pengelolaan sampah rumah tangga (srt) dan sampah...
TRANSCRIPT
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (SRT) dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga (SSSRT) di Masa Pandemic Covid-19
Warmadewanthi
Pusat Penelitian Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan-ITS
1
Pengelolaan SSSRT di Kampus• ITS dengan luas + 187,4 Ha, total jumlah
mahasiswa + 20.000 dan jumlah dosenserta tendik mencapai + 2000 orang.
• Total sampah yang dihasilkan darikegiatan di kampus ITS mencapai 27 m3/hari (3,84 ton/hari) (Nov, 2019).
• Komposisi sampah sebagian besar adalahsampah sisa makanan, sampah kertasdan sampah plastik.
2
3
Sampah dari
Unit di ITS : 2,76 ton/hari
Asrama ITS : 0,24 ton/hari
Taman/Ranting : 1,1 ton/hari
TOTAL : 3,84 Ton/hari
Pengangkutan
4 mobil kapasitas 2-3 m3
1 mobil Bak Terbuka Keliling
2 Armada Truk : Sampah
Taman
Rumah Kompos : 0,4 ton/hari
TPS kemudianmenuju TPA
: 2,76 ton/hari
Leakage :0,68 ton/hari
Masa Covid-19 ?
• Kampus mulai tidak beraktivitas di akhir Maret 2020.
• Sampah hanya didominasi olehsampah kantor yang masih aktif, sampah taman/ranting/daun.
• 4 pickup pengangkut sampahmengumpulkan sampah→ + 8 m3/hari.
4
5
Pengelolaan Sampah Skala Kota
Sampah Rumah Tangga
1010, 86 ton/hari
Reduksi Bank Sampah
1,09 ton/hari
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
837,41 ton/hari
TPS 3R (6 lokasi)
26,43 ton/hari
Composting
Centre (27 lokasi)
77 ton/hari
Reduksi Sumber41,61 ton/hari
SRT masuk TPS
995,63 ton/hari
Reduksi oleh IFS
14,15 ton/hari
SSSRT masuk TPS
752,03 ton/hari
Reduksi oleh IFS
58,63 ton/hari
Leakage at sources : 11,32 ton/hari
Total sampah masuk TPA (2019) :1689 ton/day
Source of Solid Waste Transfer Depo
Landfill
Pengelolaan Sampah Skala KotaMasa Covid-19
6
7
SSSRT
8
SRT
9
Tantangan Penggelolaan Sampah di Masa Covid-19
10
Peran Serta Masyarakat
APD untukPetugasSampah
11
https://www.its.ac.id/information-covid-19/
12
13
Tantangan Penggelolaan Sampah di Masa Covid-19
• Pemulung dan pengepul ??
• Dalam keadaan normal, pengepul → 1-
2 ton sampah daur ulang/hari.
• Sejak awal April sudah tutup, karena
industry tidak mau/bisa menerima
sampah hasil daur ulang.
• Untuk medium pengepul bisa
menerima 30-60 juta/bulan dalam
keadaan normal, sekarang menurun.
• Sampah plastik, dari pemulung ke
pengepul dijual Rp. 7000/kg (normal),
sekarang hanya Rp. 1000/kg.
Setelah Masa Pandemic
• Pemilahan Sampah sangat PENTING, bagaimana agar masyakaratmelaksanakan pemilahan sampah ini. Infrastruktur bisa “memaksa” mulai dari SRT, SSSRT, pengumpulan dan pengangkutan. Mulai dari“Kampus” sebagai contoh implementasi terbaik.
• Penyediaan infrastuktur untuk sampah B3 dari SRT, demikian pula SSRT. Limbah infeksius termasuk dalam limbah B3. Di Indonesia sebagian besar ke pihak ke-3. Pelajaran dari masa ini adalah kapasitastidak akan cukup, sehingga harus ada cara untuk mengatasi masalahini
14
Setelah Masa Pandemic
• Regulasi, birokrasi, dll dalam penyediaan infastruktur limbah B3 harus segera diatasi. Kampus bisa berperan mulai dari evaluasi dariRegulasi dan Sistem Birokrasi sampai pada Teknologi dan bagaimanaImplementasi di Kampus sendiri.
• Pengembalian kondisi ekonomi, seperti informal sektor dalam bidangpersampahan. Bagaimana mengintegrasikan informal sektor denganformal sektor→meningkatkan jumlah reduksi sampah.
15
Kesimpulan
• Jumlah sampah kota relative menurun di masa Covid-19, terutamakarena SSSRT jumlahnya menurun signifikan.
• Sektor informal dalam pengelolaan sampah dan petugas sampahmerupakan kelompok yang paling rentan di masa Covid-19 baik darisegi kesehatan maupun perekonomian.
• Suatu pengalaman yang perlu dicermati ke depan, dimana “PerguruanTinggi” bisa menjadi contoh pengelolaan sampah yang mengedepankan upaya reduksi, penyelamatan lingkungan sertaperlindungan terhadap kesehatan.
16
TerimaKasih