pengembangan masyarakat berbasis ekonomi...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN EKONOMI
KERAKYATAN DENGAN
MEMANFAATKAN TEKNOLOGI TEPAT
GUNA Tim
MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA
1) pendapatan yang relatif masih rendah jika
dibandingkan dengan pendapatan masyarakat
negara maju,
2) produktivitas pekerja yang masih rendah;
3) tingkat pengangguran yang relatif masih tinggi
4) dualitas ekonomi antara sektor formal dan
sektor nonformal, dan
5) masih menjadikan bahan mentah sebagai unsur
penting pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi tidak sejalan dengan
pertumbuhan lapangan kerja
Pola perekonomian bersifat top down
Liberalisasi ekonomi
terjadinya disparsitas pendapatan antara si kaya
dan si miskin yang semakin tinggi,
kesenjangan antara sektor formal dan sektor
informal,
terlemparnya sebagian orang dari akses ekonomi,
dan
manfaat pertumbuhan ekonomi dinikmati oleh
kreditur asing dan penanam modal
POLA PEMBANGUNAN TOP DOWN
Kurangnya daya kreatif masyarakat
Masyarakat lebih suka menunggu dan menjadi
pengikut
Pemerintah bekerja lebih keras untuk
mendistribusikan bantuan ke desa-desa (Dana
Desa)
Desa kesulitan merancang kegiatan ekonomi
yang produktif
Potensi yang ada di desa belum bisa
dimanfaatkan secara optimal
EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi kerakyatan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang perekonomian
Sebagai sebuah sistem perekonomian, ekonomi kerakyatan sering kali dihadapkan dengan sistem ekonomi neoliberal
Salah satu landasan landasan konstistusional ekonomi kerakyatan terdapat dalam Pasal 33 UUD 1945.
Pasal ini memberikan prinsip bagi pelaksanaan sistem ekonomi kerakyatan. Landasan itu adalah:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi
Negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Berdasarkan prisnsip ekonomi kerakyatan
sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 33 UUD
1945 maka substansi ekonomi kerakyatan
adalah
1. Partisipasi seluruh anggota masyarakat
dalam proses produksi nasional
2. Peluang seluruh anggota masyarakat dalam
menikmati hasil produksi nasional
3. Proses produksi nasional harus berlangsung
dari, oleh, dan untuk seluruh anggota
masyarakat
PENGEMBANGAN MASYARAKAT SEBAGAI
WUJUD EKONOMI KERAKYATAN
Salah satu substansi eknomi kerakyatan adalah
upaya untuk mewujudkan kemandirian ekonomi
masyarakat
Secara mikro, upaya ini dapat dilakukan dengan
melakukan kegiatan pengembangan masyarakat
Masyarakat berada dalam lokalitas tertentu
yang memiliki interaksi yang tinggi serta berbagi
kebutuhan bersama
Lembaga yang dapat dimanfaatkan untuk
melaksanakan pengembangan masyarakat
adalah koperasi, Bumdes, dan LPD
KEBERHASILAN PENGEMBANGAN EKONOMI
KERAKYATAN DENGAN MEMPERHATIKAN
KARAKTERISTIK MASYARAKAT:
1. Seperasaan. Mampu mengidentifkasi diri
sebagai ‘kelompok kami’, ‘perasaan kami’,
‘kepentingan kami’, dst.
2. Sepenanggungan. Setiap individu sadar akan
peranannya dalam kelompok sehingga dia
mampu bertindak demi tujuan kelompok
3. Saling memerlukan. Setiap individu yang
tergabung merasakan dirinya tergantung
kepada masyarakatnya dalam memenuhi
kebutuhan mereka
Pengembangan masyarakat diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan
memanfaatkan berbagai potensi baik fisik
maupun nonfisik yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.
Salah satu upaya untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh masyarakat adalah
dengan memanfaatkan teknologi tepat guna
MAHASISWA
BERPIKIR
INTELEK,
KREATIF DAN
INOVATIF
MASYARAKAT: individu,
kelompok, komunitas,
lembaga
(Masalah)
TEKNOLOGI
TEPAT
GUNA
DEFINISI
Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan
TUJUAN PENERAPAN TTG
Tujuan penerapan TTG adalah memberdayakan masyarakat, membina unit usaha kecil atau mikro dan menengah untuk meningkatkan produksinya.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Teknologi yang tepat guna adalah:
menggunakan keahlian setempat
dirawat dan diperbaiki oleh keahlian setempat
tidak mencemari lingkungan
tidak mengurangi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
dimengerti dan dirawat oleh masyarakat yang menggunakannya
harga terjangkau
hemat energi – listrik, tenaga, bahan bakar cair, kayu bakar dll
sebisa mungkin menggunakan energi alami yang dapat diperbaharui.
TTG-1: BIOGAS
BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA Energi untuk keperluan rumah tangga Transportasi maupun industri saat ini menjadi
masalah nasional. Pengurangan penggunaan minyak tanah
karena subsidi terlalu besar.
Mencari energi alternatif: yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya.
Salah satu terobosan adalah Bio Energi Pedesaan.
Pelaksanaan program BEP sebagai upaya pengembangan agribisnis kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA
BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA
Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
2. Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
3. Kompor Biogas : 1 buah
4. Drum pengaduk bahan : 1 buah
5. Pengaman gas : 1 buah
6. Selang saluran gas : + 10 m
BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA
Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga
SPESIFIKASI TEKNIS
7. Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari
2-3 ekor sapi/ kerbau, atau 6 ekor babi.
8. Biogas yang dihasilkan : 4 m3 per hari (setara
dengan 2,5 liter minyak tanah).
BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA
Instalasi Reaktor Biogas Skala Rumah
Tangga
TTG-2:BIO-FERTILIZER
Pupuk organik
merupakan pupuk
yang terbuat dari
bahan-bahan
organik yang
didegradasikan
secara organik.
TEK.PRODUKSI KOMPOS
Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10
cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)
TEK.PRODUKSI KOMPOS
Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula
ke dalam air
2. Campur jerami, sekam
dan dedak sampai
merata
3. Siram adonan dengan
larutan EM 4 sampai
kandungan air adonan
mencapai 50 % atau bila
adonan dikepal air tidak
menetes dari adonan dan
bila kepalan dilepas
adonan akan
merekah/megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50o C, bila suhu lebih dari 50o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik, kemudian ditutup kembali.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digun nakasebagai pupuk
TTG-3: VCO-1:KALOR
Tuang air bersih sebanyak 4-6 liter kedalam parutan kelapa, aduk sampai rata sambil diremas-remas agar santan terkuras keluar.
Peras parutan kelapa hingga santan keluar. Pemerasan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kain.
Masukkan santan ke dalam toples, lalu tutup rapat dan diamkan selama satu sampai dua jam hingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan bawah berupa air dan lapisan atas berupa santan.
Pisahkan santan dari air menggunakan gayung atau selang.
Selanjutnya aduk sampai merata selama 30 menit dengan cara diputar-putar. Putar ke kiri antara 2-3 menit, lalu putar ke kanan dengan waktu yang sama 2-3 menit juga(Pakai mixer)
Masukkan santan ke dalam toples tertutup dan diamkan atau fermentasikan selama 8-12 jam.
Setelah 8-12 jam akan terbentuk tiga lapisan, yaitu lapisan bawah berupa air, lapisan tengah berupa galendo, dan lapisan atas berupa minyak.
Pisahkan minyak dari lapisan air dan galendo.
Kemudian minyak disaring menggunakan alat yang terbuat dari corong dimana seperempat bagian dari corong sampai ujung bawah corong tersebut sudah disumbat dengan kapas.
Hubungkan bagian bawah corong ke toples penampung dan tutup dengan kantong plastik bening sampai proses penyaringan selesai.
VCO-NON KALOR
BAHAN DISKUSI
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
DALAM MEWUJUDKAN EKONOMI KERAKYATAN
Potensi Desa A terdapat SDA berupa mata air
yang berlimpah
Potensi Desa B memiliki potensi pertanian,
perkebunan, dan peternakan
Desa C mengalami permasalahan penanganan
sampah
Buatlah analisis pengembangan ekonomi
kerakyatan berdasarkan potensi/permasalahan
masing-masing desa tersebut dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna
Sekian dan Terima Kasih