pengawasan kinerja ke uangan credit … · 2017-12-18 · cah_cah ukm sepak bola trims untuk...
TRANSCRIPT
i
PENGAWASAN KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEARLS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Klemen Sarjono
NIM : 001334085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iiiiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iviv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
ABSTRAK
PENGAWASAN KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEARLS
Studi kasus : Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” Batang Tarang
Klemen Sarjono Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005; (2) perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Penelitian ini dilakukan di Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” Batang Tarang pada tanggal 20 Juni sampai dengan 20 Juli 2006. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan pertama adalah sistem PEARLS dan permasalahan kedua adalah analisis trend. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) kinerja keuangan Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” pada tahun 2003 dan 2004 dikatakan ideal sedangkan tahun 2005 tidak ideal; (2) perkembangan kinerja keuangan Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” tahun 2003 sampai dengan 2005 adalah meningkat (sebagian besar nilai koefisien beta meningkat).
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
ABSTRACT
FINANCIAL PERFORMANCE CONTROL OF CREDIT UNION USING PEARLS SYSTEM
Case Study: “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union Batang Tarang
Klemen Sarjono
Sanata Dharma University Yogyakarta
2007
The purpose of this study was to find out: (1) Financial Performance of “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union based on PEARLS system from 2003 until 2005; (2) the development of “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union financial performance from 2003 until 2005.
This research was held in “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union Batang Tarang on June 20 until July 20, 2006. The data collection employed interview and documentation as the techniques. The data analysis technique used to answer the first problem was PEARLS system and the technique used to answer the second question was trend analysis.
The result of the analysis showed that; (1) the financial performance of “BANURI HARAPAN KITA” in 2003 and 2004 was ideal, while in 2005 the performance was not ideal; (2) the development of financial performance of “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union from 2003 until 2005 was growing (most of the beta coefficient values grew).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat
dan Karunia yang telah diterima sehingga skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan
dengan mengambil judul : PENGAWASAN KINERJA KEUANGAN CREDIT
UNION DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEARLS. Skripsi ini diajukan
untuk memenuhi dan melengkapi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Upaya dalam mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini telah
banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka dengan menyadari bahawa
masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan baik dalam hal analisis maupun
materi, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas
bantuan yang telah diberikan dalam rangka penyusunan skripsi ini. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa sudi membalas budi dan kebaikan yang telah diberikan, terutama
kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruaan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing I
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini..
6. Khusus untuk “MAMA” dan “AYAH(+)” tercinta yang selalu memberikan
semangat dan motivasi untuk terus berkarya agar jangan cepat menyerah.
7. Seluruh saudara-saudaraku (Totok, Inyuk, Ipe, Wewe, Kak Nur, Bang Frans
dan Kak Eti, serta semua keponakanku Else, Qiqi, dan Renaldi) yang telah
memberikan semangat serta doanya untuk penulis.
8. Teman-teman kost 8A, khusus untuk Arnon Samba Thanks atas ejekannya.
9. Thanks For “Fransiska KOrnelin” atas pengertian dan kasih sayang
serta perhatiannya.
10. CAH_CAH UKM SEPAK BOLA “Trims” untuk kekompakan dan
kebersamaan kita.
11. “Adrianus” terima kasih atas kekompakan kita selama ini.
12. PS. PADMA yang sudah bersedia menampung penulis untuk menyalurkan
hobi sepak bola selama ini.
13. Ganang Computer Trim’s, ”sukses selalu”.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
14. Teman-teman PAK 00 khususnya Ari Montela, Tarno, Yulek, Roy, Moko
02, Adi 02, Dwi 02, Paijo 01, Sunu 01, Yosi, Edi, Jimmy, kekompakkan kita
jangan pernah kita lupakan.
15. D.P. Sitompoel, S.E Thanks berat atas keahliannya yang telah membantu
dalam penyelesaian Skripsi ini, Bravo!!!!.
16. V-COM “OM NARYO” Terima kasih atas bantuannya selama ini.
17. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah membantu penulis dengan berbagai hal dan berbagai cara demi
kelancaran penyusunan skripsi ini.
Besar harapan semoga skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang memerlukan. Akhirnya untuk semua kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan penulis terima dengan hati terbuka dan penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Batasan Masalah.................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian................................................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORETIK................................................................... 6
A. Beberapa Pengertian.............................................................................. 6
1. Pengertian koperasi ......................................................................... 6
2. Pengertian Credit Union.................................................................. 6
3. Tujuan Credit Union ....................................................................... 7
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
4. Bidang usaha Credit Union ............................................................. 8
5. Format Laporan Keuangan Credit Union dengan Sistem PEARLS 8
6. Pengertian PEARLS........................................................................ 9
7. Sisa Hasil Usaha.............................................................................. 11
8. Pengertian Kinerja........................................................................... 12
9. Analisis Laporan Keuangan.............................................................. 12
10. Analisis Trend.................................................................................. 16
B. Manual Sistem Monitoring PEARLS.................................................... 17
1. Protection/Perlindungan (P)............................................................ 17
2. Effective Finance Structure/Struktur Keuangan yang Efektif (E) .. 18
3. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ...................................................... 21
4. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ........ 22
5. Liquidity/Kualitas (L)...................................................................... 25
6. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) ............................... 26
BAB III. METODOLOG PENELITIAN......................................................... 29
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 29
B. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................. 29
C. Subyek dan Obyek Penelitian................................................................ 29
D. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 30
E. Teknik analisis data ............................................................................... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM Credit Union “Banuri Harapan Kita” ......... 35
A. Sejarah Singkat Credit Union “Banuri Harapan Kita”.......................... 35
B. Struktur Kepengurusan Credit Union “Banuri Harapan Kita”.............. 37
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
C. Kegiatan/unit pelayanan Credit Union “Banuri Harapan Kita” ............ 39
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 41
A. Diskripsi Data........................................................................................ 41
B. Analisis Data ......................................................................................... 50
C. Pembahasan ........................................................................................... 91
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ......................... 135
A. Kesimpulan............................................................................................ 135
1. Analisis PEARLS............................................................................ 135
a. Protection/Perlindungan ............................................................ 135
b. Effective Finance Structure/
Struktur Keuangan yang Efektif (E) .......................................... 135
c. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ................................................. 136
d. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ... 136
e. Liquidity/Kualitas (L)................................................................. 136
f. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) .......................... 136
2. Analisis Trend ................................................................................. 137
a. Protection/Perlindungan ............................................................ 137
b. Effective Finance Structure/
Struktur Keuangan yang Efektif (E) .......................................... 137
c. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ................................................. 138
d. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ... 138
e. Liquidity/Kualitas (L)................................................................. 138
f. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) .......................... 139
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
B. Saran .................................................................................................... 140
a. Protection/Perlindungan ............................................................ 140
b. Effective Finance Structure/
Struktur Keuangan yang Efektif (E) .......................................... 140
c. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ................................................. 141
d. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ... 141
e. Liquidity/Kualitas (L)................................................................. 142
f. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) .......................... 142
C. Keterbatasan .......................................................................................... 143
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 144
LAMPIRAN......................................................................................................... 145
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1. Penilaian Kinerja Keuangan....................................................... 32
2. Tabel 5.1. Data Tunggakkan Pinjaman ....................................................... 50
3. Tabel 5.2. Data Piutang Beredar ................................................................. 52
4. Tabel 5.3. Data Investasi Likuid ................................................................. 53
5. Tabel 5.4. Data Investasi Finansial ............................................................. 53
6. Tabel 5.5. Data Simpanan Non Saham ....................................................... 54
7. Tabel 5.6. Data Pinjaman Dari Luar ........................................................... 55
8. Tabel 5.7. Data Modal Saham..................................................................... 55
9. Tabel 5.8. Data Modal Lembaga................................................................. 56
10. Tabel 5.9. Data Pinjaman Lalai di Dalam Pinjaman Beredar ..................... 57
11. Tabel 5.10. Data Total Aset yang Tidak Menghasilkan Pendapatan ............ 58
12. Tabel 5.11. Data Piutang Pendapatan ........................................................... 59
13. Tabel 5.12. Data Biaya Bunga Simpanan ..................................................... 60
14. Tabel 5.13. Data Marjin Pendapatan Kotor .................................................. 62
15. Tabel 5.14. Data Biaya Operasional ............................................................. 62
16. Tabel 5.15. Data S H U ................................................................................. 63
17. Tabel 5.16. Data Likuiditas Terhadap Simpanan.......................................... 64
18. Tabel 5.17. Data Aset Likuid yang Tidak Menghasilkan Terhadap Total
Aset ........................................................................................... 65
19. Tabel 5.18. Data Pertumbuhan Piutang Beredar.......................................... 66
20. Tabel 5.19. Data Pertumbuhan Investasi Keuangan .................................... 67
21. Tabel 5.20. Data Pertumbuhan Simpanan.................................................... 67
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
22. Tabel 5.21 Data Modal Anggota................................................................. 68
23. Tabel 5.22 Data Jumlah Anggota................................................................ 69
24. Tabel 5.23 Data Pertumbuhan Total Aktiva ............................................... 69
25. Tabel 5.24 Penilaian Kinerja Keuangan...................................................... 70
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kamus populer, koperasi diartikan sebagai badan perkumpulan
yang bertujuan mengadakan kerja sama dalam hal mengatur kebutuhan bersama
para anggotanya, membentuk modal bersama melalui simpanan-simpanan wajib
dan suka rela, dengan modal dimana didatangkan barang-barang keperluan para
anggota, keuntungan yang diperoleh setiap tahun dibagikan kepada para anggota
dan secara kemufakatan bersama sebagian diperuntukan bagi dana-dana guna
untuk menggerakkan koperasi lebih lanjut. Oleh karena itu sudah selayaknya
koperasi menjadi salah satu motor penggerak pereokonomian di suatu negara di
samping sektor-sektor perekonomian yang lain.
Salah satu jenis koperasi adalah koperasi kredit atau credit union atau
koperasi simpan pinjam. Credit union dalam melakukan kegiatan untuk
menghimpun dan menyalurkan modal yang diperoleh dari anggota melalui
kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang
bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau
anggota (Pasal 44, UU No.25 Th.1992). Credit union didirikan oleh sekumpulan
orang secara sukarela bergabung tanpa adanya paksaan dari pihak lain memiliki
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan
lingkungan kerja pada umumnya. Sebagai koperasi kredit faktor yang amat
menentukan credit union mencapai tujuan adalah kinerja keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
Pengelolaan keuangan secara ideal merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh para pengurus credit union. Kinerja keuangan dapat dikatakan
ideal atau tidak, pada dasarnya tergantung pada standar yang digunakan untuk
mengukurnya. Untuk mengukur kinerja tersebut ada beberapa sistem penilaian
internasional yaitu CAMEL, PEARLS, GIRAFE, dan lain-lain. Sistem penilaian
yang sering diterapkan di Indonesia yaitu analisa laporan keuangan yang meliputi
perhitungan rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas dan aktivitas.
Dalam penelitian ini, penulis memilih sistem PEARLS sebagai alat ukur untuk
menilai kinerja keuangan credit union.
Sistem PEARLS dimaksudkan sebagai alat pengawasan bagi manajer
credit union. Bagi pengurusnya, PEARLS menyediakan alat untuk memantau
kinerja manajemen terutama kinerja keuangan. Sedangkan bagi pengawas, sistem
PEARLS menyediakan indikator dan standar untuk mengawasi kinerja credit
union (David C. Richardson, 2001:1). Dengan kata lain berdasarkan sistem
PEARLS dapat dilihat bagaimana kinerja keuangan credit union dari satu periode
ke periode yang lain secara spesifik. Dengan sistem ini dapat diketahui bagaimana
kondisi kinerja keuangan credit union dilihat dari tingkat perlindungan aset,
struktur keuangan yang efektif, kualitas aset, laju perolehan pendapatan dan
biaya, likuiditas, serta tanda-tanda pertumbuhan aset.
Penelitian ini dilakukan di Credit Union “Banuri Harapan Kita” di
Batang Tarang. Peneliti tertarik mengadakan penelitian di tempat tersebut karena
krisis moneter yang melanda perekonomian kita tidak mempengaruhi keinginan
masyarakat untuk menjadi anggota credit union. Walaupun banyak lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
keuangan lainnya yang mengalami kebangkrutan tetapi lain halnya dengan credit
union, credit union malah semakin tumbuh dan berkembang. Yang menjadi
pertanyaan bagi peneliti adalah bagimana credit union mampu menarik
masyarakat untuk menjadi anggota credit union dan menjamin kemanan uang
anggota yang ada di credit union?, apa yang menyebabkan masyarakat percaya
menyimpan uang mereka di credit union? serta bagaimana credit union
mengelola kinerja keuangan mereka sehingga dapat terus tumbuh dan
berkembang disaat krisis ekonomi melanda?. Dari hal tersebutlah peneliti ingin
mengetahui bagaimana Credit Union “Banuri Harapan Kita” mengelola keuangan
sehingga dapat terus bertahan dan semakin berkembang.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui Kinerja Keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita”. Judul
penelitian yang dirumuskan adalah sebagai berikut “Pengawasan Kinerja
Keuangan Credit Union dengan Menggunakan Sistem PEARLS” dan merupakan
studi kasus pada Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
B. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada pengawasan kinerja keuangan
yang didasarkan pada laporan keuangan tahunan, maka data yang digunakan
adalah laporan keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2005, dan kriteria penilaian berdasarkan pemeringkatan
PEARLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita”
berdasarkan sistem PEARLS dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?
2. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita”
berdasarkan sistem PEARLS, dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?
2. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri
Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS, dari tahun 2003 sampai dengan
tahun 2005?
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Credit Union yang diteliti :
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi apakah selama
ini kinerja keuangan credit union sudah ideal berdasarkan sistem
PEARLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan dan kebijakan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pengetahuan dan bahan
pertimbangan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan
mempelajari lebih dalam tentang topik ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORETIK
A. Beberapa Pengertian
1. Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang nomor 25 Tahun 1992 tentang koperasi,
disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi, dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Sedangkan tujuan koperasi menurut Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 yang tertera pada pasal 3 adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 45.
2. Pengertian Credit Union
Credit union merupakan salah satu bagian dari koperasi kredit yang
memiliki corak dan kekhususannya sendiri. Coraknya adalah perkoperasian
karena suatu koperasi dibentuk oleh anggota secara sukarela dengan modal
mereka sendiri, dengan pengurus yang dipilih anggota sendiri, dengan hak dan
kewajiban anggota yang sama. Sedangkan kekhususan credit union adalah
rukun dan saling percaya. Jadi credit union yaitu sekelompok orang yang
hidup secara hemat dan menabung uang disuatu tempat, yang kemudian
berhak mendapat pinjaman dari tempat itu (Credit Union Counseling Office
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
Jakarta,1973: 1). Karena dipercaya orang lain, teman kelompoknya, pinjaman
itu harus dibayar kembali, secara berangsur-angsur berikut bunganya.
3. Tujuan Credit Union
Credit Union didirikan dengan tiga tujuan pokok, yakni (Credit Union
Counseling Office Jakarta, 1973: 1) :
a. Perbaikan ekonomi anggota.
Tujuan yang hendak dicapai :
1. Menolong para anggota untuk memperbesar terbentuknya simpanan
sendiri.
2. Menolong para anggota dengan pinjaman dengan bunga murah pada
saat mereka membutuhkan.
3. Menolong para anggota untuk memperbesar kemampuan mereka
dalam menggunakan uang secara tepat dan berhemat.
b. Perkembangan kepribadian anggota.
Tujuan yang hendak dicapai :
1. Mendidik anggota mengembangkan diri untuk menentukan hidupnya.
2. Mengembangkan sikap harga diri serta percaya diri pada diri anggota.
3. Mengembangkan sikap bertanggung jawab.
4. Mengembangkan sikap sosial.
c. Perbaikan perekonomian seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan
kesejahteraan dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam kesejahteraan
lewat dan dalam credit union.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
4. Bidang Usaha Credit Union
Meminjamkan uang kepada anggota dengan bunga ringan untuk tujuan
produktif dan kesejahteraan.
5. Format Laporan Keuangan Credit Union dengan sistem PEARLS
Adapun format laporan credit union adalah sebagai berikut (David C.
Richardson, 2002: 19) :
Aset-aset yang menghasilkan - Piutang - Investasi likuid - Investasi keuangan - Investasi non keuangan
Hutang-hutang berbunga - Simpanan non saham - Pinjaman dari BK3D
Pendapatan bunga - Piutang - Investasi likuid - Investasi keuangan
Hutang-hutang tampa bunga - Provisi - BJS dan BJP - Hutang bunga deposito -Solkes -Dan lain-lain
Pendapatan non bunga - Investasi non keuangan - Pendapatan lain-lain
Aset-aset yang tidak menghasilkan - Kas - Cek - Materai - Biaya dibayar dimuka - Aset-aset tetap
Modal - Modal saham - Modal transit - Modal lembaga
Biaya Modal - Simpanan non saham - Pinjaman dari BK3D - BJS dan BJP
TOTAL ASET TOTAL HUTANG dan MODAL Biaya Operasional - Personalia - Pengurus/Pengawas - Diklat dan promosi - Penyusutan - Administrasi Provisi pinjaman lalai SHU
6. Pengertian PEARLS.
PEARLS (David C. Richardson, 2002: 1) adalah sistem pemantauan dan
pengawasan kinerja keuangan yang dirancang sebagai panduan pengelolaan
credit union. Selain itu, PEARLS dapat digunakan untuk membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
perbandingan kinerja atau pe-rangking-an antara satu credit union dengan
credit union lainnya.
Lebih lanjut penjelasan mengenai PEARLS adalah sebagai berikut :
a. Protection / Perlindungan (P)
Perlindungan aset yang baik adalah mutlak bagi credit union.
Perlindungan diukur dari (1) membandingkan kecukupan dana cadangan
resiko terhadap jumlah pinjaman yang lalai, dan (2) membandingkan
pengalokasikan kerugian investasi dengan total jumlah dari investasi.
Perlindungan terhadap pinjaman lalai dikatakan kuat apabila credit union
memiliki cadangan resiko yang cukup untuk menutupi 100% dari total
pinjaman lalai di atas 12 bulan, dan 35% dari total pinjaman lalai dari 1-12
bulan.
Sistem PEARLS menilai kecukupan perlindungan yang diberikan
kepada credit union dengan membandingkan antara ketersedian dana
cadangan resiko dengan kredit lalai.
b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Struktur keuangan credit union merupakan faktor yang amat penting
bagi credit union dalam menentukan potensi pertumbuhan, kemampuan
memperoleh pendapatan, dan kekuatan keuangan secara keseluruhan.
Sistem PEARLS mengukur aset, hutang dan modal, dan
merekomendasikan suatu struktur keuangan credit union yang ideal.
