pengelolaan pembiayaan pusat kegiatan belajar …

15
PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (Studi Situs PKBM Karya Bhakti Punung Pacitan) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh : HARDI SISWOYO NIM : Q. 100 090 322 MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT

(Studi Situs PKBM Karya Bhakti Punung Pacitan)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan KepadaProgram Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh :

HARDI SISWOYO

NIM : Q. 100 090 322

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

ii

Page 3: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(Studi Situs PKBM Karya Bhakti Punung Pacitan)

Hardi Siswoyo¹, Yetty Sarjono², Jalal Fuadi³

¹Guru SMP Negeri 3 Punung Pacitan, ² Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta, ³ Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

The results of this study were (1) The sources of funds PKBM Karya Bhakti is obtained from the government of the Director General PNFI (Non-Formal and Informal Education), Department of Education Province of Central Java and Pacitan District Education Office, in addition to the sources of funds obtained from non-governmental agencies and businesses/independent of the PKBM. Prospective donors crawl strategy program implemented by the work of Consecrated Punung PKBM done by making proposals that are equipped with the requirements through several stages: gathering information, identifying potential local and community needs, formulate a program proposal, the legalization proposal, and submission of proposals. (2) Allocation of funds is the details of the expenditure of funds for financing activities PKBM Karya Bhakti on the basis of income within one year program is divided into short, medium and long term. Allocation of funds PKBM include administrative costs, expenses for the activities of tutors, facilities and infrastructure spending. Cover administrative costs for the purchase of paper, ink buying a computer, making brochures and proposals, purchase of books folio, foolscap purchase striped and opaque, internet training, and purchase of manila paper.

Keywords: management of finance, sources of income, allocation of funds

PENDAHULUAN

Dalam rangka merealisasikan tujuan, tugas dan fungsi Pendidikan Luar

Sekolah, maka diperlukan suatu wadah atau lembaga sebagai tempat belajar,

menggali, memanfaatkan potensi yang dimiliki, sehingga masyarakat dapat

tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik, yaitu menjadi masyarakat yang

lebih cerdas, kreatif dan mandiri. Menurut Kamil (2009: 81), PKBM sebagai basis

pendidikan masyarakat perlu dikembangkan secara komprehensif,

1

Page 4: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

fleksibel, beraneka ragam dan terbuka bagi semua kelompok usia, sesuai

dengan peranan, hasrat, kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Sehingga peran–peran masyarakat dalam PKBM tidak hanya sekedar sebagai

sasaran, akan tetapi sebagai sumber belajar, yang akhirnya tumbuh rasa memiliki,

rasa percaya diri akan program–program yang dikembangkannya. Agar PKBM

tetap eksis sesuai dengan kebutuhan masyarakat tentunya dibutuhkan

pengelolaan yang baik. Menurut Kamil (2009: 113) “....... mampu mengelola

sumber–sumber yang dibutuhkan program apabila didukung oleh kemampuan

menyusun strategi yang ampuh dalam menjalankan fungsi manajerial yang

dimiliki”.

Bagaimana cara mempertahankan PKBM yang sudah ada itu tetap eksis

karena banyaknya persoalan yang dihadapi oleh PKBM, apalagi yang ada di daerah

terpencil. Oleh karena itulah perlu dicarikan solusi yang bisa menjawab persoalan

ini, agar PKBM yang sudah berdiri sekarang jangan sampai ‘gulung tikar’.

Solusinya adalah dengan cara mengadopsi manajemen yang bagus sesuai dengan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen pendidikan adalah manajemen

pengajaran, manajemen personalia, manajemen keuangan, sarana prasarana,

manajemen humas, kesiswaan dan layanan khusus (Mantja, 2005: 35). Sebagai

usaha yang bisa membawa suatu kemajuan bagi PKBM yang sudah ada, agar bisa

diimplementasikan dengan program yang bisa memberikan life skill terhadap

warga belajar. Namun dalam menciptakan manajemen yang bagus dan bisa

membuat kemajuan itu tentunya bukan pekerjaan mudah, tapi bukan berarti kita

pesimistis karena itu bukan suatu yang mustahil. Dengan adanya keseriusan

dalam mengelola lembaga PKBM dan mampu mengaplikasikan manajemen yang

baik, niscaya lembaga pendidikan non formal yang merupakan lembaga

pendidikan alternatif ini bisa tetap eksis dan bisa terus memberikan pelayanan

kepada masyarakat yang membutuhkan pendidikan yang benar-benar gratis.

