pengembangan media cetak berbasis teks untuk …digilib.unila.ac.id/61796/3/skripsi tanpa bab...

75
PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP (Skripsi) Oleh YERLI AGILIA PUTRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2020

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

i

PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS

UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NARASI

PADA SISWA KELAS VII SMP

(Skripsi)

Oleh

YERLI AGILIA PUTRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2020

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS

UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NARASI

PADA SISWA KELAS VII SMP

Oleh

YERLI AGILIA PUTRI

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan dan kelayakan

media cetakan berbasis teks untuk pembelajaran teks narasi di SMP. Penelitian ini

bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan

didengar di SMP.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang terdiri atas

6 tahapan yaitu (1) analisis potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain

produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji kelayakan.

Hasil penelitian ini adalah terwujudnya sebuah media pembelajaran teks narasi

berupa pop up book yang terdiri atas materi teks narasi, contoh cerita fantasi, dan

latihan soal untuk siswa SMP kelas VII yang telah dinyatakan layak digunakan

oleh ahli materi dan media. Kelayakan media pembelajaran sesuai dengan hasil

validasi berdasarkan aspek kelayakan penyajian, penilaian kontekstual, dan

kelayakan fisik media. Validitas ahli materi terhadap aspek kelayakan penyajian

dan penilaian kontekstual diperoleh skor 76 dengan kategori sangat baik. Validitas

ahli media yang terdiri atas aspek kelayakan penyajian dan fisik media diperoleh

skor 65 dengan kategori sangat baik atau layak digunakan untuk pembelajaran.

Kemudian dari hasil validasi ahli materi dan ahli media dilakukan tahap revisi

untuk menciptakan alat bantu pembelajaran yang dinyatakan layak untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata kunci : media pembelajaran, pop up book, teks narasi

Yerli Agilia Putri

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

iii

ABSTRACT

TEXT-BASED PRINT MEDIA DEVELOPMENT FOR NARRATIVE

TEXT LEARNING IN CLASS VII STUDENTS OF

JUNIOR HIGH SCHOOL

Oleh

YERLI AGILIA PUTRI

The problem of this research was how the development and feasibility of text-

based printed media for learning narrative texts in junior high school students.

The objective of this researh was to develop a text-based printed media for

learning in order to identify elements of narrative texts (imagination stories) that

are learned in VII grade students of junior high school.

This research used Research and Development Method that consisted of 6 stages

that were (1) Analyzing the potential and the problems, (2) Collecting the data, (3)

designing the product, (4) designing the validation, (5) designing the revision, and

(6) testing the feasibility

The result of this research was a development of a learning media in narrative

text in form of pop up book which consisted of narative text material, the example

of fantasy story, and the task for the first grade of junior high school students.

This learning media had been declared feasible to be used by experts of learning

material and experts of learning media.

The feasibility of instructional media was in accordance with the results of

validation based on aspects of the feasibility of presentation, contextual

assessment, and the physical feasibility of the media.The validity of the material

experts on the aspects of the feasibility of presentation and contextual assessment

obtained a score of 76 with a very good category. The validity of media experts

consisting of aspects of the feasibility of presentation and the physical of media

obtained a score of 65 with a very good category or suitable to use in learning.

From the results of the validation of the material expert and the media expert, the

revision stage was carried out to create learning aids which were otherwise

suitable to use in the learning process.

Key words: learning media, pop up book, narrative text

Yerli Agilia Putri

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

iv

PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS

UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NARASI

PADA SISWA KELAS VII SMP

Oleh

YERLI AGILIA PUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2020

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

v

Judul Skripsi : Pengembangan Media Cetak Berbasis Teks

untuk Pembelajaran Menulis Teks Narasi pada Siswa

Kelas VII SMP.

Nama Mahasiswa : Yerli Agilia Putri

No. Pokok Mahasiswa : 1613041031

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Bahasa dan Seni / Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd Dr. Farida Ariyani, M.Pd. NIP 196401061988031001 NIP 196012141984032002

2. Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni

Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd

NIP 196401061988031001

Dosen Pembahas : Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum.

NIP 19610104 198703 1 004

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

vi

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

vii

SURAT PERNYATAAN

Sebagai civitas akademik Universitas Lampung, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

NPM : 1613041031

Nama : Yerli Agilia Putri

Judul Skripsi : Pengembangan Media Cetak Berbasis Teks untuk Pembelajaran

Menulis Teks Narasi pada Siswa kelas VII SMP

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Dengan ini menyatakan bahwa,

1. karya tulis ilmiah ini bukan suduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan,

dan pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa batuan pihak

lain, kecuali arahan pembimbing akademik,

2. dalam karya tulis ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai

acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan

dalam daftar pustaka,

3. saya menyerahkan hak milik saya atas karya tulis ini kepada Universitas

Lampung, dan oleh karenanya Universitas Lampung berhak melakukan

pengelolaan atas karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang

berlaku, dan

4. pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di Universitas Lampung.

Bandarlampung, Maret 2020

Yerli Agilia Putri

NPM 1613041031

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Yerli Agilia Putri lahir di Kediri,

Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu pada tanggal 5

Maret 1998 sebagai anak keempat dari lima bersaudara

pasangan Bapak Slamet Riyadi dan Ibu Srimiyani. Jenjang

akademik penulis dimulai dengan menyelesaikan pendidikan

dasar di SDN 1 Kediri dan lulus pada tahun 2010, lalu naik ke jenjang sekolah

menengah di SMPN 3 Gadingrejo dan lulus pada tahun 2013, kemudian SMAN 1

Gadingrejo dan lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016, penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).

Pada tahun 2019 penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Basungan, Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Lampung Barat dan Praktik

Pengalaman Lapangan di SMPN 1 Pagar Dewa.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

ix

MOTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyirah: 5)

“Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan, bukan orang atau benda”

(Albert Einstein)

“Cintai apa yang kamu kerjakan, maka yang kamu kerjakan akan mencintaimu

dan memberikan manfaat untukmu”

(Anonim)

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

x

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohhim

Alhamdulillah dan rasa syukur atas nikmat Allah swt. yang telah senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga memberikan begitu banyak jalan,

kekuatan, kesehatan dan keyakinan membuat segalanya menjadi lebih indah dan

bermakna dalam hidupku dengan mengucap rasa syukur dan kerendahan hati ku

persembahkan karya ini kepada orang-orang tersayang.

1. Kedua orang tuaku, Bapak Slamet Riyadi dan Ibu Srimiyaniyang senantiasa

sabar dalam membimbing setiap langkahku, mendidikku dengan penuh cinta,

mendoakan serta melimpahkan segenap kasih sayang dan materi yang tiada

terhingga.

2. Kakak, adik tercinta, dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa

dan semangat.

3. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2016.

4. Almamater Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xi

SANWACANA

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya yang tiada

tara, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengembangan

Media Cetak Berbasis Teks untuk Pembelajaran Menulis Teks Narasi pada

Siswa Kelas VII SMP. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Skripsi ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari berbagai

pihak. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang luar biasa sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. sebagai Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan

Seni, FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, FKIP Universitas Lampung.

4. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing I yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran hingga skripsi ini selesai.

5. Dr.Farida Ariyani, M.Pd. sebagai dosen pembimbing II yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran hingga skripsi ini selesai.

6. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. sebagai dosen pembahas yang telah

memberi kritik dan saran yang sangat membangun hingga skripsi ini selesai.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xii

7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Slamet Riyadi dan Ibu Srimiyani yang

senantiasa sabar dalam membimbing setiap langkahku, mendidikku dengan

penuh cinta, mendoakan serta melimpahkan segenap kasih sayang dan materi

yang tiada terhingga.

8. Kakak-kakak, adik, keponakanku tersayang. Erik Tabrani, Wahyu Setiawan,

Ocky Putra, Alena Ardinda, Iin Merita, Wiwin Sundari, dan Adisa Zea

Alfionitayang senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam

hidupku.

9. Haris Sujatmiko yang telah membantu dalam menyusun media pop up book

serta memberi dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman, sahabat, sekaligus keluarga baruku di Bandarlampung yaitu Jessika

Amanda, Nora Mardiyani, Shara Rahmawati yang sekaligus merangkap jadi

mamakku di kosan, Shinta Larasati adik kecilku yang manja terima kasih atas

kesediaan waktunya selama ini untuk direpotkan, terima kasih telah menjadi

peluk dalam pelikku.

11. Teman-teman angkatan 2016khususnya kelas A yang kuliah di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung.

12. Kakak tingkat dan adik tingkat yang kuliah di Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung.

13. Keluarga terkasih KKN dan PPL Pekon Basungan, Pak‟e Aziz Irawan, Ibu

Kos Sisi Susanti, Embah Sulis Tri Endarwanti, anak gidhok Maynita

Sholihawati, Aulia Fara Madina, Si Tole Gilang Pratama, Nindi Elita Sari,

Monica Dwi Aprilia, dan Vera Liony.

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xiii

14. Keluarga Wisma Tamado putri, Yayuk Wilis, Yayuk Nia, Ade, Mba Tina,

Mba Riri, dan Sindi yang selalu membuat nyaman di kosan.

15. Kamu yang selalu mendoakan saya akan hari-hari baik berikutnya.

16. Almamater tercinta Universitas Lampung.

17. Semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan skripsi ini.

Bandarlampung, Maret 2020

Penulis,

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL DALAM ......................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. v

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vii

MOTO ............................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix

SANWACANA ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ......................................................................... 8

1.4.2 Manfaat Praktis .......................................................................... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 8

II. KAJIAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori .................................................................................... 9

2.1.1 Media Pembelajaran ................................................................... 9

2.1.1.1 Pengertian Media Pembelajaran .................................. 9

2.1.1.2 Fungsi Media Pembelajaran ........................................ 10

2.1.1.3 Manfaat Media Pembelajaran ..................................... 11

2.1.1.4 Klasifikasi Media Pembelajaran ................................. 12

2.1.2 Media Pembelajaran Bebasis Teks (Cetakan) ........................... 14

2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Teks

(Cetakan) ......................................................... ........... 14

2.1.2.2 Karakteristik Media Teks (Cetakan) ........................... 15

2.1.2.3 Elemen-elemen Media Berbasis Teks (Cetakan) ........ 16

2.1.3 Keterampilan Menulis ............................................................... 17

2.1.3.1 Pengertian Menulis ..................................................... 19

2.1.3.2 Fungsi, Tujuan, dan Manfaat ...................................... 21

2.1.3.3 Ciri Tulisan yang Baik ................................................ 21

2.1.3.4 Tujuan Menulis ........................................................... 22

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xv

2.1.3.5 Tahap Kegiatan Menulis ............................................ 22

2.1.4 Teks Narasi................................................................................ 23

2.1.4.1 Pengertian Narasi ........................................................ 23

2.1.4.2 Unsur Pembentuk Teks Narasi .................................... 25

2.1.4.3 Jenis Narasi ................................................................. 25

2.1.5 Keterampilan Menulis Teks Narasi .......................................... 27

2.1.6 Pembelajaran Menulis Teks Narasi .......................................... 28

2.1.6.1 Pembelajaran Menulis ................................................. 28

2.1.6.2 Teks Narasi ................................................................. 31

2.1.7 Buku Pop Up ........ .................................................................... 33

2.1.7.1 Definisi Buku Pop Up ................................................. 33

2.1.7.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku Pop Up .................. 35

2.1.7.3 Langkah Penggunaan Buku Pop Up ........................... 36

2.2 Kerangka Pikir .................................................................................... 39

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 41

3.2 Prosedur Pengembangan .................................................................... 41

3.2.1 Studi Pendahuluan .................................................................... 45

3.2.2 Proses Pengembangan Produk .................................................. 45

3.2.3 Uji Kelayakan Produk ............................................................... 46

3.2.3.1 Instrumen Penelitian ................................................... 46

3.2.3.2 Sasaran Uji Kelayakan ................................................ 51

3.2.3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................ 51

3.2.3.4 Teknik Analisis Data ................................................... 52

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 54

4.1.1 Analisis Potensi Masalah ...... ................................................... 55

4.1.2 Pengumpulan Data .................................................................... 56

4.1.3 Desain Produk . ......................................................................... 58

4.1.4 Validasi Produk ......................................................................... 65

4.1.5 Revisi Produk .. ......................................................................... 70

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 77

V. PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................ 84

5.2 Saran ................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 86

LAMPIRAN ..................................................................................................... 88

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1 Perbedaan Pokok Narasi Ekspositoris dan Sugestif ................................ 26

2 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran ................................................... 47

3 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi ................................................... 48

4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi .............................................. 49

5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Media ............................................... 49

6 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................... 50

7 Kisi-kisi Instrumen Respon Guru ............................................................ 50

8 Nilai Kualitas Media dan Materi ............................................................. 52

9 Kategorisasi Penilaian Kualitas Materi Pembelajaran ............................ 53

10 Kategorisasi Penilaian Kualitas Maedia Pembelajaran . ......................... 53

11 Kategorisasi Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran ......................... 53

12 Hasil Analisis SK, KD, Materi dan Indikator ......................................... 58

13 Hasil Penilaian Ahli Materi .................................................................... 66

14 Hasil Penilaian Ahli Media ..................................................................... 68

15 Validasi Guru Bahasa Indonesia ............. ............................................... 69

16 Kritik dan Saran Ahli Materi ................................................................... 70

17 Revisi Materi . ......................................................................................... 71

18 Kritik dan Saran Ahli Media ................................................................... 72

19 Revisi Media ........................................................................................... 72

20 Tampilan media Pop Up Book Sebelum dan Sesudah Revisi ................ 73

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1 Kerangka Pikir ...................................................................................... 37

2 Tahap-tahap R&D adaptasi dari Borg and Gall .................................... 59

3 Flowchart Pop Up Book ...................................................................... 60

4 Story Board Pop Up Book .................................................................... 61

5. Gambar Tampilan pop up book ............................................................ 136

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

1. Flowchart Pop Up Book ........................................................................

2. Story Board Pop Up Book ......................................................................

3. Naskah Cerita Fantasi .............................................................................

4. Materi Teks Narasi ..................................................................................

5. Silabus Bahasa Indonesia Kelas VII .......................................................

LAMPIRAN II

1. Instrumen Angket Validasi Ahli Materi .................................................

2. Instrumen Angket Validasi Ahli Media ..................................................

3. Instrumen Tanggapan Guru ....................................................................

LAMPIRAN III

1. Lembar Validasi Ahli Materi ..................................................................

2. Lembar Validasi Ahli Media ..................................................................

3. Lembar Kuesioner Tanggapan Guru .......................................................

LAMPIRAN IV

1. Skor Validasi Ahli Materi ......................................................................

2. Skor Validasi Ahli Media ......................................................................

3. Skor Tanggapan Guru .............................................................................

LAMPIRAN V

1. Tampilan Media Pop Up Book ...............................................................

2. Dokumentasi Penyerahan Produk kepada Praktisi .................................

3. Surat Permohonan Penelitian ..................................................................

4. Surat Balasan Penelitian .. ......................................................................

5. Matriks Perbaikan Proposal ....................................................................

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

` Pendidikan dan pembelajaran saat ini perkembangannya semakin pesat seiring

dengan perkembangan budaya manusia dalam menghasilkan cipta, rasa, karya dan

rupa. Pesatnya perkembangan ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi

komunikasi yang semakin meningkat untuk menopang kebutuhan manusia.

Menurut Rosenberg (dalam Mukaromdan Rusdiana, 2017 :15). Media

pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk

memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi

antara pendidik dan peserta didik. Hal ini sangat membantu pendidik dalam

mengajar dan memudahkan peserta didik menerima dan memahami pelajaran.

Proses ini membutuhkan pendidik yang mampu menyelaraskan antara media

pembelajaran dan metode pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi peserta didik,

membangkitkan motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis

terhadap peserta didik. Selain dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik,

pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat meningkatkan pemahaman peserta

didik terhadap pelajaran.Media yang dimanfaatkan memiliki posisi sebagai alat

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

2

bantu pendidik dalam mengajar misalnya; grafik, film, slide, foto, serta

pembelajaran dengan menggunakan komputer atau beberapa kertas dan pena

yang dibentuk menarik. Media berguna untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam

mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi

belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar peserta didik. Keterampilan

berbahasa juga menjadi alat seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran di

kelas selain penggunaan media pembelajaran. Seorang pendidik juga harus

menguasai empat keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk menyampaikan

bahan ajar. Seorang manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari

kegiatan berbahasa, baik itu bahasa tulis yang meliputi kegiatan menulis dan

membaca, maupun bahasa lisan yang meliputi kegiatan berbicara dan menyimak.

Kegiatan berbahasa ini digunakan seorang manusia sebagai sarana untuk

berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain. Melalui penggunaan bahasa,

seseorang dapat menyampaikan perasaan, ide, gagasan, serta pemikirannya

tentang berbagai hal. Kegiatan berbahasa terdapat empat komponen penting,

antara lain keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan

membaca, dan keterampilan menulis.

Keterampilan menulis juga menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang

penting untuk dikuasai seseorang. Menurut Tarigan (1985: 3-4), menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan menulis memang sangat dibutuhkan.

Selain untuk berkomunikasi secara tidak langsung, menulis juga berguna untuk

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

3

mencatat suatu informasi, merekam suatu peristiwa, melaporkan kejadian, dan

lain-lain. Suparno (dalam Jauhari, 2013: 15) juga memaparkan beberapa manfaat

menulis yakni sebagai peningkatan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan

kreativitas, penumbuhan keberanian, dan pendorong kemauan dan kemampuan

mengumpulkan informasi.

Menulis memiliki peranan yang sangat penting khususnya dalam dunia

pendidikan. Menulis memiliki fungsi utama sebagai sarana untuk belajar. Peserta

didik dapat mengungkapkan dan memunculkan ide serta pikirannya dalam bentuk

tulisan sehingga secara tidak langsung akan melatih kemampuan berpikir peserta

didik. Sehubungan dengan hal tersebut, Morsey (dalam Tarigan, 1985:4) juga

mengatakan bahwa menulis dipergunakan orang terpelajar untuk mencatat atau

merekam, melaporkan atau memberitahukan, meyakinkan, serta mempengaruhi.

Kegiatan menulis sudah menjadi salah satu keterampilan yang wajib dikuasai

peserta didik di sekolah karena begitu pentingnya keterampilan menulis dalam

pembelajaran.

Sesuai dengan kurikulum 2013 dalam pelajaran Bahasa Indonesia, peserta didik

diberi pelajaran yang menekankan empat keterampilan berbahasa, salah satunya

adalah keterampilan menulis. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

VIIkhususnya untuk keterampilan menulis, salah satu teks yang dipelajari adalah

teks narasi yang terdapat pada KD 3.3 dan 4.3 yaitu mengidentifikasi unsur-unsur

teks narasi yang dibaca dan didenggar. Teks narasi adalah salah satu jenis teks

karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu peristiwa secara detail

berdasarkan urutan waktu. Dalam teks narasi, cerita atau karangan yang dibuat

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

4

bisa berupa kejadian yang benar terjadi atau bisa juga hanya berupa imajinasi.

Biasanya, teks narasi dibuat untuk menghibur pembacanya melalui cerita, baik

cerita fiksi atau nonfiksi.

Menulis teks narasi semestinya menjadi kegiatan yang menyenangkan karena

dengan adanya teks narasi setiap orang dapat menuangkan sebuah cerita baik yang

benar-benar terjadi atau dialami maupun yang tidak terjadi atau khayalan.

Menurut Asura (2005: 41), ketika seseorang memasuki usia sekolah, keinginan

untuk bercerita semakin besar karena pengalaman yang diperoleh pun semakin

banyak. Sayangnya bakat alami tersebut tidak pada semua orang terasah,

akibatnya ada sebagian orang yang bisa menyusun cerita dan ada pula yang tidak.

Padahal pada dasarnya semua orang bisa menyusun cerita, mengingat semua

orang semakin dewasa semakin banyak pengalaman dan pengetahuan yang bisa

diceritakan.

Keterbatasan kemampuan menulis juga menjadi penyebab pembelajaran menulis

teks narasi terkadang kurang diminati peserta didik. Dalam hal ini peran seorang

pendidik sangatlah penting, pendidik harus mampu menjadi fasilitator yang baik

bagi peserta didik. Perlu adanya kerjasama antara pendidik dan peserta didik agar

pembelajaran menulis teks narasi terlaksana dengan baik. Selain itu, cara

mengajar pendidik juga sangat berpengaruh dalam terlaksananya pembelajaran

menulis teks narasi yang efektif. Hal ini dilakukan agar tidak cepat menimbulkan

kejenuhan pada diri peserta didik saat belajar sehingga akan berpengaruh pada

hasil capaian belajar peserta didik.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

5

Oleh karena itu, perlu digunakan media pembelajaran yang tepat dalam

pembelajaran menulis teks narasi. Penggunaan media pembelajaran yang tepat

dapat menjadi salah satu alternatif bagi pendidik untuk membuat peserta didik

lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton.

Meskipun begitu, pendidik juga harus selektif dalam memilih media pembelajaran

yang tepat karena media pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi

tertentu belum tentu efektif untuk mengajar materi yang lainnya. Dengan

demikian, pendidik harus mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan agar tujuan pembelajaran

tercapai.

Adapun media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis

teks narasi adalah media cetakan berbentuk pop up book. Media pembelajaran

cetakan berbentukpop up book merupakan salah satu media pembelajaran yang

digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis. Media ini mampu

membantu peserta didik dalam mengembangkan ide maupun topik ke dalam

bentuk teks pendek. Media ini juga mampu mendorong peserta didik yang

pendiam atau kurang percaya diri dalam mengungkapkan ide-idenya secara lisan

untuk berbagi ide-ide dengan peserta didik lain dalam bentuk tulisan. Dengan

menggunakan media ini, peserta didik dapat memberikan masukan dalam bentuk

tulisan terhadap ide-ide dari peserta didik lainnya dalam kelompok.

Media cetakan merupakan media yang sudah lama ada dan digunakan dalam

pembelajaran menulis. Namun dalam pembelajaran menulis teks narasi perlu

dilakukan pengembangan sehingga mendapatkan hasil teks narasi yang sesuai

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

6

dengan kemampuan peserta didik dan materi yang digunakan. Berdasarkan hasil

pengamatan dan hasil studi pendahuluan di SMPN 3 Gadingrejo, media cetakanan

yang digunakan perlu dilakukan pengembangan karena pembelajaran dengan

media cetakanan yang dilakukan saat ini terkesan monoton, penulis merasa media

cetakanan berbentukpop up bookini cocok dalam pembelajaran menulis teks

narasi karena peserta didik akan lebih mudah memunculkan ide serta

mengembangkannya dalam bentuk tulisan jika peserta didik mendapat masukan

dari peserta didik lainnya, baik berupa ide tambahan maupun perbaikan.

Berdasarkan beberapa alasan yang telah dipaparkan dalam latar belakang di atas,

maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan mediacetakan menjadi

media yang lebih menarik dengan berbentuk pop up bookuntuk pembelajaran

menulis teks narasi pada peserta didik SMP dengan judul penelitian

“Pengembangan media cetakanberbentuk pop up book untuk pembelajaran

menulis teks narasi pada peserta didikkelas VII SMP”.

Penelitian terkait dengan pengembangan juga pernah dilakukan oleh Nurul

Anggraeni tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktiff Menggunakan Adobe Flash CS5 untuk SMK

Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran pada Kompetensi Dasar

Menguraikan Sistem Informasi Manajemen”. Penelitian ini berhasil menemukan

sebuah pengembangan media berbentuk aplikasi yang digunakan untuk

pembelajaran di sekolah. Selain pengembangan media yang dapat dijadikan acuan

bagi pendidik, penelitian ini juga dapat dijadikan referensi atau penelitian yang

relevan dalam mengembangkan produk media.

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah proses mengembangkan media cetakan berbasis teks

berbentuk pop up book untuk pembelajaran menulis teks narasi pada siswa

kelas VII SMP?

2. Bagaimanakahhasil kelayakan media cetakan berbasis teks berbentuk pop up

bookuntuk pembelajaran menulis teks narasi pada siswa kelas VII SMP?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian

tersebut peneliti jabarkan dalam sub tujuan berikut ini

1. Mendeskripsikan validitas produk media cetakan berbasis teks

berbentuk pop up book untuk pembelajaran menulis teks narasi pada

siswa kelas VII SMP.

2. Mendeskripsikan hasil produk media cetakan berbasis teks berbentuk

pop up book untuk pembelajaran menulis teks narasi pada siswa kelas

VII SMP.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi lembaga pendidikan

seperti sekolah, peserta didik dan juga pendidik atau tenaga pendidik. Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

8

1.4.1 Manfaat teoris

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan media pembelajaran yang efektif

dan efisien untuk digunakan dalam pembelajaran menulis teks narasi pada peserta

didik SMP. Selain itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

menginspirasi dan memotivasi para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif

dalam menggunakan strategi maupun media pembelajaran yang menarik dan

efektif untuk mengajar terutama dalam mengajar pelajaran bahasa Indonesia.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaksana pendidik

khususnya untuk mengimplementasikan pengembangan media pembelajaran

menulis pada pembelajaran menulis teks narasi. Selain itu penelitian ini

diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi peserta didik dalam belajar

bahasa Indonesia, terutama dalam belajar menulis sebuah teks narasi serta

meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik lebih antusias

dalam mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam belajar menulis teks narasi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini ialah

difokuskan pada hasil pengembangan media pembelajaran berupa pop up book

dan uji kelayakan media.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

II. KAJIAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran baik

sebagai alat maupun sarana untuk membantu menyampaikan materi pelajaran.

2.1.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti

“perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi

Pendidikan (Association for Education and Communication technology/AECT)

mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,

didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan

baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program

instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11).

Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara

khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap,

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

10

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3).

Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu

Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar (Arif S. Sadiman, 2003:6).

Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan

sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi

pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta didik,

sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas

dapat diambil simpulan bahwa media adalah segala benda yang dapat

menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang peserta didik

untuk belajar.

2.1.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan

daya serap peserta didik terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini

fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman

(2002:24).

1. Membantu memudahkan belajar bagi peserta didik dan membantu

memudahkan mengajar bagi pendidik.

2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih

konkrit).

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

11

3. Menarik perhatian peserta didik lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat

berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).

4. Semua indra peserta didik dapat diaktifkan.

5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

2.1.1.3 Manfaat Media

Manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3)

adalah:

1. pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar;

2. bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik;

3. metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh pendidik, sehingga peserta didik

tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi bila pendidik

mengajar untuk setiap jam pelajaran;

4. peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Encyclopedia of Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat

media pembelajaran sebagai berikut.

1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

12

2. Memperbesar perhatian peserta didik.

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar peserta

didik, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan peserta didik.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui

gambar hidup.

6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa peserta didik.

7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan

membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Maka dapat diambil simpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di

dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian peserta didik

sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan

lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik.

2.1.1.4 Klasifikasi Media Pembelajaran

Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pembelajaran yang terdiri atas: buku, tape-recorder , kaset, video kamera,

video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan

komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi media pembelajaran menurut

taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

13

1. Media Berbasis Manusia

Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk

mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini

bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin

secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.

2. Media Berbasis Cetakan

Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah buku

teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.

3. Media Berbasis Visual

Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan yang

sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat

peserta didik dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran

dengan dunia nyata.

4. Media Berbasis Audio-Visual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan

tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang

diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard

yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh

media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape,

televisi.

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

14

5. Media Berbasis Komputer

Saat ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang

pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses

pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction

(CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar;

pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan,

atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction

(CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah

penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi

dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media

komputer.

2.1.2 Media Pembelajaran Bebasis Teks (Cetakan)

Media pembelajaran berbasis teks(cetakan) meliputi buku teks, buku penuntun,

buku saku, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.

2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Teks (Cetakan)

Media cetakanan adalah media visual yang pembuatannya melalui proses

percetakan (printing atau offset). Media bahan cetakan menyajikan pesan atau

informasi melaui huruf atau gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas

pesan atau informasi yang akan disampaikan. Media pembelajaran berbasis

teks cetakanan (print out) adalah berbagai media penyampai pesan pembelajaran

dimana pada nyater kandung teks (bacaan) danilustrasi-ilustrasi pendukungnya.

Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas pengajaran

dan informasi.Jenis media bahan cetakanan ini di antaranya sebagai berikut.

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

15

1. Buku teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang di

susun untukmemudahkan para pendidik dan peserta didik dalam upya untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini di sesuaikan dengan

urutan (squence) dan ruang lingkup (scope) bidang studi tertentu.

2. Modul, yaitu suatu paket program yang di susun dalam betuk satuan tertentu

dan didesain sedemikian rupa untuk kepentingan belajar mengajar. Satu paket

modul biasanya memiliki komponen petunjuk pembelajar, lembaran

kegiatan pebelajar, lembaran kerja pebelajar, kunci lembaran kerja, lembaran

tes, dan kunci lembaran tes.

3. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket terprogram pengajaran individual,

hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul adalah bahan

pengajaran terprogram ini tersusun dalam topik-topik kecil untuk seiap

bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan

bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/ respons dari pertanyaan bingkai lain.

Teknologi cetakanan adalah cara-cara untuk memproduksi atau menyebarkan

materi, seperti buku dan materi visual statis, yang pada umumnya di lakukan

melalui proses cetakanan mekanis atau foto grafis.

2.1.2.2 Karakteristik Media Teks (Cetakan)

Karakteristik media teks(cetakan) menurut Arsyad (2014: 36) sebagai berikut.

1. Teksdibacasecara linear, sedangkan visual disajikan secara parsial.

2. Menampilkan komunitasi secara satu arah dan reseptif.

3. Ditampilkan secara statis atau diam.

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

16

4. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-

prinsip pembahasan dan persepsi visual.

5. Berorientasi atau berpusat pada pembelajar.

2.1.2.3 Elemen-elemen Media Berbasis Teks (Cetakan)

Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat

merancang, diantaranya sebagai berikut.

1. Konsistensi

Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman, tidak

menggabungkankan cetakan huruf dan ukuran huruf. Selain itu konsistensi

dalam jarak spasi juga harus diperhatikan.

2. Format

Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai

sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih

sesuai. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual. Taktik

dan strategi pembelajaran yang berbeda juga sebaiknya dipisahkan dan

dilabel secara visual.

3. Organisasi

Upayakan untuk selalu menginformasikan peserta didik atau pembaca

mengenai dimana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Peserta

didik harus mampu melihat sepintas bagian atau bab berapa mereka baca.

Susunlah informasi sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.

Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian bagian dari teks.

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

17

4. Daya Tarik

Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini

diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk terus membaca.

5. Ukuran Huruf

Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta didik, pesan, dan

lingkungannya. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks bacaan

karena dapat membuat proses membaca itu sulit.

6. Ruang (Spasi Kosong)

Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah

kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk

berisitirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri

teks. Sesuaikan spasi antarbaris serta tambahkan spasi antarparagraf untuk

meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan.

2.1.3 Keterampilan Menulis

Keterampilan berbahasa pada dasarnya terdiri atas empat keterampilan, yaitu

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut

keterampilan menulislah yang dianggap paling sulit dan perlu mendapat perhatian

lebih. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks,

peserta didik tidak hanya menuangkan ide tetapi, peserta didik juga dituntut untuk

menuangkan gagasan, konsep, perasaan, dan kemauan. Menurut Tarigan (2008:2)

keterampilan menulis dibutuhkan waktu yang lama dan latihan intensif.

Keterampilan menulis bisa dikatakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau dari

bangsa yang terpelajar.

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

18

Menulis dan membaca sebagai aktivitas komunikasi ibarat dua sisi mata uang

yang saling melengkapi. Kebiasaan menulis tidak mungkin terlaksana tanpa

kebiasaan membaca. Meskipun belum tentu membawa kebiasaan menulis,

kebiasaan membaca akan memperluas cakrawala pengetahuan dan wawasan.

Pengetahuan dan wawasan yang luas akan menjadi dasar kegiatan menulis.

Kebiasaan menulis tidak akan bermakna tanpa diikuti oleh kebiasaan membaca.

Meskipun telah disadari bahwa penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan dalam

kehidupan modern, dalam kenyataannya pengajaran keterampilan menulis kurang

mendapatkan perhatian. Pelajaran mengarang sebagai salah satu aspek dalam

pengajaran bahasa Indonesia kurang ditangani secara sungguh-sungguh sehingga

keterampilan menulis pembaca kurang memadai. Keterampilan menulis

merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi

pembaca, di samping keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca, baik

selama mereka mengikuti pendidikan diberbagai jenjang dan jenis sekolah

maupun dalam kehidupannya di masyarakat. Keberhasilan pelajar dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak ditentukan

kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis

mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran.

Keterampilan menulis harus dikuasai oleh anak sedini mungkin dalam

kehidupannya di sekolah (Syafi‟e, 1993:52)

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

19

2.1.3.1 Pengertian Menulis

Kemampuan menulis merupakan perwujudan bentuk komunikasi secara tidak

langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan

suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Memang pada kenyataannya menulis

merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan

berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan berbicara. Dalam proses

menulis, dituntut agar memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur

tulisan agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh

penulis. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai

struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik.

Penggunan istilah menulis dan mengarang merupakan dua hal yang dianggap

sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan berbeda dengan sebagian ahli lainnya.

Pada hakikatnya, kedua istilah tersebut dapat dikatakan bersinonim sehingga

dapat saling menggantikan. Sejalan dengan hal tersebut, maka tulisan sebagai

hasil menulis berpadanan dengan karangan sebagai hasil mengarang. Menulis

dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya (Suparno dan M. Yunus,

2003:3)

Mohamad melalui Darmadi (1996: 11) menyatakan bahwa menulis atau

mengarang itu diibaratkan seperti naik sepeda yang harus menjaga keseimbangan.

Menulis bisa dianggap mudah apabila seorang sering berlatih menulis dan bisa

dianggap sukar bila seorang baru terjun atau berlatih menulis sehingga tidak tahu

harus memulai dari apa. Menurut Tarigan (2008:2), menulis ialah menurunkan

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

20

lambang-lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami

oleh seseorang sehingga seseorang atau orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Menurut Marwoto (1987: 12) menulis merupakan suatu kemampuan seseorang

untuk mengungkapakan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-

pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca

dan bisa dipahami oleh orang lain. Menulis menurut McCrimmon (1976:2),

merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek,

memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga

pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.

Kegiatan kepenulisan sangat berkaitan dengan penalaran. Penalaran (reasoning)

adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta,

petunjuk atau evide, ataupun sesuatu yang dianggap sebagai bahan bukti, menuju

pada suatu kesimpulan (Mooeliono, 1989: 124-125). Dengan perkataan lain,

penalaran adalah suatu proses berpikir yang sistematik dan logis untuk

memperoleh sebuah simpulan. Bahan sebuah simpulan dapat berupa fakta,

informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan, pikiran,

pengetahuan dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui bahasa tulis yang

jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud penulis.

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

21

2.1.3.2 Fungsi, Tujuan, dan Manfaat

Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara tidak

langsung. Hartig dalam Tarigan (2008:25-26), menyebutkan tujuan penulisan,

yaitu penugasan, altruistik, persuasif, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan

pemecahan masalah. Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah

sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan

mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki,

membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih

memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan

tidak hanya sebagai penerima informasi (Haiston melalui Darmadi, 1996:3).

2.1.2.2 Ciri Tulisan yang Baik

Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat berkomunikasi secara baik dengan

pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sementara itu, menurut Alton C. Morris

melalui Tarigan (2008:7) tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan

perasaan yang efektif. Semua komunikasi tulis adalah efektif dan tepat guna.

Menurut Akhdiat (1993:2) tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, yaitu

signifikan, jelas, mempunyai kesatuan dan organisasi yang baik, ekonomis,

mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang diterima,

mempunyai kekuatan memadai, menggunakan bahasa yang diterima. Berdasarkan

penjelasan tersebut, Tarigan (2008:7) menyimpulkan bahwa terdapat empat ciri

tulisan yang baik sebagai berikut.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

22

1. Jelas pembaca dapat membaca teks dengan cara tetap dan pembaca tidak

boleh bingung dan harus mampu menangkap maknanya tanpa harus membaca

ulang dari awal untuk menemukan makna yang dikatakan oleh penulis.

2. Kesatuan dan organisasi pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena

bagian-bagiannya saling behubungan dan runtut.

3. Ekonomis penulis tidak akan menggunakan kata atau bahasa yang berlebihan

sehingga waktu yang digunakan pembaca tidak terbuang percuma.

4. Pemakaian bahasa dapat diterima penulis menggunakan bahasa yang baik dan

benar karena bahasa yang dipakai masyarakat kebanyakan terutama

berpendidikan lebih mengutamakan bahasa formal sehingga mudah diterima.

2.1.3.4 Tujuan Menulis

Menulis memiliki banyak tujuan yang ingin dicapai. Biasanya antara penulis satu

dengan yang lain memiliki tujuan yang berbeda-beda. Sehubungan dengan itu,

Tarigan (2008:24) mengkategorikan tujuan menulis, yaitu memberitahukan atau

mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan

mengutarakan atau mengekspresikan perasaaan yang berapi-api.

2.1.3.5 Tahap Kegiatan Menulis

Menurut Weaver (1990:179), di dalam proses penulisan terdiri atas lima tahap,

yaitu (1) persiapan penulisan (rehearsing), (2) pembuatan draf (drafting), (3)

perevisian (revising), (4) pengeditan (editing), dan (5) pemublikasian

(publishing). Senada dengan pendapat tersebut, Murray (dalam Tompkins dan

Hoskisson (1995:88)) ada lima tahap atau kegiatan yang dilakukan dalam proses

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

23

penulisan, yaitu (1) prapenulisan, (2) pembuatan draft, (3) perevisian, (4)

pengeditan, dan (5) pemublikasian.

2.1.4 Teks Narasi

Sebuah bacaan atau teks yang berupa runtutan suatu kejadian berdasarkan urutan

waktu dikenal sebagai paragraf narasi atau teks narasi.

2.1.4.1 Pengertian Narasi

Narasi dapat disebut juga dengan istilah karangan yang menyajikan hubungan

peristiwa dengan memperhitungkan unsur waktu yang dilakukan oleh tokoh-

tokohnya. Narasi sebagai bentuk wacana dapat menjadi suatu bentuk tulisan yang

berdiri sendiri, tetapi dapat pula menyerap bentuk lainnya. Dalam narasi dapat

dijumpai unsur argumentasi, eksposisi, dan deskripsi. Untuk mendapatkan

ilustrasi dari bentuk narasi yang memiliki unsur-unsur tersebut dapat kita jumpai

dalam sebuah karya contoh roman atau novel.

Menurut Keraf (2007:136) narasi merupakan satu bentuk wacana yang berusaha

menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang

telah terjadi. Suatu peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan dengan

mempergunakan metode deskripsi. Narasi sulit sekali dibedakan dari deskripsi

harus ada unsur lain yang diperhitungkan, yaitu unsur waktu dan tokoh. Dengan

demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar. Unsur yang terpenting

dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam

suatu rangkaian waktu. Peristiwa yang telah terjadi tidak lain daripada tindak-

tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

24

waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu objek secara statis, maka narasi

mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkain waktu.

Ciri teks narasi yaitu (1) menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan, (2)

dirangkai dalam urutan waktu, (3) berusaha menjawab pertanyaan, apa yang

terjadi? Ada konflik. Narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang

mengggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa yang

terjadi.

Nurudin (2007:71) menyatakan bahwa narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha

menciptakan, mengisahkan, merangkai tindak-tanduk perbuatan manusia dalam

sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam satu kesatuan

waktu tertentu. Widagdo (1994: 67), mendefinisikan teks narasi adalah karangan

yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya

peristiwa-peristiwa tersebut. Rangkaian peristiwa tersebut biasanya menurut

urutan waktu (secara kronologis), isi teks narasi boleh tentang fakta, yang benar-

benar terjadi, boleh juga tentang suatu yang khayal.

Berdasarkan dari beberapa pendapat mengenai teks narasi dapat disimpulkan

bahwa narasi merupakan sebuah karangan yang bertujuan untuk menceritakan

suatu pokok persoalan. Persoalan atau peristiwa dalam narasi biasanya

disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian cerita yang

didalamnya terdapat tokoh yang diceritakan.

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

25

2.1.4.2 Unsur Pembentuk Teks narasi

Sebagaimana yang disampaikan oleh Keraf (2007:145-148), narasi merupakan

cerita yang memiliki alur atau plot. Narasi dapat berisi fakta atau rekaan. Jadi,

baik teks narasi yang berupa fakta atau fiksi yang mengandung alur termasuk

dalam teks narasi. Sementara itu, sebuah alur mengandung rangkaian peristiwa

yang dapat membentuk suatu konflik dan klimaks yang dialami oleh para

tokohnya pada suatu tempat dan waktu tertentu yang kadang dalam

penyelesaiannya memicu berkembangnya masalah baru. Untuk itu, perlu

pembatasan rangkaian tindakan yang lebih jelas, yaitu rangkaian tindakan yang

terdiri atas tahap-tahap yang penting dalam sebuah struktur yang diikat oleh

waktu. Sehingga rangkaian peristiwa itu dapat memberikan makna bagi rangkaian

peristiwa itu.

2.1.4.3 Jenis-Jenis Teks narasi

Narasi berisi cerita yang menggambarkan suatu kejadian sehingga pembaca

seolah-olah dapat melihatnya secara langsung. Menurut Doyin (2005:9), narasi

pada umumnya adalah himpunan peristiwa yang disusun berdasarkan urutan

waktu kejadiannya. Teks narasi adalah berjenis cerita yang masing masing bisa

diatur arahnya. Narasi memiliki dua jalur penceritaan, yakni dengan cara imajinasi

(sugestif) dan berdasarkan pengamatan atau wawancara (ekspositoris).

Keraf (2007:136) membedakan narasi menurut tujuan atau sasarannya menjadi

dua, yaitu narasi ekspositoris dan sugestif.

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

26

1. Narasi ekspositoris, bertujuan memberikan informasi kepada pembaca agar

pengetahuannya bertambah.

2. Narasi sugestif, bertujuan untuk menyampaikan sebuah makna kepada

pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya.

Tabel 1: Perbedaan Pokok Antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif

(Keraf, 2007:138)

No. Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

1. Memperluas pengetahuan Menyampaikan suatu makna atau suatu

amanat yang tersirat

2. Menyampaikan informasi

mengenai suatu kejadian

Menimbulkan daya khayal

3. Didasarkan pada penalaran

untuk mencapai kesepakatan

rasional

Penalaran hanya berfungsi sebagai alat

untuk menyampaikan makna, sehingga

kalau perlu penalaran dilanggar.

4. Bahasanya lebih condong ke

bahasa informatif dengan

titik berat pada penggunaan

kata-kata denotatif.

Bahasanya lebih condong ke bahasa

figuratif dan menitikberatkan penggunaan

kata-kata konotatif.

Narasi ekspositoris memiliki sasaran yang akan dicapai ialah ketepatan informasi

mengenai suatu peristiwa yang dideskripsikan. Oleh karena itu, narasi ekspositoris

menambah dan memperluas pengetahuan orang (Keraf, 2007:135). Narasi

ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran pembaca, mengetahui peristiwa

yang sebenarnya terjadi. Narasi tersebut mengutamakan tahap-tahap kejadian,

rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar (Keraf,

2007: 136-137). Pokok-pokok perbedaan yang dikemukakan di atas merupakan

garis yang ekstrim antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Antara keduanya

masih terdapat percampuran-percampuran, dari narasi ekspositoris yang murni

berangsur-angsur mengandung ciri-cirinarasi sugestif yang semakin meningkat

hingga ke narasi sugestif yang murni.

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

27

2.1.5 Keterampilan Menulis Teks Narasi

Menulis pada hakikatnya adalah melukiskan lambang-lambang grafis yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain

yang dapat memahami bahasa dan lambang-lambang tersebut (H.G. Tarigan,

1983:21). Pengabdian bahasa dengan lambang-lambang grafis tersebut merupakan

penuangan pikiran melalui bahasa tulis untuk dibaca atau dimengerti orang lain.

Menulis bukan sekadar melukiskan lambang-lambang grafis melainkan

menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang

dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas, sehingga pikiran tersebut dapat

dikomunikasikan kepada pembaca secara berhasil.

Suatu tulisan atau karangan dapat dilihat dari segi bahasa yang digunakan, isi

tulisan/karangan, dan bentuk atau cara penyajiannya. Bahasa yang digunakan

dalam tulisan/karangan tersebut apakah bahasa yang sulit, sederhana, mudah, dan

lancar. Selain itu sebuah karangan juga diperhatikan kepaduan paragrafnya

apakah sudah tepat atau belum. Dilihat dari segi isi karangan,apakah karangan itu

berupa fiksi atau nonfiksi, serta adakah kesesuaian antara judul dan isi. Isi tulisan

atau karangan hars relevn dengan judul karangan, atau judul karangan harus

tergambar dalam isi. Isi karangan bisa berupa pengalaman, lingkungan hidup dan

kehidupan, keagamaan, pendidikan, dan lain-lain.

Karangan dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam wacana seperti karangan

deskripsi, narasi, eksposisi,argumentasi, dan persuasi. Permasalahan saat ini

adalah bahwa sebuah karangan masih tidak dapat berdiri sendiri. Sebuah teks

narasi masih sering terkandung bentuk karangan eksposisi dan deskripsi

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

28

begitupula sebaliknya. Narasi (penceritaan atau pengisahan) adalah ragam wacana

yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah

memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase,

urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal, Saddhono (2014:159).

Kemampuan menulis paragraf narasi menggunakan teknik atau metode dan

sebuah media sangat berguna. Peserta didik diharapkan dapat menuangkan ide,

pendapat, dan gagasannya dalam menulis paragraf narasi sedangkan pendidik

hanya perlu memberikan sebuah contoh paragraf narasi sebagai bentuk nyata

untuk memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan peserta

didik. Menulis paragraf narasi dapat memberikan manfaat bagi peserta didik

sebagai cara berpikir secara kritis dan dengan menulis dapat memecahkan

permasalahan yaitu dengan menganalisis secara tersurat dalam konteks yang lebih

konkret.

2.1.6 Pembelajaran Menulis Teks Narasi

2.1.6.1 Pembelajaran menulis

Keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat,

perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan

gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan. Selain komponen

kosa kata dan gramatikal, ketepatan kebahasaan juga sebaiknya didukung oleh

konteks dan penggunaan ejaan. Menulis menurut Rusyana (1984:191) adalah

kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya secara tertulis

untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan”. Selanjutnya Tarigan (1994:20)

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

29

mengatakan menulis ialah “menurunkan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain

dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik itu”.

Menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Dalam kegiatan menulis seseorang penulis harus terampil memanfaatkan

grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk

mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan

memengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan

baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran,

organisasi, pemakaian dan pemilihan kata struktur kalimat.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa melalui tulisan dapat terjadi proses

komunikasi antara penulis dan pembaca. Hal tersebut terjadi karena antara penulis

dan pembaca memiliki kesepakatan akan makna lambang-lambang yang

digunakan dalam tulisan tersebut. Dengan kemampuan mengolah unsur-unsur

bahasa dalam tulisan, pembaca akan mudah memahami isi tulisan tersebut.

Dengan kata lain penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa,

pola-pola bahasa, dan kosakata, karena keterampilan menulis tidak didapat secara

tradisi melainkan harus dipelajari terlebih dahulu. Menuangkan bahasa melalui

tulisan tidaklah mudah dan tidak dapat disajikan secara sembarangan, karena

seperti yang telah diungkapkan sebelumnya untuk kegiatan menulis diperlukan

pengetahuan dan keterampilan yang baik.

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

30

Uraian tersebut diperkuat dengan pendapat Rusyana (1994:191) bahwa menulis

kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya secara tertulis

untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Kemampuan menulis itu

mencakup berbagai kemampuan seperti kemampuan menguasai gagasan yang

dikemukakan, kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa, kemampuan

menggunakan bentuk karangan, kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan

menggunakan ejaan serta tanda baca. Berkenaan dengan pembelajaran menulis,

menulis merupakan proses kreatif yang dilakukan secara bertahap sampai

terwujudnya sebuah karya tulis. Yang terpenting dalam menulis adalah proses

penulisan bukan hasil akhirnya.

Berkaitan dengan tahap-tahap proses menulis, Tompkins (1990: 73) menyajikan

lima tahap, yaitu: (1) pramenulis, (2) pembuatan draft, (3) merevisi (4)

menyunting, dan (5) berbagi (sharing). Tahap-tahap proses menulis yang

diuraikan di atas tidaklah selalu berjalan liniar. Setiap tahap mungkin dilakukan

lebih dari satu kali. Misalnya, penulis mungkin saja membuat draf kembali dan

mengedit kembali hal ini mungkin saja dilakukan karena penulis mengubah

pemikiran/ gagasan mereka sehingga melakukan proses menulis ini dari awal

kembali. Hal yang harus diperhatikan adalah berapapun besarnya perhatian kita

berikan pada setiap tahap, akan bergantung pada jenis tulisan, dan pembacanya.

Menulis merupakan proses mengolah sesuatu menjadi sebuah informasi yang

dapat dibaca oleh orang lain. Selanjutnya, setiap penulis pasti memiliki tujuan

yang hendak di sampaikan kepada pembaca. Tujuan menulis yang paling utama

adalah dapat menyampaikan pesan dari penulis itu sendiri kepada pembaca

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

31

sehingga pembaca memahami maksud penulis yang disampaikan dalam

tulisannya. Setiap penulis menggambarkan sesuatu mengenai dirinya ke dalam

tulisannya. Bahkan dalam tulisan yang objektif atau tidak objektif, si penulis

tampak sebagai seorang pribadi tertentu, mengandung nada yang sesuai dengan

maksud dan tujuannya. Sehubungan dengan hal tersebut, macam-macam tujuan

menulis menurut Hipple (1973: 309-311) yaitu: (a) Assigment purpose (tujuan

penugasan),(b) Altruistic purpose (tujuan altruistik), (c) Persuasive purpose

(tujuan persuasif), (d) Informatial purpose (tujuan informasi, tujuan penerangan),

(e) Self-ekspressive purpose (tujuan pernyataan diri),(f) Creative purpose (tujuan

kreatif).

2.1.6.2 Teks narasi

Ada beberapa jenis karangan, salah satunya adalah narasi. Narasi biasanya ditulis

berdasarkan rekaan atau imajinasi. Narasi berasal dari bahasa Inggris narration

yang berarti cerita yang terdiri atas kumpulan peristiwa yang disusun berdasarkan

urutan waktu (secara kronologis) sehingga merupakan uraian peristiwa yang

menarik. Menurut Rusyana (1984: 135) karangan jenis ini dinamakan karangan

kisahan, yakni karangan yang memaparkan peristiwa, yang mengandung unsur

pelaku, tindakan, ruang, dan waktu. Berdasarkan peristiwa yang dipaparkan di

dalam karangan ini, pengisahan dalam narasi dapat dibedakan ke dalam kisahan

nyata(faktual) dan kisahan rekaan. Pada bagian ini narasi cenderung dinamakan

sebagai cerita dari suatu peristiwa.

Menulis teks narasi merupakan keterampilan berbahasa yang perlu mendapat

perhatian sunguh-sungguh, karena keterampilan menuangkan bahasa dalam

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

32

bentuk tulisan tidaklah mudah serta tidak dapat disajikan secara seimbang. Teks

narasi berbeda dengan karangan deskripsi karena pada teks narasi tidak hanya

menyampaikan atau menceritakan suatu kejadian atau peristiwa melainkan juga

harus diperjelas dengan unsur waktu. Dengan demikian pengertian narasi

mencakup dua unsur dasar yaitu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu

urutan atau rangkaian waktu.

Menurut Keraf (2004:136) narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran

utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah

peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Narasi dapat dirumuskan

sebagai suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-

jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Selanjutnya

berdasarkan pengertian narasi di atas dapat diketahui ciri-ciri teks narasi. Adapun

ciri-ciri teks narasiyaitu: (1) merupakan karangan prosa; (2) merupakan kisahan/

gambaran sebuah peristiwa/ kejadian; (3) menimbulkan pesan hidup; (4) pembaca

seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu; (5) mempunyai dua

unsur inti/ dasar/ tidakan dan unsur rangkaian waktu. Berkenaan dengan teks

narasi, untuk menyusun sebuah teks narasi diperlukan berbagai unsur

pembentuknya. Unsur pembentuk atau pembangun narasi ialah: tema, alur, watak,

ketegangan, unsur pembayang, suasana, sudut pandang, pusat dan kesatuan.

Keraf (2007:136-138) menyatakan bahwa jenis narasi dibagi menjadi narasi

ekspositori dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang bertujuan

untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan.

Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

33

sesudah membaca kisah tersebut. Sedangkan Narasi sugestif bertujuan untuk

memberikan makna atas peristiwa atau kejadian sebagai sebuah pengalaman.

Sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu, maka narasi sugestif

melibatkan daya khayal (imajinasi). Narasi sugestif merupakan suatu rangkaian

peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para

pembaca. Selanjutnya untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik dalam

pembelajaran menulis, Jacobs, dkk. (1981) menjelaskan kemampuan menulis

berupa karangan dengan kriteria penilaian berdasarkan aspek: a) kemampuan

mengorganisasi ide karangan; b) organisasi; c) kemampuan menggunakan pilihan

kosa kata ; d) kemampuan menggunaan bahasa; dan e) kemampuan menggunakan

pilihan kata.

2.1.7 Buku Pop Up

2.1.7.1 Definisi Buku Pop Up

Pop-up muncul pertama kali pada abad ke-13 di Eropa oleh Mathhew Paris (1200-

1259) dan Ramon Lull (1235-1316).Dewantari (2012) juga menyebutkan pada

awalnya sebelum tercetus istilah Pop-up, media ini disebut sebagai movable book.

dengan melibatkan peran mekanis pada kertas yang disusun sedemikian rupa

sehingga gambar/objek/beberapa bagian pada kertas tampak, memiliki bentuk

atau dimensi.Selanjutnya pada abad ke-16, Andreas Vesalius memanfaatkannya

dalam bidang medis untuk menggambarkan anatomi tubuh manusia. Lalu pada

abad ke-20 Amerika Serikat mencetuskan nama pop up dan saat itu pop up telah

dijadikan media untuk anak-anak dan dewasa yang populer hingga saat ini istilah

pop up berasal dari kata bahasa inggris yang artinya muncul keluar. Popup

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

34

menurut Okamura (dalam Nurgaheni 2015: 38) adalah “selembar kertas dilipat

dan struktur tiga dimensi akan muncul ketika dibuka”. Iizuka (dalam Nurgaheni,

2015: 38) juga menyebutkan bahwa „‟Pop-up adalah sebuah kerajinan kertas

dengan bentuk yang menarik dan konsisten pada lipatan kertas yang berbentuk

menjadi 3 dimensi ketika dibuka‟‟. Pinky dalam Noviyanti, dan Al (2013:77)

memiliki pendapat yang berbeda bahwa pop up adalah suatu kartu yang terbuat

dari kertas apabila dibuka dengansudut tertentu (90o

dan 180o), makaakan

memunculkan sebuah bentuk tampilan gambar yang timbul.

Kumpulan pop up yang digabung menjadi sebuah buku serta membentuk satu

kesatuan cerita dan dilapisi hardcover kemudian disebut buku pop up.Menurut

Bluemel dan Taylor (2003: 22) buku pop up adalah buku yangpergerakannya

muncul dari halaman yang dibuka dan memberikan efek terkejut serta

menyenangkan. Bluemel dan Taylor (2012: 5) mendefinisikan buku pop up adalah

"Pop up book is a book that offers the potential for motion and interaction

through the use of paper mechanisme such as folds, slides, tabs or wheels".Pop up

merupakan sebuah buku yang menawarkan potensi gerakan dan interaksi dalam

mekanisme atau teknik penggunaan kertas, seperti mekanisme melipat,

menggulung, menggeser, menyentuh, atau memutar. Selain itu, buku pop up

memiliki sifat yang komunikatif, interaktif, menarik, dan infromatif sehingga

pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh sasaran (Nur Aisyah dan

M. Fauzi, 2012: 83).

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

35

Penggunaan pop up di dunia pendidikan telah dipakai dalam berbagai bidang.

Namun di Indonesia, pop up sendiri belum banyak digunakan di sekolah- sekolah

Indonesia. Menurut Van Dyk dalam Mardiah (2017: 77) bahwa mengajar melalui

cara yang cerdas, dapat membuat pengalamanbelajarlebihefektif, interaktif, dan

berkesan. Pop up cocok dipakai disegala umur dan dapat menumbuhkan motivasi

serta dapat menjadi sebuah solusi bagi mereka yang memiliki kesulitan dalam

belajar. Hal ini dikarenakan setiap halaman yang ditampilkan memberikan suatu

kejutan untuk para pembacanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Bluemel dan

Taylor (2012: 4)yakni:

“Interest generates motivation, and no literature instantly captures theinterest of

children of all ages (adultes includes) like pop-ups. They appeal to a cross-

section of student, from eager learners to those who have a history of being

turned off by reading, to those for whom learning is difficult, to those who are

grappling with a language offer than their first stone. That enthusiasm can be

channeled into positive experiences for student at every level”

2.1.7.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku Pop Up

Pengembangan media Pop-up memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut hasil

penelitian Firmansyah (2017 :84) terkait media pop up, terdapat kelebihan-

kelebihan pop up yaitu mudah dibawa dan digunakan, dan menjadi suatu alternatif

jika kondisi kelas tidak memungkinkan untuk menggunakan media elektronik

seperti powerpoint, video, dan lain-lain. Mardiah (2017: 78) menambahkan bahwa

media pop up memiliki kelebihan-kelebihan seperti (1) dapat mengatasi batasan

ruang, waktu, dan pengamatan karena tidak semua benda, objek atau peristiwa

dapat dibawa ke dalam kelas. (2) bersifat konkret, yaitu lebih realistis

dibandingkan media verbal, (3) Dapat menjadi sumber belajar untuk semua usia,

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

36

(4) memiliki ruang-ruang dimensi dimana buku ini bisa berbentuk struktur 3

dimensi sehinggamenarik untuk dibaca.

Selain memiliki kelebihan, pop up juga memiliki kekurangan. Firmansyah (2017:

84) mengatakan bahwa media memiliki tingkat keawetan yang kurang karena

bahan yang digunakan adalah kertas. Indriana dalam Fitri (2017: 50) juga

berpendapat bahwa kelemahan media pop up yaitu dalam proses

pembuatannyamembutuhkan waktu lama, bahan cetak ajar terlalu tebal sehingga

anak malas untuk mempelajarinya, dan media cepat rusak dan mudah robek jika

bahan pembuatannya menggunakan kertas yang memiliki kualitas buruk.

2.1.7.3 Langkah Penggunaan Buku Pop Up

Petunjuk atau langkah-langkah penggunaan media popup menurut Sadiman dalam

Fitri (2018: 45) terdapat tiga tahapan sebagai berikut.

1. Persiapan sebelum menggunakan buku pop up

Tahap ini perlu adanya persiapan yang perlu dilakukan yang menunjang

penggunaan media berjalan dengan lancar yaitu mempelajari petunjuk tata

cara menggunakan media pop up, perlu mempersiapkan peralatan media yang

akan digunakan dalam kegiatan proses belajar, adapunkegiatanya sebagai

berikut.

a. Guru mempersiapkan peralatan dan media pop up yang akan digunakan

dalam proses kegiatan belajarmengajar.

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

37

b. Guru mempelajari tata cara penggunaan media pop up sehingga guru

mampu menjelaskan terhadap siswa tata cara menggunakan mediapopup.

2. Kegiatan selama menggunakan media pop up

Tahap ini perlu adanya ruangan yang nyaman dan tenang, sehingga dalam

proses kegiaan belajar siswa tidak mengalami gangguan yang dapat

mengganggu perhatian dan konsentrasinya. Selain itu kegiatan belajar

mengajar dalam menjelasakan tentang pemahaman kosakata nama anggota

tubuh dan benda untuk merawat tubuh. Pada tahap ini siswa dikenalkan

nama-nama anggota tubuh, dan benda untuk merawat tubuh. Adapun

langkah-langkah penggunaan media pop up dalam pembelajaran pada tahap

ini adalah sebagai berikut.

a. Guru mempersiapkan ruangan yang nyaman untuk proses kegiatan

belajar mengajar.

b. Guru menjelaskan bahwa akan menjelaskan tentang nama-nama anggota

tubuh dan benda untuk merawattubuh.

c. Siswa diminta menyimak dan memperhatikan petunjuk dan perintah

guru, sehingga siswa dapat memahami tentangmateri.

d. Guru menjelaskan cara menggunakan media pop up.

e. Guru membuka media pop up dan menunjukkan gambar anggota tubuh

dan nama benda untuk merawat tubuh

f. Guru memperkenalkan siswa gambar beserta nama-nama anggota dan

benda untuk merwat tubuh yang terdapat pada mediapop up.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

38

g. Siswa diminta mengamati dan menirukan nama-nama anggota tubuh dan

benda untuk merawat tubuh yang telah disebutkan olehguru.

3. Kegiatan tindak lanjut

Tahap ini digunakan untuk menjajagi apakah tujuan apakah tujuan telah

tercapai, dan memantapkan pemahaman terhadap materi yang telah

disampaikan melalui media pop up, dan memberikan evaluasi terhadap hasil

belajar. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

a. Guru memberikan pengayaan terhadap siswa tentang materi

pembelajaran yang telah diberikansebelumnya.

b. Guru mengulang kembali pembelajaran tentang pemahaman kosakata

naggota tubuh dan benda untuk merawat tubuh apabila masih banyak

mengalami kesalahan dalam hasil belajar siswa dengan menggunakan

mediapop up.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

39

2.2 Kerangka Pikir

Tujuan pengajaran bahasa membantu peserta didik mengembangkan

keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Salah satu

kemampuan peserta didik yang mendasar adalah kemampuan untuk

mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa tulis. Menulis merupakan

salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan

ekpresif terdapat kegiatan menuangkan ide atau gagasan yang dikemas dalam

bahasa yang baik dan untuk disajikan kepada pembaca.

Menulis narasi merupakan salah satu upaya di mana seseorang bisa

memberanikan menulis, karena dalam menulis narasi dapat diberikan

pengenalan menulis. Dalam hal ini, peserta didik bukan hanya mendapat teori

semata tetapi praktik langsung. Pembelajaran yang baik hasilnya akan baik,

pembelajaran yang kurang baik atau tidak efektif akan berdampak kurang baik

terutama peserta didik.

Penggunaan media cetakan berbasis teks berbentuk pop up book ini diharapkan

dapat menjadi alat pembelajaran bagi peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan menulis narasi serta menjadi alat belajar yang inovatif. Hasil

pengembangan media cetakan berbasis teks ini berupa pop up book yang berisi

teks serta ilustrasi gambar tiga dimensi. Dengan demikian, diharapkan peserta

didik dapat belajar mengungkapkan ide melalui tulisan yang baik,

meningkatkan pemahaman peserta didik tentang teks narasi dan untuk

mendorong kreativitas pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

40

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Kurangnya pemanfaatan media

pembelajaran

Peserta didik kurang tertarik memperhatikan

pelajaran

Diperlukan media pembelajaran yang menarik

Pengembangan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

menulis teks narasi pada siswa kelas VII SMP.

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desan penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development/ R&D). Metode penelitian R&D adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2017: 297).Penelitian ini bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya memberikan

dampak bagi masyarakat, khususnya pendidikan.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur dalam penelitian ini adalah mengikuti prosedur yang telah dijelaskan

oleh Brog dan Gall (dalam Putra, 2012: 167) yang terdiri atas sepuluh langkah

(tahap). Namun hal tersebut disadari oleh Borg dan Gall bahwa penelitian dan

pengembangan memerlukan biaya yang besar yang tentunya akan menyulitkan

bagi para mahasiswa dalam pembiayaannya. Oleh sebab itu, Borg dan Gall

menyarankan “yang terbaik adalah melakukan proyek dengan skala kecil yang

hanya melibatkan sedikit rancangan pembelajaran yang asli. Juga, kecuali anda

memiliki sumber keuangan yang memadai, anda perlu menghindari penggunaan

media pembelajaran yang mahal seperti film. Cara lain untuk memperkecil proyek

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

42

adalah membatasi pengembangan hanya pada beberapa langkah dari siklus

penelitian dan pengembangan” (dalam Putra 2012: 119).

Berdasarkan penjelasan di atas penelitian diadaptasi kesepuluh langkah dalam

model penelitian dan pengembangan Borg dan Gall sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan peneliti.Tahap penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan

sebagai berikut.

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap yang petama ini, peneliti melakukan sebuah observasi untuk

mengetahui potensi dan masalah. Peneliti melakukan wawancara kepada guru

mata pelajaran bahasa Indonesia untuk menngetahui potensi dan masalah

yang ada di dalam kelas.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap yang kedua ini, peneliti mengumpulkan data dan informasi yang

dapat digunakan untuk bahan perencanaan produk. Pengumpulan data dan

informasi pada penelitian ini terkait hasil data observasi dan mereview

pustaka seperti jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya. Selain itu,

peneliti bersama dengan guru menentukan materi pembelajaran yang

dibutuhkan pembelajar berdasarkan silabus.

3. Desain Produk

Setelah mengumpulkan data dan informasi dari teori maupun referensi,

selanjutnya peneliti merancang produk yang akan dikembangkan dalam

bentuk flowchart dan dilanjutkan dalam bentuk story board. Desain tersebut

merupakan sebuah gambaran terkait konten media dan konten materi yang

terdapat pada media tersebut.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

43

4. Validasi Desain

Langkah berikutnya adalah melakukan validasi desain. Validasi merupakan

suatu kegiatan untuk menguji atau menilai kelayakan suatu produk sebelum

diujicoba agar media menjadi lebih efektif. Validasi dilakukan oleh ahli

materi dan ahli media.

5. Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi, maka peneliti melakukan revisi atau

memperbaiki produk sesuai hasil penilaian yang diberikan oleh ahli media

dan ahli materi.

6. Uji Kelayakan

Setelah produk direvisi atau diperbaiki, maka peneliti dapat melakukan uji

kelayakan produk. Uji kelayakan produk dilakukan dengan cara memberi

kuesioner kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia tentang beberapa

aspek yang perlu dinilai mengenai produk media pembelajaran pop up book.

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

44

Gambar 1

Tahap-tahap R&D Adaptasi dari Borg dan Gall

Penelitian pengembangan ini dimulai dari kegiatan pendahuluan yang merupakan

bagian research (r) pertama dalam R&D. Studi pendahuluan dilakukan agar

peneliti memperoleh informasi awal tentang kebutuhan dan kelayakan dilakukan

pengembangan media pembelajaran. Hasil dari studi pendahuluan digunakan

untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran. Desain

pengembangan produk pada tahap ini merupakan bagian development dalam

R&D. Pada tahap pengembangan produk didesain dan dikembangkan media

pembelajaran yang sesuai untuk materi teks narasi peserta didik SMP kelas VII.

Tahap selanjutnya, proses pengembangan ini dilakukan uji coba produk

pengembangan yang meliputi uji praktisi, uji ahli dan uji coba produk dalam

kelompok kecil. Hasil akhir pengembangan ini berupa produk media

pembelajaran teks narasi peserta didik SMP Kelas VII.

Potensi dan masalah Pengumpulan Data Desain Produk

Validasi Desain Revisi Desain Uji Kelayakan

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

45

3.2.1 Studi Pendahuluan

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa studi pendahuluan

dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang kebutuhan dan kelayakan

dilakukannya pengembangan media pembelajaran. Hasil studi pendahuluan

digunakan sebagai landasan untuk mendesain dan mengembangkan media

pembelajaran tersebut. Penelitian ini melakukan studi pendahuluan di SMPN 3

Gadingrejo dengan wawancara pendidik perihal materi tersebut. Studi

pendahuluan dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan

pada proses pembelajaran. Fokus dalam studi pendahuluan ini adalah

diperolehnya deskripsi kebutuhan media pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik SMP Kelas VII. Hasil studi kebutuhan secara keseluruhan

dalam penelitian ini menjadi landasan untuk menetapkan desain produk media

pembelajaran yang dikembangkan.

3.2.2 Proses Pengembangan Produk

Setelah melihat proses pembelajaran langkah berikutnya adalah proses pembuatan

produk awal. Pembuatan produk awal ini berdasarkan struktur produk pada

kegiatan pendahuluan. Setelah dibuat produk awal media pembelajaran, langkah

selanjutnya adalah melakukan serangkaian pengujian sebagai proses

pengembangan produk. Proses pengembangan produk dilakukan dalam dua

tahapan yakni uji ahli atau pakar yang relevan dengan bidang kajian dan penilaian

praktisi. Setiap tahapan akan dijelaskan sebagai berikut.

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

46

a. Uji Ahli atau Pakar

Pelaksanaan uji ahli atau pakar dimaksudkan untuk memperoleh masukan

dari ahli atau pakar yang memiliki kompetensi pada bidang kajian yang

relevan. Berhubungan dengan uji ahli yang dilakukan kepada tenaga ahli

media pembelajaran. Hasil uji ahli atau pakar juga berupa komentar, meliputi

kritik, saran, koreksi, dan penilaian terhadap produk pengembangan. Uji ahli

atau pakar dilakukan dengan teknik angket penilaian produk. Hasil uji dari

praktisi atau pakar digunakan untuk merevisi desain produk sampai diperoleh

desain produk yang layak.

b. Uji Validasi Pendidik

Uji coba ini dilakukan dengan menanyakan kepada pendidik tentang

kelayakan dan keefektivan produk yang berupa komentar, meliputi kritik,

saran, koreksi, dan penilaian terhadap produk pengembangan. Uji validasi

pendidikdan revisi produk dilakukan dengan teknik angket penilaian produk.

3.2.3 Uji Kelayakan Produk

Produk yang telah dihasilkan akan diujikan kelayakannya berdasarkan uji validasi

dan penilaian praktisi dengan tahapan sebagai berikut.

3.2.3.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi pra penelitian, lembar validasi

dari ahli materi dan ahli media, serta panduan wawancara. Lembar observasi pra

penelitian digunakan untuk mengetahui jenis media yang digunakan pendidik

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

47

dalam proses pembelajaran sehingga peneliti dapat membuat sebuah produk

media pembelajaran yang menarik, lembar validasi ahli materi digunakan untuk

mengetahui seberapa dalam materi yang disajikan dan relevansinya terhadap

kompetensi yang diharapkan. Lembar validasi ahli media digunakan untuk

mengetahui kelayakan media tersebut untuk digunakan dalam pembelajaran.

Instrumen penelitian divalidasi secara teoritik, yaitu dengan dikonsultasikan

dengan dosen pembimbing penelitian. Hasil validasi tersebut adalah instrumen

yang siap digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Instrumen penelitian

disusun berdasarkan pendapat Walker & Hess (Azhar Arsyad, 2011: 175-176)

mengenai kriteria penilaian media pembelajaran berdasarkan pada kualitas.

Adapun kriteria yang dimaksud sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria dalam Penilaian Media Pembelajaran Berdasarkan Pada

Kualitas Menurut Walker & Hess

No. Aspek Indikator

1. Kualitas isi

dan tujuan

a. Ketepatan

b. Kepentingan

c. Kelengkapan

d. Keseimbangan

e. Minat/perhatian

f. Keadilan

g. Kesesuaian dengan situasi peserta didik

2. Kualitas

instruksional

a. Memberikan kesempatan belajar

b. Memberikan bantuan belajar

c. Kualitas motivasi

d. Fleksibilitas instruksional

e. Hubungan dengan program pembelajaran lain

f. Kualitas sosial interaksi instruksionalnya

g. Kualitas tes dan penilaiannya

h. Dapat memberi dampak bagi peserta didik

i. Dapat membawa dampak bagi pendidik dan

pembelajarannya

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

48

3. Kualitas

teknisi

a. Keterbacaan

b. Mudah digunakan

c. Kualitas tampilan/tayangan

d. Kualitas penanganan jawaban

e. Kualitas pengelolaan programnya

f. Kualitas pendokumentasiannya

Berdasarkan kriteria yang diberikan Walker dan Hess di atas maka peneliti

membuat instrumen penelitian yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan

kebutuhan penelitian. Peneliti membagi instrumen menjadi tiga, yaitu: 1) Lembar

observasi, 2) Lembar validasi oleh ahli materi dan ahli media, dan 3) Panduan

wawancara.Kisi-kisi instrumen lembar observasi, lembar validasi ahli materi dan

ahli media serta pandua wawancara sebagai berikut.

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Penggunaan Media dalam

Pembelajaran

No Aspek Indikator Nomor Instrumen

1 Guru menjelaskan materi dengan

menggunakan media

1

2 Siswa mendapatkan kesempatan untuk

bertanya dan mengomentari materi yang

sudah disampaikan

2

3 Guru melibatkan siswa untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam media

3

4 Media membantu siswa untuk lebih fokus

mengikuti pembelajaran

4

5 Guru meminta siswa memberikan

pendapat mengenai gambar dalam media

5

6 Guru menambahkan informasi dari media

yang disampaikan

6

7 Siswa mencatat poin-poin penting dari

materi yg disampaikan

7

8 Siswa membuat kesimpulan dari materi 8

9 Guru merefleksi kesimpulan siswa 9

10 Media membantu siswa untuk lebih fokus

mengikuti pembelajaran

10

11 Media membantu siswa untuk aktif dalam

pembelajaran

11

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

49

12 Media dapat membangkitkan motivasi

siswa

12

13 Media membantu siswa untuk berpikir

kritis

13

14 Siswa memahami materi yang

disampaikan dengan media

14

15 Guru dapat menggunakan media dengan

mudah

15

16 Penggunaan media mempermudah tugas

guru dalam menyampaikan materi

16

Jumlah 16

Tabel 4.Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi (Khairunnisa, 2017: 71)

No Indikator Jumlah Butir

soal

Nomor

1 Ketepatan warna 2 2,3

2 Ketepatan huruf 3 4,5,6

3 Ketepatan gambar 4 7,8,9,10

4 Ketepatan media 5 1,11,12,13,14

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Media

No Indikator Jumlah

Butir soal

Nomor

1 Kesesuaian dengan

kompetensi dasar

(KD)

2 1,2

2 Aspek

Pembelajaran

11 3,4,5,7,8,9,13,14,16,17,18

3 Penyajian materi 5 6,10,11,12,15

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

50

Tabel 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

No Sub Variabel Indikator

1 Kurikulum Pelaksanaan K13

2 Proses Pembelajaran Kendala dalam proses pembelajaran dan

pemecahan masalahnya

3 Pemahaman peserta

didik

Kemampuan peserta didik dan metode yang

dilakukan

4 Media pembelajaran Media dan pop up book untuk digunakan dalam

pembelajaran

Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Respon Guru

Kisi-kisi instrumen penelitian ini peneliti adaptasi menurut Arintia (2015: 60)

pada butir nomor 8,10, 11, 12.13,14. Sedangkan kisi-kisi instrumen penelitian

pada butir nomor 1,2,3,4,5,6,7,9,15,16 adaptasi menurut (Khairunnisa, 2015 :31).

Butir- butir soal tersebut juga disesuaikan dengan panduan dalam merancang

No Aspek Indikator Nomor

Instrumen

Jumlah Butir

1 Keterbacaan teks

1

1

2 Kejelasan gambar/ilustrasi 2 1

3 Ukuran kertas 3 1

4 Kemudahan pemakaian 4 1

5 Kesesuaian materi dengan

SK dan KD

5 1

6 Kelengkapan materi

6

1

7 Kebenaran materi 7 1

8 Kejelasan materi 8 1

9 Kemudahan memahami isi

materi pada teks

9 1

10 Mendorong keingintahuan 10 1

11 Motivasi 11 1

Jumlah 11

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

51

media pop up book. Smaldino (2011: 78- 86) yakni pengaturan, keseimbangan,

warna, kemudahan dibaca dan menarik.

3.2.3.2 Sasaran Uji Kelayakan

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII dan pendidik bahasa

Indonesia yang bersangkutan. Dalam pengambilan data dengan cara wawancara,

yang menjadi subjek ujicoba dan responden adalah pendidik SMP N 3

Gadingrejo.

3.2.3.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan beberapa macam metode dalam

mengumpulkan data, yaitu kuesioner, observasi, dan wawancara. Berikut

penjelasan masing-masing metode:

1. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk menggali data tentang penilaian ahli materi dan

ahli media mengenai media pembelajaran berbasis teks (cetakan) berbentuk

pop up book. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan

ini adalah kuesinoer berstruktur dengan menggunakan skala Likert. Alternatif

jawaban menurut skala Likert yaitu; sangat baik (SB), baik (B), cukup (C),

kurang (K), dan sangat kurang (SK) (Sukardi, 2009:146).

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui respon pendidiksaat penggunaan

media pembelajaran berbasis teks (cetakan) berbentuk pop up book berisi

materi teks narasi.

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

52

3. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menggali data tentang tanggapan, komentar, dan

saran pendidik setelah menggunakan media pembelajaran berbasis teks

(cetakan) berbentuk pop up book. Wawancara dilakukan terhadap pendidik

mata pelajaran bahasa Indonesia SMPN 3 Gadingrejo.

3.2.3.4 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Mengubah Kategori MenjadiNilai

Tabel 8. Nilai Kualitas Media dan Materi

Skor Kategori Kode

1 Sangat Tidak Baik STB

2 Tidak Baik TB

3 Cukup C

4 Baik B

5 Sangat baik SB

Nilai kualitas media dan materi terdiri atas lima skor dengan kategori (1)

sangat tidak baik kode STB, (2) kategori tidak baik kode TB, (3) kategori

cukup kode C, (4) kategori baik kode B, dan (5) kategori sangat baik kode

SB.

2. Menganalisis Skor

Data dianalisis dengan menjumlah skor yang diperoleh dari penelitian.

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

53

Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan hasil skor yang diperoleh dalam

beberapa kategori. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat

kelayakan media.

Tabel 9. Kategorisasi Penilaian Kualitas Materi Pembelajaran

Skor Kategori

1-18 Sangat tidak baik

18-36 Tidak baik

36-54 Kurang baik

54-72 Baik

72-90 Sangat baik

Tabel 10. Kategorisasi Penilaian Kualitas Media Pembelajaran

Skor Kategori

1-15 Sangat tidak baik

15-30 Tidak baik

30-45 Kurang baik

45-60 Baik

60-75 Sangat baik

Tabel 11. Kategorisasi Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran

Skor Kategori

1-11 Sangat tidak baik

11-22 Tidak baik

22-33 Kurang baik

33-44 Baik

44-55 Sangat baik

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

84

V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan menggunakan langkah-

langkah R&D dari Sugiyono. Berdasarkan hasil pengembangan penelitian ini

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengembangan media

pembelajaran berbasis teks berbentuk pop up book yang layak dapat

dihasilkan hanya dengan menerapkan enam dari sepuluh langkah riset

pengembangan yang dikemukakan oleh Brog dan Gall sebagaimana

dipaparkan dalam bab III penelitian ini.

2. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pop up

book berukuran A3+ untuk pembelajaran teks narasi (cerita imajinasi) yang

dapat digunakan secara individu maupun berkelompok. Berdasarkan hasil

validasi ahli materi, media, dan tanggapan guru mata pelajaran bahasa

Indonesia diperoleh simpulan bahwa media pop up book layak digunakan

untuk pembelajaran teks narasi (cerita imajinasi) siswa SMP kelas VII. Hasil

validasi materi diperoleh skor sebesar 76 dalam kategori “Sangat Baik”

untuk diujicobakan, ahli media dengan skor sebesar 65 dalam kategori

“Sangat Baik” atau media layak untuk diujicobakan, dan tanggapan guru

memperoleh nilai keseluruhan sebesar dalam kategori “Sangat Baik” atau

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

85

media pop up book sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran teks

narasi (cerita imajinasi) bahasa Indonesia kelas VII.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini berdasarkan simpulan penelitian di atas adalah apabila

akan dilakukan pengembangan media pop up book selanjutnya untuk memperluas

materi yang akan disajikan sehingga tidak terfokus pada satu keterampilan

pembelajaran. Persiapan dalam pengembangan media pembelajaran pop up book

juga menjadi hal yang perlu diperhatikan peneliti sehingga menghasilkan media

yang sempurna dan memuaskan. Persiapan yang dimaksudkan antara lain seperti

konsep, bahan, variasi dan efek media.

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

86

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, & Sakura H. Ridwan. 1988. Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Aisyah, Nur dan Fauzi, M. 2012. Perancangan Buku Pop-up Sebagai Media

Pendidikan di Organisasi WWF-Indonesia. diakses dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=178181&val=4574&

title=Perancangan%20Buku%20Pop%20Up%20sebagai%20Media%20Pe

ndidikan%20di%20Organisasi%20WWF%20Indonesia.

Azhar Arsyad. (2011).Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran. Bogor:

Ghalia.

Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dewantari, Alit Ayu. 2014. Pop-up, Lift the Flap, dan Movable Book. Diakses

dari http://dgi.or.id/read/observation/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-

dan-movable-book.html pada tanggal 21 September2019.

Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta:

Dirjen Dikti Depdikbud.

Firmansyah, Arif Langgeng. 2017. Pengembangan Media Pop-up Ornamen

Klasik dalam Mata Pelajaran Kekriyaan di SMK Negeri 1 Dlingo. Diakses

dari

http://eprints.uny.ac.id/49565/1/Arif%20Langgeng%20Firmansyah_Naskah

%20Skripsi.pdfpada tanggal 20 Oktober 2019.

Fitri, Nur Annisa. 2017. Peningkatan Kemampuan PenguasaanKosa Katamelalui

Penggunaan Media Pop-Up pada Siswa Tunarungu kelas1SLB Damayanti,

Sleman. Diakses dari

http://eprints.uny.ac.id/56965/1/Annisa%20Nur%20Fitri_13103244002.pdfpa

da tanggal 08 Desember 2019.

Keraf Gorys. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia.

Khairunnisa, Wardah. 2017. Pengembangan Media

PermainanRodaPutarBerbasis Website untuk Keterampilan Membaca

BahasaPrancisSiswaKelas XI SMA Angkasa Adisutjipto. Diakses dari

http://eprints.uny.ac.id/53931/1/SKRIPSI%20Wardsh%20Khairunnisa.pdfpa

da tanggal 14 Mei 2019.

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA CETAK BERBASIS TEKS UNTUK …digilib.unila.ac.id/61796/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bertujuan untuk mengembangkan media cetak berbasis teks untuk pembelajaran

87

Kurniawati, Putri Yuni. 2015. Teaching Writing by Using Brain Writing Strategy

for Junior High School Students. http://www.jurnal.stkip-pgrisumbar.ac.id/.

Diunduh pada tanggal 21 Mei 2019.

Mardiah. 2017. Pengembangan Media Buku Pop-Up untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Cerita bagi Siswa Tunarungu kelas IV SLB B

Karnamnoshara Sleman, Yogya. Diakses dari

http://eprints.uny.ac.id/53855/pada tanggal 30 April 2019.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nurgaheni, Silvia Oti. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Memahami

Cerita Legenda dengan Buku Pop-up untuk Siswa SMP Kelas VII Di

Kabupaten Pati. Diakses dari http://lib.unnes.ac.id/22176/1/2601411004-

S.pdfpada tanggal 27 Mei 2019.

Nurwida, Martin.2016. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode

Story Telling untuk Siswa Sekolah Dasar”. Diakses dari

https://journal.uny.ac.id/index.php/cope/article/view/13038/pdfpada tanggal

29 April 2019.

Pujiriyanto. (2012). Teknologi Pengembangan Media dan Pembelajaran.

Yogyakarta: UNY Press

Rayandra Asyhar. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Referensi.

Syaiful Bahri Djamarah. (2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.