pengembangan perangkat pembelajaran model 5e pada · pdf filepengembangan perangkat...

11
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA ISSN:2089-3205 12 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA Muh. Nasir Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model 5E. Pengembangan perangkat pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah model Dick dan Carey. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi dan diuji cobakan secara terbatas pada 10 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Woha Bima, Hasil uji ahli terhadap perangkat yang dikembangkan meliputi Silabus, RPP, PKS, LHKS, instrumen kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berargumen memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan dengan skor rata-rata sebesar 3,37 dengan kategori sangat baik. Respon siswa terhadap PKS dan LHKS sangat layak dengan rata-rata skor sebesar 3,73. Kata Kunci: Model 5E, perangkat pembelajaran. PENDAHULUAN Dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, dinyatakan pembelajaran biologi di SMA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; (2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain; (3) Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis; (4) Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi; (5) Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri; (6) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia; 7) Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari- hari. Proses pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi

Upload: hoangminh

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

12 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E

Pada Materi Ekologi Kelas X SMA

Muh. Nasir

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model 5E.

Pengembangan perangkat pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah model

Dick dan Carey. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi dan diuji cobakan

secara terbatas pada 10 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Woha Bima, Hasil uji ahli terhadap

perangkat yang dikembangkan meliputi Silabus, RPP, PKS, LHKS, instrumen kemampuan

berpikir kritis, dan kemampuan berargumen memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan

dengan skor rata-rata sebesar 3,37 dengan kategori sangat baik. Respon siswa terhadap PKS dan

LHKS sangat layak dengan rata-rata skor sebesar 3,73.

Kata Kunci: Model 5E, perangkat pembelajaran.

PENDAHULUAN

Dalam lampiran Permendiknas Nomor

22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, dinyatakan

pembelajaran biologi di SMA bertujuan agar

siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

(1) Membentuk sikap positif terhadap biologi

dengan menyadari keteraturan dan keindahan

alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa; (2) Memupuk sikap ilmiah

yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan

dapat bekerjasama dengan orang lain; (3)

Mengembangkan pengalaman untuk dapat

mengajukan dan menguji hipotesis melalui

percobaan, serta mengkomunikasikan hasil

percobaan secara lisan dan tertulis; (4)

Mengembangkan kemampuan berpikir analitis,

induktif, dan deduktif dengan menggunakan

konsep dan prinsip biologi; (5)

Mengembangkan penguasaan konsep dan

prinsip biologi dan saling keterkaitannya

dengan IPA lainnya serta mengembangkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya

diri; (6) Menerapkan konsep dan prinsip

biologi untuk menghasilkan karya teknologi

sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan

manusia; 7) Meningkatkan kesadaran dan

berperan serta dalam menjaga kelestarian

lingkungan.

IPA berkaitan dengan cara mencari

tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari

diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-

hari. Proses pembelajaran yang menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

13 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan

berbuat sehingga dapat membantu peserta

didik untuk memperoleh pemahaman yang

lebih mendalam tentang alam sekitar.

Salah satu model pembelajaran yang

potensial untuk membantu siswa agar terlibat

aktif dalam kegiatan belajar adalah model 5E

(Bass et al, 2009). Model 5E merupakan suatu

model yang terdiri dari lima tahapan, yaitu

engage, exsplore, explain, elaborate, dan

evaluate. Setiap tahap model 5E bertujuan

untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

Dasna dan Sutrisno (2005) menyatakan bahwa

dalam model 5E siswa mengembangkan

pemahamannya terhadap suatu konsep dengan

kegiatan mencoba (hand-on activities)

sebelum diperkenalkan dengan kata-kata

melalui diskusi atau memperoleh informasi

dari buku. Oleh sebab itu, model 5E juga dapat

mengembangkan keterampilan proses siswa,

memberi kesempatan kepada mereka

melakukan percobaan sains secara langsung

dan membuat pembelajaran bermakna.

Untuk memfasilatis hal tersebut, maka

dalam penelitian ini perlu dilakukan kegiatan

pengembangan perangkat pembelajaran

biologi model 5E, perangkat yang

dikembangkan meliputi silabus, RPP, PKS,

LHKS, instrumen kemampuan berpikir kritis

dan kemampuan berargumen yang memuat

langkah-langkah pendekatan saintifik.

Perangkat yang dikembangkan diharapkan

dapat digunakan oleh guru sebagai media

pengembangan yang efektif dan efisien. Selain

itu, juga dapat digunakan oleh siswa sebagai

sumber belajar sehingga dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran biologi, memotivasi

siswa dalam belajar, dan ajang berlatih untuk

belajar mandiri dalam memahami konsep-

konsep biologi.

Berdasarkan atas permasalahan

tersebut tujuan dari penelitian ini adalah

menghasilkan Perangkat pembelajaran model

5E yang layak.

METODE

Perangkat pembelajaran model 5E

dalam penelitian ini dikembangkan dengan

mengikuti model Dick & Carey (2001) yang

terdiri dari sepuluh tahap dengan tujuan untuk

menghasilkan prototype perangkat

pembelajaran yang dapat meningkatkan

aktifitas belajar siswa. Komponen perangkat

yang dikembangkan terdiri atas Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Petunjuk Kerja Siswa (PKS), Lembar Hasil

Kerja Siswa (LHKS), instrumen kemampuan

berpikir kritis dan instrumen kemampuan

berargumen. Uji coba kelompok kecil

dilakukan pada 10 orang siswa SMA Negeri 1

Woha Bima.

Data kualitatif yang dikumpulkan

berdasarkan penilaian kelayakan perangkat

oleh ahli mencakup empat kategori yakni: 4

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

14 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

untuk kategori sangat layak, 3 untuk kategori

layak, 2 untuk kategori kurang layak dan 1

untuk kategori tidak layak. Adapun aspek-

aspek yang diamati dan dinilai oleh validator

berdasarkan instrumen lembar validasi yang

dibuat peneliti pada masing-masing perangkat

pembelajaran, yaitu: (a) Silabus, terdiri dari:

isi yang disajikan, bahasa, dan Waktu; (b)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

terdiri dari: perumusan tujuan pembelajaran,

isi yang disajikan, bahasa, dan waktu; dan (c)

Lembar Kerja Siswa (PKS dan LHKS), terdiri

dari: isi yang disajikan dan bahasa.

Selanjutnya, data penilaian kelayakan masing-

masing perangkat pembelajaran ditabulasi dan

dihitung rata-rata skor, kemudian diubah

menjadi nilai dalam bentuk kriteria. Adapun

kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel 1

berikut ini Widoyoko (2012):

Tabel 1. Kriteria Nilai Rerata Total Skor

Masing-Masing Komponen

Nilai Interval Skor Kategori

A 3,26 – 4,00 Sangat Layak

B 2,51 – 3,25 Layak

C 1,76 – 2,50 Kurang Layak

D 1,00 – 1,75 Tidak Layak

Nilai kelayakan produk dalam

penelitian ini ditetapkan minimal “B” kriteria

layak. Dengan demikian, hasil penilaian

validator jika memberi hasil akhir “B” atau

layak, maka produk pengembangan layak

digunakan dalam uji coba produk. Namun

sebelum di uji coba, terlebih dahulu masing-

masing perangkat pembelajaran tersebut di

revisi sesuai dengan komentar/saran yang

dikemukakan diakhir lembar validasi

perangkat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perangkat pembelajaran yang terdiri

atas Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Petunjuk Kerja Siswa

(PKS), Lembar Hasil Kerja Siswa (LHKS) dan

instrumen yang digunakan dalam penelitian,

sebelum digunakan telah mengalami proses

validasi oleh 3 orang ahli. Skor penilaian

kelayakan perangkat mengacu pada

Widoyoko, 2012, yaitu: nilai 3,26-4,00,

kategori sangat layak; 2,51-3,25, kategori

layak; 1,76-2,50, kategori kurang layak; 1,00-

1,75, kategori tidak layak. Adapun hasil

validasi ahli terhadap perangkat pembelajaran

yang dikembangkan dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Silabus

Ringkasan hasil penilaian kelayakan

dari silabus disajikan dalam Tabel 2 berikut:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

15 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

Tabel 2 Hasil Validasi Silabus

No Aspek yang dinilai Skor rata-rata Kategori

1 Kesesuaian antara kompetensi dasar dengan materi pokok 3,33 Sangat layak

2 Kesesuaian antara kompeteni dasar dengan indikator 3.33 Sangat layak

3 Kesesuaian antara materi pokok dengan indikator 3.33 Sangat layak

4 Kesesuaian antara indikator dengan pengalaman belajar 3.00 Sangat layak

5 Kesesuaian antara pengalaman belajar dengan instrumen

penilaian

3.33 Sangat layak

6 Kesesuaian antara pengalaman belajar dengan sumber belajar 3.33 Sangat layak

7 Kesesuaian antara pengalaman belajar dengan alokasi waktu 3.33 Sangat layak

8 Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami 3.67 Sangat layak

9 Bahasa yang digunakan sesuai dengan sasaran pengguna 3.33 Sangat layak

Rata-rata 3,33 Sangat layak

Tabel 2 menunjukkan rata-rata skor

penilaian kelayakan silabus dari tiga validator

adalah sebesar 3,33, nilai rata-rata tersebut

berada pada kategori sangat layak. Dari

sembilan aspek yang dinilai, delapan aspek

mendapatkan kategori sangat layak, dan satu

aspek mendapatkan kategori layak, yaitu

aspek kesesuaian antara indikator dengan

pengalaman belajar, aspek ini mendapatkan

koreksi dan saran perbaikan dari para

validator, yaitu perlunya mengintegrasikan

langkah-langkah model 5E dengan pendekatan

saintifik dalam pengalaman belajar siswa dan

disesuaikan dengan indikator yang ingin

dicapai.

Berdasarkan koreksi dan saran dari

validator dilakukan perbaikan terhadap aspek

kesesuaian antara indikator dengan

pengalaman belajar, perbaikan yang dilakukan

adalah mengintegrasikan langkah model 5E

(engage, explore, explain, elaborate, dan

evaluasi) ke dalam pendekatan saintifik

(mengamati, menanya, mencoba, menalar,

menyimpulkan dan menyajikan) dalam

kegiatan pengalaman belajar.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tabel 3 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No Aspek yang dinilai Skor rata-rata Kategori

1 Kelengkapan komponen RPP 4.00 Sangat layak

2 Sistematika susunan RPP 3.67 Sangat layak

3 Kejelasan rumusan indikator dan tujuan pembelajaran 3.33 Sangat layak

4 Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran 3.33 Sangat layak

5 Kesesuaian antara langkah pembelajaran dengan model 5E menggunakan

pendekatan saintifik

3.00 Sangat layak

6 Kesesuaian antara langkah pembelajaran dengan penggunaan LHKS 3.33 Sangat layak

7 Kesesuaian antara langkah pembelajaran dengan alokasi waktu 3.33 Sangat layak

8 Kesesuaian antara sumber belajar dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa 3.00 Sangat layak

9 Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami 3.33 Sangat layak

10 Bahasa yang digunakan sesuai dengan sasaran pengguna 3.33 Sangat layak

Rata-rata 3,37 Sangat layak

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

16 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

Tabel 3 menunjukkan rata-rata skor

penilaian kelayakan RPP dari tiga validator

adalah sebesar 3,37, skor rata-rata tersebut

berada pada kategori sangat layak, Dari

sebelas aspek yang dinilai, sembilan aspek

mendapatkan kategori sangat layak, dan dua

aspek mendapatkan kategori layak, yaitu

aspek kesesuaian antara langkah pembelajaran

dengan model 5E menggunakan pendekatan

saintifik, dan aspek kesesuaian antara sumber

belajar dengan kegiatan yang akan dilakukan

oleh siswa, kedua aspek ini mendapatkan saran

perbaikan dari para validator, saran perbaikan

yang dimaksud adalah: (1) perlunya

pengintegrasian antara langkah pendekatan

saintifik ke dalam langkah-langkah model 5E

dalam pengalaman belajar siswa, (2) perlu

adanya penambahan sumber belajar.

Berdasarkan koreksi dan saran dari

validator dilakukan perbaikan terhadap aspek

kesesuaian antara langkah pembelajaran

dengan model 5E menggunakan pendekatan

saintifik, dan aspek kesesuaian antara sumber

belajar dengan kegiatan yang akan dilakukan

oleh siswa, perbaikan yang dilakukan adalah:

(1) mengintegrasikan pendekatan saintifik

(mengamati, menanya, mencoba, menalar,

menyimpulkan dan menyajikan ke dalam

langkah model 5E (engage, explore, explain,

elaborate, dan evaluasi) dalam kegiatan

pengalaman belajar, (2) penambahan sumber

belajar yang digunakan, semula hanya

menggunakan buku teks pelajaran biologi dan

LKS model 5E kemudian dilengkapi dengan

gambar dan ekosistem kolam dan sawah pada

lingkungan sekolah yang disesuaikan dengan

kegiatan belajar siswa.

3. Petunjuk Kerja Siswa

Tabel 4 Hasil Validasi Petunjuk Kerja Siswa (PKS)

No Aspek yang dinilai Skor rata-

rata

Kategori

1 Kesesuaian antara PKS dengan indikator 3.33 Sangat layak

2 Kejelasan kalimat petunjuk pengerjaan 3.33 Sangat layak

3 Kesesuaian antara persoalan yang diangkat dengan tingkat kognitif siswa 3.00 Layak

4 Kemenarikan tampilan dan gambar pada PKS 3.33 Sangat layak

5 Kesesuaian PKS untuk memfasilitasi siswa berpikir kritis dan berargumen 3.33 Sangat layak

6 Kesesuaian PKS untuk membangkitkan motivasi/minat/rasa ingin tahu 3.33 Sangat layak

7 Kesesuaian antara gambar dengan uraian materi 3.33 Sangat layak

8 Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami 3.67 Sangat layak

9 Bahasa yang digunakan sesuai dengan sasaran pengguna 3.00 Layak

Rata-rata 3,30 Sangat layak

Tabel 4 menunjukkan rata-rata skor

penilaian kelayakan Petunjuk Kerja Siswa

(PKS) dari tiga validator adalah sebesar 3,37,

nilai rata-rata tersebut berada pada kategori

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

17 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

sangat layak. Dari sembilan aspek yang dinilai,

tujuh aspek mendapatkan kategori sangat

layak, dan dua aspek mendapatkan kategori

layak, yaitu aspek kesesuaian antara persoalan

yang diangkat dengan tingkat kognitif siswa,

dan aspek bahasa yang digunakan sesuai

dengan sasaran pengguna, kedua aspek ini

mendapatkan saran perbaikan dari validator,

saran perbaikan yang dimaksud adalah: (1)

kegiatan belajar pada PKS disesuaikan dengan

kehidupan sehari-hari siswa (2) redaksi

kalimat dan urutan prosedur kerja PKS 01

diperbaiki,

Berdasarkan koreksi dan saran dari

validator dilakukan perbaikan terhadap aspek

kesesuaian antara persoalan yang diangkat

dengan tingkat kognitif siswa, dan aspek

bahasa yang digunakan sesuai dengan sasaran

pengguna, perbaikan yang dilakukan adalah:

(1) mengganti bahan untuk pengamatan 01

pengaruh pH terhadap pernapasan ikan yang

semula menggunakan air cuka diganti dengan

menggunakan air limbah tahu, kemudian pada

pengamatan 02 identifikasi pengaruh CO2

terhadap fotosintesis diganti dengan

pengamatan gambar saling ketergantungan

dalam ekosistem, (2) posedur kerja PKS 01

dilakukan perbaikan yang semula

menggunakan sebelas langkah, diringkas

menjadi delapan langkah, pengurangan

langkah kerja ini untuk lebih memudahkan

siswa dalam memahami prosedur kerja.

4. Lembar Hasil Kerja Siswa (LHKS)

Tabel 5 Hasil Validasi Lembar Hasil Kerja Siswa (LHKS) No Aspek yang dinilai Skor rata-

rata

Kategori

1 Kesesuaian antara LHKS disajikan dengan PKS 3.67 Sangat layak

2 Kemenarikan tampilan dan gambar pada LHKS 3.33 Sangat layak

3 Kesesuaian LHKS untuk memfasilitasi siswa berpikir kritis dan

berargumen

3.33

Sangat layak

4 Kesesuaian kolom jawaban dengan soal 3.67 Sangat layak

5 Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami 3.67 Sangat layak

6 Bahasa yang digunakan sesuai dengan sasaran pengguna 3.33 Sangat layak

Rata-rata 3,50 Sangat layak

Tabel 5 menunjukkan rata-rata skor

penilaian kelayakan silabus dari tiga validator

adalah sebesar 3,37, skor rata-rata tersebut

berada pada kategori sangat layak. Dari enam

aspek yang dinilai semuanya mendapat

kategori sangat layak, walaupun demikian

LHKS masih mendapat koreksi dan saran

perbaikan dari validator, koreksi dan saran

yang dimaksud adalah: (1) urutan kegiatan

sebaiknya didahulukan masalah baru tujuan

(2) warna tabel pengamatan sebaiknya jangan

terlalu mencolok.

Berdasarkan koreksi dan saran dari

validator dilakukan perbaikan terhadap LHKS,

perbaikan yang dilakukan adalah: (1)

perubahan urutan kegiatan yang semula

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

18 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

menampilkan tujuan pengamatan terlebih

dahulu kemudian diganti dengan masalah

percobaan sebagai urutan pertama, baru dikuti

tujuan percobaan, pengurutan ini agar sesuai

dengan prosedur metode ilmiah, (2) warna

tabel hasil pengamatan LHKS 02 yang semula

berwarna hijau diganti dengan warna putih

sehingga tulisan mudah untuk dibaca.

5. Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis dan

Kemampuan Berargumen

Ringkasan hasil penilaian kelayakan

dari instrumen penelitian dapat dilihat pada

Tabel 6 berikut:

Tabel 6 Hasil Validasi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Berargumen N

o

Aspek yang dinilai

Kemampuan

Berpikir Kritis

Kemampuan

Berargumen

Kategori

1 Kesesuaian antara soal dengan indikator pembelajaran 3.33 3.33 Sangat layak

2 Kesesuaian antara soal dengan indikator 3.33 3.33 Sangat layak

3 Kesesuaian antara soal dengan pengalaman belajar

yang telah dilakukan

3.33 3.33 Sangat layak

4 Keterkaitan antara item soal ganjil (akibat) dan item

soal genap (sebab)

- 3.33 Sangat layak

5 Kejelasan kalimat soal 3.67 3.33 Sangat layak

6 Kesesuaian antara data, gambar, atau tabel dengan inti

pertanyaan

3.33 3.33 Sangat layak

7 Kejelasan kalimat petunjuk pengerjaan soal 3.33 3.33 Sangat layak

8 Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah

dipahami

3.67 3.33 Sangat layak

9 Bahasa yang digunakan sesuai dengan sasaran

pengguna

3.33 3.33 Sangat layak

Rata-rata 3,42 3,33 Sangat layak

Berdasarkan data pada Tabel 6 hasil

penilaian yang dilakukan para ahli terhadap

instrumen kemampuan berpikir kritis dan

kemampuan berargumen menunjukkan bahwa

instrumen mendapatkan penilaian dengan skor

rata-rata sebesar 3,43 untuk instrument

kemampuan berpikir kritis dan 3,33 untuk

instrument kemampuan beragumen, skor rata-

rata yang diperoleh kedua instrumen berada

pada kategori sangat layak, sehingga

instrumen layak digunakan dalam penelitian.

Walaupun demikian instriumen masih

mendapat koreksi dan saran perbaikan dari

validator, koreksi dan saran yang dimaksud

adalah: (1) soal kemampuan berargumen

nomor 11 dan 12 belum terkait dengan baik,

(2) perlu adanya penambahan kolom alasan

untuk soal kemampuan berargumen (3) redaksi

kalimat butir soal nomor 1b dan 1c

kemampuan berpikir kritis diperbaiki.

Berdasarkan koreksi dan saran dari

validator dilakukan perbaikan terhadap

instrumen, perbaikan yang dilakukan adalah:

(1) mengganti soal kemampuan berargumen

nomor 11 dan 12 dengan butir soal yang baru,

(2) soal kemampuan berargumen dilakukan

penambahan kolom alasan, yang awalnya

hanya memuat soal akibat sebab, dan (3)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

19 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

dilakukan perbaikan redaksi soal nomor 1b

yang awalnya menggunakan kata diatas

diganti dengan kata disamping, semantara soal

nomor 1c yang awalnya mengunakan perintah

“berikan kesimpulan terkait data disamping”

kemudian diganti redaksinya menjadi

“kesimpulan apa yang bisa diambil terkait

grafik disamping”

Rekapitulasi hasil validasi kelayakan

perangkat pembelajaran yang telah

dikembangkan disajikan dalam Tabel 7

berikut:

Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Nilai Rata-rata Kualifikasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Petunjuk Kerja Siswa

Lembar Hasil Kerja Siswa

Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes Kemampuan Berargumen

3.30

3.37

3.30

3.50

3.42

3.33

Sangat layak

Sangat layak

Sangat layak

Sangat layak

Sangat layak

Sangat layak

Rata-rata 3,37 Sangat layak

Hasil data pada Tabel 7. menunjukkan

bahwa skor rata-rata perangkat pembelajaran

yang dikembangkan sebesar 3,37, skor ini

berada pada kategori sangat layak, ini berarti

bahwa seluruh perangkat pembelajaran yang

dikembangkan layak digunakan dalam

penelitian.

Hasil ini sesuai dengan Indriyani

(2013), Purnama (2014) menunjukkan bahwa

RPP yang dikembangkan baik dan layak

digunakan dengan. Hasil penelitian serupa

oleh Sari (2013) menunjukan bahwa hasil

pengembangan LKS model 5E memiliki

kategori baik dan layak. Indriyani (2013)

menunjukan bahwa LKS ditinjau dari aspek

kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek

penyajian dan aspek kegrafikan secara

keseluruhan baik dan layak digunakan.

Shofiyah (2013) menunjukkan bahwa LKS

efektif untuk menumbuhkan penalaran ilmiah

siswa.

Uji kelompok kecil terhadap perangkat

yang telah dikembangkan diujikan pada 10

orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Woha

Bima untuk memberikan tanggapan terhadap

Lembar Kerja Siswa (PKS dan LHKS). Hasil

uji kelompok kecil di sajikan pada Tabel 8

sebagai berikut:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

20 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

Tabel 8 Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Lembar Kerja Siswa (PKS dan

LHKS) Pada Uji Kelompok Kecil No Aspek yang dinilai Skor Rata-rata Kategori

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

LKS dapat membangkitkan motivasi/minat/rasa ingin tahu saya

LKS dapat membuat saya lebih aktif bekerja dalam kelompok

LKS dapat mempermudah memahami materi mata pelajaran biologi

LKS dapat meningkatkan kemampuan berfikir berdasarkan hasil percobaan.

LKS dapat meningkatkan kemampuan mencari sebab dan akibat suatu

fenomena

LKS yang digunakan sesuai dengan persoalan yang ada dilingkungan

sekitar

LKS dapat memfasilitasi siswa berpikir kritis dan berargumen

Soal-soal tes yang diberikan sesuai dengan materi yang diajarkan

Tampilan dan gambar LKS sangat menarik

Bahasa yang digunakan dalam LKS mudah dipahami

3,5

3,9

3,7

3,8

3,7

3,8

3,5

3,8

3,8

3,8

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Jumlah rata-rata 3,73 Sangat baik

Tabel 8. yang disajikan diatas

menunjukkan bahwa penggunaan Lembar

Kerja Siswa (PKS dan LHKS) mendapatkan

respon sangat baik untuk digunakan pada

proses pembelajaran. Komentar dan saran dari

hasil uji yaitu: (1) penampilan dan isinya

sangat baik, (2) sangat menarik dan mudah

dipahami, (3) bahasa, warna dan gambar sudah

menarik, (4) background sebaiknya

dihilangkan. Hasil uji coba kelompok kecil

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

penyempurnaan perangkat pembelajaran pada

uji lapangan. Revisi yang telah dilakukan

sebelum uji lapangan yaitu menghilangkan

background yang berwarna biru pada Petunjuk

Kerja Siswa (PKS).

Hasil pengamatan keterlaksanaan

langkah-langkah perangkat model

pembelajaran 5E oleh observer dari 5 (lima)

kali pertemuan disajikan pada Tabel 9 sebagai

berikut:

Tabel. 9 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP

Petemuan ke Rata-rata Kategori

I 4,00 Sangat baik

II 4,00 Sangat baik

III 3.90 Sangat baik

IV 3.90 Sangat baik

V 3.90 Sangat baik

Rata-rata 3,94 Sangat baik

Tabel 9 di atas menunjukkan

keterlaksanaan RPP pada pertemuan I sampai

IV untuk penggunaan perangkat pembelajaran

model 5E telah dilakukan dengan sangat baik.

Hal ini berarti proses pembelajaran sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

dengan Menggunakan Perangkat Model 5E

pada materi ekologi diperoleh dengan

menggunakan angket respon siswa dan

diberikan setelah berakhirnya prosesn

pembelajaran. Data yang diperoleh disajikan

dalam Tabel 10 sebagai berikut:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

21 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

Tabel 10 Rekapitulasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan

Perangkat Model 5E No Aspek yang dinilai Skor Rata-rata Kategori

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Saya menjadi termotivasi selama mengikuti kegiatan

pembelajaran

LKS dapat membuat saya lebih aktif bekerja dalam

kelompok

Saya diberikan kesempatan secara lisan untuk bertanya

dan menjawab pertanyaan

Saya lebih aktif bekerja dalam kelompok selama kegiatan

pembelajaran.

Saya memahami dengan jelas bahasa pada kalimat

Petunjuk Kegiatan Siswa (PKS)

Saya memahami dengan jelas kalimat soal pada

Petunjuk Kegiatan Siswa (PKS) dan soal tes

LHKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran

membangkitkan motivasi/minat/rasa ingin tahu saya

LHKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran

menarik

Soal-soal tes yang diberikan sesuai dengan materi yang

diajarkan selama kegiatan pembelajaran

Saya menjadi lebih mampu berpikir kritis dan

berargumen setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran

menyenangkan

3,95

3,85

3,74

3,88

3,76

3,73

3,94

3,91

3,92

3,82

3,88

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Jumlah rata-rata 3,85 Sangat baik

Tabel 10. yang disajikan diatas menunjukkan

bahwa respon siswa terhadap pembelajaran

dengan menggunakan perangkat pembelajaran

model 5E adalah sangat baik, hal ini

ditunjukkan oleh rata-rata nilai skor yang

diberikan siswa sebesar 4,3, skor ini berada

pada kategori sangat setuju dari kriteria skor

yang dibuat (3,26-4,00, sangat baik; 2,51-3,25,

baik; 1,76-2,50, kurang baik; 1,00-1,75, tidak

baik), artinya penggunaan perangkat

pembelajaran model 5E memberikan dampak

positif kepada siswa dalam mempelajari materi

ekologi.

KESIMPULAN

Perangkat pembelajaran model 5E

yang dikembangkan meliputi silabus, RPP,

LKS (PKS dan LHKS), instrumen kemampuan

berpikir kritis dan instrumen kemampuan

berargumen. Karakteristik silabus yang

dikembangkan terletak pada kegiatan

pemberian pengalaman belajar siswa yang

memuat tahapan model 5E (Engage, Explore,

Explain, Elaborate, dan Evaluasi) dan memuat

indikator pembelajaran kemampuan berpikir

kritis dan kemampuan berargumen.

Karakteristik RPP terletak pada kegiatan

pembelajaran yang disusun berdasarkan

tahapan model pembelajaran 5E yang memuat

langkah-langkah saintifik (mengamati,

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi

Kelas X SMA ISSN:2089-3205

22 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 2 November 2014

menanya, mencoba, menalar, menyimpulkan

dan menyajikan) untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan

berargumen siswa. Karakreistik LKS (PKS

dan LHKS) yaitu materi pengamatan memuat

konteks permasalahan yang dekat dengan

kehidupan di sekitar siswa, dan dirancang

mengikuti tahapan model 5E, komponen PKS

meliputi judul pengamatan, masalah

pengamatan, tujuan, prosedur pengamatan

yang memuat alat dan bahan dan langkah

kerja, bahan diskusi, dan kesimpulan.

Sementara Instrumen kemampuan berpikir

kritis dan instrumen kemampuan berargumen

memiliki karakteristik yaitu memuat indikator

kemampauan berpikir kritis dan kemampuan

berargumen. Hasil penilaian perangkat

pembelajaran yang dikembangkan adalah

sangat layak untuk digunakan dalam

pembelajaran biologi khususnya pada materi

ekologi

Keterlaksanaan sintaks pembelajaran

selama berlangsungnya pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran model

5E pada materi ekologi telah dilakukan dengan

sangat baik. Hal ini berarti proses

pembelajaran sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

Respon siswa terhadap pembelajaran

dengan menggunakan perangkat pembelajaran

model 5E adalah sangat baik, hal ini

ditunjukkan oleh rata-rata skor yang diberikan

siswa sebesar 4,3

DAFTAR PUSTAKA

Bass, J. EContat, T.L. and Carin, A. A. 2009.

Teaching Science as Inquiry. Boston:

Pearson.

Dasna, I.W dan Sutrisno. 2005. Model-model

Pembelajaran Konstruktivistik dalam

Pengajaran Sains/ Kimia. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Dick,W, Carey, L, Carey, J.O. 2001. The

Systematic Design of Instruction.

United States: Addison-Wesley

Education Publisher.

Indriyani.,R.I. 2013. Pengembangan LKS

Berbasis Siklus Belajar (Learning

Cycle) 7E Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Dan Mengembangkan

Kemampuan Berpikir Kritis Pada

Siswa SMA Kelas X Pokok Bahasan

Elektromagnetik. Tesis.

FKIP.Yogyakarta.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi

Sari.,S.I 2013. Pengembangan Lembar

Kegiatan Siswa Beroreantasi Model

Learning Cycle 5E pada Materi

Ekosistem. Jurnal Unesa BioEdu

vol.2/No.1/Januari.

Shofiyah, N., Supardi, Jatmiko. 2013.

Mengembangkan Penalaran Ilmiah

(Scientific Reasoning) Siswa Melalui

Model Pembelajaran 5E pada Siswa

Kelas X SMAN 15 Surabaya. Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia.

Widoyoko E.P. 2012. Tehnik Penyusunan

Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.