kehilangan

data nasabah dan mempercepat pencarian. Metode pengembangan sistem yang

digunakan adalah Rapid Application Development (RAD) dengan notasi Unified

Modelling Language (UML). Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan

database server MySql. Hasil Penelitian berupa Document Management System

(DMS) untuk membantu BMT dalam pengelolaan dan penyimpanan dokumen

nasabah yang sudah terkomputerisasi dan dapat memudahkan pencarian karena

fungsi search yang ada di DMS.

Kata Kunci: Document Management System (DMS), UML, model

pengembangan sistem RAD, PHP, MySQL, wadiah, mudharabah muqayyadah,

Rumah Angsuran Syar’I, BMT Bintaro.

Bab I-V + 131 Halaman + xx Halaman + 54 Gambar + 23 Tabel + 13 Simbol +

Daftar Pustaka + Lampiran

Page 7: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala

puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul ” Rancang Bangun

Document Management System (Studi Kasus : Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

Bintaro) ” akhirnya dapat diselesaikan dengan baik yang merupakan salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Sistem Informasi,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung. Sebagai bentuk penghargaan yang tak

terlukiskan, izinkanlah Peneliti menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi serta Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku

Sekretaris Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Ibu Yuni Sugiarti, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

membantu dan membimbing peneliti dalam penyelesaian penulisan ini.

Page 8: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

viii

4. Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyelesaian

skripsi.

5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan banyak

tambahan ilmu.

6. Bapak Irfan Wajidi selaku Bendahara BMT Bintaro beserta jajarannya yang

telah menerima peneliti untuk melakukan riset di BMT Bintaro serta

membimbing penulis dalam pelaksanaan riset.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Supriadi dan Ibunda Sami yang tanpa

lelah memberikan kasih sayang, cinta, semangat serta dukungan yang luar

biasa dan doa yang tak pernah lepas ditujukan untuk peneliti.

8. Sahabat-sahabatku Nadia Astari, Nugroho Dwi Saputro, Sugeng Suparman,

Moh. Ilham, Indra Susila dan lainnya yang saya tak bisa saya ketik satu

persatu yang selalu setia memberikan bantuan, do’a, perhatian, dukungan,

semangat dan saran kepada peneliti disaat penulis mengalami penurunan

semangat sehingga menyusun skripsi dapat terselesaikan.

9. Teman-teman SID 2008, SIBIS 2008, SI 2008, CCIT 2008 dan para senior

yang telah membantu, terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya.

10. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian skripsi

ini.

Page 9: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

ix

Penulis sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran dapat disampaikan melalui e-mail ke

[email protected]. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

membacanya. Amin

Jakarta, Juli 2015

Oki Rahmat Santoso

108093000139

Page 10: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

x

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL ................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ........................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xviii

DAFTAR SIMBOL .................................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5

1.3 Batasan Masalah.................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

1.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... 7

1.7 Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

Page 11: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xi

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem ............................................................................ 10

2.1.1 Pengertian Sistem ......................................................................... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem ..................................................................... 11

2.1.3 Klasifikasi Sistem ........................................................................ 14

2.2 Konsep Dasar Informasi ........................................................................ 16

2.2.1 Pengertian Informasi ................................................................... 16

2.2.2 Siklus Informasi .......................................................................... 16

2.2.3 Kualitas Informasi ....................................................................... 17

2.2.4 Nilai Informasi ............................................................................ 19

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................ 19

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ........................................................ 19

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ....................................................... 20

2.4 Sistem Informasi Manajemen ............................................................... 22

2.5 Document Management System(DMS) ................................................. 24

2.5.1 Pengertian DMS ........................................................................... 24

2.5.2 Standar dan legislasi ..................................................................... 25

2.5.3 Komponen Dasar DMS ................................................................ 25

2.5.4 Manfaat DMS ............................................................................... 29

2.5.5 ISO 15489 .................................................................................... 31

2.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... 31

2.6.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 32

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 34

Page 12: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xii

2.7 Rapid Application Diagram (RAD) ...................................................... 34

2.7.1 Pengertian RAD ........................................................................... 34

2.7.2 Fase-fase RAD ............................................................................. 35

2.7.3 Keuntungan RAD ......................................................................... 37

2.7.4 Kondisi Penunjang Keberhasilan RAD ........................................ 38

2.8 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis

and Design) dengan UML (Unified Modeling Language) .................... 38

2.8.1 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek ...................................... 39

2.8.1.1 Objek, Atribut, Metode dan Enkapsulasi .................................. 39

2.8.2.2 Kelas, Generalisasi dan Spesialisasi ........................................ 40

2.8.2 Hubungan Objek/Kelas ................................................................ 41

2.8.3 Tool Pengembangan Sistem ......................................................... 41

2.9 Database dan Database Management System (DBMS) ....................... 46

2.10 PHP ....................................................................................................... 48

2.11 MySQL .................................................................................................. 49

2.12 XAMPP dan PHPMyAdmin................................................................... 51

2.13 Black Box Testing .................................................................................. 52

2.14 Baitul Mal wa Tamwil (BMT) .............................................................. 52

2.14.1Pengertian BMT .......................................................................... 52

2.14.2Kegiatan Usaha BMT .................................................................. 56

2.14.3Akad-akad Syariah ...................................................................... 58

2.14.4Akad Investasi Mudharabah ....................................................... 58

2.14.5Akad Pembiayaan Murabahah .................................................... 59

Page 13: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xiii

2.15 Legalitas (BMT) ................................................................................... 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Pengumpulan Data ............................................................ 61

3.1.1 Observasi ..................................................................................... 61

3.1.2 Wawancara .................................................................................. 61

3.1.3 Studi Pustaka ............................................................................... 62

3.1.4 Studi Literatur .............................................................................. 62

3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 67

3.2.1 Fase Requirement Planning ......................................................... 68

3.2.2 Fase Workshop Desain RAD ....................................................... 68

3.2.2.1 Proses ............................................................................... 68

3.2.2.2 Desain Database .............................................................. 69

3.2.2.3 Desain Tampilan .............................................................. 69

3.2.3 Fase Implementasi ....................................................................... 69

3.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Requirement Planning ........................................................................... 71

4.1.1 Kebutuhan Sistem ........................................................................ 71

4.1.1.1 Profil BMT Bintaro ......................................................... 71

4.1.1.2 Deskripsi Pekerjaan ......................................................... 73

4.1.1.3 Identifikasi Kebutuhan Sistem ........................................ 74

Page 14: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xiv

4.1.2 Sistem Berjalan ............................................................................ 75

4.1.3 Identifikasi Masalah .................................................................... 78

4.1.4 Sistem Usulan .............................................................................. 78

4.2 Workshop Design ................................................................................. 80

4.2.1 Usecase Diagram ........................................................................ 80

4.2.2 Activity Diagram .......................................................................... 87

4.3 Perancangan Database ........................................................................ 97

4.3.1 Perancangan Class Diagram ....................................................... 97

4.3.2 Mapping Cardinalitas ................................................................. 99

4.3.3 Spesifikasi Data ........................................................................... 100

4.3.4 Perancangan Sequence Diagram ................................................. 105

4.4 Desain Tampilan .................................................................................. 114

4.5 Fase Implementasi ............................................................................... 125

4.5.1 Coding ........................................................................................ 125

4.5.2 Pengujian Sistem ........................................................................ 126

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 129

5.2 Saran .................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 130

LAMPIRAN

Page 15: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem ..................................................................14

Gambar 2.2 Siklus informasi .................................................................................17

Gambar 2.3 Pilar kualitas informasi.......................................................................18

Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ............................................20

Gambar 2.5 Informasi dari SIM untuk semua tingkat manajemen ........................23

Gambar 2.6 Komponen Dasar DMS ......................................................................29

Gambar 2.7 Workshop Desain RAD merupakan jantung pengembangan interaktif

................................................................................................................................35

Gambar 2.8 Use Case Model .................................................................................42

Gambar 2.9 Operation pada class diletakkan di bawah attribute dengan

dipisahkan garis ......................................................................................................44

Gambar 2.10 Contoh Activity diagram sederhana .................................................45

Gambar 2.11 Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram ............................46

Gambar 2.12 Database Management System.........................................................47

Gambar 3.1 Fase-fase Model RAD ........................................................................67

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir ..............................................................................70

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Bintaro .....................................................73

Gambar 4.2 Sistem Berjalan di BMT Bintaro ........................................................76

Gambar 4.3 Sistem Usulan …. ...............................................................................79

Gambar 4.4 Use Case Diagram .............................................................................82

Gambar 4.5 Activity Diagram Login .....................................................................88

Page 16: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xvi

Gambar 4.6 Activity Diagram Cek Detail Nasabah ...............................................89

Gambar 4.7 Activity Diagram Input Nasabah Baru ...............................................91

Gambar 4.8 Activity Diagram Manage User .........................................................92

Gambar 4.9 Activity Diagram Manage Backup Data ............................................93

Gambar 4.10 Activity Diagram Manage Dokumen Simpanan ..............................94

Gambar 4.11 Activity Diagram Manage Dokumen Pembiayaan ...........................95

Gambar 4.12 Activity Diagram Manage Dokumen Deposito ................................96

Gambar 4.13 Activity Diagram Logout ..................................................................97

Gambar 4.14 Class Diagram..................................................................................99

Gambar 4.15 Mapping Cardinalitas ....................................................................100

Gambar 4.16 Sequence Diagram Login ...............................................................106

Gambar 4.17 Sequence Diagram Cek Detail Nasabah ........................................107

Gambar. 4.18 Sequence Diagram Input Nasabah Baru .......................................108

Gambar. 4.19 Sequence Diagram Manage User .................................................109

Gambar. 4.20 Sequence Diagram Manage Backup Data .....................................110

Gambar. 4.21 Sequence Diagram Manage Dokumen Simpanan ........................111

Gambar. 4.22 Sequence Diagram Manage Dokumen Pembiayaan .....................112

Gambar. 4.23 Sequence Diagram Manage Dokumen Deposito ..........................113

Gambar. 4.24 Sequence Diagram Logout ............................................................114

Gambar. 4.25 Halaman Login ..............................................................................114

Gambar. 4.26 Halaman Awal/Main Page ............................................................115

Gambar. 4.27 Halaman Awal Admin ...................................................................115

Gambar. 4.28 Halaman Search Nasabah..............................................................116

Page 17: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xvii

Gambar. 4.29 Halaman Detail Nasabah Individu ................................................116

Gambar. 4.30 Halaman Detail Nasabah Lembaga ...............................................117

Gambar. 4.31 Halaman Edit Nasabah Individu ...................................................118

Gambar. 4.32 Halaman Edit Nasabah Lembaga ..................................................119

Gambar. 4.33 Halaman Tambah Nasabah............................................................120

Gambar. 4.34 Form halaman Tambah Nasabah Lembaga ...................................121

Gambar. 4.35 Form halaman Tambah Nasabah Individu ....................................122

Gambar. 4.36 Halaman Detail Nasabah untuk Admin Pembiayaan, Simpanan dan

Deposito ...............................................................................................................123

Gambar. 4.37 Halaman Loker Nasabah ...............................................................123

Gambar. 4.38 Halaman Upload Dokumen ...........................................................124

Gambar. 4.39 Halaman Pengguna ........................................................................124

Gambar. 4.40 Halaman Tambah Pengguna..........................................................125

Page 18: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penelitian sejenis tentang DMS ................................................................. 62

Tabel 4.1 Identifikasi Aktor dan Use Case ................................................................ 80

Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case .......................................................................... 81

Tabel 4.3 Skenario Use Case Login ........................................................................... 83

Tabel 4.4 Skenario Use Case Cek Detail Nasabah .................................................... 83

Tabel 4.5 Skenario Use Case Input Nasabah Baru .................................................... 84

Tabel 4.6 Skenario Use Case Manage User .............................................................. 84

Tabel 4.7 Skenario Use Case Manage Back up Data ................................................ 85

Tabel 4.8 Skenario Use Case Manage Dokumen Simpanan ..................................... 85

Tabel 4.9 Skenario Use Case Manage Dokumen Pembiayaan .................................. 86

Tabel 4.10 Skenario Use Case Manage Dokumen Deposito ..................................... 86

Tabel 4.11 Skenario Use Case Logout ....................................................................... 87

Tabel 4.12 Objek Potensial ........................................................................................ 98

Tabel 4.13 Daftar Proposed Object List .................................................................... 98

Tabel 4.14 Pegawai .................................................................................................... 101

Tabel 4.15 Users ........................................................................................................ 101

Tabel 4.16 Dokumen .................................................................................................. 102

Tabel 4.17 Nasabah .................................................................................................... 102

Tabel 4.18 Individu .................................................................................................... 103

Tabel 4.19 Lembaga ................................................................................................... 104

Tabel 4.20 Pengujian Sistem Aktor Costumer Service (CS) ..................................... 126

Tabel 4.21 Pengujian Sistem Aktor Bendahara ......................................................... 127

Page 19: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xix

Tabel 4.22 Pengujian Sistem Aktor IT ....................................................................... 127

Page 20: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

xx

DAFTAR SIMBOL

NO GAMBAR NAMA

1

Aktor

2

Use Case

3

Subsystem

4

*

*

Asosiasi

5 Class1

Class

6

Generalization

7

Action State

8

State

9

State Awal

10

State Akhir

11

Decision

12

Transisi

13

Pesan

Sumber: Whitten et al. (2004)

Page 21: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pengguna internet di Indonesia

pada tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau sekitar 24,23 persen dari jumlah

penduduk Indonesia yang diambil dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII, 2012). Pengguna teknologi informasi atau user

berkembang secara cepat, dengan meningkatnya kepopuleran jejaring sosial

seperti Facebook pada tahun 2012, pengguna layanan saat ini berjumlah 1 miliar

orang lebih (Espinosa, 2012).

Pengertian informasi menurut Raymond Mc.leod (2001) ialah data yang

telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat

bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sebuah dokumen dapat di

jelaskan sebagai suatu unit dari informasi terstruktur yang di simpan untuk

konsumsi manusia (Levien, 1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

menjelaskan definisi dokumen yakni, surat yang tertulis atau tercetak yang dapat

dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat

perjanjian) Pengelolaan informasi seperti dokumen merupakan hal yang penting

dalam perusahaan, dokumen dalam perusahaan setiap harinya semakin bertambah,

besarnya dokumen yang dikelola tergantung dari sistem dokumentasi yang

berjalan di perusahaan tersebut. Jika tidak memiliki sistem dokumentasi yang

baik, dokumen dapat hilang, tercecer maupun rusak, sehingga ketika

membutuhkan dokumen tersebut akan sulit mencari dan menampilkannya

kembali.

Page 22: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

2

Document management system (DMS) merupakan sistem aplikasi

pengelolaan dokumen dalam bentuk hard copy (kertas, microfilm, dll) yang sudah

dialih-mediakan ke dalam format digital atau soft copy (.doc, .ppt, .xls. dll) yang

sudah di upload ke dalam DMS. Dokumen yang sudah di upload tersebut

kemudian dapat diakses, dicari, ditampilkan, maupun didistribusikan oleh

pengguna dokumen melalui sistem manajemen dokumen elektronik. Dengan

menggunakan metode pencarian terpadu yang sesuai dengan jenis dokumen,

pengguna dapat secara mudah menampilkan dokumen yang dituju walaupun

secara fisik dokumen atau arsip tersebut berada pada tempat lain (Yasin, 2011).

Sistem pengelolaan dokumen elektronik yang baik harus memiliki tiga

unsur utama, yaitu kebijakan, strategi dan budaya kerja, prosedur pengelolaan

dokumen elektronik dalam suatu siklus hidup dokumen dan sistem informasi yang

mendukung manajemen dokumen (Kementrian Komunikasi dan Informasi

Republik Indonesia, 2003). Pemerintah telah mengatur masalah legalitas untuk

arsip digital atau dokumen digital dalam Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1997

tentang “Dokumen Perusahaan”, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 88 tahun

1999 tentang “Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam mikrofilm

atau Media Lainnya dan Legalisasi”. Pasal 12 UU/8/1997 menyatakan: ayat (1)

Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam microfilm atau media lainnya;

ayat (2) Pengalihan dokumen perusahaan ke dalam microfilm atau media lainnya

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan sejak dokumen tersebut

dibuat atau diterima oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan PP/88/1999

pasal 16 menyebutkan: ayat (1) dokumen yang dialihkan ke dalam microfilm atau

media lainnya atau hasil cetakannya merupakan alat bukti yang sah; ayat (2) hasil

Page 23: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

3

cetak dokumen yang telah dialihkan ke dalam microfilm dapat dilegalisasi untuk

keperluan proses peradilan dan kepentingan hukum lainnya. Dengan adanya

UU/8/1997 dan PP/88/1999 tersebut, maka gagasan tentang manajemen dokumen

digital telah tersedia payung hukum, dengan demikian maka tidak ada keraguan

lagi bagi suatu lembaga untuk mengalihkan manajemen dokumen dari paper-

based ke digital-based (Linawati, 2009).

Paperless office adalah lingkungan kerja di mana penggunaan kertas

dihilangkan atau digunakan dengan bijak. Going paperless dapat menghemat

uang, meningkatkan produktivitas, menghemat ruang, membuat dokumentasi

elektronik, mempermudah berbagi informasi, dan meminimalkan penggunaan

kertas. Paperless office sebagai sebuah konsep tidak hanya terbatas pada kantor

(Utomo, 2010). Gagasan tentang perubahan manajemen kearsipan dari paper-

based ke digital-based atau yang populer dengan istilah paperless office, sudah

muncul sejak tahun 1975 melalui sebuah artikel Business Week oleh Xerox

Corporation, yang memprediksikan tentang kantor masa depan yang akan

menggunakan komputer dan e-mail serta sepenuhnya berbasis digital pada

pertengahan tahun 1990 (Merhavy, 2013). Masih menurut Merhavy (2013) tools

atau alat yang di butuhkan dalam penerapan paperless office ada 4 yakni,

Enterprise Content Management System (ECM), scanner, cloud storage dan end

user tool.

Salah satu organisasi atau lembaga keungan mikro berbasis syariah adalah

Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Pengertian BMT ialah balai usaha mandiri terpadu

yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

Page 24: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

4

kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil (Soemitra, 2009). Berdasarkan data

yang ada, jumlah BMT pada akhir 1998 telah berjumlah 1.957 buah, dan 2.938

BMT terdaftar pada tahun 2001, kini angkanya jauh lebih besar. Dengan

anggapan tingkat pertumbuhan serupa dengan apa yang terjadi pada masa lalu,

kini jumah BMT terdaftar bias saja berada di sekitar angka 4.000 an (Soemitra,

2009), salah satu BMT yang ada di indonesia saat ini adalah BMT Bintaro, BMT

Bintaro merupakan sebuah badan usaha berbentuk Koperasi Jasa Keuangan

Syari’ah yang didirikan pada tanggal 5 Muharram 1430H, bertepatan dengan

tanggal 2 Januari 2009, kegiatan bisnis yang di lakukan disana sebagian kecil

sudah terkomputerisasi tetapi hanya sebatas Microsoft Word dan Excel, sedangkan

dalam proses pencarian dan pengelolaan dokumen masih secara tradisional di cari

dan di kelola oleh pegawai, dokumen nasabah disimpan di dalam file box besar

dan di tempatkan ruangan administrasi serta pencariannya dilakukan secara

manual. Perangkat lunak yang dimiliki pun tidak tersatu padu, masih tersimpan di

masing-masing komputer dari karyawan yang bersangkutan, sehingga ketika

terjadi hal-hal yang tidak di harapkan seperti bencana alam, kebakaran atau pun

pencurian, data tersebut dapat hilang atau lenyap selamanya dan juga ketika

nasabah mendaftar, harus melakukan daftar ulang untuk produk yang berbeda.

Oleh karena itu penulis berniat untuk membuat rancangan Document

Management System (DMS) yang dapat digunakaan sebagai masukan atau saran

yang dapat di terapkan oleh BMT Bintaro. Sehubungan dengan itu maka penulis

memilih judul “Rancang Bangun Document Management System (DMS) pada

BMT Bintaro” secara rinci dan detail.

Page 25: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. BMT Bintaro mengalami kendala dalam pengelolaan dokumen nasabah

karena masih secara manual, yakni data nasabah yang berbentuk perangkat

keras itu disimpan di administrasi sehingga membutuhkan tempat yang

besar untuk menyimpan dokumen-dokumen tersebut dan pencariannya

pun masih manual belum terkomputerisasi.

2. Soft Copy yang dimiliki BMT Bintaro masih sebatas formulir pendaftaran

nasabah saja belum keseluruhan.

3. Pengelolaan dokumen nasabah masih di masing-masing komputer petugas

dan tidak terhubung, sehingga menyulitkan pengelola BMT dalam

pelayanan kepada nasabah karena nasabah harus mendaftar ulang untuk

layanan produk yang berbeda.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat disimpulkan

perumusan masalah yang akan di bahas, yaitu “bagaimana rancang bangun DMS

pada BMT Bintaro?”

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian skripsi ini, hanya dibatasi permasalahannya pada

rancang bangun DMS pada BMT Bintaro, yang meliputi:

1. Proses DMS melingkupi pengelolaan, penyimpanan dan pencarian dokumen

nasabah.

Page 26: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

6

2. DMS ini meliputi produk wadiah, mudharabah muqayyadah, dan Rumah

Angsuran Syar’i (RUAS).

3. Perancangan DMS pada BMT Bintaro menggunakan PHP: Hypertext

Preprocessor sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai database, dan

XAMPP sebagai web server.

4. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode pengembangan

sistem berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid Application

Development (RAD) dan menggunakan tools Unified Modelling Language

(UML).

5. Sistem ini tidak sampai tahap implementasi pada BMT Bintaro.

6. Pengujian sistem menggunakan pengujian black-box.

7. Keamanan data (security) baru sebatas password yang digunakan ketika

pengguna mengakses sistem.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah DMS pada

BMT Bintaro. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini antara lain

menghasilkan :

1. Analisis dan perancangan DMS yang terinci secara detail sehingga dapat

mengurangi tempat penyimpanan dokumen nasabah dan memudahkan

pengguna dalam pencarian data nasabah yang di butuhkan.

2. Data nasabah yang dimiliki lengkap dan terperinci.

3. Membuat database yang tersatu padu di dalam DMS, sehingga memudahkan

dalam pengelolaan dokumen dan pelayaan terhadap nasabah.

Page 27: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

7

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian DMS ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi pihak BMT Bintaro DMS ini, diharapkan dapat membantu dalam

pengelolaan, penyimpanan serta pencarian dokumen nasabah.

2. Memberikan gambaran dan pemahaman mengenai DMS dengan tepat serta

menambah ilmu pengetahuan dalam bidang sistem informasi bisnis syariah.

3. Dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya pada masalah yang sama

1.7 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian di dalam skripsi ini menggunakan dua jenis metode,

yakni :

a. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu :

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada tempat riset untuk mengetahui

proses dan kegiatan bisnis yang berjalan di BMT Bintaro, Jl. Bintaro

Utama 1 Blok F2/5 Bintaro sektor 2, Bintaro Jaya.

2. Wawancara

Melakukan wawancara dengan Bapak Irfan Wajidi selaku Bendahara

BMT Bintaro yang berlangsung pada saat riset lapangan dengan metode

tanya jawab.

Page 28: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

8

3. Studi Pustaka dan Studi Literatur

Peniliti membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang mendukung dan

berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Tujuan utama

studi pustaka dan literatur ini adalah untuk mendapatkan sumber data

sekunder yang akan mendukung penilitian.

b. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penilitian ini adalah

metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan model

pengembangan sistem RAD (Kendall & Kendall, 2008) dan penulis

menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat

pemodelannya (Whitten, 2004).

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan akan diuraikan kedalam lima

bab sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas secara keseluruhan mengenai penulisan

laporan ini. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, manfaat dan tujuan penilitian serta

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas mengenai dasar-dasar teori yang

mendukung DMS pada BMT Bintaro.

Page 29: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan metodologi pengembangan

sistem yang digunakan dalam membuat DMS yang meliputi

metodologi pengumpulan data dan metodologi

pengembangan sistem.

BAB IV RANCANG BANGUN

Bab ini akan membahas mengenai perancangan DMS pada

BMT Bintaro dan uraian profil singkat BMT Bintaro.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan, berisi

kesimpulan yang dibuat penulis dan saran yang ditunjukan

kepada peneliti berikutnya untuk pengembangan sistem

yang lebih baik.

Page 30: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Jogiyanto (2005) di dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Inforrmasi

menjelaskan bahwa terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan

sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada

komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada

prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urut-urutan di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Richard F.

Neuschel sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya

melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan

untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang

terjadi. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang

berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih

mengena bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Dengan

demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan

untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan

Page 31: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

11

dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem

merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima karena

kenyataan suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem

bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak

dapat berdiri sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling

berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan

atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai (Jogiyanto, 2005).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

(Jogiyanto, 2005). Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

c. Lingkungan Luar Sistem

Page 32: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

12

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi

dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang,

lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau

tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan

menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi

dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam

sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan

untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

Page 33: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

13

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan, keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem

komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

berupa barang jadi. Sistem akuntan akan mengolah data-data transaksi

menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang

dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Page 34: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

14

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem (Jogiyanto, 2005)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan (Jogiyanto,

2005), diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan

sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem

yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya

sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

Page 35: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

15

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer

adalah contoh dari sistem tertentu. Sedangkan sistem tak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini

ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang

ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup, tetapi tidak

benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan

dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang

lainnya.

Page 36: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

16

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya

berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem

dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi

yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan

negative entropy atau negentropy.

Informasi (Information) menurut Jogiyanto (2005) dapat didefinisikan

sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Misalnya penjualan adalah

transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang.

Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat,

benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi.

Page 37: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

17

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus (Jogiyanto,

2005). Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information

cycle). Siklus Ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing

cycles).

Gambar 2.2 Siklus informasi (Jogiyanto, 2005)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktunya (timeliness) dan

relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas

dari informasi dengan bentuk bangunan yang di tunjang oleh tiga buah pilar.

Page 38: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

18

Gambar 2.3 Pilar kualitas informasi (Jogiyanto, 2005)

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai

ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang

dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

Page 39: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

19

c. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dapat dikatakan

bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan

di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan,

sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian

informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,

karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam

perusahaan (Jogiyanto, 2005).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atay

disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau

information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A,

Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Page 40: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

20

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari beberapa komponen yaitu blok masukan (input block), blok model

(model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block),

blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu

sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan

lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi (Jogiyanto, 2005)

a. Blok Masukan

Input mewakili data-data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di database dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

Page 41: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

21

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output

serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi

terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak

efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian yang perlu

dirancang dan diterapkan nantinya dalam sistem untuk meyakinkan bahwa

hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Page 42: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

22

2.4 Sistem Informasi Manajemen

Sutabri (2005) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen menyatakan

bahwa manajemen dengan segala permasalahannya sebenarnya sudah lama

dikenal orang, seusia peradaban manusia itu sendiri. Dari Papirus Mesir, catatan

Tiongkok Kuno, tulisan-tulisan Yunani dan romawi purba dapat diketahui

bagaimana pentingnya mengelola pemerintahan. Definisi Socrates mengenai

manajemen sebagai keterampilkan mempunyai makna sebagaimana kita kenal

sekarang sebagai fungsi manajer. Dalam dialognya dengan Nichomacides,

Socrates mengemukakan pemikiran-pemikirannya yang maknanya tidak jauh

berbeda dengan pemikiran-pemikiran yang kita kenal dalam manajemen masa

kini.

Sistem informasi manajemen (management information system atau sering

dikenal dengan singkatan SIM) merupakan penerapan sistem informasi di dalam

organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua

tingkatan manajemen. SIM didefinisikan oleh George M. Scott yakni kumpulan

dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik

untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi. Lain halnya definisi SIM

menurut Frederic H. Wu, SIM adalah kumpulan-kumpulan sistem yang

menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. Dari beberapa definisi

tersebut, Jogianto (2005) merangkum bahwa SIM adalah:

1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi.

2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk

menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.

Page 43: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

23

Adolph Matz dan Milton F. Usri menyebut top level management dengan

executive management yang terdiri dari direktur utama, direktur dan eksekutip

lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan

akuntansi. Sedangkan middle level management terdiri dari manajer-manajer

divisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut dengan

operating management meliputi mandor dan pengawas. Robert J. Verzello dan

John Reuter III menyebut top level management dengan strategic level, middle

level management dengan tactical level dan lower level management dengan

technical level.

Gambar 2.5 Informasi dari SIM untuk semua tingkat manajemen

(Jogiyanto, 2005)

Page 44: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

24

2.5 Document Management System (DMS)

2.5.1 Sejarah dan Pengertian DMS

Azad Adam (2008) dalam bukunya yang berjudul Implementing Electronic

Document and Record Management System menyatakan bahwa tugas dalam

mengelola dokumen dan record sudah dilakukan jauh dahulu kala, bahkan

sebelum permulaan peradaban manusia. Nenek moyang kita, manusia goa, mereka

membuat gambar-gambar pada dinding goa milik mereka, menggambarkan

peristiwa yang terjadi pada jamannya. Ini bisa dijadikan contoh dalam asal muasal

yang kita sebut dengan record keeping yakni, menyimpan peristiwa-peristiwa

untuk referensi di masa depan. Egyptian hieroglyphics adalah contoh lain dalam

record keeping yang masih primitif. Dalam dua contoh tersebut, sejarahwan bisa

mendapatkan informasi secara tidak langsung mengenai lingkungan dan aktifitas

manusia purba.

DMS mengacu pada sistem yang telah dirancang untuk mengelola

dokumen. Tidak adanya kata "elektronik" mengindikasikan bahwa DMS adalah

sistem yang mampu mengelola dokumen elektronik dan manual. Namun, 99

persen dari 100 persen, DMS saat ini mengacu pada sistem elektronik.

DMS merupakan sistem aplikasi pengelolaan dokumen dalam bentuk hard

copy (kertas, microfilm, dll) yang sudah dialih-mediakan ke dalam format digital

atau soft copy (.doc, .ppt, .xls. dll) yang sudah di upload ke dalam software DMS

tertentu. Dokumen yang sudah di upload tersebut kemudian dapat diakses, dicari,

ditampilkan, maupun didistribusikan oleh pengguna dokumen melalui DMS.

Dengan menggunakan metode pencarian terpadu yang sesuai dengan jenis

dokumen, pengguna dapat secara mudah menampilkan dokumen yang dituju

Page 45: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

25

walaupun secara fisik dokumen atau arsip tersebut berada pada tempat lain

(Yasin, 2011).

Dokumen yang sudah di upload tersebut kemudian dapat diakses, dicari,

ditampilkan, maupun didistribusikan oleh pengguna dokumen melalui sistem

manajemen dokumen elektronik ini. Dengan menggunakan metode pencarian

terpadu yang sesuai dengan jenis dokumen, pengguna dapat secara mudah

menampilkan dokumen yang dituju walaupun secara fisik dokumen atau arsip

tersebut berada pada tempat lain.

Penerapan DMS, diharapkan dapat :

1. Terciptanya pengelolaan dokumen yang lebih baik.

2. Adanya penyimpanan salinan fisik dokumen ke dalam media elektronik.

3. Menjaga keamanan dari informasi yang terkandung dalam dokumen dari

bahaya yang tidak diinginkan seperti kebakaran, banjir, kehilangan

dokumen dan lain sebagainya.

4. Sebagai sarana untuk mempercepat proses pencarian dokumen yang

dilakukan secara elektronik.

5. Mempercepat penemuan fisik dokumen dengan menentukan / memasukan

informasi lokasi penyimpanan dokumen.

6. Dokumen fisik akan terjaga kelestariannya karena penggunaannya

semakin jarang digunakan.

7. Sistem selanjutnya dapat dikembangkan dengan pemanfaatan dan

pengelolaan dokumen dengan akses melalui Internet serta dapat menjadi

manajemen peminjaman arsip.

Page 46: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

26

Pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan dokumen dengan

menggunakan DMS secara terpadu, dapat dimulai dengan menyiapkan beberapa

perangkat keras, jaringan koneksi lokal dan memahami cara pengelolaan manual

dokumen fisik yang selama ini dilakukan.

Usulannya secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahapan kerja

yaitu:

1. Pengadaan dan instalasi perangkat keras pendukung usulan solusi berupa

server, PC, scanner, hub dll. apabila belum tersedia.

2. Pembangunan dan implementasi DMS

3. Pembangunan koneksi jaringan lokal untuk mendukung usulan solusi

apabila belum tersedia.

2.5.2 Standar dan legislasi

Sebelum menerapkan DMS, penting untuk mematuhi standar yang

digunakan. Penyesuaian dengan standar dapat membantu organisasi berada dalam

lingkupan hukum dan peraturan negara tempat mereka beroperasi dalam hal

penyimpanan informasi. Meskipun sesuai dengan standar dapat membantu

organisasi tetap dalam lingkupan hukum dan peraturan, hal ini tidak boleh dilihat

sebagai metode yang tidak dapat di salah gunakan, terutama yang berkaitan

dengan informasi pribadi yang dimiliki oleh warga negara tersebut. Organisasi

dan individu yang dibebankan dengan menerapkan sistem untuk menyimpan

informasi tersebut disarankan untuk meminta penjelasan hukum dari penasihat

hukum di negara masing-masing sebelum menerapkan sistem. Tiga standar yang

paling umum dan terkenal yang digunakan saat ini yakni ISO 15489, standar

Page 47: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

27

internasional, MOREQ, standar Eropa, DoD 5015.2 di Amerika Serikat, dan AS

ISO 15489 di Australia.

2.5.3 Komponen Dasar DMS

Semua sistem dokumen elektronik memiliki komponen-komponen dasar

yakni (Azam, 2008):

1. Document Repository

Semua sistem DMS harus memiliki Repository dokumen. Di sinilah

dimana sistem menyimpan dokumen yang berada di bawah manajemen.

Umumnya, Repository dokumen akan berada di harddisk dari jaringan

server. Repository dokumen bisa di hanya satu lokasi pada suatu server

tertentu atau bisa didistribusikan di banyak server yang berbeda. Oleh

karena itu, Repository harus menjadi pusat penyimpanan untuk semua

dokumen di organisasi tersebut, yang memungkinkan pengguna untuk

mengambil dokumen dari Repository melalui pencarian dan pengambilan

atau fungsi browsing. DMS harus memungkinkan administrator sistem

untuk mengatur dan memelihara folder yang terorganisir sehingga

memungkinkan untuk dokumen dan file ditempatkan dalam folder yang

sesuai dengan klasifikasinya.

2. Integration with Desktop Applications

Sebuah DMS perlu di integrasikan dengan aplikasi desktop, sehingga

memungkinkan pengguna untuk menyimpan dokumen langsung dari

aplikasi yang digunakan.

3. Check-In dan Check-Out

Page 48: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

28

Check-in dan check-out adalah fitur dari sistem DMS yang mengontrol

siapa yang mennyunting dokumen dan kapan dokumen itu disunting, dan

juga memastikan bahwa tidak lebih dari satu orang yang menyunting

dokumen pada setiap saat.

4. Versioning

Setelah dokumen telah diperbarui, perlu ada suatu mekanisme yang dapat

melacak perubahan yang dibuat pada dokumen tersebut. Hal ini dicapai

dengan menetapkan dokumen dengan nomor versi.

5. Auditing

Auditing, bersama dengan Versioning, mengecek di mana pengguna

membuat perubahan dokumen dan kapan dokumen tersebut di rubah. Fitur

auditing akan memungkinkan pengguna yang berwenang untuk

mengetahui perubahan yang telah dilakukan terhadap dokumen sejak

pertama kali diciptakan.

6. Security

Keamanan merupakan komponen yang sangat penting untuk diterapkan

dengan benar di dalam sistem. Keamanan harus terintegrasi dengan sistem,

memungkinkan untuk penerapan izin akses keamanan pada tingkat yang

berbeda di dalam sistem.

7. Classification and Indexing

Semua dokumen harus diklasifikasikan dan diindeks menggunakan

metadata, sehingga memungkinkan dokumen untuk dengan mudah diambil

di kemudian hari dengan menggunakan mekanisme pencarian.

8. Search and Retrieval

Page 49: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

29

Search and retrieval dokumen adalah bagian lain dari classification and

indexing dokumen. Ketika dokumen diklasifikasikan dan diindeks, mereka

ditempatkan ke dalam repositori dokumen DMS dalam organisir yang

sistematis. Semakin intuitif klasifikasi dan pengindeksan dokumen,

semakin mudah akan untuk menemukan mereka menggunakan mekanisme

pencarian dan pengambilan.

Document Repository

Integration with Desktop Applications

Check-In and Check-Out

Versioning

Auditing

Security

Classification and Indexing

Search and Retrieval

Gambar 2.6 Komponen Dasar DMS (Azam, 2008)

2.5.4 Manfaat DMS

Manfaat yang dimiliki oleh DMS (Yasin, 2011) :

1. Meningkatkan produktivitas proses bisnis

DMS dapat membantu penambahan produktivitas pekerja dimana

pekerja dapat mengakses dan beraksi dengan informasi yang lebih

cepat dan tepat.

2. Meningkatkan response time proses bisnis

Pencarian file dokumen, update dokumen, dan pendistribusian

dokumen digital dapat dilakukan jauh lebih cepat dengan DMS.

Page 50: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

30

3. Mengurangi total biaya dokumen dan meningkatkan efisiensi ruang

penyimpanan

Dimensi penyimpanan file digital jauh lebih kecil dan lebih murah dari

pada sistem penyimpanan file konvensional. DMS secara dramatis

menurunkan ukuran ruang penyimpanan elektronis yang jauh lebih

kecil seperti harddisk, disket, dan CD.

4. Menurunkan biaya tambahan

Dengan menerapkan DMS, maka biaya-biaya overhead untuk

penyimpanan dokumen konvensional seperti : kertas, filling cabinet,

dan lain sebagainya dapat ditekan sampai dengan 0%.

5. Mengurangi resiko kehilangan ataupun kerusakan dokumen

Dengan menyimpan dokumen secara digital, penyimpanan dan

penataan dokumen lebih terkoordinisir. Gangguan lain seperti

kehilangan dokumen dapat diminimalisir dengan sistem penyimpanan

yang lebih canggih.

6. Document Sharing

Melalui DMS, pemakaian dokumen dapat dilakukan secara bersamaan

oleh beberapa user sekaligus.

7. Mekanisme keamanan dokumen yang handal

Dengan DMS dapat dilakukan mekanisme untuk mengatur

kewenangan akses masing-masing user terhadap dokumen-dokumen

yang tersimpan, sehingga menjamin kerahasiaan dan tingkat keamanan

terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Page 51: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

31

2.5.5 ISO 15489

ISO 15489 adalah standar internasional yang mendefinisikan praktik

terbaik untuk manajemen dari kertas dan dokumen elektronik serta record.

Standar ISO 15489 didefinisikan dan dikelola oleh International Organization for

Standardization (ISO). Hal ini didasarkan pada Australia standar AS 4390-1996:

Manajemen Records, yang telah dipromosikan standar terbaik untuk praktek

Record Keeping. Setelah ISO ISO 15489 dirilis, Pemerintah Australia mencabut

standar Australia AS 4390-1996, menggantinya dengan AS ISO 15489.

Standar ISO 15489 ditunjukan untuk semua organisasi yang perlu

memastikan bahwa dokumen dan catatan mereka dipelihara dengan baik, dapat

diproses, dikategorikan, dan diindeks dari awal pembuatan dokumen sampai akhir

penggunaan dokumen tersebut, yang bisa berupa pembuangan, pengarsipan, atau

memindahkan dokumen atau catatan untuk penyimpanan.

Membuang dokumen atau catatan pada akhir kegunaan mereka harus

dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

2.6 Metodologi Penelitian

Subana dan Sudrajat (2005) di dalam bukunya Dasar-Dasar Penelitian

Ilmiah menjelaskan bahwa, pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari

sekian cara yang pernah ditempuh dan dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara

mendapatkan kebenaran ini ditempuh melalui metode ilmiah. Jadi, tidak

berlebihan apabila metode disebut sebagai strategi dalam penelitian ilmiah.

Tujuannya untuk meramalkan, mengontrol dan menjelaskan gejala-gejala yang

teramati guna mendapatkan kebenaran yang kita inginkan. Sebagai suatu strategi,

metode ilmiah memiliki langkah-langka atau prosedur yang perlu ditempuh dalam

Page 52: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

32

mengamati gejala-gejala atau data sebagai bahan yang harus dipertimbangkan

dalam mengungkapkan kebenaran tadi. Prosedur tersebut berupa merumuskan

masalah, melakukan studi literatur atau permasalahan yang diteliti, menyusun

asumsi-asumsi atau bila dipandang perlu menghadirkan hipotesis, mengumpulkan

data, menganalisis data dan terakhir membuat kesimpulan.

Unsur yang paling menonjol dalam suatu penelitian ilmiah adalah adanya

pemecahan masalah. Masalah yang terpecahkan tentu saja diselesaikan melalui

prosedur pemecahan masalah yang benar. Prosedur pemecahan bergantung pada

metode dan desain penelitian yang dilakukan. Setelah itu, data, informasi dan

bukti-bukti dari sumber yang benar (populasi/sampel) dianalisis statiska yang

tepat, hingga akhirnya diperoleh kesimpulan.

Suatu prosedur penyelesaian masalah guna mencari kebenaran yang

dituangkan dalam bentuk perumusan masalah, studi literatur, asumsi-asumsi dan

hipotesis, pengumpulan dan penganalisaan data, hingga penarikan kesimpulan

adalah suatu metodologi penelitian. Metode inilah yang menjadi ciri sebuah

penelitian (Subana dan Sudrajat, 2005).

2.6.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode

mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah

memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Secara umum

pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok, yakni metode

pengamatan langsung (observasi), metode menggunakan pertanyaan (wawancara)

dan metode khusus (Nazir, 2005)

Page 53: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

33

a. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan langsung adalah

cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan

alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan data secara

langsung dilaksanakan terhadap subjek sebagaimana adanya di lapangan

atau dalam suatu percobaan baik di lapangan atau di dalam laboratorium.

b. Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka

antara sipenanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara).

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan suatu teknik pengumpulan data atau analisa data

dengan cara memperoleh informasi dari penelitian terdahulu, tanpa

memperdulikan sebuah penelitian menggunakan data primer atau

sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan

ataupun laboratorium atau museum.

d. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada serta

menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data

yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah berkembang

dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode serta teknik

penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam analisa data yang

Page 54: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

34

pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Selain itu, peneliti juga

harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang

dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan.

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan

menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangann sistem.

Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti

oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk

menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi

(Kadir, 2003).

2.7 Rapid Application System (RAD)

2.7.1 Pengertian RAD

Kendall dan Kendall (2008) dalam bukunya Analisis dan Perancangan

Sistem, menjelaskan pengertian dari RAD yakni suatu pendekatan berorientasi

objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode

pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. Menurut Agustinus (2002) RAD

adalah salah satu metode pengembangan suatu sistem informasi dengan waktu

yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu sistem informasi yang normal

membutuhkan waktu minimal 180 hari, akan tetapi dengan menggunakan metode

RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu 30-90 hari.

Tujuan utama dari semua metode sistem development adalah memberikan

suatu sistem yang dapat memenuhi harapan dari para pemakai, akan tetapi sering

kali di dalam melakukan pengembangan suatu sistem tidak melibatkan para

Page 55: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

35

pemakai sistem secara langsung, sehingga hal ini menyebabkan sistem informasi

yang dibuat jauh dari harapan pemakai yang dapat berakibat sistem tersebut

walaupun dapat diterima tetapi para pemakai enggan untuk menggunakannya atau

bahkan para pemakai menolak untuk menggunakannya.

Pada saat RAD diimplementasikan, maka para pemakai bisa menjadi

bagian dari keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai

pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD bisa

menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena sistem yang dikembangkan dapat

memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga dapat mengurangi waktu untuk

pengembangan ulang setelah tahap implementasi.

2.7.2 Fase-fase RAD

Ada tiga fase dalam RAD (Kendall dan Kendall, 2008) yang melibatkan

penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan dan penerapan.

Gambar 2.7 Workshop Desain RAD merupakan jantung pengembangan interaktif

(Kendall dan Kendall, 2008)

Page 56: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

36

a. Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-

tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua

kelompk tersebut, tidak hanya menunjukan proposal atau dokumen. Selain

itu, juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam

organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan masalah-masalah

perusahaan.

b. Workshop Desain RAD

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Selama Workshop Desain RAD,

pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis

memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.

Menurut Agustinus (2002) pada tahap ini adalah melakukan proses desain

dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat

ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka

keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan,

karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat

ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, user dan analyst berkumpul

menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang

bisa melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan dan membutuhkan

waktu beberapa hari.

c. Fase Implementasi

Page 57: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

37

Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan

disaring, sistem-sistem baru atau baguan dari sistem diuji coba dan

kemudian diperkenalkan kepada organisasi. Menurut Agustinus (2002)

adapun hal terpenting adalah bahwa keterlibatan user sangat diperlukan

supaya sistem yang dikembangkan dapat memberikan kepuasan kepada

user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak perlu dijalankan secara

paralel dengan sistem yang baru.

2.7.3 Keuntungan RAD

Beberapa keuntungan dalam menggunakan metode RAD adalah sebagai

berikut (Agustinus, 2002):

a. Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya

ketimbang mengembangkan sendiri.

b. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses

pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.

c. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga

user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.

d. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang

pada saat yang bersamaan.

e. Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan

wizard.

f. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim

secara keseluruhan.

g. Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-

alat bantuan (CASE Tools).

Page 58: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

38

2.7.4 Kondisi Penunjang Keberhasilan RAD

Beberapa kondisi yang dapat menunjang keberhasilan dari RAD adalah

sebagai berikut (Agustinus, 2002):

a. Sistem berjalan sendiri (standalone).

b. Kinerja dari sistem bukan faktor terpenting.

c. Distribusi produk yang bersifat sempit.

d. Ruang lingkup yang terbatas.

e. Kehandalan dari sistem bukan faktor terpenting.

f. Membutuhkan teknologi yang tidak terlalu baru (lebih dari 1 tahun).

g. Sistem dapat dipecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

2.8 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and

Design) dengan UML (Unified Modeling Language)

Teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat

digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimpementasikan sistem yang

menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objek-

objek itu menjadi aplikasi komputer yang berguna. Pendekatan berorientasi objek

dipusatkan pada sebuah teknik yang sering disebut object modeling/pemodelan

objek (Whitten et al. 2004).

Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi

diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya yang biasa digunakan

untuk pemodelan data dan pemodelan proses. Pada akhir tahun 80-an dan awal

tahun 90-an, digunakan beberapa metode berorientasi objek yang berbeda-beda.

Yang paling terkenal adalah Metode Brooch dari Grady Booch, Object Modeling

Technique (OMT) dari James Rumbaugh (OMT), dan Object Oriented Software

Page 59: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

39

Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Banyaknya metode dan teknik

pemodelan yang sudah ada menjadi masalah utama bagi industri pengembangan

sistem berorientasi objek. Adalah biasa bagi seorang developer untuk harus

mempelajari beberapa teknik pemodelan objek dengan tergantung pada teknik apa

yang akan digunakan oleh proyek pada saat itu. Banyaknya teknik yang

digunakan membatasi kemampuan untuk memakai model-model pada proyek lain

dan tim pengembangan. Konsekuensinya, teknik ini menghambat komunikasi

antara anggota tim dan pengguna, yang mengakibatkan banyak terjadi eror di

dalam proyek. Masalah ini dan lainnya mendorong dilakukannya usaha untuk

mendesain bahasa pemodelan standar.

2.8.1 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek

2.8.1.1 Objek, Atribut, Metode dan Enkapsulasi

Analisis sistem berorientasi objek didasarkan beberapa konsep. Sebagian

konsep ini membutuhkan cara pemikiran baru untuk sistem dan proses

pengembangannya (Whitten et al. 2004).

1. Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan

dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu itu.

2. Attribute adalah data yang mewakili karakteristik inferes tentang sebuah

objek.

3. Object instance adalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau kejadian,

dan juga nilai untuk atribut dari objek.

4. Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek

dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atau

Page 60: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

40

atribut). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk kepada

metode, operasi, atau fungsi.

5. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit.

2.8.1.2 Kelas, Generalisasi dan Spesialisasi

Konsep penting lain mengenai pemodelan objek adalah konsep

pengkategorian objek menjadi class/kelas. Berikut beberapa objek dengan

lingkungannya (Whitten et al. 2004):

1. Class adalah satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama.

Kadang-kadang disebut object.

2. Inheritance adalah konsep di mana metode dan atau atribut yang

ditentukan di dalam sebuah object class dapat diwariskan atau digunakan

lagi oleh objek class lainnya.

3. Generalization/specialization adalah sebuah teknik di mana atribut dan

behavior yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokkan ke

dalam kelasnya sendiri, disebut supertype. Atribut dan metode kelas objek

supertype kemudian diwariskan oleh kelas objek tersebut (subtype).

4. Supertype adalah sebuah entity yang berisi atribut dan behavior yang

umum bagi satu atau lebih subtype kelas. Juga disebut kelas abstract atau

present.

5. Subtype adalah sebuah kelas objek yang mewariskan atribut dan behavior

dari sebuah kelas supertype dan kemudian mengisikan atribut dan

behavior lain yang unik ke dalamnya, juga disebut kelas child, dan jika

berada di level terendah dari hierarki pewarisan, maka disebut kelas

concrete.

Page 61: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

41

2.8.2 Hubungan Objek/Kelas

Secara konseptual, objek dan class tidak dapat dipisahkan. Hal-hal yang

mereka representasikan berinteraksi dengan dan berdampak satu dengan lainnya

untuk mendukung misi bisnis. Jadi, hubungan object/class adalah asosiasi bisnis

biasa yang ada di antara satu atau lebih objek dan kelas. Multiplicity adalah

jumlah kejadian minimum dan maksimum dari satu objek/kelas untuk satu

kejadian tunggal dari objek/kelas yang terkait. Aggregation adalah sebuah

hubungan di mana saru kelas “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas

“part” yang lebih kecil. Atau, kelas “part” yang lebih kecil adalah bagian dari

kelas “whole” yang lebih besar. Composition adalah hubungan agregasi di mana

“whole” bertanggung jawab atas pembuatan dan perusakan “bagian-bagian”. Jika

“whole” rusak, maka “part” juga akan rusak (Whitten et al. 2004).

2.8.3 Tool Pengembangan Sistem

UML (Unified Modeling Language) adalah satu kumpulan konvensi

pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah

sistem software yang terkait objek.

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung

untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan tujuan

membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek.

Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat

sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau

metode berorientasi objek standar. Berdasarkan kerja mereka dan hasil kerja

lainnya pada insdustri, Unified Modelling Language (UML) versi 1.0 dirilis pada

tahun 1997. UML memiliki beberapa diagram di antaranya (Whitten et al. 2004):

Page 62: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

42

1. Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara

sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara

grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan

cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Use

case diagram secara grafis menggambarkan sistem sebagai sebuah

kumpulan use case, pelaku (pengguna) dan hubungan keduanya. Diagram

ini mengkomunikasikan lingkup kejadian bisnis yang harus diproses oleh

sitem (Whitten et al. 2004).

Top Package::Actor1

Top Package::Actor1

Top Package::Actor1

UseCase1

UseCase2

UseCase3

System

Gambar 2.8 Use Case Model (Whitten et al. 2004)

Diagram use case memiliki 3 notasi sebagai berikut:

a. Pelaku (actor) yaitu segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan

sistem untuk pertukaran informasi. Use case diawali oleh pengguna

eksternal yang dinamakan actor/pelaku. Pelaku menginisiasi kegiatan

sistem, yakni sebuah use case, dengan maksud melengkapi beberapa

tugas bisnis yang menghasilkan sesuatau yang dapat diukur.

b. Use case yaitu urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling

terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk

Page 63: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

43

tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Use case menggambarkan

fungsi-fungsi sistem dari sudut pandang pengguna eksternal dan dalam

sebuah cara dan terminologi yang mereka pahami.

c. Relationship (hubungan). Pada diagram use case hubungan

digambarkan sebagai sebuah garis antara dua simbol. Pemaknaan

hubungan berbeda-beda tergantung bagaimana garis tersebut digambar

dan tipe simbol apa yang digunakan untuk menghubungkan garis

tersebut.

2. Class Diagram

Class diagram merupakan gambar grafis mengenai struktur objek statis

dari suatu sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah

sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut. Class diagram

digunakan secara gafis untuk menggambarkan objek dan asosiasinya.

Class diagram dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class

menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak.

Bila class mempunyai nama yang terdiri dari dua suku kata atau lebih,

maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap

suku kata menggunakan huruf besar. Attribute adalah property dari sebuah

class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada objek

dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute.

Secara konvensi, jika nama attribute terdiri atas satu suku kata, maka

ditulis dengan huruf kecil. Akan tetapi jika nama attribute mengandung

lebih dari satu suku kata maka semua suku kata digabungkan dengan suku

Page 64: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

44

kata pertama menggunakan huruf kecil dan awal suku kata berikutnya

menggunakan huruf besar.

Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang

dapat dilakukan untuk sebuah class. Seperti halnya attribute, nama

operation juga menggunakan huruf kecil semua jika terdiri dari satu suku

kata. Akan tetapi jika lebih dari satu suku kata, maka semua suku kata

digabungkan dengan suku kata pertama huruf kecil dan huruf awal tiap

suku berikutnya dengan huruf besar (Whitten et al. 2004).

Gambar 2.9 Operation pada class diletakkan di bawah attribute dengan

dipisahkan garis (Whitten et al. 2004)

3. Activity Diagram

Activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk

menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah

use case atau logika behavior (metode) object. Diagram ini serupa dengan

flowchart di mana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran

sekuensial dari kegiatan entah itu proses bisnis atau sebuah use case.

Diagram ini berbeda dari flowchart di mana diagram ini menyediakan

Mesin Cuci

Merek

Model

noSeri

kapasitas

masukkanBaju ()

keluarkanBaju ()

tambahSabun ()

nyalakan()

Page 65: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

45

Terima Order

Kirim

Invoice

Isi Order

Terima

Pembayaran

Overnight

DeliveryRegular

Delivery

Close Order

sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan yang tampak secara

paralel (Whitten et al. 2004).

a. Titik solid menggambarkan awal sebuah proses

b. Segi empat bersudut tumpul menggambarkan sebuah kegiatan atau

tugas yang perlu dilakukan

c. Panah menggambarkan sasaran yang mengawali kegiatan

d. Bar hitam solid adalah sebuah bar sinkronisasi. Simbol ini

memperbolehkan anda untuk menggambarkan kegiatan yang dapat

muncul secara paralel

e. Diamond menggambarkan sebuah kegiatan keputusan

f. Titik solid di dalam sebuah lingkaran berlubang menggambarkan akhir

dari sebuah proses

Gambar 2.10 Contoh Activity diagram sederhana (Whitten et al. 2004)

Page 66: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

46

Name 1 Name 2

4. Sequence diagaram

Sequence diagram merupakan diagram UML yang memodelkan logika

sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan di antara

objek-objek dalam rangkaian waktu. Sequence diagram digunakan untuk

menggambarkan dengan sangat detail bagaimana sebuah objek

berinteraksi satu sama lain sepanjang waktu. Komponen utama sequence

diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat

bernama. Diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang

ditunjukkan dengan progress vertical.

Gambar 2.11 Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram (Whitten et al.

2004)

2.9 Database dan Database Management System (DBMS)

Database adalah sebuah file yang mengkoordinasi file-file data yang

berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah

pengolahan data. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan

database sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan

data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membuatnya tersedia

untuk beberapa aplikasi di dalam suatu organisasi (Mulyanto, 2009).

Page 67: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

47

Database Management System (DBMS) adalah aplikasi yang digunakan

untuk mengelola database. DBMS merupakan perangkat lunak sistem yang

memungkinkan para pengguna untuk memakai, memelihara, dan mengakses

sumber daya data dengan efisien. DBMS merupakan jembatan bagi aplikasi untuk

mengakses database, baik untuk meminta informasi mau pun untuk menambah

atau melakukan perubahan data (Mulyanto, 2009).

Gambar 2.12 Database Management System (Mulyanto, 2009)

Dalam mengelola database, DBMS memiliki kelebihan dibandingkan

dengan pengelolaan file secara tradiosional, diantaranya sebagai berikut:

1. Mengurangi duplikasi data yang sering terjadi pada pengelolaan data

secara tradiosional.

2. Menjaga konsistensi dan integrasi data.

3. Meningkatkan keamanan data.

4. Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data dapat digunakan

bersama-sama oleh semua unit fungsional.

5. Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi di antara pengguna data

karena database berada di bawah seorang database administrator.

Page 68: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

48

6. Meningkatkan kemudahan akses pengguna akhir.

7. Meningkatkan produktivitas pemrograman.

8. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.

Pada analisis sistem menemukan bahwa persyaratan logika perlu

ditentukan dalam bentuk matrik CRUD (Create, Read, Update, Delete). Matriks

CRUD adalah tabel dengan kolom yang mengidentifikasi entitas dan atribut yang

mengindikasi logika dan selnya mengindikasikan tingkat akses dengan

dokumennya (Whitten et al. 2004)

2.10 PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai

bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada

dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis

sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP

merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis

serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP memiliki banyak

kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis (Peranginangin, 2006).

PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan

apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti

mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan

kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada

kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP dapat digunakan pada

semua sistem operasi antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX,

Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga

memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies

Page 69: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

49

Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya

(Peranginangin, 2006).

2.11 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu Structured Query

Language (SQL). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama

untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara

otomatis. Sebagai database server yang memiliki database modern, MySQL

memiliki banyak keistimewaan, yaitu (Prasetyo, 2000):

a. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi seperti

Windows, Linux, Mac OS X server dan lain-lain.

b. Open source

MySQL dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya

sepeserpun.

c. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Performance tuning

Page 70: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

50

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sedarhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per

satuan waktu.

e. Coloumn types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, float, double, char,varchar, text, blob, date time,

timestamp, year, set serta enum.

f. Command and functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung

perintah SELECT dan WHERE dalam query.

g. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask,

nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail

serta password terenkripsi.

h. Scalability and limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah

records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Batas

indeks yang dapat ditampung dalam 32 (tiga puluh dua) indeks pada tiap

tabel.

i. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol

TCP/IP, Unix Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Localisation

Page 71: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

51

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan

menggunakan lebih dari 20 (dua puluh) bahasa.

k. Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.

l. Clients and tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk

administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk

online.

m. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani

ALTER TABLE dibandingkan dengan database lainnya.

