pengembangan model penentuan prioritas dan … · penilaian ketiga parameter (s), (o), ... dengan...

32
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN REKOMENDASI PERBAIKAN TERHADAP MODE DAN REKOMENDASI PERBAIKAN TERHADAP MODE KEGAGALAN KOMPONEN DENGAN METODOLOGI KEGAGALAN KOMPONEN DENGAN METODOLOGI FMEA, FUZZY DAN TOPSIS YANG TERINTEGRASI FMEA, FUZZY DAN TOPSIS YANG TERINTEGRASI Pembimbing : Ir. Hari Supriyanto, MSIE. Co-Pembimbing : Ir. Mokh. Suef, MSc (Eng) Disusun Oleh : Mochammad Basjir NRP 2507201002

Upload: nguyencong

Post on 03-May-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN REKOMENDASI PERBAIKAN TERHADAP MODE DAN REKOMENDASI PERBAIKAN TERHADAP MODE KEGAGALAN KOMPONEN DENGAN METODOLOGI KEGAGALAN KOMPONEN DENGAN METODOLOGI FMEA, FUZZY DAN TOPSIS YANG TERINTEGRASIFMEA, FUZZY DAN TOPSIS YANG TERINTEGRASI

Pembimbing : Ir. Hari Supriyanto, MSIE.Co-Pembimbing : Ir. Mokh. Suef, MSc (Eng)

Disusun Oleh : Mochammad Basjir

NRP 2507201002

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

FMEA

Mengidentifikasi sistem dan subsistem

Memprioritaskan mode kegagalan potensial

Menentukan tindakan

Mencegah atau mengurangi kegagalan

(Shekari, A., 2009 ).

Kelemahan

1. Penilaian faktor Severity (S), Occurance (O) dan Detection (D) dinyatakan dalam natural languageatau bilangan klasik (crisp) akan menghasilkan informasi yang tidak tepat (ambigue) dan bersifat samar (vague)

2. Penilaian ketiga parameter (S), (O), dan (D) diasumsikan memiliki tingkat kepentingan yang sama →secara relatif berbeda ketika mengimplementasikan dalam dunia nyata.

3. Untuk nilai yang sama dari RPN mungkin menimbulkan representasi risiko yang berbeda

4. Keragaman dan kemampuan para anggota tim FMEA sangat penting untuk dipertimbangkan

(Yeh et all, 2007; Wang et all, 2009)

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

FMEA

Penilaian faktor Severity(S),Occurance (O) dan Detection (D) dinyatakan dalam bilangan klasik (crisp) akan menghasilkan informasi yang tidak tepat (ambigue) dan bersifat samar (vague ) (Yeh et all., 2007) (Wang et all, 2009 ).

Penilaian faktor Severity (S), Occurance (O) dan Detection (D) dalam logika klasik (crisp number)

Fuzzy set theory

Fuzzy digunakan untuk menghilangkan subyektifitas penilaian (O,S,D) ( Wang et all, 2009)

-Faktor Severity(S),Occurance (O) dan Detection(D) dievaluasi dalam bentuk linguistik dan fuzzy rating

-Pembobotan untuk masing-masing faktor berdasarkan personel yang terlibat dalam analisa

-Memperhitungkan bobot kepentingan para anggota tim penilai FMEA

Melakukan prioritas dan rekomendasi perbaikan terhadap ragam kegagalan berdasarkan kriteria-kriteria

(Tingkat risiko, economic safety, economic cost, kemudahan spare part dan maintenance personal ability

TOPSIS

alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, tapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif( Sachdeva et all., 2009)

Kemampuan dalam proses penalaran secara bahasa sehingga dalam perancangannya tidak memerlukan persamaan matematis dari objek yang akan dikendalikan

(Zadeh, 1965)

Alasan Penggunaan FMEA, Fuzzy dan TOPSISAlasan Penggunaan FMEA, Fuzzy dan TOPSIS

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

“Bagaimana pengembangan pendekatan FMEA dengan mengintegrasikan metode Fuzzy dan TOPSIS dapat meningkatkan

kinerja FMEA dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan terhadap mode kegagalan yang terjadi secara tepat dan

efisien ? ”

Failure FMEA Fuzzy TOPSIS

RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

1. Mengembangkan model penentuan prioritasterhadap mode kegagalan potensial dengan pendekatan FMEA yang terintegrasi dengan metode Fuzzy dan TOPSIS.

