pengembangan buku pengayaan matematika berbasis …
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MATEMATIKA
BERBASIS SETS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI
HALAMAN SAMPUL
SKRIPSI
VINI KOMALA DEWI
TM.161384
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MATEMATIKA
BERBASIS SETS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam
Menyelesaikan Program Sarjana Tadris Matematika
VINI KOMALA DEWI
TM.161384
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
iii
NOTA DINAS
iv
v
HALAMAN PENGESAHAN
vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua Untuk ayahanda tercinta
(Mukhlis Anwar) dan Ibunda tercinta (Susilawati) dengan penuh rasa cinta dan
do’a restu yang telah membesarkanku dan mendidikku selama ini serta memberi
motivasi dan dukungan untuk kemajuan dalam skripsi ini secara moril maupun
material.
Buat adikku tercinta (Visi Komala Sari, Vidi Vadel Varinos, dan Dini Anggraini
Putri), serta keluarga besarku yang selalu mendukung dan memberikan do’a nya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Buat teman-teman seperjuangan khususnya Tadris Matematika angkatan 2016,
yang telah berjasa untuk ku selama masa perjuanganku di bangku kuliah sampai
aku menyelesaikan skripsi ini.
viii
MOTTO
يا لم اكن ب دعائك رب شق .…و
“… dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya
Tuhanku”. ( Q.S. Maryam 19 : 4) (Anonim, 2002)
Jalani…Nikmati…Syukuri..
Man Shabara Zhafira – Karena Kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahil ladzii bini’matihi tatimmushsaalihaat, puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Illahi Rabbi atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam penulis
sembahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, pembawa risalah
kebenaran.
Skripsi ini di susun untuk melengkapi syarat-syarat meraih gelar sarjana strata
satu (S.1) dalam Progam Tadris Matematika di Fakultas Tarbiyah dan keguruan
UIN STS Jambi dengan judul skripsi : Pengembangan Buku Pengayaan Matematika
Berbasis SETS di Sekolah Menengah Atas Islam Al-Falah Kota Jambi.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari
kesempurnaan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
untuk diri sendiri, lalu ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang turut membantu sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan, terutama
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Rektor UIN STS Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.El. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd. dan
Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA Selaku pembantu Rektor I, II, III UIN
STS Jambi.
3. Ibu Dr. Hj Fadlillah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
UIN STS Jambi.
4. Dr. Risnita, M.Pd.. Bapak Dr. Najmul Hayat, S.Ag M.Pd.I dan Ibu Dr.
Yusria, S. Ag , M.Ag pembantu dekan I, II dan III pada Fakultas Tarbiyah
dan keguruan UIN STS Jambi.
5. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, ketua Program Studi Tadris Matematika (MTK)
dan Bapak Ali Murtadlo, M.Ag, sekretaris Program Studi Tadris
Matematika (MTK) Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN STS Jambi.
6. Bapak Drs. Sunarto,M.Pd. selaku Pembimbing I dan Ibu Ainun
Mardia,M.Sc. selaku Pembimbing II.
x
7. Bapak Betri Wendra,S.Pd.I.,M.Sc., dan Ibu Mastarita Nova Wulanda,
M.Pd, selaku validator yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan buku
pengayaan matematika.
8. Bapak H. H. A.Syihabuddin, S.Pd, M.Pd.I., selaku Kepala SMA Islam Al-
Falah Kota Jambi dan Ibu Meri Anggeraini, S.Pd guru mata pelajaran
Matematika serta majelis guru SMA Islam Al-Falah Kota Jambi yang telah
memberikan kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data di
lapangan.
9. Peserta didik di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi yang sudah menjadi
sampel penelitian.
10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Tadris Matematika
angkatan 2016 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Demikianlah atas segala bantuan dan jasa baik yang telah di berikan kepada
penulis semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT, dan kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan semua pihak yang
membaca pada umumnya.
Jambi, April 2020
VINI KOMALA DEWI
TM.161384
xi
ABSTRAK
Nama : Vini Komala Dewi
Jurusan : Program Studi Tadris Matematika
Judul : Pengembangan Buku Pengayaan Matematika berbasis SETS di
SMA Islam Al-Falah Kota Jambi.
Materi sistem persamaan linear tiga variabel akan mudah dipahami apabila bahan
ajar yang digunakan tepat dan menarik, salah satunya dengan mengembangkan
buku pengayaan. Berdasarkan studi pendahuluan dengan menyebarkan angket
kepada 28 siswa kelas X IPA 3 Sekolah Menengah Atas Islam Al-Falah Kota Jambi,
diperoleh bahwa sebanyak 78.5 % siswa membutuhkan buku penunjang sumber
belajar. Selain sumber belajar berupa buku kurikulum 2013 yang digunakan sebagai
sumber acuan wajib siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan sebuah buku penunjang yang
dapat membantu siswa dalam mempelajari materi sistem persamaan linear tiga
variabel yakni berupa buku pengayaan matematika. Penelitian pengembangan ini
menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation and Evaluation), tetapi peneliti hanya melaksanakan sampai pada
tahap pengembangan (Development). Penelitian ini dilakukan di Sekolah
Menengah Islam Al-Falah Kota Jambi pada 09 April 2020, dengan menyebarkan
angket pada siswa kelas X IPA 3 secara online menggunakan google form.
Buku pengayaan yang dikembangkan oleh peneliti divalidasi oleh dua orang
validator. Skor yang diperoleh dari dua validator adalah 100% sehingga buku
dikategorikan sangat layak. Hasil persepsi siswa diperoleh persentase rata-rata
sebesar 81,34% yang termasuk dalam kategori sangat baik dan menunjukkan bahwa
buku pengayaan merupakan media penujang pembelajaran yang menarik.
Kata kunci: buku pengayaan, sistem persamaan linear tiga variabel, metode
substitusi, metode eliminasi, dan metode eliminasi-substitusi
xii
ABSTRACT
Name : Vini Komala Dewi
Major : Department of Mathematics Education
Title : Book Development of Mathematical enrichment based on SETS.
Material system of three-variable linear equations will be easily discussed teaching
materials used precisely and interestingly, one of them by developing an enrichment
book. Based on the preliminary study by distributing questionnaires to 28 students
of class X IPA 3 of Al-Falah Islamic High School in Jambi City, 78.5% of students
needed books to support learning resources. In addition to learning resources, the
2013 curriculum book is used as a mandatory reference source for students.
This research was conducted with the aim of producing a supporting book that could
help students in the material system of three-variable linear equations which
contained a mathematical enrichment book. Development research uses the ADDIE
development model (Analysis, Design, Development, Implementation and
Evaluation), but researchers only develop until development. This research was
conducted at Al-Falah Islamic High School in Jambi City on April 9, 2020, by
agreeing to the questionnaire for students of Class X Science 3 online using Google
Form.
The enrichment book developed by the researcher was validated by two validators.
Scores obtained from the two validators are 100% accepted by the book as very
feasible. The results of students' perceptions obtained an average percentage of
81.34% included in the category very well and reflect the enrichment book is an
interesting learning media.
Keywords: enrichment books, three-variable linear equation system, substitution
method, elimination method, and elimination-substitution method
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
NOTA DINAS ....................................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii
MOTTO .............................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
ABSTRACT ......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
F. Spesifikasi Produk yang diharapkan ........................................................ 5
G. Manfaat Pengembangan ........................................................................... 6
H. Definisi Istilah .......................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 8
B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 18
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 21
B. Karakteristik dan Sasaran Penelitian ...................................................... 21
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan .............................................. 22
D. Subjek Uji Coba ..................................................................................... 26
E. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................... 27
F. Instrumen Pengumpul Data .................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 30
xiv
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN ......................... 32
A. Hasil Pengembangan .............................................................................. 32
B. Kelayakan Model ................................................................................... 42
C. Efektivitas Model (Uji Coba Terbatas) .................................................. 45
D. Pembahasan ............................................................................................ 46
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 55
A. Kesimpulan ............................................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 57
LAMPIRAN .......................................................................................................... 59
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. 79
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan buku pengayaan dengan buku teks ........................................... 10
Tabel 2. 2 Komponen dasar pembuatan buku pengayaan ........................................... 10
Tabel 2. 3 Komponen utama pembuatan buku pengayaan ......................................... 11
Tabel 2. 4 Kompetensi dasar sistem persamaan linear tiga variabel .......................... 16
Tabel 3. 1 Storyboard buku pengayaan materi SPLTV ............................................... 24
Tabel 3. 2 Indikator wawancara ..................................................................................... 28
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Angket Validasi .............................................................................. 28
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa ................................................................... 29
Tabel 3. 5 Kriteria Validitas Penskoran Skala Guttman ............................................. 30
Tabel 3. 6 Kriteria Validitas Penskoran Skala Likert .................................................. 31
Tabel 3. 7 Kriteria interpretasi persentase .................................................................... 31
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 19
Gambar 3. 1 Tahap Pengembangan ............................................................................... 26
Gambar 4. 1 Desain Sampul Buku .................................................................................. 38
Gambar 4. 2 Lembar Identitas Buku .............................................................................. 39
Gambar 4. 3 Kata Pengantar .......................................................................................... 39
Gambar 4. 4 Daftar Isi Buku Pengayaan ....................................................................... 40
Gambar 4. 5 Daftar Gambar Buku Pengayaan ............................................................. 40
Gambar 4. 6 Contoh Isi Buku Pengayaan ...................................................................... 41
Gambar 4. 7 Daftar Pustaka ............................................................................................ 41
Gambar 4. 8 Cover Depan (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi .............................. 43
Gambar 4. 9 Cover Belakang (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi ......................... 44
Gambar 4. 10 Penyajian Materi (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi ..................... 44
Gambar 4. 11 Diagram Batang Rekapitulasi Persepsi Siswa ....................................... 51
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Lembar Validasi Ahli ........................................................................ 59
Lampiran 2 Lembar dan Hasil Angket Persepsi Siswa ................................................. 65
Lampiran 3 Perhitungan Hasil Angket Persepsi Siswa................................................. 68
Lampiran 4 Perhitungan Lembar Hasil Validasi Buku ................................................ 72
Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 74
Lampiran 6 Surat Izin Observasi .................................................................................... 75
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian/Riset .......................................................................... 76
Lampiran 8 Dokumentasi ................................................................................................ 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran adalah proses penyampaian informasi melalui media
tertentu kepada penerima informasi. Terkadang terjadi kegagalan dalam proses
penyampaian informasi tersebut. Kegagalan tersebut terjadi karena beberapa faktor
diantaranya kemampuan pedagogik pendidik, keutuhan pencapaian sasaran,
kurikulum, pendayagunaan teknologi pendidikan (bahan ajar), sarana dan prasarana
belajar, dan sistem evaluasi yang diterapkan (Tirtaraharja, 2008:234).
Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritiual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar
untuk mengembangkan potensi pada diri sendiri agar mampu mengubah pola pikir
dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan tidak harus di sekolah saja
tetapi juga bisa diperoleh di lingkungan keluarga dan masyarakat. Di sekolah,
proses pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang memerlukan peran
aktif guru dan siswa sehingga tercapainya prestasi belajar yang optimal.
Kurikulum merupakan suatu pedoman pendidikan atau pengajaran.
Kurikulum yang digunakan di Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan.
Perubahan ini berdampak pada tidak terpakainya lagi buku paket siswa dan buku
pegangan guru beserta perangkat lainnya karena harus diganti dengan buku-buku
yang baru untuk menyesuaikan kurikulum yang sedang digunakan (Tirtaraharja,
2008:236).
Saat ini pembelajaran di sekolah diarahkan oleh Kurikulum 2013 kepada
pendekatan saintifik. Berdasarkan Permendikbud nomor 103 tahun 2014,
pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati,
2
merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulkan
data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/menganalisis/mengolah
data (informasi), dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang
terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
Hosnan (2014: 34) mengatakan bahwa pendekatan saintifik dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Pembelajaran saintifik ini mengarahkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Siswa dituntut untuk menggali lebih dalam dan mengeksplorasi pengetahuan dari
berbagai macam sumber agar pembelajaran menjadi bermakna. Salah satu cara
untuk memfasilitasi hal ini adalah dengan adanya bahan ajar bagi siswa.
Buku sebagai salah satu sumber informasi, disadari penting peranannya
dalam proses pendidikan. Kebutuhan akan buku semakin terasa di daerah-daerah
yang karena berbagai hal belum memiliki sumber informasi lainnya seperti media
elektronik (Paembonan, 1990:23). Dalam Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun
2007 tentang standar kompetensi guru yaitu bahwa guru diharapkan mampu
mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif. Berdasarkan Peraturan
pemerintah tersebut jelas, bahwa guru diharapkan mampu mengembangkan buku
ajar sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran. Namun permasalahan yang
terjadi sekarang ini masih banyak guru yang kesulitan dalam mengembangkan
bahan ajar dan tergantung pada bahan ajar yang sudah tersedia. Sedangkan
kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan tidak cukup hanya bersumber pada satu
buku saja. Dalam pendidikan formal, buku yang baik memperkaya dan memperluas
wawasan pengetahuan dan pengalaman peserta didik, maka di luar pendidikan
formal, buku merupakan sumber informasi utama (Paembonan, 1990:23).
Seorang peserta didik pasti membutuhkan buku untuk menunjang materi
yang diampunya dalam proses pembelajaran. Buku matematika pada umumnya
tebal dan berat sehingga membuat rendahnya minat peserta didik dalam
mempelajari matematika. Bahan ajar pembelajaran tersebut tidak bisa sewaktu-
3
waktu digunakan oleh peserta didik (kurang praktis). Saat ini perlu adanya inovasi
supaya dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan adanya buku pengayaan,
akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika dengan baik. Buku
pengayaan merupakan jenis buku yang digunakan dalam tas belajar dan mengajar,
prinsipnya semua buku dapat digunakan untuk bahan kajian pembelajaran (Arifin,
2009:56).
Materi yang telah dikembangkan didalam buku pengayaan ini adalah
sistem persamaan linear tiga variabel. Materi tersebut sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Materi sistem persamaan linear tiga variabel merupakan
salah satu materi yang termuat dalam standar kompetensi mata pelajaran
matematika SMA/MA dan harus dicapai oleh siswa melalui pengalaman belajar.
Standar kompetensi mata pelajaran matematika SMA/MA yang berkaitan dengan
materi sistem persamaan linear tiga variabel adalah memahami sistem persamaan
linear tiga variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di SMA Islam Al-
Falah Jambi, menurut beliau sekolah sangat membutuhkan buku yang mampu
menunjang pembelajaran karena belum ada buku pengayaan yang digunakan dalam
pembelajaran matematika di kelas.
Berdasarkan studi pendahuluan dengan menyebarkan angket kepada 28
siswa kelas X IPA 3 SMA Islam Al-Falah diperoleh 78,5 % siswa membutuhkan
buku penunjang yang menarik untuk menunjang pembelajaran matematika. Dari
studi pendahuluan tersebut, maka perlu dikembangkannya buku pengayaan agar
memudahkan siswa dalam memahami materi sistem persamaan linear tiga variabel
dengan baik. Buku pengayaan sangat penting digunakan karena menunjang buku
teks pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi (Permendiknas No. 2 Tahun
2008: 2).
Berdasarkan uraian permasalahan dan alternatif solusi maka dilakukan
penelitian tentang sebuah buku pengayaan yang berjudul “Pengembangan Buku
Pengayaan Matematika Berbasis Sets Pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel di Sekolah Menengah Atas Islam Al-Falah Kota Jambi”. Buku pengayaan
4
pembelajaran berisi pengetahuan tentang sistem persamaan linear tiga variabel.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan etnosains dan
tentunya dapat memudahkan dalam memahami pembelajaran matematika materi
sistem persamaan linear tiga variabel dengan baik. Adanya buku pengayaan ini
untuk mempermudah dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kreativitas siswa dalam proses pembelajaran khususnya di Provinsi Jambi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tentang perlunya buku
pengayaan, maka identifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Pembelajaran matematika cenderung lebih menekankan pengetahuan sains
sehingga siswa kurang memiliki kemampuan memandang sains sebagai
kesatuan yang terkait dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
2. Peserta didik hanya memiliki satu buku teks pelajaran,
3. Kesulitan guru dalam mengembangkan bahan ajar
C. Batasan Masalah
Agar dapat kejelasan mengenai buku pengayaan yang akan dikembangkan,
maka dilakukan pembatasan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Buku pengayaan yang dikembangkan adalah buku pengayaan matematika
yang memperluas dan memperdalam materi sistem persamaan linear tiga
variabel.
2. Buku pengayaan yang dikembangkan berbasis Sains, Lingkungan,
Teknologi, dan Masyarakat yang mencakup ranah SETS.
3. Buku dikembangkan menggunakan pendekatan SETS untuk pengayaan
bahan ajar berdasarkan materi pembelajaran matematika pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel sebagai pendukung pembelajaran
matematika.
4. Penelitian ini dibatasi hanya sampai uji coba terbatas untuk mengetahui
respon guru sebagai tenaga pendidik dan respon siswa sebagai peserta didik
terhadap buku pengayaan yang dikembangkan.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
permasalahan penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana produk buku Pengayaan Matematika Berbasis SETS Pada
Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel?
2. Bagaimana kualitas buku pengayaan Berbasis SETS Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel menurut siswa dan guru dalam
pembelajaran dikelas?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk:
1. Menghasilkan produk buku pengayaan berbasis SETS pada pembelajaran
matematika materi sistem persamaan linear tiga variabel.
2. Mendeskripsikan kualitas buku pengayaan berbasis SETS pada
pembelajaran matematika materi sistem persamaan linear tiga variabel
menurut guru dan siswa dalam pembelajaran dikelas.
F. Spesifikasi Produk yang diharapkan
Spesifikasi produk yang diharapkan dari penelitian pengembangan ini
yaitu:
1. Wujud fisik produk yang dihasilkan adalah Buku pengayaan berbasis
SETS pada pembelajaran matematika materi sistem persamaan linear tiga
variabel.
2. Aplikasi yang terdapat dalam buku yaitu:
a. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
b. Materi sistem persamaan linear tiga variabel dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Konten buku pengayaan bersumber dari buku referensi, jurnal, dan hasil
penelitian.
6
4. Bagian awal buku pengayaan memuat halaman sampul, kata pengantar,
daftar isi, dan deskripsi buku pengayaan.
5. Bagian isi buku pengayaan memuat uraian materi.
6. Bagian akhir buku pengayaan memuat daftar pustaka dan biodata penulis.
7. Media cetak full color berukuran B5 dicetak dengan HVS 70 gram.
G. Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan buku pengayaan berbasis SETS pada
pembelajaran matematika materi sistem persamaan linear tiga variabel, antara lain
adalah:
1. Bagi peserta didik, sebagai sumber belajar dengan atau tanpa guru yang
dapat digunakan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-
masing, serta sebagai media untuk menambah wawasan mengenai
hubungan matematika dengan kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam
pendekatan SETS (Science Environment Technology and Society).
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bahan ajar dalam
pembelajaran Matematika agar pembelajaran lebih efektif.
3. Bagi sekolah, sebagai tambahan referensi bahan ajar di sekolah berupa
buku pengayaan yang berbasis SETS.
4. Bagi peneliti, agar dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan
modul Etnosains Matematika yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang diharapkan serta menjadi bekal untuk mempersiapkan diri menjadi
calon guru.
H. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan tentang defenisi istilah
sebagai berikut:
1. Buku pengayaan adalah buku hasil dari pengayaan unit-unit program
pengayaan yang berasal dari program pengayaan yang bersifat
memperluas. Buku ini disusun sebagai bagian dari usaha untuk
7
mengakomodasi peserta didik yang telah menyelesaikan dengan baik
program pendidikan dasarnya melalui teman-temannya.
2. SETS adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan isu-isu
sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat atau dikenal juga dengan
Salingtemas.
3. Adobe photoshop adalah software yang digunakan untuk memodifikasi
gambar atau foto secara profesional, meliputi modifikasi objek sederhana
maupun yang sulit.
4. Model ADDIE merupakan akronim dari Analyze, Design, Develop,
Implement, and Evaluate. Model ini sering digunakan dalam penelitian
pengembangan bahan ajar.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori yang mendasari atau mendukung
penelitian ini. Adapun yang akan diuraikan disini mengenai beberapa konsep
berkaitan dengan penelitian ini adalah pengertian pengembangan, pengertian buku
pengayaan menggunakan SETS, dan pembelajaran matematika. Berikut dibawah
ini uraiannya:
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Buku Pengayaan
a) Pengertian Buku Pengayaan
Lembaran kertas berisi tulisan atau kosong yang dijilid menjadi satu
disebut dengan buku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2014:218). Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2008 (2008: 2)
tentang buku menjelaskan bahwa buku dibagi kedalam empat jenis. Empat jenis
buku itu antara lain buku teks, buku panduan pendidik, buku referensi, dan buku
pengayaan.
Menurut Andriyani et al (2018) Buku pengayaan merupakan salah satu
sarana untuk mencapai tujuan belajar. Buku pengayaan hanyalah buku pendamping
buku utama untuk memenuhi kebutuhan kurikulum karena buku pengayaan tidak
terikat dengan kurikulum. Buku pengayaan dikembangkan beriringan dengan kurikulum
yang digunakan di Indonesia untuk menyesuaikan langkah belajar yang digunakan buku
utama. Buku pengayaan merupakan jenis buku yang digunakan dalam aktifitas belajar dan
mengajar, prinsipnya semua buku dapat digunakan untuk bahan kajian pembelajaran
(Arifin, 2009:56). Dalam buku tersebut terdapat materi yang dapat meningkatkan,
mengembangkan, dan memperkaya kemampuan peserta didik (Pusat Perbukuan, 2008:12).
b) Klasifikasi dan Karakteristik Buku Pengayaan
Menurut Pusat Perbukuan (2008) buku pengayaan pembelajaran dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
9
1. Buku pengayaan pengetahuan
Buku pengayaan pengetahuan ialah buku yang bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasannya. Buku ini ialah buku yang
diperlukan pembaca untuk meningkatkan kompetensi kognitifnya.
2. Buku pengayaan keterampilan
Buku pengayaan keterampilan ialah buku yang berisi materi yang
bertujuan untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dasar
pembaca dalam hal meningkatkan aktivitas yang mudah dan mandiri.
Dalam buku jenis ini memuat materi yang dapat meningkatkan,
mengembangkan, dan memperkaya dalam kemampuan menghitung,
memberi nama, menghubungkan, dan mengkomunikasikan kepada
orang lain sehingga mendorong untuk berkarya dan bekerja secara
praktis.
3. Buku pengayaan kepribadian
Buku pengayaan kepribadian ialah buku yang berisi materi yang dapat
memperkaya dan meningkatkan kepribadian atau pengalaman batin
pembaca. Buku pengayaan kepribadian berfungsi sebagai bacaan bagi
peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lain
pada umumnya yang dapat memperkaya dan meningkatkan
kepribadian atau pengalaman batin.
Menurut Pusat Perbukuan (2008: 8), buku pengayaan pembelajaran
memiliki ciri-ciri atau karakteristik:
Menggunakan variasi gambar,
Memperkaya pengetahuan, keterampilan ataupun kepribadian, dan
Memiliki sifat penyajian yang khas yaitu berisi langkah-langkah kerja
sehingga berbeda dengan buku teks pelajaran.
c) Perbedaan Buku Pengayaan dengan Buku Teks
Menurut Maryam (2012:46) berdasarkan karakteristiknya terdapat
perbedaan antara buku pengayaan dan buku teks pelajaran. Perbedaanya dapat
dilihat pada tabel berikut:
10
Tabel 2. 1
Perbedaan buku pengayaan dengan buku teks
d) Komponen dasar dan Komponen Utama Buku Pengayaan
Penulis harus memperhatikan makna buku nonteks bagi pembacanya dan
tidak berkaitan langsung dengan kompetensi dasar. Komponen dasar dan
komponen utama dari buku nonteks pelajaran ini harus sudah dipahami oleh penulis
(Pusat Perbukuan, 2008:64-83).
Memahami komponen dasar
Penulis harus memahami dan memperhatikan dengan baik apa saja
komponen dasar yang terdapat dalam buku pengayaan. Gunanya agar
sistematika penulisan dan materi yang akan disampaikan untuk
pembaca lebih mudah dipahami dan dimengerti.
Tabel 2. 2
Komponen dasar pembuatan buku pengayaan
Komponen
Dasar Kriteria
a) Karakterisitik
buku
1. Materi buku yang dikembangkan bukan merupakan acuan wajib bagi
peserta didik dalam mengikuti salah satu mata pelajaran tertentu.
2. Materi buku tidak dilengkapi dengan instrument evaluasi dalam
bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKPD, atau bentuk lainnya.
3. Penerbitan buku tidak disajikan secara serial berdasarkan tingkat kelas
No. Karakteristik Buku Teks Buku Pengayaan
1 Target Berisi materi yang ditulis dan
wajib dipahami siswa
Memperluas pengetahuan
dalam satuan pendidikan
2 Kegunaan dalam satuan
pendidikan
Sebagai sumber utama Sebagai penunjang
3 Kedudukan dalam satuan
pendidikan
Wajib Bukan merupakan sumber
utama melainkan hanya
sebagai penunjang
4 Kegunaan sebagai alat
pendukung
Tinggi Tidak Tinggi
5 Keterangan penulisan Berkaitan langsung dengan
kurikulum
Tidak berkaitan langsung
dengan kurikulum
6 Bantuan guru Wajib Tidak wajib
7 Anatomi buku Berisi materi pelajaran,
diskusi, latihan, dan evaluasi
secara lengkap
-
8 Pengguna Mayoritas pelajar Tidak semua pelajar
9 Tempat penggunaan Dominan penggunaan di
kelas atau lingkungan
sekolah.
Tidak didominasi di kelas
atau di lingkungan sekolah.
11
4. Pengembangan materi tidak terkait secara langsung dengan atau
sebagian kompetensi inti/kompetensi dasar dalam standar isi
5. Materi buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang
pendidikan dan tingkat kelas
b) Struktur buku 1. Bagian awal minimal terdiri dari kata pengantar atau prakata dan daftar
isi
2. Bagian isi merupakan materi buku
3. Bagian akhir minimal terdapat bagian daftar pustaka yang dapat
dilengkapi dengan indeks, glosarium, atau lampiran.
c) Komponen
Grafika
1. Buku dijilid dengan rapi dan kuat.
2. Buku menggunakan huruf dan/atau gambar/ilustrasi yang dapat terbaca.
3. Buku dicetak dengan rapi dan jelas.
4. Buku menggunakan kertas berkualitas dan aman.
Mengembangkan komponen utama
Penulis harus memahami komponen utama pembuatan buku
pengayaan, agar sistematika penulisan isi materi lebih mudah
dimengerti.
Tabel 2. 3
Komponen utama pembuatan buku pengayaan
Komponen
Utama Kriteria
a) Komponen
materi
1. Materi yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional
2. Materi yang tidak bertentangan dengan ideologi dan kebijakan politik
negara
3. Materi yang menghindari SARA, bias jender dan pelanggaran HAM.
4. Materi yang ditulis sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir shahih
dan akurat.
5. Mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yangs sesuai dengan kondisi
di Indonesia.
6. Materi atau isi buku mengembangkan kecakapan akademik, sosial, dan
kejujuran untuk memecahkan masalah dan mendorong jiwa kewirausahaan
7. Materi atau isi buku harus secara maksimal membangun karakteristik
kepribadian bangsa Indonesia yang diidamkan dan kepribadian yang mantap
b) Komponen
Penyajian
1. Penyajian materi buku disajikan secara runtut, bersistem, lugas dan mudah
dipahami.
2. Penyajian materi lebih mendalam, menyeluruh, dan meluas.
3. Penyajian materi mengembangkan kreativitas dan kemampuan berinovasi
c) Komponen
bahasa
dan/atau
ilustrasi
1. Buku yang menuntut kehadiran ilustrasi, maka penggunaan ilustrasi
(gambar, foto, diagram, tabel, lambing) harus dilakukan sesuai dan
proporsional.
2. Dalam menggunakan istilah atau simbol harus baku dan berlaku secara
menyeluruh,
3. Dalam menggunakan bahasa, yang meliputi ejaan, kata, kalimat, dan
paragraph harus tepat, lugas, dan jelas sesuai dengan kaidah penulisan
bahasa Indonesia yang benar yaitu ejaan yang di sempurnakan (EYD)
d) Komponen
grafika
1. Desain kulit buku, yang meliputi tata letak, tipografi, atau ilustrasi yang
menarik, sederhana, dan mencerminkan isi buku
2. Desain isi buku, meliputi tata letak konsisten, harmonis, dan lengkap, serta
menggunakan tipografi yang sederhana, mudah dibaca dan dipahami.
12
2. SETS (Science, Environment, Technology, and Society)
a. Pengertian Pendekatan SETS
Menurut Khasanah (2015) pendekatan Science, Technology, and Society
(STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan
gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, inkuiri dan
discovery serta pendekatan lingkungan. Istilah Sains, Teknologi, Masyarakat
(STM) dalam bahasa Inggris disebut Science, Environment, Technology, and
Society (SETS) atau Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Masyarakat. STM
merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di
masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan adalah menghasilkan peserta didik
yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan
penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan
sehubungan dengan keputusan yang telah diambil.
b. Kelebihan Pembelajaran Bervisi SETS
Menurut Khasanah (2015) pendidikan SETS pada hakekatnya akan
membimbing peserta didik untuk berpikir global dan bertindak lokal maupun global
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Pendekatan SETS
ini dapat mengatasi kelemahan sistem pendidikan klasik dimana peserta didik
diajak melaju menyelesaikan materi pelajaran, tanpa diketahui dengan jelas
implementasi peserta didik terhadap daya serap materi pelajaran (apakah materi
pelajaran dapat dikuasai keseluruhan atau sebagian, dan kompetensi dasar apa yang
sudah dicapai). Sehingga pendekatan SETS dapat mengantisipasi beberapa hal
pokok dalam membekali peserta didik, diantaranya:
1. Menghindari ‘materi oriented’ dalam pendidikan tanpa tahu
masalah-masalah di masyarakat secara lokal, nasional, maupun
internasional.
2. Mempunyai bekal yang cukup bagi peserta didik untuk
menyongsong era globalisasi (AFTA-2003, AFAS-2003, WTO-
2010).
13
3. Peserta didik mampu menjawab dan mengatasi setiap masalah yang
berkaitan dengan kelestarian bumi, isu-isu sosial, isu-isu global,
misalnya masalah pencemaran, pengangguran, kerusuhan sosial,
dampak hasil teknologi dan lain-lainnya hingga pada akhirnya
bermuara menyelamatkan bumi.
4. Membekali peserta didik dengan kemampuan memecahkan
masalah-masalah dengan penalaran sains, lingkungan, teknologi,
sosial secara integral, baik di dalam maupun luar kelas.
Pendekatan SETS mencakup topik maupun konsep yang berhubungan
dengan sains, teknologi, lingkungan dan berbagai hal yang diperkirakan melanda
masyarakat. Obyek-obyek pendidikan yang dipelajari pada akhirnya diharapkan
dimengerti dengan baik korelasinya dengan keempat elemen utama SETS. Keempat
unusr pada pendidikan bervisi SETS saling berinteraksi dalam membahas suatu
konsep pendidikan baik sains maupun non sains.
Menurut Yulistiana (2015) Pembelajaran berbasis SETS diikhtisarikan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran Sains berbasis SETS (dilengkapi dengan multimedia
interaktif) dapat meningkatkan hasil belajar, meningkatkan
keterampilan proses dan keaktifan pada setiap kegiatan.
2. Adanya respon positif dari peserta didik terhadap pembelajaran yang
berbasis SETS, dan
3. Ada respon positif dari guru terhadap perangkat pembelajaran Sains
yang dikembangkan dengan visi SETS.
c. Tahapan Pembelajaran Bervisi SETS
Penerapan SETS dalam pembelajaran matematika dan IPA oleh guru
hendaknya dimunculkan berbagai variasi pembelajaran yang disesuaikan dengan
tingkat kemampuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Setiap siswa
berpeluang untuk memunculkan solusi pemecahan masalah yang berbeda-beda.
Secara Operasional National Science Teacher Association menyusun tahapan
pembelajaran sains dengan pendekatan SETS sebagai berikut:
14
1. Tahap invitasi
Pada tahap ini guru memberikan isu/masalah aktual yang sedang
berkembang di masyarakat sekitar yang dapat dipahami peserta didik
dan dapat merangsang siswa untuk mengatasinya. Guru juga bisa
menggali pendapat dari siswa yang ada kaitannya dengan materi yang
akan dibahas.
2. Tahap eksplorasi
Siswa melakukan aksi dan rekasinya sendiri berusaha memahami atau
mempelajari masalah yang diberikan.
3. Tahap solusi
Siswa menganalisis dan mendiskusikan cara pemecahan masalah.
4. Tahap aplikasi
Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan konsep yang telah
diperoleh. Dalam hal ini siswa mengadakan aksi nyata dalam
mengatasi masalah yang muncul dalam tahap invitasi.
d. Ranah SETS (Science, Envorinment, Technology, and Society)
Tokoh yang mengembangkan STS adalah Robert Yager. Menurut Yager
(dalam Poediadi, 2010:5) menyebutkan bahwa ada enam ranah dalam pembelajaran
STS. Pendekatan STS selalu berfokus pada lima ranah yang saling berkaitan.
Adapun ranah-ranah tersebut sebagai berikut:
1. Ranah konsep meliputi konsep-konsep, fakta, hukum, teori yang
digunakan oleh para ilmuwan.
2. Ranah proses meliputi hal-hal yang berhubungan dengan cara
memperoleh ilmu atau produk sains, seperti melakukan observasi.
3. Ranah kreativitas meluputi kombinasi obyek dan ide atau gagasan
dengan cara yang baru, masalah menyelesaikan masalah, mendisain
alat.
4. Ranah sikap meliputi sikap positif terhadap ilmu dan para ilmuwan.
5. Ranah aplikasi dan keterkaitan menunjukkan contoh-contoh konsep-
konsep ilmiah dalam kehidupan.
15
3. Pembelajaran Matematika
a. Pembelajaran
Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Joice
Bruce dan kawan-kawan yang dikutip Sumiati mengemukakan pembelajaran pada
hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud
yang sama, yaitu memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik sesuai
dengan tujuan. Tujuan yang hendak dicapai sebenarnya, merupakan acuan dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah
proses upaya memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Pembelajaran Matematika
Matematika berasal dari akar kata mathema artinya pengetahuan dan
mathanein artinya berfikir dan belajar. Dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan
matematika adalah ilmu tentang bilangan hubungan antara bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.
Kata matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang mulai
diambil dari bahasa Yunani mathematike yang berarti mempelajari, kata tersebut
mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,
science). Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara
empiris. Kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara
analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk
konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu
mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat., maka
digunakan bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai global
16
(universal) konsep matematika didapat karna proses berfikir, karna itu logika adalah
dasar terbentuknya matematika.
c. Sistem persamaan linear tiga variabel
Menurut Permendikbud No.69 (2013), dalam mata pelajaran matematika
SMA terdapat materi sistem persamaan linear tiga variabel, dan kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh siswa adalah:
Tabel 2. 4
Kompetensi dasar sistem persamaan linear tiga variabel
Kompetensi Dasar
3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah
kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear tiga variabel
Dalam pembelajaran matematika materi yang diajarkan salah satunya
adalah sistem persamaan linear tiga variabel. Sistem persamaan linear tiga variabel
(SPLTV) adalah persamaan yang memuat tiga variabel dari suatu persamaan linear
yang saling berkaitan. Bentuk umum SPLTV yaitu:
{
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2
𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3
(2.1)
Dengan 𝑎1, 𝑏1, 𝑐1, 𝑑1 ∈ 𝑅. 𝑖 = 1, 2, 3
Cara menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel:
1. Metode substitusi
2. Metode eliminasi
3. Metode eliminasi-subtitusi
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 𝜖 𝑅
𝑎, 𝑏, 𝑐 ≠ 0 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑎, 𝑏, 𝑐 dan 𝑑 adalah bilangan real
𝑎, 𝑏, 𝑐 tidak sama dengan nol
Persamaan linear tiga variabel adalah persamaan yang pangkat variabelnya
adalah satu, dan setiap suku hanya dibolehkan satu variabel saja. Adapun dari
17
masalah kehidupan sehari – hari dapat membuat model matematika yang berkaitan dengan
persamaan linear tiga variabel dan dapat menyelesaiakan masalah.
Cara menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel:
Metode Subtitusi
Metode subtitusi adalah salah satu cara untuk menentukan penyelesaian
dari sistem persamaan linear tiga variabel, berikut langkah-langkah dalam metode
subtitusi:
a. Nyatakan salah satu persamaan dalam bentuk 𝑥, 𝑦, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑧, 𝑥
b. Subtitusikan 𝑦, 𝑥, atau 𝑧 pada langkah pertama ke persamaan
yang lainnya.
c. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai 𝑥 = 𝑥1 , 𝑦 = 𝑦1,
atau 𝑧 = 𝑧1
d. Subtitusikan nilai 𝑥 = 𝑥1 yang diperoleh untuk mendapatkan
𝑦1 atau subtitusikan nilai 𝑦1 yang diperoleh untuk mendapatkan
𝑥1, atau subtitusikan nilai 𝑧1untuk mendapatkan 𝑥1𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦1.
e. Himpunan penyelesaiannya adalah {(𝑥1, 𝑦1, 𝑧1)}
Metode Eliminasi
Langkah-langkah menyelesaikan SPLTV dengan metode eliminasi:
a. Samakan koefisien 𝑥, 𝑦 atau 𝑧 dengan cara mengalikan dengan
konstanta yang sesuai.
b. Lakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada kedua
persamaan untuk mendapatkan nilai 𝑥 = 𝑥1 atau 𝑦 = 𝑦1 atau 𝑧 =
𝑧1
c. Himpunan penyelesaiannya adalah {(𝑥1, 𝑦1, 𝑧1 )}
Metode Eliminasi-Subtitusi
Metode eliminasi-subtitusi atau biasa dikenal dengan metode campuran
atau metode eli-susi adalah metode atau cara penyelesaian persoalan sistem
persamaan menggunakan 2 (dua) cara dalam satu soal penyelesaian.
18
B. Kerangka Berpikir
Salah satu masalah belajar siswa saat ini adalah tidak mampu menerapkan
materi pembelajaran dengan penerapan dimasyarakat, khususnya dalam bidang
matematika. Pembelajaran matematika cenderung menekankan siswa dalam hal
pemahaman konsep dan teori sehingga siswa kurang memiliki kemampuan dalam
memandang sains dalam satu kesatuan yang terintegrasi dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat. Sehingga dalam pembelajaran perlu dikembangkan
pembelajaran berorientasi SETS.
Pada saat pembelajaran menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar,
contohnya buku. Buku teks pelajaran yang biasanya digunakan oleh siswa
merupakan buku acuan wajib, tetapi permasalahan yang muncul adalah tidak semua
informasi yang berkaitan dengan materi terdapat di dalam buku teks pelajaran
sehingga diperlukannya buku pengayaan untuk menunjang buku teks dalam
memperluas pengetahuan siswa.
Perlunya dikembangkan buku pengayaan berorientas SETS dengan
tahapan dan lima ranah yang terdapat dalam pendekatan SETS. Materi pelajaran
yang dimuat adalah materi yang berkaitan dengan penerapan sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat salah satu materi pokok dalam materi Matematika yaitu
Sistem Persamaan linear tiga variabel.
Pengembangan buku pengayaan berorientasi SETS harus memperhatikan
beberapa kriteria, diantaranya kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafik/grafika.
Maka untuk menguji buku tersebut akan dilakukan penilaian oleh para ahli, uji coba
terbatas untuk mengetahui respon siswa sebagai peserta didik terhadap buku yang
dikembangkan.
19
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
C. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yulistiana berjudul “Penelitian
Pembelajaran Berbasis SETS (Science, Environment, Technology, and
Society) dalam Pendidikan Sains”. Hasil penelitian menunjukkan
Pembelajaran Sains berbasis SETS (dilengkapi dengan multimedia
interaktif) dapat meningkatkan hasil belajar, meningkatkan keterampilan
proses dan keaktifan pada setiap kegiatan. Adanya respon positif dari
peserta didik terhadap pembelajaran yang berbasis SETS, dan ada respon
positif dari guru terhadap perangkat pembelajaran Sains yang
dikembangkan dengan visi SETS.
