teknik menangani situasi sulit saat memfasilitasi...

14
81 1 TEKNIK MENANGANI SITUASI SULIT BUKU 4 TEKNIK MENANGANI SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

Upload: phamhuong

Post on 12-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

81

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

TEKNIK MENANGANISITUASI SULITSAAT MEMFASILITASI

82

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

83

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

BAB 4

Teknik Menangani Situasi SulitSaat Memfasilitasi

Bayangkan situasi sulit apa yang bisa dihadapi seorangfasilitator infomobilisasi saat mengelola kegiatankelompok atau pertemuan masyarakat?

Mulai terjadi salah paham. Warga mulai jemu, tegang, bingungdan jengkel. Orang yang kesal sukar berpikir jemih. Perhatianmereka menurun. Sebagian peserta diskusi merasa terpaksamemimpin pembicaraan tanpa mereka tahu pemecahannya. Ada

yang tidak sabar ingin cepatpulang. Ada pula yang jengkeltapi berusaha untuk tetap tenang.

Fasilitator perlu memahami,situasi pelik lah yang membuatorang bertindak begitu. Karenasemua orang sebenamya inginbekerjasama. Bukan orangnyayang salah. Jadi, tanganilahkeadaan sulitnya, bukanorangnya.

Dalam situasi sulit, tetaplahbersikap tenang dan cobalahuntuk mengatasinya. Sikap tidaktenang membuat fasilitatormelakukan kekeliruan, sehinggamembuat keadaan semakin sulit.

84

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

MEMPERHATIKAN KARAKTERISTIK PESERTA

Seorang fasilitator dituntut untuk mengenali karakter pesertabelajar, dan mempersiapkan diri untuk mengembangkan sikap positifpeserta terhadap proses dan kegiatan belajar. Gambaran berikut inimewakili sejumlah karakteristik peserta belajar yang paling sering kitatemukan di masyarakat8.

• Ada orang yang merasa tidak mendapat pengetahuan atau hal yangbaru dari kegiatan ini.

• Ada juga orang yang pesimis, menganggap materi pelatihan tidakakan banyak manfaatnya bagi kehidupannya sehari-hari.

• Ada orang yang berpikiran empiris, tidak gampang percaya, danmenuntut bukti yang nyata dan bukan sekedar teori.

• Ada orang yang antusias, dan merasa bahwa materi yang diikutinyamemberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi dirinya.

• Ada orang yang selalu to the point, ingin diberitahu apa yang mestiia lakukan dan tidak suka banyak teori.

• Juga ada orang yang menuntut untuk dihargai terutama dalam halpengambilan keputusan yang menyangkut diri dan kehidupannya,dan cenderung merasa tersinggung jika caranya dianggap salah.

Seorang FI harus bersikap positif terhadap beragam karakterpeserta atau masyarakat dan menanganinya dengan sabar. Seringkaliorang yang antusias belajar, justru tidak tahu bagaimana menerapkanpembelajaran ini dalam kehidupan dia. Sehingga FI harus menangani

8 Sumber: "17 Courses on Leadership Training" dalam buku "Pendidikan OrangDewasa", A.G. Lunandi, Gramedia, 1993.

________________________________________

85

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

peserta seperti ini untuk mengkaitkan hasil belajarnya denganpeningkatan kualitas hidupnya. Sementara itu, peserta yang merasa'pintar' dan tidak memperoleh manfaat dari pembelajaran, bisa sajaberbalik menjadi peserta yang mendukung kelompok apabila FIberhasil melakukan pendekatan personal dengannya.

MENANGANI SITUASI SULIT YANG KERAPDIHADAPI9

Adanya berbagai karakteristik peserta, dapat menimbulkandinamika kelompok yang menarik apabila fasilitator dapatmengelolanya dengan baik. Peserta yang sangat bersemangat,dapat menularkan 'energinya' kepada peserta yang pasif atau 'malu-malu'. Kalau tidak ada peserta yang pendiam, semuanya suka bicara,apa yang akan terjadi? Keberagaman sebaiknya disikapi secarapositif agar berpengaruh baik terhadap situasi belajar. Jangansampai sebaliknya, kelompok kita berantakan karena adanya pesertadominan atau selalu kontra terhadap peserta lainnya.

Berikut ini adalah beberapa situasi sulit yang sering dihadapiseorang fasilitator.

Menangani Peserta yang Selalu BicaraKetika ada seseorang terlalu aktif, orang orang lainnya menjadikurang berpartisipasi. Seringkali fasilitator mencoba untuk

9. Bahan bacaan untuk pelatihan para FI.________________________________________

86

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

mengendalikan orang tersebut: "Maaf Pak Bobon, beri kesempatankepada orang lain untuk bicara."

Namun, sebaiknya upaya upaya fasilitator difokuskan untukmendorong orang orang yang pasif untuk lebih berpartisipasi.Mencoba untuk mengendalikan orang yang terlalu aktifmengakibatkan peserta yang lain kehilangan perhatian.

Menangani Peserta yang Mulai Jemu

Peserta mulai menjadi tidak fokus karenakelelahan, materi diskusi memang berat, ataukurang menarik. Dalam keadaan ini, fasilitatorsebaiknya tidak memaksakan peserta.Misalnya, "Ayo, kita kembali konsentrasikepada diskusi kita." Fasilitator sebaiknyamengajak peserta untuk beristirahat sejenak.Setelah beristirahat, peserta akan dapat lebihsegar berdiskusi kembali.

Menangani Situasi RendahnyaPartisipasi Seluruh Peserta

Fasilitator keliru jika beranggapan bahwapartisipasi peserta rendah karena mereka sedang berkonsentrasimemperhatikan. Kemudian fasilitator tidak melakukan apapun untukmendorong peserta lebih berpartisipasi. Mengubah metode diskusike dalam bentuk lain merupakan salah satu cara meningkatkankembali partisipasi peserta. Misalnya dengan melakukan metodecurah pendapat atau diskusi kelompok kecil.

Menangani "Debat Kusir" antara Dua PesertaKadang kadang seseorang menyerang gagasan orang lain untukmenjelaskan gagasannya sendiri. Banyak waktu akan terbuang jikafasilitator mencoba menyelesaikan konflik antara keduanya. Libatkanpeserta lain. Jadikan masalah tersebut menjadi masalah bersama.Misalnya dengan melontarkan pertanyaan: "Siapa lagi yangmempunyai pendapat terhadap masalah ini?"

87

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Ingat: Sebaiknya tidak mencurahkan perhatian terhadap sedikitorang yang terlalu dominan. Beri perhatian lebih justru padakelompok peserta yang pasif.

Menangani Peserta yang Diam Saja

"Ibu Indrawati tidak bicara banyak hari ini. Apakah ada pendapatyang ingin Ibu sampaikan?"

Cara ini mungkin bisa membantu jika peserta tersebutmenunjukkan mimik hendak berbicara tetapi ragu ragu. Namun jikadilakukan terlalu sering, dapat membuat orang tersebut merasamenjadi sorotan sehingga menarik diri sepenuhnya. Fasilitator dapatmenggunakan metode diskusi kelompok kecil untuk lebih memberikesempatan peserta yang malu untuk berbicara.

Menangani Peserta yang Berbisik bisik dan Bersenda GurauFasilitator umumnya tidak mengindahkan perilaku ini denganharapan akan berhenti dengan sendirinya. Kadangkala memangberhasil, tapi seringkali malah membuat suasana semakin parah.Dalam keadaan begini, sambil bercanda, mintalah peserta untukberlaku sewajamya. Jika masih berlanjut, pasti ada yang salahdengan situasi belajar.

Pikirkanlah:

• Apakah topik yang dibahas memang kering dan membosankan?• Apakah peserta membutuhkan istirahat?• Atau mungkin peserta membutuhkan diskusi dalam kelompok

kecil?

88

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

Menangani Keterlambatan Para PesertaMulailah sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Menungguberarti menyetujui keterlambatan. Jika terpaksa, bukalah terlebihdulu diskusi. Kemudian minta kesepakatan peserta untuk menundadiskusi dan lama waktunya.

"Nampaknya belum semua orang datang. Apakah kita akanmelanjutkan atau menunda beberapa menit hingga peserta lainnyadatang? Jika kita akan menunggu, berapa menit waktu yang akan kitaberikan?"

