pengawasan dan pengendalian mutu pembuatan … · pengawasan mutu produk pangan merupakan salah...

48
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN CHICKEN NUGGET PADA PROSES PEMBEKUAN MENGGUNAKAN IQF (INDIVIDUAL QUICK FREEZING) DAN PENGEMASAN PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Food Division Unit Salatiga LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh: TJAN, IVANA CHANDRA PURNAMA 12.70.0057 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2015

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN CHICKEN NUGGET PADA PROSES

PEMBEKUAN MENGGUNAKAN IQF (INDIVIDUAL QUICK FREEZING) DAN PENGEMASAN PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA

Food Division Unit Salatiga

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh:

TJAN, IVANA CHANDRA PURNAMA

12.70.0057

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2015

Page 2: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN CHICKEN NUGGET PADA PROSES

PEMBEKUAN MENGGUNAKAN IQF (INDIVIDUAL QUICK FREEZING) DAN PENGEMASAN PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA

Food Division Unit Salatiga

Oleh: TJAN, IVANA CHANDRA PURNAMA

NIM : 12.70.0057 Program Studi: Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 5 Juni 2015

Semarang, 8 Juli 2015

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Dekan

Asmoro Hendriyadi Dr. Victoria Kristina Ananingsih, S.T., M.Sc.

Dosen Pembimbing Ir. Sumardi, M.Sc.

i

Page 3: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

KATA PENGANTAR

Syukur serta terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan

anugerah-Nya sehingga laporan kerja praktek dengan judul “Pengawasan dan

Pengendalian Mutu Pembuatan Chicken Nugget pada Proses Pembekuan

Menggunakan IQF (Individual Quick Freezing) dan Pengemasan PT. Charoen

Pokphand Indonesia Food Division Unit Salatiga” dapat terselesaikan dengan

tepat waktu. Laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan juga tak lepas dari doa,

arahan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang diberikan kepada

penulis. Penulis menghaturkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Victoria Kristina Ananingsih, S.T., M.Sc., selaku Dekan Fakultas

Teknologi Pertanian yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan kerja praktek.

2. Bapak Ir. Sumardi, M.Sc., selaku dosen pembimbing kerja praktek yang

telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam

melakukan serta menyelesaikan kerja praktek ini.

3. Seluruh staff Tata Usaha Teknologi Pangan yang telah membantu dalam

hal administrasi mulai dari awal kerja praktek hingga terselesaikannya

laporan kerja praktek ini.

4. Bapak Asmoro Hendriyadi selaku Kepala Bagian Quality Control yang

telah membimbing penulis selama melakukan kerja praktek di PT.

Charoen Pokphand Indonesia Food Division Unit Salatiga.

5. Bapak Yosi Pratama dan Ibu Theresia Sri Atun selaku pembimbing

lapangan yang telah membimbing penulis selama melakukan kerja praktek

di PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit Salatiga.

6. Seluruh QC lapangan, staff, karyawan dan security PT. Charoen Pokphand

Indonesia - Food Division Unit Salatiga yang telah memberikan informasi-

informasi dan bantuan yang dibutuhkan oleh penulis.

7. Orang tua, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan dan

semangat baik tenaga maupun materi, untuk keberhasilan penulis selama

Kerja Praktek dan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

ii

Page 4: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

8. Sherly Putri Santoso dan Graytta Intannia sebagai teman satu kelompok

kerja praktek yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan

kerja praktek.

9. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan kerja praktek.

Masih banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang dengan

berkenan hati membantu penulis dalam menyelesaikan kerja praktek. Harapan

penulis dengan adanya laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat serta

dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca serta berbagai pihak yang

sekiranya membutuhkan. Terima kasih.

Semarang, 8 Juli 2015

Penulis

iii

Page 5: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 2

1.2. Tujuan .............................................................................................................. 2

1.3. Manfaat ............................................................................................................. 2

1.4. Tempat Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 3

1.5. Metode Kerja Praktek ....................................................................................... 3

2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN .............................................................. 5

2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan .......................................................... 5

2.2. Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan ......................................................... 6

2.3. Visi Misi Perusahaan ....................................................................................... 6

2.4. Lokasi Tata Letak Perusahaan ......................................................................... 6

2.5. Struktur Organisasi .......................................................................................... 7

2.6. Ketenagakerjaan ............................................................................................... 9

3. SPESIFIKASI PRODUK ............................................................................... 11

3.1. Jenis Produk ................................................................................................... 11

3.2. Produk yang Dihasilkan ................................................................................. 11

4. ALUR PRODUKSI .......................................................................................... 13

4.1 Kedatangan Bahan Baku dan Bahan Penunjang ............................................. 14

4.2. Meat Preparation ........................................................................................... 16

4.3. Cooking .......................................................................................................... 18

4.4. Freezing ......................................................................................................... 19

4.5. Packaging & Cartoning ................................................................................. 20

iv

Page 6: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

5. PENGENDALIAN MUTU .............................................................................. 22

5.1. Pengendalian Mutu pada Proses Freezing ..................................................... 23

5.2. Pengendalian Mutu pada Proses Packaging dan Cartoning .......................... 27

5.2.1. Pengendalian Mutu pada Jenis Kemasan .............................................. 33

5.3. Pelaksanaan dan Pengawasan Pengendalian Mutu Oleh Quality Control ..... 35

6. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 36

6.1. Kesimpulan .................................................................................................... 36

6.2. Saran ............................................................................................................... 36

7. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 37

8. LAMPIRAN ...................................................................................................... 39

v

Page 7: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengaturan Jam Kerja Karyawan PT Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga .............................................................................. 9

Tabel 2. Jenis Produk Nugget yang Dihasilkan oleh Departement Further di PT

Charoen Pokphand Indonesia – Food Division Unit Salatiga ................ 11

Tabel 3. Temperatur Minimal Pertumbuhan dari Beberapa Foodborne Microbia

Species and Strains ................................................................................ 25

Tabel 4. Rumusan CCP ......................................................................................... 30

vi

Page 8: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand – Food Division Unit

Salatiga ..................................................................................................... 7

Gambar 2. Produk Futher Processing PT Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga ............................................................................ 12

Gambar 3. Alur Produksi Pembuatan Chicken Nugget PT Charoen Pokphand

Indonesia - Food Division Unit Salatiga ................................................ 16

Gambar 4. Alur Produksi yang Dijadikan Fokus Pengendalian Mutu .................. 23

Gambar 5. Alat Individual Quick Freezing ........................................................... 23

Gambar 6. Alat Multi Head Weigher .................................................................... 28

Gambar 7. Alat Bag Former – Bag Sealer ............................................................ 28

Gambar 8. Alat Metal Detector ............................................................................. 31

Gambar 9. Alat Checkweigher Bag ....................................................................... 32

Gambar 10. Alat Sealer Box ................................................................................. 33

Gambar 11. Alat Checkweigher Box ..................................................................... 33

Gambar 12. Polyroll .............................................................................................. 35

Gambar 13. Corrugated Box Doube Wall ............................................................. 35

vii

Page 9: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Presensi Kerja Praktek……………………………………39

viii

Page 10: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pangan adalah segala produk yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang

diolah atau tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

konsumsi manusia, termasuk bahan baku pangan, bahan tambahan pangan, serta

bahan lain yang digunakan dalam proses persiapan, pengolahan, dan atau

pembuatan makanan atau minuman. Produk pangan yang bermutu dan aman dapat

dihasilkan dari rumah tangga atau industri pangan. Oleh karena itu, industri

pangan merupakan salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi

standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan pemerintah.

Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satu upaya untuk

mempertahankan mutu dari bahan yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi

produk yang ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Sebuah

perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk menghasilkan produk yang

berkualitas sehingga perlu adanya pengendalian mutu produk pangan. Untuk

menunjang dan memperlancar proses mutu produk pangan diperlukan karyawan

yang ditempatkan pada bagian Quality Control (QC). Tahapan ini perlu dilakukan

untuk mengevaluasi suatu aspek teknis pengujian seperti monitoring,

pengendalian, pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa suatu sistem

mutu berjalan dengan benar.

Kemajuan industri pangan di Indonesia sudah berkembang begitu pesat. Dalam

perkembangannya, apabila hanya berdasarkan teori di dalam kelas saja tidak

cukup untuk mengetahui gambaran kegiatan industri yang ada di luar. Maka dari

itu, diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak terutama dibidang

pangan serta harus terus mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan

yang semakin canggih dan modern. Menyadari hal itu, diperlukan terjun langsung

ke lapangan untuk melihat situasi riil di lapangan, menambah wawasan dan

pengalaman mengenai dunia kerja. Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata

1

Page 11: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

2

kuliah dalam Program Studi Teknologi Pangan yang dilakukan selama minimal 20

hari. Dengan kerja praktek ini, diharapkan segala teori dasar yang sudah

didapatkan selama kuliah mampu diterapkan oleh penulis secara nyata dan dapat

mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu kami memilih

PT. Charoen Pokphand Indonesia sebagai tempat KP, hal ini mengingat

perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan besar dan terkemuka di

Indonesia yang menerapkan teknologi serta proses yang berkualitas tinggi untuk

menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman

bagi konsumen, dengan harga yang terjangkau bagi konsumen.

