pengawasan ombudsman lembaga kantor berita...
TRANSCRIPT
PENGAWASAN OMBUDSMAN LEMBAGA KANTOR
BERITA NASIONAL ANTARA TERHADAP MEDIA
ONLINE ANTARANEWS.COM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
Anida Najiyah Siti Solehah
NIM 11150510000160
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019 M
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Anida Najiyah Siti Solehah
NIM : 11150510000160
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
PENGAWASAN OMBUDSMAN LEMBAGA KANTOR
BERITA NASIONAL ANTARA TERHADAP MEDIA ONLINE
ANTARANEWS.COM adalah benar merupakan karya saya sendiri
dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam proses pembuatanya.
Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, 19 November 2019
Anida Najiyah Siti Solehah NIM.11150510000160
PENGAWASAN OMBUDSMAN LEMBAGA KANTOR
BERITA NASIONAL ANTARA TERHADAP MEDIA
ONLINE ANTARANEWS.COM
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Anida Najiyah Siti Solehah NIM: 11150510000160
Dosen Pembimbing,
Rizaluddin Kurniawan NIDN. 2026067605
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT,
Alhamdulillah berkat nikmat hidayah-Nya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengawasan Ombudsman
Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Terhadap Media Online
Antaranews.com” sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Sosial
(S.Sos). Shalawat dan salam juga tercurah untuk Nabi
Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, dan seluruh
pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit peneliti merasa
kesulitan dan mendapat banyak hambatan. Namun peneliti sadari,
semuanya akan membuahkan hasil yang baik jika dikerjakan
dengan usaha yang tulus dan ikhlas. Skripsi ini secara khusus
peneliti persembahkan untuk ibunda Nani Haerani dan ayahanda
Ace Jalaludin, terima kasih telah mendidik dengan baik, semoga
keberkahan selalu Allah berikan.
Skripsi ini juga tak lepas dari dukungan dan bantuan
berbagai pihak yang membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini
sampai akhir. Karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A.
vi
2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Suparto, M.Ed., Ph.D. Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Dr. Siti Napsiah, MSW. Wakil Dekan II Bidang
Administrasi, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag. Serta Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Cecep Castrawijaya,
M.A.
3. Ketua Program Studi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.A., dan
Sekretaris Program Studi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah
Nurlaily, MA.
4. Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam
memberi kritik dan sarannya, RizaludinKurniawan, M.Si.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberi ilmu dan pengetahuan
bagi peneliti. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat
bagi peneliti, dan menjadi keberkahan bagi ibu dan bapak
sekalian.
6. Kepada Lembaga Kantor Berita Nasional Antara,
khususnya Ombudsman Antara, Priyambodo RH yang
berperan penting dalam penyelesaian skripsi peniliti
sebagai narasumber penelitian.
7. Untuk kakak tercinta, Teguh Tias Bayu Segara dan Istiya
Rahayu Dwi Parwati, yang selalu memberikan semangat
kepada peneliti.
8. Keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan
dan doanya.
9. Untuk Nadya Hendriyan Putri, terima kasih sudah
menjadi teman, sahabat, dan adik yang baik dari awal
vii
memulai perkuliahan, semoga kebaikan dan kebahagiaan
selalu menyertaimu.
10. Kepada Ikhwana Mutuah Mico, Dwike Nuraini, dan Hardi
Yuantoro terima kasih telah menjadi sahabat yang baik,
teman berkeluh kesah juga teman berbagi suka dan duka.
11. Untuk Rissa Dyah, Bintang Raya Hanzari, dan Ridwan
Nawawi, terima kasih sudah menjadi kawan yang baik,
yang selalu punya cara tersendiri untuk mendukung satu
sama lain.
12. Untuk Dinda Jayzah Hany dan Wafa, terima kasih untuk
semangat dan dukungan setiap harinya.
13. Sahabat sekaligus keluarga, Ega Fatimah dan Risman
Ramdhani, terima kasih tidak pernah pergi dan selalu
menyemangati.
14. Teman-teman Jurnalistik 2015 dan RDK FM, yang telah
bersama-sama melalui masa perkuliahan ini.
15. Kepada Yusuf Yanuar yang membantu peneliti menemui
narasumber wawancara dan Fahmi Dzilfikri yang
mengoreksi skripsi peneliti sebelum diserahkan kepada
pembimbing.
16. Kepada tujuh orang yang selalu memberikan energi
positif setiap harinya terutama selama skripsi ini dibuat,
Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok,
Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook, kalian
selalu ada dihati peneliti, terima kasih atas semangat yang
membuat peneliti semakin mencintai diri sendiri, I purple
you!
viii
17. Serta kepada seluruh pihak yang secara tidak langsung
telah membantu peneliti menyelesaikan peneliti ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.
Karena itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharap
kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Jakarta, 14 November 2019
Anida Najiyah Siti Solehah
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................. 8
C. Rumusan Masalah ............................................................... 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8
E. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................. 9
F. Metodologi Penelitian ....................................................... 17
G. Sistematika Penulisan ........................................................ 22
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 25
A. Landasan Teori ........................................................................ 25
1. Pengertian Pengawasan ............................................... 25
2. Ombudsman ................................................................. 29
3. Teori Manajemen Henry Fayol ................................... 36
4. Pengertian Media Massa .............................................. 40
B. Kerangka Berpikir ............................................................. 44
BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 47
A. Sejarah LKBN Antara ....................................................... 47
B. Sejarah Konvergensi Media Antara ................................... 51
C. Visi Misi LKBN Antara .................................................... 56
D. Manajemen ........................................................................ 57
E. Struktur Organisasi ............................................................ 59
x
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................... 61
A. Dasar Hukum dan Ketentuan Umum Ombudsman ........... 61
B. Evaluasi Ombudsman Terhadap Pemberitaan ................... 63
C. Hasil Wawancara ............................................................... 64
BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 73
A. Peranan Ombudsman LKBN Antara Menurut Teori
Manajemen Henry Fayol ................................................... 74
1. Perencanaan (Planning) ......................................................... 74
2. Pengorganisasian (Organizing) ......................................... 76
3. Komando (Commanding) .................................................. 80
4. Koordinasi (Coordinating) ................................................ 82
5. Pengawasan (Controling) .................................................. 84
B. Pengawasan Ombudsman LKBN Antara ............................ 87
1. Klinik Editorial ....................................................................... 90
2. Pendidikan dan Pelatihan ....................................................... 93
BAB VI KESIMPULAN ........................................................... 97
A. Kesimpulan ........................................................................ 97
B. Saran ................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 101
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari manusia.
Media massa mampu menyajikan berbagai realitas sosial berupa
informasi kepada khalayak. Saat ini, media dijadikan sebagai
sumber dominan. Perkembangan teknologi saat inisangat pesat,
terutama dibidang informasi dan komunikasi. Media massa cetak
pun saat ini banyak memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi, sehingga media cetak sekarang bisa
jadi media online pula. Tak hanya media cetak yang merambah
menjadi media online, media yang hanya fokus di ranah online
pun bermunculan dan berkembang sangat baik.
Pada dasarnya, media tidak pernah luput dari
keikutsertaan dalam pembentukan opini publik. Pentingnya
sebuah informasi yang dibutuhkan masyarakat, membuat media
terus berkembang menjadi lebih mudah untuk diakses secara
online kapanpun dan di manapun.
Media online sendiri, memiliki karakteristik yang berbeda
dibandingkan dengan media tradisional. Media online disebut
lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada pengguna untuk
menjadi audience aktif, bahkan pada keadaan tertentu audience
memiliki posisi sejajar dengan jurnalis (McQuail, 2000). Menurut
James C. Foust (2005), beberapa keunggulan dari media online
antara lain ialah terletak pada interaktivitas, kecepatan, dan juga
kapabilitas multimedia.
2
Dalam menyajikan berita dan informasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat luas, tentunya media massa tidak terlepas dari
hal-hal yang memengaruhi media massa itu sendiri. Dalam
pembahasan mengenai faktor yang memengaruhi media massa,
terdapat level atau tingkatan yang berpengaruh terhadap konten
pemberitaan.
Gejala isi yang bermacam-macam dalam suratkabar itu,
akan lebih memadai jika dijelaskan dari pertumbuhan atau asal-
usul suratkabar itu sendiri. Beberapa ungkapan digunakan ahli
untuk menunjukkan asal-usul pers. Diantaranya, adalah ungkapan
sosiolog Kanada, McLuhan. Ia menyebut, pers dan media massa
umumnya sebagai the extention of man, atau eksistensi manusia
adalah berkomunikasi. Ia menyatakan diri, berbicara, menerima
pesan dan menyampaikan pesan, berdialog, menyerap yang
dilihat dan didengarnya, berada dalam suatu lingkungan dan
bercengkrama dengan lingkungan dan dengan proses itu, ia
menyatakan dan mengembangkan peri kehidupan yang
bermasyarakat.1
Karena isi ekspresi-ekspresi manusia yang bermasyarakat
adalah beraneka ragam menyangkut segala bidang kehidupan
yang menjadi minatnya, maka media massa pun memberikan isi
yang beraneka ragam. Berdasarkan keadaan nyata dan latar
belakangnya tersebut, ditunjukkan suatu titik temu yang
mendasar antara pers dan masyarakat. Dari titik temu tersebut
1 Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia (Jakarta: LP3ES, 1987), h.
3-4
3
akan ditelusuri materi, kemudian juga relasi dan struktur yang
membangun pers menjadi suatu lembaga kemasyarakatan.2
Seperti yang sudah peneliti sebutkan di atas, mengenai
semakin berkembang teknologi, semakin banyak pula media yang
berubah menjadi online agar mudah diakses kapanpun dan oleh
siapapun. Dengan demikian, setiap detiknya informasi atau berita
bisa dipublikasikan secepat mungkin. Namun, kelemahan dari
kecepatan yang dilakukan tersebut bisa saja menimbulkan
kesalahan pemberitaan. Tak jarang peneliti menemukan berita
yang cepat namun tidak ada kelengkapan informasi sehingga
menimbulkan kesalahpahaman.
Dari kecepatan yang terkadang menimbulkan
permasalahan tersebut, peneliti merasa harus ada perencanaan
yang lebih siap untuk media online agar tidak menimbulkan
konflik dari berita yang disiarkan. Sekalipun bisa saja kesalahan
dalam pemberitaan itu dibenahi dengan menghapus berita
sebelumnya atau mengkonfirmasi dengan pemberitaan paling
baru, belum tentu pembaca sebelumnya akan membaca
perubahan mengenai kebenaran suatu kabar tersebut. Selain
adanya perencanaan yang matang, pengawasan terhadap
pemberitaan juga seharusnya lebih diperketat agar kesalahan
dalam pemberitaan tidak terjadi berulang kali.
Dalam suatu wawancara dengan Sekretaris Redaksi
Koran Harian Kompas, peneliti mendapat suatu informasi
bahwa dalam Harian Kompas terdapat suatu lembaga yang
2Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia (Jakarta: LP3ES, 1987), h.
4
4
mengawasi setiap pemberitaan yang terbit dalam koran
hariannya. Lembaga tersebut bernama Ombudsman. Selain
informasi mengenai media massa Kompas yang memiliki
Ombudsman, informasi lainnya mengenai Ombudsman
tersebut adalah bahwa ada sekitar lima orang dengan jabatan
berbeda yang menduduki posisi Ombudsman Kompas. Posisi
Ombudsman Kompas pun setiap tahunnya pasti berganti.
Selain Harian Kompas, ternyata peneliti menemukan
media lain yang juga mempunyai Ombudsman dalam struktur
redaksinya. Namun, bagaimana cara kerja Ombudsman tersebut
jika berada dalam media online? Tentunya, Ombudsman yang
bekerja sebagai pengawas pemberitaan dalam media online ini
memiliki beberapa perbedaan dengan Ombudsman pada media
cetak. Media online tersebut adalah Antaranews.com.
Pada Kamis, 23 Maret 2017 lalu di Batam, anggota
Dewan Pers Jimmy Silalahi mengatakan, peranan Ombudsman di
perusahaan media massa sangat penting, namun belum banyak
yang memahaminya sehingga unit kerja tidak dibentuk. Baru
beberapa perusahaan media massa besar saja yang memiliki
Ombudsman. Jimmy mengatakan kerja ombudsman tidak sama
seperti kuasa hukum perusahaan. Karena itu, anggota
Ombudsman tidak mesti dari sarjana hukum, melainkan orang-
orang yang mengerti dengan hukum pers.3
3Nikolas Panama., “Dewan Pers serukan Media Massa Bentuk
Ombudsman”https://www.antaranews.com/berita/619967/dewan-pers-serukan-
media-massa-bentuk-ombudsman, diakses pada minggu 30 juni 2019,
pukul17.19 wib
5
Jimmy mengungkapkan bahwa anggota ombudsman juga
dapat melakukan pengawasan internal dan eksternal perusahaan
yang masih berhubungan dengan kepentingan perusahaan
tersebut. Artinya, kritikan dapat dilakukan anggota Ombudsman
kepada manajemen perusahaan. Banyak permasalahan yang
dihadapi perusahaan menjadi ringan dan selesai dengan adanya
Ombudsman. Tak hanya itu, menurut Jimmy, anggota
Ombudsman berperan dalam meningkatkan jumlah pembaca.
Caranya, anggota Ombudsman ini mendengarkan keluhan
maupun usulan dari pembaca. Ombudsman juga menyelidiki
keluhan pembaca atau sumber berita serta menulis kolom
komentar secara teratur yang isinya mengkritik kekurangan-
kekurangan media massa tersebut.4
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara yang
sekarang memiliki media online bernama Antaranews.com ini
juga menjadi media online milik pemerintah yang sudah
menerapkan atau menggunakan Ombudsman dalam medianya.
Seharusnya, hal ini bisa menjadi acuan agar media-media lainnya
pun memiliki Ombudsman untuk berperan dalam setiap
pemberitaan yang dikeluarkan. Namun, seberapa penting dan
wajibkah adanya suatu Ombudsman dalam media massa,
terutamadalam media online?
Ombudsman sendiri, pertama kali dikenal di Negara
Swedia. Istilah Ombudsman berasal dari bahasa Swedia yang
4Nikolas Panama., “Dewan Pers serukan Media Massa Bentuk
Ombudsman”https://www.antaranews.com/berita/619967/dewan-pers-serukan-
media-massa-bentuk-ombudsman, diakses pada minggu 30 juni 2019,
pukul17.19 wib
6
berarti “perwakilan”. Istilah Ombudsman pada awalnya
menunjuk pada sosok orang bukan figur lembaga. Namun,
ketika Swedia membentuk Lembaga Ombudsman hampir 200
tahun silam, pengertian resmi Ombudsman merujuk pada
sebuah lembaga negara yang bertugas melindungi kepentingan
individu dari pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga negara
lainnya.
Tak hanya di Swedia, ombudsman pun ada di
Indonesia. Sebelum menjadi Ombudsman Republik Indonesia,
awalnya lembaga ini bernama “Komisi Ombudsman
Nasional”. Lembaga ini terbentuk pada tanggal 10 Maret tahun
2000 dengan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000.5
Namun, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) ini tidak sama
dengan Ombudsman pada media. Secara pengertian memang
sama-sama mengawasi suatu lembaga.
Peristiwa menjadi berita tercipta merupakan bentuk
berinteraksinya media massa dengan masyarakat. Seperti
halnya gejala-gejala kebudayaan lainnya, kemudian
masyarakat melalui para ilmuwan menangkap dan mencoba
memahami suratkabar atau pers sebagai suatu kebulatan yang
oleh beberapa ilmuwan seperti De Volder, Hagemann, dan
lain-lain disebut suatu organisme sosial, sementara oleh
ilmuwan lain seperti Prakke, De Fleur an lain-lain, dilukiskan
sebagai suatu sistem dan lembaga kemasyarakatan.6
5Asmara Galang. 2012.Ombudsman Republik Indonesia Dalam
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, h. 2-3. 6Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia (Jakarta: LP3ES, 1987), h.
8
7
Jika pers atau media massa dikatakan sebagai suatu
sistem lembaga kemasyarakatan dan Ombudsman adalah suatu
lembaga pengawasan masyarakat yang berasaskan Pancasila
dan bersifat mandiri, serta berwenang melakukan klarifikasi,
monitoring atau pemeriksaan atas laporan masyarakat
mengenai penyelenggaraan masyarakat khusunya pelaksanaan
oleh aparatur pemerintahan termasuk lembaga peradilan
terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
tentu hal ini berkaitan. Maksudnya, media massa dan
Ombudsman merupakan lembaga yang sama-sama untuk
masyarakat.
Peneliti mengetahui bahwa memang di Indonesia ini
ada lembaga yang mengawasi dan menerima keluhan
mengenai pelayanan publik bernama Ombudsman. Segala
bentuk layanan publik tersebut diawasi dan bisa dilaporkan
jika ada penyimpangan di dalamnya.Namun, Ombudsman
yang berada di Antaranews.com ini tentunya hanya akan
mengawasi mengenai pemberitaan yang dipublikasikan di
situsnya. Tentunya, pasti berbeda dan jelas bukan lembaga
yang sama dengan Ombudsman Republik Indonesia.
Beberapa pertanyaan pun muncul dengan kehadiran
Ombudsman dalam media massa terutama media online,
seperti apa peran serta manfaatnya Ombudsman di
Antaranews.com ini pun belum diketahui. Maka dari itu,
berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengawasan
8
Ombudsman Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Terhadap Media Online Antaranews.com”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, peneliti membatasi masalah agar ruang lingkup pada
penelitian ini dapat lebih fokus, jelas, terarah, dan tidak meluas.
Peneliti akan mencari peranan Ombudsman Lembaga Kantor
Berita Nasional Antara dalam menjaga kualitas pemberitaan pada
media online Antaranews.com saja.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana peranan Ombudsman LKBN Antara terhadap
Pemberitaan media online Antaranews.com?
b. Bagaimana bentuk pengawasan dan pembinaan
Ombudsman LKBN Antara terhadap pemberitaan di
media online Antaranews.com?
c. Apa manfaat dari adanya pengawasan Ombudsman
LKBN Antara terhadap Pemberitaan di Antaranews.com?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan
oleh peneliti, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui peranan Ombudsman LKBN terhadap
Pemberitaan media online Antaranews.com.
9
2. Mengetahui bentuk pengawasan dan pembinaan
Ombudsman LKBN Antara terhadap pemberitaan di
media online Antaranews.com.
3. Mengetahui manfaat adanya pengawasan Ombudsman
LKBN Antara terhadap pemberitaan Antaranews.com.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk
menambah karya penelitian dan juga sebagai informasi ilmiah
untuk perkembangan ilmu pengetahuan mengenai Ombudsman
dalam suatu media bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta khususnya Jurusan Jurnalistik.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan hal
yang positif terhadap media lainnya yang tidak atau belum
memiliki Ombudsman dalam medianya terutama media online.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
Penelitian ini dibuat berdasarkan penelitian sebelumnya,
dengan meninjau berbagai jurnal dan skripsi dengan tema dan
pembahasan serupa, antara lain :
10
No Judul Penulis Tahun Hasil Metode
1 Peranan
Hubungan
Masyarakat
(Humas)
Ombudsman
Republik
Indonesia
Dalam
Mensosialisa
sikan
Layanan
Aspirasi
Pengaduan
Praktik
Maladministr
asi
Bella Putri
Dwi
Anggraeni
2018 Humas
dalam
lingkungan
Ombudsma
n Republik
Indonesia
(ORI)
memang
sudah ada
dan kinerja
kerjanya
sudah
lumayan
baik.
Namun
peranan
humas ORI
belum
mencapai
batas
maksimal
dalam
proses
sosialiasi.
Karena
sampai saat
ini masih
ada
masyarakat
yang belum
mengetahui
keberadaan,
fungsi dari
lembaga ini
Metode
penelitian
deskriptif
kualitatif
11
dan juga
belum
mengetahui
bagaimana
cara
melapor
kepada
Ombudsma
n Republik
Indonesia.
2 Peran Media
Online
Detik.com di
Kalangan
Civitas
Akademik
FDK
UINAM
Sahrul
Gunawan
2017 Keberadaan
media
online
Detik.com
yang
dijadikan
khalayak
(informan)
sebagai
sumber
informasi
dinilai telah
mampu
menjalani
perannya
sebagai
media yang
terintegritas
. Segala
kebutuhan
pengakses
akan
informasi
dapat
terpenuhi.
Metode
penelitian
deskriptif
kualitatif
12
Penyajian
beritanya
update dan
real time
sangat
memudahka
n
khalayak
untuk
mengaksesn
ya. Sifatnya
yang real
time dan
update
sehingga
berita,
kisah-kisah,
peristiwa,
bisa
langsung
dipublikasik
an pada saat
kejadian
sedang
berlangsung
. Kecepatan
penyajian
beritanya
mampu
mempertaha
nkan
eksistensiny
a sampai
sekarang
ini.
13
3. Memahami
Peran
Ombudsman
Sebagai
Badan
Pengawas
Penyelenggar
aan
Pelayanan
Publik di
Indonesia
Solechan 2018 Ombudsma
n sebagai
badan
Pengawas
penyelengg
ara
pelayanan
publik
dalam
pelaksanaan
perannya
untuk
mendukung
good
governance,
menjalanka
n tugasnya
dengan cara
menerima
Laporan/pe
ngaduan
setiap
Warga
Negara
Indonesia
atau
penduduk
terhadap
dugaan
maladminist
rasi yang
dilakukan
Oleh
penyelengg
ara negara.
Metode
penelitian
kualitatif
dan
kuantitatif
14
Berdasarkan
hasil
pemeriksaa
n
substantive,
Ombudsma
n
Dapat
melakukan
klarifikasi
tertulis,
investigasi
lapangan
maupun
pemanggila
n. Hasil
pemeriksaa
n
Ombudsma
n dapat
berupa: a.
menolak
laporan,
atau b.
menerima
laporan dan
memberikan
rekomendas
i. Selain itu
Ombudsma
n dapat
melakukan
mediasi/kon
siliasi untuk
memperoleh
15
kesepakatan
di antara
para pihak,
dan juga
melakukan
ajudikasi
khusus yang
berkaitan
dengan
penyelesaia
n ganti rugi
apabila
tidak dapat
diselesaikan
melalui
mediasi dan
konsiliasi.