2. Menguji cobakan model yang dikembangkan pada kondisi nyata di lapangan.

3. Mengetahui apakah model yang dikembangkan reliable ketika diujikan pada kondisi nyata di lapangan

Tujuan Penelitian

TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

analisa dan penilaian terhadap faktor-faktor risiko dengan metode FMEA yang diintegrasikan dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan terhadap kegagalan yang terjadi memberikan informasi yang tepat dan memberikan keunggulan dibandingkan dengan metode FMEA.

Manfaat Penelitian

MANFAAT PENELITIANMANFAAT PENELITIAN

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

1. Melakukan pengembangan model penentuan prioritas terhadap modekegagalan dengan metode FMEA yang diintegrasikan dengan metode fuzzy dan TOPSIS.

2. Obyek penelitian dalam penerapan model yang dikembangkan dilakukan pada proses produksi di PT. Gatra MapanBatasan

masalah

BATASAN MASALAHBATASAN MASALAH

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

POSISI PENELITIANPOSISI PENELITIAN

No Peneliti (Tahun) JudulMetode

KriteriaFMEA Fuzzy GT DEA TOPSIS

1. A. Pillay , J. Wang

(2003)

Modified failure mode and

effect analysis using

approximate reasoning v v v - - -

2.

P.A.A Garcia, R.

Schirru, P.F

Frutuoso, E. Melo

(2005)

A fuzzy data envelopment

analysis approach for FMEA v - - v - -

3.R.H. Yeh, M.H.

Hsieh (2007)

Fuzzy assessment of FMEA

for sewage plant v v - - - -

4.

Anish S, Dinesh

K,Pradeep K

(2009)

Multi_factor failure mode

critically analysis (FMEA)

using TOPSISv - - - v

Maintainability, occurance (O),

detection (D), economic

cost, economic safety,

spare part

5.

Y.M. Wang, K.S.

Chin, G.K.K. Poon,

J.Y. Yang (2009)

Risk evaluation in failure

mode and effect analysis

using fuzzy weight

geometric mean

v v - - - -

6. Penelitian ini

Pengembangan Model

Penentuan Prioritas dan

Rekomendasi Perbaikan

Terhadap Kegagalan

Komponen Dengan

Metodologi FMEA, Fuzzy

dan TOPSIS Yang

Terintegrasi

v v - - v

Tingkat risiko, economic safety,

economic

cost,kemudahan spare

part, maintenance

personal ability

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Tahapan penelitian

Studi pendahuluan

Identifikasi dan perumusan masalah

Penetapan tujuan

Tahap 1 Pendahuluan

Model FMEA

Model Fuzzy

Model TOPSIS

Tahap 2 Pembentukan

model

Aplikasi model

Analisa dan interpretasi data – Solusi ideal berdasarkan RPI– Prioritas perbaikan merevisi analisa FMEA

Penentuan prioritas dengan

FMEATahap 3 Aplikasi model

Penentuan prioritasdengan fuzzy -FMEA

dan TOPSIS !!

Kesimpulan dan saran

Tahap 4 Analisa hasil

Tahap 5 Kesimpulan dan saran

Metodologi

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Menentukan fungsi

keanggotaan fuzzy

SeverityProbabilitas

occurance (O)

Detection

(D)

Penilaian berdasarkan

knowledge para ahli

Aturan fuzzy weighted geometric mean (FWGM)

untuk prioritas mode kegagalan

Mengumpulkan informasi terhadap fungsi dari proses dan

komponen

Menentukan mode-mode kegagalan potensial

Menentukan efek setiap kegagalan

Menentukan penyebab setiap kegagalan

Membuat daftar terhadap proses yang dikontrol

Menetapkan bentuk linguistik

untuk detection (D)

Menetapkan bentuk

linguistik untuk

occurance (O)

Menetapkan bentuk

linguistik untuk

severity (S)

Rangking risiko

Koreksi ?

No

Tindakan koreksi

FMEA

Report

Yes

Modifikasi

Modifikasi

data

Proses

FMEA

PEMBENTUKAN MODEL (1)PEMBENTUKAN MODEL (1)

Dihitung dengan metode fuzzy weighted geometric mean (FWGM) yang dikembangkan oleh Wang et all (2009).

Diagram alir pengembangan fuzzy pada proses FMEA

Fuzzy

Pengembangan Fuzzy pada FMEA

• Bobot faktor S,O dan D diperhitungkan

• Bobot faktoranggota tim penilaidiperhitungkan

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

PEMBENTUKAN MODEL (2)PEMBENTUKAN MODEL (2)

FMEA

( Menggunakan istilah linguistik fuzzy untuk

menggambarkan S,O dan D)

Fuzzy Risk Priority Number (FRPN)

Rangking berdasarkan FRPN

Normalisasi matriks nilai masing-masing kriteria

(rij)

Perhitungan bobot setiap kriteria

( wj )

menghitung nilai entropi

setiap kriteria

(ej)

Penetapan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif nilai masing-

masing kriteria

( v+, v

- )

Perhitungan jarak setiap kriteria antara solusi ideal positif dan solusi

ideal negatif

( d+ , d- )

RPI (Risk Priority Indeks)

Menghasilkan peringkat sesuai urutan yang diinginkan

Menentukan kriteria-kriteria berdasarkan prioritas risiko

(tingkat risiko (FRPN), economic cost, economic safety,

kemudahan spare part, maintenance staff )

Membangun matrik nilai masing-masing kriteria

(X=xij)

rekomendasi untuk

menentukan kriteria-

kriteria yang akan

dianalisis

berdasarkan TOPSIS

Root Cause

Analysis (RCA)

Pengembangan TOPSIS pada FMEA

Fuzzy FMEA

Rangking

(RCA) REKOMENDASI

TOPSIS

Diagram alir pengembangan TOPSIS pada FMEA

Kriteria dalammelakukan

rekomendasi

RANGKING (Berdasarkan kriteria-kriteria sesuai kondisi

perusahaan)

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

PENERAPAN MODEL (1)PENERAPAN MODEL (1)

O - 1

O - 2

O - 3

O - 4

O - 5

O - 6

Potong I (panel saw)

Potong II (panel saw)

Potong lebar (table saw)

Blade Sander

Edging

O - 7

Potong edging

I - 1 Inspeksi

O - 8 Packing

Drilling

Persiapan

Partikel board

Vinyl sheet

Produk dan proses yang diamati

Proses produksi produk furniture tipe MPC – 4S

PT. Gatra Mapan

Pengembangan Model

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

No. Permesinan Failure Mode Failure Effect

1 Panel saw

Cutter : Cutter tumpul dan oleng Pecahnya material

Slider: Slideroleng Ukuran meterial tidak sesuai dengan spesifikasi

Motor listrik: Motor listrik terbakar Proses terhenti

2 Tabel saw

Cutter: Cutter tumpul dan oleng Material pecah

Stopper: Stopper bergerak Ukuran material tidak sesuai dengan spesifikasi (toleransi ± 2-5 mm)

V – belt: v – beltputus atau kendor Ukuran material tidak sesuai dengan spesifikasi (toleransi ± 2-5 mm)

Bearing: Bearing rusak Mesin berhenti bekerja

Roller: Roller macet Material tidak dapat diproses

3 Blade Sander

Motor listrik: Motor listrik terbakar Proses terhenti karena motor listrik rusak

Bearing: Bearing aus dan rusak Mesin tidak berfungsi dan proses terhenti

Roller: Roller macet Mesin tidak berfungsi dan proses terhenti

Landasansander : Landasan sander halus Permukaan material kasar

4 Edging

Heater: Suhu heater kurang 65 - 700C Lepasnya bahan laminasi

Cutter: Cutter tumpul Vinyl sheet sobek

Roller : Roller macet Material tidak dapat diproses

Belt: Belt kendor atau putus Kerusakan pada material dan proses berhenti

5 Drilling

Mata bor : Mata bor aus Ukuran lubang tidak sesuai spesifikasi yang diinginkan

Valve: Valve bocorTekanan angin tidak stabil sehingga kedalaman lubang tidak sesuai

yang diharapkan

Software: Software error Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut

Bearing : Bearing rusak Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut

Chain dangear : Chaindan gearaus Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut

Potential Failure Mode

PT. GATRA MAPAN

failure

mode

PENERAPAN MODEL (2)PENERAPAN MODEL (2)

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

No.Proses

Permesinan

Failure Mode Failure Effect S O D RPN Prioritas

1 Panel saw

Cutter (F1) : Cutter tumpul dan oleng Pecahnya material 6 7 6 252 3

Slider (F2): Slider oleng Ukuran meterial tidak sesuai dengan spesifikasi 7 3 7 147 13 - 15

Motor listrik (F3) : Motor listrik terbakar Proses terhenti 8 7 4 224 4 - 5

2 Tabel saw

Cutter (F4) : Cutter tumpul dan oleng Material pecah 7 4 3 84 18 - 20

Stopper(F5) : Stopper bergerakUkuran material tidak sesuai dengan spesifikasi

(toleransi ± 2-5 mm) 6 4 9 216 6

V – belt(F6) : v – beltputus atau kendorUkuran material tidak sesuai dengan spesifikasi

(toleransi ± 2-5 mm) 6 4 8 192 10

Bearing(F7) : Bearing rusak Mesin berhenti bekerja 5 4 3 60 21

Roller (F8) :Roller macet Material tidak dapat diproses 5 7 6 210 7 - 8

3 Blade Sander

Motor listrik (F9) : Motor listrik terbakar Proses terhenti karena motor listrik rusak 7 3 7 147 13 - 15

Bearing (F10):Bearing aus dan rusak Mesin tidak berfungsi dan proses terhenti 8 7 4 224 4 - 5

Roller (F11) : Roller macet Mesin tidak berfungsi dan proses terhenti 7 4 3 84 18 - 20

Landasansander(F12) : Landasan sander halus Permukaan material kasar 6 7 9 378 2

4 Edging

Heater (F13) : Suhu heater kurang 65 - 700C Lepasnya bahan laminasi 5 4 8 160 12

Cutter (F14) :Cutter tumpul Vinyl sheet sobek 5 7 3 105 16

Roller (F15) : Roller macet Material tidak dapat diproses 5 7 6 210 7 - 8

Belt (F16) : Belt kendor atau putus Kerusakan pada material dan proses berhenti 7 3 7 147 13 - 15

5 Drilling

Mata bor (F17): Mata bor ausUkuran lubang tidak sesuai spesifikasi yang

diinginkan 7 7 4 196 9

Valve (F18) :Valve bocorTekanan angin tidak stabil sehingga kedalaman

lubang tidak sesuai yang diharapkan 3 7 4 84 18 - 20

Software(F19) :Software error Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut 7 7 9 441 1

Bearing (F20) : Bearing rusak Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut 6 7 9 168 11

Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut

Perhitungan FMEAHasil

penilaian

PENERAPAN MODEL (3)PENERAPAN MODEL (3)

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

∑ ∑∑∑

= ===

m

j

m

j

OijUj

m

j

OijMj

m

j

OijMj

OijLj RhRhRhRh

1 111

,,,,21

FailureMode

Severity Occurrence Detection

F1 (4,15; 5,15; 6,15) (3,35; 4,35; 5,65; 6,65) (5,75; 6,75; 7,75)

F2 (4,75; 5,75; 6,75) (2,3; 3,3; 4,95; 5,95) (6,55; 7,55; 8,55)

F3 (6,15; 7,15; 8,15) (4,5; 5,5; 7; 8) (5,75; 6,75; 7,75)

F4 (5,85; 6,85; 7,85) (4,95; 5,95; 7,3; 8,3) (3,85; 4,85; 5,85)

F5 (5,7; 6,7; 7,7) (5,25; 6,25; 7,6; 8,45) (5,65; 6,65; 7,65)

F6 (3,9; 4,9; 5,9) (1,7; 2,55; 3,9; 4,45) (5,7; 6,7; 7,7)

F7 (3,5; 4,5; 5,5) (3,9; 4,9; 6,6; 7,6) (4,1; 5,1; 6,1)

F8 (3,8; 4,8; 5,8) (3,75; 4,75; 6,25; 7,25) (5,45; 6,45; 7,45)

F 9 (4,55; 5,55; 6,55) (1,7; 2,7; 4,04; 5,05) (6,7; 7,7; 8,7)

F 10 (6,45; 7,45; 8,45) (4,95; 5,95; 7,3; 8,3) (5,6; 6,6; 7,6)

F 11 (5,65; 6,65; 7,65) (4,2; 5,2;6,55; 7,55) (3,7; 4,7; 5,7)

F 12 (5,85; 6,85; 7,85) (6,3; 7,3; 8,3; 9,15) (5,95; 6,95; 7,95)

F 13 (3,55; 4,55; 5,55) (1,7; 2,7; 4,05; 5,05) (6; 7; 8)

F 14 (3,65; 4,65; 5,65) (4,95; 5,95; 7,3; 8,3) (3,8; 4,8; 5,8)

F 15 (3,8; 4,8; 5,8) (3,65; 4,65; 6,1; 7,1) (5,95; 6,95; 7,95)

F 16 (4,9; 5,9; 6,9) (1,9; 2,9; 4,35; 5,35) (6,7; 7,7; 8,7)

F 17 (5,8; 6,8; 7,8) (5,1; 6,1; 7,4; 8,4) (6,05; 7,05; 8,05)

F 18 (5,7; 6,7; 7,7) (4,5; 5,5; 7; 8) (4; 5; 6)

F 19 (6,05; 7,05; 8,05) (6,3; 7,3; 8,3; 9,15) (5,8; 6,8; 7,8)

F 20 (4,05; 5,05; 6,05) (2; 3; 4,5; 5,5) (5,35; 6,35; 7,35)

F 21 (3,2; 4,2; 5,2) (3; 4; 6; 7) (4,8; 5,8; 6,8)

Pengembangan teori fuzzy pada FMEA

∑ ∑∑

= ==

m

j

m

j

SijUj

m

j

SijMj

SijLj RhRhRh

1 11

,,,

∑ ∑∑∑

= ===

m

j

m

j

OijUj

m

j

OijMj

m

j

OijMj

OijLj RhRhRhRh

1 111

,,,,21

∑ ∑∑

= ==

m

j

m

j

DijUj

m

j

DijMj

DijLj RhRhRh

1 11

,,,

Manager Produksi

Supevisor Maintenance

Supervisor Quality Control Supervisor

Engineering

Mengacu pada (Wang et all., 2009) untuk melakukan penilaian faktor-faktor failure mode pada FMEA dalam bentuk fuzzy

Perhitungan Agregasi Penilaian Peringkat Fuzzy

terhadap Faktor S,O,D

1

PENERAPAN MODEL (4)PENERAPAN MODEL (4)

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Perhitungan agregasi bobot kepentingan fuzzy untuk faktor S,O,D

Pengembangan teori fuzzy pada FMEA

2

Severity Occurance Detection

(0,6125 ; 0,8625 ; 1) (0,475 ; 0,725 ; 0,8875) (0,0875 ; 0,3375 ; 0,5875)

Perhitungan rata-rata peringkat fuzzy dan bobot kepentingan faktor S,O,D

3

PENERAPAN MODEL (5)PENERAPAN MODEL (5)

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Perhitungan Fuzzy Risk Priority Number (FRPN)

Pengembangan teori fuzzy pada FMEA

No.Proses

PermesinanFailure Mode Failure Effect FRPN

Prioritas

1 Panel saw

Cutter(F1) : Cutter tumpul dan oleng Pecahnya material 5,22407 14

Slider (F2): Slideroleng Ukuran meterial tidak sesuai dengan spesifikasi 4,877039 15

Motor listrik (F3) : Motor listrik terbakar Proses terhenti 6,555858 6

2 Tabel saw

Cutter(F4) : Cutter tumpul dan oleng Material pecah 6,450729 7

Stopper(F5) : Stopper bergerak Ukuran material tidak sesuai dengan spesifikasi (toleransi ± 2-5 mm) 6,806305 4

V – belt(F6) : v – beltputus atau kendor Ukuran material tidak sesuai dengan spesifikasi (toleransi ± 2-5 mm) 3,909507 21

Bearing(F7) : Bearing rusak Mesin berhenti bekerja 5,283204 13

Roller (F8) :Roller macet Material tidak dapat diproses 5,388834 11

3 Blade Sander

Motor listrik (F9) : Motor listrik terbakar Proses terhenti karena motor listrik rusak 4,295345 19

Bearing (F10):Bearing aus dan rusak Mesin tidak berfungsi dan proses terhenti 6,852612 3

Roller (F11) : Roller macet Mesin tidak berfungsi dan proses terhenti 5,933421 9

Landasansander(F12) : Landasan sander halus Permukaan material kasar 7,389841 2

4 Edging

Heater(F13) : Suhu heater kurang 65 - 700C Lepasnya bahan laminasi 3,997252 20

Cutter (F14) :Cutter tumpul Vinyl sheet sobek 5,763174 10

Roller (F15) : Roller macet Material tidak dapat diproses 5,359653 12

Belt (F16) : Belt kendor atau putus Kerusakan pada material dan proses berhenti 4,561045 17

5 Drilling

Mata bor (F17): Mata bor aus Ukuran lubang tidak sesuai spesifikasi yang diinginkan 6,799071 5

Valve (F18) :Valve bocorTekanan angin tidak stabil sehingga kedalaman lubang tidak sesuai yang diharapkan

6,210983 8

Software(F19) :Software error Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut 7,432184 1

Bearing (F20) : Bearing rusakMesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut

4,346719 18

Chain dangear(F21) : Chaindan gearaus Mesin berhenti dan proses tidak bisa berlanjut 4,839128 16

4

PENERAPAN MODEL (6)PENERAPAN MODEL (6)

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Cutter (F1) : Cutter tumpul

dan oleng

• Mengecek cutter secara periodik• Mengganti cutter yang sudah aus secara cepat• Membuat jadwal pergantian cutter• Melakukan maintenance secara

teratur• Membuat instruksi penggunaan

mesin• Melakukan training pada operator

Pengembangan teori fuzzy pada FMEA

Rangking dari nilai FRPN

Recomendation Action

Prioritas perbaikan

Input

Contoh kasus (F1)

Manajemen Perusahaan

Analisis RCA

Action

PENERAPAN MODEL (7)PENERAPAN MODEL (7)

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Pengembangan teori fuzzy pada FMEA

Tindakan Rekomendasi

Dari FRPN RCA

PENERAPAN MODEL (8)PENERAPAN MODEL (8)

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Pengembangan teori fuzzy pada FMEA

Tindakan Rekomendasi (Lanjutan)

PENERAPAN MODEL (9)PENERAPAN MODEL (9)

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Kriteria prioritas perbaikan adalah……

Tingkat risiko

(FRPN)

Economic Safety (ES)

Economic Cost (EC)

Kemudahan Spare Part

(SP)

Maintenance Personal

Ability (MA)

Prioritas perbaikan teridentifikasi Berdasarkan root cause analysis (RCA) dan kondisi dari perusahaan

Kriteria kualitatif dalam prioritas perbaikan terhadap mode kegagalan

TOPSIS

PENERAPAN MODEL (10)PENERAPAN MODEL (10)

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Pembuatan matriks nilai masing-masing kriteria

Normalisasi matrik nilai masing-masing kriteria

Perhitungan bobot setiap kriteria

Penetapan solusi ideal positif (v+) dan solusi ideal negatif (v-) untuk masing-masing kriteria

Perhitungan jarak pada setiap kriteria antara solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.

Perhitungan dengan TOPSIS

TOPSIS

Solusi ideal masing-masing kriteria

PENERAPAN MODEL (11)PENERAPAN MODEL (11)

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Perhitungan Risk Priority Indeks (RPI) dari solusi ideal

TOPSIS

Rangking berdasarkan perhitungan topsis

PENERAPAN MODEL (12)PENERAPAN MODEL (12)

Page 24: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Analisa RPN FMEA dan RPN fuzzy FMEA

Ada empat(4)kelompok yang terdiri dari sepuluh(10) mode kegagalan yang memiliki nilai RPN dan peringkat prioritas yang sama.

Menimbulkan representasi risiko yang berbeda sehingga dengan adanya nilai RPN yang sama tersebut akan membuat kesulitan para pelaku dalam menentukan peringkat prioritas risiko terhadap mode kegagalan yang terjadi.

Tidak ada nilai FRPN yang samauntuk masing-masing mode kegagalan yang teridentifikasi, sehingga masing-masing kegagalan mempunyai peringkat prioritas risiko masing-masing.

Memperhitungkan bobot kepentingananggota tim penilai FMEA dan bobot masing-masing faktor (S, O dan D) pada masing-masing mode kegagalan yang terjadi

PENERAPAN MODEL (13)PENERAPAN MODEL (13)

Page 25: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Prioritas perbaikan berdasarkan RPN, FRPN dan TOPSISLintasan kritis

improvement yang dihasilkan oleh metode TOPSIS bersifat

independen

PENERAPAN MODEL (14)PENERAPAN MODEL (14)

Page 26: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Recommendation Action berdasarkan prioritas TOPSIS

PENERAPAN MODEL (15)PENERAPAN MODEL (15)

Page 27: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

Recommendation Action berdasarkan prioritas TOPSIS (lanjutan)

PENERAPAN MODEL (16)PENERAPAN MODEL (16)

Page 28: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

KESIMPULAN DAN SARAN (1)

1. Pengembangan model penilaian risiko terhadap mode kegagalan komponen dapat dilakukan dengan pendekatan metode fuzzy dan TOPSIS pada FMEA.

2. Penentuan prioritas perbaikan pada kegagalan komponen dengan metode fuzzy-FMEA mampu memperbaiki penentuan prioritas perbaikan dari metode FMEA. Sebagai bukti, dalam fuzzy-FMEA tidak ada mode kegagalan yang memiliki nilai RPN sama.

3. Dalam menentukan prioritas dan rekomendasi perbaikan dengan metode TOPSIS mempertimbangkan kriteria-kriteria sesuai kondisi perusahaan. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah tingkat risiko, economic safety, economic cost, kemudahan spare partdan maintenance personal ability.

4. Penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan terhadap mode kegagalan komponen dengan metode TOPSIS mampu memperbaiki hasil prioritas metode FMEA dan metode fuzzy-FMEA. Sebagai bukti bahwa hasil prioritas perbaikan dengan metode FMEA dan metode fuzzy-FMEA ditempatkan dalam peringkat yang lebih rendah dalam urutan prioritas perbaikan dari metode TOPSIS.

5. Prioritas perbaikan yang dihasilkan dengan metode TOPSIS bersifat independen, dalam artian bahwa perbaikan terhadap kegagalan komponen dalam suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dari sistem tidak mengganggu kinerja dari sistem lain.

6. Dari model yang dikembangkan pada penelitian ini, dihasilkan prioritas dan rekomendasi perbaikan yang reliable dan sesuai dengan kondisi riil dari perusahaan.

FMEA

Fuzzy

TOPSISKesimpulan

Page 29: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

KESIMPULAN DAN SARAN (2)

1. Penelitian penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ini bisa dikembangkan dengan metode fuzzy –FMEA dan fuzzy –TOPSIS.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih mendalam besarnya cost yang dikeluarkan dalam melaksanakan rekomendasi yang diberikan.

Saran

Penelitian

Page 30: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

DAFTAR PUSTAKA (1)

Garcia, P. A. A., Schiru, R., Frutuoso, P. F., Melo, E. (2005), “A Fuzzy Data Envelopment Analysis Approach for FMEA”, Progress in Nuclear Energy 46, 359-373.

Jenab, K., Dhillon, B. S. (2005), “Group-Based Failure Effect Analysis. International Journal of Reliability”, Quality and Safety Engineering 12(4), 291-307.

Kristanto, D. (2006), Evaluasi Timbulnya Kerusakan pada Mesin CASA TPE 331 dengan pendekatan FMEA, Tugas Akhir, ITS, Surabaya.

Kusumadewi, S., Purnomo. (2004), Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta.Manggala, D.(2010), “Mengenal Six Sigma Secara Sederhana”. http://www.beranda.net.

diakses 12 Januari 2010.Mitra, Amitava. (1988), Introduction to Quality Control, Prentice Hall, New Jersey.Novina, L. (2008), Analisa Kegagalan Pada Proses Produksi Susu Cair Indomilk (SCI)

dengan Root Cause Analysis (RCA) dan Grey FMEA, Tugas Akhir, ITS, Surabaya.Pillay, A., Wang, J. (2003), “Modified Failure Mode and Effects Analysis Using Approximate Reasoning”, Reliability Engineering & System Safety 139, 379-394.Pyzdek (2002), The Six Sigma HandBook, PT. Salemba Patria, Jakarta.

Sachdeva, A., Kumar, D., Kumar, P. (2009), “Multi-Factor Mode Critically Analysis Using TOPSIS”, International Journal of Industrial Enineering , Vol. 5, No. 8

pp 1-9.Sharma, R. K., Kumar, D., Kumar, P. (2005), “Systematic failure mode effect analysis

(FMEA) using fuzzy linguistic modelling”, International Journal of Quality & Reliability Management 22, 986-1004

Page 31: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk

DAFTAR PUSTAKA (2)

Sharma, R. K., Kumar, D., Kumar, P. (2007), “Fuzzy Decision Support System for Conducting FMEA”, Reliability Engineering and System Safety 88, 39-43.Shekari, A., Fallahian, S. (2007), “Improvement of Lean methodology with FMEA”, POMS

18th Annual Conference, Texas.Susilo, F. (2003), Pengantar Himpunan & Logika Kabur serta Aplikasinya, Graha Ilmu,

Yogyakarta.Tay, K. M., Lim, C. P. (2006), “Fuzzy FMEA with Guided Rule Reduction System for

Prioritization of Failures”, International Journal of Quality and Reliability Management 23, 1047-1066.

Teng, S. H., Yo, S. H. (1996), “Faliure Mode and Effect Analysis : An Integrated Approach for Product Design and Process Control”, International Journal of Quality and Reliability Management 13, 8-26.Wang, T. C., Chang, T. H. (2006), “Application of TOPSIS in Evaluating Initial Training

Aircraft Under A Fuzzy Environment”, Experts System with Application 33, 870-880.

Wang, Y. M., Chin, K. S., Poon, G. K. K., Yang, J. B. (2009), “Risk Evaluation in Failure Mode and Effects Analysis Using Fuzzy Weighted Geometric Mean”, Journal Expert Systems with Application, Vol. 36, pp. 1195-1207.

Yamit, Z. (2004), Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis. BPFE ,Yogyakarta. Yan, J., M. Ryan and J. Power. (1994), Using Fuzzy Logic Towards Intelligent Systems,

Prentice Hall International, London.Yeh, R. H., Hsieh, M. H. (2007), “Fuzzy Assesment of FMEA for Sewage Plant”, Journal of the Cinese Institute of Industrial Engineers 24, 505-512.

Page 32: PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS DAN … · Penilaian ketiga parameter (S), (O), ... dengan metode fuzzy dan TOPSIS dalam penentuan prioritas dan rekomendasi perbaikan ... untuk