PT Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit Salatiga, merupakan salah

satu perusahaan terbesar yang mengembangkan bisnisnya di bidang industri

pengolahan makanan berbahan baku ayam. Dalam proses pengolahan chicken

nugget perlu adanya pengawasan mutu yang diterapkan, karena bahan baku yang

digunakan adalah daging ayam yang mengandung protein tinggi, sehingga sangat

rentan oleh kontaminasi mikroorganisme. Oleh karena itu, semua karyawan

ataupun alat yang kontak langsung dengan pengolahan chicken nugget harus

diperhatikan pengawasan mutunya dari penerimaan bahan baku sampai produk

jadi. Maka dari itu, penulis ingin mengamati secara langsung bagaimana

pelaksanaan kegiatan QC pada proses freezing, packaging, dan cartoning dalam

pembuatan chicken nugget oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division

Unit Salatiga.

1.2. Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek ini, antara lain :

a. Mendapat gambaran yang nyata mengenai dunia kerja.

b. Menerapkan dasar-dasar teori yang telah didapatkan selama masa perkuliahan.

c. Menambah wawasan dan pengetahuan terutama mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan bidang pangan.

Page 12: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

3

d. Mengetahui masalah-masalah yang terkait di bidang pangan yang muncul

pada saat di lapangan serta berusaha mencari solusi yang akan digunakan

untuk memecahkan beberapa masalah yang terjadi.

e. Menambah dan mengevaluasi proses pengemasan yang ada pada suatu

perusahaan.

1.3. Manfaat

Manfaat dilakukannya Kerja Praktek di PT. Charoen Pokphand Salatiga - Food

Division Unit adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui proses produksi chicken nugget.

b. Mengetahui proses pengawasan dan pengendalian mutu pada produksi chicken

nugget.

c. Mendapatkan berbagai wawasan pada ndustri pengolahan daging ayam

khususnya pembuatan chicken nugget.

d. Mengetahui kondisi dunia kerja secara nyata dan dapat turut berpartisipasi

aktif dalam sebagian proses produksi chicken nugget terutama bidang

pengawasan dan pengendalian mutu.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek ini dilaksanakan selama selama 22 hari dan 1 hari untuk presentasi,

terhitung mulai dari tanggal 5 Januari 2015 hingga 30 Januari 2015 di PT.

Charoen Pokphand Indonesia – Food Division Unit Salatiga.

1.5. Metode Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilakukan dengan metode pengamatan secara langsung,

wawancara, diskusi, dan kerja secara langsung di tempat praktek lapangan selama

23 hari serta melalui studi pustaka yang berkaitan dengan praktek kerja lapangan.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama ini, antara lain :

a. Orientasi pabrik dan pengamatan lapangan terutama mengenai hal – hal yang

berkaitan dengan proses produksi seperti jenis – jenis bahan penunjang

Page 13: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

4

pembuatan chicken nugget dan masalah – masalah terkait proses pengendalian

mutu.

b. Pengamatan kegiatan pengontrolan mutu oleh QC dan diskusi dengan masing –

masing pihak QC pada proses produksi, serta praktek langsung pada kegiatan

pengontrolan mutu proses produksi chicken nugget.

c. Diskusi dengan pembimbing lapangan mengenai proses produksi dan quality

qontrol dalam produksi chicken nugget.

d. Studi pustaka berupa pengumpulan data berdasarkan literatur sebagai

pembanding dan pelengkap data yang didapat di lapangan.

e. Presentasi akhir yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penulis

memahami tentang proses produksi dan pengendalian mutu chicken nugget.

Page 14: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit Salatiga adalah salah satu

perusahaan yang tergabung dalam Charoen Pokphand Group Indonesia (CP Group).

Perusahaan ini telah berdiri sejak tanggal 22 September 2007. PT. Charoen Pokphand

Indonesia - Food Division Unit merupakan industri pemotongan dan pengolahan daging

ayam yang didukung oleh teknologi dan sumber daya manusia yang terbaik. PT.

Charoen Pokphand Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai perusahaan

pengolahan daging ayam yang bermutu di Indonesia demi kepuasan seluruh rakyat

Indonesia. Produk PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit merupakan

produk dengan kualitas terbaik, dimulai dengan proses pemilihan bahan baku ayam

yang memenuhi standart ayam yang sehat, dan bebas dari segala penyakit. Proses

pemotongan dan pembersihan ayam dilakukan dengan halal dan hygienis, juga proses

pengolahanya yang diawasi secara ketat dan sesuai dengan standart makanan yang

bermutu tinggi. Proses pengemasan dan kualitas kontrol, serta distribusi dilakukan oleh

sumber daya manusia yang terbaik, dan didukung oleh mesin mesin yang modern dan

berteknologi tinggi.

PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit telah membuktikan dirinya

sebagai perusahaan pengolahan daging ayam yang bermutu di Indonesia demi kepuasan

seluruh rakyat Indonesia dengan mengutamakan kebersihan dan kualitas dari produk

yang dihasilkan, untuk itu masalah sanitasi dan higenis serta jaminan halal sangat

diutamakan untuk menghasilkan produk bermutu tinggi dan memenuhi harapan serta

kebutuhan pelanggan. Selain itu, proses pengolahan diawasi secara ketat sesuai dengan

standar makanan sampai pada proses pengemasan, penyimpanan, dan distribusi. PT

Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit sangat mengutamakan kebersihan

dan kualitas dari produk yang dihasilkan, sehingga program GMP (Good Manufacturing

Practice), SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure), HACCP dan ISO 9001,

serta jaminan halal sangat diutamakan untuk menghasilkan produk bermutu tinggi dan

memenuhi kepuasan pelanggan. PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit

5

Page 15: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

6

telah memproduksi dan mensuplai produk yang bermutu tinggi untuk keperluan industri

makanan di Indonesia seperti KFC, CFC, Wendy’s dan restaurant restaurant lain.

2.2. Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan

Kebijakan mutu dan keamanan pangan PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food

Division Unit Salatiga yaitu dengan senantiasa menghasilkan produk yang bermutu

tinggi, halal, dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian visi dan misi

perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan kepuasan kepada pelanggan dan juga

meningkatkan kerjasama, partisipasi aktif dan positif semua karyawan dalam

mengembangkan dan meningkatkan mutu kerja secara terus menerus, sesuai dengan

moto “ A Tradition of Quality”.

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division Unit Salatiga antara lain :

• Menjadi produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan daging ayam

khususnya dan bahan lain umumnya.

• Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, peduli terhadap dampak sosial dan

lingkungan di dalam menjalankan kegiatan kami.

Dan misi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division Unit Salatiga antara

lain :

• Membantu meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan dunia serta memuaskan

pelanggan dan pemegang saham dengan memproduksi makanan olahan bermutu

tinggi, halal, dan aman untuk dikonsumsi dengan menerapkan GMP (Good

Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standart Operating Procedure), Sistem

Jaminan Halal, HACCP, dan ISO 9001 : 2008.

• Menjaga dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan hidup sesuai

peraturan perundangan yang berlaku.

2.4. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division Unit Salatiga menempati lokasi

seluas 4,6 hektar di Jl. Pattimura KM. 1, Salatiga, Jawa Tengah dengan memiliki 2

Page 16: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

7

lokasi pabrik yaitu lokasi pabrik atas dan pabrik bawah. Lokasi pabrik atas terdiri dari

rumah pemotongan ayam slaughter house (evisceration dan cut up), gudang premix,

gudang chemical, cold storage, dan office. Sedangkan untuk lokasi pabrik bagian bawah

terdiri dari area produksi chicken nugget dan sosis, gudang seasoning, cold storage, dan

lokasi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Pabrik PT. Charoen Pokphand - Food

Division Unit Salatiga memiliki kemampuan produksi sebesar 4.000 ekor per jam.

2.5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan tatanan kerangka dalam menjalankan

semua aktivitas perusahaan dan sebagai pedoman pimpinan dalam mengatur posisi

karyawan dengan kemampuan, pengalaman, dan kecakapannya. Struktur organisasi

perusahaan dapat menunjukan bagaimana perusahaan itu dikelola yaitu bagaimana

pendelegasian, kekuasaan dan tingkat pengawasannya.

Struktur organisasi pada PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit

Salatiga berbentuk linier yaitu wewenang pimpinan tertinggi secara langsung mengalir

kepala kepala bagian yang berada di bawahnya dengan pembagian kerja yang sesuai

dengan bidang-bidang yang telah terstruktur dan masing-masing bertanggung jawab

pada bidangnya. Struktur organisasinya terdiri dari :

Catatan : Bagian yang diarsir adalah bagian dimana kerja praktek dilakukan

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit

Salatiga

Head Production

Sausage Production Further Production

Premix Production Breadcrumb Production

Slaughter house PPIC

Warehouse QC & Lab

Marketing Logistik

Purchasing P&GA

Utility & Maintenance

Page 17: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

8

• Head Production

Merupakan pimpinan produksi puncak dari PT. Charoen Pokphand Indonesia Food

Division Unit dimana bertugas dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi

pelaksanaan tugas terhadap bagian – bagian dibawahnya, merencanakan dan

menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan, serta untuk perkembangan umum

perusahaan.

• Sausage Production

Bagian yang bertugas untuk memproduksi produk olahan daging ayam yaitu sosis.

