pengelolaan pembelajaran ipa di sd negeri pajang iv …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf ·...

20
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh : TIWI ASKUNDARI NIM. Q. 100 140 118 PROGRAM STUDI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI

PAJANG IV SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh :

TIWI ASKUNDARI

NIM. Q. 100 140 118

PROGRAM STUDI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN
Page 3: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN
Page 4: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN
Page 5: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

1

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV

SURAKARTA

Oleh: Tiwi Askundari1, Sofyan Anif2, Wafrotur Rohmah3

Mahasiswa UMS1, Staff Pengajar UMS2, Staff Pengajar UMS3

Email:

ABSTRACT

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran

IPA; pengorganisasian pembelajaran IPA; Pelaksanaan pembelajaran IPA; dan

penilaian dan tindak lanjut pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan desain etnografi. Lokasi penelitian dilakukan pada SD Negeri

Pajang IV Surakarta. Teknik pengumplan data dengan wawancara mendalam,

dokumentasi, dan observasi. Analisis data dengan tiga tahapan yaitu reduksi data,

sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran IPA disusun melalui kelompok kerja

guru dan dikembangkan oleh guru masing-masing dengan mengacu pada kurikulum

dan silabus yang berlaku Nasional. Pengorganisasian pembelajaran pengorganisasian

pembelajaran IPA, terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap sebelum pengajaran, tahap

pengajaran, dan tahap sesudah pengajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan

implementasi dari RPP. Dilaksanakan oleh guru kelas meliputi kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Model evalusi yang digunakan dalam

pembelajaran IPA dilakukan melalui evaluasi sumatif dan formatif. Penilaian

dilakukan secara tertulis dan lisan. Soal tes yang digunakan oleh guru dalam penilaian

secara tertulis belum dilakukan uji validitas butir.

Kata Kunci: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian, IPA.

ABSTRACT

The purpose of this study was to describe the planning of science teaching;

organizing science teaching; Implementation of science teaching; and follow-up

assessment and learning science. The research is a qualitative research with

ethnographic design. The research location is on SD Negeri Surakarta Pajang IV.

Mechanical pengumplan data by interview, documentation and observation. Analysis

of the data by three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions

with verification. The results of this study indicate that the science lesson plan drawn

up by a working group of teachers and developed by teachers each with reference to

the prevailing curriculum and syllabus of the National. Organizing learning science

learning organization, consisting of three (3) stages: stage before teaching, teaching

phase, and the phase after teaching. Implementation of learning is the implementation

of the RPP. Implemented by classroom teachers include preliminary activities, core

activities, and closing activity. The model used in the evaluation of science teaching

is done through summative and formative evaluation. Assessment is done in writing

Page 6: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

2

and orally. About the tests used by teachers in a written assessment test has not been

performed validity.

Keywords: planning, organizing, implementation, assessment, and IPA.

PENDAHULUAN

Penekanan Pembelajaran IPA pada pemberian pengalaman langsung dan

pemahaman untuk mengembangkan kompetensi siswa agar siswa mampu menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA merupakan suatu

wahana untuk mengembangkan siswa berpikir rasional dan ilmiah. Pendidikan IPA

dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang alam

sekitar. Siswa wajib untuk mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam terutama siswa

Sekolah Dasar.

Agar pembelajaran IPA dapat bermanfaat dan efektif, diperlukan pengelolaan

baik, dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Khusus di SD Negeri

Pajang IV, pengelolaan pembelajaran IPA selalu mendapat perhatian oleh kepala

sekolah dan guru, mengingat mata pelajaran IPA termasuk mata pelajaran Ujian

Akhir Nasional. Perhatian kepala sekolah dan guru dalam pengelolaan pembelajaran

IPA tersebut terlihat dari tertib guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran,

tertib guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi secara

berkala. Adanya upaya-upaya tersebut terbukti membuahkan hasil yang positif,

dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti

UAN.

