pengembalian nilai luhur budaya bangsa melalui dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/konferensi...

7
Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan Bocah di Sekolah Dasar Biya Ebi Praheto Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta [email protected] Dipresentasikan dalam: Konferensi Internasional VI Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah Indonesia Ikatan Dosen Budaya Daerah Indonesia (IKADBUDI) Komisariat Lampung Lampung, 24-26 September 2016 Abstrak Arus globalisasi berjalan begitu cepat diberbagai bidang. Hal tersebut memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia. Dampak negatif tersebut yang perlu diperhatikan dan ditanggulangi sejak dini. Salah satunya di bidang budaya sebagai salah satu identitas bangsa. Di era modern sekarang ini nilai luhur budaya bangsa sudah mulai ditinggalkan oleh hampir semua kalangan. Melihat hal tersebut perlu adanya solusi penanggulangan sejak dini dalam rangka mengembalikan nilai luhur budaya bangsa. Dolanan bocah dipilih karena sesuai dengan karakter perkembangan anak usia sekolah dasar yang masih senang bermain. Di sisi lain, dolanan bocah memiliki nilai-nilai luhur yang dapat ditanamkan dalam diri siswa. Selain itu, tujuan pengembalian nilai luhur budaya bangsa di sekolah dasar dikarenakan pada masa usia sekolah dasar, nilai yang tertanam mampu menjadi karakter dalam jangka panjang sebagai bekal siswa ketika dewasa sehingga selain mengembalikan nilai luhur budaya bangsa juga sekaligus melestarikan dolanan bocah. Kata Kunci: Dolanan Bocah, Sekolah Dasar, Nilai Luhur Pendahuluan Arus globalisasi dan modernisasi berkembang begitu cepat di berbagai bidang. Hal tersebut, memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak positif dapat berupa penerapan ilmu teknologi serta berkembangnya kebudayaan bangsa. Sedangkan dampak negatifnya dapat memberikan dampak buruk terhadap karakter masyarakat atau karakter bangsa Indonesia. Dampak positif jika dimanfaatkan dengan tepat dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan kebudayaan bangsa. Sedangkan dampak negatif mampu melunturkan atau memudarkan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang ada di masyarakat. Melihat dampak tersebut maka dampak negatif perlu diutamakan dan ditanggulangi sejak dini sehingga di masa yang akan datang nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dapat tetap terjaga. Nilai luhur budaya bangsa merupakan karakter bangsa Indonesia yang mampu memberikan ciri khas dari bangsa-bangsa lainnya di dunia. Nilai luhur bangsa

Upload: leque

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan Bocah di Sekolah

Dasar

Biya Ebi Praheto

Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS

Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

[email protected]

Dipresentasikan dalam:

Konferensi Internasional VI Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah Indonesia

Ikatan Dosen Budaya Daerah Indonesia (IKADBUDI) Komisariat Lampung Lampung, 24-26 September 2016

Abstrak

Arus globalisasi berjalan begitu cepat diberbagai bidang. Hal tersebut memberikan

dampak positif maupun dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia.

Dampak negatif tersebut yang perlu diperhatikan dan ditanggulangi sejak dini. Salah

satunya di bidang budaya sebagai salah satu identitas bangsa. Di era modern

sekarang ini nilai luhur budaya bangsa sudah mulai ditinggalkan oleh hampir semua

kalangan. Melihat hal tersebut perlu adanya solusi penanggulangan sejak dini dalam

rangka mengembalikan nilai luhur budaya bangsa. Dolanan bocah dipilih karena

sesuai dengan karakter perkembangan anak usia sekolah dasar yang masih senang

bermain. Di sisi lain, dolanan bocah memiliki nilai-nilai luhur yang dapat

ditanamkan dalam diri siswa. Selain itu, tujuan pengembalian nilai luhur budaya

bangsa di sekolah dasar dikarenakan pada masa usia sekolah dasar, nilai yang

tertanam mampu menjadi karakter dalam jangka panjang sebagai bekal siswa ketika

dewasa sehingga selain mengembalikan nilai luhur budaya bangsa juga sekaligus

melestarikan dolanan bocah.

