pengembangan perangkat pembelajaran terpadu … · i pengembangan perangkat pembelajaran terpadu...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
IMMERSED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
MENGACU KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Ardiyanti Kusumadewi
NIM : 141134251
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahakan untuk :
Allah SWT
atas segala anugerah dan rahmat-Nya yang telah diberikan.
Kedua orang tuaku tercinta
Bapak Sukardi dan Ibu Mujimah
yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran penelitian dan
menjadikan motovasi bagiku untuk menyelesaikan penelitian ini
Kakakku tersayang
Riza Wulandari dan Zanuar Nursdi Hastanto
yang selalu memberikan motivasi dan dukungan menyelesaikan skripsi ini.
Sahabatku Anis Kurniastuti, Risti Utami Dewi, Apri Nur Latifa, Ayu Mahanani,
Endah Safitri, dan Restu Elvina Ressa yang selalu membantu dan memotivasi peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Beranilah mencoba untuk sesuatu yang belum pernah kamu lakukan.
Jangan takut gagal dalam mencoba, kamu tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi
bila tidak mencoba.
Lakukan yang terbaik untuk sesuatu yang kamu kerjakan, karena Tuhan tau manusia
yang mau berusaha dan berdoa akan mendapatkan hasil yang setimpal dengan
usahanya.
Berkaryalah sebaik mungkin untuk dirumu dan orang lain dan sertakan Tuhan dalam
setiap apa yang kamu lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Februari 2018
Peneliti
Ardiyanti Kusumadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ardiyanti Kusumadewi
Nomor Mahasiswa : 141134251
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Untuk Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 8 Februari 2018
Yang menyatakan
Ardiyanti Kusumadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
IMMERSED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
Ardiyanti Kusumadewi
Universitas Sanata Dharma
2018
Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan salah satu tipe pembelajaran
terpadu yang menggabungkan beberapa ide dari berbagai bidang studi yang akan
menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan modifikasi
dari Borg & Gall dan Dick & Carey. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas
produk yang telah dikembangkan. Langkah-langkah pengembangan penelitian ini (1)
analisis kebutuhan dan tujuan, (2) Pengumpulan data (Identifikasi tujuan instruksional,
analisis pembelajaran, analisis karakteristik siswa), (3) pengembangan produk awal,
(4) evaluasi formatif, (5) melakukan revisi, (6) evaluasi sumatif dan (7)
penyempurnaan produk akhir. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
daftar pertanyaan wawancara, daftar penyataan angket dan lembar kuisioner untuk
validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV di SD
Negeri Tegalrejo 2, sedangkan kuisioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat
pembelajaran terpadu tipe immersed oleh pakar pembelajaran terpadu dan guru kelas
IV.
Perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar mengacu kurikulum 2013 dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak
digunakan berdasarkan validasi pakar pembelajaran terpadu dan guru SD kelas IV.
Validator pakar pembelajaran terpadu (A) memberikan skor 4,59 dengan kategori
“sangat baik” dan pakar pembelajaran terpadu (B) dengan skor 3,66 dengan kategori
“baik”, guru SD kelas IV (A) memberikan skor 4,52 dengan kategori “sangat baik”
sedangkan guru SD kelas IV (B) memberikan skor 4,67 dengan kategori “sangat
baik”.
Kata Kunci : Pembelajaran Terpadu Tipe Immered, perangkat pembelajaran,
Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPING INTEGRATED LEARNING TOOL: IMMERSED TYPE FOR
GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS REFFERING TO
CURRICULUM 2013
Ardiyanti Kusumadewi
Sanata Dharma University
2018
Immersed type integrated learning is an integrated learning that combines
several ideas from various fields of study to produce an idea according to students’
interest.
This research uses the reaearch method and the developmantal modification
from Borg & Gall and Dick & Carey. The aim of this reseach is to find the product
quality. There are seven steps that used in this research : 1) Need analysis and target
analysis, 2) information collection (Identification of instructional goals, learning
analysis, analysis of student characteristics), 3) developing preliminary product, 4)
formative evaluation, 5) revision instruction , 6) summative evalution, and 7) final
product revision. In order to gather the data, the researcher did an interview,
questionnaire draft then distributed questionnaire for validation. The interview was
conducted to analyse the grade IV teachers necessity in SD Negeri Tegalrejo 2.
Besides, the questionnaire was done to validate the immersed type in integrated
learning tool quality by integrated learning expert and grade IV teachers.
According to the validation of the experts and the grade IV teachers this
immersed type integrated learning tool for grade IV had developed properly. The
integrated learning expert (A) gives a score of 4,59 with “very good” category, the
integrated learning expert (B) gives a score of 3,66 with “good” category, grade IV
teacher (A) gives a score 4,52 with “very good” category, while grade IV teacher (B)
give a score 4, 67 with “very good”category.
Keywords: Integrated Learning immersed Type, learning tools, Curriculum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Untuk Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Mengacu Kurikulum 2013 dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan
baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
5. Para dosen dan staf PGSD yang telah melayani penelitian dengan baik.
6. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. selaku validator Pakar Pembelajaran
Terpadu yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan
melakukan validasi produk penelitian.
7. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku validator Pakar Pembelajaran Terpadu
yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan
validasi produk penelitian.
8. Drs. Sukawit M.A. selaku kepala sekolah SD Negeri Tegalrejo 2 yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri
Tegalrejo 2.
9. Yudi Haryanto, S.Pd. selaku guru kelas IVA SD Negeri Tegalrejo 2 yang
telah membantu peneliti dalam melakukan uji coba produk dan memberikan
nilai pada uji coba produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Eka Nia Suraniasih, S.Pd. selaku guru kelas IVA SD Negeri Tegalrejo 2
yang telah membantu peneliti dalam melakukan uji coba produk dan
memberikan nilai pada uji coba produk.
11. Ayahku Sukardi dan Ibuku Mujimah yang selalu setia memberikan doa dan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kakakku Riza Wulandari dan suaminya Zanuar Nursid Hastanto yang selalu
memberikan semangat.
13. Sahabat-sahabatku yang selalu membantu dan menemaniku dalam
menyelesaikan skripsi.
14. Teman-teman satu perjuangan 25 mahasiswa payung pengembangan
perangkat pembelajaran terpadu mengacu Kurikulum 2013 yang selalu
memberikan masukan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Segenap pihak yan tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai
pihak. Akhirnya peneliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita
semua.
Yogyakarta, 8 Februari 2018
Peneliti
Ardiyanti kusumadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………...…….………....…………......… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….…....………….….…………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………….…….………….………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………….………..……….……... iv
HALAMAN MOTTO…………………….……………………………..……………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………..………................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………….......... vii
ABSTRAK…………………………………...…………………………....………... viii
ABSTRACT………………………………...…………………..……………………... ix
KATA PENGANTAR………………………………………….......……………...… xi
DAFTAR ISI…………………………………………………..…………….…….... xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………........xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………............xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….……….........xvii
BAB I PENDADULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
E. Batasan Istilah ..................................................................................................... 7
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ............................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 10
A. Kajian Pustaka ................................................................................................. 10
1. Pengertian Kurikulum 2013 ......................................................................... 10
2. Karakteristik Kurikulum SD 2013 ............................................................... 12
3. Perangkat Pembelajaran ............................................................................... 18
4. Pembelajaran Terpadu .................................................................................. 27
5. Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed......................................................... 39
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 45
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 50
D. Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 53
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 54
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 54
B. Setting Penelitian ............................................................................................. 62
C. Prosedur Pengembangan ................................................................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 69
1. Wawancara ................................................................................................... 69
2. Angket .......................................................................................................... 69
3. Kuesioner ..................................................................................................... 70
E. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 70
1. Pedoman Wawancara ................................................................................... 71
2. Pedoman Angeket ........................................................................................ 72
3. Lembar Validasi Produk .............................................................................. 72
F. Teknik Analisi Data ..................................................................................... 73
1) Data Kualitatif .............................................................................................. 73
2) Data Kuantitatif ............................................................................................ 74
G. Jadwal Penelitian .......................................................................................... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 78
A. Analisis Kebutuhan........................................................................................... 78
1. Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan .................................................. 79
2. Pembahasan Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan ............................... 83
B. Deskripsi Produk Awal ..................................................................................... 86
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Tipe Immersed ............ 88
C. Validasi Ahli dan Validasi Produk ................................................................... 92
1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu ................................................... 92
2. Revisi Produk ................................................................................................ 97
D. Uji Coba Terbatas ........................................................................................... 101
1. Data Hasil Uji Coba Terbatas ..................................................................... 101
2. Revisi Produk .............................................................................................. 103
E. Kajian Produk Akhir Dan Pembahasan. ......................................................... 104
1. Kajian Produk AKhir ................................................................................... 105
2. Pembahasan ................................................................................................. 108
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan Pengembangan, Dan Saran ........................ 117
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 117
B. Keterbatasan Pengembangan .......................................................................... 118
C. Saran ............................................................................................................... 118
DAFTAR REFERENSI .......................................................................................... 120
LAMPIRAN……………………………………………………………...…….…. 123
BIODATA PENELITI………………………………..……………………………. 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif ... ……………..…………...…...... 30
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara .............................................................................. 71
Tabel 3.2 Pedoman Angket ..................................................................................... 72
Tabel 3.3 Konversi Skala Lima ................................................................................ 74
Tabel 3.4 Kriteria Skor Skala Lima ........................................................................ 76
Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Penelitian ..................................................................... 77
Tabel 4.1 Saran Perbaikan Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi ..................... 95
Tabel 4.2 Saran Perbaikan Guru SD kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan
Revisi ...................................................................................................... 103
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Guru SD Kelas
IV Pelaksana Kurikulum 2013 ............................................................. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh bagan Peta Konsep Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
menurut Fogrty ........................................................................................ 42
Gambar 2.2 Bagan Peta Konsep Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ................ 43
Gambar 2.3 Literature Map ..................................................................................... 49
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................................... 52
Gambar 3.1 Bagan Pengembangan dan Penelitian Borg and Gall ............................ 55
Gambar 3.2 Bagan Rencana Tahapan Model Desain Intruksional Dick and Carey . 59
Gambar 3.3 Prosedur Pegembangan Penelitian ........................................................... 64
Gambar 4.1 Sampul Depan Buku............................................................................ 108
Gambar 4.2 Sampul Belakang Buku ........................................................................ 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ........................................................................ 124
Lampiran 2 Hasil Wawancara ............................................................................... 125
Lampiran 3 Pedoman Angket................................................................................ 127
Lampiran 4 Pernyataan validasi produk perangkat pembelajaran (RPP).............. 128
Lampiran 5 Pernyataan uji coba produk perangkat pembelajaran (RPP) ............. 130
Lampiran 6 Hasil Validasi produk pakar pembelajaran terpadu 1 ........................ 133
Lampiran 7 Hasil Validasi produk pakar pembelajaran terpadu 2 ......................... 139
Lampiran 8 Hasil Validasi Guru SD 1 .................................................................. 145
Lampiran 9 Hasil Validasi Guru SD 2 .................................................................. 152
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian ........................................................................ 159
Lampiran 11 Surat Pernyataan Kepala Sekolah .................................................... 160
Lampiran Foto Uji Coba Produk ........................................................................... 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDADULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu
upaya yang dilakukan secara sadar kepada siswa melalui proses pengajaran,
latihan, dan bimbingan yang gunanya untuk mempersiapkan siswa dimasa
depan sesuai dengan tuntutan perubahan zaman. Pendidikan di sekolah dasar
diselenggarakan bertujuan untuk memberikan dasar-dasar yang kuat mengenai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pendidikan dasar inilah yang nantinya
akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas siswa, karena ketiga dasar
tersebut berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Zainal (2011: 21) menyatakan bahwa kurikulum adalah suatu alat yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran agar
tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Kurikulum yang diterapkan
harus bersifat dinamis yang artinya kurikulum tersebut harus mengalami
perkembangan dan perubahan sesuai dengan tuntutan zaman. Kurikulum yang
diterapkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa dan dapat mencapai
tujuan pendidikan.
Kurikulum yang diterapkan di Indonesia selalu mengalami perubahan
dan perkembangan dari waktu ke waktu untuk mercapai tujuan pendidikan
yang di harapkan. Kurikulum yang saat ini digunakan adalah Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2013. Fadilah (2014: 16) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya baik
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 maupun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Perubahan
Kurikulum 2013 diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan di Indonesia
yaitu menghasilkan generasi-generasi Indonesia yang cerdas, berkarakter,
kreatif dan dapat menghadapi kehidupan di masa depan.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran
tematik terpadu. Pembelajaran tematik merupakan sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali
dan menemukan konsep dan prinsip secara holistik, bermakna, dan otentik
(Prastowo, 2014: 45). Pembelajaran tematik terpadu dapat dikatakan sebagai
suatu pembelajaran terpadu yang menggunakan sebuah tema untuk
mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat bermakna
bagi siswa (Trianto, 2012: 8).
Kurikulum 2013 identik dengan keterpaduan antar mata pelajaran atau
disebut pembelajaran terpadu. Akbar (2016: 79) menyatakan bahwa
pembelajaran terpadu adalah jenis pembelajaran yang efektif diterapkan di
Sekolah Dasar. Trianto (2012: 57) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
memudahkan siswa untuk memahami suatu materi, karena pembelajaran
disajikan secara utuh dan tidak terdapat sekat-sekat pemisah antar mata
pelajaran. Penerapan pembelajaran terpadu akan memungkinkan siswa untuk
memahami konsep yang akan dipelajari dengan menghubungkan konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
telah dimilikinya sehingga pembelajaran akan bermakna bagi siswa.
Pembelajaran terpadu ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi selama proses pembelajaran.
Penerapan pembelajaran terpadu pada Kurikulum 2013 sesuai dengan
tahap perkembangan kognitif usia sekolah dasar. Siswa sekolah dasar berada
pada tahap operasional konkret, pada tahap ini siswa dapat berpikir secara
logis, memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang, dan belajar dengan
menggunakan hal yang nyata atau konkret (Daryanto, 2014: 50). Pembelajaran
terpadu akan membuat siswa belajar mengenai suatu hal dari berbagai sudut
pandang, karena dalam pembelajaran terpadu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar mengenai berbagai mata pelajaran yang saling berkaitan
baik konsep maupun keterampilan. Sehingga siswa akan belajar mengenai
suatu hal secara menyeluruh.
Pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh Fogarty (2009: 12) terbagi
menjadi 10 tipe yaitu : Fragmented, Connected, Nested, Webbed, Integrated,
Sequenced, Theaded, Shared, Immersed, dan Networked. Sepuluh tipe
pembelajaran terpadu inilah yang dapat digunakan oleh para guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu Kurikulum 2013. Akan tetapi,
guru masih mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu.
Hal ini terbukti ketika peneliti melakukan wawancara pada bulan April 2017
di 2 (dua) sekolah dasar yang menerapkan Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Bedasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di dua SD di
Yogyakarta yaitu SD Negeri Babarsari dan SD Negeri Tegalrejo 2 yang
menerapkan Kurikulum 2013, guru kelas IV sudah menerapkan Kurikulum
2013 sejak tahun pelajaran 2013/2014. Dua guru dari SD Negeri Babarsari
sudah pernah melakukan pelatihan mengenai Kurikulum 2013 satu kali yaitu
waktu awal diterapkan Kurikulum 2013 sedangkan dua guru dari SD Negeri
Tegalrejo 2 sudah mengikuti pelatihan mengenai Kurikulum 2013 selama
seminggu dari dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Ketika
ditanya mengenai 10 tipe pembelajaran terpadu, 2 dari 4 guru sudah
mengetahui akan tetapi tidak menguasai kesepuluh tipe tersebut, sedangkan 2
guru yang lainnya tidak mengetahui sama sekali mengenai 10 tipe
pembelajaran terpadu, beliau hanya mengetahui bahwa pembelajaran terpadu
merupakan suatu pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran
selama proses pembelajaran. Dalam menyusun perangkat pembelajaran,
keempat guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
terpadu, karena keterbatasan contoh perangkat pembelajaran terpadu yang
dimilikinya. Beliau hanya mempunyai satu contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yaitu berasal dari buku guru. Keempat guru masih
mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian, karena guru harus menilai
siswa pada setiap mata pelajaran sedangkan pembelajaran dilakukan secara
terpadu. Guru belum dapat mengembangkan lebih banyak langkah-langkah
pembelajaran yang lebih kreatif, menyenangkan, dan pembelajaran yang
disampaikan sesuai dengan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Melihat konsidi tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru masih
membutuhkan contoh pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe
immersed untuk dijadikan sebagai contoh dalam mengembangkan dan
merancang RPP dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut,
peneliti terdorong mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu dengan
melakukan penelitian pengembangan yang berjudul “ Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”. Tipe pembelajaran Immersed
membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa
karena siswa belajar mengenai berbagai mata pelajaran yang berhubungan
dengan minat dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa . Selain
itu pembelajaran membuat siswa lebih kreatif dan aktif karena siswa
melakukan kegiatan pembelajaran dengan perasaan yang senang dan
bersemangat. Maka dari itu, pengembangan perangkat pembelajaran ini dapat
membantu guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang
mengacu Kurikulum 2013 sesuai dengan kebutuhan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
untuk kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013?
C. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran terpadu tipe immersed untuk kelas IV Sekolah Dasar
mengacu Kurikulum 2013.
2. Bagi Guru
Bagi Guru, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam
mengembangan perangkat pembelajaran dan dapat dijadikan contoh
atau pedoman dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) terpadu tipe Immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar
mengacu Kurikulum 2013.
3. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan pengalaman baru melalui penerapan perangkat
pembelajaran terpadu tipe Immersed.
4. Bagi Prodi PGSD
Bagi Prodi PGSD, penelitian ini dapat menambah bahan pustaka PGSD
Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe Immersed untuk siswa
kelas IV Sekolah Dsar mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Batasan Istilah (Batasan Operasional)
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah pengembangan dan penyempurnaan dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) maupun Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (2006). Mengacu Kurikulum 2013 yang di maksud
pada penelitian ini yaitu mengacu pada karakteristik Kurikulum 2013
yang mencakup pembelajaran menggunakan pembelajaran terpadu,
menggunakan pendekatan saintifik, penguatan pendidikan karakter,
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan menggunakan
penilaian otentik dalam penyusunan produk yang akan dikembangkan.
2. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS), penilaian, dan lampiran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu rencana kegiatan
pembelajaran yang dikembangkan dari silabus yang dibuat secara
terperinci pada materi pokok atau tema dan dilakukan dalam satu
pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang mengkaitkan beberapa
pokok bahasan, mengkaitkan konsep yang saling berhubungan dengan
menambahkan pengalaman belajar siswa dalam proses pembelajaran.
5. Pembelajaran terpadu tipe Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah tipe pembelajaran terpadu
yang memadukan 4 mata pelajaran dimana materi dari setiap mata
pelajaran berhubungan dengan minat siswa, sehingga akan menghasilkan
pemikiran sesuai dengan minat siswa.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Buku perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed ditujukan untuk
sekolah dasar kelas IV. Sampul buku berwarna jingga dan dicetak
menggunakan kertas ivory 230.
2. Sampul depan produk terdiri dari judul yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran terpadu tipe Immersed untuk siswa kelas IV sekolah dasar
mengacu Kurikulum 2013, gambar yang mencerminkan pembelajaran
terpadu tipe Immersed, nama peneliti, dan logo universitas dan dilegkapi
dengan keterangan yang berisi program studi, jurusan, fakultas, dan
universitas.
3. Jenis huruf yang dipilih yaitu Times New Roman, Arial Black, dan
Comic Sans MS.
4. Isi buku dicetak menggunakan kertas A4 80g/m2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
5. Buku perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed terdiri dari 84
halaman yang berisi a) kata pengantar, b) daftar isi, c) penjelasan
pembelajaran terpadu tipe immersed, d) pemetaan jaringan kompetensi
dasar dan indikator berdasarkan pembelajaran terpadu tipe immersed, e)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe Immersed, f)
daftar referensi, dan g) biodata peneliti.
6. Alokasi waktu dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu
tipe immersed adalah 6JP atau 6 x 35 menit.
7. Sampul belakang buku berisi sinopsis pembelajaran terpadu tipe
immersed.
8. Mengandung karakteristik Kurikulum 2013, yaitu materi pembelajaran
disajikan dalam pembelajaarn terpadu, menggunakan pendekatan
saintifik, penguatan pendidikan karakter, menggunakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi, dan menggunakan penilaian otentik.
9. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis dan fungsional
yang berarti mudah dilaksanakan oleh guru serta mempunyai banyak
manfaat untuk siswa dan juga guru.
10. Penyusunan perangkat pembelajaran menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dengan memperhatikan ketentuan Ejaan Bahasa
Indonesia (EIB) yang meliputi tanda baca, huruf kapital, nama orang,
nama tempat, dan kata penghubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisi berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan
dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku untuk
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan
dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2010: 3).
