pengembangan kota solo sebagai kota wisata …... · nama ... kota solo. 8. keluarga, bapak dan ibu...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGEMBANGAN KOTA SOLO SEBAGAI KOTA
WISATA KREATIF
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli
Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Arif Budi Setyawan
C. 9408053
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Arif Budi Setyawan
NIM : C9408053
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “ Pengembangan
Kota Solo Sebagai Kota Wisata Kreatif” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal
yang bukan karya saya dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan
ditunjukan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya
peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, 07 Januari 2013
Yang Membuat Pernyataan,
Arif Budi Setyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Yesterday was the deadline for all complains.
“Arif budi setyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :
Kedua orang tua yang tidak pernah mengenal lelah
dalam memberi dukungan, semangat, serta doa
yang tidak terputus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan judul “ Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota Wisata Kreatif “. Dalam
penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas
akhir ini tidak pernah lepas dari bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi dari
berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Riyadi Santoso, M. Ed. Ph. D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Hj. Isnaini WW, M. Pd selaku Ketua Program D3 Jurusan Usaha
Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberi saran dan pengarahan sehingga terselesainya penulisan Tugas
Akhir ini.
3. Drs. Suharyana, M. Pd selaku Sekretaris Program D3 Jurusan Usaha
Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga terselesainya penulisan
Tugas Akhir ini.
4. Drs. Sri Agus M. Pd Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama penulisan Tugas Akhir.
5. Segenap Dosen Pengajar Program D3 Jurusan Usaha Perjalanan Wisata
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya.
6. Bapak Ando Hijri Shafara sebagai Directur dari biro perjalanan wisata
Creative Entrepreneur Tour yang telah memberikan informasi mengenai
wisata kreatif.
7. Ibu Prayuti sebagai staff bagian promosi dan informasi Dinas Pariwisata
Surakarta yang telah memberikan informasi mengenai pengembangan
Kota Solo.
8. Keluarga, Bapak dan Ibu yang telah memberikan semua yang terbaik serta
motivasi dan doa yang tidak pernah putus bagi penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
9. Teman-teman di DIII Usaha Perjalanan Wisata angkatan 2009 yang telah
memberikan saran dan semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu saran dan masukan sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang
membutuhkannya.
Surakarta, 07 Januari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRAK
Arif Budi Setyawan, C9408053, 2013. Pengembangan Kota Solo
Sebagai Kota Wisata Kreatif. Program Diploma III Usaha Perjalan Wisata
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang bagaimana upaya pengembangan
Kota Solo untuk dapat dikembangkan menjadi kota wisata kreatif beserta dengan
kendala dan solusinya, dan juga ingin mengetahui daya tarik apa saja di Kota Solo
yang dapat dikembangkan menjadi wisata yang berbasis kreatifitas.
Penulisan Tugas Akhir ini disajikan secara deskriptif untuk memperoleh
gambaran tentang Kota Solo yang merupakan kota yang sangat potensial untuk
dapat dikembangkan menjadi kota wisata kreatif, serta mengenali kendala-kendala
yang dihadapi dan solusi yang harus dilakukan. Metode penggumpulan data yaitu
dengan observasi, wawancara, dokumen, serta studi pustaka. Data yang diperoleh
tersebut kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah Kota Solo merupakan kota yang yang
potensial untuk dikembangkan menjadi kota wisata kreatif. Wisata kreatif
merupakan sebuah konsep pariwisata yang mengubah pola pikir wisatawan dari
buying product menjadi buying experience. Kota kreatif adalah sebuah tempat di
mana orang merasakan bahwa mereka bisa berfikir, bertindak, berencana dengan
imajinasi dan juga berisi orang-orang yang punya kombinasi pengetahuan begitu
mendalam tentang kotanya, dimana banyak orang dengan kualitas yang berbeda
diizinkan untuk mengembangkan diri. Penulis mengamati bahwa aspek-aspek
tersebut diatas tepat untuk menggambarkan kondisi Kota Solo saat ini. Jika hanya
mengandalkan bangunan bersejarah perkembangan kota akan stagnan, oleh karena
itu sangat penting dilakukan pengembangan kota yang berbasis kreatifitas agar
Kota Solo dapat berkembang menjadi kota wisata kreatif.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Kota Solo merupakan kota
yang mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi kota wisata
kreatif. Akar budaya yang kuat yang menjadi faktor pengembangannya. Solo
mempunyai daya tarik untuk dapat dikembangkan, mulai dari bangunan
bersejarah, event-event budaya, festifal, serta aset wisata kreatif seperti kerajinan
dan batik. Untuk dapat mengembangkan Kota Solo menjadi kota wisata kreatif
maka perlu melakukan upaya pengembangan, yaitu dengan cara merealisasikan
slogan “Solo Kreatif, Solo Sejahtera” yang artinya tidak hanya membangun kota
namun juga mensejahterakan masyarakatnya, yaitu melalui program
pembangunan yang kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….. iii
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO ………………………………………………….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………...... vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………. vii
ABSTRAK ……………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xiv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….... 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian ……………………………………… 4
E. Kajian Pustaka ………………………………………….. 5
F. Metode Penelitian ………………………………………. 9
1. Lokasi ………….…………………………………… 9
2. Obyek yang Diteliti ………………………………… 9
3. Teknik Pengumpulan Data ………………………… 10
a. Observasi ………………………………………. 10
b. Wawancara …………………………………….. 10
c. Studi Pustaka …………………………………... 11
d. Dokumen ………………………………………. 11
4. Teknik Analisis Data ………………………………. 11
G. Sistematika Penulisan ………………………………….. 12
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SOLO SEBAGAI KOTA
WISATA ……………………………………………………….. 13
A. Profil Kota Solo Sebagai Kota Pariwisata ………………….. 13
1. Letak Geografis ………………………………………… 13
2. Sejarah Singkat Kota Solo ……………………………… 14
3. Kebijakan Kota Solo Dibawah Pemerintahan
Jokowi-Rudi………….………………………………… 15
4. Potensi Perdagangan …………………………………… 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
a. Batik ……………………………………………….. 17
1). Kampung Batik Laweyan ………………………. 17
2). Kampung Batik Kauman ……………………….. 18
b. Shelter Manahan …………………………………….. 20
c. Gladak Langen Bogan ( GALABO ) ………………… 20
d. Pasar Tradisional …………………………………….. 21
e. Bisnis ………………………………………………… 22
B. Obyek Wisata Kota Solo ……………………………………. 22
1. Obyek Wisata Budaya …..………………………………. 22
a. Kraton Kasunanan Surakarta ………………………. 22
b. Istana Mangkunegaran ……………………………... 23
c. Museum Radya Pustaka ……………………………. 24
d. Museum Galeri Batik Kuno Danar Hadi …………… 24
e. Kampung Wisata Batik Kauman Solo ……………… 25
f. Kampung Wisata Batik Laweyan ………………….. 26
g. Taman Sriwedari …………………………………… 27
h. Taman Balekambang ……………………………….. 27
2. Obyek Wisata Pasar Tradisional ………………………. 28
a. Pasar Gedhe Harjonegoro ………………………….. 28
b. Pasar Legi ………………………………………….. 29
c. Pasar Klitikan Notoharjo Solo ……………………… 29
d. Pasar Kembang Solo ……………………………….. 30
3. Obyek Wisata Kuliner ……………………………………...31
a. Tengkleng …………………………………………… 31
b. Srabi Notosuman ……………………………………. 31
c. Nasi Liwet ………………………………………….. 32
d. Timlo Solo ………………………………………….. 32
e. Pecel ………………………………………………... 32
4. Obyek Wisata Belanja ………………………………….. 33
a. Pasar klewer ………………………………………... 33
b. Pasar cinderamata atau souvenir solo ………………. 34
c. Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Center ………… 34
d. Solo Grand Mall ……………………………………. 35
e. Solo Square …………………………………………. 35
C. Fasilitas Kota Solo …………………………………………… 35
1. Belanja Grosir Pakaian Pasar Klewer …………………… 35
2. City Walk ………………………………………………… 36
3. Urban Forest …………………………………………….. 36
4. Free Hotspot ……………………………………………… 37
5. Solo Car Free Day ………………………………………... 37
6. Transportasi ……..……………………………………….. 38
a. Transportasi Umum ………………..…………………. 38
1) BST ( Batik Solo Trans ) ………………………... 38
2) Prambanan Ekspress ( Prameks ) ……….……….. 39
b. Transportasi Wisata …………………………………. 39
1) Bus Tingkat Werkudara ………………………… 39
2) Sepur Klutuk Jaladara …………………………… 40
3) Railbus Batara Krisna …………………………… 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III PENGEMBANGAN KOTA SOLO SEBAGAI KOTA
WISATA KREATIF ……………………………………………. 42
A. Wisata Kreatif ………………………………………………... 42
1. Kota Yang Kreatif ………………………………………... 42
2. Pariwisata Kreatif Berbasis Wisata Lokal ……………….. 44
B. Faktor Yang Mendorong Pengembangan Kota Solo Sebagai
Kota Wisata Kreatif ………………………………………….. 45
1. Faktor Solo Memiliki Akar Budaya Yang Kuat …………. 45
2. Faktor Solo Merupakan Kota Seni Pertunjukan ………….. 48
3. Faktor Solo Memiliki Aset Wisata Kreatif ……………….. 54
a. Kerajinan ……………………………………………… 54
b. Fashion “batik” ……………………………………….. 54
C. Daya Tarik Wisata Kota Solo Yang Dapat Dikembangkan
Untuk Mendukung Kota Solo Menjadi Kota Wisata Kreatif … 55
1. Kerajinan ………………………………………………….. 55
2. Seni Pertunjukan Budaya …………………………………. 55
3. Kuliner ……………………………………………………. 56
4. Bangunan Bersejarah ……………………………………... 56
D. Upaya Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota Wisata Kreatif 57
E. Kendala Yang Dihadapi Dan Solusi Yang Harus
Dilakukan Dari Upaya Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota
Wisata Kreatif………………………………………………… 61
1. Kendala …………………………………………………... 61
a. Menimbulkan Pertentangan ………………………….. 61
b. Kurangnya Kesadaran Para Pelaku Wisata di Solo
Raya Untuk Mengembangkan Kota …………………. 62
c. Menimbulkan Dampak Negatif ……………………… 63
d. Event Kota Belum Menuju Profesionalisme ………… 64
2. Solusi …………………………………………………….. 64
a. Koordinasi dan Perencanaan yang Matang …………… 64
b. Menuju Profesionalisme ……………………………... 65
c. Kerjasama yang Baik Serta Meningkatkan
Kesadaran Masyarakat ………………………………. 65
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 67
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 67
B. Saran ………………………………………………………… 69
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………… 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Informan ……………………………………………. 74
Lampiran 2 Logo Selamat Datang Kota Solo …………………………... 75
Lampiran 3 Foto Transportasi Wisata Kota Solo ………………………. 75
Lampiran 4 Foto Keramaian Masyarakat Solo …………………………. 77
Lampiran 5 Foto Daya Tarik dan Fasilitas Kota ……………………….. 77
Lampiran 6 Peta Wilayah Kota Solo .…………………………………… 84
Lampiran 7 Peta Hotspot Area Kota Solo ……………………………… 85
Lampiran 8 Surat Permohonan Observasi ……………………………… 86
Lampiran 9 Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012 …………………. 89
Lampiran10 Data Akomodasi Pramuwisata Tahun 2012 ………………. 91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGEMBANGAN KOTA SOLO SEBAGAI
KOTA WISATA KREATIF
Arif Budi Setyawan1
Drs. Sri Agus, M. Pd2
ABSTRAK
2013. Program Diploma III Usaha Perjalan Wisata Fakultas Sastra
dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang bagaimana upaya
pengembangan Kota Solo untuk dapat dikembangkan menjadi kota
wisata kreatif beserta dengan kendala dan solusinya, dan juga ingin
mengetahui daya tarik apa saja di Kota Solo yang dapat
dikembangkan menjadi wisata yang berbasis kreatifitas.
Penulisan Tugas Akhir ini disajikan secara deskriptif untuk
memperoleh gambaran tentang Kota Solo yang merupakan kota
yang sangat potensial untuk dapat dikembangkan menjadi kota
wisata kreatif, serta mengenali kendala-kendala yang dihadapi dan
solusi yang harus dilakukan. Metode penggumpulan data yaitu
dengan observasi, wawancara, dokumen, serta studi pustaka. Data
yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis dan disajikan secara
deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah Kota Solo merupakan kota yang
yang potensial untuk dikembangkan menjadi kota wisata kreatif.
Wisata kreatif merupakan sebuah konsep pariwisata yang
mengubah pola pikir wisatawan dari buying product menjadi
buying experience. Kota kreatif adalah sebuah tempat di mana
orang merasakan bahwa mereka bisa berfikir, bertindak, berencana
dengan imajinasi dan juga berisi orang-orang yang punya
kombinasi pengetahuan begitu mendalam tentang kotanya, dimana
banyak orang dengan kualitas yang berbeda diizinkan untuk
mengembangkan diri. Penulis mengamati bahwa aspek-aspek
1 Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata Dengan Nim
C9408053 2 Dosen Pembimbing
tersebut diatas tepat untuk menggambarkan kondisi Kota Solo saat
ini. Jika hanya mengandalkan bangunan bersejarah perkembangan
kota akan stagnan, oleh karena itu sangat penting dilakukan
pengembangan kota yang berbasis kreatifitas agar Kota Solo dapat
berkembang menjadi kota wisata kreatif.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Kota Solo merupakan
kota yang mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan
menjadi kota wisata kreatif. Akar budaya yang kuat yang menjadi
faktor pengembangannya. Solo mempunyai daya tarik untuk dapat
dikembangkan, mulai dari bangunan bersejarah, event-event
budaya, festifal, serta aset wisata kreatif seperti kerajinan dan
batik. Untuk dapat mengembangkan Kota Solo menjadi kota wisata
kreatif maka perlu melakukan upaya pengembangan, yaitu dengan
cara merealisasikan slogan “Solo Kreatif, Solo Sejahtera” yang
artinya tidak hanya membangun kota namun juga mensejahterakan
masyarakatnya, yaitu melalui program pembangunan yang kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Develop of Solo City as Creative Tourism City
Arif Budi Setyawan1
Drs. Sri Agus, M. Pd2
ABSTRACT
2013. Diploma 3 Traveling Tourism Business Faculty of Letter and
Fine Art Sebelas Maret University.
This report discuss about how to develop Solo City can be
developing as a creative tourism city and whats the problem and
the solusions, and want to know about tourism object in Solo City
can be develop as a creative tourism.
Style of this report is description to know how images Solo City as
a city that potential to developing as a creative tourism city, and to
know whats the problem and how to solve. The methot of this
report use observation, interview, document, and pustaka study.
The data than analyst as descriptive.
Result of this research is Solo City as a city that very potential to
develop as a creative tourism city. Creative tourism is a concept of
tourism that change images tourist from buying product to buying
experience. Creative city is a place that people can feel that they
can think, do, and plan with imagination and creative city is city
where have many people know many things about their city. That’s
aspec macth to describe about Solo City right now. If just rely on
history building city develop will be stagnan, because that reason
so very important to do developing city as creative tourism city,and
hope that Solo City can be develop as a creative tourism city.
1 Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata Dengan Nim
C9408053 2 Dosen Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti diketahui bersama bahwa pada saat ini ekonomi di Indonesia
tertumpu pada hasil devisa dari minyak bumi dan gas alam, padahal sumber alam
yang berupa minyak bumi dan gas alam tersebut lama-kelamaan akan berkurang
sehingga pada masa yang akan datang minyak bumi dan gas alam tidak lagi
menjadi komoditi yang prospektif. Oleh karena itu perlu adanya komoditi
pengganti untuk mendapatkan devisa yang dianggap cukup potensial pada masa-
masa mendatang. Itulah sebabnya mengapa pemerintah memberi perhatian cukup
besar tentang pengembangan pariwisata di Indonesia.
Kepariwisataan Indonesia belakangan ini berkembang menjadi salah satu
industri andalan yang sering dikenal sebagai industri pariwisata. Pariwisata
sebagai suatu industri baru dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan Instruksi
Presiden RI. No. 9 Tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus 1969, yang dalam Bab II
pasal 3 disebutkan bahwa “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia
bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari
usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan
negara”. Sesuai dengan instruksi Presiden RI. No. 9 Tahun 1969, juga dikatakan
bahwa tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah untuk meningkatkan
pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada
umumnya, perluasan kesempatan kerja dan mendorong kegiatan industri
penunjang, memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kebudayaan Indonesia, meningkatkan persaudaraan serta persahabatan nasional
dan internasional. (Oka A Yoeti, 1983: 138)
Surakarta atau Kota Solo, merupakan salah satu kota besar yang terletak di
provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Eksistensi kota ini dimulai saat Kesultanan
Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi
Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745.
Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan
Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan
dua administrasi. Kota Solo memiliki semboyan “BERSERI” akronim dari
“(Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah)”, sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
Sementara untuk menarik para wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri
Kota Solo menggunakan slogan pariwisata “SOLO, The Spirit of Java”, yang
artinya Solo, Jiwanya Jawa. Sesuai dengan slogannya “ Solo Jiwanya Jawa”, Kota
Solo memiliki beberapa julukan, antara lain Kota Batik, Kota Budaya, dan Kota
Seni Pertunjukan. Pada awal 2012 walikota Solo Jokowi juga menggelorakan
slogan “Solo Kreatif, Solo Sejahtera”, slogan itu menyiratkan keinginan Pemkot
untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Solo, terutama melalui
program-program pembangunan kreatif.
Kota Solo juga mempunyai beragam sejarah dan obyek-obyek wisata
yang menarik untuk dikunjungi, seperti ; Kraton Kasunanan, Istana
Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka,dan lain-lain. Selain wisata budaya dan
sejarah tentunya masih mempunyai banyak lagi wisata yang dapat ditemui di Kota
Solo, seperti ; wisata alam, wisata kuliner, tradisional market, dsb. <www.kota
surakarta.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Sebagai kota yang sarat dengan nilai budaya, Solo menjadi tempat yang
menarik dikunjungi wisatawan, oleh karena itu pengembangan wisata melalui
wisata kreatif akan sangat diperlukan untuk kemajuan pariwisata di Solo. Jika
hanya mengandalkan bangunan bersejarah, perkembangan wisata akan stagnan.
Oleh karena itu sangat penting dilakukan pengembangan wisata kreatif.
Wisata kreatif merupakan wisata yang mengandalakan pengembangan aset
budaya yang dihasilkan oleh kekayaan intelektual. Pariwisata kreatif ini dimulai
dari kreatifitas, ketrampilan, dan bakat individual yang mempunyai potensi untuk
menciptakan pekerjaan melalui intelektualitas. Wisata kreatif dibangkitkan oleh
ide-ide yang terletak di persimpangan antara seni (kreativitas artistik), bisnis
(enterpreneurship), dan teknologi (inovasi). Muara dari pariwisata kreatif adalah
nilai-nilai ekonomi baru.
Solo memiliki aset wisata kreatif yang menarik, seperti wisata kerajinan,
wisata pertunjukan budaya, hingga wisata kuliner. Oleh karena itu untuk
mengetahui lebih jauh potensi Kota Solo yang dapat dikembangkan menjadi kota
yang berbasis creative tourism dan sekaligus mengembangkan Kota Solo agar
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya serta menarik para wisatawan
baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk berkunjung ke Kota Solo, maka
perlu dilakukan pengembangan kota yang berbasis kota wisata kreatif.
B. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Apa yang menjadi faktor-faktor pendorong pengembangan wisata kreatif
Kota Solo ?
2. Daya tarik wisata apa saja di Kota Solo yang dapat dikembangkan menjadi
wisata kreatif ?
3. Bagaimana upaya pengembangan Kota Solo sebagai kota wisata kreatif ?
4. Kendala apa saja yang dihadapi dan solusi apa yang harus dilakukan dari
pengembangan Kota Solo sebagai kota wisata yang berbasis kreatifitas ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor-faktor pendorong
pengembangan wisata kreatif Kota Solo.
2. Untuk mengetahui daya tarik wisata apa saja di Kota Solo yang dapat
dikembangkan menjadi wisata kreatif.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya pengembangan Kota Solo sebagai
kota wisata kreatif.
4. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dan solusi yang harus
dilakukan dari pengembangan Kota Solo sebagai kota wisata yang berbasis
kreatifitas.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang apa yang dimaksud dengan wisata
kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Memberikan informasi tentang Kota Solo yang potensial untuk
dikembangkan sebagai kota wisata yang berbasis kreatifitas.
3. Menambah koleksi karya tulis di Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta
sebagai usaha mengenalkan potensi wisata kreatif kota Solo.
E. Kajian Pustaka
David Parrish dalam bukunya “Bisnis Kreatif”, 2009 mengungkapkan
bahwa kreatifitas dan ketrampilan berbisnis adalah dua hal yang semestinya tidak
terpisah. Keduanya harus saling melengkapi. Sebab, berbisnis ialah seni memilih
berbagai kemungkinan guna mencipta suatu produk atau menawarkan jasa tertentu
dengan bertolak dari kejelian membaca kebutuhan konsumen. Pengusaha yang
kreatif serupa pelukis yang memiliki begitu banyak cat dengan beragam warna,
yang dengan itu semua pelukis bisa melukis apa saja. Lukisan yang dihasilkan
dari proses inilah yang disebut formula bisnis yang unik.
Dengan demikian, pengusaha yang kreatif tahu apa yang harus dilakukan:
mengolah kreatifitas dan menggabungkannya dengan strategi pemasaran yang
cerdas serta ide-ide bisnis yang disesuaikan dengan target demi memenuhi
kebutuhan khusus para konsumen lewat cara yang bisa membawa keuntungan
finansial. Karena bukanlah ide bisnis, melainkan siasat jitu untuk menerapkan ide
bisnis secara tepat yang bisa membuat sukses.
Industri kreatif merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian dan
di masa mendatang akan menjadi semakin penting. Apabila masa depan
memperlihatkan tanda-tanda cerah bagi perkembangan industri kreatif, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
bisnis skala kecil dan menengah juga harus memiliki keterampilan berbisnis dan
dasar kewirausahaan yang kuat. Karena hal inilah yang bakal menjadi penggerak
utama pertumbuhan dan kesejahteraan perekonomian modern.
Industri kreatif sebagai industri-industri yang bersandar pada kreatifitas,
keterampilan, dan bakat individual yang berpotensi menciptakan lapangan
pekerjaan dan kesejahteraan melalui generalisasi dan pemanfaatan properti
intelektual. Dalam hal ini terdapat tiga belas subsektor yang bernaung di bawah
“industry kreatif”, di antaranya adalah arsitektur, seni dan barang antik, kerajinan,
desain, rancang busana, film dan video, software pengisi waktu luang, musik, seni
pertunjukan, penerbitan, game dan software computer, serta televisi dan radio.
Menurut Hengky Hermantoro penulis buku dalam surat elektroniknya
kepada Kompas.com berpendapat bahwa, saat ini terjadi perubahan paradigma
pembangunan ekonomi dari basis pertanian, industri, teknologi dan sekarang
kreativitas. Perubahan paradigma pembangunan ekonomi ini telah mempengaruhi
berbagai industri terkait dengan kreativitas termasuk pariwisata. Apakah
pariwisata kreatif itu? Berbagai studi mencoba menjelaskan bahwa wisatawan saat
ini mengubah pola perjalanan wisatanya dari buying product menjadi buying
experience. Dari mass tourism menjadi responsible tourism. Ketika semula
wisatawan cukup senang berkunjung beramai-ramai ke suatu tempat hanya untuk
sekedar berfoto, mereka kemudian mengubah tujuannya untuk mencoba
memahami budaya setempat. Kunjungan wisata budaya, dengan melihat dan
mempelajari museum, galeri seni dsb menjadi trend baru saat ini. Menjadi berkulit
gelap akibat mandi matahari tidak lagi menjadi trend, namun memahami budaya
setempat menjadi suatu kebanggaan bagi para wisatawan itu sendiri. Tren
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
selanjutnya berkembang lagi, saat ini wisatawan tidak cukup puas hanya sekedar
memahami, tetapi mereka mencoba untuk lebih dalam mempelajari budaya
setempat dan mengembangkannya. Wisatawan kemudian menjadi bagian dari
manusia kreatif yang dapat berkolaborasi dengan budaya setempat. Mereka
kemudian menjadi prosumen (produsen sekaligus konsumen), dan mereka tidak
lagi hanya pasif melihat budaya lokal. Ini yang disebut wisata kreatif, knowledge
kemudian menjadi lebih penting dari hanya sekedar experience.
Dalam buku “Instan Creativity”, 2001 Brian Clegg & Paul Birch
berpendapat bahwa, prospek bisnis tergantung dari sudut pandang masing-masing
individu, bisa mengerikan atau menggembirakan. Kehidupan bisnis mungkin
mirip dengan orang yang sedang naik kereta api, yang bergerak dari stasiun satu
ke stasiun lain sesuai dengan jadwal. Sekarang kehidupan bisnis diibaratkan
seperti jet coaster yang kehilangan rel penuntunnya. Tekanan yang ada pun tidak
seperti sebelumnya. Tekanan kompetisi meningkat dengan makin banyaknya
gagasan baru, sehingga pesaing baru pun menjamur. Biaya semakin ditekan
karena pelanggan menginginkan harga yang lebih murah. Pelayanan pelanggan
menekan para pelaku bisnis, karena pelanggan mengharapkan pelayanan terbaik
dengan pengeluaran uang yang minim. Ada tekanan waktu karena teknologi yang
semakin maju memperpendek arus komunikasi dan siklus produksi.
Hanya ada satu jalan keluar, kreativitas. Tanpa kreatifitas hanya sedikit
perusahaan yang hidup sekarang akan tetap beroperasi beberapa tahun lagi. Tanpa
kreativitas, para pelaku bisnis akan menggunakan pemecahan yang sudah usang
untuk mengatasi suatu masalah. Sayangnya strategi ini tidak akan berfungsi,
problemnya terus berubah, dan persainganpun semakin sengit, dan para pelaku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
bisnis akan menjajakan produk dan pelayanan yang sudah usang. Semua itu telah
ketinggalan jaman, kreatifitas bukan lagi sebagai pelengkap tetapi sudah menjadi
faktor untuk bertahan hidup.
Pariwisata merupakan suatu sektor yang digolongkan dalam industri
kreatif. Pariwisata itu sendiri secara sederhana sering diartikan sebagai perjalanan
untuk bersenang-senang. Namun, secara etymologis kata “pariwisata” berasal dari
bahasa Sansekerta yang terdiri dari tiga suku kata sebagai berikut :
a. Pari : berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap
b. Wis (man) : berarti rumah poperti, kampung, komunitas
c. Ata : berarti pergi terus-menerus, mengembara (roaming about).
Menurut undang-undang nomor 10 tahun 2009 pariwisata adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya
tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dalam bidang tersebut. Pada dasarnya
usaha-usaha pariwisata yang terkait dalam kegiatan wisata berupa jasa pelayanan
seperti akomodasi, restoran, transportasi, obyek dan daya tarik wisata serta
souvenir .
Pengertian atau definisi pariwisata berkembang dengan berbagai kesamaan
dan perbedaan. Kesamaannya terletak pada keinginan manusia untuk melakukan
perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat lain yang didorong oleh rasa ingin
tahu untuk merasakan atau mengalami sendiri keindahan suatu objek wisata.
Sedangkan, perbedaannya terletak pada pengutamaan bagian tertentu dari definisi
tersebut berdasarkan sudut pandang atau kepentingannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif –kualitatif yang
menjelaskan data-data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung pada
obyek yang diteliti.
1. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan pada Kota Solo. Solo adalah
kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk
503.421 jiwa dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44
km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di
sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan
dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan
Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah
pada tahun 1755. Solo memiliki potensi yang besar menarik wisatawan
melalui wisata kreatif. Kota yang mempunyai semboyan The Spirit of
Java ini merupakan kota dengan sarat kebudayaan yang menarik untuk
dikunjungi wisatawan.
2. Obyek yang Diteliti
Sektor pariwisata merupakan suatu sektor yang dianggap potensial.
Solo memiliki asset wisata kreatif yang menarik seperti ; Wisata budaya,
Traditional market serta Wisata kuliner yang didukung dengan icon-icon
Kota Solo seperti Kereta Klutuk Jaladara, Bus Pariwisata Tingkat
Werkudara, Rail Bus, Kereta Kencana, serta fasilitas kota lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Pengamatan atau Observasi adalah cara pengumpulan data
dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti, atau mengukur
kejadian yang sedang berlangsung. (Kusmayadi dan Endar Sugiarto,
2000: 84). Dalam obsevasi ini secara langsung mengamati
bagaimana kondisi yang ada di Kota Solo, daya tarik kota Solo,
beserta dengan potensi wisata kreatif yang dimiliki. Selain itu juga
diambil gambar icon-icon serta daya tarik dan potensi Kota Solo ini
sehingga data yang diperoleh merupakan data yang otentik.
b. Wawancara
Wawancara adalah merupakan proses interaksi dan
komunikasi antara pengumpul data dengan responden serta informan,
sehingga wawancara dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan
data dengan bertanya langsung kepada responden dan jawaban-
jawaban dicatat atau direkam dengan alat perekam. (Kusmayadi dan
Endar Sugiarto, 2000: 83)
Wawancara sacara langsung dilakukan dengan :
1. Ipung Saryoko Kabid promosi dan informasi Dinas Pariwisata
Surakarta.
2. Prayuti staff promosi dan informasi Dinas Pariwisata Surakarta.
3. Fajar staff Museum Radya Pustaka Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4. Ando Hijri Shafara pemilik biro perjalanan wisata CET di Kota
Solo yang menekankan kreatifitas dan entrepreneurship dalam
perjalanan wisatanya.
c. Studi pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data, informasi,
dan referensi seperti buku-buku yang ada kaitanya dengan topik yang
dibahas untuk mendapatkan informasi sebagai bahan pendukung
data-data yang diperoleh ( Ridwan : 2005 ). Dalam studi pustaka ini
buku-buku diperoleh dari perpustakaan Bumi Kentingan Tour dan
perpustakaan Creative Entrepreneur Tour Solo.
d. Dokumen
Dokumen adalah metode pengumpulan data dengan
melakukan pencarian dokumen yang diperlukan, yaitu dokumen
data kunjungan wisatawan ke Solo tahun 2012 yang diperoleh dari
Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Surakarta.
4. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses pengorganisasian data dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori dan satuan urain dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. ( Lexy.J.Moleong, 2001 :13)
Analisis data dalam kajian ini menggunakan teknik analisa
deskrpsi kualitatif yaitu menguraikan apa yang terjadi dari permasalahan
di dalam penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta serta sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahuai lebih jelas mengenai tugas akhir ini, diperlukan
adanya sistematika penulisan yang tersusun dengan baik. Penulisan dibagi
menjadi empat bab, yang masing-masing bab dijelaskan secara terperinci. Sebagai
berikut :
Bab I merupakan pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika penulisan, kajian
pustaka, serta metode penelitian yang berisi teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data.
Bab II menguraikan tentang gambaran Kota Solo secara umum serta
pengenalan obyek dan daya tariknya.
Bab III mendiskripsikan tentang apa itu wisata kreatif dan mengenal lebih
dekat pariwisata yang berbasis kreatifitas, pada bab ini juga menguraikan tentang
hasil penelitian yang memuat tentang apa yang menjadi faktor yang mendukung
pengembangan Kota Solo sebagai kota wisata kreatif serta daya tarik wisata apa
saja di Kota Solo yang dapat dikembangkan atau dikemas menjadi wisata kreatif
dan upaya pengembangannya. Selain itu juga menguraikan tentang kendala yang
dihadapi beserta dengan solusi yang harus dilakukan dari pengembangan Kota
Solo sebagai kota wisata kreatif.
Bab IV merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan dari
pembahasan dan saran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA SOLO SEBAGAI KOTA WISATA
A. Profil Kota Solo Sebagai Kota Pariwisata
1. Letak Geografis
Kota Surakarta terletak di antara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur
Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan dan berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara,
Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan
barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Di masing-masing
batas kota terdapat gapura keraton yang didirikan sekitar tahun 1931 –
1932 pada masa pemerintahan Pakubuwono X di Kasunanan Surakarta.
Gapura Kraton didirikan sebagai pembatas sekaligus pintu gerbang masuk
ibu kota Kerajaan Kasunanan (Kota Solo) dengan wilayah sekitar. Gapura
Kraton tidak hanya didirikan di jalan penghubung, namun juga didirikan di
pinggir sungai Bengawan Solo, sungai yang pada masa pemerintahan
Pakubuwono X berfungsi sebagai dermaga dan tempat penyeberangan (di
Mojo / Silir). Ukuran Gapura Kraton terdiri dari dua ukuran yaitu
berukuran besar dan kecil. Gapura Kraton ukuran besar didirikan di jalan
besar. Gapura Kraton ukuran besar bisa dilihat di Grogol (selatan), Kerten,
dan Jurug (timur). Sedangkan Gapura Kraton ukuran kecil bisa dilihat di
daerah RS Kandang Sapi (utara), jalan arah Baki di Solo Baru (selatan),
Makamhaji (barat), dan di Mojo / Silir. <www. Kota Surakarta.com>
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. Sejarah Singkat Kota Solo
Surakarta, yang juga dikenal banyak orang dengan sebutan Sala,
adalah ibukota dari Kerajaan Mataram Islam baru. Penamaan Surakarta
Hadiningrat sendiri diberikan Paku Buwana II (1726-1749) tepatnya pada
17 Pebruari 1745, ketika ia berhasil memindahkan istana kerajaan dari
Kartasura ke suatu desa yang sangat strategis, yang bernama Sala. Akibat
adanya perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan terbaginya
wilayah Mataram menjadi dua: 1) Surakarta yang menjadi pusat
pemerintahan Kasunanan yang dipimpin Paku Buwono (PB) III, dan 2)
Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta yang
dipimpin oleh Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono (HB) I.
Pada tahun 1757, akibat perjanjian Kalicacing di Salatiga, Wilayah
Surakarta kembali terbagi menjadi dua: 1) Kasunanan dan 2)
Mangkunegaran dengan wilayah sebelah utara Karaton dengan Pangeran
Sambernyowo (Mangkunegaran I). Pada masa kolonial, Surakarta menjadi
tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta.
Di masa awal kemerdekaan RI, kedua Karaton Solo tersebut memberikan
dukungan dan bersedia menjadi bagian dari RI. Pada tahun 1945 Presiden
Soekarno menetapkan Surakarta sebagai Daerah Istimewa. Namun karena
adanya pemberontakan Tan Malaka dan penculikan terhadap penasehat
raja pada tahun 1946, status DIS dicabut dan Surakarta kembali menjadi
karesidenan Surakarta yang meliputi wilayah: Boyolali, Sukoharjo,
Wonogiri, Sragen, Karanganyar, dan Klaten. <www.sejarah kota
surakarta.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3. Kebijakan Kota Solo Dibawah Pemerintahan Jokowi-Rudi
Wali Kota Surakarta pada periode 2010-2015 adalah Ir. Joko
Widodo, setelah Jokowi terpilih menjadi Gubernur di Jakarta maka
digantikan oleh wakilnya yaitu, F.X. Hadi Rudyatmo. Pasangan Jokowi-
Rudy pertama kali terpilih sebagai walikota dan wakil walikota Solo untuk
masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi
untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk
masa jabatan 2010-2015.
Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Solo mengalami
perubahan yang pesat. Para pedagang barang bekas di Taman Banjarsari
dapat direlokasi hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan
hijau terbuka. Investor diberi syarat untuk mau memikirkan kepentingan
publik. Komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi
lokal) diadakan secara rutin dengan masyarakat. Taman Balekambang,
yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya
taman. Sebagai tindak lanjut branding, Jokowi mengajukan Surakarta
untuk menjadi anggota Organisasi kota-kota Warisan Dunia dan diterima
pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta
menjadi tuan rumah konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober
2008 . <www. Kota Surakarta.com>
Dalam upaya pembangunan Surakarta menjadi Sala Kuncara. Pada
1985-1995 pemerintahan kota mencanangkan program Solo Berseri
(Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah). Sepanjang tahun tersebut Surakarta
berhasil meraih 8 penghargaan Adipura. Pada tahun 2007, sejalan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
semangat otonomi daerah, pemerintah Solo Raya, meliputi Kota Surakarta,
Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, dan
Klaten, meluncurkan semboyan "Solo, The Spirit of Java”. Slogan ini
dimaksudkan sebagai branding dalam mengkomunikasikan potensi di
wilayah ini, seperti:
a. Solo Raya (Kota Surakarta) merupakan kota tua yang berusia lebih
dari 250 tahun.
b. Kota Surakarta memiliki situs bangunan bersejarah, seperti Karaton
Kasunanan, Praja Mangkunegaran, Museum pra-sejarah Sangiran, dan
lain-lain.
c. Kawasan kota tua dengan latarbelakang sosial budaya yang unik dan
beragam, seperti Kauman, Pasarkliwon, dan Laweyan.
d. Wilayah ini memiliki kantong-kantong kesenian kesenian yang
tersebar di banyak daerah, seperti Wayang Wong Sriwedari.
e. Ritual atau kegiatan-kegiatan kebudayaan yang memiliki sejarah
panjang, seperti Sekaten, Kyai Slamet dan lain-lain.
f. Surakarta sejak awal sejarahnya menjadi sentra batik secara nasional.
g. Bahasa jawa di Surakarta yang memiliki dialek dan kosa kata yang
berbeda dengan bahasa jawa daerah lain, merupakan standar bahasa
Jawa nasional dan internasional, seperti di Suriname.
h. Tempat-tempat rekreasi baru, seperti Galabo, Gajahmungkur, dan
lain-lain.
i. Makanan khas Solo, seprti nasi liwet, nasi timlo, Serabi Notosuman,
Intip, Bakpia Balong, dan Jenang dodol khas Solo. <www. kota
surakarta.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Sejak tahun 2011 lalu masa pemerintahan Jokowo-Rudi menggelorakan
slogan terbaru yaitu “Solo Kreatif Solo Sejahtera”, yang maknanya adalah suatu
keinginan Pemkot Solo untuk mensejahterakan masyarakatnya terutama melalui
program-program pembangunan yang kreatif .
4. Potensi Perdagangan
a. Batik
Industri batik menjadi salah satu industri khas Kota Solo.
Sentra kerajinan batik dan perdagangan batik antara lain di Laweyan
dan Kauman.
1) Kampung Batik Laweyan
Batik merupakan karya seni tradisional yang banyak
ditekuni oleh masyarakat Laweyan, maka kampung Laweyan
pernah dikenal sebagai kampung “Juragan Batik” dan mencapai
kejayaannya pada di era 1970-an. Banyak showroom batik di
kampung batik yang menarik dan dapat di kunjungi di salah satu
daerah wisata ini. Kampung Laweyan merupakan suatu kelurahan
yang luas wilayahnya 24.83 ha dengan penduduk sekitar 2500
jiwa. Laweyan adalah kampung batik tertua di Indonesia.Eksistensi
para pengusaha batik atau juragan Laweyan sangat terkenal
terutama pada jaman keemasan era KH Samanhudi sekitar tahun
1911.
Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan dan
kondisi lingkungan yang khas. Arsitektur rumah tinggal di
kampung batik ini umumnya di pengaruhi unsur tradisional Jawa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Eropa(Indisch), China dan Islam. Bangunan-bangunan ini
dilengkapi dengan pagar tinggi atau “Beteng” yang menyebabkan
terbentuknya gang-gang sempit. <www.kampung batik laweyan
solo.com>
2) Kampung Batik Kauman
Kampong Batik Kauman memiliki potensi untuk
dikembangkan khususnya di bidang pariwisata, yaitu berpotensi
untuk mengembangkan sebuah home industry khususnya di bidang
bati. Kampung Kauman mempunyai kaitan erat dengan sejarah
perpindahan kraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah
nama menjadi Kasunanan. Kauman merupakan tempat ulama yang
terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari penghulu tafsir
anom, ketip, modin, suronoto dan kaum. Keberadaan kaum sebagai
penduduk mayoritas di kawasan inilah yang menjadi dasar
pemilihan nama "kauman".
Masyarakat kaum (abdi dalem) mendapatkan latihan secara
khusus dari kasunanan untuk mebuat batik baik berupa jarik atau
selendang dan sebagainya. Dengan kata lain, tradisi batik kauman
mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Kraton
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan bekal keahlian
yang diberikan tersebut masyarakat kauman dapat menghasilkan
karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik
yang sering dipakai oleh keluarga kraton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di kampung
kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu batik klasik
motif pakem (batik tulis), batik murni cap dan model kombinasi
antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang banyak
dipengaruhi oleh seni batik kraton Kasunanan merupakan produk
unggulan kampung batik kauman. Produk-produk batik kampung
kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun,
katun jenis premisima dan prima, rayon.
Kampung yang dulunya hanya memiliki 30 home industri
ini sekarang sudah mencapai 60 lebih. Kampung kauman ini sudah
menjadi langganan dari para pembeli yang sudah terjalin secara
turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia
Tenggara dan Amerika Serikat). Keunikan yang ditawarkan kepada
para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat
rumah produksi tempat berlangsungnya kegiatan membatik.
Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui
secara langsung proses pembuatan batik, bahkan untuk mencoba
sendiri mempraktekkan kegiatan membatik. Disamping produk
batik, kampung batik Kauman juga dilingkupi suasana situs-situs
bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan,
kolonial dan perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Bangunan-
bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang ditengah
arsitektur modern pusat perbelanjaan. (Sumber : Nurul Khafidah,
2012 : 39-41 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b. Shelter Manahan
Pemkot Surakarta dalam hal ini Dinas Pengelolaan Pasar
(DPP) akan membangun shelter baru untuk Pedagang Kaki Lima
(PKL) manahan. Rencana pembangunan tersebut akan menambahkan
41 shelter baru di sebelah timur yang diambil dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Saat ini shelter yang tersedia
terdiri dari 186 shelter. Disebelah barat terdiri dari 146 shelter dan di
sebelah utara stadiun tepatnya di depan FKIP Olah Raga UNS ada 40
shelter baru yang bekerjasama dengan PT. SOSRO yang diresmikan
pada tahun 2011. Rencana pembangunan shelter manahan sudah
masuk dalam proses lelang. Pembangunan Shelter ini diharapkan
supaya Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat tertata dengan baik dan
dapat menjadi wajah kota yang indah dan tidak kumuh.
c. Gladak Langen Bogan (GALABO)
Gladag Langen Bogan merupakan wisata kuliner malam di
Kota Solo yang diresmikan pada Minggu malam 13 april 2008.
Kehadiran tempat wisata kuliner malam Gladag Langen Bogan
semakin memperkuat Solo sebagai kota terkenal dengan sebutan kota
yang tidak pernah tidur. Gladag Langen Bogan Solo adalah arena
kuliner yang hanya dibuka pada malam hari, berlokasi di sebelah timur
bundaran Gladag, tepatnya di JL. Mayor Sunaryo depan Beteng Trade
Center dan Pusat Grosir Solo. Sebelah utara berbatasan dengan situs
bersejarah Beteng Vastenburg. Jika siang hari tetap sebagai jalan raya,
sedangkan pada malam hari jalan ditutup untuk menjadi arena kuliner.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Setiap malam selalu dipenuhi pengunjung baik dari masyarakat Solo
maupun yang datang dari luar Kota Solo. Gladag Langen Bogan
merupakan salah satu pilihan baru sebagai salah satu tujuan wisata di
Kota Solo. Pusat jajanan malam hari ini menawarkan aneka macam
makanan dan minuman khas tradisional yang sudah legendaris di Kota
Solo. Masyarakat dan wisatawan dapat menemukan dengan mudah
berbagai makanan dan minuman seperti thengkleng, sate kere, mie
thoprak, wedang ronde, wedang dongo, dan masih banyak lagi di
Gladag Langen Bogan yang digelar di sepanjang jalan utama depan
Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Center Gladag. Pusat jajanan
malam Gladag Langen Bogan menutup arus lalu lintas utama jalan
tersebut. Para penikmat kuliner dapat berkunjung sambil menikmati
suasana Kota Solo di malam hari dengan berjalan kaki di sepanjang
Gladag Alun-Alun Utara. Pada akhir pekan, tak hanya makanan dan
minuman khas yang ditawarkan disini, sajian musik live dapat pula
dinikmati para pengunjung dengan cuma-cuma dan adanya fasilitas
hotspot. Buka pukul 17.00 - 24.00 WIB. ( Leaflet Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Surakarta, 2012 )
d. Pasar Tradisional
Selain Pasar Klewer yang merupakan pusat penjualan batik
terbesar se-Jawa Tengah, Solo juga memiliki banyak pasar tradisional,
di antaranya Pasar Gedhe (Pasar Besar), Pasar Legi, Pasar
Kembang,dan masih banyak lagi. Pasar-pasar tradisional yang lain
menggunakan nama-nama dalam bahasa Jawa, antara lain nama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
pasaran (hari) dalam bahasa Jawa: Pasar Pon, Pasar Legi, sementara
Pasar Kliwon saat ini menjadi nama kecamatan dan nama pasarnya
sendiri berubah menjadi Pasar Sangkrah. Selain itu ada pula pasar
barang antik yang menjadi tujuan wisata, yaitu Pasar Triwindu (setiap
Sabtu malam diubah menjadi Pasar Ngarsopuro) serta Pasar Keris dan
Cenderamata Alun-Alun Utara Keraton Solo.
e. Bisnis
Pusat bisnis Kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet
Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat perbelanjaan, restoran
internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan terletak di sepanjang
jalan protokol ini. Pada hari minggu pagi, jalanan Slamet Riyadi
khusus ditutup untuk kendaraan bermotor (Solo Car Free Day) sebagai
bagian dari tekat pemda untuk mengurangi polusi. Beberapa mal
modern di Solo antara lain Solo Square, Solo Grand Mall (SGM), Solo
Paragon, Solo Center Point (SCP), Singosaren Plaza, Megaland Solo,
Luwes.
B. Obyek Wisata Kota Solo
1. Obyek Wisata Budaya
a. Keraton Kasunanan Surakarta
Keraton Kasunanan atau Keraton Solo Hadiningrat dibangun
tahun 1745 oleh Raja Paku Buwono II. Di dalam istana terdapat
menara Panggung Sanggabuwana yang disebut sebagai tempat bertemu
Raja dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan. Keraton ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dibangun secara bertahap tetapi pola dasa tata ruang tidak berubah.
Beberapa banguanan dan dan area di kompleks keraton antara lain ;
Alun-alun Lord an Alun-alun Kidul, Sasana Sumewa, Sitihinggil,
Kamandungan, Sri Manganti, dan Kedhaton. Keraton ini memiliki
museum yang menyimpan benda bernilai seni tinggi seperti kereta
kencana, pusaka kerajaan, serta artefak lainnya. ( Leaflet Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, 2012 )
b. Istana Mangkunegaran
Karaton indah (Pura/Karaton/lstana) ini terletak di pusat Kota
Solo, di antara Jalan Ronggo Warsito, Jalan Kartini, Jalan Siswa, dan
Jalan Teuku Umar. Konstruksi Pura ditanggal ulang pada tahun 1757
oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkoenagoro
1(1757-1795). Di mangkunegaran terdapat berbagai macam koleksi
benda bersejarah bernilai seni tinggi seperti ; topeng tradisional,
wayang golek, gamelan kuno, serta koleksi kitab kuno dari jaman
Majapahit dan Mataram yang tersimpan di Reksa Pustaka.
Pura ini terdiri atas dua bangunan utama: Pendapa (Balairung
lstana, tempat menerima tamu) dan Dalem (Balairung Utama) yang
dikelilingi oleh tempat tinggal para keluarga Raja. Bagian timur
disebut Bale Peni tempat tinggal putra atau pangeran. Bagian barat
dinamakan Bale Warni tempat tinggat para putri. Di dalam Pura juga
terdapat Perpustakaan Reksopustoko, berisi naskah-naskah keagamaan
dan filsafat yang jarang ditemui, ditulis dalam gaya tulisan Jawa Kuno.
( Leaflet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakata, 2012 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c. Museum Radya Pustaka
Dibangun pada 28 October 1890 oleh Kanjeng Adipati
Sosrodiningrat IV, Pepatih Dalem pada masa pemerintahan Paku
Buwono IX dan Paku Buwono X. Letaknya di Jl. Slamet Riyadi, di
kompleks Taman Wisata Budaya Sriwedari. Koleksinya terdiri dari
beragam benda bersejarah bernilai tinggi seperti keris, gamelan,
patung-patung batu dan perunggu, wayang kulit, keramik, dan lain-
lain. Di museum ini juga ada perpustakaan yang menyimpan literatur
yang ditulis pada era Jawa Kuno dan kolonial Belanda. ( Leaflet Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, 2012 )
d. Museum Galeri Batik Kuno Danar Hadi
Terletak di dalam kompleks Ndalem Wuryaningratan, didirikan
oleh H. Santosa Doellah yang prihatin dan terobsesi pada pelestarian
dan pengembangan seni kerajinan batik di Indonesia pada khususnya
dan dunia pada umumnya. Mengandalkan kurang lebih sepuluh ribuan
koleksi batik kuno yang dimilikinya, H. Doellah mengembangkan
galeri batik kuno Danarhadi dengan tema "Batik: Pengaruh Zaman dan
Lingkungan".
Dengan menggunakan tema tersebut, penataan koleksi yang
dipajang adalah Batik Belanda, Batik Cina, Batik Jawa, Hakokai, Batik
pengaruh India, Batik Karaton, Batik pengaruh Karaton, Batik
Saudagaran, Batik Petani, Batik Indonesia, dan Batik Danarhadi.
Koleksi yang dipajang kurang lebih tujuh ratus kain batik kuno. Setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
tujuh sampai sembilan bulan sekali koleksi pajangan diganti. ( Leaflet
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, 2012 )
e. Kampung Wisata Batik Kauman Solo
Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat, kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik
yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering
dipakai oleh keluarga karaton. Dalam perkembangannya, seni batik
yang ada di Kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis), batik murni cap, dan
model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang
banyak dipengaruhi oleh seni batik Karaton Kasunanan merupakan
produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik
Kampung Batik Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan
sutra tenun, dan katun jenis primisima.
Kampung Kauman yang dulunya hanya memiliki sekitar 30
home industry sekarang sudah mencapai 60 lebih show room.
Kampong Batik Kauman ini menjadi langganan para pembeli secara
turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia
Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja
sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan
bisa juga mencoba sendiri kegiatan membatik.
Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga
dilingkupi bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo,
limasan, kolonial, dan perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang di
tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan
(perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di
sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di
sekitar Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-
kemudahan bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik. ( Sumber : Nurul
Khafidah, 2012 : 39 )
f. Kampung Wisata Batik Laweyan
Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman
kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu
banyak didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha
batik, sampai sekarang masih terus ditekuni masyarakat Laweyan
sampai sekarang.
Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik,
Kampung Laweyan didesain sebagai kampung batik terpadu,
memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang terdiri dari 3
blok. Kampung Laweyan ini mempunyai tata ruang yang khas
perpaduan bangunan menjulang dengan gang kampong yang sempit,
membentuk lorong sehingga menyusuri kampong ini seakan
menyusuri lorong sejarah. Di Kampung Laweyan ini ratusan motif
batik dapat ditemukan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi
ciri khas Batik Laweyan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk
menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adatah
Galeriku". Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom
sekaligus rumah produksi. (Sumber : Nurul Khafidah, 2012 : 30 )
g. Taman Sriwedari
Pakubuwono X pada mulanya membuat Taman Sriwedari
sebagai tempat rekreasi dan peristirahatan bagi keluarga kerajaan,
terinspirasi mitos tentang keberadaan sebuah taman di surga. Pada
awalnya, taman ini terletak di sebuah lokasi yang dinamakan Kebon
Rojo atau Taman Raja. Saat ini, taman rekreasi ini mempunyai
beberapa fasilitas hiburan baik untuk anak kecil maupun dewasa,
restoran-restoran kecil, dan stan penjualan suvenir.
Di dalam kompleks taman ini juga terdapat sebuah atraksi yang
terkenal yaitu wayang orang Sriwedari. Wayang orang sriwedari
adalah salah satu kelumpok seni wayang orang legendaries, tumbuh
sejak masa Paku Buwono X di awal abad 20. Dengan setting panggung
yang eksotis akan membawa suasana pertunjukan seakan ke masa
dulu. Jam pertunjukan 20.00 – 23.00 Wib dan tutup pada hari minggu.
(Sumber : Nurul Khafidah, 2012 : 31 )
h. Taman Bale Kambang
Taman Bale Kambang adalah sebuah ikon kejayaan Solo di
masa lampau yang berada di bawah naungan swapraja
Mangkunegaran. Taman yang terletak di Jl. Ahmad Yani ini dulu
bernama Partinah Bosch, dibangun oleh kerabat Mangkunegara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Kemudian dinamakan Balekambang karena di taman tersebut terdapat
sebuah kolam ikan dan kolam renang yang di tengahnya terdapat
rumah istirahat yang nyaman, dikelilingi kebun bunga yang sangat
indah. Di samping tempat ini juga terdapat Gedung Kesenian Ketoprak
Tradisional Balekambang dan kafe yang dikelola oleh seniman muda
Solo. Perpaduan kesenian tradisional dan modern dalam suatu tempat,
sebuah keunikan tersendiri. ( Leaflet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Surakarta, 2012 )
2. Obyek Wisata Pasar Tradisional
a. Pasar Gedhe Hardjonegoro
Pasar Gedhe Hardjonegoro yang terletak di jalan Urip
Sumoharjo, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Surakarta ini
dibangun oleh Sinuhun Pakoe Boewono x pada tahun 1930. Pasar ini
didisain oleh arsitek Belanda bernama Thomas Karsten. Arsitektur
Pasar Gedhe merupakan perpaduan antara gaya Eropa dengan gaya
tradisional. Karena terjadi kebakaran pada tahun 2000, Pasar Gedhe
mengalami renovasi namun tanpa mengubah bentuk aslinya. Pada
masa awal berdirinya, di pasar ini sudah diberlakukan sistem jual beli
dan sewa terhadap toko dan tempat untuk berjualan. Sebuah sistem
yang masih belum umum pada masa itu. Satu hal lagi adalah bahwa
Pasar Gedhe Harjonegoro menjadi pasar bertingkat pertama di
Indonesia.
Pasar Gedhe ini menjadi pasar tradisional terbaik di Provinsi
Jawa Tengah. Pasar ini keluar sebagai juara pertama Lomba Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tradisional se-Provinsi Jawa Tengah tahun 2011. Pasar Gedhe yang
desain bangunannya dikerjakan oleh arsitek Belanda Thomas Karsten
ini memiliki omzet harian mencapai Rp 4 miliar per hari. Selain retail,
pasar yang sering menjadi tujuan wisata turis asing ini juga melayani
perdagangan grosir. Di Pasar Gede ini menyediakan berbagai macam
kebutuhan sehari-hari seperti pasar pada umumnya. Selain itu Pasar
Gedhe juga menyediakan berbagai macam kuliner dan jajanan pasar,
seperti : serabi, kue-kue kecil, lemper, sosis, gempol pleret, dawet,
semar mendem, berbagai macam kripik, dan masih banyak lagi.
<www. pasar tradisional surakarta.com>
b. Pasar Legi
Pasar Legi didirikan pada masa pemerintahan Mangkunegoro I
(Pangeran Samber Nyawa). Terletak dijalan Sutan Syahrir, Kelurahan
Stabelan, Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Pasar ini mempunyai
luas sekitar 16.640 m2. Pasar Legi merupakan pasar induk hasil bumi
terbesar di Surakarta, yang mendapatkan pasokan dagangan dari
berbagai daerah baik dari wilayah sekitar surakarta maupun dari luar
daerah seperti Brebes, Temanggung, Tasikmalaya, Sidoarjo, Malang
dan lain sebagainya. Kegiatan pasar ini dimulai dari dini hari sampai
malam hari. <www. pasar tradisional surakarta.com>
c. Pasar Klitikan Notoharjo Solo
Pasar Notoharjo dibangun pada tahun 2006 oleh Pemerintah
Kota Surakarta. Pasar ini terletak di Kalurahan Semanggi, Kecamatan
Pasar Kliwon, Kota Surakarta, diatas lahan seluas 1.800m2. Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Klithikan Notoharjo dibangun menampung pedagang kaki lima diarea
Taman Monumen 45 Banjarsari yang berjumlah 909 pedagang.
Pasar Notoharjo lebih dikenal dengan nama Pasar Klithikan
karena pasar tersebut sebagai wadah bagi pedagang kakilima yang
menjual berbagai barang bekas, seperti elektronik, pakaian, ponsel,
sparepart kendaraan dan barang-barang lainnya. Pasar ini cukup unik
karena disini pengunjung bisa menemukan barang-barang bekas yang
dengan kreativitas para pedagang maka barang-barang tersebut
dimanfaatkan kembali. <www. pasar tradisional surakarta.com>
d. Pasar Kembang Solo
Pasar Kembang berlokasi di jalan Dr. Rajiman, Kalurahan
Sriwedari, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. pasar ini berdiri diatas
lahan seluas lebih kurang 1.409m2. Sesuai dengan namanya, pasar
tersebut diperuntukan bagi pedagang yang memiliki jenis dagangan
bunga (kembang). Terutama bunga tabur beserta perangkat (ubo
rampe) untuk orang yang meninggal dunia.
Semula lokasi pasar ini adalah taman. Pada tahun 1963 mulai
bermunculan banyak pedagang disebelah utara taman tersebut. Karena
jumlah pedagang semakin banyak, maka pada tahun 1970 didirikan
sebuah pasar yang bernama Pasar Kembang. Pada tahun 2006 Pasar
Kembang medapatkan alokasi dana untuk merenovasi bangunan pasar
tersebut. <www. pasar tradisional solo.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Obyek Wisata kuliner
a. Tengkleng
Tengkleng merupakan makanan semacam gulai kambing tetapi
isinya adalah tulang-belulang kambing dengan sedikit daging yang
menempel, bersama dengan sate usus, sate jerohan, otak dan juga
organ-organ lain seperti mata, telinga, pipi, kaki dan lain-lain.
Kenikmatan menyantap Tengkleng akan terasa ketika menggerogoti
sedikit daging yang menempel pada tulang dan mengisap-isap isi
tulangnya. Salah satu warung tengkleng yang terkenal di kota Solo
adalah warung tengkleng milik Bu Edi. Warung tengkleng Bu Edi
lokasinya berada di dekat Pasar Klewer Yosodipuran Rt. 01/03 Solo. (
Peta Lengkap Wisata Kuliner Jogya-Solo hal 96-97)
b. Serabi Notosuman
Serabi notosuman adalah salah satu makanan yang terkenal di
kota Solo. Di kota Solo banyak penjual serabi yang menyebar di
beberapa tempat, namun yang terkenal paling enak adalah serabi
notosuman yang berada di Jayengan Kidul kota Solo atau tepatnya di
dekat Masjid Darussalam. Serabi notosuman memiliki berbagai jenis
rasa seperti rasa pisang, cokelat, keju, nangka, kacang, dan serabi biasa
yang tidak ada campurannya. Lebih menarik lagi serabi notosuman
penyajiannya bervariasi, seperti digulung dengan dilapisi daun pisang
atau dibiarkan utuh. Serabi notosuman harganya juga terjangkau, yaitu
Rp. 1500,- per buah. (Peta Lengkap Wisata Kuliner Jogya-Solo hal 92-
93)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c. Nasi Liwet
Nasi Liwet adalah salah satu makanan khas kota Solo yang
merupakan nasi gurih yang dilengkapi lauk dan sayuran labu siam,
ayam areh yang dipotong kecil-kecil memanjang, dan telur pindang.