• Further Production

Bagian yang bertugas untuk memproduksi produk olahan daging ayam yaitu chicken

nugget forming dan non-forming.

• Premix Production

Bagian yang bertugas untuk memproduksi bahan sebagai premix.

• Breadcrumb Production

Bagian yang bertugas untuk memproduksi breadcrumb.

• Slaughter house

Bagian yang bertugas untuk menyediakan bahan baku proses produksi yang bergerak

dalam bidang pemotongan ayam dan penghasil produk-produk sampingan selain

daging.

• PPIC (Planning Production Inventory Control)

Bagian yang bertugas untuk menyiapkan planning atau rencana produksi tia minggu

untuk ketiga produksi dan juga bertugas mengontrol jumlah barang yang ada di

gudang yang nantinya berkoordinasi dengan bagian warehouse.

• Warehouse

Bagian yang bertugas untuk menyimpan produk olahan jadi setelah diproduksi dan

material atau bahan mentah yang akan digunakan dalam proses produksi.

• QC (Quality Control) dan Laboratory

Bagian yang bertugas untuk mengontrol kualitas produk agar produk yang dihasilkan

sesuai dengan standar yang diberikan oleh perusahaan. Bagian QC ini mencakup

dalam QC produksi dan QC laboratory untuk menguji kandungan-kandungan dalam

produk makanan dan bahan bakunya.

• Marketing

Page 18: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

9

Bagian yang bertugas dalam hal pemasaran produk olahan baik further maupun

sausage. Dalam hal penjualan dan pemasaran dilakukan oleh PT. Prima Food

Internasional yang merupakan distributor dari Charoen Pokphand Group.

• Logistik

Bagian yang bertugas untuk mengatur proses transportasi dalam pengiriman barang.

• Purchasing

Bagian yang bertugas untuk pembelian bahan baku produksi dan pengadaan barang.

• P&GA (Personal And General Affair)

Bagian personal (kepersonaliaan) baik mulai recruitment hingga pengadaan training

untuk karyawan. Sedangakan General Affair merupakan bagian umum yang akan

melayani dan memenuhi kebutuhan produksi.

• Utility and Maintenance

Bagian yang bertugas dalam mensupport alat mesin.

2.6. Ketenagakerjaan

PT. Charoen Pokphand - Food Division Unit Salatiga memiliki jumlah karyawan sekitar

1200 orang. Adapun pembagian jam kerja untuk karyawan staff dan produksi. Untuk

karyawan staff tidak ada sistem shift, sedangkan untuk karyawan produksi terdapat 3

shift antara lain :

Tabel 1. Pengaturan Jam Kerja Karyawan PT Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga

Tipe Karyawan Hari Jam Kerja Office Senin – Jumat 08.00 – 16.00

Sabtu 08.00 – 13.00

Shift 1 Senin - Jumat 07.00 – 15.00 Sabtu 07.00 – 12.00

Shift 2 Senin - Jumat 15.00 – 23.00 Sabtu Off

Shift 3 Senin - Jumat 23.00 – 07.00 Sabtu Off

Keterangan : 1 jam waktu untuk istirahat Di sisi lain, karyawan harus mengikuti peraturan-peraturan yang ada di dalam pabrik.

Selain itu, diterapkan sistem reward and punishment. Karyawan berhak menerima

reward sesuai ketentuan dari manajemen pabrik, adapun jenis reward tersebut adalah

Page 19: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

10

naik pangkat, misalnya dari karyawan harian menjadi karyawan bulanan. Sedangkan

untuk punishment atau sanksinya yaitu berupa SP 1, SP 2, dan SP 3. Pemberian SP

(Surat Peringatan) didasarkan pada pelanggaran kerja antara lain kelalaian kerja,

pelanggaran peraturan kerja, dan tidak dapat mengontrol bagiannya.

Dalam satu shift, terdapat tiga orang QC yang bertugas untuk mengontrol kualitas

produk dan melakukan teknik pengendalian mutu selama proses produksi yang terbagi

atas tiga lingkup ruang yang berbeda yaitu pada ruang meat preparation, ruang cooking,

dan ruang packaging. Setiap tiga hari sekali QC dalam satu shift saling bertukar posisi

dan terdapat jadwal penempatan QC pada shift yang berbeda setiap minggunya.

Pengaturan seperti itu dilakukan agar setiap QC dapat menguasai semua teknik

pengendalian mutu pada proses produksi baik di shift 1, shift 2, maupun di shift 3.

Setiap pergantian shift, para QC akan mencatat di buku laporan mengenai dokumentasi

proses produksi pada shift tersebut.

Page 20: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

3. SPESIFIKASI PRODUK

3.1. Jenis Produk

Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan beku siap saji, yaitu produk yang

telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian dibekukan

(Afrisanti, 2010). Pengolahan daging menjadi produk jadi seperti nugget dapat

memperbaiki sifat organoleptik, penurunan penyusutan lemak, serta dapat

meningkatkan variasi produk daging (Marliyati et al., 1992). Masa simpan dari produk

olahan daging ayam ini cukup lama karena diperoleh dari bahan baku, sarana, dan

proses yang terkendali sehingga membuat chicken nugget bertahan sekitar satu tahun

pada suhu penyimpanan minimal -18oC.

3.2. Produk yang Dihasilkan

Departemen further atau yang biasa disebut bagian yang memproduksi chicken nugget

di PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit Salatiga memproduksi 5

macam merk dagang, yaitu Golden Fiesta, Fiesta, Champ, Okey, dan Akumo yang

memiliki ciri khas tersendiri dari tiap produk yang dihasilkan, seperti perbedaan

komposisi bahan, perlakuan selama produksi, dan target pemasaran. Produk yang

diunggulkan yaitu Golden Fiesta dan Fiesta, sedangkan untuk merk Champ dan Okey

memiliki harga jual yang lebih terjangkau sehingga target pemasarannya untuk kalangan

menengah ke bawah. Namun kelima jenis merk produk itu tetap diberi tindakan

pengontrolan dan pengendalian mutu yang sama untuk mencapai standar mutu yang

ditetapkan oleh perusahaan.

Tabel 2. Jenis Produk Nugget yang Dihasilkan oleh Departement Further di PT

Charoen Pokphand Indonesia – Food Division Unit Salatiga

Merk Produk Golden Fiesta Superstick

Fiesta Chicken Nugget Stikie

pizzABC Nugget Dino Karage Spicy

Karage Classic Crispy Crunch

Schnitzel

11

Page 21: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

12

Merk Produk Champ Chicken Nugget

Chicken Stick Chicken Nugget Coin Chicken Nugget ABC

Okey

Akumo

Stik Okey Nugget Okey

Nugget Akumo

Gambar 2. Produk Further Processing PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga

Page 22: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

4. ALUR PRODUKSI

Proses pembuatan chicken nugget di PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division

Unit Salatiga adalah sebagai berikut :

Penerimaan bahan baku produksi

Daging ayam Seasoning Chillroom (0-50C) Gudang seasoning( 20-300C) Formulasi(Penimbangan) Formulasi(Penimbangan) Penggilingan (Autogrind) Emulsi Bowl cutter Mixing dan Cooling N2 (Unimix)

Pencetakan (Revoformer) Battering (Batter mixer) Breadering

Meat Preparation Penyortiran Penggorengan I (Fryer I)

Penyortiran Penggorengan II (Fryer II)

Cooking Area Penyortiran

Pembekuan (Individual Quick Freezing) Penyortiran

Packing Plastik

Penimbangan otomatis (Multi Head Weigher) Penimbangan manual Printing kode produksi dan expired date Bag former + Bag Sealer Sealer manual

Metal Detector CCP

Checkweigher bag

Penampungan Sementara (Rotating table)

Packaging Area

13

Page 23: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

14

Packing karton (Cartoning)

Sealer box

Cartoning Area Checkweigher box

Palleting

Penyimpanan (Coldstorage)

Pre-Loading (Ante Room)

Loading

Gambar 3. Alur Produksi Pembuatan chicken nugget PT. Charoen Pokphand Indonesia -

Food Division Unit Salatiga

4.1. Kedatangan Bahan Baku dan Bahan Penunjang

Proses pembuatan chicken nugget diawali dengan kedatangan bahan baku dan bahan

penunjang. Bahan baku berupa daging ayam berasal dari slaughterhouse yang kemudian

disimpan di chillroom dengan suhu berkisar 0°C-5°C. Selain itu ada pula beberapa

bahan penunjang seperti tepung, seasoning, premix, dan lainnya berasal dari supplier

terpilih yang akan disimpan sementara di dalam gudang seasoning dengan kondisi RH

50%-60%.

Bahan baku utama dari produksi chicken nugget yaitu daging ayam dimana daging

ayam yang digunakan adalah daging ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis ayam

yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai

penghasil daging, siap dipotong pada usia relatif muda, daging berserat lunak dan

dipasarkan pada umur 6-8 minggu (North, 1972). Pemilihan jenis ayam ini dikarenakan

kandungan 23,3% protein, 73,8% air, dan 1,2% lemak (Aberle et al., 2001). Daging

ayam yang siap untuk diproduksi harus dilakukan pengecekan secara sensori.

Pengecekan itu meliputi pengujian aroma, warna, tekstur, dan kenampakan daging

ayam. Aroma daging ayam yang baik adalah aroma daging ayam segar. Warna daging

ayam yang baik adalah putih kemerah-merahan. Tekstur daging ayam yang dikehendaki

yaitu daging dengan bertekstur kenyal dan untuk kenampakan daging yang seharusnya

yaitu tidak berlendir dan bebas dari mikroorganisme seperti Pseudomonas,

Page 24: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

15

Micrococcus, dan jamur yang dapat menimbulkan noda atau lendir pada permukaan

daging.

Daging ayam yang digunakan diantaranya adalah bagian dada dan paha yang biasa

disebut Boneless Skinless Breast (BSB) untuk bagian dada dan Boneless Skinless Leg

(BSL) untuk bagian paha. Menurut Owens (2001), Boneless Skinless Breast (BSB)

adalah daging dada ayam yang telah dipisahkan dari tulang dan kulitnya dipilih pada

pembuatan chicken nugget karena memiliki tekstur yang lembut, seragam, dan memiliki

warna yang terang. Bahan-bahan yang digunakan khususnya daging harus disimpan

dalam chillroom dengan suhu 0-5oC dan penyimpanan tersebut dapat bertahan selama 3

hari untuk mendapatkan kualitas daging yang baik. Menurut Buckle (1987),

penyimpanan dingin merupakan penyimpanan yang dilakukan pada suhu antara 1-

3,5oC, tetapi masih dalam suhu optimal –2oC dan 7oC yang dapat bertahan dalam waktu

3-5 hari. Suhu dan kebersihan ruangan harus dipantau setiap hari untuk menjaga

kesegaran daging dan menghindarkan daging dari kontaminasi serta selalu

didokumentasikan dalam form kondisi chillroom.

Pengeluaran bahan baku dilakukan secara FIFO (First In First Out) dan juga selalu

dilakukan pencatatan bahan baku yang keluar dan masuk dalam chillroom. Salah satu

cara untuk mempermudah sistem FIFO dengan memberi warna kemasan yang berbeda

pada setiap harinya, contoh didalam penerapan dari PT. Charoen Pokphand Indonesia –

Food Division Unit Salatiga untuk kemasan hari pertama yaitu plastik berwarna merah

dan kedua berwarna putih, untuk produk frozen dikemas dengan plastik berwarna

kuning, dan produk siap olah dikemas dengan plastik warna biru.

Bahan penunjang seperti tepung terigu, profarm (isolate kedelai), pati jagung, premix

(campuran bumbu-bumbu), tepung roti (bread crumb), minyak goreng, tepung batter.

Semua bahan penunjang berasal dari supplier yang sudah terpilih, sedangkan premix berasal

dari PT. Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit Salatiga yang terletak di

Cikande. Bahan penunjang yang datang akan dicek oleh QC incoming dengan melihat CoA

(Certificate of Analysis) dan dokumen halal yang berlaku serta penampakan secara fisik dan

visual seperti bau, warna, dan kontaminan benda asing, serta pada laboratorium secara

Page 25: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

16

biologi dan kimia. Pemeriksaan kualitas secara kimia yaitu pemeriksaan kualitas kadar

air dan kadar garam sedangkan pemeriksaan kualitas secara biologi pada bahan

penunjang seperti terigu meliputi pemeriksaan mould dan yeast dengan batas maksimum

1 x 104 koloni/gram. Hal ini sesuai dengan SNI 7338 : 2009 yang menjadi acuan

laboratorium di PT. Charoen Pokphand Indonesia. Setelah memenuhi standar yang

ditetapkan, bahan penunjang tersebut baru boleh disimpan ke dalam gudang seasoning

dengan suhu 20-300C dan kelembaban 50-60%.

Penerimaan minyak goreng ditentukan pengecekan secara sensori dan FFA untuk

menentukan kualitas. Pemeriksaan % FFA ini dilakukan dilaboratorium PT. Charoen

Pokphand - Food Division Unit Salatiga. Asam lemak bebas adalah indikator dalam

penentuan kualitas minyak yang baik. Asam lemak bebas terbentuk dari proses

hidrolisis lemak dan akan bereaksi membentuk komponen volatile yang menjadi

penyebab ketengikan dan polimer (Ketaren, 1986).

Bahan penunjang juga harus diperhatikan tata letaknya seperti harus diletakkan pada rak

atau pallet (non kayu) sehingga tidak bersentuhan dengan dinding dan langit-langit.

Jarak pallet dengan dinding kurang lebih 45 cm yang bertujuan agar mudah untuk

pembersihan dan pemantauan kebersihan ruang penyimpanan. Rak yang digunakan

untuk menyimpan barang tidak boleh kontak langsung dengan permukaan tanah. Hal ini

untuk mempermudah pembersihan lantai dan mencegah kontaminan biologis seperti

serangga dan binatang pengerat untuk memakan produk. Kebersihan ruangan tempat

penyimpanan juga harus diperiksa secara rutin dan didokumentasikan.

4.2. Meat Preparation

Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat,

kemudian dicetak membentuk tertentu, dikukus, dipotong dan dilumuri perekat tepung

(batter) dan diselimuti tepung roti atau bread crumb (Astawan, 2007). Bahan baku

dalam pembuatan nugget yaitu berupa daging ayam dan beberapa bahan tambahan yang

ditambahkan sesuai dengan formulasi yang telah ditetapkan pada setiap spesifikasi.

Daging ayam yang telah dipilih kemudian digiling dengan menggunakan autogrind . Di

dalam autogrind terdapat 2 ulir, ulir di bagian atas yang berfungsi untuk mendorong

Page 26: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

17

adonan ke bawah, sedangkan ulir di bagian bawah berfungsi untuk membawa adonan ke

pre cutter, cutter dan hole plate. Penggilingan ini bertujuan untuk meningkatkan luas

permukaan daging yang dapat membantu ekstraksi protein. Proses ini sangatlah penting

karena dengan itu daging akan saling berikatan dan membentuk tekstur yang kuat

(Owens, 2001).

Kemudian dicampur menggunakan alat unimix dan dengan ditambahkan senyawa gas

nitrogen. Nitrogen memiliki karakteristik tidak berbau, tidak memiliki rasa, dan tidak

berwarna sehingga penggunaannya tetap aman dalam teknik membekukan makanan.

Pada tekanan atmosfer, nitrogen cair mendidih pada temperatur 77 K. Penggunaaan

nitrogen tersebut berfungsi untuk membantu pembekuan dan membentuk struktur

adonan agar mudah dicetak, membantu pengawetan adonan, dan mempertahankan

bahan dari kehilangan flavor dan aroma (Anonymous, 2010).

Saat pencampuran ini juga ditambahkan bahan lain selain daging yaitu tepung, bawang

putih, es, dan emulsi oil. Penambahan bahan emulsi ini merupakan pencampuran dari

air, es, isolat soy protein, dan minyak yang berguna untuk menjaga agar butir minyak

tetap tersuspensi dalam air (Winarno, 2002). Sedangkan fungsi dari es bertujuan untuk

menjaga suhu emulsi agar tetap rendah sehingga terjadi pembentukan gel yang baik dan

mencegah pecahnya emulsi akibat denaturasi protein.

Pembuatan nugget memerlukan bahan pembantu yaitu garam, gula, bawang putih, dan

merica (Anwar, 2005). Garam merupakan komponen bahan makanan yang ditambahkan

dan digunakan sebagai penguat cita rasa dan bahan pengawet tetapi dalam

penggunaannya harus sesuai takaran yaitu berkisar 2-3% dari berat daging yang

digunakan agar tidak terjadi salting out. Pemberian gula dapat mempengaruhi aroma

dan tekstur daging serta mampu menetralisir garam yang berlebihan (Buckle et al.,

1987). Bawang putih merupakan bahan alami yang ditambahkan ke dalam bahan

makanan guna meningkatkan selera makan serta untuk meningkatkan daya awet bahan

makanan (bersifat fungistatik dan fungisidal). Bau yang khas dari bawang putih berasal

dari minyak volatil yang mengandung komponen sulfur (Palungkun & Budiarti, 1992).

Page 27: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

18

Sedangkan merica berguna sebagai penyedap masakan dan memperpanjang daya awet

makanan (Rismunandar, 2003).

Pada unimix, terdapat 2 ulir yang berputar berlawanan arah untuk mencampur adonan.

Pemeriksaan kualitas adonan yang keluar dari unimix meliputi suhu adonan dan sensori

(bau dan warna). Standar dari suhu adonan berkisar antara (-6)-(-3)0C. Jika suhu terlalu

tinggi dapat terjadi denaturasi protein. Selain itu adonan chicken nugget menjadi terlalu

lembek dan akan sulit dicetak serta mengakibatkan adonan menjadi lengket dengan

mesin pencetak. Sebaliknya bila suhu terlalu rendah, chicken nugget akan sulit dicetak

dan dapat merusak mesin pencetak (Owens, 2001).