2.12 XAMPP dan PHPMyAdmin

XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis

dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat

lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL dan PHPMyAdmin

(Suprianto, 2008).

Dengan XAMPP kita bisa mengaplikasikan Content Management System

seperti Joomla di server perusahaan dalam jaringan intranet guna penyampaian

kebijakan perusahaan, pengumuman, membuat database karyawan, aplikasi cuti

online berbasis PHP dan MySql secara online. Dengan kata lain XAMPP

merupakan salah satu peralatan pondasi dasar dalam membangun aplikasi berbasis

web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql (Satria, 2009).

Page 72: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

52

PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang

berbasis web yang berada dalam menu XAMPP. PHPMyAdmin memberikan

kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan

PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house (Suprianto, 2008).

2.13 Black Box Testing

Pengujian black box merupakan pengujian yang memungkinkan

perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program

(Pressman, 2002). Pengujian black box juga merupakan pendekatan

komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kesalahan daripada

metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam

kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

2.14 Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

2.14.1 Pengertian BMT

Soemitra (2009) di dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Syariah

menjelaskan bahwa, BMT adalah kependekan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu

atau Baitul Mal wat Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang

beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. BMT Sesuai namanya terdiri dari

dua fungsi utama, yaitu:

Page 73: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

53

a. Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan

pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas ekoni pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong

kegiatan emenabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.

b. Baitul mal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak dan sedaekah

serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan

amanahnya.

BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-

mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah

dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, BMT juga bisa menerima titipan

zakat, infak, dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan

amanatnya.

Jadi keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu

sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infak, sedekah

dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak di bidang

investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Selain berfungsi

sebagai lembaga keuangan, BMT juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi.

Sebagai lembaga keuangan, BMT bertugas menghimpun dana dari masyarakat

(anggota BMT) yang memercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan

dana kepada masyarakat (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT.

Sedangkan sebagai lembaga ekonomi, BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi,

seperti mengelola kegiatan perdagangan, industri, dan pertanian.

Page 74: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

54

Secara umum profil BMT dapat dirangkum dalam butir-butir berikut

(Soemitra, 2009):

a. Tujuan BMT, yaitu meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk

kesejahteraan anggita pada khususnya dan masyarakt pada umumnya,

b. Sifat BMT, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri,

ditumbuhkembangkan dengan swadaya dan dikelola secara profesional

serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat

lingkungannya.

c. Visi BMT, yaitu menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat dan kuat,

yang kualitas ibadah anggotanya meningkat sedemikian rupa sehingga

mampu berperan menjadi wakil pengabdi Allah memakmurkan kehidupan

anggota pada kshususnya dan umat manusia pada umumnya.

d. Misi BMT, yaitu mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan

masyarakat dari belenggu renternir, jerat kemisikinan dan ekonomi ribawi,

gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasotas dalam kegiatan ekonomi

riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yang makmur dan

maju dan gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang

adil dan berkemakmuran syariah dan rida Allah SWT...

e. Fungsi BMT, yaitu (1) mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisir,

mendorong, dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi

anggot, kelompok usaha anggota muamalat (Pokusma) dan kerjanya; (2)

mempertinggi kualitas SDM anggota dan Pokusma menjadi lebih

profesional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh menhadapi

Page 75: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

55

tantangan global; (3) menggalang dan mengorganisir potensi masyarakat

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota.

f. Prinsip-prinsip utama BMT, yaitu

1. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Dengan

mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dan muamalah Islam ke

dalam kehidupan nyata;

2. Keterpaduan (kaffah) di mana nilai-nilai spiritual berfungsi

mengarahkan dan menggerakkan etika dan moral yang dinamis,

proaktif, progresif, adil dan berakhlak mulia;

3. Kekeluargaan (kooperatif);

4. Kebersamaan;

5. Kemandirian;

6. Profesionalisme; dan

7. Istikamah: konsisten, kontinuitas/berkelanjutan tanpa henti dan tanpa

pernah putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maju ke tahap

berikutnya, dan hanya kepada Allah berharap.

g. Ciri-ciri utama BMT, yaitu:

1. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan

ekonomi paling banyak untuk anggota dan lingkungannya;

2. Bukan lembaga sosial tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan

penggunaan zakat, infak, dan sedekah bagi kesejahteraan orang

banyak.

3. Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat di

sekitarnya.

Page 76: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

56

4. Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT itu

sendiri, bukan milik orang seirang atau orang dari luar masyarakat itu.

Disamping ciri-ciri utama, BMT juga memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:

1. Staf dan karyawan BMT bertindak aktif, dinamis, berpandangan produktif,

tidak menunggu tetapi menjemput nasabah, baik sebagai penyetor dana

maupun sebagai penerima pembiayaan usaha.

2. Kantor dibuka dalam waktu tertentu dan ditunggui oleh sejumlah staf yang

terbatas, karena sebagian besar staf harus bergerak di lapangan untuk

mendapatkan nasabah penyetor dana, memonitor dan mensupervisi usaha

nasabah.

3. BMT mengadakan pengajian rutin secara berkala waktu dan tempatnya,

biasanya di madrasah, masjid atau mushala, ditentukan sesuai dengan

kegiatan nasabah dan anggota BMT.

4. Manajemen BMT diselenggarakan secara profesional dan Islami, dimana:

a. Administrasi keuangan, pembukuan dan prosedur ditata dan

dilaksanakan dengan sistem akuntansi sesuai dengan standar akuntansi

indonesia yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

b. Aktif, menjemput bola, beranjangsana, berprakarsa, proaktif,

menemukan masalah dengan tajam dan menyelesaikan masalah

dengan bijak, bijaksana, yang memenangkan semua pihak.

c. Berpikir, bersikap dan berperilaku ahsanu amalu (service excellence).

2.14.2 Kegiatan Usaha BMT

Dalam operasionalnya, BMT dapat menjalankan berbagai jenis kegiatan

usaha, baik yang berhubungan dengan keuangan maupun non-keuangan. Adapun

Page 77: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

57

jenis-jenis usaha BMT yang berhubungan dengan keuangan dapat berupa

(Soemitra, 2009):

1. Setelah mendapatkan modal awal berupa simpanan pokok khusus,

simpanan pokok, dan simpanan wajib sebagai modal dasar BMT,

selanjutnya BMT memobilisasi dana dengan mengembangkannya dalam

aneka simpanan sukarela (semacam tabungan umum) dengan berasaskan

akad mudharabah dari anggota berbentuk:

a. Simpanan biasa

b. Simpanan pendidikan

c. Simpanan haji

d. Simpanan umrah

e. Simpanan qurban

f. Simpanan Idul Fitri

g. Simpanan walimah

h. Simpanan akikah

i. Simpanan perumahan (pembangunan dan perbaikan)

j. Simpanan kunjungan wisata

k. Simpanan mudharabah berjangka (semacam deposito 1, 3, 6, 12 bulan)

Dengan akad wadi’ah (titipan tidak berbagi hasil), di antaranya:

a. Simpanan yad al-amanah; titipan dan zakat, infak, dan sedekah untuk

disampaikan kepada yang berhak.

b. Simpanan yad ad-damanah; giro yang sewaktu-waktu dapat diambil

oleh penyimpan.

Page 78: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

58

2. Kegiatan pembiayaan/kredit usaha kecil bawah (mikro) dan kecil, antara

lain dapat berbentuk:

a. Pembiayaan mudharabah, yaitu pembiayaan total dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil.

b. Pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan bersama dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil.

c. Pembiayaan murabahah, yaitu pemilikan suatu barang tertentu yang

dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pembiayaan bay’ bi saman ajil, yaitu pemilikan suatu barang tertentu

dengan mekanisme pembayaran cicilan.

e. Pembiayaan qard al-hasan, yaitu meminjaman tanpa adanya tambahan

pengembalian kecuali sebatas biaya administrasi.

2.14.3 Akad-akad Syariah

Akad merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang

dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra (Ismail, 2011).

2.14.4 Akad Investasi Mudharabah

Mudharabah adalah akad perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk

melakukan kerja sama usaha. Satu pihak akan menempatkan modal sebesar 100%

yang disebut dengan shahibul maal, dan pihak lainnya sebagai pengelola usaha,

disebut dengan mudharib. Bagi hasil dari usaha yang dikerjasamakan dihitung

sesuai dengan nisbah yang disepakati antara pihak-pihak yang bekerja sama

(Ismail, 2011).

Terdapat dua jenis Mudharabah yaitu:

Page 79: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

59

1. Mudharabah Muthlaqah. Merupakan akad perjanjian antara dua pihak

yaitu shahibul maal dan mudharib, yang mana shahibul maal

menyerahkan sepenuhnya atas dana yang diinvestasikan kepada mudharib

untuk mengelola usahanya sesuai dengan prinsip syariah. Shahibul maal

tidak memberikan batasan jenis usaha, waktu yang diperlukan, strategi

pemasarannya, serta wilayah bisnis yang dilakukan. Shahibul maal

memberikan kewenangan yang sangat besar kepada mudharib untuk

menjalankan aktivitas usahanya, asalkan sesuai dengan prinsip syariah

Islam.

2. Mudharabah Muqayyadah. Merupakan akad kerja sama usaha antara dua

pihak yang mana pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan

pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib). Shahibul maal

menginvestasikan dananya kepada mudharib, dan memberi batasan atas

penggunaan dana yang diinvestasikannya. Batasannya antara lain tentang:

a. Tempat dan cara berinvestasi

b. Jenis investasi

c. Objek investasi

d. Jangka waktu

2.14.5 Akad Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah akad pembiayaan untuk pengadaan suatu barang

dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada pembeli dan pembeli

membayarnya secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba (Soemitra, 2009).

Page 80: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

60

2.15 Legalitas BMT

BMT berdiri dan beroperasi berdasar:

1. Undang-undang perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992

BMT didirikan oleh gabungan orang seorang yang memiliki hak

dan kewajiban sebagaimana koperasi.

2. Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

91/Kep/M.MUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004

operasional koperasi dengan prinsip/pola syari'ah, yang di

dalamnya mencakup Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS),

Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS), Koperasi Pesantren

(Kopentren) dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

Page 81: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

61

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Observasi

Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung di BMT Bintaro

yang beralamat di Jalan Bintaro Utama Blok F2/5, Bintaro sektor 2

Pesanggerahan, Jakarta Selatan. Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan di

bawah pengawasan Bapak Irfan Wajidi selaku Bendahara BMT Bintaro. Hasil

pengamatan adalah melihat proses bisnis yang terjadi dalam pendaftaran seorang

nasabah hingga selesai sampai dokumen nasabah disimpan. Sistem pengelolaan

dan penyimpanan dokumen yang ada belum terkomputerisasi dan belum

terintegrasi antara bagian satu dengan yang lain.

3.1.2 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan Bapak Irfan

Wajidi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rancang bangun

DMS pada BMT Bintaro.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti

mengumpulkan informasi mengenai :

1. Sistem berjalan proses pendaftaran nasabah pada produk-produk syariah di

BMT Bintaro sampai dokumen tersebut disimpan pada ruang administrasi.

2. Jenis-jenis produk yang dikelola oleh BMT Bintaro.

3. Penjelasan struktur organisasi dan job description masing-masing jabatan

karyawan.

4. Form pendaftaran nasabah dalam produk pembiayaan.

Page 82: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

62

3.1.3 Studi Pustaka

Dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan DMS

untuk mendukung topik yang akan dibahas, serta buku mengenai RAD, UML

yang digunakan untuk mendesain sistem dan buku-buku yang berhubungan

dengan pemrograman PHP. Selain melalui buku, penulis juga mengunjungi

website-website yang terkait.

3.1.4 Studi Literatur

Studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil penulisan

karya ilmiah seperti skripsi serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan DMS.

Penelitian yang dijadikan bahan pembelajaran bagi peneliti yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penelitian Sejenis Tentang DMS

No Sumber Peneliti dan

Judul

Uraian

Singkat

Kelebihan Kekuranga

n

1 Jurnal

Komputer

dan

Informatika

(KOMPUTA

) Edisi 1

Volume 1,

Maret 2012

Taryana

Suryana,

Pengelolaan

Dokumen

Sebagai

Sarana

Komunikasi

Internal

Unikom

- Mengubah

pengiriman

dokumen

yang biasa

dilakukan

dengan

menggunaka

n sarana

komunikasi

internal

berbasis

dokumen

elektronik

- Metode

Penelitian

Kuantitatif,

Tools UML

- Sistem

manajemen

dokumen

digital yang

dibangun

memudahka

n dalam

User dapat

memakai dan

mengelola

dokumen

yang sama

secara

bersamaan

Back Up

data belum

ada

Page 83: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

63

pengarsipan,

pencarian

dan

pendistribusi

an

2 Skripsi, UIN

Syarif

Hidayatullah

(2014)

Rini, Rancang

Bangun Sistem

Informasi

Pengelolaan

Dokumen

KPR Syariah

- Sulitnya

mengolah

dokumen

KPR karena

masih

manual

- Design

RAD, Tools

UML

-

Menghasilka

n Document

Managemen

t System

yang

mengurus

produk KPR

sehingga

lebih mudah

dan

terkomputeri

sasi

User dapat

memantau

kelengkapan

dokumen

KPR Syariah

Hanya data

KPR yang

di olah oleh

sistem.

3 Jurnal

Teknologi

Informasi-

Aiti, Vol. 10,

No. 1,

Februari

2013 : 1 -

100

Lucia N.

Kartika,

Pengembangan

Sistem

Kearsipan

Elektronik

Berbasis

Client-Server

- Sulitnya

pencarian

dokumen

oleh staf

kantor,

terbatasnya

ruang kantor

dan

kehilangan

dokumen

asli.

-

Information

Systems

Life Cycle

(ISLC),

Flowchart

- Sistem

yang telah di

bangun

mudah di

Staf kantor

dapat dengan

mudah

mengusai

teknik

pengoperasia

n sistem

dalam waktu

singkat

karena

kesederhanaa

n dan

kemudahan

akses.

Diperlukan

penambaha

n alat

pendukung

sistem

kearsipan

elektronik,

yaitu ADF

(Automatic

Document

Feeder)

Page 84: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

64

kuasai para

staf kantor

karena

sederhana

4 Skripsi,

Universitas

Pelita

Harapan

(2012)

Frans

Panduwinata,

Perancangan

Sistem

Manajemen

Dokumen

Elektronik

Untuk Materi

e-learning

Sebagai

Sarana

knowledge

Repository dan

Knowledge

Sharing

-

Pengelolaan

materi-

materi

digital yang

sekarang

kurang

efisioan dari

segi

pendokumen

tasian

maupun

layanannya.

- Analisa

SWOT,

matriks IE

dan matriks

SWOT

- Sistem

manajemen

dokumen

yang di buat

memungkin

kan

database

yang

terpusat

sehingga

backup data

lebih mudah

dan

konsistensi

data tetap

terjaga

Kemampuan

untuk

mengirimkan

dokumen-

dokumen dari

satu

pengguna

kepada

pengguna

lainnya

Membutuh

kan kerja

sama para

ahli dengan

wawancara

dan harus

rutin di

perbaharui.

5 Laporan

Praktek,

STIKOM

Surabaya

(2013)

Sulistia

Nofentri

Utami,

Rancang

Bangun

Aplikasi

Manajemen

Dokumen

Berbasi Web

pada PT.

- Lamanya

proses

Pendistribus

ian

dokumen

PT. BBI dan

risiko

hilangnya

dokumen

yang di

Aplikasi

Manajemen

Dokumen

dapat

mempermuda

h proses

pendistribusi

an dokumen

pada PT. BBI

Aplikasi

saat ini

hanya

mencakup

pengiriman

dokumen

oleh

pemilik

dokumen

saja

Page 85: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

65

Boma Bisma

Indra

distribusikan

- DFD, ERD

- Aplikasi

Manajemen

Dokumen

dapat

berfungsi

untuk

membuat

laporan

pendistribusi

an dokumen

proyek

6 Skripsi,

Politeknik

Elektronika

Negeri

Surabaya

Institut

Teknologi

Sepuluh

November

(2015)

Abdul Rozaq

Syukri,

Rancang

Bangun

Aplikasi

Management

Dokumen ISO

9001 With

IWA 2 PENS

ITS

-

Pengarsipan

manajemen

dokumen

dilakukan

secara

manual dan

disimpan

dalam map

dan

disimpan

lagi dalam

laci

penyimpan

- DFD, ERD

-

Pengelolaan

dan

penyimpana

n dokumen

menggunaka

n aplikasi

DMS

memberikan

solusi

penyimpana

n dan

pengelolaan

dokumen

yang lebih

cepat, aman

dan nyaman

Disediakan

halaman

admin yang

digunakan

untuk

memanage

data

Mesikipun

berbasis

web, user

tidak dapat

mengakses

file secara

online

7 Electronic

Journal of e-

Government

Raphael

Kunis, Gudula

Runger and

- Tantangan

dalam

peningkatan

Setiap data

yang di

proses

Dibutuhkan

nya

pelatihan

Page 86: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

66

Volume 5

Issue 2 2007

(191-204)

Michael

Schwind, A

Model for

Document

Management

in e-

Government

Systems Based

on

Hierarchical

Process

Folders

efisiensi dan

kualitas

manajemen

dokumen

pada e-

Government

- Semua file

yang ada di

dalam

manajemen

dokumen

dapat di

kembalikan

kebentuk

asal

sehingga

tidak ada

lagi file

yang hilang

karena

faktor-faktor

lingkungan

mempunyai

history

sehingga bisa

di lacak

kapan data

tersebut di

ubah dan di

ganti

bagi para

staf untuk

memahami

dokumen

manajemen

yang baru

Penelitian yang penulis kaji adalah bagaimana merancang bangun sebuah

DMS pada BMT bintaro, yang mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang

ada. Adapun kelebihan dan kekurangan sistem yang di usulkan adalah sebagai

berikut:

Kelebihan:

1. Sistem yang dibuat ini mengolah seluruh data nasabah pada BMT

Bintaro dari hard copy ke soft copy, sehingga dapat meminimalisir

kehilangan dokumen ataupun rusak yang dapat disebabkan kesalahan

manusia maupun lingkungan (banjir, becana alam, kebakaran, dll).

2. Memudahkan para staf BMT Bintaro dalam mencari dan melihat data

nasabah yang mereka miliki.

Page 87: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

67

3. Nasabah tidak perlu lagi mendaftar ulang bila ingin menggunakan

produk yang lain bila sudah terdaftar, karena data mereka sudah tersimpan

di DMS, cukup melengkapi data-data yang dibutuhkan.

4. Tidak diperlukan lagi tempat penyimpanan yang besar seperti sekarang

untuk menyimpan berkas-berkas hard copy, karena data sekarang sudah

berada di dalam server dalam bentuk soft copy.