Dalam
melakukan
pengawasan
pelayanan
publik,
selain
menerima
Laporan
dari
masyarakat,
Ombudsma
n juga dapat
melakukan
atas inisiatif
sendiri
melalui
systemic
review yang
16
hasilnya
dapat
berupa
rekomendas
i/saran.
4. Strategi
Manajemen
Redaksi
Dakwatuna.c
om Dalam
Menghadapi
Persaingan
Pemberitaan
Media Online
Maesaroh 2010 Strategi
manajemen
redaksi
yang
digunakan
Dakwatuna.
com dalam
menentukan
topik
pemberitaan
adalah
melalui
koreksi dari
judul
melalui
grup.
Penentuan
headline
adalah
dengan
memberikan
sorotan
terhadap
berita yang
memiliki
nilai berita
tinggi dan
aktual.
Mengguna
kan
metode
penelitian
Kualitatif
Deskriptif
dengan
pendekata
n studi
kasus.
17
F. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan suatu kerangka konseptual, nilai,
teknik, dan metode, yang dijadikan sebagai acuan dalam berpikir
(kognitif), bersikap (afektif), dan mengarahkan tindakan
(psikomotorik), baik tindakan sehari-hari maupun tindakan
ilmiah. Paradigma ilmu merupakan cara pandang yang dilakukan
seseorang dalam mempengaruhi cara berpikir, menentukan sikap,
dan bertingkah laku dalam mencari kebenaran.7 Sederhananya,
paradigma diartikan sebagai pandangan mendasar yang dijadikan
pedoman dalam bertindak, berpikir, dan menentukan sikap baik
secara individual maupun komunal.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma
konstruktivis, di mana penelitian ini akan menemukan realitas
berdasarkan hasil pemikiran dari temuan peneliti.
2. MetodePenelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang sudah
dirumuskan peneliti, metode penelitian yang akan digunakan oleh
penulis adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teori
manajemen.
Teori yang peneliti gunakan adalah teori managemen
milik Henry Fayol yang juga disebut sebagai bapak Teori
Manajemen Modern. Henry Fayol membagi kegiatan industri ke
dalam enam kelompok, teknis, komersil, keuangan, keamanan,
7 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengangtar,
(Jakarta: Indeks, 2008), Cet. Ke-2, h. 50
18
akunting, manajerial. Menurut Fayol, unsur-unsur manajemen itu
adalah;
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Komando (Commanding)
4. Koordinasi (Coordinating)
5. Pengawasan (Controling)8
3. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Tujuan metode penelitian kualitatif yaitu untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui
pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan
populasi atau samplingnya terbatas. Jika data yang terkumpul
sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti,
maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di dalam metode
penelitian ini yang lebih ditekankan adalah persoalan
kedalaman (kualitas) data, bukan banyaknya (kuantitas) data
(Kriyantono, 2006:56-57).
Menurut Jalaludin Rachmat dalam bukunya “Metode
Penelitian Komunikasi” metode deskriptif tidak bermaksud
mengadakan pengujian dan menjelaskan hubungan, tetapi lebih
memfokuskan diri untuk menilai dan memainkan unsur-unsur,
8Harold koontz, Cyril O’Donnell, Heinz Weihrich, Intisari
Manajemen (Essensials of Management), (Jakarta: Bina Aksara, 1989) Edisi
Keempat, h. 15-16
19
sifat-sifat, bentuk atau karakteristik tertentu dari suatu kasus atau
peristiwa yang terjadi di lapangan.
Metode deskriptif hanya memaparkan situasi atau
peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak
menguji hipotesis atau membuat prediksi.9
Pendekatan yang digunakan dari metode penelitian
kualitatif deskriptif inipun adalah studi kasus. Studi kasus adalah
sebuah eksplorasi dari suatu sistem yang terikat atau suatu
kasus/beragam kasus yang dari waktu ke waktu melalui
pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai
sumber informasi yang kaya dalam suatu konteks.10
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian
adalah media online Antaranews.com, sedangkan yang menjadi
objek peneliti ini adalah Peranan Ombudsman Antaranews.com.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini tentunya berhubungan pada ketentuan analisa.
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:
9Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007), h.24.
10Terjemahan Buku John W. Creswell oleh Yani Kusmarni,
Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition.
(London: SAGE Publication, 1998), h. 2-3
20
a. WawancaraMendalam
Wawancaramendalam merupakan teknik utama dalam
penelitian ini. Metode wawancara adalah sebuah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka secara langsung antara
pewawancara dengan responden atau narasumber, dengan atau
tanpa menggunakan pedoman wawancara. Yang dimaksud
wawancara ialah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer).11
Dalam hal ini peneliti mewawancarai secara langsung
yang berkaitan dengan Ombudsman Antaranews.com,
yaitudenganPriyambodo RH sebagaiAnggota Ombudsman LKBN
Antaraguna mendapat bahan temuan jawaban dari rumusan
masalah. Setelahitu,
penelitijugamelakukanwawancarakembalinamunhanya via
whatsappyang dilakukan berkelanjutan untuk memverifikasi
keabsahan data.
b. Dokumentasi
Teknikdokumentasidigunakanuntukmengumpulkan data
darisumbersepertidokumendanrekaman.12
Dokumen yang
dimaksud adalahpenelitiakanmengumpulkan data
berupahasilkerja Ombudsman yang didapat dari tempat
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h.186. 12
Iman Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
h.176.
21
penelitianbaikdaricarakerjamaupunlampirandokumenhasilkerjapa
dapemberitaannya.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan
mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.
Dalam hal menganalisa data, metode yang digunakan
peneliti adalah analisis deskriptif. Artinya data dikumpulkan
dalam penelitian kualitatif lebih mengambil bentuk kata–kata
atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi
kutipan–kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan
menyediakan bukti. Data tersebut mencakup transkrip
wawancara, catatan lapangan, fotografi, dokumen pribadi, memo.
Peneliti akan menguraikan semua data yang telah
didapatkan dari hasil wawancara bersama anggota Ombudsman
LKBN Antara, serta dokumentasi berupa data hasil evaluasi dan
lainnya yang terkait dengan peranan Ombudsman
Antaranews.com. Peneliti menganalisis dengan teori dan konsep
yang digunakan, yakni teori manajemen.
7. Waktu dan Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Lembaga Kantor Berita
Nasional Antara yang berlokasi di Wisma ANTARA Lantai 20,
Jalan Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta 10110.
Untuk waktu penelitiannya, dilaksanakan pada tanggal 14
bulan Oktober 2019.
22
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis, maka
peneliti membaginya menjadi enam bab, yang pada masing-
masing babnya terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika
penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
A. LandasanTeori
B. Kajian Pustaka
C. Kerangka Berpikir
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
Bab ini memaparkan profil dan sejarah berdirinya LKBN
Antara, konvergensi media menjadi Antaranews.com, visi dan
misi LKBN Antara, dan perjalanan Antaranews.com, struktur
organisasi posisi Ombudsman di LKBN Antara.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai seperti apa
Ombudsman LKBN Antara terhadap Antaranews.com sesuai
23
dengan apa yang peneliti temukan. Baik berupa data wawancara,
maupun dokumen.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian yang mengaitkan antara hasil dari
data yang peneliti temukan dengan teori yang peneliti gunakan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Menguraikan judul-judul sumber bacaan atau referensi
selama penelitian, baik dari buku, jurnal, dan lain-lain.
25
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pengawasan
Pengawasan dapat didefiniskan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat
tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-
kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan
adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan
pengawasan.1
Kontrol atau pegawasan adalah fungsi di dalam
manajemen fungsional yang harus dilaksanakan oleh setiap
pimpinan semua unit atau satuan kerja terhadap pelaksanaan
pekerjaan atau pegawai yang melaksanakan sesuai dengan tugas
pokoknya masing-masing. Dengan demikian, pengawasan oleh
pimpinan khusunya yang berupa pengawasan melekat (built in
control), merupakan kegiatan manajerial yang dilakukan dengan
maksud agar tidak terjadi penyimpangan dalam melaksanakan
pekerjaan. Suatu penyimpangan atau kesalahan terjadi atau tidak
selama dalam pelaksanaan pekerjaan tergantung pada tingkat
kemampuan dan keterampilan pegawai.
Para pegawai yang selalu mendapatkan pengarahan atau
bimbingan dari atasan, cenderung melakukan kesalahan atau
1Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta,
2006, h. 133
26
penyimpangan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai
yang tidak memperoleh bimbingan.2 Begitupun dalam media.
Sekalipun ada pemimpin redaksi dan redaktur, mengenai
pemberitaan harus tetap ada yang mengawasi agar pemberitaan
yang disampaikan tetap berimbang.
Agar pengawasan efektif, maka para manajer harus
menghayati reaksi manusia terhadap sistem pengawasan.
Manusia tidak begitu saja menerima pengawasan yang dilakukan
manajer. Reaksinya bisa bermacam-macam, bisa menolak sama
sekali pengawasan terhadapnya, mempertahankan diri dari sistem
pengawasan yang diterapkan padanya, lalu membela kinerjanya
dan menolak sasaran kinerja yang tersirat dan tersurat pada
tujuan. Hal ini makin jelas bila sumber daya terbatas dan situasi
penuh tekanan.Dalam situasi seperti ini orang cenderung untuk
mempertahankan hasil kerjanya yang dibatasi oleh kendala
sehingga pengawasan biasanya tidak dikendaki.
Pengawasan akan berlangsung dengan efektif apabila
memiliki berbagai ciri berikut ini :3
1) Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai
kegiatan yang diselenggarakan.
2) Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang
kemungkinan adanya deviasi dari rencana.
2M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Rajawali, Jakarta, 2013, h. 172. 3Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, h. 130.
27
3) Pengawasan harus menunjukkan pengecualian pada titik-
titik strategis tertentu.
4) Objektivitas dalam melakukan pengawasan.
5) Keluwesan pengawasan.
6) Pengawasan harus memperhitungkan pola dasar
organisasi.
7) Efisiensi pelaksanaan pengawasan.
8) Pemahaman sistem pengawasan oleh semua pihak yang
terlibat.
9) Pengawasan mencari apa yang tidak beres.
10) Pengawasan harus bersifat membimbing.
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan saat
melaksanakan pengawasan yaitu; pengawasan secara langsung
dan tidak langsung, pengawasan formal dan informal, dan
pengawasan administratif.4
Untuk metode pengawasan langsung ialah apabila aparat
pengawasan atau pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan
langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan, baik dengan sistem
inspektif, verifikatif, maupun dengan sistem investigatif. Metode
ini dimaksudkan agar segera dapat dilakukan tindakan perbaikan
dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan
sistem pengawasan langsung atasan ini disebut built in control.
Sedangkan pengawasan tidak langsung ialah apabila aparat
pengawasan atau pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan
4Maringan Masry Simbolon, Dasar – Dasar Administrasi dan
Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004, h. 65.
28
pelaksanaan pekerjaan hanya melalui laporan-laporan yang
masuk kepadanya. Laporan-laporan tersebut dapat berupa kata-
kata, deretan angka-angka atau statistik yang berisi gambaran atas
hasil yang telah tercapai sesuai dengan pengeluaran biaya atau
anggaran yang telah direncanakan.5
Pada metode pengawasan formal ini berarti pengawasan
secara formal yang dilakukan oleh unit atau aparat pengawasan
yang bertindak atas nama pimpinan organisasinya atau atasan
daripada organisasi itu. Dalam pengawasan ini biasanya telah
ditentukan prosedur, hubungan dan tata kerjanya. Maksud
laporan dari pengawasan ini agar pimpinan selalu dapat
mengikuti perkembangan dari segala hal yang terjadi dalam
organisasinya. Lalu, pengawasan informal ialah pengawasan yang
tidak melalui saluran formal atau prosedur yang telah ditentukan.
Pengawasan informal ini biasanya dilakukan oleh pejabat
pimpinan dengan melalui kunjungan yang tidak resmi (pribadi)
atau secara incognito. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan
kekakuan dalam hubungan antara atasan dengan bawahan.
Sedangkan untuk pengawasan administratif sendiri ialah
pengawasan yang meliputi beberapa bidang seperti keuangan,
kepegawaian dan material.6
5Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen, Haji Masagung, Jakarta, 1994, h. 147. 6Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen, Haji Masagung, Jakarta, 1994, h. 147.
29
2. Ombudsman
a. Sejarah Ombudsman
Ombudsman pertama kali dikenal di Negara Swedia.
Istilah Ombudsman berasal dari bahasa Swedia yang berarti
“perwakilan”. Akar sejarah perkembangan Ombudsman modern
dapat dilacak dari istilah “justitie Ombudsman” (Ombudsman for
Justice) yang didirikan di Stockholm, Swedia, pada tahun 1809.
Istilah Ombudsman pada awalnya menunjuk pada sosok orang
bukan figur lembaga. Namun, ketika Swedia membentuk
Lembaga Ombudsman hampir 200 tahun silam, pengertian resmi
Ombudsman merujuk pada sebuah lembaga negara yang bertugas
melindungi kepentingan individu dari pelanggaran yang
dilakukan oleh lembaga negara lainnya. Sistem pengawasan
Ombudsman di Swedia terus mengalami perkembangan hingga
secara resmi The King’s Highest Ombudsman yang pada awalnya
merupakan Ombudsman Kerajaan (Executive Ombudsman)
berkembang menjadi Ombudsman Parlemen (Parliamentary
Ombudsman) dengan dimasukkannya Ombudsman dalam
Konstitusi Swedia pada tahun 1809).7
Sebelum resmi diatur dalam Konstitusi, Parlemen Swedia
juga sempat membentuk lembaga yang fungsinya hampir sama
dengan The King’s Highest Ombudsman bernama Chancellor of
Justice. Sebagai institusi pengawasan yang dibentuk Parlemen,
Ombudsman Swedia secara independen menjalankan tugas
7https://id.wikipedia.org/wiki/Ombudsman_Republik_Indonesia. Diakses pada
Minggu, 10 Maret 2019, 21:09 WIB.
30
menerima dan menyelidiki keluhan masyarakat terhadap
penyelenggara negara.Keberadaan Ombudsman di Swedia
menyiratkan arti bahwa lembaga Ombudsman dibentuk oleh, dan
bertanggung jawab kepada Parlemen. Namun, tugas utamanya
adalah melindungi hak individu Warga Negara Swedia dari
bentuk pelanggaran yang dilakukan baik oleh pejabat
pemerintahaan ataupun aparat penegak hukum negara Eropa
tersebut.
Tak hanya di Swedia, Ombudsman pun ada di
Indonesia.Sebelum menjadi Ombudsman Republik Indonesia,
awalnya lembaga ini bernama “Komisi Ombudsman
Nasional”.Lembaga ini terbentuk pada tanggal 10 Maret tahun
2000 dengan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000.
Menurut Keputusan Presiden, Komisi Ombudsman
Nasional adalah lembaga pengawasan masyarakat yang
berasaskan Pancasila dan bersifat mandiri, serta berwenang
melakukan klarifikasi, monitoring atau pemeriksaan atas laporan
masyarakat mengenai penyelenggaraan masyarakat khusunya
pelaksanaan oleh aparatur pemerintahan termasuk lembaga
peradilan terutama dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Tujuan dari pembentukan Komisi Ombudsman Nasional
tersebut, adalah untuk membantu menciptakan dan atau
mengembangkan kondisi yang kondusif dalam melaksanakan
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) melalui
31
peran serta masyarakat. Selain itu, untuk meningkatkan
perlindungan hak-hak masyarakat agar memperoleh pelayanan
umum, keadilan, dan kesejahteraan secara lebih baik.
Ombudsman Nasional diberi tugas pokok antara lain melakukan
langkah-langkah untuk menindaklanjuti laporan atau informasi
mengenai terjadinya penyimpangan oleh penyelenggaran Negara
dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam memberikan
pelayanan umum.
Upaya pembentukan lembaga Ombudsman di Indonesia
oleh pemerintah dimulai ketika Presiden B.J. Habibie berkuasa,
kemudian dilanjutkan oleh penggantinya, yakni K.H.
Abdurrahman Wahid. Pada masa pemerintahan K.H.
Abdurrahman Wahidlah disebut sebagai tonggak sejarah
pembentukan lembaga Ombudsman di Indonesia. Pemerintah
pada waktu itu tampak sadar akan perlunya lembaga Ombudsman
di Indonesia menyusul adanya tuntutan masyarakat yang amat
kuat untuk mewujudkan pemerintah yang bersih dan
penyelenggaraan negara yang baik atau clean and good
governance.8
Presiden K.H. Abdurrahman Wahid segera mengeluarkan
Keputusan Presiden nomor 55 tahun 1999 tentang tim pengkajian
pembentukan lembaga Ombudsman. Menurut konsideran
keputusan tersebut, latar belakang pemikiran perlunya dibentuk
8https://id.wikipedia.org/wiki/Ombudsman_Republik_Indonesi
a. Diakses pada Minggu, 10 Maret 2019, 21:09 WIB.
32
lembaga Ombudsman Indonesia adalah untuk lebih meningkatkan
pemberian perlindungan terhadap hak-hak anggota masyarakat
dari pelaku penyelenggara negara yang tidak sesuai dengan
kewajiban hukumnya, dengan memberikan kesempatan kepada
anggota masyarakat yang dirugikan untuk mengadu kepada suatu
lembaga yang independen, dikenal dengan nama ombudsman.
Pada bulan Maret 2000, K.H. Abdurrahman Wahid
mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000
tentang Komisi Ombudsman Nasional, sehingga mulai saat itu,
Indonesia memasuki babak baru dalam sistem pengawasan.
Demikianlah maka sejak ditetapkannya Keputusan Presiden
Nomor 44 Tahun 2000 pada tanggal 10 Maret 2000 berdirilah
lembaga Ombudsman Indonesia dengan dengan nama Komisi
Ombudsman Nasional. Menurut Kepres Nomor 44 Tahun 2000,
pembentukan lembaga Ombudsman di Indonesia dilatarbelakangi
oleh tiga pemikiran dasar sebagaimana tertuang di dalam
konsiderannya, yakni:
1) Bahwa pemberdayaan masyarakat melalui peran serta
mereka melakukan pengawasan akan lebih menjamin
peneyelenggaraan negara yang jujur, bersih, transparan,
bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;
2) Bahwa pemberdayaan pengawasan oleh masyarakat
terhadap penyelenggaraan negara merupakan
implementasi demokrasi yang perlu dikembangkan serta
diaplikasikan agar penyalahgunaan kekuasaan, wewenang
ataupun jabatan oleh aparatur dapat diminimalisasi;
33
3) Bahwa dalam penyelenggaraan negara khususnya
penyelenggaraan pemerintahan memberikan pelayanan
dan perlindungan terhadap hak-hak anggota masyarakat
oleh aparatur pemerintah termasuk lembaga peradilan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya
untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
Kemudian, untuk lebih mengoptimalkan fungsi, tugas,
dan wewenang Komisi Ombudsman Nasional, perlu dibentuk
Undang-undang tentang Ombudsman Republik Indonesia sebagai
landasan hukum yang lebih jelas dan kuat. Hal ini sesuai pula
dengan amanat ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Nomor/MPR/2001 tentang rekomendasi arah kebijakan
pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme
yang salah satunya memerintahkan dibentuknya Ombudsman
dengan Undang-undang.
Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 2008 ditetapkanlah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008
Tentang Ombudsman Republik Indonesia. Setelah berlakunya
Undang-Undang Ombudsman Republik Indonesia, maka Komisi
Ombudsman Nasional berubah menjadi Ombudsman Republik
Indonesia. Perubahan nama tersebut mengisyaratkan bahwa
Ombudsman tidak lagi berbentuk Komisi Negara yang bersifat
sementara, tetapi merupakan lembaga negara yang permanen
sebagaimana lembaga-lembaga negara yang lain, serta dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan
kekuasaan lainya.
34
Untuk di Indonesia sendiri, keberadaan Ombudsman
daerah sangat berkaitan dengan bergulirnya otonomi daerah yang
ditandai oleh kehadiran Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan dipayungi oleh Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Ombudsman memiliki 33 kantor perwakilan di Indonesia.
Tugas dari Ombudsman Republik Indonesia sendiri ialah:
1) Menerima laporan atas dugaan maladministrasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik,
2) Melakukan pemeriksaan subtansi atas laporan,
3) Menindak lanjuti laporan yang tercakup dalam ruang
lingkup kewenangan Ombudsman,
4) Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap
dugaan maladministrasi dalam penyelenggaraan
pelayanan publik,
5) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga
Negara atau lembaga pemerintahan lainnya serta lembaga
kemasyarakatan dan perseorangan,
6) Membangun jaringan kerja,
7) Melakukan upaya pencegahan maladministrasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, dan
8) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Undang-
Undang.
Selain tugas-tugasnya tersebut, Ombudsman Republik
Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pengawas
35
penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
penyelenggara negara dan pemerintah baik pusat maupun daerah
termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara
serta badan Swasta atau perseorangan yang diberi tugas
menyelenggarakan pelayanan publik tertentu.
b. Ombudsman dalam Media
Untuk Ombudsman yang berada dalam media sendiri
kemungkinan besar fungsi dan peranannya tak jauh seperti
Ombudsman Republik Indonesia.Namun, tak semua media
memiliki Ombudsman. Sampai pada akhirnya Dewan Pers
menyerukan suluruh media massa di Indonesia membentuk
Ombudsman untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Pada Kamis, 23 Maret 2017 lalu di Batam, anggota
Dewan Pers Jimmy Silalahi, mengatakan peranan Ombudsman di
perusahaan media massa sangat penting, namun belum banyak
yang memahaminya sehingga unit kerja tidak dibentuk. Baru
beberapa perusahaan media massa yang besar yang memiliki
ombudsman. Jimmy mengatakan kerja ombudsman tidak sama
seperti kuasa hukum perusahaan. Karena itu, anggota
ombudsman tidak mesti dari sarjana hukum, melainkan orang-
orang yang mengerti dengan hukum pers.9
9Nikolas Panama., “Dewan Pers serukan Media Massa Bentuk
Ombudsman”https://www.antaranews.com/berita/619967/dewan-pers-serukan-
media-massa-bentuk-ombudsman, diakses pada minggu 30 juni 2019, pukul
17.19 wib
36
Jimmy mengungkapkan bahwa anggota Ombudsman juga
dapat melakukan pengawasan internal dan eksternal perusahaan
yang masih berhubungan dengan kepentingan perusahaan
tersebut. Artinya, kritikan dapat dilakukan anggota Ombudsman
kepada manajemen perusahaan. Banyak permasalahan yang
dihadapi perusahaan menjadi ringan dan selesai dengan adanya
Ombudsman. Tak hanya itu, menurut Jimmy, anggota
Ombudsman berperan dalam meningkatkan jumlah pembaca.
