pengembangan media video pembelajaran materi …eprints.ums.ac.id/55602/12/naskah publikasi.pdftahap...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI ERUPSI
GUNUNG BERAPI PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA
BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
NOFA WIJAYANTO
A 610 130 006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
1
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MATERI ERUPSI
GUNUNG BERAPI PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA
BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) kebutuhan media video untuk
pembelajaran, 2) efektivitas pengembangan media video materi erupsi gunung berapi
pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi. Penelitian ini
merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang menggunakan model rancangan
pengembangan Borg dan Gall. Pemrosesan media pembelajaran video mengunakan
software ResponsiveVoice.JS, Adobe Audition, Adobe After Effects, VideoScribe dan
Adobe Premiere, diperoleh produk akhir berupa video pembelajaran. Desain penelitian
mengunakan one group pretest–postest design. pengembangan produk video melalui
tahap validasi ahli materi dan media menunjukan rata-rata nilai 4,38. Penilaian akhir
produk video oleh responden menunjukan nilai 4,67 dan termasuk dalam katagori
“BAIK”. Teknik analisis data pada penelitian ini mengunakan uji T (t-test). Perbedaan
hasil pemahaman peserta didik terhadap materi erupsi gunung berapi pada prates dan
pascates mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 22,6. Nilai rata-rata prates 67,2
meningkat pada pascates 89,8 setelah menggunakan produk video. Hasil uji T (t-test).
data prates dan pascates menunjukan nilai yang signifikan 0,000 < 0,05 sehingga H0
ditolak dan H1 diterima sehingga pengunaan media video pembelajaran materi erupsi
gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi
efektif.
Kata kunci: pengembangan, media pembelajaran, video, erupsi, ekstrakurikuler
Abstract
This study aims to find out, 1) the need of video media for learning, 2) the
effectiveness of the development of volcanic material video volcano media at the
extracurricular School of Disaster Preparedness in SMP Negeri 1 Wedi. This
research is a research and development (R & D) using Borg and Gall development
model design. The processing of video learning media using ResponsiveVoice.JS
software, Adobe Audition, Adobe After Effects, VideoScribe and Adobe Premiere,
obtained the final product of learning video. The research design used one group
pretest-postest design. Video product development through material and media
expert validation stage shows an average value of 4.38. The final assessment of video
products by respondents shows a value of 4.67 and included in the category
"GOOD". Data analysis technique in this research use T test (t-test). The difference
of learners' understanding of the volcanic eruption material on prates and pascates
has increased by an average of 22.6. The average value of 67.2 prats increased in
pascates 89.8 after using the video product. T test results (t-test). Data prates and
pascates showed significant values 0.000 <0.05 so H0 rejected and H1 accepted so
that the use of learning media volup eruption volcano material on extracurricular
School Disaster Preparedness in SMP Negeri 1 Wedi effective.
Keywords: development, learning media, video, eruption, extracurricular
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang terletak di zona tektonik aktif
karena berada dikawasan pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu Eurasia,
Pasifik, dan Indo Australia. Kondisi ini mengakibatkan Indonesia berada
di jalur cincin api atau yang dikenal dengan sebutan Ring of fire.
Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang berderet dari barat ke
timur jumlah ini sama dengan 13% gunung api aktif di dunia (Zaennudin,
2009). Berdasarkan data Badan Nasional Penangulangan Bencana
(BNPB) pada tahun 2011, tercatat terjadi bencana di wilayah Indonesia
sebanyak 236 kejadian yang terdiri dari 8 bencana gempa bumi, 1
tsunami, 8 erupsi gunung api, dan 220 terjadi gerakan tanah (Sulaeman,
2011).
Kabupaten Klaten memiliki karakteristik yang rentan terhadap
bencana alam, salah satu bencana yang pernah terjadi di Klaten adalah
erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada akhir Oktober hinga awal
November 2010 mengakibatkan 165 rumah warga hancur dan rusak
parah (BNPB, 2010). Kurangnya pengetahuan akan bencana
mengakibatkan masyarakat rentan terkena bahaya yang di timbulkan
terutama pada anak-anak. Berdasarkan hal tersebut pembelajaran dan
pengenalan resiko bencana harus diberikan sejak dini, bertujuan untuk
memberiakan pengetahuan yang memadai tentang bencana kepada anak
agar dapat meminalkan kerentanan dan potensi bencana. Pendidikan
kebencaan sangat penting diberikan pemahaman menyiapkan diri apabila
sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Kegiatan ekstrakulikuler program sekolah siaga bencana yang
dilakukan oleh Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB)
Kabupaten Klaten Tahun 2016 yang diselengarakan di tingkat
SMP/SLTP, salah satunya adalah SMP Negeri 1 Wedi kegiatan yang
dilakukan adalah melakukan pelatihan untuk menghadapi bencana yang
3
terdapat pada buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten
Klaten, namun dalam penyampean materi pendidik cenderung
mengunakan metode ceramah yang monoton tanpa ada variasi cara
mengajar yang lain dan terbatas pada transfer materi saja sehingga
peserta didik menjadi bosan dan kurang motivasi dalam belajar.
Media pembelajaran adalah saluran atau perantara yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau materi ajar, pengunaan media dalam
proses pembelajaran sangat penting sebagai alat penyampean informasi
dan pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pengunaan media
pembelajaran dapat digunakan sebagai perantara siswa dalam
mempelajari suatu materi dapat dikategorikan menjadi peraga
pendidikan, audio, visual dan audio-visual (Sanaky, 2013:2). Penguanaan
media audio-visual yang akrap dengan peserta didik adalah video.
Video merupakan gambar yang memiliki unsur bergerak dan
bersuara yang mampu menarik perhatian peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Kemajuan dan perkembangan
teknolagi informasai telah mempengaruhi pengunaan berbagai jenis
media yang membantu dalam proses pembelajaran, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi menawarkan berbagai kemudahan
dalam pembelajaran. Proses belajar akan berjalan efektif dan efisien bila
didukung dengan tersedianya media yang menunjang, sarana dan
prsarana yang mendukung proses interaksi yang sedang dilaksanakan.
Tujuan utama penelitian untuk mengetahui kebutuhan media video
untuk pembelajaran materi erupsi gunung berapi bagi peserta didik di
SMP Negeri 1Wedi. Sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peserta
didik dan untuk mengetahui efektivitas pengembangan media video
materi erupsi gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana
di SMP Negeri 1 Wedi.
1.2 Kajian Teori
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harifan berarti perantara atau pengantar
4
pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi
untuk belajar sehinga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang
lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bisa bentuk cetak maupun non
cetak, sebagai komponen sistem pembelajaran media memiliki fungsi dan
peran yang sangat vital bagi kelangsungan pembelajaran tanpa adanya
media maka pembelajaran tidak akan efekttif (Mudlofir &Rusydiyah,
2016: 121-124).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar dari pendidik kepada peserta didik sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat peserta didik dalam belajar (Arsyad, 2016: 10)
1.3 Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai refrrensi yaitu
Muhibuddin Fadhli (2015) melakukan penelitian berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video kelas IV Sekolah
Dasar” Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok (eksperimen dan
kontrol) dari data post test yang diberikan pada dua kelompok tersebut
menunjukan rarata prestasi belajar yang berbeda, kelas eksperimen yang
mengunakan media video sebanyak 85% siswa mencapai KKM
Sedangkan kelas kontrol yang mengunakan media buku bergambar hanya
35% siswa mencapai KKM Sehinga dapat disimpulkan bahwa media
yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar.
1.4 Hipotesis
1. H0 : Pengunaan media video pembelajaran materi erupsi gunung berapi
pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi tidak
efektif.
2. H1 : Pengunaan media video pembelajaran materi erupsi gunung berapi
pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi
efektif.
2. Metode
5
Penelitian ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan yang
lebih kita kenal dengan istilah Research and Development (R&D) merupakan
suatu proses atau langkah-langkah dalam mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada sebelumnya dan dapat
dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2015: 164). Prosedur penelitian yang
dilakukuan dalam penelitian dan pengembangan ini diadaptasi dari langkah-
langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall
tersebut dengan pembatasan Borg and Gall (dalam Sukmadinata, 2013:169-
182). Desain penelitian dan pengembangan ini mengunakan desain one group
pretest–postest design yaitu membandingkan hasil tes awal dan tes akhir
sehingga diketahui perbandingan hasil keduanya.
Penelitian dilakukan pada pesrta kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Siaga
Bencana SMP Negeri 1 Wedi. Subjek penelitian ini adalah 25 peserta didik dan
4 guru pendamping. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian berupa tes dan dokumentasi. Uji prasayarat
analisis data mengunakan uji validitas dengan metode Product Moment dan uji
reliabilitas menggunakan metode Alfa Cronbach. Analisis data dilakukan
dengan uji T. Hasil Penilaian produk oleh peserta didik dan guru pendamping
dipresentasekan dan disajikan melalui penskoran yang telah dikriteriakan
sebagai berikut
Tabel 2.2 Kriteria respon responden terhadap media video
Skor Keterangan
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Sedang
2 Buruk
1 Buruk Sekali
Sumber: Ridwan (2003:39)
3. Hasil Dan Pembahasan
6
Berdasarkan analisis uji kebutuhan maka keriteria media video pada aspek
materi adalah berupa: a) penjelasan materi singkat dan padat, b) materi pada
video disertai dengan contoh. Kriteria pada aspek kebahasaan adalah a)
mengunakan bahasa yang komunikatif, b) penulisan Sesuai kaidah bahasa
Indonesia (EYD), bahasa formal dan baku. Kriteria pada aspek penyajian
adalah a) tampilan video seimbang antara materi dan gambar b) penjelasan
video mengunakan suara dan tulisan c) tema musik bebas. Kriteria pada aspek
grafik adalah a ) jenis video gambar bergerak, b) durasi waktu video 5-10
menit.
Hasil uji validiasi instrumen terhadap 22 peserta didik di SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta dengan memberikan 40 butir soal hanya 20 butir
soal yang dinyatakan valid. Hasil perhitungannya jika nilai Alpha Cronbach >
rtabel yaitu dengan hasil 0,955> 0,432 maka butir soal tersebut dinyatakan
reliable atau layak digunakan. Instrumen peneelitian kemudian digunakan
untuk prates dan pascates dan kemudian di uji normalitas menggunakan One
Sample Shapiro–Wickdengan taraf signifikan 0,05. Hasil normalitas data prates
adalah 0,086 > 0,05 dan data pascates yaitu 0,051 > 0,05 05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal dan dapat mewakili populasi. Hasil uji (t-test)
data prates dan pascates menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) = 0,000 yang
berarti < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yakni pengunaan media
video pembelajaran materi erupsi gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah
Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi efektif.
Analisis tingat pemahaman peserta didik terhadap materi erupsi gunung
berapi berdasarkan angket evaluasi materi untuk mengetahui keefektifitasan
media video yang telah dikembangkan oleh peneliti. Pengujian kefektifan
media video dengan melakukan eksperimen menggunakan one group pretest–
postest design yaitu membandingkan hasil tes awal dan tes akhir dengan
perlakuan hanya pada satu kelompok penelitian. Hasil statistik deskriptif pada
25 responden adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Statistik deskriptif analisis tingkat pemahaman materi erupsi gunung
berapi
7
Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada data hasil pengujian
responden melalui prates dan pascates nilai mean/rata-rata pada prates adalah
67,2 sedangkan pada pascates meningkat menjadi 89,8. Nilai median atau nilai
tengah pada prates adalah 70 kemudian meningkat pada pascates menjadi 90.
Nilai minimum hanya 50 dan meningkat menjadi 80 pada pascates. Sedangkan
nilai maksimum juga mengalami kenaikan yaitu dari 80 pada prates naik
menjadi 100 saat pascates.
Penilaian produk akhir dilakukan oleh peserta didik kegiatan ekstrakurikuler
Sekolah Siaga Bencana dan guru pendamping yang merupakan responden
penelitian. Penilain produk mengunakan angket penilaian media pembelajaran
yang terdiri atas 8 peryataan terkait kualitas media video yang dikembangkan
peneliti berikut hasil akhir validasi penilaian media video sebagai berikut.
Sumber : Peneliti, 2017
Gambar 4.1 Grafik hasil penilaian produk oleh akhir oleh responden
Berdasarkan grafik 4.1 hasil penilaian produk akhir oleh responden
penelitian terhadap media video/produk memiliki nilai 4,67 dan termasuk
dalam katagori “BAIK.
4. Penutup
1. Berdasarkan uji kebutuhan peserta didik dan guru pendamping
ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Wedi
8
diperoleh video erupsi gunung berapi. Proses pembuatan video
menggunakan beberapa software seperti ResponsiveVoice.JS, Adobe
Audition, Adobe After Effects, VideoScribe, Adobe Premiere pro.
Pembelajaran dengan media video dirasa tepat karena peserta didik
tidak hanya mendengarkan saja tetapi juga melihat.
2. Perbedaan hasil pemahaman peserta didik terhadap materi erupsi
gunung berapi saat prates dan pascates mengalami peningkatan yang
signifikan dengan nila rata-rata 22,6. Nilai rata-rata peserta didik pada
prates adalah 67,2 meningkat pada pascates manjadi 89,8 dan hasil uji
(t-test) data pada prates dan pascates menunjukan nilai yang signifikan
signifikan (2-tailed) =0,000 yang berarti < 0,005 sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima yakni pengunaan media video pembelajaran materi
erupsi gunung berapi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di
SMP Negeri 1 Wedi efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mudlofir, Ali., & Rusdiyah, Efi Fatimatur. 2016. Desain Pembelajaran
Inovatif Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sulaeman, Cecep. 2011. “Bencana Geologi di Indonesia 2011”. Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 6: 43
Sanaky, AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukuba Dipantara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zaennudin, Akhmad. 2009. “Bencana Letusan Gunung Api” dalam
“Perangkat diagnosa kesiapsiagaan bencana Indoinesia (PASTI) Ancaman
7, 175 –180. Jakarta Pusat: Humanitarian Forum Indonesia.