Kurikulum adalah segala perangkat rencana dan pengaturan
seluruh isi serta bahan pelajaran yang digunakan sebagai acuan dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2007: 18). Kedua
pendapat tersebut selaras dengan pengertian kurikulum yang tercantum
dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang akan
digunakan sebagai dasar pedoman penyelenggaraan kegiatan dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dari berbagai pendapat tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa kurikulum adalah segala rancangan pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran agar dapat terciptanya tujuan pendidikan yang di harapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dalam dunia pendidkan kurikulum haruslah bersifat dinamis dan
dapat dilakukan perubahan dan pengembangan, sehingga kurikulum yang
diterapkan dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman (Mulyasa,
2014: 59). Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mulai diterapkan
pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 disebut juga sebagai
penyempurna dan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006 (Prastowo, 2014: 2). Kurikulum
2006 sebenarnya sudah baik, akan tetapi mengikuti tuntutan zaman yang
semakin maju dan kebutuhan siswa semakin besar maka Kurikulum 2006
dikembangkan menjadi Kurikulum 2013. Pengembangan Kurikulum 2013
ini merupakan upaya peningkatan mutu pendidikan untuk menghasilkan
lulusan yang kreatif dan mampu menghadapi kehidupan dimasa depan
(Sani, 2013: v). Orientasi Kurikulum 2013 yaitu terjadinya peningkatan
dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill),
dan pengetahuan (knowledge) siswa (Prastowo, 2015: 5).
Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (2006). Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu,
lebih menekankan pada pendidikan karakter yang berorientasi pada
peningkatan dan keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan siswa, menggunakan pendekatan saintifik, mengembangkan
pemikiran tingkat tinggi dan menggunakan penilaian otentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Karakteristik Kurikulum SD 2013
Kurikulum Sekolah Dasar 2013 ini mempunyai beberapa karakteristik
yang membedakan dari kurikulum sebelumnya. Berikut ini adalah
karakteristik yang mendasari Kurikulum Sekolah Dasar 2013 :
1) Materi Pembelajaran disajikan dalam bentuk Pembelajaran
Terpadu
Trianto (2012: 7) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan karakteristik utama dari Kurikulum 2013, dalam
penerapan Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik terpadu. Prastowo (2014: 45) menyatakan
bahwa pembelajaran terpadu merupakan sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok, aktif
menggali dan menemukan konsep dan prinsip secara holistik,
bermakna, dan otentik. Sedangkan pembelajaran tematik terpadu
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa
mata pelajaran yang dikemas dalam sebuah tema dan sub tema.
Pembelajaran ini memberikan pengalaman yang bermakna kepada
siswa, karena siswa memahami konsep-konsep yang dipelajari
melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep
lain yang sudah dipahami oleh siswa (Margunayasa dkk, 2014: 4).
Daryanto (2014: 82) menyatakan bahwa pembelajaran
terpadu menurut Fogarty terbagi menjadi 10 tipe pembelajaran,
akan tetapi tipe pembelajaran terpadu yang di gunakan di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk siswa sekolah dasar hanya tipe jaring laba-laba atau Webbed.
Trianto (2012: 41-42) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
tipe Webbed adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik dimana pembelajaran berbasis tema atau
mengguanakan tema. Tema yang ditentukan dekat dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Dari sebuah tema tersebut,
dikembangkan menjadi sub tema, dan subtema dikembangkan
menjadi aktivitas belajar yang harus dilakukan oleh siswa.
Kegiatan pembelajaran tipe webbed memiliki keterkaitan materi
yang secara metodologis dapat dipadukan dengan memilih dan
memilah tema/pokok bahasan . Di Indonesia hanya menerapkan
pembelajaran terpadu tipe Webbed karena mengangap bahwa anak
masih bersifat holistik dalam memandang sesuatu hal (Daryanto,
2014: 82).
2) Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang di terapkan pada
pembelajaran Kurikulum 2013 (Hosnan, 2014: 38). Pendekatan
saintifik adalah model pendekatan pembelajaran yang dilakukan
melalui proses ilmiah (Fadillah, 2014: 175). Hal ini selaras dengan
pendapat Yani (2014: 121) yang mengemukakan bahwa model
pembelajaran saintifik pada dasarnya memberikan pengalaman
kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan metode
ilmiah yang dilakukan secara mandiri. Pendekatan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dirancang agar siswa dapat secara aktif menemukan suatu konsep
melalui metode ilmiah dan dapat berpikir secara kritis dalam
menanggapi suatu permasalahan. Pendekatan saintifik ini
berhubungan dengan kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Penerapan
pendekatan saintifik diharapkan siswa mampu menghadapi dan
memecahkan masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik.
Langkah-langkah dalam pendekatan saintifik lebih dijelaskan
dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 yaitu : (Yani, 2014:
125-126)
a. Mengamati, yaitu kegiatan yang diperoleh dari indera
penglihatan. Proses mengamati dapat dilakukan dengan
cara observasi lingkungan seperti melihat video, melihat
gambar, membaca tabel dll.
b. Menanya, yaitu kegiatan yang dilakukan secara rasional
mengenai apa yang ingin dikatahui berkenaan dengan suatu
objek, atau peristiwa tertentu. Pada kegiatan ini siswa
mengajukan pertanyaan kepada guru untuk meminta
informasi atau konfirmasi mengenai hal-hal yang belum
dipahaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Menalar, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan siswa seperti
mengkritis, menilai, membandingkan atau mengajukan
pertanyaan.
d. Mencoba, yaitu kegiatan mengumpulkan data atau
informasi melalui kegiatan observasi, wawancara atau uji
coba laboratorium.
e. Mengkomunikasikan, yaitu kegiatan yang dilakukan siswa
berupa menyampaikan hasil temuannya di hadapan orang
lain baik lisan maupun tulisan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa
pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang
memberikan pengalaman kepada siswa untuk menemukan
pengetahuan secara langsung dengan proses ilmiah yang dilakukan
melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan.
3) Penguatan Pendidikan karakter
Terdapat hal yang membedakan kurikulum sebelumnya
dengan Kurikulum 2013, yaitu terdapat perubahan mindset dalam
Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa pada penerapan
Kurikulum 2013 lebih menekanan pada pendidikan karakter pada
siswa (Yani, 2014: 54). Pendidikan karakter adalah usaha yang
dilakukan untuk mendidik anak-anak agar terlatih mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keputusan secara bijak dan dapat mempraktekkannya dalam
kehidupan sehari-hari (Megawangi dalam Zubaedi, 2017: 197).
Yani (2014: 54-55) menyatakan bahwa pada Kurikulum
2013 terdapat perubahan istilah yang awalnya menggunakan istilah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) berubah menjadi istilah
Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti diawali dari pengelompokan
kompetensi pokok pada aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Hal yang berbeda yaitu, pada kompetensi sikap yang
awalnya hanya terdiri dari satu rumusan saja, pada Kurikulum
2013 kompetensi sikap dibagi menjadi 2 yaitu sikap spiritual dan
sikap sosial. Sikap spiritual tercantum dalam KI-1 sedangkan sikap
sosial tercantum dalam KI-2.
4) Kemampuan berpikir tingkat tinggi
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 dikatakan
berhasil apabila siswa memiliki kemampuan menganalisis,
mengomunikasikan dan mencipta. BSNP (dalam Yani, 2014: 74)
mengungkapkan bahwa pendidikan bukan hanya membuat siswa
berpengetahuan, melainkan juga menganut sikap keilmuan yang
ilmiah yaitu kritis, logis, inventif dan inovatif, serta konsisten dan
adaptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pembelajaran yang berdasarkan pada penerapan kecakapan
berpikir tingkat tinggi akan menghasilkan tingkatan pembelajaran
siswa yang lebih tinggi. Berpikir tingkat tinggi akan memberikan
pemahaman yang mendalam tentang apa yang dipelajari, sehingga
ingatan terhadap materi yang dipelajarai akan bertanan lebih lama.
Berdasarkan pada tingkatan taksonomi bloom terdapat 6
tingkatan keterampilan berpikir. Pada tingkatan C1(menjelaskan)
dan C2 (memahami) dan C3 (aplikasi), yang merupakan tingkatan
keterampilan berpikir tingkat rendah sedangkan tingkatan berpikir
tingkat tinggi dimulai pada C4(analisi), C5 (evaluasi), dan C6
(mencipta).
Berpikir secara tinggi memungkinkan siswa untuk melatih
keterampilan dalam mengumpulkan data, keterampilan menyeleksi
informasi, keterampilan memberikan argumen, membuat
kesimpulan dari informasi yang diperolehnya, menyelesaikan
masalah, menemukan sesuatu hal yang baru, dan keterampilan
dalam melakukan evaluasi (Sanjaya, 2015: 274)
5) Penilaian Otentik
Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan informasi terkait perkembangan dan
pencapaian pembelajaran menggunakan berbagai teknik hingga
menunjukkan bahwa pembelajaran telah dikuasai oleh siswa
(Nurhadi, 2014: 172).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Otentik menyatakan bahwa penilaian otentik
dilakukan secara komprehesif yaitu penilaian dimulai dari masukan
(input), proses, dan luaran (output). Hasil penilaian otentik yang
telah diperoleh akan digunakan sebagai tindak lanjut untuk
menentukan program yang akan dilakukan dalam memperbaiki
proses pembelajaran.
Majid dan Rochman (2014: 7) menyatakan bahwa penilaian
otentik yang akan dilakukan meliputi tiga penilaian yaitu penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap dapat
dilakukan melalui pengamatan, pengamatan dapat dilakukan
dengan menggunakan rubrik jurnal, penilaian diri dan penilaian
antarteman. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan melalui tes
tertulis, tes lisan dan penugasan. Penilaian keterampilan dapat
dilakukan melalui tes praktik, penilaian proyek dan penilaian
portopolio.
3. Perangkat Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perangkat adalah alat atau
perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses menjadikan orang
belajar. Dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah alat
yang digunakan untuk melaksanaka kegiatan pembelajaran. Pendapat lain
menyatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah alat atau bahan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
melaksanakan proses pembelajaran yang memungkinkan pendidik dan
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran (Prasetyo dkk, 2010: 16).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan
pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Ibrahim dalam Trianto (2013: 39) menyatakan bahwa serangkaian
perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru anatara lain
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan
Siswa (LKS). Pada penelitian ini perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang berisikan LKS, Soal evaluasi, dan penilaian tanpa membuat silabus.
Hal ini dikarenakan RPP terpadu yang dikembangkan oleh peneliti lintas
subtema dan pembelajaran sehingga apabila peneliti merancang silabus
terlalu rumit dan sulit, sehingga peneliti hanya membatasi pada RPP.
1) Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan
ajar materi tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,sebagai hasil dari
pengurutan, pengelompokkan dan penyajian materi kurikulum yang
dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan (Majid, 2009: 38).
Sedangkan Depdiknas (2003) menyatakan bahwa silabus adalah acuan
dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, dan pengembangan penilaian hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa silabus
adalah acuan dalam penyusunan kerangka pembelajaran yang berisi
garis besar bahan ajar materi pelajaran tertentu.
2) Pengertian Rencana Pembelajaran (RPP)
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. Sedangkan pengertian lain Permendikbud RI Nomor 81A Tahun
2013 mengatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara perinci dari suatu
materi pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.
Dari berbagai pendapat tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah suatu rencana
kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dari silabus untuk dibuat
secara terperinci pada materi pokok atau tema dan dilakukan dalam satu
pertemuan.
3) Komponen dan Sistematika RPP
Bedasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses, komponen RPP terdiri atas:
a. Identitas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Langkah-langkah dalam penulisan Identitas RPP meliputi :
a) Menuliskan Identitas nama sekolah;
b) Menuliskan identitas kelas dan semester;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c) Mencantumkan tema dan Sutema yang akan diajarkan;
d) Menuliskan mata pelajaran yang dipadukan;
e) Menuliskan jadwal pertemuan;
f) Menuliskan Alokasi waktu, alokasi waktu ditentukan sesuai
dengan keperluan untuk mencapai KD dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai.
b. Kompetensi Inti (KI)
Prastowo (2014: 118) menyatakan bahwa Kompetensi Inti (KI)
adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang harus dimiliki siswa pada setiap tingkat kelas atau
program. Kompetensi Inti mencangkup tiga ranah yaitu ranah
sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan. Pada
Kurikulum 2013 ranah sikap dijabarkan menjadi dua yaitu ranah
sikap spiritual dan sikap sosial. Berdasarkan Permendikbud RI
Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah menyatakan bahwa
rumusan kompetensi inti di tampilkan dengan mengunakan notasi
sebagai berikut:
a) Kompetensi Inti – 1 (KI 1) untuk kompetensi inti sikap
spiritual.
b) Kompetensi Inti – 2 (KI 1) untuk kompetensi inti sikap sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c) Kompetensi Inti – 3 (KI 1) untuk kompetensi inti sikap
pengetahuan.
d) Kompetensi Inti – 4 (KI 1) untuk kompetensi inti sikap
ketermapilan.
c. Kompetensi Dasar
Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,
menyatakan bahwa kompetensi dasar adalah kemampuan spesifik
yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terkait
dengan muatan atau mata pelajaran.
d. Indikator
Indikator hasil belajar siswa adalah kemampuan siswa yang dapat
diobservasi oleh guru (Sanjaya, 2013: 137). Indikator dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional agar dapat diukur dan
di observasi oleh guru, selain itu dapat dibuat dan dijabarkan dalam
instrumen penilaian (Prastowo, 2015: 161).
Masjid (2014: 115) menyatakan bahwa dalam pembuatan indikator
harus memperhatikan beberapa kriteria, yaitu :
a) Setiap kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa
indikator;
b) Perumusan indikator menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diukur/diobservasi;
c) Tingkat kata kerja indikator lebih rendah atau setara dengan
kata kerja kompetensi dasar;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d) Keseluruhan indikator dalam satu KD adalah tanda-tanda,
perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang
adalah kemampuan beriskap, berpikir, dan bertindak secara
konsisten;
e) Prinsip pengembagan indikator sesuai dengan kepentingan,
keseinambungan, dan kontekstual;
f) Perumusan indikator harus menggunakan kata kerja
operasional;
g) Perumusan indikator mempertimbangkan tingkat kemampuan
siswa;
h) Indikator harus dapat diukur, spesifik dan dapat diamati;
i) Indikator dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa
dalam aspek kognitif, afektif,dan psikomotor;
j) Perumusan indikator memperhatikan sumber belajar yang
relevan.
Senada dengan pendapat tersebut, Trianto (2010: 144)
mengatakan bahwa dalam mengembangkan indikator perlu
memperhatikan beberapa hal yaitu : (1) indikator dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa, (2) indikator dikembangkan
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, dan (3) indikator
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/ atau
dapat diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Indikator berfungsi sebagai penanda yang menunjukkan
terjadinya perubahan perilaku siswa, yang mana tanda-tanda
tersebut spesifik dan dapat diamati dalam diri siswa. Oleh karena
itu, dalam perumusan indikator pembelajaran harus menggunakan
kata kerja operasional, sehingga perubahan perilaku dapat diukur
secara jelas dan spesifik (Sanjaya, 2013: 137).
Kata kerja operasional yang digunakan dapat dilihat dari
tingkatan berpikir yang dikembangkan oleh Benyamin Bloom yang
disebut dengan Taksonomi Bloom, kemudian direvisi oleh
Anderson dan Krathwohl. Taksonomi Bloom (revisi) memiliki 6
tingkatan. Enam tingkatan yang terdapat pada Taksonomi Bloom
yaitu : menjelaskan, mengingat, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta (Kuswana, 2012: 112). Pada
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pola pikir yang tinggi
yaitu menggunakan kata kerja operasional pada tingkat yang tinggi
yaitu pada tingkat C4 sampai C6 (Yani, 2014: 73).
e. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi yang
bersifat operasional yang ditargetkan untuk dicapai oleh siswa.
Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada indikator
dalam bentuk pernyataan yang operasional untuk menggambarkan
hasil belajar yang diharapkan. (Majid, 2014: 126).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Sanjaya (2013: 132-133) menyatakan bahwa dalam
perumusan tujuan pembelajaran harus memiliki ketentuan sebagai
berikut :
a) Perumusan tujuan pembelajaran harus berorientasi pada
siswa, yang artinya tujuan pembelajaran berpatok pada
perilaku siswa;
b) Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik dan
operasioanl agar perubahan perilaku siswa dapat diamati dan
dapat diukur oleh guru;
c) Perumusan tujuan pembelajaran harus mengandung unsur
audience (A) yaitu subjek pembelajaran, behavior (B) yaitu
kemampuan yang akan dicapai siswa, condition (C) yaitu
situasi yang dilakukan saat proses pembelajaran dan degree
(D) yaitu standar minimal yang harus dicapai oleh siswa.
f. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah segala bahan baik berupa informasi,
teks yang disusun secara sistematis mencakup semua hal yang
beraitan dengan kompetensi dasar yang akan dikuasi oleh peserta
didik (Prastowo, 2015: 195).
g. Model, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 menyatakan bahwa
metode pembelajaran adalah rincian dari kegiatan pembelajaran,
digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
agar siswa mencapai kompetensi dasar yang sesuai dengan karakter
siswa dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Model
pembelajaran adalah acuan yang dilakukan berdasarkan pola-pola
pembelajaran yang disusun secara sistematis. Sedangkan strategi
pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan atau disebut juga
taktik yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan sasaran yang dituju.
h. Media, alat dan sumber pembelajaran
Prastowo (2014: 293-294) menyatakan bahwa media pembelajaran
berupa alat bantu proses pembelajaran atau pendukung tercapainya
materi pembelajaran. Alat pembelajaran adalah alat bantu yang
memudahkan penyampaian materi kepada siswa. Sedangkan
sumber belajar berupa buku, media cetak, atau elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lainnya yang relevan.
i. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah suatu komponen
yang wajib dicantumkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
pada setiap pertemuan yang pada dasarnya memuat langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pendahuluan/
kegiatan awal, kegiatan inti, dan diakhiri kegaitan penutup dan
masing-masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan (Majid,
2014: 128).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
j. Penilaian
Penilaian yang digunakan adalah jenis penilaian otentik.
Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Otentik menyatakan bahwa penilaian otentik dilakukan
secara komprehesif yaitu penilaian dimulai dari masukan (input),
proses, dan luaran (output). Penilaian otentik dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja siswa , hasil karya
(product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes
tertulis.
4. Pembelajaran Terpadu
1) Hakikat Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk berperan secara aktif, dapat mencari, menggali,
dan menemukan sebuah konsep secara berkelompok maupun individu
sehingga terciptanya pembelajaran yang bermakna (Joni, dalam Trianto,
2013: 56). Pendapat tersebut selaras dengan pendapat Hadisubroto
(2000: 9) bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang
mengkaitkan beberapa pokok bahasan, mengkaitkan beberapa konsep
yang saling berhubungan dengan menambahkan pengalaman belajar
siswa dalam proses pembelajaran sehingga terciptanya pembelajaran
yang bermakna.
Pembelajaran dikatakan bermakna apabila dalam proses
pembelajaran siswa dapat memahami konsep melalui pengamatan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
langsung dan dapat menghubungkan konsep tersebut dengan konsep lain
yang telah dipelajarinya (Daryanto, 2014: 87).
Berdasarkan dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang membuat siswa
berperan aktif dalam menemukan konsep baru melalui pembelajaran
yang mengkaitkan beberapa pokok bahasan, mengkaitkan beberapa
konsep yang saling berhubungan sehingga terciptanya pembelajaran
yang bermakna.
2) Landasan Pembelajaran Terpadu
Margunayasa (2014: 7-15) menyatakan bahwa pembelajaran
terpadu dikembangakan berlandaskan dari beberapa pemikiran yaitu :
a. Filsafat Progrevisme
Progrevisimene menekankan bahwa pendekatan yang tepat
dilakukan dalam proses pembelajaran adalah pendekatan yang
berpusat pada anak. Pendekatan yang berpusat pada anak akan
membuat siswa memperoleh aktivitas belajar secara alami dan
langsung sehingga pembelajaran akan bermakna dan hasil belajar
dapat bertahan lama (Margunayasa, 2014: 13).
Memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas,
berkreasi dan mengalami secara langsung dalam proses
pembelajaran sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh John
Dewey yang dikenal dengan istilah learning by doing atau belajar
dan melakukan, Charbonneuae dan Reider (dalam Margunayasa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2014: 13). Siswa diberikan kesempatan berusaha mencoba mencari
dan menemukan (problem solving) walaupun dalam pelaksanaanya
siswa sering mengalami kegagalan. Siswa akan diberikan
kesempatan untuk belajar terus-menerus hingga menemukan
konsep atau temuan yang diharapkan.