Caranya, anggota ombudsman ini mendengarkan keluhan
maupun usulan dari pembaca. Ombudsman juga menyelidiki
keluhan pembaca atau sumber berita serta menulis kolom
komentar secara teratur yang isinya mengkritik kekurangan-
kekurangan media massa tersebut.10
Ombudsman juga mendorong agar perusahaan media
massa tetap kredibel dan turut mempromosikan media massanya.
Menurutnya, kehadiran ombudsman dapat mengurangi potensi
gugatan dari berbagai pihak.
3. Teori Manajemen Henry Fayol
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Secara
pengertian, menurut Mary Parker Follet (1997), manajemen
10
Nikolas Panama., “Dewan Pers serukan Media Massa Bentuk
Ombudsman”https://www.antaranews.com/berita/619967/dewan-pers-serukan-
media-massa-bentuk-ombudsman, diakses pada minggu 30 juni 2019, pukul
17.19 wib
37
adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Sesuatu yang diselesaikan tersebut adalah segala sesuatu yang
perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.Tujuan
tersebut bisa beragam, tergantung dari jenis sebuah organisasi.11
Manajemen menurut Nickels, McHugh adalah sebuah proses
yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya.12
Bisa disimpulkan, bahwa manajemen
merupakan proses menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan.
Secara umum manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Manajemen juga berfungsi di dalam
proses pengorganisasian media massa. Berdasarkan
pengalamannya, Henry Fayol dapat membuat konsep dan teori
tentang manajemen. Teorinya yang terkenal hingga saat ini
adalah lima fungsi manajemen, yakni perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), komando (commanding),
koordinasi (coordinating), dan pengawasan (controling). Berikut
11
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah.Pengantar
Manajemen. (Jakarta: Kencana 2005), h. 5. 12
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah.Pengantar
Manajemen. (Jakarta: Kencana 2005), h. 6.
38
penjelasan mengenai lima fungsi manajemen menurut Henry
Fayol:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi dasar atau fundamental
dari manajemen. Karena fungsi lainnya seperti pengorganisasian,
komando, koordinasi, dan pengendalian pun harus direncanakan
terlebih dahulu.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-
pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas
dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan,
penetapan departemen-departemen dan penentuan hubungan-
hubungannya.
c. Komando (Commanding)
Fungsi pengarahan merupakan fungsi yang dapat
diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan atau
pegawai ada. Jika fungsi ini sudah digunakan, maka proses
manajemen dalam tujuan bisa dimulai.
d. Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi sangatlah penting di dalam suatu organisasi.
Setelah dilakukan pembagian wewenang dan pembagian
pekerjaan kepada karyawan atau pegawai oleh manajer, langkah
selanjutnya adalah pengkoordinasian. Setiap bawahan
39
mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan perusahaan, karena
itu masing-masing pekerjaan bawahan harus disatukan,
diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa
adanya koordinasi tugas dan pekerjaan dari setiap individu
karyawan, maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
e. Pengawasan (Controling)
Fungsi pengawasan ini merupakan fungsi terakhir dari
proses manajemen. Fungsi inilah yang akan menentukan
pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan ketelitian.13
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang 14 prinsip-prinsip
manajemen dalam bukunya yang berjudul administration
industrielle et generale yang terbit pada tahun 1917 dan
kemudian dibuat versi bahasa Inggrisnya dengan judul general
and industrial management yang terbit tahun 1949. Prinsip-
prinsip manajemen tersebut merupakan fondasi bagi teori
manajemen klasik. Oleh karena itu, dia disebut sebagai bapak
manajemen modern.14
13
Malayu Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara. H.91 14
https://www.scribd.com/doc/310567581/Makalah-Teori-Henry-
Fayol, diakses Senin 17 Juni 2019, pukul 13.40 wib.
40
4. Pengertian Media Massa
a. Media Massa
Media massa merupakan media komunikasi dan informasi
yang melakukan penyebaran informasi secara menyeluruh
sehingga informasi yang disajikan dapat diakses secara merata
oleh masyarakat.15
Sedangkan menurut Charlotte Ryan, media
adalah alat yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu yang
memiliki kepentingan dan masing-masing pihak berupaya
menonjolkan makna tertentu dalam suatu peristiwa yang
diperkuat oleh berbagai argumentasi pendukung.16
Media massa
merupakan istilah yang digunakan oleh publik dalam mereferensi
tempat yang akan dipublikasikannya suatu berita.
Hasil kerja jurnalistik para wartawan dipublikasikan
melalui media massa. Setiap berita dalam jurnalistik menjadi
tidak bermakna tanpa adanya dukungan atau publikasi melalui
media. Penyampaian informasi dalam bentuk berita
membutuhkan saluran komunikasi yang disebut media. Istilah
media massa karena mengacu pada pemanfaatan sebagai bacaan
masyarakat atau publik.
Media massa mempunyai beberapa karakteristik seperti
pesan, atau isinya disebarluaskan kepada khalayak, bersifat
umum, tetap atau berkala, berkesinambungan, mengandung unsur
15
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.
72. 16
Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia, (Bandung:
Rosdakarya, 2008), h.47.
41
kebaruan. Media massa terbagi menjadi beberapa jenis yaitu,
media cetak, elektronik dan online.17
Diantara fungsi media massa adalah memberikan dan
menyebarluaskan informasi serta mengiklankan produk.
Pengertian media massa sangat luas. Media massa dapat diartikan
sebagai segala bentuk media atau sarana komunikasi untuk
menyalurkan dan mempublikasikan berita kepada publik atau
masyarakat.
Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah
sarana penyampain pesan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak,
sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan
dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio
dan televisi. Media adalah bentuk jamak dari medium yang
berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris
yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan
demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat
yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain
(Soehadi, 1978:38).
17
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor:
Penerbit Ghia Indonesia, 2008), Cet. Ke-1, h.12
42
b. Jenis-jenis Media Massa
Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak
(Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media),
dan Media dalam jaringan atau online (Cyber Media). Yang
termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film.
Sedangkan, media cetak berdasarkan formatnya terdiri dari koran
atau surat kabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku.
Media online adalah website internet yang berisikan informasi
aktual layaknya media massa cetak.
1. Media Cetak
Media cetak berupa surat kabar merupakan media massa
yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya.
Pada awalnya, pesan disampaikan dengan menggunakan
selembaran atau manuskrip dan penyebarannya pun masih
menggunakan tenaga manusia untuk membawa pesan tersebut
sampai pada tujuan. Sejarah telat mencatat keberadaan surat
kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johan
Gutenberg pada abad ke-14 di Jerman.
Media massa memiliki fungsi tersendiri yakni informasi,
edukasi, hiburan, dan persuasif. Fungsi yang paling menonjol
pada media cetak adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan
utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan
setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya, tetapi tidak
dikesampingkan juga dengan fungsi hiburan karena tersedianya
rubrik-rubrik dengan artikel ringan.
43
2. Media Elektronik
Media massa elektronik adalah jenis media massa yang
isinya disebarluaskan melalui suara dan suara dan gambar dengan
menggunakan teknologi elektro seperti radio, televisi, dan film.
3. Media Online
Media online dapat disamakan dengan pemanfaatan media
menggunakan perangkat internet. Sekalipun kehadirannya belum
terlalu lama, media online sebagai salah satu media massa
tergolong memiliki pertumbuhan yang cepat. Sekalipun internet
tidak sepenuhnya dimanfaatkan untuk media massa, tetapi
keberadaan media online saat ini sudah diperhitungkan banyak
orang sebagai alternatif dalam memperoleh akses informasi dan
berita.
c. Fungsi Sosial Media Massa
Tiap media massa mempunyai bentuk yang berbeda,
tetapi untuk fungsi sosial media massa satu dengan yang lainnya
adalah sama. Penjelasan mengenai fungsi sosial media
sesungguhnya sudah sejak lama diperbincangkan, seperti
pendapat yang dikemukakan Haroldd Laswell, bahwa media
memiliki tiga fungsi sosial, yakni:
Pertama, fungsi pengawasan sosial (the surveillance of the
environment), adalah upaya media massa dalam menyebarluaskan
informasi agar lingkungan masyarakat terkendali. Media menjadi
pengamat lingkungan yang objektif. Kedua, fungsi korelasi sosial
44
(the correlation of part of society inresponding to the
environment), yaitu media massa melakukan korelasi antara
informasi dan antara kelompok sosial yang ada agar terciptanya
kesepakatan. Ketiga, fungsi sosialisasi budaya (the transmission
of the sosial heritage from one generation to the next), bertujuan
sebagai pewaris dan penyalur nilai-nilai budaya kepada generasi-
generasi selanjutnya.
Di samping ketiga fungsi utama seperti yang
dikemukakan lasswell tersebut, Charles R. Wright, dalam
bukunya Mass Communication A Socialogical Perspective,
fungsi media massa dinyatakan sebagai berikut: Communicative
acts primally intended for amusement irrespective of any
instrumental effect they might have, maksudnya media massa
sebagai penyaji sarana komunikasi juga memiliki fungsi hiburan.
Demi menjaga ketertarikan masyarakat media memberikan
hiburan-hiburan popular kepada masyarakata melalui kontennya.
Bahkan, terkadang karena fungsi hiburan inilah khalayak
mengonsumsi media massa.
B. Kerangka Berpikir
Keberadaan media baru seperti internet ini, menurut John
Vivian dapat melampaui penyebaran pesan melalui media
tradisional.Tentunya, hal ini dikaitkan dengan sifat internet itu
sendiri di mana, dapat berinteraksi secara real time mengaburkan
batas geografis.18
Sebelum-sebelumnya, banyak yang mengira
18
Rulli Nasrullah, Cyber Media, (Yogyakarta: Idea Press, 2013), h.17.
45
bahwa media online merupakan media dari elektronik, namun
dipisahkan oleh para pakar.Mengapa demikian?Alasannya
adalah, dalam media online terdapat penggabungan antara media
cetak dan media elektronik.19
Media online kini dianggap sebagai sarana yang paling
efektif untuk menerbitkan siaran pers bagi pengirim berita, baik
individu maupun institusi.Secara tidak langsung, dapat kita
simpulkan bahwa media online juga menjadi media yang lebih
utama dituju sebelum media-media lainnya.
Karena perannya sebagai media yang bisa diakses paling
cepat, sudah seharusnya media online menjadi media yang
terpercaya atau tidak memberikan berita hoax atau bohong.
Pengawasan dari bagian redaksional seperti redaktur dan
pemimpin redaksi sepertinya kurang cukup untuk suatu
media.Mengapa demikian?Karena menjadi media yang benar-
benar netral itu diperlukan pihak luar yang tidak termasuk dalam
struktur redaksional. Maka dari itu, Ombudsman akan sangat
berperan penting bagi setiap media, khususnya media online yang
mengandalkan kecepatan dan kebenaran suatu berita.
19
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pegantar Teori dan Praktik,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 32-33.
46
Antaranews.com
(Media Online)
Ombudsman di
Antaranews.com
Teori
Manajemen
Henry Fayol
Pemberitaan
Antaranews.com dengan
Pengawasan
Ombudsman
47
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Kantor Berita Antara didirikan oleh Adam Malik,
Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena ketika
semangat perjuangan kemerdekaan nasional menggelora dan
digerakkan oleh para pemuda pejuang. Keberhasilan Antara
menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud
kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa
Indonesia.1
Dari buku Catatan Politik Pengalaman Wartawan Antara
oleh Ismet Rauf dan Saleh Danny Adam (2002:11) disebutkan
rencana penyebarluasan Proklamasi Indonesia ke seluruh dunia
dipimpin oleh Adam Malik yang mendiktekan naskah proklamasi
dari tempat persembunyiannya karena dikejar-kejar tentara
Jepang.Adam Malik dibantu Pangulu Lubis, satu-satunya orang
Antara yang diminta bersiap-siap menyebarkan berita Proklamasi
dengan mengatakan “bersiap-siap menyiarkan sebuah berita
penting”. Setelah teks Proklamasi dibacakan Soekarno, Adam
Malik menelepon Antara, diterima oleh Asa Bafagih yang
diminta untuk menyampaikannya kepada Pangulu Lubis dengan
berpesan “Jangan sampai gagal”. Pangulu mengirimkan naskah
1Tentang Sejarah Singkat ANTARA,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB.
48
ke bagian radio dengan menyelipkannya dalam morse-cast
Domei, di antara berita-berita yang telah dibubuhi izin Hodohan.
Markonis Soegirin menjaga agar teks Proklamasi itu tersiar dan
Markonis Wua yang mengirimkan. Maka menyebarkan berita
Proklamasi Indonesia ke daerah dan internasional.2
Pada Mei 1962 Antara resmi menjadi Lembaga Kantor
Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden
Republik Indonesia. Dalam Keputusan Presiden No 307 tahun
1962, tanggal 24 September 1962 nama Antara diubah menjadi
Lembaga Kantor Berita Nasional Antara dengan Dewan
Pimpinan diketuai Pandu Kartawiguna dengan anggota-anggota
Djawoto, Moh. Nahar, Subanto Taif, Adinegoro, Mashud
Sosrojudho, Suhandar, Subakir, R. Moeljono dan Zein Effendi.3
Sebagai salah satu kantor berita, Antara bertekad untuk selalu
menghadirkan berita dan foto mengenai peristiwa-peristiwa
penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia,
baik melalui saluran distribusi sendiri maupun yang bekerjasama
dengan para mitra di seluruh dunia.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2007,
akhirnya Antara resmi bergabung menjadi keluarga besar
Kementerian BUMN dan berubah menjadi Perum Lembaga
Kantor Berita Nasional Antara pada 17 Juli 2007.
2Tentang Sejarah Singkat ANTARA,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB. 3Tentang Sejarah Singkat Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB.
49
Didukung teknologi informasi terkini, Antara memiliki
jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air
dan dunia.Antara memiliki biro di setiap provinsi serta
perwakilan di beberapa kotamadya/kabupaten. Agar dapat
menyajikan berita luar negeri dengan persepsi nasional, Antara
mengendalikan biro/perwakilan di Kuala Lumpur (Malaysia),
Beijing (China) dan London (Inggris).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
informasi global, Antara juga menjalin kerjasama, baik secara
komersial maupun non-komersial, dengan kantor-kantor berita di
seluruh dunia, seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris), AFP
(Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia),
Xinhua (PR China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia) dan
lain-lainnya.Antara aktif dalam berbagai organisasi regional dan
international, seperti ANEX (ASEAN News Exchange), OANA
(Organization of Asia Pacific News Agencies) dan NANAP
(Non-Aligned News Agencies Pool).4
Ratusan berita luar negeri yang berasal dari para mitra
kerja dan rata-rata 750 berita hasil liputan wartawan Antara
sendiri disebarluaskan setiap hari melalui teknologi komunikasi
terkini, seperti VSAT dan DVB, serta berbagai teknologi berbasis
Internet, seperti situs web, email dan ftp ( file transfer protocol ).5
4Tentang Sejarah Singkat Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB. 5Tentang Sejarah Singkat Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB.
50
Selain melayani berita dan foto, Antara juga menawarkan produk
dan jasa lainnya seperti layanan data dan informasi pasar uang
dan saham, penyebarluasan rilis pers (PRWire) dan pendidikan
jurnalistik (Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara).
Antara juga bekerjasama dengan mitra-mitra asing seperti
Reuters dan Bloomberg dalam menjual layanan data dan
informasi pasar global. Dengan kantor-kantor berita asing di Asia
Pasifik, Antara membentuk konsorsium Asia Pulse dalam
memberikan layanan informasi bisnis Asia, dan membentuk
konsorsium Asia Net dalam menyebarluaskan rilis pers secara
global.Sebagai bagian dari misi sosial budayanya, Antara
mengelola sebuah galeri foto jurnalistik (GFJA). Galeri ini telah
banyak dikunjungi dan telah dikenal di mancanegara. Belanda
dan Australia pernah memberi sumbangan foto-foto berharga
untuk dipamerkan di GFJA. Jepang dan Ford Foundation pernah
membantu restorasi foto-foto bersejarah yang dimiliki galeri
tersebut. Dengan berbagai pihak, GFJA juga pernah bekerjasama
dalam menyelenggarakan kursus foto jurnalistik.6
Gedung Antara di Jalan Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat
merupakan bangunan bersejarah karena pernah menyebarluaskan
Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945. Layaknya
museum, gedung ini menyimpan dan memamerkan berbagai
6Tentang Sejarah Singkat Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB.
51
benda peninggalan wartawan sejak tahun 1945-1950 yang dapat
dikunjungi oleh siapa pun yang berminat.7
Pada bulan Desember 2008, Direktorat Pemberitaan
Antara meraih sertifikasi ISO 9001-2000 yang kini telah
diperbarui menjadi ISO 9001:2008.8 Sertifikat ini merupakan
penjelasan atas persyaratan yang harus dipenuhi untuk sebuah
sistem manajemen mutu yang baik. Ini merupakan bukti nyata
bahwa semua individu di dalam Antara berkomitmen untuk
memperluas tranformasi manajemen agar sistem manajemen
mutu dapat lebih kuat dari sebelumnya.
B. Sejarah Konvergensi Media LKBN Antara
Seiring berjalannya waktu, LKBN Antara pun melakukan
konvergensi media ke online menjadi Antaranews.com. Lembaga
Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara pertama kali memasuki
ranah Internet pada medio 1995 dengan menggandeng Internet
Service Provider (ISP) Indonet membuka laman
http://www.antara.co.id dengan skala terbatas hanya
mempublikasikan ulang puluhan berita berbahasa Indonesia dan
belasan berita berbahasa Inggris yang sudah dipublikasikan
melalui jasa layanan Very Small AppertureTerminal (VSAT) bagi
pelanggan media massa cetak, siaran radio dan televisi. LKBN
Antara saat itu memanfaatkan dana promosi dan dukungan
7Tentang Sejarah Singkat Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB. 8Tentang Sejarah Singkat Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.25 WIB.
52
Kantor UNESCO Jakarta yang bekerja sama mengembangkan
jaringan pemberitaan lingkungan hidup Earth Wire (berbahasa
Inggris) dan Warta Bumi (berbahasa Indonesia) dengan
penanggungjawab Staf Ahli Pemimpin Umum Parni Hadi
didampingi redaktur desk home news Fardah Assegaf dan
redaktur desk features/Spektrum Priyambodo RH. Saat itu
Pemimpin Umum LKBN Antara Handjojo Nitimihardjo
mencanangkan pada hari ulang tahun ke -60 Antara pada 13
Desember 1997 ada produk Multimedia Antara atau disingkat
“MUTIARA”.9
Untuk mewujudkan hal tersebut, Handjojo melibatkan
tiga pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung
(ITB), yakni Onno Widodo Purbo, Basuki Suhardiman dan Husni
Thamrin yang merancang content managenent system (CMS)
komputerisasi generasi ketiga setelah pemanfaatan NEC hibah
Pemerintah Jepang (generasi pertama) dan SUN Microsystem
(generasi kedua). MUTIARA diarahkan memanfaatkan CMS
berbasis sistem terbuka dan berbasis teknologi jejaring internet
yang melibatkan seluruh direktorat dikoordinir Direktur Teknik
dan Logistik Samsul Hadi dan Direktur Pemasaran M. Cholil,
serta tim kecil diskusi internal-eksternal oleh Harlely S.
(direktorat teknik & logistik) bersama Priyambodo RH (direktorat
redaksi). MUTIARA diteruskan saat Parni Hadi menjadi
Pemimpin Umum LKBN Antara periode 1998–2000, kemudian
diteruskan pula oleh Pemimpin Umum LKBN Antara periode
9Sejarah Perkembangan Konvergensi Media Online antaranews.com,
Dokumen Pribadi Ombudsman Kantor Berita Antara, Priyambodo RH.
53
2000–2004 M.10
Sobary yang mendapat bantuan APBN untuk
mewujudkan CMS Multimedia pertama kali dalam aplikasi yang
dapat diakses melalui http://ias.antara.net.id yang didukung
server aplikasi, server database dan server jaringan Internet
memanfaatkan Oracle 9i pertama kali digunakan di Indonesia.
Pembuatan aplikasi ias.antara.net.id melibatkan konsultan
teknologi informasi ITB Adnan Basalamah untuk memwujudkan
pertama kalinya seluruh wartawan LKBN Antara di manapun
berada memiliki satu pintu masuk (gateway) untuk membuat,
menyunting dan mempublikasikan, serta mengevaluasi
pemberitaan. Sistem ini memenuhi standar GEDE (Gathering-
Editing-Distributing-Evaluating) yang diterapkan kantor berita
transnasional layaknya Reuters, AFP dan Kyodo. Secara pararel
dengan http://ias.antara.net.id dijalankan pula laman
http://www.antara.co.id versi baru yang memiliki format
personal computer (PC) maupun mobile web di smartphone
dengan melibatkan PT Elnusa sebagai pemenang pengadaan
barang dan jasa piranti keras dan lunak Tahun Anggaran 2000–
2001.11
Pada awal berdirinya portal antaranews.com pada tahun
2000, dengan nama domain atau alamatnya yaitu antara.co.id,
pada saat ini perkembangan portal belum begitu multimedia
10
Sejarah Perkembangan Konvergensi Media Online
antaranews.com, Dokumen Pribadi Ombudsman Kantor Berita Antara,
Priyambodo RH. 11
Sejarah Perkembangan Konvergensi Media Online
antaranews.com, Dokumen Pribadi Ombudsman Kantor Berita Antara,
Priyambodo RH.
54
seperti sekarang ini, dengan pendiri awal antara.co.id yaitu
Bapak Suryanto dilanjutkan Bapak Bambang Wahyu, pada saat
itu dengan managernya bapak Adri Yuniar, yang saat ini bekerja
id Plaza Telkom Multimedia.
Perkembangan konvergensi sebenarnya sudah berjalan
sejak alamat antara.co.id dipindahkan kepada alamat
antaranews.com, mengapa dikatakan sudah konvergensi pada
saat itu? Karena, pada awal pembuatan website antaranews.com
sudah menampilkan dan menyiapkan CMS dengan berbasis pada
penayangan berita Teks, foto, dan berita video. Hanya saja
pengambilan gambar untuk foto, dan pengambilan video dantek
tidak secara bersamaan, karena masing-masing memiliki divisi
dan bagian masing-masing sesuai dengan tupoksi saat itu,
sehingga berita yang ditampilkan tidak mengkonsumsi
konvergensi media online secara real, melainkan ada jeda,
dimana redaktur atau uploader harus menarik berita pada portal
foto, dan harus menarik berita pada bagian antaratv, sehingga
penampilan gambar dan video terkadang menjadi tidak sesuai
seirama dengan berita yang ditampilkan.
Seiring dengan pidato presiden ke-enam saat itu Bapak
Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2004-2010, bahwa Antara
menjadi Kantor Berita dengan basis multimedia, dan harus
mendunia, maka secara perlahan-lahan peran konvergensi sudah
mulai diterapkan pada portal antaranews.com, dengan dibantu
oleh wartawan-wartawan muda yang memahami mengenai
perkembangan konvergensi media online, sehingga sudah
55
berjalan sebenarnya untuk konvergensi media diperum LKBN
Antara dengan portal antaranews.com. akan tetapi kondisi ini
tidak mencerminkan konvergensi media online sesungguhnya
karena masih banyak berita teks yang tidak memiliki pendamping
yaitu foto dan video, sehingga perlu peningkatan kualitas dan
kelengkapan dokumen berita.12
Lalu, pada awal tahun 2016, Perum LKBN Antara yang
dipimpin Oleh Direktur Utama Bapak Mediayatama
Suryodingrat, pencanangan Konvergensi media kembali
mengalami babak baru dimana portal antaranews.com dijadikan
sebagai contoh pengembangan pemberitaan Antara yang berbasis
konvergensi media perubahan ini terjadi untuk seluruh kantor
berita Antara, baik pusat maupun daerah dimana semua kantor
biro yang terdapat disemua ibukota provinsi di Indonesia haru
sudah menjalankan pembuatan berita dengan basis konvergensi
media, perubahan ini sudah disimulasikan pada PON 2017
dibandung, dan target utama yang akan dicapai adalah pada saat
ASEAN Games yang dilaksanakan di Indonesia yang terbagi
dibeberapa provinsi.
Konvergensi seutuhnya baru berjalan pada awal tahun
2018, tepatnya pada bulan Februari. Menjalankan konvergensi
bukanlan hal mudah karena melakukan perubahan baru dengan
merubah pola kerja yang lama membutuhkan adanya perubahan
mindset atau cara berpikir baik dari kalangan reporter, redaktur,
12
Sejarah Perkembangan Konvergensi Media Online
antaranews.com, Dokumen Pribadi Ombudsman Kantor Berita Antara,
Priyambodo RH.
56
dan pelakasana redaksi, sehingga ini menjadi alot, dimana
generasi lama sulit untuk melakukan perubahan sehingga
membutuhkan waktu yang bukan sebentar, adapun ini seperti
dikatakan oleh dirut Antara adalah perubahan secara evolution,
bertahap dimana perubahan ini adalah bagaimana menimbulkan
kesadaran bahwa kita harus berubah sesuai dengan perubahan
ilmu dan dunia Teknologi komunikasi Informasi saat ini sehingga
Perum LKBN sebagai satu-satunya kantor berita negara yang
menadi pilar pemerintah bisa menyajikan berita-berita sesuai
dengan kebutuhan pasar dan kebutuhan pemerintahan saat ini.13
Di mana, perkembangan dunia teknologi seperti handphone
sudah menjadi kebutuhan primer dari masyarakat, nah ini yang
menjadi menopang bagaimana Antara bisa menyampaikan
informasi baik kepada pemerintah dan kepada masyarakat secara
benar sesuai dengan aturan dan kode etik jurnalistik sebagai
kantor berita negara.
C. Visi dan Misi LKBN Antara
Visi :
Menjadi Kantor Berita yang berkelas dunia melalui penyediaan
jasa berbagai produk multimedia.14
13
Sejarah Perkembangan Konvergensi Media Online
antaranews.com, Dokumen Pribadi Ombudsman Kantor Berita Antara,
Priyambodo RH. 14
Beranda Tentang Kami: Visi & Misi Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.42 WIB.
57
Misi :
1. Memperkuat marwah LKBN ANTARA sebagai sebuah
kantor berita serta perusahaan multimedia yang modern.
2. Mengembangkan jurnalisme Indonesia yang mendidik,
mencerahkan, dan memberdayakan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menyediakan produk serta jasa informasi dan komunikasi
yang akurat, terpercaya serta menguntungkan di bidang
multimedia.
4. Mengembangkan perusahaan yang modern dan
berkesinambungan sehingga dapat memberikan
kesejahteraan kepada para stakeholder-nya.15
D. Manajemen
1. Dewan Direksi
Dewan Direksi Periode : 2018-2023
Direktur Utama :Meidyatama Suryodiningrat
Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis: Hempi N Prajudi
Direktur Pemberitaan : Drs. H. Akhmad Munir
Direktur Keuangan : Nina Kurnia Dewi, STP, MBA16
15
Beranda Tentang Kami: Visi & Misi Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.42 WIB 16
Beranda Tentang Kami: Manajemen Dewan Direksi Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.50 WIB
58
2. Dewan Pengawas
Dewan Pengawas Periode : 2018-2023
Ketua Dewan Pengawas : Dr. Drs. Sutrimo MM, M,Si
Anggota Dewan Pengawas : Santoso
Deddy Hermawan17
3. Redaksi
Direktur Pemberitaan/ Pemimpin Redaksi: Drs. H. Akhmad
Munir
Redaktur Pelaksana: Budi Setiawanto, Sapto Heru Purnomojoyo,
Teguh Priyanto
Sekretaris Redaksi: Indri Prasetyowati
Ombudsman Redaksi: Mulyo Sunyoto, Priyambodo RH, Zarqono
Maksum, Arief Pujianto, Biqwanto Situmorang, Wawan
Indrawan, Irmanto18
17
Beranda Tentang Kami: Manajemen Dewan Pengawas Antara,
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat, diakses pada Selasa
15 Oktober 2019 pukul 12.50 18
Tentang Kami: Redaksi Kantor Beita Antara,
https://www.antaranews.com/tentang-kami, diakses pada 15 Oktober 2019
pukul 13.03
59
E. Struktur Organisasi Antara
DIREKTUR UTAMA
(PENANGGUNG JAWAB
REDAKSI)
DIREKTUR PEMBERITAAN
(KEPALA NEWSROOM)
Redaktur Pelaksana
SEKRETARIS
REDAKSI
KEPALA
PRODUKSI PSO
KEPALA RADAR
DESK/JACX
KEPALA PRODUKSI
KONTEN KOMERSIL &
KERJASAMA
OMBUDSMAN KEPALA
REDAKSI
REDAKTUR
/ EDIT/
PRODUSER
REDAKTUR
/ EDIT/
PRODUSER
REDAKTUR
/ EDIT/
PRODUSER
REDAKTUR
/ EDIT/
PRODUSER
REDAKTUR
/ EDIT/
PRODUSER
KEPALA
REDAKSI
KEPALA
REDAKSI
KEPALA
REDAKSI
KEPALA
REDAKSI
BIRO PROVINSI/
LN
REDAKTUR/
EDITOR DAERAH
PEWARTA-KORESPONDEN (K), PEMBANTU KORESPONDEN (PK),
PEWARTA FOTO, PEWARTA TV, KAMERAMEN, INFOGRAFER
PEWARTA-
KORESPONDEN (K0,
PEMBANTU
KORESPONDEN (PK)
61
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan hasil temuan data
penelitian mengenai Pengawasan Ombudsman Lembaga Kantor
Berita Nasional Antara terhadap media online Antaranews.com.
Data yang peneliti temukan merupakan data dari dasar hukum
dan ketentuan umum adanya Ombudsman di LKBN Antara,
dokumen hasil evaluasi Ombudsman terhadap pemberitaan di
Antaranews.com, serta hasil wawancara mendalam dengan
Ombudsman LKBN Antara.
A. Dasar Hukum dan Ketentuan Umum Ombudsman Antara
Tidak semua media khususnya media online di Indonesia
memiliki Ombudsman. Karena LKBN Antara merupakan salah
satu media yang memiliki Ombudsman untuk mengawasi
pemberitaan pada media online Antaranews.com, media ini
tentunya memiliki dasar hukum dan ketentuan umumnya.
Dasar hukum adanya Ombudsman ada pada Keputusan
Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, tentang
Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara. Dalam
keputusan tersebut tertulis beberapa poin mengenai Ombudsman,
yaitu:
1. Dirut Perum LKBN Antara dapat mengangkat sejumlah
wartawan untuk menjadi Ombudsman sesuai dengan kebutuhan.
62
2. Ombudsman bertugas mencermati, menelaah, memetakan,
mendiskusikan dan melakukan klinik editorial atas seluruh
produk jurnalistik yang disiarkan redaksi dan melaporkannya
secara tertulis kepada Pemimpin Redaksi, Wapemred, Kepala
SPI, Manajer Pemberitaan, Sekretaris Redaksi, dan Manajer
PSDM.
3. Anggota Ombudsman minimal setara dengan Redaktur V.
4. Wartawan yang diusulkan menjadi anggota Ombudsman:
a. Sekurang-kurangnya telah menduduki jenjang Redaktur
III.
b. Tidak pernah dikenakan sanksi disiplin sedang atau lebih
berat.
c. Pernah menjadi pejabat struktural atau memimpin suatu
tim atau kegiatan lain dalam lingkup perusahaan.
5. Masa kerja Ombudsman paling lama 6 (enam) bulan dan dapat
diperpanjang sesuai dengan hasil evaluasi.
6. Anggota Ombudsman tidak boleh merangkap jabatan lain.1
Dari Surat keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor
Berita Nasional Antara tentang Jabatan Fungsional Wartawan
Perum LKBN Antara, pengertian Ombudsman juga muncul
dalam ketentuan umum yang berarti Ombudsman adalah pejabat
nonstruktural yang bertugas melakukan pembinaan dan
1 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
63
pengawasan mutu di bidang keredaksian dengan melaksanakan
klinik editorial, mengusulkan pelatihan-pelatihan, dan upaya lain
untuk meningkatkan mutu berita.2
B. Evaluasi Ombudsman Terhadap Pemberitaan
Data berupa hasil evaluasi Ombudsman berhasil peneliti
dapatkan. Evaluasi ini dibuat oleh Priyambodo RH atau lebih
akrab disapa Bob, sebagai Ombudsman di Kantor Berita Nasional
Antara (Antaranews.com) bagian multimedia. Dalam dokumen
tersebut, Bob menuliskan evaluasinya untuk pemberitaan bagian
multimedia, yaitu hiburan dan lifestyle. Kesalahan yang
sepertinya cukup sering dilakukan oleh wartawan atau redaktur
Antaranews.com ini adalah tentang penulisan. Dalam penulisan
berita, wartawan maupun redaktur masih kurang cermat dalam
penyuntingan kebahasaan (tata bahasa, rasa bahasa, makna
bahasa, ejaan, dan tanda baca), penulisan bahasa asing dan dialek
daerah.3
Dalam evaluasinya juga, Bob menyebutkan bahwa
Stylebook Antara masih sering diabaikan oleh wartawan dan
redaktur. Stylebook ini adalah panduan penulisan berita Antara,
dibuat pada tahun 2016 dan dikerjakan melalui berbagai diskusi
2 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara. 3 Dokumen Evaluasi Ombudsman Antaranews.com oleh Priyambodo
RH untuk 2 September 2019.
64
yang melibatkan pewarta dan redaktur yang merupakan
penyempurnaan atas Stylebook yang dibuat pada tahun 2012.4
Melalui stylebook ini juga, sebagai organisasi media
massa yang berciri kantor berita, Antara tetap mempertahankan
karakter orisinalnya, yaitu mengabarkan peristiwa yang bernilai
bagi publik dengan cepat, lugas dan ringkas tanpa mengurangi
sisi akurasi dan kelengkapannya.
C. Hasil Wawancara
Untuk mencari data, peneliti juga melakukan wawancara
mendalam mengenai peranan Ombudsman terhadap pemberitaan
di media online Antaranews.com. Wawancara ini dilakukan
secara langsung pada Senin, 14 Oktober 2019 dengan
Ombudsman bagian multimedia (hiburan, lifestyle, dan otomotif),
Priyambodo RH.
Ombudsman di Antaranews.com berbeda atau tidak
termasuk ke dalam Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
Namun, Ombudsman di media ini memiliki pemahaman yang
sama dengan ORI. Ombudsman sendiri merupakan istilah asing
dari Skandinavia, yaitu suatu lembaga independen yang dibentuk
oleh lembaga tertentu yang tugasnya adalah memberikan evaluasi
dan masukan agar produk atau kebijakan yang dilakukan oleh
lembaga yang membutuhkan Ombudsman tersebut jauh dari
konflik dan gugatan publik. Dengan arti lain, Ombudsman
4Stylebook Panduan Penulisan Berita Antara 2016.
65
bertugas untuk meningkatkan atau meningkatkan kebijakan yang
telah dilakukan oleh suatu lembaga.5
Di Indonesia sendiri, Ombudsman baru muncul setelah
reformasi. Adanya Ombudsman di Indonesia pun merupakan
masukan dari beberapa negara Skandinavia yang salah satunya
adalah Finlandia, namun yang paling banyak memberikan
masukan ialah Norwegia. Untuk di Indonesia, media yang
memiliki Ombudsman itu pertama adalah Tempo, lanjut ke
Kompas, Jawa Pos, lalu Antara, dan tidak semua media memiliki
Ombudsman tergantung kebijakan atau kepentingan media yang
bersangkutan.6
Secara struktur organisasi, Ombudsman di
Antaranews.com termasuk ke dalam internal fungsional, namun
bukan pejabat struktural. Karena di LKBN Antara ada dua
jabatan yaitu struktural dan fungsional. Pejabat struktural ialah
yang memegang kebijakan dengan arti lain bisa menghukum
orang dan lainnya. Sedangkan Ombudsman, merupakan
wartawan-wartawan senior yang ditempatkan untuk
5 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 6 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
66
mendampingi struktural. Maka, kebijakan tidak bisa diambil oleh
Ombudsman, tetapi masukan dari Ombudsman bisa diberikan.7
Untuk penentuan siapa yang bisa menjadi Ombudsman,
biasanya ditentukan oleh keputusan pimpinan, yaitu Direktur
Utama dan Pimpinan Redaksi. Seseorang yang bisa menempati
jabatan Ombudsman ini levelnya juga harus sudah redaktur enam
atau redaktur senior, yang jika dihitung masa kerja sudah lebih
dari sepuluh tahun.8 Namun, sepertinya ada kesalahan yang
disebutkan oleh narasumber yang diwawancarai peneliti. Karena,
dalam surat keputusan mengenai dasar hukum adanya
Ombudsman itu tertulis anggota Ombudsman minimal setara
dengan redaktur lima.9
Seseorang yang menjadi Ombudsman di Antaranews.com
memang harus orang yang bekerja di Antara atau biasa kita sebut
orang dalam atau internal Kantor Berita Nasional Antara. Maka
dari itu, Ombudsman juga biasanya tetap menjabat sebagai
wartawan. Berdasar perbandingan Ombudsman Antaranews.com,
tiap media itu berbeda dalam pemilihan Ombudsman, contohnya
Republika dan Kompas yang memilih Ombudsman dari orang
luar, dan Tempo yang memilih orang luar juga orang dalam.
Alasan mengapa Antaranews.com memilih Ombudsman dari
7 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 8 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 9 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
67
internalnya sendiri itu karena pihak Antara merasa khawatir jika
memilih orang luar, orang terpilih tersebut tidak memahami atau
tahu banyak tentang kantor berita. Sekalipun berbeda, intinya
tetap sama, bahwa Ombudsman mengawasi kinerja produk
pemberitaan.10
Secara singkatnya Ombudsman bertugas dan berfungsi
sebagai quality control. Jika terjadi sengketa atau dispute dengan
pihak luar Kantor Berita Antara, bisa saja Ombudsman terlibat
untuk bernegosiasi semacam mediasi ke Dewan Pers, Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI), dan lainnya. Contohnya, jika ada
berita Antaranews.com yang digugat oleh pihak yang
bersangkutan, dan diadukan ke Dewan Pers, hal tersebut bisa
melibatkan Ombudsman, bisa namun bukan berarti harus.
Ombudsman di sini bisa dilibatkan untuk melobi atau memediasi
kasus agar diselesaikan dengan cara-cara Undang-Undang Pers
yang prosesnya termasuk ajudifikasi atau diluar proses hukum.11
Sama halnya dengan pewarta lainnya, Ombudsman juga
memiliki waktu atau jam kerja yang sama yaitu 24 jam. Karena
tiap anggota Ombudsman mengawasi mulai dari Search Engine
Optimization (SEO), mengawasi bahasa mulai dari tata, rasa,
logika, dan makna bahasa, sampai mengawasi dampak
pemberitaan yang dihasilkan. Untuk pertemuannya sendiri,
10
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 11
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
68
Ombudsman Antaranews.com melakukan pertemuan setiap
minggu, namun, penalti dari pekerjaannya tetap tiap hari. Karena
Kantor Berita Antara mendapatkan Public Service Obligation
(PSO) atau mendapat tugas secara khusus dari negara mengenai
berita negara yang wajib diliput, maka hal tersebut membuat
Ombudsman benar-benar mengawasi segala pemberitannya.12
Perbedaan juga dirasakan oleh Priyambodo sebagai
anggota Ombudsman di Antaranews.com. Karena peranan
Ombudsmannya sendiri itu adalah benar-benar memperbaiki
kualitas pemberitaan serta menghindari permasalahan,
kewaspadaan atau berjaga-jaga selalu dilakukan dalam setiap
pemberitaan yang dikeluarkan. Bahkan, mulai dari proses
perencanaan pun hasil yang akan didapat dari pemberitaan sudah
bisa diprediksi. Karena, semakin banyak yang mengawasi,
pemberitaan akan semakin baik, berbeda dengan dahulu yang
mengawasi hanya bagian strukturalnya saja.13
Untuk pemberitaan di Antaranews.com sendiri, sedikit
banyak Ombudsman turut serta. Namun, Ombudsman tidak
mencampuri secara langsung karena hal tersebut merupakan
tugasnya struktural. Namun, bukan intervensi juga yang
12
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 13
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
69
dilakukan oleh Ombudsman, melainkan masukan yang sifatnya
lebih ke pendampingan.14
Secara resmi, anggota Ombudsman Kantor Berita Antara
dipilih setiap enam bulan sekali, karena evaluasi Ombudsman
dilakukan setiap enam bulan. Secara resmi, memang enam bulan
sekali, namun tiap anggota tersebut bisa dipilih lagi. Dalam
struktur Ombudsman juga hanya ada koordinator dan anggota.
Tetapi, pemilihan koordinator dalam Ombudsman
Antaranews.com ini melalui kesepakatan semua anggota
Ombudsman dan manajemen. Tugas koordinator Ombudsman
pun lebih banyak dari anggota, karena koordinator wajib
menghadiri semua pertemuan internal Kantor Berita Antara.15
Sesudah ada aplikasi whatsapp, koordinasi pun bisa
dilakukan secara mudah. Mulai dari rapat secara online atau pun
pemberitahuan rapat langsung dadakan. Namun, jadwal resminya
Ombudsman rapat tiap seminggu dua kali, mulai dari jam 10
sampai 12 siang. Karena tiap Ombudsman membawahi bagian
atau rubrik yang berbeda, maka koordinasi dengan pihak redaksi
dilakukan sesuai dengan rubriknya masing-masing. Rapat atau
pertemuan dengan pihak redaksi pun dilakukan setiap satu
14
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 15
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
70
minggu sekali, atau akan dilakukan lebih sering lagi dalam
kondisi khusus.16
Perbaikan terhadap pemberitaan bisa Ombudsman
lakukan setelah berita dipublikasikan. Bila melihat kesalahan
dalam pemberitaan, Ombudsman bisa langsung menegur
wartawan atau redaktur yang mengerjakan, untuk segera
dibenahi. Hal ini terjadi bukan untuk melangkahi atasannya
selaku pimpinan redaksi atau lainnya, ini bertujuan agar berita
yang dikeluarkan tidak menimbulkan permasalahan atau
kerusakan, karena Ombudsman benar-benar memperhatikan
setiap pemberitaan.17
Karena kerja Ombudsman benar-benar setiap hari dan 24
jam, pengawasan yang dilakukan pun dilakukan pada semua
pemberitaan berdasarkan bagiannya. Idealnya, setiap pemberitaan
dibaca oleh Ombudsman, tetapi, tiap anggota Ombudsman
memiliki aplikasi untuk memeriksa semua pemberitaan, mulai
dari isi berita, kata kunci keliru, nama keliru, foto keliru dan tidak
relevan.18
Intinya, Ombudsman bekerja sebagai quality control. Jika
ada permasalahan yang dihadapi, kebanyakan itu dengan pihak-
16
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 17
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 18
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
71
pihak yang terkait dalam pemberitaan. Kalau pun ada
permasalahan atau kritik dan saran dari pembaca, itu struktural
yang berperan. Ombudsman bisa saja berperan di situ, namun
tidak begitu banyak. Sama halnya dengan hukuman, Ombudsman
tidak dapat memberikan hukuman pada wartawan. Tetapi, jika
struktural meminta pendapat dari Ombudsman, hanya data dan
fakta yag bisa diberikan, karena jabatannya yang fungsional itu.19
Pendapat dari seorang Ombudsman tentunya berdasar dari
kode etik jurnalistik dan peraturan Kantor Berita Nasional
Antara. Ada juga peraturan lain yang mendukung bernama style
book, itu lebih khusus pada penulisan pemberitaan. Mengapa
banyak perarturan dan Kantor Berita Antara ini sangat
membutuhkan adanya peranan Ombudsman? Karena Antara ini
sangat ketat. Bukan hanya Antara saja sebenarnya, ada TVRI dan
juga RRI. Ketiganya dianggap mempunyai profesi yang mirip
dengan TNI, karena media ini merupakan garda terdepan dan
garda belakang setiap orang mencari informasi. Dari itu,
dibuatlah aturan yang ketat dan tidak boleh asal atau main-main
dalam pemberitaannya.20
Secara keseluruhan, media yang ada Indonesia tidak ada
dasar hukum atau aturan untuk memiliki Ombudsman dalam
medianya. Namun, Dewan Pers sudah menyarankan adanya
19
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 20
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
72
Ombudsman dalam media. Beberapa media menganggap belum
membutuhkan adanya Ombudsman karena merasa medianya
segmented. Dalam arti lain segmented ini adalah merasa
medianya tidak terlalu bermasalah untuk digugat dan lainnya.
Jadi, dasar hukum adanya Ombudsman di Kantor Berita Nasional
Antara ini adalah dari Antaranya sendiri melalui Surat Keputusan
yang dikeluarkan pimpinan.21
Selain memilik Ombudsman, media seperti Antara dan
Tempo juga memiliki divisi hukum. Tiap permasalahan di luar
hukum itu ditangani oleh Ombudsman, dengan basic kode etik
jurnalistik, peraturan Dewan Pers, peraturan Antara, KUHP dan
Undang-Undang Pers. Sedangkan jika masalahnya sudah
menyentuh ranah hukum, tim hukumlah yang menanganinya.22
Pada dasarnya, adanya Ombudsman di Antara ini
merupakan hal wajib yang sudah diputuskan pimpinan. Tentunya,
manfaat dari adanya Ombudsman ini pun terlihat pada
pemberitaan yang dikeluarkan Antaranews.com. Kualitas
pemberitaan pun meningkat lebih baik dan terhindar dari konflik
sejak adanya Ombudsman.23
21
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 22
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 23
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
73
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai masalah
pokok penelitian yaitu pengawasan Ombudsman Lembaga Kantor
Berita Atara dalam pemberitaan di media online
Antaranews.com. Antara merupakan lembaga kantor berita
nasional yang sudah melakukan konvergensi media menjadi
media online. Sebagai lembaga kantor berita nasional yang
membutuhkan Ombudsman, Antara bisa menjadi acuan atau
contoh bagi media-media yang belum memiliki Ombudsman
untuk mengawasi pemberitaan.
Berdasarkan teori manajemen menurut Henry Fayol yang
peneliti gunakan pada penelitian ini, ada lima poin atau fungsi
yang harus dibahas, yaitu mengenai perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), komando (commanding),
koordinasi (coordinating), dan pengawasan (controling). Ke lima
poin tersebut akan dibahas berdasarkan data berdasarkan
dokumen dan hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari
anggota Ombudsman Antaranews.com.
Selain berdasarkan teori manajemen miliki Henry Fayol,
pada bab ini peneliti juga akan membahas seperti apa
pengawasan Ombudsman berdasarkan ketentuan umum
pengawasan Ombudsman LKBN Antara terhadap pemberitaan di
Antaranews.com.
74
A. Peranan Ombudsman LKBN Antara Menurut Teori
Manajemen Henry Fayol
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah tahap awal dalam melakukan sebuah
kegiatan. Proses perencanaan ini berkaitan dengan seperti apa
produksi jurnalistik yang akan diliput, di mana, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa itu dilakukan. Dalam manajemen
redaksi, perencanaan melingkupi rapat redaksi hingga pembagian
tugas redaksi. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, maka sebuah
perencanaan harus didasarkan pada fakta dan informasi yang
aktual, bukan atas keinginan para anggotanya.
Dalam fungsi manajemen, perencanaan adalah hal utama
yang harus dilakukan termasuk dalam manajemen keredaksian
atau produksi pemberitaan. Perencanaan adalah bagian terpenting
dalam suatu pekerjaan, tiap hal yang sudah direncanakan akan
menentukan hasilnya seperti apa.
a. Pendampingan Ombudsman dalam Perencanaan
Pemberitaan Antaranews.com
Pada tahap perencanaan ini, segala hal mengenai berita
apa yang harus dicari, pemberitaan seperti apa yang harus
dikeluarkan, sudut pandang mana yang dipakai, itu semua sudah
dilaksanakan oleh bagian redaksi seperti pemimpin redaksi,
redaktur pelaksana, dan lainnya. Karena dalam struktur organisasi
yang merupakan fungsional, Ombudsman tidak terlalu fokus pada
apa yang harus diberitakan.
75
Namun, hal itu bukan berarti Ombudsman tidak berfungsi
apa-apa di tahap ini. Saran dan masukan dari Ombudsman sangat
berguna pada tahap perencanaan ini. Melalui wawancara peneliti
bersama dengan anggota Ombudsman kantor berita Antara,
Priyambodo RH mengungkapkan bahwa paling tidak, sedikit
banyak Ombudsman juga ada andil dalam perencanaan
pemberitaan. Hanya saja, Ombudsman tidak mencampuri secara
langsung dalam perencanaan pemberitaannya karena itu tugasnya
struktural.
Dalam tahap perencanaan, Ombudsman hanya
memberikan masukan yang sifatnya pendampingan dan tidak
boleh mengintervensi wartawan.1 Mengenai apa itu struktural dan
fungsional akan dibahas nanti oleh peneliti pada poin
pengorganisasian untuk lebih lengkapnya.
Dalam rapat atau pertemuan ketika membahas
perencanaan mengenai pemberitaan, Ombudsman hadir untuk
mengawasi dan memberikan masukan. Setiap perencanaan tetap
sesuai dengan aturan dari Antara. Untuk pemberitaan yang
direncanakan yang sekiranya bisa menimbulkan konflik nantinya,
Ombudsman akan memberi saran bagaimana baiknya
pemberitaan itu dikeluarkan.
Hasil dari wawancara yang peneliti temukan bersama
anggota Ombudsaman Antara juga mengungkapkan, sebelum
1 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
76
adanya Ombudsman, perencanaan hanya dilakukan oleh pihak
redaksi saja. Namun, hari ini Ombudsman sudah bergabung dan
ikut berkontribusi dalam perencanaan di kantor berita Antara agar
waspada terhadap pemberitaan yang akan diambil dilakukan dari
awal. Jadi, mulai dari proses perencanaan pun pihak Antara sudah
mengetahui kira-kira hasilnya seperti apa. Hal ini berarti
pengawasan dari Ombudsman sudah dilakukan mulai dari
perencanaan. Semakin banyak yang mengawasi pun semakin dan
semakin baik dalam hasil produksi jurnalistik di Antara nantinya.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Ombudsman sendiri merupakan istilah dari Skandinavia,
yaitu suatu lembaga independen yang dibentuk oleh lembaga
tertentu yang tugasnya adalah memberikan evaluasi dan masukan
agar produk atau kebijakan yang dilakukan oleh lembaga yang
membutuhkan Ombudsman jauh dari konflik atau jauh dari
gugatan publik.2 Namun, dengan memiliki pemahaman yang
sama bukan berarti Ombudsman pada media ini termasuk bagian
dari Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Di Indonesia,
Ombudsman baru muncul setelah reformasi, dan Ombudsman
untuk media pertama kali ada pada media Tempo dan Kompas,
kemudian Jawa Pos lalu Kantor Berita Antara. Sampai saat ini,
tidak semua media memiliki Ombudsman, tergantung dari
kebijakan atau kepentingan media bersangkutan. Banyak juga
media yang merasa tidak membutuhkan Ombudsman karena
2 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
77
pemberitaannya masih dalam lingkup aman atau jauh dari
masalah, konflik, dan gugatan publik.
a. Posisi Ombudsman dalam Struktur Kantor Berita
Antara
Sebenarnya, tidak ada patokan khusus untuk pembentukan
sebuah divisi atau lembaga dalam suatu organisasi, perusahaan
atau media. Namun, sebaiknya tiap divisi atau bagian tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan medianya karena jelas tiap
perusahaan atau media memiliki perbedaan, apalagi Antara yang
merupakan Lembaga Kantor Berita Nasional.
Tiap-tiap perusahaan media memiliki stuktur organisasi
yang berbeda. Ada yang menggunakan struktur organisasi
berdasarkan manajemen lama dan ada yang menggunakan
manajemen baru atau sesuai dengan kebutuhan medianya masing-
masing. Kantor berita Antara menggunakan struktur organisasi
yang sesuai dengan manajemen lama namun tetap ada perubahan
atau tambahan seperti halnya Ombudsman ini. Maksud dari
struktur manajemen lama ini adalah, struktur yang ada dari awal
adanya media yang tersusun dari Direktur Utama, Pemimpin
Redaksi, Wapemred, Redaktur, dan lain-lain.
Ada dua jenis jabatan di Kantor Berita Antara, yaitu
jabatan struktural dan jabatan fungsional.3 Jabatan struktural ini
adalah yang memegang kebijakan kepada bawahan seperti
3 Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
78
Direktur Utama pada Pemimpin Redaksi, Pemimpin Redaksi
pada Wapemred, dan seterusnya. Singkatnya, pada stuktural ini
memiliki peran, bisa, atau punya kuasa untuk menegur atau
menghukum bawahannya bila melakukan kesalahan. Selain itu,
dari struktural ini juga mempunyai hak untuk memberikan
komando atau instruksi. Sedangkan, jabatan fungsional itu
bersifat untuk mendampingi struktural, yang berarti tidak
memiliki kuasa untuk salah satunya memberi hukuman pada
bawahan.
Yang termasuk pada jabatan struktural itu contohnya
seperti Direktur Utama atau Penanggung Jawab Redaksi, Direktur
Pemberitaan atau Kepala Newsroom, dan Redaktur Pelaksana.
Sedangkan yang termasuk pada struktur fungsional itu beberapa
diantaranya adalah Kepala Produksi PSO dan Ombudsman.
Seseorang yang menjabat di fungsional, tidak boleh memiliki
jabatan lain di struktural spserti Direktur Utama, Manajer, dan
lainnya. Meskipun ada dua jenis jabatan, keduanya tetap
termasuk ke dalam struktur internal kantor berita Antara.
Jumlah Ombudsman di kantor berita Antara ada tujuh
orang dengan satu orang sebagai koordinator dan enam orang
lainnya sebagai anggota. Pengangkatan Ombudsman sendiri
ditentukan oleh Direktur Utama dan Pemimpin Redaksi kantor
berita Antara.4 Namun, sebelum pengangkatan, pengusulan siapa
yang layak menjadi Ombudsman dilaksanakan terlebih dahulu.
4 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
79
Salah satu syarat menjadi Ombudsman di kantor berita Antara
sendiri adalah minimal setara dengan Redaktur V (lima), atau
yang kompetensinya sampai dengan wartawan utama, karena
Ombudsman yang ada di kantor berita Antara ini wajib orang-
orang internal dari Antara.5 Menurut hasil wawancara yang
peneliti dapatkan mengapa Ombudsman wajib dari orang internal
Antara itu karena tidak semua orang memahami apa itu kantor
berita, maka dari itu tidak ada anggota Ombudsman Antara dari
pihak luar.
Untuk jabatannya sendiri, Ombudsman di Kantor Berita
Antara resmi menjabat selama 6 bulan sekali, termasuk dengan
evaluasi dan lainnya.6 Namun, seseorang yang menjabat
Ombudsman ini dapat dipilih kembali bila memang memiliki
kinerja yang baik selama menjadi Ombudsman.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Lembaga
Kantor Berita Nasional Antara menjelaskan tentang jabatan
fungsional wartawan Perum LKBN Antara. Dalam surat
keputusan tersebut dijelaskan mengenai pengertian Ombudsman
yang menyebutkan bahwa Ombudsman adalah pejabat
nonstruktural yang bertugas melakukan pembinaan dan
pengawasan mutu di bidang keredaksian dengan melaksanakan
5 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara. 6 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
80
klinik editorial, mengusulkan pelatihan-pelatihan, dan upaya lain
untuk meningkatkan mutu berita.7
3. Komando (commanding)
Komando sendiri sama halnya dengan instruksi. Instruksi
biasanya dilakukan oleh atasan pada bawahan atau dari
pemimpin. Karena tiap pemimpin memiliki pengaruh terhadap
orang lain atau bawahannya, begitu pula dengan kepemimpinan
dalam Ombudsman.
a. Instruksi Ombudsman terhadap Pemberitaan di
Antaranews.com
Pada Ombudsman di Kantor Berita Antara, ada tujuh
orang dengan salah satunya merangkap sebagai koordinator
Ombudsman. Koordinator ini dipilih sesuai dengan kesepakatan.
Karena Ombudsman di Antara tidak pernah ada yang megajukan
diri untuk menjadi koordinator, maka koordinator langsung
ditunjuk oleh bagian direksi dan manajemen yang akhirnya
disepakati oleh semua anggota Ombudsman.
Menjadi koordinator di Ombudsman ini tentunya tidak
sama dengan anggotanya. Rapat kerja koordinator Ombudsman
pun lebih banyak dari anggotanya. Koordinator harus mengikuti
banyak rapat atau pertemuan internal bersama Dewan Direksi,
pihak Redaksi, sesama Ombudsman, dan redaksi dibagian yang
dibawahinya (contoh: Polhukam).
7 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
81
Tahap komando atau instruksi ini juga merupakan proses
untuk menjamin terraihnya sasaran dari suatu organisasi.
Ombudsman mendapat instruksi atau komando dari Direktur
Utama dan Pemimpin Redaksi untuk mengawasi pemberitaan
yang ada di Antaranews.com. Tak hanya mengawasi,
Ombudsman juga diberi tugas untuk mencermati, menelaah,
memetakan, mendiskusikan dan melakukan klinik editorial atas
seluruh produk jurnalistik kepada Pemimpin Redaksi, Wapemred,
Kepala SPI, Manajer Pemberitaan, Sekretaris Redaksi, dan
Manajer PSDM.8
Karena Antara merupakan media online, tugas
Ombudsman juga mengawasi pemberitaan selama 24 jam.
Sedangkan, Ombudsman sendiri memiliki komando kepada
redaktur atau wartawan untuk segera mengubah atau mengedit
pemberitaan yang bisa menimbulkan konflik atau permasalahan.
Sebenarnya, jika sesuai prosedur, saran untuk perubahan
redaksi pada pemberitaannya disampaikan pada pemimpin
redaksi atau wapemred terlebih dahulu. Tetapi, untuk
mempersingkat pekerjaan atau mempercepat proses, Ombudsman
bisa langsung menghubungi wartawan atau redaktur yang
mengerjakan berita. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
agar kesalahan yang timbul segera teratasi dengan baik. Setelah
permasalahan selesai, barulah Ombudsman menghubungi pihak-
8 Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
Tentang Jabatan Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
82
pihak yang lebih tinggi di bagian redaksi seperti redaktur
pelaksana dan pemimpin redaksi.9
4. Koordinasi (coordinating)
Setiap organisasi, perusahan dan media memiliki
koordinasi untuk tiap divisi atau bagiannya. Tanpa adanya
koordinasi, pekerjaan yang barkaitan erat akan kesulitan
menemukan hasilnya. Begitu pula dengan koordinasi
Ombudsman dengan pihak struktural, redaktur, dan wartawan.
a. Koordinasi antar Ombudsman dan dengan Pihak
Redaksi Kantor Berita Antara
Tak hanya dengan pihak struktural, koordinasi juga harus
dilakukan dengan sesama anggota Ombudsman. Untuk
koordinasi sesama Ombudsman dilakukan setiap minggunya.
Koordinasi dilakukan melalui pertemuan atau rapat tiap dua kali
dalam seminggu. Namun, pada kondisi tertentu pertemuan tiap
minggunya bisa dilaksanakan lebih dari dua kali. Contoh kasus
yang pernah dialami pada kondisi tertentu adalah ketika ada
wartawan yang kemungkinan terkena masalah mengenai
pemberitaan, Ombudsman pasti diajak untuk memberikan
masukan kepada pihak redaksi terkait isi pemberitaan yang
bermasalah.10
Namun tetap, masukan yang diberikan hanya
9Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019. 10
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
83
masukan dari bukti yang dimiliki Ombudsman, dan tidak boleh
mengintervensi.
Koordinasi Ombudsman bersama dengan pihak redaksi
pun dilakukan sesuai dengan bagiannya. Karena tiap anggota
Ombudsman membawahi bagian-bagiannya masing-masing,
rapat dengan pihak redaksi pun tidak secara keseluruhan. Seperti,
Ombudsman satu membawahi bagian Polhukam, maka rapat
koordinasi dan evaluasi dilakukan oleh Ombudsman Polhukam
bersama pihak redaksi bagian politik, hukum, dan HAM.
Ombudsman dua membawahi bagian Multimedia, koordinasi dan
evaluasinya dilakukan oleh Ombudsman multimedia dan pihak
redaksi lifestyle, teknologi, hiburan, dan otomotif. Ombudsman
tiga membawahi bagian olahraga dan metropolitan, koordinasi
dan evaluasinya dilakukan oleh Ombudsman dan pihak redaksi
olahraga dan metropolitan. Ombudsman empat yang membawahi
bagian features dan internasional, melakukan koordinasi dan
evaluasi pula bersama dengan pihak redaksi bagian features dan
internasional. Ombudsman lima yang membawahi bagian
ekonomi mikro dan makro, koordinasi dan evaluasinya dilakukan
oleh Ombudsman dan pihak redaksi sesuai bagiannya.
Ombudsman enam yang membawahi TV broadcasting,
melakukan koordinasi dan evaluasi bersama dengan pihak redaksi
bagian TV broadcasting. Lalu Ombudsman ke tujuh yang
membawahi bagian news photo Antara, berkoordinasi dan
melakukan evaluasi pula dengan pihak redaksi bagian
84
pemberitaan foto.11
Pihak redaksi yang dimaksud peneliti di sini
adalah wartawan, redaktur, editor sesuai dengan bagiannya
masing-masing.
Pada poin koordinasi ini, evaluasi mengenai segala bentuk
kegiatan jurnalistik di Kantor Berita Antara dari Ombudsman tak
hanya dilakukan dengan bawahannya saja. Tetapi juga
disampaikan pada pemimpin redaksi, wapemred dan lainnya
sesuai dengan poin sebelumnya. Evaluasi juga digunakan untuk
berkoordinasi mengenai peningkatan atau penurunan kualitas
pemberitaan yang nantinya dibutuhkan oleh pihak struktural
untuk mengevaluasi tiap wartawan maupun redaktur.
5. Pengawasan (Controling)
Kegiatan mencari dan membenahi penyimpangan hasil
disesuaikan dengan perencanaan kerja yang telah ditentukan.
Kejadian yang kerap muncul dalam setiap perusahaan atau media
ialah tugas yang belum terselesaikan dengan baik, tidak sesuai
dengan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas, hasil
yang tidak baik atau kurang memuaskan, pemberitaan yang
menimbulkan konflik, kesalahan penulisan, dan berbagai aktivitas
lain yang tidak sesuai rencana. Pengawasan ini diperlukan agar
tidak banyak kesalahan yang dilakukan oleh semua pihak dalam
proses kegiatan jurnalistik.
11
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, via chat Whatsapp pada tanggal 16 Oktober
2019, pukul 09.34 WIB.
85
a. Pengawasan dan Evaluasi Ombudsman terhadap
Pemberitaan di Antaranews.com
Pengawasan dari Ombudsman juga dilakukan untuk
mengawasi, memastikan, dan membuktikan bahwa pemberitaan
yang dihasilkan oleh wartawan Antara berjalan sesuai rencana
dan tidak ada kesalahan dalam penulisan yang kemungkinan bisa
menimbulkan permasalahan. Dalam pengawasan ini pun
pengoreksian, penilaian, dan evaluasi dilakukan oleh
Ombudsman Antara kepada pihak redaksi, yaitu wartawan dan
redaktur.
Pengoreksian yang dilakukan oleh Ombudsman Antara
dilakukan setiap harinya.12
Karena Antara merupakan media
online, tiap berita yang diunggah bisa langsung diakses semua
orang dengan mudah. Saat berita terbit atau telah diunggah ke
laman web Antaranews.com, Ombudsman langsung membaca
dan memeriksa semua pemberitaan sesuai dengan bagiannya
masing-masing. Jika ada kesalahan, Ombudsman bisa langsung
menegur atau meminta wartawan dan redaktur untuk mengubah
kesalahan. Contoh kesalahan yang biasa atau sering dilakukan
ialah pada penulisan seperti pemilihan kata, bahasa asing, ejaan,
dan lain sebagainya.
Untuk penilaiannya, Ombudsman pasti sudah punya
penilaian masing-masing terhadap hasil tulisan atau berita yang
12
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
86
dibuat oleh wartawan dan disunting oleh redaktur. Kesalahan atau
kekurangan dari tiap wartawan maupun editor, pasti sudah
diketahui oleh Ombudsman. Penilaian terhadap bawahan dari
Ombudsman seperti ini bisa diminta oleh pihak redaksi sewaktu-
waktu dan dilampirkan pada hasil evaluasi.
Evaluasi biasanya dilakukan setiap minggu pada rapat
evaluasi. Di sini, hasil koreksian yang telah Ombudsman lakukan
selama satu minggu dibuat pada satu file. File tersebut, berisikan
mengenai kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan oleh
wartawan dan redaktur atau penyunting. Selama satu minggu,
hasil dari pemberitaan akan sangat terlihat. Apakah berita pada
satu minggu tersebut mengalami peningkatan yang baik, tetap
sama seperti hari sebelumnya, atau malah mengalami penurunan.
Penurunan tersebut maksudnya adalah, wartawan dan redaktur
tidak benar-benar memperhatikan apa yang telah Ombudsman
koreksi yang kemudian terjadi lagi kesalahan-kesalahan seperti
biasanya.
Sekalipun tugasnya mengawasi yang bisa saja berujung
pada mengoreksi, menilai dan mengevaluasi, Ombudsman tidak
boleh dan tidak memiliki kewenangan untuk menghukum atas
kesalahan yang dibuat wartawan maupun redaktur. Karena
jabatannya sebagai fungsional, Ombudsman hanya mengawasi
namun bisa memberi masukan kepada pihak redaksi jika memang
membutuhkan saran dari penilaian yang dimiliki Ombudsman
terhadap wartawan maupun redaktur.
87
Selain itu, pada poin ini berhubungan juga dengan poin
perencanaan. Karena sebelum pengawasan dilakukan, kegiatan
berjaga-jaga untuk mengurangi kesalahan pada pemberitaan yang
dibuat sudah dilaksanakan pada tahap perencanaan.
Pengawasan ini juga merupakan tugas utama dari seorang
Ombudsman. Karena tujuan utama dari suatu pengawasan yang
dilakukan Ombudsman adalah quality control atau mengawasi
kualitas agar tetap baik dan meningkat menjadi lebih baik lagi.
Selain pengawasan yang berfungsi untuk kualitas pemberitaan
yang lebih baik, pengawasan juga dilakukan untuk berjaga-jaga
jika terjadi sesuatu dalam pemberitaan yang menimbulkan
sengketa dengan pihak diluar Antara, Ombudsman bisa langsung
terlibat selama prosesnya merupakan ajudifikasi atau di luar
proses hukum.13
Contohnya seperti dilibatkan dalam proses
mediasi atau semacam negosiasi bersama dengan Dewan Pers,
PWI dan lainnya. Namun, jika kesalahan dalam pemberitaan
sudah menyentuh ranah hukum, bukan lagi tugasnya Ombudsman
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena hal itu sudah
menjadi bagian dari divisi hukum dari Kantor Berita Antara.
B. Pengawasan Ombudsman LKBN Antara
Pada prinsipnya, LKBN Antara (tidak hanya
Ombudsmannya saja) menerapkan semua model komunikasi
dalam menjalankan manajemennya terutama manajemen
13
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota Ombudsman
Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara lantai 20 pada tanggal 14
Oktober 2019.
88
pemberitaan, sehingga semua cara dan sarana baik itu lisan
maupun tertulis juga dijalankan dengan lebih mengandalkan
teknologi terkini. Jadi, baik itu klinik editorial maupun
pendidikan dan pelatihan yang ada di LKBN Antara bisa
dilakukan secara langsung dalam bentuk tatap muka atau tidak
langsung, bisa melalui aplikasi SP2MT, telepon, whatsapp, dan
lain sebagainya. Hal ini juga terjadi sesuai dengan kebutuhan
atau urgensinya sendiri, namun, untuk pertemuan tetap dilakukan
setiap minggu dan bulannya oleh Ombudsman LKBN Antara.
Secara historis, Ombudsman Redaksi LKBN Antara
merupakan kelanjutan dari unit kerja sejenis yang pernah ada.
Unit kerja tersebut adalah Tim Pengarah dan Evaluasi
Pemberitaan Antara dan Tim Dewan Redaksi. Unit kerja
Ombudsman atau apapun namanya (karena tiap media kadang
berbeda dalam penyebutannya) dibentuk dalam manajemen
keredaksian di perusahaan pers yang profesional untuk mengatasi
gugatan dan masalah keluhan publik atas pemberitaan yang
memang sudah termasuk dari risiko profesi kewartawanan.
Untuk sering atau jarangnya mengenai keluhan atau
gugatan pihak tertentu terhadap pemberitaan Antara, itu tidak
semata-mata karena unit kerja semacam Ombudsman di dalam
manajemen perusahaan pers, namun ada juga yang terkait dengan
ketidaktahuan para pihak mengenai tugas pokok dan fungsi pers
atau literasi media. Seperti yang anggota Ombudsman Antara
katakan, contohnya dalam pemberitaan politik terkait pemilihan
umum (nasional maupun daerah atau pilkada) dan ekonomi
89
terkait pasar saham membuat setiap perusahaan pers senantiasa
ekstra hati-hati karena gugatan dari sejumlah pihak yang merasa
dirugikan bisa terjadi kapanpun.
Mengenai peningkatan kualitas yang menjadi lebih baik
sejak adanya Ombudsman di LKBN Antara, sebenarnya tidak
bisa di persentasekan karena memang tidak pernah ada data
secara jelasnya. Selain itu, kinerja arus pemberitaan juga sangat
erat dengan kepentingan publik yang secara umum dapat
dikatakan tidak pernah merasa terpuaskan dalam meraup
informasi.
Sebagai Ombudsman Antara, Priyambodo RH
menyebutkan, setiap perusahaan pers yang membentuk unit kerja
Ombudsman seperti halnya LKBN Antara tentu saja berupaya
agar kinerja jurnalismenya bisa minim atau lebih baik jika tidak
ada kekeliruan dan tidak ada kesalahan. Akan tetapi, tetap tidak
bisa dipungkiri jika profesi jurnalistik memang berisiko untuk
adanya kekeliruan atau kesalahan sehingga mengenal kredo
melayani hak koreksi, hak ralat, dan hak jawab publik pada
kesempatan pertama, sehingga standar kinerja unit kerja sejenis
Ombudsman lebih menekankan keseimbangan kuantitatif jika
harus dikaitkan dengan persentase, dan kualitatif jika harus
dikaitkan dengan kode etik jurnalistik dan hukum terkait pers,
dalam proses yang berkualitas secara jurnalistik dalam jumlah
sebanyak mungkin untuk publik.
90
Berdasarkan Surat keputusan Direksi Perum Lembaga
Kantor Berita Nasional Antara tentang Jabatan Fungsional
Wartawan Perum LKBN Antara yang peneliti tulis di bab IV,
pengertian Ombudsman juga muncul dalam ketentuan umum
yang berarti Ombudsman adalah pejabat nonstruktural yang
bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan mutu di bidang
keredaksian dengan melaksanakan klinik editorial, mengusulkan
pelatihan-pelatihan, dan upaya lain untuk meningkatkan mutu
berita. Peneliti akan membahas mengenai seperti apa pembinaan
dan pengawasan mutu yang dilakukan oleh Ombudsman untuk
meningkatkan kualitas pemberitaan di Antaranews.com.
1. Klinik editorial
Klinik editorial atau biasa juga disebut klinik keredaksian
ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Ombudsman LKBN
Antara untuk tugasnya dalam pengawasan mutu di bidang
keredaksian. Klinik editorial ini berupa pengoreksian terhadap
pemberitaan yang dikeluarkan Antaranews.com. Kegiatan ini
dilakukan sebagai penyempurna produk pemberitaan yang
dikeluarkan Antara. Pada tahapan ini sebenarnya tidak hanya
mengkoreksi pemberitaanya saja, klinik editorial ini akan
menjelaskan di mana kesalahan dan bagaimana baiknya suatu
berita, mulai dari judul, isi, bahasa, penulisan, dan juga sebagai
bahan evaluasi untuk wartawan dan redaktur atau penyunting atau
editor yang memproduksi suatu berita. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi asas kode etik jurnalistik bahwa media massa
91
melakukan perbaikan, koreksi, ralat, dan hak jawab pada
kesempatan pertama.
Pada tahap klinik editorial ini juga Ombudsman LKBN
Antara dimungkinkan melakukan intervensi untuk perbaikan
berita secara langsung baik itu tatap muka atau bertelepon dan
atau memanfaatkan aplikasi SP2MT kepada wartawan dan
redaktur atau penyunting atau editor yang memproduksi berita
berpotensi atau telah melanggar ketentuan pemberitaan.
Ketentuan pemberitaan tersebut sudah termasuk kode etik
jurnalistik yang sudah ditetapkan Dewan Pers, serta pelanggaran
hukum pidana atau perdata terkait pers. Namun, intervensi yang
dilakukan oleh pihak Ombudsman LKBN Antara ini nantinya
tetap dikoordinasikan kepada Pemimpin redaksi dan pejabat
struktural di bawahnya.
Aplikasi SP2MT ini maksudnya adalah aplikasi komputer
Sistem Perencanaan Pemberitaan dan Monitoring Terpadu.
Awalnya, klinik editorial ini dilakukan pada saat forum rapat
mingguan saja. Sesudah ada aplikasi SP2MT inilah Ombudsman
bisa membuat laporan rutin harian dan mingguan yang bisa
langsung disampaikan dan diterima oleh Pemimpin Redaksi
dengan tembusan semua pejabat struktural di bawahnya, yaitu
Kepala Redaksi dan Kepala Meja Sunting atau Kepala Redaktur
untuk selanjutnya langsung dikoordinasikan dengan wartawan.
Jadi, Ombudsman LKBN Antara melakukan klinik editorial
setiap hari melalui aplikasi SP2MT tersebut.
92
Sebenarnya, aplikasi SP2MT ini juga termasuk kelanjutan
dari bagaimana sistem kerja keredaksian, yaitu dapat menerapkan
berbagai kegiatan mulai dari mencari berita, membuat berita,
menyunting berita, mempublikasikan berita, sampai ke tahap
mengevaluasi berita, dapat dilakukan secara terpadu dan saat itu
juga atau tidak perlu menunggu waktu lama. Hal ini juga
dilakukan karena sekarang Antara sudah melakukan konvergensi
media menjadi online, maka segala sesuatunya harus dilakukan
seketika agar tidak ada keterlambatan dalam mempublikasikan
berita dan bisa segera mengoreksi jika terjadi kesalahan dalam
pemberitaan. Menurut Priyambodo RH, hal yang terpenting
dalam menerapkan suatu sistem manajemen keredaksian ini
adalah asas berpikiran terbuka atau open minded terhadap semua
hal.
Klinik editorial ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum
adanya Ombudsman di LKBN Antara. Sejak Antara didirikan
pada 13 Desember 1937 ada catatan sejarah yang menyebutkan
bahwa para tokoh pendiri menerapkan kegiatan semacam klinik
editorial yang tentu saja sesuai dengan situasi dan zamannya.
Anggota Ombudsman LKBN Antara, Priyambodo RH juga
mengatakan contohnya dalam buku Lima Windu Antara karya
rangkuman Soebagijo I.N, bahwa sebagai salah seorang pendiri
Antara, Adam Malik secara rutin menugasi wartawan dan
redaktur untuk melakukan evaluasi pada proses pemberitaan.
Beberapa contoh klinik editorial berupa evaluasi dari
Priyambodo RH yang akrab disapa Bob, sebagai anggota
93
Ombudsman Antara untuk bagian Hiburan dan Lifestyle, Tekno
dan Otomotif telah peneliti dapatkan. Dalam evaluasinya,
Ombudsman selalu mengingatkan wartawan dan redaktur untuk
lebih cermat dalam penyuntingan kebahasaan serta alinea
panjang atau lebih dari satu gagasan. Selain itu, evaluasi yang
sering ditegaskan juga agar wartawan dan redaktur harus
memperhatikan stylebook Antara, baik itu stylebook news
maupun stylebook foto. Sepertinya, kedua hal tersebut adalah
yang paling sering terabaikan oleh wartawan dan redaktur karena
dalam evaluasinya Ombudsman lebih dari satu kali menuliskan
hal tersebut.
Contoh lain dalam evaluasi ini juga berupa kesalahan
penulisan yang dibenarkan berdasarkan penjelasannya.
Contohnya adalah ketika salah satu berita menyebutkan atau
menuliskan “Presiden terpilih 2019-2024” seharusnya ditulis
“Presiden Jokowi periode 2019-2024,” penjelasan dari
Ombudsman mengapa penulisannya demikian itu adalah karena
Jokowi sudah dilantik untuk masa jabatan keduanya.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Pembinaan dan pengawasan mutu di bidang keredaksian
selalu dilaksanakan rutin oleh pihak Redaksi LKBN Antara, baik
itu secara tatap muka langsung maupun tidak langsung. Karena
adanya aplikasi SP2MT yang sudah dijelaskan di poin
sebelumnya, Ombudsman juga memanfaatkan aplikasi tersebut
sebagai media atau alat untuk melakukan pembinaan terhadap
94
para wartawan. Tidak hanya sebagai media atau tempat untuk
melakukan pengoreksian berita dan evaluasi hasil kerja dalam
bentuk berita, melalui aplikasi ini juga wartawan dan redaktur
atau penyunting atau editor dapat secara langsung menanggapi
catatan harian dan mingguan dari Ombudsman LKBN Antara. Ini
merupakan salah satu pembinaan secara tidak langsung atau tatap
muka dari Ombudsman.
Selain melalui aplikasi SP2MT tersebut, pelatihan dan
pembinaan secara langsung juga selalu dilaksanakan. Pelatihan
atau pembinaan ini dilakukan setiap enam bulan sekali oleh
Redaksi LKBN Antara. Dari forum tatap muka, pelatihan atau
pembinaan biasa diikuti secara bergiliran oleh semua wartawan
dan redaktur atau penyunting atau editor sesuai dengan bidang
kerjanya masing-masing. Yang dimaksud bidang kerjanya
masing-masing di sini adalah misalnya, jika pelatihan atau
pendidikannya terkait dengan pelatihan Bahasa Indonesia ragam
jurnalistik tentu saja ini diikuti oleh semua pihak di LKBN
Antara, namun jika materinya mengenai Bahasa Indonesia
langgam ekonomi, pelatihan tersebut akan diutamakan bagi unit
kerja ekonomi. Sekalipun demikian, wartawan dan redaktur atau
penyunting atau editor dari unit kerja lainnya dapat bergabung
dalam pelatihan tersebut namun hanya sebagai peserta peninjau
atau observer saja.
Selain dari contoh pelatihan apa saja yang biasa dilakukan
untuk wartawan dan redaktur atau penyunting atau editor LKBN
Antara di atas, Ombudsman dapat mengusulkan agar wartawan
95
LKBN Antara untuk mengikut kegiatan pendidikan dan pelatihan
khusus yang diselenggarakan pihak luar Antara seperti seminar
atau lokakarya Peliputan Isu Hak Asasi Manusia (HAM),
Peliputan Perubahan Iklim, bahkan Ombudsman juga bisa
mengusulkan untuk mendapatkan beasiswa ke Thomson Reuters
Foundation untuk para wartawan.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh LKBN Antara tersebut
memang untuk semua wartawanya, kecuali jika memang
pelatihannya sudah jelas dikhususkan untuk unit kerja tertentu.
Tetapi, terkait perbedaan pelatihan untuk wartawan senior atau
wartawan baru itu tidak ada. Mengapa demikian? Karena untuk
menjadi wartawan di Antara sendiri diharuskan untuklulus
Kursus Dasar Pendidikan Pewarta (Susdape) terlebih dahulu yang
diselenggarakan secara berkala sesuai dengan kebutuhan sumber
daya manusia (SDM) keredaksian. Jika wartawan berhasil lulus
dalam Susdape tersebut, nantinya bisa langsung mengikuti
pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan LKBN Antara
secara bersama tanpa membedakan jenjang karir atau masa kerja,
hal ini dilakukan untuk menjalin komunikasi antarpersonal lintas
generasi dan posisi.
Meskipun demikian, untuk meningkatkan jenjang karir
atau penambahan wawasan manajemen, LKBN Antara juga
menerapkan pendidikan dan pelatihan jurnalistik yang
dikhususkan untuk yang mengikutinya. Priyambodo RH juga
menjelaskan, LKBN Antara termasuk perusahaan pers yang
menekankan asas pendidikan dan pelatihan tanpa henti, sehingga
96
upaya lainnya pun dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi
saat ini.
Pelatihan dan pendidikan sebenarnya bukan
diselenggarakan oleh Ombudsman, tetapi langsung dari pihak
kantor berita Antara. Contoh materi-materi dalam pelatihannya
adalah sebagai berikut;
1) Kebijakan redaksi kantor berita Antara dan peningkatan
performa Antaranews,
2) SP2MT dan dapur berita konvergensi,
3) Kiat Kompas mengelola berita,
4) Mengawal pemberitaan konvergensi dan bedah kasus,
5) Tricks and tips pemberitaan yang digemari pembaca dan
ramah SEO, serta cara menentukan keywords.
6) Memilih dan menyunting foto dan video penyerta berita, dan
7) Latihan menentukan kata kunci.
Pelatihan dan pendidikan jurnalistik yang dilakukan
Antara ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan
tentunya dapat dipercaya sesuai topik yang dibahas. Narasumber
yang dihadirkan untuk mengisi pelatihan dan pendidikannya pun
tak selalu harus dari internal Antara. Pelatihan-pelatihan yang
disebutkan diatas disampaikan oleh Direktur Pemberitaan Antara,
GM IT dan Manajer Sisinfo, Pemimpin Redaksi Kompas,
Pemimpin perusahaan SEO, Redaktur Pelaksana Antara, Kepala
Redaksi Foto dan Kepala Redaksi Video, serta Tim IT, sebagai
pematerinya.
97
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang ditemukan
oleh peneliti mengenai pengawasan Ombudsman LKBN Antara
terhadap media online Antaranews.com dilihat dari perencanaan,
pengorganisasian, komando, koordinasi, dan pengawasan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Peranan Ombudsman terhadap kualitas pemberitaan media
online Antaranews.com
Sama halnya dengan Ombudsman Republik Indonesia
(ORI), Ombudsman pada media Antaranews.com juga berperan
sebagai pengawas. Namun, keduanya lahir dari lembaga yang
berbeda. ORI adalah lembaga independen yang berperan
mengawasi pelayanan publik. Sedangkan Ombudsman di
Antaranews.com termasuk ke dalam struktur fungsional kantor
berita Antara yang tugasnya mengawasi semua bentuk atau jenis
pemberitaan yang di keluarkan. Selain berperan sebagai
pengawas, Ombudsman juga mencermati, menelaah, memetakan,
mendiskusikan dan melakukan klinik editorial atas seluruh produk
jurnalistik yang disiarkan redaksi dan melaporkannya secara
tertulis kepada Pemimpin Redaksi, Wapemred, Kepala SPI,
Manajer Pemberitaan, Sekretaris Redaksi, dan Manajer PSDM
sebagai bentuk dari evaluasinya.
98
Namun, karena Ombudsman di Antaranews.com adalah
struktur fungsional, maka Ombudsman tidak memiliki
kewenangan untuk menghukum atas kesalahan yang dilakukan
oleh wartawan maupun redaktur. Tugasnya adalah memberikan
evaluasi dan masukan agar produk berita yang dikeluarkan kantor
berita Antara jauh dari konflik dan gugatan publik. Dengan arti
lain, Ombudsman bertugas sebagai quality control untuk
meningkatkan produk menjadi lebih baik.
Selain itu, Ombudsman juga berperan dan dilibatkan jika
terjadi sengketa dengan pihak di luar Antara yang menggugat
pemberitaan. Namun peranannya sebagai perantara untuk mediasi,
contohnya ke Dewan Pers, PWI dan lainnya. Dalam hal tersebut,
Ombudsman terlibat jika permasalahan bisa diselesaikan dengan
cara Undang-Undang Pers dan prosesnya termasuk ajudifikasi
atau di luar proses hukum.
2. Bentuk Pengawasan dan Pembinaan Ombudsman LKBN
Antara terhadap pemberitaan di media online Antaranews.com
Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Ombudsman
Lembaga Kantor Berita Nasional Antara pada media online
Antaranews.com adalah metode pengawasan langsung dan
pengawasan formal. Mengapa demikian? Karena melalui
pengawasan langsunglah perbaikan dan penyempurnaan terhadap
kesalahan dalam pemberitaan bisa segera diatasi. Untuk metode
pengawasan secara formal pun dilakukan karena prosedur,
hubungan dan tata kerjanya sudah memiliki ketentuan dan maksud
99
lain dari pengawasan ini juga adalah agar pimpinan selalu dapat
mengikuti perkembangan dari segala hal yang terjadi pada
medianya.
Selain itu, pengawasan juga dilakukan melalui klinik
editorial. Dalam klinik editorial inilah Ombudsman bisa
melakukan secara langsung maupun tidak langsung tergantung
kebutuh dan urgensinya sendiri. Pembinaan yang dilakukan
Ombudsman pun dilakukan dalam beberapa cara yang salah
satunya sama seperti klinik editorial yaitu dengan aplikasi
SP2MT. LKBN Antara sendiri selalu melakukan pendidikan dan
pelatihan untuk seluruh pihak LKBN Antara tanpa dibeda-
bedakan berdasarkan lama atau belum lamanya seseorang menjadi
wartawan Antara.
3. Manfaat adanya pengawasan Ombudsman LKBN Antara
terhadap pemberitaan di Antaranews.com
Berdasarkan peranannya sebagai pengawas, Ombudsman
sangat bermanfaat pada peningkatan kualitas pemberitaan dan
antisipasi dalam menghindari masalah. Perubahan yang terjadi
dari sebelum sampai adanya Ombudsman dirasakan oleh pihak
Antara. Sebelumnya, pemberitaan ditulis begitu saja, namun sejak
ada Ombudsman waspada akan berita yang diambil sudah
dilakukan. Saat proses perencanaan, pihak redaksi bersama
Ombudsman sudah bisa memperkirakan seperti apa hasilnya dari
berita yang ditulis dan kemudian dipublikasikan.
100
Semakin banyak pengawasan, maka semakin baik pula
hasil pemberitaannya. Sebelum ada Ombudsman, pengawasan
dilakukan oleh struktural saja, namun, sekarang pemberitaan di
Antaranews.com diawasi oleh struktural dan fungsional.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh
peneliti, maka peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut:
1. Peranan dari Ombudsman Antara ini benar-benar menambah
pengawasan terhadap pemberitaan. Kualitas yang
dihasilkannya pun pasti menjadi lebih baik karena tidak
hanya Redaktur, Wapemred, dan Pemimpin Redaksi yang
mengawasi pemberitaan yang keluar di Antaranews.com.
