pengembangan profesional guru smk (revisi bab 2)

15
Pengembangan Profesional Guru SMK a. Definis Pengembangan Profesional Guru SMK pengembangan professional guru merupakan totalitas pengalaman belajar, baik yang harus dilakukan melalui aktivitas formal maupun informal dan tidak terputus sepanjang awal karir sampai masa pension. Pengembangan professional guru masihsering dianggap tidak sepenting permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas, shingga upaya untuk melakukan pengembangan professional tidak tinggi. secara substansi, pengembangan professional masih lemah dan secara politik bahkan dimarjinalkan, sehingga diperlukan upaya lebih keras secara intelektual maupun emosional serta mempertimbangkan berbagai kondisi yang dihadapi guru saat ini. Easton (2008:755) menjelaskan bahwa proses pengembangan professional membutuhkan suatu rencana yang jelas dan actual dalam suatu sistem pendidikan demi tercapainya tujuan perbaikan secara berkesinambungan dan siswa dapat belajar lebih baik. sistem yang dimaksud meliputi sekolah, dinas pendidikan, kerjasama pendidikan (asosiasi dibidang pendidikan) , universitas dan pusat-pusat pelatihan guru. Pengembangan professional guru merupakan hal penting bagi pencapaian tujuan pendidikan secara luas sehingga sudah seharusnya menjadi perhatian guru, sekolah maupun dinas pendidikan. Banyak aktifitas pengembangan professional guru yang telah dilakukan belum mengarahkan suatu perubahan pada pola mengajarnya. hal tersebut tentu bukan menjadi harapan. untuk itu pembuat keputusan

Upload: rahmat-prihadi

Post on 25-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

Pengembangan Profesional Guru SMK

a. Definis Pengembangan Profesional Guru SMKpengembangan professional guru merupakan totalitas pengalaman belajar, baik yang harus dilakukan melalui aktivitas formal maupun informal dan tidak terputus sepanjang awal karir sampai masa pension. Pengembangan professional guru masihsering dianggap tidak sepenting permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas, shingga upaya untuk melakukan pengembangan professional tidak tinggi. secara substansi, pengembangan professional masih lemah dan secara politik bahkan dimarjinalkan, sehingga diperlukan upaya lebih keras secara intelektual maupun emosional serta mempertimbangkan berbagai kondisi yang dihadapi guru saat ini.

Easton (2008:755) menjelaskan bahwa proses pengembangan professional membutuhkan suatu rencana yang jelas dan actual dalam suatu sistem pendidikan demi tercapainya tujuan perbaikan secara berkesinambungan dan siswa dapat belajar lebih baik. sistem yang dimaksud meliputi sekolah, dinas pendidikan, kerjasama pendidikan (asosiasi dibidang pendidikan) , universitas dan pusat-pusat pelatihan guru. Pengembangan professional guru merupakan hal penting bagi pencapaian tujuan pendidikan secara luas sehingga sudah seharusnya menjadi perhatian guru, sekolah maupun dinas pendidikan.

Banyak aktifitas pengembangan professional guru yang telah dilakukan belum mengarahkan suatu perubahan pada pola mengajarnya. hal tersebut tentu bukan menjadi harapan. untuk itu pembuat keputusan masyarakat maupun penyelenggara pendidikan harus mempertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan professional guru. apabila pengembangan professional tidak dilakukan secara terus menerus, sulit mengharapkan terjadi perubahan atau perbaikan dalam pola pengajaran. Pasal 2 Ayat 2 UURI nomor 14 tahun 2005 menyatakan

Konsep dan kegiatan pengembangan professional harus disusun dan dikembangkan melalui berbagai diskusi ilmiah yang mendalam serta terbuka. dengan capacity building diharapkan terjadi pengembangan professional dimana guru diberi kesempatan untuk memperbaiki kemampuan dan keterampilan mengajarnya serta meningkatkan keyakinan . Bandura (1997) menjelaskan bahawa (1) efficacy individu sangat erat kaiannya dengan motivasi guru, yang dapat member dampak terhadap prestasi siswa; (2)

Page 2: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

guru yang telah melakukan pengembangan professional mengalami peningkatan kemampuan dalam menyiapkan pekerjaanya (3) guru yang memiliki kekuatan efficacy cenderung menyediakan waktu yang memadai untuk melakukan perencanaan, merancang dan mengorganisasikan pembelajarannya; (4) guru menjadi lebih terbuka terhadap ide atau gagasan baru dalam bidang pengajaran, guru juga menjadi lebih suka mencoba strategi baru agar tujuan pembelajaran tercapai, serta mampu menetapkan target yang cukup tinggi terhadap prestasi siswanya (5)

b. Konteks pengembangan professional guru Pengembangan professional guru merupakan upaya-upaya yang

dilakukan dalam hal mendukung guru untuk memahami secara lebih baik tentang : (1) cara siswa agar dapat belajar dengan baik, (2) bagaimanaa guru bisa selalu bersikap analitis dan kritis terhadap pola-pola pengajarannya, (3) bagaimana mengembangkan pembelajaran yang lebih bermakna dan berpusat pada siswa sehingga siswa dapat juga mengembangkan sikap aktif dan partisipatif serta bisa menjadi seorang pemikir yang kritis dan berkeinginan untuk selalu belajar sepanjang hidupnya (pengembangan professional guru perlu dilakukan sebagai upaya mendorong agar terjadi kerjasama kolegial dan dialog professional antarguru, serta dapat membantu guru dalam menetapkan dan mengembangkan tujuan pendidikan dan pembelajaran, memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan perencanaan secara kolaboratif, melakukan ekperimen-eksperimen serta mau bersikap kritis terhadap pengajarannya sendiri. konteks pengembangan professional guru dapat dilihat dari berbagai hal.

Raya & Sercu 92007: 1140) berpendpat bahwa konteks pengembangan professional guru antara lain : (1) focus pada isi/ konten. beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan dan pemahaman guru dalam mengajar terkait erat dengan pengalaman pengembangan professional guru, khussunya pengembangan professional yang focus pada konten/ isi mata pelajaran. dengan focus pada konten/ isis mata pelajaran, guru secara otomatis dapat memahami apa yang dibutuhkan siswa. dengan pemahaman konten/ isi dan strategi mengajar dengan baik, guru dan siswa dapat mengembangkan pemahaman baru secara aktif dan bersama-sama; (2) perluasan. Pengembangan

Page 3: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

professional guru dimaksudkan agar terjadi perluasan pengalaman guru dalam berbagai aspek belajar dan pembelajaran, memiliki kesempatan lebih banyak belajar secara aktif, terbangun hubungan yang koheren dengan tugas guru sehari-hari; (3) kolaboratif. pengembangan professional guru dilakukan sebagaimana dalam konteks kerja sehari hari dimana guru bekerja dengan guru lainnya baik dalam satu sekolah atau di sekolah lain untuk mengembangkan kemampuannya (misalnya melalui MGMP), dapat pula bekerjasama dengan penelitian dari universitas atau lembaga lain untuk melakukan penelitian misalnya penelitian tidankan kelas, quasi ekperimen. pengembangan professional melibatkan partisipasi kolektif guru yang ada di jurusan, guru mata pelajaran atau guru kelas sehingga terbangun suatu proses belajar yang bersifat aktif dan lebih koheren : (4) bagian dari pekerjaan sehari-hari. Pengembangan professional harus dikembangkan dalam sekolah meskipun tujuan utama pengembangan terkait langsung pada pekerjaan guru sehari-hari. (5) Berproses pengembangan professional guru, menurut beberapa penelitian, harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya episodic, serta sebaiknya ada tidank lanjut serta dukungan secara terus menerus; (6) koheren & terintegrasi.

Merencanakan pengembangan professional guru dijelaskan Villegs Reimers (2003: 15) antara lain :

c. Karakter Pengembangan Professional Guru karakteristik pengembangan professional menurut Villegas Reimers (2003:9) yaitu (1) harus didasarkan pada konsep konstruktivisme, bukan hanya sekedar transmisi saja; (2) harus disiapkan untuk jangka panjang; (3) harus berupa proses yang dilakukan dalam konteks tertentu; (4) berupa proses sebagai bentuk hubungan kedekatan dengan tujuan perbaikan kinerja sekolah: (5) guru harus memahami bagaimana melakukan refleksi diri; (6) harus dipahami sebagai suatu proses kolaborasi; (7) harus dipandang dalam berbagai bentuk.

Karakteristik pengembangan tersebut mensyaratkan perubahan cara berpikir “re-thinking” yang bersifat mendasar dari guru sehingga dapat terjadi interaksi yang bermakna antara teori dan praktek, antara aksi dan refleksi serta memeperoleh dukungan yang bermakna terhadap pengembangan professional. karakteristik di atas dikembangkan berdasarkan tuntutan perubahan guru yang mensyaratkan kepemilikan cara belajar mengajar yang baik, perlu pengembangan kesadaran guru terhadap

Page 4: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

nsepsi awal mereka, mengembangkan pengalaman transformative, meyakinkan guru untuk membuat pilihan, berpartisipasi dalam pengelolaan kegiatan pengembangan; dan mendukung guru dalam mengenal dan mengatasi keterbatasannya (Raya & Sercu, 2007:1140).

National School Board Association (2008) menunjukkan karakteristik pengembangan professional guru yang sukses seharusnya : (1) direncanakan oleh guru dengan melibatkan perwakilan semua stakeholder terkait dengan perubahan sekolah; (2) merujuk pada tugas yang spesifik, focus pada penggunaan teknologi terkini dalam kaitan dengan pengembangan dan penyelenggaraan kurikulum serta administrative termasuk semua kebutuhan guru dalam mengajar (3) dituntun oleh guru yang mampu menggunakan teknologi, khususnya yang memiliki kemampuan mengajar orang dewasa dan dapat menjadi model dalam strategi mengajar yang efektif; (4) adanya keseimbangan waktu belajar dan mempraktekkan hasil belajar; (5) menyediakan bantuan untuk akses ke berbagai perangkat keras maupun perangkat lunak yang nantinya dimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas atau pada saat pelatihan di sekolah; (6) adanya kepekaan terhadap kebutuhan personal guru serta jadwal kerjanya; (7) dapat memberi bantuan pinjaman dana untuk tujuan pengembangan (8) perlu memebri kesempatan bagi guru untuk mengaplikasikan hasil belajarnya di dalam kelas; (9) perlu memberi dukungan seperti menyediakan bahan belajar tanpa harus mengcopy sendiri (10) perlu memiliki sikap dan keahlian terkait yang setara dengan apa yang dimiliki guru (11) mendapat dukungan dari sekolah maupun dinas pendidikan secara seimbang, baik untuk individu maupun kelompok (12) aktifitas penfembangan yang dilakukan dapat diterima oleh seluruh komunitas sekolah (13) dilakukan untuk maksud perbaikan dan harus dievaluasi terus menerus. karakterisitik pengembangan professional guru merupakan gambaran pengembangan professional guru yang dirancang dan diharapkan dapat diwujudkan demi pencapaian profesionalismenya. Surya (2000:7) mengemukakan bahwa dalam mewujudkan kinerja guru yang ideal, maka ada karakteristik gambaran atau citra guru yang diharapkan antara lain : (1) guru harus memiliki semanagat juang tinggi serta kualitaas keimanan dan ketaqwaan yang mantap; (2) guru harus mamapu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) guru harus mampu belajar dan bekerjasama

Page 5: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

dengan profesi lain; (4) guru harus memiliki etos kerja yang kuat; (5) guru harus memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir;(6) guru harus berjiwa professional;(7) guru harus memiliki kesejahteraan lahir dan batin, material dan non material; (8) guru harus memiliki wawasan masa depan; (9) guru harus mampu melaksanakan fungsi dan perannya secara terpadu. guru akan dapat mewujudkan kinerja secara professional jika memperoleh dukungan termasuk dari siswa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat luas.

d. Prinsip-prinsip pengembangan professional guru enam prinsip pengembangan professional guru di sekolah yang disampaikan oleh Eggen & Kauchak (2004:35) yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah dalam merencanakan pengembangan gurunya, yaitu : (1) memanfaatkan semua kecerdasan yang dimiliki guru seperti kecerdasan intelektual, sosial, dan emosional secara bersama; (2) selalu memberi perhatian terhadap konteks dan pengalaman mengajar; (3) bersedia member layanan informasi yang memadai; (4) selalu ingin mempraktekkan pengalaman mengajar di kelas ke dalam konteks yang lebih luas;(5) menyiapkan guru-guru (juga siswa-siswa dan orang tua) dalam hal bertanya; (6) melibatkan pemerintah dalam menyesuaikan kebutuhan guru secara individu maupun institusi. The New Jersey Professional Teaching Standard Boards meyakinkan bawa para pendidik perlu melakukan perencanaan pengembangan professional secara terus menerus dimulai dari guru pemula pada program induksi hingga karir professionalnya sehari hari. Pendidik yang efektif merupakan proses yang dilakukan terus menerus untuk tujuan mengasah keterampilan dan mengaplikasikannya dalam kegiatan mengajar sehari-hari, serta juga mampu mengembangkan metode-metode baru (Academic and Profesional standar and learning, 2008) dalam menyiapkan tenaga guru, beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara pengembangan guru dan prestasi yang dicapai siswa, di mana guru memebrikan sumbangan dalam prestasi belajar siswa sebesar 36%, manajemen 23%, waktu belajar 22% dan sarana fisik 19% dan hal yang terkait erat adalah masalah citra/ mutu guru dan kesejahteraan (Sidi,2000). Tilaar (1999:104; Gordon 2004:13)) menyatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutama mutu gurunya diaman hal tersebut berhubungan langsung dengan pembangunan kapasitas. pembangunan kapasitas tenaga pendidik atau pemberdayaan guru

Page 6: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

merupakan salah satu kekuatan dalam pengembangan professional satuan pendidikan.

e. Pengaruh pengembangan professional guru terhadap pembelajaran pengembangan professional guru memiliki efek positif terhadap pengetahuan, keterampilan dan perubahan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. pengembangan professional guru memiliki hubungan erat dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan pola mengajar di kelas. Menurut Wayne (2008:9) pengembangan professional guru melalui program in-service sebaiknya lebih difokuskan pada konten/ isi mata pelajaran serta cara belajar siswa, terutama mata pelajaran yang cukup member pengaruh positif terhadap cara belajar siswa.

ketika guru melakukan kolaborasi dengan teman guru lain, ada risiko yang harus diambil, selain itu guru belajar dari berbagai kesalahan yang pernah dilaukannya namun guru juga akan belajar berbagai strategi yang sukses yang pernah digunakan oleh teman guru lain. melalui kegiatan pengembangan professional, guru melakukan refleksi terhadap pola mengaja melalui kegiatan penelitian untuk menemukan cara mengajar yang lebih baik. Guskey (2003) mengemukakan bahwa hubungan antara pengembangan professional guru dan pengaruhnya terhadap prestasi siswa tidak terjadi secara langsung selain itu sulit mengatakan bahwa perbaikan prestasi swai merupakan hasil pengembangan professional guru.

oleh sebab itu masih diperlukan penelitian untuk memahami hubungan antara belaja guru dan prestasi siswa. sekolah-sekolah yang melakukan reformaso kurikulum menggunakan standar tertentu, maka pelaksanaan pengembangan professional guru dilakukan berkelanjutan dan focus pada isi pelajaran. Guru melakukan pembandingan pemahaman terhadap isi mata pelajaran missalnya seni dan bahasa menggunakan standar serta model isi mata pelajaran seni yang lain. para guru berpartisipasi dalam studi kelompok menggunakan literature professional yang relevan, menghadiri workshop memperoleh masukan serta contoh praktis; dan melakukan perencanaan kkolaboratif.

Akhir dari kegiatan pengembangan professional, para guru melaporkan bahwa ternyata melalui pengembangan professional terjadi perubahan kemampuan baik secara individual maupun mengajar. selanjutnya sekolah memebri kesempatan guru untuk mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam proses belajar mengajar sehari-hari. berbagai sekolah melakukan

Page 7: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

pengembangan professional guru menyesuaikan dengan berbagai standar akuntabilitas yang ditetapkan dinas pendidikan dimana diharapkan hasil pengembangan professional benar-benar dapat berkontribusi pada perbaikan prestasi siswa, khususnya dalam hal membaca. di amerika, kegiatan pengembangan professional diarahkan untuk mendukung implementasi motto “success for All: dengan memepertajam pemahaman terhadap kurikulum matematika dan membaca dn lebih focus pada tujuan belajar, strategi mengajar, dan prestasi siswa. hasil pengembangan professional tersebut menunjukkan bahwa kerjasama kolaboratif antara kelompok guru kelas cukup berkontribusi pada pertumbuhan professional individu dan kolektif.

f. Aspek Pengembangan Profesional Guru Pengembangan professional guru seharusnya mengacu pada kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme. kegiatan-kegiatan dimaksud seperti pengembangan individual, pendidikan lanjut, pendidikan dalam jabatan seperti pengembangan kurikulum, kerjasama peer group, belajar kelompok, dan pendampingan kelompok atau mentoring. Guskey (2003) mengemukakan bahwa guru belajar dan mengumpulkan pengetahuan professional melalui penelitian yang dianggap sebagai pengembangan tingkat tinggi meskipun sampai saat ini masih menjadi perdebatan luas. Pengembangan professional guru secara individual menurut fullan (2003:326) adalah sejumlah total pengalaman belajar baik secara formal maupun informal sejak karir pertama sampai masa pensiun.

Pengembangan professional secara jelas melibatkan waktu dan usaha, mensyaratkan pembuatan eputusan dan perencanaan pada sejumlah tingkat mulai dari tingkat dinas pendidikan sampai pada tingkat guru. Pengembangan professional guru juga melibatkan penggunaan teknologi dalam memperluas pola mengajar saat ini dan meningkatkan keterampilan guru serta memberi kesempatan bagi guru untuk memperoleh pengalaman langsung mengenai konsep/ pengetahuan di tempat kerja agar dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih otentik bagi siswanya. Guskey (2003) menjelaskan terdapat sembilan petunjuk dalam perencanaan pengembangan professional guru yang harus berpusaat pada siswa yaitu : (1) isi pengembangan professional guru harus focus pada apa yang dipelajari siswa dan Kendal yang dihadapi siswa dalam belajar. (2) pengembangan professional guru diarahkan melalui suatu analisis perbedaan tujuan/ sasaraan dan standar pembelajaran serta prestasi siswa;(3) pengembangan professional guru harus melibatkan

Page 8: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

guru dalam mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk dipelajari dan dikembangkan dalam proses pembelajaran; (4) pengembangan professional guru secara mendasar berbasis pada sekolah dan secara terintegrasi pada aktifitas sekolah; (5) pengembangan rofesional guru memberi kesempatan belajar bagi yang berhubungan dengan kebutuhan individu meskiharus dikelola dalam konteks pemecahan masalah seccara kolaboratif dan juga memungkinkan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman; (6) pengembangan professional guru dilakukan secara terus menerus dan melibatkan dukungan tindak lanjut, termasuk di dalamnya dukungan sumber daya eksternal; (7) pengembangan professional guru harus terhubung dengan evaluasi hasil belajar maupun proses (8) pengembangan professional guru memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pemahaman teoritis tentang pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari; (9) pengembangan professional guru harus menjadi bagian integral dalam proses perubahan, dan merupakan fasilitator dalam belajar. pengembangan professional seharusnya masuk dalam ruang lingkup sekolah maupun dinas pendidikan secara luas yang untuk perubahan pada tingkat yang berjenjang.

efektivitas pengembangan professional guru menurut Guskey (2003:47) dapat dilihat dari adanya perbedaan antara kelompok pengelola sekolah, para guru dan siswa secara unik serta memberi pengaruh pada proses pengembangan professional dan bahkan membawa pengaruh secara spesifik terhadap efektifitas pengembangan professional guru. pengembangan professional guru dapat dilihat dari sis pengembangan aktivitas professional dalam mengajar. menciptakan kesempatan bagi guru untuk mengambil tanggung jawab lebih dalam proses peningkatan professional serta praktek professional.

pengembangan professional guru yang mendukung pengajaran kelas yang efektif perlu memepertimbangkan berbagai hal berikut : (1) pengembangan professional guru seharusnya bersifat berkelanjutan, bukan hanya sewaktu-waktu seperti workshop sehari; (2) isi pengembangan professional guru harusnya focus pada konten/ isi mata pelajaran dan pola mengajar;(3) sekolah perlu memberi waktu yang cukup dalam mendesain dan mengimplementasikan hasil pengembangan professional;(4) faktor dinas pendidikan : guru-guru menganggap bahwa dinas pendidikan merencanakan pengembangan professional guru seharusnya tidak terpecah-pecah dan terkoordinasi;(5) biaya : pengembangan professional guru yang bermutu membutuhkan biaya yang besar, mungkin dua kali lebih besar dari anggaran

Page 9: Pengembangan Profesional Guru SMK (Revisi Bab 2)

yang biasa disediakan dinas pendidikan. untuk itu perlu disediakan anggaran yang memadai sebagai investasi bagi pengembangan professional guru untuk tujuan memperkuat guru serta menghasilkan guru yang bermutu.

Pengembangan professional guru menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan, sekolah dan Guru, sehingga perencanaan pengembangannya sudah seharusnya dilakukan oleh ketiga unit tersebut. Berdasarkan struktur organisasi kependidikan tanggung jawab fungsi perencanaan ada pada kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah. sedangkan guru bertanggung jawab dalam perencanaan pengembangan profesionalnya sendiri secara individu meskipun rencana individu guru tetap harus dikonsultasikan dengan pihak sekolah agar terjadi kesesuaian dengan tujuan sekolah.

g. Jenis Pengembagan profesi guru SMK pengembangan professional guru merupakan alat kunci untuk memperluas pemahaman akan ha;-hal baru dalam bidang pendidikan, membantu guru dalam pengimplementasikan hasil inovasi pembelajaran yang baru, serta memperbaiki pengajaran mereka (Brown,2002:1). Pengembangan professional dapt dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas seperti mentoring, pemodelan, workshop, kursus, masuk dalam struktur organisasi, observasi dan pelatihan pada saat libur. Ruhland et al (2002:27) menyebutkan bahwa aktivitas pengembangan professional yang sering dilakukan guru antara lain : (1) mentoring 67%;(2) workshop 61%;(3)pusat sumber belajar (resources center) 45%;(4) perencanaan pengembangan 45%;(5)bantuan sumber pengajar dan kurikulum 42%;(6) orientasi kebijakan dan prosedur sekolah 42%; (7) kursus untuk sertifikasi dalam sekolah 36%; (8) dukungan dari coordinator pengembangan professional 36%; (9) buku pegangan guru 36%; (10) kursus sertifikasi di luar sekolah 33%; (11) dukungan kelompok 27%;(12) penegmbangan kurikulum bagi guru baru 15%; (13) lain-lain 15%.

2. Pendidikan dan Pelatihan a. Dasar Pendidikan dan Pelatihan b.