Berdasarkan landasan progresivisme , pembelajaran terpadu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan secara aktif
untuk memperkaya pengetahuannya dalam dunia nyata.
b. Teori Kontruktivisme
Teori kontruktivsme menyebutkan bahwa setiap orang
harus menyusun pengetahuannya sendiri dan pengalamannya.
Teori kontruktivsme akan mendorong siswa secara aktif
membangun pengetahuan secara terus menerus mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi (Daryanto, 2014: 53). Siswa akan
belajar secara aktif untuk menemukan pengetahuan barunya
melalui kegiatan menggabungkan atau mengasimilasi pengalaman-
pengalaman yang telah diperolehnya dengan pengertian yang sudah
dimilikinya. Pengetahuan yang dibentuk sendiri oleh individu dan
pengalaman adalah kunci utama dari belajar bermakna
(Margunayasa, 2014: 7). Pendapat tersebut selaras dengan
Daryanto (2014: 53) yang menyatakan bahwa pembelajaran
terpadu tidak akan bermakna jika siswa belajar dengan cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pasif, tetapi lebih bermakna jika pengetahuan dibentuk berdasarkan
pengalaman siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
c. Teori Psikologi Gestalt
Woolfolk (dalam Majid, 2014: 56) menjelaskan bahwa
dalam Psikologi Gestalt anak cenderung mengorganisasikan
perspepsi dan pengalamannya secara terintegrasi. Sedangkan
Margunayasa (2014: 8) menyatakan bahwa Psikolog Gestalt
menganggap bahwa segala pengindraan adalah suatu keseluruhan.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran terpadu
adalah pembelajaran tematik. Hesty (dalam Daryanto, 2014: 52)
menjelaskan bahwa pengembangan pembelajaran tematik secara
psikologis berlandaskan pada teori belajar Gestalt. Melalui
pembelajaran tematik, siswa belajar secara menyeluruh, pada setiap
pembelajaran siswa akan mengalami transfer pengetahuan, sikap
dan keterampilan secara terpadu.
d. Teori perkembangan Kognitif
Margunayasa (2014: 9) menyatakan bahwa teori
perkembangan kognitif menyatakan bahwa siswa akan mengalami
perkembangan kognitif yang berbeda-beda bergantung pada umur
dan lingkungannya. Teori perkembangan kogitif menggambarkan
bahwa belajar adalah suatu proses perkembangan terjadinya
interaksi anak-anak dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Jean Piaget (dalam Trianto, 2012: 70) menjabarkan bahwa
perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap, yaitu
sensorialmotor, praoperasinal, operasional konkret, dan operasional
formal. Kecepatan setiap individu melewati tahapan berbeda tetapi
tidak ada individu yang melompati salah satu dari empat tahapan
tersebut (Margunayasa, 2014: 10). Perubahan tahapan tersebut
ditandai dengan munculnya kemampuan-kemampuan intelektual
baru yang belum dimiliki sebelumnya.
Berikut ini tabel tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget :
Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif
Tahap Perkiraan
Usia
Kemampuan-kemampuan Utama
Sensorimotor Lahir
sampai 2
tahun
Pengetahuan berkembang melalui interaksi
indera fisiknya dengan lingkungan. Stimulasi
hanya diperoleh memalui respon dari alat
inderanya
Praoperasional 2 sampai 7
tahun
Individu mulai berusaha mengenal
keteraturan-keteraturan dan melakukan
pengelompokan objek-objek yang dapat
direspon oleh alat inderanya bedasarkan
kemauanya dan mengikuti pola tertentu.
Operasional
Konkret
7 sampai
11 tahun
Mampu berpikir logis. Individu dapat
melihat lebih dari satu dimensi sekaligus dan
juga dapat menghubungkan dimensi ini satu
sama lain, akan tetapi individu belum bisa
berpikir absrak.
Operasional
Formal
11 tahun
sampai
dewasa
Individu mampu mengklasifikasikan dengan
detail, generalisasi, konservasi logis, serial
ordering bedasarkan kreteria baik tampak
maupun abstrak. Selain itu individu sudah
dapat berpikir secara kombinasi.
Sumber : Margunayasa (2014: 10-11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Trianto (2012: 71-72) memaparkan bahwa berdasarkan
pada tahap perkembangan kognitif menurut piaget, sekolah dasar
berada pada tahapan ketiga yaitu tahap operasinal konkret. Pada
tahap operational konkret siswa mampu berpikir secara logis
melalui obyek-obek yang bersifat konkret. Kegiatan pembelajaran
yang tepat pada tahap ini yaitu melalui pengalaman nyata dengan
obyek nyata dan bukan dengan lamban atau sesuatu yang abstrak.
Pembelajaran yang sesuai dengan tahapan ini yaitu
mengajak siswa untuk belajar mengenal berbagai pengetahuan
secara langsung yang dapat dilihat dan dapat dirasakan sendiri oleh
siswa, sehingga pembelajaran yang dilakukan siswa akan menjadi
pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Sesuai dengan hal ini,
pembelajaran terpadu menjadi relevan bagi siswa sekolah dasar
karena sesuai dengan perkembangan siswa. Pembelajaran terpadu
memberikan pembelajaran yang menyeluruh bagi siswa.
3) Karakteristik Pembelajaran Tepadu
Daryanto (2014: 87-88) menyatakan bahwa pembelajaran terpada
memiliki beberapa karakteristik yang mendasarinya. Beikut ini beberapa
karakteristik dari pembelajaran terpadu :
a. Pembelajaran berpusat pada siswa
Pembelajaran terpadu erat hubungannya dengan pembelajaran yang
berpusat pada anak, karena pembelajaran terpadu memberikan
kesempatan yang luas kepada siswa untuk berperan secara aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dalam mencari informasi baik secara individu maupun kelompok.
Siswa akan aktif dalam mencari informasi, menemukan konsep
serta prinsip sesuai dengan perkembangannya. Hal tersebut selaras
dengan karakteristik pemebelajaran terpadu yang tertera pada
Trianto (2012: 63) yaitu aktif. Pembelajaran terpadu menekankan
pada keaktifian siswa selama proses pembelajaran baik secara fisik,
mental, intektual, maupun emosional untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal dengan mempertimbangakan hasrat dan
minat siswa.
b. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
Pada pembelajaran terpadu siswa akan belajar untuk mengkaji
suatu fenomena dari berbagai aspek sehingga pembelajaran akan
menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal tersebut selaras dengan
Trianto (2012: 62) yang menyatakan bahwa salah satu karakteristik
pembelajaran terpadu yaitu bermakna. Pengkajian fenomena dari
berbgai aspek akan menimbulkan jalinan antar konsep yang saling
berhubungan atau disebut skema. Keterkaitan antar konsep ini akan
menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari oleh siswa.
Sehingga diharapkan siswa dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Belajar melalui pengalaman langsung
Salah satu karakteristik pembelajaran terpadu yaitu memberikan
pembelajaran secara langsung kepada siswa. Pembelajaran terpadu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
hasil belajar berdasarkan fakta dan peristiwa yang secara langsung
dialami oleh siswa. Dalam proses pembelajaran ini tugas guru
sebagai fasilitator yang mempermudah siswa untuk mencari
informasi, sedangkan siswa bertugas untuk mencari infromasi
secara langsung. Hal ini selaras dengan Trianto (2012: 62) yang
menyatakan bahwa karakteristik pembelajaran terpadu yaitu
otentik. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami
secara langsung prinsip dan konsep yang akan dipelajari melalui
kegiatan pembelajaran secara langsung, sehingga pengetahuan
yang diperoleh lebih otentik.
d. Serat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran terpadu memusatkan pada pengamatan dan
pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari bebagai mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami
fenomena pembelajaran dari segala sisi, dengan hal ini diharapkan
siswa dapat lebih bersikap arip dalam menyikapi atau menghadapi
suatu kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini selaras
dengan karakteristik pembelajaran terpadu Trianto (2012: 62) yaitu
holistik. Pembelajaran terpadu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menkaji suatu fenomena dari berbagi sudut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4) Keunggulan Pembelajaran Terpadu
Indrawati (2009: 24) memamaprkan bahwa pembelajaran terpadu
memiliki beberpaa kelebihan. Beikut ini kelebihan-kelebihan
pembelajaran terpadu :
a. Pembelajaran terpadu disusun dengan memperhatikan
perkembangan intelektual siswa, pembelajaran yang diterapkan
menyeluruh tidak terpisah-pisah;
b. Memberikan pengalaman dari kegiatan pembelajaran siswa yang
relevan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa;
c. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan
siswa;
d. Kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan minat siswa akan
membuat pembelajaran menjadi bermakna;
e. Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan
berpikir dan sosial pada siswa;
f. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran terkait dengan kehidupan
sehari-hari siswa;
Daryanto (2014: 92) mengemukakan 5 hal positif dalam penggunaan
pembelajaran terpadu. Hal positif tersbut yaitu :
a. Materi pembelajaran lebih dekat dengan kehidupan siswa, sehingga
mempermudah siswa untuk memahami dan melakukannya;
b. Siswa lebih mudah mengkaitkan hubungan materi pembelajaran
dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Mengembangkan kemampuan siswa dalam aspek afektif,
psikomotor dan kognitif dengan belajar kelompok;
d. Pembelajaran terpadu mengkomodir kecerdasan siswa;
e. Proses pembelajaran menjadikan siswa lebih aktif.
5) Tipe-Tipe Pembelajaran Terpadu
Fogarty (dalam Trianto, 2012: 100) memaparkan bahwa
pembelajaran terpadu terdiri dari 10 tipe pembelajaran terpadu yaitu :
a. Pembelajaran Terpadu Tipe Fragmented
Pembelajaran terpadu tipe Fragmented yaitu suatu
pembelajaran yang diajarkan secara terpisah pada setiap bidang
studi. Setap mata pelajaran dipandang sebagai mata pelajaran
kajian murni yang beridiri sendiri. Misalnya dalam mata pelajaran
IPA tentang hewan, maka di dalamanya bisa membahasa mengenai
struktur tubuh hewan, perkembangbiakan hewan dan lain-lain.
b. Pembelajaran Terpadu Tipe Connected
Pembelajaran terpadu tipe Connected yaitu suatu
pembelajaran yang mengintegrasikan konsep, keterampilan dan
kemampuan yang ditumbuh kembangkan dalam suatu pokok
bahasan atau sub pokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep,
keterampilan atau kemampuan pada pokok bahasan dalam satu
bidang studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Pembelajaran Terpadu Tipe Nested
Pembelajaran terpadu tipe nested adalah pembelajaran yang
mengintegrasikan pada berbagai keterampilan yang akan diajarkan
kepada siswa. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan
berpikir, sikap,dan mengorganisir.
d. Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced
Pembelajaran terpadu tipe sequenced yaitu suatu proses
penggabungan beberapa konsep yang hampir sama yang diajarkan
secara bersamaan. Melalui tipe ini guru dapat menyusun kembali
urutan topik-topik yang kebetulan sama antara yang satu dengan
yang lainnya kemudian diajarkan secara bersama.
e. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Pembelajaran terpadu tipe shared yaitu suatu pembelajaran
yang melibatkan dua bidang studi yang saling berkaitan pada
konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan secara bersamaan.
f. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Pembelajaran terpadu tipe Webbed yaitu suatu pembelajaran
yang proses pembelajaran menggunakan pendekatan tematik. Pada
pembelajaran tipe ini terlebih dahulu menentukan suatu tema yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, setelah menentukan
tema kemudian menentukan sub-sub tema dengan memperhatikan
kaitan dari berbagai bidang studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
g. Pembelajaran Terpadu Tipe threaded
Pembelajaran terpadu tipe threaded yaitu suatu pembelajaran
yang mengurutkan keterampilan-keterampilan sosial, berpikir,
keterampilan belajar siswa dalam proses pembelajaran dari
berbagai bidang studi.
h. Pembelajaran Terpadu Model Integrated
Pembelajaran terpadu tipe Integrated adalah pembelajaran
yang pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan pendekatan
antar bidang studi. Tipe ini menggabungkan beberapa bidang studi
dengan menemukan konsep, keterampilan dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty dalam
Trianto, 2004: 43).
i. Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah tipe
pembelajaran terpadu yang memadukan materi pembelajaran dari
setiap mata pelajaran yang sesuai dengan minat siswa.
j. Pembelajaran Terpadu Tipe Networld
Pembelajaran terpadu tipe Networld yaitu suatu
pembelajaran yang memadukan topik yang akan dipelajari melalui
jejaringan pakar dan sumber daya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
5. Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
1) Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe
Immersed
Fogarty (2009: 103) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
Immersed adalah suatu tipe pembelajaran yang memadukan atau
menghubungkan semua data dari berbagai bidang studi dan akan
menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minat siswa.
Pembelajaran tipe ini memerlukan pemikiran tingkat tinggi pada
siswa. Pembelajaran terpadu tipe Immersed, berasal dari kata Immersed
yang artinya pencelupan atau suatu pembenaman. Siswa berperan untuk
menggabungkan seluruh konsep yang telah dipelajarinya dan
meleburkan diri mereka kedalam pengalaman melalui kegiatan
pembelajaran (Suprayekti, 2003: 69). Peran seorang guru dalam tipe ini
sebagai fasilitator untuk menfasilitasi proses perpaduan dengan
memperhatikan materi pembelajaran yang cakupannya luas.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu Immersed adalah
pembelajaran terpadu yang menggabungkan ide dari berbagai mata
pelajaran yang sesuai dengan minat siswa, dan menghasilkan pemikiran
sesuai dengan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Fogarty (2009: 103) memaparkan 3 karakteristik Pembelajaran
terpadu tipe Immersed, yaitu :
1. Pembelajaran berfokus pada minat siswa
Pembelajaran yang dilakukan berfokus pada minat siswa, sehingga
proses pembelajaran akan menghasilkan pemikiran sesuai dengan
minat siswa.
2. Menggabungkan empat mata pelajaran yang saling berkaitan dengan
minat siswa
Penggabungan atau pemaduan pembelajaran terpadu tipe Immersed
hanya dibatasi pada 4 (empat) mata pelajara saja.
3. Semua materi pelajaran dari setiap mata pelajaran yang akan
dipelajari dihubungkan kedalam minat siswa
Semua kegiatan pada empat mata pelajaran yang dilakukan dan
dipelajari siswa dibenamkan kedalam minat siswa, sehingga siswa
belajar sesuai dengan minatnya.
2) Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe
Immersed
Fogarty (2009: 104) menyatakan bahwa langkah-langkah
pengembangan perangkat terpadu tipe Immersed sama dengan langkah-
langkah-langkah dalam pengembangan pembelajaran terpadu, yang
membedakan terletak pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada
pembelajaran terpadu tipe Immersed kegiatan pembelajaran yang
dilakukan akan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pembelajaran terpadu tipe Immersed dirancang dengan memadukan
empat area subjek yang berbeda (empat mata pelajaran yang berbeda).
Langkah-langkah pembelajaran Terpadu tipe Immersed (Fogarty, 2009:
104) :
a. Meninjau minat siswa
Guru terlebih dahulu meninjau minat siswa. Minat dari setiap
siswa tentunya berbeda-beda akan tetapi guru bertugas untuk
memilih minat yang paling dominan dalam suatu kelas. Minat
yang dipilih berdasarkan dari hasil observasi di dalam kelas.
b. Menentukan 4 mata pelajaran yang akan dikaitkan
Guru memilih 4 mata pelajaran yang sekiranya berkaitan dengan
minat siswa. Dari setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan
minat akan membuat semua pembelajaran dapat terbenam
kedalam minat siswa. Pada tahap ini menentukan kompetensi
dasar pada setiap mata pelajaran yang akan dikaitkan.
c. Menentukan Indikator hasil belajar dan tujuan pembelajaran
Berdasarkan kompetensi dasar yang telah dipilih maka langkah
selanjutnya menetukan indikator. Setiap indikator dirumuskan
berdasarkan kata operasional menurut Taksonomi Bloom yang
menggunakan kata kerja operasional pada kegiatan berpikir
tinggi. Sedangkan tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan
kaidah penulisan yang harus meliputi: audience, behaviour,
condition, dan degree.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Mendesain kegiatan pembelajaran dari empat mata pelajaran
sesuai dengan minat siswa
Merancang kegiatan setiap mata pelajaran yang dikaitakan minat
siswa sehingga menghasilkan pemikiran sesuai minat siswa.
3) Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Immersed
Berikut adalah contoh bagan dan peta konsep pembelajaran terpadu
tipe Immersed di Sekolah Dasar menurut Fogarty (2009:107) :
Gambar 2.1 Bagan Peta Konsep Pembelajaran Terpadu Tipe
Immersed
Pesawat Terbang
Tekanan
Vektor
Grafik
Data
Tabel
Matematika
Bahasa Indonesia IPS
IPA
Membaca berita
mengenai
kecelakaan
pesawat terbang
Pemetaan :
Kompas
Peta
Keterampilan
Artikel faktor
fisika:
Tekanan
Udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berikut adalah bagan dan peta konsep pembelajaran terpadu tipe Immersed
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Pada Tema 3 dan lintas subtema:
Gambar 2.2 Bagan Peta Konsep Pembelajaran Terpadu Tipe
Immersed
Seni
Membuat daftar
pertanyaan wawancara
kepada seorang seniman
Bahasa Indonesa
SBdP PPKn
IPA
Membuat karya seni
kolase tempel bentuk
bunga
Membuat poster
mengenai
kewajiban
dalam
melestarika
lingkungan
Menggambar sketsa
tumbuhan
Menggambar dan
menetukan masing-
masing fungsi
bagian tumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4) Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Fogarty (2009: 103) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
Immersed mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
a. Memberikan dampak positif saat melakukan pembenaman ide dari
berbagai bidang studi yaitu siswa dapat menggabungkan semua
dari berbagai bidang studi dan menghasilkan pemikiran yang
sesuai dengan minatnya.
a. Siswa mengembangkan konsep-konsep yang dilakukan secara terus
menerus sehingga terjadi proses internalisasai.
b. Dengan melakukan pembenaman ide-ide dari berbagai bidang studi
memungkinkan siswa dapat mengkaji, mengkonseptualisasi, serta
menghubungkan berbagai ide secara terus menerus sehingga akan
memudahkan dalam terjadi proses transfer dari berbagai bidang
studi.
Fogarty (2009: 103) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
Immersed mempunyai beberapa kekurangan antara lain :
a. Penyaringan sebuah gagasan dengan cara pandang tunggal dapat
menjadikan terlalu tajam sebuah fokus pembelajaran.
b. Diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas pada siswa
agar dapat memperdalam sudut pandang siswa dalam melakukan
pembenaman ide-ide dari berbagai bidang studi. Hal ini cukup sulit
untuk dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar atau dibutuhkan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kecerdasan yang tinggi saat melakukan pembelajaran terpadu tipe
Immersed.
c. Pembelajaran terpadu tipe Immersed lebih menekankan pada
penggabungkan konsep-konsep dan ide dari berbagai bidang studi
untuk membahas suatu permasalahan tertentu. Hal ini akan
mempersempit pemikiran siswa dalam memahami bidang-bidang
studi tertentu.
B. Penelitian yang Relevan
Peneliti menggunakan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan sebagai data pendukung, yaitu sebagai berikut :
1. Jurnal yang ditulis oleh Pramudya Dwi Aristya Putra, Dr. Sudati, M Kes
dengan judul “Pengembangan Model Immersed Pada Mata Kuliah IPA
Terpadu Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa” memberikan informasi
mengenai model pembelajaran immersed mulai dari pengertian, langkah-
langkah dalam pelaksanaan penelitian dengan model immersed. Produk
dari jurnal ini yaitu perangkat pembelajaran yang dibuat pada penelitian
ini yaitu seperti silabus, RPP, LKS, dan soal pre test dan post test. Pada
bagian pembahasan di jurnal ini memberikan informasi bahwa hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan model Immersed pada
mata kuliah IPA terpadu memberikan dampak yang baik dan positif. Pada
hasil dari penelitian tersebut yang menunjukkan bahwa Pengembangan
model immersed berbasis Kurikulum 2013 dan kearifan lokal dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa pendidikan fisika
kelas X. Kemampuan berpikir kreatif mahasiswa yang ditinjau ada 4 aspek
yaitu kefasihan, fleksibilitas, originalitas dan elaborasi. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada aspek kefasihan
sebesar 42,4%, pada aspek fleksibilitas 53%, pada aspek orginalitas
sebesar 57% dan padaaspek elaborasi sebesar 56,8%.