Namun, sebagai Ombudsman dari Kantor Berita Nasional,
seharusnya Antara bisa menjadi contoh atau panutan bagi
media-media lainnya, sehingga akan lebih banyak lagi media
yang membutuhkan Ombudsman di medianya.
2. Untuk media-media lainnya baik media online maupun cetak,
sekalipun belum ada aturan yang mewajibkan adanya
Ombudsman pada media, tidak ada salahnya untuk
membentuk Ombudsman. Karena dengan adanya
Ombudsman segala bentuk proses jurnalistik akan lebih
banyak yang mengawasi sehingga bisa mengurangi
kesalahan dan menghindari konflik dari setiap pemberitaan
yang dikeluarkan.
101
Daftar Pustaka
Asmara Galang. Ombudsman Republik Indonesia Dalam
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.2012
Azly, Eliswan., dkk, Stylebook Panduan penulisan berita
Antara. Perum LKBN Antara. Perum LKBN Antara. 2016.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana. 2011.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.
J, Lexy Moleong. Metodologi Penelitian
Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2007.
Kadarisman, M. Manajemen Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Rajawali.2013.
Koontz, Harold., Cyril O’Donnell, dan Heinz Weihrich.
Intisari Manajemen (Essensials of Management). Jakarta: Bina
Aksara. 1989.
Masry, Maringan Simbolon. Dasar - Dasar Administrasi
dan Manajemen. Jakarta: Ghalia.2004.
Nasrullah, Rulli. Cyber Media.Yogyakarta: Idea Press.
2013.
Oetama, Jakob. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta:
LP3ES. 1987.
P, Sondang Siagian. Fungsi-fungsi Manajerial.
Rachmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
102
Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pegantar Teori dan
Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia. 2010.
Tisnawati, Ernie Sule dan Kurniawan Saefullah. 2005.
Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana
Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi:
Suatu Pengangtar, cetakan ke-2.Jakarta: Indeks.
W, John Creswell (Terjemahan oleh Yani Kusmarni).
1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing
Among Five Tradition. London: SAGE Publication.
Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar Manajemen.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Internet, Dokumen, dan Wawancara
Panama, Nikolas. “Dewan Pers serukan Media Massa Bentuk
Ombudsman” Dalam Antaranews.com, Batam: 2017.
https://www.antaranews.com/berita/619967/dewan-pers-serukan-
media-massa-bentuk-ombudsman
https://id.wikipedia.org/wiki/Ombudsman_Republik_Indonesia
https://www.scribd.com/doc/310567581/Makalah-Teori-Henry-
Fayol
Tentang Sejarah Singkat ANTARA
https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat
Dokumen dan Wawancara
Keputusan Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional
Antara, No: SKEP-139/DIR-AP/XI/2014 tentang Jabatan
Fungsional Wartawan Perum LKBN Antara.
103
Sejarah Perkembangan Konvergensi Media Online
antaranews.com. Dokumen Pribadi LKBN Antara.
Wawancara pribadi dengan Priyambodo RH, Anggota
Ombudsman Kantor Berita Nasional Antara, di Wisma Antara
lantai 20 pada tanggal 14 Oktober 2019.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Transkrip wawancara bersama Ombudsman Lembaga
Kantor Berita Nasional Antara
Narasumber : Priyambodo RH
Jabatan : Anggota Ombudsman Kantor Berita Antara
Waktu : 14 Oktober 2019
Tempat : Jl. Medan Merdeka Selatan No.17, Wisma
Antara, Lantai 20, Jakarta Pusat
1. Ombudsman ini sendiri, bukan termasuk ke dalam
Ombudsman Republik Indonesia, kan?
Oh beda. Tapi Ombudsman di Antara ini pemahamannya
hampir sama dengan Ombudsman Republik Indonesia.
Ombudsman itu istilah dan bukan isilah dari Indonesia,
istilah Ombudsman itu ada dari Skandinavia. Yaitu suatu
lembaga independen yang dibentuk oleh lembaga tertentu
yang tugasnya adalah dia memberikan evaluasi dan
masukan agar produk atau kebijakan yang dilakukan oleh
lembaga yang diminta tolong dia itu jauh dari konflik atau
jauh dari gugatan publik. Meningkatkan produk atau
meningkatkan kebijakan yang telah dilakukan oleh
lembaga yang bersangkutan. Nah, di Indonesia sendiri,
ombudsman itu baru muncul setelah reformasi. Dan itu
masukan dari beberapa negara Skandinavia termasuk
pendonornya dulu Finlandia, tapi yang paling banyak
ngasih masukan itu Norwegia. Di indonesia kalau untuk
media pertama kali ada itu Tempo sama Kompas
kemudian Jawa Pos, Antara baru, gak semua media.
Tergantung kebijakan atau kepentingan media
bersangkutan.
2. Ombudsman di Antara ini sendiri termasuk ke dalam
struktur internal apa ngga, pak?
Struktur internal. Internal tetapi bukan pejabat struktural.
Dia fungsional. Jadi fungsinya, dia gak punya jabatan
seperti dirut, manajer, gitu gitu bukan. Dia fungsional.
Jadi kami di Antara ada dua, yang struktural itu yang
memegang kebijakan dalam arti menghukum orang dan
segala macem. Kalau Ombudsman ini, wartawan
wartawan senior yang di tempatkan untuk mendampingi
struktural. Tetapi kami tidak boleh ngambil kebijakan,
tapi memberikan masukan.
3. Untuk penentuannya sendiri, Ombudsman itu dari mana?
Keputusan. Dari keputusan pimpinan, dirut dan pimpinan
redaksi.
4. Itu biasanya siapa aja yang bisa menduduki tempat
sebagai Ombudsman di antara?
Biasanya, harus punya atau levelnya redaktur enam,
redaktur senior lah atau redaktur enam. Redaktur enam itu
kalau masa kerja mungkin lebih dari sepuluh tahun.
Karena kan ada levelnya, nanti saya kasih dokumennya
deh supaya gampang. Jadi rata-rata masa kerja di atas 10
tahun. Terus kedua, tadi, bahwa dia mampu tingkat
kompetensinya sampai dengan wartawan utama. Redaktur
6 itu wartawan utama.
5. Tetapi masih menjabat? Maksudnya dia wartawan kah
atau apa?
Maksudnya menjabat? Oh iyaa wartawan, tetep wartawan.
Tetep wartawan, dia harus wartawan. Iyaaa senior. Jadi
dia pernah jadi wartawan dan redaktur otomatis
penyunting atau editor. Tapi ini Antara ya. Karena ada
beberapa sebagai perbandingan kalau di Republika
Ombudsmannya gak boleh orang dalem, semuanya orang
luar. Kompas orang luar, kalau Tempo itu gabungan. Iyaa
campur. Kalau Antara orang dalam semua. Karena kami
kan kalau ngajak orang luar khawatirnya gak semua orang
tahu tentang kantor berita gitu. Beda-beda. Jadi itu
sebagai latar belakang aja. Tapi intinya sama, mengawasi
kinerja produk pemberitaan.
6. Tugas dan fungsinya sendiri itu bagaimana?
Nah itu saya mesti liat kebijakan. Nanti saya kirim
dokumennya ya. Tapi gampangnya adalah, kami quality
control, sebenernya itu tugas utamanya. Terus kedua,
kalau terjadi sengketa dengan pihak di luar Antara, bisa
aja kami dilibatkan untuk nego semacam apa ya, mediasi
termasuk ke Dewan Pers, ke PWI dan segala macam.
7. Itu termasuk badan hukumnya gak? Kan tiap media suka
ada badan hukumnya juga?
Maksudnya badan hukumnya? Iya, Misalkan ada berita
Antara yang digugat sama para pihak, atau diadukan ke
Dewan Pers, maka bisa melibatkan Ombudsman, bisa ya,
bukannya harus. Bisa melibatkan Ombudsman untuk
melobi atau memediasi kasus ini agar diselesaikan dengan
yang lebih, dengan cara cara UU Pers. Mungkin
prosesnya ajudifikasi. Ajudifikasi itu diluar proses hukum.
8. Kapan waktu kerjanya ombudsman?
Ya 24 jam, biasa. Sama. Iyaaa. Saya mengawasi mulai
dari SEO sampai mengawasi bahasa dari mulai tata, rasa,
logika dan makna bahasa dan segala macem kita awasi.
Sampai dampak pemberitaan itu. Jadi misalkan hanya
pilihan kata, wah ini bahaya nih buat Antara, kalo kita
digugat bahaya nih kaya gini gini. Sampai saya
menyiapkan masukan ke pimpinan, ini berita punya
potensi konflik.
9. Karena yang saya tau itu di Kompas biasanya sebulan
sekali.
Oh iya kami pertemuannya tiap minggu. Tapi penalti
pekerjaannya itu tiap hari. Ditambah lagi, di luar saya,
yang enam, itu punya tanggung jawab untuk nangani
berita-berita negara. PSO. Karena antara kan dapet PSO
(Publik Service Obligation) itu adalah titipan negara,
tugas khusus buat Antara, berita berita negara. Pemerintah
gitu ya. Nah dan enam lainnya ngurusin itu. Kaitan
dengan polkam, olahraga, luar negeri dan segala macem
berita-berita yang dititipkan pemerintah.
10. Peranan Ombudsman sendiri terhadap kualitas
pemberitaannya di Antara bagaimana?
Tugas kami ya itu memang. Jadi sangat, perannya sangat
untuk perbaikan kualitas atau menghindari masalah
11. Apa perbedaan dari sebelum ada dan sesudah ada
Ombudsman di Antara?
Kalau saya rasakan pasti ada. Kalau dulu, kita gak
waspada di depan. Tapi kalau sekarang kita waspada di
depan. Jadi, baru proses perencanaan pun kita udah tau
kira kira hasilnya apa. Ditambah lagi, semakin banyak
yang ngawasi kan semakin baik. Kalau dulu, semuanya
struktural yang ngawasin jadi suaranya suara struktural.
Ini fungsional.
12. Untuk pemberitaannya sendiri Ombudsman turut serta ya
pak?
Paling ngga iya, sedikit banyak iya (turut serta dalam
pemberitaan). Kita tidak mencampuri langsung karena itu
tugasnya struktural. Tetapi bukan intervensi, kita bisa
memberikan masukan. Sifatnya input yaa, pendampingan.
Dan jangan lupa prosesnya, Ombudsman di antara itu 6
bulan sekali. Resminya jabatannya itu enam bulan sekali.
Tapi bisa dipilih lagi. Bisa terus, tapi sebenernya
evaluasinya enam bulan sekali.
13. Apa Ombudsmannya terstruktur secara jelas?
ada koordinator. Ada. Itu kesepakatan. Kalau kami
biasanya minta penunjukkan. Karena kalau kesepakatan
semuanya gak ada yang mau jadi koordinator. Akhirnya
diserahin aja untuk manajemen nunjuk siapa. Koordinator
dan anggota. Saya anggota. Saya gak pernah mau jadi
koordinator. Kordinator ini sebenernya cuma, kalau dia
sebagai koordinator, ada berbagai rapat harus dihadiri,
kalau saya menghindari itu. Karena saya juga aktif di
PWI, Dewan Pers, dan macem-macem sehingga saya
menghindari tadi, pertemuan pertemuan internal yang
kebanyakan.
14. Bagaiman cara koordinasi dengan sesama Ombudsman?
Udah lewat WA sih sekarang. Kecuali kaya tadi. Ini tadi
kami lagi rapat tadi. Tiap senin itu kita rapat dari jam 10
sampai 12 lah. Kecuali kondisi khusus. Bisa aja misalkan
ada temen kemudian apakah dia dikasih sanksi atau tidak,
maka kita rapat langsung hari itu juga atau diputuskan
kesepakatan “ayok besok ketemu deh” besoknya rapat,
bisa aja.
15. Oh berarti tergantung situasi juga?
Heem, rutinnya itu seminggu dua kali. Karena ada WA,
kita bikin seminggu sekali tapi bukan berarti, dengan WA
pula kita bisa bikin rapat dadakan, bisa ajaa
16. Kalau dengan pihak redaksinya sendiri?
Oh begini, kan ini ombudsman itu membawahi tadi, kalau
kayak saya itu kan multimedia, terus di bawah saya itu
ada Lifestyle, Tekno, Hiburan, satu lagi apa yaaa saya
lupa, Otomotif. Saya sering rapat sama mereka dalam
kondisi khusus apa lagi.
17. Tapi ada sama kayak tadi gak? Seminggu dua kali atau?
Rata-rata seminggu sekali.Tapi karena adanya teknologi,
sekarang kita bisa setiap saat. Misalkan saya lihat ada
temen typo atau bukan typo, logika pemberitaannya salah
gitu ya, salah pilih kata atau apa, saya langsung intervensi
dia bisa. Tanpa saya harus ngasih tau atasan-atasan
langsung bisa karena saya ada garis ombudsman. Nanti
atasannya saya kasih cc, “tadi saya negur anak buah mu,
ngasih tau anak buah mu loh,” “oh iya iyaa gapapa”
18. Oh langsung ke wartawannya?
Iyaa. Untuk mempercepat proses, kalau saya kasih tau
kepalanya, redakturnya, kelamaan, kerusakan udah
terjadi.
19. Pengawasannya sendiri gimana sih pak terhadap
pemberitaan? Itu memang langsung bapak baca tiap hari
atau?
Idealnya baca tiap berita. Tetapi saya kan bisa bikin
aplikasi. Saya punya aplikasi, masukin semua berita
antara, saya punya string terus saya masukin ke google
analitic kata kunci keliru, nama keliru, foto keliru, tidak
relefan aplikasi saya bisa membaca itu.
20. Jadi bener-bener semua pemberitaan di bagian multimedia
itu ya?
Iyaa, daripada saya capek bacain in teks satu-satu, kan
bisa dipakai sistem gitu ya.
21. Kan tugas Ombudsman itu mengawasi pemberitaannya
saja atau sekaligus jembatan dengan pembaca?
Ngga ngga, kami intinya quality control, dan kalau ada
masalah bukan dengan pembaca malah, dengan para
pihak. Kalau dengan pembaca ada dua hal ya,
Ombudsman juga punya peran tapi ngga begitu banyak.
Lebih perannya ke yang struktural. Dan termasuk kalau
memberikan hukuman pada wartawan, kami tidak punya
tangan untuk menghukum. Tapi kalau dimintai pendapat,
kami hanya bisa memberikan data dan fakta kami gak
boleh ngasih usulan menghukum gaboleh. Karena kami
fungsional.
22. Paling ke koreksiannya aja gitu ya?
Iya, tapi kalau dimintai pendapat “ini gimana?” biasanya
pendapat kami satu, pendapat berdasar kode etik
jurnalistik, dua berdasarkan peraturan Antara. Kami
punya namanya style book atau peraturan lainnya yang
mendukung. Karena Antara ini sangat ketat. Antara,
TVRI, RRI itu ketat aturannya. Profesi ya mirip mirip
TNI. Karena kita garda terdepan dan garda terbelakang
orang cari informasi kan. Orang pengen tau kebenaran,
Antara, TVRI, RRI. Kalau main main kan repot, kenapa
aturan kita sangat ketat.
23. Untuk Ombudsman sendiri, ada dasar hukumnya gak sih,
pak, atau landasan?
Ada. Di antara pasti ada. Ada surat keputusan pimpinan.
24. Tetapi untuk secara keseluruhan media ngga ada?
Kalau Dewan Pers menyarankan ada, tetapi banyak media
menganggap belum perlu karena memang mereka
segmented. Segmented tuh mungkin merasa medianya
tidak terlalu bermasalah untuk katakanlah digugat dan
segala macem. Tetapi ada juga, misalkan kayak pernah
denger kan Cek n Recek, Tempo, Tempo itu selain punya
Ombudsman mirip Antara juga, kita punya divisi hukum.
Kalau terjadi gugatan hukum, itu bukan kita. Kita
ajudifikasi. Kita menyelesaikan masalah di luar hukum.
Ketika ada gugatan tim hukum yang maju.
25. Iya maksud saya yang tadi tanya itu, maksudnya badan
hukum itu tu pak
Ohh beda beda, kalau badan hukum sama tim hukum
beda. Kami juga punya badan hukum sesuai keputusan.
Tapi kalau tadi itu tim hukum. Jadi makanya saya sebut
judifikasi dan ajudifikasi. Ya kalau kami menangani
kasus-kasus di luar hukum, basicnya kode etik jurnalistik
dan peraturan Dewan Pers, dan peraturan Antara tentunya,
satu lagi, KUHP dan Undang-Undang Pers.
26. Berarti kalau di Antaranya sendiri wajib ada
Ombudsman?
Iyaaa, udah diputuskan. Saya kalau tahunnya lupa, nanti
coba saya cek lagi. Cuman seinget saya itu tahun 2000an
27. Manfaat dari adanya Ombudsman?
Saya tetap bilang quality control. Kita menjaga dan
meningkatkan kualitas.
Transkrip wawancara bersama Ombudsman Lembaga
Kantor Berita Nasional Antara
Narasumber : Priyambodo RH
Jabatan : Anggota Ombudsman Kantor Berita Antara
Waktu : 20 Desember 2019
1. Seperti apa klinik editorial yang dilakukan oleh
Ombudsman?
Awalnya klinik editorial dilakukan dalam forum rapat
mingguan, namun sejak dua tahun ini Redaksi LKBN
ANTARA menerapkan aplikasi komputer Sistem
Perencanaan Pemberitaan & Monitoring Terpadu
(SP2MT) sehingga Ombudsman membuat laporan rutin
harian dan mingguan yang langsung disampaikan kepada
Pemimpin Redaksi dengan tembusan semua pejabat
struktural redaksi di bawahnya (Kepala Redaksi dan
Kepala Meja Sunting) untuk langsung dikoordinasikan
dengan wartawan. (Catatan: terlampir contoh laporan
harian dan mingguan Ombudsman LKBN ANTARA)
2. Kapan saja klinik editorial ini dilakukan?
Inti jawaban sudah ada di jawaban pertama.
Jawaban tambahan adalah Ombudsman LKBN ANTARA
dimungkinkan melakukan “intervensi” perbaikan berita
secara langsung (tatap muka, bertelepon) dan/atau
memanfaatkan aplikasi SP2MT kepada wartawan dan
redaktur/penyunting/editor yang memproduksi berita
berpotensi dan/atau telah melanggar ketentuan
pemberitaan, termasuk kode etik jurnalistik yang
ditetapkan Dewan Pers, serta pelanggaran hukum
pidana/perdata terkait pers. Intervensi semacam ini akan
dikoordinasikan kemudian kepada Pemimpin Redaksi dan
pejabat struktural di bawahnya. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi asas kode etik jurnalistik bahwa media massa
melakukan perbaikan, koreksi, ralat, dan hak jawab pada
kesempatan pertama.
3. Untuk pembinaan dan pengawasan mutu di bidang
keredaksian, apakah pelatihan-pelatihan tersebut sering
dilakukan?
Sistem pelatihan pemberitaan di Redaksi LKBN Antara
juga memanfaatkan aplikasi SP2MT sehingga wartawan
dan redaktur/penyunting/editor dapat secara langsung
menanggapi catatan harian dan mingguan dari
Ombudsman. Namun demikian, Redaksi LKBN
ANTARA setiap enam bulan melakukan forum pelatihan
tatap muka secara bergiliran untuk semua wartawan &
redaktur/penyunting/editor sesuai dengan bidang kerja
masing-masing.
4. Apa saja pelatihan-pelatihan yang biasa dilakukan?
Inti jawaban sudah termasuk di jawaban sebelumnya.
Jawaban tambahan, Ombudsman dapat mengusulkan
wartawan LKBN ANTARA mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan khusus yang diselenggarakan
pihak lain, seperti seminar/lokakarya Peliputan Isu Hak
Asasi Manusia (HAM), Peliputan Perubahan Iklim,
bahkan beasiswa ke Thomson Reuteurs Foundation.
5. Seberapa sering Ombudsman melakukan pelatihan-
pelatihan? Apa pelatihannya selalu berjalan setiap bulan
atau minggu, atau bagaimana?
Inti jawaban sudah ada dalam beberapa jawaban
ssebelumnya.
(Catatan: terlampir jadwal acara salah satu kegiatan
pendidikan dan pelatihan jurnalistik LKBN ANTARA).
6. Dalam pelatihan ini, siapa yang berhak memberikan
pelatihannya? Ombudsman itu sendiri, atau dari pihak
lain?
Narasumber pendidikan dan pelatihan jurnalistik di
LKBN ANTARA senantiasa melibatkan para pihak
kompeten & kredibel sesuai topik yang dibahas.
(Catatan: silakan cermati lampiran jadwal acara salah satu
kegiatan pendidikan dan pelatihan jurnalistik LKBN
ANTARA yang juga mencantumkan narasumber).
7. Siapa saja yang mendapatkan pelatihan-pelatihan
tersebut?
Jawaban terkait dengan jawaban-jawaban sebelumnya,
pendidikan dan pelatihan jurnalistik di LKBN ANTARA
disesuaikan dengan para pihak yang terkait dengan isu
yang dibahas. Misalnya, pendidikan dan pelatihan Bahasa
Indonesia ragam jurnalistik tentu saja melibatkan semua
pihak di LKBN ANTARA, namun Bahasa Indonesia
langgam ekonomi akan lebih mengutamakan unit kerja
ekonomi, sekalipun sejumlah wartawan unit kerja lain
dapat menjadi peserta peninjau (observer).
(Catatan: cermati lampiran jadwal acara salah satu
kegiatan pendidikan dan pelatihan jurnalistik LKBN
ANTARA, yang juga menyertakan nama peserta dan unit
kerja).
8. Jika itu wartawan dan redaktur (sambungan dari
pertanayaan no. 7), bagaimana dengan yang pemula atau
baru? Dilakukan pelatihan yang sama kah, atau tiap
pelatihannya sesuai dengan tingkatannya?
Jawaban juga terkait dengan beberapa jawaban
sebelumnya.
Jawaban tambahan, semua wartawan LKBN ANTARA
harus lulus Kursus Dasar Pendidikan Pewarta (Susdape),
yang diselenggarakan secara berkala sesuai dengan
kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Keredaksian, dan
setelah itu semua wartawan dapat mengikuti pendidikan
dan pelatihan jurnalistik secara bersama tanpa
membedakan jenjang karir dan/atau masa kerja untuk
menjalin komunikasi antarpersonal lintas generasi
maupun posisi. Namun demikian, LKBN ANTARA juga
menerapkan sistem pendidikan & pelatihan jurnalistik
yang diikuti hanya untuk jenjang karir dan/atau unit kerja
(desk) tertentu terkait dengan peningkatan karir SDM
dan/atau penambahan wawasan manajemen.
9. Apa pelatihan dan klinik editorial ini dilakukan juga
sebelum adanya Ombudsman di Antara?
Ya, sejak Antara didirikan pada 13 Desember 1937 ada
catatan sejarah bahwa para tokoh pendiri menerapkan
kegiatan semacam klinik editorial, yang tentu saja sesuai
situasi & kondisi zamannya. Misalnya, Adam Malik
(1917-1984) sebagai salah seorang pendiri ANTARA
tercatat secara rutin menugasi wartawan dan redaktur
senantiasa mengevaluasi proses pemberitaan.
(Refenesi: Buku Lima Windu ANTARA karya rangkuman
Soebagijo I.N. Koleksi buku ada di Perpustakaan
ANTARA, Wisma Antara Lantai 19).
10. Apa upaya lain selain dari klinik editorial dan pelatihan-
pelatihan yang dilakukan Ombudsman untuk
meningkatkan mutu berita?
Jawaban terkait dengan semua jawaban sebelumnya.
Jawaban tambahan, LKBN ANTARA termasuk industri
perusahaan pers yang menekankan asas pendidikan dan
pelatihan tanpa henti, sehingga berbagi upaya lain juga
berpijak ke situasi & kondisi terkini. Aplikasi SP2MT
LKBN ANTARA termasuk kelanjutan bagaimana sistem
kerja keredaksian dapat menerapkan kegiatan mencari
berita membuat berita menyunting berita
mempublikasikan berita mengevaluasi berita dapat
dilakukan secara terpadu dan seketika. Hal terpenting
dalam menerapkan sistem manajemen keredaksian adalah
asas berpikiran terbuka (open minded) terhadap semua
hal.
11. Bagaimana hasil evaluasi yang dibuat oleh Ombudsman
sampai kepada wartawan? Apakah dilakukan secara
langsung dengan wartawannya atau hanya secara tertulis?
Inti jawaban sudah ada di jawaban nomor 1,2, dan 3.
Jawaban tambahan: LKBN ANTARA pada prinsipnya
menerapkan semua model komunikasi dalam menjalankan
manajemennya, terutama manajemen pemberitaan,
sehingga semua cara dan sarana (lisan maupun tertulis)
juga dimanfaatkan dengan lebih mengandalkan teknologi
informasi terkini.
12. Sebelum ada Ombudsman, apakah pemberitaan yang
dikeluarkan Antara sering mendapat gugatan atau
mendapat masalah?
Ombudsman Redaksi LKBN ANTARA secara historis
merupakan kelanjutan dari unit kerja sejenis yang pernah
ada, misalnya Tim Pengarah dan Evaluasi Pemberitaan
ANTARA, dan Tim Dewan Redaksi.
Gugatan atau masalah keluhan publik atas pemberitaan
dalam manajemen perusahaan pers, termasuk LKBN
ANTARA termasuk risiko profesi kewartawanan. Oleh
karena itu, unit kerja Ombudsman dan/atau apapun
namanya senantiasa dibentuk dalam manajemen
keredaksian di perusahaan pers yang profesional.
Adapun sering atau jarangnya keluhan dan/atau gugatan
pihak tertentu terhadap pemberitaan ANTARA tidak
semata-mata karena unit kerja semacam Ombudsman di
dalam manajemen perusahaan pers, namun ada juga yang
terkait dengan ketidaktahuan para pihak mengenai tugas
pokok & fungsi pers atau literasi media. Misalnya, dalam
pemberitaan politik terkait pemilihan umum (nasional
maupun daerah/pilkada) dan ekonomi terkait pasar saham
membuat setiap perusahaan pers senantiasa ekstra hati-
hati karena gugatan dari sejumlah pihak yang merasakan
dirugikan bisa terjadi kapan pun dan di mana pun.
13. Mengenai peningkatan kualitas yang menjadi lebih baik
sejak adanya Ombudsman, berapa nilainya jika
dipersentasekan?
Inti jawaban terkait dengan jawaban sebelumnya (nomor
12), dan saya tidak bisa memberikan seberapa besar
prosentasenya karena memang tidak ada datanya karena
kinerja arus pemberitaan sangat erat dengan kepentingan
publik yang secara umum dapat dikatakan tidak akan
pernah merasa terpuaskan dalam meraup informasi.
Namun demikian, setiap perusahaan pers yang
membentuk unit kerja Ombudsman, seperti halnya LKBN
ANTARA tentu saja berupaya kinerja jurnalismenya
nirkekeliruan & nirkesalahan (100% tanpa keliru & tanpa
salah). Hanya saja, profesi jurnalistik berisiko ada
kekeliruan/kesalahan sehingga mengenal kredo melayani
hak koreksi, hak ralat, dan hak jawab publik pada
kesempatan pertama, sehingga standar kinerja unit kerja
sejenis Ombudsman lebih menekankan keseimbangan
kuantitatif (catatan: jika harus dikaitkan dengan
pemenuhan kode etik jurnalistik & hukum terkait pers)
dalam proses pemberitaan, yakni bagaimana LKBN
ANTARA dapat menghasilkan berita yang berkualitas
secara jurnalistik dalam jumlah sebanyak mungkin untuk
publik.
Singapura, 20 Desember 2019.
Priyambodo RH
Tambahan data via chat whatsapp bersama Anggota
Ombudsman Antara, Priyambodo RH
Lampiran Struktur Organisasi Struktural dan Fungsional
Dokumen hasil evaluasi Ombudsman Antara
Evaluasi Ombudsman ANTARANews:
2 September 2019 Oleh Priyambodo RH
Pewarta dan Redaktur ANTARA News, seperti yang masih terjadi sejumlah pekan sebelumnya, cukup banyak yang harus lebih cermat dalam penyuntingan kebahasaan (tata bahasa, rasa bahasa, logika bahasa, makna bahasa, ejaan, dan tanda baca), serta alinea panjang/lebih dari satu gagasan. Stylebook ANTARA terasa sering terabaikan.
Selain itu, mereka perlu lebih cermat dalam penulisan bahasa asing dan dialek daerah, serta produk konvergensi berfoto/bervideo. Kebiasaan memeriksa Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (KBBIDaring) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) juga diperlukan.
Seluruh contoh kasus di bawah ini merupakan ringkasan utama dari berita- berita yang sudah ada perbaikan di laman ANTARA News versi desktop maupun gawai (gadget). Catatan lebih lengkap sudah ada dalam laporan harian Ombudsman Hiburan & Lifestyle periode 26 hingga 31 Agustus 2019.
Contoh 1:
Catatan: Judul berita untuk tayangan TV ANTARA tertulis
Ma’ruf Amin: Pemindahan ibu kota negara hasil
kajian berkesimbungan seharusnya Ma’ruf Amin:
Pemindahan ibu kota negara hasil kajian
berkesinambungan.
Contoh 2:
Catatan:
Teras berita (lead) berita di atas keliru makna informasi karena yang diumumkan Presiden Joko Widodo menjadi calon ibu kota negara baru RI adalah satu kawasan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur, sehingga bukan Provinsi KalimantanTimur-nya.
Perbaikan teras berita:
Penulisan fiber optic dalam alinea keempat seharusnya fiber optic karena dari bahasa asing (Inggris), dan padanan untuk kata Bahasa Indonesia adalah serat optik sesuai pedoman di KBBI.
Penulisan kata kominfo di alinea kelima seharusnya Menkominfo.
Alinea ketujuh gaya bahasanya lebih tepat sebagai kalimat kutipan langsung (“…”). Pewarta/Redaktur ANTARA News harus lebih jeli dan
teliti dalam penulisan ejaan, seperti jija (seharusnya
jika), broadband (seharusnya broadband atau pita
lebar), gateaway (seharusnya gateway) dan direct
gateway (seharusnya directgateway).
Contoh 3:
Catatan:
Penulisan kata-kata tanah air dalam berita di atas seharusnya Indonesia karena bagi Ku Hye-sun yang menjadi tanah airnya adalah Korea Selatan (Korsel).
Catatan khusus (seperti juga sejumlah pekan
sebelumnya):
Pewarta/Redaktur ANTARA News perlu memeriksa kembali tampilan foto sisipan (insert) dalam format gawai (mobile/gadget), karena seringkali hilang atau tidak tampil. Selain itu, banyak Redaktur ANTARA News yang kurang tepat memilih kata kunci (catatan: sebaiknya menggunakan kaidah 5W+H dan upayakan dua kata per kata kunci ditulis huruf kecil, serta pelajari search engine optimization/SEO). Tidak ada salahnya ANTARA News melalui pemberitaannya yang rajin menggunakan kata kunci khusus mampu menciptakan/menjadi rujukan SEO. Redaktur ANTARA News cukup banyak yang tidak mengisi kutipan (quote) penting, yang sebaiknya bermakna sangat penting dari pendapat narasumber dan upayakan tidak terlampau panjang atau cukup satu baris dalam kotak quote.
808PRH
Evaluasi Ombudsman ANTARA News: 16 Desember 2019 Oleh Priyambodo RH
Pewarta dan Redaktur ANTARA News, seperti juga pekan-pekan sebelumnya, cukup banyak yang harus lebih cermat dalam penyuntingan kebahasaan (tata bahasa, rasa bahasa, logika bahasa, makna bahasa, ejaan, dan tanda baca), serta alinea panjang/lebih dari satu gagasan. Stylebook ANTARA, termasuk Stylebook ANTARA News dan Stylebook ANTARA Foto juga seringterabaikan.
Pewarta dan Redaktur ANTARA News juga perlu lebih cermat dalam penulisan maupun istilah bahasa asing dan dialek daerah, relevansi, serta produk konvergensi berfoto/bervideo. Kebiasaan memeriksa Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (KBBI Daring) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) juga diperlukan. Penerapan padanan kata Bahasa Indonesia untuk istilah bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, juga menjadi keharusan agar pemberitaan ANTARA berpijak dalam kebudayaan Indonesia.
Selain itu, Pewarta dan Redaktur ANTARA News harus lebih mengutamakan unsur mengapa dan bagaimana (how & why) dalam pemberitaan dengan mengurangi kebiasaan hanya sekadar mengutip keterangan narasumber (talking news) dan/atau bahkan keterangan pers semata. Hal ini untuk meningkatkan daya saing ANTARA sebagai kantor berita.
Seluruh contoh kasus di bawah ini merupakan ringkasan utama dari berita- berita yang sudah ada perbaikan di laman ANTARA News versi desktop maupun gawai (gadget). Catatan lebih lengkap sudah ada dalam laporan harian Ombudsman Hiburan &Lifestyle, Tekno dan Otomotif periode Desember
hingga 15 Desember 2019.
Contoh 1:
Penulisan Jokowi di teras berita (lead) seharusnya Joko Widodo (Jokowi)
karena penyebutan pertama kali dalam pemberitaan.
Penulisan anti peluru di alinea pertama dan kedua seharusnya
antipeluru atau anti-peluru layaknya referensi Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Penulisan kantor kepresidenan di alinea ketiga seharusnya
Kantor Kepresidenan RI karena nama resmi, dan Mercedez
selama ini juga menang tender kendaraan kepresidenan di
banyak negara.
Penulisan presiden terpilih 2019-2024 di alinea kelima
seharusnya Presiden Jokowi di periode 2019—2024karena
Jokowi telah dilantik (bukan Presiden Terpilih) untuk masa
jabatan keduanya.
Penulisan presiden RI 2019-2014 seharusnya
Presiden RI 2019—2024. Contoh 2:
Catatan:
Penulisan Dua mantan pegawai Apple, Xiaolang Zhang
dan Jizhong Chen dikutip dari Reuters, mencuri rahasia
dagang perusahaan tersebut keliru fakta,
tata/rasa/logika/makna Bahasa Indonesia karena tuduhan
kasus kriminal terhadap Apple Inc. bukan dikutip dari
Kantor Berita Reuters, namun dikutip dari laporan Apple
Inc ke polisi Amerika Serikat dan jaksa penuntut umum
(prosecutor). Alternatif perbaikan: Dua mantan pegawai
Apple, Xiaolang Zhang dan Jizhong Chen, dituduh mencuri
rahasia dagang perusahaan tersebut. Mereka ditangkap dalam
perjalanan ke bandara ketika akan pergi ke China, demikian
kutipanReuters.
Contoh 3:
Penulisan judul dan teras berita (lead) tidak tepat secara
tata/rasa/logika/makna Bahasa Indonesia karena dua varian
pastilah berbeda spesisikasi, dan mesin bensin juga pastilah
berbeda dengan mesindiesel.
Judul alternatif: (1.) DFSK pasarkan kendaraan niaga
varian bensin dan diesel; (2.) DFSK pasarkan dua varian
kendaraan niaga sesuai kebutuhan konsumen.
Penulisan Perusahaan … mengatakan … juga tidak tepat
secara rasa/logika/makna Bahasa Indonesia karena
Perusahaan bukanlah personifikasi (seseorang atau pihak
yang menjadi kata ganti orang), dan lebih tepat
Perusahaan…mengumumkan…;atauPerusahaan…mengin
formasikan
…. Selain itu, Arviane selaku Digital Manager dan PR
Sokonindo Automotive seharusnya sejak awal (paling tidak
di alinea kedua) sudah menjadi narasumber utama
mewakili DFSK.
Penulisan sp2esifikasi di alinea keenam
seharusnya spesifikasi. Contoh 4:
Catatan:
Penulisan judul keliru secara tata/rasa/logika/makna
Bahasa Indonesia, dan lebih tepat Pesawat listrik
komersial pertama di dunia lepas landas dari Kanada,
yang selaras dengan teras berita (lead).
Penulisan Penerbangan sipil adalah salah satu biang
keladi emisi karbon … juga keliru kelengkapan logika
informasinya, dan lebih tepat Penerbangan sipil berbahan
bakar avtur adalah salah satu biang keladi emisi karbon
… sehingga lebih jelas faktor utama (causa prima) sebab
dan akibat satu masalah karena membandingkan bahan
bakar avtur (fosil, tidak terbarukan, dan emisi karbon
tinggi) dengan listrik (terbarukan, dan emisi karbon
rendah).
Contoh 5:
Penulisan “comeback” di judul tidak ada dalam tubuh berita.
Berita tidak sesuai Stylebook ANTARA. Alternatif teras berita
(lead): Penyanyi solo Justin Bieber mengejutkan penggemar
melalui cuitan di akun Twitter pada Rabu (11/12) malam
waktu Amerika Serikat, yang seakan menyiratkan bakalan
kembali lagi (comeback) bermusik ke publik pada 2020,
demikian kutipan Billboard, Kamis.
Contoh 6:
Catatan:
Penulisan Putri Dian di judul seharusnya Putri Diana, dan
di teras berita perlu penambahan Putri Diana Spencer,
kemudian di alinea berikutnya perlu pula penambahan
gelar Princess of Wales (Putri Kerajaan Wales).
Penambahan atribut tersebut sebagai pengetahuan publik
karena Putri Diana telah wafat, dan pernah menjadi
sorotan publik dunia pada zamannya.
Penulisan harga lelang nyaris Rp4 miliar di judul maupun
penjelasan di tubuh berita kurang tepat karena mencerminkan
Pewarta dan Redaktur tidak memahami sistem pelelangan
(auctions market system) lantaran harga akhir yang harus
dibayar pemenang lelang pasti ada beban pajak minimal 15
persen (catatan: tiap negara dan balai lelang menetapkan nilai
beban pajak berbeda berdasarkan jenis barang dan estimasi
satuan harga), sehingga total harga dibayar untuk baju bekas
pakai Putri Diana pastilah lebih dari sekira Rp4 miliar.
Pewarta & Redaktur ANTARA untuk menerjemahkan nilai tukar
mata uang akan lebih baik menerapkan pilihan kata (diksi)
“setara” atau “sekira”, kemudian secara tegas menyebutkan
mata uang awal transaksi dan kapan peristiwa terjadi karena
nilai tukar keekonomian cenderung naik dan turun (fluktuatif).
Contoh: Baju Putri Diana saat dilelang di London, Inggris,
Senin (16/12), laku senilai
300.000 poundsterling atau sekira Rp4 miliar belum
termasuk pajak.
Contoh 7:
Penulisan full elektrik di teras berita seharusnya full electric
karena bahasa asing (Inggris), atau menerapkan padanan kata
Bahasa Indonesia elektrik penuh (elektrik sepenuhnya). Istilah
baku yang lebih tepat adalah pure electric (elektrik/listrik murni),
seperti tertulis di alinea kelima.
Penulisan sejumlah kata/istilah asing (Inggris) dalam tubuh
berita sebaiknya
langsungmenggunakanpadanankataBahasaIndonesia,yaknihybri
dhibrida; line up barisan/berbaris; plug-in hybrid
penghubung/penyambung
hibrida;aftersalespurnajual;marketsharepangsapasar
.
Penulisan kalimat … memboyong kendaraan mobil listrik
murni baterai … di alinea kelima tertulis sebanyak dua kali, dan
seharusnya kalimat yang kedua dihilangkan saja, Alternatif
alinea kelima: Lebih lanjut, Henry juga mengatakan bahwa PT
TAM juga akan memboyong kendaraan mobil listrik murni
baterai, mengikuti sejumlah merek lain yang sudah terlebih
dulu membawa produk andalan sejenis mereka masing-
masing ke Indonesia.
Catatan khusus (seperti juga sejumlah pekan
sebelumnya):
Banyak Redaktur ANTARA News yang kurang tepat memilih kata kunci (catatan: sebaiknya menggunakan kaidah 5W+H dan upayakan dua kata per kata kunci ditulis huruf kecil, serta pelajari search engine optimization/SEO). Tidak ada salahnya ANTARA News melalui pemberitaannya yang rajin menggunakan kata kunci khusus mampu menciptakan/menjadi rujukan SEO. Redaktur ANTARA News cukup banyak yang tidak mengisi kutipan (quote) penting, yang sebaiknya bermakna sangat penting dari pendapat nara sumber terkait unsur mengapa dan bagaimana (how & why) dan upayakan tidak terlampau panjang atau cukup satu baris dalam kotakquote.
808PRH
Kepada : DirekturPemberitaan Dari : Priyambodo RH,
Ombudsman Lifestyle – Hiburan ANTARA News
Hal : Evaluasi harian sesuai Nota Dinas Nomor 138/ND/Ditsi/VI/2019
Tembusan : - RedakturPelaksana - KepalaRedaksi - SekretariatRedaksi - KoordinatorOmbudsman.
Laporan temuan perlu diperbaiki lebih lanjut pada hari/tanggal: Selasa (17 Desember 2019), ada enam (6) berita di kanal Lifestyle, Hiburan, Tekno, dan Otomotif yang keliru maksimal dua ejaan di tubuh berita. Sebanyak empat (4) berita di bawah ini memerlukan perbaikan prinsip judul, teras berita (lead), tanda baca, tata/rasa/logika/makna bahasa, serta pilihan kata (diksi) maupun Stylebook ANTARA sebagai berikut:
Catatan:
Penulisan scraf di judul seharusnya “scraf” dan di tubuh berita seharusnya scraf karena bahasa asing (Inggris), dan sebaiknya menerapkan terjemahan/padanan kata Bahasa Indonesia, yakni syal. Penulisan 70-an di teras berita (lead) seharusnya 1970-an karena merujuk ke tahun 1970 pada abad ke-20, sedangkan di abad ke-21 sekarang ini akan merujuk ke tahun 2070-an. Penulisan Namun meskipun di awal alinea kedua sangat keliru
tata/rasa/logika/makna Bahasa Indonesia karena kata
sambung (apalagi dua kata sambung) tidak layak berada di
awal kalimat, kecuali kata sambung diikuti koma dan langsung
diikuti subyek sesuai pedoman Komposisi dari Gorys Keraf.
Alternatif perbaikan kalimatnya: Nama Ida Royani yang sudah
menjadi desainer kondang itu tidak lantas membuatnya ikut
campur tangan dalam label JENAHARA yang dirintis sang
putri sejak 2011.
Sejumlah kata/istilah asing (Inggris) di tubuh berita seharusnya
menggunakan format cetak miring (italics), atau menerapkan
padanan kata Bahasa Indonesia, yakni scraf syal; brand
merek; e- commerce perdagangan elektronik (dagang-
el).
Catatan:
Penulisan akan rilis tahun depan di judul keliru karena kata
rilis dalam KBBI seharusnya merilis, namun akan merilis
tahun depan juga tidak tepat secara struktur Bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, judul lebih baik selaras dengan
teras berita (lead), yakni Film dokumenter Greta akan tayang
2020. Pilihan kata 2020 lebih tepat untuk merujuk ke tahun
2020, sedangkan tahun depan sangat banyak atau bisa mulai
2020 sampai tak terhingga.
Catatan:
Penulisan natal di teras berita (lead) seharusnya Natal, sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penulisan alinea terakhir (ending) Jumlah tersebut
menempatkan sebagai musisi paling banyak yang berhasil
menduduki peringkat pertama tangga lagu Billboard AS
dibelakang The Beatles yang telah meraihnya sebanyak 20
kali sangat keliru secara struktur tata/rasa/logika/makna
Bahasa Indoesia karena tidak ada subyek (Mariah Carey), dan
bagaimana mungkin sebagai musisi paling banyak, tetapi kalah
banyak dari musisi lain (TheBeatles)?
Alternatif perbaikan kalimat: Jumlah tersebut
menempatkannya sebagai musisi kedua yang mampu
menguasai puncak tangga lagu Billboard AS, setelah The
Beatles yang meraih posisi pertama sebanyak 20 kali.
Dokumentasi foto peneliti saat wawancara bersama
Priyambodo RH, Anggota Ombudsman Antara