2

Page 5: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

Pengelolaan keuangan PKBM, khususnya di PKBM Karya Bhakti Punung

hingga saat ini masih memenuhi berbagai permasalahan, antara lain sumber dana

yang dimiliki dinilai dari pihak lain belum dikelola secara transparan dan tidak

efisien. Selain itu ada beberapa sumber pendapatan tetapi pengelolaan dan

pengalokasiannya kurang tepat sasaran. Dilatar belakangi oleh permasalahan

tersebut di atas peneliti melakukan penelitian tentang Pengelolaan Keuangan di

PKBM Karya Bakti Punung.

Pendidikan dalam operasionalnya tidak dapat dilepaskan dari masalah biaya

atau moneter, baik biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat maupun

orang tua. Harsono (2008: 9) biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang

memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan dengan penyelenggaraan

pendidikan. Setiap pengeluaran yang tidak mempunyai kaitan langsung dengan

penyelenggaraan pendidikan dapat disebut dengan pemborosan atau

pengeluaran yang seharusnya dapat dihindari atau dicegah. Lembaga pendidikan

dikatakan boros jika dana operasional, dana pengembangan dan dana yang

dikeluarkan oleh lembaga itu melebihi dana yang diperlukan untuk

penyelenggaraan pendidikan peda unit kerjanya. Pengeluaran dana sekolah yang

melebihi dana yang tersedia untuk menyelenggarakan pendidikan berarti lembaga

pendidikan itu bersifat boros.

Menurut sumbernya, biaya pendidikan dapat digolongkan menjadi 4 jenis,

yaitu biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua/wali siswa,

masyarakat bukan orang tua/wali siswa dan lembaga pendidikan itu

sendiri.(Harsono,2008: 9) Pendapatan Sekolah yang berasal dari pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah (propinsi dan kabupaten) diperoleh dengan

cara sekolah mengajukan proposal ke pemerintah baik pusat maupun daerah.

Pendapatan sekolah yang berasal dari orang tua/wali siswa diperoleh dari SPP dan

Insidental, yang berasal dari masyarakat bukan orang tua/wali siswa berupa

3

Page 6: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

sumbangan sukarela dari masyarakat yang peduli dengan perkembangan sekolah,

sedangkan yang bersumber dari lembaga pendidikan itu sendiri berupa Unit

Produksi sekolah itu sendiri.

Menurut Rohiat (2008: 27) manajemen keuangan meliputi kegiatan

perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggung jawaban

penggunaan dana sesuai yang direncanakan. Tujuan manajemen keuangan

adalah untuk mewujudkan tertibnya admunistrasi keuangan sehingga penggunaan

keuangan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pengelola PKBM akan mampu mengelola sumber-sumber yang dibutuhkan

program apabila didukung oleh kemampuan menyusun srategi yang ampuh dalam

menjalankan fungsi manajerial yang dimilikinya. Menurut Daton and Jacson,

“Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pengelola PKBM dalam

mengelola sumber-sumber yang tersedia secara efektif dan efisien adalah

pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam memahami perilaku manusia

dan perilaku organisasi” (Kamil, 2009: 113).

Gronberg, Janson, and Taylor (2011). Hasil penelitian bertujuan mengukur

kualitas pendidikan dengan mengevaluasi hubungan antara fasilitas pendidikan

dengan biaya pendidikan. Hasilnya peningkatan akuntabilitas dalam bentuk

kualitas kinerja dengan memahami hubungan antara biaya pendidikan, kualitas,

kuantitas dan masukan masyarakat. Kebijakan yang mendorong peningkatan

infestasi sekolah dapat meningkatkan biaya pendidikan.

Harper (2011). Hasil penelitian adalah peningkatan aliran dana transnasional

melalui manusia dan budaya telah menciptakan sebuah situasi di mana

masyarakat saling menggantungkan diri. Namun persaingan satu dengan yang lain

bertujuan untuk menang di pasar global.

Hill (2006). Hasil penelitian adalah pembiayaan sekolah dapat dilakukan

dengan mempertimbangkan gaji dan keuntungan pegawai yang bekerja di sekolah

4

Page 7: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

dan sumber daya lain di sekolah, dengan melakukan analisis semua kebutuhan

sekolah. Hal ini bisa mengarahkan analisa kita ke dalam biaya yang harus

disediakan sekolah untuk kepentingan pendidikan. Secara keseluruhan skala gaji

meningkat sekali setiap 4 atau 5 tahun dan biasanya jumlahnya sangat sedikit

dibandingkan tambahan biaya hidup. Hal yang perlu diperhatikan dalam

menganalisa biaya sekolah adalah kenaikan gaji guru secara keseluruhan untuk

jangka panjang.

Theobald (2006). Hasil penelitian adalah kondisi publik nasional mempunyai

hubungan yang fundamental terhadap pelaksanaan pendidikan termasuk di

dalamnya permasalahan keuangan sekolah. Masyarakat yang demokratis

mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kebijakan kurikulum

sekolah, anggaran pendidikan dan output pendidikan. Setiap perubahan dalam

masyarakat yang demokratis diperlukan adanya perubahan kurikulum pendidikan,

agar pendidikan yang dilakukan sesuai dengan kondisi perkembangan masyarakat.

Carter (2007). Hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui pengelolaan

sumber keuangan sekolah telah diberikan standar kualitas dan akuntabilitas. Teori

yang mendasari penelitian ini adalah bahwa pengelolaan yang baik dari suatu

lembaga harus memenuhi standar kualitas dan akuntabilitas yang ditentukan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui kemampuan untuk menunjukkan data

keuangan berasal dari data operasional merupakan hal yang perlu dilakukan

untuk efektivitas perencanaan dan pengelolaan sekolah.

Fokus penelitian ini adalah “Bagaimanakah karakteristik pengelolaan

pembiayaaan di PKBM Karya Bhakti Punung”. Fokus penelitian dibagi menjadi 2

sub fokus: (1) Bagaimana karakteristik sumber–sumber dan Rencana Anggaran

Pendapatan (RAP) di PKBM Karya Bhakti Punung? (2) Bagaimana karakteristik

realisasi dan pertanggungjawaban keuangan di PKBM Karya Bakti Punung?

5

Page 8: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan karakteristik

sumber–sumber dan Rencana Anggaran Pendapatan (RAP) di PKBM Karya Bhakti

Punung. (2) Untuk mendeskripsikan karakteristik realisasi dan pertanggung

jawaban keuangan di PKBM Karya Bhakti Punung.

Manfaat penelitian ini adalah memberikan sumbangan pemikiran dalam

rangka pengembangan ilmu pendidikan dibidang manajemen keuangan. Hasil

penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka

penyempurnaan konsep maupun implementasi manajemen keuangan sebagai

upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas PKBM. Dapat dijadikan acuan

dalam penerapan manajemen keuangan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini memusatkan pada diskripsi data yang berupa kalimat-

kalimat yang memiliki arti mendalam yang berasal dari informan dan perilaku

yang diamati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi.

Mantja (2008: 32) menyatakan etnografi merupakan sebuh budaya dalam

mengkaji kebudayaan. Etnografi terdiri dari batang pengetahuan (body of

knowledge) yang meliputi teknik-teknik penelitian, teori etnografi dan sejumlah

deskripsi kebudayaan.

Data dikumpulkan berbentuk kalimat hasil wawancara dan catatan

observasi yang memiliki arti luas, berasal dari transkrip wawancara, catatan, dan

pengamatan. Menurut Moleong (2007: 112), sumber utama dalam penelitian

kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain. Nara sumber dalam penelitian ini adalah pengelola

PKBM, tutor/guru, atau tokoh masyarakat.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara

mendalam, bertujuan untuk menyajikan kontruksi saat sekarang dalam suatu

6

Page 9: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

kontek secara pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perusahaan dan lain-lain.

Observasi, yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada kisi-kisi observasi dan

checklist observasi, serta dokumen dan arsip yang akan digunakan dalam

penelitian ini berupa dokumen yang berupa analisis sumber dana PKBM.

Teknik analisis data menggunakan analisis dalam situs yang menyajikan

gugusan kekuatan, untuk perubahan dan melacak proses dan kekuatan sebagai

konsekuensi perubahan itu. Prinsip dasarnya adalah suatu penjelasan perumusan

(Miles dan Huberman, 2007: 218). Analisis situs bertujuan untuk menarik dan

memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu fenomena dalam

kenteks terbatas yang membentuk satu kajian kasus, apakah itu merupakan kasus

seorang individu dalam suatu latar, satuan kelompok atau satuan yang lebih luas

seperti organisasi, departemen atau komunitas.

Data yang didapatkan agar dapat dipertanggungjawabkan di muka publik,

peneliti telah menyampaikan biodata nara sumber sebagai bukti keabsahan data

yang didapat peneliti. Dalam penelitian ini pemeriksaan keabsahan data

menggunakan kriteria kredibilitas. Untuk mempertinggi kredibilitas hasil

penelitian, dilaksanakan teknik keabsahan data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Sumber–Sumber dan Rencana Anggaran Pendapatan (RAP)

Hasil penelitian yang diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi tentang sumber-sumber dan rencana anggaran pendapatan di PKBM

Karya Bakti Punung meliputi: dana pendidikan diperoleh dari pemerintah,

lembaga dan usaha swadaya/mandiri dari pihak PKBM. Bantuan dari pemerintah

yaitu dari Dirjen PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal), Dinas Pendidikan

Provinsi jawa tengah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Strategi

penjaringan calon pendonor program yang diterapkan oleh PKBM Karya Bakti

Punung melalui beberapa tahap. Dana yang bersumber dari masyarakat diperoleh

7

Page 10: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

dari pendapatan usaha, berupa penjualan bakso, usaha salon, pendapatan rias

pengantin, iuran PAUD, dan pendapatan tak terduga lainnya. Pendapatan

swadaya PKBM tahun 2010 diperoleh dari hasil bersih dari usaha penjualan bakso,

pendapatan salon, rias pengantin, pendapatan iuran PAUD 20 anak, dan

pendapatan tak diduga. Pendapatan yang diperoleh dari pemerintah tahun 2010

terdiri dari program kegiatan jangka pendek (1 tahun), program kegiatan jangka

menengah (2 tahun), dan program kegiatan jangka panjang (3 tahun). Pendapatan

yang diperoleh dari usaha swadaya diperhitungkan dari keuntungan bersih yang

diperoleh unit usaha.

Adanya dana yang bersumber dari pemerintah, lembaga dan swadaya

masyarakat merupakan bentuk nyata bahwa PKBM merupakan lembaga

masyarakat dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang

dimotori oleh masyarakat, dikelola orang-orang yang memiliki kemampuan

mengelola sumber-sumber yang dibutuhkan. Tersedianya sumber dana yang

cukup untuk membiayai operasional PKBM membuktikan bahwa pengelola PKBM

memiliki pengetahuan dalam mengelola sumber-sumber yang tersedia secara

efektif dan efisien adalah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam

memahami perilaku manusia dan perilaku organisasi

Adanya berbagai sumber dana yang tersedia di PKBM memungkinkan PKBM

mampu bersaing dengan lembaga non formal lainnya, karena biaya merupakan

komponen yang sangat penting dalam pengelolaan lembaga pendidikan, tidak

hanya lembaga pendidikan formal, namun lembaga pendidikan non formalpun

sangat menggantungkan diri pada sumber dana. Pentingnya dana dalam

menghadapi persaingan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harper,

Stephen M. (2011) yang menyimpulkan bahwa: “peningkatan aliran dana telah

menciptakan sebuah situasi di mana masyarakat saling menggantungkan diri.

Namun persaingan satu dengan yang lain bertujuan untuk menang di pasar global.

8

Page 11: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

Persamaan dengan hasil penelitian Harper, Stephen M. (2011), adalah sama-

sama menyimpulkan bahwa adanya sumber dana yang mencukupi, maka dapat

menunjang program kegiatan yang telah disusun, namun penelitian ini lebih

memfokuskan pada sumber dana dan RAP PKBM, sedangkan penelitian Harper,

Stephen M. (2011) lebih terfokus pada kegiatan masyarakat pada umumnya.

2. Karakteristik Realisasi dan Pertanggungjawaban Keuangan

Hasil penelitian yang diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi tentang realisasi dan pertanggungjawaban keuangan meliputi:

realisasi keuangan dilakukan berdasarkan alokasi dana yang berupa rincian

pengeluaran dana untuk pembiayaan kegiatan di PKBM Karya Bhakti atas dasar

pendapatan dalam kurun waktu satu tahun. Alokasi dana untuk biaya

administrasi, kegiatan warga belajar/masyarakat, pengeluaran untuk kegiatan

tutor, pengeluaran untuk sarana dan prasarana, dan pengeluaran untuk humas.

Alokasi dana dibedakan dalam dua jenis yaitu alokasi dana yang bersumber dari

pemerintah dan alokasi dana yang sumber dananya dari swadaya.

Realisasi pengeluaran dana yang bersumber dari pemerintah alokasi

dananya diatur oleh pemerintah melalui petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan

dana bantuan, sedangkan daya yang bersumber dari swadaya alokasi dananya

diatur oleh unit usaha yang bersangkutan. Setiap pengeluaran dibukukan

berdasarkan bukti pengeluaran oleh bendahara, sesuai rencana anggaran yang

telah ditetapkan.

Pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari pemerintah dilaporkan

setiap 3 (tiga) bulan, berupa laporan triwulan, laporan semester, dan laporan

tahunan dibuat bendahara dan diketahui ketua PKBM, disampaikan kepada

Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan

Nasiolan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Kabupaten

Pacitan. Karena sumber pendanaan yang terbatas maka setiap pengeluaran PKBM

9

Page 12: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

harus dikelola dengan baik, berdasarkan alokasi biaya yang tepat. Alokasi

pembiayaan yang dilakukan oleh pengelola PKBM pada dasarnya merupakan

kegiatan mendistribusikan sumber dana yang telah tersedia untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan efisien.

Dengan pemanfaatan sumber dana sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat, sangat dimungkinkan pengelolaan keuangan PKBM benar-benar sesuai

dengan standar kualitas dan akuntabilitas yang telah ditetapkan oleh PKBM. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Carter (2007) yang

menyimpulkan bahwa pengelolaan dana yang baik dari suatu lembaga harus

memenuhi standar kualitas dan akuntabilitas yang ditentukan. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui ternyata kemampuan untuk menunjukkan data keuangan

berasal dari data operasional merupakan hal yang perlu dilakukan untuk

efektivitas perencanaan dan pengelolaan sekolah.

Persamaan dengan hasil penelitian Carter (2007) adalah sama-sama

menyimpulkan bahwa untuk mengelola keuangan diperlukan perencanaan,

penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggungjawaban penggunaan

dana sesuai yang direncanakan, dan sesuai dengan standar kualitas dan

akuntabilitas yang ditentukan. Namun dalam penelitian ini lebih mengkhususkan

pada keuangan PKBM.

KESIMPULAN DAN SARAN

Sumber-sumber dana PKBM Karya Bhakti diperoleh dari pemerintah yaitu

dari Dirjen PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal), Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, selain itu sumber dana

diperoleh dari lembaga dan usaha swadaya/mandiri dari pihak PKBM. Strategi

penjaringan calon pendonor program yang diterapkan oleh PKBM Karya Bhakti

Punung dilakukan dengan membuat proposal yang dilengkapi dengan persyaratan

10

Page 13: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

melalui beberapa tahap, yaitu: menghimpun informasi, identifikasi potensi lokal

dan kebutuhan masyarakat, merumuskan proposal program, legalisasi proposal,

dan penyerahan proposal.

Alokasi dana merupakan rincian pengeluaran dana untuk pembiayaan

kegiatan di PKBM Karya Bhakti atas dasar pendapatan dalam kurun waktu satu

tahun yang terbagi dalam program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Alokasi dana PKBM meliputi biaya administrasi, pengeluaran untuk kegiatan tutor,

pengeluaran untuk sarana dan prasarana. Biaya untuk administrasi meliputi

pembelian kertas, pembelian tinta komputer, pembuatan brosur dan proposal,

pembelian buku folio, pembelian kertas folio bergaris dan buram, pelatihan

internet, dan pembelian kertas manila.

Saran penelitian ini adalah untuk pemerintah, walaupun pemerintah telah

memberikan dana untuk kegiatan program PKBM, namun mengingat manfaat dari

kegiatan yang dilakukan PKBM khususnya yang terkait dengan program

ketrampilan bagi masyarakat, disarankan untuk menambah besarnya dana,

sehingga paket program ketrampilan dapat ditmbah jumlahnya. Demikian pula

dengan usaha bakso yang telah dirintis oleh PKBM, pemerintah dapat membantu

menyediakan dana untuk pengembangan usaha. Untuk Ketua PKBM, disarankan

untuk lebih aktif mencari informasi tentang pendonor, agar sumber-sumber

pendapatan PKBM dapat ditingkatkan. Untuk masyarakat, disarankan untuk lebih

berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan PKBM, dan mendukung pendanaannya.

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Prof. Dr. Sutama, M.Pd., Ketua Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta telah memberikan ijin pada penulis

untuk melakukan penelitian.

11

Page 14: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

2. Prof. Dr. Yetty Sarjono, M.Si., Dosen pembimbing yang telah memberikan

pengarahan sehingga penulisan tesis dapat terselesaikan.

3. Drs. Jalal Fuadi, M.M, Dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk

serta saran sehingga penulisan tesis dapat terselesaikan.

4. Kepala dan seluruh staf di PKBM Karya Bhakti Punung Kabupaten Pacitan yang

telah memberikan bantuan dan kemudahan kepada penulis dalam

pengumpulan data dan proses penelitian.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.

DAFTAR PUSTAKA

Carter Jerry B. 2007. Financial Management Benchmark for School Nutrition Program National Food Service Management Institute. National Food Service Management Institute, The University of Mississippi.

Gronberg, Timothy J.; Dennis W. Janson; and Lori L. Taylor. 2011. The Impact of Facilities on The Cost of Education. National Tax Journal, March 2011, 64 (1), 193–218.

Harper, Stephen M. 2011. Counting The Costs of a Global Anglophonic Hegemony: Examining The Impact of U.S. Language Education Policy on Linguistic Minorities Wordwine. Indiana Journal of Global Legal Studies Vol. 18; No. 1, Indiana University Maurer School of Law.

Harsono. 2008. Model-Model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hill, Paul T. 2006. Getting Hold of District Finances: A Make–or Break Issue For Mayoral Involvement in Education. Harvard Education Review, Academic Research Library.

Kamil, Mustofa. 2009. Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.

Mantja, W. 2005. Etnografi Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan. Malang: Wineka Media.

12

Page 15: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR …

Miles, M. B. and A. Huberman, A.M. 2007. Qualitative Data Analysis (terjemahan). Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: PT. Refika Aditama.

Theobald, Paul. 2006. A Case For Inserting Community Into Public School Curriculum. American Journal of Education, Academic Research Librar

13