Menangani Peserta yang Mengulang Ulang PembicaraanBiasanya orang mengulang-ulang pembicaraan karena merasapendapatnya tidak didengarkan. Ringkas sudut pandang orangtersebut hingga dia merasa dipahami. Tampilkan pandangan yangberbeda dari peserta lainnya dengan pandangan orang yangbersangkutan.

Menangani Peserta yang Meributkan Urusan "Remeh"Jika ada peserta yang meributkan urusan "remeh", menasehatipeserta yang "buang buang waktu" itu bukanlah jalan yang terbaik.Ajaklah kelompok untuk kembali ke pokok permasalahan.

Menangani Peserta yang Segan Terbuka karena Ada Petinggi

Fasilitator bertugas membantu warga agar dapat mengemukakanpikiran dengan leluasa. Orang sering tidak bicara yang sebenamyakarena orang yang disegani (pemuka desa, pejabat pemerintah) adadi ruang diskusi. Atau mereka segan menanggapi pendapat parapetinggi.

89

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Berbicara terus terang berbeda dengan berbicara kasar. Mengatakanhal yang sesungguhnya memang memerlukan keberanian.Fasilitator bisa menanyakan pada para peserta tentang hal-hal yangakan mereka katakan jika petinggi tidak berada di dalam ruangan.Tangggapan peserta akan bermacam macam. Ada yang membeladiri. Ada yang merasa tersadarkan.

Pertimbangkan cara-cara ini:

• Berikan giliran pertama bicara kepada petinggi tersebut.• Gunakan metode diskusi kelompok kecil.• Persilakan peserta untuk menuliskan pikiran mereka masing

masing.• Kemudian minta mereka membacakannya.• Sediakan waktu untuk membahas pendapat dari petinggi.

Menangani Gangguan dari Luar

Setelah harga BBM naik, orang orang merasa perlu mengungkapkankegelisahan mereka, tentang beratnya beban biaya sehari hari.Setelah hujan lebat warga merasa perlu untuk membicarakantanggul yang bobol dan banjir yang merendam kebun.

Banyak kejadian yang dapat mengganggu konsentrasi kelompok.Apa yang sebaiknya dilakukan? Banyak Fasilitator memutuskanuntuk mengabaikan "gangguan" tersebut. Sebaiknya luangkanwaktu untuk membicarakan hal itu. Sesudah puasmembicarakannya, warga akan kembali ke topik diskusi.

TEORI TOPI BERFIKIR FASILITATOR

Teori tentang cara berfikir yang dikembangkan oleh Edward DeBono10 , bisa kita gunakan untuk mengatasi situasi sulit. Ada enam'topi berfikir' yang bisa digunakan seorang fasilitator saatmelaksanakan proses pembelajaran. Semua cara berfikir ini perludigunakan secara kombinasi secara tepat. Apalagi peserta mulai

_______________________________________________________

10. "Six Thinking Hats", Edward The Bono, Little, Brown and Company, USA,edisi revisi 1999.

90

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

jemu, gunakan 'topi hijau' yang kreatif. Apabila peserta acuh takacuh, gugah emosinya dengan 'topi merah'. Apabila sebagian besarpeserta pasif, gunakan 'topi putih' untuk mengembangkan sharingpengalaman.

Topi Putih

Topi putih berarti fasilitator bersikap netral dan objektif. Fasilitatorbersikap terbuka untuk menerima pengetahuan dan pengalamanorang lain. Fasilitator mendorong peserta untuk memahami fakta dankebenaran secara bijaksana. Fasilitator mendorong para peserta untuksaling belajar dan menyumbangkan pengetahuan danpengalamannya ke dalam topi.

Topi MerahTopi merah berarti fasilitator menggunakan pendekatan 'emosi' untukmenggugah perasaan dan semangat peserta. Fasilitator menggunakanintuisi dan dan "prasangka" untuk memahami kesulitan atau hambatanyang dirasakan peserta dalam belajar, dengan tujuan meningkatkanketerlibatan peserta.

Topi HitamTopi hitam berarti fasilitator bersikap "serius". Fasilitator tidak serta-merta menerima pendapat atau masukan dari orang lain melainkanbersikap 'menolak' terlebih dahulu, bersikap ragu-ragu atau hati-hati,kemudian mencari tahu (eksplorasi) lebih jauh. Dalam mensikapisuatu persoalan, fasilitator menggunakan topi hitam bukan untukmencari argumentasi melainkan untuk memperhatikan atau"waspada" terhadap sesuatu hal yang dianggap negatif. Topi ini bisaberbahaya bila mendominasi atau terlalu sering digunakan.

Topi KuningTopi kuning berarti fasilitator menggunakan cara berfikir positif dalammengelola proses pembelajaran agar atmosfir dalam kegiatanpembelajaran juga berkembang positif. Fasilitator juga bersikapoptimis dalam menghadapi sesuatu persoalan. Kalau topi hitammengajak melihat sisi negatif, maka topi kuning mengajak melihatsisi positif. Fasilitator menggunakan cara rasional (intelektual) danmembangun kerangka pikir untuk mengembangkan suatu analisa

91

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

kritis. Topi kuning yang konstruktif cenderung membuat gagasankongkrit agar bisa dilakukan sesuatu yang bermanfaat. Tapi, topikuning yang kurang konstruktif cenderung mencari-cari peluangyang ada, bukan mengembangkan gagasan (seperti topi hijau). Jugacenderung mengarah pada gagasan besar atau 'mimpi'.

Topi Hijau

Topi hijau berarti fasilitator menggunakan kreativitasnya untukmembangun suasana belajar (misal membuat trik-triks tertentu,permainan, humor, dan sebagainya). Fasilitator menghindari carapenilaian (judgement) dan lebih mendorong suatu usaha bertindakmaju. Fasilitator suka mengembangkan alternatif pilihan. Fasilitatorjuga menggunakan cara-cara yang "provokatif" untuk mendorongorang lain berfikir dengan cara baru. Topi hijau juga menjadi simboluntuk orang yang mampu 'mendengarkan' dengan baik.

Topi BiruTopi biru berarti fasilitator mengendalikan proses pembelajaran agartetap pada 'rel'nya. Fasilitator juga selalu menjaga agarpembelajaran tetap fokus atau dikelola batas-batasnya. Fasilitatorselalu mengacu pada rencana dan rancangan pembelajaran sebagaialat kontrol. Fasilitator mengembangkan proses perumusan pokok-pokok pembelajaran dan kesimpulan untuk menjaga fokus danmenarik benang merah pembelajaran.

92

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

LEMBAR PRAKTEK

Semakin sering menghadapi "situasi" sulit, akan semakin "jago"seorang FI. Jadi, janganlah beranggapan bahwa situasi sulit itusebagai masalah, melainkan sebagai tantangan.

1. Cobalah untuk mengevaluasi cara Anda menangani situasi sulitdengan melakukan pengisian tabel berikut ini.

2. Meskipun teoritis, tetapi "Enam topi berfikir" Edward de Bono dapatdipergunakan untuk mengevaluasi teknik fasilitasi Anda. Andadapat melihat hasil rekaman dengan handycam cara Andamemfasilitasi sebuah kegiatan kelompok, kemudian menggunakantabel di bawah ini untuk mengevaluasi jenis topi yang Andagunakan dalam menangani suatu situasi.

Situasi sulit Cara menangani Apa yang perlu diperbaiki ke depan

93

1TEKNIKMENANGANISITUASI SULIT

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Salah satu prinsip yang perlu dijunjung tinggi seorang fasilitatoradalah "jangan menyalahkan peserta belajar, tetapi tanganilahkesulitan belajar yang terjadi." Ada hambatan belajar yang luar biasauntuk masyarakat pedesaan, apalagi bila menyangkut materi baru danpenggunaan media teknologi baru seperti komputer dan internet.

Cobalah untuk memahami kesulitan belajar yang dialami pesertabelajar Anda dan galilah peluang-peluang untuk mengatasi hambatantersebut.

Hambatan belajar anggota kelompok dampingan di desa saya

Teknik dan tips menangani kesulitan belajar kelompokdampingan di desa saya

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Catatan lain-lain

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Nama Kelompok

Nama peserta

Apa Kesulitan Belajar yang

Terjadi?

Mengapa Mengalami Kesulitan?

Bagaimana cara mengatasinya?

Dst.