5. Sistem dapat mem-backup database yang dimiliki.

Kekurangan :

1. Sistem ini tidak terdapat keamanan yang tinggi hanya sebatas

password bagi para pengguna.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penyusunan skripsi ini, dilakukan beberapa tahap dengan

pengembangan RAD, yaitu:

Gambar 3.1 Fase-fase Model RAD (Kendall dan Kendall, 2008)

Page 88: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

68

3.2.1 Fase Requirement Planning

Dalam fase ini, penulis bertemu dengan sekretaris BMT Bintaro untuk

mengidentifikasi tujuan sistem serta mengidentifikasi informasi kebutuhan yang

di timbulkan dari tujuan tersebut. Dalam pertemuan tersebut diperoleh

perencanaan yang di buat dalam DMS, yaitu:

1. Tujuan pengembangan sistem

2. Analisis kebutuhan sistem

3. Definisi masalah

3.2.2 Fase Workshop Desain RAD

3.2.2.1 Proses

Pada tahap perancangan proses, tools-nya menggunakan diagram-diagram

UML (Unified Modelling Language). Hanya beberapa diagram UML saja yang

digunakan oleh penulis untuk mendukung perancangan aplikasi ini. Adapun

diagram yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Use Case Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang

menjelaskan aktifitas yang dilakukan sistem, yang akan dibangun dan

siapa saja actor yang berinteraksi dengan sistem DMS ini.

a. Identifikasi Actor, pada tahap ini penulis mengidentifikasi actor-actor

yang terlibat dalam sistem ini dan apa saja tugas-tugasnya di dalam

sistem.

b. Perancangan Use Case, pada tahap perancangan use case ini penulis

menggambarkan use case beserta hubungannya dengan actor-actor

yang terlibat di dalam sistem.

Page 89: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

69

c. Use Case Narrative, menjelaskan secara narasi diagram use case

sistem DMS ini.

2. Activity Diagram, pada tahap perancangan diagram ini, menggambarkan

berbagai alir aktifitas apa yang dilakukan user dan sistem dalam sistem ini,

serta bagaimana masing-masing alir berawal sampai bagaimana mereka

berakhir.

3.2.2.2 Desain Database

Pada desain database, merancang database yang akan digunakan dalam

DMS dengan menggunakan Class Diagram, Mapping Cardinality yang berguna

mengoptimalkan database dan Sequence Diagram.

3.2.2.3 Desain Tampilan

Pada tahap desain tampilan penulis merancang tampilan antar muka yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga sistem DMS ini dapat digunakan

secara maksimal oleh pada penggunanya.

3.2.3 Fase Implementasi

Pada tahap ini terdiri atas dua tahapan, yaitu tahap pengimplementasian

sistem ke dalam bahasa pemrograman (coding) dan tahap pengujian sistem

menggunakan black box testing.

Dengan selesainya tahap ini maka berakhirlah proses rancang bangun

DMS pada BMT Bintaro.

Page 90: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

70

3.3 Kerangka Berpikir

Adapun pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini, tertuang dalam

kerangka berfikir yang dapat dilihat dalam flowchart berikut:

Mulai

Selesai

Metode

pengembangan

sistem dengan

RAD (Kendall &

Kendall, 2008)

Requirement Planning

Workshop Desigen

Implementasi

Coding

Pengujian sistem Black Box Testing

Observasi

Wawancara

Studi PustakaPengumpulan Data

dan Syarat

Informasi

Analisis Sistem

Berjalan

Analisis Sistem yang

Diusulkan

Identifikasi Masalah

Use Case

Diagram

Activity Diagram

Sequence

Diagram

Mapping

Cardinality

Perancangan

Tampilan Sistem

Desain Proses

Desain Database

Desain Tampilan

Bahasa Pemrograman

(PHP)

Manajemen Database

(MySQL)

Kesimpulan dan

Saran

Kebutuhan Sistem

Studi Literatur

Class Diagram

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir

Page 91: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

71

BAB IV

RANCANG BANGUN

4.1 Requirement Planning

Tahap ini adalah tahap dimana peneliti dan staf BMT Bintaro melakukan

pertemuan untuk melakukan indentifikasi tujuan dan kebutuhan informasi untuk

mencapai tujuan yang diinginkan yaitu mengembangkan sistem DMS, syarat-

syarat yang ditimbulkan atas tujuan sistem yang dirumuskan, serta

mengindentifikasi masalah yang menjadi latar belakang dalam perancangan

sistem.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini, pengenalan terhadap instansi tempat peneliti melakukan

riset sangat diperlukan, yakni BMT Bintaro, dimulai dengan mengetahui

bagaimana profil perusahaan, lalu dilanjutkan dengan mengindentifikasi syarat-

syarat dari kebutuhan sistem yang ditimbulkan atas tujuan sistem yang telah

dirumuskan.

4.1.1.1 Profil BMT Bintaro

Koperasi Bintaro adalah badan usaha yang berbentuk Koperasi Jasa

Keuangan Syariah yang didirikan pada tanggal 5 Muharram 1430 H bertepatan

dengan tanggal 2 Januari 2009 dengan Akta Pendirian nomor: 03 tanggal 23 April

2009 Notaris Ny. Irma Savyna Firdaus, S.H, dengan pengesahan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor:

518/12/BH/Dis-KUKM tanggal 7 Mei 2009.

Koperasi Bintaro adalah penggabungan sistem perbankan dengan pelaku

usaha sektor riil, yang insya Allah menjalankan perniagaan yang benar, yaitu

Page 92: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

72

perniagaan yang terjauh dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, dengan

menerima penanaman modal dari para shohibul maal dan menggunakan dana

tersebut dalam berbagai sektor usaha riil yang dijalankan langsung oleh Koperasi

Bintaro mulai dari sektor perdagangan barang, jasa, sampai sektor pabrikasi,

sehingga dengan menanam modal di Koperasi Bintaro para shohibul maal juga

akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Koperasi Bintaro insya

Allah lebih berhati-hati dalam menerapkan muamalahnya sehingga hasil yang

didapatkan lebih optimal.

Koperasi Bintaro yang bertempat di Jl. Bintaro Utama Blok F2/5, Bintaro

sektor 2 Pesanggerahan, Jakarta Selatan kini sudah memiliki beberapa bisnis yang

sudah berjalan diantaranya usaha Gas Elpiji, Air Galon, Beras, Laundry, One Stop

Shoping (OSS) Material Pembangunan/Renovasi rumah, Titipan kilat (ESL) dan

Jual Cara Angsuran Hp, Motor, Laptop, Freezer dan lainnya yang dapat

terjangkau penjual.

Visi dan Misi

Visi: INSYA ALLAH, BER-AZAM DALAM BERMUAMALAH YANG

BENAR PADA SEKTOR RIIL DENGAN SKALA NASIONAL DAN

INTERNASIONAL.

Misi:

1. Penggabungan sistem perbankan dengan pelaku usaha sektor riil

2. Penyebaran jenis usaha, lebih dari 50 unit usaha insya Allah sedang dan

segera dijalankan

3. Mengutamakan keamanan usaha, kemudian kesinambungan; perputaran;

tingkat keuntungan

Page 93: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

73

Struktur organisasi BMT Bintaro adalah seperti gambar berikut ini:

Muhammad Dian Gazali

Ketua Dewan Pengawas

Mangaraja Palianja Nasution

Ketua Pengurus

Ust. Muhtarom Abu Abdil

Pengawas Syariah

Banu Faisal

Sekretaris

Irfan Wajidi

Bendahara

Ali Budiman

Direktorat PelayananIrfan Wajidi

Direktorat Admin

Muhammad Subhan

Direktorat Usaha

Kepala Unit Usaha

Penyelesaian Usaha

Pengembangan Usaha

Arif Nafarif

Supervisor

Riki Rahmat Nugraha

MarketingGilroy Arinoviandi, SH

Support Legal

Arif Nafarif

Supervisor

Abu Choiri Rachman

Pengawas Usaha

Riyadhi

Costumer Service &

Teller

Arif Nafarif

Supervisor

IT

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Bintaro

4.2.1.1 Deskripsi Pekerjaan

1. Dewan Pengawas: Sebagai pemimpin semua anggota koperasi dan

mengawasi kinerja para anggota.

2. Pengawas Usaha: Mengawasi kegiatan usaha berjalan.

3. Pengawas Syariah: Sebagai penyampai informasi dari ketua ke anggota

yang lain.

4. Ketua Pengurus: Mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus

dan menangani tugas pengurus yang berhalangan. Serta Ikut

merencanakan pengembangan dalam organisasi dan menentukan

penambahan modal ke usaha berjalan.

5. Sekretaris: Melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang

kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan serta melaksanakan tata

administrasi perkantoran.

6. Bendahara: Mengelola keuangan (menerima, menyimpan, dan

melakukan pembayaran), membina administrasi keuangan dan

pembukuan. Menyediakan dan menyusun anggaran dana operasional serta

Page 94: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

74

mempertanggungjawabkan dana investasi kepada ketua dan membuat

laporan keuangan.

7. Direktorat Usaha: Penanggung jawab koperasi di bidang usaha yang

sudah dijalankan.

8. Kepala Unit Usaha: Penanggung jawab usaha yang dikelola,

Mengirimkan laporan usaha ke Ketua Pengurus.

9. Direktorat Pelayanan: Penanggung jawab di bidang pelayanan kepada

anggota koperasi meliputi teller, costumer service, marketing, promosi

usaha koperasi.

10. Direktorat Admin: Penanggung jawab di bidang pembukuan keuangan,

perizinan hukum, teknologi dan informasi, menyeleksi calon anggota

koperasi, dan pengadaan barang.

11. Supervisor: Memberikan laporan dari kinerja anggota yang

dibawahnya kepada direktorat.

12. IT: Menangani masalah IT yang ada pada BMT Bintaro dengan

membuatkan sistem penunjang kegiatan usaha BMT Bintaro.

13. Customer Service: Melayani kegiatan berhubungan dengan nasabah.

4.1.1.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem

Identifikasi kebutuhan sistem yang dilakukan yaitu identifikasi terhadap

syarat-syarat dari kebutuhan sistem yang ditimbulkan atas tujuan pengembangan

sistem pada BMT Bintaro. Adapun identifikasi kebutuhan sistem itu yaitu:

1. Tampilan sistem hendaklah user-friendly agar end-user dapat mudah

mengakses document management system ini.

Page 95: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

75

2. Sistem diharapkan dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh

Costumer Service, Bendahara, IT dan Direktorat Pelayanan, dalam

mendapatkan informasi dan memudahkan BMT dalam melaksanakan

kegiatan.

Sistem diharapkan dapat mengintegrasikan data dengan baik sehingga

penyimpanan dan pengelolaan dokumen dapat lebih baik.

4.1.2 Sistem Berjalan

Analisis sistem manajemen dokumen yang sedang berjalan pada BMT

Bintaro diuraikan seperti berikut:

Calon NasabahCostumer Service

Formulir Pendaftaran

1. Pengajuan pembuatan rekening tabungan

7. Penyerahan nomer rekening dan buku tabungan

5. Input Data Nasabah

2. CS memberikan formulir

pengajuan tabungan3. Formulir pengajuan diberikan ke nasabah

Rekening Tabungan Selesai

6. Rekening dan buku tabungan

Loker

4.Mengisi, lalu diserahkan kepada

CS untuk diperiksa

dan diproses

8. Pengarsipan Dokumen Nasabah

Tabungan

Costumer Service

Bendahara

Formulir Pembiayaan

Rapat Komite

Loker

1. Pengajuan Pembiayaan

2. Syarat-syarat pengajuan pembiayaan

3. Kelengkapan Dokumen 4. Penyerahan kelengkapan dokumen

5. Informasi Pengajuan

6. Survey

7. Laporan Hasil Survey

8. Hasil Rapat

9. Informasi Hasil Rapat 10. Pengarsipan Dokumen

Nasabah

Pembiayaan

Nasabah

Page 96: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

76

Costumer Services

Bendahara

Formulir Deposito

Loker

1. Pengajuan Deposito

2. Syarat-syarat pengajuan Deposito

3. Kelengkapan Dokumen

4. Penyerahan kelengkapan dokumen

5. Informasi Pengajuan

6. Hasil Pengajuan Deposito7. Pengarsipan Dokumen

Nasabah

Deposito

Nasabah

Gambar 4.2 Sistem Berjalan di BMT Bintaro

Proses bisnis dari sistem yang berjalan saat ini di BMT Bintaro ialah saat

seorang calon nasabah datang ke BMT Bintaro untuk mendapatkan produk

pembiayaan, deposito dan tabungan. Untuk dapat melakukan permohonan

pembukaan rekening, pembiayaan atau deposito harus memenuhi persyaratan

terlebih dahulu yang terdapat pada formulir pengajuan pembuatan rekening jika

ingin buka rekening tabungan.

Produk tabungan, calon nasabah biasanya datang langsung ke BMT

Bintaro untuk mendaftarkan diri mengajukan sebagai nasabah BMT dan

memenuhi syarat yang telah ditentukan, seperti :

1. Mengisi formulir pembuatan rekening

2. Fotocopy KTP

Produk Pembiayaan, sebelum mengajukan pembiayaan yang di inginkan

harus menjadi nasabah BMT dan memiliki rekening tabungan di BMT dan syarat

lain yaitu :

1. Fotocopy KTP

Page 97: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

77

2. Fotocopy KK

3. Fotocopy Surat Nikah

4. Fotocopy NPWP

5. Fotocopy Slip Gaji 3 bulan terakhir

Nasabah dapat memberikan syarat-syarat tersebut kepada costumer

service. Setelah semua syarat itu dipenuhi, pihak BMT Bintaro melakukan

pertimbangan dengan mensurvey. Kemudian pihak BMT mengadakan rapat

komite bersama bagian ketua pengurus, bendahara dan sekretaris untuk

pengambilan keputusan, setelah itu jika pembiayaan disetujui BMT memberi

konfirmasi pada nasabah untuk mendapatkan dana. Nasabah harus membayar

angsuran pembiayaan yang waktunya telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan

yang telah dilakukan.

Untuk Produk deposito, nasabah datang langsung ke BMT untuk

mendaftarkan diri dalam pengajuan deposito. Pada saat pendaftaran calon deposan

diberitahukan untuk memiliki rekening tabungan di BMT dan calon deposan akan

diberitahukan persyaratan untuk mengajukan deposito dan harus melengkapi

persyaratan tersebut sebelum mendaftar kebagian customer-service.

Persyaratan tersebut diantaranya :

1. Memiliki rekening di BMT Bintaro

2. Fotocopy KTP

Customer service menyerahkannya dokumen yang lengkap ke bagian

bendahara. Setelah itu bendahara mencatat menyusun laporan transaksi dan

menghitung bagi hasil deposito, kemudian bendahara menyiapkan akad, lalu

setelah semua di sepakati nasabah mendapat sertifikat deposito dari bendahara.

Page 98: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

78

4.1.3 Identifikasi Masalah

Dari analisis yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

DMS yang sedang berjalan masih banyak kekurangan. Lembaga keuangan mikro

mengalami kesulitan dalam pengelolaan, penyimpanan dan pencarian dokumen

karena masih manual dan membutuhkan tempat yang cukup banyak.

Terdapat banyak kendala dalam pengelolaan, penyimpanan, dan pencarian

karena tidak memiliki softcopy dokumen-dokumen nasabah. Untuk memudahkan

pihak BMT Bintaro khususnya pada bagian yang terkait, maka dikira perlu

penulis membangun Document Management System, sehingga dapat lebih efisien

dalam mencari dan menyimpan dokumen-dokumen tersebut serta memberi

pelayanan lebih terhadap nasabah.

4.1.4 Sistem Usulan

Agar mempermudah kinerja user di BMT untuk melakukan proses

penyimpanan dan pengelolaan dokumen, dibutuhkan sistem informasi yang

terintegrasi dalam mengolah dokumen atau arsip nasabah dalam penyimpanan

atau pun pengelolaan sehingga mengurangi adanya kehilangan arsip dokumen

nasabah dilain waktu, maka dibuat sistem informasi Document Management

System di BMT yang dapat menyimpan keseluruhan arsip dokumen nasabah

secara teratur. Berikut gambaran sistem usulan :

Page 99: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

79

Calon Nasabah

DMS

Database

Costumer Service

Bendahara

Rapat Komite

Nasabah

IT

1. Pengajuan Rekening

4. Input Nasabah Baru

5. Nomer Rekening Nasabah Baru

6. Penyerahan No. Rekening

Dan Tabungan

Pengajuan

1. Deposito

2. Pembiayaan

1.1 Informasi Pengajuan

Deposito

Hak Ases

1.2 Cek Data dan

Download Form Deposito

1.3 Persetujuan Pengajuan

Deposito

1.4 Arsip Dokumen

Deposito

2. Syarat-syarat Pembuatan

tabungan

3. Kelengkapan

Dokumen

2.1 Syarat Pengajuan

Pembiayaan

2.2 Kelengkapan

Pembiayaan

2.3 Informasi Pengajuan

Pembiayaan

2.4 Cek Data dan

Download Form Pembiayaan

2.5 Survey

2.6 Hasil Survey

2.7 Hasil Keputusan Rapat

2.7 Informasi

Hasil Survey

2.8 Arsip Dokumen

Pembiayaan

Cek History

Nasabah

Gambar 4.3 Sistem Usulan

Sistem usulan untuk tabungan yaitu dimulai ketika nasabah mengajukan

pembukaan rekening ke customer service. Nasabah mengisi formulir dan data-

data yang diperlukan, lalu customer service memproses pembuatan rekening dan

mengarsip data ke DMS. Sistem usulan untuk Pembiayaan yaitu dimulai ketika

nasabah mendatangi customer service untuk mengajukan pembiayaan, lalu

customer service mencek history nasabah sudah menjadi nasabah tabungan atau

belum. Setelah itu customer service menginformasi kepada bendahara untuk

Page 100: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

80

pengajuan pembiayaan. Bendahara mencek data nasabah dan mendownload form

yang dibutuhkan lalu men-survey dan memberikan hasil survey untuk dirapatkan

di Rapat Komite. Setelah didapat hasil rapat bendahara menginformasikan kepada

nasabah dan akad pun dilakukan, kemudian bendahara mengarsipkan dokumen ke

DMS.

Sistem usulan untuk deposito sama dengan pengajuan pembiayaan yaitu

dimulai ketika deposan mengajukan deposito ke customer service dan customer

service mencek history nasabah. Customer service mengajukan pengajuan

deposito kepada bendahara, menganalisis file dan kemudian menentukan besarnya

sisa hasil usaha yang di dapat nasabah, lalu mengarsipkan dokumen ke DMS.

4.2 Workshop Design

Dalam fase ini penulis membuat perancangan sistem dengan menggunakan

tools UML dan tentu saja dengan tetap berinteraksi dengan pengguna akhir.

Adapun tahapan dalam perancangan sistem diantaranya:

4.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan interaksi antara actor di dalam sistem

DMS.

Tabel 4.1 Identifikasi Actor dan Use Case

No. Actor Description

1 Costumer Service Orang yang dapat mennambah nasabah, men-search,

mencek history nasabah, meng-edit serta meng-input

dokumen, dan men-download dokumen.

2 Bendahara Orang yang dapat men-search, mencek history

nasabah, meng-edit serta meng-input dokumen, dan

men-download dokumen.

3 IT Orang yang dapat menambah, meng-edit, menghapus,

mengganti password user dan membuat backup

database

Page 101: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

81

Pada tabel 4.2 dibawah ini akan memperlihatkan interaksi antara actor

dengan sistem.

Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case

No. Use Case Description Actor

1. Login Use Case ini

menggambarkan kegiatan

memasukan user name dan

password untuk dapat

mengakses sistem.

Costumer Service,

Bendahara, IT.

2 Cek Detail Nasabah Use Case ini digunakan

untuk melihat dokumen yang

dimiliki nasabah.

Costumer Service,

Bendahara

3 Input Nasabah Baru Use Case ini

menggambarkan kegiatan

memasukan data nasabah

baru.

Costumer Service

4 Manage User Use Case ini

menggambarkan kegiatan

meng-input, edit dan

menambah user.

IT

5 Manage Backup Data Use Case menggambarkan

kegiatan membackup

database sistem.

IT

6 Manage Dokumen

Simpanan

Use Case ini

menggambarkan kegiatan

meng-input dan edit

dokumen.

Costumer Service

7 Manage Dokumen

Pembiayaan

Use Case ini

menggambarkan kegiatan

meng-input, edit, men-

download dokumen.

Bendahara

8 Manage Dokumen

Deposito

Use Case ini

menggambarkan kegiatan

meng-input, edit, men-

download dokumen.

Bendahara

9 Logout Use Case ini

menggambarkan proses

keluar dari DMS.

Costumer Service,

Bendahara, IT

Pada gambar 4.3 berikut menunjukan use case diagram sebagai gambaran

dari penjelasan pada tabel 4.2 di atas.

Page 102: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

82

Gambar 4.4 Use Case Diagram

Keterangan Gambar:

Dalam use case diagram actor yang dapat menggunakan sistem ada 3,

yaitu Costumer Service, Bendahara dan IT. Actor yang pertama adalah IT yang

setelah Login bertugas me-manage user dan mem-backup database.

Actor kedua adalah costumer service yang setelah login bertugas untuk

men-search nasabah, mencek detail nasabah, input nasabah baru, serta me-

manage dokumen simpanan.

System

Login

Costumer Service

IT

Bendahara

Cek Detail Nasabah

Input Nasabah Baru

Manage User

Manage Dokumen Pembiayaan

Manage Dokumen Deposito

Logout

<<include>>

Manage Backup Data

Manage Dokumen Simpanan

Page 103: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

83

Actor ketiga adalah Bendahara yang setelah login bertugas untuk men-

search nasabah, mencek detail nasabah serta memanage dokumen deposito dan

pembiayaan.

Proses yang terjadi pada use case diagram Gambar 4.3 lebih lanjut

dijelaskan secara rinci pada beberapa narasi use case diagram yang ada pada

usulan sistem.

Table 4.3 Skenario Use Case “Login”

Nama Use Case Login

Aktor Costumer Service, IT, Bendahara

Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan memasukkan

username dan password untuk masuk ke dalam sistem

Prakondisi Aktor memasukkan username dan password untuk dapat

masuk ke dalam system

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Memasukkan

username dan

password

2. Cek username dan

password

3. menampilkan halaman

utama yang berisi kegiatan

utama setiap user

Bidang alternatif Alt- langkah 2. Jika username dan password benar

maka langsung masuk ke dalam sistem. Jika salah maka

sistem secara otomatis menampilkan kembali menu login

agar actor kembali mengisi username dan

password.

Kesimpulan Aktor masuk ke dalam system

Postkondisi Sistem berhasil diakses

Tabel 4.4 Skenario Use Case “Cek Detail Nasabah”

Nama Use Case Cek History Nasabah

Aktor Costumer Service, Bendahara

Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk melihat dokumen/detail

nasabah

Prakondisi Aktor dapat mencari keseluruhan dokumen nasabah

Bidang khas suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Page 104: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

84

event 1. Memasukan username

dan password

3. Memilih menu search

nasabah

5. User ingin melakukan

tindakan detail

7. User melihat dokumen-

dokumen nasabah/detail

nasabah

2. Masuk kedalam sistem

4. Menampilkan nama

nasabah yang dicari

6. menampilkan tabel list

dokumen nasabah/detail

nasabah

8. sistem akan menampilkan

dokumen yang dicari

Bidang alternatif Alt- langkah 5: -

Kesimpulan Aktor berhasil menampilkan nama nasabah dan dokumen-

dokumen nasabah

Postkondisi Aktor berhasil mencari dan cek history nasabah

Tabel 4.5 Skenario Use Case “ Input Nasabah Baru”

Nama Use Case Input Nasabah Baru

Aktor Costumer Service

Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk melakukan input nasabah baru

untuk pembukaan rekening

Prakondisi Aktor meng-input data-data nasabah baru

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Memasukan username

dan password

3. memilih menu input

nasabah baru

5. Aktor ingin melakukan

tindakan input

2. Masuk kedalam sistem

4. menampilkan Form input

nasabah

6. menampilkan Form yang

telah dilakukan beberapa

tindakan atau alert

7. sistem akan menyimpan

perubahan data yang telah

dilakukan oleh aktor

Bidang alternatif Alt- langkah 5: jika aktor memilih tombol batal maka

akan kembali ke menu input nasabah

Kesimpulan Costumer Service berhasil melakukan peng-inputan data

nasabah baru

Postkondisi Nasabah baru selesai ditambahkan

Tabel 4.6 Skenario Use Case “Manage User”

Nama Use Case Manage User

Aktor IT

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh

aktor untuk me-manage user

Page 105: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

85

Prakondisi Aktor mengatur user

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Masukan Username dan

Password

3. Melakukan beberapa

tindakan seperti tambah,

edit, dan delete

2. Masuk kedalam sistem

4. menampilkan form yang

telah dilakukan beberapa

tindakan atau alert

5. sistem akan menyimpan

perubahan dokumen yang

telah dilakukan oleh aktor

Bidang alternatif Alt- langkah 5: jika aktor memilih tombol batal maka

form akan kembali

Kesimpulan Aktor berhasil melakukan pengolahan terhadap

manajemen user

Postkondisi Manajemen user tersimpan dalam database

Tabel 4.7 Skenario Use Case “Manage Backup Data”

Nama Use Case Manage Backup Data

Aktor IT

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh

aktor untuk membackup database

Prakondisi Aktor mengatur backup

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Masukan Username dan

Password

3. memilih menu Backup

Data

5. Aktor ingin melakukan

tindakan Submit

2. Masuk kedalam sistem

4. menampilkan form backup

data

6. sistem membuat backup

database

Bidang alternatif Alt- langkah 5: -

Kesimpulan IT berhasil melakukan backup database

Postkondisi Database telah di eskpor keluar dan di backup

Tabel 4.8 Skenario Use Case “Manage Dokumen Simpanan”

Nama Use Case Manage Dokumen Simpanan

Aktor Costumer Service

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh

aktor untuk me-manage Dokumen Simpanan

Prakondisi Aktor mengatur dokumen simpanan

Bidang khas suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Page 106: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

86

event 1. Masukan Username dan

Password

3. Melakukan beberapa

tindakan seperti update

dan delete

2. Masuk kedalam sistem

4. menampilkan form yang

telah dilakukan beberapa

tindakan atau alert

5. sistem akan menyimpan

perubahan dokumen yang

telah dilakukan oleh aktor

Bidang alternatif Alt- langkah 5: jika aktor memilih tombol batal maka

form akan kembali

Kesimpulan Aktor berhasil melakukan pengolahan terhadap

manajemen dokumen simpanan

Postkondisi Manajemen dokumen simpanan tersimpan dalam database

Tabel 4.9 Skenario Use Case “Manage Dokumen Pembiayaan”

Nama Use Case Manage Dokumen Pembiayaan

Aktor Bendahara

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh

aktor untuk me-manage dokumen pembiayaan

Prakondisi Aktor mengatur dokumen pembiayaan

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Masukan Username dan

Password

3. Melakukan beberapa

tindakan seperti update,

download dan delete

2. Masuk kedalam sistem

4. menampilkan form yang

telah dilakukan beberapa

tindakan atau alert

5. sistem akan menyimpan

perubahan dokumen yang

telah dilakukan oleh aktor

Bidang alternatif Alt- langkah 5: jika aktor memilih tombol batal maka

form akan kembali

Kesimpulan Aktor berhasil melakukan pengolahan terhadap

manajemen dokumen pembiayaan

Postkondisi Manajemen dokumen pembiayaan tersimpan dalam

database

Tabel 4.10 Skenario Use Case “Manage Dokumen Deposito”

Nama Use Case Manage Dokumen Deposito

Aktor Bendahara

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh

aktor untuk me-manage dokumen deposito

Prakondisi Aktor mengatur dokumen deposito

Page 107: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

87

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Masukan Username dan

Password

3. Melakukan beberapa

tindakan seperti update,

download dan delete

2. Masuk kedalam sistem

4. menampilkan form yang

telah dilakukan beberapa

tindakan atau alert

5. sistem akan menyimpan

perubahan dokumen yang

telah dilakukan oleh aktor

Bidang alternatif Alt- langkah 5: jika aktor memilih tombol batal maka

form akan kembali

Kesimpulan Aktor berhasil melakukan pengolahan terhadap

manajemen dokumen deposito

Postkondisi Manajemen dokumen deposito tersimpan dalam database

Tabel 4.11 Skenario Use Case “Logout”

Nama Use Case Logout

Aktor Costumer Service, IT, Bendahara

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan untuk keluar dari

sistem

Prakondisi Aktor keluar dari sistem

Bidang khas suatu

event

Kegiatan Pelaku Respons Sistem

1. Memilih menu Logout 2. Menghubungkan dengan

Database

3. Menampilkan Halaman

Login

Bidang alternatif Alt- langkah 3: -

Kesimpulan Aktor keluar dari sistem

Postkondisi Aktor berhasil keluar dari sistem

4.2.2 Activity Diagram

Berikut adalah beberapa diagram aktifitas yang terbentuk dari use case

diagram yang sebelumnya telah dibahas.

Page 108: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

88

a. Activity Diagram dari Use Case “Login”

Activity diagram login menggambarkan aktor yang harus login terlebih

dahulu sebagai mengakses sistem. Ketika aktor akan melakukan login, terlebih

dahulu sistem akan menampilkan menu login. Kemudian barulah aktor

memasukan username dan password yang telah dibuat sebelumnya. Saat

username dan password yang dimasukan salah maka akan ada peringatan bahwa

aktor salah memasukan username dan password. Namun apabila username dan

password yang dimasukan aktor benar maka sistem akan menampilkan halaman

utama dari DMS.

Gambar 4.5 Activity Diagram “Login”

User Sistem

LoginMenampilkan Menu Login

Memasukan User Name dan Password Mengecek Kesesuaian User Name dan Password

Masuk Halaman Utama Sistem Menampilkan Halaman Utama Sistem

Sesuai?

Ya

Tidak

Selesai

Page 109: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

89

b. Activity Diagram dari Use Case “Cek Detail Nasabah”

Activity diagram cek detail nasabah menggambarkan aktor yang harus

login terlebih dahulu untuk meng-akses sistem. Ketika aktor akan search nasabah,

sistem akan menampilkan menu search nasabah kemudian akan muncul tabel

search, barulah aktor memasukan nama yang akan dicari. Saat nasabah yang

dicari tidak ada maka sistem akan kembali ke tabel search tetapi jika nasabah yang

dicari ada sistem akan menampilkan data-data nasabah yang tersimpan dalam

database DMS. Kemudian ackor juga dapat melihat/view dokumen nasabah

dengan mengecek detail dan sistem yang akan menampilkan tabel list dokumen

nasabah.

Page 110: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

90

Gambar 4.6 Activity Diagram “Cek Detail Nasabah”

c. Activity Diagram dari Use Case “Input Nasabah Baru”

Activity diagram input nasabah baru menggambarkan aktor yang login

kemudian sistem akan menampilkan form nasabah lalu aktor akan melakukan

input data nasabah. Setelah selesai, apabila aktor yakin dengan data yang

dimasukan maka data tersebut akan disimpan.

User Sistem

LoginMenampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Memilih Menu Search

Search Nasabah

Cek Detail Nasabah

Menampilkan Tabel Search

Menampilkan Tabel Nasabah

Menampilkan Tabel List Dokumen Nasabah

Selesai

Page 111: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

91

Gambar 4.7 Activity Diagram “Input Nasabah Baru”

d. Activity Diagram dari Use Case “Manage User”

Activity diagram manage user di bawah ini menggambarkan aktor yang

melakukan login terlebih dahulu. Kemudian aktor dapat melakukan kegiatan

seperti tambah, edit, serta delete. Lalu pengaturan yang dilakukan aktor akan

tersimpan dan hasilnya akan ditampilkan di halaman sistem.

Costumer Service Sistem

Login Menampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Menampilkan Tabel Tambah Nasabah

Simpan

Memilih Menu Tambah Nasabah

Tambah Data Nasabah

Selesai

Menampilkan Data Nasabah Tersimpan

Page 112: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

92

Gambar 4.8 Activity Diagram “Manage User”

e. Activity Diagram dari Use Case “Manage Backup Data”

Activity diagram manage backup data di bawah ini menggambarkan aktor

yang melakukan login terlebih dahulu. Kemudian aktor memilih menu backup

data, setelah aktor memilih menu submit, sistem akan mem-backup database yang

dimiliki.

IT Sistem

Login Menampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Input Edit Delete

Simpan Pengaturan UserMenampilkan Hasil Pengaturan User

Selesai

Memilih Menu User Menampilkan Menu User

Page 113: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

93

Gambar 4.9 Activity Diagram “Manage Backup Data”

f. Activity Diagram dari Use Case “Manage Dokumen Simpanan”

Activity diagram manage dokumen simpanan di bawah ini

menggambarkan aktor yang melakukan login terlebih dahulu. Kemudian aktor

dapat melakukan update, serta delete dokumen yang ada. Lalu pengaturan

dokumen simpanan yang dilakukan aktor akan tersimpan dan hasilnya akan

ditampilkan di menu data dokumen simpanan.

IT Sistem

Login Menampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Memilih Menu Backup Data Menampilkan Menu Backup Data

Memilih Menu Submit Menampilkan File Database yang Terbackup

Selesai

Page 114: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

94

Gambar 4.10 Activity Diagram “Manage Dokumen Simpanan”

g. Activity Diagram dari Use Case “Manage Dokumen Pembiayaan”

Activity diagram manage dokumen pembiayaan di bawah ini

menggambarkan aktor yang melakukan login terlebih dahulu. Kemudian actor

dapat melakukan update, download, serta delete dokumen yang ada. Lalu

pengaturan dokumen pembiayaan yang dilakukan aktor akan tersimpan dan

hasilnya akan ditampilkan di menu data pembiayaan.

Costumer Services Sistem

LoginMenampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Search Nasabah Menampilkan Nasabah Yang Dicari

Update Delete

Simpan Pengaturan Dokumen Simpanan Menampilkan Hasil Laporan Dokumen Simpanan

Selesai

Page 115: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

95

Gambar 4.11 Activity Diagram “Manage Dokumen Pembiayaan”

h. Activity Diagram dari Use Case “Manage Dokumen Deposito”

Activity diagram manage dokumen deposito di bawah ini menggambarkan

aktor yang melakukan login terlebih dahulu. Kemudian aktor dapat melakukan

update, download, serta delete dokumen yang ada. Lalu pengaturan dokumen

deposito yang dilakukan aktor akan tersimpan dan hasilnya akan ditampilkan di

menu dokumen deposito.

Bendahara Sistem

Login Menampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Search Nasabah Menampilkan Nasabah Yang Dicari

Selesai

Simpan Pengaturan Dokumen PembiayaanMenampilkan Hasil Pengaturan Dokumen Pembiayaan

Update Download Delete

Page 116: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

96

Gambar 4.12 Activity Diagram “Manage Dokumen Deposito”

i. Activity Diagram dari Use Case “Logout”

Activity Diagram logout dibawah ini menjelaskan bagaimana aktor

mengatur beberapa menu yang tersedia dalam sistem. Aktor yang sudah berhasil

masuk ke dalam sistem setelah login dengan benar, maka akan menampilkan

halaman utama sistem. Kemudian aktor memilih menu logout, maka sistem secara

otomatis kembali ke menu login dan aktor keluar dari program DMS ini.

.

Bendahara Sistem

Login Menampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Search Nasabah Menampilkan Nasabah Yang Dicari

Update Download Delete

Simpan Pengaturan Dokumen DepositoMenampilkan Hasil Pengaturan Dokumen Deposito

Page 117: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

97

Gambar 4.13 Activity Diagram “Logout”

4.3 Perancangan Database

4.3.1 Perancangan Class Diagram

Pada tahap ini akan dirancang kebutuhan database dengan menggunakan

tools class diagram. Class diagram merupakan grafis tentang struktur objek statis

dari sebuah sistem. Langkah awal yang perlu dilakukan untuk membuat class

diagram adalah mengidentifikasi kata-kata benda yang mungkin menggambarkan

objek potensial. Tahap idenitifikasi objek potensial dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

User Sistem

Login Menampilkan Halaman Utama Sistem

Masuk Halaman Utama Sistem

Pilih Logout Keluar Dari Sistem

Selesai

Page 118: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

98

Tabel 4.12 Objek Potensial

Objek Potensial Cek Alasan

Alamat X Atribut dari pegawai

Alamat ahli waris X Atribut dari nasabah individu

Alamat lembaga X Atribut dari nasabah lembaga

Deposito X Atribut dari nasabah

Dokumen Y Merupakan pengolahan dokumen

Hubungan X Atribut dari nasabah individu

Individu Y Merupakan pengolahan nasabah individu

Lembaga Y Merupakan pengolahan nasabah lembaga

Level X Atribut dari pegawai

Loker X Atribut dari nasabah

Nama X Atribut dari pegawai

Nama ahli waris X Atribut dari nasabah individu

Nama dokumen X Atribut dari dokumen

Nasabah Y Merupakan pengolahan nasabah

No rekening X Atribut dari nasabah

No telp X Atribut dari pegawai

No telp ahli waris X Atribut dari nasabah individu

No telp lembaga X Atribut dari nasabah lembaga

Password X Atribut dari user

Pegawai Y Merupakan pengolahan pegawai

Pekerjaan ahli waris X Atribut dari nasabah individu

Pembiayaan X Atribut dari nasabah

Sub kategori dokumen X Atribut dari dokumen

Tanggal input X Atribut dari dokumen

Tanggal lahir X Atribut dari nasabah individu

Tempat lahir X Atribut dari nasabah individu

User Y Merupakan pengolahan user

Username X Atribut dari user

Tabel 4.13 Daftar Proposed Object List

Proposed Object List

User Nasabah

Dokumen Pegawai

Individu Lembaga

Page 119: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

99

Setelah daftar objek didapat, maka class diagram yang diusulkan untuk

DMS ini dapat dibangun. Berikut class diagram dari DMS ini :

Gambar 4.14 Class Diagram

4.3.2 Mapping Cardinalitas

Dari hasil Class Diagram yang telah dibuat, maka diambillah objek yang

akan digunakan untuk kebutuhan sistem dalam bentuk tabel-tabel. Tabel-tabel

tersebut di hubungkan melalui foreign key untuk membentuk relasi.