Kata Kunci: Dolanan Bocah, Sekolah Dasar, Nilai Luhur

Pendahuluan

Arus globalisasi dan modernisasi berkembang begitu cepat di berbagai bidang. Hal

tersebut, memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap kehidupan

masyarakat Indonesia. Dampak positif dapat berupa penerapan ilmu teknologi serta

berkembangnya kebudayaan bangsa. Sedangkan dampak negatifnya dapat

memberikan dampak buruk terhadap karakter masyarakat atau karakter bangsa

Indonesia. Dampak positif jika dimanfaatkan dengan tepat dapat memberikan

kontribusi yang baik dalam pengembangan kebudayaan bangsa. Sedangkan dampak

negatif mampu melunturkan atau memudarkan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang

ada di masyarakat. Melihat dampak tersebut maka dampak negatif perlu diutamakan

dan ditanggulangi sejak dini sehingga di masa yang akan datang nilai-nilai luhur

bangsa Indonesia dapat tetap terjaga.

Nilai luhur budaya bangsa merupakan karakter bangsa Indonesia yang mampu

memberikan ciri khas dari bangsa-bangsa lainnya di dunia. Nilai luhur bangsa

Page 2: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

Indonesia sangat beragam diantaranya karakter masyarakat, norma masyarakat,

kebudayaan yang tercermin melalui tujuh unsur kebudayaan universal, sampai

dengan tata Negara bangsa Indonesia. Nilai luhur bangsa Indonesia di masa sekarang

sudah mulai hilang satu persatu, sebagai contoh nilai gotong royong dan

kebersamaan sudah mulai luntur tergantikan dengan sikap individualisme. Selain itu,

banyak kebudayaan yang mulai hilang di masyarakat seperti permainan tradisional,

lagu-lagu tradisional, dan lain sebagainya yang telah tergantikan dengan permainan

berbasis teknologi, gadget, dan lagu-lagu modern. Melihat hal tersebut, jika tidak

mendapatkan perhatian maka karakter bangsa Indonesia lambat laun akan hilang

sehingga tidak ada ciri khas pembeda dengan bangsa lain. Untuk itu, perlu adanya

upaya pengembalian dan pelestarian nilai luhur bangsa Indonesia. Hal tersebut tidak

dapat diperoleh dengan instan, akan tetapi perlu adanya upaya sejak dini untuk

mengembalikan dan melestarikan nilai luhur budaya bangsa. Permainan tradisional

yang biasanya dikenal dengan dolanan bocah merupakan salah satu kebudayaan yang

memiliki nilai-nilai yang dapat ditanamkan kepada generasi muda. Anak usia sekolah

dasar merupakan masa-masa emas yang perlu disiapkan untuk membangun

masyarakat Indonesia yang berkarakter di masa yang akan datang. Sehingga upaya

pengembalian nilai-nilai luhur bangsa Indonesia perlu diselenggarakan sejak dini.

Diharapkan dengan mengintegrasikan dolanan bocah di sekolah dasar mampu

mengembalikan nilai luhur bangsa Indonesia, serta melestarikan nilai luhur tersebut

dan menyiapkan generasi muda untuk menjadi masyarakat berkarakter nilai luhur

bangsa Indonesia di masa yang akan datang.

Pembahasan

Anak Usia Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar disebut masa intelektual. Hal tersebut dikarenakan pada

masa ini keterbukaan dan keinginan anak untuk mendapat pengetahuan dan

pengalaman sangat tinggi. Sejalan dengan itu, Munjin (2008: 219) juga menyebutkan

bahwa anak usia sekolah dasar terletak pada masa perkembengan intelektual. Masa

ini berlangsung antara 7-13 tahun atau masa sekolah tingkat rendah. Pada fase ini

perkembangan intelektual anak berlangsung secara pesat, mulai tumbuh rasa

keingintahuan yang besar sehingga ia akan senantiasa mencari jawaban yang bisa

memuaskan pikirannya bila ia mendapatkan masalah. Selain itu, Peaget menyatakan

bahwa anak usia 7-11 tahun terletak pada tingkatan operasi-operasi berpikir konkret.

Anak-anak di tingkatan operasi-operasi berpikir konkret sanggup memahami dua

Page 3: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

aspek suatu persoalan secara serentak. Di dalam interaksi-interaksi sosialnya, mereka

memahami bukan hanya apa yang akan mereka katakana, tapi juga kebutuhan

pendengarannya. Ketika mereka menjalani eksperimen pengkonservasian, mereka

memahami bukan hanya perubahan yang terlihat mata, namun juga perubahan-

perubahan kompensatoris. Kalau begitu, kemampuan untuk mengkoordinasikan dua

perspektif secara serempak membentuk landasan bagi pemikiran sosial sekaligus

pemikiran ilmiah (Crain, 2007: 199).

Berkaitan dengan hal di atas, siswa sekolah dasar adalah mereka yang sedang

menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja awal.

Pada masa usia sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang

dipandang sangat penting bagi persiapan dan penyesuaian diri terhadap kehidupan di

masa dewasa. Anak diharapkan memperoleh keterampilan-keterampilan tertentu

yang meliputi: a) Keterampilan membantu diri sendiri. Pada masa ini, anak-anak

mampu untuk membantu dirinya sendiri untuk menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya. Dia mampu memecahkan masalahnya sendiri sehingga ia dapat

berintegrasi dengan lingkungannya. b) Keterampilan sosial. Pada masa ini anak-anak

mampu bersosialisasi baik dengan teman seumurannya maupun dengan orang yang

lebih tua/ muda darinya. c) Keterampilan sekolah. Anak-anak pada masa ini mampu

untuk bersekolah, mengikuti pelajaran, dan menyerap pelajaran. e) Keterampilan

bermain (Iskandarwassid, 2009: 139). Pada usia anak sekolah dasar, anak-anak

mampu bermain mainan untuk usia mereka.

Melihat fase perkembangan anak usia sekolah dasar, maka pada masa inilah menjadi

masa yang cukup potensial dalam hal menanamkan karakter luhur bangsa Indonesia.

Hal tersebut dikarenakan, segala sesuatu yang diterima siswa dapat bertahan dalam

jangka panjang. Pada masa inilah yang nantinya akan membentuk karakter peserta

didik di masa yang akan datang. Jika pendidikan di sekolah dasar sudah mengalami

degradasi maka akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik di

masa yang akan datang. Oleh sebab itu, pengembalian nilai luhur bangsa harus

dilakukan sejak dini termasuk pada masa usia sekolah dasar melalui berbagai

lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Di sekolah dapat dilakukan

dengan mengintegrasikan dolanan bocah yang memiliki makna dan nilai-nilai luhur

di dalam kelas terutama pada saat proses pembelajaran.

Integrasi Dolanan Bocah di Sekolah Dasar

Dolanan bocah yang esensinya adalah permainan tradisional pada dasarnya sama

seperti permainan pada umumnya hanya berbasis kebudayaan. Dolanan bocah dapat

Page 4: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

diintegrasikan di sekolah dasar baik di dalam kelas saat proses pembelajaran maupun

di luar kelas di luar proses pembelajaran. Dolanan bocah yang diintegrasikan di

sekolah dasar dapat menjadi budaya yang baik di sekolah serta dapat dijadikan pula

sebagai upaya pelestarian dolanan bocah.

Dolanan bocah atau permainan dalam pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua

jenis permainan. Permainan yang pertama mengarah pada permainan yang digunakan

untuk pendidikan. Permainan tersebut digunakan dengan tujuan tertentu. Yang kedua

permainan dalam proses belajar yang memang digunakan semata-mata sebagai

permainan murni. Permainan tersebut bukan untuk membahas topik tertentu, tetapi

hanya untuk menghidupkan suasana, misalnya para peserta mulai nampak lelah,

mengantuk, atau bosan. Meskipun, jenis permainan ini dapat digunakan sebagai

media untuk membahas suatu topik sederhana, karena memang waktunya terbatas,

biasanya hanya 5-10 menit saja.

Permainan dapat membuat pembelajaran menyenangkan dan menarik, dapat

menguatkan pembelajaran, dan bisa menjadi semacam ujian. Memang pembelajaran

tidak selalu membutuhkan permainan dan permainan sendiri tidak selalu

mempercepat pembelajaran. Akan tetapi, permainan yang dimanfaatkan dengan

bijaksana dapat menambah variasi, semangat, dan minat dalam pembelajaran. Sama

halnya semua teknik belajar, permainan bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk

mencapai tujuan, yaitu meningkatkan pembelajaran. Permainan akan memiliki nilai

tambah lebih jika dikemas atau dirancang dengan baik. Rancangan permainan yang

baik tersebut akan memberikan nilai tambah bagi ketercapaian belajar siswa

(Suyatno, 2005: 15). Sama halnya dengan permainan tersebut, dolanan bocah yang

merupakan permainan tradisional dapat diintegrasikan di dalam pembelajaran.

Dolanan bocah memiliki makna dan nilai yang luhur yang dapat disampaikan kepada

peserta didik. Sebagai contoh adalah gotong royong, menghargai orang lain,

kerjasama, dan lain sebagainya.

Pemilihan sekolah dasar sebagai ujung tombak pengembalian nilai luhur bangsa

dikarenakan penanaman nilai-nilai luhur bangsa pada anak merupakan modal penting

dalam menghadapi dampak negatif arus globalisasi seperti kemajuan teknologi. Jika

sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia maka jika anak

menginjak usia dewasa akan mengembangkan sikap destruktif atau cenderung ke

arah brutal (Kartini, 2011). Hal ini akan membuat anak memanfaatkan kemajuan

teknologi untuk hal-hal yang negatif.

Page 5: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

Dolanan bocah merupakan sarana yang baik untuk menanamkan nilai luhur bangsa

pada anak. Di dalam dolanan bocah banyak terkandung nilai-nilai luhur yang bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengintegrasian permainan tradisional

dalam pembelajaran merupakan salah satu aktivitas yang baik bagi proses

pengembangan kepribadian anak, karena dalam permnainan tradisional banyak

terkandung nila-nilai luhur, seperti budi pekerti, sopan santun, gotong royong,

kebijaksanaan, dan sebagainya. Selain itu dalam proses pembelajaran dengan dolanan

bocah, anak-anak akan diarahkan dan dibimbing untuk mampu bersosialisasi dengan

rekan-rekannya, bekerja sama, melatih kekompakan. Dengan adanya pembinaan

seperti itu maka ketika anak menginjak usia remaja, anak mulai bisa menyadarai

bahwa mereka mempunyai potensi dalam mengembangkan kebudayaan sekaligus

membentuk karakter mereka menjadi generasi yang mencintai kebudayaan dan

berbudi pekerti luhur.

Bentuk pengintegrasian dolanan bocah di sekolah dasar dapat berupa terciptanya

model pembelajaran berbasis dolanan bocah. Nilai-nilai yang terkandung secara

spontan dapat tertanam dalam diri siswa ketika bermain permainan tradisional

(dolanan bocah). Selain itu, guru juga berperan penting menyampaikan makna dan

nilai yang terkandung dalam dolanan bocah tanpa menghilangkan penyampaian

materi pembelajaran mata pelajaran yang ada. Selain itu, daya kreativitas guru dalam

pengintegrasian dolanan bocahpada proses pembelajaran sangat dibutuhkan sehingga

tercipta pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta pengintegrasian dolanan

bocah dapat sesuai dengan materi pembelajaran. Berikut beberapa dolanan bocah

yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Sebagai contoh permainan ular

naga untuk pembelajaran berbicara bahasa Indonesia kelas 2 untuk KD:

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan

menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain. Secara teknis permainan

ular naga ini dimainkan sebagaimana permainan ular tangga pada umumnya yaitu

dua orang membuat ‘gerbang’ dengan kedua tangan mereka. Sisanya menjadi ‘ular’

dengan cara berbaris dan memegang bahu teman di depannya dengan kedua tangan.

Semua bernyanyi dan ‘ular’ berjalan keluar-masuk dan memutari gerbang. Saat lagu

selesai, gerbang akan diturunkan dan menangkap satu anak. Anak yang tertangkap

tersebut harus menjelaskan atau mendeskripsikan tumbuhan atau binatang sekitar.

Jika anak yang tertangkap itu tidak dapat mendeskripsikan maka anak itu harus

menjadi gerbang.

Page 6: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

Contoh lainnya yaitu permainan engklek yang dapat digunakan dalam pembelajaran

menyusun kalimat dari kata-kata yang sudah disediakan. Pada dasarnya permainan

ini dilakukan sebagaimana mestinya hanya di setiap kotak atau petak lumpat diberi

kata-kata yang akan disusun. Pelaksanaannya juga sama yaitu pemain melemparkan

koin pada petak yang dituju kemudian melompati kotak tersebut dan mengambil kata

yang terdapat pada kotak yang dituju koin. Kata tersebut kemudian dipasang pada

papan kalimat dan dapat disusun dengan berkelompok.

Perencanaan pembelajaran berbasis dolanan bocah, guru harus memperhatikan

kondisi siswa yang diajar karena setiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda

terutama jika berbeda tingkatan kelas. Selain itu, guru harus memilih dan

memodifikasi dolanan bocah yang akan digunakan dalam pembelajaran dan harus

sesuai dengan tujuan pencapaian KD. Selain contoh di atas masih banyak contoh

permainan tradisional yang dapat dikembangkan dan diintegrasikan dalam

pembelajaran di sekolah dasar. Pengintegrasian permainan tradisional yang memiliki

nilai-nilai luhur budi pekerti diharapkan mampu mengembalikan nilai luhur bangsa

Indonesia yang mulai pudar. Di sisi lain juga dapat meningkatkan motivasi dan daya

tarik siswa dalam pembelajaran serta dalam upaya pelestarian dan pengenalan budaya

kepada generasi muda sejak dini.

Penutup

Penanaman nilai-nilai luhur bangsa Indonesia perlu dilakukan sejak dini. Hal tersebut

dikarenakan nilai merupakan karakter yang akan tertanam dalam diri siswa sehingga

tidak dapat diperoleh secara instan. Dolanan bocah dijadikan salah satu sarana

pengembalian nilai luhur bangsa yang sudah mulai pudar dikarenakan sesuai dengan

karakteristik anak usia sekolah dasar yang masih senang bermain. Selain itu, tujuan

pengembalian nilai luhur budaya bangsa di sekolah dasar dikarenakan pada masa usia

sekolah dasar, nilai yang tertanam mampu menjadi karakter dalam jangka panjang

sebagai bekal siswa ketika dewasa sehingga selain mengembalikan nilai luhur budaya

bangsa juga sekaligus melestarikan dolanan bocah.

Daftar Pustaka

Cahyani, Ni Putu Dian. 2014. Permainan Tradisional: Media pembelajaran di Dalam

Kelas BIPA. Asile 2014 Conference 29-30September 2014

Crain, William. 2007. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta

Hartiningsih, Sutji. 2015. The Revitalization of Dolanan Songs in Building Young

Learners’ Character Sutji Hartiningsih. ATAVISME, Vol. 18, No.2, Edisi

Desember 2015: 247—259

Iskandarwassid, dan Sunendar, Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. PT

Remaja Rosdakarya: Bandung

Page 7: Pengembalian Nilai Luhur Budaya Bangsa melalui Dolanan ...journal.ustjogja.ac.id/download/Konferensi Internasional IKADBUDI... · sejak usia dini anak tidak diajarkan nilai-nilai

Munjin. 2008. Internalisasi Nilai-nilai Budi Pekerti pada Anak. Jurnal Dakwah dan

Komunikas KOMUNIKA, Vol. 2 No. 2 Juli- Desember 2008

Kartini, Y. (2011). Tembang Dolanan Anak - Anak Berbahasa Jawa Sumber

Pembentukan Watak dan Budi Pekerti. Balai Bahasa Surabaya: Surabaya.

Suyatno. 2005. Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra. PT

Grasindo: Jakarta