Sasaran yang ideal adalah sebagai berikut :
1. Aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki credit
union yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang. 95% aset-aset
produktif terdiri atas piutang atau pinjaman beredar (70-80%), dan
investasi likuid (10-20%) dan 5% aset-aset yang tidak produktif terdiri
dari aset-aset tetap (tanah, gedung, peralatan dan lain-lain).
2. Hutang
Hutang adalah kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh
credit union pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang.
3. Modal
Modal adalah hak sisa, yaitu hak atas sisa aktiva setelah
dikurangi dengan hutang kepada para kreditur. Simpanan saham : 10-
20% dari total aset dan modal lembaga (dana cadangan, SHU yang
tidak dibagikan, donasi) :10 %.
c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Aset-aset yang tidak produktif atau aset-aset yang tidak
menghasilkan adalah aset-aset yang tidak menghasilkan pendapatan. Aset-
aset yang tidak menghasilkan dengan persentase yang tinggi akan
berakibat negatif dan mengurangi pendapatan. Kualitas aset dapat
diketahui dari rasio pinjaman menunggak, persentase aset-aset yang tidak
menghasilkan dan besarnya dana yang digunakan untuk mendanai aset-
aset yang tidak menghasilkan.
d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
Cara ini memungkinkan credit union dirangking dengan hasil
terbaik atau terburuk. Dengan membandingkan struktur keuangan dengan
hasil yang di capai, adalah mungkin menentukan seberapa efektif credit
union maupun menempatkan berbagai sumber produktif kedalam investasi
yang memperoleh hasil yang tinggi. Teknik analisis semacam ini
membantu menejemen memantapkan kinerja keuangan credit union.
e. Liquidity / Likuiditas (L)
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
jangka pendek. Sistem PEARLS menganalisa likuiditas dari segi cadangan
likuiditas total dan dana likuid di kas.
f. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Cara terbaik satu-satunya dalam memelihara nilai aset adalah
melalui pertumbuhan aset yang cepat dan tinggi beserta perolehan
keuangan yang berkesinambungan.
7. Sisa Hasil Usaha
Sisa hasil usaha adalah akumulasi sisa hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian sisa hasil usaha dan koreksi sisa hasil usaha
periode lalu, baik yang dicadangkan untuk tujuan tertentu maupun sebagai
sisa hasil usaha yang belum dibagikan (Tugiman, 1995: 48).
8. Pengertian Kinerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja atau prestasi adalah
hasil kerja yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
diusahakan. (KUBI, 2001 : 1088). Sedangkan menurut IAI (1995: 7), kinerja
adalah info kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin dikendalikan di
masa depan. Info fluktuasi kinerja adalah penting dalam hal ini. Info kinerja
bermanfaat untuk meprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus
kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu info tersebut juga berguna
dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya.
9. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan (Hanafi, 2000: 52) adalah merupakan proses
untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah
masing-masing unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian
dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Dari
definisi diatas jelaslah bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu
proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi
posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan pada
masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang
paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
mendatang. Teknik analisis laporan keuangan yang sering digunakan adalah
teknik analisis rasio. Teknik analisis rasio merupakan alat analisis yang dapat
memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak
suatu keadaan tertentu. Jika diterjemahkan secara tepat, rasio juga dapat
menunjukan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
lebih mendalam. Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus
menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecendrungan
yang tidak dapat didektesi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio
itu sendiri. Untuk dapat memperoleh informasi mengenai kekuatan dan
kelemahan perusahaan, maka analisis laporan keuangan perlu diarahkan pada
lima area analisis sebagai berikut:
a. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Untuk
mengukur kemampuan likuiditas perusahaan dapat di cari sebagai berikut:
1). Modal kerja
Modal kerja = Total Aktiva Lancar – Total Utang Lancar
2). Current Ratio
Current Ratio =Lancar UtangLancar Aktiva
3). Acid-Test Ratio
Quick Ratio =Lancar Utang
BiayaPersekot - Persediaan -lancar Aktiva
4). Perputaran Piutang
Perputaran Piutang =Piutang Rata-RataKreditPenjualan
Jumlah hari Piutang = Piutang PerputaranPer tahun HariJumlah
5). Perputaran Persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
Perputaran Persediaan = Persediaanrata-Rata
PenjualanPokok Harga
Jumlah Hari Persediaan =Persediaan Perputaran
Per tahun HariJumlah
b. Rasio solvabilitas (Struktur Modal).
Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Untuk mengukur kemampuan
solvabilitas perusahaan dapat dicari sebagai berikut:
1). Debt-to-Equity Ratio
Debt-to-Equity Ratio = SendiriModalTotal
UtangTotal
2). Time Interest Earned
Time Interest Earned = Bunga Biaya
Pajakdan Bunga sebelum Laba
c. Rasio return on investment.
Rasio return on investment adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dengan investasi
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk mengukur
kemampuan return on invesment perusahaan dapat dicari sebagai berikut:
1). Return on Total Assets
Return on Total Assets = rata-rataAktiva
Bunga sebelum Tetapi Pajak,Setelah Laba
2). Return on Common Stockhoders Equity
Return on Common Stockhoders Equity =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
BiasaSahamModalrata-Rata
Istimewa SahamDeviden -Pajak Setelah Bersih Laba
d. Rasio pemanfaatan aktiva.
Rasio pemanfaatan aktiva adalah alat ukur untuk mengukur efisiensi
dan evektivitas pemanfaatan aktiva dalam rangka perolehan penghasilan.
Untuk mengukur efesiensi pemanfaatan aktiva perusahaan dapat dicari
sebagai berikut:
1). Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio Perputaran Total Aktiva = rata-RataAktiva
Penjualan
2). Rasio Perputaran Modal Kerja
Rasio Perputaran Modal Kerja =rata-Rata Kerja Modal
Penjualan
3). Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Rasio Perputaran Aktiva Tetap =rata-Rata Tetap Aktiva
Penjualan
4). Rasio Perputaran Aktiva Lain-lain
Rasio Perputaran Aktiva Lain-lain = rata-rata Tetap Aktiva
Penjualan
e. Rasio kinerja operasi.
Rasio kinerja merupakan alat ukur untuk mengukur kinerja
perusahaan dalam meraih keuntungan. Untuk mengukur efesiensi kinerja
operasi perusahaan dapat dicari sebagai berikut :
1). Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
Laba Kotor Terhadap Penjualan =Penjualan
Kotor Laba
2). Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan
Laba Bersih Terhadap Penjualan =Penjualan
Bersih Laba
3). Rasio Laba Usaha Terhadap Penjualan
Laba Usaha Terhadap Penjualan =Penjualan
UsahaLaba
4). Rasio Harga Pokok Penjualan Terhadap Penjualan dan Biaya Usaha
Terhadap Penjualan
Rasio HPP/Penjualan =Penjualan
PenjualanPokok Harga
Rasio Biaya Usaha/Penjualan = Penjualan
UsahaBiaya
10. Analisis Trend
Analisis trend adalah suatu analisis yang dilakukan dengan menggunakan
data-data masa lalu perusahaan dengan tujuan komparasi (Prastowo, 1995: 47).
Dengan melihat kecendrungan (trend) angka-angka rasio tertentu, dapat
diperoleh apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan.
Dari gambaran ini akan dapat didektesi masalah-masalah yang sedang dihadapi
perusahaan dan dapat diobservasi baik-buruknya pengolahan perusahaan.
Adapun rumus analisis trend adalah (Algifari, 1994: 116):
bX a +=Y
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
Y = nilai variabel yang ditentukan.
a = nilai Y apabila X sama dengan nol.
b = kemiringan nilai slope garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke
waktu.
X = periode waktu dan tahun dasar
Untuk menentukan nilai a dan b pada persamaan di atas dapat digunakan rumus
(Algifari, 1994: 119) :
nX
∑=a dan ∑∑= 2
X
Xb
Keterangan :
n = jumlah tahun.
Y = nilai variabel deret berkala.
X = kode waktu masing-masing tahun.
B. Manual Sistem Monitoring PEARLS ( David C. Richardson, 2002: 7 )
1. Protection / Perlindungan (P)
Rasio ini mengukur kecukupan penyisihan untuk menutupi pinjaman
macet. Adapun rasionya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman > 12 bulan (P1).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
P1 = %100×ba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
Keterangan :
a = Dana cadangan resiko yang tersedia.
b = Tunggakkan pinjaman > 12 bulan.
Sasaran : 100%
b. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman 1-12 bulan (P2).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
P2 = %100×−c
ba
Keterangan :
a = Total dana cadangan resiko yang tersedia.
b = Dana cadangan resiko yang telah digunakan untuk P1.
c = Tunggakkan pinjaman 1-12 bulan (<12 bulan).
Sasaran : 35%
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Indikator dari keuangan yang efektif mengukur komposisi nomor-nomor
perkiraan yang paling penting di dalam laporan keuangan. Suatu struktur
keuangan yang efektif perlu untuk menjaga keselamatan, kepastian mencapai
tujuan, dan kemampuan memperoleh keuntungan, di mana pada saat yang
sama, credit union perlu menduduki posisi dengan pertumbuhan yang tinggi.
a. Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh badan usaha yang
diperoleh dari transaksi atau kejadian masa lalu, yang memberikan
manfaat di masa depan.
1). Menghitung rasio piutang beredar (E1).
Rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :
E1 = %c
ba 100×−
Keterangan :
a = Total piutang yang beredar.
b = Total cadangan resiko.
c = Total aktiva.
Sasaran : Antara 70-80%
2). Menghitung rasio investasi likuid (E2).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
E2 = : %ba 100×
Keterangan :
a = Total investasi likuid.
b = Total aktiva.
Sasaran : Maksimum 20%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
3). Menghitung rasio investasi finansial (E3).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
E3 = %ba 100×
Keterangan :
a = Total investasi finansial
b = Total aktiva
Sasaran : Maksimum 10%
b. Kewajiban
Kewajiban adalah hutang badan usaha yang timbul dari transaksi atau
kejadian masa lalu, yang pelunasannya mengakibatkan arus keluar sumber
daya badan usaha.
1). Menghitung rasio simpanan non-saham(E5).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
E5 = %ba 100×
Keterangan :
a = Total simpanan non-saham.
b = Total aktiva.
Sasaran : Antara 70-80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
2). Menghitung rasio pinjaman dari luar (E6).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
E6 = %100×ba
Keterangan :
a = Total pinjaman dari luar.
b = Total aktiva.
Sasaran : Maksimum 5%
c. Modal
Modal adalah hak sisa, yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi dengan
hutang kepada para kreditur.
1). Menghitung rasio modal saham (E7).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
E7 = %ba 100×
Keterangan:
a = Total modal saham.
b = Total aktiva.
Sasaran : 10-20%
2). Menghitung rasio modal lembaga (E8).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
E8 = %ba 100×
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
a = Total modal lembaga
b = Total aktiva
Sasaran : Minimal 10%
Catatan : Modal lembaga didefenisikan sebagai semua dana
cadangan, donasi, iuran gedung, SHU yang tidak terbagi,
dan SHU berjalan yang tidak akan dibagi / akan
dialokasikan untuk dana cadangan.
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Indikator ini mengukur persentase aset-aset yang tidak menghasilkan
yang secara negatif berpengaruh kepada perolehan pendapatan dan solvency,
terutama : pinjaman lalai, aset-aset-yang tidak menghasilkan, dan pendanaan
aset-aset yang tidak menghasilkan.
a. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman lalai di dalam pinjaman yang
beredar (A1).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
A1 = %ba 100×
Keterangan:
a = Total tunggakkan pinjaman
b = Total pinjaman beredar
Sasaran : ≤ 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
b. Menghitung rasio total asset yang tidak menghasilkan pendapatan (A2).
Contoh aset yang tidak menghasilkan :
1. Kas di tangan.
2. Perkiraaan keuangan yang tidak berbunga.
3. Biaya dibayar di muka
4. Aset-aset tetap (tanah, gedung, kendaraan,dan inventaris lain)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
A2 = %ba 100×
Keterangan:
a = Total aset-aset yang tidak menghasilkan
b = Total aset
Sasaran : ≤ 5%
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Indikator ini mengukur perolehan pendapatan rata-rata untuk setiap aset-
aset yang sangat produktif. Disamping itu, indikator ini juga mengukur biaya
rata-rata untuk setiap hutang dan modal. Hasil-hasil tersebut merupakan
pengembalian atas investasi nyata. Hasil-hasil yang bersesuaian menunjukkan
apakah memperoleh nilai pasar atas aset-aset, hutang, dan modal credit
union.
a. Menghitung rasio piutang pendapatan (R1).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
R1 = ( ) %dcba 100
2
×
+
−
Keterangan :
a =Total pendapatan bunga pinjaman (termasuk jasa pelayanan dan denda)
selama setahun.
b = Asuransi dibayar di muka
c = Piutang akhir tahun berjalan.
d = Piutang akhir tahun lalu.
Sasaran : ≥10 %
b. Menghitung rasio biaya bunga simpanan (R5).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
R5 = ( )( ) %
edcba 100
2
×
+
++
Keterangan :
a = Total bunga yang dibayarkan pada simpanan.
b = Total pembayaran asuransi untuk simpanan.
c = Total pajak yang telah di bayar oleh credit union atas bunga simpanan.
d = Total simpanan sampai akhir tahun berjalan.
e = Total simpanan sampai akhir tahun lalu.
Sasaran : > inflasi.
c. Menghitung rasio biaya saham anggota (R7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
R7 = ( )( ) %
edcba 100
2
×
+
++
Keterangan :
a = Total deviden yang dibayarkan atas simpanan saham anggota.
b = Total premi asuransi yang telah dibayarkan atas simpanan saham
anggota.
c = Total pajak yang telah dibayarkan oleh credit union atas deviden
simpanan saham anggota.
d = Total simpanan saham anggota sampai akhir tahun berjalan.
e = Total simpanan saham anggota sampai akhir tahun lalu.
Sasaran : ≥ R5.
d. Menghitung marjin pendapatan kotor (R8)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
R8 = (( ) )(( ) %100
2
×
+
++−++++ji
hgfedcba
Keterangan :
a = Pendapatan bunga pinjaman.
b = Pendapatan investasi likuid
c = Pendapatan investasi finansial.
d = Pendapatan investasi non-finansial.
e = Pendapatan lain-lain.
f = Biaya bunga simpanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
g = Deviden atau biaya bunga saham anggota.
h = Biaya bunga dana pinjaman
i = Total aktiva akhir tahun berjalan.
j = Total aktiva akhir tahun lalu
Sasaran : Untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup
semua biaya operasi dan cadangan kerugian piutang dan untuk
meningkatkan modal lembaga.
e. Menghitung rasio biaya operasional (R9).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
R9 = ( )( ) %
cba 100
2
×
+
Keterangan :
a = Total biaya operasional (di luar biaya kerugian piutang).
b = Total aktiva sampai dengan akhir tahun berjalan.
c = Total aktiva sampai dengan akhir tahun lalu.
Sasaran : < 10%.
f. Menghitung rasio S H U (R12).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
R10 : ( ) %100
2
×
+ cb
a
Keterangan :
a = Total pendapatan bersih
b = Total aktiva akhir tahun berjalan
c = Total aktiva akhir tahun lalu.
Sasaran : Lebih besar atau sama dengan 10 %
5. Liquidity / Likuiditas (L)
Indikator ini menunjukkan apakah pengelolaan kas credit union efektif.
a. Menghitung rasio likuiditas terhadap tabungan (L1).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
L1 = ( ) %d
cba 100×−+
Keterangan :
a = Total investasi likuid.
b = Total aktiva likuid yang tidak menghasilkan.
c = Total kewajiban jangka pendek (<30 hari).
d = Total simpanan.
Sasaran : Minimal 15%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
b. Menghitung rasio aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset
(L2).
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
L2 = %100×ba
Keterangan :
a = Total aset yang tidak menghasilkan
b = Total aset.
.
Sasaran : 10%.
6. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Indikator ini mengukur persentase pertumbuhan disetiap nomor
perkiraan utama pada laporan keuangan, juga pertumbuhan keanggotaan.
Dalam situasi ekonomi yang sarat inflasi, pertumbuhan riil (setelah dikurangi
inflasi) adalah suatu kunci untuk mempertahankan kelangsungan hidup credit
union.
a. Menghitung rasio pertumbuhan piutang (S1)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
S1 = ( ) %b
ba 100×−
Keterangan :
a = Saldo piutang tahun berjalan.
b = Saldo piutang akhir tahun lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
Sasaran : > S11
b. Menghitung rasio pertumbuhan Investasi Keuangan (S3)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
S3 = ( ) %b
ba 100×−
Keterangan :
a = Total investasi keuangan tahun berjalan
b = Total investasi keuangan akhir tahun lalu.
Sasaran : > S11
c. Menghitung rasio pertumbuhan simpanan (S5)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
S5 = ( ) %b
ba 100×−
Keterangan :
a = Total simpanan berjalan.
b = Total simpanan akhir tahun lalu
Sasaran : > S11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
d. Menghitung rasio pertumbuhan modal lembaga (S8)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut:
S 8 = ( ) %b
ba 100×−
Keterangan :
a = Modal lembaga tahun berjalan
b = Modal lembaga akhir tahun lalu.
Sasaran : > S11
e. Menghitung rasio pertumbuhan anggota (S10)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
S10 = ( ) %b
ba 100×−
Keterangan :
a = Jumlah anggota sekarang.
b = Jumlah anggota akhir tahun lalu.
Sasaran : >12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
f. Menghitung rasio pertumbuhan total aktiva (S11)
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
S11 = ( ) %b
ba 100×−
Keterangan :
a = Total aktiva tahun berjalan.
b = Total aktiva akhir tahun lalu.
Sasaran : > dari laju inflasi pada saat tahun berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian
dilakukan pada Credit Union “Banuri Harapan Kita”. Dengan demikian
kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada Credit Union “Banuri Harapan
Kita”.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2006.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Credit Union “Banuri Harapan Kita” jalan Raya
Sosok-Tayan di kota Batang Tarang.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian :
Subyek dalam penelitian ini adalah ketua koperasi, bendahara, dan pengurus
yang ditunjuk.
2. Obyek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
Laporan Keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2005 yang meliputi neraca dan perhitungan hasil usaha
serta laporan manajemen.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan pimpinan
Credit Union “Banuri Harapan Kita” atau yang mewakili, tentang gambaran
umum Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan di lakukan dengan mempelajari dokumen-
dokumen yang berisi data-data yang diperlukan dalam penelitian seperti
laporan keuangan, neraca, laporan rugi laba.
E. Teknik Analisis Data
Alat dan langkah-langkah yang di gunakan untuk membahas persoalan
guna menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan di Credit Union “Banuri
Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS, teknik analisis data yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menghitung rasio-rasio berdasarkan sistem PEARLS. Adapun rasio- rasio
yang akan di hitung adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
1). Menghitung rasio Protection / Perlindungan (P)
a) Menghitung tunggakkan pinjaman > 12 bulan (P1).
b) Menghitung tunggakkan pinjaman < 12 bulan (P2).
2). Menghitung rasio Effective Financial Structure / Struktur Keuangan
yang Efektif (E)
a) Menghitung piutang beredar (E1).
b) Menghitung investasi likuid (E2).
c) Menghitung investasi finansial (E3).
d) Menghitung total simpanan non-saham (E5).
e) Menghitung total pinjaman dari luar (E6).
f) Menghitung total modal saham (E7).
g) Menghitung total modal lembaga (E8).
3). Menghitung rasio Asset Quality / Kualitas Aset (A)
a) Menghitung tunggakkan pinjaman lalai di dalam pinjaman yang
beredar (A1).
b) Menghitung total asset yang tidak menghasilkan pendapatan (A2).
4). Menghitung rasio Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan
dan Biaya (R)
a) Menghitung piutang pendapatan (R1).
b) Menghitung biaya bunga simpanan (R5).
c) Menghitung biaya saham anggota (R7).
d) Menghitung marjin pendapatan kotor (R8).
e) Menghitung biaya operasional (R9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
f) Menghitung total S H U ( R 12)
5). Menghitung rasio Liquidity / Likuiditas (L)
a) Menghitung likuiditas terhadap tabungan (L1).
b) Menghitung aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total
aset (L2).
6). Menghitung rasio Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
a) Menghitung pertumbuhan piutang (S1)
b) Menghitung pertumbuhan Investasi Keuangan (S3)
c) Menghitung pertumbuhan simpanan (S5)
d) Menghitung pertumbuhan modal lembaga (S8)
e) Menghitung pertumbuhan anggota (S10)
f) Menghitung pertumbuhan total aktiva (S11)
b. Untuk menilai kinerja keuangan credit union dapat dilakukan dengan cara
membandingkan antara hasil perhitungan rasio berdasarkan sistem
PEARLS dengan sasaran yang telah ditentukan. Apabila :
1) Hasil perhitungan rasio berdasarkan Sistem PEARLS sesuai dengan
sasaran yang ditentukan berarti credit union tersebut mencapai hasil
yang ideal.
2) Hasil perhitungan rasio berdasarkan Sistem PEARLS tidak sesuai
dengan sasaran yang ditentukan berarti credit union tersebut mencapai
hasil yang tidak ideal.
Tabel 3.1
Penilaian kinerja keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
Credit Union berdasarkan Sistem PEARLS
Status
No PEARLS Syarat Ideal
Sistem PEARLS
Realisasi yang di
Capai CU Banuri
Harapan Kita
Ket.Realisasi Ideal Tidak Ideal
1 P1 X 2 P2 X
3 E1 X
4 E2 X
5 E3 X
6 E5 X
7 E6 X
8 E7 X
9 E8 X
10 A1 X
11 A2 X
12 R1 X
13 R5 X
14 R7 X
15 R8 X
16 R9 X
17 R12 X
18 L1 X
19 L2 X
20 S1 X
21 S3 X
22 S7 X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
23 S8 X
24 S10 X
25 S11 X
2. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri
Harapan Kita” metode yang digunakan adalah analisis trend dengan rumus
(Algifari, 1994: 116):
bX a +=Y
Keterangan :
Y = nilai variabel yang ditentukan.
a = nilai Y apabila X sama dengan nol.
b = kemiringan nilai slope garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke
waktu.
X = periode waktu dan tahun dasar
Untuk menentukan nilai a dan b pada persamaan di atas dapat digunakan
rumus (Algifari, 1994: 119) :
nY
∑=a dan ∑∑= 2
X
Xb
Keterangan :
n = jumlah tahun.
Y = nilai variabel deret berkala.
X = kode waktu masing-masing tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui beberapa keadaan yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) bila b positif, artinya meningkat. b) bila b negatif, artinya menurun. c) bila b = 0, artinya tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM CREDIT UNION BANURI HARAPAN KITA
A. Sejarah Singkat Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
Pada bulan Maret tahun 1994, keluarga besar Nusa Tenggara Timur
yang ada di Kecamatan Balai Batang Tarang yang dimotori oleh Bapak
Philipus Lada mengadakan pertemuan untuk mendirikan usaha bersama yang
disingkat UB. “Komodo”. Sejumlah 15 Kepala Keluarga sepakat untuk
bergabung dan sepakat untuk mengumpulkan sebesar Rp 35.000,- per bulan.
Rencananya dengan uang yang terkumpul tersebut digunakan untuk membeli
sebuah mobil bekas untuk usaha bisnis dibidang angkutan umum.
Setahun kemudian tepatnya pada tanggal 10 Juni 1995 rencana yang
telah di sepakati berubah dan akhirnya membentuk sebauah badan usaha
credit union dengan nama Membangun Manusia Mandiri Harapan Kita yang
di singkat dengan nama : Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
Para pendiri saat itu sepakat dan berkomitmen menjadikan wadah
credit union ini sebagai sarana untuk mengumpulkan orang-orang yang punya
visi yang sama dalam mengembangkan usaha perekonomian keluarga pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Adapun tokoh-tokoh pendiri
credit union tersebut adalah :
1. Bapak Philipus Lada
2. Bapak Drs. Gaspar Esso Desso
3. Bapak Benyamin Janggu
4. Bapak Irensius Gedo Gama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
5. Bapak Naftali De Kauze
6. Bapak Aloysius Alot
7. Bapak Stepanus Sidjun
8. Bapak Yosep Mbengu
9. Bapak Prans Sidok. SVD
10. Bapak Aleksander Nippu
11. Bapak Salomon Kola Ola
12. Bapak Yakobus Kea
Dengan modal awal sebesar Rp. 750.000,- dan jumlah anggota pada
saat berdiri sejumlah 20 orang. Dengan tekad yang tidak mengenal lelah dan
pantang menyerah pengurus periode awal yang di ketuai oleh Bapak Philipus
Lada terus maju. Untuk memperkuat eksistensi dan legalitas secara hukum
maka pada tanggal 14 April 1997 pemerintah melalui Kantor Koperasi
Kabupaten Sanggau mengeluarkan Badan Hukum dengan nomor :
813.a/BH/H/1997 Tanggal 14 April1997 untuk Credit Union “Banuri Harapan
Kita”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
B. Struktur Kepengurusan Credit Union Banuri Harapan Kita.
DEWAN PEMBINA 1. P. FIDELIS.S. Pr 2. ALOYSIUS ALOT 3. SERPULUS APUN 4. HENDRIK ARIFIN
R.A.T
BADAN PENGAWAS KETUA : SURYADI AYA, S.Pd SEKRETARIS : HERMAN ANGGOTA : SANIANSAH
BAGIAN KREDIT KOORDINATOR : M. SUMARTO, S.H ANGGOTA : B. TEHON MATIUS A.
BAGIAN KEUANGAN KABAG: MUSA STAF : HERLINA BUTET EMELIA WIWIN PALENTINA ISKANDAR ALIMBAWADI
BAGIAN DIKLAT F. KORNELIS RIGU, A.Md ALIANTO
DEWAN PIMPINAN KETUA : ANDREAS MURDIONO WAKIL I : PHILIPUS LADA WAKIL II : PIUS AKENG SEKRETARIS :P.M. APOLLO BENDAHARA :NAFTALI DE KAUSE ANGGOTA : JUNIAR PASARIBU LAMIT. S.E SUSANTO MAGDALENA
MANAGER URBANUS SEKIYU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
Adapun tugas dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dewan Pembina
Tugas dewan pembina adalah membina semua pengurus agar
pengurus dapat melakukan aktivitas kerja dengan sebaik-baiknya.
2. Dewan Pimpinan
Tugas dewan pimpinan adalah memimpin dari semua pengurus di
kantor Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
3. Dewan Pengawas
Tugas dewan pengawas adalah memeriksa uang atau mengecek uang
pada akhir bulan, biasa disebut Tim Audit yang berhak menghitung
uang dengan teliti tentang uang masuk dan uang keluar dan
memeriksa KSPA dan memeriksa slip masuk dan slip keluar.
4. Manajer
Tugas manejer adalah memimpin manajemen dan mengwasi semua
staf yang bekerja di bagian keuangan.
5. Bagian Kredit
Tugas bagian kredit adalah mewawancarai bagi anggota yang akan
mengajukan pinjaman dan menagih anggota yang bermasalah dalam
pembayaran atau menunggak pembayarannya.
6. Bagian Keuangan
Tugas bagian keuangan adalah melayani semua anggota yang akan
menabung maupun yang akan membayar angsuran pinjaman atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
yang akan membayar kredit serta menangani uang masuk dan uang
keluar.
7. Bagian Diklat
Tugas bagian diklat adalah memberikan informasi kepada semua
masyarakat dengan cara sosialisasi atau pengenalan tentang Credit
Union.
C. Kegiatan / unit pelayanan Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
1. Pendidikan
Pendidikan diselenggarakan untuk membantu perkembangan kepribadian
anggota khususnya dalam hal penggunaan uang secara bijaksana.
2. Usaha Simpan Pinjam
Sampai saat ini Credit Union “Banuri Harapan Kita” telah memperkenalkan
dan melaksanakan beberapa produk simpanan dalam usaha untuk menggalang
permodalan. Credit Union “Banuri Harapan Kita” memiliki empat jenis
simpanan, yaitu:
a. Simpanan Saham
b. Simpanan Sukarela
c. Simpanan Pendidikan
d. Simpanan Bunga Harian
3. Dana Duka Cita
Dana duka cita adalah suatu bentuk solidaritas sesama anggota bagi anggota
yang mengalami musibah (meninggal dunia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
4. Pinjaman
Pada Credit Union “Banuri Harapan Kita” terdapat 3 (tiga) jenis pinjaman,
yaitu :
a. Pinjaman biasa
Pinjaman biasa adalah pinjaman yang besarnya 2 X simpanan saham dan 3
X simpanan saham.
b. Pinjaman khusus
Pinjaman khusus adalah pinjaman yang dikhususkan untuk pengembangan
usaha.
c. Pinjaman kapitalisasi
Pinjaman kapitalisasi adalah pinjaman yang diajukan untuk memperbesar
saham anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB V
DISKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Neraca tahun 2003
sampai dengan tahun 2005, Laporan Laba-Rugi tahun 2003 sampai dengan
tahun 2005, dan Data Statistik Jumlah Anggota tahun 2003 sampai dengan
tahun 2005 yang diperlukan untuk pengawasan kinerja keuangan credit union
dengan menggunakan sistem PEARLS.
1. Neraca dan Laporan Laba Rugi (lihat halaman 42-49)
2. Data Statistik Jumlah Anggota
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Jumlah Anggota
Sekarang
549 orang 662 orang 2.130 orang
Jumlah Anggota
Akhir Tahun Lalu
648 orang 549 orang 662 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997
Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2003 NERACA PER 31 DESEMBER 2003
AKTIVA Rp PASIVA Rp Aset yang menghasilkan Hutang-hutang Berbunga
1. Piutang 1. SIBUHAR 61,967,057
1.1. Piutang Anggota 514,827,725 2. Simpanan Sukarela 359,523,550
1.2. piutang waserda - JUMLAH 421,490,607
JUMLAH 514,827,725 2. Investasi Likuid Hutang-hutang Tidak Berbunga
2.1. BANK 5,206,482 1. Hutang Dana Bergulir 100,000,000
2.2. TABANK 4,916,300 2. Biaya Yg Ms Hrs Dibayar 680,332
2.3. SIDOKIT 739,300 JUMLAH 100,680,332
2.4. Penyertaan SIBUHAR - JUMLAH 10,862,082
MODAL 3.Investasi Finasial 1.Modal Saham
3.1. SINCAN 12,670,975 1.1. Simpanan Pokok 5,315,000
3.2. Simpanan di S P D 36,500,000 1.2. Simpanan Wajib 35,156,000
3.3. Jalinan 10,000,000 JUMLAH 40,471,000
JUMLAH 59,170,975 4. Investasi Non Finansial 2. Modal Transit
JUMLAH - 2.1. Dana-dana 10,185,575
JUMLAH 10,185,575
Aset Yang Tidak Menghasilkan 1. Kas 2,802,200 3. Modal Lembaga
3. Cadangan Kerugian Usaha 3,802,650 3.1. Dana Cadangan 12,670,975
4. Biaya Dibayar Di Muka - 3.2. Cadangan Resiko - 5. Tanah 7,675,000 3.3. S H U Tak terbagi -
6. Gedung - 3.4. S H U Tahun Berjalan 24,155,593
7. Akumulasi Pyst Gedung - JUMLAH 36,826,568
8. Iventaris 14,363,650
9. Akum. Penyst. Iventaris (3,850,200) TOTAL 609,654,082
JUMLAH 24,793,300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
TOTAL 609,654,082
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2003
PENDAPATAN Rp BIAYA Rp 1.Pendapatan Bunga 1.BIAYA MODAL 1.1. Bunga Pinjaman 62,451,175 1.1. Bunga SIBUHAR 236,823 1.2. Jasa Pelayanan Pinjaman 3,266,600 1.2. Bunga Pinjaman S P D 917,875 1.3. Denda - 1.3 Bunga Dana Bergulir 16,000,000 JUMLAH 65,717,775 JUMLAH 17,154,698
2. Investasi Likuid 2. Biaya Organisasi 2.1. Bunga TABANK - 2.1. Biaya RAT Tahun 2003 - 2.2. Bunga SIDOKIT - 2.2. Biaya Rapat Pengurus - JUMLAH - JUMLAH -
3. Investasi Finansial 3. Biaya Personalia 3.1. Bunga SINCAN - 3.1. Honor Karyawan 12,955,000 3.2. Bunga S P D - 3.2. Iuran Solidaritas 1,351,350 JUMLAH - 3.3. Jasa Pengurus - Pendapatan Non Bunga 3.4. Trans. dan Akmd. Karyawan - 4. Unvestasi Non Finansial - 3.5. Premi D H T 230,000 4.1.Deviden 1,841,000 3.6 Premi DAPERMA 6,044,757 4.2. BJMA + BJIA Jalinan - JUMLAH 20,581,107 JUMLAH 1,841,000
4. Biaya Administrasi dan Umum 5. Pendapatan Lain-lain 4.1. Administrasi dan Umum 4,304,868 5.1. Uang Pangkal 650,000 4.2. Sewa Kantor 720,000 5.2. Jasa Penyertaan SIBUHAR - 4.3. Sosialisasi dan Promosi - 5.3. Jasa BANK 745,548 4.4. Penyusutan Gedung - 5.4. Materai 580,500 4.5. Penyusutan Peralatan Kantor - 5.5. Pendapatan Lain-lain 1,030,000 4.6. Penyusutan Iventaris 1,521,300 6.6. Insentif Dana Bergulir 2003 - 4.7. Administrasi dan Pajak - JUMLAH 3,006,048 4.8. Tunjangan Hari Raya 2,128,000 4.9. Biaya Lain-lain - TOTAL 70,564,823 JUMLAH 8,674,168 Total Biaya 46,409,230 S H U 24,155,593 TOTAL 70,564,823
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997
Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2004 NERACA PER 31 DESEMBER 2004
AKTIVA Rp PASIVA Rp Aset yang menghasilkan Hutang-hutang Berbunga
1. Piutang 1. SIBUHAR 234,795,168
1.1. Piutang Anggota 1,154,531,600 2. Simpanan Sukarela 957,870,075
JUMLAH 1,154,531,600 JUMLAH 1,192,665,243
2. Investasi Likuid Hutang-hutang Tidak Berbunga
2.1. BANK 17,662,183 1. Hutang Dana Bergulir 90,000,000
2.2. TABANK 7,653,300 2. Biaya Yg Masih harus Dibayar
1,694,900
2.3. SIDOKIT 16,201,400 JUMLAH 91,694,900
2.4. Penyertaan SIBUHAR 31,511,850 JUMLAH 73,028,733 MODAL 3.Investasi Finasial 1.Modal Saham
3.1. SINCAN 13,670,975 1.1. Simpanan Pokok 11,900,000
3.2. Simpanan di S P D 48,500,000 1.2.Simpanan Wajib 53,763,500
3.3. Jalinan 33,400,000 JUMLAH 65,663,500
JUMLAH 95,570,975 4. Investasi Non Finansial 2. Modal Transit
JUMLAH - 2.1. Dana-dana 17,454,125
JUMLAH 17,454,125
Aset Yang Tidak Menghasilkan 1. Kas 13,182,075 3. Modal Lembaga
3. Cadangan Kerugian Usaha 3,802,650 3.1. Dana Cadangan 13,670,318
4. Biaya Dibayar Di Muka 28,926,500 3.2. Cadangan Resiko - 5. Tanah 27,675,000 3.3. S H U Tak terbagi -
6. Gedung 40,000,000 3.4. S H U Tahun Berjalan 74,014,422
7. Akumulasi Pyst. Gedung - JUMLAH 87,684,740
8. Iventaris 25,197,650
9. Akum. Penyst. Iventaris (6,752,675) TOTAL 1,455,162,508
JUMLAH 132,031,200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
TOTAL 1,455,162,508
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2004
PENDAPATAN Rp BIAYA Rp 1.Pendapatan Bunga 1.BIAYA MODAL
1.1. Bunga Pinjaman 109,607,000 1.1. Bunga SIBUHAR
13,096,361
1.2. Jasa Pelayanan Pinjaman 11,017,150 1.2. Bunga Pinjaman S P D
1,050,000
1.3. Denda 63,050 1.3 Bunga Dana Bergulir
16,000,000
JUMLAH 120,687,200 JUMLAH
30,146,361
2. Investasi Likuid 2. Biaya Organisasi
2.1. Bunga TABANK - 2.1. Biaya RAT Tahun 2004 -
2.2. Bunga SIDOKIT - 2.2. Biaya Rapat Pengurus -
JUMLAH - JUMLAH -
3. Investasi Finansial 3. Biaya Personalia
3.1. Bunga SINCAN - 3.1. Honor Karyawan 14,960,000
JUMLAH - 3.2. Iuran Solidaritas 2,310,825
3.3. Jasa Pengurus -
Pendapatan Non Bunga 3.4. Trans. dan Akmd. Karyawan -
4. Unvestasi Non Finansial 3.5. Premi D H T 240,000
4.1.Deviden 4,635,000 3.6 Premi JALINAN
11,827,773
4.2. BJMA + BJIA Jalinan 3,400,000 JUMLAH
29,338,598
JUMLAH 8,035,000
4. Biaya Administrasi dan Umum
5. Pendapatan Lain-lain 4.1. Administrasi dan Umum 9,884,007
5.1. Uang Pangkal 3,535,000 4.2. Sewa Kantor
900,000
5.2. Jasa Penyertaan SIBUHAR 511,850 4.3. Sosialisasi dan Promosi
-
5.3. Jasa BANK 2,216,983 4.4. Penyusutan Gedung
-
5.4. Materai 1,492,500 4.5. Penyusutan Peralatan Kantor
-
5.5. Pendapatan Lain-lain 707,330 4.6. Penyusutan Iventaris
2,902,475
6.6. Insentif Dana Bergulir 2004 10,000,000 4.7. Administrasi dan Pajak
-
JUMLAH 18,463,663 4.8. Tunjangan Hari Raya
-
4.9. Biaya Lain-lain -
TOTAL JUMLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
147,185,863 13,686,482
Total Biaya 73,171,441
S H U 74,014,422
TOTAL 147,185,863
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997
Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2005 NERACA PER 31 DESEMBER 2005
AKTIVA Rp PASIVA Rp Aset yang menghasilkan Hutang-hutang Berbunga 1. Piutang 1. SIBUHAR 744,972,901 1.1. Piutang Anggota 5,497,882,175 2. Simpanan Sukarela 4,876,577,300 JUMLAH 5,497,882,175 JUMLAH 5,621,550,201
2. Investasi Likuid Hutang-hutang Tidak Berbunga 2.1. BANK 87,553,274 1. Hutang Dana Bergulir 90,000,000 2.2. TABANK 23,328,125 2. Biaya Yg Masih harus Dibayar 24,859,550 2.3. SIDOKIT 51,939,450 3. Deviden Anggota 412,211,400 2.4. Penyertaan SIBUHAR 116,220,400 JUMLAH 527,070,950 JUMLAH 279,041,249 MODAL 3.Investasi Finasial 1.Modal Saham 3.1. SINCAN 21,084,075 1.1. Simpanan Pokok 49,235,000 3.2. Simpanan di S P D 165,610,000 1.2. Simpanan Wajib 136,545,500 3.3. Jalinan 55,564,000 JUMLAH 185,780,500 JUMLAH 242,258,075 4. Investasi Non Finansial 2. Modal Transit JUMLAH 2.1. Dana Sosial (1,821,300) 2.2. Dana Karyawan 7,256,375 Aset Yang Tidak Menghasilkan 2.3. Dana Pendidikan 24,552,525 1. Kas 163,392,600 2.4. Dana Pemb. Daerah Kerja 647,800 2. Cash Bon 9,333,500 2.5. Dana Kantor 52,155,500 3. Cadangan Kerugian Usaha 3,802,650 JUMLAH 82,790,900 4. Biaya Dibayar Di Muka 17,500,000 5. Tanah 27,675,000 3. Modal Lembaga 6. Gedung 218,731,200 3.1. Dana Cadangan 18,963,643 7. Akumulasi Pyst. Gedung (5,103,000) 3.2. Cadangan Resiko 3,318,675 8. Peralatan Kantor 6,697,500 3.3. S H U Tak terbagi 68,800 9. Akum. Penyst. Perltn. Kantor (4,317,900) 3.4. S H U Tahun Berjalan 75,676,205 10. Iventaris 74,609,450 JUMLAH 98,027,323 11. Akum. Penyst. Iventaris (16,282,625) JUMLAH 496,038,375 TOTAL 6,515,219,874
TOTAL 6,515,219,874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA "
Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997 Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR.
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2005 NERACA PER 31 DESEMBER 2005
AKTIVA Rp PASIVA Rp Aset yang menghasilkan Hutang-hutang Berbunga 1. Piutang 1. SIBUHAR 744,972,901
1.1. Piutang Anggota 5,497,882,175 2. Simpanan Sukarela 4,876,577,300
JUMLAH 5,497,882,175 JUMLAH 5,621,550,201
2. Investasi Likuid Hutang-hutang Tidak Berbunga
2.1. BANK 87,553,274 1. Hutang Dana Bergulir 90,000,000
2.2. TABANK 23,328,125
2. Biaya Yg Masih harus Dibayar 24,859,550
2.3. SIDOKIT 51,939,450 3. Deviden Anggota 412,211,400
2.4. Penyertaan SIBUHAR 116,220,400 JUMLAH 527,070,950
JUMLAH 279,041,249
MODAL 3.Investasi Finasial 1.Modal Saham
3.1. SINCAN 21,084,075 1.1. Simpanan Pokok 49,235,000
3.2. Simpanan di S P D 165,610,000 1.2. Simpanan Wajib 136,545,500
3.3. Jalinan 55,564,000 JUMLAH 185,780,500
JUMLAH 242,258,075
4. Investasi Non Finansial 2. Modal Transit JUMLAH 2.1. Dana Sosial (1,821,300) 2.2. Dana Karyawan 7,256,375 Aset Yang Tidak Menghasilkan 2.3. Dana Pendidikan 24,552,525
1. Kas 163,392,600 2.4. Dana Pemb. Daerah Kerja 647,800
2. Cash Bon 9,333,500 2.5. Dana Kantor 52,155,500
3. Cadangan Kerugian Usaha 3,802,650 JUMLAH 82,790,900
4. Biaya Dibayar Di Muka 17,500,000
5. Tanah 27,675,000 3. Modal Lembaga
6. Gedung 218,731,200 3.1. Dana Cadangan 18,963,643
7. Akumulasi Pyst. Gedung (5,103,000) 3.2. Cadangan Resiko 3,318,675
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
8. Peralatan Kantor 6,697,500 3.3. S H U Tak terbagi 68,800
9. Akum. Penyst. Perltn. Kantor
(4,317,900) 3.4. S H U Tahun Berjalan 75,676,205
10. Iventaris 74,609,450 JUMLAH 98,027,323
11. Akum. Penyst. Iventaris (16,282,625)
JUMLAH 496,038,375 TOTAL 6,515,219,874
TOTAL 6,515,219,874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2005
PENDAPATAN Rp BIAYA Rp 1.Pendapatan Bunga 1.BIAYA MODAL 1.1. Bunga Pinjaman 596,140,000 1.1. Bunga Simpn. Anggota 412,211,400 1.2. Jasa Pelayanan Pinjaman 70,615,750 1.2. Bunga SIBUHAR 43,012,258 1.3. Denda 2,798,650 1.3 Bunga Dana Bergulir 16,000,000 JUMLAH 669,554,400 JUMLAH 471,223,658
2. Investasi Likuid 2. Biaya Organisasi 2.1. Bunga TABANK 1,604,820 2.1. Biaya RAT Tahun 2004 5,076,378 2.2. Bunga SIDOKIT 1,783,600 2.2. Biaya Rapat Pengurus 824,500 JUMLAH 3,388,420 JUMLAH 5,900,878
3. Investasi Finansial 3. Biaya Personalia 3.1. Bunga SINCAN 4,478,200 3.1. Gaji Karyawan 39,625,000 JUMLAH 4,478,200 3.2. Iuran Solidaritas 13,373,700
3.3. Jasa Pengurus 9,670,000 Pendapatan Non Bunga 3.4. Trans. dan Akmd. Karyawan 6,841,100 4. Unvestasi Non Finansial 3.5. Premi D H T 240,000 JUMLAH 3.6 Premi JALINAN 52,593,975
JUMLAH 122,343,775 5. Pendapatan Lain-lain 5.1. Uang Pangkal 24,353,000 4. Biaya Administrasi dan Umum 5.2. Jasa Penyertaan SIBUHAR 4,708,550 4.1. Administrasi dan Umum 15,584,400 5.3. Jasa BANK 2,378,521 4.2. Sewa Kantor 1,150,000 5.4. Pendapatan BK3D 35,779,955 4.3. Sosialisasi dan Promosi 19,400,500 5.5. Pendapatan Lain-lain 11,070,125 4.4. Penyusutan Gedung 5,103,000 JUMLAH 78,290,151 4.5. Penyusutan Peralatan Kantor 4,317,900 4.6. Penyusutan Iventaris 9,529,950 TOTAL 755,711,217 4.7. Administrasi dan Pajak 452,130 4.8. Tunjangan Hari Raya 11,175,000 4.9. Biaya Lain-lain 13,853,775 JUMLAH 80,566,655 Total Biaya 680,034,966 S H U 75,676,205 TOTAL 755,711,171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
B. Analisis Data
Adapun indikator yang dihitung adalah sebagai berikut :
1. Protection / Perlindungan (P)
Indikator ini mengukur kecukupan penyisihan untuk menutupi pinjaman
macet. Perhitungan protection dilakukan dengan cara menghitung nilai-nilai
rasio tunggakkan pinjaman > 12 bulan dan rasio tunggakkan pinjaman 1-12
bulan.. Adapun perhitungannya meliputi 2 (dua) rasio yang di nilai yaitu:
a. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman > 12 bulan (P1).
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan atau kecukupan dana
cadangan resiko credit union dalam menutup resiko atas tunggakkan
pinjaman > 12 bulan.
Tabel 5.1
Data Tunggakkan Pinjaman
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Dana Cadangan
Resiko Pinjaman Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0
Tunggakan
Pinjaman>12
Bulan
Rp. 87.243.600 Rp.110.482.300 Rp. 49.482.100
Tunggakan
Pinjaman < 12 Rp.155.067.000 Rp.321.763.600 Rp.417.574.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
bulan (1-12
bulan)
TOTAL Rp.242.310.600 Rp.432.245.900 Rp.467.056.300
Hasil perhitungan dana cadangan resiko bila dibandingkan dengan
tunggakkan pinjaman >12 bulan selama tiga tahun dapat dilihat di bawah
ini:
Tahun 2003 = =× %10087.243.600 .
0 .Rp
Rp 0 %
Tahun 2004 = =× %1000110.482.30 .
0 .Rp
Rp 0 %
Tahun 2005 = =× %10049.482.100 .
0 .Rp
Rp 0 %
b. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman 1-12 bulan (P2).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dana cadangan resiko
credit union dalam menutup resiko atas tunggakkan pinjaman < 12 bulan
(1-12 bulan). Data tunggakkan pinjaman < 12 bulan dapat di lihat pada
tabel 5.1. Hasil perhitungan rasio dana cadangan resiko terhadap
tunggakkan pinjaman < 12 bulan adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %1000155.067.00 .
0 .Rp
Rp 0 %
Tahun 2004 = =× %1000321.763.60 .
0 .Rp
Rp 0 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
Tahun 2005 = =× %1000417.574.20 .
0 .Rp
Rp 0 %
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Indikator dari keuangan yang efektif mengukur komposisi nomor-nomor
perkiraan yang paling penting di dalam laporan keuangan. Suatu struktur
keuangan yang efektif perlu untuk menjaga keselamatan, kepastian mencapai
tujuan, dan kemampuan memperoleh keuntungan, di mana pada saat yang
sama, credit union perlu menduduki posisi dengan pertumbuhan yang tinggi.
Adapun perhitungannya meliputi 8 (delapan) rasio sebagai berikut :
a. Rasio Piutang Beredar (E1).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang
diinvestasikan di dalam piutang.
Tabel 5.2
Data Piutang Beredar
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Piutang
Anggota Rp.514.827.725 Rp.1.154.531.600 Rp.5.497.882.175
Total
Cadangan
Kerugian
Piutang
- - -
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
Hasil perhitungan rasio piutang yang beredar adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %100802.654.609 .725.827.514 .
RpRp 84,44%
Tahun 2004 = =× %100508.162.455.1.600.531.154.1 .
RpRp 79,34%
Tahun 2005 = =× %100874.219.515.6.175.882.497.5 .
RpRp 84,38%
b. Rasio Investasi Likuid (E2).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aktiva yang dibiayai
dengan investasi jangka pendek.
Tabel 5.3
Data Investasi Likuid
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
BANK Rp. 5.206.482 Rp.17.662.183. Rp.87.553.274
Tabungan
Bank
Rp. 4.916.300 Rp.7.653.300 Rp.23.328.125
Sidokit Rp. 739.300 Rp.16.201.400 Rp.51.939.450
Jumlah Rp. 10.862.082 Rp.41.516.883 Rp.162.820.849
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio investasi likuid ini adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = %78,1%100802.654.609 .
082.862.10.=×
RpRp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
Tahun 2004 = %85,2%100508.162.455.1.
883.516.41.=×
RpRp
Tahun 2005 = %49,2%100874.219.515.6.
9162.820.84 .=×
RpRp
c. Rasio Investasi Finansial (E3).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang di
investasikan dalam jangka pendek.
Tabel 5.4 Data Investasi Finansial
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
SINCAN Rp.12.670.975 Rp.13.670.975 Rp.21.084.075
Simpanan
S P D
Rp.36.500.000 Rp.48.500.000 Rp.165.610.000
Jumlah Rp.49.170.975 Rp.62.170.975 Rp.186.694.075
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio investasi finansial adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = %06,8%100802.654.609 .
49.170.975 .=×
RpRp
Tahun 2004 = %27,4%100508.162.455.1.
62.170.975 .=×
RpRp
Tahun 2005 = %86,2%100874.219.515.6.
5186.694.07 .=×
RpRp
e. Rasio Simpanan (E5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang di danai
dengan simpanan.
Tabel 5.5
Data Simpanan Non Saham
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
SIBUHAR Rp. 61.967.057 Rp. 234.795.168 Rp.774.972.901
Total
Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio simpanan adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = %16,10%100802.654.609 .
057.967.61.=×
RpRp
Tahun 2004 = =× %100508.162.455.1.
168.795.234.RpRp 16,13%
Tahun 2005 = =× %100874.219.515.6.
901.972.774.RpRp 11,89%
f. Rasio Pinjaman Dari Luar (E6).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aktiva yang didanai
dengan pinjaman dari luar.
Tabel 5.6
Data Pinjaman Dari Luar
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Total Rp.100.000.000 Rp.90.000.000 Rp.90.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
Pinjaman
Dari Luar
Total Aktiva Rp.609.954.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio pinjaman dari luar adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %100802.654.609 .
000.000.100.RpRp 16,40%
Tahun 2004 = =× %100508.162.455.1.
000.000.90.RpRp 6,18%
Tahun 2005 = =× %100874.219.515.6.
000.000.90.RpRp 1,38%
g. Menghitung rasio modal saham (E7).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aktiva yang di danai
dengan modal saham.
Tabel 5.7
Data Modal Saham
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Simpanan
Pokok
Rp.5.315.000 Rp.11.900.000 Rp.49.235.000
Simpanan
Wajib
Rp.35.156.000 Rp.53.763.500 Rp.136.545.500
Jumlah Rp.40.471.000 Rp.65.663.500 Rp.185.780.500
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan modal saham adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
Tahun 2003 = =× %100802.654.609 .
40.471.000 .RpRp 6,63%
Tahun 2004 = =× %100508.162.455.1.
500.663.65.RpRp 4,51%
Tahun 2005 = =× %100874.219.515.6.
0185.780.50 .RpRp 2,85%
h. Rasio Modal Lembaga (E8).
Tabel 5.8
Data Modal Lembaga
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Dana
Cadangan Rp.12.670.975 Rp.13.670.318 Rp.18.963.643
SHU Tak
Terbagi - - Rp. 68.800
SHU Tahun
Berjalan Rp.24.155.593 Rp.74.014.422 Rp.75.676.205
Cadangan
Resiko Rp. 3.318.675
Jumlah Rp.36.826.568 Rp.87.684.740 Rp.98.027.323
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio modal lembaga adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %100802.654.609 .
36.826.568 .RpRp 6,04 %
Tahun 2004 = =× %100508.162.455.1.
740.684.87.RpRp 6,02 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
Tahun 2005 = =× %100874.219.515.6.
98.027.323 .Rp
Rp 1,50 %
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Indikator ini mengukur persentase aset-aset yang tidak menghasilkan
yang secara negatif berpengaruh kepada perolehan pendapatan dan solvency,
terutama : pinjaman lalai, aset-aset-yang tidak menghasilkan, dan pendanaan
aset-aset yang tidak menghasilkan. Adapun perhitungannya meliputi 2 (dua)
rasio yang di nilai yaitu :
a. Menghitung rasio pinjaman lalai di dalam piutang yang beredar (A1).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur tunggakkan / kelalaian pinjaman
dalam pinjaman beredar.
Tabel 5.9
Data Pinjaman Lalai di Dalam Piutang Beredar
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Total
Tunggakan
Pinjaman
Rp.242.310.600 Rp.432.245.900 Rp.467.056.300
Piutang
Beredar
Rp.514.827.725 Rp.1.145.531.600 Rp.5.497.882.175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
Hasil perhitungan dari rasio pinjaman lalai di dalan piutang yang beredar
adalah sebagai berikut :
Tahun 2003 = =× %1005514.827.72 . 0242.310.60 .
RpRp 47,06 %
Tahun 2004 = =× %1006001.145.534. .
0432.245.90 .RpRp 37,73 %
Tahun 2005 = =× %1001754.497.882. .
0467.056.30 .RpRp 10,38 %
b. Menghitung rasio total aset yang tidak menghasilkan pendapatan (A2).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang tidak
menghasilkan pendapatan. Rasio yang makin tinggi akan mempersulit
credit union untuk menghasilkan pendapatan yang cukup.
Tabel 5.10
Data Total Aset yang Tidak Menghasilkan Pendapatan
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Kas Rp.2.802.200 Rp.13.182.075 Rp.163.392.600
Cash Bon Rp.- Rp.- Rp.9.333.500
Aktiva Tetap Rp.18.213.850 Rp.86.119.975 Rp.302.009.625
Biaya
Dibayar di
Muka
Rp.- Rp.28.926.500 Rp.17.500.000
Jumlah Rp.21.016.050 Rp.128.228.550 Rp.492.235.725
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
Hasil perhitungan dari rasio aset yang tidak menghasilkan adalah sebagai
berikut:
Tahun 2003 = =× %100802.654.609 .
21.016.050 .RpRp 3,44%
Tahun 2004 = =× %100508.162.455.1.
550.228.128.RpRp 8,81%
Tahun 2005 = =× %100874.219.515.6.
5492.235.72 .RpRp 7,55%
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Indikator ini mengukur perolehan pendapatan rata-rata untuk setiap aset-
aset yang sangat produktif. Disamping itu, indikator ini juga mengukur biaya
rata-rata untuk setiap hutang dan modal. Hasil-hasil tersebut merupakan
pengembalian atas investasi nyata. Hasil-hasil yang bersesuaian menunjukkan
apakah memperoleh nilai pasar atas aset-aset, hutang, dan modal credit
union. Adapun perhitungannya meliputi
a. Menghitung rasio piutang pendapatan (R1).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur hasil piutang beredar.
Tabel 5.11
Data Piutang Pendapatan
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Total
Piutang
Pendapatan
Rp. 65.266.600 Rp. 120.687.200 Rp.669.554.400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
Asuransi
Dibayar di
Muka
Rp.- Rp.- Rp.-
Piutang
Akhir Tahun
Berjalan
Rp.514.827.725 Rp.1.154.531.600 Rp.5.497.882.175
Piutang
Akhir Tahun
Lalu
Rp.395.590.575 Rp.257.413.862,5 Rp.1.154.531.600
Hasil perhitungan dari rasio piutang beredar adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =×+
%100
25395.590.57 . 5514.827.72 .
600.266.65.RpRp
Rp 14,33 %
Tahun 2004 = =×+
%100
25514.827.72 . 600.531.154.1 .
200.687.120.RpRp
Rp 13,94 %
Tahun 2005 = =×+
%100
2 6001.154.531. Rp. 1755.497.882. .
0669.554.40 Rp.Rp
20,12 %
b. Menghitung rasio biaya bunga simpanan (R5).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya biaya bunga atas simpanan
di credit union.
Tabel 5.12 Data Biaya Bunga Simpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Total Biaya
Bunga Simpanan
Rp. 236.082 Rp.13.096.361 Rp. 43.012.258
Total Simpanan Rp.61.967.057 Rp.234.795.168 Rp.744.972.901
Hasil perhitungan dari rasio biaya bunga simpanan adalah sebagai berikut
Tahun 2003 = =× %100057.967.61 .
082.236.Rp
Rp 0,38 %
Tahun 2004 = =× %100168.795.234.
361.096.13.RpRp 5,57%
Tahun 2005 = =× %100901.972.744.
43.012.258 .RpRp 5,77 %
c. Menghitung rasio biaya saham anggota (R7).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur hasil / pendapatan yang diperoleh
credit union dari saham anggota. Hasil perhitungan dari rasio modal
saham terhadap rata-rata saham anggota adalah sebagai berikut :
Tahun 2003 = =× %100000.915.32 .
532.193,65 .RpRp 1,61 %
Tahun 2004 = =× %10053.067.250 .
5863.475,02 .RpRp 1,62 %
Tahun 2005 = =× %1000125.722.00 .
8852.443.013, .Rp
Rp 1,94 %
(Data simpanan saham dapat di lihat pada tabel 5.7)
Sesuai dengan kebijakan Credit Union “Banuri Harapan Kita”, cara
mengalokasikan deviden yang dibayarkan atas simpanan saham dan premi
yang telah dibayarkan atas simpanan saham adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
Alokasi deviden yang dibayarkan atas simpanan saham :
Tahun 2003 = 1,25 % x Jumlah simpanan saham tahun 2003
1,25 % x Rp. 40.471.000 = Rp. 505.887,5
Tahun 2004 = 1,25 % x Jumlah simpanan saham tahun 2004
1,25 % x Rp. 65.663.500 = Rp. 820.793,75
Tahun 2005 = 1,25 % x Jumlah simpanan saham tahun 2005
1,25 % x Rp. 185.780.500 = Rp. 2.322.256,56
Alokasi premi yang telah dibayarkan atas simpanan saham :
Tahun 2003 = 0,65 / 1000 x Jumlah simpanan saham tahun 2003
0,00065 x Rp. 40.471.000 = Rp. 26.306,15
Tahun 2004 = 0,65 / 1000 x Jumlah simpanan saham tahun 2004
0,00065 x Rp. 65.663.500 = Rp. 42.681,275
Tahun 2005 = 0,65 / 1000 x Jumlah simpanan saham tahun 2005
0,00065 x Rp. 185.780.500 = Rp. 120.757,325
d. Menghitung rasio margin pendapatan kotor R8)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase margin pendapatan kotor
terhadap rata-rata total aktiva.
Tabel 5.13
Data Marjin Pendapatan Kotor
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
Total
Pendapatan
Kotor
Rp. 53.410.886 Rp.117.039.502 Rp.284.487.559
Rata-rata
Aktiva
Rp.521.411.078,5 Rp.1.032.408.295 Rp.3.985.191.191
Hasil perhitungan dari rasio margin pendapatan kotor adalah sebagai
berikut:
Tahun 2003 = =× %1005,078.411.521 .
53.410.866 .RpRp 10,24 %
Tahun 2004 = =× %1002951.032.408. .
2117.039.50 .RpRp 11,33 %
Tahun 2005 = =× %1001913.985.191. .
9284.487.55 .RpRp 7,13 %
e. Menghitung rasio biaya operasional (R9).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur biaya yang dihubungkan dengan
manajemen dari seluruh aktiva credit union. Biaya ini diukur sebagai
persentase dari total aktiva yang mengidentifikasikan efesiensi atau
inefesiensinya kegiatan operasional.
Tabel 5.14
Data Biaya Operasional
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Total Biaya
Operasional
Rp. 29.252.275 Rp. 43.025.080 Rp. 208.811.308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
Rata-rata
Aktiva
Rp.521.411.078,5 Rp.1.032.408.295 Rp.3.985.191.191
Hasil perhitungan dari rasio biaya operasional adalah sebagai berikut :
Tahun 2003 = =× %1005,078.411.521 .
29.252.275 .RpRp 5,61%
Tahun 2004 = =× %1002951.032.408. .
43.025.080 .RpRp 4,16 %
Tahun 2005 = =× %1001913.985.191. .
8208.811.30 .RpRp 5,23 %
f. Menghitung rasio S H U (R 12).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan pendapatan dan juga
kemampuan untuk membangun modal lembaga.
Tabel 5.15
Data S H U
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
S H U Rp. 24.155.593 Rp. 74.014.422 Rp. 75.676.205
Rata-rata
Aktiva
Rp.521.411.078,5 Rp.1.032.408.295 Rp. 3.985.191.191
Hasil perhitungan dari rasio pendapat bersih adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %1005,078.411.521 .
24.155.593 .RpRp 4,63 %
Tahun 2004 = =× %1002951.032.408. .
74.014.422 .RpRp 7,16 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
Tahun 2005 = =× %1001913.985.191. .
75.676.205 .Rp
Rp 1,89 %
` 5. Liquidity / Likuiditas (L)
Indikator ini menunjukkan apakah pengelolaan kas credit union efektif
menangani uang tunainya sehingga mampu memenuhi penarikan simpanan
kapan saja seorang anggota memerlukan dan mampu memenuhi kebutuhan
cadangan likuiditasnya. Di samping itu, uang yang tidak digunakan juga diukur
untuk memastikan bahwa aset yang tidak menghasilkan ini tidak terlalu
mempengaruhi kemampuan memperoleh pendapatan. Adapun perhitungannya
meliputi 2 (dua) rasio yang di nilai yaitu:
a. Rasio Likuiditas terhadap simpanan (L1).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan / kemampuan cadangan
kas likuid untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan, setelah
membayar semua keajiban jangka pendek < 30 hari.
Tabel 5.16
Data Likuiditas Terhadap Simpanan
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Investasi
Likuid
Rp.10.862.082 Rp.73.028.733 Rp.279.041.249
Kas Rp.2.802.200 Rp.13.182.075 Rp.163.392.600
Jumlah Rp.13.664.282 Rp.86.210.808 Rp.442.433.849
Hutang-
hutang
Rp.421.490.607 Rp.1.192.665.243 Rp.5.621.550.201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
Berbunga
Hasil perhitungan rasio likuiditas terhadap simpanan adalah sebagai
berikut:
Tahun 2003 = =× %1007421.490.60 .
13.664.282 .RpRp 3,24 %
Tahun 2004 = =× %100243.665.192.1.
86.210.808 .Rp
Rp 7,22 %
Tahun 2005 = =× %100201.550.621.5.
849.433.442.RpRp 7,87 %
b. Rasio Aset Likuid yang tidak menghasilkan terhadap Total Aset (L2).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang
diinvestasikan pada aset yang tidak menghasilkan (uang tunai).
Tabel 5.17
Data Aset Likuid Yang
Tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Kas Rp. 2.802.200 Rp. 13.182.075 Rp. 163.392.600
Total
Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total
aset adalah sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
Tahun 2003 = =× %1002609.654.08 . 200.802.2 .
RpRp 0,46 %
Tahun 2004 = =× %1005081.455.162. .
13.182.075 .Rp
Rp 0,90 %
Tahun 2005 = =× %1008746.515.219. .
0163.392.60 .RpRp 2,50 %
6. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Indikator ini mengukur persentase pertumbuhan disetiap nomor
perkiraan utama pada laporan keuangan, juga pertumbuhan keanggotaan.
Dalam situasi ekonomi yang sarat inflasi, pertumbuhan riil (setelah dikurangi
inflasi) adalah suatu kunci untuk mempertahankan kelangsungan hidup credit
union. Adapun perhitungannya meliputi 4 (empat) rasio yang dinilai yaitu :
a. Menghitung rasio pertumbuhan piutang beredar (S1)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan terkini piutang beredar.
Tabel 5.18
Data Pertumbuhan Piutang Beredar
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Piutang
Tahun
Berjalan
Rp.514.827.725 Rp.1.154.531.600 Rp.5.497.882.175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
73
Piutang Akhir
Tahun Lalu
Rp.395.590.575 Rp. 514.827.725 Rp.1.154.531.600
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan piutang beredar adalah sebagai
berikut:
Tahun 2003 = =× %1005395.590.57 .5514.827.72 .
RpRp 130,14%
Tahun 2004 = =× %1005514.827.72 .
6001.154.531. .Rp
Rp 224,25%
Tahun 2005 = =× %1006001.154.531. .
1755.497.882. .RpRp 476,20%
b. Menghitung rasio pertumbuhan Investasi Keuangan (S3)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan investasi keuangan.
Tabel 5.19
Data Pertumbuhan Investasi Keuangan
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Investasi Keuangan
Tahun Berjalan
Rp.59.170.975 Rp.95.570.975 Rp.242.258.075
Investasi Keuangan
Akhir Tahun Lalu
Rp.27.850.825 Rp.59.170.975 Rp. 95.570.975
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan investasi keuangan adalah sebagai
berikut:
Tahun 2003 = =× %10027.580.825 .
59.170.975 .RpRp 214,53 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
Tahun 2004 = =× %10059.170.975 .95.570.975 .
RpRp 161,51 %
Tahun 2005 = =× %10095.570.975 .
5242.258.07 .Rp
Rp 253,48 %
c. Menghitung rasio pertumbuhan simpanan (S5)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan terkini simpanan.
Tabel 5.20
Data Pertumbuhan Simpanan
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Simpanan
Tahun
Berjalan
Rp.421.490.607 Rp.1.192.665.243 Rp.5.621.550.201
Simpanan
Akhir Tahun
Lalu
Rp.270.223.050 Rp. 421.490.607 Rp.1.192.665.243
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan simpanan adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %1000270.223.05 .7421.490.60 .
RpRp 155,97 %
Tahun 2004 = =× %100607.490.421 .2431.192.665. .
RpRp 282,96 %
Tahun 2005 = =× %1002431.192.665. .2015.621.550. .
RpRp 471,34 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
d. Menghitung rasio pertumbuhan modal lembaga (S8)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan modal lembaga Credit
Union.
Tabel 5.21
Data Modal Lembaga
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Modal
Lembaga
Tahun Berjalan
Rp.36.826.568 Rp.87.684.740 Rp.98.027.323
Modal
Lembaga Akhir
Tahun Lalu
Rp.27.769.875 Rp.36.826.568 Rp.87.684.740
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan modal lembaga adalah sebagai
berikut :
Tahun 2003 = =× %10027.769.875 .
8.36.826.56RpRp 132,61 %
Tahun 2004 = =× %10036.826.568 .87.684.740 .
RpRp 238,10 %
Tahun 2005 = =× %10087.684.740 .98.027.323 .
RpRp 111,79%
e. Menghitung rasio pertumbuhan anggota (S10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan terkini dari anggota
credit union.
Tabel 5.22
Data Jumlah Anggota
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Jumlah Anggota
Sekarang
549 orang 662 orang 2.130 orang
Jumlah Anggota
Akhir Tahun
Lalu
648 orang 549 orang 662 orang
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan anggota adalah sebagai berikut :
Tahun 2003 = =× %100orang 648orang 549 84,72 %
Tahun 2004 = =× %100orang 549orang 662 120,58 %
Tahun 2005 = =× %100orang 662orang 2130 321,75 %
f. Menghitung rasio pertumbuhan total aktiva (S11)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan total aktiva credit
union.
Tabel 5.23 Data
Pertumbuhan Total Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
Keterangan Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Total Aktiva
Tahun
Berjalan
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Total Aktiva
Akhir Tahun
Lalu
Rp.439.168.075 Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan total aktiva adalah sebagai berikut:
Tahun 2003 = =× %100075.168.439 .
5439.168.07 . - 2609.654.08 .Rp
RpRp 38,82 %
Tahun 2004 = =× %100082.654.609 .
2609.654.08 . - 5081.455.162. .Rp
RpRp 13,86 %
Tahun 2005 = =× %100508.162.455.1 .
5081.455.162. . - 8746.515.219. .Rp
RpRp 347,73 %
Dari hasil perhitungan diatas maka nilai-nilai yang di peroleh dari setiap
indikator di masukkan ke dalam tabel untuk mengetahui kinerja keuangan credit
union apakah mencapai hasil yang ideal maupun mencapai hasil yang tidak
ideal .
Tabel 5.24
Penilaian Kinerja Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
Credit Union berdasarkan Sistem PEARLS
No PEARLS Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
1 Rasio tunggakan pinjaman >12 bulan (P1) X X X
2 Rasio tunggakan pinjaman 1-12 bulan (P2) X X X
3 Rasio piutang beredar (E1) X √ X
4 Rasio investasi likuid (E2) √ √ √
5 Rasio investasi financial (E3) √ √ √
6 Rasio simpanan non saham (E5) X X X
7 Rasio pinjaman dari luar (E6) X √ √
8 Rasio modal saham (E7) X X X
9 Rasio modal lembaga (E8) X X X
10 Rasio tunggakan pinjaman lalai di dalam pinjaman
yang beredar (A1) X X X
11 Rasio total asset yang tidak menghasilkan
pendapatan (A2) √ X X
12 Rasio piutang pendapatan (R1) √ √ √
13 Rasio biaya saham anggota (R5) X X X
14 Rasio biaya saham anggota (R7) X X X
15 Marjin pendapatan kotor (R8) √ √ X
16 Rasio biaya operasional (R9) √ √ √
17 Rasio S H U (R12) X X X
18 Rasio likuiditas terhadap tabungan (L1) X X X
19 Rasio asset likuid yang tidak menghasilkan terhadap
total asset (L2 √ √ X
20 Rasio pertumbuhan anggota (S1) √ √ √
21 Rasio pertumbuhan investasi keuangan (S3) √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
22 Rasio pertumbuhan simpanan (S5) √ √ √
23 Rasio pertumbuhan modal anggota (S8) √ √ √
24 Rasio pertumbuhan anggota (S10) √ √ √
25 Rasio pertumbuhan total aktiva (S11) √ √ √
Keterangan
1. √ = Target ideal.
2. X = Target tidak ideal.
Dari tabel di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Credit Union
“Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 dan tahun 2004 dikatakan ideal
sedangkan pada tahun 2005 Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak ideal.
Hal ini dapat dibuktikan dari jumlah target ideal pada tahun 2003 dan
tahun 2004 lebih banyak dicapai dibandingkan jumlah target tidak tidak ideal
oleh Credit Union “Banuri Harapan Kita” seperti yang disyaratkan oleh
Sistem PEARLS. Sedang pada tahun 2005 dikatakan tidak ideal, hal ini dapat
buktikan dari jumlah target tercapai (baik/ideal) pada tahun 2005 lebih sedikit
yang dapat dicapai dibandingkan dengan jumlah target tidak ideal oleh Credit
Union “Banuri Harapan Kita” seperti yang disyaratkan oleh Sistem PEARLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan credit union dari
tahun ketahun maka analisis yang digunakan adalah analisis trend. Adapun
perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Untuk Tunggakkan Pinjaman > 12 bulan (P1)
Tahun X Y(P1) XY 2X 'Y 2003 -1 0 0 1 0 2004 0 0 0 0 0 2005 1 0 0 1 0 N=3 0 =∑Y 0 =∑XY 0 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
30
=a = 0 20
=b = 0
Jadi, persamaan trend untuk P1 adalah xY 00' +=
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
2003 2004 2005
Keterangan : Trend P1
b. Untuk Tunggakkan Pinjaman < 12 bulan (P2)
Tahun X Y(P2) XY 2X 'Y 2003 -1 0 0 1 0 2004 0 0 0 0 0 2005 1 0 0 1 0 N=3 0 =∑Y 0 =∑XY 0 =∑ 2X 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
Persamaan trend bxaY +='
30
=a = 0 20
=b = 0
Jadi, persamaan trend untuk P1 adalah xY 00' +=
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
2003 2004 2005
Keterangan : Trend P2
c. Untuk Piutang Beredar (E1)
Tahun X Y(E1) XY 2X 'Y 2003 -1 84,44 -84,44 1 82,75 2004 0 79,34 0 0 82,72 2005 1 84,38 84,38 1 82,69 N=3 0 =∑Y 248,16 =∑XY -0,06 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
16,248=a = 82,72
206,0−
=b = -0,03
Jadi, persamaan trend untuk E1 adalah xY )03,0(72,82' −+=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
76777879808182838485
2003 2004 2005
Keterangan : Trend E1
d. Untuk Investasi Likuid (E2)
Tahun X Y(E2) XY 2X 'Y 2003 -1 1,78 -1,78 1 2,02 2004 0 2,85 0 0 2,37 2005 1 2,49 2,49 1 2,72 N=3 0 =∑Y 7,12 =∑XY 0,71 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
312,7
=a = 2,37 271,0
=b = 0,35
Jadi, persamaan trend untuk E2 adalah xY 35,037,2' +=
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
2003 2004 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
Keterangan : Trend E2
e. Untuk Investasi Finansial (E3)
Tahun X Y(E3) XY 2X 'Y 2003 -1 8,06 -8,06 1 7,66 2004 0 4,27 0 0 5,06 2005 1 2,86 2,86 1 2,46 N=3 0 =∑Y 15,19 =∑XY - 5,2 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
319,15
=a = 5,06 2
2,5−=b = - 2,6
Jadi, persamaan trend untuk E3 adalah xY (-2,6) 06,5' +=
0123456789
2003 2004 2005
Keterangan : Trend E3
f. Untuk Total Simpanan (E5)
Tahun X Y(E5) XY 2X 'Y 2003 -1 10,16 - 10,16 1 11,86 2004 0 16,13 0 0 12,72 2005 1 11,89 11,89 1 13,58 N=3 0 =∑Y 38,18 =∑XY 1,73 =∑ 2X 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
Persamaan trend bxaY +='
318,38
=a = 12,72 273,1
=b = 0,86
Jadi, persamaan trend untuk E5 adalah xY 86,072,12' +=
02468
1012141618
2003 2004 2005
Keterangan : Trend E5
g. Untuk Total Pinjaman Dari Luar (E6)
Tahun X Y(E6) XY 2X 'Y 2003 -1 16,40 - 16,40 1 15,49 2004 0 6,18 0 0 7,98 2005 1 1,38 1,38 1 0,47 N=3 0 =∑Y 23,96 =∑XY - 15,02 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
396,23
=a = 7,98 2
02,15−=b = - 7,51
Jadi, persamaan trend untuk E6 adalah xY )51,7(98,7' −+=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
02468
1012141618
2003 2004 2005
Keterangan : Trend E6
h. Untuk Modal Anggota (E7)
Tahun X Y(E7) XY 2X 'Y 2003 -1 6,63 - 6,63 1 6,55 2004 0 4,51 0 0 4,66 2005 1 2,85 2,85 1 2,77 N=3 0 =∑Y 13,99 =∑XY - 3,78 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
399,13
=a = 4,66 278,3−
=b = - 1,89
Jadi, persamaan trend untuk E7 adalah xY )89,1(66,4' −+=
0
1
2
3
4
5
6
7
2003 2004 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
Keterangan : Trend E7
i. Untuk Total Modal Lembaga (E8)
Tahun X Y(E8) XY 2X 'Y 2003 -1 6,04 - 6,04 1 6,79 2004 0 6,02 0 0 4,52 2005 1 1,50 1,50 1 2,25 N=3 0 =∑Y 13,56 =∑XY - 4,54 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
356,13
=a = 4,52 254,4−
=b = - 2,27
Jadi, persamaan trend untuk E8 adalah xY )27,2(52,4' −+=
012345678
2003 2004 2005
Keterangan : Trend E8
j. Untuk Tunggakkan Pinjaman Lalai di Dalam Pinjaman yang Beredar (A1)
Tahun X Y(A1) XY 2X 'Y 2003 -1 47,06 - 47,06 1 50,06 2004 0 37,73 0 0 31,72 2005 1 10,38 10,38 1 13,38 N=3 0 =∑Y 95,17 =∑XY - 36,68 =∑ 2X 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
Persamaan trend bxaY +='
371,95
=a = 31,72 2
68,36−=b = -18,34
Jadi, persamaan trend untuk A1 adalah xY )34,18(72,31' −+=
0
10
20
30
40
50
60
2003 2004 2005
Keterangan : Trend A1
k. Untuk Total Aset yang tidak Menghasilkan Pendapatan (A2)
Tahun X Y(A2) XY 2X 'Y 2003 -1 3,44 - 3,44 1 8,65 2004 0 8,81 0 0 6,6 2005 1 7,55 7,55 1 4,55 N=3 0 =∑Y 19,8 =∑XY 4,11 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
8,19=a = 6,6
211,4
=b = 2,05
Jadi, persamaan trend untuk A2 adalah xY 05,26,6' +=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
0
2
4
6
8
10
2003 2004 2005
Keterangan :
Trend A2
l. Untuk Piutang Pendapatan (R1)
Tahun X Y(R1) XY 2X 'Y 2003 -1 14,33 - 14,33 1 13,24 2004 0 13,94 0 0 16,13 2005 1 20,12 20,12 1 19,02 N=3 0 =∑Y 48,39 =∑XY 5,79 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
339,48
=a = 16,13 279,5
=b = 2,89
Jadi, persamaan trend untuk R1 adalah xY 2,89 13,16' +=
0
5
10
15
20
25
2003 2004 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
Keterangan : Trend R1
m. Untuk Biaya Bunga Simpanan (R5)
Tahun X Y(R5) XY 2X 8 2003 -1 0,38 - 0,38 1 1,21 2004 0 5,57 0 0 3,90 2005 1 5,77 5,77 1 6,59 N=3 0 =∑Y 11,72 =∑XY 5,39 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
372,11
=a = 3,90 239,5
=b = 2,69
Jadi, persamaan trend untuk R5 adalah xY 69,290,3' +=
0
1
2
3
4
5
6
7
2003 2004 2005
Keterangan : Trend R5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
n. Untuk Biaya Saham Anggota (R7)
Tahun X Y(R7) XY 2X 'Y 2003 -1 1,61 - 1,61 1 1,57 2004 0 1,62 0 0 1,72 2005 1 1,94 1,94 1 1,88 N=3 0 =∑Y 5,17 =∑XY 0,33 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
317,5
=a = 1,72 233,0
=b = 0,16
Jadi, persamaan trend untuk R7 adalah xY 16,072,1' +=
0
0.5
1
1.5
2
2.5
2003 2004 2005
Keterangan : Trend R7
0. Untuk Marjin Pendapatan Kotor (R8)
Tahun X Y(R8) XY 2X 'Y 2003 -1 10,24 - 10,24 1 11,11 2004 0 11,33 0 0 9,56 2005 1 7,13 7,13 1 8,01 N=3 0 =∑Y 28,7 =∑XY - 3,11 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
3
7,28=a = 9,56
211,3
=b = - 1,55
Jadi, persamaan trend untuk R8 adalah xY ) 55,1(56,9' −+=
0
2
4
6
8
10
12
2003 2004 2005
Keterangan : Trend R8
p. Untuk Biaya Operasional (R9)
Tahun X Y(R9) XY 2X 'Y 2003 -1 5,61 - 5,61 1 5,8 2004 0 4,16 0 0 5 2005 1 5,23 5,23 1 4,81 N=3 0 =∑Y 19,63 =∑XY - 0,38 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
15=a = 5
238,0−
=b = -0,19
Jadi, persamaan trend untuk R9 adalah xY )19,0(5' −+=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
0
1
2
3
4
5
6
7
2003 2004 2005
Keterangan : Trend R9
q. Untuk Total SHU (R12)
Tahun X Y(R12) XY 2X 'Y 2003 -1 4,63 - 4,63 1 5,93 2004 0 7,16 0 0 4,56 2005 1 1,89 1,89 1 3,19 N=3 0 =∑Y 13,68 =∑XY -2,47 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
368,13
=a = 4,56 247,2−
=b = -1,37
Jadi, persamaan trend untuk R12 adalah xY )37,1(56,4' −+=
0123456789
10
2003 2004 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
Keterangan : Trend R12
r. Untuk Likuiditas Terhadap Tabungan (L1)
Tahun X Y(L1) XY 2X 'Y 2003 -1 3,24 - 3,23 1 3,79 2004 0 7,22 0 0 6,11 2005 1 7,87 7,87 1 8,43 N=3 0 =∑Y 18,33 =∑XY 4,64 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
333,18
=a = 6,11 264,4
=b = 2,32
Jadi, persamaan trend untuk L1 adalah xY 32,211,6' +=
0123456789
2003 2004 2005
Keterangan : Trend L1
s. Untuk Aset Likuid yang tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset (L2)
Tahun X Y(L2) XY 2X 'Y 2003 -1 0,46 - 0,46 1 2,30 2004 0 0,90 0 0 1,28 2005 1 2,50 2,50 1 0,26 N=3 0 =∑Y 3,86 =∑XY 2,04 =∑ 2X 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Persamaan trend bxaY +='
386,3
=a = 1,28 204,2
=b = 1,02
Jadi, persamaan trend untuk L2 adalah xY 02,128,1' +=
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
2003 2004 2005
Keterangan : Trend L2
t. Untuk Pertumbuhan Piutang (S1)
Tahun X Y(S1) XY 2X 'Y 2003 -1 130,14 - 130,14 1 103,832004 0 224,25 0 0 276,862005 1 476,20 476,20 1 449,89N=3 0 =∑Y 830,58 =∑XY 346,06 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
58,830=a = 276,86
206,346
=b = 173,03
Jadi, persamaan trend untuk S1 adalah xY 03,17386,276' +=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
0
100
200
300
400
500
600
2003 2004 2005
Keterangan : Trend S1
u. Untuk Pertumbuhan Investasi Keuangan (S3)
Tahun X Y(S3) XY 2X 'Y 2003 -1 214,53 - 214,53 1 190,372004 0 161,51 0 0 209,842005 1 253,48 253,48 1 229,31N=3 0 =∑Y 629,52 =∑XY 38,95 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
52,629=a = 209,84
295,38
=b = 19,47
Jadi, persamaan trend untuk S3 adalah xY 47,1984,209' +=
0
50
100
150
200
250
300
2003 2004 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
Keterangan : Trend S3
v. Untuk Pertumbuhan Simpanan (S5)
Tahun X Y(S5) XY 2X 'Y 2003 -1 155,97 - 155,97 1 145,742004 0 282,96 0 0 303,422005 1 471,34 471,34 1 461,10N=3 0 =∑Y 910,27 =∑XY 315,37 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
27,910=a = 303,42
237,315
=b = 157,68
Jadi, persamaan trend untuk S5 adalah xY 68,15742,303' +=
050
100150200250300350400450500
2003 2004 2005
Keterangan : Trend S5
w. Untuk Pertumbuhan Modal Lembaga (S8)
Tahun X Y(S8) XY 2X 'Y 2003 -1 132,61 - 132,61 1 171,242004 0 238,10 0 0 160,832005 1 111,79 111,79 1 150,42N=3 0 =∑Y 482,5 =∑XY -20,82 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
3
5,482=a = 160,83
282,20−
=b = -10,41
Jadi, persamaan trend untuk S8 adalah xY )41,10(83,160' −+=
0
50
100
150
200
250
300
2003 2004 2005
Keterangan : Trend S8
x. Untuk Pertumbuhan Anggota (S10)
Tahun X Y(S10) XY 2X 'Y 2003 -1 84,72 - 84,72 1 57,17 2004 0 120,58 0 0 175,682005 1 321,75 321,75 1 294,19N=3 0 =∑Y 527,05 =∑XY 237,03 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
05,527=a =175,68
203,237
=b = 118,51
Jadi, persamaan trend untuk S10 adalah xY 51,11868,175' +=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
0
50
100
150
200
250
300
350
2003 2004 2005
Keterangan : Trend S10
y. Untuk Pertumbuhan Total Aktiva (S11)
Tahun X Y(S11) XY 2X 'Y 2003 -1 38,82 - 38,82 1 -20,98 2004 0 13,86 0 0 133,472005 1 347,73 347,73 1 287,92N=3 0 =∑Y 400,41 =∑XY 308,91 =∑ 2X 2
Persamaan trend bxaY +='
3
41,400=a = 133,47
291,308
=b = 154,45
Jadi, persamaan trend untuk S11 adalah xY 45,15447,133' +=
-500
50100150200250300350400
2003 2004 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Keterangan : Trend S11
C. Pembahasan
1. Protection / Perlindungan (P)
a. Rasio Tunggakkan Pinjaman > 12 bulan (P1).
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2003 menunjukan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan
tidak ideal, karena dana cadangan resiko credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman >12 bulan. Dari
analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak
mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal
PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 0 %. Hal ini berarti tidak terdapat
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan
pinjaman > 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan
resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari
SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari
persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui
dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman > 12 bulan
credit union tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2004 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan
tidak ideal, karena dana cadangan resiko credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman >12 bulan. Dari
analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak
mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal
PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 0 %, Hal ini berarti tidak terdapat
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan
pinjaman > 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan
resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari
SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari
persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui
dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman > 12 bulan
credit union tetap.
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2005 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan
tidak ideal, karena dana cadangan resiko credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman >12 bulan. Dari
analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak
mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal
PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 0 %. Hal ini berarti tidak terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan
pinjaman > 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan
resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari
SHU yang di peroleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari
persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui
dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman > 12 bulan
credit union tetap.
b. Rasio Tunggakkan Pinjaman < 12 bulan (P2).
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2003 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan
tidak ideal, karena dana cadangan resiko credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman <12 bulan. Dari
analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak
mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal
PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio selama tahun 2003, sebesar 0%. Hal ini berarti tidak terdapat
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan
pinjaman < 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan
resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari
SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari
persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui
bahwa dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman < 12
bulan credit union tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2004 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan
tidak ideal, karena dana cadangan resiko credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman <12 bulan. Dari
analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak
mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal
PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio selama tahun 2004, sebesar 0%. Hal ini berarti tidak terdapat
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan
pinjaman < 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan
resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari
SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari
persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui
bahwa dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman < 12
bulan credit union tetap.
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2005 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan
tidak ideal, karena dana cadangan resiko credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman <12 bulan. Dari
analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak
mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal
PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan
dengan rasio selama tahun 2005, sebesar 0%. Hal ini berarti tidak terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakan
pinjaman < 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan
resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari
SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari
persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui
bahwa dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman < 12
bulan credit union tetap.
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
a. Rasio Piutang Beredar (E1).
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2003 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja dikatakan
tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2003 sebesar
84,44%. Hal ini berarti 84,44% dari total aset yang ada merupakan piutang
beredar. Persentase piutang yang beredar pada tahun 2003 disebabkan
pemberian pinjaman oleh credit union kepada anggota berjumlah sebesar
Rp 514.827.725 tidak diimbangi dengan jumlah aktiva yang hanya
sebesar Rp 609.654.082. Sistem PEARLS merekomendasikan agar total
aset diperoleh dari piutang yang beredar sebesar 70-80%, karena investasi
dalam bentuk piutang beredar merupakan aset credit union yang paling
menguntungkan. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai
b sebesar negatif 0,03 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
menginvestasikan total aset di dalam piutang beredar cenderung menurun
dari tahun ke tahun.
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena
persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004 sebesar 79,34%. Hal ini berarti
bahwa 79,34% dari total aset yang ada merupakan pinjaman beredar.
Pada tahun 2004 persentase piutang yang beredar turun menjadi 79,34 %
dibandingkan pada tahun 2003. Hal ini disebabkan karena pemberian
pinjaman oleh credit union kepada anggota berjumlah sebesar Rp
1.154.531.600 diimbangi dengan jumlah aktiva sebesar Rp 1.455.162.508.
Sistem PEARLS merekomendasikan agar total aset di peroleh dari
piutang yang beredar sebesar 70-80%, karena investasi dalam bentuk
piutang beredar merupakan aset credit union yang paling menguntungkan.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif
0,03 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan
total aset didalam piutang beredar cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2005 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja dikatakan
tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2005 sebesar
84,38%. Hal ini berarti bahwa 84,38% dari total aset yang ada merupakan
piutang beredar. Naiknya persentase piutang yang beredar pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
2005 dibandingkan dari tahun 2004 disebabkan pemberian pinjaman oleh
credit union kepada anggota berjumlah sebesar Rp 5.497.882.175 tidak
diimbangi dengan jumlah aktiva yang hanya sebesar Rp 6.515.219.874.
Sistem PEARLS merekomendasikan agar total aset diperoleh dari piutang
yang beredar sebesar 70-80%, karena investasi dalam bentuk piutang
beredar merupakan aset credit union yang paling menguntungkan. Dari
persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 0,03
maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total
aset didalam piutang beredar cenderung menurun dari tahun ke tahun.
b. Rasio Investasi Likuid (E2).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2003 sebesar 1,78%. Hal ini
berarti bahwa 1,78% dari seluruh total aset merupakan investasi likuid.
Pada tahun 2003 persentase investasi likuid ini disebabkan oleh investasi
yang dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 10.862.082 dan jumlah
aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.082. Credit Union “Banuri
Harapan Kita” harus menjaga agar persentase ini tidak melebihi 20%.
Likuiditas yang berlebihan tidak diharapkan, karena pendapatan dari
investasi likuid (seperti bunga simpanan di Bank) relatif kecil jika
dibandingkan dengan pendapatan dari piutang. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,35 maka dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
bahwa investasi likuiditas credit union cenderung meningkat dari tahun
ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004 sebesar 2,85%. Hal ini
berarti bahwa 2,85% dari seluruh total aset merupakan investasi likuid.
Pada tahun 2004 naiknya persentase investasi likuid dibandingkan pada
tahun 2003 ini disebabkan oleh investasi yang dilakukan oleh credit union
sejumlah Rp 41.516.883 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
Rp 1.455.162.508. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus menjaga
agar persentase ini tidak melebihi 20%. Likuiditas yang berlebihan tidak
diharapkan, karena pendapatan dari investasi likuid (seperti bunga
simpanan di Bank) relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari
piutang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b
sebesar positif 0,35 maka dapat diketahui bahwa investasi likuiditas credit
union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukan dengan rasio pada tahun 2005 sebesar 2,49%. Hal ini
berarti bahwa 2,49% dari seluruh total aset merupakan investasi likuid.
Pada tahun 2005 turunnya persentase investasi likuid dibandingkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
tahun 2004 disebabkan oleh investasi yang dilakukan oleh credit union
sejumlah Rp 162.820.849 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
Rp 6.515.219.874. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus menjaga
agar persentase ini tidak melebihi 20%. Likuiditas yang berlebihan tidak
diharapkan, karena pendapatan dari investasi likuid (seperti bunga
simpanan di Bank) relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari
piutang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b
sebesar positif 0,35 maka dapat diketahui bahwa investasi credit union
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
c. Rasio Investasi Finansial (E3).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 8,06%. Hal
ini berarti bahwa 8,06% dari seluruh total aset merupakan investasi
finansial. Pada tahun 2003 persentase investasi finansial ini disebabkan
oleh investasi finansial yang dilakukan oleh credit union sejumlah
Rp 49.170.975 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif
2,6 maka dapat diketahui bahwa investasi finansial credit union
cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 4,27%. Hal
ini berarti bahwa 4,27% dari seluruh total aset merupakan investasi
finansial. Pada tahun 2004 turunnya persentase investasi likuid
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh investasi finansial yang
dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 62.170.975 dan jumlah aktiva
yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang
cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,6 maka dapat diketahui
bahwa investasi finansial credit union cenderung menurun dari tahun ke
tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 2,86%. Hal
ini berarti bahwa 2,86% dari seluruh total aset merupakan investasi
finansial. Pada tahun 2005 turunnya persentase investasi likuid
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh investasi finansial yang
dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 186.694.075 dan jumlah aktiva
yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari persamaan trend yang
cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,6 maka dapat diketahui
bahwa investasi finansial credit union cenderung menurun dari tahun ke
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
d. Rasio Total Simpanan Non-Saham (E5).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2003
sebesar 10,16%. Hal ini berarti bahwa 10,16% dari seluruh total aset di
danai oleh simpanan non saham. Pada tahun 2003 persentase total
simpanan non saham ini disebabkan oleh simpanan bunga harian credit
union sejumlah Rp 61.967.057 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
Rp 609.654.028. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 0,86 maka dapat diketahui bahwa simpanan non
saham credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
sebesar 16,13%. Hal ini berarti bahwa 16,13% dari seluruh total aset
didanai oleh simpanan non saham. Pada tahun 2004 naiknya persentase
simpanan non saham dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh
simpanan bunga harian credit union sejumlah Rp 234.795.168 dan jumlah
aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend
yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,86 maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
diketahui bahwa simpanan non saham credit union cenderung meningkat
dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 11,89%. Hal ini berarti bahwa 11,89% dari seluruh total aset
didanai oleh simpanan non saham. Pada tahun 2005 turunnya persentase
simpanan non saham dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh
simpanan bunga harian credit union sejumlah Rp 774.972.901 dan jumlah
aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari persamaan trend
yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,86 maka dapat
diketahui bahwa simpanan non saham credit union cenderung meningkat
dari tahun ke tahun.
e. Rasio Total Pinjaman dari Luar (E6).
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2003 , menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja dikatakan
tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2003 sebesar
16,40%. Hal ini berarti bahwa 16,40% dari total aset didanai oleh
pinjaman dari luar. Pada tahun 2003 persentase total pinjaman dari luar
ini disebabkan oleh pinjaman credit union sejumlah Rp 100.000.000 dan
jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028. Dari persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 7,51 maka
dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total aset
didanai oleh pinjaman dari luar cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena
persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004 sebesar 6,18%. Hal ini berarti
bahwa 6,18% dari total aset didanai oleh pinjaman dari luar. Pada tahun
2004 turunnya persentase total pinjaman dari luar dibandingkan pada
tahun 2003 disebabkan oleh pinjaman credit union sejumlah
Rp 90.000.000 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif
7,51 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan
total aset di danai oleh pinjaman dari luar cenderung menurun dari tahun
ke tahun.
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun
2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena
persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2005 sebesar 1,38%. Hal ini berarti
bahwa 1,38% dari total aset didanai oleh pinjaman dari luar. Pada tahun
2005 turunnya persentase simpanan non saham dibandingkan pada tahun
2004 disebabkan oleh pinjaman credit union sejumlah Rp 90.000.000
dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 7,51
maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total
aset didanai oleh pinjaman dari luar cenderung menurun dari tahun ke
tahun.
f. Rasio Total Modal Saham (E7).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2003
sebesar 6,63%. Hal ini berarti bahwa 6,63% dari seluruh total aset didanai
oleh modal saham. Pada tahun 2003 persentase total modal saham ini
disebabkan oleh simpanan wajib dan simpanan pokok credit union
sejumlah Rp 40.471.000 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
Rp 609.654.028. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus mampu
meningkatkan persentase simpanan pada kisaran 10-20%, tetapi Credit
Union “Banuri Harapan Kita” juga harus mampu menjaga agar laju
pertumbuhan simpanan tidak melebihi 20%, karena ini menjadi sinyal
ketidakmampuan credit union untuk menerapkan sistem baru dalam
mendorong berbagai simpanan saham. Dari persamaan trend yang
cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,89 maka dapat diketahui
bahwa modal saham credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
sebesar 4,51%. Hal ini berarti bahwa 4,51% dari seluruh total aset didanai
oleh modal saham. Pada tahun 2004 turunnya persentase modal saham
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh simpanan pokok dan
simpanan wajib credit union sejumlah Rp 65.663.500 dan jumlah aktiva
yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Credit Union “Banuri Harapan
Kita” harus mampu meningkatkan persentase simpanan pada kisaran 10-
20%, tetapi Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus mampu
menjaga agar laju pertumbuhan simpanan tidak melebihi 20%, karena ini
menjadi sinyal ketidakmampuan credit union untuk menerapkan sistem
baru dalam mendorong berbagai simpanan saham. Dari persamaan trend
yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,89 maka dapat
diketahui bahwa modal saham credit union cenderung menurun dari
tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 2,85%. Hal ini berarti bahwa 2,85% dari seluruh total aset didanai
oleh modal saham. Pada tahun 2005 turunnya persentase modal saham
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh simpanan pokok dan
simpanan wajib credit union sejumlah Rp 185.780.500 dan jumlah aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
114
yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Credit Union “Banuri Harapan
Kita” harus mampu meningkatkan persentase simpanan pada kisaran 10-
20%, tetapi Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus mampu
menjaga agar laju pertumbuhan simpanan tidak melebihi 20%, karena ini
menjadi sinyal ketidakmampuan credit union untuk menerapkan sistem
baru dalam mendorong berbagai simpanan saham. Dari persamaan trend
yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,89 maka dapat
diketahui bahwa modal saham credit union cenderung menurun dari
tahun ke tahun.
g. Rasio Total Modal Lembaga (E8).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2003
sebesar 6,04%. Hal ini berarti bahwa 6,04% dari seluruh total aset didanai
oleh modal lembaga. Pada tahun 2003 persentase total modal lembaga ini
disebabkan oleh modal lembaga credit union sejumlah Rp 36.826.568 dan
jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028. Credit Union
“Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase modal
lembaga pada kisaran minimal 10%. Dari persamaan trend yang
cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,27 maka dapat diketahui
bahwa modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
sebesar 6,02%. Hal ini berarti bahwa 6,02% dari seluruh total aset didanai
oleh modal lembaga. Pada tahun 2004 turunnya persentase total modal
lembaga dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh modal lembaga
credit union sejumlah Rp 87.684.740 dan jumlah aktiva yang dimiliki
sebesarRp 1.455.162.508. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus
mampu meningkatkan persentase modal lembaga pada kisaran minimal
10%. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar
negatif 2,27 maka dapat diketahui bahwa modal lembaga credit union
cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 1,50%. Hal ini berarti bahwa 1,50% dari seluruh total aset didanai
oleh modal lembaga. Pada tahun 2005 turunnya persentase total modal
lembaga dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh modal lembaga
credit union sejumlah Rp 98.027.323 dan jumlah aktiva yang dimiliki
sebesar Rp 6.515.219.874. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus
mampu meningkatkan persentase modal lembaga pada kisaran minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
10%. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar
negatif 2,27 maka dapat diketahui bahwa modal lembaga credit union
cenderung menurun dari tahun ke tahun.
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
a. Rasio Tunggakkan Pinjaman Lalai di dalam Pinjaman yang Beredar (A1).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena setiap pinjaman yang diberikan credit union mempunyai
masalah yang besar. Dari persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan
standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun
2003 sebesar 47,06%. Hal ini berarti bahwa terdapat pinjaman lalai
sebesar 47,06% dari seluruh pinjaman beredar. Pada tahun 2003
persentase tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar ini
disebabkan oleh tunggakkan pinjaman credit union sejumlah
Rp 242.310.600 dan jumlah piutang yang beredar sebesar Rp 514.827.725.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif
18,34 maka dapat diketahui bahwa tunggakkan pinjaman lalai didalam
pinjaman yang beredar credit union cenderung menurun dari tahun ke
tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena setiap pinjaman yang diberikan credit union mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
masalah. Dari persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
sebesar 37,73%. Hal ini berarti bahwa terdapat pinjaman lalai sebesar
37,73% dari seluruh pinjaman beredar. Pada tahun 2004 turunnya
persentase tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh tunggakkan pinjaman
credit union sejumlah Rp 432.245.900 dan jumlah aktiva yang dimiliki
sebesar Rp 1.145.531.600. Dari persamaan trend yang cenderung menurun
dan nilai b sebesar negatif 18,34 maka dapat diketahui bahwa tunggakkan
pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar credit union cenderung
menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena setiap pinjaman yang diberikan credit union mempunyai
masalah. Dari persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 10,38%. Hal ini berarti bahwa terdapat pinjaman lalai sebesar
10,38% dari seluruh pinjaman beredar. Pada tahun 2005 turunnya
persentase tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh tunggakkan pinjaman
credit union sejumlah Rp 467.056.300 dan jumlah aktiva yang dimiliki
sebesarRp 5.497.882.175. Dari persamaan trend yang cenderung menurun
dan nilai b sebesar negatif 18,34 maka dapat diketahui bahwa tunggakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
118
pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar credit union cenderung
menurun dari tahun ke tahun.
b. Rasio Total Asset yang tidak Menghasilkan Pendapatan (A2).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 3,44 %. Hal
ini berarti bahwa terdapat aset yang tidak menghasilkan hanya sebesar
3,44 % dari total aset. Pada tahun 2003 persentase total aset yang tidak
menghasilkan pendapatan ini disebabkan aset yang tidak menghasilkan
pendapatan di credit union sejumlah Rp 21.016.050 dan jumlah aktiva
sebesar Rp 609.654.082. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat
dan nilai b sebesar positif 2,05 maka dapat diketahui bahwa total aset yang
tidak menghasilkan pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
8,81%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset yang tidak menghasilkan
sebesar 8,81% dari seluruh total aset. Pada tahun 2004 naiknya
persentase total aset yang tidak menghasilkan pendapatan dibandingkan
pada tahun 2003 disebabkan oleh aset yang tidak menghasilkan di credit
union sejumlah Rp 128.228.550 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
119
Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 2,05 maka dapat diketahui bahwa total aset yang
tidak menghasilkan pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
7,55%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset yang tidak menghasilkan
sebesar 7,55% dari seluruh total aset. Pada tahun 2005 naiknya
persentase total aset yang tidak menghasilkan pendapatan dibandingkan
pada tahun 2004 disebabkan oleh aset yang tidak menghasilkan di credit
union sejumlah Rp 492.235.725 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
Rp 6.515.219.874. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 2,05 maka dapat diketahui bahwa total aset yang
tidak menghasilkan pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
a. Rasio Piutang Pendapatan (R1).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
14,33%. Hal ini berarti bahwa dari piutang beredar diperoleh hasil sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
120
14,33%. Pada tahun 2003 persentase piutang pendapatan ini disebabkan
piutang pendapatan tahun berjalan credit union sejumlah Rp 514.827.725
dan rata-rata piutang tahun lalu sebesar Rp 455.209.150 . Dari persamaan
trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,89 maka
dapat diketahui bahwa piutang pendapatan credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
13,94%. Hal ini berarti bahwa dari piutang beredar diperoleh hasil sebesar
13,94%. Pada tahun 2004 turunnya persentase piutang pendapatan
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan piutang pendapatan tahun
berjalan credit union sejumlah Rp 196.833.765 dan rata-rata piutang
tahun lalu sebesar Rp 834.679.662,5. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,89 maka dapat diketahui
bahwa piutang pendapatan credit union cenderung meningkat dari tahun
ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
20,12%. Hal ini berarti bahwa dari piutang beredar diperoleh hasil sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
121
20,12%. Pada tahun 2005 naiknya persentase piutang pendapatan
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan piutang pendapatan tahun
berjalan credit union sejumlah Rp 669.554.400 dan rata-rata piutang
tahun lalu sebesar Rp 3.326.206.888. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,89 maka dapat diketahui
bahwa piutang pendapatan credit union cenderung meningkat dari tahun
ke tahun.
b. Rasio Biaya Bunga Simpanan (R5).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003
sebesar 0,38%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya bunga simpanan
sebesar 0,38% dari seluruh bunga simpanan. Pada tahun 2003 persentase
biaya bunga simpanan ini disebabkan total biaya bunga simpanan di
credit union sejumlah Rp 236.082 dan total simpanan sebesar
Rp 61.967.057. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai
b sebesar positif 2,69 maka dapat diketahui bahwa biaya bunga simpanan
credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
sebesar 5,57%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya bunga simpanan
sebesar 5,57% dari seluruh bunga simpanan. Pada tahun 2004 naiknya
persentase biaya bunga simpanan dibandingkan pada tahun 2003
disebabkan total biaya bunga simpanan di credit union sejumlah
Rp 13.096.361 total simpanan sebesar Rp 234.795.168. Dari persamaan
trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,69 maka
dapat diketahui bahwa biaya bunga simpanan credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 5,77%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya bunga simpanan
sebesar 5,77% dari seluruh bunga simpanan. Pada tahun 2005 naiknya
persentase biaya bunga simpanan dibandingkan pada tahun 2004
disebabkan total biaya bunga simpanan di credit union sejumlah
Rp 43.012.258 total simpanan sebesar Rp 744.972.901. Dari persamaan
trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,69 maka
dapat diketahui bahwa biaya bunga simpanan credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
c. Rasio Biaya Saham Anggota (R7).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2003
sebesar 1,61%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya modal saham sebesar
1,61% untuk simpanan saham. Pada tahun 2003 persentase biaya saham
anggota ini disebabkan simpanan saham anggota di credit union
sejumlah Rp 532.193,65 dan total simpanan rata-rata sebesar
Rp 32.915.000. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai
b sebesar positif 0,16 maka dapat diketahui bahwa biaya modal saham
credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004
sebesar 1,62%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya modal saham sebesar
1,62% untuk simpanan saham. Pada tahun 2004 naiknya persentase biaya
saham anggota dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan simpanan
saham anggota di credit union sejumlah Rp 863.475,025 dan total
simpanan rata-rata sebesar Rp 53.067.250. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,16 maka dapat diketahui
bahwa biaya modal saham credit union cenderung meningkat dari tahun
ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2005
sebesar 1,94%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya modal saham sebesar
1,94% untuk simpanan saham. Pada tahun 2005 naiknya persentase biaya
saham anggota dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan simpanan
saham anggota di credit union sejumlah Rp 2.443.013,885 dan total
simpanan rata-rata sebesar Rp 125.722.000. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,16 maka dapat diketahui
bahwa biaya modal saham credit union cenderung meningkat dari tahun
ke tahun.
d. Rasio Marjin Pendapatan Kotor (R8).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dari standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 10,24%. Hal
ini berarti bahwa dari semua aset yang diperoleh pendapatan kotor
sebesar 10,24% dari seluruh pendapatan. Pada tahun 2003 persentase
margin pendapatan kotor ini disebabkan pendapatan kotor credit union
sejumlah Rp 53.410.866 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 521.411.078,5.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif
1,55 maka dapat diketahui bahwa marjin pendapatan kotor cenderung
menurun dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dari standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 11,33%. Hal
ini berarti bahwa dari semua aset yang diperoleh pendapatan kotor
sebesar 11,33% dari seluruh pendapatan. Pada tahun 2004 naiknya
persentase margin pendapatan kotor dibandingkan pada tahun 2003
disebabkan pendapatan kotor credit union sejumlah Rp 117.039.502 dan
rata-rata aktiva sebesar Rp 1.032.408.295. Dari persamaan trend yang
cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,55 maka dapat diketahui
bahwa marjin pendapatan kotor cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
7,13 %. Hal ini berarti bahwa dari semua aset yang diperoleh pendapatan
kotor hanya sebesar 7,13% dari seluruh pendapatan. Pada tahun 2005
turunnya persentase margin pendapatan kotor dibandingkan pada tahun
2004 disebabkan pendapatan kotor credit union sejumlah
Rp 284.487.559 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 3.985.191.191. Dari
persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,55
maka dapat diketahui bahwa marjin pendapatan kotor cenderung menurun
dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
e. Rasio Biaya Operasional (R9).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” selama
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 5,61%. Hal
ini berarti bahwa terdapat biaya operasional hanya sebesar 5,61% dari
total aset. Pada tahun 2003 persentase biaya operasional ini disebabkan
biaya operasional credit union sejumlah Rp 29.252.080 dan rata-rata
aktiva sebesar Rp 521.411.078,5. Dari persamaan trend yang cenderung
menurun dan nilai b sebesar negatif 2,50 maka dapat diketahui bahwa
biaya operasional credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita”
selama tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan
ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
4,16%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya operasional hanya sebesar
4,16% dari total aset. Pada tahun 2004 turunnya persentase biaya
operasional dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan biaya operasional
credit union sejumlah Rp 43.025.080 dan rata-rata aktiva sebesar
Rp 1.032.408.295. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan
nilai b sebesar negatif 2,50 maka dapat diketahui bahwa biaya operasional
credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” selama
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 5,23%. Hal
ini berarti bahwa terdapat biaya operasional hanya sebesar 5,23% dari
total aset. Pada tahun 2005 naiknya persentase biaya operasional
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan biaya operasional credit union
sejumlah Rp 208.811.308 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 3.985.191.191.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif
2,50 maka dapat diketahui bahwa biaya operasional credit union
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
f. Rasio Total S H U ( R 12)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena credit union tidak mampu menghasilkan persentase
pendapatan bersih yang memadai apa bila dibandingkan dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003
sebesar 4,67%. Hal ini berarti bahwa dari total aset yang ada terdapat
pendapatan atau SHU hanya sebesar 4,67%. Pada tahun 2003 persentase
SHU disebabkan SHU credit union sejumlah Rp 24.155.593 dan rata-rata
aktiva sebesar Rp 521.411.078,5. Dari persamaan trend yang cenderung
menurun dan nilai b sebesar negatif 1,37 maka dapat diketahui bahwa
SHU credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena credit union tidak mampu menghasilkan persentase
pendapatan bersih yang memadai apa bila dibandingkan dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
sebesar 7,16%. Hal ini berarti bahwa dari total aset yang ada terdapat
pendapatan atau SHU hanya sebesar 7,16%. Pada tahun 2004 naiknya
persentase SHU dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan SHU credit
union sejumlah Rp 74.014.422 dan rata-rata aktiva sebesar
Rp 1.032.408.295. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan
nilai b sebesar negatif 1,37 maka dapat diketahui bahwa SHU credit union
cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena credit union tidak mampu menghasilkan persentase
pendapatan bersih yang memadai apa bila dibandingkan dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 1,89%. Hal ini berarti bahwa dari total aset yang ada terdapat
pendapatan atau SHU hanya sebesar 1,89%. Pada tahun 2005 turunnya
persentase SHU dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan SHU credit
union sejumlah Rp 75.676.205 dan rata-rata aktiva sebesar
Rp 3.985.191.191. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
nilai b sebesar negatif 1,37 maka dapat diketahui bahwa SHU credit union
cenderung menurun dari tahun ke tahun.
5. Liquidity / Likuiditas (L)
a. Rasio Likuiditas Terhadap Tabungan (L1).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003
sebesar 3,24%. Hal ini berarti bahwa cadangan kas likuid sebesar 3,24%
tidak cukup untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan non-saham.
Pada tahun 2003 persentase likuiditas terhadap simpanan disebabkan
likuiditas terhadap simpanan credit union sejumlah Rp 13.664.282 dan
hutang-hutang berbunga sebesar Rp 421.490.607. Dari persamaan trend
yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,32 maka dapat
diketahui bahwa likuiditas terhadap tabungan credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
sebesar 7,22%. Hal ini berarti bahwa cadangan kas likuid sebesar 7,22%
tidak cukup untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan non-saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
130
Pada tahun 2004 naiknya persentase likuiditas terhadap simpanan
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan likuiditas terhadap simpanan
credit union sejumlah Rp 86.210.808 dan hutang-hutang berbunga sebesar
Rp 1.192.665.243 Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 2,32 maka dapat diketahui bahwa likuiditas terhadap
tabungan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 7,87%. Hal ini berarti bahwa cadangan kas likuid sebesar 7,87%
tidak cukup untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan non-saham.
Pada tahun 2005 naiknya persentase likuiditas terhadap simpanan
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan likuiditas terhadap simpanan
credit union sejumlah Rp 442.433.849 dan hutang-hutang berbunga
sebesar Rp 5.621.550.201. Dari persamaan trend yang cenderung
meningkat dan nilai b sebesar positif 2,32 maka dapat diketahui bahwa
likuiditas terhadap tabungan credit union cenderung meningkat dari tahun
ke tahun.
b. Rasio Aset Likuid yang tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset (L2).
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena credit union mampu mengurangi persentase total aset yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
131
diinvestasikan dalam aset likuid yang tidak menghasilakan sesuai dengan
standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun
2003 sebesar 0,46%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset likuid yang tidak
menghasilkan hanya sebesar 0,46% dari seluruh total aset. Pada tahun
2003 persentase aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset
disebabkan kas di credit union sejumlah Rp 2.802.200 dan total aktiva
sebesar Rp 609.654.082. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat
dan nilai b sebesar positif 1,02 maka dapat diketahui bahwa aset likuid
yang tidak menghasilkan terhadap total aset credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena credit union mampu mengurangi persentase total aset yang
diinvestasikan dalam aset likuid yang tidak menghasilakan sesuai dengan
standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun
2004 sebesar 0,90%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset likuid yang tidak
menghasilkan hanya sebesar 0,90% dari seluruh total aset. Pada tahun
2004 naiknya persentase aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap
total aset dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan aset likuid yang tidak
menghasilkan terhadap total aset di credit union sejumlah Rp 13.182.075
dan total aktiva sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 1,02 maka dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
132
bahwa aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset credit union
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
ideal, karena credit union tidak mampu mengurangi persentase total aset
yang diinvestasikan dalam aset likuid yang tidak menghasilkan sesuai
dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukan dengan rasio selama
tahun 2005 sebesar 2,50%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset likuid yang
tidak menghasilkan sebesar 2,50% dari seluruh total aset. Pada tahun 2005
naiknya persentase aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total
aset dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan aset likuid yang tidak
menghasilkan terhadap total aset di credit union sejumlah
Rp 163.392.600 dan total aktiva sebesar Rp 6.515.219.874. Dari
persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif
1,02 maka dapat diketahui bahwa aset likuid yang tidak menghasilkan
terhadap total aset credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
6. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
a. Rasio Pertumbuhan Piutang (S1)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
133
130,14%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan piutang beredar
sebesar 130,14% dari pinjaman beredar tahun lalu. Pada tahun 2003
persentase pertumbuhan piutang beredar disebabkan piutang tahun
berjalan di credit union sejumlah Rp 514.827.725 dan piutang akhir tahun
lalu sebesar Rp 395.590.575. Dari persamaan trend yang cenderung
meningkat dan nilai b sebesar positif 173,03 maka dapat diketahui bahwa
pertumbuhan piutang beredar credit union cenderung meningkat dari
tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
224,25%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan piutang beredar
sebesar 224,25 % dari pinjaman beredar tahun lalu. Pada tahun 2004
naiknya persentase pertumbuhan piutang yang beredar dibandingkan
pada tahun 2003 disebabkan piutang tahun berjalan di credit union
sejumlah Rp 1.154.531.600 dan piutang pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 514.827.725. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 173,03 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
piutang beredar credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
134
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
476,20%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan piutang beredar
sebesar 476,20% dari pinjaman beredar tahun lalu. Pada tahun 2005
naiknya persentase pertumbuhan piutang yang beredar dibandingkan
pada tahun 2004 disebabkan piutang tahun berjalan di credit union
sejumlah Rp 5.497.882.175 dan piutang pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 1.154.531.600. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 173,03 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
piutang beredar credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
b. Rasio Pertumbuhan Investasi Keuangan (S3)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
214,53%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan investasi keuangan
sebesar 214,53% dari investasi keuangan tahun lalu. Pada tahun 2003
persentase pertumbuhan investasi keuangan disebabkan investasi
keuangan tahun berjalan credit union sejumlah Rp 59.170.975 dan
investasi keuangan akhir tahun lalu sebesar Rp 27.850.825. Dari
persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif
19,47 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan investasi keuangan credit
union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
135
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
161,51%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan investasi keuangan
sebesar 161,51% dari investasi keuangan tahun lalu. Pada tahun 2004
turunnya persentase pertumbuhan investasi keuangan dibandingkan pada
tahun 2003 disebabkan investasi keuangan tahun berjalan di credit union
sejumlah Rp 95.570.975 dan investasi keuangan pada akhir tahun lalu
sebesar Rp 59.170.975. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat
dan nilai b sebesar positif 19,47 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
investasi keuangan credit union cenderung meningkat dari tahun ke
tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
253,48%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan investasi keuangan
sebesar 253,48% dari investasi keuangan tahun lalu. Pada tahun 2005
naiknya persentase pertumbuhan investasi keuangan dibandingkan pada
tahun 2004 disebabkan investasi keuangan tahun berjalan di credit union
sejumlah Rp 242.258.075 dan investasi keuangan pada akhir tahun lalu
sebesar Rp 95.570.975. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
136
dan nilai b sebesar positif 19,47 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
investasi keuangan credit union cenderung meningkat dari tahun ke
tahun.
c. Rasio Pertumbuhan Simpanan (S5)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
155,97%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan simpanan sebesar
155,97% dari pertumbuhan simpanan tahun lalu. Pada tahun 2003
persentase pertumbuhan simpanan disebabkan simpanan tahun berjalan
credit union sejumlah Rp 421.490.607 dan simpanan akhir tahun lalu
sebesar Rp 270.223.050. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat
dan nilai b sebesar positif 157,68 maka dapat diketahui bahwa
pertumbuhan simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke
tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
282,96%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan simpanan sebesar
282,96% dari pertumbuhan simpanan tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya
persentase pertumbuhan simpanan dibandingkan pada tahun 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
137
disebabkan simpanan tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 1.192.665.243 dan simpanan pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 421.490.607. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 157,68 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
471,34%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan simpanan sebesar
471,94% dari pertumbuhan simpanan tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya
persentase pertumbuhan simpanan dibandingkan pada tahun 2004
disebabkan simpanan tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 5.621.550.201 dan simpanan pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 1.192.665.243. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 157,68 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
d. Rasio Pertumbuhan Modal Lembaga (S8)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
132,61%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan modal lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
138
sebesar 132,61% dari modal lembaga tahun lalu. Pada tahun 2003
persentase pertumbuhan modal lembaga disebabkan modal lembaga tahun
berjalan credit union sejumlah Rp 36.826.568 dan modal lembaga akhir
tahun lalu sebesar Rp 27.769.875. Dari persamaan trend yang cenderung
menurun dan nilai b sebesar negatif 10,41 maka dapat diketahui bahwa
pertumbuhan modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun
ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
238,10%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan modal lembaga
sebesar 238,10% dari modal lembaga tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya
persentase pertumbuhan modal lembaga dibandingkan pada tahun 2003
disebabkan modal lembaga tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 87.684.740 dan modal lembaga pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 36.826.568. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b
sebesar negatif 10,41 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan modal
lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
139
111,79%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan modal lembaga
sebesar 111,79% dari modal lembaga tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya
persentase pertumbuhan modal lembaga dibandingkan pada tahun 2004
disebabkan modal lembaga tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 98.027.323 dan modal lembaga pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 87.684.740. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai
b sebesar negatif 10,41 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan modal
lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
e. Rasio Pertumbuhan Anggota (S10)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
84,72%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan anggota sebesar
84,72% dari anggota tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase pertumbuhan
anggota disebabkan jumlah anggota tahun berjalan credit union berjumlah
549 orang dan jumlah anggota akhir tahun lalu berjumlah 648 orang. Dari
persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif
118,51 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan anggota credit union
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
140
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
120,58%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan anggota sebesar
321,75% dari anggota tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya persentase
pertumbuhan jumlah anggota dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan
jumlah anggota tahun berjalan di credit union berjumlah 662 orang dan
jumlah anggota pada akhir tahun lalu berjumlah 549 orang.Dari
persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif
118,51 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan anggota credit union
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
321,75%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan anggota sebesar
321,75% dari anggota tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya persentase
pertumbuhan jumlah anggota dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan
jumlah anggota tahun berjalan di credit union berjumlah 2130 orang dan
jumlah anggota pada akhir tahun lalu berjumlah 662 orang. Dari
persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif
118,51 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan anggota credit union
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141
f. Rasio Pertumbuhan Total Aktiva (S11)
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
38,82%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan total aktiva sebesar
38,82% dari total aktiva tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase
pertumbuhan total aktiva disebabkan aktiva tahun berjalan credit union
sejumlah Rp 609.654.082 dan aktiva akhir tahun lalu sebesar
Rp 439.168.075. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan
nilai b sebesar positif 154,45 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
total aktiva credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar
13,86%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan total aktiva sebesar
13,86% dari total aktiva tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya persentase
pertumbuhan aktiva dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan aktiva
tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 1.455.162.508 dan aktiva pada
akhir tahun lalu sebesar Rp 609.654.082. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 154,45 maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
142
diketahui bahwa pertumbuhan total aktiva credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada
tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
347,73%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan total aktiva sebesar
347,73% dari total aktiva tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya persentase
pertumbuhan aktiva dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan aktiva
tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 6.515.219.874 dan aktiva pada
akhir tahun lalu sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang
cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 154,45 maka dapat
diketahui bahwa pertumbuhan total aktiva credit union cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
1. Analisis PEARLS
a. Protection / Perlindungan (P)
Secara umum, Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai
kinerja yang tidak ideal pada aspek ini. Artinya Credit Union “Banuri
Harapan Kita” tidak mampu menyediakan dana cadangan resiko sehingga
tidak dapat menutup resiko tunggakkan pinjaman > 12 bulan maupun
tunggakkan pinjaman 1-12 bulan. Ini berarti Credit Union “Banuri
Harapan Kita” tidak mempunyai dana cadangan resiko sebagai sumber
utama perlindungan guna menutup kerugian akibat kredit macet.
b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Credit Union
“Banuri Harapan Kita” mempunyai struktur keuangan yang mampu
meningkatkan potensi pertumbuhan dan kemampuan memperoleh
pendapatan yang berbasiskan investasi, dimana dengan cara ini membantu
manajemen dalam menentukan investasi yang paling menguntungkan.
Sedangkan, untuk kekuatan keuangannya Credit Union “Banuri
Harapan Kita” belum mampu menggali modal dari simpanan saham serta
non-saham dan belum mampu meningkatkan modal lembaga pada tingkat
yang ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
144
c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Dari analisis data pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005,
Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai kinerja yang tidak ideal
dalam menekan resiko atas masalah yang terjadi pada pinjaman yang
diberikan.
Sedangkan untuk rasio aset yang tidak menghasilkan, pada tahun
2004 dan tahun 2005 nilainya masih mencapai > 5%. Apabila rasio ini
tidak dapat ditekan pada tingkat yang ideal, maka semakin sulit bagi
Credit Union “Banuri Harapan Kita” untuk meningkatkan kinerjanya
dalam memperoleh pendapatan yang optimal.
d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Dengan memisahkan pendapatan dan biaya, rasio-rasio PEARLS
dapat secara akurat menunjukan alasan mengapa credit union tidak
mampu menghasilkan pendapatan bersih yang memadai. Contohnya SHU
yang dihasilkan pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 tidak
menunjukan nilai yang ideal artinya kinerja Credit Union “Banuri
Harapan Kita” belum menghasilkan keuntungan yang maksimal pada
tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.
e. Liquidity / Likuiditas (L)
Secara umum, kesimpulan yang dapat ditarik dari aspek ini bahwa
kinerja Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu menyediakan
cadangan kas likuid untuk memenuhi permintaan pinjaman yang diberikan
dari simpanan non-saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
145
Selain itu, Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga menunjukkan
kinerja yang ideal dalam menginvestasi total aset likuid yang tidak
menghasilkan dengan jumlah sekecil mungkin.
f. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Secara umum, Credit Union “Banuri Harapan Kita” mengalami
pertumbuhan yang positif pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.
tujuan ideal dari semua credit union adalah untuk mencapai pertumbuhan
positif nyata ( misalnya pertumbuhan bersih investasi keuangan setelah
inflasi) setiap tahun. Pertumbuhan anggota dari tahun 2003 sampai dengan
2005 menunjukkan kinerja pengurus yang berhasil dalam program
pemasarannya untuk menarik anggota baru.
2. Analisis Trend
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita”
tahun 2003 sampai dengan 2005 sebagai berikut :
a. Protection / Perlindungan (P)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek ini dapat dikatakan tetap. Hal ini dapat dibuktikan
dari persamaan trend yang tetap serta nilai b sebesar 0.
b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek investasi yang likuid dapat dikatakan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
146
Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang meningkat serta nilai b
sebesar positif 0,35. Sedangkan dari aspek investasi finansial dapat
dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang
menurun serta nilai b sebesar negatif 2,6.
c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang
beredar dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan
persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 18,34.
Sedangkan dari aspek aset yang tidak menghasilkan pendapatan dapat
dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend
yang meningkat serta nilai b sebesar positif 2,05.
d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek SHU dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat
dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar
negatif 1,37.
e. Liquidity / Likuiditas (L)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek likuiditas terhadap tabungan dapat dikatakan
meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang
meningkat serta nilai b positif 2,23. Sedangkan dilihat dari aset likuid
yang tidak menghasilakan terhadap total aset dapat dikatakan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
147
Hal ini dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b
positif 1,02.
f. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan piutang dapat dikatakan meningkat.
Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta
nilai b positif 173,03.
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan investasi keuangan dapat dikatakan
meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang
meningkat serta nilai b positif 19,47.
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan simpanan dapat dikatakan
meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang
meningkat serta nilai b positif 157,68.
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan modal anggota dapat dikatakan
menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun
serta nilai b negatif 10,41.
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan anggota dapat dikatakan meningkat.
Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta
nilai b positif 118,51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
148
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan
Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan total aktiva dapat dikatakan
meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang
meningkat serta nilai b positif 154,45.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pengurus Credit Union “Banuri Harapan Kita” :
1. Protection / Perlindungan (P)
Setiap credit union tidak ingin nilai aset dan penghasilanya menurun,
maka sangat diharapkan Credit Union “Banuri Harapan Kita”untuk
membentuk dana cadangan resiko sebagai cara utama untuk tetap bertahan
melawan kredit lalai. Untuk membentuk dana cadangan resiko dapat di bentuk
dengan cara menyisihkan sisa hasil usaha pada setiap bulannya.
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Credit Union “Banuri Harapan Kita” sebenarnya mempunyai potensi
pertumbuhan yang ideal dan kemampuan dalam memperoleh pendapatan.
Maka Credit Union “Banuri Harapan Kita” diharapkan dapat memaksimalkan
aset-aset produktif sebagai cara memperoleh pendapatan yang memadai.
Untuk meningkatkan modal lembaga, salah satu cara yang lebih cepat adalah
dengan menggunakan perolehan keuntungan dari simpanan saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
149
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Pentingnya mengurangi jumlah aset-aset yang tidak menghasilkan,
karena aset-aset yang tidak menghasilkan dengan persentase yang tinggi akan
berakibat negatif dan akan mengurangi pendapatan. Kalau credit union mau
memperbaiki citranya, segeralah perbaiki rasio-rasio aset-aset yang tidak
menghasilkan, misalnya kas ditangan disesuaikan dengan kebutuhan selama
periode tertentu saja. Memperbaiki citra credit union adalah sangat penting
karena ini demi keberhasilan program pemasaran yang dilakukan oleh para
pengurus.
Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus memperhatikan
rasio pinjaman lalai. Pinjaman diatas plafon (batas pinjaman tertinggi) apalagi
di bawah simpanan perlu dianalisis lebih tajam. Disarankan, petugas kredit
melakukan survei lapangan terhadap pengaju pinjaman.
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Setiap credit union ingin menghasilkan pendapatan yang memadai
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk meningkatkan
pendapatan, pengurus Credit Union “Banuri Harapan Kita” diharapkan
meninjau kembali Pola Kebijaksanaan (POLJAK) yang berlaku baik
mengenai simpanan anggota, jenis pinjaman, ketentuan untuk peminjam,
maupun tingkat bunga yang berlaku untuk masing-masing simpanan dan
pinjaman.
Untuk meningkatkan total SHU, lebih ditingkatkan lagi
pendapatannya terutama pendapatan bunga pinjaman beredar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
150
mengurangi / menekan biaya operasional yang tinggi. Juga disarankan agar
mampu menekan laju kredit lalai dan jumlah aset yang tidakmenghasilkan
dari total aset, karena keduanya berpengaruh pada perolehan pendapatan.
5. Liquidity / Likuiditas (L)
Untuk menjaga likuiditas, manajer yang berkaitan dengan likuiditas
beserta stafnya perlu memperhitungkan dana yang diperoleh dari operasi dan
dana tambahan, membuat anggaran kredit yang lengkap, termasuk semua
penerimaan kas yang diperkirakan dan perkiraan pembayaran tunai, dalam arti
perlu sistem pengelolaan yang efektif dengan informasi mengenai jangka
waktu, jumlah suku bunga antara pinjaman dan simpanan, sehingga apabila
terjadi perubahan dana yang dihimpun dan kredit segera dapat diantisipasi
untuk mempertahankan likuiditas dengan tidak mengorbankan produktifitas
dana yang tersedia.
6. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Untuk memelihara nilai aset adalah melalui pertumbuhan aset yang
cepat dan tinggi beserta perolehan keuntungan yang memadai. Sedangkan
untuk mencapai pertumbuhan anggota, credit union dapat menjadikan
simpanan saham maupun menciptakan produk-produk tabungan baru sebagai
alat untuk menarik anggota-anggota baru dan mempertahankan anggota lama.
Untuk meningkatkan pertumbuhan simpanan non-saham diharapkan
Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai ide-ide yang kreatif untuk
mendorong pertumbuhan anggota dan jenis-jenis tabungan, misalnya
membuka tabungan untuk pendidikan anak samapi jenjang perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
151
C. Keterbatasan
Pada dasarnya Sistem PEARLS memiliki 44 indikator. Namun tidak
semua indikator dalam sistem ini sesuai dengan credit union yang ada di
Indonesia. Indikator yang sesuai dengan credit union yang ada di Indonesia
hanya 25 indikator saja. Jadi penulis hanya menggunakan 25 indikator dalam
menganalisis kinerja keuangan credit union.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. (1995). Statistik Ekonomi Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Badudu, J.S dkk. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka
Sinar Harapan. Credit Union Couseling Office. (1973). Apa yang Anda Ketahui Tentang Koperasi
Kredit (Credit Union). Jakarta. Hanafi. (2000). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia. (1995). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat. Prastowo, Dwi. (1995). Analisis Laporan Keuangan, Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Richardson, David, C. (2002). PEARLS Monitoring Sistem of Credit Union.
Pontianak: Perkumpulan Pancur Kasih. Tugiman, Hiro. (1996). Akuntansi untuk Badan Usaha Koperasi. Yogyakarta:
Kanisius. UU RI no.25 Th. 1992. (1993). Tentang Perkoperasian. Jakarta : Penerbit Eko Jaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI