pengelolaan manajemen prestasi atlet di klub …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi pengelolaan...

57
i PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang oleh Ardie Pramudya Susanto 6102411023 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: lynhi

Post on 20-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

i

PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB

BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015

SKRIPSI

diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

oleh

Ardie Pramudya Susanto

6102411023

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

ii

ABSTRAK

Susanto, Ardie Pramudya. 2015. Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub Bolavoli Se-Kota Tegal Tahun 2015. Skripsi. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Drs. Bambang Priyono, M.Pd. Kata Kunci: Pengelolaan, Manajemen, Prestasi, Atlet, Bolavoli Pencapaian prestasi seorang anak tidak akan maksimal tanpa adanya peran orangtua, pelatih serta sarana prasarana yang diberikan. Perhatian dari orangtua, kualitas pelatih, dan pemberian sarana prasarana kepada anak untuk mengikuti latihan bolavoli sangat penting dalam mendukung prestasi anak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan manajemen prestasi atlet di klub bolavoli se-Kota Tegal tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan manajemen prestasi atlet di klub bolavoli se-Kota Tegal tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif/survey. Sasaran obyek penelitian adalah klub bolavoli Kota Tegal. Sumber data dalam penelitian ini adalah orangtua, pelatih, dan anak. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pemerikasaan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, 1) perhatian dari orang tua sangat baik dengan selalu mengantar dan menunggui saat latihan maupun pertandingan serta memberikan sarana prasarana yang dibutuhkan anak 2) pelatih bolavoli di klub bolavoli Kota Tegal sebagian besar masih belum mempunyai sertifikat sebagai pelatih namun dalam melakukan pembinaan dapat dikatakan cukup 3) sarana yang dimiliki klub bolavoli Kota Tegal masih terbilang kurang, namun untuk tempat latihan hanya memerlukan perawatan 4) prestasi yang diraih sangat baik di tingkat lokal, tetapi di tingkat daerah dan nasional masih belum menonjol.

Simpulan pada penelitian ini adalah 1) dukungan dan perhatian dari orangtua yang diberikan kepada anak sudah baik. 2) kualitas pelatih dalam membina sudah cukup baik. 3) sarana prasarana yang dimiliki masih perlu penambahan dan perawatan untuk menunjang prestasi anak 4) prestasi yang diraih masih kurang dengan hanya memperoleh prestasi di tingkat lokal. Saran yang peneliti berikan 1) orangtua lebih memberikan dukungan dan perhatian dengan kegemaran yang dimiliki anak di bidang olahraga, khususnya bolavoli. 2) pelatih untuk mengikuti penataran pelatih dan membuat program latihan tertulis 3) penambahan dan perawatan sarana prasarana yang digunakan harus diperhatikan guna mendukung prestasi anak 4) untuk anak, tetap rajin berlatih agar prestasi yang didapat bisa mencapai puncak.

Page 3: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

iii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya :

Nama :Ardie Pramudya Susanto

NIM :6102411023

Jurusan/Prodi :PJKR (PGPJSD)

Fakultas :Ilmu Keolahragaan

Judul Skripsi :Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub Bolavoli Se-Kota Tegal Tahun 2015

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya

sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Bagian tulisan dalam skripsi ini yang merupakan kutipan dari karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata cara pengutipan

Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.

Semarang, Yang menyatakan, Ardie Pramudya S NIM: 6102411023

Page 4: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Utama untuk diajukan

ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 10 September 2015

Semarang,

Pembimbing Yang mengajukan

Drs. Bambang Priyono, M.Pd. Ardie Pramudya S

NIP. 196004221986011001 NIM: 6102411023

Mengetahui

Ketua Jurusan PJKR

Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd.

NIP. 196109031988031002

Page 5: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

v

PENGESAHAN

Skripsi atas nama Ardie Pramudya Susanto NIM 6102411023 Program Studi

Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (PGPJSD) Judul

“Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub Bolavoli Se-Kota Tegal Tahun

2015” telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji Skripsi Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada hari Jum’at, tanggal 9

Oktober 2015.

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Dr. H. Harry Pramono, M.Si. Agus Pujianto, S.Pd., M.Pd.

NIP.195910191985031001 NIP.197302022006041001

Dewan Penguji

1. Dr. Rumini. S.Pd., M.Pd. (Ketua)

NIP.197002231995122001

2. Dr. Imam Santoso C, S.Pd., M.Si. (Anggota)

NIP.196905292001121001

Page 6: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. “Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.” (Evelyn

Underhill)

2. “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS.

Al-Baqarah: 153)

Persembahan

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah

penyusun dedikasikan skripsi ini untuk:

1. Ibu Dwi Hera Setianty, S.Pd. dan Bapak Edy

Susanto tercinta atas segala kasih sayang,

bimbingan, semangat, pengorbanan dan doa

yang selalu menyertai setiap usahaku.

2. Kakakku Edwin Febri Ananda Susanto

tersayang yang selalu memberikan nasehat

dan saran.

3. Teman-teman seperjuangan Prodi Pendidikan

Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar

(PGPJSD) Jurusan Pendidikan Jasmani

Kesehatan Rekreasi (PJKR) angkatan 2011.

4. Almamaterku.

Page 7: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Allah

SWT., atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya. Segenap usaha, kerja keras

dan upaya yang dilakukan penyusun tidak akan membuahkan hasil tanpa

kehendak-Nya. Atas rahmat-Nyalah, penyusun mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub

Bolavoli Se-Kota Tegal Tahun 2015”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri

Semarang.

Penyusun menyadari penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tidak

lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Fathur Rokhman,

M.Hum. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Pimpinan Fakultas atas nama Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang, Dr. Harry Pramono, M. Si., atas izin

penelitian skripsi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Drs.

Mugiyo Hartono, M. Pd., atas arahan dalam penyusunan skripsi.

Page 8: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

viii

4. Dosen Pembimbing, Drs. Bambang Priyono, M. Pd., atas bimbingan,

saran, kritik dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah mengajarkan

ilmunya selama ini dan seluruh Dosen Universitas Negeri Semarang

yang menyalurkan ilmu serta pemikirannya untuk kemajuan bersama.

6. Pelatih, Orangtua, dan anak-anak di Klub Bolavoli Diklat, Porskar, dan

Galawi Kota Tegal, atas izin penelitian.

7. Teman-teman Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar

2011 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi.

8. Teman-teman PPL dan KKN yang telah memberikan semangat dan

dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Penghuni Kos Anugrah yang berjuang bersama-sama menyusun

skripsi dan wisuda tahun ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik dari semua pihak mendapat balasan dari Allah

SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun, pembaca dan semua

pihak yang memerlukannya.

Semarang, 9 Oktober 2015

Penyusun

Page 9: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

ix

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ............................................................................................................ i ABSTRAK ....................................................................................................... ii PERNYATAAN ............................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv PENGESAHAN ............................................................................................... v MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 6 1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 6 1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 7 1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7 1.6 Manfaat Penelitian...................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen .............................................................. 9 2.2 Bolavoli ...................................................................................... 10

2.2.1 Teknik Dasar Permainan Bolavoli ..................................... 11 2.3 Pembinaan ................................................................................. 14

2.3.1 Pengertian Pembinaan ...................................................... 14 2.3.2 Tahap-Tahap Pembinaan .................................................. 15 2.3.3 Pemanduan Bakat ............................................................. 16 2.3.4 Pembinaan Pemassalan ................................................... 16 2.3.5 Pembinaan Pembibitan ..................................................... 17 2.3.6 Pembinaan Prestasi .......................................................... 18

2.4 Pendukung Prestasi ................................................................... 20 2.4.1 Faktor Internal ................................................................... 20 2.4.2 Faktor Eksternal ................................................................ 21

2.5 Anak ........................................................................................... 21 2.6 Peran ......................................................................................... 22 2.7 Orangtua .................................................................................... 24

2.7.1 Macam-Macam Perhatian ................................................. 26 2.8 Pelatih ........................................................................................ 28 2.9 Sarana dan Prasarana ............................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................... 40 3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ................................................... 41 3.3 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data ................................ 41

3.3.1 Observasi .......................................................................... 43 3.3.2 Wawancara ....................................................................... 44 3.3.3 Dokumentasi ..................................................................... 45

3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................... 47

Page 10: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

x

3.4.1. Kredibilitas/Derajat Kepercayaan ...................................... 47 3.4.2. Transferabilitas/Keteralihan ............................................... 48 3.4.3. Dependabilitas/Kebergantungan ....................................... 48 3.4.4. Konfirmabilitas................................................................... 48

3.5 Analisis Data .............................................................................. 49 3.5.1 Pengumpulan Data ........................................................... 50 3.5.2 Data Reduction (Reduksi Data) ......................................... 50 3.5.3 Data Display (Penyajian Data) .......................................... 51 3.5.4 Conclusion Drawing/Verification ........................................ 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 52

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 53 4.1.1.1 Klub Bolavoli Kota Tegal ...................................... 53

4.1.1.1.1 Diklat ................................................... 53 4.1.1.1.2 Porskar ................................................ 54 4.1.1.1.3 Galawi ................................................. 55

4.1.1.2 Perhatian ............................................................. 56 4.1.1.2.1 Perhatian Saat Latihan ........................ 56 4.1.1.2.2 Perhatian Saat Bertanding ................... 57

4.1.1.3 Dukungan Pelatih ................................................ 58 4.1.1.4 Sarana dan Prasarana ......................................... 58 4.1.1.5 Prestasi ............................................................... 59

4.2 Pembahasan .............................................................................. 60 4.2.1 Perhatian ........................................................................... 60 4.2.2 Dukungan Pelatih .............................................................. 62 4.2.3 Sarana dan Prasarana ...................................................... 66 4.2.4 Prestasi ............................................................................. 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .................................................................................... 72 5.2 Saran ......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 77

Page 11: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Prestasi Klub Bolavoli Kota Tegal ............................................................ 5

2.1 Umur Permulaan Olahraga Spesialisasi dan Prestasi Puncak ................. 19

3.1 Pengamatan dan Observasi dengan Check-list ....................................... 42

3.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 43

3.3 Matriks Pengumpulan Data ...................................................................... 46

4.1 Prestasi Klub Bolavoli Kota Tegal (Diklat, Galawi, Porskar) ..................... 59

4.2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Olahraga .......................................... 67

4.3 Rangkuman Hasil Observasi .................................................................... 71

Page 12: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jenjang Pembinaan Olahraga Nasional ................................................... 15

2.2 Lapangan Dalam Permainan Bolavoli ...................................................... 38

2.3 Jaring Net Dalam Permainan Bolavoli ...................................................... 38

2.4 Bola Dalam Permainan Bolavoli ............................................................... 39

3.1 Komponen dalam Analisis Data (flow model) ........................................... 49

3.2 Struktur Organisasi Porskar Tahun 2015 ................................................. 55

Page 13: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Klasifikasi dalam Analisis Data Berkaitan dengan

Instrumen Penelitian .............................................................................. 78

2. Salinan Surat Keputusan Pembimbing Skripsi ....................................... 80

3. Salinan Surat Observasi Skripsi ............................................................. 81

4. Salinan Surat Permohonan Ijin Penelitian .............................................. 82

5. Salinan Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 84

6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara .............................................................. 87

7. Pedoman Wawancara dengan Orangtua Anak ...................................... 88

8. Pedoman Wawancara dengan Pelatih ................................................... 90

9. Pedoman Wawancara dengan Anak ...................................................... 92

10. Hasil Wawancara dengan Orangtua Anak ............................................. 94

11. Hasil Wawancara dengan Pelatih ......................................................... 103

12. Hasil Wawancara dengan Anak ............................................................ 113

13. Daftar Anak Klub Bolavoli Tegal ............................................................. 122

14. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 125

Page 14: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong,

membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (UU RI No.

3 th. 2005). Fungsi dan tujuan manusia melakukan aktivitas olahraga menurut

Rusli Lutan dan Sumardianto (2000: 7) antara lain: 1. Olahraga pendidikan yang

bertujuan mendidik, 2. Olahraga rekreasi yang bertujuan rekreatif, 3. Olahraga

kesehatan yang bertujuan kesehatan, 4. Olahraga rehabilitasi yang bertujuan

untuk rehabilitasi, dan 5. Olahraga kompetitif (prestasi) yang bertujuan untuk

mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

Olahraga juga merupakan sebuah barometer bagi kemajuan suatu bangsa,

dengan prestasi olahraga yang baik tentunya akan menjadi sebuah kebanggaan

bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, penciptaan kualitas SDM (Sumber Daya

Manusia) dalam bidang olahraga seharusnya dimulai sejak dini,

karena merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa, sehingga harus

dipersiapkan sedini mungkin agar dapat mencapai perkembangan dan

prestasi maksimal.

Untuk mencapai tahap optimalisasi prestasi, maka dari itu salah satu wadah

pembinaan dan pembibitan atlet-atlet masa depan adalah di klub-klub yang ada

di daerah-daerah, setiap klub harus memiliki suatu program dan sistem

pembinaan yang tepat, apabila sistem pembinaan dilaksanakan dan berjalan

dengan baik maka perkembangan olahraga khususnya yang digeluti juga akan

lebih baik.

Page 15: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

2

Perkembangan dunia olahraga sekarang ini mengalami peningkatan pesat,

salah satunya di bidang olahraga prestasi yang di dalamnya ada jenis olahraga

kompetitif dan kerja sama tim. Bolavoli merupakan salah satu olahraga yang

sangat populer di Indonesia selain bulutangkis dan sepak bola. Prestasi bolavoli

Indonesia juga tidak kalah dengan olahraga-olahraga yang dipertandingkan di

dalam maupun di luar negeri.

Dalam proses pembinaan kita tahu bahwa banyak sekali faktor pendorong

untuk anak agar bisa berprestasi, misalnya dalam klub harus memiliki

manajemen yang baik seperti struktur organisasi, pengurus, sarana prasarana

atau fasilitas untuk proses latihan yang memadai, dan lain sebagainya. Namun

yang tidak kalah pentingya yaitu peran orang tua dan pelatih yang sangat

berpengaruh besar pada diri anak untuk mendorong atlet agar memperoleh hasil

atau prestasi yang lebih tinggi.

Dalam konteks ini termasuk pula faktor dukungan orang tua sebagai

komponen utama dengan segenap perhatian yang diberikan kepada anak dalam

rangka proses belajarnya, maupun motivasi belajar anak itu sendiri. Penelitian

yang dilakukan oleh Sukarni (dalam Aldita, 2004) menunjukkan bahwa “85%

peran dan pola asuh orang tua dalam proses belajar anak yang diwujudkan

dengan memberikan fasilitas belajar yang meliputi sarana dan prasarana secara

memadai akan mempengaruhi motivasi belajar anaknya. Pemberian fasilitas

yang memadai akan memudahkan pencapaian tujuan yang direncanakan”.

Apabila keluarga yang memiliki pola asuh yang baik, maka mereka akan

mengajarkan pentingnya kesehatan untuk diri sendiri dengan rajin berolahraga.

Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2009: 109) dalam penelitian Fadlan Alfi

Syah 2012 yaitu: “peranan orang tua memang sangat penting dalam menjaga

Page 16: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

3

kebugaran anak-anaknya dan seyogianya menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Para orang tua harus memberi motivasi kepada anaknya agar rajin melakukan

olahraga dan berperilaku sebagai orang yang aktif berolahraga sehingga anak-

anaknya pun akan tertarik untuk lebih aktif lagi seperti yang dilakukan oleh orang

tuanya”.

Pencapaian prestasi seorang anak tidak lepas dari peran serta keluarga

yaitu orang tua. Sedangkan pencapaian prestasi dalam olahraga banyak

dipengaruhi oleh pembudayaan olahraga di lingkungan keluarga; perhatian,

dukungan sosial, dukungan finansial, dan model sehingga atlet tersebut mampu

berprestasi. Apalagi di zaman modern ini telah banyak bermunculan teknologi-

teknologi yang sangat maju seperti laptop, handphone, playstation, dan lain

sebagainya. Sehingga orangtua bertanggung jawab terhadap kegiatan anak-

anaknya di dalam maupun di luar lingkungan rumah.

Berdasarkan hasil observasi, orangtua mengikutsertakan anaknya dalam

klub bolavoli di Kota Tegal atas dasar kemauan anak untuk berlatih bolavoli.

Sebagai orangtua harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri

anak. Mendukung dan memberikan fasilitas kepada anak untuk menunjang

potensi anak merupakan salah satu tugas dan peran orangtua dalam

mengembangkan bakat yang dimiliki anak. Orangtua harus betul-betul mengerti,

memahami, serta meberikan kasih sayang dan perhatian yang penuh kepada

anak dalam menggali potensi dan bakat yang dilimiliki.

Selain orang tua, pelatih olahraga memegang peran strategis dalam

pencapaian prestasi atlet. Menurut Sukadiyanto dalam seminar yang dilakukan

Agus Supriyanto (2012) mengatakan bahwa seorang pelatih yang baik minimal

harus memiliki antara lain: 1) kemampuan dan ketrampilan cabang olahraga

Page 17: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

4

yang dibina, 2) pengetahuan dan pengalaman di bidangnya, 3) dedikasi dan

komitmen melatih, serta 4) memiliki moral dan sikap kepribadian yang baik.

Dalam melakukan pembinaan sebagai wadah untuk atlet-atlet masa depan

seorang pelatih mempunyai peran yang sangat penting. Menurut Rubianto Hadi

(2007: 12) menyatakan bahwa kemampuan baik yang berupa pengetahuan,

ketrampilan cabang olahraga maupun cara melatih yang efektif mutlak untuk

dikuasai setiap pelatih. Oleh sebab itu seorang pelatih dituntut untuk dapat

bersikap dan perilaku yang baik sesuai dengan norma-norma yang ada di

masyarakat.

Pelatih dan orang tua atlet harus memiliki presepsi yang sama terhadap

program pelatihan dan kemajuan yang dicapai atlet. Arti kemajuan disini adalah

dalam konteks setiap usaha yang dilakukan, ketrampilan atau teknik baru yang

diperoleh, daya tahan dan stamina fisiknya, meningkatnya pemahaman

mengenai strategi pertandingan, dan perkembangan prestasinya.

Selain orang tua dan pelatih, sarana prasarana dalam klub juga tidak kalah

penting untuk mendukung prestasi anak di klub-klub olahraga. Pengembangan

olahraga prestasi juga didukung oleh adanya sarana-prasarana yang memadai

atau sesuai dengan standar yang digunakan dalam pertandingan resmi cabang

olahraga tersebut. Mendukung pernyataan tersebut dalam penelitian (Osa Maliki;

2011) bahwa sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung keberhasilan

pembinaan olahraga, yang harus tersedia bagi setiap upaya meningkatkan

prestasi sebagai tujuan utama pembinaan olahraga.

Dengan penjelasan di atas kita mengerti bahwa untuk meningkatkan

prestasi anak dalam upaya pembinaan pada klub-klub olahraga memiliki banyak

faktor pendukung di dalamnya. Beberapa faktor pendukung tersebut antara lain

Page 18: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

5

yang lebih menonjol atau mempengaruhi yaitu peran orang tua, pelatih serta

sarana dan prasarana. Sehingga untuk meningkatkan prestasi pembinaan anak

dalam klub harus memiliki faktor pendorong yang sangat kuat.

Kota Tegal sendiri memiliki beberapa klub bolavoli, namun untuk klub yang

mendidik anak asuhnya atau bisa dikatakan klub pembinaan hanya ada tiga klub

yang sudah terkenal di Kota Tegal, antara lain Diklat, Porskar, dan Galawi. Tiga

klub tersebut bisa dikatakan klub pembinaan karena dalam proses pelatihannya

mereka membina anak-anak sekolah atau usia pelajar.

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, walaupun telah banyak

memenangkan berbagai event seperti POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah)

dan turnamen-turnamen terbuka baik di dalam maupun di luar kota, namun kota

Tegal belum bisa memiliki nama di tingkat karesidenan apalagi provinsi, oleh

karena itu beberapa pelatih yang saya wawancarai mengatakan salah satu

tujuan melakukan pembinaan bolavoli di Kota Tegal yaitu untuk memajukan

prestasi di bidang bolavoli khususnya, sehingga Kota Tegal dapat bersaing

dengan kota-kota lainnya.

Tabel 1.1 Prestasi yang diraih oleh Klub Bolavoli Kota Tegal.

No Prestasi Tahun Klub

1. Juara 1 putri HUT RI ke-55 2000 Porskar 2. Juara 2 putri HUT RI ke-61 2006 Porskar 3. Juara 2 tingkat Kota tegal Diklat 4. Juara 4 Tegal open Diklat 5. Juara 4 Tegal open Diklat

Sumber: Data diperoleh tanggal 10 Mei 2015 (saat turnamen bolavoli di Pangkah, Kab. Tegal). Dengan melihat hasil observasi yang diperoleh tentang prestasi yang diraih

oleh klub bolavoli Kota Tegal, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

“Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub Bolavoli se-Kota Tegal Tahun

2015”. Karena kita tahu bahwa peran orang tua dan pelatih serta sarana dan

Page 19: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

6

prasarana sangat berpengaruh terhadap prestasi anak ke depannya khususnya

dalam bidang olahraga bolavoli. Selain itu nantinya anak akan menjadi generasi

penerus dalam meningkatkan kualitas olahraga di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat

mengarah adanya pemikiran berbagai masalah yang dapat diidentifikasikan

sebagai berikut :

1. Banyaknya faktor dalam mendukung prestasi anak di klub olahraga.

2. Klub-klub olahraga di Kota Tegal telah banyak bermunculan.

3. Tidak adanya batasan umur untuk mengikuti pembinaan di klub olahraga di

Kota Tegal.

4. Pengaruh faktor pendukung terhadap prestasi anak di klub.

5. Peran berbagai faktor pendukung dalam mendukung prestasi anak di klub.

6. Hubungan berbagai faktor pendukung dalam mendukung prestasi anak di

klub.

1.3 Pembatasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan kemampuan maka

perlu adanya batasan-batasan sehingga ruang lingkup dari penelitian menjadi

jelas. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Peran orang tua dalam mendukung prestasi anak di klub olahraga bolavoli di

Kota Tegal tahun 2015.

2. Peran pelatih dalam mendukung prestasi anak di klub olahraga bolavoli di

Kota Tegal tahun 2015

3. Peran sarana dan prasarana dalam mendukung prestasi anak di klub

olahraga bolavoli di Kota Tegal tahun 2015

Page 20: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

7

4. Anak yang berusia antara 14-18 tahun.

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang

telah dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub Bolavoli se-Kota

Tegal Tahun 2015”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana Pengelolaan Manajemen Prestasi Atlet di Klub

Bolavoli se-Kota Tegal Tahun 2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi

bahan masukan serta pertimbangan dalam pengembangan olahraga, maupun

bagi penelitian dimasa yang akan datang. Adapun manfaat dari penelitian ini

adalah:

1.6.1. Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

para pelatih dan orang tua serta pengurus klub dalam upaya

mendukung peningkatkan kemampuan para anak didiknya dilihat dari

segi peran yang diberikan.

1.6.2. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi para pelatih dan orang tua dalam mendukung anak

didiknya.

a. Bagi peneliti menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang

pentingnya pembinaan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Page 21: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

8

b. Bagi orang tua dapat mempertimbangkan atau mengarahkan anak-

anaknya agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang bebas serta

dapat menjadikan kebanggaan tersendiri karena prestasi anak.

c. Bagi pelatih dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mereka

dalam melatih. Agar para pelatih dapat membuka paradigma mereka

guna dalam pembinaan mereka dapat lebih efektif dan efesien.

d. Bagi pengurus klub untuk memberikan informasi kepada pengurus

klub tentang pelaksanaan pembinaan prestasi yang dilaksanakan

oleh masing-masing klub di Kota Tegal, sehingga menjadi acuan

dalam pembinaan yang dilakukan, dan selanjutnya dapat menjadi

pendorong untuk menghasilkan suatu pembinaan yang lebih baik

lagi.

e. Bagi anak memberikan pemahaman bagi para anak yang mau

berlatih atau yang sudah berlatih bolavoli bahwa berlatih bolavoli itu

menyenangkan dan dapat membuat gembira serta dapat

memperoleh prestasi di bidang olahraga.

Page 22: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang

berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi

kata managere yang artinya menangani. Manager diterjemahkan kedalam

Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda

management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.

Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi

manajemen atau pengelolaan. Parker Follet (1997) manajemen adalah seni

dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (management is the art of

getting things done through people). Menurut Hasibuan (2001) manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. (Achmad Paturusi 2012:2).

Menurut Achmad Paturusi (2012:72), Fungsi adalah kegiatan atau tugas-

tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan. Fungsi manajemen

adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses

manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen pendidikan adalah

mencakup semua kegiatan yang dijalakan oleh institusi pendidikan, khususnya

satuan pendidikan pada berbagai tingkat dan fungsi tugasnya dalam rangka

mencapai tujuan. Didalam fungsi manajemen pendidikan antara lain yaitu fungsi

Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (directing),

Pengawasan (controlling).

Page 23: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

10

Secara umum manajemen dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah

sebuah proses yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengoranisasian,

pengarahan, penyusunan personalia dan pengawasan yang digunakan untuk

menentukan serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

2.2 Bolavoli

Menurut PP PBVSI (2005: 1) bahwa bolavoli adalah olahraga yang

dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan oleh sebuah

net. Terdapat versi yang berbeda untuk digunakan pada keadaan khusus, dan

pada akhirnya adalah untuk menyebarluaskan kemahiran bermain kepada setiap

orang.

Tujuan dari bolavoli adalah melewatkan bola voli di atas net agar dapat

jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama

dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola

(di luar perkenaan blok). Setiap tim terdiri dari 6 pemain inti dan 6 pemain

cadangan di tambah seorang libero (PP. PBVSI, 2005: 2).

Permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang

teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli

secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi servis, passing, smash, dan

sebagainya (Nuril Ahmadi, 2007: 19).

Bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku servis

melalui atas net ke daerah lawan. Permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh

lantai, bola “keluar” atau salah satu tim gagal mengembalikan bola secara

Page 24: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

11

sempurna. Dalam permainan bolavoli tim yang memenangkan sebuah Rally

memperoleh satu angka (Rally Point System). Apabila tim yang sedang

menerima servis memenangkan sebuah Rally, akan memperoleh satu angka dan

berhak untuk melakukan servis, serta para pemainnya melakukan pergeseran

satu posisi searah jarum jam.

Mengingat bolavoli termasuk jenis olahraga yang banyak mengandalkan

fisik, maka kondisi fisik pemain sangat penting dalam menunjang efektivitas

permainan. Diperlukan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan fisik

pemain, seperti kecepatan, kelincahan gerakan, kekuatan pukulan, ketinggian

loncatan, dan sebagainya (Nuril Ahmadi, 2007: 64).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bolavoli adalah

olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan net sebagai pemisahnya serta

banyak mengandalkan fisik pemain dengan tujuan melewatkan bola di atas net

agar dapat jatuh menyentuh lantai dan memperoleh skor kemenangan.

Dalam proses meningkatkan prestasi khususnya di bidang bolavoli, perlu

adanya suatu pendekatan yang dilakukan untuk bisa memainkan permainan

bolavoli. Salah satunya melalui pembinaan di klub. Klub merupakan sarana yang

tepat bagi pembinaan untuk para calon atlet berprestasi, sejak dini anak-anak

yang dianggap mampu mengikuti berbagai macam pertandingan dari tingkatan

yang rendah sampai ke tingkatan yang tinggi. Ini akan memberikan pengalaman

yang berharga bagi anak (Faruq, 2009: 11).

2.2.1 Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus

dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bolavoli terdiri atas servis, passing

bawah, passing atas, block, dan smash (Nuril Ahmadi, 2007: 20) .

Page 25: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

12

1. Servis

Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir

lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan

pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis

berperan besar untuk memperoleh poin (Nuril Ahmadi, 2007: 20). Sedangkan

menurut Dieter Beutelstahl (2007: 8) mendefinisikan servis sebagai sentuhan

pertama dengan bola.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa servis merupakan

sentuhan/pukulan pertama dalam permainan bolavoli yang dilakukan dari

belakang garis akhir lapangan permainan bolavoli dan harus melampaui net ke

daerah lawan.

2. Passing

Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik

tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya

untuk dimainkan di lapangan sendiri.

Set-up atau umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bolavoli

dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola

yang dimainkannya kepada teman seregu yang selanjutnya dapat melakukan

serangan atau smash terhadap regu lawan. Mengumpan atau menset-up berarti

menyajikan bola kepada teman seregunya yang selanjutnya diharapkan akan

dapat dipergunakan untuk menyerang ke lapangan lawan. Karena pada

umumnya pengertian menyerang adalah melakukan smash. Jadi menset-up

adalah menyajikan bola untuk dapat dismash teman seregunya (Herry

Koesyanto, 2003: 30). Dalam permainan bolavoli, passing dapat dilakukan

Page 26: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

13

dengan cara passing bawah dan passing atas (Nuril Ahmadi, 2007: 22). Passing

dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Passing bawah

Passing bawah terjadi apabila bola yang datang agak rendah sehingga

dengan memajukan kedua lengan atau salah satu lengan bola dapat terjangkau

untuk diambil. Begitu diambil maka bola dipantulkan untuk diberikan kepada

pengumpan untuk diumpankan ke pemukul yang sudah siap untuk memukul

bola. Penguasaan passing bawah harus betul-betul matang dan bisa

memantulkan bola dengan baik sehingga bola di udara dengan keadaan tenang

atau stabil {Faruq, 2009: 50).

2) Passing atas

Passing atas sering dilakukan oleh pemain yang mengambil posisi sebagai

pengumpan dan sering menerima bola setelah mendapatkan passing bola dari

passing pertama atau dikenal dengan istilah penerima bola kedua. Penerima

bola kedua ini sering mengumpankan bola kepada pemukul bola dengan tujuan

agar bola bisa dipukul dengan tepat oleh si pemukul melewati net. (Faruq, 2009:

53).

3. Blocking

Block merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis

serangan lawan. Jika ditinjau dari teknik gerakan, block bukanlah merupakan

teknik yang sulit. Namun presentase keberhasilan suatu block relative kecil

karena arah bola smash yang akan diblock dikendalikan oleh lawan.

Keberhasilan block ditentukan oleh ketinggian loncatan dan jangkauan tangan

pada bola yang sedang dipukul lawan.

Page 27: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

14

4. Smash

Pukulan keras atau smash, disebut juga spike, merupakan bentuk serangan

yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim.

Pukulan smash banyak macam dan variasinya. Smash adalah pukulan bola yang

keras dari atas ke bawah, jalannya bola menukik.

2.3 Pembinaan

2.3.1 Pengertian Pembinaan

Pembinaan adalah suatu usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil lebih baik

(KBBI, 2001: 134).

Pencapaian prestasi yang maksimal tidak dapat dilakukan dengan waktu

singkat, tetapi dibutuhkan persiapan jangka panjang. Dalam persiapan jangka

panjang tersebut dilakukan suatu pola pembinaan yang sesuai dengan guna

mencapai sasaran dan tujuan yaitu prestasi maksimal.

Para ahli olahraga seluruh dunia sependapat perlunya tahap-tahap

pembinaan untuk menghasilkan prestasi olahraga yang tinggi melalui tahap

pemassalan, pembibitan, dan pencapaian prestasi (Djoko Pekik, 2002: 27)

Peraturan pemerintahan tahun 2007 tentang keolahragaan bagian kelima

pasal 33 ayat 1 bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam

rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Oleh karena itu peningkatan

prestasi bidang olahraga menjadi bagian dari pembinaan dibanyak Negara,

termasuk Negara kita Indonesia. Prestasi maksimal dapat diraih dengan

menentukan atlet yang dibina. Dalam menentukan atlet yang akan dibina melalui

Page 28: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

15

tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan pembinaan olahraga dapat dijelaskan

sebagai berikut.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan

adalah usaha atau tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

dan potensi olahragawan serta menghasilkan prestasi olahraga melalui tahap

pemassalan, pembibitan, dan pencapaian prestasi.

2.3.2 Tahap-Tahap Pembinaan

Prestasi tinggi dalam suatu cabang olahraga, prasyarat berupa karakteristik

yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan, setiap

cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik, dan arena itu pula, pembinaan

olahraga merupakan bantuan secara sengaja dan sistematik untuk memenuhi

tuntutan tersebut agar dapat dicapai prestasi yang lebih tinggi. Pembinaan

prestasi olahraga yang baik dan benar menjadi penting dalam pencapaian

prestasi secara maksimal, prestasi olahraga tidak lepas dari beberapa program

pembinaan olahraga (Rusli Lutan, 2000: 31).

Menurut KONI (2000: 67) bahwa proses pembinaan prestasi atlet meliputi:

1. Tahap pembinaan pemasalan, 2. Tahap pembinaan pembibitan, 3. Tahap

pembinaan prestasi.

Pemassalan

Pembibitan

Prestasi

TALENT SCOUTING (Pemanduan Bakat)

Page 29: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

16

Gambar 2.1 Jenjang Pembinaan Olahraga Nasional

Sumber : KONI (2000: 67)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pencapaian prestasi

olahraga yang maksimal dibutuhkan tahap-tahap pembinaan yang berkelanjutan.

2.3.3 Pemanduan Bakat

Bakat merupakan kapasitas seseorang sejak lahir, yang juga berarti

kemampuan terpendam yang dimiliki seseorang sebagai dasar dari kemampuan

nyata. Pemanduan bakat adalah usaha yang dilakukan untuk memperkirakan

peluang seseorang atlet berbakat agar dapat berhasil dalam menjalani program

latihan sehingga mampu mencapai prestasi puncaknya. (Said Junaidi, 2003: 51)

Sedangkan menurut Depdiknas (2003: 7) pemanduan bakat adalah proses

dimana anak-anak dianjurkan berpartisipasi dicabang olahraga dimana mereka

kemungkinan besar dapat berhasil, didasarkan kepada hasil-hasil tes dari

parameter-parameter terpilih.

Berdasarkan uraian kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pemanduan bakat adalah usaha yang dilakukan untuk memperkirakan atau

memprediksi yang didasarkan pada hasil hasil tes dari parameter atau alat ukur

yang telah ditentukan sehinga seseorang dapat berhasil menjalani program

latihan dan mampu mencapai prestasi puncaknya.

2.3.4 Pembinaan Pemassalan

Menurut M. Furqon H (2002: 3) pemassalan adalah mempolakan

keterampilan dan kebugaran jasmani atlet secara multilateral dan spesialisasi,

tujuan dari pemassalan adalah melibatkan sebanyak-banyaknya atlet, sehingga

timbul kesadaran terhadap pentingnya berolahraga prestasi sebagian dari upaya

peningkatan prestasi olahraga secara nasional.

Page 30: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

17

Pemassalan olahraga pada usia dini adalah upaya menggerakan anak usia

dini untuk melakukan aktivitas olahraga secara menyeluruh. Strategi pemassalan

olahraga usia dini antara lain: 1. Menyediakan sarana dan prasarana olahraga

yang memadai di sekolah dasar/klub, 2. Menyiapkan pengadaan tenaga pengajar

olahraga yang mampu menggerakan olahraga di sekolah/klub, 3. Mengadakan

pertandingan antar kelas, 4. Memberikan motivasi baik dari dalam maupun luar,

5. Mengadakan demonstrasi pertandingan atlet-atlet yang berprestasi, 6.

Merangsang minat anak melalui media massa, televisi, dan video, 7. Melakukan

kerjasama antar sekolah/klub dengan masyarakat dan orang tua. (Said Junaidi,

2003: 49).

Menurut Djoko Pekik (2002: 27) pemassalan adalah suatu program yang

dilakukan untuk menggerakan anak-anak usia dini untuk melakukan aktivitas

olahraga secara menyeluruh atau jenis olahraga apapun.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemassalan adalah

mempolakan ketrampilan dan kebugaran jasmani atlet secara menyeluruh, salah

satu caranya dengan menggerakan anak usia dini untuk melakukan aktivitas

olahraga secara menyeluruh.

2.3.5 Pembinaan Pembibitan

Pembibitan adalah suatu pola yang dterapkan dalam upaya menyaring atlet

berbakat yang diteliti secara alamiah. Tujuan pembibitan yaitu untuk

menyediakan calon atlet berbakat dalam berbagai cabang olahraga prestasi,

sehingga dapat dilanjutkan dengan pembinaan yang lebih intensif, dengan

sistem yang inovatif dan mampu memanfaatkan hasil riset ilmiah serta perangkat

teknologi modern.

Page 31: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

18

Beberapa pertimbangan penting untuk memperoleh bibit atlet unggul adalah

sebagai berikut: 1. Bakat dan potensi tinggi yang dibawa sejak lahir mempunyai

andil yang lebih dominan dibandingkan dengan proses pembinaan dan

penunjang lainnya, jadi mencari bibit atlet berpotensi sangat penting, 2.

Menghindari pemborosan dalam proses pembinaan apabila atlet yang dibina

memiliki potensi tinggi yang dibawa sejak lahir, 3. Perlunya Indonesia digalakan

pencarian bibit unggul atlet unggul pada usia dini.

Menurut M. Furqon. H (2002: 3) pembibitan adalah upaya mencari dan

menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi

olahraga dikemudian hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan dari pemassalan

olahraga.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembibitan adalah

upaya pencarian atlet berbakat dengan harapan memiliki potensi yang tinggi

untuk memperoleh prestasi yang tinggi.

2.3.6 Pembinaan Prestasi

Tahap yang terakhir dalam suatu pembinaan adalah tahap pematangan

juara. Kondisi dalam tahap ini adalah keadaan atlet disiapkan untuk mencapai

prestasi puncak.

Menurut Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional No. 3 Th. 2003

bahwa prestasi adalah hasil upaya maksimal yang dicapai olahragawan atau

kelompok olahragawan (tim) dalam kegiatan olahraga.

Prestasi tinggi dalam cabang olahraga membutuhkan prasyarat berupa

karakteristik yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan.

Berdasarkan usia atlet, Said Junaidi (2003:4) membagi tahapan usia dalam

Page 32: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

19

pencapaian prestasi olahraga dalam tiga kategori, ada tiga kategori dalam

pengembangan dan pembinaan prestasi secara maksimal, yaitu:

1. Tahap permulaan (persiapan) yaitu usia 10-12 tahun

2. Tahap spesialisasi, antara usia 11-13 tahun

3. Tahap prestasi puncak, yaitu usia 18-24 tahun

Tabel 2.1 Umur Permulaan Olahraga Spesialisasi dan Prestasi Puncak

No Cabang Olahraga Permulaan Olahraga

Spesialisasi Prestasi Puncak

1. Renang 3-7 10-12 16-18

2. Loncat Indah 6-7 8-10 18-22 3. Senam (pa) 6-7 12-14 22-24 4. Senam (pi) 6-7 10-11 14-18 5. Tenis Meja 7-8 10-12 18-24 6. Anggar 8-9 10-12 20-25 7. Bola Basket 8-9 10-12 20-25 8. Bulu Tangkis 8-9 14-15 18-14 9. Tenis 8-10 12-14 16-18 10. Pencak Silat 10-12 15-16 18-22 11. Atletik 10-12 13-14 18-23 12. Sepak Bola 10-12 14-15 18-24 13. Bolavoli 11-12 14-15 20-25 14. Panahan 11-12 16-18 18-22 15. Ski Air 11-12 15-16 18-22 16. Softball 11-12 16-18 18-24 17. Bola Tangan 12-13 15-16 18-24 18. Judo 12-13 15-16 18-25 19. Karate 12-13 15-16 18-25 20. Layar 12-13 15-16 18-24 21. Polo Air 11-13 15-16 18-24 22. Dayung 12-14 16-18 22-24 23. Hoki 12-14 16-18 22-25 24. Gulat 13-14 15-16 24-28 25. Tinju 13-14 15-16 20-25 26. Berkuda 13-15 15-18 20-25 27. Angkat Besi 14-15 16-18 21-28 28. Balap Sepeda 14-15 16-17 21-24

Sumber: Said Junaidi (2003: 4)

Prestasi yang dimaksud dalam dalam bolavoli sendiri adalah pintu pembuka

pencapaian kualitas kehidupan yang lebih baik. Beberapa langkah untuk

mencapai ke arah prestasi yang lebih baik adalah pertama harus berlatih dengan

Page 33: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

20

rajin, tekun, dan penuh dengan kedisiplinan. Kedua ikuti semua intruksi dari guru

atau pelatih dengan baik. Ketiga asah kemampuan diri dengan mengikuti

berbagai pertandingan. Keempat dukung dengan semangat bertanding yang

tinggi, haus akan prestasi. Kelima kerjasama sebaik-baiknya dengan teman

dalam satu tim karena bolavoli adalah permainan secara tim bukan perorangan

(Faruq, 2009:14).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan prestasi

adalah tahap terakhir dalam pembinaan yang merupakan hasil maksimal dari

olahragawan atau kelompok olahragawan dalam kegiatan olahraga.

2.4 Pendukung Prestasi

Usaha mencapai prestasi merupakan usaha yang multi komplek yang

melibatkan banyak faktor baik internal maupun eksternal, kualitas latihan

merupakan penopang utama tercapainya prestasi olahraga, sedangkan kualitas

latihan itu sendiri ditopang oleh faktor internal yakni kemampuan olahragawan

yaitu bakat (potensi seseorang yang dibawa sejak lahir) dan motivasi (dorongan

meraih prestasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik) serta faktor eksternal (Djoko

Pekik Irianto, 2002: 8).

2.4.1 Faktor Internal

Faktor internal merupakan pendukung utama tercapainya prestasi

olahragawan, sebab faktor ini memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat

yang muncul dari dalam diri olahragawan itu sendiri, yaitu bakat yakni potensi

seseorang yang dibawa sejak lahir dan motivasi adalah dorongan meraih

prestasi, baik intristik maupun ekstrinstik. (Djoko Pekik Irianto, 2002: 9).

Page 34: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

21

2.4.2 Faktor Eksternal

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 9) faktor eksternal merupakan penguat

yang berpengaruh terhadap kualitas latihan yang selanjutnya akan

mempengaruhi prestasi.

Jadi kesimpulannya untuk mencapai hasil yang memuaskan atau prestasi

maksimal diperlukan usaha yang keras dan melibatkan banyak faktor baik

internal maupun eksternal dari dalam diri anak atau atlet itu sendiri.

2.5 Anak

Definisi anak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keturunan

kedua, yang menurut hukum mempunyai usia tertentu hingga hak dan

kewajibannya dianggap terbatas.

Selanjutnya yang dimaksud dengan anak dalam konvensi PBB (pasal 1)

adalah orang yang berusia dibawah 18 tahun kecuali berdasarkan Undang-

Undang yang berlaku dalam bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai

lebih awal. (Prinst, Darwan 2003: 104) dalam penelitian Seira Valentina tahun

2009.

Pengertian anak secara umum dipahami masyarakat adalah keturunan

kedua setelah ayah dan ibu. Sekalipun dari hubungan yang tidak sah dalam

kacamata hukum ia tetap dinamakan anak, sehingga pada definisi ini tidak

dibatasi dengan usia.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

anak adalah keturunan kedua setelah ayah dan ibu yang mempunyai usia

tertentu hingga hak dan kewajibannya dianggap terbatas.

Page 35: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

22

Dalam hal ini yang dimaksud dengan anak disini adalah anggota dalam

suatu keluarga yang berasal dari keturunan orang tua mereka yang

keberadaannya merupakan bagian terpenting dalam memfokuskan pemberian

bimbingan, arahan, fasilitas, pendidikan serta tanggung jawab orang tua lainnya.

2.6 Peran

Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila

seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka dia (lembaga) menjalankan suatu peran. Keduanya tidak

bisa dipisahkan, karena yang satu tergantung yang lain dan sebaliknya. Peran

yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam

pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur

statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat.

Pentingnya peran adalah bahwa hal itu mengatur perikelakuan seseorang

atau lembaga dan juga menyebabkan seseorang atau lembaga pada batas-batas

tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain, sehingga orang atau

lembaga yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perikelakuan sendiri

dengan perikelakuan orang-orang sekelompoknya. Peran tersebut diatur oleh

norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Peran lebih banyak menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai

suatu proses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseorang (lembaga) menduduki

suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peran.

Suatu peran mencakup tiga hal yaitu:

1. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti meliputi rangkaian

Page 36: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

23

peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

kemasyarakatan.

2. Peran dalam konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam

masyarakat sebagai organisasi.

3. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur masyarakat (Soerjono Sukamto, 2007: 213).

Pembahasan peranan-peranan tertentu yang meliputi pada lembaga dalam

masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa peran-peran tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat

hendak dipertahankan kelangsungannya.

2. Peran tersebut seyogya diletakkan pada individu-individu yang oleh

masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka harus

terlebih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk melaksanakannya.

3. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang tak mampu

melaksanakan perannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat, pleh

karena mungkin pelaksananya memerlukan pengorbanan yang terlalu

banyak dari kepentingan pribadinya.

4. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan perannya, belum

tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang.

Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-

peluang tersebut (Soerjono Soekanto, 2007: 216).

Dalam hal ini yang dimaksud peran adalah dukungan dari orang tua, pelatih

serta sarana dan prasarana terhadap prestasi anak di klub bolavoli di Kota Tegal

dengan tujuan agar anak dapat termotivasi atau antusias mengikuti dengan

sungguh-sungguh semua program latihan yang diberikan. Sehingga nantinya

Page 37: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

24

diharapkan dapat memperoleh hasil yang maksimal atau prestasi yang lebih

tinggi.

2.7 Orang Tua

Bagi anak orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai

model seharusnya orang tua memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam

keluarga. Untuk memperoleh hasil yang optimal tentunya tidak akan lepas dari

peran serta orang tua. Menurut Hasbullah (2001: 39) orang tua adalah orang

yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan

pendidikan anaknya.

Salah satu unsur yang menentukan kesuksesan belajar terletak pada sejauh

mana orang tua memberikan bimbingan kepada anak. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Dalyono (2010: 59) faktor orang tua sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, yaitu besar kecilnya

perhatian dan bimbingan orang tua, tinggi rendahnya pendidikan orang tua,

besar kecilnya penghasilan, dan lain-lain.

Orang tua mempunyai peranan penting baik secara langsung maupun tak

langsung. Secara langsung yaitu bagaimana cara dan sikap orangtua dalam

mendidik, mendisiplin, dan menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anaknya.

Sedangkan secara tidak langsung yaitu bagaimana tatacara dan sikap hidup si

orangtua sendiri sehari-harinya, yang oleh anak dapat ditiru (Singgih, 1983: 70).

Dalam konteks ini termasuk pula faktor dukungan orang tua sebagai

komponen utama dengan segenap perhatian yang diberikan kepada anak dalam

rangka proses belajarnya, maupun motivasi belajar anak itu sendiri. Penelitian

yang dilakukan oleh Sukarni (dalam Aldita, 2004) menunjukkan bahwa “85%

Page 38: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

25

peran dan pola asuh orang tua dalam proses belajar anak yang diwujudkan

dengan memberikan fasilitas belajar yang meliputi sarana dan prasarana secara

memadai akan mempengaruhi motivasi belajar anaknya. Pemberian fasilitas

yang memadai akan memudahkan pencapaian tujuan yang direncanakan”.

Apabila keluarga yang memiliki pola asuh yang baik, maka mereka akan

mengajarkan pentingnya kesehatan untuk diri sendiri dengan rajin berolahraga.

Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2009: 109) yaitu:“peranan orang tua

memang sangat penting dalam menjaga kebugaran anak-anaknya dan

seyogianya menjadi teladan bagi anak-anaknya. Para orang tua harus memberi

motivasi kepada anaknya agar rajin melakukan olahraga dan berperilaku sebagai

orang yang aktif berolahraga sehingga anak-anaknya pun akan tertarik untuk

lebih aktif lagi seperti yang dilakukan oleh orang tuanya”.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

orangtua adalah orang dewasa pertama bagi anak yang harus mau menerima

terhadap segala tingkah laku anaknya serta bertanggung jawab penuh terhadap

kesuksesan anak untuk hidup di masa depan. Orangtua memegang peranan

penting untuk meningkatkan prestasi anak tanpa dorongan dan rangsangan dari

orang tua maka perkembangan dan prestasi belajar anak mengalami hambatan.

Menurut H. Abu Ahmadi (2003: 145) mengemukakan bahwa perhatian

berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu obyek yang direaksi

pada sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kita terhadap suatu obyek

tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran kita meningkat (menjadi terang), dan

ada kalanya menurun (menjadi samar-samar). Keadaan lapangan kesadaran dan

kekuatannya tidak tetap pula, kadang-kadang luas dan kadang-kadang menjadi

Page 39: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

26

sempit. Hal itu tergantung pada pengerahan aktivitas jiwa terhadap obyek

tersebut.

Sedangkan menurut Slameto (2010: 105), mengemukakan bahwa perhatian

adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan

pemilihan rangsangan yang dating dari lingkungannya. Pentingnya perhatian

juga akan membuat prestasi anak meningkat atau sesuai yang ingin dicapai.

2.7.1 Macam-Macam Perhatian

2.6.1.1 Macam-macam perhatian menurut H. Abu Ahmadi (2003: 148), adalah:

(a). Perhatian spontan disebut juga perhatian asli atau perhatian langsung

yang timbul dengan sendirinya tanpa disengaja dan tidak didorong oleh

kemauan. Dalam hal ini sebagai orangtua akan memberikan perhatiannya

secara spontan ketika melihat anak tidak melakukan waktu latihan

dengan baik dan kurang disiplin dalam berlatih.

(b). Perhatian yang disengaja, yaitu perhatian yang timbul secara disengaja

dan didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu. Hal ini

memang kita maklumi, karena sebagai kewajibannya oranngtua harus

memberikan perhatiannya kepada ank-anak mereka dan memberikan

kasih sayangnya.

(c). Perhatian situs, yaitu perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang

yang mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak

berkurang kekuatannya. Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam

waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan perhatian

yang kuat.

(d). Perhatian dinamis, yaitu perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah

bergerak, mudah berpindah dari obyek yang satu ke obyek yang lain.

Page 40: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

27

Supaya perhatian kita terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap-tiap kali

perlu diberi perangsang baru.

(e). Perhatian konsentratif (memusat), yaitu perhatian yang hanya ditujukan

kepada satu obyek (masalah) tertentu. Sifat konsentratif itu umumnya

agak tetap kukuh.

(f). Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi) dengan sifat distributif orang

dapat membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan

sesekali jalan/dalam waktu yang bersamaan.

(g). Perhatian sempit, orang yang mempunyai perhatian sempit dengan

mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu obyek yang

terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai.

(h). Perhatian luas, yaitu orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali

tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat

mengarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah

mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru.

(i). Perhatian fiktif (perhatian melekat), yaitu perhatian yang mudah

terpusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya

dapat melekat lama pada obyek.

(j). Perhatian fluktuatif (bergelombang). Orang yang mempunyai perhatian ini

umumnya dapat memperhatikan bermacam-macam hal sekaligus, tetapi

kebanyakan tidak seksama.

2.6.1.2 Macam-macam perhatian menurut Slameto (2010: 106) adalah:

(a). Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-

hal yang berlawanan dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya.

Page 41: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

28

(b). Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya,

yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kebutuhannya.

Sehingga peran orangtua dalam penelitian ini adalah suatu tindakan atau

dukungan orangtua untuk memberikan motivasi, bimbingan, fasilitas, serta

perhatian yang cukup terhadap anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu.

2.8 Pelatih

Kemampuan baik yang berupa pengetahuan, ketrampilan cabang olahraga

maupun cara melatih yang efektif mutlak untuk dikuasai setiap pelatih. Pelatih

merupakan model yang menjadi contoh dan panutan bagi anak didiknya

terutama olahragawan-olahragawan yunior atau pemula, sehingga segala

sesuatu yang dilakukan selalu menjadi sorotan olahragawan dan masyarakat

pada umumnya. Oleh sebab itu pelatih dituntut untuk dapat bersikap dan perilaku

yang baik sesuai dengan norma-norma yang ada di mayarakat (Rubianto Hadi,

2007:12).

Pelatih adalah seseorang yang memiliki kemampuan professional untuk

membantu mengungkapkan potensi olahragawan menjadi kemampuan yang

nyata secara optimal dalam waktu yang relatif singkat. Tugas pertama pelatih

adalah membimbing dan membantu mengungkapkan potensi yang dimiliki oleh

atlet, sehingga atlet dapat secara mandiri sebagai peran utama dalam

mengaktualisasikan akumulasi hasil latihan ke dalam kancah pertandingan.

(Sukadiyanto dan Dangsina Muluk, 2010:4)

Untuk menjadi pelatih yang profesional harus memiliki latar belakang yang

sesuai dengan kemampuan, antara lain:

Page 42: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

29

1. Latar Belakang Pendidikan

Pelatih yang berhasil adalah pelatih yang memiliki pemahaman dan

pengetahuan tentang beberapa prinsip ilmu yang erat hubungannya dengan

masalah kepelatihan dan yang menentukan prestasi olahraga. Pendidikan

formal dalam ilmu olahraga dan kepelatihan akan sangat membantu segi

kognitif dan psikomotor dari pelatih, pendidikan harus terus berlanjut selama

tugasnya sebagai pelatih, untuk cabang bola voli yang sudah sangat

membanggakan prestasinya menuntut pelatih lebih berinisiatif dalam

memberikan teknik pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet, agar atlet

voli yang dilatihnya dapat mencapai prestasi setinggi-tingginya.

2. Pengalaman dalam Olahraga

Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman adalah ilmu yang terbaik

cocok untuk tugas sebagai pelatih. Pengalaman sebagai atlet, lebih-lebih

sebagai atlet nasional akan memberikan kepada pelatih empati yang lebih

besar dan dia akan dapat turut merasakan gejolak jiwa atlet dalam setiap

situasi dan kondisi latihan dan pertandingan, pengalaman-pengalaman

menjadi anggota tim berguna sekali dalam memberikan pengertian tentang

macam-macam cara menyerang dan bertahan, teknik dan taktik yang baik,

cara bergaul yang baik dengan teman satu tim maupun tim lain, dan

pengertian bahwa sukses itu tidak mungkin diperoleh dengan cuma-cuma.

Seorang pelatih yang pengalaman dulunya sebagai atlet lebih terampil

dalam membina atletnya.

3. Pendidikan Tambahan

Ilmu kepelatihan dari tahun ketahun terus berkembang, seorang pelatih

harus meningkatkan pengetahuannya dalam bidang kepelatihan yaitu

Page 43: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

30

dengan mengikuti penataran-penataran pelatih, konfrensi-konfrensi

olahraga, melakukan diskusi-diskusi serta tukar menukar ide, pengalaman-

pengalaman dan metode-metodelatihan terbaru, baik dengan rekan-rekan

pelatih maupun dengan pelatih-pelatih dari lain-lain cabang olahraga dan

dengan ahli-ahli ilmu pengetahuan lainnya yang erat hubungannya dengan

profesinya.

Rubianto Hadi (2007:12-21) sikap dan perilaku ideal seorang pelatih

meliputi:

1. Perilaku: perilaku dan tabiat seorang pelatih harus bebas dari cela dan cerca

karena masyarakat menganggap bahwa pelatih seseorang yang sempurna

dan dapat dijadikan model.

2. Kepemimpinan: pelatih harus merupakan seorang individu yang dinamis,

yang dapat memimpin dan memberikan motivasi pada atletnya maupun

kepada asisten-asisten/pembantunya, dan dapat bergaul dengan banyak

orang.

3. Sikap sportif: seorang pelatih harus mencerminkan contoh dari sportifitas

yang baik, pelatih harus mengajarkan, dan mengingatkan sikap sportif pada

atletnya. Sikap sportif yang ada pada atlet dapat terlihat dari pergaulan

sehari-hari dan saat pertandingan.

4. Keseimbangan emosional: seorang pelatih harus sanggup bersikap wajar,

lugas, dan layak dalam menghadapi keadaan yang segawat apapun dan

harus mampu berpikir dengan tenang dan rasional.

5. Ketegasan dan keberanian: seorang pelatih harus berani bersikap tegas dan

berani dalam mengambil keputusan, sehingga nantinya tidak akan terganggu

oleh sikap atlet yang kurang simpati walaupun nantinya akanmengorbankan

Page 44: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

31

prestasi atlet pada jangka pendek tetapi kekompakan dan prestasi jangka

panjang dapat terjaga.

6. Humor: banyak atlet berpendapat bahwa humor adalah sifat yang terpenting

dimiliki seorang pelatih. Kemampuan untuk membuat orang lain merasa

relax dengan jalan memberikan humor atau lelucon yang sehat dan

menyegarkan merupakan faktor penting guna mengurangi ketegangan dan

membangkitkan optimisme baru, baik dalam latihan maupun sebelum dan

setelah bertanding.

7. Kegembiraan berlatih: pelatih harus dapat mengajarkan kegembiraan

bermain dan berlatih. Usahakan agar kegembiraan selalu ada dan selipkan

di dalam latihan tanpa melupakan disiplin.

8. Hargai wasit: pelatih harus dapat menghargai dan ramah terhadap

keputusan-keputusan wasit dan official pertandingan lainnya, jika tidak setuju

dengan keputusan-keputusannya, salurkan dengan cara yang resmi.

9. Hargai tim tamu: pelatih harus memperlakukan tim tamu sebagai tamu yang

harus dihormati, bukan justru sebagai saingan yang mencoba ingin

mengalahkan timnya. Tamu harus dihargai sebagai teman bermain yang

sama-sama ingin menyuguhkan permainan yang seru, melalui perjuangan

yang gigih dan fair.

10. Bahwa dirinya mendapat perhatian pribadi: setiap atlet harus merasa

perhatian, pribadi dari pelatih. Pelatih yang sukses biasanya adalah pelatih

yang sangat memperhatikan atlet-atlet dan mempunyai ambisi untuk

menang. Sukses akan diperoleh jika perhatian banyak ditujukan kepada

kebutuhan-kebutuhan atlet.

Page 45: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

32

11. Berpikir positif: pelatih harus melatih atlet-atletnya agar selalu berpikiran

positif, optimistik. Yang terpenting dalam pertandingan adalah memusatkan

perhatian kepada kekuatan-kekuatan bukan pada kelemahan-kelemahan

atlet.

12. Larangan judi: pelatih harus berani untuk melarang judi kepada atlet dan

berani memberi hukuman yang berat kepada tiap atletnya yang bermain judi,

yang mau disogok, dan mau dibeli (disuruh kalah demi uang).

13. Berbahasa yang baik dan benar: suatu hal yang diremehkan akan tetapi

sering menentukan martabat seorang pelatih adalah kemampuan untuk

berbicara atau berpidato di depan umum.

14. Mengisyukan orang: pelatih sebaiknya jangan mengkritik, mengisyukan,

menceritakan kekurangan atlet, pelatih lain, atau official lain kepada orang

lain. Pelatih harus dapat merahasiakan informasi-informasi yang kurang baik

sekiranya secara etis dan harus dirahasiakan.

15. Menggunakan wewenang: pelatih tidak menggunakan wewenang atau

kedudukannya sebagai pelatih untuk kepentingan atau keuntungan-

keuntungan pribadi. Pelatih tidak menerima suatu pemberian atau hadiah

yang sekiranya dapat atau diperkirakan dapat menyebabkan akan timbulnya

penyimpangan kode etik profesi pelatih.

16. Siap mental: sikap mental yang akan dihadapi oleh pelatih antara lain:

mengabdikan diri sepenuhnya demi kebesaran dan keagungan profesi dan

olahraga, mengamalkan seluruh pengetahuan kepada semua orang, dan

berani berkorban baik fisik maupun mental serta tidak mengharapkan saat

atlet menang dan siap dicerca saat atlet kalah.

Page 46: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

33

17. Hubungan dengan para asisten pelatih: hubungan yang baik antara pelatih

dan asisten pelatih sangat menentukan keberhasilan timnya. Pemberian

wewenang pelatih untuk asisten adalah jalan terbaik saat pelatih

menyelesaikan tugas yang tidak dapat ditinggalkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelatih merupakan

seseorang yang memiliki pengetahuan, kemampuan, serta ketrampilan

professional dalam suatu cabang olahraga yang nantinya dapat membantu

mengungkapkan potensi olahragawan menjadi kemampuan yang nyata secara

optimal dalam waktu yang relatif singkat.

Melihat peranan pelatih dan orangtua yang amat signifikan di dalam prestasi

yang dicapai anak, maka kedua-duanya harus memiliki presepsi yang sama

terhadap program pelatihan dan proses kemajuan yang diperoleh anak. Arti

kemajuan adalah dalam konteks hasil usaha yang dilakukan, baik

keterampilan/teknik baru yang diperoleh, daya tahan dan stamina fisik,

peningkatan pemahaman tentang strategi bermain, kemajuan psikologisnya, dan

akhrnya kemajuan prestasi keseluruhan.

Untuk itu dibutuhkan komitmen bersama dalam membina kerjasama yang

baik diantara pelatih dan orangtua, sehingga diharapkan mampu menjembatani

setiap permasalahan yang timbul sepanjang proses. Di samping itu, anak

sebagai individu yang menjadi fokus pembinaan juga harus diperhatikan dan

dihargai, baik perasaan pikiran, keinginan, maupun pendapatnya. Oleh sebab itu

harus tercipta integrasi simbiotis antara pelatih, orangtua, dan anak, sehingga

menunjang kelancaran program latihan yang telah tersusun (MENPORA: 50).

Page 47: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

34

2.9 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan hal yang harus dipenuhi

oleh suatu organisasi olahraga. Kemajuan atau perbaikan dan penambahan

jumlah fasilitas yang ada akan menunjang suatu kemajuan prestasi dan paling

tidak dengan fasilitas yang memadai akan meningkatkan prestasi.

Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung sangat diperlukan untuk

memperlancar dalam melakukan gerak (Harsuki, 2003: 379). Dalam berolahraga

tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan fisik saja, tetapi juga perlu didukung

dengan sarana dan prasarana yang memungkinkan olahraga tersebut dapat

dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk mencapai prestasi maksimal, akan

dipengaruhi oleh adanya sarana dan prasarana.

Sarana olahraga yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan

dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sedangkan

prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya

suatu proses (usaha untuk pembangunan), tanpa adanya sarana prasarana

pembinaan dan pembibitan atlet tidak akan berjalan dengan baik, sarana dan

prasarana atau fasilitas harus dipenuhi oleh setiap organisasi olahraga, karena

sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai merupakan faktor penunjang

yang menentukan tinggi prestasi suatu cabang olahraga.

Penyiapan prasarana olahraga selalu dikaitkan dengan kegiatan olahraga

yang mempunyai sifat:

1. Horizontal, dalam arti bersifat menyebar atau meluas yang sesuai dengan

konsep “Sport For All” atau dengan semboyan yang kita miliki

“Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat” yang

tujuannya untuk kebugaran dan kesehatan.

Page 48: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

35

2. Vertikal, dalam arti bersifat mengarah ke atas dengan tujuan mencapai

prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu, baik untuk tingkat daerah,

nasional, maupun internasional.

Guna memenuhi dua arah kegiatan tersebut kebutuhan prasarana olahraga

perlu memperhatikan tiga faktor:

1. Kuantitas: guna menampung kegiatan pemassalan olahraga perlu prasarana

olahraga yang jumlahnya mencukupi sesuai dengan kebutuhan. Tersebar

secara merata di seluruh wilayah.

2. Kualitas: guna menampung kegiatan olahraga prestasi prasarana olahraga

yang disiapkan perlu memenuhi kualitas sesuai dengan syarat dan

ketentuan masing-masing cabang olahraga.

3. Dana untuk menunjang kedua faktor di atas dibutuhkan dana yang cukup

sehingga dapat disiapkan prasarana yang mencukupi jumlahnya serta

kualitasnya memenuhi syarat (Harsuki, 2003: 384)

Menurut Soepartono (2000: 6) istilah sarana olahraga dapat dibedakan

menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Peralatan (apparatus) ialah sesuatu yang digunakan, contoh: palang tunggal,

matras, palang sejajar, gelang-gelang, dan lain-lain.

2. Perlengkapan (device), yaitu:

a Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera

untuk tanda, garis batas, dan lain-lain.

b Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau

kaki, misalnya: bola, raket, pemukul, dan lain-lain.

Soepartono (2000: 6) menyebutkan bahwa istilah prasarana adalah segala

sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau

Page 49: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

36

pembangunan). Dalam olahraga prasarana didefinisikan segala sesuatu yang

mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relative

permanen. Beberapa contoh prasarana olahraga ialah: lapangan, gedung

olahraga (hall), dan lain-lain.

Menurut Agus S Suryosubroto (2004: 16), persyaratan sarana pendidikan

jasmani atau olahraga adalah:

1. Aman, aman merupakan syarat paling utama yaitu sarana dan prasarana

pendidikan jasmani harus terhindar dari unsur bahaya.

2. Mudah dan murah, sarana dan prasarana pendidikan jasmani mudah

didapat/disiapkan/diadakan dan jika membeli tidak mahal harganya, tetapi

juga tidak mudah rusak.

3. Menarik, sarana dan prasarana pendidikan jasmani dapat menarik perhatian

siswa/anak sehingga siswa/anak merasa senang dalam penggunaannya.

4. Memacu untuk bergerak, dengan adanya sarana dan prasarana tersebut

maka siswa/anak terpacu untuk bergerak.

5. Sesuai dengan kebutuhan, dalam penyediaannya seharusnya disesuaikan

dengan kebutuhan ataupun penggunaannya. Baik jumlahnya ataupun

ukurannya.

6. Sesuai dengan tujuan, jika sarana dan prasarana digunakan untuk mengukur

keseimbangan maka akan berkaitan dengan lebar tumpuan dan tinggi

tumpuan.

7. Tidak mudah rusak, sarana dan prasarana tidak mudah rusak meskipun

harganya murah.

Page 50: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

37

8. Sesuai dengan lingkungan, sarana dan prasarana pendidikan

jasmani/olahraga hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi

lingkungan.

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2007 tentang penyelenggaraan olahraga, pada bab X mengenai standarisasi,

akreditasi dan sertifikasi keolahragaan pasal 89 ayat 1-3 menerangkan bahwa:

1) Standar prasarana dan sarana olahraga terdiri atas standar prasarana

olahraga dan standar sarana olahraga.

2) Standar prasarana olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup persyaratan: (a) Ruang dan tempat berolahraga yang sesuai

persyaratan teknis cabang olahraga, (b) Lingkungan yang terbebas dari

polusi air, udara, dan suara, (c) Keselamatan yang sesuai dengan

persyaratan sistem pengamanan, (d) Kesehatan yang dinyatakan dengan

tersedianya perlengkapan medis dan kebersihan.

3) Standar Sarana Olahraga sebagaimana dimaksud ayat (1) mencakup

persyaratan: (a) Perlengkapan dan peralatan yang sesuai persyaratan teknis

cabang olahraga, (b) Keselamatan yang sesuai dengan persyaratan

keselamatan perlengkapan dan peralatan, (c) Kesehatan yang dinyatakan

dengan dipenuhinya persyaratan kebersihan dan higienis, dan (d)

pemenuhan syarat pokok yang ramah lingkungan.

Sarana dan prasarana yang baik minimal memiliki ukuran standar pada

masing-masing cabang olahraga tersebut.

Dalam bola voli, terdapat beberapa sarana dan prasarana, diantaranya

lapangan, net/jaring, dan bola.

Page 51: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

38

1. Lapangan

Ukuran lapangan bola voli yang pada umumnya adalah 9 meter x 18 meter

yang dipisahkan menggunakan sebuah jarring yang dipasang di tengah garis

panjangnya. Dalam bola voli terdapat garis batas serang untuk pemain

belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring).Garis tepi

lapangan adalah 5 cm.

Gambar 2.2 Lapangan Dalam Permainan Bolavoli. Sumber: diunduh pada tanggal 26 Agustus 2015.

2. Net/jaring

Tinggi net dalam bola voli untuk putera adalah 2,43 m, dan untuk puteri 2,24

m. tinggi net diukur dari tengah lapangan permainan dengan tiang pengukur.

Kedua ujung net (di atas garis samping) harus sama tinggi dari permukaan

lapangan dan tidak boleh melebihi ketentuan di atas 2 cm.

Gambar 2.3 Jaring Net Dalam Permainan Bolavoli. Sumber: diunduh pada tanggal 26 Agustus 2015.

Page 52: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

39

3. Bola

Bola harus terbuat dari bahan lunak (lentur). Bentuknya bulat dengan di

dalamnya terbuat dari bahan karet atau sejenisnya. Warna bola haru satu

warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bola tersebut memiliki keliling

65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram, dan dengan tekanan

udara sekitar 0,40 hingga 0,45 kg/cm2.

Gambar 2.4 Bola Dalam Permainan Bolavoli. Sumber: Diunduh pada tanggal 26 Agustus 2015.

Page 53: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(1) Perhatian yang diberikan oleh orangtua kepada anak saat latihan sudah

sangat bagus. Sehingga saat anak akan mengikuti latihan ataupun

berangkat latihan lebih bersemangat dan senang. Dan juga perhatian

orangtua pada anak saat bertanding pun juga sudah bagus dan baik,

sehingga anak dapat bersemangat lagi dalam mengikuti suatu

pertandingan.

(2) Sebagian besar pelatih bolavoli di klub bolavoli Kota Tegal belum

mengikuti penataran pelatih dan memiliki sertifikat pelatih. Kualitas pelatih

bolavoli di klub bolavoli Kota Tegal dapat dikatakan sudah baik. Namun

untuk kualitas dalam melatih masih kurang, Ini dikarenakan pelatih

bolavoli yang ada di Kota Tegal masih banyak yang belum menjalankan

program latihan dengan tidak membuat program latihan. Jumlah pelatih di

klub bolavoli Kota Tegal juga masih kurang karena tidak adanya

kepedulian dari pemerintah daerah untuk memberikan bantuan pendaan

kepada pihak klub.

(3) Sarana dan prasarana yang dimiliki klub bolavoli yang ada di Kota Tegal

bisa dikatakan kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya

jumlah bola dengan jumlah anak yang mengikuti latihan bolavoli di

masing-masing klub bolavoli yang ada di Kota Tegal. Perawatan dan

Page 54: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

73

penambahan sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang

prestasi anak.

(4) Prestasi yang diperoleh tiga klub bolavoli yang ada di Kota Tegal masih

kurang. Ketiga klub bolavoli tersebut hanya mampu bersaing di tingkat

kabupaten/kota (Karesidenan), namun di tingkat daerah dan provinsi

ketiga klub bolavoli tersebut belum dapat bersaing dengan kota-kota lain.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka peneliti menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

(1) Kepada orangtua, perannya sangat dibutuhkan dalam mendukung

prestasi anak, maka sebaiknya orangtua lebih memberikan dukungan dan

perhatian dengan kegemaran anak pada bidang olahraga khususnya

bolavoli. Kepada anak atau atlet harus tetap rajin berlatih agar prestasi

yang didapat bisa mencapai puncak, baik itu di tingkat nasional maupun

internasional serta untuk mencapai keinginan atau cita-cita.

(2) Kepada pelatih bolavoli yang ada di Kota Tegal untuk mengikuti

penataran pelatih dan membuat program latihan yang tertulis.

(3) Sarana dan prasarana yang digunakan untuk latihan hendaknya

diperhatikan lagi, jumlah sarana yang digunakan dengan jumlah anak,

penambahan dan perawatan sarana dan prasarana yang digunakan

harus benar-benar diperhatikan guna mendukung prestasi anak.

(4) Untuk anak/atlet agar tetap rajin melakukan latihan ditempat latihan

maupun di rumah agar prestasi yang didapat bisa mencapai puncak.

Page 55: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

74

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Paturusi. 2012. Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta:

Rineka Cipta.

Abu, Ahmadi. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Aeni, Nurul. 2014. Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Kelas V SDN 80/VIII Kecamatan Rimbo

Ulu Kabupaten Tebo. Skripsi. Universitas Jambi.

Agus Supriyanto. “Prestasi Atlet Renang Daerah Istimewa Yogyakarta (Ditinjau

Dari Motivasi Berprestasi, Kepercayaan Diri, Peran Serta Orangtua,

Pelatih dan Teman Atlet)”. Proceeding Seminar Nasional PPs UNY 12

Mei 2012 di Hotel Quality.

Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bolavoli. Yogyakarta: Era Pustaka

Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aulia, Fithri Aljannah. 2014. Pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar

(PLPP) Gulat Jawa Tengah Tahun 2014. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang.

Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2003. Penerapan Ilmiah dan Proses Sistematik dalam Pemanduan

Bakat. Jakarta: Depdiknas. Bagian Proyek Fasilitas Olahraga Prestasi

Direktorat Jendral Olahraga.

Dieter, Beutelstahl. 2007. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir

Jaya.

Page 56: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

75

Fadlan Alfi Syah. 2012. Dukungan Orang Tua Terhadap Peningkatan Motivasi

Berlatih Siswa di Sekolah Sepak Bola Falah. Skripsi. Universitas

Pendidikan Indonesia.

Faruq, Muhammad Muhyi. 2009. Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui

Permainan dan Olahraga Bola Voli. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Furqon, M. 2002. Pembinaan Olahraga Usia Dini. Surakarta: Riset Penelitian dan

Pengembangan Keolahragaan Universitas Sebelas Maret.

Gunarsa, Singgih D. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:

PT BPK Gunung Mulia.

Hadi, Rubianto. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang. PKLO FIK UNNES:

Cipta Prima Nusantara.

Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Herry Koesyanto. 2004. Belajar Bermain Bola Voli. Semarang: FIK UNNES.

Junaidi, Said. 2003. Pembinaan Olahraga Usia Dini. Semarang: UNNES.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001:

KEMENPORA. Nd. Pelatihan Anak Usia Dini. Asdep Pengembangan Tenaga

dan Pembinaan Keolahragaan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan

IPTEK Olahraga Kementrian Megara Pemuda dan Olahraga.

KONI. 2000. Pemanduan dan Pembinaan Bakat Usia Dini. KONI.

Lutan, Rusli, dan Sumardianto. 2000. Filsafat Olahraga. Departemen Pendidikan

Nasional.

Page 57: PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB …lib.unnes.ac.id/27105/1/6102411023.pdfi PENGELOLAAN MANAJEMEN PRESTASI ATLET DI KLUB BOLAVOLI SE-KOTA TEGAL TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan

76

Maliki, Osa. 2011. Pembinaan Klub Olahraga Softbol Bisbol di Kota Semarang.

Jurnal Ilmiah SPIRIT.

Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pekik Irianto, Djoko. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: Andi.

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2007 Penyelenggaraan Olahraga.

PP. PBVSI. Peraturan Permainan Bolavoli. Jakarta: PP. PBVSI.

Seira Valentina. 2009. Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Religiusitas

Anak. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Fakto-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Soepartono. 2000. Sarpras Olahraga. Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardiyono dan Dangsina Muluk. 2010. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih

Fisik. Bandung: PT. Lubuk Agung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005. Sistem Keolahragaan

Nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya.

Wibowo, Galih. 2013. Pembinaan Pestasi Bulutangkis Pada PB Sinar Mutiara

Kabupaten Pemalang Tahun 2012. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

http://pakguruolahraga.blogspot.com/2013/06/hakikat-sarana-dan-prasarana-

penjas.html (diunduh 4 September 2015 Agus S Suryosubroto).

-----. 2014. Pedoman Skripsi. Semarang: FIK UNNES.