pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing …digilib.unila.ac.id/55452/3/tesis tanpa bab...

82
PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Tesis) Oleh Jum Wati PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBINGUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

SISWA

(Tesis)

Oleh

Jum Wati

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL

INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP MATEMATIS SISWA

Oleh

Jum Wati

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk

mengetahui bagaimana mengembangkan LKPD matematika dengan model inkuiri

terbimbing serta efektivitasnya terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa. Penelitian ini diawali dari studi pendahuluan, penyusunan

LKPD, validasi LKPD, uji coba lapangan awal, dan uji lapangan. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tanjung Lubuk. Tahun

Pelajaran 2018/2019. Data penelitian ini diperoleh melalui tes pemahaman

konsep matematis siswa. Uji efektivitas ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

LKPD dengan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kebutuhan

dikembangkannya LKPD. Penyusunan LKPD dilakukan dengan menyusun draft

LKPD dan semua komponennya. LKPD matematika dengan model inkuiri

Page 3: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

terbimbing untuk materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP

terdiri dari bagian awal, inti dan akhir. Hasil validasi menunjukkan bahwa LKPD

telah memenuhi standar kelayakan isi, media dan bahasa dalam kategori sangan

baik. Hasil uji lapangan dalam penelitian ini berupa LKPD dengan model inkuiri

terbimbing untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Pembelajaran menggunakan LKPD dengan model inkuiri terbimbing lebih

efektif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

dibandingkan dengan pembelajaran konsensional.

Kata kunci :, Inkuiri Terbimbing, LKPD, Pemahaman Konsep.

Page 4: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT’S WORKSHEET BASED ON

GUIDED INQUIRY TO INCREASE THE ABILITY OF UNDERSTANDING

MATHEMATICAL CONCEPT

BY

Jum Wati

This research was a development research that aims to find out how to develop

the mat student’s worksheet based on guided inquiry and effectiveness to ability

of mathematical Understanding Concept students. This study started from

preliminary study, preparation of student’s worksheet, student’s worksheet

validation, initial field trials and field test. The subject of this study was the eighth

grade students of Tanjung Lubuk State Middle School 1. 2018/2019 The data of

this research was obtained through mathematical Understanding Concept. The

effectiveness tes was conducted to determine the effect of guided inquiri based the

student’s worksheet on the ability of Understanding Concept. he results of the

preliminary study indicate the need to develop LKPD. LKPD compilation is done

by drafting the LKPD and all its components. Mathematical LKPD with guided

Page 5: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

inquiry model for system material linear equations two variables class VIII SMP

consists of the beginning, core and end. The results of the validation show that the

LKPD has met the standards of eligibility for content, media and language in a

good category. The results of the field test in this study were in the form of LKPD

with a guided inquiry model to improve students' ability to understand

mathematical concepts. Learning using LKPD with guided inquiry models is more

effective in improving students' ability to understand mathematical concepts

compared to conventional learning.

Keywords :, Guided Inquiry, Student’s Worksheet, Understanding Concept

Page 6: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBINGUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

SISWA

OlehJum Wati

TesisSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

PadaProgram Pascasarjana Magister Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan
Page 8: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan
Page 9: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan
Page 10: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

x

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan Tanjung Baru pada tanggal 11 Desember

1992, sebagai putri pertama dari lima bersaudara, dari Bapak

Usman dan Ibu Holijah. Pendidikan TK ditamatkan pada tahun

1998 di TK Darma Wanita. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di SD Negeri 1 Tanjung Baru dan

tamat pada tahun 2004. Pendidikan SMP ditamatkan pada tahun 2007 di SMP

Negeri 1 Tanjung Lubuk. Pendidikan berikutnya dijalani di SMA Negeri 1 Tanjung

Lubuk dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan

ke STKIP PGRI Bandar Lampung Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan dinyatakan lulus pada tahun 2015.

Hingga tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada

Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

Page 11: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xi

MOTTO

““barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada

dijalan allah”

(Penulis)

Page 12: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT

Ku persembahkan karya ini dengan kesungguhan hati sebagai tanda bakti cinta dankasihku kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta Usman dan Holijah yang telah memberikan doa,kasih sayang, motivasi, dan bekal kehidupan yang tak henti-hentinya, yang selalu ada

disampingku serta selalu memberikanku yang terbaik untuk menjadikanku sesuatuyang terbaik dalam kehidupan ini.

Adik-adiku (Maryani, Ruslina, Ahmad Yusuf dan Juai Nita Apriani) serta seluruhkeluarga besarku yang selalu memberi do’a,dukungan, dan perhatian demi

keberhasilanku

Sahabatku Dini Indah Permatasari, Kartika Eka Pertiwi dan Tri Rejeki Wisudayani .Selalu siap membantu dan mendoakan keberhasilan kita bersama.

Almamater, Universitas Lampung tercinta

Page 13: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xiii

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Pengembangan

LKPD Fungsi Kuadrat Berbasis Saintifik Untuk Mengembangkan Kemampuan

Pemahaman Konsep Peserta Didik” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Caswita. M.Si, selaku Pembimbing I dan dosen Pembimbing

Akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing,

meerikan perhatian dan memotivasi dan semangatnya dalam dalam menyusun

tesis sehingga tesis ini menjadi lebih baik.

2. Bapak Drs. Suharsono S., MS., M.Sc., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah membimbing dengan baik, serta memberikan masukan dan sumbangan

pemikiran kepada penulis dalam penyusunan tesis ini

3. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd selaku Dosen Pembahas I yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis

4. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd selaku Dosen Pembahas II yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis

Page 14: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xiv

5. Bapak dan ibu Dosen di Program Magister Pendidikan Matematika Universitas

Lampung yang telah memberikan pembelajaran serta bimbingan dan nasehatnya

selama penulis menimba ilmu pengetahuan di FKIP Universitas Lampung serta

para pegawai dan karyawan yang senantiasa ikhlas dalam melayani administrasi

dan segala sesuatu keperluan akademik yang dibutuhkan.

6. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

7. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D. selaku Direktur program Pascasarjana.

8. Bapak Zauhari S.Pd., M.Pd. selaku kepala SMP N 1 Tanjung Lubuk, terima

kasih atas semangat, saran serta kesempatan yang diberikan.

9. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan motivasi dan selalu mendoakanku.

Terima kasih untuk setiap kasih sayang Bapak dan Ibu semoga Allah SWT selalu

melindungi.

10. Teman-teman seperjuangan dalam menimba ilmu angkatan 2015/2016 Magister

Pendidikan Matematika Universitas Lampung yang senantiasa membantu dan

menyumbangkan ide-idenya serta memberi motivasi dalam menyelesaikan tesis

ini.

11. Almamaterku tercinta Universitas Lampung yang telah mendidik dan

mendewasakanku dalam berpikir dan bertindak.

12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil

sehingga terselesaikannya tesis ini. Semoga kebaikan, bantuan, dan dukungan

yang telah diberikan pada penulis mendapat balasan pahala yang setimpal dari

Tuhan yang Maha Esa dan semoga tesis ini bermanfaat.

Page 15: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xv

Semoga dengan kebaikan, bantuan dan dukungan yang telah diberikan akan

mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga tesis ini

bermanfaat.

Bandar Lampung, 16 Januari 2019

Penulis,

Jum Wati

Page 16: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10

II. KAJIAN TEORI .................................................................................... 11

A. Inkuiri Terbimbing ............................................................................ 11

B. Teori Konstruktivistik ........................................................................ 14

C. Pembelajaran Inkuiri ......................................................................... 18

D.Pemahaman Konsep ........................................................................... 23

E. Lembar Kegiatan Peserta Didik ........................................................ 27

F. Definisi Operasional .......................................................................... 31`

G. Kerangka Pikir .................................................................................. 31

H. Hipotesis ............................................................................................ 34

III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 34

A. Populasi dan Sampel ......................................................................... 36

B. Jenis Penelitian dan Prosedur Penelitian ........................................... 36

Page 17: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xvii

C. Langkah –Langkah Penelitian .......................................................... 40

D. Subjek Penelitian Pengembangan ..................................................... 44

E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 44

......................................................................... 52

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 55

A. Hasil Penelitian Pengembangan ....................................................... 55

B. Pembahasan ..................................................................................... 72

V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 79

A. Kesimpulan ........................................................................................ 92

B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 95

LAMPIRAN .................................................................................................... 99

F. Teknik Analisis Data

C. Saran .................................................................................................. 94

Page 18: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Prosedur Pengembangan LKPD ............................................................. 36

2. Kriteria Validitas Instrumen ................................................................... 45

3. Rubrik Penskoran Tes Pemahaman Konsep ........................................... 52

4. Komponen yangditerapkan pada LKPD................................................. 55

5. Hasil Penilaian Ahli Materi .................................................................... 58

6. Hasil Penilaian Ahli Media..................................................................... 60

7. Data Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep .................................... 60

8. Rekapitulasi Perolehan Nilai LKPD....................................................... 68

Page 19: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ............................................................................................................ 85

2. RPP Kelas Eksperimen.................................................................................. 94

3. RPP Kelas Kontrol ......................................................................................... 115

4. LKPD.............................................................................................................. 125

5. Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep ................................................................159

6. Soal-Soal Tes Pemahaman Konsep ...............................................................160

7. Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep ......................................................161

8. Pedoman Pensekoran Tes Pemahaman Konsep ............................................164

9. Analisis Validitas Tes Pemahaman Konsep ..................................................165

10. Analisis Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep............................................ 165

11. Analisis Daya Pembeda Soal Pemahaman Konsep .................................... 167

12. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pemahaman Konsep ............................... 170

13 Analisis Deskriptif Data Skor Posttest Kelas Kontrol ................................. 171

14 Analisis Deskriptif Data Skor Posttest Kelas Eksperimen ...................... 171

15 Analisis Deskriptif Data Skor Pretest Kelas Control .............................. 175

16 Analisis Deskriptif Data Skor Pretest Kelas Eksperimen........................... 177

17 Data Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen......................... 179

18 Data Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Kontrol .............................. 181

19 Normalitas Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep .............................. 184

Page 20: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xx

20 Normalitas Posttes Kemampuan Pemahaman Konsep .............................. 185

21 Homogenitas Data Posttest Pemahaman Konsep ....................................... 186

22 Uji Mann Whitney U .................................................................................. 187

23 Uji T ........................................................................................................... 188

24 Analisis Validasi Lkpd Oleh Materi ........................................................... 189

25 Analisis Validasi Lkpd Oleh Media ........................................................... 190

26 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Oleh Materi .................................................... 195

27 Deskripsi Butir Penilaian Oleh Materi ........................................................ 196

28 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Oleh Media ................................................... 197

29 Deskripsi Butir Penilaian Oleh Media ....................................................... 204

30 Angket Respon Siswa ................................................................................. 179

31 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa.................................................................. 213

32 Surat Izin Penilitian...................................................................................... 215

33 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................................... 216

Page 21: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Cover LKPD Sesudah Direvisi................................................................... 124

2. LKPD 1...................................................................................................... 125

3. LKPD 2 Sebelum Dan Sesudah Revisi ..................................................... 130

4. LKPD 3....................................................................................................... 135

5. Gambar Di LKPD 4 Sebelum Dan Sesudah Direvisi ................................. 140

6. Ilustrasi Terbalik.......................................................................................... 141

7. Ilustrasi Yang Telah Diperbaiki .................................................................. 142

8. Langkah- Langkah Model Inkuiri Terbimbing ........................................... 145

Page 22: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pada kurikulum yang menjadi

salah satu ilmu dasar dan memegang peran penting dalam kehidupan. Matematika

selalu berkembang sesuai dengan dinamika pengetahuan dan teknologi,

mengembangan ilmu pengetahuan lain dan kehidupan sehari-hari. Sumarmo

(2002: 25) mengungkapkan bahwa “matematika memberikan sumbangan yang

penting kepada siswa dalam pengembangkan nalar, berpikir logis, sistimatik,

kritis dan cermat, serta bersikap objektif dan terbuka dalam menghadapi berbagai

permasalahan”. Dalam upaya mempersiapkan dan memenuhi harapan di masa

datang perlu mengembangkan kemampuan matematika yang dimiliki siswa. Hal

ini sesuai tujuan kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

Peningkatan kualitas pendidikan di semua aspek diperlukan untuk mencapai

tujuan kurikulum 2013, salah satunya dalam pembelajaran matematika.

Page 23: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

2

Pembelajaran matematika yang dikembangkan harus dapat meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOT’s). Ada

beberapa kemampuan matematis yang termasuk HOT’s yaitu kemampuan

pemecahan masalah, pemahaman konsep matematis, penalaran matematis,

pemahaman konsep, berpikir kritis, representasi, komunikasi dan koneksi

matematis. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan

pemahaman konsep matematis. Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang

sangat penting dalam pembelajaran, karena dengan memahami konsep siswa

dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran. Untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu tujuan

penting dalam pembelajaran. Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan

penguasaan konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari dan

menyelesaikan persoalan matematika.

Dalam setiap pembelajaran diusahakan lebih menekankan kepada penguasaan

konsep, agar siswa mempunyai bekal untuk mencapai kemampuan dasar yang lain

seperti penalaran, koneksi, komunikasi dan pemecahan masalah. Menurut Herman

(2005) mengatakan bahwa belajar matematika itu memerlukan pemahaman

terhadap konsep-konsep, konsep-konsep ini akan melahirkan teorema atau rumus.

Agar konsep-konsep dan teorema. teorema dapat diaplikasikan ke situasi yang

lain, perlu adanya keterampilan menggunakan konsep-konsep dan teorema-

teorema tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus ditekankan ke

arah pemahaman konsep. Suatu konsep yang dikuasai siswa semakin baik apabila

disertai dengan pengaplikasian. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa

Page 24: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

3

kemampuan pemahaman konsep matematika menginginkan siswa mampu

memanfaatkan atau mengaplikasikan apa yang telah dipahaminya kedalam

kegiatan belajar. Jika siswa telah memiliki pemahaman yang baik, maka siswa

tersebut siap memberi jawaban yang pasti atas pernyataan-pernyataan atau

masalah-masalah dalam belajar. Selain kemampuan pemahaman konsep

matematis yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika, terdapat

aspek psikologi yang turut memberikan kontribusi terhadap keberhasilan

seseorang dalam menyelesaikan masalah dengan baik.

Masalah yang harus dihadapi dengan berbagai penggunaan logika dan rumus

dalam menyelesaikan soal merupakan kendala dan permasalahan besar. Menurut

Suherman (2001:18) dengan memahami konsep, matematika bukanlah mata

pelajaran yang harus dihindari. Suherman (2001:18) menyatakan bahwa teori

belajar matematika pertama yang harus diingat adalah bahwa belajar matematika

berarti memahami konsep untuk setiap soal yang dihadirkan. Walau di dalam

matematika ada rumus yang harus dihapal, namun inti dari pelajaran matematika

adalah pemahaman. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa pemahaman

konsep sangatlah penting dalam pembelajaran matematika.

Mengenal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan salah satu materi

yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sistem persamaan linear dua variabel

bukanlah konsep yang sederhana untuk diajarkan dan dipahami oleh peserta didik.

Kenyataanya pemahaman konsep peserta didik materi sistem persamaan linear

dua variabel rendah. Pendapat ini didukung oleh hasil studi pendahuluan yang

diketahui memalui dokumen hasil belajar siswa kelas VIII Sekolah SMP N 1

Page 25: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

4

Tanjung Lubuk Tahun Pelajaran 2018/2019 pada materi sistem persamaan linear

dua variabel yang menunjukkan bahwa rata-rata UN yang paling terdah adalah

mata pelajaran matematika yaitu hanya sebesar 48,24 secara nasional dan nilai

UN matematika SMP Provinsi Sumatra selatan adalah hanya sebesar 33,67 pada

tahun 2017 rata–rata nilai ujian mengalami penurunan 4,45 poin dari tahun 2016.

Selain mempelajari dokumen hasil belajar peserta didik, peneliti melakukan

observasi untuk mengetahui kebutuhan guru dan peserta didik dalam

pembelajaran. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa guru telah

menggunakan metode pembelajaran yang variatif, mengatur ulang layout tempat

duduk peserta didik, namun sarana belajar yang digunakan masih berupa buku

cetak yang jumlahnya belum memadai. Jumlah buku cetak yang belum memadai

membuat siswa harus berbagi dan mencatatnya untuk bekal belajar kembali

dirumah. Peserta didik terburu-buru mencatat setiap konsep dari materi tanpa

mengerti dengan apa yang dicatatnya. Pembelajaran ini berdampak pada ketidak

bermaknaan proses belajar peserta didik, sehingga peserta didik tidak dapat

menyimpan pengetahuan yang ia dapat dalam waktu yang lama.

Mengurangi kegiatan mencatat merupakan salah satu peluang yang dapat

diupayakan untuk memaksimalkan hasil belajar fungsi kuadrat peserta didik.

Untuk mengurangi kegiatan mencatat, peserta didik membutuhkan bahan belajar

untuk memandu kegiatan belajarnya di rumah yang bukan hanya sekedar berisi

ringkasan materi beserta contoh soal. Peserta didik membutuhkan bahan belajar

berisi konsep matematika yang telah disusun secara sistematis dan sederhana serta

disajikan sesuai dengan konteksnya mulai dari yang paling sederhana hingga ke

Page 26: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

5

tingkat yang paling kompleks. Saran yang diberikan oleh guru saat wawancara

adalah menggunakan LKPD yang disusun secara khusus untuk menunjang

kemampuan pemahan konsep peserta didik. Hal ini dengan mempertimbangkan

tingkat pemahaman peserta didik yang lebih baik terhadap materi jika peserta

didik mampu menemukan sendiri peneyelesaian masalah dengan bimbingan guru

atau teman.

Permasalahn tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besar peserta didik tidak

memahami konsep matematika. Memiliki minat belajar yang masih sangat rendah.

Level berfikir yang dimiliki yakni menengah ke bawah Salah satu penyebabnya

adalah sumber belajar yang digunakan masih sangat terbatas memberikan konsep

pembelajaran melalui masalah-masalah dan tidak ada penjelasan atau

penyelesaian dari masalah tersebut. Akibatnya, peserta didik mengalami kesulitan

dalam memahami konsep-konsep matematika. LKPD yang digunakan di sekolah

dapat memecahkan masalah bahwa tampilan materi dalam LKPD belum

memperlihatkan adanya proses peserta didik dalam menemukan sebuah konsep.

Konsep sudah disajikan instan dan peserta didik hanya menghafal rumus tanpa

mengetahui konsep dari rumus tersebut. Seharusnya belajar Matematika dilakukan

dengan tidak menggunakan metode hafalan, namun mengonstruksi pemahaman

konsep. Pada kenyataannya materi dalam LKPD hanya berisi ringkasan berupa

rumus yang disajikan tanpa melibatkan peran peserta didik untuk menemukan

konsep dari materi tersebut. Meskipun telah disajikan beberapa contoh soal,

namun contoh soal yang ada dalam LKPD tersebut hanya menggunakan

penerapan rumus yang sudah ada pada materi yang tertera sebelumnya, sehingga

Page 27: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

6

contoh soal yang ada dalam LKPD tersebut belum dapat mengembangkan

pemahaman konsep peserta didik. Agar pemahaman konsep matematika peserta

didik berkembang dengan baik, pembelajaran perlu didukung dengan sumber

belajar seperti LKPD yang dapat membantu peserta didik untuk menanamkan

pemahaman konsep matematika.

Selama ini, pembelajaran matematika cenderung menggunakan metode ceramah

dan latihan soal. Guru tidak mengikut sertakan peserta didik dalam menemukan

konsep yang sedang dipelajari. Padahal, dengan menemukan konsep sendiri,

peserta didik akan mendapatkan informasi dan memperoleh pemahaman

materi/konsep yang mendalam metode pembelajaran yang cocok untuk

menemukan pemahaman materi/konsep yang mendalam yaitu inkuiri terbimbing.

Karna siswa dapat merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data, analisis data dan kesimpulan makanya digunakan metode inkuiri terbimbing

tersebut.

Hal ini sejalan dengan pendapat Suryosubroto (2009:135) bahwa kelebihan inkuiri

terbimbing (guided inquiry) yaitu membangkitkan gairah belajar peserta didik,

artinya inkuiri terbimbing menumbuhkan semangat belajar, semangat dalam artian

mencari dan menemukan, dalam proses pembelajaranya, peserta didik tidak hanya

berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi

mereka berperan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kelebihan yang lain dari inkuiri terbimbing menurut Suryosubroto (2009:185)

menyebabkan peserta didik mengarahkan sendiri cara belajarnya, sehingga ia

lebih merasa terlibat dan termotivasi dalam belajar. Hal ini berarti, inkuiri

Page 28: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

7

terbimbing menciptakan suasana belajar sesuai keinginan peserta didik, sehingga

peserta didik tidak merasa tegang dalam belajar.

Inkuiri terbimbing dengan tahapan penemuan yang meliputi orientation,

exploration, concept formation, application, closure digunakan untuk membantu

peserta didik dalam memahami sebuah konsep matematis. Pada tahap exploration,

concept formation dan application, pemahaman konsep peserta didik akan mulai

berkembang. Kemudian pada tahap orientation dan exploration peserta didik akan

mulai teratasi permasalahn yang timbul dalam pembelajaran matematika. Selain

itu, bimbingan guru yang khusus, soal-soal yang digunakan bersifat kontekstual,

pemilihan soal dicari yang paling mudah dipahami dan diselesaikan oleh peserta

didik, serta proses penemuan konsep yang tidak dilakukan sendiri melainkan

secara berkelompok, dapat mengatasi permasalahan matematis. Hal ini sesuai

dengan permasalahan yang ditemukan di lapangan, bahwa beberapa peserta didik

mengatakan setiap ada mata pelajaran matematika, ingin sekali tidak masuk

sekolah, ketika disuruh guru untuk mengerjakan soal di depan kelas, berkeringat,

merasa takut setiap kali guru menghampiri meja untuk mengecek hasil pekerjaan

peserta didik.

Peserta didik mengungkapkan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit

hingga akhirnya muncul perasaan takut terhadap matematika. Perasaan inilah

yang disebut dengan permasalahan matematika. Adapun penyebab atau alasan

dari permasalah tersebut adalah penggunaan sumber-sumber belajar matematika

yang kurang menarik. Peserta didik juga mengatakan bahwa penggunaan buku-

buku panduan belajar yang di dalamnya hanya berisi bacaan yang sangat sulit

Page 29: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

8

dipahami oleh peserta didik, sehingga peserta didik mulai merasa tegang dalam

mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, sumber belajar yang digunakan kurang

inovatif dan menarik. Sumber belajar yang digunakan peserta didik hanya berupa

LKS dari penerbit bahkan terkadang hanya menggunakan soal-soal yang hanya

ditulis di papan tulis oleh Guru. Hal ini mengindikasi bahwa perlu dikembangkan

sumber belajar khususnya lembar panduan kegiatan peserta didik atau disebut

LKPD. Sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu cara untuk mengatasi

ketegangan atau kecemasan dalam proses pembelajaran yaitu guru dituntut untuk

profesional dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, guru harus

mampu mendesain pembelajaran matematika dengan metode, teori, pendekatan,

maupun penggunaan sumber belajar yang mampu menjadikan peserta didik

sebagai subjek belajar bukan lagi objek belajar.

Berdasarkan permasalahan di atas juga terjadi di SMP Negeri 1 Tanjung Lubuk,

LKPD yang digunakan adalah LKPD buatan guru yang subtansi dan tampilannya

juga belum memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman

konsep matematis siswa. Hal ini juga didukung oleh studi pendahuluan perlu

dikembangkan LKPD dengan inkuiri terbimbing yang diharapkan dapat

membantu peserta didik dalam menemukan konsep dan mengatasi permasalahan

matematis siswa sehingga dapat mencapai tujuan kurikulum yang diharapkan

salah satunya yaitu memahami konsep dan menerapkan prosedur matematika

dengan kehidupan sehari-hari

Page 30: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

9

Berdasarkan penjelasan di atas, diperlukan suatu penelitian untuk

mengembangkan LKPD berbasis dengan inkuiri terbimbing (guided inquiry) yang

dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Analisis lebih lanjut

dilakukan untuk melihat seberapa efektif pemakaian LKPD untuk

mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian adalah diperlukannya LKPD dengan model inkuiri

untuk meningkatkan pemahamaman konsep persamaan linear dua variabel siswa.

Masalah ini akan dijawab melalui pertanyaan.

1. Bagaimanakah proses dan hasil (produk) pengembembangan LKPD dengan

model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis

siswa?

2. Bagaimanakah efektivitas pembelajaran menggunakan produk LKPD dengan

model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis

siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuarikan, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Proses dan hasil (produk) LKPD dengan model inkuiri terbimbing untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa

Page 31: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

10

2. Efektivitas pembelajaran menggunakan produk LKPD dengan model inkuiri

terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan khasanah bagi pengembangan wawasan dan

pengetahuan mengenai tahapan dan proses pengembangan LKPD matematika

dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep

matematis siswa serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan

LKPD matematika.

2. Memberikan masukan dengan ini pendidikan teori dalam mengembangkan

LKPD matematika sehingga dapat mengoptimalkan pemahaman konsep

matematis siswa.

Page 32: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Menurut Bell dan Smetana (dalam Maguire dan Lindsay, 2010:55) Inkuiri

terbimbing (guided inquiry) merupakan model pembelajaran yang dapat melatih

keterampilan peserta didik dalam melaksanakan proses investigasi untuk

mengumpulkan data berupa fakta dan memproses fakta tersebut sehingga peserta

didik mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna menjawab pertanyaan

atau permasalahan yang diajukan oleh guru (teacher-proposed research question).

Sedangkan menurut Ibrahim (dalam Paidi, 2007:8) guided inquiry sebagai

kegiatan inkuiri di mana peserta didik diberikan kesempatan untuk bekerja

merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan mengambil kesimpulan secara

mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan, dan bahan

penunjang, guru hanya sebagai fasilitator.

Sumaryati (2015:59) menyatakan bahwa model inkuiri terbimbing adalah model

pembelajaran dimana peserta didik berpikir sendiri untuk menemukan suatu hasil

tertentu yang diharapkan oleh guru yang pelaksanaanya dilakukan oleh peserta

didik dengan berdasarkan pada petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guru.

Petunjuk yang diberikan oleh guru bersifat pertanyaan-pertanyaan yang

Page 33: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

12

membimbing peserta didik untuk menuju penemuan. Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan

model pembelajaran yang menuntut keaktifan peserta didik dalam proses

menemukan dan menyelesaikan masalah dengan bantuan bimbingan dari guru.

1. Langkah-langkah Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Langkah-langkah inkuiri terbimbing merupakan tahapan-tahapan dalam

pembelajaran yang mengaplikasikan model inkuiri terbimbing. Pembelajaran yang

dilaksanakan dengan model inkuri terbimbing (guided inquiry) meliputi beberapa

langkah kegiatan seperti yang dikemukakan oleh Hanson (2012:1) sebagai

berikut:

a. Orientation (Merumuskan Masalah)

Fase orientasi dilaksanakan untuk memunculkan ketertarikan peserta didik

terhadap (creates interest), memberikan motivasi, membangitkan keingintahuan

(generates curiosity), dan membangun informasi baru dengan pengetahuan

sebelumnya (prior knowledge).

b. Exploration (Merumuskan Hipotesis)

Fase eksplorasi memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan

observasi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, serta membangun

hipotesis berdasarkan permasalahan yang diajukan guru.

Page 34: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

13

c. Concept Formation (Mengumpulkan Data)

Fase ini merupakan tindak lanjut dari tahap eksplorasi yang menuntut peserta

didik untuk menemukan hubungan antar konsep dan mendorong peserta didik

untuk berpikir kritis dan analitis untuk membangun kesimpulan.

d. Application (Analisis Data)

Konsep berupa pengetahuan baru yang telah diperoleh diaplikasikan dalam

berbagai situasi seperti latihan (exercise) yang memungkinkan peserta didik

untuk menerapkannya pada situasi sederhana hingga permasalahan nyata (real

world problems).

e. Closure ( Kesimpulan)

Fase penutup (closure) mengarahkan peserta didik untuk mampu melaporkan

hasil temuannya, merefleksi apa yang telah dipelajari, hingga

mengonsolidasikan pengetahuannya.

2. Kelebihan Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Adapun beberapa kelebihan pembelajaran inkuiri terbimbing menurut para ahli.

Menurut Suryosubroto (2009:185) mengemukakan bahwa inkuiri memiliki

keunggulan :

a. Membantu peserta didik mengembangkan atau memperbanyak persediaandan penguasaan keterampilan dan proses kognitif peserta didik.

b. Pengetahuan yang diperoleh bersifat sangat kukuh dalam arti pendalaman.c. Membangkitkan gairah belajar pada peserta didik.d. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk bergerak maju sesuai dengan

kemampuannya sendiri.e. Menyebabkan peserta didik mengarahkan sendiri cara belajarnya, sehingga ia

lebih merasa terlibat dan termotivasi dalam belajar.

Page 35: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

14

f. Membantu memperkuat pribadi peserta didik dengan bertambahnyakepercayaan diri peserta didik.

g. Model pembelajaran ini berpusat pada peserta didik sehingga pendidik hanyamenjadi teman belajar.

Sedangkan menurut Hamruni (2012:100) inkuiri terbimbing memiliki kelebihan,

yaitu :

a. Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorsecara seimbang, sehingga pengajaran melalui strategi ini lebih bermakna.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untukk belajar sesuai dengangaya belajarnya.

c. Sesuai dengan perkembangan psikologis belajar modern yang menganggapbelajar adalah proses perubahan tingkah laku lewat pengalaman.

d. Mampu melayani kebutuhan peserta didik yang memilki kemampuan di atasrata-rata, sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan belajar bagustidak akan terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan pada dasarnya model

pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dapat mengkondisikan peserta didik

untuk berfikir secara aktif dan kreatif, dan mendorong peserta didik menarik

kesimpulan sendiri berdasarkan hasil penemuan dan penyelidikan yang mereka

lakukan.

B. Teori Konstruktivistik

Pandangan tentang belajar menurut aliran konstruktivistik merupakan pandangan

terbaru di mana pengetahuan akan dibangun sendiri oleh peserta didik

berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka. Vygotsky (Danoebroto, 2015)

memfokuskan pembelajaran konstrukstivis-tik lebih pada aspek sosial

pembelajaran. Ia percaya bahwa interaksi sosial dengan orang lain mendorong

terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual. Kemajuan

Page 36: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

15

perkembangan intelektual khususnya kognitif peserta didik diperoleh sebagai hasil

dari interaksi sosial dengan orang lain. Orang lain tidak selalu orang tua,

melainkan orang dewasa lain atau bahkan teman sebaya yang lebih memahami

tentang sesuatu hal. Dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika, maka

kemampuan matematika peserta didik akan berkembang melalui interaksinya

dengan orang lain yang menguasai matematika dengan lebih baik.

Danoebroto (2015) juga menyebutkan bahwa pendapat Vygotsky yang melibatkan

pembelajaran matematika, yaitu tentang perlu adanya sumber belajar lain untuk

memudahkan peserta didik dalam belajar matematika serta materi matematika

yang sesuai dengan kapasitas peserta didik diberi istilah More Knowledgable

Other (MKO) mengacu kepada siapa saja yang memiliki pemahaman yang lebih

baik atau tingkat kemampuan lebih tinggi dari peserta didik, pemahaman yang

lebih baik ini sehubungan dengan tugas tertentu, proses, atau konsep yang sedang

dipelajari oleh peserta didik. MKO biasanya dianggap sebagai seorang guru,

pelatih, atau orang dewasa yang lebih tua, tetapi MKO juga bisa menjadi teman

sebaya, orang yang lebih muda, atau bahkan komputer atau media belajar lainnya.

Paparan di atas menegaskan bahwa ternyata teori Vygotsky tidak hanya potensial

terhadap peningkatan pengetahuan matematika pada diri peserta didik saja, tetapi

juga potensial dalam membangun kemampuan berpikir matematis dan membentuk

sikap positif terhadap matematika. Sikap positif yang dimaksud oleh Vigotsky

adalah sikap yang terkait dengan inkuiri terbimbing peserta didik dalam

mempelajari matematika, hal ini mungkin terbangun melalui interaksi sosial.

Page 37: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

16

Namun, dalam penelitian ini mengukur inkuiri terbimbing pada peserta didik

dalam pembelajaran matematika mengacu pada teori Vigotsky dan teori belajar

sosial dari Bandura. Karena pandangan Vigotsky memiliki implikasi dalam

pendidikan khususnya pembelajaran matematika yaitu bahwa pembelajaran terjadi

melalui interaksi sosial dengan pembelajar dan teman sejawat. Pandangan

Vigotsky menjadi dasar bagi peneliti dalam menyusun konten dan langkah-

langkah kegiatan pembelajaran pada inkuiri terbimbing. Sedangkan penerapan

teori pembelajaran matematika dengan aliran behavioristik berdasarkan

pandangan Skinner digunakan sebagai dasar pada sistematika penyusunan inkuiri

terbimbing.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, diperoleh bahwa selain mampu

membangun sikap positif ternyata teori Vigotsky mampu untuk membangun

kemampuan berpikir matematis. Kemampuan kognitif ini terbangun ketika

kegiatan pembelajaran langsung dengan teman sejawat.

C. Teori Humanistik

Teori belajar humanistik berkaitan dengan teori kebutuhan (needs). Menurut teori

kebutuhan, di dalam diri tiap individu terdapat sejumlah kebutuhan yang tersusun

secara berjenjang. Setiap individu mempunyai keinginan untuk mengaktualisasi

diri, yang disebut dorongan untuk menjadi dirinya sendiri (to becoming a person).

Secara singkat inti prinsip belajar humanistik adalah sebagai berikut :

a. Hasrat untuk Belajar

Menurut Rogers, manusia mempunyai hasrat alamiah untuk belajar. Hal ini

terbukti dengan tingginya rasa ingin tahu anak apabila diberi kesempatan untuk

Page 38: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

17

mengeksplorasi lingkungan. Hasrat ingin tahu senantiasa mendorong manusia

untuk berusaha mencari jawabannya. Dalam hal inilah seseorang mengalami

aktivitas-aktivitas belajar.

b. Belajar yang Bermakna

Belajar akan mempunyai arti atau makna apabila apa yang dipelajari relevan

dengan kebutuhan dan maksud anak. Artinya, anak akan belajar dengan cepat

apabila yang dipelajari mempunyai arti baginya.

c. Belajar Tanpa Ancaman atau Hukuman

Menurut Karwono (2010:113) menyatakan hukuman dapat saja membuat

seseorang untuk belajar, tetapi dilakukan dengan terpaksa. Dengan

keterpaksaan hasil belajar tidak maksimal. Belajar mudah dilakukan dan

hasilanya dapat disimpan dengan baik apabila berlangsung dalam lingkungan

yang bebas ancaman atau hukuman. Jadi, agar anak-anak mau belajar, jauhkan

dari ancaman hukuman.

d. Belajar atas Inisiatif Sendiri

Menurut Karwono (2010:113) Belajar yang dilakukan dengan inisiatif sendiri

mencerminkan adanya motivasi internal. Belajar dengan motivasi internal akan

membuat seseorang menjadi bersemangat dan akan melibatkan seluruh totalitas

yang dimiliki. Belajar menjadi lebih bebas untuk mengeksplorasi banyak hal

yang bermanfaat bagi dirinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Dengan

demikian hasil belajar akan menjadi bermakna, efisien, dan bertahan lebih lama

jika dibandingkan dengan belajar karena dorongan dari pihak luar dirinya.

Page 39: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

18

e. Belajar dan Perubahan

Prinsip terakhir yang dikamukakan oleh Rogers ialah bahwa yang paling

bermanfaat ialah belajar tentang proses belajar. Dengan demikian, yang

dibutuhkan saat ini adalah orang yang mampu belajar di lingkungan yang

sedang berubah dan akan terus berubah.

D. Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran berdasarkan inquiry merupakan seni penciptaan situasi-situasi

sedemikian rupa sehingga siswa mengambil peran sebagai ilmuwan. Dalam

situasi-situasi ini siswa berinisiatif untuk mengamati dan menanyakan gejala

alam, mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang mereka lihat,

merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang atau menentang teori-teori

mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data eksperimen, merancang

dan membangun model, atau setiap kontribusi dari kegiatan tersebut di atas. yang

dikutip oleh Suryosubroto dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa, inquiry

merupakan perluasan proses discovery, yang digunakan lebih mendalam. Inkuiry

yang dalam bahasa Inggris Inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,

penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk

mencari atau memahami informasi. Gulo, (2005) menyatakan bahwa, strategi

inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal

seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,

logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan

penuh percaya diri.

Page 40: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

19

Model pembelajaran inkuiri banyak di pengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Hal

ini seperti yang dijelaskan oleh Sanjaya (2006:195) bahwa model pembelajaran

inkuiri, pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan

memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Teori

lainnya yang mendasari model pembelajaran inkuiri adalah teori konstruktivistik

yang dikembangkan oleh Piaget dalam Sanjaya (2006:196) yaitu pengetahuan itu

akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh peserta didik.

Menurut Kuhlthau dalam Sumarmi (2012:17) Inkuiri adalah model pembelajaran

di mana peserta didik menemukan, menggunakan variasi sumber informasi dan

ide untuk lebih memahami, suatu permasalahan, topik, atau isu. Hal ini tidak

hanya sekedar menjawab pertanyaan tetapi juga melalui investigasi, eksplorasi,

mencari, bertanya, meneliti dan mempelajari. Inkuiri tidak berdiri sendiri tetapi

menyatu dengan interest, tantangan bagi murid untuk menghubungkan kurikulum

dengan dunia nyata.

Ciri utama dalam pembelajaran inkuiri, peserta didik diharapkan dapat

mengembangkan keterampilan pemahaman konsep matematis. Sanjaya

(2006:196-197) menjelaskan ciri utama dari pembelajaran inkuiri yaitu

menekankan pada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan

menemukan dan peserta didik sebagai subjek belajar, seluruh aktivitas yang

dilakukan pserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri

dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap

percaya diri dan mengembangkan kemampuan pemahaman konsep.

Page 41: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

20

Inkuiri terbimbing tidak hanya menuntut peserta didik untuk dapat melakukan

proses investigasi secara mandiri, tetapi juga menuntut peserta didik untuk

mampu memahami implikasi suatu hasil eksperimen, hal tersebut secara rinci

dijelaskan oleh MMC tahun 2007. Menurut Michigan Merit Curiculum atau

MMC “...Inquiry require students not only to conduct their own investigations,

but also to understand their implications”. Lebih lanjut, Susanto (dalam Paidi,

2007:9) juga menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran berbasis inkuiri, guru

dapat memfasilitasi peserta didik secara penuh atau sebagian kecil saja melalui

LKS atau petunjuk lainnya sehingga peserta didik mampu menemukan

permasalahannya sampai dengan jawaban dari permasalahan tersebut. Hal itulah

yang menurutnya guided inquiry sangat penting untuk diterapkan.

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan model inkuri terbimbing meliputi

beberapa langkah kegiatan seperti yang dikemukakan oleh Ristanto (2011)

sebagai berikut:

1. Merumuskan Masalah.

Langkah awal adalah menentukan masalah yang ingin didalami atau dipecahkan

dengan model inkuiri. Persoalan dapat disiapkan atau diajukan oleh guru.

Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan

oleh siswa. Persoalan perlu diidentifikasi dengan jelas tujuan dari seluruh proses

pembelajaran atau penyelidikan. Bila persoalan ditentukan oleh guru perlu

diperhatikan bahwa persoalan itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai

dengan kemampuan siswa. Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa

tidak semangat, sedangkan persoalan yang terlalu mudah yang sudah mereka

Page 42: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

21

ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu sesuai dengan

tingkat hidup dan keadaan siswa.

2. Menyusun hipotesis

Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara

tentang masalah itu. Inilah yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji

apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu

memperjelas maksudnya lebih dahulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki

hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis

yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah

nantinya akan kelihatan setelah pengambilan data dan analisis data yang

diperoleh.

3. Mengumpulkan data

Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam

bidang biologi, untuk dapat mengumpulkan data, siswa harus menyiapkan suatu

peralatan untuk pengumpulan data. Maka guru perlu membantu bagaimana

siswa mencari peralatan, merangkai peralatan, dan mengoperasikan peralatan

sehingga berfungsi dengan baik. langkah ini adalah langkah percobaan atau

eksperimen. Biasanya dilakukan di laboratorium tetapi kadang juga dapat di luar

sekolah. Setelah peralaran berfungsi, siswa diminta untuk mengumpulkan data

dan mencatatnya dalam buku catatan.

Page 43: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

22

4. Menganalisis data

Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat membuktikan

hipotesis apakah benar atau tidak. Untuk memudahkan menganalisis data, data

sebaiknya diorganisasikan, dikelompokkan, diatur sehingga dapat dibaca dan

dianalisis dengan mudah.

5. Menyimpulkan

Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan

dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokkan dengan

hipotesis asal, apakah hipotesa kita diterima atau tidak.

Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru akan memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan dan siswa mampu

memahami konsep-kosep fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain medel inkuiri terbimbing, juga terdapat model inkuiri bebas termodifikasi.

Model inkuiri bebas termodifikasi yaitu model dimana guru memeberikan suatu

masalah, dan siswa dituntut untuk memecahkan masalah tersebut melalui

pengamatan, eksplorasi atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh

jawabannya. Pemecahan dilakukan siswa atas inisiatif dan caranya sendiri.

Menurut Joyce dan Weil (2009:207) tahap-tahap pembelajaran inkuiri bebas

termodifikasi adalah tahap pengujian masalah, pengumpulan dan verifikasi data,

eksperimen, merumuskan kesimpulan, dan tahap analisis. Pada model inkuiri

bebas termodifikasi guru hanya berperan sebagai fasilitator dan sedikit

Page 44: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

23

membimbing siwa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya

mengarahkan siswa kepada pemecahan masalah. Pembelajaran model inkuiri

terbimbing dan model inkuiri bebas termodifikasi adalah pembelajaran dimana

siswa menemukan sendiri konsep-konsep materi yang akan dipelajari dengan

terjun langsung melakukan eksperimen. Namun memiliki tahapan-tahapan

pembelajaran yang berbeda pada penerapannya dalam membangun konsep,

sehingga memungkinkan akan terjadi perbedaan penguasaan konsep antara

penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan model pembelajaran

inkuiri bebas termodifikasi.

Berdasarkan kajian mengenai macam-macam inkuiri di atas, dapat dikatakan

bahwa model inkuiri terbimbing merupakan salah satu pembelajaran inkuiri yang

memiliki karakteristik yang cocok digunakan dalam penggunaan LKPD untuk

memfasilitasi peserta didik dalam meningkatkan pemahaman konsep hal ini

dikarenakan guru menyediakan bimbingan dan petunjuk yang cukup luas kepada

siswa. Sebagian besar perencanaanya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan

suatu masalah.

E. Pemahaman Konsep

Menurut Sumarno (dalam Kesumawati, 2008:22-23) bahwa pemahaman

ditentukan oleh tingkat keterkaitan suatu gagasan, prosedur atau fakta matematika

dipahami secara menyeluruh jika hal-hal tersebut membentuk jaringan dengan

keterkaitan yang tinggi. Konsep diartikan sebagai ide abstrak yang digunakan

untuk menggolongkan sekumpulan objek. Berdasarkan pendapat di atas,

Page 45: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

24

pemahaman berasal dari kata understanding yang berarti pemahaman, memahami,

mengerti yang berarti sebuah proses atau perbuatan yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh atau menyerap informasi misalnya berupa materi pelajaran.

Seseorang dikatakan paham apabila dapat menguasai sebuah informasi yang dapat

berupa materi pelajaran sehingga orang tersebut mampu mengembangkan

informasi yang telah diperoleh. Menurut Sudjana (2009:24) bahwa pemahaman

dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu kategori terendah (pemahaman

terjemahan), kategori kedua (pemahaman penafsiran), dan kategori tertinggi

(pemahaman ekstrapolasi)

Kategori terendah adalah pemahaman terjemahan, yaitu dimana seseorang mampu

menerjemahkan atau mengartikan sebuah informasi dalam arti yang sebenarnya

misalnya mengubah kata dari bahasa ingris ke dalam bahasa indonesia atau

mengubah kalimat dari kata yang sulit dipahami menjadi kalimat dengan bahasa

sendiri agar lebih mudah untuk dimengerti. Kategori kedua adalah pemahaman

penafsiran yaitu menghubungkan materi-materi terdahulu atau materi-materi yang

telah dipelajari dengan materi yang selanjutnnya akan dipelajari. Kategori ketiga

atau kategori tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi, yaitu kemampuan untuk

meramalkan, memperkirakan, atau menduga. Munasiah (2015:230) menyebutkan

bahwa untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika peserta didik, maka

salah satunya peserta didik harus mampu mengurangi perasaan cemas dari dalam

diri mereka serta guru juga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan

sehingga peserta didik tidak merasa tegang atau khawatir saat mengikuti pelajaran

Matematika

Page 46: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

25

Menurut Sagala (2010:71) “konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau

sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk

pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori”. Konsep diperoleh dari fakta,

peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak, kegunaan konsep

untuk menjelaskan dan meramalkan. Dari pendapat Sagala dapat dikatakan

bahwa konsep merupakan hasil pemikiran yang didasarkan atas serangkaian

pengalaman seseorang atau kelompok yang dinyatakan dalam definisi sehingga

melahirkan suatu pengetahuan. Konsep biasanya digunakan untuk memperkirakan

atau meramalkan suatu kejadian. Dengan demikian, konsep itu sangat penting

bagi manusia dalam berfikir dan dalam belajar. Depdiknas (dalam Kesumawati

2008:231) menyatakan bahwa Pemahaman konsep merupakan salah satu

kecakapan matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika

yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya,

menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

Pentingnya pemahaman konsep matematika terlihat dalam tujuan pertama

pembelajaran matematika menurut Depdiknas (Permendiknas no 22 tahun 2006)

yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat

dalam pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Engelhardt dan

Beichner (2004), dalam proses pembelajaran, siswa perlu memahami konsep

secara benar, hal ini berhubungan dengan pemahaman mengenai arti fisis dari

konsep yang dipelajari serta aplikasi konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Page 47: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

26

Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika di atas maka setelah proses

pembelajaran siswa diharapkan dapat memahami suatu konsep matematika

sehingga dapat menggunakan kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah-

masalah matematika. Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep merupakan

bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika.

Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November

2001 tentang rapor pernah diuraikan bahwa indikator peserta didik memahami

konsep matematika adalah mampu (1) Menyatakan ulang sebuah konsep, (2)

Mengklasifikasi objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya, (3)

Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, (4) Menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematis, (5) Mengembangkan syarat perlu

atau syarat cukup dari suatu konsep, (6) Menggunakan dan memanfaatkan serta

memilih prosedur atau operasi tertentu, (7) Mengaplikasikan konsep atau

algoritma dalam pemecahan masalah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah

kemampuan menguasai ide abstrak dengan cara menerima dan memahami

informasi yang diperoleh dari pembelajaran yang dilihat melalui kemampuan

memahami definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat dan inti dari materi

matematika dan kemampuan dalam mengidentifikasi materi setelah materi

prasyarat.

Page 48: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

27

F. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Salah satu tugas pendidik adalah menyediakan suasana belajar yang

menyenangkan. Pendidik harus mencari cara untuk membuat pembelajaran

menjadi menyenangkan dan mengesampingkan ancaman selama proses

pembelajaran. Salah satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi

menyenangkan adalah dengan menggunakan bahan ajar yang menyenangkan yaitu

bahan ajar yang dapat membuat peserta didik merasa tertarik dan senang

mempelajari bahan ajar tersebut. Lembar kegiatan peserta didik merupakan salah

satu jenis dari bahan ajar yaitu bahan ajar cetak (printed) yang dapat digunakan

guru dalam membantu memfasilitasi belajar peserta didik. Selain itu dengan

menggunakan lembar kegiatan peserta didik, maka pembelajaran akan sangat

terbantu dan pembelajaran akan berpusat pada peserta didik.

Sebelum mengembangkan Lembar Kegiatan Peserta Didik, kita harus mengetahui

fungsi dan tujuan penyusunan LKPD.

a) Fungsi Lembar Kegiatan Peserta Didik

Empat fungsi LKPD menurut Prastowo (2012:205) sebagai berikut:1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih

mengaktifkan peserta didik;2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi

yang diberikan;3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Adapun fungsi LKPD yang akan peneliti kembangkan, memiliki tiga fungsi, yaitu

sebagai berikut:

1) Sebagai perangkat pembelajaran khususnya bahan ajar;2) Sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat baca peserta didik;3) Sebagai salah satu sumber peserta didik untuk memahami konsep.

Page 49: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

28

b) Tujuan penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik

Empat poin yang menjadi tujuan penyusunan LKPD menurut Prastowo

(2012:206) sebagai berikut;

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksidengan materi yang diberikan;

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadapmateri yang diberikan;

3) Malatih kemandirian belajar peserta didik; dan4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

Adapun tujuan penyususnan LKPD yang akan peneliti kembangkan yaitu:

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksidengan materi;

2) Menyajikan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pesertadidik;

3) Melatih kemandirian belajar peserta didik.

Dalam penyusunan dan mengembangkan LKPD, tentu kita harus mengetahui dan

memahami komponen-komponen yang ada dalam student worksheet (LKPD).

Prastowo (2012:215) yang menyatakan bahwa struktur LKPD terdiri atas enam

komponen yaitu:

a. Judulb. Petunjuk belajar (petunjuk peserta didik)c. Kompetensi yang akan dicapaid. Informasi pendukunge. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerjaf. Penilaian

Namun Prastowo ini berbeda dengan pendapat Trianto yang menyatakan bahwa

LKPD memiliki lima komponen. Menurut Trianto (2010:223) menyatakan bahwa

komponen-komponen LKPD meliputi:

a. Judul eksperimenb. Teori singkat tentang materic. Alat dan bahand. Prosedur eksperimen

Page 50: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

29

e. Data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi

Pendapat Prastowo dan Trianto ternyata berbeda halnya dengan pendapat Astuti

dan Setiawan. Menurut Astuti dan Setiawan (2013) komponen LKPD meliputi

Judul, Kompetensi dasar, Tujuan Pembelajaran, dan Isi LKPD.

Adapun komponen-komponen dari LKPD yang akan peneliti kembangkan yaitu

a. Halaman sampul (Cover),b. Petunjuk penggunaan LKPD,c. Judul,d. Kompetensi dan Indikator yang akan dicapai serta tujuan pembelajaran,e. Kegiatan-kegiatan (terdiri atas: pengamatan, percobaan, diskusi, penarikan

kesimpulan),f. Soal-soal latihan.

Selain itu, akan dikaji tentang macam-macam bentuk LKPD. MenuruPrastowo

(2012) bentuk LKPD yang umumnya digunakan oleh peserta didik, yaitu sebagai

berikut:

a. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep

Bentuk LKPD ini memiliki ciri-ciri memberikan terlebih dahulu suatu

fenomena yang bersifat konkret, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang

akan dipelajari. LKPD ini memuat kegiatan yang melibatkan peserta didik,

meliputi kegiatan melakukan penyelidikan, mengamati fenomena hasil

kegiatannya, dan menganalisis fenomena yang dikaitkan dengan konsep yang

akan peserta didik bangun dalam benaknya.

b. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan

berbagai konsep yang telah ditemukan.

Page 51: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

30

LKPD bentuk ini berisi petunjuk-petunjuk yang haris dilakukan peserta didik

dalam menerapkan sebuah konsep.

c. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar

LKPD bentuk ini berisi pertanyaan-pertanyaan atau isian jawabannya ada di

dalam buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKPD tersebut jika mereka

membaca buku, sehingga fungsi utama LKPD ini adalah membantu peserta

didik menghafal dan memahami materi pelajaran yang terdapat di dalam buku.

LKPD ini juga tepat digunakan untuk keperluan remedial

d. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan

LKPD bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik

tertentu. Materi yang dikemas di dalam LKPD ini lebih mengarah pada

pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat pada buku

pelajaran sehingga LKPD ini juga cocok untuk pengayaan

e. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

Petunjuk-petunjuk praktikum dapat digabungkan ke dalam LKPD dimana

peserta didik melakukan kegiatan uji coba berdasarkan petunjuk-petunjuk yang

terdapat pada LKPD dan menuliskan hasil uji cobanya juga pada LKPD

tersebut. LKPD ini dapat dikembangkan dengan menggunakan model

demonstrasi yang dilakukan peserta didik sesuai petunjuk atau langkah-langkah

yang terdapat pada LKPD.

Page 52: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

31

F. Definisi Operasional

Berdasarkan definisi konseptual dan agar mempunyai persepsi yang sama, berikut

ini batasan terhadap beberapa definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini:

1. Teori pembelajaran matematika dalam penelitian ini melibatkan teori

pembelajaran behaviorisme yang menekankan perubahan tingkah laku setelah

terjadi proses belajar selaras dengan hasil yang diharapkan, teori kontruktvisme

yang akan menggukur peserta didik dengan mengacu pada teori Vigostsky dan

teori belajar social dari bandura, dan teori humanisme yang melihat konsep

belajar dari sisi perkembangan kepribadian manusia

2. Bahan ajar dalam penelitian ini berupa bahan ajar cetak yang digunakan guru

untuk merancang dan penelaahan implementasi pembelajaran.

3. Lembar kerja peserta didik (LKPD) pada penelitian ini adalah LKPD

berstruktur yang dirancang untuk membimbing peserta didik dalam pokok

materi dan guru hanya sebagai fasilitator.

G. Kerangka Pikir

Capaian kompetensi ada pada tujuan pendidikan. Salah satunya, memahami

konsep dan menerapkan prosedur matematika dengan kehidupan sehari-hari.

Sumber belajar dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Keadaan

pembelajaran matematika pada saat ini masih rendahnya pemahaman konsep dan

tingginya permasalahan matematis. Permasalahan Matematika merupakan

hambatan yang sangat serius dalam pendidikan, serta berkembang pada anak-anak

Page 53: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

32

ketika mereka berada dalam lingkungan sekolah. Permasalahan Matematika

berdampak pada suasana tidak nyaman selama pembelajaran berlangsung.

Akibatnya, Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit hingga akhirnya,

berdampak pada prestasi belajar peserta didik.

Kegiatan pembelajaran di kelas memerlukan sebuah perangkat pembelajaran guna

menunjang tercapainya tujuan kompetensi peserta didik. LKPD merupakan salah

satu perangkat pembelajaran yang dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Adanya LKPD memudahkan guru menyampaikan materi pembelajaran kepada

peserta didik agar memahami konsep yang diajarkan. Dalam penelitian ini LKPD

yang digunakan yaitu LKPD dengan inkuiri terbimbing. Dengan memanfaatkan

pembelajaran menggunakan dengan inkuiri terbimbing hubungan antara peserta

didik dengan gurupun dapat terjalin dengan baik sehingga pembelajaran dengan

memanfaatkan media LKPD dengan inkuiri terbimbing yang memuat dengan

orientasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data,

menganalisis data, dan menyimpulkan sehingga peserta didik mampu berperan

aktif sehingga memungkinkan pembelajaran lebih efisien dan efektif. Melalui

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik nantinya peserta didik aktif untuk

menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang

dipelajari sehingga peserta didik tetap mampu mengingat materi-materi yang telah

dipelajari dan mampu menyelesaikan soal dengan baik.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah ada atau penelitian terdahulu telah

banyak mengatakan bahwa pengembangan LKPD dapat meningktkan hasil belajar

Page 54: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

33

peserta didik dalam proses pembelajaran. LKPD yang dikembangkan adalah

LKPD yang memuat langkah-langkah Inkuiri terbimbing diantaranya orientation,

eksploration, concept formation, application, dan closure. Adapun di dalam

langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memfasilitasi pemahaman konsep

peserta didik yang meliputi menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan

obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), memberi

contoh dan non contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematis, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu

konsep, menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu,

serta mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah. Selain

itu dapat mengatasi permasalahan matematis peserta didik yang meliputi respon

psikologis dan respon fisiologis.

LKPD dengan inkuiri terbimbing yang disandingkan sebagai pegangan guru pada

kegiatan belajar mengajar diharapkan nantinya peserta didik tidak hanya akan

menghafalkan sejumlah rumus-rumus pada materi aritmatika sosial di kelas VIII

SMP, tetapi juga memahami konsep-konsep dari rumus tersebut sebagai hasil dari

proses berfikir mereka setelah peserta didik melihat beberapa contoh soal yang

dapat digunakan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi aritmatika sosial,

mengulanginya dan memprediksi kemungkinan soal yang lebih sulit yang akan

diberikan guru pada waktu-waktu selanjutnya. Jadi, dalam LKPD dengan inkuiri

terbimbing memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan dan menyelidiki

materi yang akan dibahas secara mandiri. Guru hanya bertugas untuk

memfasilitasi peserta didik dan mengelola jalannya proses pembelajaran. Dengan

Page 55: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

34

demikian, model inkuiri terbimbing diharapkan akan membantu peserta didik

dalam memahami konsep matematika.

Selain itu Inkuiri terbimbing (guided inquiry) memfasilitasi belajar peserta didik

yang dapat mengatasi permasalahan matematis seperti halnya ada bimbingan

guru yang khusus, soal-soal yang digunakan bersifat kontekstual, pemilihan soal

dicari yang paling mudah dipahami dan diselesaikan oleh peserta didik, serta

proses penemuan konsep yang tidak dilakukan sendiri melainkan secara

berkelompok. Pijakan teori belajar yang digunakan dalam pengembangan LKPD

ini adalah teori belajar behavioristik. Dimana teori ini menjelaskan tentang

interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yang digunakan yaitu LKPD

dengan inkuiri terbimbing (guided inquiry), sedangkan respon yang diharapkan

muncul adalah kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang dapat

berkembang lebih baik. Penggunaan LKPD dengan inkuiri terbimbing diharapkan

memunculkan rasa nyaman bagi peserta didik sehingga mampu mengatasi

permasalahan peserta didik dalam proses pembelajaran.

H. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, hipotesis yang

digunakan untuk menguji efektivitas pembelajaran dengan menggunakan produk

pengembangan LKPD, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Page 56: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

35

1. Hipotesis Umum

LKPD dengan model inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan

pemahaman konsep matematis dan disposisi siswa dalam pembelajaran

matematika.

2. Hipotesis umum

Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang

menggunakan LKPD dengan model inkuiri terbimbing lebih tinggi dari pada

peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang tidak menggunakan

LKPD dengan model inkuiri terbimbing.

Page 57: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil tahun pelajaran 2018/2019 di

SMP N 1 Tanjung Lubuk. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII.

Berdasarkan populasi tersebut kemudian dipilih dua kelas sebagai sampel

penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling, dengan mengambil dua kelas yang memiliki kemampuan

awal yang sama. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas dengan

pembelajaran menggunakan LKPD dengan model inkuiri terbimbing, dan sebagai

kelas kontrol yaitu kelas dengan pembelajaran tanpa menggunakan LKPD dengan

model inkuiri terbimbing. Berdasarkan teknik pemilihan sampel, maka dipilihlah

siswa kelas VIII.1 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen dan peserta

didik kelas VIII.II dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas Kontrol.

B. Jenis penelitian dan prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development)

dengan tujuan untuk mengembangkan LKPD dengan model inkuiri terbimbing

pada poko bahasan sistem persamaan dua variabel. Jenis penelitian ini banyak

Page 58: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

37

digunakan untuk memecahkan masalah pada ranah pendidikan. Menurut Borg dan

Gall dalam bukunya “Education Research”(1989:624) menjelaskan bahwa

penelitian dan pengembangan (Research and Development) dalam pendidikan

adalah pengembangan dan validasi suatu produk pendidikan, di mana temuan

peneliti digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru, yang kemudian

secara sistematik diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan sampai

memenuhi criteria tertentu yaitu keefektivan.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan

Gall dapat dilihat pada tabel 1.1. Langkah–langkah penelitian yang akan

digunakan pada penelitian ini, hanya akan mengambil beberapa langkah dari

langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg dan Gall, yaitu sampai pada

langkah ke 8. Prosedur penelitian pengembangan yang akan dilakukan pada

penelitian ini diadaptasi dari Pratama (2016) disajikan pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Prosedur Penelitian Pengembangan LKPD

ProsedurPenelitian

Kegiatan

StudiPendahuluan

a) Analisis sarana belajar dan metode yang digunakanguru;

b) Analisis kecerdasan peserta didik;c) Analisis kurikulum sebagai bahan pertimbangan

penyusunan LKPD.

PerencanaanPenelitian

a) Analisis karakteristik materi;b) Menyesuaikan karakteristik kecerdasan peserta didik

dan karakteristik materi;c) Memperkirakan dana, tenaga, dan waktu.

PengembanganDesain ProdukAwal

a) Pembuatan LKPDb) Penyusunan perangkat pembelajaran (silabus, RPP,

dan intrumen penilaian)

Validasi DesainProduk

a) Uji ahli oleh ahli media untuk mengetahui tingkatketerbacaan, kemenarikan LKPD yang

Page 59: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

38

dikembangkan;b) Uji ahli oleh ahli materi untuk mengetahui

kebenaran isi LKPD yang dikembangkan.

Revisi ProdukUtama

Penyempurnaan produk awal dilakukan berdasarkanhasil validasi sampai mendapatkan hasil yangdiinginkan.

Uji CobaLapangan

a) Uji coba dilakukan pada lima orang peserta didikyang telah menempuh materi fungsi kuadrat;

b) Peserta didik diberi lembar respon peserta didikuntuk mengetahui tanggapan peserta didik mengenaiketerbacaan dan kemenarikan LKPD.

MelakukanRevisi

Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba terbatas.

Uji Lapangan a) Uji Lapangan penggunaan LKPD dilakukan padakelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol tanpaLKPD;

b) Desain penelitian yang digunakan adalahrandomized posttest only control group design;

c) Posttest digunakan untuk mengukur kemampuanpemahaman konsep peserta didik setelahpembelajaran pada kelas eksperimen dan kelaskontrol;

d) Kedua kelas memiliki kemampuan yang ekuivalen.

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa Lembar

Kegiatan Peserta Didik. Sebelum LKPD ini diterapkan di kelas sesungguhnya

(kelas pelaksanaan) untuk mengetahui bagaimana perkembangan pemahaman

konsep peserta didik , maka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Sebelum

dilakukan uji coba pada kelas terbatas atau kelas uji coba, maka produk perlu

divalidasi oleh para ahli. Adapun tahapannya sebagai berikut:

1. Membuat instrumen berupa angket dan soal tes yaitu:

a. Angket uji ahli desain LKPDb. Angket uji ahli materi LKPDc. Angket Respon Gurud. Angket Keterbacaane. Soal tes kemampuan pemahaman konsep

Page 60: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

39

2. Menyerahkan instrumen kepada ahli materi untuk dikoreksi kembali untuk

melihat kesesuaiannya dengan materi yang ditetapkan.

3. Melakukan revisi pertama berdasarkan kritik dan saran dari ahli materi.

4. Setelah dinyatakan layak oleh ahli materi, selanjutnya diserahkan kepada ahli

desain untuk dikoreksi tentang kesesuainannya terkait aspek penilaian dalam

angket uji ahli desain.

5. Melakukan revisi kedua berdasarkan kritik dan saran dari ahli desain.

6. Jika LKPD telah melalui keseluruhan tahap validasi, selanjutnya adalah

melakukan uji lapangan.

7. Pada uji lapangan, sebelum LKPD digunakan oleh peserta didik. LKPD

diserahkan kepada guru mata pelajaran untuk dinyatakan layak diberikan

kepada peserta didik.

8. Setelah dinyakan layak oleh guru mata pelajaran LKPD diberikan kepada kelas

uji coba untuk dilihat tentang keterbacaan LKPD. Bersamaan dengan hal ini

angket kecemasan matematis dan soal tes kemampuan pemahaman konsep

diujicobakan pada kelas di luar sampel untuk mengukur keajekan dan

kevalidan instrumen.

9. Setelah dinyatakan tidak terdapat masalah terkait keterbacaan, maka LKPD

dapat diberikan pada kelas pelaksanaan untuk mengambil data terkait

Pemaham konsep dan kecemasan matematis.

10. Menganalisis hasil uji coba lapangan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Page 61: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

40

C. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah –langkah penelitian pengembangan yang akan dilakukan pada penelitian

ini diambil dari desain penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg

dan Gall. Langkah – langkah penelitian pengembangan ini dijelaskan sebagai

berikut :

1. Studi Pendahuluan

Tahap pendefinisian berguna untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan-

kebutuhan di dalam proses pembelajaran serta mengumpulkan berbagai informasi

yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Dalam tahap ini dibagi

menjadi beberapa langkah yaitu:

a. Analisis Awal (Front-end Analysis)

Analisis awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan dasar dalam

pengembangan LKPD. Pada tahap ini dimunculkan fakta-fakta dan alternatif

penyelesaian sehingga memudahkan untuk menentukan langkah awal dalam

pengembangan LKPD yang sesuai untuk dikembangkan.

b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)

Analisis peserta didik sangat penting dilakukan pada awal perencanaan.

Analisis peserta didik dilakukan dengan cara mengamati karakteristik peserta

didik. Analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan ciri, kemampuan, dan

pengalaman peserta didik, baik sebagai kelompok maupun individu. Analisis

peserta didik meliputi karakteristik kemampuan akademik, usia, dan

kecemasan terhadap mata pelajaran.

Page 62: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

41

c. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-tugas utama yang akan

dilakukan oleh peserta didik. Analisis tugas terdiri dari analisis terhadap

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) terkait materi yang akan

dikembangkan melalui LKPD.

d. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Analisis konsep bertujuan untuk menentukan isi materi dalam LKPD yang

dikembangkan. Analisis konsep dibuat dalam peta konsep pembelajaran yang

nantinya digunakan sebagai sarana pencapaian kompetensi tertentu, dengan

cara mengidentifikasi dan menyusun secara sistematis bagian-bagian utama

materi pembelajaran

e. Analisis Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)

Analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk menentukan indikator

pencapaian pembelajaran yang didasarkan atas analisis materi dan analisis

kurikulum. Dengan menuliskan tujuan pembelajaran, dapat mengetahui kajian

apa saja yang akan ditampilkan dalam LKPD, dan akhirnya menentukan

seberapa besar tujuan pembelajaran yang tercapai.

2. Desain Produk Dan Instrument

Setelah mendapatkan permasalahan dari tahap pendefinisian, selanjutnya

dilakukan tahap perancangan. Tahap perancangan ini bertujuan untuk merancang

LKPD yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Tahap perancangan ini

meliputi:

Page 63: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

42

a. Penyusunan Tes (Criterion-test Construction)

Penyusunan tes instrumen berdasarkan penyusunan tujuan pembelajaran yang

menjadi tolak ukur kemampuan peserta didik berupa produk, proses, psikomotor

selama dan setelah kegiatan pembelajaran.

b. Pemilihan Format (Format Selection)

Pemilihan format dilakukan pada langkah awal. Pemilihan format dilakukan

agar format yang dipilih sesuai dengan materi pembelajaran. Pemilihan bentuk

penyajian disesuaikan dengan media pembelajaran yang digunakan. Pemilihan

format dalam pengembangan dimaksudkan dengan mendesain isi

pembelajaran, pemilihan pendekatan, dan sumber belajar, mengorganisasikan

dan merancang isi LKPD, membuat desain LKPD. yang meliputi desain layout,

gambar, dan tulisan.

c. Desain Awal (Initial Design)

Desain awal (Initial Design) yaitu rancangan media LKPD yang telah dibuat

oleh kemudian diberi masukan oleh dosen pembimbing. Masukan dari dosen

pembimbing akan digunakan untuk memperbaiki LKPD sebelum dilakukan

produksi. Kemudian melakukan revisi setelah mendapatkan saran perbaikan

LKPD dari dosen pembimbing dan nantinya rancangan ini akan dilakukan

tahap validasi.

3. Uji Coba

Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD yang sudah

direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba kepada peserta didik. Terdapat dua

langkah dalam tahapan ini yaitu sebagai berikut:

Page 64: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

43

a. Validasi Ahli (Expert Appraisal)

Validasi ahli ini berfungsi untuk memvalidasi LKPD sebelum dilakukan uji coba

dan hasil validasi akan digunakan untuk melakukan revisi produk awal. LKPD

yang telah disusun kemudian akan dinilai oleh dosen ahli materi dan dosen ahli

desain, sehingga dapat diketahui apakah LKPD tersebut layak diterapkan atau

tidak. Hasil dari validasi ini digunakan sebagai bahan perbaikan untuk

kesempurnaan LKPD yang dikembangkan. Setelah draf I divalidasi dan direvisi,

maka dihasilkan draf II. Draf II selanjutnya akan diujikan kepada peserta didik

dalam tahap uji coba lapangan pada kelas uji coba.

b. Uji Coba Produk (Development Testing)

Setelah dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan uji coba lapangan (kelas uji

coba) dilajutkan revisi kemudian hasil revisi dilanjutkan untuk kelas

sesungguhnya (kelas pelaksanaan), yang bertujuan untuk mengetahui hasil

penerapan LKPD dalam pembelajaran di kelas, meliputi pengukuran

pemahaman konsep matematis peserta didik.

D. Subjek Penelitian Pengembangan

1. Subjek Studi Pendahuluan

Langkah-langkah yang dilakukan pada studi pendahuluan sebagai analisis

kebutuhan dalam penyusunan kebutuhan-kebutuhan pengembangan, yaitu

observasi dan wawancara. Subjek pada saat observasi adalah peserta didik kelas

VIII.I dan VIII. II SMP 1 Tanjung Lubuk. Subjek pada saat wawancara adalah 2

Page 65: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

44

peserta didik kelas VIII.1 dan VIII. II SMP 1 Tanjung Lubuk satu orang guru

yang mengajar matematika di kelas VIII.

2. Subjek Validasi Ahli

Subjek validasi dalam penelitian ini melibatkan 2 orang ahli yang tediri atas satu

orang ahli materi dan satu orang ahli desain, Ahli materi yaitu Bapak Drs.

Haninda Bharata, M.Pd. selaku dosen FKIP di UNILA. Ahli desain yaitu Bapak

Dr. Budi Koestoro, M.Pd., selaku dosen Teknologi pendidikan di UNILA.

3. Subjek Kelas Uji Coba

Subjek pada tahap ini adalah 6 peserta didik dari kelas VIIII. 1 yang memiliki

kemampuan akademik tinggi, sedang, rendah dan belum pernah menempuh materi

SPLDV.

4. Subjek Kelas Pelaksanaan

Subjek pada tahap ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII. 2 yang berjumlah

34 peserta didik dengan kemampuan akademik yang heterogen.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen,

yaitu nontes dan tes. Instrumen-instrumen yang diberikan sesuai dengan subjek

pada penelitian pengembangan.

1. Lembar Observasi dan Lembar Wawancara

Page 66: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

45

Lembar observasi digunakan saat melakukan pengamatan mengenai kebutuhan

metode dalam pembelajaran, lembar wawancara digunakan untuk melakukan

wawancara dengan guru setelah melakukan observasi dan wawancara.

2. Angket Validasi LKPD

Data dikumpulkan dengan instrumen angket (kuesioner). Menurut Sugiyono

(2011:142)“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dngan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”. Menurut Sudijono (2009:84) “Angket

(questionnaire) juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian

hasil belajar”. Angket yang akan dibuat adalah jenis angket skala bertingkat (skala

likert) dimana alternatif respon adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang

Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penentuan skor

skala Likert dilakukan secara apriori. Bagi skala yang berarah posotif akan

mempunyai kemungkinan-kemungkinan skor 5 bagi Sangat Setuju (SS), skor 4

bagi Setuju (S), skor 3 bagi Kurang Setuju (KS), skor 2 bagi Tidak Setuju (TS)

danskor 1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS). Angkat yang akan dibuat antara lain:

a. Angket uji ahli desain

Aspek yang dinilai oleh ahli desain meliputi kelayak grafis dan kelayakan bahasa.

Indikator yang dinilai pada aspek kelayakan grafis meliputi ukuran LKPD, desain

sampul LKPD, dan desain isi LKPD. Selanjutnya indikator yang dinilai dalam

aspek kelayakan bahasa meliputi lugas, komunikatif, kesesuaian dengan kaidah

bahasa, penggunaan istilah, simbol, maupun lambang. Angket uji ahli desain

terhadap LKPD ini terdiri dari 25 item. Angket terlampir.

Page 67: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

46

b. Angket uji ahli materi

Angket ini berisi tentang Aspek yang diuji oleh ahli materi terdiri dari aspek

kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kegiatan pembelajaran (penilaian inkuiri

terbimbing). Angket uji ahli materi terhadap LKPD ini terdiri dari 23 item.

Angket terlampir.

c. Angket Respon Guru

Angket ini diberikan sebelum pelaksanaan pembelajaran baik dikelas uji coba atau

kelas pelaksanaan. Aspek yang dinilai dalam angket ini meliputi aspek didaktis,

syarat teknis, syarat konstruksi, dan syarat lain. Aspek didaktis meliputi:

kebenaran konse, Pendekatan Pembelajaran, Keluasan Konsep, Kedalaman

Materi, Kegiatan Peserta Didik. syarat teknis meliputi penampilan fisik, syarat

konstruksi meliputi kebahasaan, selanjutnya syarat lain meliputi penilaian dan

keterlaksanaan. Angket respon Guru terhadap LKPD ini terdiri dari 27 item.

Angket terlampir.

d. Angket Keterbacaan

1) Angket keterbacaan pada kelas uji coba

Angket ini diberikan pada peserta didik pada kelas uji coba. Angket ini berisi

tentang aspek tampilan yang terdiri dari 6 item. Angket terlampir.

2) Angket keterbacaan pada kelas pelaksanaan

Angket ini diberikan pada peserta didik pada kelas pelaksanaan. Angket ini berisi

tentang aspek penyajian materi dan aspek manfaat yang terdiri dari 19 item.

Angket terlampir

Page 68: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

47

e. Soal Tes untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik

Soal tes yang digunakan berupa soal posttest berbentuk tes essay dengan jumlah 4

soal. Kisi-kisi soal test dapat dilihat pada Lampiran. Sehingga dengan tes tersebut

dapat diketahui pemahaman konsep peserta didik pada materi aritmatika sosial.

Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti,

digunakan tes. Arikunto (2010:266). Teknik tes nantinya akan digunakan untuk

mengetahui pemahamn konsep Peserta Didik khususnya pada mata pelajaran

matematika materi aritmatika sosial di akhir pembelajaran, tujuannya untuk

mengetahui perkembangan pemahaman konsep setelah penggunaan produk LKPD

yang telah dikembangkan dalam kelas pelaksanaan.

Kualitas instrumen ditentukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas

digunakan untuk memvalidasi instrumen agar dapat digunakan dalam

mengumpulkan data. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur

keajekan instrumen. Adapun uraian dari kedua uji tersebut adalah sebagai berikut.

a. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengetahui validitas butir soal, dilakukan perhitungan dengan

menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment, sebagai berikut:= (∑ ) (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel YN = Banyaknya siswaX = Skor siswa pada setiap butir soalY = Total skor siswa

Pengambilan keputusan didasarkan pada rhitung > rtabel. Apabila diperoleh rhitung >

rtabel, maka instrumen memiliki korelasi yang signifikan terhadap skor total dan

Page 69: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

48

dinyatakan valid. Instrumen soal postest pada kelas ujicoba, dengan jumlah

peserta didik sebanyak 34 peserta didik (n), maka diperoleh rtabel sebesar 0,423.

Pada uji validitas ini, semua rhitung > rtabel, sehingga semua soal tes untuk pretest

yang diujicobakan adalah valid. Validitas butir soal diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria validitas sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kriteria Validitas Instrumen Tes

Nilai r Interpretasi0,81 – 1,00 Sangat Tinggi0,61 – 0,80 Tinggi0,41 – 0,60 Cukup0,21 – 0,40 Rendah0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Arikunto (2013:171)

Soal yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini memiliki kriteria

sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan selengkapnya disajikan

pada lampiran

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep

Nomor Soal rxy rtabel Keterangan Interpretasi1 0,882 0,423 Valid Sangat Tinggi2 0,603 0,423 Valid Cukup3 0,647 0,423 Valid Tinggi4 0,713 0,423 Valid Tinggi

Berdasarkan Tabel 3.2., nilai rhitung dari seluruh item pertanyaan pada variabel

kemampuan pemahamn konsep lebih besar dari nilai rtabel yang berarti seluruh

item pertanyaan dalam instrumen penelitian variabel kemampuan pemahamn

konsep adalah valid, dengan interpretasi soal nomor 1 valid sanagt tinggi, soal

nomor 2 valid cukup, dan soal nomor 3 serta nomor 4 valid tinggi.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2011:363) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa

sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

Page 70: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

49

pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Untuk reliabilitas tes,

pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach dilakukan untuk jenis data

interval/essay menurut Sugiyono (2011:365) :

2

2

11 11

t

i

n

nr

Keterangan :

11r : nilai reliabilitas instrumen (tes)n : banyaknya butir soal

2i : jumlah varians dari tiap-tiap butir soal

: varians total

Sudiono (2008: 209) berpendapat bahwa suatu tes dikatakan baik apabila

memiliki nilai reliabilitas ≥ 0,70. Criteria akan digunakan untuk memiliki nilai

reliabilitas ≥ 0,70. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrument pemahaman

konsep , diperoleh nilai koefisien reliabilitassebesar 1,24. Hal ini menunjukankan

bahwa instrument yang diuji cobakan memiliki reabilitas yang tinggi. Hasil

perhitungan reliabilitas uji coba instrument.

c. Tingkat Kesukaran

Sudijono (2008:372) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan baik jika memiliki

derajat kesukaran sedang, tidak terlalu sukar, dan tidak terlalu mudah. Perhitungan

tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

TK = JIKeterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soalJT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh

2t

Page 71: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

50

IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatubutir soal

Menurut Arikunto (1999:210) klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari

tabel berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Tingkat KesukaranKriteria Indeks Kesukaran Kategori

0,00-0,29 Sukar0.30- 0,69 Sedang0,70-1,00 Mudah

Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan tingkat

kesukaran sukar, sedang, mudah. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba

soal disajikan pada tabel berikut :

No. butir soal Indeks TK Interprestasi

1 0,60 Sedang

2 0,64 Sedang

3 0,62 Sedang

4 0,42 Sedang

5 0,76 Mudah

d. Daya Pembeda

Daya beda suatu butir tes adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya

beda butir tes dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi

atau angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda. Sudijono (2008:120)

mengungkapkan bahwa menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus:

DP = JA − JBIA

Page 72: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

51

Keterangan :DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentuJA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolahJB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolahIA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah)

Hasil perhitungan daya pembeda menurut Sudijono (2008:121) diinterpretasi

berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Interval daya pembeda kriteria-1,00- 0,00 Sangat Buruk0,10 – 0,20 Buruk0,21- 0,40 Cukup0,41- 0,70 Baik0,71- 1,00 Sangat Baik

Kriteria soal tes yang digunakan dalam penelitian ini memiliki interpretasi cukup ,

yaitu memiliki nilai daya pembeda 0,21- 0,40. Hasil perhitungan tingkat

kesukaran uji coba soal disajikan pada tabel berikut

Tabel 3.9 Daya pembeda butir soal

No. butir soal Indeks TK Interprestasi

1 0,31 Baik

2 0,32 Baik

3 0,23 Cukup

4 0,26 Cukup

5 0,25 Cukup

Dengan demikian hasil perhitungan daya pembeda butir soal yang diperoleh,

maka instrument tes sudah diuji cobakan telah memenuhi criteria daya pembeda

soal yang sesuai dengan criteria yang diharapkan. Hasil perhitungan daya

pembeda butir soal.

Page 73: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

52

F. Teknik analisis data

Teknis analisis data pada penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis instrument

yang digunakan dalam setiap tahapan penelitian pengembangan, yaitu:

1. Analisis Data Pendahuluan

Data studi pendahuluan berupa hasil observasi dan wawancara dianalisis secara

deskriptif sebagai latar belakang diperlukannya LKPD. Hasil review berbagai

buku teks serta KI dan KD matematika SMP Kelas VIII juga dianalisis secara

deskriptif sebagai acuan untuk menyususun silabus, RPP,dan LKPD diperoleh

berupa saran dan komentar ahli, yang digunakan sebagai panduan untuk

memperbaiki silabus, RPP, dan LKPD. Analisis data hasil tingkat keterbacaan dan

ketertarikan siswa juga dilakukan secara deskriptif kualitatif.

2. Analisis Validasi LKPD

Data yang diperoleh saat validasi LKPD dengan model inkuiri terbimbing adalah

hasil penilaian validator terhadap LKPD melalui skala kelayakan. Analisis yang

digunakan berupa deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa

komentar dan saran dari validator dideskripsikan secara kualitatif sebagai acuan

untuk memperbaiki LKPD. Data kuantitatif berupa skor penilian ahli materi dan

ahli media dideskripsikan secara kuantitatif menggunakan skala likert dengan 4

skala kemudian dijelaskan secara kualitatif.

3. Analisis Pemahaman Konsep Peseta Didik

Menganalisis hasil pengerjaan soal-soal dalam LKPD yang bertujuan untuk

mengetahui dan mendeskripsikan efek potensial terhadap pemahaman konsep

Page 74: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

53

pada (LKPD) dengan inkuiri terbimbing (guided inquiry) yang layak digunakan

pada materi SPLDV . Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data

kualitatif untuk mengetahui persentase kesalahan kesalahan setiap indikator

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal pokok bahasan

SPLDV.

Tabel 3.10. Rubrik Penskoran Tes pemahaman Konsep Matematika

No. Indikator Ketentuan Skor

1.Menyatakan ulangkonsep yang telahdipelajari

Tidak menjawab 0Menyatakan ulang sebuah konseptetapi salah

1

Menyatakan ulang sebuah konsepdengan benar

2

2.

Mengklasifikasikanobjek-objekberdasarkandipenuhi atau tidaknyapersyaratan yangmembentuk konseptersebut

Tidak menjawab 0Mengklasifikasi objek menurut sifattertentu tetapitidak sesuai konsepnya

1

Mengklasifikasi objek menurut sifattertentusesuai konsepnya

2

3.Memberi contoh dannon contoh dari konsep.

Tidak menjawab 0Memberi contoh dan non contoh darikonsep tetapi salah

1

Memberi contoh dan non contoh darikonsep dengan benar

2

4.Menyajikan konsepdalam berbagai bentukrepresentasi matematis.

Tidak menjawab 0Menyajikan konsep dalam berbagaibentuk representasi matematis tetapisalah

1

Menyajikan konsep dalam berbagaibentuk representasi matematisdengan benar

2

5.Mengembangkan syaratperlu atau syarat cukupsuatu konsep.

Tidak menjawab 0Mengembangkan syarat perlu atausyarat cukup suatu konsep tetapisalah

1

Mengembangkan syarat perlu atausyarat cukup suatu konsep denganbenar

2

6.

Menggunakan,memanfaatkan danmemilih prosedur atauoperasi tertentu.

Tidak menjawab 0Menggunakan, memanfaatkan danmemilih prosedur atau operasitertentu tetapi salah

1

Menggunakan, memanfaatkan danmemilih prosedur atau operasitertentu dengan benar

2

7.Mengaplikasikankonsep atau algoritmadalam pemecahan

Tidak menjawab 0Mengaplikasikan konsep tetapi tidaktepat

1

Page 75: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

54

masalah. Mengaplikasikan konsep dengantepat

2

Berdasarkan Rubrik Pensekoran Tes pemahaman Konsep Matematika, maka

setiap peserta didik akan memperoleh nilai pemahaman konsep dengan rumus

sebagai berikut:

100MaksimalSkorJumlah

SiswaJawabanSkorNP

Keterangan:

NP = Nilai Pemahaman KonsepKategori pemahaman konsep adalah sebagai beikut:90 - 100 = Sangat Tinggi80 - 89 = Tinggi65 - 79 = Sedang55 - 64 = Rendah0 - 54 = Sangat rendah

(Sudjana, 2009:39)

Page 76: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengembangan LKPD dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

pemahaman konsep matematis siswa, diawali dari studi pendahuluan yang

menunjukkan kebutuhan dikembangkannya LKPD dengan model inkuiri

terbimbing. Hasil validasi menunjukkan bahwa silabus,RPP dan LKPD telak

layak digunakan dan termasuk dalam kategori sangan baik. Hasil akhir dari

penelitian pengembangan ini adalah tersusun produk LKPD dengan model

inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis

siswa.

2. LKPD dengan model inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan

pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa yang digunakan LKPD

dengan model inkuiri terbimbing lebih tinggi dari pada kemampuan

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa yang tidak menggunakan

LKPD dengan model inkuiri terbimbing. Selain itu, peningkatan kemampuan

Page 77: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

93

pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan LKPD model

inkuiri terbimbing dikategorikan tinggi.

3. Penggunaan LKPD model inkuiri terbimbing menumbuhkan interaksi social.

Interaksi sosial melalui zone of proximal development (ZPD) mampu

meningkatkan perkembangan intelaktual siswa. Artinya memasukkan metode

tutor sebaya kedalam langkah- langkah LKPD model inkuiri terbimbing

menjadi jembatan bagi siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep

matematis siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

a. Mengingat keterbatasan waktu, biaya serta tenaga yang dikembangkan dalam

penelitian ini hanya mengenai materi aritmetika sosial dan dilakukan di satu

sekolah, yaitu SMP Negeri 1 Tanjung Lubuk

b. Belum diuji efisien produk, sehingga waktu yang diperlukan guru untuk

membelajarkan materi persamaan linear dua variabel dengan LKPD Model

guided inquiry yang dikembangkan belum dapat diperkirakan.

c. Penggunaan angket dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jawaban yang

diberikan oleh sampel terkadang tidak menunjukkan keadaan yang

sesungguhnya. Sehingga penggunaan angket dalam penelitian ini hanya

merupakan pendapat dari sampel bukan mewakili apa yang sedang dirasakan

oleh sampel.

Page 78: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

94

C. Saran

Timbul beberapa kendala dalam berjalannya penelitian ini, sehingga muncul

beberapa saran untuk diantisipasi oleh peneliti yang lainnya. Adapun beberapa

saran tersebut antara lain:

1. Guru dapat menggunakan LKPD dengan inkuiri terbimbing (guided inquiry)

sebagai alternatif untuk mengembangkan kemampuan pemahaman konsep

peserta didik pada materi Sitem persamaan linear dua variabel

2. Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan mengenai

LKPD dengan inkuiri terbimbing hendaknya:

a. Perhatikan alokasi waktu dalam mengembangkan LKPD.

b. Untuk peserta didik tingkat SMP gunakan angka-angka yang masih mudah

untuk dioperasikan.

c. Gunakan bahasa yang jelas, baik dan benar dalam pengembangan LKPD

khususnya dalam petunjuk pada langkah-langkah penemuannya.

Page 79: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

95

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Lisna. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsepdan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri 4 Sipirok KelasVII melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Jakarta ,245 hlm.

Alexander, L.& Martray, C. (1989). The development of an abbreviated version ofthe mathematics anxiety rating scale. Measurement and Evaluation inCounseling and Development. 22 (3) 143-150.http://www.pearweb.org/atis/tools/58.html. diakses pada 11 Januari 2017.

Ambarsari, Wiwin. 2013. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing TerhadapKeterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa KelasVIII SMP Negeri 7 Surakarta. Pendidikan Biologi. Vol. 5. No. 1: 81-95.Anoka. 2015. How to Overcome Math Anxiety, Artikel Ilmiah,www.weber.edu/.../overcomemathanxiety.pdf. diakses pada 9 januari2017.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta, Yogyakarta, 123 hlm.

-------. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,Yogyakarta, 413 hlm.

Ashcraft, M. H. (2002). Math Anxiety: Personal, Educational, and CognitiveConsequences: Current Directions in Psychological Sciencehttp://cdp.sagepub.com/content/11/5/181. diakses pada 9 Januari 2017.

Astuti dan Setiawan. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran KooperatifPada Materi Kolor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 2 (1) 88-92.

Carin, A. & Sund R.B. 1980. Teaching Science Throug Discovery. Charles E.Merrill, Colombus, 150 hlm.

Page 80: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

96

Danoebroto, S.W. 2015. Teori Belajar Konstruktivis Piaget dan VigotskyIndonesia. Digital Journal of Mathematics and Education. 2(3) (2015):191-198.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka, Jakarta, 216 hlm.

Gilang Ramadhan, Muhammad, 2013. Pedoman Pensekoran Tes PemahamanKonsep. Scribd. https://www.scribd.com/doc/160363155/B5-Pedoman-Penskoran-Tes-Pemahaman-Konsep. Diakses tanggal 18 September 2017.

Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,Jakarta, 123 hlm.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. PT bumi Aksara, Jakarta,242 hlm

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Insan Madani, Yogyakarta, 200 hlm.

Hamruni, 2012. Kelebihan pembelajaran inkuiri terbimbing Tersedia:

http//goeh.wordpress.com/2008/03/07/teori-belajar-menurut-skiner.

[Online]. [21 Agustus 2016].

Hanson, D. M. 2012. Designing Proces-Oriented Guided -Inquiry Activities.Diaksesdarihttp://quarknet.fnal.gov/fellows/TLDownloads/Designing_POGIL_Acti vities.pdf. pada 9 januari 2017.

Joyce, B dan Marshal, Weil. 2009. Model of Teaching. New Jerrsey: Prentice HallEdisi -6.

Karwono. 2010. Strategi Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar.Cerdas Jaya, Ciputat,87 hlm.

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam PembelajaranMatematika. Disertasi tidak diterbitkan. Program Sarjana FKIP PGRIPalembang, Palembang.

Latifah, Setiawati, dan Basith. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam melalui Pendekatan InkuiriTerbimbing pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Ilmiah Pendidikan FisikaAl-BiRuNi. 05 (1) hlm 43-51

Listiyani, Indriana Mei dan Widayati Ani. 2012. Pengembangan Komik SebagaiMedia Pembelajaran AkuntansiPada Kompetensi Dasar Persamaan DasarAkuntansi Untuk Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan AkuntansiIndonesia, Vol. X, No.2, Tahun hlm : 80-94.

Page 81: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

97

Maguire, L. dan M. Lindsay. 2010. Exploring Osmosis and Diffusion in Cells.http://ctge_5634.wikispaces.com/file/view/Difusion.Osmosis.pdfDiaksespada 9 Januari 2017.

Munasiah. 2015. Pengaruh Kecemasan Belajar dan Pemahaman KonsepMatematika Siswa terhadap Kemampuan Penalaran Matematika. JurnalFormatif 5(3): 220-232, 2015.

Nevid, J.S, Rathus, S.A & Green, B. 2003. Psikologi Abnormal Jilid 1. Erlangga,Jakarta, 320 hlm.

Nolting, Paul D. 2011. Math Study Skills Workbook. Unitted State of America,USA.

Paidi. 2007. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi MetodeGuided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman.http://staff.uny.ac.id/20Paidi/UNY.pdf Diakses pada 9 Januari 2017.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DIVAPress, Jogjakarta, 135 hlm.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta,Bandung, 165 hlm.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana Pranada Media Group, Jakarta.edition : ed 1,cet 5

-------. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Kencana Pranada Media Group, Jakarta, 308 hlm.

-------. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Kencana Pranada Media Group, Jakarta,292 hlm.

Santrock, John W. 2007. Psikologi pendidikan. Kencana, Jakarta. 424 hlm.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 89 hlm

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka cipta,Jakarta, 36 hlm.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali pers,Jakarta,2 hlm

Page 82: PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING …digilib.unila.ac.id/55452/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan lkpd dengan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan

98

Suherman 2018 .tentang teori belajar matematika Rajawali pers, Jakarta,18 hlm

Sumarmo 2002. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. PT RemajaRosdakarya. Bandung, 25 hlm.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT RemajaRosdakarya. Bandung, 33 hlm.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,Bandung. 109 hlm.

Sumarmi. 2012. Model-model Pembelajaran Geografi. Aditya Media Publishing,Malang. Usa,ph 276.

Sumaryati. 2015. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika denganModel Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Siswa Kelas VIII C SMP Negeri11 Yogyakarta. Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember. Hal: 56 – 64

Sund R. B., & Trowbridge L. 1973. Teaching Science by Inquiry in TheSecondary School. Charles E. Merril Publishing Co, Ohio.

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT Rineka Cipta,Jakarta, 185 hlm.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajran Inovatif-Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat satuanpendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 63 hlm.

-------. 2010. Mendesain Model Pembelajran Inovatif-Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat satuanpendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group, Jakarta,376 hlm.

Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 20 hlm.

Winata, Putra. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka,Jakarta, 124 hlm.

Zakariah, Effandy dan Nurdin, Norazah M., The Effects of Mathematics Anxietyon Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , 76Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4(1),27-30, 2008