Kelulusan 100% dalam mengikuti UAN, mengindikasikan bahwa pengelolaan

pembelajaran 3 (tiga) mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu

Pengetahuan Alam telah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan pengamatan di

lapangan khususnya dalam pengelolaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

guru lebih banyak menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang melibatkan

siswa secara langsung, guru lebih banyak menerapkan pemelajaran secara inkuiri

ilmiah (scientific inquiry) dengan tujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu karakteristik pembelajaran IPA di SD Negeri

Page 7: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

3

Pajang IV, menekankan pada pengalaman belajar secara langsung melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Walaupun pelaksanaan pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV, telah

mampu meluluskan 100%, namun tidak sepenuhnya kelulusan tersebut disebabkan

oleh pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan strategi dan metode pembelajaran

yang melibatkan siswa secara langsung saja, namun tentunya tidak lepas dari

perencanaan, pengorganisasian, dan evaluasi pembelajaran yang selama ini dilakukan.

Pada kenyataannya dalam pelaksnaan pembelajaran IPA guru masih sering

memberikan pembelajaran remidi kepada beberapa siswa yang belum tuntas, hal ini

menunjukkaan bahwa masih ada beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran

IPA tersebut.

Pada tahun 2014 Nadire melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa

proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat berkembang secara kontinyu

seperti organisasi. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang mempengaruhi teori

juga mampu merubah peran guru dan siswa. System pengelolaan pembelajaran

merupakan cara yang bagus bagi guru untuk mengatur, mengelola, dan

menyampaikan materi pembelajaran IPA.

Pada tahun 2012 Shulamit melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa

lingkungan E-learning yang diterapkan menggunakan Moodle (lingkungan belajar

dinamis berorientasi objek) dalam pembelajaran IPA dengan menyertakan aktivitas

interaktif dikombinasikan dengan simulasi, video pendek, pengalaman langsung,

permainan dan lainnya, dengan tujuan untuk menambah pembelajaran interaktif

berdasarkan teori konstruktifitas dan membiarkan siswa dan guru mempelajari

keterampilan dalam menggunakan komunikasi informasi dan teknologi,

mempermudah guru untuk untuk menambah, mengubah atau menggunakan materi

sesuai kebutuhan.

Pada tahun 2007 Barbara melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa

selain perubahan peraturan sekolah, cara guru mengolah dan menggabungkan seluruh

metode pembelajaran seperti ceramah, inovatif, terbuka, dan praktek penuh,

merupakan kemampuan guru yang sangat penting untuk mempengaruhi kemampuan

siswa dalam pembelajaran IPA.

Page 8: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

4

Pada tahun 2011 Matthew melakukan penelitian dengan hasil bahwa

kesuksesan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran dengan permasalahan

sebagai model utama pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar. Model pendekatan

pembelajaran dengan permasalahan dalam pengajaran IPA sangat cocok dan

direkomendasikan oleh New South Wales Science dan Technology K-6 syllabus

design dan proses perencanaan pengelolaan pembelajaran. Pendekatan ini berdampak

positif terhadap motivasi guru dalam mengajar IPA dan mengaitkannya dengan

konteks dunia nyata.

Pelaksanaan Pembelajaran atau proses belajar mengajar itu adalah proses uang

diatur dengan tahapan-tahapan tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang

diharapkan. Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran menurut Majid (2008: 104)

meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti dan kegaitan penutup. Usman (2008: 120)

mengemukakan pelaksanaan pembelajaran mengikuti prosedur memulai pelajaran,

mengelola kegiatan belajar mengajar, mengorganisasikan waktu, siswa dan fasilitas

belajar, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar dan mengakhiri pelajaran.

Dimyati dan Mudjiono (2010: 200) “Evaluasi hasil belajar merupakan proses

untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran

hasil belajar”. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, di mana tingkat

keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata

atau simbol. Menurut Abdullah (2010: 18) menjelaskan bahwa IPA merupakan

pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara melakukan observasi,

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan

demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Agar pembelajaran IPA dapat bermanfaat dan efektif, diperlukan pengelolaan

baik, dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Khusus di SD Negeri

Pajang IV, pengelolaan pembelajaran IPA selalu mendapat perhatian oleh kepala

sekolah dan guru, mengingat mata pelajaran IPA termasuk mata pelajaran Ujian

Akhir Nasional. Perhatian kepala sekolah dan guru dalam pengelolaan pembelajaran

IPA tersebut terlihat dari tertib guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran,

tertib guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi secara

Page 9: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

5

berkala. Adanya upaya-upaya tersebut terbukti membuahkan hasil yang positif,

dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti

UAN (Observasi, 23 Maret 2016).

Kelulusan 100% dalam mengikuti UAN, mengindikasikan bahwa pengelolaan

pembelajaran 3 (tiga) mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu

Pengetahuan Alam telah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan pengamatan di

lapangan khususnya dalam pengelolaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

guru lebih banyak menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang melibatkan

siswa secara langsung, guru lebih banyak menerapkan pemelajaran secara inkuiri

ilmiah (scientific inquiry) dengan tujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu karakteristik pembelajaran IPA di SD Negeri

Pajang IV, menekankan pada pengalaman belajar secara langsung melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dansikap ilmiah.

Dari uraian di atas, maka keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran

IPA tersebut perlu dikaji lebih mendalam. Untuk itu penelitian yang berjudul:

Pengelolaan Pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta ini akan mengkaji

lebih mendalam tentang pengelolaan pembelajaran IPA yang diselenggarakan di SD

Negeri Pajang IV Surakarta.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, ”Bagaimana pengelolaan pembelajaran

IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta?. Berdasarkan fokus tersebut, maka sub fokus

dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA? (2)

Bagaimana pengorganisasian pembelajaran IPA? (3) Bagaimana Pelaksanaan

pembelajaran IPA? Dan (4) Bagaimana penilaian dan tindak lanjut pembelajaran IPA?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) perencanaan

pembelajaran IPA. (2) pengorganisasian pembelajaran IPA (3) Pelaksanaan

pembelajaran IPA. Dan (4) penilaian dan tindak lanjut pembelajaran IPA.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian, dalam penelitian ini

peneliti memilih Jenis kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan merupakan sebuah

Page 10: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

6

cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu

permasalahan, bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih

menonjolkan proses dan makna (Moleong, 2007: 98). Penelitian ini menggunakan

desain etnografi. Penelitian tentangpengelolaan pembelajaran IPA dengan mengambil

lokasi di SD Negeri Pajang IV Surakarta. Waktu yang digunakan delam penelitian ini

selama 3 bulan, yang dimulai dari bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Juli

2016.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam,

observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif.

Analisis data ini menggunakan pendekatan proses alur; data dianalisis sejak tindakan

pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses pembelajaran berlangsung

sampai diperoleh pembelajaran yang berkualitas / profesional. Teknis analisis data

tersebut di atas mengacu pendapat Miles dan Huberman (2007). Pertama, analisis

data yang muncul berwujud kata-kata, data ini dikumpulkan dari survey/observasi,

wawancara mendalam dan model pembelajaran. Kedua, analisis ini terdiri dari tiga

alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu; reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis struktural dan analisis model interaktif (interactive

model of analysis). Menurut pendapat Poerwandari (2005) koding digunakan untuk

dapat mengorganisasi dan mensistemasi datasecara lengkap dan mendetail sehingga

data dapat memunculkan gambarantentang topik yang dipelajari. Koding dalam

penelitian ini adalah RM1 (Rumusan Masalah 1 tentang perencanaan pembelajaran

IPA), RM2 (Rumusan Masalah 2 tentang pengorganisasian pembelajaran IPA), RM3

(Rumusan Masalah 3 tentang pelaksanaan pembelajaran IPA), RM4 (Rumusan

Masalah 4 tentang penilaian/evaluasi pembelajaran IPA), GR1 (guru 1 adalah Sri

Widyatmini), GR2 (guru 2 adalah Kinaryono), GR3 (guru 3 adalah Sarbiyah), GR4

(guru 4 adalah Ester), GR5 (guru 5 adalah Sutiyem), dan KS (kepala sekolah adalah

Yuliana) serta W1 (wawancara 1). Dalam melaksanakan pembelajaran, guru

melakukan wawancara. Kegiatan tersebut terlihat dalam dokumentasi (D) dan

observasi (O).

Page 11: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

7

Tahap terakhir dalam penelitian adalah penarikan kesimpulan.

Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung seperti halnya

proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil

kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil

kesimpulan akhir. Keabsahan data dengan menggunakan perpanjangan pengamatan

dan Triangulasi sumber, artinya untuk mengguji keabsahan data peneliti melakukan

pengecekan data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, dan Triangulasi

waktu, artinya untuk menguji keabsahan data peneliti melakukan pengamatan,

wawancara dalam waktu dan situasi yang berbeda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta

Perencanaan pembelajaran IPA merupakan skenario pembelajaran yang

disusun oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran, sebelum menyusun RPP

guru harus memiliki persyaratan yaitu: memahami tujuan pendidikan, menguasai

bahan pengajaran, memahami teori pendidikan selain teori pengajaran, memahami

prinsip-prinsip mengajar, memahami teori-teori belajar, memahami metode mengajar,

memahami model-model pengajaran, memahami prinsip-prinsip evaluasi, dan

memahami langkah-langkah membuat RPP. Perencanaan pembelajaran IPA di SD

Negeri Pajang IV Surakarta disusun oleh guru secara kelompok, dan dikembangkan

oleh guru masing-masing. Penyusunan RPP mengacu pada kurikulum dan silabus

yang berlaku Nasional. RPP sekurang-kurangnya memuat. Identitas, standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, metode pembelajaran, langkah

pembelajaran, sumber belajar, alat peraga, dan penilaian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa walaupun RPP telah

mengacu pada kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan namun capaian hasil

pembelajaran belum tentu sama, karena adanya faktor lain yang mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran. Hal ini mendukung hasil penelitian L. Murniasih, dkk

(20013), yang menyimpulkan bahwa bahwa pengelolaan pembelajaran IPA belum

berjalan optimal walaupun RPP yang disusun telah mengacu pada kurikulum dan

silabus. Hambatan pengelolaan pembelajaran IPA, yaitu: pemahaman guru tentang

Page 12: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

8

standar proses kurang, layanan peningkatan profesionalisme guru kurang, guru

kurang mendapat bimbingan dan pelatihan untuk mempersiapkan perangkat

pembelajaran, iklim kerja sekolah yang kurang kondusif, fasilitas pembelajaran

kurang memadai, karakteristik siswa beragam, kemampuan siswa berbahasa

Indonesia rendah, dan motivasi siswa serta orang tua rendah.

Pengorganisasian Pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta

Pengorganisasian pembelajaran merupakan serangkaian perilaku guru dalam

upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para

peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan

peserta didik belajar dengan baik, pengorganisasian pembelajaran IPA di SD Negeri

Pajang IV Surakarta, terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap sebelum pengajaran, tahap

pengajaran, dan tahap sesudah pengajaran. Tahap Sebelum Pengajaran (persiapan

mengajar) guru menyusun rencana mengajar, mempelajari situasi umum, mempelajari

kesiapan siswa, mempelajari dan memahami kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.Persiapan lainnya yaitumempersiapkan materi

pembelajaran, dan bahan ajar, mempersiapkan dalam metode mengajar dan sarana

penunjangnya. mempersiapkan alat-alat pembantu. Dan mempesiapkan instrumen

evaluasi.

Tahap pengajaran, merupakan tahap kegiatan yang dilakukan oleh guru saat

berada di dalam kelas, pada tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa,

siswa dengan siswa, siswa group atau siswa secara individual. Pada tahap ini guru

melakukan kegiatan berbagai kegiatan yaitu:melakukan pengelolaan dan

pengendalian kelas, memeriksa kehadiran nama siswa, menciptakan rasa akrab

dengan cara membuat humor, memberi pujian yang tulus, menyampaikan bahan ajar,

menerapkan tingkah laku verbal, melakukan berbagai cara untuk mendapatkan

balikan, memberikan: motivasi, pengulangan, pemberian penguatan, balikan kognitif,

pokok-pokok yang akan dikembangkan, mata rantai kognitif, tranfer, keterlibatan

aktif siswa, dan mendiagnosa kesulitan belajar.