Adonan yang telah dimixing kemudian dimasukkan ke dalam revoformer untuk dicetak

dan setelah itu melewati proses battering yang dibuat dengan mesin batter mixer dengan

mencampurkan tepung batter, air, dan es yang berfungsi sebagai perekat breadcrumb

dengan adonan. Batter merupakan campuran yang terdiri dari air, tepung pati, dan

bumbu-bumbu yang digunakan untuk mencelupkan produk sebelum dimasak. Batter

yang digunakan dalam pembuatan nugget berupa tepung halus dan berwarna putih,

bersih, dan tidak mengandung benda–benda asing (Fellows, 2000). Kemudian dilakukan

proses breadering dimana merupakan proses penambahan pelapis atau coating dengan

menggunakan breadcrumb. Proses ini berguna untuk melindungi produk dari dehidrasi

selama pemasakan dan penyimpanan (Fellows, 2000). Tepung roti harus segar, berbau

khas roti, tidak berbau tengik atau asam, warnanya cemerlang, serpihan rata, tidak

berjamur dan tidak mengandung benda-benda asing (BSN, 2002). Batter dan breader

dapat meningkatkan nilai gizi dari suatu produk pangan dan menambah kenikmatan

ketika konsumen mengonsumsi produk tersebut. Selain itu, batter dan breader

bertindak dalam menjaga kelembaban produk pangan (Suderman & Cunningham,

1983).

4.3. Cooking

Dalam proses ini, terbagi menjadi dua proses penggorengan yaitu menggunakan fryer 1

dan fryer 2. Pada fryer 1 digunakan untuk pemasakan produk setengah matang sedangkan

fryer 2 digunakan untuk proses pematangan lebih lanjut. Penggorengan berfungsi sebagai

Page 28: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

19

proses pengawetan bahan pangan karena adanya proses penghancuran mikroorganisme

oleh panas serta karena adanya reduksi kandungan Aw pada permukaan bahan pangan

dan berguna untuk meningkatkan eating quality dari suatu bahan pangan (Ketaren,

1986). Proses penggorengan menggunakan metode continuous deep fat frying secara

kontinyu yang dilakukan dengan cara menjalankan produk diatas conveyor yang secara

langsung terendam di dalam medium minyak panas. Dengan metode ini, diharapkan

suhu dan karakteristik yang diinginkan dapat tercapai dan suhu permukaan produk

meningkat sehingga diperoleh warna coklat dan produk akan memiliki tekstur yang

renyah (crispy). Setelah nugget melewati proses penggorengan, dilakukan proses

penyortiran nugget (Fellows, 2000). Setelah melewati fryer 2, dilakukan penyortiran

nugget yang bentuk dan ukurannya tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan

untuk kemudian dilakukan proses rework.

4.4. Freezing

Setelah nugget terseleksi kemudian dilakukan proses pembekuan dengan menggunakan

alat IQF (Individual Quick Freezing), dimana suhu ruangan dari IQF berkisar -40°C

sampai dengan -35°C. Lama pembekuan di dalam IQF selama ±30 menit hingga 1 jam.

Bahan pangan yang telah digoreng akan memiliki suhu yang tinggi sehingga dengan

proses pembekuan menggunakan IQF ini diharapkan suhu bahan pangan menurun

hingga mencapai suhu -18°C.

Mesin IQF memiliki prinsip dasar yaitu membekukan produk dengan bantuan cairan

pendingin dalam waktu yang singkat dan hasil dari pembekuannya terpisah-pisah. Di

dalam mesin terdapat conveyor belt yang berisi produk yang nantinya akan diberi

hembusan udara dingin. Gas masuk ke dalam blower yang akan diubah menjadi gas

pendingin dengan suhu -24oC. Jika bahan pendingin dimasukkan ke dalam ruang

tertutup yang titik didihnya sudah diatur dengan cara menurunkan tekanan, maka

refrigerant akan menguap sambil menyerap sangat banyak panas dari bahan yang

didinginkan dalam ruangan tersebut, sehingga suhu ruangan itu akan menurun dan

dingin.

Page 29: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

20

Mesin IQF ini dapat bekerja dengan menyerap panas dari produk yang didinginkan dan

memindahkan panas ke tempat lain dengan perantara bahan pendingin (refrigerant)

yaitu amonia. Bahan pendingin cair dari tangki penampung dimasukkan ke dalam

evaporator melalui sebuah katup ekspansi. Bahan pendingin cair di evaporator menguap

dengan jalan menurunkan tekanannya dengan kompresor. Uap bahan pendingin yang

terhisap oleh kompresor kemudian dimampatkan dan dimasukkan ke dalam kondesor

untuk diembunkan (didinginkan dengan udara atau air). Bahan pendingin yang telah

menjadi cairan kembali ditampung di dalam sebuah tangki penampung untuk kemudian

diuapkan kembali di dalam evaporator. Setelah produk keluar dari IQF, dilakukan sortir

kembali supaya nugget yang tidak sesuai spesifikasi tidak ikut dikemas. Dalam hal ini,

tugas QC sangatlah diperlukan untuk mengawasi dan mengamati produk yang

dihasilkan.

4.5. Packaging dan Cartoning

Produk nugget yang sudah beku, dimana telah mengalami pembekuan di IQF

selanjutnya dibawa ke bucket elevator menggunakan conveyor yang kemudian

ditimbang pada mesin MHW (Multi Head Weigher). Di mesin kawashima ini, produk

juga langsung di seal dimana produk dijatuhkan ke dalam plastik yang sudah dibentuk

di bag former dan bag sealer. Pada proses pembentukan kemasan plastik terdapat

sensor yang bekerja secara otomatis membaca eyemark sehingga kemasan plastik

tersebut dapat terpotong dengan tepat. Pada saat pembentukan kemasan plastik tersebut

juga dilakukan printing kode produksi dan expired date. Expired date dari produk

nugget adalah 1 tahun.

Setelah proses pengemasan, produk akan dilewatkan ke metal detector untuk

mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi logam. Verifikasi metal detector dengan

menggunakan spesimen Fe 1,5 mm, non Fe 2,0 mm, dan SUS 316 2,5 mm. Produk yang

terdeteksi metal akan dipisahkan oleh rejector untuk dicari sumber kontaminannya.

Proses selanjutnya yaitu pengecekan berat produk menggunakan checkweigher bag.

Apabila berat tidak sesuai dengan standart (over/underweight), maka produk akan

dipisahkan oleh rejector untuk dicek ulang atau repack ulang. Kemudian dilakukan

Page 30: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

21

proses cartoning yang dilakukan secara manual dan setelah itu dilakukan proses sealing

box menggunakan mesin lakban. Proses selanjutnya adalah proses pengecekan berat

produk dalam box menggunakan mesin checkweigher box. Apabila berat box tidak

sesuai dengan standar yang ditentukan maka box tersebut akan dipisahkan oleh rejector.

Box yang berada dalam jalur akan masuk ke dalam ruangan palleting dan disimpan

dalam cold storage lalu dilakukan loading. Tugas QC dalam tahapan ini diperlukan

untuk mengecek produk dari segi kemasan sebelum sampai ke tangan konsumen.

Page 31: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

5. PENGENDALIAN MUTU

PT Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit Salatiga selalu memperhatikan

kualitas produk bagi konsumen. Upaya yang dilakukan dengan memperhatikan aspek

proses produksi, pengawasan mutu, serta pengendaliannya. Pengawasan mutu ditujukan

agar produksi memenuhi target yang direncanakan, efektif, dan efisien. Pengendalian

mutu dalam suatu produk pangan sangatlah penting untuk dilakukan karena produk

akan langsung didistribusikan ke konsumen. Selain itu, bertujuan untuk menjaga citra

perusahaan dan kepercayaan konsumen untuk mengkonsumsi terhadap produk yang

ada. Pengendalian mutu bahan baku, baik bahan penunjang maupun bahan tambahan

industri harus dilakukan dengan baik untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi.

Mutu produk pangan dapat dinilai secara fisik melalui penampilan, warna, ukuran,

bentuk, tekstur, kekentalan, nilai gizi dan keamanan mikroba (Owens, C. M., 2001).

Menurut Hubeis (1999), pengendalian mutu produk pangan berkaitan dengan sistem

pengolahan dimana melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, penyimpangan yang

terjadi dan hasil akhir.

Pembekuan (Individual Quick Freezing)

Penyortiran

Packing Plastik

Penimbangan otomatis (Multi Head Weigher) Penimbangan manual Printing kode produksi dan expired date Bag former + Bag Sealer Sealer manual

Metal Detector CCP

Checkweigher bag

Penampungan Sementara (Rotating table)

Packaging Area

Packing karton (Cartoning)

Sealer box

Cartoning Area Checkweigher box

22

Page 32: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

23

Palleting

Penyimpanan (Coldstorage)

Pre-Loading (Ante Room)

Loading Gambar 4. Alur Produksi yang Dijadikan Fokus Pengendalian Mutu

5.1. Pengendalian Mutu pada Proses Pembekuan dengan IQF

Gambar 5. Alat Individual Quick Freezing (Desrosier, N. W, and J. N. Desrosier, 1978)

Freezing merupakan suatu unit operasi yang bekerja mengurangi suhu pada bahan

pangan menjadi di bawah freezing pointnya dan perubahan proporsi kandungan air

menjadi bentuk kristal es (Fellows, 2000). Proses ini berfungsi untuk mengawetkan

bahan pangan dengan immobilisasi dari air menjadi es menghasilkan konsentrasi

padatan terlarut dalam bagian air yang tidak membeku dengan Aw pada bahan pangan

rendah. Aw adalah aktivitas air dimana jumlah air bebas yang tersedia dan dapat

digunakan untuk pertumbuhan mikrooganisme dalam bahan makanan. Pada Aw yang

rendah, mikroorganisme akan mati karena sel-sel di mikroorganisme akan berdifusi

keluar sebagai akibat terjadinya proses kesetimbangan osmotik (Desrosier, 1978).

