pengembangan alat ukur kerataan permukaan · alat ukur kerataan permukaan secara terperinci dan...
TRANSCRIPT
PengembanganAlat Ukur Kerataan Permukaan
Oleh :
Vika Ema Ardilla
(2107.100.072)
Pembimbing :
Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng
Perumusan Masalah
Bagaimana merancang mekanisme pembawa LVDT dan unit
kontrol serta perangkat lunak yang dapat mengontrol
mekanisme gerak LVDT, sehingga data hasil pengukuran
dapat diambil pada posisi tertentu, serta hasil pengukuran
dapat ditampilkan dalam bentuk grafik secara langsung.
Batasan Masalah
1. Alat ukur yang dikembangkan menggunakan sensordisplacement (LVDT).
2. Tidak membahas detail pembuatan software interface darialat ukur kerataan permukaan secara terperinci dan lengkap.
3. Tidak membahas detail pembuatan mekanisme gerak alatukur kerataan permukaan dengan kontrol PLC secaraterperinci dan lengkap.
4. Pembahasan tentang software untuk kontrol tidak dibahaspada penelitian ini.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang mekanisme
pembawa LVDT dan unit kontrol serta perangkat lunak yang
mampu mengontrol arah gerak motor dan menampilkan
output dari sensor (LVDT), sehingga data hasil pengukuran
dapat ditampilkan dalam bentuk grafik secara langsung
melalui komputer.
Metode Penelitian
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Uji coba unit kontrol
Unit kontroljalan?
Pemasangan unit kontrol pada alat ukur
Uji alat ukur kerataan dengan LVDT
Apakah hasil sensor LVDT sesuai?
Percobaan pengukuran alat ukur kerataan
Kesimpulan dan saran
End
AB
Start
Study literatur dan lapangan
Evaluasi alat ukur kerataan
Perumusan masalah
Perancangan dudukan LVDT
Uji coba dudukan LVDT
DudukanLVDT sesuai?
Perancangan unit kontrol alat ukur
Perakitan komponen unit kontrol
B A
Analisa data dan pembahasan
Skema Unit Kontrol Alat Ukur Kerataan
DATA HASIL PENGUKURAN
KOMPUTER
CATU DAYA
UNIT PENGKONDISIAN SINYAL
LVDT MOTOR DC
A B C0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
0 0 -41 -40 -39 73 -36 53 -33 -32 -31 -29 -28 0 0
3 -21 139 66 41 26 3
6 -32 2 55 157 79 6
9 85 121 109 145 69 9
12 74 111 -29 -75 -5 12
15 63 -57 87 41 -16 15
D 18 69 86 87 89 90 91 57 94 95 97 -61 -60 85 18 E21 42 81 -93 -76 90 21
24 31 69 -104 -85 79 24
27 21 -103 13 -95 69 27
30 10 -115 2 -104 58 30
33 0 -127 -8 -113 47 33
36 0 22 23 25 -101 -100 -59 -97 -96 -95 -93 -92 37 36
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
F G H
Tabel Hasil Pengukuran Metode Union jackTanpa Gerakan Vertikal
POSISIData Ketinggian Muka
AC AF FC AH CH FH DE BG
0 0 0 0 0 0 0 69 53
3 -41 -21 -127 139 26 22 86 66
6 -40 -32 -115 2 79 23 87 55
9 -39 85 -103 121 69 25 89 109
12 73 74 69 111 -5 -101 90 -29
15 -36 63 81 -57 -16 -100 91 87
18 53 69 57 57 85 -59 57 57
21 -33 42 41 -76 90 -97 94 -93
24 -32 31 -75 -85 79 -96 95 -104
27 -31 21 145 -95 69 -95 97 13
30 -29 10 157 -104 58 -93 -61 2
33 -28 0 41 -113 47 -92 -60 -8
36 0 0 0 37 37 37 85 -59
Tabel Hasil Pengukuran Metode Union jackTanpa Gerakan Vertikal
A B C0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
0 0 57 51 -82 -89 -95 -117 -107 -114 -120 1 -4 0 0
3 99 61 -130 -177 -167 3
6 103 -37 -126 -167 -164 6
9 106 87 5 -157 -32 9
12 110 85 8 -148 -29 12
15 -94 -125 12 -138 -25 15
D 18 -19 46 -23 -29 -36 -42 -56 -54 -61 -67 -73 -159 -94 18 E21 -87 9 19 -3 -82 21
24 -84 19 22 -6 -79 24
27 -80 28 -38 -72 52 27
30 -77 38 -34 -75 56 30
33 -73 48 -31 49 59 33
36 0 -76 45 -88 -95 -101 -3 14 8 1 -4 -138 58 36
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
F G H
POSISIData Ketinggian Muka
AC AF FC AH CH FH DE BG0 0 0 0 0 0 0 -19 -117
3 57 99 48 61 -167 -76 46 -130
6 51 103 38 -37 -164 45 -23 -126
9 -82 106 28 87 -32 -88 -29 5
12 -89 110 19 85 -29 -95 -36 8
15 -95 -94 9 -125 -25 -101 -42 12
18 -117 -19 -56 -56 -94 -3 -56 -56
21 -107 -87 -138 -3 -82 14 -54 19
24 -114 -84 -148 -6 -79 8 -61 22
27 -120 -80 -157 -72 52 1 -67 -38
30 1 -77 -167 -75 56 -4 -73 -34
33 -4 -73 -177 49 59 -138 -159 -31
36 0 0 0 58 58 58 -94 -3
Kesimpulan
• Unit kontrol alat ukur kerataan permukaan dapat digunakan untuk gerakan vertikal maupun non-
vertikal (geser) untuk metode kisi maupun metode union jack.
• Pengambilan data pengukuran dilakukan secara kontinyu dan hasil pengukuran langsung dapat
digambarkan dalam bentuk diagram kerataan. Tampilan hasil pengukuran kerataan baik metode kisi
maupun union jack disajikan dalam bentuk diagram kerataan dan numerik.
• Nilai penyimpangan kerataan dari hasil pengukuran dari gerakan vertikal maupun geser, baik dari
metode kisi maupun union jack adalah hampir sama untuk masing-masing metode. Rata-rata nilai
penyimpangan kerataan untuk metode kisi tanpa gerakan vertikal adalah 248 μm, sedangkan dengan
gerakan vertikal memiliki nilai penyimpangan sebesar 244 μm. Rata-rata nilai penyimpangan kerataan
untuk metode union jack tanpa gerakan vertikal adalah 272 μm, sedangkan dengan gerakan vertikal
memiliki nilai penyimpangan sebesar 289 μm.
Saran
• Untuk pengembangan alat ukur kerataan selanjutnya, sebaiknya
didesain dengan menggunakan 3 motor dan 3 ulir penggerak untuk
arah x, y, dan z. Sehingga gerakan vertikal/naik-turun dari LVDT dapat
diatur melalui motor penggeraknya. Hal ini dimaksudkan agar LVDT
tidak cepat rusak akibat gerakan digeser maupun vertikal dengan
bantuan solenoid.