Teori-teori SETS
1. Kondisi dan realitas pembelajaran dan
bahan ajar
2. Siswa kurang bisa tentang materi yang
telah dipelajari dengan kehidupan sehari-
hari
Materi SPLTV
Mengacu pada
tahapan dan 5
ranah SETS:
1. Konsep
2. Proses
3. Kreativitas
4. Sikap
5. Aplikasi dan
keterkaitan
Kebutuhan untuk mengembangkan buku
pengayaan matematika sebagai bahan ajar yang
berorientasi SETS pada materi SPLTV.
Analisis Kebutuhan Awal Buku
Pengayaan
- Kompetensi
Inti
- Kompetensi
Dasar
- Indikator
pengayaan
SPLTV
berbasis
SETS
Menyusun Buku Pengayaan
Matematika Berorientasi SETS
Validasi Buku
Buku Pengayaan Matematika
Berorientasi SETS
Uji Coba Terbatas Buku Pengayaan
Buku Pengayaan Matematika
Berorientasi SETS pada Materi SPLTV
Aspek Kelayakan:
1. Isi (Materi)
2. Penyajian
3. Bahasa
4. Grafika
20
2. Penelitian yang dilakukan oleh A. Rusilowati, Supriyadi, A. Binadja, S.E.S.
Mulyani berjudul “Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi
Science Environment Technology And Society”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil uji coba menunjukkan keterbacaan bahan ajar
yang dikembangkan berada pada kategori mudah dipahami dan perangkat
yang digunakan valid dan efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bencana.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Khasanah berjudul “SETS (Science,
Environment, Technology and Society) sebagai Pendekatan Pembelajaran
IPA Modern pada Kurikulum 2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Wawasan SETS (Science, Enivorenment, Technology, Society) yang
diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran IPA dapat menerapkan
pengetahuan yang diperoleh guna meningkatkan kualitas hidup manusia
tanpa harus membahayakan lingkungannya.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang tempat dan waktu penelitian serta
aspek pengembangan yang mendasari penelitian ini. Berikut dibawah ini uraiannya:
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Al-Falah Jambi di kelas X IPA
3 pada tahun ajaran 2019/2020. Sedangkan waktu penelitian ini dimulai pada
Januari 2020 untuk studi pendahuluan lalu dilanjutkan riset/penelitian 12 Maret
2020 – 09 April 2020.
B. Karakteristik dan Sasaran Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam
bahasa Inggrisnya Research and Development (R&D). Dikatakan penelitian
pengembangan karena penelitian ini akan menghasilkan perangkat pembelajaran
berupa buku pengayaan. Menurut Liany, et al (2018:14) penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana implementasi pengembangan buku pengayaan.
Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah Model
ADDIE yang merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik (Tegeh,
et al, 2015:209).
Menurut Rusdi (2018:116) ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation) adalah pola dasar yang digunakan dalam
mengembangkan produk untuk aliran berfikir ilmiah. Pemilihan model ini didasari
atas pertimbangan bahwa model ini dikembangkan secara sistematis dan berpijak
pada landasan teoretis desain pembelajaran. Model ini disusun secara terprogram
dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah
belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik pebelajar.
Kerangka ADDIE dapat disesuaikan berdasarkan tahapan yang diinginkan
oleh peneliti. Model ADDIE terdiri atas lima langkah, yaitu: (1) analisis (analyze),
(2) perancangan (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi
(implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). Namun pada penelitian ini, peneliti
22
hanya akan meneliti (1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3)
pengembangan (development), dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian
yang baru dikembangkan. Menurut Rusdi (2018:117) bahwa penelitian
pengembangan memberikan kewenangan kepada pengembang untuk memilih
langkah-langkah yang sesuai dalam proses pengembangannya.
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dari model ADDIE
(Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate). Tahap-tahap yang
digunakan dalam penelitian ini hanya sebatas Develop. Berikut adalah prosedur
pengembangan dalam penelitian ini:
1. Tahap Analisis (Analyze)
Pada tahap analisis kegiatan yang dilakukan adalah menganilisis
pembuatan buku pengayaan, kelayakan buku pengayaan, dan pengembangan buku
pengayaan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses analisis yaitu:
a. Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui kebutuhan yang mendasar, analisis ini dilakukan melalui
observasi di sekolah. Hal ini berguna untuk mengetahui apa saja yang
dibutuhkan untuk mendukung penelitian pengembangan ini dalam
pembuatan buku pengayaan
b. Analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika yang
dianalisis adalah Kompetensi dasar 3.3 dan 4.3. Analisis KI dan KD
diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan
standar secara nasional. Dari kompetensi dasar ini, kemudian diketahui
materi yang diajarkan dan indikator pembelajarannya. Tahapan ini
bertujuan untuk mengetahui materi dan indikator yang harus dicapai dalam
pembelajaran.
c. Pemilihan materi
Setelah dilakukan analisis kompetensi dasar, diperoleh materi sistem
persamaan linear tiga variabel. Dalam pelajaran matematika, materi sistem
persamaan linear tiga variabel merupakan salah satu materi yang memiliki
potensi untuk dikembangkan sebagai buku pengayaan.
23
d. Penentuan indikator buku pengayaan
Setelah diketahui struktur materi serta indikator pembelajaran yang harus
dicapai pada kompetensi dasar, kemudian dilakukan pengembangan
indikator buku pengayaan. Indikator pengayaan ini disesuaikan dengan
tahapan sains, teknologi, masyarakat, dan lima ranah STM, yaitu
:pengetahuan, proses, kreativitas, sikap, aplikasi, dan keterkaitan. Dalam
pengembangan indikator buku pengayaan matematika sudah mencakup hal-
hal sebagai berikut:
1. Kompetensi dasar
2. Indikator pembelajaran
3. Indikator pengayaan
4. Sub indikator pengayaan (Sains, teknologi, dan masyarakat)
5. Rincian materi
6. Gambar yang cocok
7. Tahapan dan ranah STM
8. Sumber/referensi
2. Tahap Perencanaan (Design)
Tahap desain memiliki tujuan untuk merancang buku pengayaan. Buku
yang dibuat berupa buku pengayaan melalui pendekatan berbasis SETS. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap perancangan ini adalah penentuan desain tampilan dan
merancang isi atau materi buku pengayaan. Tahap ini dilakukan dengan 2 langkah,
yaitu langkah pertama dengan menentukan desain buku yang akan digunakan pada
pembuatan buku pengayaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian desain
buku pengayaan pengetahuan pada materi sistem persamaan linear tiga variabel ini
diantaranya:
a) Ukuran kertas yang digunakan
b) Orientasi kertas
c) Margin kertas
d) Theme fonts huruf
e) Size huruf
f) Penomoran
g) Tata letak
24
h) Ilustrasi dari tabel, gambar, dan grafik
i) Pewarnaan pada huruf, background, dan gambar
Kedua adalah merancang isi atau materi dari buku pengayaan yaitu dengan
mengumpulkan materi, lalu disesuaikan dengan kebutuhan dari indikator buku
pengayaan, mengumpulkan berita kemudian semua yang telah dirancang akan
dilanjutkan pada proses pengembangan. Berikut merupakan Storyboard dari buku
pengayaan matematika berbasis SETS pada materi sistem persamaan linear tiga
variabel. Storyboard ini digunakan sebagai patokan dalam membuat buku yang
telah disesuakan.
Tabel 3. 1
Storyboard buku pengayaan materi SPLTV
No. Design Keterangan
1
Gambar disamping merupakan design
susunan isi cover buku pengayaan yang akan
dibuat.
1. Logo
2. Judul buku pengayan
3. Gambar materi matematika yang
berkaitan dengan sistem persamaan
linear tiga variabel
4. Nama Penulis
2.
Gambar disamping merupakan design
susunan kata pengantar buku pengayaan yang
akan dibuat:
1. Judul kata pengantar
2. Isi kata pengantar
1
2
3
4
1
2
25
3.
Gambar disamping merupakan design susunan
daftar isi buku pengayaan yang akan dibuat:
1. Judul
2. Isi
4.
Gambar disamping merupakan design susunan
isi tiap bab buku pengayaan yang akan dibuat:
1. 1. Judul setiap Bab dilengkapi dengan simbol
gambar untuk tiap materi
2. 2. Gambar yang sesuai dengan materi yang
akan dibahas
3. 3. Subjudul buku
5.
Gambar disamping merupakan design susunan
halaman belakang buku pengayaan yang akan
dibuat:
1. 1. Gambar materi matematika sistem
persamaan linear tiga variabel
2. 2. Ringkasan isi buku
3.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap ini merupakan kegiatan mengembangkan draftt awal yang sudah
dibuat untuk menjadi produk dalam bentuk cetakan. Tahap pada buku pengayaan
berbasis SETS (Science, Environment, Technology, Society) ini meliputi beberapa
1
2
1
3
2
1
2
26
prosedur atau tahapan yaitu: produk awal yang telah direvisi ahli materi, kemudian
produk yang telah direvisi ahli media, kemudian produk diimplementasikan kepada
siswa. Penyusunan buku pengayaan ini dimulai dari cover hingga daftar pustaka
mengikuti panduan penyusunan buku non teks (Pusat Perbukuan, 2008:64-83).
Selain penyusunan buku pengayaan, juga dilakukan pembuatan lembar
angket untuk siswa dan penilaian buku pengayaan oleh para ahli. Selanjutnya
penyelesaian dilakukan dengan dua langkah. Langkah petama adalah validasi buku
pengayaan oleh 2 orang ahli . Aspek yang divalidasi yaitu kesesuaian isi atau materi
buku dengan indikator kelayakan isi, SETS, kebahasaan, penyajian, dan kegrafisan.
Langkah kedua adalah validasi instrumen angket respon atau persepsi siswa yang
sudah dibuat dan divalidasi oleh 1 orang dosen.
Menurut Emzir (2010:273) validasi desain merupakan proses penilaian
rancangan produk yang dilakukan dengan memberi penilaian berdasarkan
pemikiran rasional.
Gambar 3. 1 Tahap Pengembangan
D. Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas X IPA 3 SMA
Islam Al-Falah Jambi. Setelah buku pengayaan dirancang dan dikembangkan serta
divalidasi oleh tim ahli kemudian produk yang telah siap di uji coba oleh siswa.
27
Siswa diminta untuk mengisi angket sedangkan guru mengisi lembar penilaian
buku. Uji coba pada siswa dilakukan terhadap kelompok besar yaitu terdiri dari 29
orang.
E. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data pada penelitian pengembangan ini yaitu kuantitatif dan
kualitatif dengan pendekatan berbasis SETS (Science, Environment,
Technology, Society). Data kuantitatif diperoleh dari perhitungan statistika
hasil penilaian angket oleh validator media, validator materi, dan subjek uji
coba. Data kualitatif diperoleh melalui saran perbaikan dan tanggapan yang
diberikan oleh validator dan siswa sebagai responden terhadap kelayakan buku
pengayaan.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian buku pengayaan berbasis SETS ini yaitu,
ada dua macam :
a) Data fisik
Buku, jurnal, dan materi yang berkaitan dengan sistem persamaan linear
tiga variabel.
b) Data non fisik
Observasi kelas
F. Instrumen Pengumpul Data
Instrumen yang digunakan pada penelitian pengembangan ini
menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu angket yang akan diberikan
kepada tim ahli produk, tim ahli materi, dan siswa kelas X IPA 3 SMA Islam Al-
Falah Jambi untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif tentang penilaian
terhadap kelayakan produk buku pengayaan. Kisi-kisi pernyataan lembar angket
antara lain kisi-kisi angket validasi ahli media, kisi-kisi angket validasi ahli materi,
dan kisi-kisi angket responden.
1. Pedoman Wawancara
Menurut Arifin (2009:60) wawancara adalah salah satu cara memperoleh
informasi mendalam yang diberikan secara lisan dan spontan mengenai wawasan,
28
pandangan, ataupun aspek kepribadian dari peserta didik. Pedoman wawancara ini
berisi mengenai uraian penelitian yang disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan.
Tabel 3. 2
Indikator wawancara
No. Indikator Wawancara
1. Bahan Ajar yang digunakan di Sekolah Menengah Atas
2. Alasan Pemilihan Bahan Ajar
3. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar yang digunakan Guru
4. Mengembangkan Bahan Ajar Sendiri
5. Buku pengayaan yang digunakan di Sekolah Menengah Atas
6. Kebutuhan Buku Pengayaan dalam Pembelajaran
7. Buku pengayaan yang baik menurut Siswa
2. Lembar Angket Validasi Ahli
Untuk mendapatkan data penilaian produk yang dikembangkan maka
diperlukan angket validasi. Angket validasi menggunakan skala Guttman sehingga
data yang diperoleh dapat berupa data alternatif dengan jawaban ya atau tidak.
Angket validasi disusun mengikuti aspek isi atau materi, penyajian, bahasa, dan
grafika. Adapun angket validasi produk ini merujuk kepada instrumen B1 Penilaian
buku pengayaan pengetahuan.
Tabel 3. 3
Kisi-Kisi Angket Validasi
No. Aspek Indikator
1. Materi a. Kesesuaian dengan pecapaian tujuan pendidikan nasional
b. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran sistem persamaan linear tiga
variabel
c. Kesesuaian dengan Komponen Science Environment Technology and
Society (SETS)
d. Manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan
e. Kesesuaian dengan nilai-nilai, moralitas, sosial
f. Kesesuaian dengan substansi materi sistem persamaan linear tiga variabel
g. Sumber-sumber sesuai dengan kondisi Indonesia khususnya Jambi
2. Bahasa a. Keterbacaan
b. Kejelasan informasi
c. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
d. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
e. Komunikatif dan fungsional, sesuai dengan sasaran pembaca
3. Sajian a. Urutan penyajian materi
b. Pemberian motivasi, daya tarik
c. Kelengkapan informasi
d. Kesesuaian penyajian materi
4. Grafika a. Penggunaan jenis dan ukuran
b. Kesesuaian desain tampilan buku pengayaan secara keseluruhan
c. Kesesuaian warna
d. Kesesuaian ilustrasi, gambar, dan foto
e. Kesesuaian layout atau tata letak konsisten
Sumber: Skripsi Riska Fitriyani Dengan Judul Pengembangan Buku Pengayaan Kimia Berbasis
Sains Teknologi Masyarakat Pada Materi Minyak Bumi
29
3. Lembar Angket Persepsi Siswa
Angket persepsi siswa yang digunakan pada penelitian ini adalah
penggunaan skala likert (skala 5) dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju,
cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pernyataan dalam angket
persepsi siswa dibuat dalam dua bentuk, yaitu pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Angket respon siswa disusun berdasarkan 4 aspek yaitu kelayakan isi,
penyajian, bahasa, dan grafika. Adapun kisi-kisi angket persepsi siswa ini merujuk
kepada instrumen B1 penilaiain buku pengayaan pengetahuan.
Tabel 3. 4
Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa
Aspek No. Indikator Pernyataan
(+)
Pernyataan
(-)
Materi 1. Kesesuaian materi dengan ilmu
pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
2
2. Kesesuaian materi dengan kehidupan
sehari-hari
1
3. Menunjang pembelajaran 5
4. Manfaat untuk penambahan wawasan
pengetahuan
4
5. Kesesuaian materi dengan permasalahan
dalam kehidupan
3
Bahasa 6. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa
Indonesia
11 7
7. Kesesuaian ejaan, tanda baca, kosakata,
kalimat dan paragraf
9
8. Mudah dibaca/dipahami 6
9. Kejelasan informasi 8
10. Penggunaan kata efektif dan efisien 10
Sajian 11. Penyajian materi 12
12. Kelengkapan informasi 13
13. Kemenarikan untuk dibaca 15
14. Pemberian motivasi 14
Grafika 15. Penggunaan font (ukuran dan huruf),
spasi, dan paragraf
17 20
16. Kesesuaian layout/tata letak 16, 19, 21
17. Kesesuaian ilustrasi, grafis, gambar, dan
foto
22, 23, 24, 25
18. Kesesuaian warna 18
Jumlah Butir Soal 18 7
Sumber: Skripsi Riska Fitriyani dengan judul Pengembangan Buku Pengayaan Berbasis Sains
Teknologi Masyarakat Pada Materi Minyak Bumi
30
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Angket Validasi
Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari masukan dan komentar
melalui angket validator dan siswa yang berisi jawaban pada angket berupa
saran dalam perbaikan materi dan media buku pengayaan. Sedangkan data
kuantitatif penelitian pengembangan ini diperoleh dari penskoran angket
validasi dan uji coba terhadap siswa kelas X SMA Islam Al-Falah Jambi
mengenai penilaian buku pengayaan yang telah dibuat. Data yang diperoleh
dari validator dan responden dianalisis secara deskriptif.Deskriptor yang
diberikan pada validator terdiri dari beberapa butir pernyataan. Data yang
diperoleh yaitu data kuantitatif berupa penilaian terhadap pembuatan produk
buku pengayaan. Selanjutnya data dianalisis menggunakan skala Guttman
yang memiliki dua alternatif jawaban yaitu “ya” dan “tidak”.
Deskriptor yang diberikan kepada ahli terdiri dari pernyataan. Maka
analisis penentuan skor jawaban akan memperoleh skor minimal 0 dan skor
maksimal 1, dengan intrepertasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 3. 5
Kriteria Validitas Penskoran Skala Guttman
No. Alternatif Jawaban Skor
1. Ya 1
2. Tidak 0
(Sumber: Riduwan & Sunarto, 2010:43)
2. Analisis Data Angket Persepsi Siswa
Data angket persepsi siswa menggunakan skala Likert yang jawaban
pada setiap pertanyaan mempunyai gradasi nilai dari yang positif sampai
negatif. Untuk keperluan analisis data angket persepsi siswa, maka penskoran
dilakukan sebagai berikut:
31
Tabel 3. 6
Kriteria Validitas Penskoran Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Skor
Pernyataan
(+)
Pernyataan
(-)
1. Sangat baik 5 1
2. Baik 4 2
3. Cukup baik 3 3
4. Kurang baik 2 4
5. Sangat tidak baik 1 5
(Sumber: Riduwan & Sunarto, 2010:39)
Data yang diperoleh dari angket persepsi mahasiswa selanjutnya
dianalisis menggunakan rumus berikut:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100% (3.1)
Setelah data dianalisis maka disederhanakan agar lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan mengenai buku
pengembangan pengayaan berorientasi sains lingkungan teknologi dan
masyarakat pada struktur atap rumah tradisional Jambi ini termasuk dalam
kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, atau sangat tidak baik.
Tabel 3. 7
Kriteria interpretasi persentase
No. Kategori Interval
1. Sangat baik 81-100%
2. Baik 61-80%
3. Cukup baik 41-60%
4. Kurang baik 21-40%
5. Sangat tidak baik 0-20%
(Sumber: Riduwan & Sunarto, 2010:41)
32
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan
Pengembangan ini berfokus pada pengembangan buku pengayaan
matematika materi sistem persamaan linear tiga variabel yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan pemahaman pembaca. Proses pengembangan buku
pengayaan ini dilakukan secara terstruktur dimulai dari analisis, perencanaan, dan
pengembangan.
1. Tahap Analisis
Tahap analisis ini merupakan tahap awal dari penelitian. Adanya tahap ini
bertujuan untuk menetapkan kebutuhan dalam proses pengembangan buku
pengayaan. Pada tahap analisis terdapat empat langkah, yaitu analisis kebutuhan
buku pengayaan, analisis tujuan pembelajaran, pemilihan materi, dan penentuan
indikator buku pengayaan.
a. Analisis Kebutuhan Buku Pengayaan Matematika
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan kesenjangan antara
keadaan seharusnya terjadi dengan keadaan sebenarnya terjadi, sehingga jika
terdapat kesenjangan maka diperlukan solusi sebagai suatu kebutuhan.
Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada 29 siswa kelas X IPA SMA
Islam Al-Falah Jambi dan wawancara dengan guru bidang studi matematika,
diperoleh hasil bahwa buku-buku yang digunakan siswa dalam pembelajaran
Matematika sebagian besar hanya menggunakan satu buku teks pelajaran. Berikut
hasil wawancara dengan guru yang disajikan secara singkat pada tabel 4.1.
33
Tabel 4. 1
Hasil Wawancara Guru Matematika
Pertanyaan Jawaban Responden
Apa bahan ajar yang anda gunakan untuk
mata pelajaran Matematika wajib?
Bahan ajar yang ibu gunakan meringkas materi
yang ada di buku paket Erlangga
Apa alasan anda memilih bahan ajar
tersebut?
Karena lebih sederhana saya dalam
menyampaikan materinya dan bahan ajar di
dapat dari buku Erlangga yg siswa juga pegang
Bagaimana pendapat anda mengenai
kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar
yang digunakan?
Kelebihan contoh soal sudah mudah untuk
dipahami,
Kekurangan masih kurang banyak di berikan
bentuk latihan nya
Apakah anda pernah mengembangkan bahan
ajar sendiri untuk pembelajaran?
Belum
Apakah anda pernah menggunakan buku
pengayaan?
Pernah
Bagaimana tanggapan anda mengenai buku
pengayaan? Apakah buku pengayaan ini
dibutuhkan dalam pembelajaran?
Buku pengayaan diperlukan dalam mengajar,
Karena materi nya lebih lengkap dan real, Ibu
rasa dibutuhkan.
Apabila mengembangkan buku pengayaan,
bagaimana buku pengayaan yang baik
menurut anda?
Menurut saya buku pengayaan yang baik itu,
buku yg menjelaskan materi secara rinci dan
jelas, dan mengaitkan ke dalam dunia nyata
siswa.
Berdasarkan informasi pada Tabel 4.1 ketersediaan buku referensi sangat
dibutuhkan seperti buku pengayaan. Sehingga peneliti membuat suatu produk buku
pengayaan agar dapat digunakan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya
materi sistem persamaan linear tiga variabel.
b. Analisis Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan analisis kebutuhan buku pengayaan, peneliti
menganalisis tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran matematika pada materi
sistem persamaan linear tiga variabel. Hal ini diperlukan untuk mengetahui
kesesuaian materi dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil analisis
tujuan pembelajaran ini diperoleh tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Tujuan
pembelajaran yang harus dicapai adalah siswa dapat memahami sistem persamaan
linear tiga variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
34
Berdasarkan tujuan pembelajaran siswa dituntut untuk mampu memahami
dan menyelesaikan masalah kontekstual dari sistem persamaan linear tiga variabel.
Dalam pembelajaran Sistem persamaan linear tiga variabel, tidak semua materi
selalu bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan terdapat dalam buku teks
pelajaran, sehingga diperlukan buku pengayaan yang dapat membahas dan
mengaitkan konsep matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel
dengan kehidupan sehari-hari.
c. Analisis Materi
Dari hasil analisis tujuan pembelajaran, maka dipilihlah materi sistem
persamaan linear tiga variabel yang akan dihubungkan dengan lingkungan di
kehidupan sehari-hari. Materi ini akan dikembangkan menjadi buku pengayaan.
Pengumpulan data pada buku pengayaan ini berdasarkan pendekatan SETS
(Science Environment Technology and Society) karena saling keterkaitan antara
sains, teknologi, dan manfaatnya bagi lingkungan dan masyarakat, sehingga buku
pengayaan yang dikembangkan dibuat berdasarkan hasil data dari pendekatan
SETS (Science Environment Technology and Society).
d. Penentuan Indikator Buku Pengayaan
Penentuan indikator buku pengayaan dikembangkan dari tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada materi sistem persamaan linear tiga variabel.
Dari hasil analisis tujuan pembelajaran terdapat satu indikator untuk materi sistem
persamaan linear tiga variabel. Indikator ini dianalisis dan kemudian dikembangkan
menjadi indikator pengayaan.
Pengumpulan data pada buku pengayaan yang dikembangkan berdasarkan
Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat, sehingga dari keseluruhan isi buku
pengayaan yang dibuat akan mencakup dari Sains Lingkungan Teknologi dan
Masyarakat. Hasil analisis indikator ditampilkan pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2
Indikator Buku Pengayaan
Indikator Pembelajaran Indikator Pengayaan
Menjelaskan tentang sistem persamaan
linear tiga variabel beserta manfaatnya
35
Siswa mampu menjelaskan tentang sistem
persamaan linear tiga variabel
Menjelaskan cara penyelesaian
menggunakan metode substitusi pada sistem
persamaan linear tiga variabel
Menjelaskan cara penyelesaian
menggunakan metode eliminasi pada sistem
persamaan linear tiga variabel
Menjelaskan cara penyelesaian
menggunakan metode eliminasi-substitusi
pada sistem persamaan linear tiga variabel
Berdasarkan Tabel 4.2, terdapat satu indikator yang dikembangkan ke
dalam beberapa indikator pengayaan. Indikator pengayaan ini dikembangkan
berdasarkan pendekatan Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat dengan
menyesuaikan materi dengan indikator yang dituangkan dalam buku pengayaan
matematika.
2. Tahap Perencanaan
Tujuan dari tahap perencanaan ini adalah untuk mendesain buku pengayan
matematika berorientasi Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat. Kegiatan
pada tahap perencanaan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penentuan desain
tampilan dan merancang isi (materi) buku.
a. Penentuan Desain Tampilan Buku Pengayaan
Pembuatan buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan
linear tiga variabel berbasis Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat didesain
menggunakan Microsoft office word 2013 dan Adobe Photoshop CS6. Pemilihan
format dilakukan berdasarkan pertimbangan mutu buku yang meliputi format, tata
letak, bentuk dan ukuran huruf, spasi, dan ketetapan. Ukuran kertas yang digunakan
adalah A5 (148 𝑚𝑚 × 210 𝑚𝑚) dengan orientasi kertas Potrait dan margin 2
cm (atas, bawah, kanan, kiri). Format pada buku pengayaan matematika pada materi
sistem persamaan linear tiga variabel yang dikembangkan disajikan secara lengkap
pada tabel 4.3.
36
Tabel 4. 3
Jenis dan ukuran huruf untuk buku
Desain Jenis Huruf Ukuran Huruf
Cover depan
Cover belakang
Calibri
Eras Bold ITC
Calibri
Calibri
Corbel
Eras Bold ITC
Corbel
Corbel
44 pt
35 pt
25 pt
18 pt
23 pt
40 pt
22 pt
17 pt
Kata Pengantar Gill Sans MT 14 pt
Daftar Isi Cambria 12 pt
Daftar Tabel Cambria 12 pt
Daftar Gambar Cambria 12 pt
Judul Bab Eras Bold ITC 12 pt
Sub Bab Cf Crayons 20 pt
Teks Naskah Candara 12 pt
Keterangan Gambar Times New Roman 11 pt
Sumber Comic Sans MS 9 pt
Daftar Pustaka Times New Roman 12 pt
Selain jenis dan ukuran huruf, terdapat pula gambar-gambar yang
digunakan dalam buku pengayaan, gambar dapat dilihat dalam buku pengayaan
yang telah disajikan secara lengkap.
b. Penentuan Isi (Materi) Buku
Penentuan isi buku pengayaan ini ditentukan berdasarkan indikator tujuan
pembelajaran, yang diawali dengan pengumpulan bahan dan materi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dimuat dalam buku pengayaan matematika.
Setelah itu menentukan judul materi yang akan digunakan dalam buku pengayaan
matematika. Hasil dari penentuan isi (materi) pada buku pengayaan disajikan pada
tabel 4.4.
Tabel 4. 4
Materi yang Ditentukan untuk Buku Pengayaan Matematika
Bab dan Judul Sub bab
Bab 1
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
a. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
b. Definisi dan bentuk umum SPLTV
c. Ciri-ciri sistem persamaan linear tiga
variabel
d. Hal-hal yang berhubungan dengan SPLTV
e. Manfaat dari SPLTV
37
Bab 2
Metode Substusi
a. Metode Substitusi
b. Analisis Pembahasan
Bab 3
Metode Eliminasi
a. Metode Eliminasi
b. Analisis Pembahasan
Bab 4
Metode Eliminasi-Substitusi
a. Metode Eliminasi-Substitusi
b. Analisis Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4.4 telah ditentukan judul bab dan materi yang akan
dimuat dalam buku pengayaan matematika. Data dari keempat bab tersebut
diperoleh dari hasil pendekatan SETS (Science Environment Technology and
Society).
3. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan buku pengayaan merupakan proses penerjemahan
desain ke dalam bentuk fisik (Yaumi, 2013:6). Pengembangan buku pengayaan
mengikuti pedoman penulisan buku nonteks pelajaran yang terdiri dari tiga bagian
yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Setelah dilakukan pengembangan produk buku
pengayaan selanjutnya buku divalidasi untuk menentukan kelayakan dari buku
pengayaan yang telah dibuat dan dilanjutkan ke tahap uji coba produk setelah
divalidasi.
a. Pengembangan Buku Pengayaan
Pada pengembangan buku pengayaan ini, kegiatan yang dilakukan adalah
mengembangkan hasil indikator buku pengayaan menjadi produk buku pengayaan
matematika berorientasi SETS (Science Environment Technology and Society).
Proses pengembangan buku pengayaan dari bagian awal sampai menghasilkan
produk buku pengayaan matematika berorientasi SETS (Science Environment
Technology and Society) adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal
a. Sampul Buku
38
Desain sampul depan buku berisi logo Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, gambar jual beli di pasar, nama penulis, judul buku yaitu
“Buku Pengayaan Matematika Berbasis SETS Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel”. Keterangan jenis buku yaitu” Buku Pengayaan Matematika Berbasis
SETS”. Sedangkan sampul belakang buku berisi gambar jual beli.
Gambar 4. 1 Desain Sampul Buku
b. Identitas Buku
Lembar identitas buku memuat judul buku, jenis buku, sasaran pembaca,
nama penulis, nama pembimbing, keterangan penulis dan ukuran buku. Buku
pengayaan berjumlah 55 halaman.
39
Gambar 4. 2 Lembar Identitas Buku
c. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi gambaran singkat mengenai isi dan tujuan buku
pengayaan dibuat, serta ucapan terimakasih penulis.
Gambar 4. 3 Kata Pengantar
d. Daftar Isi
Daftar isi berisi rincian bab dan materi yang disajikan dalam buku lengkap
dengan daftar halamannya, sehingga memudahkan pembaca saat membaca buku.
40
e. Daftar Gambar
Daftar gambar berisi keterangan gambar yang terdapat dalam buku
lengkap dengan daftar halamannya, sehingga memudahkan pembaca saat mencari
gambar.
Gambar 4. 5 Daftar Gambar Buku Pengayaan
2. Bagian Isi Materi
Bagian ini memuat materi terkait sistem persamaan linear tiga variabel,
beberapa metode penyelesaian yang telah disesuaikan dengan indikator buku
Gambar 4. 4 Daftar Isi Buku Pengayaan
41
pengayaan. Materi sistem persamaan linear tiga variabel dapat diperluas dengan
mengaitkan kehidupan sehari-hari pada bagian isi materi.
Gambar 4. 6 Contoh Isi Buku Pengayaan
3. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang ada di dalam buku
pengayaan.
Gambar 4. 7 Daftar Pustaka
42
B. Kelayakan Model
Buku pengayaan yang telah disusun selanjutnya divalidasi oleh validator
untuk menguji kelayakan buku. Validasi buku dilakukan oleh dua orang validator
yang ahli dibidangnya.
Penilaian validator meliputi beberapa aspek kelayakan yaitu kelayakan isi,
bahasa, sajian, dan grafis. Selain menilai aspek kelayakan, validator juga
memberikan komentar dan saran perbaikan untuk penyempurnaan buku dan diuji
coba kepada siswa SMA Islam Al-Falah Kota Jambi. Hasil penilaian oleh validator
disajikan secara singkat dalam tabel 4.5 berikut:
Tabel 4. 5
Hasil Validasi
No. Aspek Persentase Rata-rata Kriteria
Validator I Validator II
1. Kelayakan isi 100% 100% Sangat layak
2. Kebahasaan 100% 100% Sangat layak
3. Penyajian 100% 100% Sangat layak
4. Grafika 100% 100% Sangat layak
Rata-rata 100% 100% Sangat layak
Berdasarkan tabel 4.5 setelah dilakukan validasi oleh validator, terdapat
beberapa komentar dan saran, sehingga perbaikan atau revisi pada buku pengayaan
perlu dilakukan pada beberapa bagian buku. Berikut beberapa komentar dan saran
dari validator untuk perbaikan buku pengayaan disajikan pada tabel 4.6.
Tabel 4. 6
Komentar dan Saran Validator
No. Komentar dan Saran
1. Ubah dan sesuaikan warna tulisan pada cover
2. Setiap halaman tambahkan judul buku di bagian bawah
3. Gunakan kata hubung yang tepat dalam memulai kalimat
4. Soal-soal pembahasan harus disesuaikan dengan SETS
5. Seuaikan oeta konsep dengan isi materi tiap bab
6. Peletakan judul, nama, dan logo pada cover diperbaiki
7. Tambahkan keterangan pada persamaan
8. Tambahkan keterangan pada setiap gambar yang ditampilkan
Lembar validasi serta komentar dan saran dari validator secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 5. Berikut daftar revisi buku pengayaan yang dilakukan
disajikan pada tabel 4.7.
43
Tabel 4. 7
Daftar Revisi pada Buku Pengayaan
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1. -Cover depan buku warna tulisannya
diganti saja
-Cover belakang buku memuat isi buku
secara ringkas, logo kampus, dan asal prodi
serta asal kampus
-Tidak ada cover punggung
-Cover buku disesuaikan warnanya dengan
tulisan agar kontras
-Cover belakang buku memuat isi buku
secara singkat, padat, dan jelas, logo dan
asal prodi serta asal kampus dihapus.
-Terdapat cover punggung yang memuat
logo, judul, dan nama penulis.
2. SETS belum tampak SETS dicantumkan ke dalam tiap soal
3. Gambar dari bunga pada bab 1 tidak
berfokus pada bunga
Gambar yang sama tetapi cara pengambilan
berbeda
4. Gambar pada tiap bab tidak ada Gambar tiap bab sama dengan cover depan
5. Daftar rujukan hanya satu Daftar rujukan ditambahkan lagi
Berdasarkan tabel 4.7, maka perlu dilakukan perbaikan dan perubahan
pada buku pengayaan sesuai komentar dan saran dari validator selama proses
validasi. Berikut beberapa perubahan tampilan pada buku pengayaan.
Gambar 4. 8 Cover Depan (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi
(a) (b)
44
Gambar 4. 9 Cover Belakang (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi
Gambar 4. 10 Penyajian Materi (a) Sebelum Revisi (b) Sesudah Revisi
Perbaikan-perbaikan yang ditampilkan pada gambar di atas merupakan
beberapa perbaikan dari komentar dan saran validator. Perbaikan dan perubahan
secara lengkap dapat dilihat di Lampiran.
(b)
(a) (b)
45
C. Efektivitas Model (Uji Coba Terbatas)
Tujuan tahap uji coba ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa dan
kelayakan buku pengayaan matematika yang telah dikembangkan. Pada tahap ini
uji coba buku pengayaan matematika dilakukan di kelas X IPA 3 SMA Islam Al-
Falah Kota Jambi dengan memberikan angket persepsi yang harus diisi oleh siswa,
angket persepsi ini dibuat menggunakan google form dan dikumpulkan secara
online.
Buku pengayaan yang telah divalidasi dan direvisi diuji coba terbatas oleh
29 orang siswa kelas X IPA 3 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi. Data keseluruhan
hasil persepsi siswa dapat dilihat pada Lampiran 7.
Data persepsi siswa kemudian dianalisis. Analisis angket persepsi ini
bertujuan untuk mengetahui pengembangan buku pengayaan matematika yang
telah dilakukan termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik,
atau sangat kurang baik. Berikut disajikan hasil analisis data angket persepsi siswa
dalam tabel 4.8.
Tabel 4. 8
Hasil Persentase Angket Persepsi Siswa
Aspek Indikator Persentase Persentase
rata-rata
Kriteria
Materi Kesesuaian materi dengan ilmu
pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
82.75 %
81.24 %
Sangat
baik
Kesesuaian materi dengan kehidupan sehari-
hari
77.93 %
Menunjang pembelajaran 81.37 %
Manfaat untuk penambahan wawasan
pengetahuan
89.65 %
Kesesuaian materi dengan permasalahan
dalam kehidupan
74.48 %
Bahasa Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia 80.68 %
81.37 %
Sangat
baik Kesesuaian ejaan, tanda baca, kosakata,
kalimat dan paragraf
83.44 %
Mudah dibaca/dipahami 78.62 %
Kejelasan informasi 82.06 %
Penggunaan kata efektif dan efisien 82.06 %
Sajian Penyajian materi 87.75 %
81.59 %
Sangat
baik Kelengkapan informasi 82.06 %
Kemenarikan untuk dibaca 78.62 %
Pemberian motivasi 77.93 %
46
Grafika Penggunaan font (ukuran dan huruf), spasi,
dan paragraf
75.17 %
81.17%
Sangat
baik
Kesesuaian layout/tata letak 82.29 %
Kesesuaian ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 85.17 %
Kesesuaian warna 82.06 %
Persentase rata-rata angket persepsi mahasiswa 81.34 %
Sangat
baik
Berdasarkan Tabel 4.8, aspek sajian memiliki persentase tertinggi yaitu
dengan skor sebesar 81.59%, aspek bahasa dengan skor sebesar 81.37%, aspek
materi dengan skor sebesar 81.24%, dan aspek grafika dengan skor sebesar 81.17%.
Persentase rata-rata secara keseluruhan sebesar 81.34%. Apabila persentase skor
lebih dari 81% maka termasuk kategori sangat baik. Untuk perhitungan angket
persepsi siswa secara keseluruhan dapat dilihat di Lampiran 3 dan instrumen angket
persepsi siswa dapat dilihat di Lampiran 2.
D. Pembahasan
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk mengembangkan
suatu produk berupa buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan
linear tiga variabel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
data mengenai proses pengembangan buku dan data hasil uji coba buku pengayaan
matematika.
Proses pengembangan buku pengayaan ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu tahap analisis, perencanaan, dan pengembangan. Tahap analisis
merupakan tahapan awal yang bertujuan menganilisis kebutuhan terhadap buku
pengayaan, tahap perencanaan bertujuan untuk merancang dan menentukan
kebutuhan-kebutuhan dalam membuat buku pengayaan, dan tahap pengembangan
bertujuan menghasilkan buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan
linear tiga variabel yang telah direvisi berdasarkan saran dan komentar validator
dan yang telah diuji coba terbatas kepada responden.
a. Tahap Analisis
Pada tahap analisis terdapat empat langkah, yaitu analisis kebutuhan buku
pengayaan, analisis tujuan pembelajaran, pemilihan materi, dan penentuan
indikator buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan linear tiga
47
variabel. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab yang
mendasari kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi aktual saat ini (Yaumi,
2013:74). Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan wawancara seorang guru mata
pelaaran matematika mengenai kebutuhan buku pengayaan.
Hasil wawancara guru menyatakan bahwa bahan ajar yang digunakan
dalam pembelajaran matematika adalah buku teks pelajaran kurikulum 2013.
Dalam pembelajaran selain menggunakan buku teks pelajaran, guru bisa
menggunakan buku panduan pendidik, buku penunjang atau buku pengayaan, buku
referensi yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan peserta didik (Permendiknas RI No.2, 2008:4). Dari
hasil wawancara seorang guru mata pelajaran matematika menyatakan belum ada
buku pengayaan yang digunakan selama proses pembelajaran matematika dan
semua siswa menyatakan belum mengenal buku pengayaan, sehingga mereka
membutuhkan penjelasan mengenai buku pengayaan.
Langkah selanjutnya dalam tahap ini adalah analisis tujuan pembelajaran
dan pemilihan materi. Pada tahap ini peneliti menganalisis tujuan pembelajaran
setiap materi yang terdapat pada mata pelajaran matematika. Selanjutnya,
disesuaikan dengan pokok bahasan sistem persamaan linear tiga variabel. Meskipun
buku pengayaan tidak dianalisis berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
namun, buku pengayaan ini merupakan bahan pembelajaran yang berkedudukan
sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar (Yaumi, 2013:245).
Langkah selanjutnya, peneliti melakukan analisis indikator buku
berdasarkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dengan menganalisis tujuan
pembelajaran, memudahkan peneliti melakukan pengembangan indikator pada
buku pengayaan.
b. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti mendesain untuk membuat buku
pengayaan matematika. Perencanaan ini dipandang sebagai proses spesifikasi
desain untuk menentukan desain tampilan buku dan menentukan isi atau materi
pada buku pengayaan. Desain buku pengayaan matematika yang digunakan berisi
urutan dari ukuran kertas, ukuran huruf, jenis huruf, tata letak, format, dan ilustrasi
(gambar dan tabel).
48
Buku pengayaan ini menggunakan ukuran kertas A5 (148 𝑚𝑚 ×
210 𝑚𝑚). Jenis huruf yang digunakan pada buku pengayaan matematika ini tidak
terlalu bervariasi karena menyesuaikan kenyamanan pembaca. Selain itu,
penggunaan jenis huruf yang tidak banyak variasi bertujuan untuk mempermudah
pembaca dalam memahami materi yang terkandung pada buku pengayaan (Astuti,
2014:465).
Jenis huruf yang digunakan pada cover adalah Corbel dan Eras Bold ITC
dengan ukuran 40 pt Pada bagian bab menggunakan Eras Bold ITC 12 pt dan CF
Crayons dengan ukuran 20 pt. Pada bagian subbab menggunakan jenis huruf
Candara dengan ukuran 12 pt. Keterangan gambar menggunakan Comic Sans MS
dengan ukuran 10 pt. Keterangan gambar ini perlu disisipkan pada gambar terutama
untuk menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual dan menyatakan apa
yang dimaksud gambar (Arsyad, 2011:93). Jenis huruf yang digunakan untuk
keterangan sumber menggunakan Comic Sans MS 9 pt.
Langkah selanjutnya setelah menentukan desain, peneliti mengumpulkan
materi yang akan dimuat dalam buku pengayaan matematika pada materi sistem
persamaan linear tiga variabel. Tujuan dari pengumpulan materi adalah untuk
memperkaya isi buku dan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan pada tahap
analisis. Dalam proses pengembangan bahan pembelajaran diperlukan banyak
referensi yang sesuai dengan topik-topik relevan (Yaumi, 2013:258).
c. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan peneliti menerjemahkan spesifikasi desain
buku ke dalam bentuk fisik. Setelah menentukan desain dan mengumpulkan isi atau
materi yang dimuat, maka selanjutnya peneliti menyusun buku pengayaan
matematika. Proses penyusunan buku pengayaan ini mengacu pada tahap analisis
dan tahap perencanaan. Ada enam elemen yang harus diperhatikan untuk membuat
media berbasis cetakan yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran
huruf dan penggunaan spasi kosong (Arsyad, 2011:87).
Buku memiliki kerangka utama yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian
awal, isi, dan bagian akhir. Bagian awal memuat cover, kata pengantar dan daftar
isi. Bagian isi memuat materi dan bagian akhir memuat daftar pustaka.
49
Pada cover buku harus menarik dan mudah dibaca oleh pembaca. Dalam
cover buku memuat judul buku, keterangan buku, penulis, dan ilustrasi cover
seperti gambar atau foto yang sesuai dengan isi buku pengayaan. Kata pengantar
pada buku pengayaan harus memuat penjelasaan kegunaan buku. Daftar isi memuat
outline dan halaman buku yang ditampilkan setelah kata pengantar.
Bagian isi memuat materi yang telah disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan materi sistem persamaan linear tiga variabel yang diintegrasikan
dengan pendekatan SETS (Science Environment Technology and Society). Bagian
isi ini disajikan secara sistematis dan berurutan untuk memudahkan pembaca dalam
memahami isi buku.
Pada buku pengayaan pembaca dibawa pada suasana yang lebih dekat
kepada lingkungan dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan pembaca mengenai masalah-masalah yang akan muncul di sekitar
kehidupannya (Sugiyanto, et al., 2012:55).
Bagian akhir buku memuat daftar pustaka dan profil penulis. Daftar
pustaka memuat referensi-referensi yang digunakan dan disesuaikan dengan urutan
abjad. Buku pengayaan merupakan produk awal dari buku pengayaan matematika
pada materi sistem persamaan linear tiga variabel sebelum dilakukan validasi oleh
validator.
Produk awal buku pengayaan matematika selesai dibuat, selanjutnya
dilakukan validasi oleh validator ahli. Validasi ini dilakukan oleh validator ahli.
Validasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dari buku
pengayaan matematika. Selanjutnya dilakukan perbaikan buku berdasarkan saran
dan komentar validator untuk menghasilkan buku pengayaan matematika yang
lebih baik (Warsita, 2008:242).
Buku pengayaan divalidasi dengan melihat kelayakan isi, kebahasaan,
penyajian dan grafika. Proses validasi dilakukan oleh dua orang validator. Untuk
validator pertama dengan tiga kali validasi dan validator kedua dengan tiga kali
validasi. Pada proses validasi pertama, banyak saran dan komentar yang diberikan
validator baik dari segi kelayakan isi, sajian gambar, penyajian materi yang tidak
runtut, keterangan gambar, keterangan rumus yang disajikan dan pembuatan cover
yang tidak sesuai.
50
Persentase rata-rata pada validasi pertama untuk aspek kelayakan isi
92,5%, kebahasaan 90%, aspek penyajian 50% dan aspek grafika 63,5%. Sehingga
buku pengayaan dilakukan perbaikan sesuai dengan saran validator.
Selanjutnya, buku pengayaan matematika yang telah diperbaiki kemudian
divalidasi kembali oleh validator sampai buku dinyatakan valid. Persentase rata-
rata pada buku pengayaan sebesar 100% dari semua aspek sehingga buku bisa lanjut
pada tahap uji coba.
Produk akhir buku pengayaan matematika yang dihasilkan dari proses
pengembangan buku terdiri atas 55 halaman utama, bagian awal terdiri dari 5
halaman, bagian isi terdiri dari 48 halaman, dan bagian akhir terdiri dari 2 halaman.
Tahapan akhir dari proses pengembangan buku pengayaan adalah uji coba
terbatas. Tahapan ini bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan buku.
Pada tahap ini dilakukan uji coba buku kepada 28 siswa kelas X IPA 3 SMA Islam
Al-Falah Kota Jambi. Tujuan uji coba produk adalah untuk mengidentifikasi
kekurangan produk apabila digunakan dalam kondisi sebenarnya (Lestari, 2013:
10). Berdasarkan uji coba yang dilakukan maka diperoleh data hasil yang kemudian
dianalisis menjadi data hasil temuan penelitian berupa persepsi siswa terhadap buku
pengayaan yang dikembangkan.
Pernyataan angket persepsi siswa diadopsi dan adaptasi dari format
instrumen formatif bahan ajar (Fitriyani, 2016: 44) dan instrumen penilaian buku
pengayaan (Puskurbuk, 2014: 1-4). Angket persepsi berisi 25 butir pernyataan yang
memuat aspek materi, bahasa, sajian, dan grafika. Angket persepsi diberikan
kepada 29 siswa X IPA 3 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi. Hasil persepsi siswa
dapat dilihat pada diagram batang berikut:
51
Gambar 4. 11 Diagram Batang Rekapitulasi Persepsi Siswa
Berdasarkan gambar 4.11 diketahui hasil penilaian yang diperoleh dari
angket persepsi siswa, secara keseluruhan penilaian buku pengayaan matematika
memperoleh kriteria sangat baik. Urutan penilaian tertinggi yaitu pada aspek sajian,
urutan kedua yaitu pada aspek bahasa, sedangkan urutan penilaian terendah yaitu
pada aspek materi dan grafika.
1 Aspek Materi
Aspek materi memperoleh urutan tertinggi ketiga dari hasil angket
persepsi siswa. Materi mendukung tujuan pendidikan nasional, karena materi yang
disajikan dalam buku dapat digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran
Matematika materi sistem persamaan linear tiga variabel, tetapi buku pengayaan ini
bukan merupakan buku wajib yang menjadi acuan siswa dalam pembelajaran.
Hasil persentase dari angket persepsi siswa yang tertinggi pada aspek
materi adalah pada indikator mengenai manfaat materi untuk menambah wawasan
pengetahuan dengan hasil persentase sebesar 89.65 % menunjukkan bahwa materi
pada buku pengayaan matematika yang telah dikembangkan memiliki manfaat
untuk menambah wawasan bagi pembaca. Hal ini sesuai dengan pengertian dari
buku pengayaan itu sendiri yaitu buku yang dimaksudkan untuk memperkaya
wawasan, pegalaman, dan pengetahuan pembacanya (Pusat Perbukuan, 2008: 8).
81.24%
81.37%
81.59%
81.17%
80.90%
81.00%
81.10%
81.20%
81.30%
81.40%
81.50%
81.60%
81.70%
Materi Bahasa Sajian Grafika
Persentase Angket Persepsi Siswa
Aspek
52
Indikantor mengenai kesesuaian materi dengan kehidupan sehari-hari
memperoleh persentase sebesar 77.93 %. Indikator mengenai kesesuaian materi
dengan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat memperoleh
persentase sebesar 82,75%. Hal ini menunjukkan bahwa materi dalam buku
mengintegrasikan antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
2 Aspek Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam buku memiliki nilai kesopanan yang tidak
bertentangan dengan norma-norma karena menggunakan bahasa Indonesia
sehingga mudah dibaca oleh semua masyarakat Indonesia. Hasil persentase dari
angket persepsi siswa yang tertinggi pada aspek bahasa adalah pada indikator
kesesuaian ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat dan paragraf dan indikator
kejelasan informasi dengan hasil persentase sebesar 83.44 %. Hal ini menunjukkan
bahwa ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat dan paragraf yang digunakan dalam
buku sudah sesuai dan bahasa yang digunakan pada buku pengayaan dapat
menjelaskan informasi mengenai sistem persamaan linear tiga variabel kepada para
pembaca.
Indikator mengenai kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia
memperoleh persentase sebesar 80.68 %. Indikator mengenai penggunaan kata
efektif dan efisien memperloeh persentase sebesar 82.06 %. Hal ini menunjukkan
bahwa kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas. Indikator mengenai mudah
dibaca/dipahami memperoleh persentase sebesar 78.62 %. Hal ini menunjukkan
bahwa bahasa yang digunakan mudan dibaca dan dipahami. Bahasa yang digunakan
pada buku sesuai dengan sasaran pembaca.
3 Aspek Sajian
Penyajian materi harus mendorong motivasi pembaca untuk mengetahui
lebih mendalam mengenai produk buku pengayaan dan dengan mencari referensi
bacaan lain, atau mempraktikan dan mencoba uraian yang disajikan dalam buku
(Pusat Perbukuan, 2008: 75).
Hasil persentase tertinggi yaitu aspek sajian, dan yang diperoleh dari
angket persepsi siswa pada aspek sajian adalah indikator penyajian materi dengan
persentase 87.75 % Hal ini menunjukkan bahwa penyajian materi terstruktur
53
diawali dengan bab mengenai sistem persamaan linear tiga variabel, metode
substitusi, metode eliminasi dan metode eliminasi-substitusi. Lalu indikator
pemberian informasi dengan persentase 77.93 %.
Indikator mengenai kelengkapan informasi memperoleh persentase
sebesar 82.06 %. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai sistem
persamaan linear tiga variabel lengkap. Indikator mengenai kemenarikan untuk
dibaca memperoleh persentase sebesar 78.62 %. Hal ini menunjukkan bahwa
penyajian buku secara keseluruhan cukup menarik para pembaca.
4 Aspek Grafika
Aspek grafika merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembuatan
buku. Buku dilihat dari beberapa indikator yang menunjang kemenarikan dari buku.
Dari hasil persentase tiap indikator bisa dilihat kualitas buku yang sudah
dikembangkan. Hasil persentase tertinggi yang diperoeh dari angket persepsi siswa
pada aspek grafika adalah indikator kesesuaian ilustrasi, grafis, gambar, dan foto
dengan persentase sebesar 81,17%.
Indikator mengenai kesesuaian warna memperoleh persentase sebesar
82,06%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan warna pada buku menarik dan
konsisten setiap bab. Indikator mengenai kesesuaian layout/tata letak memperoleh
persentase sebesar 82.29%. Indikator mengenai penggunaan ukuran dan huruf,
spasi, dan paragraf memperoleh persentase sebesar 75.17 %. Hal ini menujukkan
bahwa penggunaan ukuran, huruf, spasi dan paragraf cukup konsisten.
Berdasarkan hasil analisis angket persepsi siswa, secara keseluruhan aspek
memperoleh persentase sebesar 81,34%. Apabila persentase skor > 81 dan < 100
maka termasuk dalam kategori sangat baik (Riduwan & Sunarto, 2010: 41).
Sehingga dari hasil persepsi siswa dapat diketahui bahwa pengembangan buku
pengayaan matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel termasuk
dalam kategori baik.
Buku pengayaan pada materi sistem persamaan linear tiga variabel
mendapat respon positif dari siswa. Dengan adanya buku pengayaan ini, siswa
dapat memahami lebih luas mengenai materi sistem persamaan linear tiga variabel.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014:462) yang menyatakan
bahwa buku suplemen atau buku penunjang sangat efektif dan praktis dijadikan
54
sebagai penunjang buku teks utama. Penelitian relevan lain yang dilakukan oleh
Yusro (2015:61) yang menyatakan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran
berupa buku pengayaan.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengembangan dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dihasilkan buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan linear
tiga variabel yang dikembangkan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Tahap analisis
dilakukan dengan analisis kebutuhan dengan wawancara guru dan penyebaran
angket studi pendahuluan awal, analisis tujuan pembelajaran, analisis
pemilihan materi, dan penentuan indikator buku pengayaan matematika pada
materi sistem persamaan linear tiga variabel yang berbasiskan SETS (Science
Environment Technology and Society); 2. Tahap perencanaan dilakukan
dengan penentuan tampilan desain, merancang isi dengan mengumpulkan
materi sistem persamaan linear tiga variabel yang disesuaikan dengan
kehidupan sehari-hari; 3. Tahap pengembangan yaitu proses penerjemahan
spesifikasi desain ke dalam bentuk cetak. Selanjutnya dilakukan validasi buku
dan uji coba terbatas. Sehingga diperoleh kevalidan dan data hasil persepsi
siswa terhadap buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan
linear tiga variabel.
2. Buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel
pada yang dikembangkan mendapatkan persentase rata-rata sebesar 81,34%
dengan kategori sangat baik.