2. Jurnal yang ditulis oleh I Made Putrayasa, H. Syahruddin, I Gede
Margunayasa (2014) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning dan Minat Belajar terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas V” bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model discovery learning dengan model konversional dengan melibatkan
minat belajar siswa kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan pada
siswa kelas V di Sekolah Dasar Desa Bonthing, Kecamatan
Kubutambahan pada tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen semu. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode kuisioner untuk mengukur minat belajar dan tes untuk mengukur
hasil belajar. Penelitain ini menunjukkan hasil bahwa (1) terdapat
perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model discovery learning dan kelompok siswa yang
mengikui pembelajaran dengan pembelajaran konvensional, (2) terdapat
interaksi anatara model pembelajaran dan minat siswa terhadap hasil
belajar IPA siawa, (3) Pada kelompok siswa yang memiliki minat tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang
mengikui pembelajaran dengan model discovery learning dengan
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran
konvesional, (4) Pada kelompok siswa yang memiliki minat rendah, tidak
terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model discovery learning dan kelompok
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.
Kesimpulan dari penelitian ini yatu model pembelajaran discovery
learning dan minat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas V.
3. Jurnal yang ditulis oleh Dewi Tryanasari, Elly’s Mersina Mursidik, dan
Edy Riyanto (2013) dengan judul “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu Berbasis Kearifan Lokal untuk Kelas III Sekolah
Dasar Di Kabupaten Madiun” betujuan untuk (1) mendeskripsikan
pengembangan media pembelajaran terpadu berbasis kearifan lokal (2)
mendeskripsikan kualitas media kearifan local pada pemeblajaran terpadu
(3) mendeskripsikan implementasi kearifan lokal sebagai media
pembelajaran terpadu dan (4) mendeskrispikan faktor penghambat dan
pendukung pembelajaran terpadu menggunakan media kearifan lokal.
Penelitian ini menggunakan dua tahap yaitu tahap pengembangan
perangkat pembelajaran dan uji coba perangkat pembelajaran. Obyek
penelitian adalah perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan,
sedangkan subyek uji coba perangkat pembelajaran berjumlah 10 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kelas III SDN Balerejo 2 dan 30 siswa kelas II SDN Balerejo 3.
Perangakat pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada model Dick
and Carey. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus,
RPP, buku siswa, LKS, dan lembar penilaian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) proses pengembangan perangkat pembelajaran
dengan model Dick aand Cerey memberikan hasil yang bagik pada seiap
bagian RPP, (2) kualitas kearifan lokal sebagai media dalam pembelajaran
terpadu baik, (3) hasil implementasi RPP baik dengan rata-rata presentase
sebesar 89,75% pada pertemuan 1, dan 91,01 pada pertemuan 2, serta
respons siswa positif dengan rata-rata presentase 20,6 (setuju) dan 41,2
(sangar setuju), (4) faktor penghambat dapat diatasi dengan improvisasi,
dan faktor pendungkung dapat ditemukan adalah pengalaman siswa
bermain dengan alat permainan tanpa berinteraksi dengan teman
menjadikan pemeblajaran sangat menarik.
Penelitian relevan di atas membahas mengenai Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu dengan menggunakan tipe Immersed yang dilakukan
pada mahasiswa dan penggunaan model pembelajaran discovery learning dan
minat siswa yang dilaksanakan untuk kelas V Sekolah Dasar. Kebaharuan
yang dilakukan peneliti adalah perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan mengacu pada Kurikulum 2013.
Penelitian ini relevan dengan apa yang kembangkan oleh peneliti dimana
penelitian melakukan pengembangan perangkat pembelajaran. Kebaharuan
yang dilakukan peneliti adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengacu pada tipe pembelajaran terpadu tipe Immersed. Peneliti menjadikan
ketiga penelitian di atas sebagai acuan dalam menyusun “Pengembangan
perangkat pembelajaran tipe immersed untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Mengacu Kurikulum 2013”.
Literature Map dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.3 Literature Map
Pramudya Dwi (2013)
“Pengembangan Model
Immersed Pada Mata
Kuliah IPA Terpadu
Berorientasi Pada
Kurikulum 2013 Untuk
Meningkatkan
Kemampuan Berpikir
Kreatif Mahasiswa”
I Made Putrayasa, H.
Syahruddin, dan I
Gede Margunayasa
(2014)
“Pengaruh Model
Pembelajaran
Discovery Learning
dan Minat Belajar
Terhadap Hsil Belajar
IPA Siswa Kelas V”
Dewi Tryanasari,
Elly’s Mersina
Mursidik, dan Edy
Riyanto (2013)
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Terpadu Berbasis
Kearifan Lokal untuk
Kelas III Sekolah
Dasar Di Kabupaten
Madiun”
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
untuk Siswa Kelas IV Sekolah Mengacu Kurikulum 2013”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
C. Kerangka Berpikir
Tahap perkembangan usia siswa Sekolah Dasar berada pada tahap
operasional konkret. Pembelajaran terpadu yang merupakan karakteristik
utama dari Kurikulum 2013 sesuai dengan tahap perkembangan siswa Sekolah
Dasar. Pada pengimplemetasian Kurikulum 2013 siswa bertindak sebagai
subjek pembelajar, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator, yang
memfasilitasi siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber belajar. Dengan kegiatan ini siswa akan aktif mencari
pengetahuan selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum yang
disusun di Sekolah Dasar mengacu pada pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe pembelajaran terpadu
yang menggabungkan empat mata pelajaran, dimana materi dari setiap mata
pelajaran berkaitan dengan minat siswa, sehingga kegiatan pembelajaran yang
dilakukan akan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minat siswa.
Pada pembelajaran terpadu tipe immersed guru bertindak sebagai fasilitator
untuk memfasilitasi terjadinya perpaduan dari empat mata pelajaran yang akan
menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa.
Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media dan alat yang
digunakan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran berisi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Oleh
karena itu, guru hendaknya dapat merancang kegiatan pada perangkat
pembelajran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran. Akan tetapi, beberapa guru Sekolah Dasar yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
diwawancarai peneliti belum terlalu menguasai tipe pembelajaran terpadu,
khususnya tipe immersed. Guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran
terpadu yang kegiatan dalam proses pembelajaran sesuai dengan minat siswa
dan membuat siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena
itu, dengan pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed ,
diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran yang dapat berkaitan dengan
minat siswa, sehingga siswa bersemangat dan tidak merasa bosan saat
mengikuti pembelajaran. Perangkat pembelajaran terpadu ini akan dijadikan
sebagai acuan oleh guru. Penjelasan yang telah dipaparkan tersebut
mendorong peneliti untuk mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu
tipe immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kerangka berpikir penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir
Tahap perkembangan anak usia
sekolah dasar adalah tahap
Operasional Konkret
Kurikulum 2013
Penerapan pembelajaran
terpadu
Guru membutuhkan contoh
pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu tipe
immersed untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar mengacu
Kurikulum 2013
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013
Guru masih mengalami kesulitan
untuk mengembangkan dan
menerapkan pembelajaran terpadu
tipe Immersed
Pembelajaran terpadu tipe
Immersed (salah satu tipe
pembelajaran terpadu)
Tipe Immersed menggabungkan
empat mata pelajaran, dimana
materi dari setiap mata pelajaran
dibenamkan kedalam minat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan yang akan diajukan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013 menurut
pakar pembelajaran terpadu ?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru kelas IV mengacu
Kurikulum 2013 melalui uji coba terbatas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu R&D (Research
and Development) yang merupakan suatu penelitian yang menghasilkan
sebuah produk tertentu, dan melakukan pengujian terhadap produk yang sudah
dibuat dan dikembangkan untuk mengetahui keefektifan dan kualitas produk
tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Pendapat ini selaras dengan pendapat Borg &
Gall (dalam Sukmadinata Nana Syaodiah, 2011: 167) yang menyatakan bahwa
Research and Development adalah proses yang dilakukan untuk
pengembangan suatu produk dan melakukan uji validasi terhadap produk yang
telah dikembangkannya supaya layak untuk dipublikasikan.
Produk dalam penelitian pengembangan ini dilengkapi dengan
pengembangan model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pengajaran, dan hal yang berkaitan dengan proses dan prosedur produk yang
telah dikembangkan. Penelitian ini akan menghasilkan produk berupa
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed untuk siswa kelas IV sekolah
dasar mengacu Kurikulum 2013.
Perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed mengacu kurikulum SD
2013 yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan perpaduan antara model
pengembangan instrumen penelitian menurut Borg and Gall dan model desain
intruksional menurut Dick and Cary. Berikut ini penjelasan singkat mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
model pengembangan instrumen penelitian menurut Borg and Gall dan model
desain intruksional menurut Dick and Carey.
Borg&Gall dalam Sugiyono (2012: 298-311) menguraikan 10 tahapan
penelitian dan pengembangan yaitu (1) potensi masalah, (2) pengumpulan
data, (3) desain produk, (4) validasi desain , (5) revisi desain, (6) uji coba
produk, (7) revisi desain, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10)
produk masal. Berikut ini rencana pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan
menurut Borg&Gall
Gambar 3.1 Bagan Rencana Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan
Metode Research and Development (R&D) Menurut Borg & Gall
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data Desain
Produk Validasi
Desain
Revisi
Desain
Uji Coba
Produk
Revisi Desain
Uji Coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produksi
Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Penjelasan 10 tahapan penelitain dan pengembangan Borg & Gall dalam
Sugiyono (2012: 298-311) sebagai berikut :
1. Potensi Masalah
Pada tahap ini hal yang dilakukan yaitu menemukan potensi
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila dikembangkan akan
memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah suatu hal yang
menganjal atau penyimpangan yang terjadi. Apabila masalah sudah
ditemukan maka dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti dan
mengembangkan sehingga dapat ditemukan suatu model atau sistem untuk
mengatasi masalah tersebut.
2. Pengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah diperoleh, langkah selanjutnya yaitu
mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan hal tersebut.
Pengumpulan informasi ini digunakan sebagai bahan untuk merencanakan
pembuatan produk yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Desain Produk
Langkah ketiga yang dilakukan setelah memperoleh data yaitu
membuat desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya untuk
menangani masalah yang ada.
4. Validasi Desain
Validasi desain adalah kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk baru yang dibuat akan lebih efektif dari produk lama atau tidak.
Selain itu validasi produk juga menilai kelayakan produk yang telah dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
untuk diuji cobakan. Validasi desain ini dilakukan dengan menghadirkan
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk baru yang telah dirancang. Penilaian yang diberikan berupa
komentar atau masukan terhadap produk yang telah dirancang, akan tetapi
hasil dari validasi yang dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional belum pada fakta
lapangan.
5. Perbaikan Desain
Perbaikan desain ini dilakukan setelah produk divalidasi oleh pakar
atau tenaga ahli. Masukan atau komentar yang diberikan akan diperbaiki
pada langkah ini. Peneliti memperbaiki berdasarkan saran dan kritik yang
telah diberikan, hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan lebih baik
sebelum dilakukan uji coba.
6. Uji Coba Produk
Pengujian produk dilakukan setelah peneliti selesai dalam
memperbaiki produk berdasarkan saran dan kritik yang diberikan.
Pengujian produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan
produk yang telah dibuat.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan uji coba pada tahap awal, peneliti melihat
kembali hasil penelitan apakah produk yang telah dibuat perlu dilakukan
revisi lagi ataukah tidak. Apabila produk dirasa masih kurang baik maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peneliti merevisi produknya kembali, akan tetapi jika dilakukan revisi lagi
maka peneliti harus melakukan uji coba lagi produk yang direvisi.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah melakukan perbaikan terhadap produk langkah selanjutnya
yaitu menguji cobakan produk kepada guru yang lebih luas. Produk yang
telah dibuat harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul agar
produk yang dihasilkan dapat lebih baik dari pada produk lama.
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila masih terdapat kekurangan atau
hambatan dari produk yang dihasilkan.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk baru yang telah
dihasilkan benar-benar sudah dinyatakan baik dan layak untuk di
publikasikan.
Penelitian ini juga menggunakan desain intruksional Dick and Carey . Abidin
(2014: 45) menyatakan bahwa sepuluh (10) prosedur pengembanan desain
intruksional Dick and Carey yaitu : (1) Assess needs to identify goal(s), (2)
Conduct intructionnal analysis, (3) Analiysis learners and context, (4) Write
performances objectives, (5) Develop assessment instrument, (6) Develop
instructional strategy, (7) Develop and select intrructional material, (8) Desain
and conduct formative evaluation of intruction, (9) revise intruction, (10) Desain
and conduct summative evaluation .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berikut ini pemaparan setiap tahap beserta dengan gambar :
Gambar 3.2 Bagan Rencana Tahapan Model Desain Intruksional Menurut
Dick and Carey
Penjelasan 10 tahapan model desain intruksional menurut Dick and Carey
(Abidin, 2014:46-52) sebagai berikut :
1. Assess needs to identify goal(s) (menetapkan tujuan intruksional)
Tahap ini dimulai dari analisis kebutuhan yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang hal yang akan dikuasai oleh siswa saat
proses pembelajaran. Setelah memperoleh gambaran maka dapat
menetapkan tujuan dari proses pembelajararan yang akan dilakukan oleh
siswa. Analisi kebutuhan dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara,
dan observasi.
2. Conduct intructionnal analysis (Melakukan analisi pembelajaran)
Analisi pembelajaran dilakukan untuk menetapkan keterampilan-
keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
gambaran menyeluruh tentang bagaimana mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan melalui analisis tujuan akhir.
3. Analiysis learners and context (Menganalisis siswa dan konteks
pembelajaran)
Analisis konteks meliputi kondisi yang terkait dengan keterampilan yang
dipelajari siswa dan situasi yang terkait dengan tugas yang harus
dilakukan oleh siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang dipelajari. Analisi konteks yang dapat dilakukan meliputi :
kemampuan aktual yang dimiliki siswa, gaya belajar siswa, sikap siswa
saat kegiatan belajar, dan kepribadian siswa.
4. Write performances objectives (Menetapkan tujuan perfomsi)
Menetapkan tujuan perfomasi digunakan untuk menggambarkan detail
tentang hasil yang dilakukan oleh siswa setelah menyelesaikan
pembelajaran. Tujuan perfomasi juga dapat diartikan sebagai indikator
pembelajaran. Tujuan perfomasi harus ditulis secara jelas dan rinci.
5. Develop assessment instrument (Mengembangkan kriteria tes kinerja)
Instrumen penilaian digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar
siswa. Instrumen penilaian ini dilakukan sebelum melakukan proses
pembelajaran agar penilaian yang dilakukan sesuai dengan tujuan
perfoma. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun instrumen
pembelajaran yaitu instrumen pembelajaran harus dapat mengukur
perfoma siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
6. Develop instructional strategy (Mengembangkan strategi intruksional)
Pada tahap ke enam ini yaitu menentukan strategi pembelajaran dalam
proses pembelajara. Strategi pembelajaran yang dipilih bersifat
kontekstual. Strategi pembelajaran mencerminkan model pembelajaran
yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
7. Develop and select intrructional material (Mengembangkan dan
memilih materi intruksional)
Pada tahap ini menentukan materi yang terkait dengan proses
pembelajaran. Bahan ajar atau materi terdiri dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam proses pembelajaran
untuk mencapai standar yang ditentukan.
8. Desain and conduct formative evaluation of instruction
(Mengembangkan dan melakukan evaluasi formatif)
Tujuan dari evaluasi formatif untuk mengumpulkan data terkait kekuatan
dan kelemahan dari desain yang dikembangkan. Hasil dari proses
evaluasi formatif digunakan sebagai masukan atau input untuk
memperbaiki desain yang dikembangkan.
9. Rrevise instruction (Melakukan revisi intruksi sebagai umpan balik)
Revisi dilakukan berdasarkan data masukan yang telah diperoleh dari
hasil evaluasi formatif yang dilakukan. Revisi dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas desain yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
10. Desain and conduct summative evaluation (Mengembangkan dan
melakukan evaluasi sumatif)
Evaluasi sumatif dilakuakan pada tahapan terkahir karena dianggap
sebagai puncak dalam aktifitas pengembangan model desain
pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey. Tujuan utama
evauasi ini menguji keefektifan desain sistem pembelajaran yang
dikembangkan dengan yang lama.
B. Setting Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang
beralamatkan di Jalan Wiratama Nomor 27 Tegalrejo Yogyakarta Kode pos
55244.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu guru kelas IVA dan guru kelas IVB SD Negeri
Tegalrejo 2 tahun ajaran 2017/2018.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe
immersed.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan kurun waktu selama 9 bulan dimulai pada
bulan April 2017 sampai bulan Januari 2018. Penelitian ini dimulai dari
wawancara analisis kebutuhan hingga penyelesaian laporan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan langkah-
langkah penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall yang
dikombinasikan dengan model desain intruksional yang dikembangkan oleh
Dick and Carey.
Pada penelitian yang akan dilakukan tidak mengambil kesepuluh langkah
tersebut, akan tetapi peneliti hanya mengambil tujuh langkah yaitu : (1)
potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain ,
(5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain. Pembatasan penelitian
ini dilakukan dengan alasan teoritis Borg & Gall (1983: 792) yaitu
mengatakan bahwa memperbolehkan untuk membatasi penelitian dengan
menggunakan skala kecil, termasuk pada langkah-langkah penelitian dan
pengembangan. Sedangkan alasan praktis yaitu karena pada penelitian ini
ditujukkan kepada guru, guru dianggap sudah memahami mengenai Perangkat
Pembelajaran (RPP) dan karena jika peneliti menggunakan kesepuluh langkah
tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, sehingga pada penelitian ini
dibatasi pada tahap ke tujuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berikut ini hasil pengembangan dari Borg and Gall yang dikombinasikan
dengan model desain intruksional yang dikembangkan oleh Dick and Carey
oleh peneliti :
Langkah 1
Potensi dan Masalah
Analisi Kebutuhan
Wawancara
Langkah 2
Pengumpulan Data
Indetify Intructional Goals
Conduct Intructional Analyis
Analyze Learners and Context
Langkah 3
Desain Produk
1. Menentukan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pembelajaran
dan Tujuan Pembelajaran yang mengacu pada Taksonomi Bloom
2. Membuat Peta Konsep jaringan Kompetensi Dasar, Indikator Pembelajaran, dan Tujuan
Pembelajaran
3. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di sertai dengan
mengembangakan Instrumen Penilaian dan strategi pembelajaran serta pemilihan bahan
ajar yang sesuai
Langkah 4
Validasi Desain
Evaluasi Formatif
Langkah 5
Revisi Desain
Revisi RPP
Langkah 6
Uji Coba Produk
Evaluasi Sumatif
Gambar 3.3 Prosedur Pegembangan Penelitian
Langkah 7
Revisi Desain
Revisi RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kombinasi tersebut dilakukan karena Tung (2016: 11) menyatakan bahwa desain
intruksional model Dick and Carey lebih banyak digunakan untuk mendesai
pembelajaran di dalam kelas yang bersifat sistematis dan komperhesif.
Sedangkan pengembangan Borg and Gall digunakan untuk mengembangkan suatu
produk tertentu (Tegeh, Jampeh dan Pudjawan, 2014: 31). Penggabungan ini
dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih optimal. Dari bagan langkah
pengembagan perangkat pembelajaran terpadu Tipe Immersed tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1) Langkah 1 : Potensi dan Masalah
Pada tahap ini adalah tahap analisis kebutuhan yang dilakuakan dengan
wawancara kepada guru kelas IV. Hasil wawancara digunakan untuk
mengetahui permasalahan yang ada pada guru kelas IV dalam
mengimplemetasikan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Selain itu
wawancara digunakan untuk mengetahui adanya realita dan masalah yang
terjadi di lapangan yang menyangkut pemahaman guru mengenai
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed mengacu Kurikulum 2013.
Kurangnya pemahaman guru mengenai pemelajaran terpadu tipe immersed
membuat guru kesulitan dalam merancang pelaksanaan pembelajaran
selain itu keterbatasan contoh perangkat pembelajaran terpadu membuat
guru merasa kesulitan dalam merancang perangkat pembelajaran teradu
tipe Immersed mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2) Langkah 2 : pengumpulan data.
a. Indenify Intructional Goals atau menentukan tujuan intruksional
umum
Pada tahap ini adalah tahap hasil wawancara yang dilakukan dengan
guru kelas IV. Hasil analisis kebutuhan menyatakan bahwa guru masih
membutuhkan contoh perangkat pembelajara terpadu tipe Immersed.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti membuat tujuan intruksional
umum yaitu penyusunan produk yang berupa perangkat pembelajaran
terpadu tipe Immersed.
b. Conduct Intructional Analyis atau melakukan analisis intruksional
umum.
Pada tahap ini peneliti akan melakukan analisis mengenai produk yang
akan dibuat oleh peneliti yaitu berupa perangkat pembelajaran terpadu
tipe Immersed. Dalam melakukan analisis peneliti meneliti terlebih
dahulu melakukan studi pustaka mengenai prosedur yang dilakukan
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran tipe Immersed. Studi
pustaka ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan analisis
intruksional umum secara tepat.
c. Analyze Learners and Context atau Menganalisis murid dalam konteks
yang sesuai.
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu menganalisi karakter
dan kecocokan kontek yang akan diajarkan untuk siswa kelas IV.
Berkaitan dengan hal yang akan diteliti, pada tahap ini peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
menyebarkan angket yang berhubungan dengan hal yang menjadi
minat siswa dalam pembelajaran. Dari hasil angket ini peneliti akan
menganalisi minat apa yang cocok dengan karakter siswa kelas IV SD.
Angket akan disebarkan di dua kelas yang mana setiap kelas terdiri
dari 28 siswa. Hasil angket akan dijadikan sebagai acuan peneliti untuk
membuat produk yang akan dikembangkan sesuai dengan minat siswa.
3) Langkah 3 : desain produk
Produk yang akan dihasilkan oleh peneliti yaitu pengembangkan
perangkat pembelajaran tipe Immersed untuk siswa kelas IV SD
mengacu Kurikulum 2013. Adapula langkah-langkah yang peneliti
lakukan dalam mendesain produk tersebut yaitu ; (1) Melakukan
analisis kurikulum yang meliputi kompetensi inti (KI), kompetensi
dasar (KD), indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
mengacu pada Taksonomi Bloom, (2) membuat peta konsep jaringan,
kompetensi dasar, indikator pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, (3)
menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di sertai
dengan mengembangakan Instrumen Penilaian dan strategi
pembelajaran serta pemilihan bahan ajar yang sesuai dan membuat soal
evaluasi yang disertai dengan isntrumen penilaian pada setiap kegiatan.
4) Langkah 4 : validasi desain.
Pada tahap ini Validasi dilakukan oleh pakar pembelajaran terpadu
sebagai evaluasi formatif. Validasi produk bertujuan untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kritik, saran untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari perangkat
pembelajaran yang telah dikembangkan.
5) Langkah 5 : revisi desain.
Pada tahap ini adalah tahap tindak lanjut dari tahap keempat yaitu tahap
validasi. Setelah perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
divalidasi oleh pakar maka peneliti akan melakuan revisi sesuai dengan
kritik dan saran yang diberikan.
6) Uji Coba Produk
Setelah produk berupa perangkat pembelajaran telah direvisi sesuai
dengan saran, langkah selanjutnya yaitu menguji cobakan produk
tersebut. Produk diuji cobakan kepada siswa kelas IVA dan IVB di SD
Negeri Tegalrejo 2. Melalui uji coba yang dilakukan, peneliti juga
melakukan evaluasi sumatif dari dua guru kelas IV yaitu guru kelas IVA
dan guru kelas IVB. Peneliti menguji cobakan secara langsung kepada
siswa, sedangkan guru menilai perangkat pembelajaran yang telah dibuat
dan juga menilai pengimplemetasian perangkat pembelajaran tersebut.
Evaluasi sumatif ini digunakan untuk mengetahui perangkat
pembelajaran yang dirancang sudah berjalan dengan efektif ataukan
belum. Melalui evaluasi formatif peneliti mendapatkan umpan balik
berpa kritik dan saran dari implementasi produk dan kualitas produk
yang telah dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
7) Revisi Produk
Langkah terkahir yang dilakukan peneliti yaitu menindaklanjuti hasil
dari uji coba produk dan evaluasi sumatif. Peneliti akan melakukan
revisi apabila terdapat kekurangan pada produk yang telah dikembangan.
Revisi ini adalah revisi paling akhir yang akan dilakukan oleh peneliti
untuk memperbaik produk berdasarkan kritik dan saran dari kedua guru
kelas IV SD Negeri Tegalrejo 2.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang akan dilakukan pada penelitian dan
pengembangan ini yaitu :
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu alat pengumpul data yang berisi beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh responden secara lisan (Suprapto,
2013: 80). Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas IV SD
Negeri Babarsari dan SD Negeri Tegalrejo 2. Wawancara digunakan
untuk survey kebutuhan. Data yang diperoleh hasil wawancara dianalisi
untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru terhadap
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed.
2. Angket
Angket adalah suatu alat pengumpul data dalam bentuk assessment non tes
berupa serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada
responden (Komalasari, 2011:81). Angket ini digunakan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
untuk menganalisis dan mengetahui kegiatan yang paling diminat siswa
dalam proses pelajaran. Terlebih dahulu peneliti menentukan 3 minat yang
nantinya akan dipilih oleh siswa, dari hasil angkat peneliti dapat
mengetahui 1 minat umum secara dari siswa tiap kelas. Pembagian angket
ini dilakukan di dua kelas yaitu kelas IVA dan kelas IVB dimana setiap
kelas berjumlah 28 siswa.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu cara teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008: 1999). Kuesioner dilakukan
untuk menilai kualitas atau untuk memvalidasi perangkat pembelajaran
terpadu tipe Immersed yang telah dibuat, yang kemudian hasil validasi
berupa kritik dan saran dijadikan peneliti untuk merevisi produk yang
telah dikembangkan. Kuesioner diberikan kepada empat ahli untuk
memvalidasi produk yang dikembangkan yaitu dua pakar pembelajaran
terpadu dan dua guru kelas IV SD sebagai pelaksana Kurikulum 2013.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
dan memperoleh data (Arikunto, 1995: 177). Hal tersebut lebih dijelaskan oleh
Margono (dalam Zuriah, 2006: 168) yang menjelaskan bahwa semakin
banyak instrumen yang digunakan dalam penelitian akan memperoleh data
empiris yang lebih tepat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pedoman wawancara, pedoman angket, dan lembar validasi produk dalam
bentuk cek list.
Berikut ini penjabaran instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti :
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah daftar pertanyaan yang digunakan oleh
seseorang dalam menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan
melalui kegiatan tanya jawab secara sepihak dengan arah serta tujuan yang
telah ditentukan (Sudijono, 2011: 57). Pedoman wawancara digunakan
sebagai acuan saat melakukan wawancara kepada guru kelas IV untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis
kebutuhan mengenai proses pembelajaran dan perangkat pembelajaran
terpadu yang mengacu Kurikulum 2013. Berikut ini kisi-kisi pedoman
wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian :
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
No Daftar Pertanyaa
1. Sejak Kapan Bapak/Ibu menerapkan Kurikulum 2013 ?
2. Aapakah Bapak/Ibu sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran terpadu ?
3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 ?
4. Terdapat 10 tipe pembelajaran terpadu, apakah Bapak/Ibu menguasi
10 tipe tersebut ?
5. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013?
6. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam merancang
pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 ?
7.
Salah satu tipe pembelajaran terpadu adalah Immersed yaitu
mengajarkan empat mata pelajaran yang dalam kegiatan
pembelajaran membenamkan atau mengkaitkan dengan minat
siswa. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran terpadu tipe Immersed ?
8. Kegiatan apa saja yang paling disukai atau diminati oleh siswa saat
proses pembelajaran ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Pedoman Angket
Pedoman angket ini adalah pertanyaan dan pernyataan yang akan dijawab
oleh respondens atau siswa. Siswa hanya memberikan jawaban ya/tidak
pada setiap soal atau pernyataan yang berikan oleh peneliti. Siswa
memberikan tanda (√) pada jawaban yang menurutnya menjadi pilihannya.
Tabel 3.2 Pedoman Angket
Angket 1
Angket 2
3. Lembar Validasi Produk
Lembar validasi produk ini memuat pernyataan yang akan digunakan
untuk validasi produk. Lembar produk ini terdiri dari dua jenis yaitu yang
pertama Lembar validasi untuk pakar pembelajaran terpadu dan yang
kedua lembar validasi implemetasi perangkat pembelajaran untuk guru
kelas IV. Skala yang digunakan dalam lembar validasi yaitu skala 1
No Pernyataan
1. Apkah kamu menyukai belajar yang berkaitan
dengan seni ? termasuk menggambar ?
2. Apakah kamu menyukai belajar yang berkaitan
dengan musik ?
3. Apakah kamu menyukai belajar lingkungan ?
No Pernyataan
1. Jika diminta untuk memilih kegiatan dalam pembelajaran apa yang
akan kamu pilih: kegiatan yang berhubungan dengan
seni/menggambar, kegiatan yang berhubungan dengan musik, atau
kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sampai 5, dimana semakin besar nilai yang diberikan maka semakin baik
atau valid pernyataan tersebut.
F. Teknik Analisi Data
Pada penelitian pengembangan ini, data yang telah diperoleh akan dianalisi
secara kualitatif dan kuantitatif, dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Data Kualitatif
Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara
yang telah dilakukan kepada guru kelas IV untuk menganalisis kebutuhan.
Selain itu data kualitatif juga diperoleh dari kritik dan saran yang diberikan
oleh validator ahli , dan guru kelas IV terhadap produk yang
dikembangkan dan berdasarkan masukan pada kuesioner yang diberikan
oleh pakar pembelajaran terpadu dan guru kelas IV. Masukan diberikan
terhadap kelayakan perangkat pembelajaran terpadu yang dikembagkan
oleh peneliti.
Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisi sebagai dasar
untuk memperbaiki produk perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed
yang selanjutnya direvisi sesuai dengan kritik dan saran yang telah
dikemukakan. Dengan dilakukannya revisi diharapkan dapat terciptanya
produk perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed yang layak untuk
diterapkan di kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini data kuantitatif berasal dari skor yang
diperoleh dari penilaian oleh dua validator pakar pembelajaran terpadu,
dan skor dari penilaian uji coba produk. Data yang diperoleh dari penilaian
kuesioner diubah menjadi data interval dengan skala penilaian terhadap
perangkat yang dikembangkan mulai dari kategori sangat baik (5), baik
(4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang
telah diperoleh dari validator, maka dianalisis rata-rata skor pada bagian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut ketentuan dalam
menghitung rata-rata skor :
Rata-rata (x) :
Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data
kualitatif skala lima dengan menggunakan menurut (Sukardjo, 2008:101)
sebagai acuan konverensi nilai skala lima digunakan untuk menilai
kualitas produk.
Tabel 3.3 Konverensi Skala Lima
Interval Kategori
X > +1,80 Sbi Sangat Baik
X i + 0,60 Sbi < X ≤ X i +1,80Sbi Baik
X i - 0,60 Sbi < X ≤ X i + 1,80Sbi Cukup Baik
X i,80 Sbi < X ≤ X i -0,60Sbi Kurang Baik
X< X i -1,80Sbi Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Keterangan :
Rerata ideal ( X i) :
(skor maksimal ideal + skor minimal
ideal )
Simpangan Baku ideal (Sbi) :
(skor maksimal ideal + skor minimal
ideal )
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi tersebut, maka perhitungan data-data
kuantitatif dilakukan dengan cara menerapkan rumus konversi tersebut.
Diketahui
Skor Maksimal ideal : 5
Skor minmal ideal : 1
Rerata ideal ( X i) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan : Interval skor katagori sangat baik, baik, cukup baik, dan
kurang baik
Kategori sangat baik = X > +1,80 Sbi
= X > 3 +(1,80. 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Katagori baik = X i + 0,60 Sbi < X ≤ X i +1,80Sbi
= 3 +(0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 +(1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Katagori cukup baik = X i - 0,60 Sbi < X ≤ X i + 1,80Sbi
= 3 – (0,60 .0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3- (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Katagori kurang baik = X i,80 Sbi < X ≤ X i -0,60Sbi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Katagori sangat kurang baik = X ≤ X i -1,80Sbi
= X ≤ 3-(1,80 . 0,67)
= X ≤ 3- (1,21)
= X ≤ 1,79
Sukardjo (2008: 101) menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan tersebut,
diperoleh konverensi data kuantitaif menjadi data kualitataif skala lima sebagai
berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5,00 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
1,80 – 2,60 Kurang Baik
0,00 – 1,79 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
G. Jadwal Penelitian
Berikut ini adalah tabel jadwal penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti :
Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Waktu ( Bulan ) A
pri
l 2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
2017
Agust
us
2017
Sep
tem
ber
2017
Okto
ber
2017
Novem
ber
2
2017
Des
ember
2017
Januar
i
2018
Feb
rruar
i
2018
1.
Wawancara
analisi
kebutuhan
√
2. Menyusun
Proposal
√ √
3.
Pengembangan
bentuk awal
produk
√ √
4. Validasi produk
√
5. Revisi produk √
6. Uji coba
produk
√
7. Revisi Produk √ √ √
8. Ujian Skripsi √
9. Revisi Akhir √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan
perangat pembelajran terpadu ini adalah melakukan analisis kebutuhan di
lapangan. Analisis kebutuhan yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai
dengan langkah-langkah prosedur pengembangan yang telah diuraikan pada
bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara
dengan guru kelas IV di SD Negeri Babarsari dan SD Negeri Tegalrejo 2.
Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 15 April 2017 di SD Negeri
Babarsari dan wawancara kedua dilakukan pada tanggal 20 April 2017 di SD
Negeri Tegalrejo 2.
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman guru
mengenai pembelajaran terpadu Kurikulum 2013 dan untuk mengetahui
permasalah yang dihadapi di lapangan. Permasalahan tersebut berkaitan
kebutuhan perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 di
sekolah dalam proses pembelajaran. Hasil wawancara yang telah diperoleh
akan dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran
terpadu yang mengacu pada Kurikulum 2013. Setelah mengetahui hasil
wawancara selanjutnya peneliti melakukan penyerbaran angket minat kepada
28 siswa di kelas IVA dan 28 siswa di kelas IVB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Penyebaran angket ini dilakukan pada tanggal 24 April 2017. Peyebaran
angket ini dilakukan guna untuk mengetahui kegiatan yang paling diminat dari
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Minat inilah yang dijadikan
peneliti sebagai tema dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang akan
dikembangkan.
1. Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan
Wawancara yang dilakukan berpedoman pada 8 butir pertanyaan
untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran terpadu
mengacu Kurikulum 2013. Berikut ini data hasil wawancara yang
dilakukan dengan guru kelas IV SD Negeri Babarsari dan guru kelas IV
SD Negeri Tegalrejo 2 yang dijelaskan pada setiap butir.
Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai sejak kapan sekolah
menerapkan Kurikulum 2013. Keduaguru dari SD Negeri Babarsari dan
SD Negeri Tegalrejo 2 memberikan jawaban bahwa telah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014.
Butir pertanyaan kedua yaitu pengetahuan guru mengenai
penerapan pembelajaran terpadu dalam pengimplementasian Kurikulum
2013. Guru memberikan jawaban bahwa beliau sudah mengetahui
bahwa pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran
terpadu, dimana pembelajaran dengan menggabungkan beberapa konsep
yang berkaitan dari beberapa mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Butir pertanyaan ketiga, yaitu mengenai keterlibatan dalam
pelatihan mengenai Kurikulum 2013. Dua guru yang berasal dari SD
Negeri Babarsari menjelaskan bahwa beliau pernah mengikuti pelatihan,
akan tetapi hanya sekali yaitu pada awal akan diterapkannya Kurikulum
2013 di sekolah. Sedangkan dua guru dari SD Negeri Tegalrejo 2 telah
mengikuti beberapa kali pelatihan mengenai Kurikulum 2013. Beliau
telah mengikuti pelatihan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP) sekitar 7 hari. Selama pelatihan beliau belajar mengenai
langkah-langkah dalam menyusun RPP yang mengacu pada Kurikulum
2013, membuat silabus, dan pemetaan materi.
Butir pertanyaan keempat yaitu, pengetahuan dan pemahaman
mengenai 10 tipe pembelajaran terpadu. Dua dari SD Negeri Tegalrejo 2
mengetahui bahwa pembelajara terpadu terdiri dari 10 tipe, akan tetapi
tidak memahami semua tipe pembelajaran terpadu. Sedangkan 2 guru
dari SD Negeri Babarsari tidak mengetahui sama sekali mengenai 10 tipe
pembelajaran terpadu, beliau hanya mengetahui bahwa pembelajaran
terpadu menggabungkan beberapa mata pelajaran saja.
Butir pertanyaan kelima, yaitu kendala atau kesulitan yang
dihadapi saat merancang pembelajaran terpadu. Keempat guru masih
mengalami kesulitan dalam merencanakan pemebelajara terpadu, karena
keterbatasan contoh perangkat pembelajaran terpadu yang dimilikinya.
Beliau hanya mempunyai satu contoh RPP yaitu berasal dari buku guru.
Dalam merencanakan pembelajaran terpadu guru hanya terpaku pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
langkah-langkah yang sudah tertera dalam buku guru dan tidak dapat
mengembangkannya menjadi lebih kreatif .
Butir pertanyaan keenam, yaitu kendala atau kesulitan yang
dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Keempat guru
tidak mengalami kesulitan saat melaksanakan pembelajaran terpadu akan
tetapi keempat guru mengalami kesulitan saat menilai hasil belajar
siswa. Guru merasa bingung karena selama proses pembelajaran semua
materi pembelajaran disampaikan secara terpadu atau tidak terpisah-
pisah antar mata pelajaran, akan tetapi saat penilaian guru diminta untuk
menilai pada setiap mata pelajaran. Hal itulah yang menjadi kendala bagi
guru saat melaksanakan pembelajaran terpadu
Butir pertanyaan ketujuh, yaitu mengenai kebutuhan guru pada
contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed untuk kelas IV
Sekolah Dasar yang mengacu pada Kurikulum 2013. Keempat guru
masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu yang lebih
kreatif, menyenangkan, dan pembelajaran yang disampaikan sesuai
dengan minat siswa.
Butir pertanyaan kedelapan, yaitu mengenai kegiatan yang paling
disukai atau diminati oleh siswa saat proses pembelajaran. Kedua guru
dari SD Negeri Babarsari mengatakan bahwa kegiatan yang paling
diminati oleh siswa menulis, menggambar, dan menari. Sedangkan
kedua guru dari SD negeri Tegalrejo 2 mengatakan bahwa kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
paling diminati oleh siswa yaitu menggambar, bermain musik,
eksperimen, dan pembelajaran lingkungan.
Penyebaran angket dilakukan dengan menggunakan 2 tabel
pertanyaan. Pada tabel pertama angket dilakukan dengan berpedoman
para 3 butir pertanyaan sedangkan pada tabel angket kedua dilakukan
dengan berpedoman pada 1 butir pertanyaan. Keempat butir pertayaan
tersebut digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan penentuan minat
siswa guna untuk menyusun tema dalam perangkat pembelajaran terpadu
tipe Immersed mengacu Kurikulum 2013. Berikut ini data hasil angket
yang dijelaskan pada setiap butir.
Pada butir pertama, pertanyaan yang ditulis pada angkat yaitu
“Apakah kamu menyukai belajar dengan seni/menggambar ?” dari hasil
perhitungan angket yang sudah disebarkan ke 56 siswa didapatkan hasil
bahwa semua siswa menyukai belajar dengan seni/menggambar hal ini
dapat dilihat dari hasil siswa yang mencentang “ya” sebanyak 56 siswa.
Pada butir kedua, pertanyaan yang ditulis pada angkat yaitu
“Apakah kamu menyukai belajar yang berkaitan dengan musik ?” dari
hasil perhitungan angket yang sudah disebarkan ke 56 siswa terdapat 40
siswa yang menyukai belajar yang berhubungan dengan musik hal ini
dapat terlihat dari hasil siswa yang mencentang “ya” pada soal kedua
dan 16 siswa tidak menyukai kegiatan yang berhubungan musik dengan
mencentang “tidak” pada soal kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pada butir ketiga, pertanyaan yang ditulis pada angkat yaitu
“Apakah kamu menyukai belajar lingkungan ??” dari hasil perhitungan
angket yang sudah disebarkan ke 56 siswa terdapat 30 siswa yang
menyukai kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan hal ini dapat
terlihat dari hasil siswa yang mencentang “ya” pada soal ketiga dan 26
siswa tidak menyukai kegiatan yang berhubungan lingkungan dengan
mencentang “tidak” pada soal ketiga.
Sedangkan pada butir pertama pada angket tabel kedua, pertanyaan
yang ditulis yaitu “Jika diminta untuk memilih kegiatan dalam
pembelajaran apa yang akan kamu pilih: kegiatan yang berhubungan
dengan seni/menggambar, kegiatan yang berhubungan dengan musik,
atau kegiatan yang berhubungan denga lingkungan ?” dari hasil
perhitungan angket yang sudah disebarkan ke 56 siswa terdapat 35 siswa
yang mencentang pada pilihan menggambar, 15 mencentang pada
pilahan musik dan 6 siswa mencentang pada pilihan lingkungan.
2. Pembahasan Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan tersebut, maka
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014. Guru sudah mengetahui
bahwa dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran terpadu, guru dapat menjelaskan bahwa pembelajaran
terpadu yaitu pembelajaran yang mengkaitan beberapa konsep yang
memiliki keterkaitan antar berbagai mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sebelum pengimplemetasian Kurikulum 2013 guru telah dibekali
dengan mengikuti pelantihan mengenai Kurikulum 2013. Di dalam
pelatihan guru mendapatkan pengetahuan mengenai cara membuat RPP
dan silabus yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Walaupun guru telah
mengikuti pelatihan tetapi guru tidak mengetahui mengenai 10 tipe
pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013. Guru hanya
mengetahui bahwa pembelajaran terpadu menggabungkan beberapa
pembelajaran saja.