Selain itu menurut Jay (2000), freezing mempunyai efek penting untuk menghambat

pertumbuhan mikroorganisme. Sedangkan proses quick freezing yaitu proses

pembekuan cepat yang diikuti dengan penurunan suhu produk sampai sekitar -20o C

dalam waktu 30 menit. Berdasarkan teori USDA (2010), metode freezing dapat

membantu dalam memperlambat pergerakan mikroorganisme dan molekul sehingga

Page 33: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

24

mikroba yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas bahan pangan masuk dalam

fase tidak aktif. Jay (2000) menambahkan bahwa ada beberapa hal yang terjadi pada

mikroorganisme selama freezing antara lain :

1. terjadi kematian mikroba secara tiba-tiba dengan cepat, tetapi bervariasi untuk

setiap spesies mikroorganisme.

2. bagian sel yang berfungsi untuk bertahan hidup secara bertahap rusak.

3. penurunan ini terjadi secara cepat pada suhu freezing point, yaitu sekitar -2oC, dan

lebih lambat pada suhu yang lebih rendah lagi.

Pembekuan cepat akan menghasilkan kristal es berukuran kecil sehingga akan

meminimalkan kerusakan tekstur bahan yang dibekukan. Dengan proses pembekuan

IQF ini diharapkan suhu bahan pangan akan menjadi (-25) - (-18)°C dengan tekstur

yang keras atau tidak lembek, karena menurut Saputro (2005) penyimpanan beku antara

-17°C sampai -40°C mampu memperpanjang umur simpan produk daging khususnya

daging unggas sampai 1 tahun. Teori tersebut sesuai dengan yang dipraktekkan bahwa

produk chicken nugget ini mampu bertahan hingga 1 tahun. Jay (2000) menambahkan

bahwa dengan freezing dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme karena tidak

ada mikroorganisme yang menyebabkan foodborne disease yang dapat hidup pada suhu

dibawah 0oC. Produk dikatakan sudah beku dengan baik apabila suhunya dapat

mencapai -18oC. Hal ini terjadi karena penyimpanan beku antara -17°C sampai -40°C

mampu memperpanjang umur simpan produk daging khususnya daging unggas sampai

satu tahun (Mountney, 1976). Pada suhu -18oC tidak ada pertumbuhan organisme

perusak maupun organisme patogen dan pertumbuhan bakteri psikrofilik menjadi

semakin lambat karena sel bakteri tidak dapat membelah dan selain itu enzim tidak

dapat aktif.

Page 34: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

25

Tabel 3. Temperatur Minimal Pertumbuhan dari Beberapa Foodborne Microbial

Species and Strains (Frazier and Westhoff, 1988).

Proses pembekuan produk setelah cooking dilakukan dalam IQF (Individual Quick

Freezing) dengan suhu ruangan -400-(-300) C selama ±30 menit untuk mencapai suhu

pusat produk -180C. Hal tersebut sesuai dengan teori Fellows (2000) bahwa quick

freezing adalah proses pembekuan secara cepat dimana dibutuhkan waktu ±30 menit.

Pada suhu -180C dapat menginaktifasi reaksi enzimatis, menghindari aktivitas mikroba

dan pembusukan pada produk. Pada kondisi ini sering terjadi kesalahan suhu akhir

produk yang tidak sesuai dengan yang ditentukan. Hal itu terjadi karena holding time

(lamanya produk di dalam mesin tersebut) yang terlalu cepat sehingga suhu produk

tidak bisa mencapai standart (-18°C), selain itu akan menyebabkan tekstur produk

menjadi lembek.

Menurut Yuliana et al., (2013) teknik pendingan dengan mesin IQF memiliki manfaat

untuk menjaga agar kandungan nutrisinya tidak hilang dan produk menjadi lebih tahan

lama. Prinsip kerja IQF adalah ada tabung bertekanan udara yang menghembuskan

bunga - bunga es di rel, lalu ada evaporator yang berisi amonia sebagai sumber

pendingin, ada fan balancing untuk mencegah udara dari dalam ke luar, terdapat 3 kipas

di atas, untuk meratakan udara supaya dingin dan ada ADF (Air Defroster Fan) untuk

menghembuskan udara, agar tidak ada bunga-bunga es. Dalam pendinginan IQF ini

Page 35: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

26

menggunakan bahan baku berupa amonia. Amonia merupakan gas yang tidak

mempunyai warna dan lebih ringan daripada udara. Menurut Jennie & Rahayu (1993)

amonia digunakan sebagai bahan baku dalam IQF karena amonia memiliki titik lebur -

75oC dan titik didihnya -33,7oC. Sistem pembekuan IQF tertutup dan tidak kontak

dengan bahan makanan karena sumber pendingin berada dalam pipa-pipa evaporator.

Panjang rel saat memendek 450 m saat memanjang dapat mencapai 650 m. Rel ini

berputar ke atas dan nugget berada dalam IQF selama 30 menit.

Dalam hal ini, conveyor pada mesin IQF jangan sampai berhenti karena akan

menimbulkan flake ice yang dapat menyebabkan conveyor menjadi susah untuk

bergerak. Dalam penerapan seharusnya berdasarkan teori Fellows (2000) bahwa mesin

IQF tidak terus-menerus beroperasi, tiap 8 jam sekali mengalami defrost (masa istirahat)

yaitu mesin dimatikan selama 30 menit untuk mencairkan blok es yang menempel pada

bagian depan evaporator. Setelah proses freezing produk selesai, petugas QC akan

selalu melakukan pemeriksaan suhu adonan setelah keluar. Kemudian dilihat apakah

sudah sesuai dengan standar atau tidak. Pemeriksaan kualitas mutu pada proses freezing

meliputi pemeriksaan kualitas kondisi IQF yaitu antara lain air temperature,

evaporating temperature, rail temperature, holding time, dan suhu pusat produk setelah

IQF. Petugas QC juga melakukan verifikasi terhadap pencapaian suhu pusat produk

setelah proses pembekuan pada setiap batch dan didokumentasikan dalam Form

Verifikasi Proses Pengemasan. Jika suhu produk setelah pembekuan tidak tercapai,

petugas QC segera memberitahukan kepada petugas produksi untuk dilakukan tindakan

perbaikan dengan cara mengecek kondisi IQF atau melakukan pembekuan ulang.

Masalah yang sering muncul yaitu perubahan suhu dalam mesin IQF. Apabila suhu

menjadi tinggi dan holding time terlalu cepat maka menyebabkan proses pembekuan

tidak sesuai standar menyebabkan produk masih lembek. Kemungkinan perubahan suhu

dikarenakan suhu ruangan IQF drop akibat compresor mati. Dalam hal ini, untuk hasil

yang tidak sesuai dengan suhu standar maka akan di rework. Petugas QC juga

melakukan verifikasi terhadap pencapaian suhu pusat produk setelah proses pembekuan

pada setiap batch dan didokumentasikan dalam Form Verifikasi Proses Pengemasan.

Jika suhu produk setelah pembekuan tidak tercapai, petugas QC segera memberitahukan

Page 36: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

27

kepada petugas produksi untuk dilakukan tindakan perbaikan dengan cara mengecek

kondisi IQF atau melakukan pembekuan ulang.

5.2. Pengendalian Mutu pada Proses Packaging dan Cartoning

Badan Standarisasi Nasional (2002) menjelaskan bahwa pengemasan adalah wadah atau

pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-

kerusakan pada bahan yang dikemas. Biasanya produk yang dikemas dalam wadah

yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama

penyimpanan dan pengangkutan. Selain itu, menurut teori Syarief dan Halid (1993)

pengemasan bertujuan untuk melindungi bahan pangan (barrier) dari penyebab-

penyebab kerusakan baik karena kerusakan fisik, kimia, biologis, maupun kerusakan

mekanis sehingga, kemasan diharapkan dapat menjaga kualitas dari produk pangan dan

sampai ke tangan konsumen dalam keadaan yang baik dan menarik.

Setelah keluar dari mesin IQF, nugget akan disortir kembali untuk mengantisipasi

adanya nugget yang tidak sesuai dengan bentuknya. Setelah disortir, nugget akan

dibawa ke mesin penimbang MHW melalui bucket elevator. Pada mesin MHW, produk

akan ditransfer ke dalam head. Terdapat sejumlah 16 head pada mesin ini yang bekerja

secara bergantian untuk menimbang produk. Jika beratnya sudah sesuai, maka head

akan membuka dan produk akan jatuh ke hopper yang ada dibawahnya. Kemudian

produk akan dijatuhkan ke plastik yang sudah dibentuk di bag former. Sensor pada

mesin akan bekerja secara otomatis membaca eyemark pada polyroll, sehingga kemasan

plastik dapat terpotong dengan tepat pada gambarnya. Kemudian plastik yang sudah

berisi produk di seal secara otomatis. Pada pembentukan plastik juga dilakukan

pencetakkan kode produksi dan expired date pada kemasan polyroll. Expired date

nugget yaitu selama 1 tahun.

Page 37: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

28

Gambar 6. Alat Multi Head Weigher (Sewoyo, 2006)

Dalam proses sealing sangat dibutuhkan panas agar kemasan yang dihasilkan tertutup

dengan rapat. Adapun prosesnya disebut heat sealing. Berdasarkan teori Sampurno

(2006) heat sealing merupakan proses menyambung atau menyatukan dua film

termoplastik dengan cara memanaskan area yang saling bersentuhan sampai mencapai

suhu di mana terjadi fusi atau penyatuan, biasanya dibantu dengan tekanan.

Gambar 7. Alat Bag Former – Bag Sealer (Sewoyo, 2006)

Adapun proses pengecekan QC dilakukan setiap pergantian batch dan polyroll. Dalam

hal ini yang perlu dicek adalah ketepatan penulisan kode produksi dan expired date,

kelengkapan atribut kemasan (No MD, barcode, label halal, ketepatan potongan

kemasan, kekuatan seal, dan setting netto MHW. Pengecekan cartoning meliputi

Page 38: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

29

pengecekan ketepatan penulisan kode produksi dan expired date (sama atau tidaknya

yang tertera pada kemasan plastik), serta kondisi karton (sesuai spesifikasi).

Dalam setiap kemasan hendaknya diberi penomoran batch dengan tujuan untuk

memastikan bahwa tiap batch produk mentah dan produk jadi dapat diidentifikasi.

Sistem penomoran yang digunakan pada tahap pengolahan dan tahap pengemasan

hendaklah saling berkaitan dan menjamin bahwa nomor batch yang sama tidak dipakai

secara berulang. Penomoran batch dicatat dalam suatu Form Verifikasi yang mencakup

tanggal pemberian nomor, identitas produk, serta expired date yang bersangkutan.

Berikut adalah contoh penulisan kode produksi pada kemasan dan box:

FA 20 3 01 CC 0 Keterangan: F = Tahun produksi (2015) A = Bulan produksi (Januari) 20 = Tanggal produksi 3 = Lokasi Produksi (Salatiga) 01 = Batch C = Grup Produksi/Shift C = Grup Packing 0 = Tipe Proses (Fresh)

Dan berikut adalah contoh penulisan best before pada kemasan dan box:

20 01 2016 Keterangan: 20 = Tanggal produksi 01 = Bulan Produksi 2016 = Tahun Expired

Proses selanjutnya yaitu produk yang sudah dikemas dilewatkan ke metal detector

untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi logam. Pada proses ini merupakan bagian

dari CCP (Critical Control Point) dalam proses produksi chicken nugget, karena tidak

ada lagi proses berikutnya yang dapat menghilangkan kontaminan. Bahaya yang

mungkin terjadi adalah adanya kontaminasi logam dalam produk. Penggunaan alat

metal detector pada bagian produksi further ini yaitu dengan tipe ISD2-3012-WP.

Menurut Fellows (2000), prinsip metal detector adalah terdiri dari 2 komponen yaitu

coil reception dan coil transmission; adanya metal atau logam akan mengganggu medan

magnet yang ada. Faktor yang mempengaruhi metal detector yaitu spesifikasi produk

Page 39: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

30

meliputi kadar air produk, jenis produk (padat atau cair), dan kandungan gula dan

garam, serta faktor eksternal yang meliputi vibrasi (getaran rantai/keseimbangan kaki

metal detector), induksi medan magnet (HP atau motor). Dalam pengecekan

menggunakan metal detector dapat dilakukan verifikasi dengan 2 tahapan yaitu sebelum

produk jalan (hanya menggunakan ketiga spesimen saja) dan setelah produk jalan

(menggunakan spesimen dan produk). Verifikasi metal detector menggunakan spesimen

logam Fe (besi) = 1,5 mm, Non Fe (aluminium, tembaga, dan kuningan) = 2 mm, dan

SUS 316 (stainless steel) = 2,5 mm. Apabila metal detector mendeteksi adanya logam

di dalam produk, maka alarm metal detector akan berbunyi dan produk akan dipisahkan

oleh rejector ke wadah penampung dan dicari kontaminan yang terdeteksi. Jika

ditemukan banyak kontaminan maka segera dicari sumber kontaminan dan segera

ditindaklanjuti. Pemilihan spesimen terutama SUS 316 sudah sesuai dengan

Mulyaningsih et al., (2012) karena merupakan spesimen yang tetapi kekerasan dan

ketahanan korosinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan stainless steel 304.

Perlu juga diadakan pengenalan produk berdasarkan kadar air dalam produk untuk

mensetting metal detector secara manual. Adapun kriterianya antara lain :

Dry H = dry high (produk kering dengan kadar air tinggi)

Dry L = dry low (produk kering dengan kadar air rendah)

Wet H = wet high (produk basah dengan kadar air tinggi)

Wet L = wet low (produk basah dengan kadar air rendah)

PH = phase high (kadar air tinggi)

PL = phase low (kadar air rendah)

Untuk produk chicken nugget sendiri tergolong dalam wet H.

Tabel 4. Rumusan CCP

CCP Bahaya Potensial Tindakan Pencegahan Pengecekan Kandungan Metal

Kontaminasi metal pada produk karena Metal Detector tidak berfungsi maksimal

Pengecekan Metal Detector dengan menggunakan spesimen Fe, Non Fe, dan Stainless setiap 1 jam sekali.

Apabila ada kemasan yang direject maka akan dicek ulang oleh petugas QC dimana

produk akan dilewatkan kembali kurang lebih sebanyak 2-3 kali, jika alarm tetap

Page 40: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

31

berbunyi maka dilakukan pengecekan lebih lanjut yaitu terhadap tiap piecesnya produk

pada metal detector. Selanjutnya akan dilakukan telusur lebih lanjut tentang sumber

kontaminan untuk mencegah agar kontaminasi tidak berlanjut. Setiap kontaminan yang

didapatkan harus didokumentasikan sebagai bukti. Namun, apabila terjadi masalah pada

alat metal detector dimana secara tiba-tiba alat tersebut tidak bisa digunakan. Petugas

QC harus memberitahukan kepada teknisi agar dapat segera dilakukan tindakan

perbaikan dan produk harus dihold hingga metal detector bisa dioperasikan. Sensor

adanya logam pada produk adalah dengan buzzer (bunyi alarm yang lama), display

lamp (waktu error), dan NG signal (delay operating sekitar 1 detik).

Gambar 8. Alat Metal Detector (North,1972)

Tahapan pengecekan selanjutnya yaitu menggunakan checkweigher bag untuk

mengecek kesesuaian berat produk. Apabila berat tidak sesuai dengan standart yaitu

apabila underweight atau overweight, maka produk akan dipisahkan oleh rejector. Dan

untuk produk yang sesuai dengan standart akan terkumpul dalam rotary table.

Verifikasi checkweigher dilakukan dengan melakukan span adjustment (batu timbang).

Untuk checkweigher bag menggunakan span dengan berat 1 kg. Apabila produk sudah

direject dapat ditimbang secara manual, jika masih dalam batas toleransi tersebut maka

masih dapat dilakukan untuk proses selanjutnya. Namun apabila kurang atau melebihi

batas standar maka produk yang sudah dikemas dirework kembali dan jika terjadi

beberapa kemasan berisi produk yang memiliki berat kurang ataupun melebihi batas

standar maka dilakukan pengecekan terhadap alat MHW. Dalam hal ini, petugas QC

juga melakukan verifikasi berat produk per bag secara sampling dan didokumentasikan

dalam Form Verifikasi Proses Pengemasan. Petugas QC pun harus melakukan

Page 41: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

32

pengambilan sampel pada tiap batch berupa lab sample dan retain sample. Lab sample

digunakan untuk pengecekan kimia dan mikrobiologi, dan retain sample yang akan

digunakan sebagai acuan produk jika ada complain customer.

Gambar 9. Alat Checkweigher Bag (Sewoyo, 2006)

Proses berikutnya adalah cartoning yang dilakukan secara manual sesuai spesifikasi tiap

jenis produk. Produk chicken nugget yang sudah dikemas plastik selanjutnya melalui

tahapan cartoning yaitu memasukkan produk finish good ke dalam karton. Selanjutnya

box akan mengalami proses sealing di tape auto sealer dan dilewatkan checkweigher

box. Apabila ada produk yang underweight atau overweight, maka box akan dicek

kembali. Verifikasi checkweigher box dilakukan dengan menggunakan span (batu

timbang) ukuran 10 kg sebanyak 2 buah. Pengendalian mutu pada proses cartoning

meliputi ketepatan penulisan kode produksi baik di kemasan plastik maupun di karton

(benar, jelas dan mudah dibaca), karton tidak robek, karton tidak basah, lakban yang

benar-benar lengket, tertutup rapat, isi di dalam karton sesuai dengan standar. Petugas

QC melakukan verifikasi berat produk per karton secara sampling, memeriksa identitas

produk pada karton seperti nama produk, kode produksi, expired date, kode produk dan

kesesuaian isi produk per karton box serta didokumentasikan dalam Form Verifikasi

Proses Pengemasan. Setelah produk dimasukkan ke karton, produk harus segera

disimpan dalam cold storage -20oC ± 1oC untuk menjaga suhu produk tetap -180C.

Page 42: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

33

Gambar 10. Alat Sealer Box (Sewoyo, 2006)

Gambar 11. Alat Checkweigher Box (Sewoyo, 2006)

5.2.1. Pengendalian Mutu pada Jenis Kemasan

Produk chicken nugget yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand pengemasan

dengan kemasan primer dan sekunder. Untuk jenis kemasan primer yaitu menggunakan

polyroll dengan 2 tipe bahan yang berbeda yaitu dengan nilon 15 (bagian yang diprint

kode produksi) dan plastik LLDPE 60 (bagian yang diseal) dimana kedua bahan

tersebut disatukan dengan laminasi (dilem). Berdasarkan Sampurno (2006) dalam

proses cetak atau printing diperlukan material dengan sifat - sifat yaitu mudah menyerap

tinta, permukaan cukup halus dan rata, serta tahan terhadap perlakuan pada mesin cetak.

Pada bagian polyroll terdapat eyemark dimana posisi eyemark harus sama lebar antara

bagian kanan dan kiri, karena jika tidak dapat menyebabkan pemotongan meleset.

Syarief et al., (1988) mengatakan bahwa bahan plastik nilon memiliki karakteristik

tidak berasa, tidak berbau, tidak beracun, dan tahan terhadap suhu tinggi. Sedangkan

Page 43: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

34

untuk jenis plastik LLDPE (Linier- Low Density Polyethylene) 60 berdasarkan teori dari

Fellows (2000), dimana plastik jenis ini memiliki daya seal yang baik untuk melaminasi

film lainnya, dan tahan uap air. Kemudian untuk memperoleh sifat kemasan yang

mempunyai permeabilitas rendah terhadap gas dan uap air, nilon dapat dilapisi dengan

LLDPE yang memiliki sifat kedap air dan uap air. Jenis pengemas ini telah banyak

digunakan di industri pangan. Dalam proses pengemasan ada beberapa masalah yang

sering terjadi pada polyrol yang dihold QC yaitu dikarenakan polyroll kasar atau terlalu

tebal, delaminasi, adanya bercak noda, luntur, bergaris, core bengkok, dan tulisan

samar.

Untuk jenis kemasan sekunder menggunakan karton atau corrugated box dengan jenis

double wall dimana jenis ini terdiri dari 2 lapis dengan ketebalan ± 7 mm (CB/Flute)

yang mana karton ini memang tepat dan sesuai untuk pengiriman jarak jauh.

Penggunaan karton double wall didukung oleh Fellows (2000) mengatakan bahwa

karton atau corrugated box terdiri dari dua macam corrugated sheet, yaitu kertas kraft

(kraft liner) untuk lapisan luar dan dalam dan kertas medium untuk bagian tengah yang

bergelombang. Adapun beberapa macam jenis corrugated sheet, antara lain :

- Single wall = satu lapis dengan ketebalan ± 3 mm (B/Flute) dan 4 mm (C/Flute)

- Double wall = 2 lapis dengan ketebalan ± 7 mm (CB/Flute)

- Triple wall = 3 lapis

Penggunaan jenis corrugated box yang dipakai sangat ditentukan oleh beberapa faktor

utama yaitu meliputi berat bahan, sifat bahan (self stacking atau tidak), fragile atau

tidak, dan menggunakan inner karton atau tidak. Untuk kemasan karton sendiri akan

diseal menggunakan tape auto sealer yang ada dibagian cartoning. Lakban yang

digunakan adalah OPP packaging tape dengan adanya print bertuliskan CP Food.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi daya rekat lakban menurut Syarief dan Halid

(1993) yaitu daya rekat lakban pada dasarnya tergantung dari media yang akan

digunakan, jika karton bersih dan tidak mengandung zat lilin (licin) pasti daya

tempelnya akan kuat, sebaliknya jika medianya licin dan berdebu pasti lakban tidak

akan maksimal daya rekatnya.

Page 44: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

35

Gambar 1. Polyroll (Syarief dan Halid, 1993)

Gambar 13. Corrugated Box Double Wall (Syarief dan Halid, 1993)

5.3. Pelaksanaan dan Pengawasan Pengendalian Mutu oleh Quality Control

Pengendalian mutu merupakan salah satu fungsi manajemen dalam memelihara kualitas

dari produk sebagai dasar kebijakan perusahaan. Manajemen quality control pada

proses produksi chicken nugget meliputi quality standar, operation standar, dan control

process. Quality standar merupakan standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan

terhadap produk chicken nugget yang digunakan sebagai pedoman bagi setiap

spesifikasi produk. Operation standar merupakan langkah – langkah yang digunakan

untuk menetapkan produk di dalam suatu proses desain, sedangkan control process

berhubungan dengan pengecekan pada tahapan proses produksi pada waktu tertentu dan

menggunakan cara serta peralatan yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengendalian mutu dilakukan oleh QC produksi bersama foreman,

selaku penanggung jawab lapangan. Dokumentasi mengenai pengawasan mutu yang

dilakukan selama proses produksi diinformasikan kepada foreman. Apabila terjadi

sebuah masalah dalam proses produksi yang akan berdampak pada mutu dan kualitas

dari produk tersebut, maka QC bersama foreman dapat mengambil keputusan langsung

untuk mengendalikan masalah yang ada.

Page 45: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

• Nugget dibekukan dengan menggunakan IQF (Individual Quick Freezing) dengan

suhu ruangan dari IQF adalah -40°C selama 30 menit untuk menghasilkan suhu akhir

produk menjadi minimal -18°C agar tekstur produk tidak lembek dan menghambat

pertumbuhan mikroorganisme.

• Fungsi dari pengemasan untuk melindungi bahan pangan dari penyebab kerusakan

baik karena kerusakan fisik, kimia, biologis, maupun kerusakan mekanis yang

menggunakan polyroll terdiri atas Nilon 15 (bagian yang di-print) dan LLDPE 60

(bagian yang di-seal), serta karton box double wall board sebagai pengemas

sekunder.

• Proses pengecekan menggunakan metal detector merupakan bagian CCP (Critical

Control Point).

• Pengendalian mutu yang dilakukan PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga pada proses freezing meliputi pemeriksaan kondisi IQF (air

temperature, evaporating temperature, rail temperature, holding time) dan suhu

pusat produk setelah IQF.

• Pengendalian mutu yang dilakukan PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga dalam proses packaging adalah pengecekan kelengkapan

label pada kemasan, pengecekan berat, dan pengecekan logam.

• Pengendalian mutu yang dilakukan PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food

Division Unit Salatiga pada proses cartoning adalah pengecekan kelengkapan

kemasan karton dan pengecekan berat.

6.2. Saran

• Perlu adanya evaluasi supplier untuk menjaga kualitas bahan pengemas yang

digunakan.

• Mengevaluasi proses penanganan produk setelah keluar dari IQF, apakah dapat

menimbulkan kontaminasi atau tidak pada produk.

• Perlu ditingkatkan pengecekan wiremesh fryer secara berkala untuk meminimalisasi

kontaminasi potongan wiremesh dalam produk

36

Page 46: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

7. DAFTAR PUSTAKA

Aberle, E. D et al. (2001). Principles of Meat Science. 4th Ed. Kendall/Hunt Publishing Co., USA.

Badan Standarisasi Nasional. (2002). SNI. 01-6683. Nugget Ayam. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Desrosier, N. W, and J. N. Desrosier. (1978). The Technology of Food Preservation. AVI Publishing Co. Inc., Westoirt, Connecticut.

Fellows, P. (2000). Food Processing Technology Principles and Practice, Second Edition. Woodhead Publishing Limited. England.

Frazier, William C & Westhoff, Dennis. 1988. Food Microbiology. McGraw-Hill Compenies. English.

Hubeis, M. (1999). Sistem Jaminan Mutu Pangan. Kerjasama Pusat Studi Pangan Pangan & Gizi ± IPB dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bogor.

Jay, J. M. (2000). Modern food microbiology . 6th Ed. Asphen publishers, Inc. Gaithersburg.

Ketaren, S. (1986).Minyak dan Lemak Pangan.Universitas Indonesia perss. Jakarta.

Lukman et al. (2009). Higiene Pangan. Bogor: FKH IPB.

Marliyati, S. A., A. Sulaeman dan F. Anwar. (1992). Pengolahan Pangan Tingkat Rumah Tangga.Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Bogor.

North, M. O. (1972). Commercial Chicken Production Manual. 3rd Ed. AVI Publishing.Connecticut.

Owens, C. M. (2001). Coated poultryproducts. Didalam : Sam, A. R. Poultry meat processing. CRC Press. London.

Sampurno R. B. (2006). Aplikasi Polimer Dalam Industri Kemasan. Jurnal Sains Materi Indonesia Indonesian Journal of Mku (terials Science. ISSN : 1411-1098.

37

Page 47: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

38

Saputro, J.E. (2005). Penerapan sistem hazard analisis critical control point HACCP pada produksi chicken nugget di PT. Japfa santori ind., tangerang. Laporan magang. Program studi supervisor jaminan mutu pangan. Departemen ITP. Fateta – ipb. Bogor.

Sewoyo H, (2006). Pengembangan Produk Chicken Nugget Vegetable Berbahan Dasar Daging Sbb (Skinless Boneless Breast) Dengan Penambahan Flakes Wortel Di PT. Charoen Pokphand Indonesia Chicken Processing Unit. Cikande-Serang

Suderman, D. R. Dan F. E. Cunninghan. (1983). