pengembangan modul pembelajaran matematika …repository.umrah.ac.id/1382/4/artikel ilmiah...

14
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PMRI PADA TOPIK BARISAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Bintang Nasrani 1 , Nur Izzati, 2 Linda Rosmery T 3 [email protected] Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji 2018 ABSTRAK Kata Kunci: Bahan Ajar, PMRI, Barisan Tujuan dari penulisan ini adalah menghasilkan modul berbasis PMRI pada materi barisan untuk siswa kelas XI SMA dan mendeskripsikan kualitas modul PMRI pada materi barisan kelas XI SMA, ditinjau dari aspek kelayakan, efektifitas, dan kepraktisannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah modul pembelajaran matematika berbasis PMRI pada topik barisan untuk siswa kelas XI SMA. Modul diuji kelayakannya oleh ahli konten dan ahli desain. Berdasarkan penilaian ahli konten dan ahli desain, modul dinyatakan layak. Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa, diketahui rata-rata kelas adalah 97,5. Ketuntasan hasil belajar siswa adalah 97.2% atau sebanyak 35 siswa yang tuntas dari 36 siswa yang mengikuti post tes dan dapat dinyatakan bahwa modul barisan matematika yang dikmbangkan efektif. Dari hasil angket respon siswa diperoleh rata-rata 88,3 dengan kategori sangat baik, maka modul dapat dinyatakan praktis. Hal ini membuktikan bahwa modul pembelajaran matematika berbasis PMRI pada topik barisan untuk siswa kelas XI SMA layak, efektif, dan praktis.

Upload: hanga

Post on 20-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS PMRI PADA TOPIK BARISAN UNTUK SISWA KELAS XI

SMA

Sri Bintang Nasrani1, Nur Izzati,

2 Linda Rosmery T

3

[email protected]

Program Studi Pendidikan Matematika

FKIP – Universitas Maritim Raja Ali Haji

2018

ABSTRAK

Kata Kunci: Bahan Ajar, PMRI, Barisan

Tujuan dari penulisan ini adalah menghasilkan modul berbasis PMRI pada

materi barisan untuk siswa kelas XI SMA dan mendeskripsikan kualitas modul

PMRI pada materi barisan kelas XI SMA, ditinjau dari aspek kelayakan,

efektifitas, dan kepraktisannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan

pengembangan (Research and Development) dengan pendekatan ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Produk yang

dihasilkan dari penelitian ini adalah modul pembelajaran matematika berbasis

PMRI pada topik barisan untuk siswa kelas XI SMA. Modul diuji kelayakannya

oleh ahli konten dan ahli desain. Berdasarkan penilaian ahli konten dan ahli

desain, modul dinyatakan layak. Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa,

diketahui rata-rata kelas adalah 97,5. Ketuntasan hasil belajar siswa adalah 97.2%

atau sebanyak 35 siswa yang tuntas dari 36 siswa yang mengikuti post tes dan

dapat dinyatakan bahwa modul barisan matematika yang dikmbangkan efektif.

Dari hasil angket respon siswa diperoleh rata-rata 88,3 dengan kategori sangat

baik, maka modul dapat dinyatakan praktis. Hal ini membuktikan bahwa modul

pembelajaran matematika berbasis PMRI pada topik barisan untuk siswa kelas XI

SMA layak, efektif, dan praktis.

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun

2007 tentang Standar Proses, salah satunya

mengatur tentang perencanaan proses

pembelajaran yang secara implisit

menyatakan bahwa guru diharapkan dapat

mengembangkan bahan ajar sebagai salah

satu sumber belajar. Dengan adanya bahan

ajar siswa dapat mempelajari suatu

kompetensi secara mandiri, runtut, dan

sistematis sehingga siswa mampu

memahami dan menguasai semua

kompetensi secara utuh dan terpadu.

Dengan demikian, perlu dikembangkan

bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan

siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran

yang diinginkan.

Dhoruri, (2010:8) menyatakan

bahwa modul yang dikembangkan

sendiri oleh pendidik dapat disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik

seperti, budaya, sosial, dan geografis.

Serta dapat mencakup tahap

perkembangan peserta didik,

kemampuan peserta didik, potensi, dan

lain-lain yang berkaitan dengan peserta

didik. Dengan adanya pengembangan

modul dapat membantu siswa menjawab

dan memecahkan masalah atau kesulitan

dalam belajar. Dalam proses

pembelajaran, terdapat beberapa materi

pembelajaran yang seringkali sulit

dirasa peserta didik untuk dipahami

ataupun dijelaskan. Kesulitan atau

masalah tersebut dapat terjadi karena

materi pembelajaran masih abstrak. Di

sinilah peran modul untuk membantu

siswa menjelaskan atau

menggambarkan hal yang abstrak

tersebut, dapat menggunakan gambar,

skema, bagan, dan lainnya. Sehingga

materi yang rumit dapat disajikan dan

dijelaskan dengan cara yang lebih

sederhana dan lebih mudah dipahami.

Dengan diterapkannya penggunaan

modul, pembelajaran lebih terencana

dan menghasilkan hasil yang jelas.

Barisan merupakan salah satu materi

pelajaran matematika yang diajarkan pada

siswa kelas XI SMA. Dalam matematika

materi tersebut mencakup barisan

aritmetika, barisan geometri, deret

aritmetika, dan deret geometri. Hardiyanti

(2016:6) menyatakan bahwa yang masih

menjadi kesulitan siswa adalah menentukan

rumus suku ke-n dari suatu barisan

aritmetika dan geometri, siswa kurang

memahami konsep suku pertama dari suatu

barisan, dan siswa kurang memahami

maksud dari soal yang diberikan sehingga

sulit untuk menuliskan apa yang diketahui

dan ditanyakan serta menentukan langkah

penyelesaian dari soal mengenai barisan

aritmetika dan geometri. Hal ini juga

didukung oleh Farida (2015:49) yang

mengemukakan bahwa kesalahan yang

dilakukan oleh siswa diantaranya adalah

siswa tidak bisa menentukan rumus,

kesalahan dalam menghitung, kesalahan

dalam mengubah informasi ke dalam bentuk

matematika, miskonsepsi dan kelalaian

dalam menuliskan kesimpulan.

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

Salah satu hal yang menyebabkan

siswa mengalami kesulitan adalah siswa

belum dapat menyelesaikan hal-hal yang

bersifat abstrak. Siswa belum dapat

menggunakan objek-objek yang ada dalam

kehidupan sehari-hari dengan suatu

permasalahan. Oleh sebab itu, dalam proses

pembelajaran diperlukan suatu pendekatan

yang dapat membantu atau memfasilitasi

siswa untuk menghubungkan materi

pelajaran yang sekiranya masih abstrak

dengan hal-hal nyata dalam kehidupan

sehari-hari. Jika siswa mendapat

kemudahan dalam memahami konsep-

konsep matematika, maka siswa akan

tertarik untuk mempelajari dan mendapat

makna dalam proses pembelajarannya.

Berdasarkan uraian diatas, pendekatan yang

dirasa tepat adalah Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI).

Menurut Astika,(2014:23) PMRI

merupakan pendekatan yang

menghubungkan pengalaman dan kejadian

yang dekat dengan siswa sebagai sarana

umtuk memahami persoalan matematika.

Dengan PMRI, siswa dapat dengan mudah

memulai pembelajaran dengan persoalan

dalam kehidupan nyata atau realistik. Pada

pendekatan ini, siswa dipandang memiliki

pengetahuan atau pengalaman sebagai hasil

dari interaksi terhadap lingkungan. Oleh

karena itu siswa diharuskan aktif membaca

dan mengembangkan pengetahuan yang

dimilikinya.

Dengan demikian, peneliti memiliki

ketertarikan untuk mengembangkan bahan

ajar pada materi barisan dengan pendekatan

PMRI. Bahan ajar yang diterapkan berupa

modul. Menurut Astika, (2014:6) modul

adalah bahan ajar yang di dalamnya

mencakup isi materi, metode, dan evaluasi

yang tersusun secara sistematis dan menarik

sehingga dapat digunakan secara mandiri

pada bahan ajar berupa modul ini materi

yang disajikan disesuaikan dengan prinsip

dan karakteristik PMRI yang berbasis pada

masalah realistik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti

akan melaksanakan penelitian dengan judul

“PENGEMBANGAN MODUL

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS PMRI PADA TOPIK

BARISAN UNTUK SISWA KELAS XI

SMA”

a. Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI)

Pendidikan Matematika Realistik

(PMR) dikembangkan pada tahun

1971 di Intitut Freudenthal, Belanda.

Professor Hans Freudenthal (1905-

1990), seorang penulis, pendidik,

dan matematikawan berkebangsaan

Jerman/Belanda merupakan pendiri

Institut Freudenthal juga

pengembang pendekatan teoritis

terhadap pembelajaran matematika

yang dikenal dengan RME (Realistic

Mathematics Education). PMR

menggabungkan pandangan tentang

apa itu matematika, bagaimana

siswa belajar matematika, dan

bagaimana matematika harus

diajarkan. Freudenthal berkeyakinan

bahwa siswa tidak boleh dipandang

sebagai passive receivers of ready-

made mathematics (penerima pasif

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

matematika yang sudah jadi atau

diolah). Menurut Freudenthal

pendidikan harus mengarahkan

siswa kepada penggunaan berbagai

situasi dan kesempatan untuk

menemukan kembali matematika

dengan cara mereka sendiri.

Pendidikan Matematika Realistik

(PMR) dikenal di Indonesia setelah

RK Sembiring dan Pontas

Hutagalung membawa gagasan itu

sekembali dari menghadiri

Konferensi ICMI (International

Conference on Mathematical

Instruction) di Shanghai, China,

pada 1994. Gagasan tentang PMR

disampaikan Sembiring kepada

sejumlah pakar pendidikan

matematika di Indonesia, yaitu R.

Soejadi, Suryanto, ET Ruseffendi,

dan Yansen Marpaung. Pada 20

Agustus 2001, secara resmi

dideklarasikan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) di Gunung Tangguban

Perahu, Jawa Barat.

Didalam PMR, pembelajaran

harus dimulai dari sesuatu yang riil

sehingga siswa dapat terlibat dalam

proses pembelajaran secara

bermakna. Hadi (2017:37) peran

guru hanya sebagai pembimbing dan

fasilitator bagi siswa dalam proses

rekonstruksi ide dan konsep

matematika. Pembelajaran

matematika dengan pendekatan

PMR meliputi aspek-aspek berikut

(De Lange, 1995):

1. Memulai pelajaran dengan

mengajukan masalah (soal)

yang “riil” bagi siswa sesuai

dengan pengalaman dan

tingkat pengetahuannya,

sehingga siswa segera

terlibat dalam pelajaran

secara bermakna;

2. Permasalahan yang diberikan

tentu harus diarahkan sesuai

dengan tujuan yang ingin

dicapai dalam pelajaran

tersebut;

3. Siswa mengembangkan atau

menciptakan model-model

simbolnya secara informal

terhadap persoalan/masalah

yang diajukan;

4. Pengajaran berlangsung

secara interaktif: siswa

menjelaskan dan

memberikan alasan terhadap

jawaban yang diberikannya,

memahami jawaban

temannya (siswa lain), setuju

terhadap jawaban temannya,

menyatakan ketidaksetujuan,

mencari alternatif

penyelesaian yang lain, dan

melakukan refleksi terhadap

setiap langkah yang

ditempuh atau terhadap hasil

pelajaran.

b. Modul

Modul merupakan bahan ajar cetak yang

dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

oleh pembaca. Menurut Depdiknas (2008:3)

modul merupakan alat atau sarana pembelajaran

yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

dan cara mengevaluasi yang dirancang secara

sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan sesuai dengan

tingkat kompleksitasnya. Adapun karakteristik

modul, yaitu :

a. Self Intructional, mampu menggunakan

secara mandiri tanpa harus bergantung

oleh pihak lain. Karakteristik self

instructional, yaitu:

a) Berisi tujuan yang dijelaskan secara

jelas;

b) Berisi materi pembelajaran yang

dikemas ke dalam unit-unit

kecil/spesifik sehingga memudahkan

belajar secara tuntas;

c) Menyediakan contoh dan ilustrasi

yang mendukung kejelasan

pemaparan mpembelajaran;

d) Menampilkan soal-soal latihan,

tugas dan sejenisnya yang

memungkinkan pengguna

memberikan respon dan mengukur

tingkat penguasaannya;

e) Kontekstual, yaitu materi-materi

yang disajikan terkait dengan

suasana atau konteks tugas dan

lingkungan penggunaannya;

f) Menggunakan bahasa yang

komunikatif dan sederhana;

g) Terdapat rangkuman materi

pembelajaran ;

h) Terdapat instrumen penilaian/

assessment;

i) Terdapat instrumen yang digunakan

untuk mengukur atau mengevaluasi

tingkat penguasaan materi;

j) Terdapat umpan balik atas penilaian,

sehingga pengguna mengetahui

tingkat penguasaan materi; dan

k) Tersedia informasi tentang

rujukan/pengayaan/referensi yang

mendukung materi pembelajaran

b. Self Contained, yaitu seluruh materi

pembelajaran dari satu unit kompetensi

atau sub kompetensi yang dipelajari

terdapat di dalam satu modul secara

utuh. Tujuan dari konsep ini adalah

memberikan kesempatan untuk

mempelajari materi secara tuntas,

karena dikemas satu kesatuan yang utuh.

Jika harus dilakukan pembagian atau

pemisahan materi dari satu unit

kompetensi harus dilakukan dengan

hati-hati dan memperhatikan keluasan

kompetensi yang harus dikuasai.

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

c. Stand Alone (berdiri sendiri), yaitu

modul yang dikembangkan tidak

tergantung pada media lain atau tidak

harus digunakan bersama-sama dengan

media pembelajaran lain.

d. Adaptive, dapat menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta fleksibel digunakan.

Dengan memperhatikan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi

pengembangan modul hendaknya “up to

date”

e. User Friendly, setiap instruksi dan

paparan informasi yang tampil bersifat

membantu dan bersahabat dengan

penggunanya, termasuk kemudahan

pengguna dalam merespon, mengakses

sesuai dengan keinginan. Penggunaan

bahasa yang sederhana, mudah

dimengerti, serta menggunakan istilah

yang umum merupakan salah satu

bentuk user friendly.

c. Barisan

Didalam matematika, barisan bilangan

adalah daftar terurut dari suatu bilangan. Seperti

layaknya himpunan, suatu barisan juga

memiliki anggota (elemen) yang disebut suku.

Contoh:

1) (1,1,1,1,1,...)

2) (1,2,3,4,…)

3) (2,4,6,8,…)

Barisan bilangan terdiri dari barisan aritmatika dan

barisan geometri. Suku-suku yang berdekatan dari

suatu barisan aritmatika selalu memiliki selisih yant

tetap/konstan dan disebut dengan beda. Barisan

geometri hasil bagi suku-suku yang saling

berdekatan selalu tetap/konstan dan disebut dengan

rasio

a) Barisan Aritmatika

Barisan aritmatika adalah barisan yang

selisih antara suku-suku yang berdekatan

tetap/konstan. Rumus umum suku ke-n

adalah Un = a + (n-1)b dengan a = U1

adalah suku awal atau suku pertama dan b =

U2 – U1 = U3 – U2= … merupakan selisih

suku-suku yang berdekatan.

b) Barisan Geometri

Barisan geometri adalah barisan yang

hasil bagi suku-suku barisan tersebut selalu

tetap/konstan. Rumus suku ke-n adalah

Un= arn-1

dan

d. .Penelitian dan Pengembangan

Menurut Sugiyono(2016:28)penelitian dan

pengembangan berfungsi untuk memvalidasi dan

mengembangkan produk. Memvalidasi produk,

berarti produk itu telah ada, dan peneliti hanya

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

meneliti efektifitas atau validitas produk tersebut.

Mengembangkan produk dalam arti yang lua

dapat berupa memperbarui produk yang telah ada

(sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan

efisien) atau menciptakan produk baru (yang

sebelumnya belum pernah ada). Metode

penelitian dan pengembangan dapat diartikan

sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang,

memproduksi, dan menguji validitas produk yang

telah dihasilkan.

Bahan dan Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan yang merupakan cara ilmiah

untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan

menguji produk yang telah dihasilkan.

b. Metode Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui

angket dan tes hasil belajar. Angket pada

penelitian ini terdiri dari angket validasi modul

dan angket repon siswa.

1) Angket Penilaian Modul

Angket yang digunakan merupakan angket jenis

kombinasi terbuka dan tertutup. Angket

penilaian modul diisi oleh ahli konten dan ahli

desain. Angket penilaian modul merupakan alat

ukur untuk melihat kelayakan modul yang

dikembangkan.

2) Angket Respon Siswa

Angket digunakan untuk mengukur

kepraktisan modul. Jenis angket yang

digunakan adalah angket tertutup, yaitu dengan

menyajikan pertanyaan dan menyediakan

pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek

penelitian.

3) Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui

hasil ketuntasan belajar siswa setelah

menggunakan modul yang dikembangkan. Tes

hasil belajar juga digunakan sebagai alat ukur

untuk melihat keefektifan modul yang

dikembangkan. Soal tes yang diberikan terdiri

dari 5 soal tes uraian

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

Hasil

Dari hasil post test diketahui

rata-rata kelas adalah 97,5.

Ketuntasan hasil belajar siswa

adalah 97.2% atau sebanyak 35

siswa yang tuntas dari 36 siswa

yang mengikuti post test dan

berdasarkan tabel kriteria

ketuntasan tes hasil belajar pada

tabel 3.6 termasuk dalam kategori

sangat baik. Beberapa jawaban post

test dan penyekoran post test dapat

dilihat pada lampiran.

Hasil angket respon siswa

ditentukan dengan menghitung

skor rata-rata dari responden yaitu

kelas XI IPA 2 yang mengikuti

pembelajaran dengan

menggunakan modul menggunakan

aplikasi Ministep dengan model

Rasch. Berdasarkan hasil angket

respon siswa diperoleh skor rata-

rata yaitu 88.3 yang termasuk

kategori sangat baik. bebrapa hasil

pengisian angket respon siswa

dapat dilihat pada lampiran

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah diuraikan, langkah-

langkah pengembangan modul

pembelajaran matematika berbasis

PMRI pada topik barisan untuk

siswa kelas XI SMA menggunakan

3 tahap pengembangan ADD yaitu

tahap analysis (analisis), design

(perancangan), dan development

(pengembangan).

Pada tahap analysis (analisis),

dilakukan analisis kurikulum dan

analisis karakteristik siswa. Dari

hasil analisis kurikulum dan

analisis karakteristik siswa

diperoleh bahwa modul yang

dikembangkan cocok

menggunakan pendekatan PMRI.

Pada tahap desaign

(perancangan) dilakukan beberapa

kegiatan yaitu menyusun garis

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

besar isi modul, menyiapkan buku,

referensi, gambar, materi, soal-

soal, menentukan spesifikasi modul

untuk memudahkan peneliti dalam

mengembangkan modul, serta

menyusun instrumen penilaian

modul yang akan digunakan

sebagai alat ukur kualitas modul

yang dikembangkan. Instrument

penelitian meliputi angket

penilaian modul, tes hasil belajar,

dan angket respon siswa. Instumen

penilaian disusun dan direvisi

sesuai saran dosen hingga siap

digunakan.

Tahap selanjutnya adalah tahap

development (pengembangan).

Pada tahap ini, peneliti

mengembangkan modul

matematika dengan topik barisan

sesuai dengan desain awal yang

dirancang. Selama modul

dikembangkan, banyak saran dan

masukan yang diberikan oleh

dosen pembimbing. Setelah selesai,

modul dinilai oleh ahli konten dan

ahli desain menggunakan angket

penilaian modul. Berdasarkan

penilaian, ahli konten dan ahli

desain menyatakan bahwa modul

layak untuk diujicobakan di

lapangan tanpa ada revisi.

Sehingga, dapat dinyatakan bahwa

modul pembelajaran matematika

pada topik barisan layak untuk

digunakan sebagai bahan belajar

untuk siswa. Selanjutnya, modul

diujicobakan pada pembelajaran

matematika di sekolah. Uji coba

dilakukan sebanyak 3 kali. Siswa

merasa senang dan bersemangat

dalam mengerjakan modul barisan

matematika. Pada uji coba yang

ketiga siswa mengerjakan tes hasil

belajar dan mengisi angket respon

siswa.

Dari hasil tes hasil belajar

diketahui rata-rata kelas adalah

97,5. Ketuntasan hasil belajar

siswa adalah 97.2% atau sebanyak

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

35 siswa yang tuntas dari 36 siswa

yang mengikuti post test dan

berdasarkan tabel kriteria

ketuntasan tes hasil belajar pada

tabel 3.3 termasuk dalam kategori

sangat baik. Dengan demikian

dapat dinyatakan bahwa modul

barisan matematika yang

dikembangkan efektif.

Hasil angket respon siswa

diperoleh rata-rata 88,3 yang

termasuk dalam kategori sangat

baik. Berdasarkan hasil angket

respon siswa, dapat disimpulkan

bahwa modul yang dikembangkan

praktis yaitu modul mudah

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran disekolah.

Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Dewi Nasiroh, yang menyimpulkan

bahwa pembelajaran menggunakan

modul membuat siswa bisa belajar

kapan saja, dimana saja, dan

disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing sesuai dengan

karakteristik siswa. Modul yang

didesain dengan menggunakan

konteks nyata dapat membiasakan

siswa mempelajari hal-hal yang

ada dikehidupan nyata bukanlah

materi abstrak yang tidak berkaitan

namun sangat memiliki manfaat

bagi siswa.

Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Nur Hidayat,

menyatakan bahwa dengan adanya

pengembangan modul dapat

menambah ketersediaan sumber

belajar serta membantu para

pendidik dalam memberikan

pemahaman kepada peserta didik

mengenai materi yang akan

dipelajari. Dalam hal ini jelas

bahwa modul sebagai media

pembelajaran dapat membantu

siswa dalam mempelajari setiap

materi yang akan dipelajari. Modul

pembelajaran matematika berbasis

PMRI pada topik barisan ini,

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

dirancang untuk memudahkan

siswa dalam mempelajari topik

barisan yang berkaitan dengan

konteks nyata lingkungan siswa

sehingga siswa akan memaknai apa

yang dipelajarinya. Modul ini

dilengkapi dengan fitur-fitur yang

mendukung siswa aktif sehingga

kegiatan pembelajaran yang

tercipta merupakan kegiatan

pembelajaran yang difokuskan

pada kegiatan siswa belajar bukan

guru mengajar. Dengan demikian.

Modul yang telah dikembangkan

dapat digunakan sebagai alternatif

bahan ajar dan dapat di diseminasi

sesuai saran perbaikan dari

pengguna modul.

Kesimpulan

Pengembangan modul

pembelajaran matematika berbasis

pendekatan PMRI pada topik

barisan untuk siswa kelas XI SMA

menggunakan pengembangan

ADD yang terdiri dari tiga tahap

yaitu, (1) analysis (analisis), (2)

design (perancangan), dan (3)

development (pengembangan).

Kualitas modul pembelajaran

matematika berbasis pendekatan

PMRI pada topik barisan untuk

siswa kelas XI SMA yang telah

dikembangkan adalah sebagai

berikut.

Ditinjau dari aspek kelayakan,

yaitu penilaian dari ahli konten dan

ahli desain, modul yang

dikembangkan layak untuk

digunakan dan sudah sesuai dengan

standar buku teks pelajaran.

Ditinjau dari aspek keefektifan,

yaitu tes hasil belajar (post test)

diperoleh rata-rata kelas yaitu 97,5

dan ketuntasan tes hasil belajar

97,2% yang termasuk dalam

kategori sangat baik. Dapat

disimpulkan modul yang

dikembangkan telah efektif

digunakan dalam pembelajaran

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

matematika disekolah yaitu modul

yang dikembangkan memberikan

hasil yang baik.

Ditinjau dari aspek kepraktisan,

yaitu dari hasil angket respon siswa

diperoleh skor rata-rata 88,3 yang

termasuk dalam kategori sangat

baik. Dapat disimpulkan bahwa

modul yang dikembangkan praktis

yaitu modul mudah digunakan

dalam kegiatan pembelajaran

disekolah.

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

Ucapan Terima Kasih

1. Bapak Prof. Dr Syafsir Akhlus M.Sc. Sebagai rektor Universitas Maritim Raja Ali

Haji.

2. Bapak Dr. H. abdul Malik, M.Pd. Sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.

3. Bapak Febrian, S.Pd., M.Sc. sebagai Ketua Jurusan dan ibu Rezki Ramadhona,

S.Pd., M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan Program Studi Pendidikan Matematika.

4. Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Si. dan Dra. Linda Rosmery Tambunan, S.Pd., M.Si.

selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing penulis.

5. Rezky Ramadhona, S/Pd., M.Pd dan Alona Dwinata, S.Pd., M.Sc.selaku penguji.

Terima kasih atas waktu, masukan dan arahannya.

6. Desi Rahmatina, S.Pd., M.Sc. sebagai penasehat akademik yang bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

7. Para dosen atas segala ilmu yang telah diberikan, staff akademik program studi

pendidikan matematika (Bang Rizki) yang banyak membantu penulis.

8. Dr. Darso S.Pd., M.Si. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Tanjungpinang yang

telah banyak membantu penulis selama penelitian.

9. A. Rahman S.Pd. I. selaku guru mata pelajaran Matematika di SMA Negeri 4

Tanjungpinang yang telah banyak membantu penulis.

10. Seluruh majelis guru SMA Negeri 4 Tanjungpinang yang telah banyak membantu

penulis.

11. Siswa dan siswi kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Tanjungpinang yang telah

membantu penulis selama penelitian.

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA …repository.umrah.ac.id/1382/4/ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI.pdf · pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat membantu atau memfasilitasi

DAFTAR PUSTAKA

Astika,F.F.(2014).skripsi pengembangan modul. Retrieved from

http://eprints.uny.ac.id/13264/1/SKRIPSI.pdf

Dhoruri, A. (2010). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik

(PMR). Makalah. Retrieved from

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Makalah%20PMRI%202010.pdf

Depdiknas. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan

Menengah SMA-MA-SMK-MAK. Jakarta: Cipta Jaya.

Farida Nurul. (2015). analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/306-549-2-PB.pdf

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran dan Standar Sarana dan

Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Madrasah Aliyah SMA/ MA/ SMK/ MAK.

Jakarta: Depdiknas.

Hadi, S. (2017). Pendidikan Matematika Realistik (Teori, Pengembangan, dan

Implementasinya) (revisi). Jakarta: Rajawali Pers.

Hardiyanto Arif. (2016).analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal barisan dan deret

matematika.

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6944/8_82_Makalah%20Re

v%20Arif%20Hardiyanti.pdf;sequence=1

Krismanto Al. (2003). Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembelajaran

Matematia. Yogyakarta PPPG Matematika.

Setiawati, norma, zulkardi, & hiltrimartin, cecil. (2016). jurnal gantang. Retrieved

fromhttp://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/article/view/53/43

Sudarman Oki Hendra. (2015). skripsi eksperimen pembelajaran matematika pada bangun

ruang sisi lengkang dengan menggunakan pendekatan RME ditinjau dari motivasi

belajar siswa kelas IX. http://eprints.ums.ac.id/38896/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development) (2nd

ed.). Bandung: Alfabeta.