elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/files/disk1/434/jbptunikompp-gdl... · web viewkamar hotel serta...

LAPORAN KERJA PRAKTIK 1 Yoga Pramasta

1.04.05..004

BAB III

PENGAMATAN LAPANGAN

3.1 LINGKUP PEKERJAAN KERJA PRAKTIK

Dalam melaksanakan kerja praktik 1 selama dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan yang mana ketika awal masuk kerja praktik pekerjaan proyek Hotel Golden Flower telah berjalan mencapai ± 60 % dari seluruh pekerjaan bagian-bagian Sub kon.

Pada saat diterima untuk melakukan kerja praktik 1 adapun lingkup pekerjaan yang diamati pada pekerjaan yang sedang berlangsung diantaranya :

1. pengecekkan hasil pekerjaan yang telah dikerjakan ( checklist progress )2. pekerjaan pemasangan plafond meeting room / bisnis center3. pekerjaan pemasangan treatment dinding dan Partisi4. pekerjaan pemasangan treatment kolom

3.2 PENGAMATAN PEKERJAAN

Pada awal pekerjaan pengamatan Bapak Mendi selaku Pembimbing lapangan kerja praktik 1 dengan memberikan tugas pengecekan pekerjaan yang sedang berjalan guna untuk mendapatkan data Checklist Progress serta ketelitian dan kerapihan masing-masing Sub Kon dalam mengerjakan proyek.

3.3 PENGECEKAN PEKERJAAN (CHECKLIST PROGRESS)

Dalam Minggu Pertama Bapak Mendi memberikan pengarahan tentang pengecekan yang harus di cek yaitu kemajuan kelengkapan kamar–kamar hotel setiap lantai dari mulai lantai 2 sampai dengan kamar hotel lantai 5.

11 Jurusan Arsitektur Hotel Golden Flower UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2

1

Gambar 3.1.a Key Plan


1.04.05..004

Dapat dilihat dari Denah Key Plan Hotel Golden Flower pengecekan pekerjaan pada kamar-kamar hotel, yang telah dikerjakan oleh masing-masing Sub Kon yang terkait diantaranya adalah :

1. Lingkup Seluruh Pekerjaan Pengecekan pada kamar-kamar Hotel yang merupakan denah tipikal keatas dari lantai 1- 4

2. Lingkup Pekerjaan Pengecekan Progress Tiap-tiap Kamar Hotel pada bagian dalam kamar hotel dan Kamar Mandi / Wc. Lebih kepada pengecekan sistem Utilitas Gedung Hotel


1

26

11

345

7 98

10Gambar 3.1.b Key Plan


1.04.05..004

Berikut dibawah ini adalah Zoom in dari peta kunci no.2 seperti gambar diatas. Gambar dibawah ini adalah merupakan contoh dari salah satu kamar standar dimana akan dijelaskan tentang pekerjaan Checklist Progress yang mana penempatan sistem Utilitasnya sama hanya berbeda dari dimensinya

Berikut adalah pekerjaan-pekerjaan pengecekan, yang akan dijelasan disertai dengan peta kunci seperti pada gambar diatas.


Gambar 3.1.c Shaft

Gambar 3.2.a Kamar Mandi

Gambar 3.2.b Grill AC

Gambar 3.2.c Sprinkler

3

4

1

2


1.04.05..004

Pengecekan yang dilakukan di lapangan yaitu :

1. Pengecekan Shaft Air Bersih dan Air KotorDalam pengecekan pekerjaan ini adalah melihat pipa-pipa air bersih dan air kotor apakah seluruh bagian sudah terpasang klem dan memeriksa kebersihan dari shaft itu sendiri

2. Pengecekan Kelengkapan Sanitasi Kamar Mandi

Progress pekerjaan sanitasi tiap kamar mandi hotel seluruh kamar rata-rata baru dikerjakan 60 %. Pekerjaan ini meliputi Pengecekan pemasangan kloset, pemasangan Bathube kamar

mandi, full drain, kaca Box shower, shower, Manhole dan keramik kamar mandi

3. Grill ACPengecekan Grill AC tiap kamar hotel seluruh lantai dengan melihat sudah terpasang apakah tidak

4. Sprinkler Pengecekan sprinkler pada bagian kamar hotel mengecek bagian kamar mana yang belum terpasang karena Progress pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari setiap kamar hotel


Gambar 3.3.a Pengecekan lanjutan


1.04.05..004

3.4 LANJUTAN PENGECEKAN PEKERJAAN

Masih melanjutkan pekerjaan minggu pertama yaitu pengecekan progress berdasarkan perintah dari pembimbing lapangan, namun minggu kedua ini pihak Manajemen Konstruksi (MK) / Pensil Desain lebih menekan lagi terhadap pekerjaan-pekerjaan Sub-Sub Kon yang terkesan lamban dan tidak teliti dalam pengawasan pekerjaan yang dilakukan oleh tukang akibatnya banyak pekerjaan yang mengulang karena kesalahan dari tukang yang pekerjaannya kurang baik, karena Time Schedule Progress sudah semakin dekat.


Gambar 3.3.b Pintu Kamar Hotel

Gambar 3.3.c Pintu Kamar Mandi

5

6


1.04.05..004

Apabila pada minggu pertama pengecekan lebih banyak terhadap pekerjaan Utilitas minggu sekarang melakukan pengecekan terhadap pekerjaan arsitekturnya adapun pekerjaannya sebagai berikut :

5. Pintu Kamar Hotel Pengecekan setiap kamar hotel dengan memberi checklist pada denah pada nomor kamar dan lantai berapa yang belum terpasang pintu kamar.

6. Pintu Kamar MandiSama halnya dengan pengecekan pintu kamar hotel yaitu diberi checklist apabila ada yang belum terpasang

7. Plafond Kamar HotelPengecekan ini meliputi pekerjaan penutupan langit-langit, pengecatan plafond kamar, dan pemasangan Grill AC kamar hotel serta mengamati plafond dari kerataan permukaan plafond.

8. Pengecekan Keramik Kamar HotelKeramik kamar hotel hanya seperempat dari seluruh lantai kamar, pengecekan berupa memastikan keramik tidak ada yang gompel/pecah dan memastikan alur nat keramik rapi atau garisnya sama seluruhnya.

9. Screed LantaiPengecekan ini adalah bagian dalam kamar hotel yang di screed/Floor dengan memastikan kebersihan dari sisa-sisa semen dan kerataan dari permukaan lantai.

10. Pengecatan Kamar HotelPengecekan dilakukan dengan memastikan seluruh permukaan dinding sudah di cat dan bersih dari segala kotoran-kotoran bekas pekerjaan


Gambar 3.4.a Plafond Kamar Hotel

Gambar 3.4.c

Gambar 3.5.bJendela Alumunium Kamar

11


1.04.05..004

tukang, hal ini dikarenakan pada saat pekerjaan cat telah selesai namun adanya tambahan pekerjaan yang membuat tukang harus menyentuh dinding dan tidak bisa menghindari dari kotoran, seperti memasang kabel saklar lampu pada kamar hotel

11. Jendela Alumunium Kamar HotelDari seluruh bagian pekerjaan kamar hotel Progress pekerjaan jendela kamar hotel merupakan pekerjaan yang terakhir disentuh. Pekerjaan ini meliputi : pemasangan Kaca jendela, pemasangan Silent / karet peredam suara keluar ruangan, dan Rambuncis Jendela (Kunci Slot Jendela)

3.5 PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFOND MEETING ROOM


Gambar 3.6.a Pemasangan plat besi

Gambar 3.5.c Key Plan


1.04.05..004

Berikut adalah Denah Key Plan Pekerjaan Plafond yang diamati pada Meeting Room Lantai 3 Hotel Golden Flower :

1. Ruang Meeting Room

2. Ruang Lobby Meeting Room (Ruang Tunggu)

3. Ruang Meeting Room

Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Plafond pada Meeting Room dengan cara “Non Full System” dimana bahan Gypsumboard, komponen rangka, dan cara pemasangan, merupakan satu kesatuan dari produk gypsumboard yang digunakan.

Dalam pekerjaan ini dikerjakan oleh 2 orang tukang, tukang yang


1 2 33

Gambar 3.6.a Pemasangan plat besi


1.04.05..004

pertama naik pada Stage bertugas untuk mengaitkan plat besi yang dipaku pada plafond menggunakan Ramset dan memasang sistem rangka plafond. Tukang yang kedua bertugas sebagai kenek yang memberikan bahan-bahan yang akan digunakan.

Berikut adalah Komponen dari rangka ceiling (Gypsum), terdiri dari :

Suspension Rod Bracket untuk beton

Suspension Rod diameter 4 mm / 5 mm.