56
3. Buku pengayaan matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel
dapat dijadikan buku penunjang dalam pembelajaran matematika wajib. Selain
sebagai penunjang, buku pengayaan yang dikembangkan peneliti juga dapat
menambah wawasan siswa tentang materi sistem persamaan linear tiga variabel
dikehidupan sehari-hari.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan buku pengayaan matematika
khususnya pada bagian analisis pembahasan yang lebih mendalam.
2. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan komponen SETS (Science
Environment Technology and Society) dalam setiap bab.
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk pemilihan model dan ilustrasi
(gambar, tabel, dan grafik) pada buku yang akan dikembangkan menggunakan
dokumen pribadi dengan kualitas resolusi yang tinggi.
57
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Andriani, E. Y., Subyantoro, & Mardikantoro, H. B. (2018). Pengembangan Buku
Pengayaan Keterampilan Menulis Permulaan yang Bermuatan Nilai
Karakter pada Peserta Didik Kelas I SD. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, III(1), 27-33.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Rajawali Pers.
Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Liany, D. N., Desnita, & Raihanati. (2018). Pengembangan Buku Pengayaan
Pengetahuan "Penerapan Konsep Fisika pada Pesawat Terbang Komersial"
untuk Siswa SMA. Wahana Pendidikan Fisika, 3(1), 14-18.
Pedretti, E., & edited by Zeidler, D. L. (2003). Teaching Science, Technology,
Society, and Environment (STSE) Education. Netherlands: Kluwer
Academic.
Poedijiadi, A. (2010). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Kamus Pusat Bahasa.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pedoman Penulisan
Buku Nonteks. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Riduwan, & Sunarto. (2010). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Romiszowski, A. J. (1996). System Approach to Design and Development dalam
Plomp, T. & Ely, D.P. (editor in chiefs). International Encyclopedia of
Educational Technology, 37-43.
58
Rusdi, M. (2018). Penelitian desain dan pengembangan kependidikan. Depok: PT
RajaGrafindo Persada.
Sardiman, A. M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sugiyono. (2006). Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D . Bandung:
Alfabeta.
Tegeh, M., Jampel, N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Undang-Undang. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. No. 20.
Widoyoko, E. P. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Widyatun. (2005). Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Yaumi, M. (2013). Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Yulistiana. (2015). Penelitian Berbasis SETS (Science, Environment, Technology,
and Society dalam Pendidikan Sains). Formatif, 5(1), 76-82.
Zulfiani, Feronika, T., & Suartini, K. (2010). Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
59
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Lembar Validasi Ahli
60
61
62
63
64
65
Lampiran 2 Lembar dan Hasil Angket Persepsi Siswa
ANGKET PERSEPSI SISWA
Jenis Bahan Ajar : Buku Pengayaan Pengetahuan
Judul Bahan Ajar : “Buku Pengayaan Matematika Berbasis SETS Pada
Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel”
Nama Responden :
Kelas/Jurusan :
Petunjuk:
Berikanlah penilaian, kritik, dan saran terhadap kualitas buku pengayaan
yang dikembangkan dengan cara memberi tanda “√ ” pada kolom dibawah bilangan
1, 2, 3, 4, dan 5 sesuai dengan pendapat Anda.
Keterangan:
1: sangat tidak setuju
2: tidak setuju
3: ragu-ragu
4: setuju
5: sangat setuju
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5
1 Materi di dalam buku kurang sesuai dengan
kondisi di kehidupan sehari-hari
2 Materi di dalam buku memudahkan siswa untuk
memamhami hubungan antara sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat
3 Materi di dalam buku tidak dapat membantu
memecahkan permasalahan dalam kehidupan
masyarakat
4 Buku pengayaan ini memiliki manfaat untuk
menambah wawasan pengetahuan para
pembacanya
5 Buku pengayaan ini tidak dapat digunakan pada
saat pembelajaran
6 Bahasa dalam buku sulit dibaca dan dipahami
7 Penggunaan bahasa dalam buku tidak sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
66
8 Bahasa yang digunakan memiliki kejelasan
informasi mengenai materi sistem persamaan
linear tiga variabel
9 Ejaan, tanda baca, kosakata, dan kalimat yang
digunakan sesuai EYD
10 Penggunaan kata dalam penjabaran materi
efektif dan efisien (singkat dan jelas)
11 Kalimat yang digunakan dalam buku
menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
sesuai dengan EYD
12 Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
disajikan secara berurutan dan terstruktur
13 Informasi mengenai sistem persamaan linear
tiga variabel disajikan dalam buku lengkap
14 Penyajian materi dapat memberi motivasi untuk
berkreasi dan berinovasi
15 Penyajian buku tidak menarik perhatian untuk
dilihat dan dibaca
16 Desain buku secara keseluruhan menarik
17 Jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan
dalam buku menarik dan memiliki keterbacaan
tinggi
18 Kontras warna yang digunakan pada buku baik
gambar mamupun tulisan sesuai dan menarik
19 Penomoran pada buku konsisten
20 Penulisan paragraf dalam buku terlalu padat
21 Tata letak konsisten dan sesuai antara cover
dengan isi buku
22 Jenis dan ukuran ilustrasi (gambar, foto, tabel,
dan grafik) ditampilkan secara serasi dengan
materi/isi buku (judul, subjudul, teks,
keterangan gambar) pada seluruh halaman
23 Ilustrasi (gambar, foto, tabel, dan grafik) yang
ditampilkan dalam buku sesuai dengan materi
24 Ilustrasi (gambar, foto, tabel, dan grafik) yang
ditampilkan dalam buku dapat memperjelas isi
materi
25 Ilustrasi (gambar, foto, tabel, dan grafik) yang
ditampilkan dalam buku menarik untuk dilihat
Jambi, Maret 2020
Responden
67
68
Lampiran 3 Perhitungan Hasil Angket Persepsi Siswa
No. Alternatif Jawaban Skor
Pernyataan (+) Pernyataan (-)
1. Sangat baik 5 1
2. Baik 4 2
3. Cukup baik 3 3
4. Kurang baik 2 4
5. Sangat tidak baik 1 5
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100% 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
…..
155× 100%
69
No. Jumlah Mahasiswa yang
Memilih
Jumlah
Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa yang
memilih x (skor)
Skor
Total
Skor Maksimal Persentase (%)
sts ts c s
ss Yang Mengisi
Persepsi
sts ts c s ss Jumlah
Skor
Skor tertinggi x
jumlah mahasiswa
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍× 𝟏𝟎𝟎%
1. 4 18 7 0 0 29 20 72 21 0 0 113 145 77.93 %
2. 0 0 2 21 6 29 0 0 6 84 30 120 145 82.75 %
3. 4 14 10 1 0 29 20 56 30 2 0 108 145 74.48 %
4. 0 0 1 13 15 29 0 0 3 52 75 130 145 89.65 %
5. 9 16 3 1 0 29 45 64 9 2 0 118 145 81.37 %
6. 4 19 6 0 0 29 20 76 18 0 0 114 145 78.62 %
7. 2 23 4 0 0 29 10 92 12 0 0 114 145 78.62 %
8. 0 0 6 14 9 29 0 0 18 56 45 119 145 82.06 %
9. 0 0 2 20 7 29 0 0 6 80 35 121 145 83.44 %
10. 0 1 1 21 6 29 0 2 3 84 30 119 145 82.06 %
11. 0 0 3 15 13 29 0 0 9 60 65 120 145 82.75 %
12. 0 0 3 19 7 29 0 0 9 76 35 120 145 87.75 %
13. 0 0 4 18 7 29 0 0 12 72 35 119 145 82.06 %
14. 0 0 11 10 8 29 0 0 33 40 40 113 145 77.93 %
15. 4 20 4 1 0 29 20 80 12 2 0 114 145 78.62 %
16. 0 0 4 17 8 29 0 0 12 68 40 120 145 82.75 %
17. 0 1 4 19 5 29 0 2 12 76 25 115 145 79.31 %
18. 0 1 4 15 9 29 0 2 12 60 45 119 145 82.06 %
19. 0 1 4 14 10 29 0 2 12 56 50 120 145 82.75 %
20. 3 13 10 3 0 29 15 52 30 6 0 103 145 71.03 %
21. 0 0 3 21 5 29 0 0 9 84 25 118 145 81.37 %
70
22. 0 0 3 14 12 29 0 0 9 56 60 125 145 86.20 %
23. 0 0 3 16 10 29 0 0 9 64 50 123 145 84.48 %
24. 0 0 4 14 11 29 0 0 12 56 55 123 145 84.48 %
25. 0 0 4 14 11 29 0 0 12 56 55 123 145 84.48 %
71
Aspek No. Indikator Persentase Persentase
rata-rata
Kriteria
Materi 1 Kesesuaian materi dengan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat 82.75 %
81.24 %
Sangat baik
2 Kesesuaian materi dengan kehidupan sehari-hari 77.93 %
3 Menunjang pembelajaran 81.37 %
4 Manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan 89.65 %
5 Kesesuaian materi dengan permasalahan dalam kehidupan 74.48 %
Bahasa 6 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia 80.68 %
81.37 %
Sangat baik
7 Kesesuaian ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat dan paragraf 83.44 %
8 Mudah dibaca/dipahami 78.62 %
9 Kejelasan informasi 82.06 %
10 Penggunaan kata efektif dan efisien 82.06 %
Sajian 11 Penyajian materi 87.75 %
81.59 %
Sangat baik
12 Kelengkapan informasi 82.06 %
13 Kemenarikan untuk dibaca 78.62 %
14 Pemberian motivasi 77.93 %
Grafika 15 Penggunaan font (ukuran dan huruf), spasi, dan paragraf 75.17 %
81.17%
Sangat baik
16 Kesesuaian layout/tata letak 82.29 %
17 Kesesuaian ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 85.17 %
18 Kesesuaian warna 82.06 %
Persentase rata-rata angket persepsi mahasiswa 81.34 %
Sangat baik
72
Lampiran 4 Perhitungan Lembar Hasil Validasi Buku
Perhitungan Hasil Validasi Buku Pengayaan Fisika pada Struktur Atap Rumah Tradisional Seberang Kota Jambi
Total Skor Maksimal
1. Kelayakan isi = 14 Alternatif Jawaban Skor
2. Kebahasaan = 10 Ya 1
3. Penyajian = 8 Tidak 0
4. Grafika = 10
Validasi Pertama
Validator
Pernyataan
Aspek Materi Aspek Bahasa Aspek Sajian Aspek Grafika
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1. 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
Total skor 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 0 2 1 1 1 1
Total skor tiap aspek 13 9 4 6
Persentase skor 13/14 x 100% = 92,85% 9/10 x 100% = 90% 4/8 x 100% = 50% 6/10 x 100% = 60%
73
Validasi Kedua
Validator
Pernyataan
Aspek Materi Aspek Bahasa Aspek Sajian Aspek Grafika
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2
Total skor tiap aspek 14 10 6 8
Persentase skor 14/14 x 100% = 100% 10/10 x 100% =100% 6/8 x 100% = 75% 8/10 x 100% = 80%
74
Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru
Responden
Nama : Mery Anggraini, S.Pd.
Hari/Tanggal : Kamis, 09 Januari 2020
NO Pertanyaan Jawaban
1 Apa bahan ajar yang anda gunakan untuk mata
pelajaran Matematika wajib?
Bahan ajar yang ibu gunakan
meringkas materi yang ada di buku
paket Erlangga
2 Apa alasan anda memilih bahan ajar tersebut? Karena lebih sederhana saya dalam
menyampaikan materinya dan
bahan ajar di dapat dari buku
Erlangga yg siswa juga pegang
3 Bagaimana pendapat anda mengenai kelebihan
dan kekurangan dari bahan ajar yang digunakan?
Kelebihan contoh soal sudah mudah
untuk dipahami,
Kekurangan masih kurang banyak di
berikan bentuk latihan nya
4 Apakah anda pernah mengembangkan bahan ajar
sendiri untuk pembelajaran?
Belum
5 Apakah anda pernah menggunakan buku
pengayaan?
Pernah
6 Bagaimana tanggapan anda mengenai buku
pengayaan? Apakah buku pengayaan ini
dibutuhkan dalam pembelajaran?
Buku pengayaan diperlukan dalam
mengajar, Karena materi nya lebih
lengkap dan real, Ibu rasa
dibutuhkan.
7 Apabila mengembangkan buku pengayaan,
bagaimana buku pengayaan yang baik menurut
anda?
Menurut saya buku pengayaan yang
baik itu, buku yg menjelaskan
materi secara rinci dan jelas, dan
mengaitkan ke dalam dunia nyata
siswa.
75
Lampiran 6 Surat Izin Observasi
76
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian/Riset
77
78
Lampiran 8 Dokumentasi
Gambar 1 Proses Penyebaran angket analisis
Gambar 2 Proses Penyebaran angket analisis kebutuhan
79
RIWAYAT HIDUP
Nama : Vini Komala Dewi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Pematang Lumut/01 Desember 1998
Alamat : Parit Tomo, RT 006, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan
Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Alamat E-mail : [email protected]
No. kontak : 0822-8100-9118
Pendidikan Formal
1. TK Al-Kautsar Pematang Lumut 2003-2004
2. SD 60/V Mekar Jaya 2004-2010
3. SMP Negeri 01 Betara 2010-2013
4. SMA Unggul Sakti Jambi (IPA) 2013-2016
Kemampuan
Microsoft Office (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point)
Aktivitas Sosial
1. Pengabdian Masyarakat
2. Bakti Sosial ke Panti Asuhan
3. One day one juz
Pengalaman
1. Tenaga pengajar Matematika di Yuk Masuk IC(Insan Cendekia) 2018-2020
2. Mahasiswa sit-in di FMIPA Universitas Gadjah Mada selama 2 bulan 2017
Motto Hidup
Jalani… Nikmati…Syukuri…