Untuk menikmati nasi liwet ini hanya cukup mengeluarkan uang
sebesar Rp. 5000,- sampai Rp. 7.500,- per porsi. Nasi liwer ini dapat
ditemui di arena kuliner malam kota Solo, dipinggiran jalan di pagi
hari, serta di restoran. Namun apabila membeli di restoran harganya
bisa sampai puluhan ribu. (Peta Lengkap Wisata Kuliner Jogya-Solo
hal 94-95)
d. Timlo Solo
Timlo Solo merupakan hidangan berkuah bening yang terdiri
atas sosis ayam yang dipotong-potong, telor ayam pindang dan irisan
hati serta ampela ayam. Menu ini disantap dengan nasi putih yang
ditaburi bawang goreng. Berbeda dengan daerah lain, Timlo Solo tidak
memakai soup dan jamur. Timlo Solo dapat ditemukan di Timlo sastro,
sebelah timur Pasar Gede. ( Leaflet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Surakata, 2012 )
e. Pecel ndeso
Pecel ndeso Solo adalah nasi pecel yang berasal dari beras
merah, dicampur sayur yang berisi dedaunan dan tanaman mulai dari
jantung pisang, nikir, daun petai cina, bunga turi dan kacang panjang,
sambal wijen putih atau hitam. Pecel ndeso ini disajiakan dengan tahu
dan tempe bacem, bongko, wader, lele, dan udang goreng. Kuliner ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dapat di jumpai di Ngarsopuro dan juga sering di jajakan oleh ibu-ibu
penjual pecel keliling. (Peta Lengkap Wisata Kuliner Jogya-Solo hal
107-108)
4. Obyek Wisata Belanja
a. Pasar klewer
Surakarta atau Kota Solo merupakan satu sentral budaya di Jawa
Tengah. Keraton, Batik, dan Pasar Klewer adalah 3 hal yang menjadi
identitas kota tua ini. Tradisi membatik yang menjadi ciri khas Kota
Solo sampai hari ini masih diteruskan dari generasi ke generasi. Tidak
heran kemasyuran Solo sebagai salah satu kota produsen batik sudah
terkenal hingga ke mancanegara. Salah satu tempat pembuatan batik
Solo sekaligus pusat penjualan batik terbesar di Solo bisa ditemukan
di Pasar Klewer. Di Pasar ini beragam batik, mulai dari kain batik
dengan motif kuno dan sakral hingga bentukan modern seperti baju
batik dan taplak maupun bed cover yang menjadi cinderamata kota
Solo bisa ditemukan. Selain batik Pasar Klewer juga menyediakan
berbagai jajanan pasar, oleh-oleh khas Solo, serta buah-buahan.
Sebagai satu simbol kota tua Surakarta, pasar klewer juga
menjadi bukti sejarah keberadaan batik di kota ini. Disetiap gambaran
batik motif yang ditawarkan para pedagang menunjukkan era
kreatifitas dan perkembangan batik dari hari ke hari sesuai trend. Jika
pandai membaca motif, pasti akan mampu merangkai sebuah cerita
dari motif-motif yang tergambar dalam sebuah kain. Keunikan lainnya,
para pedagang yang berjualan disini juga merupakan generasi turun-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
temurun. Mereka tetap bertahan dipasar ini karena berdagang batik
merupakan lahan pencarian mereka sejak zaman buyut mereka dulu.
Tidak heran jika terdapat satu keluarga yang berjualan dalam satu blok.
Tidak bisa dipungkiri, batik nyatanya menjadi warisan dan jaminan
hidup para pengrajin dan pedagang batik di pasar klewer. Inilah bukti
satu warisan yang mampu menaungi hajat hidup generasi mendatang.
< www.pasar tradisional surakarta.com>
b. Pasar cinderamata atau souvenir solo
Pasar Cinderamata atau Souvenir Solo terletak tidak jauh dari
Pasar Klewer dan Kraton Kasunanan, yaitu disebelah utara Kraton
Kasunanan yang merupakan jalan masuk menuju ke Pasar Klewer.
Letaknya yang strategis membuat Pasar ini ramai tiap harinya, hanya
untuk melihat melihat ataupun membeli souvenir khas Solo. Di pasar
ini menjual souvenir-souvenir khas Solo, antara lain ; keris, blankon,
T-shirt, dan souvenir lainnya.
c. Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Center
Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Center mulai dikembangkan
tahun 2005, Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Center tak jauh beda
dengan Pasar Klewer, yaitu menjual berbagai macam batik mulai dari
yang tradisional hingga modern, hanya di Pusat Grosir Solo dan
Beteng Trade Center dikemas lebih modern, dilengkapi dengan air
conditioner dan food court di lantai paling atas, dan letaknya pun tak
jauh dari Pasar Klewer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Solo Grand Mall
Solo Grand Mall adalah mall pertama yang di bangun di Kota
Solo, letaknya yang strategis di jalan utama Kota Solo membuat Solo
Grand Mall berkembang pesat. Ditunjang dengan fasilitas yang
memadai membuat Solo Grand Mall menjadi pilihan belanja untuk
keluarga. Di Solo Grand Mall ini terdapat Time Zone untuk para anak-
anak dan café untuk para anak muda, selain itu juga terdapat bioskop
yang menjadikan mall ini selalu ramai pengunjung.
e. Solo Square
Solo Square adalah mall kedua yang di bangun di kota Solo
setelah Solo Grand Mall. Solo Square juga menyajikan fasilitas
fasilitas yang lengkap, yang tak jauh beda dengan Solo Grand Mall.
Solo Square ini sering menampilkan konser musik dari band ternama
Indonesia untuk menarik para pembeli dan menjadikan mall ini selalu
ramai pengunjung.
C. Fasilitas Kota Solo
Kota dengan slogan “ Solo Kreatif, Solo Sejahtera” yang pada
tahun 2011 lalu digelorakan oleh Walikota Jokowi ini mempunyai
berbagai fasilitas kota yang menunjang kota Solo sebagai kota yang
berpotensi menjadi kota wisata kreatif, antara lain ;
1. Belanja Grosir Pakaian Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah pusat bursa tekstil dan sandang terbesar di
Jawa Tengah yang merupakan aset dan potensi ekonomi milik kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Solo yang terus dipertahankan keberadannya dan dikembangkan
potensinya. Sesuai dengan misi dan visi kota Solo yaitu kota budaya,
pariwisata, dan perdagangan, pasar Klewerlah salah satu alternatifnya.
Jenis dagangan di pasar Klewer yang terutama adalah konveksi. Hal
ini sejalan dengan adanya citra pasar Klewer sebagai pasar Konveksi
terbesar di Jawa Tengah. Selain konveksi, di pasar Klewer juga
tersedia jajanan dan oleh-oleh khas Solo, Souvenir, serta buah-buahan.
2. Citywalk
Citywalk merupakan jalan khusus yang disediakan untuk para
pejalan kaki dan pesepeda. Citywalk di Kota Solo terdapat di beberapa
tempat, antara lain ;
a. City walk Jl. Slamet Riyadi
b. Citywalk Kapung Batik Laweyan
c. Citywalk Pasar Kliwon
3. Urban Forest
Urban Forest merupakan suatu konsep hutan dalam kota yang
dibangun Pemkot Solo di bantaran sungai Bengawan Solo pada tahun
2010. Urban Forest adalah salah satu tempat baru favorit para
pemancing, yakni sekitar Sungai Bengawan Solo tepatnya di
Kelurahan Pucangsawit. Bukan hanya untuk memancing melainkan
juga menikmati keindahan taman dan Sungai Bengawan Solo.
<www.portal informasi surakarta.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4. Free Hotspot
Fasilitas koneksi internet gratis atau Free Hotspot di Solo
dipasang di setiap kelurahan dan sepanjang Citywalk Slamet Riyadi,
antara lain :
a. Kawasan Ngarsopuro Jl. Diponegoro
b. Taman Balekambang Manahan
c. Plaza Sriwedari Jl.Slamet Riyadi
d. 51 Kelurahan di Kota Surakarta
e. Ruang Tunggu Terminal Bus Tirtonadi
f. Ruang Tunggu Dishubkominfo Manahan
g. Hotzone (Hotspot tanpa putus dari Depan Loji Gandrung sampai
depan Sriwedari, Jl. Slamet Riyadi) <www.portal informasi
surakarta.com>
5. Solo Car Free Day
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah memberlakukan car free
day di Jl Slamet Riyadi mulai Minggu 30 Mei 2011. Atas
pemberlakuan program tersebut Jl Slamet Riyadi dari Purwosari
hingga Bundaran Gladak tertutup untuk semua kendaraan bermotor
kecuali kendaraan umum. Selain itu, kebutuhan angkutan masyarakat
di jalan protokol Kota Bengawan itu juga akan dilayani kendaraan
tidak bermotor seperti becak, andong, dan dokar. Untuk pengenalan,
car free day hanya diberlakukan selama sekali sepekan, setiap hari
Minggu, pada pukul 05.00-09.00 WIB. Car Free Day ini bertujuan
untuk mengurangi tingkat polusi kendaraan. Masyarakat pun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
menyambut antusias dan makin hari keberadaan car free day menjadi
tempat berbagai komunitas unjuk gigi. Selain itu kawasan Slamet
Riyadi juga seolah menjadi magnet berbagai kegiatan mulai dari yang
sifatnya sosial, komersial hingga budaya. Maka dari itu tak heran jika
kota-kota satelit Solo seperti Sragen, Boyolali, serta Sukoharjo ikut
memberlakukan program tersebut. <www.kota surakarta.com>
6. Transportasi
a. Transportasi Umum
1) BST ( Batik Solo Trans )
Batik Solo Trans mulai beroperasi sejak 2010,
menggantikan Bus Damri yang sebelumnya melayani jalur dari
Palur-Jurug-UNS-RS Muwardi-Pasar Gede-Gladak-Kustati
Gading-Sraten-Jamsaren-Tipes-Bayangkara-Baron-Gendengan-
Purwosari-Kleco-Pabelan-Kartosuro. Kembali Kartosuro-Pabelan-
Kleco-Purwosari-RS Kasih Ibu-Gendengan-SGM-Sriwedari-
Nonongan-LP-Gladak-Balai Kota-Pasar Gede-RS Muwardi-UNS-
Jurug-Palur.
Pada awalnya pembelian tiket masih diatas bis oleh
kondektur, namun sejak awal tahun 2012 juga dapat menggunakan
smart card. Berbeda dengan Busway Transjakarta, BST ini tidak
mempunyai jalur khusus. Mungkin karena masih tidak semacet
Jakarta. Ukuran bisnya juga bukan bis besar, apalagi bis gandeng.
Namun itu sudah cukup untuk Kota seperti Solo. Model tempat
duduk bus ini juga mengakomodir penumpang berdiri agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
nyaman, sehingga dapat menampung banyak penumpang.
<www.transportasi solo.com>
2) Prambanan Ekspress ( Prameks )
Prameks merupakan kereta yang melayani jalur Solo –
Yogyakarta – Kutoarjo, yang merupakan jalur ganda (double
track). 1 set terdiri 5 unit kereta Prameks per rangkaian KRDE
(Kereta Rel Diesel Elektrik) tersebut terdiri atas satu unit kereta
mesin (engine, KDE) diesel, satu unit kereta ko-trailer, dua unit
kabin trailer dan satu unit trailer ditambah kabin masinis. KRDE
ini diberi kode KDE-3, yang berarti KRDE kelas ekonomi.
Saat ini, Prameks beropeasi 10 kali PP (Solo –
Yogyakarta). Kereta api ini juga sekarang berhenti di Stasiun
Maguwo (Bandara Adisucipto), sehingga terintegrasi dengan Bis
Transyogya dan pesawat terbang. <www.transportasi solo.com>
b. Transportasi Wisata
1) Bus Tingkat Werkudara
Bus Tingkat Werkudara adalah bus tingkat pertama dan
satu-satunya di Indonesia. Bus Tingkat Werkudara ini merupakan
transportasi wisata Kota Solo. Tarifnya yaitu Rp 20.000 dengan
durasi 3 jam perjalanan mengelilingi kota Solo. Bus ini juga bisa
disewa dengan tariff sewa Rp. 800.000,- / 3 jam. Beroperasi setiap
hari mulai pukul 08.00-22.00 yang melewati titik-titik wisata dan
ekonomi, seperti Taman Sriwedari, Museum Radya Pustaka,
Kampoeng Batik Kauman, Laweyan, Lumbung Batik, Pura
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Mangkunegaran, dan lainnya. ( sumber : Leaflet Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, 2012 )
2) Sepur Klutuk Jaladara
Sepur Klutuk Jaladara merupakan kereta api kuno yang
digerakkan dengan tenaga uap yang beroperasi di tengah-tengah
kota Solo yang menawarkan eksotisme wisata tempo dulu.
Transportasi wisata kota Solo ini hanya terdiri dari dua gerbong
dengan kapasitas 80 orang penumpang. Sepur kluthuk Jaladara
rencananya akan beroperasi 2 kali semingu, setiap hari sabtu dan
minggu dengan rute dari Stasiun Puwosari menuju Stasiun Kota
Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5 kilometer. Rute ini
melewati Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo, dan akan
singgah beberapa saat di beberapa tempat perhentian dalam satu
trip pulang pergi, diantaranya adalah Kampung Laweyan, Loji
Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, dan Gladak. Jika
memungkinkan, kereta uap ini juga bisa dijalankan di luar jadwal
tetap.
Harga harga tiket kereta kuno ini yaitu Rp.100.000 untuk
sekali jalan. Bagi mereka yang mempunyai KTP Solo, harga
memang lebih murah, yaitu Rp 30 ribu per orang, karena untuk
sekali jalan pulang pergi, kereta ini membutuhkan sekitar tiga
kubik kayu jati yang harganya mencapai Rp 3,2 juta. ( sumber :
Leaflet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, 2012 )
3) Railbus Batara Krisna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Railbus merupakan transportasi wisata yang dibeli dari PT
Inka dengan harga Rp 17 miliar. Railbus berjalan membelah Kota
Solo. Di dalam kota, Railbus berjalan dengan kecepatan rata-rata
20 kilometer per jam. Namun saat di luar kota, kecepatan
bertambah menjadi 30 kilometer per jam. Rute Railbus adalah
Purwosari menuju Wonogiri dengan jarak tempuh 32 kilometer.
Kereta ini memiliki tiga gerbong dengan panjang 40 meter, lebar
2,89 meter, berkapasitas 160 penumpang dan berat 59,9 ton.
Railbus adalah jenis Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE),
dikembangkan dengan body mengadopsi kereta super cepat TGV
dari Perancis. Di setiap gerbong, dilengkapi dengan pendingin,
petunjuk waktu serta kecepatan Railbus. Mengenai kecepatan,
Kepala Divisi Pemasaran PT Inka, Agung Sedayu mengatakan
Railbus dapat melaju 100 kilometer per jam.
Mengenai operasional, Kepala Dinas Perhubungan Kota
Solo, Yosca Herman Soedradjad mengatakan pengoperasian
Railbus masih menunggu rapat koordinasi dengan pihak terkait,
yakni Pemerintah Kota Solo, PT KA, dan Kementerian
Perhubungan. Untuk penghitungan tarif nanti dari Dirjen
Perkeretaapian, ini jelas akan dihitung melihat dari faktor ekonomi,
sosial dan lainnya. Kehadiran Railbus diharapkan akan menjadi
moda transportasi masal yang dapat mempersingkat perjalanan dari
Solo ke Wonogiri. <www.transportasi solo.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB III
PENGEMBANGAN KOTA SOLO SEBAGAI KOTA WISATA
KREATIF
A. Wisata Kreatif
Hengky Hermantoro dalam surat elektroniknya di kompas.com
menjelaskan bahwa wisatawan saat ini merubah pola perjalanan wisatanya dari
buying product menjadi buying experience. Ketika semula wisatawan cukup
senang berkunjung beramai-ramai ke suatu tempat hanya untuk sekedar berfoto,
mereka kemudian mengubah tujuannya untuk mencoba memahami budaya
setempat. Kunjungan wisata budaya, dengan melihat dan mempelajari museum,
galeri seni, dan sebagainya menjadi trend baru saat ini. Bagi wisatawan asing
menjadi berkulit gelap akibat mandi matahari tidak lagi menjadi trend, tetapi
memahami budaya setempat menjadi suatu kebanggaan bagi para wisatawan itu
sendiri.
Trend selanjutnya berkembang lagi. Saat ini wisatawan tidak cukup puas
hanya sekedar memahami, tetapi mereka mencoba untuk lebih dalam mempelajari
budaya setempat dan mengembangkannya. Wisatawan kemudian menjadi bagian
dari manusia kreatif yang dapat berkolaborasi dengan budaya setempat. Mereka
kemudian menjadi prosumen (produsen sekaligus konsumen), dan mereka tidak
lagi hanya pasif melihat budaya lokal. Ini yang disebut wisata kreatif, dan
kemudian knowledge, menjadi lebih penting dari hanya sekedar experience.
1. Kota Yang Kreatif
Charles Landry dalam bukunya “The Creative City”,2000
menjelaskan bahwa creative city adalah sebuah tempat di mana orang
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
merasakan bahwa mereka bisa berpikir, bertindak, berencana dengan
imajinasi. Sebuah kondisi di mana ada perbedaan kepemimpinan,
komunitas publik dan swasta, tapi tetap memberikan perasaan pada
masyarakat bahwa ada sebuah sikap atau budaya untuk kehidupan. Budaya
toleransi pada perbedaan, toleransi pada perubahan, dan pada banyak hal
sehingga semua orang bisa berkembang dan mengembangkan diri.
Creative city itu tidak lantas secara eksklusif tentang seni meskipun seni
merupakan elemen kuat dari sebuah kreativitas. Tapi, ini (creative city)
lebih sebagai ide yang luas.
Lebih lanjut Landry menjelaskan, sebuah kota yang kreatif bisa
dilihat dari kesan pertama saat kita singgah, misalnya
keramahtamahannya. Keramahtamahan transportasi, khususnya.
“Bagaimana sebuah kota seperti mengundang kita untuk masuk lebih
dalam, melalui bandara, pelabuhan, stasiun kereta api mereka”. Kota
kreatif juga berisi orang yang punya kombinasi pengetahuan begitu
mendalam tentang kotanya, industrinya, seni budaya, bisnisnya, dan yang
secara bersamaan juga terbuka terhadap sebuah toleransi, punya kapasitas
untuk mendengarkan. “Kota kreatif adalah juga tentang personality
quality, di mana ada banyak orang dengan kualitas yang berbeda tadi,
diizinkan untuk mengembangkan diri. <kompas.com>
Maknanya adalah bagaimana membuat kota menjadi tempat yang
didambakan untuk hidup. Kota dengan sumber penting, manusia yang
hidup di dalamnya. Manusia dengan kepandaian, hasrat, motivasi,
imajinasi, dan kreativitas dan menjadikannya sumber daya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
perkotaan. Pada ujungnya, semua ini mengarah pada perkembangan
ekonomi. <kompas.com>
2. Pariwisata Kreatif Berbasis Budaya Lokal
Masyarakat kreatif dalam dunia pariwisata harus berbasis budaya
lokal. Workshop dan kolaborasi seni menjadi bagian penting dari proses
ini sehingga komunitas pun akan tetap hidup walaupun wisatawan pada
saatnya meninggalkan tujuan wisatanya. Keuntungan pola pikir ini adalah
kreativitas masyarakat terus berkembang, sekaligus menghidupkan
ekonomi rakyat setempat, dan yang lebih penting pariwisata daerah akan
selalu hidup karena mereka didukung oleh para creativepreneur local
“masyarakat local yang kreatif dan memiliki semangat entrepreneurship
tinggi” papar Hengky Hermantoro penulis buku Creative Based Tourism.
Dalam bukunya”The Creative City” 2008, Landry mengatakan,
kota-kota yang berhasil menjadi kota kreatif biasanya mempunyai
kesamaan dalam visi individu, organisasi kreatif, dan budaya politik
dengan tujuan jelas. Diperlukan pemimpin yang mampu menyatukan
semua pihak, baik publik, swasta, juga sukarelawan. Kota yang berhasil
juga mampu mengekspresikan inisiatif publik, bahkan jika inisiatif itu
merupakan investasi bisnis yang rawan sekalipun. Selain itu, penghargaan
terhadap isu kebudayaan lokal, ekspresi terhadap nilai dan identitas adalah
kunci untuk menghadapi perubahan. Karena budaya-kebudayaan adalah
sumber kreatif. <kompas.com>
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
B. Faktor yang Mendorong Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota
Wisata Kreatif
1. Faktor Solo Memiliki Akar Budaya Yang Kuat
Sektor pariwisata tidak dapat dilepaskan sebagai salah satu
instrumen sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebuah kota atau
kabupaten. Terlebih di era desentralisasi saat ini, kota atau kabupaten
(daerah) dituntut mandiri terutama dalam pengelolaan keuangan untuk
operasional pemerintahan dan teknis lainnya dengan cara
“mengeruk” berbagai potensi di wilayahnya. Oleh karena itu, kejelian
dalam menggali setiap kesempatan dan sumber pendapatan di daerah
menjadi sangat penting.
Tidak bisa dipungkiri, “Solo” sebutan familiarnya atau jika di
dalam peta Jawa Tengah tertera menggunakan nama Surakarta, merupakan
kota yang minus pantai dan gunung. Hal ini menyebabkan Solo tidak bisa
mengeruk sumber daya alam berupa hasil laut maupun mengeksploitasi
kekayaan alam pegunungan. Kota Solo cukup jeli melihat peluang
kekuatan lokal sebagai basis sumber pendapatan daerahnya melalui
potensi budaya yang dikemas dalam sektor pariwisata. Solo mempunyai
ruang, tinggal bagaimana masyarakat kota Solo bekerja sama dengan
pemerintah kota memanfaatkan ruang tersebut dengan baik. Hal tersebut
dibuktikan dengan banyaknya event-event atau festifal budaya yang
digelar pada setiap tahunnya. Dengan potensi budaya yang dikemas dalam
sektor pariwisata tersebut maka kota Solo dapat memanfaatkan ruang yang
ada, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Event-event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
budaya dan festifal yang digelar di kota Solo tersebut menjadi sumber
Pendapatan Asli Daerah kota Solo. Hal tersebut dikarenakan tingkat
hunian kamar hotel, restaurant, bar, kafe, obyek wisata, dan sebagainya
menjadi meningkat atau lebih ramai dengan adanya event-event budaya
dan festifal yang digelar. Jika dilihat di kalendar event kota Solo tahun
2012 pada bulan juni ada 8 event yang digelar, sebut saja separti ; Solo
Kampung Art, Solo Batik Fashion, Solo Batik Carnival, dsb. Pada bulan
juni merupakan bulan yang paling padat dengan event kota, tentunya hal
tersebut juga mempengaruhi meningkatnya hunian kamar hotel dan
kunjungan wisatawan ke obyek-obyek wisata di kota Solo. Dari bulan-
bulan sebelumnya yaitu bulan februari-mei pada bulan juni hunian kamar
hotel dari melati sampai bintang 5 dan kunjungan wisatawan ke obyek
wisata menunjukan peningkatan, terutama wisatawan asing.
Data kunjungan wisatawan pada bulan januari hampir sama dengan
bulan juni dikarenakan di bulan januari merupakan musim liburan awal
tahun. Selain itu pada bulan September kunjungan wisatawan ke obyek
wisata dan hunian kamar-kamar hotel jumlahnya paling tinggi dan di
dominasi oleh wisatawan asing, dikarenakan pada bulan tersebut banyak
event bertaraf international yang digelar di kota Solo, yaitu ; Federation
for Asian Cultural Promotion Conference, Solo City Jazz, dan Solo
International Performing Art, dimana pada event-event tersebut
melibatkan banyak peserta Asing. (Data dapat dilihat pada lampiran 9 dan
lampiran 10 tentang kunjungan wisatawan dan data akomodasi
pramuwisata kota Surakarta tahun 2012). Dengan event-event bertaraf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
local, nasional, dan internasional yang digelar kota Solo tersebut tentunya
pendapatan yang di peroleh Pemkot Solo dari pajak menjadi meningkat,
pendapatan tersebut diperoleh dari komponen-komponen pariwisata
seperti akomodasi, transportasi, obyek wisata, dsb. Sehingga event-event
budaya tersebut dapat menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah
kota Solo, selain itu juga menjaga agar kreatifitas masyarakat terus
berkembang dan perkembangan budaya yang berbasis pariwisata tidak
stagnan. ( wawancara dengan Ipung Saryoko Kabid Sarana Wisata Dinas
Pariwisata dan Budaya Surakarta, Jum’at 1 februari 2012 ). Budaya bukan
hanya sebagai suatu kebiasaan pada masyarakat tertentu yang dilakukan
secara konsisten dan kontinyu. Lebih dari itu, budaya dapat menjadi
sebuah kekuatan yang menghasilkan secara materiil. Kota Solo adalah
salah satu dari banyak kota yang memiliki akar budaya yang kuat. Hal ini
tidak terlepas karena faktor historis kekuasaan kerajaan pada masa itu
yang menjadi latar belakangnya.
Sektor pariwisata berkonsep budaya mencuat ketika masa
kepemimpinan Ir. Joko Widodo pada periode 2005-2010 dan 2010-2015.
Walikota yang akrab disapa Jokowi ini, ternyata sangat fokus terhadap
budaya lokal di Kota Solo. Masa jabatan Walikota selama dua periode
yang dipegangnya tidak membuat pelaksanaan pariwisata berbasis budaya
ini menjadi tidak konsisten. Justru sebaliknya, semakin kreatif dan
beragam. Banyak event-event budaya yang dikemas sedemikian rupa
sehingga layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata. Sebut saja
pagelaran SIEM (Solo International Ethnical Contemporary Music), SIPA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
(Solo International Performing Arts), MPA (Mangkunegaran Performing
Arts), dan yang sangat terkenal yaitu SBC (Solo Batik Carnival).
Selain jenis wisata budaya seperti yang dibenamkan pada acara-
acara tersebut tadi, Solo juga memiliki destinasi wisata modern yang tidak
kalah menariknya, misanya di bidang fasilitas kota seperti pusat
perbelanjaan dan perdagangan (PGS, Solo Grand Mall, Paragon Mall, Solo
Square, Shelter Manahan), di bidang pendidikan (Solo Technopark),dan
Pandawa waterboom yang merupakan waterboom terbesar di Jawa Tengah
yang terletak di kota satelit Solo yaitu Solobaru. Wisata budaya dan wisata
modern tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga kota Solo
dapat tetap eksis dan terus berkembang.
2. Faktor Solo Merupakan Kota Seni Pertunjukan
Solo merupakan gudang seniman pertunjukan. Di Solo terdapat
Institut Seni Indonesia “ ISI” dan banyak sanggar atau kelompok-
kelompok kerja seni, seperti : tari, teater, musik, dan budaya. Pada masa
lalu Solo memiliki legenda Wayang Orang Sriwedari yang hingga kini
masih eksis, juga seni ketoprak di Balekambang, dan yang terbaru adalah
Sendratari Ramayana yang dipertunjukan di Taman Bale Kambang.
Dalam pencaturan seni pertunjukan kontemporer, Solo masih
merupakan salah satu kota utama sebagai penyangga seni pertunjukan di
Indonesia, terutama dalam bidang tari. Banyak koreografer nasional dan
internasional yang berkolaborasi atau melibatkan seniman-seniman Solo
sebagai artis pendukungnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Solo sebagai kota seni pertunjukan atau kota festival dibuktikan
dari banyaknya event yang bernuansa festival dan seni pertunjukan yang
digelar pada setiap tahunnya. Berikut adalah event-event budaya yang
digelar Kota Solo sepanjang tahun 2012 lalu :
Kalender event budaya Solo 2012 :
1. Grebeg Sudiro
15 Januari 2012, tempat: Pasar Gede Solo
2. Sekaten
30 Januari – 5 Februari 2012, tempat :Alun-alun Utara Kraton
Kasunanan Surakarta
3. Grebeg Mulud
5 Februari 2012, tempat: Kraton Kasunanan - Masjid Agung Kraton
Kasunanan Surakarta
4. Festival Ketoprak
17 – 21 Februari 2012, tempat: Gedung Kesenian Balekambang
5. Solo Karnaval
18 Februari 2012, tempat: Jalan Slamet Riyadi Solo
6. Gunungan Charity Boat Race
19 Februari 2012, tempat: Bantaran Sungai Bengawan Solo
7. Mahesa Lawung
22 Maret 2012, tempat: Keraton Kasunanan Surakarta Hutan
Kredhawahana
8. Pesona Balekambang
18 – 22 April 2012, tempat: Taman Balekambang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
9. Bengawan Travel Mart
28 - 29 April 2012, tempat: Solo dan kota-kota sekitarnya
10. Solo Menari
29 April 2012, tempat: Jalan Slamet Riyadi Solo
11. Mangkunegaran Performing Art
11 – 12 Mei 2012, tempat: Pura Mangkunegaran Solo
12. Festival Dolanan Bocah
18 – 20 Mei 2012, tempat: Kawasan Gladag
13. Asia Pasific Historian Conference
22 – 24 Mei 2012, tempat: Solo
14. Kemah Budaya
8 – 10 Juni 2012, tempat: Lapangan Kota Barat Surakarta
15. Keraton Art Festival
13 – 14 Juni 2012, tempat: Keraton Kasunanan Surakarta
16. Tingalan Jumenengan Dalem ke-7 ISKS XIII
15 Juni 2012, tempat:Keraton Kasunanan Surakarta
17. Solo Kampong Art
16 – 20 Juni 2012, tempat: Solo
18. Parade Hadrah
19 Juni 2012, tempat: Jalan Slamet Riyadi Solo
19. Kreatif Anak Sekolah Solo (KREASSO)
24 – 26 Juni 2012, tempat: Kawasan Mangkunegaran
20. Solo Batik Carnival
30 Juni 2012, tempat: Jalan Slamet Riyadi Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
21. Solo International Contemporary Ethnical Music (SI(c)EM)
4 – 8 Juli 2012, tempat: Taman Balekambang Surakarta
22. Solo Batik Fashion
13 - 16 Juni 2012, tempat: Kompleks Balaikota Surakarta
23. Pentas Wayang Orang Gabungan
19 – 22 Juli 2012, tempat: Gedung Wayang Orang Sriwedari
24. Festival Dalang Bocah
22 – 23 Juli 2012, tempat: Joglo Sriwedari Surakarta
25. Wayang Bocah
22 – 23 Juli 2012, tempat: Gedung Wayang Orang Sriwedari
26. Malem Selikuran
8 Agustus 2012, tempat: Keraton Kasunanan Surakarta - Taman
Sriwedari
27. Maleman Sriwedari
10 – 25 Agustus 2012, tempat: Taman Sriwedari Surakarta
28. Grebeg Poso
19 Agustus 2012, tempat: Keraton Kasunanan Surakarta - Masjid
Agung
29. Pekan Syawalan Jurug
22 – 29 Agustus 2012, tempat: Taman Satwa Taru Jurug
30. Bakdan ing Balekambang
19 – 26 Agustus 2012, tempat: Taman Balekambang Surakarta
31. Federation for Asian Cultural Promotion Conference
6 – 9 September 2012 , tempat: Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
32. Grand Final Pemilihan Putra-Putri Solo
8 September 2012, tempat: Ngarsopuro Solo
33. Solo Keroncong Festival
14 – 15 September 2012, tempat: Kawasan Mangkunegaran
34. Solo City Jazz
21 -22 September 2012, tempat: Ngarsopuro / Sriwedari
35. Solo International Performing Art (SIPA)
28 - 30 September 2012, tempat: Solo
36. Solo Investation Tourism and Trade Expo (SITTEX)
11 – 14 Oktober 2012, tempat: Solo
37. Solo International Tea Festival
13 – 14 Oktober 2012, tempat: Solo
38. Grebeg Pangan
14 Oktober 2012, tempat: Purwosari - Sriwedari
39. Solo Culinary Festival
14 – 16 Oktober 2012, tempat: Solo
40. Pasar Seni Balekambang
25 -28 Oktober 2012, tempat: Taman Balekambang
41. Grebeg Besar
26 Oktober 2012, tempat: Keraton Kasunanan Surakarta - Masjid
Agung
42. Javanesse Theatrical
9 – 11 November 2012, tempat: Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
43. Kirab Apem Sewu
11 November 2012, tempat: Kampung Sewu
44. Bengawan Solo Gethek Festival
11 November 2012, tempat: Sungai Bengawan Solo
45. Kirab Malam 1 Suro
16 – 17 November 2012, tempat: Keraton Kasunan Surakarta & Pura
Mangkunegaran
46. Wiyosan Jumenengan SP KGPAA Mangkoe Nagoro IX
25 November 2012, tempat: Pura Mangkunegaran
47. Pesta Budaya dan Kembang Api Malam Tahun Baru
31 Desember 2012, tempat: Solo
( sumber : Dinas Pariwisata dan Budaya Surakarta “Calender of
cultural event Solo 2012” )
Selain event-event yang tersebut di atas, di tahun 2013 ini kota Solo juga
mempunyai beberapa event baru yang masuk dalam kalender event kota
Surakarta, yang tujuannya untuk memberi ruang kepada komunitas-komunitas
atau kelompok seni yang ada di kota Solo untuk tampil di event kota dan
mengapresiasikannya. Seperti ; Festifal Film Solo, Solo Blues Festifal, Solo
Kampung Art, Frame of Solo Foto Contest, Rock In Solo, dsb. ( sumber :
Kalender Acara Dinas Pariwisata dan Budaya Surakarta 2013 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3. Faktor Solo Memiliki Aset Wisata Kreatif
Selain seni pertunjukan aset wisata kreatif yang dimiliki Kota Solo
adalah dari sektor kerajinan dan fashion (batik).
a. Kerajinan
Kerajinan Kota Solo mulai dari blangkon, keris, kerajianan dari
batik, dan lain-lain cukup diminati pasar internasional, khususnya Eropa.
Hal ini terlihat dari penyelenggaraan International Furniture dan Craft
Fair Indonesia (IFFINA) 2008 di Jakarta International (JI) Expo
Kemayoran. Delapan UKM asal Solo yang mengikuti hampir seluruhnya
mendapat buyer dari Eropa. Bahkan sampai ke sejumlah negara Timur
Tengah.
b. Fashion “ Batik Solo”
Solo identik dengan batik sebagai pakaian khas kebanggaan
masyarakatnya. Batik tulis Solo yang berkualitas halus di ekspor hingga ke
mancanegara(Jepang, Eropa, Asia Tenggara, serta Amerika Serikat) dan
menjadi lambang khas Indonesia. Pedagang batik Jawa pada akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20 banyak mendirikan usaha dan tempat tinggal di
kawasan Laweyan, sekarang mencakup (Kampung Laweyan, Tegalsari,
Tegalayu, Tegalrejo, Sondakan, Batikan, dan Jongke) dan Laweyan masih
dijadikan sentra batik di Solo sampai sekarang.
Batik bukan sekadar lukisan yang ditorehkan pada kain dengan
mengunakan canting (alat untuk membatik yang berisi malam atau lilin).
Banyak jejak bisa digali dari sehelai kain batik, sebab motif yang
ditorehkan pada selembar kain batik selalu mempunyai makna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
tersembunyi. Disetiap gambaran batik motif yang ditawarkan para
pedagang menunjukkan era kreatifitas dan perkembangan batik dari hari
ke hari sesuai trend dan booming. Jika pandai membaca motif, otomatis
akan mampu merangkai sebuah cerita dari motif-motif yang tergambar
dalam sebuah kain. Itulah yang menjadikan kain batik diminati dan
menjadi pakain kebanggaan masyarakat kota Solo serta diakui oleh dunia
sebagai warisan budaya. < www. kota Surakarta.com>
C. Daya Tarik Wisata Kota Solo Yang Dapat Dikembangkan Untuk
Mendukung Kota Solo Menjadi Kota Wisata Kreatif
1. Kerajinan
Kerajinan merupakan salah satu daya tarik Kota Solo yang
dapat dikembangkan untuk mendukung Kota Solo sebagai kota
wisata kreatif. Kota Solo sangat terkenal dengan batiknya, dari
batik tersebut dapat dibuat berbagai macam kerajinan yang
menarik dan menjadi souvenir yang unik seperti ; Kaos batik, Batik
glass, Miniatur Solo Batik Carnival, blangkon, dan souvenir-
souvenir lainnya yang semuanya serba batik.
2. Seni pertunjukan budaya
Kota Solo sangat padat dengan event seni pertunjukan yang
dapat menyedot perhatian ribuan orang atau wisatawan dari dalam
maupun luar negeri baik yang berskala local, nasional, maupun
internasional. Event-event seperti Solo Batik Carnaval (SBC), Solo
International Ethnic Music(SIEM), Solo International Performing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Art(SIPA), Grebek Sudiro dan event pertunjukan budaya yang
lainnya dapat mendukung Kota Solo sebagai kota wisata kreatif,
karena dengan adanya event-event tersebut kreatifitas masyarakat
akan terus berkembang dan kesejahteraan masyarakat juga
meningkat, selain itu juga dapat menyatukan berbagai elemen
masyarakat. (wawancara dengan Prayuti, staff bagian Promosi dan
Informasi Dinas Pariwisata Surakarta, Selasa 8 Mei 2012)
3. Kuliner
Kota Solo mempunyai banyak kuliner yang merupakan
kuliner khas Solo dan diminati sebagian besar masyarakat serta
wisatawan yang berkunjung, seperti Tengkleng klewer, Serabi
notosuman, Timlo Solo, Jajanan pasar,dan lain-lain. Dari aset
kuliner tersebut Kota Solo dapat membentuk Galabo, Solo
Culinary Festifal, dan festifal-festifal makanan lainnya yang
menjadikan Kota Solo semakin kreatif.
4. Bangunan bersejarah
Selain pertunjukan budaya, kerajinan, dan kuliner, Kota
Solo juga sangat dikenal dengan bangunan-bangunan yang
bersejarah, seperti; Kraton Kasunanan Surakarta, Istana
Mangkunegaran, Benteng Vesternberg dan lain-lain. Bangunan-
bangunan bersejarah tersebut akan semakin menjadi daya tarik
wisatawan untuk berkunjung ke Solo, karena selain nilai
budayanya yang kuat pemerintah Kota Solo tidak hanya sekedar
mempertontonkan bangunan bersejarah tersebut secara tradisional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
namun melalui pengembangan , misalnya peremajaan. (wawancara
dengan Prayuti, staff bagian Promosi dan Informasi Dinas
Pariwisata Surakarta, Selasa 8 Mei 2012)
D. Upaya Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota Wisata Kreatif
Di usia yang sudah tidak muda lagi, kota dengan beragam julukan
seperti ; kota budaya, kota wisata, kota dagang, kota yang tak pernah tidur,
dan sebagainya, semakin memperlihatkan kemajuan yang signifikan.
Terutama dalam lima tahun terakhir, Kota Solo tampak kian mantap
dengan jati dirinya menuju kota semi metropolitan. Harus diakui,
kemajuan Kota Solo tersebut tidak terlepas dari kepemimpinan Jokowi-
Rudy yang memasuki hingga dua periode masa jabatan mereka. Sejumlah
terobosan telah mereka luncurkan dalam membangun Kota Solo sehingga
semakin menambah dinamika dan kesemarakan kota. Tak hanya soal
penataan fisik kota; seperti revitalisasi pasar, city walk, tamanisasi,
pembangunan sentra perdagangan baru, pendirian mal dan apartemen,
hingga pemanfaatan bus tingkat wisata yang peresmiannya bersamaan hari
jadi kota. Pembangunan non-fisik juga banyak dilakukan. Misalnya di
bidang pendidikan, pembangunan Solo Technopark, maupun
pengembangan Kota Solo sebagai Kota Vokasi seolah ingin membuktikan
keunggulan lain kota ini dalam hal kompetensi sumber daya manusianya.
Demikian pula di bidang seni dan budaya, berbagai event tingkat lokal,
nasional, bahkan internasional (seperti World Heritage Cities Conference
and Expo, Solo Batik Fashion, Solo International Etnic Music, Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
International Performing Art dan Indonesia Performing Art Mart) dalam
rentang waktu singkat tidak terhitung lagi telah digelar di Kota Solo.
Beberapa keberhasilan tersebut tentu tidak terlepas dari upaya
Pemerintah Kota Solo untuk mengembangkan kota dan meningkatkan
kesejahteraan warganya. Bila diamati, hanya sedikit daerah yang mampu
melakukan langkah-langkah terobosan secara intensif dalam tempo singkat
sebagaimana dilakukan Kota Solo.
Slogan “Solo Kreatif, Solo Sejahtera” yang beberapa tahun lalu
pernah digelorakan walikota seolah menyiratkan keinginan Pemkot untuk
meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Solo, terutama melalui
program-program pembangunan yang kreatif. Diasumsikan, daerah-daerah
yang kurang kreatif biasanya relatif lambat perkembangannya, bahkan
mungkin stagnan. Sudah pasti daerah yang kurang berkembang pada
gilirannya akan merugikan masyarakatnya. Lapangan pekerjaan dan
kesempatan berusaha terbatas jumlahnya. Maka dari itu perlu adanya
upaya-upaya yang harus dilakukan Pemkot Solo untuk mendukung Kota
Solo agar dapat berkembang menjadi kota wisata kreatif.
Berikut merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar dapat
mengembangkan Kota Solo menjadi kota wisata kreatif :
1. Melakukan perbaikan bangunan-bangunan bersejarah Kota Solo
seperti ; Kraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Museum Radya
Pustaka dan lain-lain namun tidak mengubah bentuk aslinya. Tidak
hanya membenahi penampilan fisik saja namun juga harus
memperhatikan kebersihan dan juga menampilkan suatu atraksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
atau pertunjukan misalnya tari-tarian,wayang, dan lain-lain yang
dapat menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung.
Misalnya saja di Museum Radya Pustaka, selain melakukan
perbaikan penampilan fisik, didalamnya juga di perhatikan alur
sirkulasi pengunjung serta menambah koleksi misalnya
menambahkan satu set gamelan yang dapat dimainkan langsung
oleh para wisatawan. Selain itu juga bisa menggelar pertunjukan
seni, misalnya wayang bocah setiap minggu sekali di halaman
depan museum dan diiringi dengan penjual souvenir-souvenir khas
Kota Solo di sekitar halaman Museum, serta menyediakan
transportasi ramah lingkungan seperti bendi, becak, atau sepeda
onthel untuk memfasilitasi para wisatawan untuk berkeliling di
Kota Solo. Sehingga dengan melakukan pengembangan terhadap
Museum tersebut para wisatawan tidak hanya bisa sekedar melihat-
lihat koleksi museum, tetapi juga dapat mengenal lebih dekat Kota
Solo.
2. Mengangkat event-event budaya daerah menjadi event kota dan
memasukkannya ke dalam calendar event Kota Solo. Sehingga
kreatifitas masyarakat akan terus berkembang dan para wisatawan
tidak jenuh menikmati event-event yang sudah ada. (wawancara
dengan Ibu Prayuti, staff bagian Promosi dan Informasi Dinas
Pariwisata Surakarta, Selasa 8 Mei 2012)
3. Memberi dana untuk pengembangan atau renovasi UKM-UKM
yang berada di kawasan Kota Solo, tentunya dengan diseleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
terlebih dahulu mana yang pantas untuk dapat dikembangkan atau
didanai. (wawancara dengan Prayuti, staff bagian Promosi dan
Informasi Dinas Pariwisata Surakarta, Selasa 8 Mei 2012)
4. Mengadakan ekstrakulikuler seperti tari, dalang, gamelan, dan lain-
lain di sekolah-sekolah, sehingga anak-anak sekolah akan lebih
mengenal budaya Kota Solo dan regenerasi akan tetap terjaga.
(wawancara dengan Ibu Prayuti, staff bagian Promosi dan
Informasi Dinas Pariwisata Surakarta, Selasa 8 Mei 2012)
5. Mengumpulkan komunitas-komunitas unik di Kota Solo dan
memberikan ruang kepada mereka untuk tampil di event kota.
Seperti ; Komunitas Hijabers, Komunitas Sepeda Onthel dan
Sepeda Unik, Komunitas Fotografi, dan lain-lain.
6. Icon-icon transportasi seperti Bus Tingkat Werkudara, Sepur
Klutuk Jaladara, serta Railbus Bathara Kresna lebih dikenalkan
kepada para wisatawan khususnya wisatawan asing dengan cara-
cara yang unik, misalnya membuat suatu event khusus untuk icon-
icon transportasi wisata Kota Solo tersebut. Misalnya membuat
suatu bazaar bertemakan batik yang diadakan di dalam bus
werkudara, sehingga bus werkudara tersebut menjadi tempat bazaar
yang dapat berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain.
7. Mengadakan pameran-pameran kerajinan khas Kota Solo yang
didalamnya menampilkan atraksi-atraksi budaya. Misalnya, di
pameran kerajinan-kerajinan Kota Solo tersebut diadakan lomba
fesyen show bertema batik yang dapat diikuti oleh wisatawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
asing. Didalam pameran tersebut juga disediakan media membatik
sehingga pengunjung dapat belajar bagaimana cara membatik, dan
juga kerajinan-kerajinan lain ; seperti membuat blankon, miniatur
SBC, Batik Glass, dan kerajinan-kerajinan lainnya.
8. Mengadakan festifal makanan tradisional, seperti festifal jenang
yang diadakan pada 17 Februari tahun 2012 lalu atau kuliner khas
Kota Solo yang di dikemas secara kreatif dan juga diadakan demo
masak. Misalnya di festifal makanan khas kota Solo tersebut
diadakan demo memasak serabi yang bisa dicoba langsung oleh
para pengunjung, sehingga pengunjung tidak hanya pasif melihat
festifal tetapi juga mendapatkan pengalaman dari festifal tersebut.
Setidaknya dengan upaya pengembangan seperti di atas, Kota Solo
dapat berkembang menjadi kota wisata yang lebih kreatif dan menjadikan
Solo menjadi kota yang tidak pernah mati dan terus berkembang. Tidak
hanya membangun kota, namun juga dapat mensejahterakan
masyarakatnya, sehingga pembangunan Kota Solo dapat dinikmati dan
dirasakan oleh semua kalangan.
E. Kendala Yang Dihadapi Dan Solusi Yang Harus Dilakukan Dari
Upaya Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota Wisata Kreatif
1. Kendala
a. Menimbulkan Pertentangan
Salah satu kendala untuk mengembangkan kota Solo
sebagai kota wisata kreatif adalah menimbulkan pertentangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Misalnya, benturan antara kepentingan investasi dengan seni atau
budaya sebagaimana dialami Benteng Vestenberg. Upaya
mengundang investor untuk membangun kota berhadap-hadapan
dengan tuntutan pelestarian cagar budaya. Pembangunan sejumlah
apartemen dan mall di kota Solo juga tidak luput dari tentangan
budayawan. Benturan lain bisa terjadi antara Pemerintah Kota
dengan sekelompok masyarakat terkait penataan kota, contohnya
dalam revitalisasi bantaran sungai atau pedagang kaki lima.
Perbedaan kepentingan yang tidak diiringi solusi konkret sering
menimbulkan pertentangan. ( Sumber : Joglo Semar edisi Kamis
17/2/2012 )
b. Kurangnya Kesadaran Para Pelaku Wisata di Solo Raya Untuk
Mengembangkan Kota.
Salah satu hal yang menjadi kendala untuk
mengembangkan kota Solo menjadi kota yang kreatif adalah
kurangnya kesadaran para pelaku-pelaku wisata di Solo Raya
untuk mengembangkan kotanya sendiri. Para pelaku wisata di kota
Solo dalam hal ini adalah biro perjalanan wisata, mereka lebih
senang berlomba-lomba untuk menjual paket-paket wisata ke luar
kota misalnya ; paket wisata ke Jogya, Bandung, Jakarta, Bali,
serta kota-kota besar lainnya yang dipandang lebih laku pasaran
atau berorientasi pada keuntungan. Seandainya biro-biro wisata di
kota Solo aktif dalam melakukan promosi daya tarik serta potensi-
potensi wisata yang ada di kota Solo serta menjual paket-paket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
wisata kota Solo maka itu sangat membantu perkembangan kota
Solo sebagai destinasi wisata kreatif, atau paling tidak
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota Solo.
Wisatawan yang melakukan perjalanan dan menikmati
obyek dan daya tarik wisata di kota Solo tersebut secara otomatis
akan menjadi speaker di kota asalnya tentang asset-aset wisata
kreatif yang ada di kota Solo, wisatawan tersebut akan
menceritakan hal-hal yang menarik yang dapat dinikmati atau
dilihat di kota Solo misalnya ; kota Solo mempunyai banyak
bangunan-bangunan bersejarah yang menarik, kuliner yang
beragam, Solo memiliki transportasi wisata yang tidak dimiliki
oleh kota lain, Solo merupakan kota Batik, Solo adalah kota seni
pertunjukan, dsb. Maka dari itu peran para pelaku wisata di Solo
Raya sangat diperlukan untuk perkembangan kota dalam hal
pariwisata.
c. Menimbulakan dampak negatif
Kreativitas yang dicanangkan Pemkot Solo juga dapat
berdampak negatif. Misalnya, pemberlakuan car free day setiap
hari minggu pada jam 05.00-09.00 di sepanjang Jl.Slamet Riyadi
yang pada awalnya bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi
kendaraan ini masih diwarnai sejumlah permasalahan, seperti :
sampah, kemacetan di jalur lain, melumpuhkan perdagangan di
sepanjang Jl.Slamet Riyadi, mengganggu warga sekitar, dan lain-
lain. Namun dengan pertimbangan lebih banyak manfaat positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
daripada negatifnya, car free day masih terus berjalan hingga
sekarang. ( wawancara dengan Ipung Saryoko Kabid Sarana
Wisata Dinas Pariwisata dan Budaya Surakarta, Jum’at 1 Februari
2013 )
d. Event Kota Belum bisa menuju profesionalisme
Event-event kota seperti Solo Batik Carnival, Grebek
Sudiro, Solo Carnaval, Festifal Dolanan Bocah, Wayang Orang
Pelataran, serta event-event ourdoor yang lain belum bisa dijual.
Misalkan event-event kota tersebut dapat dijual otomatis ada
pendapatan, ada pendapatan juga akan ada pembenahan. Dengan
adanya pendapatan tentunya pembenahan dapat dilakukan dan
dapat menuju profesionalisme. (wawancara dengan Prayuti, staff
bagian Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Surakarta, Selasa 8
Mei 2012)
2. Solusi
a. Koordinasi dan Perencanaan Yang Matang
Segala sesuatu gagasan atau kreatifitas yang direncanakan
dan akan dilakukan agar tidak menimbulkan pertentangan maka
harus dikoordinasikan dan direncanakan dengan matang, entah itu
dengan budayawan, elemen-elemen masyarakat, dan semua pihak
yang terkait. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan dukungan
dari semua pihak tentang gagasan-gagasan kreatif yang akan
dilakukan. Mengingat event SIEM yang pada tahun 2012 lalu batal
di gelar di Taman Bale Kambang dan harus dialihkan ke Pabrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gula Colomadu karena adanya pertentangan dari budayawan
karena alasan merusak lingkungan, seharusnya hal tersebut tidak
terjadi apabila event SIEM tersebut direncanakan dengan matang
dan melibatkan berbagai pihak termasuk budayawan. Pada
akhirnya segala konsep yang sudah tersusun rapi dan dikemas
secara kreatif terpaksa gagal di gelar di Taman Bale Kambang, dan
harus memikirkan konsep baru dikarenakan lokasi yang baru.
Maka dari itu perlu adanya planning yang matang serta koordinasi
yang baik dengan berbagai pihak agar segala sesuatu kreatifitas
yang akan diakukan dapat berjalan dengan lancar dan tidak
menimbulkan pertentangan.
b. Menuju profesionalisme
Perlahan-lahan mulai menjual event-event kota seperti ;
Solo International Ethnic Music, Solo International Performing
Art, Solo Batik Fashion, dan lain-lain. Dengan adanya pendapatan
dari event-event tersebut maka pembenahan dapat dilakukan dan
para pelaku event-event tersebut akan termotivasi, karena selain
subsidi dari Pemkot mereka juga mendapat penghasilan dari
kreatifitas mereka, sehingga kreatifitaspun akan terus berkembang
sekaligus kesejahteraan masyarakat Kota Solo juga semakin
meningkat. (wawancara dengan Prayuti, staff bagian Promosi dan
Informasi Dinas Pariwisata Surakarta, Selasa 8 Mei 2012)
c. Kerjasama Yang Baik serta Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Dalam upaya meningkatkan kota Solo untuk menjadi kota
wisata kreatif kerjasama yang baik dengan masyarakat sangat
diperlukan agar pembangunan kota dapat mengenai sasaran dan
tidak menimbulkan masalah baru serta dapat dinikmati oleh semua
pihak. Hal tersebut juga harus diiringi dengan kesadaran oleh
semua masyarakat untuk bersama-sama membangun kota tidak
hanya Pemkot saja. Pemerintah Kota bertindak sebagai
koordinator, dan fasilitator, selebihnya kreatifitas masyarakatlah
yang harus berjalan. Sehingga dengan kerjasama yang baik antara
pemerintah kota dengan masyarakat maka perkembangan kota Solo
akan terealisasi seiring dengan berjalannya waktu.
Masyarakat yang sadar lingkungan untuk turut menjaga
kebersihan, keamanan, serta ketertiban, dan mempunyai kesadaran
untuk membangun kota sangat diperlukan untuk mendukung
kreatifitas yang dicanangkan Pemkot. Sehingga slogan Solo Kreatif
Solo Sejahtera,yang maknanya adalah usaha Pemkot untuk
mensejahterakan masyarakatnya melalui pembangunan-
pembangunan yang kreatif dapat terealisasi. Kreatifitas melalui
event-event budaya bertaraf local, nasional, dan internasional yang
diselenggarakan, beserta sarana pendukung seperti transportasi
wisata serta fasilitas-fasilitas kota, akan menimbulkan dampak
yang positif untuk semua pihak terutama masyarakat. ( wawancara
dengan Ipung Saryoko Kabid Sarana Wisata Dinas Pariwisata dan
Budaya Surakarta , Jum’at 1 Februari 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kota Solo merupakan salah satu kota besar yang terletak di provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Kota dengan sebutan kota batik serta kota budaya ini memiliki
semboyan “BERSERI”, akronim dari “(Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah)”, sebagai
slogan pemeliharaan keindahan kota. Sementara untuk menarik para wisatawan,
baik dalam negeri maupun luar negeri Kota Solo menggunakan slogan pariwisata
“SOLO, The Spirit of Java”, yang artinya Solo, Jiwanya Jawa. Solo juga
menggelorakan slogan “Solo Kreatif, Solo Sejahtera”, slogan itu menyiratkan
keinginan Pemkot untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui
program-program pembangunan kreatif.
Kota Solo memiliki akar budaya yang kuat dan merupakan kota budaya
yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Mulai dari bangunan bersejarah,
event-event budaya, festifal, serta aset wisata kreatif seperti kerajinan dan batik
menjadi latar belakang pengembangan Kota Solo sebagai kota wisata kreatif. Jika
hanya mengandalkan bangunan bersejarah perkembangan kota akan stagnan, oleh
karena itu sangat penting dilakukan pengembangan kota yang berbasis kreatifitas.
Solo memiliki aset wisata kreatif yang menarik untuk dikembangkan, seperti :
wisata kerajinan, seni pertunjukan budaya, bangunan bersejarah, hingga wisata
kuliner. Oleh karena itu pengembangan kota sangat diperlukan agar Kota Solo
dapat berkembang menjadi kota wisata kreatif.
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Kota wisata yang kreatif adalah sebuah tempat di mana orang merasakan
bahwa mereka bisa berpikir, bertindak, berencana dengan imajinasi, sebuah kota
dimana seperti mengundang kita untuk masuk lebih dalam. Kota kreatif juga
berisi orang yang punya kombinasi pengetahuan begitu mendalam tentang
kotanya, industrinya, seni budaya, bisnisnya, dan yang secara bersamaan juga
terbuka terhadap sebuah toleransi, punya kapasitas untuk mendengarkan. Kota
kreatif adalah juga tentang personality quality, di mana ada banyak orang dengan
kualitas yang berbeda tadi, diizinkan untuk mengembangkan diri.
Untuk dapat mengembangkan Kota Solo menjadi kota wisata kreatif maka
perlu melakukan upaya-upaya antara lain ; Melakukan pembenahan terhadap
bangunan-bangunan bersejarah namun tidak mengubah bentuk aslinya serta
menambah suatu atraksi wisata untuk menarik minat wisatawan, Mengangkat
event-event daerah ke dalam event kota, Mengadakan ekstrakulikuler seperti : tari,
dalang, gamelan di sekolah-sekolah untuk regenerasi, Memberi ruang kepada
komunitas unik di Kota Solo untuk tampil di event kota, Mengenalkan icon-icon
kota seperti Bus Tingkat Werkudara, Kereta Klutuk Jaladarak,serta Railbus
Bathara Kresna khususnya kepada wisatawan asing, Sering menggelar pemeran
kerajinan-kerajinan khas kota Solo, Menggelar festifal untuk para wisatawan agar
lebih mengenal kota solo misalnya festifal kuliner khas Kota Solo, Terus
mempromosikan dan mengembangkan fasilitas kota seperti ; shelter Manahan,
urban forest, car free day, dan lain-lain.
Dengan upaya pengembangan seperti disebutkan di atas diharapkan Kota
Solo semakin kreatif dan terus berkembang. Namun untuk mengembangkan Kota
Solo menjadi kota wisata yang kreatif tentu saja terdapat kendala yang harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
dihadapi, diantaranya ; menimbulkan pertentangan budayawan, menimbulkan
dampak negatif, kurangnya kesadaran masyarakat dan sebagainya. Untuk
mengatasi kendala tersebut maka solusi yang harus dilakukan antara lain ;
melakukan koordinasi dan perencanaan yang matang, Melakukan kerjasama yang
baik serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membangun kota , Menuju
profesionalisme ( mulai menjual event-event kota, karena dengan adanya
pendapatan maka pembenahan dapat dilakukan). Dengan solusi seperti di atas
maka tidak hanya sekedar membangun kota, namun juga dapat mensejahterakan
masyarakatnya, sehingga pembangunan Kota Solo dapat dinikmati oleh semua
kalangan.
B. Saran
Dalam membangun sebuah kota, Pemkot hendaknya tidak turut terjebak
dalam pragmatisme pembangunan, tren gaya hidup, isu-isu populer yang hanya
berhenti di tataran permukaan (seperti halnya pencitraan) dan harus lebih berpihak
pada kebutuhan publik akan rasa nyaman dan aman dalam hidup, berkehidupan
dan berpenghidupan, ”selama-lamanya”, tentu saja melalui pembangunan dan
pemikiran yang kreatif.
Berikut merupakan saran-saran untuk Pemerintah Kota Solo untuk dapat
mengembangkan Kota serta mensejahterakan masyarakat sebagaimana slogannya.
1. Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, pada periode terakhir
kepemimpinannya harus berani mengambil langkah yang tidak
populer. Langkah itu adalah meletakkan rancangan pembangunan Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Solo dalam proyeksi seratus tahun ke depan. Tidak sebagai slogan
tetapi sebagai sebuah kerja nyata.
2. Slogan “Solo Kreatif, Solo Sejahtera” harus benar-benar direalisasikan
agar perkembangan kota dapat ikut serta mensejahterakan masyarakat
didalamnya, dan juga memberikan perhatian lebih pada asset-aset
wisata kreatif agar kota Solo dapat berkembang menjadi kota wisata
kreatif yang banyak mendatangkan wisatawan baik dalam maupun luar
negeri.
3. Upaya nyata dari semua pihak agar pertumbuhan kota bisa dinikmati
segala lapisan masyarakat. Misalnya turut memperhatikan sarana
transportasi ramah lingkungan seperti becak, karena kondisi tukang
becak di Solo semakin tereliminasi dan menjadi penonton saja seiring
dengan tumbuh kembangnya kota. Kini mereka adalah korban
kebijakan atas nama pengembangan kota.
4. Mengantisipasi ancaman kemacetan harus mulai digagas sejak saat ini.
Bukan tidak mungkin, kurang dari lima tahun kedepan Kota Solo akan
menjadi cukup macet seiring dengan tumbuh kembangnya kota dan
pertambahan kendaraan bermotor yang seolah menjadi tanda
kemakmuran dan meningkatnya perekonomian di sebuah kawasan. Hal
ini harus disadari bersama segenap kalangan di Kota Solo.