Suspension Clip dia. Lubang 4 mm / 5 mm

Top Cross Rail (TCR)

Connector Clip

Hollow 40 x 40 x 1,2 mm

Sekrup Type S – 25 mm

Furring Channel , 23 mm

Connector Furring

Ramset (pistol)

Paku Ramset

Adapun langkah-langkah pemasangannya seperti dibawah ini :

1) Besi penggantung dikaitkan dengan plat besi yang dipaku menggunakan paku ramset ke plat beton.

Berikut adalah persiapan pertama :

Persiapan Pengisian Ramset


Gambar 3.6.bPaku Tembak, Amunisi

& plat besi siku

Gambar 3.7.a Ramset

Gambar 3.6.cRamset ( Pistol ) yang

terisi paku tembak

Gambar 3.7.bPemasangan Connector Furring

pada Metal Furring Channel


1.04.05..004

Plat siku dipasang pada ramset yang kemudian ditembakkan ke plat beton

Kemudian persiapan pemasangan rangka plafond dengan bahan dari : Hollow ukuran 2x4 dan 4x4 dengan panjang 4m, Metal Furring Channel, Connector Furring, dan Top Cross Rail

Pemasangan Top Cross Rail dijepitkan pada Suspensi Clip

Pemasangan Connector Furring pada Metal Furring Channel


Gambar 3.8.b Pemasangan Gypsum


1.04.05..004

2) Pemasangan Rangka Ceiling

Suspension Bracket dipasang pada tempatnya. Baris pertama suspension bracket harus berjarak 20 cm dari permukaan dinding.

Suspension Bracket terpasang pada Top Cross Rail (TCR) pertama juga harus berjarak 20 cm dari permukaan dinding, Suspension Bracket berikutnya berjarak maksimum 120 cm sepanjang TCR.

Semua TCR berjarak maksimum 120 cm ( dengan minimum 2 titik Suspension setiap TCR). Ketika menyambung TCR, penyambungan harus saling silang dan sebuah penyambung TCR digunakan untuk menyambung bersama-sama. Semua Furring Channel dipasang melintang berlawanan arah terhadap TCR. Sebuah Connector Clip digunakan untuk menggabung keduanya bersama-sama.

3) Pemasangan Gypsumboard Pada Rangka Ceiling

Papan gypsum harus dipasang melintang berlawanan arah pada furring channel.

Pertemuan bagian ujung (butt joints) harus tepat ditengah-tengah furring channel.

Pertemuan bagian ujung harus dibuat saling silang.

Papan gypsum dipasang menggunakan sekrup tipe “S” ukuran 25 mm.

Sekrup untuk pertemuan bagian ujung berjarak maksimum 20 cm.

Sekrup untuk bagian tengah papan gypsum berjarak maksimum 30 cm.

4) Memberi Kompon dengan beberapa lapisan kepada sambungan gypsumboard dan Ceiling


Gambar 3.8.bPemberian Kompon Pada Gypsum


1.04.05..004

Lapisan Pertama (Lebar lapisan akhir 150 mm)

Mengisi secara merata pertemuan pada tepi miring dengan lapisan kompon setebal kira-kira 6 mm.

Kemudian meletakkan pita kertas sepanjang sambungan, kemudian pita kertas ditekan ke dalam lapisan kompon dengan alat kapi ukuran 150mm.

Alat kapi dipegang harus pada posisi miring 45° dari permukaan papan dan baru ditarik sepanjang sambungan dengan tekanan yang cukup untuk menghilangkan gelembung udara dibawah pita.

Komponen disisakan secukupnya dibawah pita kertas untuk memperoleh perekatan yang baik.

Melapisi pita kertas dengan kompon secara tipis, untuk mengurangi kemungkinan tepi pita berkerut atau bergelombang yang dapat mengakibatkan keretakan.

menutup semua kepala paku/sekrup dan membiarkannya mengiring.

Lapisan Kedua (Lebar Lapisan Akhir 200 mm)

Setelah lapisan pertama kering, baru selanjutnya tahap pengikisan bagian kompon yang menonjol, kemudian menutup dengan lapisan kedua menggunakan alat kapi atau roskam lengkung.



1.04.05..004

untuk menutup kepala paku / sekrup menggunakan alat kapi hingga lapisan kedua ini 25 mm lebih lebar dari lapisan pertama.

membiarkannya mengering.

Lapisan Ketiga (Lebar lapisan akhir 275 mm)

Setelah lapisan kedua kering, melanjutkan pada pengikisan bagian kompon yang menonjol sepanjang sambungan untuk menghasilkan permukaan yang halus dan mulus.

Tutup kepala paku/sekrup, sampai lapisan akhir 25mm lebih lebar dari lapisan kedua.

membiarkan sampai benar-benar kering.

5) Pengamplasan

Pada tahap ini guna untuk menghaluskan permukaan gypsum sebelum dilanjutkan pada tahap pekerjaan pengecatan. Pengamplasan menggunakan kertas amplas ukuran 120/150.

3.6 PEKERJAAN PEMASANGAN TREATMENT DINDING (MEETING ROOM)

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan dan peralatan, serta pengerjaan dan pemasangan treatment dinding di Lantai 3 pada Hotel Golden Flower. Pekerjaan ini adapun maksudnya agar suara dalam ruangan tidak bocor keluar. Pekerjaan ini dikerjakan oleh pihak Sub Kon


A

A

B B


1.04.05..004

Ega Group dengan jumlah Tukang 2 orang, dan sebelum melakukan pekerjaan ini Sub Kon diharuskan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Sub Kon lain yang terkait dengan pekerjaan yang ada pada Meeting Room seperti :

Pekerjaan penggantung plafond

Pekerjaan listrik, telepon, Telexs dan saluran ac

Pekerjaan list dan pekerjaan kayu halus

Pekerjaan interior

Berikut Hasil Pengamatan Pemasangan Treatment Dinding pada Ruang Meeting Room.

Bahan – Bahan yang digunakan diantaranya :

1. HPL (Highpressed Plastic Laminated) tebal 0.6 mm

2. Lem fok

3. Trliplex dan multiplex 9 mm

4. Paku 2,5 cm


Denah Lokasi Pekerjaan Treatment Dinding

Lokasi Pemasangan Treatment Dinding

Gambar 3.8.cDenah Meeting Room

Gambar 3.9.aPotongan A-A Meeting Room

Gambar 3.9.bPotongan A-A Meeting Room


1.04.05..004

Berikut tahap – tahap pemasangan Treatment :

1. Dinding diukur terlebih dahulu setinggi 80 cm dari dinding yang paling bawah sebagai batas pemasangan Treatment

2. kemudian multiplek/teakwood yang sudah dipotong dengan ukuran tebal 25 cm sebagai plint, diberi lem fox kemudian ditempel pada dinding dengan paku. Adapun penggunaan paku hanya sebagai bantuan untuk menempelkan multiplek, setelah kering paku baru dibuka


Gambar 3.9.cPemasangan Multiplek pada dinding

1

5

2

2 3

4

Gambar 3.10.aPemasangan Triplek pada dinding

Gambar 3.10.bPemasangan Triplek pada dinding


1.04.05..004

3. kemudian multiplek/teakwood yang sudah dipotong dengan ukuran tebal 10 cm, diberi lem fox kemudian ditempel pada dinding dengan paku.

4. Seteleh kering melanjutkan pada pemasangan triplek dengan tebal 3 mm dengan lem fox dan paku

5. Setelah lem fox pada multiplek dan triplek kering kemudian melanjutkan pemasangan HPL (Highpressed Plastic Laminated) tebal 0.6 mm yang sudah diberi lem kemudian dipaku sebagai bantuan merekatkan HPL pada triplek.

3.7 PEKERJAAN PEMASANGAN KOLOM TREATMENT (MEETING ROOM)

Pekerjaan Treatment yang dilakukan pada kolom-kolom ruangan Meeting Room, adapun fungsinya sebagai penyerap bunyi agar tidak merambat ke ruangan sebelahnya dan juga sebagai pemecah kemonotonan warna dari bahan material HPL dengan pemberian warna yang lebih gelap dari warna HPL pada dinding Treatment. Cara pemasangannya sama halnya dengan pemasangan pada dinding.


Gambar 3.10.cPemasangan Multiplek pada kolom

Gambar 3.11HPL yang telah dipasang pada kolom


1.04.05..004

Pemasangan dilakukan pada bagian dalam dan luar ruangan yang terdapat kolom diseluruh area Meeting Room. Penjelasannya seperti pada Gambar Denah diatas yaitu ruang Meeting Room dan Ruang Lobby Meeting Room.


elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/files/disk1/434/jbptunikompp-gdl... · web viewkamar hotel serta...

Documents