Tahap sesudah pengajaran, merupakan tahap sesudah guru selesai melakukan

pengajaran, tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap

Page 13: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

9

muka dengan siswa. Beberapa perbuatan guru yang nampak pada tahap sesudah

mengajar antara lain: menilai pekerjaan siswa, membuat perencanaan untuk

pertemuan berikutnya, dan menilai kembali proses belajar mengajar yang telah

berlangsung.

RPP yang disusun oleh guru merupakan penjabaran dari kurikulum dan silabus,

dalam bentuk rencana yang operasional. Secara garis besar tujuan pembelajaran, dan

standar kompetensi pada perngkat pembelajaran telah dirumuskan dalam kurikulum,

dengan kata lain kurikulum merupakan haluan dalam melaksanakan pendidikan,

suatu program yang terencana yang menggambarkan pandangan secara menyeluruh,

sehingga kurikulum ini dipakai oleh guru sebagai tujuan menyeluruh dalam

pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan pengertian kurikulum yang

dikemukakan oleh Hamalik (2007: 5) yang menyatakan bahwa kurikulum adalah

sebagai suatu program kegiatan terencana (program of planned activities) memiliki

rentang yang cukup luas, hingga membentuk suatu pandangan yang menyeluruh.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa walaupun RPP telah

mengacu pada kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan namun capaian hasil

pembelajaran belum tentu sama, karena adanya faktor lain yang mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran. Hal ini mendukung hasil penelitian L. Murniasih, dkk

(2013), yang menyimpulkan bahwa bahwa pengelolaan pembelajaran IPA belum

berjalan optimal walaupun RPP yang disusun telah mengacu pada kurikulum dan

silabus. Hambatan pengelolaan pembelajaran IPA, yaitu: pemahaman guru tentang

standar proses kurang, layanan peningkatan profesionalisme guru kurang, guru

kurang mendapat bimbingan dan pelatihan untuk mempersiapkan perangkat

pembelajaran, iklim kerja sekolah yang kurang kondusif, fasilitas pembelajaran

kurang memadai, karakteristik siswa beragam, kemampuan siswa berbahasa

Indonesia rendah, dan motivasi siswa serta orang tua rendah.

Selain rencana pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan persiapan edukatif,

meliputi: persiapan terhadap situasi umum, persiapan terhadap murid yang akan

diajar, persiapan dalam tujuan yang akan dicapai, persiapan dalam bahan yang akan

diajarkan, persiapan dalam metode mengajar, persiapan alat-alat pembantu, dan

persiapan dalam evaluasi. Semua persiapan tersebut menjadi satu kesatuan dalam

Page 14: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

10

proses pembelajaran. Persiapan edukatif yang dilakukan guru tersebut sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Usman, M (2008: 88), yang menyatakan bahwa

sebelum mengajar guru harus melakukan persiapan edukatif yaitu persiapan situasi

umum, murid, tujuan, bahan, metode, alat bantu mengajar, dan evaluasi pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan pada tahap pengajaran guru melakukan interaksi

dengan siswa, dan siswa dengan siswa lain. Pada tahap ini guru dituntut untuk benar-

benar dapat mengelola dan mengendalikan kelas dengan baik. Pada tahap ini guru

telan melaksanakan pembelajaran mengikuti prosedur pembelajaran, mengawali

pelajaran, mengelola kegiatan belajar mengajar, mengatur waktu pelaksanaana

pembelajaran, mengatur fasilitas pembelajaran, dan melakukan evaluasi pembelajaran,

hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Usman (2008: 120)

mengemukakan pelaksanaan pembelajaran mengikuti prosedur memulai pelajaran,

mengelola kegiatan belajar mengajar, mengorganisasikan waktu, siswa dan fasilitas

belajar, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar dan mengakhiri pelajaran.

Pengorganisasian pembelajaran IPA yang diaksanakan secara terorganisir,

melalui persiapan sebelum pembelajaran, proses pembelajaran dan sesudah

pembelajaran tersebut merupakan aktivitas yang berkesinambungan dan secara

kontinyu dilakukan oleh guru, dengan tujuan untuk merubah perilaku siswa melalui

kegiatan mengatur, mengelola, dan menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Nadire (2014) yang menyimpulkan bahwa: bahwa

proses pembelajaran IPA berkembang secara kontinyu seperti organisasi. Pergeseran

paradigma dalam pendidikan yang mempengaruhi teori juga merubah peran guru dan

siswa. System pengelolaan pembelajaran merupakan cara yang bagus bagi guru

untuk mengatur, mengelola, dan menyampaikan materi pembelajaran IPA.

Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta.

Pelaksanaanpembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Dilakasaan oleh

guru kelas meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan pendahuluan guru menyiapkan fisik dan psikis siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa

sebelumnya (pengetahuan awal) dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan

Page 15: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

11

tujuan pembelajaran, dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

singkat kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

untuk berprakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa. Metode pembelajaran IPA yang

digunakan oleh guru disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yang

dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Kegiatan eksplorasi, dilakukan oleh guru dengan menyediakan kesempatan

seluas-luasnya pada siswa dalam mencari informasi dari topik/tema materi yang

dipelajari secara mendalam dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru

dan belajar dari berbagai sumber; menggunakan keberagaman pendekatan

pembelajaran, media dan sumber belajar; memfasilitasi terjadinya interaksi antar

siswa, siswa lingkungan dan sumber belajar lainnya; mengaktifkan siswa dalam

setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi siswa melalui percobaan di

laboratorium, studio, dan lapangan.

Kegiatan elaborasi dilakukan dengan memberi tugas-tugas yang mengarah

kepada pembiasaan membaca dan menulis yang beragam; memfasilitasi siswa

melalui pemberian tugas diskusi, atau yang lainnya untuk memunculkan gagasan baru

baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitsi siswa dalam

pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi siswa berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan prestasi lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok; memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok; memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festifal, serta produk

yang dihasilkan; dan memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri.

Kegiatan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan

siswa; memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui

Page 16: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

12

berbagai sumber; memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan, memfasilitasi siswa untuk memperoleh

pengalaman belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar melalui

layanan dalam pemecahan masalah, penggunaan bahasa yang baku dan benar,

pemberian acuan agar siswa dapat merecek hasil eksplorasi, pemberian informasi

agar siswa bereksplorasi lebih jauh; dan memotivasi siswa yang belum atau kurang

berpartisipasi aktif.

Kegiatan penutup merupakan kegiatan guru untuk merangkum atau membuat

simpulan pelajaran bersama siswa. Pada saat bersamaan guru juga melakukan

penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran, dan merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberi tugas baik

individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa, serta menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan pembelajaran IPA menuntut guru harus memiliki kemampuan

yang cukup dan menguasai teori pembelajaran IPA, karena dalam proses

pembelajaran, sebelum siswa melakukan observasi, guru harus memilih alat peraga

yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan memberikan contoh langkah nyata

terkait dengan materi pembelajaran IPA. Hal ini telah dilakukan oleh guru IPA kelas

V di SD Negeri Pajang IV Surakarta. Dengan demikian aktivitas guru dalam

menggunakan memilih metode dan media pembelajaran sejalan dengan hasil

penelitian Barbara (2007) yang menyimpulkan bahwa kemampuan guru dalam

menggabungkan metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran yang cukup, dan

kompetensi guru dalam memanfaatkan dan memilih media yang tepat dapat

memberikan pemahaman materi pembelajaran kepada siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode yang digunakan oleh

guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, adalah model pembelajaran yang

berbasis keaktifan siswa. Model pembelajaran ini memerlukan analisis penggunaan

waktu yang tepat, dan pemahaman guru terhadap materi pembelajaran yang baik,

sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan materi

Page 17: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

13

pembelajaran dengan waktu yang tersedia. Pelaksanaan pembelajaran yang berbasis

keaktifan siswa tersebut menunjukkan bahwa guru kelas di SD Negeri Pajang IV,

telah menguasai materi pembelajaran dengan baik dan mampu menganalisis waktu

pembelajaran dengan tepat. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian L.U. Ali, dkk

(2013) yang menyimpulkan bahwa guru yang memiliki pemahaman kurang baik

tentang hakikat sains, mengakibatkan guru jarang menerapkan hakikat sains dalam

pembelajaran, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran banyak hambatan yang

dialami, diantaranya adalah ketidaksesuaian materi pelajaran dengan alokasi waktu,

orientasi aspek kognisi, kesiapan mental siswa, dan guru kurang memahami hakikat

sains. Akibat dari permasalahan tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran sains, guru

lebih dominan menggunakan metode diskusi dan ceramah dibandingkan dengan

metode inquiri dalam mengelola pembelajaran.

Evaluasi Pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV

Model evalusi yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang

IV Surakarta dilakukan melalui evaluasi sumatif dan formatif, jenis penilaian yang

digunakan oleh guru yaitu: penilaian unjuk kerja, penilaian secara tertulis, penilaian

proyek, penilaian produk, penilaain portofolio, dan penilaian diri. Penilaian unjuk

kerja. Penilaian dilakukan secara tertulis dan lisan, penilaian lisan dilakukan oleh

guru pada kegiatan evaluasi pre test, post test, dan akhir kompetensi dasar, evaluasi

secara tertulis, yaitu evaluasi yang dilakukan oleh guru melalui tes tertulis, yang

merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk

tulisan dalam bentuk, soal dengan memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan

(benar-salah, ya-tidak), dan menjodohkan), Soal dengan mensuplai-jawaban (isian

singkat atau melengkapi, uraian terbatas, uraian obyektif/non obyektif, dan uraian

terstruktur/nonterstruktur), dan soal berbentuk uraian.

Model evalusi yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang

IV Surakarta dilakukan melalui melalui berbagai bentuk dan jenis. Hal ini

menunjukkan bahwa guru kelas di SD Negeri Pajang IV, telah berupaya untuk

mengetahui hasil belajar siswa dengan menentukan nilai berdasarkan pengukuran

hasil belajar, seperti yang dikemukakan oleh Mudjiono (2010: 200), bahwa “Evaluasi

Page 18: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

14

hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan

penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar”.

Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru kelas tersebut memungkinkan

guru dapat mengetahui capaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian

tersebut guru dapat mendiagnosis perkembangan belajar siswa, mengetahui tingkat

efektifitas dan efisiensi berbagai komponen pembelajaran yang dipergunakan guru

dalam jangka waktu tertentu, menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa.

Berdasarkan aktivitas guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dapat

diketahui bahwa penilaian hasil belajar IPA di SD Negeri Pajang IV, pada dasarnya

tidak hanya sekedar untuk mengevaluasi siswa, tetapi juga seluruh komponen proses

pembelajaran, seperti guru, dan tujuan belajar.

Walaupun latar belakang pendidikan guru kelas bukan dari IPA, namun dalam

menyusun soal-soal, guru telah dapat menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran,

namun sayangnya sejauh ini soal-soal yang disusun oleh guru belum pernah

dilakukan uji validitas butir dengan melakukan uji daya beda, maupun uji tingkat

kesukaran soal. Namun demikian soal tes yang digunakan oleh guru telah dapat

mengukur tingkat pengetahuan dan ketrampilan siswa. Hal ini berbeda dengan hasil

penelitian Nurdin (2003) yang menyimpulkan bahwa: dalam menyusun soal-soal tes

IPA terdapat masalah-masalah yang dihadapi.Adapun permasalahan yang dihadapi

guru tersebut ialah latar belakang pendidikan guru IPA MI yang kebanyakan tidak

sesuai (mismatch) dan mereka juga kurang dan tidak pernah mendapat pelatihan

dalam menyusun dan melaksanakan evaluasi pembelajaran IPA pada khususnya.

Selanjutnya, Guru masih kurang memiliki buku-buku evaluasi sebagai penunjang

pengembangan profesionalismenya untuk mengevaluasi pembelajaran IPA.

PENUTUP

SIMPULAN

Perencanaan pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta disusun

melalui kelompok kerja guru dan dikembangkan oleh guru masing-masing dengan

mengacu pada kurikulum dan silabus yang berlaku Nasional. RPP IPA memuat.

Identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, metode pembelajaran,

Page 19: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

15

langkah pembelajaran, sumber belajar, alat peraga, dan penilaian. Perencanaan

pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang IV Surakarta dipersiapkan oleh guru sebelum

tahun ajaran baru.

Pengorganisasian pembelajaran pengorganisasian pembelajaran IPA di SD

Negeri Pajang IV Surakarta, terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap sebelum

pengajaran, tahap pengajaran, dan tahap sesudah pengajaran. Tahap Sebelum

Pengajaran (persiapan mengajar) guru menyusun rencana mengajar, mempelajari

situasi umum, mempelajari kesiapan siswa, mempelajari dan memahami kompetensi

dasar dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, menyiapkan materi

pembelajaran, dan bahan ajar, mempersiapkan metode mengajar dan sarana

penunjangnya, mempersiapkan alat-alat pembantu, dan mempesiapkan instrumen

evaluasi. Tahap pengajaran, merupakan tahap kegiatan yang dilakukan oleh guru saat

berada di dalam kelas, pada tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa,

siswa dengan siswa, siswa group atau siswa secara individual. Tahap sesudah

pengajaran, merupakan tahap sesudah guru selesai melakukan pengajaran, tahap ini

merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Dilaksanakan

oleh guru di kelas dan di luar kelas. Pembelajaran di kelas dilaksanakan dengan

menerapkan pembelajaran yang berbasis siswa aktif. Selain pembelajaran di dalam

kelas, guru melaksanakan pembelajaran di luar kelas dengan memanfaatkan sekolah

dengan pendekatan kontekstual. Proses pembelajaran dilakukan melalui pengamatan

langsung sesuai dengan materi pembelajaran.

Model evalusi yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Pajang

IV Surakarta dilakukan melalui evaluasi sumatif dan formatif, jenis penilaian yang

digunakan oleh guru yaitu: penilaian unjuk kerja, penilaian secara tertulis, penilaian

proyek, penilaian produk, penilaain portofolio, dan penilaian diri. Penilaian

dilakukan secara tertulis dan lisan. Soal tes yang digunakan oleh guru dalam penilaian

secara tertulis belum dilakukan uji validitas butir. Penilaian unjuk kerja merupakan

penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan

suatu pekerjaan/tugas. Tujuan penilaian unjuk kerja adalah untuk mengetahui apa

yang siswa ketahui dan apa yang siswa lakukan.

Page 20: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI PAJANG IV …eprints.ums.ac.id/51237/23/publikasi.pdf · dimana SD Negeri Panjang IV, selalu meluluskan seluruh siswa dalam mengikuti UAN

16

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2010, Pembelajaran IPA di SD, Jakarta : Universitas Terbuka

Dimyati dan Mudjiono, 2010, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar, 2007, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

L. Murniasih, I.W. Subagia, dan I.B. Nyoman Sudria, 2013, Pembelajaran IPA: Studi

Kasus Pada SMP di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal, e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

Administrasi Pendidikan, Volume 4

L.U. Ali, I.W. Suastra, dan A.A.I.A.R. Sudiatmika, 2013, Pengelolaan Pembelajaran

IPA Ditinjau Dari Hakikat Sains Pada SMP di Kabupaten Lombok Timur, e-

Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

Administrasi Pendidikan, Volume 3

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompotensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Matthew B. Etherington. 2011. “Investigative Primary Science: A Problem-based

Learning Approach”. Australian Journal of Teacher Education Volume 36.

Issue 9.

Miles, B. Mathew dan A. Michael Huberman. 2004. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

UI Press.

Moleong, Lexy J. 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Nadire Cavus and Muhammed Sharif Alhih. 2014. “Learning management systems

use in science education”. Procedia - Social and Behavioral Sciences 143

( 2014 ) 517 – 520

Nurdin, Syahidan, 2013, Aspek Aplikasi Konsep Sains Dalam Evaluasi Pembelajaran

IPA di MI, Jurnal Pionir, Volume 1, Nomor 1, Bulan Juli-Desember

Poerwandari, E.K. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.

Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan pendidikan

Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Shulamit Kotzer and Yossi Elran. 2012. ”Learning and teaching with Moodle-based

E-learning environments, combining learning skills and content in the fields

of Math and Science & Technology”. Moodle ResearchConference Heraklion,

Crete-Greece SEPTEMBER, 14 – 15

Usman, M. Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.