User

+idusers+username+password+password2

+masuk()+keluar()+tambah()+edit()+delete()

Pegawai

+id_pegawai+level+nama+tempat+tgl+jenis_kelamin+alamat+no_telpon

+select()

Dokumen

+iddokumen+nama_dokumen+tgl_input+katagori+subkat

+tambah()+hapus()

Nasabah

+idnasabah+loker+norekening+alamatnasabah+telpnasabah+namanasabah+tgl+deposito+pembiayaan+simpanan

+tambah()+ubah()+hapus()+list()+detail()

lembaga

+idlembaga+noizin1+noizin2+namaanggota1+namaanggota2+namaanggota3+ididentitasanggota1+ididentitasanggota2+ididentitasanggota3+noidentitasanggota1+noidentitasanggota2+noidentitasanggota3+alamatanggota1+alamatanggota2+alamatanggota3+telpanggota1+telpanggota2+telpanggota3+jabatananggota1+jabatananggota2+jabatananggota3

+tambah()+ubah()

Individu

+idindividu+pekerjaannasabah+tempatlahir+tgllahir+noidentitas+ididentitas+namaahli+hubungan+pekerjaanahli+alamatahli+telpahli

+tambah()+ubah()

1..* 1 1 1..*

1 1

1 1

1..*

1

1

1..*

Page 120: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

100

User

PK id_users

username

password

password2

FK1 idpegawai

Pegawai

PK idpegawai

level

nama

tempat

tgl

jenis_kelamin

no_telpon

Dokumen

PK idDokumen

NamaDokumen

tgl_input

subkat

katagori

FK1 idUsers

FK2 idNasabah

Nasabah

PK idNasabah

loker

noRekening

alamatNasabah

telpNasabah

namaNasabah

tgl

deposito

pembiayaan

simpanan

FK1 id_users

lembaga

PK idLembaga

noIzin1

noIzin2

namaAnggota1

namaAnggota2

namaAnggota3

idIdentitasAnggota1

idIdentitasAnggota2

idIdentitasAnggota3

noIdentitasAnggota1

noIdentitasAnggota2

noIdentitasAnggota3

alamatAnggota1

alamatAnggota2

alamatAnggota3

telpAnggota1

telpAnggota2

telpAnggota3

jabatanAnggota1

jabatanAnggota2

jabatanAnggota3

FK1 idNasabah

Individu

PK idIndividu

pekerjaanNasabah

tempatLahir

tglLahir

noIdentitas

idIdentitas

namaAhli

hubungan

pekerjaanAhli

alamatAhli

telpAhli

FK1 id_nasabah

Gambar 4.15 Mapping Cardinalitas

4.3.3 Spesifikasi Data

Tahap selanjutnya ada lah membuat rancangan database. Perancangan

database ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tools yang digunakan dalam

perancangan sistem. Dengan spesifikasi database sebagai berikut:

1. Nama tabel : Pegawai

Primary Key : idpegawai

Foreign Key :

Type File : Master

Page 121: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

101

Tabel 4.14 Pegawai

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

idpegawai Int 11 Id pegawai

level Int 1 Level pegawai

nama Varchar 15 Nama pegawai

tempat Varchar 25 Tempat lahir pegawai

tgl Date Tanggal lahir pegawai

jenis kelamin Int 1 Jenis kelamin pegawai

alamat Varchar 30 Alamat tempat tinggal pegawai

no_telpon Int 15 Nomer telepon pegawai

2. Nama tabel : users

Primary Key : idusers

Foreign Key : idpegawai

Type File : Master

Tabel 4.15 Users

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

idusers Int 10 Id user

idpegawai* Int 11 Id pegawai

username Varchar 15 Username dari user

password Varchar 40 Kata kunci dari user

3. Nama tabel : dokumen

Primary Key : idDokumen

Page 122: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

102

Foreign Key : idNasabah, idUsers

Type File : Master

Tabel 4.16 Dokumen

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

idDokumen Int 11 Id dokumen

NamaDokumen Varchar 50 Nama dokumen

tgl_input Date Tanggal input dokumen

idNasabah* Int 11 Id Nasabah

katagori Int 11 Kategori dokumen

subkat Int 11 Sub kategori dokumen

idUsers* Int 11 Id User

4. Nama tabel : nasabah

Primary Key : idNasabah

Foreign Key : idUsers

Type File : Master

Tabel 4.17 Nasabah

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

idNasabah Int 11 Id Nasabah

idUsers* Int 2 Id User

loker Varchar 4 Nomer Loker

noRekening Varchar 20 Nomer Rekening

alamatNasabah Varchar 35 Alamat tempat tinggal nasabah

telpNasabah Varchar 15 Nomer telepon nasabah

Page 123: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

103

namaNasabah Varchar 15 Nama nasabah

tgl Int 11 Tanggal pendaftaran

deposito Int 1 Status deposito

layanan Int 1 staus Layanan bagi nasabah

pembiayaan Int 1 Status pembiayaan

simpanan Int 1 Status Simpanan

status Int 1 Status Nasabah

5. Nama tabel : individu

Primary Key : idIndividu

Foreign Key : idNasabah

Type File : Transactional

Tabel 4.18 Individu

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

idIndividu Int 11 Id individu

idNasabah* Int 11 Id nasabah

pekerjaanNasabah Varchar 15 Pekerjaan nasabah

tempatLahir Varchar 15 Tempat lahir nasabah

tglLahir Date Tanggal lahir nasabah

noIdentitas Varchar 20 Nomer identitas

idIdentitas Int 1 Id identitas

namaAhli Varchar 15 Nama ahli waris

hubungan varchar 15 Hubungan ahli waris dan

Page 124: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

104

nasabah

pekerjaanAhli Varchar 15 Pekerjaan ahli waris

alamatAhli Varchar 35 Alamat ahli waris

telpAhli Varchar 15 Nomer telepon ahli waris

6. Nama tabel : lembaga

Primary Key : idLembaga

Foreign Key : idNasabah

Type File : Transactional

Tabel 4.19 Lembaga

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

idLembaga Int 11 Id lembaga

idNasabah* Int 11 Id nasabah

noIzin1 Varchar 20 Nomer izin usaha 1

noIzin2 Varchar 20 Nomer izin usaha 2

namaAnggota1 Varchar 15 Nama anggota yang

bertanggung jawab 1

namaAnggota2 Varchar 15 Nama anggota yang

bertanggung jawab 2

namaAnggota3 Varchar 15 Nama anggota yang

bertanggung jawab 3

idIdentitasAnggota1 Int 1 Id identitas anggota 1

idIdentitasAnggota2 Int 1 Id identitas anggota 2

idIdentitasAnggota3 Int 1 Id identitas anggota 3

Page 125: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

105

noIdentitasAnggota1 Varchar 20 Nomer identitas anggota 1

noIdentitasAnggota2 Varchar 20 Nomer identitas anggota 2

noIdentitasAnggota3 Varchar 20 Nomer identitas anggota 3

alamatAnggota1 Varchar 30 Alamat tempat tinggal anggota

1

alamatAnggota2 Varchar 30 Alamat tempat tinggal anggota

2

alamatAnggota3 Varchar 30 Alamat tempat tinggal anggota

3

telpAnggota1 Varchar 15 Nomer telepon anggota 1

telpAnggota2 Varchar 15 Nomer telepon anggota 2

telpAnggota3 Varchar 15 Nomer telepon anggota 3

jabatanAnggota1 Varchar 12 Jabatan anggota 1

jabatanAnggota2 Varchar 12 Jabatan anggota 2

jabatanAnggota3 Varchar 12 Jabatan anggota 3

4.3.4 Perancangan Sequence Diagram

Pembuatan sequential diagram dilihat dari use case diagram dan class

diagram DMS. Sequence diagram untuk DMS ini adalah sebagai berkut:

a. Sequence Diagram Login

Sequence diagram yang terlihat pada gambar di bawah ini menceritakan

urutan kerja user dalam untuk dapat masuk ke dalam sistem. Hal pertama yang

harus dilakukan adalah memasukkan username dan password. Sistem akan

memvalidasi username dan password tersebut. Jika kombinasinya benar, maka

Page 126: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

106

sistem akan menampilkan halaman utama. Namun jika salah, sistem akan kembali

ke menu awal.

Gambar 4.16 Sequence Diagram Login

b. Sequence Diagram Cek Detail Nasabah

Sequence diagram dibawah ini memperlihatkan aktor yang memilih menu

search nasabah. Kemudian sistem akan menampilkan tabel search, aktor

memasukan no. Rekening atau nama yang dicari dan sistem akan kembali

menampilkan nasabah yang dicari. Saat nasabah yang dicari tidak ada/valid maka

sistem akan kembali ke tabel search. Aktor juga dapat melihat/view dokumen

nasabah dengan men-cek history/detail dan sistem akan menampilkan tabel list

dokumen nasabah.

IT, Bendahara : Costumer ServiceForm Login

Con. Login Users

1 : Memasukan Username dan Password()

2 : Kirim data()

3 : Kirim data()

4 : Validasi()

5 : Kirim Pesan Gagal()

6 : Menampilkan kembali form login()

7 : memasukan username dan password()

8 : Kirim data()9 : Kirim data()

10 : verifikasi()

11 : masuk ke sistem()

12 : menampilkan halaman utama()

Page 127: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

107

Gambar 4.17 Sequence Diagram Cek Detail Nasabah

c. Sequence Diagram Input Nasabah Baru

Sequence diagram di bawah ini memperlihatkan aktor yang memilih menu

input nasabah baru untuk lembaga maupun individu. Kemudian sistem

menampilkan halaman input nasabah. Kemudian aktor mengisi data nasabah

kemudian menyimpannya

Bendahara : Costumer Service Form Detail Nasabah Con. Detail Nasabah Nasabah

1 : Pilih menu search()

2 : kirim pesan()3 : kirim pesan()

4 : menampilkan menu search()

5 : search nasabah()

6 : kirim pesan()7 : kirim pesan()

8 : tampilkan nasabah yang di cari()

9 : pilih detail()10 : kirim pesan()

11 : kirim pesan()

12 : tampilkan detail nasabah()

Page 128: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

108

Gambar 4.18 Sequence Diagram Input Nasabah Baru

d. Sequence Diagram Manage User

Pada sequence diagram di bawah ini menjelaskan aktor masuk kedalam

sistem, lalu aktor melakukan pengaturan terhadap pengguna. Adapun pengaturan

yang dapat dilakukan oleh aktor adalah meng-input/tambah, meng-edit dan men-

delete pengguna yang ada. Lalu sistem akan menyimpan hasil pengaturan yang

telah dilakukan aktor.

: Costumer Service form tambah nasabah con. tambah nasabah individu lembaga

1 : pilih menu tambah nasabah()2 : kirim pesan()

3 : kirim pesan()

4 : menampilkan menu tambah nasabah()5 : input nasabah individu()

6 : kirim data() 7 : kirim data()

8 : data tersimpan()9 : pilih menu tambah nasabah()

10 : kirim pesan()11 : kirim pesan()

12 : menampilan menu tambah nasabah()13 : input nasabah lembaga()

14 : kirim data()15 : kirim data()

16 : data tersimpan()

Page 129: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

109

Gambar 4.19 Sequence Diagram Manage User

e. Sequence Diagram Manage Backup Data

Pada sequence diagram di bawah ini menjelaskan aktor masuk kedalam

sistem, lalu memilih pilihan Backup Data, dan sistem akan membackup database

yang dimiliki.

: ITform pengguna con. pengguna

pegawai1 : memilih tambah pengguna()

2 : kirim pesan()3 : kirim pesan()

4 : menampilkan form tambah pengguna()5 : menginput data pegawai()

6 : kirim data()

7 : kirim data()

8 : data tersimpan()

9 : kembali ke menu pengguna()10 : memilih edit pengguna()

11 : kirim pesan()12 : kirim pesan()

13 : menampilkan form edit pengguna()14 : mengedit pengguna yang di pilih()

15 : kirim data() 16 : kirim data()

17 : edit data pengguna tersimpan()

18 : kembali ke menu pengguna()19 : memilih hapus pengguna()

20 : kirim pesan()21 : kirim pesan()

22 : data pengguna terhapus()

Page 130: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

110

Gambar 4.20 Sequence Diagram Manage Backup Data

f. Sequence Diagram Manage Dokumen Simpanan

Pada sequence diagram di bawah ini menjelaskan aktor masuk kedalam

sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman dokumen simpanan. Lalu

aktor akan melakukan pengaturan terhadap dokumen nasabah tersebut. Adapun

pengaturan yang dapat dilakukan oleh aktor adalah meng-upload dan men-delete

dokumen simpanan yang ada. Lalu sistem akan menyimpan hasil pengaturan yang

telahb dilakukan aktor.

: ITForm Backup Data

Con. Form Backup Data Nasabah, Dokumen, Pegawai1 : pilih submit() 2 : kirim pesan()3 : kirim pesan()

4 : Back Up Database()

Page 131: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

111

Gambar 4.21 Sequence Diagram Manage Dokumen Simpanan

g. Sequence Diagram Manage Dokumen Pembiayaan

Pada sequence diagram di bawah ini menjelaskan aktor masuk kedalam

sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman dokumen pembiayaan. Lalu

aktor akan melakukan pengaturan terhadap dokumen nasabah tersebut. Adapun

pengaturan yang dapat dilakukan oleh aktor adalah meng-upload, meng-download

dan men-delete dokumen pembiayaan yang ada. Lalu sistem akan menyimpan

hasil pengaturan yang telah dilakukan aktor.

: Costumer ServiceForm Simpanan Con. Simpanan

Dokumen

1 : pilih detail nasabah() 2 : kirim pesan()3 : kirim pesan()

4 : menampilkan tampilan detail nasabah()5 : upload dokumen simpanan()

6 : kirim data()7 : kirim data()

8 : dokumen simpanan terupload()

9 : menampilkan tampilan detail nasabah()10 : pilih loker nasabah()

11 : kirim pesan()12 : kirim pesan()

13 : menampilkan tampilan loker nasabah()14 : hapus dokumen simpanan nasabah()

15 : kirim pesan()16 : kirim pesan()

17 : dokumen simpanan terhapus()

Page 132: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

112

Gambar 4.21 Sequence Diagram Manage Dokumen Pembiayaan

h. Sequence Diagram Manage Dokumen Deposito

Pada sequence diagram di bawah ini menjelaskan aktor masuk kedalam

sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman dokumen Deposito. Lalu

aktor akan melakukan pengaturan terhadap dokumen nasabah tersebut. Adapun

pengaturan yang dapat dilakukan oleh aktor adalah meng-upload, meng-download

dan men-delete dokumen Deposito yang ada. Lalu sistem akan menyimpan hasil

pengaturan yang telah dilakukan aktor.

Form Pembiayaan

: Bendahara

Con. PembiayaanDokumen

1 : pilih download()

2 : kirim pesan() 3 : kirim pesan()

4 : menampilkan pilihan file untuk di download()5 : pilih file untuk di download()

6 : kirim pesan() 7 : kirim pesan()

8 : file terdownload()

9 : menampilkan halaman awal()

10 : pilih detail nasabah()11 : kirim pesan() 12 : kirim pesan()

13 : menampilkan tampilan detail nasabah()14 : upload dokumen pembiayaan nasabah()

15 : kirim data()

16 : kirim data()

17 : dokumen pembiayaan terupload()

18 : menampilkan tampilan detail nasabah()

19 : pilih loker nasabah() 20 : kirim pesan()21 : kirim pesan()

22 : menampilkan tampilan loker nasabah()23 : hapus dokumen pembiayaan() 24 : kirim pesan()

25 : kirim pesan()

26 : dokumen pembiayaan terhapus()

Page 133: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

113

Gambar 4.23 Sequence Diagram Manage Dokumen Deposito

i. Sequence Diagram Logout

Pada Sequence diagram dibawah ini menjelaskan proses yang dilakukan

user pada saat logout. Dalam aktifitas ini user memilih menu logout untuk dapat

keluar dari sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login kembali

Form Deposito

: Bendahara

Con. DepositoDokumen

1 : pilih download()

2 : kirim pesan() 3 : kirim pesan()

4 : menampilkan pilihan file untuk di download()5 : pilih file untuk di download()

6 : kirim pesan() 7 : kirim pesan()

8 : file terdownload()

9 : menampilkan halaman awal()

10 : pilih detail nasabah()11 : kirim pesan() 12 : kirim pesan()

13 : menampilkan tampilan detail nasabah()14 : upload dokumen depositonasabah()

15 : kirim data()

16 : kirim data()

17 : dokumen deposito terupload()

18 : menampilkan tampilan detail nasabah()

19 : pilih loker nasabah() 20 : kirim pesan()21 : kirim pesan()

22 : menampilkan tampilan loker nasabah()23 : hapus dokumen deposito() 24 : kirim pesan()

25 : kirim pesan()

26 : dokumen deposito terhapus()

Page 134: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

114

Gambar 4.24 Sequence Diagram Logout

4.4 Desain Tampilan

Untuk memudahkan dalam pembangunan sistem, terdapat satu tahap yang

harus dilakukan yakni membuat desain tampilan bagi setiap user. Berikut

rancangan antar muka DMS.

1. Halaman Login

LOGO

LOGIN

Username

Password

Gambar 4.25 Halaman Login

IT, Bendahara : Costumer Service

Form Logout con. logout Users

1 : pilih menu logout()

2 : kirim pesan()3 : kirim pesan()

4 : keluar dari sistem()5 : menampilkan halaman login()

Page 135: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

115

2. Halaman Awal/Main Page

LOGO

Info Pengguna

User Logout

Home

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah Password

Tingkat Data User

Login dari 00.00.00

Username User

Nama User

Home

Gambar 4.26 Halaman Awal/Main Page

3. Halaman Awal Admin

LOGO

Info PenggunaHome

Pengguna

Ubah Password

Tingkat Data User

Login dari 00.00.00

Username User

Nama User

Home

Gambar 4.27 Halaman Awal Admin

4. Halaman Search Nasabah

Page 136: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

116

LOGO

User Logout

List NasabahHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordSearch Nama Search

No Nama No. Rekening No. Telp Detail

Gambar 4.28 Halaman Search Nasabah

5. Halaman Detail Nasabah Individu

LOGO

CS Logout

Detail NasabahHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

No Loker

Alamat

No Telepon

No Rekening

Pembiayaan

Deposito

Edit Delete

Gambar 4.29 Halaman Detail Nasabah Individu

Page 137: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

117

6. Halaman Detail Nasabah Lembaga

LOGO

CS Logout

Detail NasabahHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

No Loker

Alamat

No Telepon

No Rekening

Pembiayaan

Deposito

Edit Delete

Pihak Yang Bertanggung Jawab

Pihak I Pihak II Pihak III

Gambar 4.30 Halaman Detail Nasabah Lembaga

Page 138: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

118

7. Halaman Edit Nasabah Individu

LOGO

Ubah Data Nasabah IndividuHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

Jenis Identitas

Telp/HP

Alamat Lengkap

No Rekening

Tempat Lahir

No Identitas

SIMPAN

Pekerjaan

Tanggal Lahir

Ahli Waris

Pekerjaan

Nama Ahli Waris

No telp/HP

Alamat

Gambar 4.31 Halaman Edit Nasabah Individu

Page 139: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

119

8. Halaman Edit Nasabah Lembaga

LOGO

CS Logout

Nasabah Atas Nama Lembaga/BadanHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Lembaga

Izin Usaha No.1

Telp/HP

Alamat Lengkap

No Rekening

Izin Usaha No.2

SIMPAN

Yang Bertanggung Jawab

Pihak Pertama

Nama

No. Telp/HP

Alamat

No. Identitas

Jenis Identitas

Jabatan

Pihak Kedua

Nama

No. Telp/HP

Alamat

No. Identitas

Jenis Identitas

Jabatan

Pihak Ketiga

Nama

No. Telp/HP

Alamat

No. Identitas

Jenis Identitas

Jabatan

Gambar 4.32 Halaman Edit Nasabah Lembaga

Page 140: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

120

9. Halaman Tambah Nasabah

LOGO

CS Logout

Home

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah Password

Pilih Jenis Nasabah

Mewakili Lembaga/Badan Individu

Gambar 4.33 Halaman Tambah Nasabah

Page 141: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

121

10. Form halaman Tambah Nasabah Lembaga

LOGO

CS Logout

Nasabah Atas Nama Lembaga/BadanHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Lembaga

Izin Usaha No.1

Telp/HP

Alamat Lengkap

No Rekening

Izin Usaha No.2

SIMPAN

Yang Bertanggung Jawab

Pihak Pertama

Nama

No. Telp/HP

Alamat

No. Identitas

Jenis Identitas

Jabatan

Pihak Kedua

Nama

No. Telp/HP

Alamat

No. Identitas

Jenis Identitas

Jabatan

Pihak Ketiga

Nama

No. Telp/HP

Alamat

No. Identitas

Jenis Identitas

Jabatan

TTD Upload Choose File No File Choosen

TTD Upload Choose File No File Choosen

TTD Upload Choose File No File Choosen

Gambar 4.34 Form halaman Tambah Nasabah Lembaga

Page 142: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

122

11. Form halaman Tambah Nasabah Individu

LOGO

CS Logout

Nasabah Atas Nama SendiriHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

Jenis Identitas

Telp/HP

Alamat Lengkap

No Rekening

Tempat Lahir

No Identitas

SIMPAN

Pekerjaan

Tanggal Lahir

Ahli Waris

Pekerjaan

Nama Ahli Waris

No telp/HP

Alamat

Gambar 4.35 Form halaman Tambah Nasabah Individu

Page 143: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

123

12. Halaman Detail Nasabah Untuk Admin Pembiayaan, Simpanan dan

Deposito

LOGO

User Logout

Detail NasabahHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

No Loker

Alamat

No Telepon

No Rekening

Upload Submit

Gambar 4.36 Halaman Detail Nasabah untuk Admin Pembiayaan, Simpanan dan

Deposito

13. Halaman Loker Nasabah

LOGO

User Logout

Data NasabahHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

No Rekening

Loker :

# Kategori Tgl. Input Detail Hapus

Cari Tanggal

Search

Gambar 4.37 Halaman Loker Nasabah

Page 144: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

124

14. Halaman Upload Dokumen

LOGO

User Logout

Data NasabahHome

Search Nasabah

Tambah Nasabah

Ubah PasswordNama Nasabah

No Rekening

Tambah Dokumen Pembiayaan

Upload File

Pilih Dokumen

No Loker

Choose File No File Choosen

UPLOAD

Gambar 4.38 Halaman Upload Dokumen

15. Halaman Pengguna

LOGO

Admin Logout

Home

Pengguna

Ubah Password

No Nama Pegawai Tingkat Username Aksi

+ Tambah Pengguna

SearchMasukkan Nama

Gambar 4.39 Halaman Pengguna

Page 145: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

125

16. Halaman Tambah Pengguna

LOGO

Home

Pengguna

Ubah Password

SIMPAN

Data Pegawai

Nama Pegawai

Alamat

Jenis Kelamin

Tanggal Lahir

Tempat Lahir

Telp/HP

Level

Username

Password

Ulangi Password

Gambar 4.40 Halaman Tambah Pengguna

4.5 Fase Implementasi

Tahap ini terdiri atas dua tahapan, yaitu tahap pengimplementasian sistem

ke dalam bahasa pemrograman dan tahap pengujian sistem menggunakan

blackbox testing. Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam fase

implementasi:

4.5.1 Coding

Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) terhadap rancangan sistem

yang telah didefinisikan sebelumnya. Pengkodean dilakukan dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan MySQL sebagai basis datanya serta

berbasis web dan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

Page 146: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

126

4.5.2 Pengujian Sistem

Tahap pengujian yang dipakai peneliti adalah black box testing yaitu

dengan menjalankan unit-unit, kemudian mengamati apakah hasil dari unit itu

sesuai dengan proses yang diinginkan.

1. Pengujian Sistem Aktor Costumer Service (CS)

Table 4.20 Pengujian Sistem Aktor Costumer Service (CS)

No Rancangan Proses Hasil yang di harapkan Hasil

1 Login Sebagai CS Dapat masuk kedalam halaman utama CS OK

2 Tambah Nasabah Dapat menambah nasabah baru, baik

individu maupun lembaga

OK

3 Search Nasabah Dapat men-search nasabah yang sudah

dimasukan oleh cs

OK

4 Edit Nasabah Dapat mengedit data nasabah yang sudah

disimpan

OK

5 Delete Nasabah Dapat menghapus data nasabah yang sudah

disimpan

OK

6 Ubah Profil Dapat mengupdate biodata dan mengubah

password CS

OK

7 Login Sebagai Admin

Simpanan

Dapat masuk kedalam halaman utama

simpanan

OK

8 Ubah Profil Dapat mengupdate biodata dan mengubah

password simpanan

OK

9 Upload Dapat mengupload dokumen simpanan ke

sistem

OK

10 Loker Dapat melihat isi dari dokumen nasabah

simpanan

OK

11 Hapus Dapat menghapus dokumen nasabah

simpanan

OK

12 Logout Dapat keluar dari sistem OK

Page 147: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

127

2. Pengujian Sistem Aktor Bendahara

Table 4.21 Pengujian Sistem Aktor Bendahara

No Rancangan Proses Hasil yang di harapkan Hasil

1 Login Sebagai Admin

Pembiayaan

Dapat masuk kedalam halaman utama

Admin Pembiayaan

OK

2 Ubah Profil Dapat mengupdate biodata dan mengubah

password pembiayaan

OK

3 Upload Dapat mengupload dokumen pembiayaan

ke sistem

OK

4 Loker Dapat melihat isi dari dokumen nasabah

pembiayaan

OK

5 Hapus Dapat menghapus dokumen nasabah

pembiayaan

OK

6 Download Dapat mendownload file yang berhubungan

dengan pembiayaan

OK

7 Login Sebagai Admin

Deposito

Dapat masuk kedalam halaman utama

Admin Deposito

OK

8 Ubah Profil Dapat mengupdate biodata dan mengubah

password deposito

OK

9 Upload Dapat mengupload dokumen deposito ke

sistem

OK

10 Loker Dapat melihat isi dari dokumen nasabah

deposito

OK

11 Hapus Dapat menghapus dokumen nasabah

deposito

OK

12 Logout Dapat keluar dari sistem OK

3. Pengujian Sistem Aktor IT

Table 4.22 Pengujian Sistem Aktor IT

No Rancangan Proses Hasil yang di harapkan Hasil

1 Login Sebagai Admin Dapat masuk kedalam halaman utama Admin OK

2 Ubah Profil Dapat mengupdate biodata dan mengubah

password Admin OK

3 Tambah Pengguna Dapat menambah pengguna atau User OK

Page 148: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

128

4 Edit Dapat meng-edit data pegawai yang sudah

disimpan OK

5 Hapus Dapat menghapus pegawai yang sudah

disimpan OK

6 Backup Data Dapat membackup file database OK

7 Logout Dapat keluar dari sistem OK

Page 149: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

129

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab I hingga bab IV, maka

dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, dengan adanya DMS

dapat membantu pihak BMT dalam pengelolaan, penyimpanan dan

pencarian kembali dokumen-dokumen nasabah karena sudah

terkomputerisasi dan berbentuk soft copy sehingga tidak lagi

membutuhkan tempat yang besar untuk menyimpan dokumen serta

memudahkan dalam pencarian karena fungsi search yang ada di DMS.

2. Menghasilkan DMS bagi BMT Bintaro.

3. Memudahkan nasabah dalam pendaftaran produk yang berbeda karena

nasabah sudah tersimpan di dalam DMS.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, terdapat saran guna

pengembangan sistem selanjutnya, yaitu:

1. Untuk penelitian selanjutnya perlu membangun keamanan sistem pada

DMS agar data nasabah terjamin keamanannya.

2. Mengembangkan DMS hingga mencakup keseluruhan dokumen pada

BMT.

Page 150: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

130

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Azad. 2008. Implementing electronic Document and Record Management

System. Aurbach Publication.

Agustinus N. 2002. Studi Analisis Rapid Applicaton Development Sebagai Salah

Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak. Jurnal

Informatika. Vol. 3, 2002. Hal 74-79. Universitas Kristen Petra.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi ke-3. Yogyakarta : Andi.

Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E. 2008. Analisis dan Perancangan

Sistem. Edisi ke-5, Jilid 1. Jakarta : Indeks.

Lucia N, Kartika. Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client-

Server. Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10, No., Februari 2013 : 1-

100.

Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT.

Prenhallindo.

M. Subana, Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka

Setia.

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Peranginangin. 2006. Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL. Edisi ke-1.

Yogyakarta : Andi.

Panduwinata, Frans. Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik Untuk

Materi E-Learning Sebagai Sarana Knowledge Repository dan Knowledge

Sharing. Skripsi Universitas Pelita Harapan (2012).

Rozak S, Abdul. Rancang Bangun Aplikasi Management Dokumen ISO 9001

With IWA 2 PENS ITS. Skripsi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh November (2015).

Page 151: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

131

Rini. Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Dokumen KPR Syariah.

Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah (2014).

Raphael Kunis, Gudula Runger dan Michael Schwind, A Model for Document

Management in e-Government System Based on Hierarchical Process

Folders. Electronic Journal of E-Government Vol. 5 Issue 2 2007 (191-

204).

Soemitra A. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana

Predana Media Group.

Suryana, Taryana. 2012. Pengelolaan Dokumen Sebagai Sarana Komunikasi

Internal Unikom. Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi 1

Volume 1.

Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem.

Edisi ke-6. Yogyakarta : Andi.

Yasin, DP. 2011. Sistem Manajemen Dokumen Elektronik,

http://www.sistemmanajemendokumenelektronik.blogspot.com/

http://bmtbintaro.com/

Page 152: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

LAMPIRAN 1

WAWANCARA

Responden : Irfan Wajidi

Jabatan : Bendahara BMT Bintaro

Tanggal : 16 Oktober 2014

Tempat : Jalan Bintaro Utama Blok f2/5, Bintaro Sektor 2 Pesanggerahan,

Jakarta Selatan

Pertanyaan Pewawancara Jawaban Responden

Pertayaan 1

Produk apa saja yang berjalan disana pak?

Produk yang berjalan disini yakni,

mudharabah muqayyadah, jual beli

cara angsuran, wadiah dan rumah

angsuran syar’i (RUAS).

Pertanyaan 2

Bagaimana permulaan pendaftaran nasabah

pada produk RUAS?

Pertama-tama nasabah mengisi form

sebagaimana di web

(angsuransyari.com) sekaligus

mempersiapkan dokumen yang

diperlukan untuk dianalisa

kemampuan calon pembeli.

Pertanyaan 3

Bagaimana permulaan pendaftaran nasabah

pada produk mudharabah muqayyadah?

Dengan mengisi form akad investasi

mudharabah muqayyadah yang berisi

nilai investasi dan jangka waktu

investasi.

Pertanyaan 4

Bagaimana permulaan pendaftaran nasabah

pada produk wadiah?

Nasabah melakukan pendaftaran ke

CS lalu mengisi form pembukaan

tabungan dan menyiapkan foto copy

KTP

Pertanyaan 5

Data para nasabah disimpan dimana?

Disimpan dalam bentuk kertas dan

bentuk file softcopy, untuk kertas

disimpan di ruang admministrasi di

dalam file box.

Page 153: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

Pertanyaa 6

Adakah kesulitan menangani data nasabah

baik yang berbentuk kertas maupun data

yang ada di komputer?

Terdapat beberapa kesulitan dalam

pengelolaan data karena nasabah

BMT yang berjumlah kurang lebih

1000 orang

Pertanyaan 7

Apakah bapak setuju jika proses pendaftaran

dan pengelolaan dokumen nasabah di

lakukan secara terkomputerisasi ?

Setuju-setuju saja

Page 154: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20
Page 155: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20
Page 156: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20
Page 157: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

LAMPIRAN 5

KODE PEMROGRAMAN

Backup.php

<?php

include ("inc/var.php");

function bisa_proses()

{

global $users, $nasabah;

return true;

}

if(isset($_POST['simpan']))

{

global $users, $nasabah;

if(bisa_proses())

{

$dari = $_POST["dari"];

$sampai = $_POST["sampai"];

$q= " SELECT * FROM dokumen WHERE tgl_input

BETWEEN '$dari' AND '$sampai' ";

$q = $users->query($q);

$csv_export ="";

Page 158: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

$field = mysql_num_fields($q);

// create line with field names

for($i = 0; $i < $field; $i++) {

$csv_export.= mysql_field_name($q,$i).';';

}

$csv_export.= '';

while($row = mysql_fetch_array($q)) {

// create line with field values

for($i = 0; $i < $field; $i++) {

$csv_export.= '"'.$row[mysql_field_name($q,$i)].'";';

}

$csv_export.= '';

}

// Export the data and prompt a csv file for download

header("Content-type: text/x-csv");

header("Content-Disposition: attachment; filename=expor.csv");

echo($csv_export);

}

}

?>

Index.php

<?php

Page 159: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

include("kerangka/header.php");

include("kerangka/footer.php");

?>

Proses.php

<?php

include ("inc/var.php");

if(isset($_POST["id_validasi"])){

print_r($_POST["id_validasi"]);

}

if(isset($_REQUEST['norekening']))

{

if($nasabah->cekNorek($_REQUEST['norekening']))

{

echo 'true';

}

else

{

echo 'false';

}

}

Page 160: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

else

if(isset($_REQUEST['username1']))

{

if($users->cekUsername($_REQUEST['username1']))

{

echo 'true';

}

else

{

echo 'false';

}

}

else

if(isset($_GET['op']))

{

$op = $_GET['op'];

$pecahkan=explode("T",$op);

// ambil nasabah

$q=mysql_query("select * from nasabah where

idNasabah='$pecahkan[1]'");

$arr=mysql_fetch_array($q);

//ambil rekening

if( $pecahkan[0]=="ambilRekening")

{

Page 161: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

$kode="031";

$kode1="0".substr(buatID("nasabah","L"),1,3);

$kode2=rand(10,99);

$kode3=rand(1,9);

$norek=$kode."-".$kode1."-".$kode2."-".$kode3;

echo $norek;

}

else

//ambil deposito

if( $pecahkan[0]=="ambilDeposito")

{

if($arr["deposito"]==1)

{

echo "Sudah Mengajukan Deposito";

}

else

{

echo "Ajukan Desposito";

}

}

else

//ambil layanan

if( $pecahkan[0]=="ambilLayanan")

Page 162: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

{

if($arr["layanan"]==1)

{

echo "Sudah Mengajukan Simpanan";

}

else

{

echo "Ajukan Simpanan";

}

}

else

//ambil pembiayaan

if( $pecahkan[0]=="ambilPembiayaan")

{

if($arr['pembiayaan']==1)

{

echo "Sudah Mengajukan Pembiayaan";

}

else

{

echo "Ajukan Pembiayaan";

}

}

else

Page 163: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

//ajukan Deposito

if( $pecahkan[0]=="ajukanDeposito")

{

$ubah = mysql_query("UPDATE nasabah

SET deposito=1

WHERE idNasabah='$pecahkan[1]'");

if($ubah)

{

echo 0;

}

else

{

echo 1;

}

}

else

//ajukan Layanan

if( $pecahkan[0]=="ajukanLayanan")

{

$ubah = mysql_query("UPDATE nasabah

SET layanan=1

WHERE idNasabah='$pecahkan[1]'");

if($ubah)

{

Page 164: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

echo 0;

}else{

echo 1;

}

}

else

//ajukan Pembiayaan

if( $pecahkan[0]=="ajukanPembiayaan")

{

$ubah = mysql_query("UPDATE nasabah

SET pembiayaan=1

WHERE idNasabah='$pecahkan[1]'");

if($ubah)

{

echo 0;

}else{

echo 1;

}

}

}

else

if($_GET['hapusD'])

{

Page 165: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

$pecahkan=explode("T",$_GET['hapusD']);

if($dokumen->hapus($pecahkan[0]))

{

echo'<script>alert("Data Anda berhasil dihapus");</script>

<script>document.location.href="index.php?a=l&KL='.$pecahkan[1].'";</

script>';

}

else

{

echo'<script>alert("Data Anda gagal dihapus");</script>

<script>document.location.href="index.php?a=l&KL='.$pecahkan[1].'";</

script>';

}

}

else

if($_GET['hapusN'])

{

if($nasabah->hapus($_GET['hapusN']))

{

echo'<script>alert("Data Anda berhasil dihapus");</script>

<script>document.location.href="index.php?a=sn";</script>';

}

else

Page 166: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

{

echo'<script>alert("Data Anda gagal dihapus");</script>

<script>document.location.href="index.php?a=sn";</script>';

}

}

else

if(isset($_POST['masuk']))

{

$username = trim($_POST['username']);

$password = trim($_POST['password']);

if (empty($username) === true || empty($password) === true)

{

$_SESSION['er'] = "Isi Semua";

header("Location: index.php");

}

else

{

$login = $users->masuk($username, $password);

if ($login === false)

{

$_SESSION['er'] = "Salah Kombinasi";

header("Location: index.php");

}

Page 167: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

else

{

header("Location: index.php");

//proses hapus dokumen layanan 3 bulan

if($_SESSION['level']==4)

{

//cek apa ada data yang lebih 3 bulan

$q="SELECT * FROM dokumen WHERE

tgl_input < (CURDATE()- INTERVAL 3 MONTH)

AND katagori=4";

$query=$users->query($q);

if (mysql_num_rows($query)>0) //jika ada

{

$dir="./modul/dokumen/loker/file/";

while($arr=mysql_fetch_array($query))

{

unlink($dir.$arr['NamaDokumen']);

$users->query("DELETE FROM

dokumen

WHERE tgl_input < (CURDATE()-

INTERVAL 3 MONTH) AND katagori=4");

}

$_SESSION['doklay']="Dokumen Yang

Sudah Kadaluarsa Berhasil Dihapus";

}

else

Page 168: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

{

$_SESSION['doklay']="Tidak Ada

Dokumen yang dihapus";

}

}

}

}

}

else

if($_GET['hapusPeg'])

{

if($users->hapus($_GET['hapusPeg']))

{

echo'<script>alert("Data Anda berhasil dihapus");</script>

<script>document.location.href="index.php?a=p";</script>';

}

else

{

echo'<script>alert("Data Anda gagal dihapus");</script>

<script>document.location.href="index.php?a=p";</script>';

}

}

else

{

Page 169: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

$ret=$users->keluar();

header("Location: index.php");

}

?>

Proses_validasi.php

<?php

include ("inc/var.php");

if(isset($_POST["id"])){

$id = explode(",", $_POST["id"]);

for ($i=0; $i < count($id) ; $i++) {

$idNasabah = $id[$i];

$q="update nasabah set

status='1'

where idNasabah='$idNasabah'

";

$hasil=$users->query($q);

}

Page 170: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

}

?>

Page 171: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43447/1/OKI RAHMAT... · Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi ... Gambar. 4.20

Koperasi BINTARO

|Penanaman Modal| jl. bintaro utama I blok f2 no.5 bintaro sektor 2 jakarta selatan

tel. +62 21 7369 1020

[email protected] | www.bmtbintaro.com

formulir data RuAS-01

Pengajuan Pembelian

Jual Beli Rumah Angsuran Syar’i | RuAS

Nama : ___________________________________________________________

No. KTP : __________________________________

Pekerjaan : ___________________________________________________________

Alamat Rumah : ___________________________________________________________

rt/rw ______ kel _________________ kec ___________________

kota _______________________________________

tel/hp ___________________________________________________

Alamat Kantor : ___________________________________________________________

___________________________________________________________

Status Rumah : [ ] milik Pribadi [ ] milik Keluarga [ ] sewa

Nama Suami/Istri : ___________________________________________________________

Jumlah Tanggungan ________ orang

Pekerjaan : ___________________________________________________________

Gaji/Pendapatan : Rp_________________/bulan, Rp________________/pekan

Orang Tua Laki-laki : ___________________________________________________________

Alamat : ___________________________________________________________

Saudara Kandung : ___________________________________________________________

Nama/Jenis Barang : ___________________________________________________________

Lama Pembayaran: _____ tahun Angsuran: Rp________________ per Bulan/Pekan

Tanggal _____/____/__________

ttd Calon Peserta JCA

_________________________

*fotokopi KTP & KK mohon dilampirkan