Dalam merencanakan pembelajaran terpadu keempat guru masih
mengalami kesulitan, walaupun sudah dibekali dengan pelatihan yang
telah dilakukan tetapi guru masih mengalami kesulitan dalam
mengembangkan rancangan pembelajaran. Guru hanya mempunyai satu
contoh perangkat pembelajaran yaitu rencana kegiatan yang terdapat di
buku guru. Guru masih belum dapat mengembangkan langkah-langkah
pembelajaran yang terdapat pada buku guru. Seharusnya rancangan di
buku guru hanya menjadi acuan guru dalam merancang tetapi karena
keterbatasan pengetahuan dan contoh RPP guru hanya mengandalkan
dan melakukan kegiatan pembelajaran sesuai di buku guru tanpa
melakukan variasi lain. Selain mengalami kesulitan dalam merancang
guru juga mengalami kesulitan atau kendala dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu. Guru mengalami kesulitan dalam menilai siswa
karena saat pembelajaran semua mata pelajaran digabungkan dan hampir
tidak terlihat pemisahan-pemisahan antar mata pelajaran sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dalam proses penilaian guru di tuntut untuk menilai siswa pada setiap
mata pelajaran. Hal ini lah yang menjadi kendala guru saat
melaksanakan pembelajaran terpadu mengacu Kurikulum 2013.
Keterbatasan contoh RPP yang dimiliki guru membuat keeempat
guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu yang
mengacu pada Kurikulum 2013. Keempat guru masih membutuhan
contoh RPP yang lebih bervariasi dari contoh yang sudah beliau miliki di
buku guru. Guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang
dalam kegiatannya membuat siswa lebih aktif, menyenangkan dan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan minat siswa. Berdasarkan
jawaban dari guru, keempat guru masih membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran terpadu tipe Immersed mengacu Kurikulum 2013, karena
dalam tipe Immersed aktifitas yang dilakukan siswa menjadi lebih
menyenangkan dan membuat siswa menjadi aktif karena pada tipe ini
membenankan empat mata pelajaran yang sesuai dengan minat dari
siswa. Perangkat pembelajaran tipe Immersed sesuai dengan contoh
perangkat pembelajaran terpadu yang dibutuhkan oleh keempat guru
tersebut. Guru menjelaskan bahwa kegiatan yang paling diminati oleh
siswa yaitu menggambar, menulis, musik, budaya, dan lingkungan.
Peneliti memilih tiga minat yang akan digunakan dalam penyusunan
angket yaitu menggambar, musik, dan lingkungan. Dari ketiga minat ini
lah nanti diharapkan siswa akan memilih salah satu kegiatan yang paling
diminati dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan hasil perhitungan angket yang telah dijabarkan, maka
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa minat siswa berbeda-beda. Hal
ini dapat dilihat dari hasil penyebaran angket bahwa terdapat siswa
memilih menggambar, terdapat siswa yang memilih musik, terdapat
siswa yang memilih lingkungan, akan tetapi berdasarkan hasil
perhitungan angket yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa mempunyai minat seni/menggambar dalam proses
pembelajaran. Hal ini dilihat dari hasil analisis bahwa dari 56 siswa kelas
IV terdapat 35 siswa yang menginginkan kegiatan pembelajaran yang
berhubungan dengan seni/menggambar, 15 siswa menginginkan kegiatan
pembelajaran yang berkaitan dengan musik sedangkan 6 siswa
menginginkan kegiatan pembelajaran berhubungan dengan lingkungan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan kegiatan yang paling diminati oleh
siswa yaitu belajar yang berhubungan dengan seni/menggambar. Dari
hasil analisi kebutuhan minat yang telah dilakukan maka peneliti
menggunakan seni sebagai minat peserta didik yang akan dijadikan
sebagai tema dari RPP yang akan dikembangakan oleh peneliti.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberpa langkah dalam penelitian dan pengembangan
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed ini. Langkah awal yang
dilakukan yaitu penyebaran angket minat merupakan bagian awal dan
terpenting dalam penyusunan produk yang berupa perangkat pembelajaran
terpadu tipe Immersed. Penyebaran angket ini dilakukan pada tanggal 24 April
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2017. Peyebaran angket ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang paling
diminat siswa selama proses pembelajaran. Angket minat ini mempermudah
dalam pemuatan peta konsep tipe Immersed yaitu menentukan tema dari
pelaksanaan pemelajaran terpadu sesuai dengan minat siswa. Angket ini
tersusun atas beberapa pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh peneliti terkait
dalam penentuan minat siswa dalam proses pembeajaran. Akan tetapi peneliti
telah menentukan pemilihan minat, hal ini dilakukan karena keterbatasan
waktu dalam menganalisis hasil penelitian dari angket tersebut. Peneliti
memberikan tiga pilihan minat yang terdapat pada angket yaitu : (1) seni, (2)
musik, (3) lingkungan.
Langkah selanjutnya setelah menganalisis buku guru kelas IV pada satu
semester yaitu semester gasal. Setelah melakukan analisis peneliti membuat
pemetaan kompetensi dasar (KD), indikator pembelajaran, dan tujuan
pembelajaran yang terdapat di semua tema pada semester gasal kelas IV pada
buku guru revisi 2017 yang dilakukan secara berkelompok.
Berdasarkan hasil analisi angket, peneliti mendapatkan satu minat yang
paling banyak dipilih oleh siswa. Minat ini lah yang dijadikan sebagai tema
dalam kegiatan pembelajaran yang akan dirancang oleh peneliti. Setelah
menentukan minat siswa sebagai tema pembelajaran kemudian peneliti
menentukan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang sekiranya
berhubungan dan dapat terbenam kedalam minat siswa. Peneliti menentukan 4
komptensi dasar dari 4 mata pelajaran yang berbeda-beda. Setelah itu peneliti
menentukan indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dengan kompetensi dasar yang telah dicantumkan dan juga sesuai dengan
minat siswa. Dalam menentukan indikator pembelajaran peneliti
mengusahakan dalam satu kompetensi dasar lebih dari satu indikator.
Penyusunan indikator memperhatikan penggunaan kata kerja operasional dan
juga pemikiran tingkat tinggi.
Langkah selanjutnya peneliti membuat peta konsep jaringan kompetensi
dasar, jaringan indikator pembelajaran dan jaringan tujuan pembelajaran
sesuai dengan perangkat pemeblajaran terpadu tipe Immersed. Peta konsep
tersebut dibuat sesuai dengan bentuk dari tipe Immersed. Langkah selanjutnya
yaitu merancang RPP terpadu tipe Immersed berdasarkan indikator dan tujuan
pembelajaran serta penilaian pada setiap muatan pelajaran berupa penilaian
otentik. Kemudian langkah terakhir yaitu peneliti membuat LKS yang memuat
4 muatan pelajaran.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Tipe Immersed
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
pembelajaran yang disusun oleh guru sebelum melakukan proses
pembelajaran, yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran. RPP terpadu tipe Immersed disusun secara sistematis
dengan menggunakan tipe pembelajaran terpadu yaitu Immersed dan
menggunakan pendekatan saintifik. Dalam penyusunan RPP terpadu tipe
Immersed terdiri dari beberapa komponen, yaitu : (1) identitas RPP yang
mencakup satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sub tema, muata
pembelajaran terkait, pembelajaran ke, dan alokasi waktu, (2) kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
inti, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6)
materi ajar, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan
sumber belajar, (9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian
setiap muatan pelajaran dan (11) lampiran-lampiran. Lampiran tersebut
terdiri dari materi pelajaran, lembar kerja siswa, refleksi, tindak lanjut,
media pembelajaran, instrumen penilaian dan rubrik penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe Immersed
disusun untuk 6 jam pelajaran (6 x 35 mnenit) atau sekitar 210 menit. RPP
terpadu tipe Immersed ini dirancang dengan 2 kali penggalan yaitu 3 jam
pelajaran di penggalan awal dan 3 jam pelajaran pada penggalan kedua.
Pelajaran yang terkait pada penggalan pertama yaitu pelajaran IPA dan
PPKn sedangkan pada penggalan kedua pembelajaran yang terkait yaitu
Bahasa Indonesia dan SBdP. RPP terpadu tipe Immersed ini disusun
secara terperinci pada setiap bagiannya, namun sederhana sehingga mudah
dipahami dan digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahasa yang
digunakan sederhana sehingga mudah dipahami oleh guru. Setiap kegiatan
dirancang sesuai dengan minat siswa yaitu seni sehingga memungkinkan
terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Selain itu
dengan terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, siswa
akan menjadi aktif selama proses pembelajaran sehingga tugas guru hanya
sebagai fasilitator atau penunjang tercapainya proses pembelajaran.
Materi ajar berisikan tentang ringkasan materi yang akan diajarkan
selama proses pembelajaran. Materi dijelaskan secara singkat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mencakup semua materi yang akan disampaikan selama kegiatan
pembelajaran. Media yang digunakan seperti gambar, lirik lagu, dan video
disertakan dalam lampiran RPP terpadu tipe Immersed sebagai penunjang
proses pembelajaran dan pemberian motivasi bagi siswa. Selain itu daftar
pustaka dan sumber belajar juga disertakan dalam komponen RPP terpadu
tipe Immersed yang dikembangkan.
Lembar Keja siswa adalah salah satu lampiran dari RPP terpadu tipe
Immersed yang di kembangkan oleh peneliti. Lembar kerja siswa yang
dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk kelas
IV SD yang mengacu pada pembelajaran terpadu tipe Immersed. Lembar
kerja siswa berisi mengenai materi pokok yang dapat dipahami dengan
baik serta sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan yang telah
ditentukan. Desain lembar kerja siswa dirancang semenarik mungkin
sehingga dapat membuat siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran.
Pada lembar kerja siswa juga menerapkan pendidikan karakter pada setiap
kegiatan pembelajaran seperti percaya diri, disiplin, kerjasama,
menghargai pendapat orang lain, menghargai perbedaan serta sikap
spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
Lembar kerja siswa disusun dengan memperhatikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam RPP terpadu tipe Immersed.
Komponen-komponen yang terdapat dalam LKS yaitu : (1) identitas siswa,
yang meliputi nama siswa, nomer absen siswa dan kelas (2) tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pembelajaran (3) petunjuk pengerjaan LKS, (4) kegiatan belajar, dan (5)
refleksi. Pada pembelajaran terakhir terdapat evaluasi formatif untuk
mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang
telah diberikan dalam satu sub tema. Berdasarkan hasil evaluasi formatif,
guru dapat mengetahui tingkat kesulitan siswa dan pemahaman siswa
sehingga guru dapat mengambil tindak lanjut yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, apakah siswa diberi remedial/perbaikan ataukah
pengayaan.
Instrumen penilaian memuat panduan penilaian pada setiap muatan
pelajaran dengan menggunkan penilaian otentik. Penilaian untuk aspek
pengetahuan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, dan penugasan.
Tes tertulis dilakukan menggunakan soal (pilihan ganda, isian, dan uraian)
dan kunci jawaban. Penugasan dilakukan dengan pemberian tugas rumah
atau proyek. Penilaian untuk aspek keterampilan dilakukan secara proyek
dan praktik. Penilaian terhadap proyek dan praktikum menggunakan
lembar penilaian berskala yang dilengkapi dengan kiteria-kriteria yang
digunakan guru untuk menilai siswa. Penilaian untuk aspek sosial berisi
penialain pengamatan guru terkait sikap siswa selama proses pembelajaran
berlangsung sesuai dengan indikator yang dicapai dan dilengkapi dengan
kiteria-kriteria yang digunakan guru untuk menilai siswa. Penilaian untuk
aspek sikap spiritual dilakukan oleh guru secara melalui pengamatan dan
dengan panduan instrumen lembar observasi berskala yang berisis kiteria-
kriteria yang digunakan guru untuk menilai siswa. Penilaian sikap spiritual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dilakuakan oleh guru untuk mengukur sejauh mana kepercayaan dan rasa
syukur siswa terhadap pencipta melalui kegiata pembelajaran.
C. Validasi Ahli dan Validasi Produk
1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti berupa RPP terpadu tipe
Immersed yang dilengkapi dengan lampiran materi ajar, instrumen
penilaian dan LKS. RPP terpadu tipe immersed tersebut kemudian
diberikan kepada dua pakar pembelajaran terpadu. Validasi ini bertujuan
untuk mengetahui kelebihan, kekurangan atau kelemahan dan kualitas dari
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed yang telah dibuat oleh
peneliti. Peneliti diberikan kritik, saran dan masukan untuk memperbaiki
perangkat pembelajaran terapdu tipe Immersed sehingga layak untuk di uji
cobakan. Validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen validasi.
Pakar pembelajaran terpadu yang menjadi validator adalah dua orang
dosen PGSD yaitu Bapak H dan Ibu M. Validasi dilakukan oleh peneliti
dibulan September 2017. Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap
komponen RPP terpadu tipe Immersed dalam instrumen validasi yang
digunakan peneliti sebagai berikut : (1) identitas RPP, (2) perumusan
indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar,
(5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8)
skenario pembelajaran, (9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe
Immersed, (10) penilaian, (11) lembar kerja siswa (LKS) , (12) bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar
pembelajaran terpadu dengan Bapak H, validator memberikan rerata skor
4,59 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan
layak digunakan/diuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validator
pakar pembelajaran terpadu, Bapak H memberikan komentar untuk
beberapa komponen yaitu : (1) identitas RPP, (2) perumusan tujuan
pembelajaran, (3) pemilihan materi ajar, (4) sumber belajar, (5) skenario
pembelajaran, (6) lembar kerja siswa (LKS) , (8) bahasa.
Komentar yang diberikan pada beberapa komponen tersebut yaitu : (1)
Kejelasan dalam penulisan pembelajaran yaitu ke 2 atau 3, (2) terdapat 1
tujuan pembelajaran yang kurang sesuai dengan indikator dan kompetensi
dasar, (3) ketidaksesuaian materi ajar dengan alokasi waktu. Terlalu
banyak waktu di kegiatan akhir, (4) kurangnya komponen waktu dan
tanggal pada penulisan sumber belajar yang diambil dari internet, (5)
kesalahan penulisan tujuan pembelajaran yang masih menggunakan kata
“dapat”, (6) alokasi waktu di kegiatan akhir terlalu lama (7) Pertanyaan
yang dicantukan dalam refleksi masih kurang, lebih baik ditambahi dengan
pertanyaan “mengapa” alasan dan makna dalam hidup!, (8) masih terdapat
banyak kata-kata yang salah ketik, konsisten dalam penggunaan kata siswa
atau anak, dan perbaiki penggunaan Bahasa Indonesia.
Bapak H memberikan komentar umum dan saran perbaikan secara
umum sebagai berikut : (1) perlu melakukan revisi pada rumusan indikator
dan tujuan pembelajaran, (2) perbaikan penggunaan Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang baku, (3) perbaiki pertanyaan refelktif di perdalam dengan
menggunakan alasan dan makna dalam kehidupan
Berdasarkan hasil validasi oleh pakar pembelajaran terpadu, yaitu Ibu
M, memperoleh rerata skor 3,66 dengan katagori “baik”. Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba lapangan
dengan revisi seusai saran. Ibu M selaku validator pakar pembelajaran
terpadu memberikan komentar pada beberapa komponen yaitu : (1)
metode pembelajaran, (2) skneario pembelajaran, (3) karakeristik
pembelajaran terpadu tipe Immersed, (4) lembar kerja siswa (LKS).
Komentar komponen yang diberikan validator sebagai berikut : (1)
kegiatan 5M dilakukan untuk siswa bukan untuk guru, (2) terdapat
beberapa kesalahan pada kegiatan menanya dan mengkomunikasikan yang
dilakukan oleh guru, (3) telalu banyak aktifitas yang difokuskan untuk
guru, (4) kurang tindak lanjut dalam proses pembelajaran, (5) skenario
pembelajaran kurang mengakomodasi pada minat siswa, (6) secara umum
kegiatan pembelajaran masih seperti tipe Webbed.
Ibu M memberikan komentar umum dan saran perbaikan secara
umum sebagai berikut : (1) skenario pembelajaran perlu di desain untuk
mengakomodasi minat masing-masing siswa, (2) kegiatan 5M perlu
difokuskan untuk aktifitas siswa bukan guru, (3) instrumen penilaian perlu
diperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed yang telah divalidasi
oleh kedua validator tersebut direvisi sesuai saran yang diberikan.
Komentar dan revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Saran Perbaikan Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi
No Aspek yang dinilai Komentar Revisi
A. Identitas RPP
1. Kelengkapan usnusr
identitas RPP (satuan
pendidikan, kelas,
sesmter, pembelajaran
terpadu tipe tertentu,
alokasi waktu)
Kejelasan dalam penulisan
pembelajaran yaitu ke 2
atau 3.
Merevisi penulisan
pembelajaran ke 2 yang
masih salah dan
mengganti dengan
tulisan pembelajaran ke
3
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kesesuaian tujuan
pembelajaran dengan
kompetensi dasar dan
indikator
Terdapat 1 tujuan
pembelajaran yang kurang
sesuai dengan indikator
dan kompetensi dasar
Merevisi tujuan
pembelajaran agar
sesuai dengan indikator
dan kompetensi dasar
yang telah dicantumkan.
D. Pemilihan Materi Ajar
3. Kesesuaian materi ajar
dengan alokasi waktu
Ketidaksesuaian materi
ajar dengan alokasi waktu.
Terlalu terlalu banyak
waktu di kegiatan akhir
Mengubah alokasi
waktu untuk
penyampaian materi
yautu dengan
menambah alokasi
waktu pada kegiatan inti
dan emngurangi
walokasi waktu pada
kegiata akhir
E. Sumber Belajar
3. Sumber belajar yang
dikutip ditulis dengan
tata tulis baku
Kurang komponen waktu
dan tanggal pada penulisan
sumber belajar yang
diambil dari internet
Merevisi dan
menambahkan tanggal
berapa dan jam berapa
pada sumber belajar
yang diambil dari
internet
G. Metode Pembelajaran
2. Kesesuaian metode
pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
Kegiatan 5M dilakukan
untuk siswa bukan untuk
guru
Melengkapi dan
memperbaiki kegiatan
5M yang harus
dilakukan oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
H. Skenario Pembelajaran
1. Menampilkan kegiatan
awal dengan jelas
(apersepsi, motivasi,
orientasi)
Kesalahan penulisan tujuan
pembelajaran yang masih
menngunakan kata “dapat”
Merevisi tujuan
pembelajaran yang
menggunakan kata dapat
diperbaiki menjadi
menggunakan kata
mampu
2. Menampilkan
kegiatan inti sesuai
dengan pendekatan
scientific (mengamati,
menalar,
mencoba/mempraktek
kan, dan
mengkomunikasikan)
Terdapat beberapa kesalahan
pada kegiatan menanya dan
mengkomunikasikan yang
dilakukan oleh guru
Memperbaiki kegiatan
pembelajaran pada
kegiatan menanya dan
mengkomunikasikan
yang dilakukan oleh
siswa serta
menghilangkan
keterangan
mengkomunikasikan
pada saat guru sedang
menerangkan
7. Rumusan scenario
pembelajaran
berpotensi untuk
memberdayakan siswa
Telalu banyak aktifitas yang
difokuskan untuk guru
Memeperbaiki skenario
pembelajaran agar
berfokus pada siswa,
dan mengurangi aktifitas
yang berfokus pada guru
9. Pengaturan skenario
pembelajaran dengan
alokasi waktu
proposioanal
Alokasi waktu di kegiatan
akhir terlalu lama
Mengurangi alokasi
waktu di kegiatan akhir
dan menambah alokasi
waktu di kegiatan inti
I. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
2. Potensi menciptakan
pembelajaran yang
berfokus pada minat
siswa
Kurang tindak lanjut dalam
proses pembelajaran
Menambahi kegiatan
tindak lanjut saat siswa
melakukan aktifitas
selama proses
pembelajaran
3. Potensi menciptakan
terbenamnya semua
materi pembelajaran
dari setiap mata
pelajaran yang akan
dipelajari kedalam
minat siswa
Skenario pembelajaran
kurang mengakomodasi pada
minat siswa
Merevisi skenario
pembelajaran agar
semua materi
pembelajaran dari setiap
mata pelajaran dapat
terbenam dalam minat
siswa.
K. Lembar Kerja Siswa (LKS)
6. Kegiatan
pembelajaran dalam
LKS menunjukkan
karakteritik
pembelajaran terpadu
Secara umum kegiatan
pembelajaran masih seperti
tipe Webbed
Melakukan revisi pada
kegiatan siswa dalam
LKS yang lebih
menonjolkan kegiatan
yang berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
tipe Immersed dengan minat siswa.
9. Tersedianya beberapa
pertanyaan untuk
refleksi
Pertanyaan yang dicantukan
dalam refleksi masih kurang,
lebih baik ditambahi dengan
pertanyaan “mengapa” alasan
dan makna dalam hidup!
Menambahi pertanyaan
refleksi dengan
pertanyaan pada
pertanyaan refleksi apa
yang kamu rasakan
setelah belajar hari ini ?
Mengapa dan berikan
alasannya!
L. Bahasa
1. RPP menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
(sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia
(EIB))
Masih terdapat banyak kata-
kata yang salah ketik,
konsisten dalam penggunaan
kata siswa atau siswa, dan
perbaiki penggunaan Bahasa
Indonesia
Melakukan revisi
terhadap kata-kata yang
masih salah ketik
Menggunakan kata
siswa
Memperbaiki bahsa
yang masih salah dan
kurang tepat
2. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh
validator pada komponen RPP terpadu tipe Immersed dan saran yang
diberikan pada kolom komentar dan perbaikan secara umum.
Pertama, validator memberikan beberapa saran pada komponen :
(1) identitas RPP yaitu mengenai kejelasan dalam penulisan pembelajaran
ke 2 atau 3. Peneliti mengubah penulisan yang masih salah yaitu
mengganti tulisan pembelajaran ke 2 menjadi pembelajara ke 3, (2)
rumusan tujuan pembelajaran yaitu mengenai perumusan tujuan
pembelajaran yang masih kurang sesuai dengan indikator dan kompetensi
dasar. Peneliti merevisi tujuan pembelajaran yang masih kurang sesuai dan
mengganti dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
kompetensi dasar, (3) pemilihan materi ajar, yaitu mengenai
ketidaksesuaian materi ajar dengan alokasi waktu, terlalu banyak waktu
yang digunakan dalam kegiatan akhir. Peneliti mengubah alokasi waktu
untuk penyampaian materi yaitu dengan menambah alokasi waktu pada
kegiatan inti yang awalnya pada kegiatan inti hanya 75 menit ditambah
menjadi 85 menit dan kegiatan akhir yang awalnya 20 menit dikurangi
menjadi 10 menit, (4) sumber belajar yaitu mengenai kurangnya
komponen waktu dan tanggal pada penulisan sumber belajar yang diambil
dari internet. Peneliti menambahkan tanggal dan waktu pada penulisan
sumber belajar yang diambil dari internet, (5) metode pembelajaran, yaitu
mengenai kesalahan pada beberapa kegiatan 5M yang masih dilakukan
guru bukan siswa. Peneliti melengkapi dan memperbaiki beberapa
kegiatan 5M yang awalnya dilakukan guru menjadi dilakukan oleh siswa,
(6) skenario pembelajaran, pada komponen ini terdapat empat komentar
yaitu pertama mengenai kesalahan penulisan tujuan pembelajaran yang
menggunakan kata “dapat”. Peneliti memperbaiki tujuan pembelajaran
menggunakan kata “mampu”. Komentar yang kedua mengenai kesalahan
pada penulisan kegiatan menanya dan mengkomunikasikan dilakukan oleh
guru. Peneliti menghilangkan keterangan mengkomunikasikan pada
kegiatan saat guru sedang menerangkan dan memperbaiki kegiatan
pembelajaran menanya dan mengkomunikasikan yang dilakukan oleh
siswa. Komentar yang ketiga yaitu mengenai skenario pembelajaran terlalu
banyak aktifitas yang difokuskan untuk guru. Peneliti memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
skenario pembelajaran agar berfokus pada siswa dan mengurangi aktifitas
yang berfokus pada guru. Komentar keempat yaitu mengenai alokasi
waktu yang diberikan pada kegiatan akhir terlalu banyak. Peneliti
melakukan revisi pada bagian alokasi waktu dengan mengurangi waktu
yang terdapat di kegiatan akhir yang awalnya 20 menit menjadi 10 menit
dan menambah alokasi waktu di kegiatan awal yang awalnya 75 menit
diubah menjadi 85 menit, (7) karakteristik pembelajaran terpadu tipe
Immersed. Pada komponen ini terdapat dua komentar yang diberikan oleh
pakar. Komentar pertama yaitu mengenai kurangnya tindak lanjut dalam
proses pembelajara. Peneliti menambahkan kegiatan tindak lanjut saat
siswa melakukan aktifitas selama proses pembelajaran. Komentar kedua
yaitu mengenai skenario pembelajaran kurang mengakomodasi pada minat
siswa. Peneliti melakukan revisi pada skenario pembelajaran agar semua
materi pembelajaran dari setiap mata pelajaran dapat terbenamkan
kedalam minat siswa, (8) lembar kerja siswa (LKS). Pada komponen ini
terdapat dua komentar yang diberikan oleh pakar pembelajaran terpadu.
Komentar pertama yaitu mengenai secara umum kegiatan pembelajaran
masih seperti tipe webbed. Peneliti melakukan revisi pada kegiatan siswa
dalam LKS yang lebih menonjolkan kegiatan yang berhubungan dengan
minat siswa. Komentar kedua yaitu mengenai pertanyaan yang dicantukan
dalam refleksi masih kurang, lebih baik ditambahi dengan pertanyaan
“mengapa” alasan dan makna dalam hidup!. Peneliti menambahi
pertanyaan refleksi dengan pertanyaan pada pertanyaan refleksi apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kamu rasakan setelah belajar hari ini ? Mengapa dan berikan alasannya!,
(8) bahasa, yaitu mengenai masih terdapat banyak kata-kata yang salah
ketik, kekonsisten dalam penggunaan kata siswa atau peserta didik, dan
perbaiki penggunaan Bahasa Indonesia. Peneliti melakukan revisi terhadap
kata-kata yang masih salah ketik, peneliti konsisten dalam penulisan
menggunkan kata siswa, dan peneliti memperbaiki bahasa yang masih
salah dan kurang tepat.
Kedua, validator memberikan beberapa saran yang terdapat di
kolom komentar dan perbaikan secara umum yaitu (1) Perbaikan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baku. Peneliti melakukan revisi pada
beberapa kalimat yang masih menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak
baku mengganti menjadi kalimat yang menggunakan Bahasa Indonesia
yang baku, (2) skenario pembelajaran perlu didesain untuk
mengakomodasi minat masing-masing siswa. Peneliti melakukan
perbaikan pada skenario pemeblajaran agar pembelajaran yang dilakukan
dapat mengakomodasi masing-masing siswa, (3) Instumen penilaian perlu
diperbaiki.
Peneliti melakukan perbaikan pada instrumen penilaian yang masih
menggunakan kalimat yang operasional dan jelas sehingga dapat
mempermudah guru saat melakukan penilaian. Contohnya menambahkan
kriteri-kriteri yang mudah diamati oleh guru saat melakukan penilaian
dengan pada skala 1-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
D. Uji Coba Terbatas
1. Data Hasil Uji Coba Terbatas
Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran
terpadu tipe Immersed dalam penelitian ini kepada dua guru SD kelas IV
sebagai pelaksana Kurikulum 2013. Kedua guru tersebut adalah Bapak Y
sebagai guru pengampu di kelas IVA dan Ibu N sebagai guru pengampu
kelas IVB di SD Negeri Tegalrejo 2. Validasi produk dilakukan pada
tanggal 17 Oktober 2017 dikelas IVB dan 18 Oktober 2017 di kelas IVA.
Terdapat 12 (duabelas) aspek penilaian dan disediakan kolom untuk
menuliskan komentar umum dan saran perbaikan terhadap komponen
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed. Duabelas aspek penilaian
dalam instrumen validasi yang digunakan peneliti sebagai berikut : (1)
identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan
pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media
pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)
implementasi pembelajaran terpadu tipe Immersed, (10) penilaian, (11)
lembar kerja siswa (LKS), (12) bahasa.
Berdasarkan hasil validasi dari Ibu N, perangkat pembelajaran terpadu
tipe Immersed yang dibuat oleh peneliti mendapatkan rerata skor 4,67
dengan katagori”sangat baik”. Perangkat pembelajaran terpadu tipe
Immersed dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan dengan revisi
sesuai saran. Ibu N memberikan komentar pada beberapa komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed yaitu : (1) skenario
pembelajaran, dan (2) bahasa.
Komentar yang diberikan oleh Ibu N yaitu : (1) materi pembelajaran
terlalu banyak dan kurang sistematis, dan (2) masih terdapat banyak kata-
kata yang salah ketik. Komentar umum dan saran perbaikan umum yang
diberikan Ibu N selaku validator yaitu : Secara kesluruhan RPP sudah
sangat baik, hanya terdapat beberapa kata yang masih salah ketik.
Berdasarkan hasil validasi dari Bapak Y sebagai guru pengampu kelas
IVA SD Negeri Tegalrejo 2, perangkat pembelajaran terpadu tipe
Immersed yang telah dibuat mendapatkan rerata skor 4,52 dengan katagori
“sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan uji
coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Bapak Y memberikan komentar
pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu : (1) perumusan
tujuan pembelajaran, dan (2) lembar kerja siswa (LKS).
Komentar yang diberikan oleh Bapak Y yaitu : (1) terdapat satu tujuan
pembelajaran yang kurang lengkap komponen dalam perumusan tujuan
pembelajaran, dan (2) bahasa yang digunakan lebih baik di sederhanakan
lagi. Perangkat pembelajaran yang telah direvisi oleh kedua guru SD kelas
IV direvisi sesuai dengan masukan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Masukan dari validator dapat dijabarkan sebagi berikut :
Tabel 4.2 Saran Perbaikan Guru SD kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013
dan Revisi
No Aspek yang dinilai Komentar Revisi
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
2. Kelengkapan komponen
ABCD (Audience,
Behavior, Condition,
Degree) dalam rumusan
tujuan pembelajaran
Terdapat satu tujuan
pembelajaran yang kurang
lengkap komponen dalam
perumusan tujuan
pembelajaran
Menambahi komponen
Degree pada tujuan
pembelajaran
H. Skenario Pembelajaran
4. Materi pembelajaran
disajikan dengan skenario
yang sistematis.
Materi pembelajaran terlalu
banyak dan kurang
sistematis
Memperbaiki materi
pembelajaran sehingga
tersajikan secara
sistematis dan mudah
dipahami
K. Lembar Kerja Siswa
8. Bahasa yang digunakan
pada LKS sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa
Bahasa yang digunakan
lebih baik di sederhanakan
lagi
Mervisi bahasa yang
digunakan pada LKS
agar lebih sederhana
dan mudah dipahami
siswa
L. Bahasa
1. RPP menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar (sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EIB))
Masih terdapat banyak
kata-kata yang salah ketik
Melakukan revisi
terhadap kata-kata yang
masih salah ketik
2. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh
dua guru kelas IV pada komponen RPP terpadu tipe Immersed dan saran
yang diberikan pada kolom komentar dan perbaikan secara umum.
Pertama, Validator memberikan beberapa saran pada komponen
yaitu : (1) masih terdapat satu tujuan pembelajaran yang kurang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
komponen dalam perumusan tujuan pembelajaran. Peneliti melakukan
penambahan komponen degree pada tujuan pembelajaran, (2) materi
pembelajaran terlalu banyak dan kurang sistematis. Peneliti memperbaiki
materi pembelajaran sehingga tersajikan secara sistematis dan mudah
dipahami, (3) Penggunaan bahasa lebih disederhanakan. Peneliti mervisi
bahasa yang digunakan pada LKS agar lebih sederhana dan mudah
dipahami siswa, (4) masih terdapat banyak kata-kata yang salah ketik.
Peneliti melakukan revisi terhadap kata-kata yang masih salah ketik.
Kedua, validator memberikan beberapa saran yang terdapat di
kolom komentar dan perbaikan secara umum yaitu (1) terdapat beberapa
kalimat yang salah ketik. Peneliti melakukan perbaikan pada kalimat yang
masih salah ketik , (2) menyederhanakan kalimat yang terdapat pada
lembar kerja siswa (LKS). Peneliti melakukan perbaikan pada kalimat
yang terdapat pada materi pembelajaran sehingga mudah dipahami oleh
siswa.
E. Kajian Produk Akhir Dan Pembahasan.
Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua
validator Pakar pembelajaran terpadu dan kedua guru kelas IV SD pelaksana
Kurikulum 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan.
Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para
validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebaik baik
dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed beserta penilaian dan
lembar kerja siswa untuk kelas IV SD.
1. Kajian Produk AKhir
Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan
Pembalajaran Terpadu Tipe Immersed yang telah direvisi sesuai dengan
saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan
memperbaiki RPP beserta penilaian dan LKS sesuai saran yang diberikan.
Komponen yang terdapat pada RPP yaitu (1) identitas RPP, (2)
kompetensi inti, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan
pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7) pendekatan, model/tipe dan
metode pembelajaran, (8) media, alat, dan sumber pembelajaran, (9)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian, (11) lampiran-
lampiran.
Pertama, identitas RPP berisikan nama satuan instansi,
kelas/semester, tema/sub tema, mata pelajaran terkait, pembelajaran ke-,
dan alokasi waktu.
Kedua, yaitu Kompetensi Inti, Kompetensi inti adalah gambaran
mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek spiritual, sosial,
penegtahuan, dan keterampilan.
Ketiga, yaitu Kompetensi Dasar. Kompetensi dasar adalah
kemampuan khusus yang mencakup sikap spiritual, sosial, pengetahuan
dan keterampilan. Pada mata pelajaran kompetensi dasar spiritual tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dicantumkan. Kompetensi dasar disusun dengan urutan komptensi yang
mencakup spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Keempat, yaitu Indikator. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakter siswa dan menggunakan pemikiran tingkat tinggi. Indikator di
gunakan untuk menilai ketercapain siswa pada tujuan pembelajaran.
Indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan,sikap sosial, dan sikap spiritual. disusun menggunakan kata
kerja operasional sehingga dapat diukur dan diamati.
Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan komptensi dasar
dan indikator hasil belajar siswa. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran
harus menyertakan unsur ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan
Degree.
Keenam, yaitu materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok
yang akan diajarkan saja. Keseluruhan materi dapat di tuliska pada
lampiran. Ketujuh, yaitu pendekatan, model/tipe, dan metode. Pendekatan
yang digunakan yaitu pendekatan tematik integratif dan saintifik. Tipe
yang digunakan yaitu pembelajaran terpadu tipe Immersed. Metode
dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu pengamatan, diskusi,
bernyanyi, tanya jawab, pemberian tugas.
Kedelapan, yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan
sebagai pendukung dan penunjang proses pembelajaran. Media, alat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Kesembilan yaitu langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan
skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajaran
dituliskan secara terperinci pada setiap kegaitan yang akan dilakukan.
Kesepuluh yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/teknik penilaian,
bentuk instrumen, dan pedoman penskoran yang akan digunakan saat
menilai siswa selama proses pembelajaran.
Kesebelas yaitu lampiran-lampiran yang memuat penilaian setiap
muatan pelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat semenarik
mungkin baik dalam kegiatan maupun tampilannya. Pada lembar kerja
siswa terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan yang
diberikan kepada siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk
menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada
pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerja siswa juga terdapat
evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran, yang bertujuan
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah
diberikan selama pembelajaran yang telah berlangsung. Pada setiap akhir
pembelajaran terdapat kerjasama yang dilakukan dengan orangtua yang
berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua.
Lampiran terkahir yaitu daftar referensi yang berisi mengenai buku-buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dan referensi lain yang digunakan dalam pencarian materi pembelajaran
dan pembuatan lembar kerja siswa mengacu Kurikulum 2013.
2. Pembahasan
Produk yang dikembangkan berdasarkan spesifikasi produk yang telah
dicantumkan pada Bab I, Pertama, buku rencana pelaksanaan
pembelajaran terpadu tipe immersed ditujukan untuk sekolah dasar kelas
IV. Sampul depan buku berwarna jingga dan dicetak menggunakan kertas
ivory 230. Sampul buku berisi judul, gambar bagan pembelajaran terpadu
tipe immersed, logo Universitas Sanata Dharma yang dilengkapi dengan
keterangan yang berisi program studi, jurusan, fakultas, dan universitas.
dan namm penulis buku.
Gambar 4.1 Sampul Depan Buku
Kedua, Judul dari buku adalah “ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Terpadu Tipe Immersed”. Terdapat gambar bagan dari
pembelajaran terpadu tipe immersed pada sampul buku, hal ini bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
untuk memberikan cerminan kepada pembaca mengenai pembelajaran
terpadu tipe immersed. Dengan melihat judul dan gambar sampul maka
sudah dapat mengetahui isi dari buku.
ketiga, Jenis huruf yang dipilih adalah Times New Roman, Arial
Black, dan Comic Sans MS. Jenis huruf yang dipilih adalah jenis huruf
yang jelas dan menggunakan lebih dari satu jenis huruf, hal ini dilakukan
agar buku terlihat lebih menarik.
Keempat, Isi buku dicetak menggunakan kertas A4 80g/m2. Kertas
A4 80g/m2 dipilih untuk mencetak isi buku karena tebal sehingga tidak
mudah sobek. Kelima, buku perangkat pembelajaran terpadu tipe
immersed terdiri dari 84 halaman yang berisis :
a. Kata pengantar
Kata Pengantar berisi ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar perangkat
pembelajaran terpadu tipe Immersed, ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan produk dan
kesediaan peneliti menerima kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan produk.
b. Daftar isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku yang disertai dengan
nomor halaman. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah
menemukan bahasan tertentu menggunakan nomor halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
c. Penjelasan pembelajaran terpadu tipe immersed
Penjelasan pembelajaran terpadu tipe immersed terdiri dari : a)
pengertian pembelajaran terpadu tipe immersed, b) karakteristik
pembelajaran terpadu tipe immersed, c) langkah-langkah
pembelajaran terpadu tipe immersed, dan d) kelebihan dan
kekurangan pembelajaran terpadu tipe immersed.
d. Pemetaaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran terpadu
tipe immersed.
Didalam buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu
tipe immersed terdapat tiga contoh mengenai pemetaan jaringan
Kompetensi Dasar (KD) dan inidkator berdasarkan pembelajaran
terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe immersed
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun lengkap
meliputi : (1) identitas RPP, (2) kompetensi inti, (3) kompetensi
dasar, (4) indikator pembelajaran, (5) tujuan pembelajaran, (6)
materi ajar, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media,
alat dan sumber belajar, (9) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, (10) penilaian setiap muatan pelajaran dan (11)
lampiran-lampiran. Lampiran terdiri dari : matrti pembelajaran,
lembar kerja siswa, refleksi, tindak lanjut, media pembelajaran,
instrumen penilaian dan rubrik penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
f. Referensi
Daftar referensi berisi sumber-sumber yang digunakan dalam
penulisan buku ini mulai dari buku teori mengenai pembelajaran
terpadu tipe threaded dan buku-buku yang digunakan dalam
penyusunan RPP mulai dari buku guru, buku siswa dan sumber
belajar lain yang relevan.
g. Biodata Peneliti.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
dilengkapi dengan biodata peneliti
Keenam, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe
immersed disusun dengan alokasu waktu 6JP atau 6 x 35 menit, dengan 2
penggalan selama proses pembelajaran.
4.2 Sampul Belakang Buku
Ketujuh, sampul belakang. sampul belakang berisi sinopsis atau
penjelasan singkat mengenai pembelajaran terpadu tipe immersed.
Kedelapan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Tipe
Immersed mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013, yaitu materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pembelajaran disajikan dalam pembelajaarn terpadu, menggunakan
pendekatan saintifik, penguatan pendidikan karakter, menggunakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan menggunakan penilaian otentik.
Keesembilan, Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis
dan fungsional. Perangkat pembelajaran berarti mudah dilaksanakan oleh
guru serta mempunyai banyak manfaat untuk siswa dan juga guru.
Kesepuluh, Penyusunan perangkat pembelajaran menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan memperhatikan ketentuan
Ejaan Bahasa Indonesia (EIB) yang meliputi tanda baca, huruf kapital,
nama orang, nama tempat, dan kata penghubung.
Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran tipe Immersed dan
hasil validasi oleh dua orang pakar pembelajaran terpadu serta dua guru
SD kelas IV pelaksana Kurikulum 2013 diperoleh bahwa hasil perangkat
pembelajara terpadu tipe Immesed termasuk dalam katagori “Sangat baik”
dengan skor rerata yaitu 4,36. Hal tersebut dijabarkan pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu
dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013
No Validasi Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
1. Pakar Pembelajaran Terpadu 4,59 Sangat Baik
2. Pakar Pembelajaran Terpadu 3,66 Baik
3. Guru SD Kelas IVA 4,52 Sangat Baik
4. Guru SD Kelas IVB 4,67 Sangat Baik
Jumlah 17,44
Rata-rata 4,36
Kategori Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 12 aspek yaitu : (1)
identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan
pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media
pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)
karakteristik pembelajaran terpadu tipe Immersed, (10) penilaian, (11)
lembar kerja siswa (LKS), (12) bahasa. Pada validasi perangkat
pembealajar terpad tipe Immersed pakar pembelajaran terpadu (A)
memberi skor 4,59 dengan kategori “sangat baik”. Pakar pembelajaran
terpadu (B) memberi skor 3,66 dengan kategori “baik”.
Selanjutnya adalah validasi yang dilakukan oleh guru kelas IV
sekolah dasar sebagai pelaksana Kurikulum 2013. Hasil validasi
berpedoman pada 12 aspek yang meliputi : (1) identitas RPP, (2)
perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan
materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode
pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) implementasi pembelajaran
terpadu tipe Immersed, (10) penilaian, (11) lembar kerja siswa (LKS), (12)
bahasa guru SD kelas IVA memberi skor 4,52 dengan kategori “sangat
baik”. Guru SD kelas IVB memberi skor 4,67 dengan kategori “sangat
baik”.
Dari keseluruhan hasil validasi yang dilakukan oleh pakar
pembelajaran terpadu dan guru kelas IV Sekolah Dasar pelaksana
Kurikulum 2013 didapatkan skor rata-rata 4,36 dengan kategori “Sangat
Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Perangkat pembelajaran dikatakan “sangat baik” karena sudah
memenuhi kriteria aspek RPP. Dalam RPP terpadu tipe Immersed yang
dibuat memuat 1) identitas RPP sudah lengkap dengan komponen satuan
pendidikan, kelas, semester, pembelajaran terpadu tipe Immersed, dan
alokasi waktu, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan kompetensi
inti (KI), kompetensi dasar (KD), menggunakan kata kerja operasional
menurut panduan Taksonomi Bloom, dan sudah mencerminkan kegiatan
berpikir tinggi contohnya : membuat karya, dan menganalisi, 3)
perumusan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar
(KD) dan indikator. Tujuan pembelajaran sudah mengandung unsure
ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud,
2013:40). Contohnya Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyususn
5 rencana untuk melestarikan lingkungan sebagai bentuk kewajiban warga
masyarakat dengan tepat, 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan
kegiatan pembelajara dan disusun dengan bahasa yang sederhana dan
sistematis, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, sumber belajar yang
digunakan sudah beragam dan sesuai dengan materi pembelajaran, 6)
pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai dengan karakteristik
siswa, 7) Metode pembelajaran sudah menggunkana pendekatan tematik
integratif yaitu pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengkaitkan
beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
pada siswa (Ahmadi, 2014: 83) dan pendekatan yang digunakan sudah
sesuai dengan Kurikulum 2013 yang melibatkan siswa secara aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
memahami dan mengenal berbagai materi melalui langkah mengamati,
menanya, melanar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Selain itu siswa
akan mengembangkan ketiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Tipe pembelajaran terpadu yang
digunakan sudah sesuai dengan kabutuhan siswa selama proses
pembelajaran. Minat yang digunakan dalam tipe pembelajaran terpadu tipe
Immersed sudah sesuai dengan minat yang dipilih oleh siswa, 8) skenario
pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran
contohnya siswa mengamati video yang ditayangkan guru, siswa membuat
karya seni tempel, 9) penilaian sudah menggunakan penilaian otentik yaitu
peniliaian secara keseluruhan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan berbagai instrumen penilaian seperti tes tertulis, tes lisan,
dan observasi (Majid, 2014: 35), 10) lembar kerja siswa (LKS) dibuat
dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami oleh
siswa, serta lembar kerja siswa didesain semenarik mungkin sesuai dengan
kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan
bahasa baik dan benar sehingga mudah dipahami oleh guru. Dengan
demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas
yang baik dan layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran terpadu
tipe Immersed yang mengacu Kurikulum SD 2013.
Implementasi pembelajaran terpadu tipe immersed di kelas IV
Sekolah Dasar (SD) telah relevan dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran terpadu tipe immersed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Selama proses pengimplementasian terdapat beberapa kesulitan
pembelajaran dan juga keunggulan pembelajaran yang telah dilakukan.
Kesulitan pembelajaran yang terjadi saat pengimplemtasian yaitu ketika
menggabungkan 4 mata pelajaran yang membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa secara
optimal, selain itu minat yang digunakan adalah minat dominan di kelas
sehingga terdapat siswa yang senang mengikuti pembelajaran akan tetapi
tidak sesuai dengan minat individu siswa. Hal ini membuat guru harus
menyediakan berbagai bahan ajar serta sumber belajar yang mungkin
dapat digunakan oleh siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Keunggulan dari pengimplementasian ini yaitu : Pembelajaran
terpadu tipe immersed menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan (bermakna), dan mampu mengembangkan keutuhan
perkembangan siswa. Pembelajaran terpadu tipe immersed membuat siswa
menjadi lebih aktif untuk mencari informasi dalam penggabungan ide dari
berbagai bidang untuk menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat
siswa. Selain itu pembelajaran ini membuat siswa bersemangat, dan
melatih siswa dalam penggabungan berbagai ide dari 4 (empat) mata
pelajaran yang akan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa
yaitu seni/menggambar.
Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan
memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan sebagai perangkat
pembelajaran terpadu tipe immersed mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, maka
peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar menurut pakar pembelajaran terpadu (A) memberikan
skor 4,59 dengan kategori “sangat baik” dan pakar pembelajaran terpadu
(B) memberi skor 3,66 dengan kategori “baik”. Skor tersebut
menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013 memiliki
kualitas “baik” yang ditinjau dari hasil validasi kualitas perangkat
pembelajaran terpadu tipe immersed.
2. Kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar menurut guru kelas IV sekolah dasar melalui uji coba
terbatas. Guru kelas IV (A) memberikan skor 4,52 dengan katagori
“sangat baik”, sedangkan guru kelas IV (B) memberikan skor 4,67
dengan katagori “sangat baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013 memiliki kualitas “sangat baik”
yang ditinjau dari hasil validasi kualitas uji coba perangkat pembelajaran
terpadu tipe immersed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Keterbatasan Pengembangan
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki
beberapa keterbatasa yang dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Wawancara yang digunakan untuk analisis kebutuhan hanya
dilakukan dengan 4 guru kelas IV di 2 sekolah dasar sehingga
informasi yang diperoleh tidak banyak dan akar permasalahan
masih kurang mendalam.
2. Instrumen validasi kualitas dan uji coba perangkat pembelajaran
terpadu hanya divalidasi oleh dosen pembimbing.
3. Minat yang digunakan sebagai tema dalam pembelajaran tidak
disesuaikan dengan minat individu tetapi guru menentukan minat
yang paling dominan di kelas, sehingga Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) terpadu tipe immersed yang dikembangkan
hanya berjumlah satu yaitu berdasarkan minat yang paling
dominan di kelas.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed yang mengacu Kurikulum
2013 selanjutnya adalah sebaga berikut :
1. Wawancara lebih baik dilakukan kepada guru kelas IV sekolah
dasar lebih dari 2 sekolah dasar agar mendapatkan informasi lebih
banyak dan akar permasalahan yang diperoleh lebih mendalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. Instrumen validasi kualitas dan uji coba perangkat pembelajaran
terpadu yang dibuat lebih baik divalidasi oleh dosen pembeimbing
dan pakar pembelajaran terpadu sehingga peneliti dapat
menegtahui kekurangan dan memperbaiki instrumen tersebut.
3. Minat yang digunakan dalam proses pembelajaran lebih baik sesuai
dengan minat individu siswa sehingga Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) terpadu tipe Immersed yang dihasilkan sesuai
dengan minat masing-masing siswa. Selain itu, idealnya satu siswa
mempunyai satu RPP, sehingga akan memungkinkan pembelajaran
yang dilakukan benar-benar sesuai dengan minat individu siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR REFERENSI
Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pendidikan Dalam Konteks Kurukulum
2013. Bandung : PT. Rfika Aditama.
Akbar, S. (2016). Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2012). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dakir. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum
2013). Yogyakarta: Gava Media.
________. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto, & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Silabus, RPP, PHP, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gaya Media.
Fadillah. (2014). Implemetasi Kurikulum 2013. Yogyakata: Ar-Ruz Media.
Fogarty, R. (2009). How to Integrate Curricula. California: Thousand Oaks.
Hadisubroto, T. (2000). Pembelajaran Terpadu Materi Pokok PGSD 2013.
Jakarta : Universitas Terbuka
Hamalik, O. (2007). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21 : Kunci Sukses Implemetasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Kuswana, W. (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Margunayasa, I. G., Arini, N. W., & Japa, I. G. (2014). Pembelajaran Terpadu
Konsep dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyasa. (2014). Guru dalam Implemetasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda..
Mulyasa, H., Iskandar, D., & Aryani, W. D. (2016). Revolusi dan Inovasi
Pembelajaran. Bandung : Rosda.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004 : Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Gasindo.
Prasetyo, Z. K, dkk (2011). Pengembangan perangkat pembelajaran sains
terpadu untuk meningkatkan kognitif, keterampilan proses, kretivitas serta
menerapkan konsep ilmiah peserta didik SMP. Program Pascasarjana UNY.
Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Putra, P. D., & Sudati. (2013). Pengembangan Model Immersed Pada Mata Kuliah
Ipa Terpadu Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif MahasiswA. Executive Summary , 1-9.
Putrayasa, I M., Syahruddin, H., & Margunayasa, I. G. (2014). Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesa
Jurusan PGSD, 1-11.
Kemendikbud. (2003) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud (2013). Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses. Sekretariat Negara. Jakarta: Kemendikbud .
Kemendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses. Sekretariat Negara. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Kemendikbud. (2013). Pemendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum . Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (1989). Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sintem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemendikbud.
Sani, R. A. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2013). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenadamedia .
Sugiyono. (2010). Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan
R&D . Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran . Yogyakarta: UNY.
Suprayekti, dkk. (2003). Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka
Trianto. (2010). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi
Pustakakarya.
______. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: BUMI AKSARA.
______. (2013). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik . Jakarta:
KENCANA.
Tung, K. (2017). Desain Intruksional Perbandingan Model dan Implemetasinya.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Tryanasari, D., Mursidik, E. M., & Riyadi, E. (2013). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas III
Sekolah Dasar Di Kabupaten Madiun. 132- 72. Madiun : IKIP PGRI
Madiun.
Yani. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
No Daftar Pertanyaa
1. Sejak Kapan Bapak/Ibu menerapkan Kurikulum 2013 ?
2. Aapakah Bapak/Ibu sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran terpadu ?
3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 ?
4. Terdapat 10 tipe pembelajaran terpadu, apakah Bapak/Ibu menguasi 10 tipe
tersebut ?
5. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
sesuai dengan Kurikulum 2013?
6. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam merancang pembelajaran
terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 ?
7.
Salah satu tipe pembelajaran terpadu adalah Immersed yaitu mengajarkan
empat mata pelajaran yang dalam kegiatan pembelajaran membenamkan atau
mengkaitkan dengan minat siswa. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran terpadu tipe Immersed ?
8. Kegiatan apa saja yang paling disukai atau diminati oleh siswa saat proses
pembelajaran ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 2. Hasil Wawancara
Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan
1. SD Negeri Babarsari
Wawancara dilakukan dengan wali kelas IVA SD Negeri Babarsari yaitu Drs.
Sulistiyanta dan wali kelas IVB yaitu Wahyu Sri Handayani, S.Pd.
Hasil Wawancara :
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum
2013?
SD Negeri Babarsari sudah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang dimulai
pada kelas I dan kelas IV.
2. Apakah Bapak/Ibu sudah tahu bahwa
Kurikulum 2013 harus menggunakan
pembelajaran terpadu?
Guru telah mengetahui bahwa pada penerapan
Kurikulum 2013 semua mata pelajaran terpadu
guru menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu
yaitu pembelajaran yang mengkaitan beberapa
konsep yang memiliki keterkaitan antar berbagai
mata pelajaran.
3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013?
Guru telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013
sebanyak satu kali, yaitu pada awal penerapan
Kurikulum 2013 di SD Negeri Babarsari.
4. Ada 10 jenis pembeljaran terpadu,
apakah Bapak/Ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu ?
Guru tidak mengenal dan menguasai 10 jenis
pembelajaran terpadu, beliau hanya mengetahuai
bahwa karakteristik pembelajaran Kurikulum
2013 berbasis tematik.
5. Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran terpadu ?
Guru masih mengalami kesulitan, karena beliau
hanya mempunyai satu contoh RPPTH yang
diperoleh dari buku guru sehingga beliau masih
membutuhkan contoh RPPTH yang lebih kreatif
6. Apakah ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu ?
Guru mengalami kesulitan dalam penilaian hasil
belajar siswa
7. Salah satu jenis tipe pembelajaran
terpadu adalah tipe Immersed yaitu
tipe pembelajaran terpadu yang
memadukan 4 materi pembelajaran
dari setiap mata pelajaran yang sesuai
dengan minat siswa. Apakah
bapak/ibu membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran tipe
Immersed?
Guru masih membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran terpadu yang lebih kreatif dalam
proses pemeblajaran.
8 Kegiatan yang paling disukai atau
diminati oleh siswa saat proses
pembelajaran ?
kegiatan yang paling diminati oleh siswa
menulis, menggambar, dan menari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
2. SD Negeri Tegalrejo 2
Wawancara dilakukan dengan wali kelas IVA SD Negeri Tegalejo 2 yaitu Yudi
Haryanto S.Pd dan wali kelas IVB yaitu Eka Nia Suraniasih,S.Pd.
Hasil Wawancara :
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum
2013?
SD Negeri Tegalrejo sudah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang dimulai
pada kelas I dan kelas IV.
2. Apakah Bapak/Ibu sudah tahu bahwa
Kurikulum 2013 harus menggunakan
pembelajaran terpadu?
Sudah mengetahui bahwa pada penerapan
Kurikulum 2013 menggabungkan beberapa mata
pelajaran yang saling berkaitan.
3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013?
Ya, mengikuti beberpa pelatihan dari LPMP
selama satu minggu dan yang didapatkan dari
pelatihan yaitu praktik, buku, langkah langkah
membuat RPP, silabus, dan pemataan materi.
4. Ada 10 jenis pembeljaran terpadu,
apakah Bapak/Ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu ?
Guru mengetahui bahwa terdapat 10 tipe
pembelajaran terpadu tetapi guru tidak
memahami semua tipe pembelajaran terpadu.
Guru hanya memahami bahwa pembelajaran
terpadu mengabungkan beberapa mata pelajaran
kedalam suatu tema.
5. Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran terpadu ?
Guru masih mengalami kesulitan dalam
merancang pembelajaran terpadu karena guru
hanya mempunyai satu contoh RPPTH yang
diperoleh dari buku guru sehingga beliau masih
membutuhkan contoh RPPTH yang lebih kreatif
dan menyenangkan untuk siswa.
6. Apakah ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu ?
Masih mengalami kesulitan dalam penilaian
hasil belajar siswa
7. Salah satu jenis tipe pembelajaran
terpadu adalah tipe Immersed yaitu
tipe pembelajaran terpadu yang
memadukan 4 materi pembelajaran
dari setiap mata pelajaran yang sesuai
dengan minat siswa. Apakah
bapak/ibu membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran tipe
Immersed?
Ya, membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran tipe Immersed yang
membenamkan minat siswa keadalam
pembelajaran.
8 Kegiatan yang paling disukai atau
diminati oleh siswa saat proses
pembelajaran ?
menggambar, bermain musik, eksperimen, dan
pembelajaran lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 3. Pedoman Angket
Nama Siswa :
Kelas :
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada isian tabel yang telah disediakan sesuai dengan pilihan
masing-masing!
Angket 1
Angket 2
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apkah kamu menyukai belajar yang
berkaitan dengan seni ? termasuk
menggambar ?
2. Apakah kamu menyukai belajar yang
berkaitan dengan musik ?
3. Apakah kamu menyukai belajar lingkungan ?
No Pernyataan Seni Musik Lingkungan
1. Jika diminta untuk memilih kegiatan dalam
pembelajaran apa yang akan kamu pilih:
kegiatan yang berhubungan dengan
seni/menggambar, kegiatan yang
berhubungan dengan musik, atau kegiatan
yang berhubungan dengan lingkungan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4. Pernyataan validasi produk perangkat pembelajaran (RPP)
No KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur
4 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan)
5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran
8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik siswa
12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
13 Sumber belajar seusai dan mutakhir
14 Sumber belajar yang digunakan beragam
15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan
pendekatan scientific.
18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik siswa
G METODE PEMBELAJARAN
19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H SKENARIO PEMBELAJARAN
21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi)
22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran
26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik
sehingga perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan
siswa
28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
IMMERSED
30 Jaringan indikator sesuai dengan pembelajaran terpadu tipe Immersed
31 Potensi menciptakan pembelajaran yang berfokus pada minat siswa
32 Potensi menciptakan terbenamnya semua materi pelajaran dari setiap
mata pelajaran yang akan dipelajari kedalam minat siswa
J PENILAIAN
33 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam
teknik penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan)
34 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator
yang akan dicapai
35 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
36 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
37 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
K LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
38 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan
refleksi)
39 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
40 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa
41 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
42 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya
indikator /tujuan pembelajaran
43 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe Immersed
44 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
45 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
46 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
47 Tampilan LKS indah dan menarik
L BAHASA
48 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 5. Pernyataan uji coba produk perangkat pembelajaran (RPP)
No KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMEBLAJARAN (RPP)
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang
diukur
4 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree)
dalam rumusan tujuan pembelajaran
8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik
siswa
12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
13 Sumber belajar seusai dan mutakhir
14 Sumber belajar yang digunakan beragam
15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan
scientific.
18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik siswa
G METODE PEMBELAJARAN
19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H SKENARIO PEMBELAJARAN
21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)
22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
refleksi, tindak lanjut)
24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran
26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE IMMERSED
30 Karakteristik jaringan indikator pembelajaran terpadu tipe Immersed
nampak jelas dalam proses pembelajaran
31 Karakteristik berfokus pada minat siswa pembelajaran terpadu tipe
immersed nampak jelas dalam proses pembelajaran
32
Karakteristik semua materi pelajaran dari setiap mata pelajaran yang akan
dipelajari dibenamkan kedalam minat siswa pembelajaran terpadu tipe
immersed nampak jelas dalam proses pembelajaran
33 RPP pembelajaran terpadu tipe immersed memiliki sifat praktis dan
fungsional
34 RPP pembelajaran terpadu tipe immersed mampu memberdayakan siswa
35 RPP pembelajaran terpadu tipe immersed menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan)
36 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
J PENILAIAN
37 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
38 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang
akan dicapai
39 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
40 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
41 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
K LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
42 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan
refleksi)
43 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
44 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa
45 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
46 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator
/tujuan pembelajaran
47 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pembelajaran terpadu tipe Immersed
48 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
49 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
50 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
51 Tampilan LKS indah dan menarik
L BAHASA
52 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 6. Hasil Validasi Produk Pakar Pembelajaran Terpadu 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 7. Hasil Validasi Produk Pakar Pembelajaran Terpadu 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 8. Hasil Validasi Guru SD 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 9. Hasil Validasi Guru SD 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 10. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 11. Surat Pernyataan Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 12. Foto Uji Coba Produk
Lampiran foto uji coba produk
Foto ketika siswa menggambar sketsa tumbuhan dan
mewarnai
Foto ketika siswa sedang mengerjakan
LKS
Foto poster yang dibuat oleh siswa Ketika siswa membuat karya seni tempel
kolase bentuk bunga dari bahan alam
Foto ketika siswa membuat karya seni kolase bentuk
bunga
Foto ketika siswa mewarnai poster
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Foto ketika siswa bekerja sama membuat kolase Foto ketika pameran hasil karya seni
kolase yang telah di buat oleh siswa kelas
IVA
Foto ketika pameran hasil karya seni kolase yang
telah di buat oleh siswa kelas IVA
Foto ketika pameran hasil karya seni
kolase yang telah di buat oleh siswa kelas
IVB
Foto saat mengajar Foto ketika setiap kelompok
mempresentasikan hasil poster ajakan
melestarikan lingkungan yang telah dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
BIODATA PENELITI
Ardiyanti Kusumadewi lahir di Kulon Progo, 17 Juni 1996.
Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri Pergiwatu, tamat
pada tahun 2008. Pendidikan menedidikan menengah pertama
diperoleh di SMP Negeri 2 Pengasih, tamat pada tahun 2011.
Pendidikan menengan atas diperoleh di SMA Negeri 1
Pengasih, tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014, peneliti melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendididkan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi dakhiri dengan
menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu
Tipe Immersed Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”.
Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed tersebut dilakukan
berdasarkan analisis yang menunjukkan bahwa masih banyak guru yang
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed yang baik,
mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI