pengembangan materi dan metode pelatihan pasien simulasi ... · kefarmasian apotek ditiga kota...

36
PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI SEBAGAI ALAT EVALUASI PELAYANAN KIE OBAT KOLESTEROL MAHASISWA FARMASI USD SKRIPSI Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Fransisca Natasha Ernestiani NIM : 138114131 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lephuc

Post on 16-Jun-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN

SIMULASI SEBAGAI ALAT EVALUASI PELAYANAN KIE OBAT

KOLESTEROL MAHASISWA FARMASI USD

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Fransisca Natasha Ernestiani

NIM : 138114131

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

i

PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN

SIMULASI SEBAGAI ALAT EVALUASI PELAYANAN KIE OBAT

KOLESTEROL MAHASISWA FARMASI USD

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Fransisca Natasha Ernestiani

NIM : 138114131

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan,

supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

Banyaklah rancangan di hati manusia,

tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana ”

(Amsal 19:20-21)

Kupersembahkan karya ini kepada :

Tuhan Yang Maha Esa,

Orang Tua dan Keluarga,

Sahabat dan Teman-teman,

Farmasi Angkatan 2013,

Serta almamaterku tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala

berkah, rahmat, dan limpahan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan naskah skripsi yang berjudul “Pengembangan Materi dan Metode

Pelatihan Pasien Simulasi sebagai Alat Evaluasi KIE Obat Kolesterol Mahasiswa

Farmasi USD” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini penulis

mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan

mengarahkann penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dra. T.B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D., Apt. dan Ibu Putu Dyana

Christasani, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas semua saran, dan

dukungan yang membangun.

3. Teman-teman pemeran pasien, kakak-kakak mahasiswa PSPA, praktisi

apoteker dan teman-teman mahasiswa farmasi yang bersedia terlibat,

meluangkan waktu, dan membantu kelancaran penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama

di bidang ilmu farmasi.

Yogyakarta, 7 Februari 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................... ii

Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii

Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................ iv

Pernyataan Persetujuan Publikasi ....................................................................... v

Halaman Persembahan ....................................................................................... vi

Prakata ................................................................................................................ vii

Daftar Isi.............................................................................................................. viii

Daftar Gambar .................................................................................................... ix

Daftar Lampiran ................................................................................................. x

Abstrak ............................................................................................................... xi

Abstract ............................................................................................................... xii

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

METODE PENELITIAN ................................................................................... 3

Desain dan Subjek Penelitian ....................................................................... 3

Tahap Persiapan .......................................................................................... 3

Implementasi Penelitian .............................................................................. 4

Analisis Data ............................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 5

Pedoman Pelatihan Pasien Simulasi ............................................................ 5

Performa Pasien Simulasi ........................................................................... 6

Uji Reliabilitas ............................................................................................ 7

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

LAMPIRAN ....................................................................................................... 11

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rata-rata Nilai Performa PS Skenario 1 Kasus Kolesterol ............... 6

Gambar 2. Rata-rata Nilai Performa PS Skenario 2 Kasus Kolesterol ............... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent Pasien Simulasi ................................................... 10

Lampiran 2. Informed Consent Mahasiswa Farmasi............................................. 11

Lampiran 3. Informed Consent PSPA ................................................................... 12

Lampiran 4. Informed Consent Apoteker.............................................................. 13

Lampiran 5. Lembar Pertama Pengisian Checklist PS Skenario 1 ....................... 14

Lampiran 6. Lembar Kedua Pengisian Checklist PS Skenario 1 .......................... 15

Lampiran 7. Lembar Pertama Pengisian Checklist PS Skenario 2 ....................... 16

Lampiran 8. Lembar Kedua Pengisian Checklist PS Skenario 2 .......................... 17

Lampiran 9. Pengisian Checklist Penilaian KIE Skenario 1 ................................. 18

Lampiran 10. Pengisian Checklist Penilaian KIE Skenario 2 ............................... 19

Lampiran 11. Contoh Hasil Perhitungan Koefisien Cohen Kappa ....................... 20

Lampiran 12. Contoh Hasil Perhitungan T-Test Tidak Berpasangan. .................. 21

Lampiran 13. Tabel Hasil Penilaian KIE Mahasiswa Farmasi ............................. 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

xi

ABSTRAK

Apoteker berperan penting dalam pelayanan KIE, namun pada

kenyataannya pemberian KIE oleh apoteker terhadap pasien masih rendah. Maka

dibutuhkan pembenahan dengan evaluasi menggunakan pasien simulasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi pelatihan dan metode

pelatihan pasien simulasi yang sesuai dengan pelayanan obat kolesterol.

Subjek penelitian berupa pasien simulasi yang dilatih sesuai kasus

skenario kolesterol. Data berupa data kuantitatif dari checklist dan data kualititatif

dari pengamatan peneliti terhadap performa pasien simulasi. Analisis data

kuantitatif dari checklist dihitung menggunakan t-test tidak berpasangan dan

perhitungan koefisien Cohen kappa sebagai uji reliabilitas.

Hasil dari penelitian ini adalah pedoman pelatihan pasien simulasi,

skenario role play kasus obat kolesterol, instrumen evaluasi, performa pasien

simulasi, uji reliabilitas. Hasil t-test tidak berpasangan dan pada skenario 1 adalah

p>0,84 dan pada skenario 2 adalah p>0,78. Hasil uji Cohen Kappa dengan nilai

pada skenario 1 adalah 0,79 dan pada skenario 2 adalah 0,87. Pada penelitian

dapat disimpulkan bahwa pasien simulasi harus diseleksi dan dilatih satu per satu

menggunakan skenario yang dibuat berdasarkan studi literatur dan dievaluasi

performa dengan perekaman video untuk mendapatkan dua pasien simulasi

dengan performa terbaik berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif dari checklist

penilaian pasien simulasi.

Kata kunci : KIE, pasien simulasi, kolesterol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

xii

ABSTRACT

Pharmacist has an important role in the pharmacy service. However, in

reality, the Communication, Information and Education service given by the

pharmacist in Indonesia is still low. Thus, an improvement of pharmacist

performance is needed by using simulated patient evaluation. The research is

aimed to develop a training method and material of simulated patient which

aligned with the service of cholesterol medicine.

The subjects of research in the form of simulated patients were trained

according to cholesterol-case scenario. The data were in the form of a checklist of

quantitative data and qualitative observations of data on the performance of

researchers simulated patients. Analysis of quantitative data on the checklist was

calculated using unpaired t-test and the calculation of Cohen Kappa coefficient as

the reliability test.

The results of this study are training guidelines simulated patients, role

play scenarios cholesterol drug cases, instrument evaluation, patient performance

simulation, reliability testing. Results unpaired t-test and in scenario 1 is p> 0.84

and in scenario 2 is p> 0.78. The Cohen Kappa test results in scenario 1 is 0.79

and in scenario 2 is 0.87. The study concluded that the simulated patients must be

selected and trained one by one using a scenario which is based on the study of

literature and must be evaluated through video recording to get two simulated

patients with the best performance based on quantitative and qualitative data from

simulated patient assessment checklist.

Keyword: Communication, Information and Education, simulated patient,

cholesterol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

1

PENDAHULUAN

Peraturan perundang-undang bedasarkan kewenangan telah mengalami perubahan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelayanan kefarmasian

yang pada awalnya hanya berfokus kepada pengelolahan obat (drug oriented) sekarang

berkembang menjadi pelayanan komprehensif ( pharmaceutical care), meliputi pelayanan

obat dan pelayanan farmasi klinik yang memiliki tujuan dalam peningkatan kualitas hidup

pasien. Pelaksanaan tersebut mencakup pelaksanaan pemberian informasi untuk

mendukung pengobatan yang benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk

mengetahui tujuan akhir, serta kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan yang dapat

membahayakan pasien. Maka peran apoteker dituntut untuk meningkatkan keterampilan,

pengetahuan, dan perilaku sehingga interaksi langsung dengan pasien dapat terlaksana.

Pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien yang membutuhkan merupakan

salah satu bentuk interaksi langsung antara apoteker dengan pasien. Apoteker harus dapat

mengidentifikasi, mencegah, mengatasi masalah terkait obat (drug related problems), serta

menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses

pelayanan. Apoteker harus menjalankan praktik sesuai standar pelayanan agar terhindari

dari kesalahan dalam proses pelayanan kefarmasian (Depkes RI, 2014).

Apoteker sebagai pelaku utama pelayanan kefarmasian yang bertugas sebagai

pelaksana atau pemberi pelayanan kesehatan diberi wewenang sesuai kompetensi

pendidikan yang diperoleh. Kompetensi dan kewenangan apoteker tersebut menunjukkan

kemampuan profesional yang baku dan merupakan standar profesi apoteker. Apoteker

harus diarahkan dan dibina sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

untuk menjalankan tugasnya sebagai pendukung upaya kesehatan. Standar kompetensi

apoteker sebagai pedoman profesional yang terfokus pada kepentingan pasien, hal ini

sesuai dengan filosofi Pharmaceutical Care yang memberikan tanggung jawab kepada

profesi apoteker dalam hal farmakoterapi untuk mencapai hasil yang dapat meningkatkan

kualitas hidup pasien sampai kedalam lingkup yang lebih luas yaitu terciptanya kualitas

hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Standar kompetensi apoteker Indonesia yaitu

mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan beretika, berketerampilan,

dapat menyelesaikan masalah, memiliki kemampuan berkomunikasi, serta dapat mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berhubungan dengan

kefarmasian (PPIAI, 2011)

Pada penelitian di Medan, terdapat persentase sebesar 85,82 % pelayanan obat kepada

pasien masih dilakukan oleh asisten apoteker dan persentase sebesar 42,47 % pelayanan

dilakukan oleh apoteker, dimana presentase tersebut termasuk kategori kurang untuk

standar pelayanan kefarmasian (Adelina, 2009). Persepsi konsumen terhadap pelayanan

kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar

menunjukan 74,5 % konsumen memiliki presepsi baik terhadap pelayanan apotek.Tetapi

dalam presepsi baik tersebut pelayanan kefarmasian yang diberikan belum memenuhi

standar, karena pelayanan kefarmasian masih berorientasi pada obat yang seharusnya saat

ini sudah bergeser pada orientasi pasien atau konsumen. Masih banyak yang belum

melaksanakan pemberian informasi obat oleh apoteker, layanan konseling, monitoring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

2

penggunaan obat dan evaluasi pengobatan, promosi dan edukasi kesehatan untuk pasien.

Sehingga hal tersebut belum menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih suatu apotek

(Sasanti, 2009).

Standar kompetensi menjadi pedoman bagi apoteker di Indonesia dalam mejalankan

praktik kefarmasian dan sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan

apoteker. Sementara untuk institusi Pendidikan Tinggi Farmasi, standar kompetensi

berguna untuk memberi arah kepada apoteker sehingga menjadi apoteker yang sesuai

standar (PPIAI, 2011). Dari sisi pendidikan tinggi farmasi Indonesia , permasalahan yang

dihadapi yaitu belum tersedianya model uji kompetensi yang menghasilkan lulusan sesuai

standar. Perlu dikembangkannya kompetensi yang mengacu pada pembelajaran

kemampuan untuk memahami, keterampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam

praktik atau dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan bekerjasama, pengembangan

kepribadian dan kepedulian (APTFI, 2013). Evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran

sesuai silabus farmakoterapi salah satu Universitas berupa evaluasi kemampuan

mahasiswa selama proses pembelajaran (keaktifan bertanya, menjawab, dan penguasaan

materi), penyusunan makalah, serta ujian tengah semester dan ujian akhir yang berbentuk

tes essay atau pilihan ganda (Ikawati dan Rahmawati, 2014). Jika hanya dengan evaluasi

tersebut akan mengalami kesulitan karena kompetensi lulusan pendidikan tinggi farmasi

harus memenuhi deskripsi kualifikasi ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 8 Tahun

2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia sesuai dengan jenjang

pendidikannya (APTFI, 2013). Kerangka Kuliafikasi Nasional merupakan penjenjangan

capaian pembelajaran yang menyetarakan luaran bidang pendidikan formal, nonformal,

informal, atau pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan

struktur pekerjaan diberbagai sektor. Empat unsur deskripsi KKNI adalah kemampuan

kerja, sikap dan tata nilai , kewenangan dan tanggung jawab, dan penguasaan pengetahuan

(Perpres, 2012).

Solusi yang ditawarkan untuk membuat cara evaluasi baru yaitu dengan pelatihan

pasien simulasi sebagai persiapan evaluasi KIE yang belum banyak digunakan di

pendidikan tinggi farmasi. Kelebihan dari alat evaluasi berupa pasien simulasi yaitu

mahasiswa farmasi calon apoteker dapat mengetahui gambaran masalah yang biasa terjadi

di kehidupan nyata dan di lapangan, dapat terbiasa dengan masalah yang dihadapi dan

dapat menyelesaikan masalah tersebut, mampu mengambil keputusan yang tepat atas

masalah tersebut, serta melatih komunikasi secara langsung dengan pasien. Materi yang

akan dilatihkan dalam pasien simulasi ini adalah untuk obat-obatan kolesterol, yang

memiliki prevalensi pada penduduk Indonesia yang berusia >15 tahun didapatkan

kolesterol total abnormal 35,9 persen, HDL rendah 22,9 persen, LDL tidak optimal dengan

kategori gabungan near optimal-borderline tinggi 60,3 persen dan kategori tinggi-sangat

tinggi 15,9 persen, trigliserida abnormal dengan kategori borderline tinggi 13,0 persen dan

kategori tinggi-sangat tinggi 11,9 persen, serta kreatinin serum abnormal 6,0 persen

(Riskesdas, 2013). Materi ini merupakan salah satu materi penting yang harus dikuasai

oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek, dan diharapkan apoteker dapat

memeberikan pelayanan KIE kepada pasien dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

3

METODE PENELITIAN

Desain dan Subyek Penelitian

Penelitian mengenai Pengembangan Materi dan Metode Pelatihan Pasien Simulasi

sebagai Alat Evaluasi Pelayanan KIE Obat Kolesterol Mahasiswa Farmasi USD termasuk

jenis penelitian kuasi eksperimental. Subyek penelitian pada penelitian ini yaitu pemeran

pasien simulasi sebanyak 5 orang yang akan mengikuti pelatihan, dan kemudian dipilih

dua orang yang memenuhi kriteria untuk berperan dalam KIE dengan mahasiswa farmasi

tingkat S-1 USD. Kriteria inklusi pemeran pasien simulasi pada penelitian ini adalah

individu diluar bidang pendidikan kesehatan, berusia minimal 18 tahun, menandatangani

informed consent, bersedia mengikuti pelatihan sebelum akhirnya dinyatakan siap menjadi

pasien simulasi, bersedia berpartisipasi minimal 3 sesi rekaman video, dapat diandalkan,

tepat waktu dalam mengikuti setiap sesi pelatihan, dan mampu bekerja sama dalam tim.

Kemampuan yang dapat mendukung pemeran pasien simulasi ialah mampu berimprovisasi

serta memiliki daya ingat yang baik. Pada Penelitian ini pasien simulasi yang terpilih akan

dipertemukan oleh mahasiswa semester lima Fakultas Farmasi USD yang berjumlah 20

orang dan sedang mengikuti praktikum komunikasi farmasi.

Tahap Persiapan

Pembuatan Pedoman Pelatihan

Pedoman pelatihan pada penelitian ini dibuat berdasarkan pada Pharmacotherapy a

Phatophysiologic Approach eight edition (Dipiro, 2011) dan At a Glance Farmakologi

Medis (Michael, 2006) terkait tanda gejala penyakit serta pengobatan pada penyakit

kolesterol.

Pembuatan Skenario

Pembuatan skenario kasus obat kolesterol dibuat berdasarkan studi literatur

dan/atau pengamatan/pengalaman pribadi. Dilanjutkan dengan expert judgement dan uji

bahasa oleh apoteker akademis, yang kemudian direvisi. Skenario kasus berjumlah dua

buah berisi tentang pelayanan obat kolesterol dengan resep, yang terdiri dari pelayanan

obat kolesterol dengan resep terapi awal dan resep terapi lanjutan. Kedua skenario kasus

dibuat dalam bentuk roleplay.

Pembuatan Instrumen Evaluasi

Instrumen evaluasi dibuat berdasarkan studi literatur Permenkes No.35 tahun 2014

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan diperoleh dari Wijoyo (2016) yang

telah disesuaikan dengan Permenkes, serta disesuaikan dengan kasus obat kolesterol.

Dilanjutkan dengan expert judgement dan uji bahasa oleh apoteker akademis, yang

kemudian direvisi. Instrumen yang dibuat meliputi checklist penilaian pasien simulasi dan

checklist penilaian KIE obat kolesterol. Pada checklist penilaian pasien simulasi, dibuat

penilaian kualitatif sebagai pendukung checklist penilaian pasien simulasi.

Pemilihan Pasien Simulasi

Pasien Simulasi pada penelitian ini sebanyak lima orang, yang akan menjalani

pelatihan dan penilaian. Dipilih kelima pasien simulasi tersebut sesuai dengan kriteria yaitu

individu diluar bidang pendidikan kesehatan, berusia minimal 18 tahun, menandatangani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

4

informed consent, bersedia mengikuti mengikuti pelatihan sebelum akhirnya dinyatakan

siap menjadi pasien simulasi, bersedia berpartisipasi minimal 3 sesi rekaman video, dapat

diandalakan, tepat waktu dalam mengikuti setiap sesi pelatihan, dan mampu bekerja sama

dalam tim. Kelima pasien simulasi akan diseleksi dan dipilih dua pasien simulasi terbaik

dengan cara melihat data kuantitatif dan kualitatif dari hasil checklist penilaian pasien

simulasi kedua penilai. Dipilih dua pasien simulasi yang memiliki hasil checklist mencapai

skor maksimal dan mengalami peningkatan hasil atau konsisten pada setiap penilaian,

sehingga dapat dinyatakan siap dan layak sebagai pasien simulasi.

Implementasi Penelitian

Peneliti menjelaskan tentang latar belakang teori dari setiap skenario yang sesuai

dengan literatur yang berisikan penjelasan penyakit kolesterol, gejala yang dirasakan,

pengobatan yang diberikan dan terapi non farmakologi serta cara mencegah penularan

kepada pemeran pasien simulasi. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi bersama. Peneliti

menjelaskan tugas kepada mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) sebagai

pemeran apoteker.

Pemeran pasien simulasi dilatih satu per satu sesuai dengan kasus pada skenario

oleh mahasiswa PSPA yang ditunjuk sebagai pelatih pasien simulasi, setelah pasien

simulasi memahami skenario dan perannya maka pasien simulasi dipertemukan oleh

mahasiswa PSPA yang berperan sebagai apoteker yang akan melakukan role play dengan

pasien simulasi. Pasien simulasi akan dibiasakan sedemikian rupa sesuai dengan situasi

dalam skenario agar dapat berperan menyerupai keadaan nyata dalam kehidupan. Selama

melakukan role play dengan pemeran apoteker, penampilan pasien simulasi akan direkam

dan dinilai oleh mahasiswa PSPA yang berperan sebagai observer dan peneliti. Hasil

rekaman video diputar pada akhir sesi pelatihan untuk dilakukan evaluasi bersama dan

untuk mengantisipasi apabila peneliti tidak dapat melakukan penilaian berupa checklist

penilaian, terutama terhadap performa pemeran pasien simulasi.

Setelah pasien simulasi menjalani pelatihan, pasien simulasi akan dinilai oleh

mahasiswa PSPA dan peneliti dengan mengisi checklist penilaian pasien simulasi untuk

melihat perkembangan pasien dan kelayakan pasien untuk menjalankan tugasnya dalam

praktik KIE. Proses pelatihan, role play, perekaman, penilaian hingga evaluasi ini

dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.

Setelah dua pasien simulasi terpilih untuk melakukan KIE dengan mahasiswa farmasi,

maka dilakukan penilaian terhadap proses yang dilakukan selama KIE. Penilaian tersebut

berupa checklist penilaian KIE yang diperoleh dari Wijoyo (2016) yang telah disesuaikan

dengan Permenkes sebagai validitas.

Analisis Data

Data yang dianalisis pada penelitian ini yaitu data pasien simulasi dari checklist

penilaian pasien simulasi dan data KIE mahasisiswa dari checklist penilaian KIE. Data

Pasien simulasi terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif pasien

simulasi berupa hasil nilai checklist penilaian pasien simulasi, sedangkan data kualitatif

berupa komentar penilai sebagai penunjang data kuantitatif. Checklist penilaian pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

5

simulasi antara skenario 1 dan 2 memiliki poin-poin yang berbeda tergantung dengan

skenario kasus. Nilai maksimal dari checklist penilaian pasien simulasi skenario 1 adalah

11 poin , sedangkan untuk skenario 2 adalah 13 poin. Hasil checklist penilaian pemeran

pasien yang sudah bisa memenuhi nilai maksimal checklist dan memiliki nilai yang stabil

serta konsisten berdasarkan yang diberikan oleh observer dan peneliti, maka pasien simulai

dinyatakan siap dan layak.

Data kuantitatif KIE mahasisiswa berupa hasil nilai checklist penilaian KIE

mahasiswa, yang dilakukan analaisis dengan uji t-test tidak berpasangan dan koefisien

Cohen kappa. Hasil uji t-test tidak berpasangan menunjukkan p>0,05 maka hasil penilaian

telah baik. Hasil koefisien Cohen kappa >0,7 maka kesepakatan penilaian kedua observer

adalah baik; apabila > 0,8 maka sangat baik. Apabila hasil penilaian Cohen kappa <0,7

maka kedua observer perlu pemahaman lebih lanjut sehingga diperlukan lagi pelatihan

pasien simulasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa pedoman pelatihan pasien simulasi,

penilaian performa pasien simulasi, dan uji reliabilitas yang akan dijabarkan dibawah ini

Pedoman Pelatihan Pasien Simulasi

Pedoman pelatihan pasien simulasi berisi mengenai tujuan pelatihan, waktu

pelaksanaan, jumlah personil yang mengikuti pelatihan, jalannya pelatihan, skenario kasus,

dan instrumen evaluasi. Pelatihan pasien simulasi bertujuan agar pasien simulasi dapat

menggambarkan kondisi umum sakit, komunikasi atau masalah yang terjadi dalam prakter

sebenarnya (OHSU, 2005) dan memiliki performa yang baik sebagai pasien simulasi.

Pelatihan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2016, yang diikuti oleh beberapa

personil yaitu lima pemeran pasien simulasi dan dua PSPA yang dibagi menjadi pelatih

pasien simulasi sekaligus merangkap pemeran apoteker dan sebagai penilai performa

pasien simulasi

Skenario Pasien Simulasi untuk Obat Kolesterol

Pada penelitian ini digunakan dua skenario resep yang diperoleh dari studi

literatur. Dalam studi literatur berdasarkan Pharmacotherapy a Phatophysiologic

Approach eight edition (Dipiro, 2011), At a Glance Farmakologi Medis

(Michael,2006), dan salah satu kasus kolesterol di Indonesia didapat pengertian

mengenai penyakit kolesterol baik definisi penyakit, kapan dikatakan seseorang

didiagnosis menderita penyakit kolesterol, tanda dan gejala, faktor penyebab,

pengobatan yang diberikan, serta terapi nonfarmakologi. Dari studi literatur

tersebut didapat skenario yang menggambarkan penyakit kolesterol, pengobatan

yang sesuai, dan terlihat nyata sesuai dengan pertemuan umum di masyarakat,

rumah sakit, atau apotek. Untuk menunjang skenario dan didapatkan keadaan yang

sebenarnya maka dibutuhkan pasien simulasi yang telah dilatih berdasarkan kasus

dalam skenario. Skenario kasus berperan penting untuk pasien simulasi agar pasien

simulasi memiliki gambaran mengenai hal yang dilakukan dalam roleplay, skenario

kasus juga memudahkan mahasiswa PSPA dalam melatih pasien simulasi. Proses

komunikasinya disesuaikan dengan aturan KIE di Permenkes RI No. 35 tahun 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

6

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek yaitu perlu adanya three prime

questions dan verifikasi pemahaman pasien, serta terlihat suasana “real setting” dan

mahasiswa mampu memberikan KIE layaknya apoteker yang profesional.

Instrumen Evaluasi

Instrumen yang dibuat meliputi checklist penilaian pasien simulasi dan

checklist penilaian KIE obat kolesterol. Checklist penilaian dibuat berdasarkan studi

literatur Permenkes No.35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di

Apotek dan diperoleh dari Wijoyo (2016) yang telah disesuaikan dengan kasus obat

kolesterol. Isi checklist pemeran pasien simulasi yang dinilai adalah performa

pasien simulasi dalam menyampaikan keluhan penyakit, riwayat penyakit dan

pengobatan, menanyakan mengenai pengobatan yang diberikan, serta mengenai

terapi non-farmakologi. Letak perbedaan checklist penilaian pasien simulasi pada

penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat penilaian

kualitatif sebagai pendukung data kuantitatif. Pada checklist penilaian KIE yang

dinilai antara lain berkomunikasi dengan tenang dan jelas, penggunaan bahasa yang

mudah dimengerti, menggali keluhan pasien, menjelaskan mengenai obat yang

digunakan, dan verifikasi pemahaman pasien terhadap informasi yang telah

disampaikan.

Performa Pasien Simulasi

Pemilihan dua pemeran pasien simulasi terbaik dilihat dari data kuantitatif dan

kualitatif checklist penilain PS. Dilihat apakah performa PS mencapai 100% dari nilai total

(poin penuh), mulai mencapai 100% dari pertemuan keberapa, stabil atau tidak, dan pada

penilaian kualitatif mendekati real setting. Hasil penilaian performa pasien simulasi dapat

dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 1. Rata-rata Nilai Performa PS Skenario 1 Kasus Kolesterol

0123456789

1011

PS 1 PS 2 PS 3 PS 4 PS 5

Nila

i rat

a-ra

ta

Pasien Simulasi

Penilaian 1

Penilaian 2

Penilaian 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

7

Gambar 2. Rata-rata Nilai Performa PS Skenario 2 Kasus Kolesterol

Berdasarkan gambar 1 diatas dapat dilihat pasien simulasi yang mencapai nilai

100% dari nilai total yaitu 11 dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3 adalah PS 1 dan 2.

Berdasarkan gambar 2 diatas dapat dilihat pasien simulasi yang mencapai nilai 100% dari

nilai total yaitu 13 dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3 adalah PS 1,2,3, dan 5. Selain

data kuantitatif di atas, terdapat juga data kualitatif sebagai data pendukung dalam

menentukkan performa PS yang terbaik, berupa komentar dari peneliti dan observer. Dari

data kuliatitaif pasien yang menunjukan mimik muka, cara berbicara dan sikap yang

menyerupai real setting, stabil, dan mengalami peningkatan adalah PS 1 dan 2. Sedangkan

PS 3,4,dan 5 mengalami peningkatan tetapi tidak sebaik PS 1 dan 2, terkadang volume

suara kurang keras, artikulasi tidak jelas, dan terlihat grogi. Maka dapat dipilih pasien

simulasi dengan performa terbaik pada skenario satu dan dua adalah PS 1 dan 2. Kedua

pasien simulasi tersebut dinyatakan layak dan siap memerankan pasien pada skenario

kasus kolesterol 1 dan 2.

Uji Reliabilitas

Penilaian KIE dilakukan oleh peneliti dan apoteker independen menggunakan

checklist penilaian KIE. Hasil dari penilaian tersebut akan diolah menggunakan uji t-test

tidak berpasangan dan uji Cohen Kappa. Uji t-test berguna untuk mengetahui sejauh mana

perbedaan penilaian yang dilakukan antara 2 penilai, sedangkan uji Cohen Kappa sebagai

uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kesepakatan antara peneliti dan

apoteker independen.

Perhitungan uji t-test tidak berpasangan dilakukan antara peneliti dan apoteker

independen untuk menilai performa mahasiswa farmasi dalam melakukan KIE kasus obat

kolesterol. Didapat hasil perhitungan t-test pada kasus kolesterol 1 yaitu p> 0,84 dan pada

kasus kolesterol 2 yaitu p>0,78, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata

nilai tidak bermakna antara penilai 1 dan penilai 2. Dari data tersebut juga menunjukkan

bahwa nilai p>0,05 yang berarti bahwa penilai 1 dan penilai 2 telah mempunyai persepsi

yang sama dalam menilai KIE mahasiswa farmasi dan pasien simulasi telah memberikan

performa yang baik tanpa perlu pelatihan kembali.

0123456789

10111213

PS 1 PS 2 PS 3 PS 4 PS 5

Nila

i rat

a-ra

ta

Pasien Simulasi

Penilaian 1

Penilaian 2

Penilaian 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

8

Didapat hasil perhitungan rata-rata nilai Cohen Kappa pada kasus kolesterol skenario

1 yaitu 0,87 dan pada kasus kolesterol skenario 2 yaitu 0,79. Menurut Tang W (2015)

mengkategorikan tingkat reliabilitas pada Uji Kappa menjadi 4 kategori, yaitu Kappa 0,21-

0,40 : cukup (fair agreement), Kappa 0,41-0,60 : sedang (moderate agreement), Kappa

0,61-0,80 : kuat (substantial agreement), Kappa >0,81 : hampir sempurna (almost perfect

agreement). Sedangkan menurut Zenk (2007) apabila nilai cohen kappa 0,60 sampai

dengan 1,00 termasuk dalam gold standard nilai koefisien kappa dalam kategori besar dan

hampir sempurna. Hasil perhitungan rata-rata tersebut menunjukan bahwa telah diperoleh

kesepakatan yang baik diantara dua penilai pada penilaian performa KIE. Nilai kappa

tidak pernah nol atau bahkan mencapai negatif, karena jika hal itu terjadi berarti “no

agreement” dan terdapat masalah yang serius di dalamnya (McHugh, 2012). Sehingga

hasil yang didapat dalam penelitian menunjukan kesepakatan yang baik antara kedua

penilai.

Terdapat banyak uji untuk menilai reliabilitas antar observer, tapi uji Cohen Kappa

merupakan yang paling sering digunakan dalam literatur medis (Viera, 2005). Uji cohen

kappa dilakukan pada penelitian ini sebagai uji reliabilitas dikarenakan memiliki

keunggulan dapat melihat kemungkinan kesepakatan yang diharapkan, tidak terpengaruh

jumlah nilai 0 yang dimasukkan dalam tabel, nilai positif maksimal tidak dipengaruhi oleh

jumlah subjek uji, dan tidak terbatas pada tabel yang dilakukan oleh dua penilai (Silcocks,

1983). Selain itu Cohen Kappa juga digunakan untuk menilai kesepakatan antara dua

peneliti dan adanya proporsi untuk kesepakatan koreksi (Cohen, 1960).

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien simulasi harus diseleksi dan

dilatih satu per satu menggunakan skenario yang dibuat berdasarkan studi literatur dan

dievaluasi performa dengan perekaman video untuk mendapatkan dua pasien simulasi

dengan performa terbaik berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif dari checklist penilaian

pasien simulasi.

Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu penentuan jadwal pelatihan hingga penilaian

oleh peneliti sebelum pasien simulasi mengisi inform consent agar tidak memakan waktu

dalam menyamakan jadwal semua personil. Ruangan yang kondusif dan volume suara

yang keras atau penggunaan mikrofon agar suara terekam jelas dalam video saat

perekaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

9

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, 2009, PenerapanStandar Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Kota Medan Tahun

2008, Skripsi Sarjana Pada Fakultas Farmasi USU Medan.

APTFI,2013, Naskah Akademik Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Kurikulum

Pendidikan Farmasi ,http://www.aptfi.or.id/dokumen/2016.

Clinical Assessment and Learning Center, 2007,School of Medicine, Oregon Health and

Science University, Portland.

Cohen,J., 1960, Coefficient of agreement for nominal scales. Educational and

Psychological Measurement, 20: 37–46.

Depkes RI,2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun

2014, Departemen Kesehatan, Jakarta.

Dipiro, J.T., dkk, 2011, Pharmacotherapy a Phatophysiologic Approach, edisi 8th

, Mc

Graw Hill, New York. 1834-1836.

Ikawati, Z., dan Rahmawati, F., 2008, Mata Kuliah Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan

Pernafasan, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Kemenkes RI, 2013, Pusdatin Kolesterol , Infodatin, (Kolesterol).

McHugh M.L., 2012, Interrater reliability: the kappa statistic, Croatian Society of Medical

Biochemistry and Laboratory Medicine.

Michael J. N, 2006, At a Glance Farmakologi Medis, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp 109.

PPIAI, 2011, Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI), Ikatan Apoteker Indonesia.

Sasanti, R.H., 2009, Presepsi Konsumen Apotek Terhadap Pelayanan Apotek di Tiga Kota

di Indonesia, Depkes RI, Jakarta.

Silcocks, 1983, Measuring repeatability and validity of histological diagnosis- a brief

review with some practical examples, J Clin Pathol, 36, 1269-1275.

Tang W., et al, 2015, Kappa coefficient: a popular measure of rater agreement, Shanghai

Municipal Bureau of Publishing.

Viera, A. J., dan Garrett, J. M.,2005, Understanding Interobserver Agreement: The Kappa

Statistic, Family Medicine, 37(5), 360-3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

10

LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent Pasien Simulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

11

Lampiran 2. Informed Consent Mahasiswa Farmasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

12

Lampiran 3. Informed Consent PSPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

13

Lampiran 4. Informed Consent Apoteker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

14

Lampiran 5. Lembar Pertama Pengisian Checklist PS Skenario 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

15

Lampiran 6. Lembar Kedua Pengisian Checklist PS Skenario 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

16

Lampiran 7. Lembar Pertama Pengisian Checklist PS Skenario 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

17

Lampiran 8. Lembar Kedua Pengisian Checklist PS Skenario 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

18

Lampiran 9. Pengisian Checklist Penilaian KIE Skenario 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

19

Lampiran 10. Pengisian Checklist Penilaian KIE Skenario 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

20

Lampiran 11. Contoh Hasil Perhitungan Koefisien Cohen Kappa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

21

Lampiran 12. Contoh Hasil Perhitungan T-Test Tidak Berpasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

22

Lampiran 13. Tabel Hasil Penilaian KIE Mahasiswa Farmasi

Kasus Obat Kolesterol 1 Kasus Obat Kolesterol 2

Mahasiswa Penilai 1 Penilai 2 Koefisien

Kappa

Mahasiswa Penilai 1 Penilai 2 Koefisien

Kappa

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 16 5 17 4 0,859 11 18 3 19 2 0,774

2 20 1 20 1 1 12 12 9 14 7 0,6

3 17 4 18 3 0,829 13 18 3 17 4 0,829

4 19 2 19 2 1 14 13 8 13 8 0,798

5 17 4 19 2 0,618 15 17 4 18 3 0,829

6 20 1 20 1 1 16 18 3 17 4 0,488

7 19 2 20 1 0,644 17 19 2 20 1 0,644

8 20 1 20 1 1 18 20 1 20 1 1

9 18 3 19 2 0,774 19 17 4 17 4 1

10 20 1 20 1 1 20 19 2 19 2 1

Rata-rata Nilai Kappa 0,872 Rata-rata Nilai Kappa 0,796

Nilai p 0,842 Nilai p 0,785

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MATERI DAN METODE PELATIHAN PASIEN SIMULASI ... · kefarmasian apotek ditiga kota Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar ... pasien simulasi sebanyak

23

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Pengembangan Materi dan Metode

Pelatihan Pasien Simulasi Sebagai Alat Evaluasi Pelayanan KIE Obat

Kolesterol Mahasiswa Farmasi Sanata Dharma” bernama lengkap

Fransisca Natasha Ernestiani, lahir di Jakarta, 19 Desember 1995,

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sodo

Harisetyanto dan Budi Hartati. Pendidikan formal yang ditempuh

penulis yaitu TK Bunda Maria (1999-2001), pendidikan Sekolah

Dasar di SD Kanisius Baciro Yogyakarta (2001-2007) , pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (2007-2010), pendidikan Sekolah Menengah

Atas di SMA Stela Duce 1 Yogyakarta (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan

sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI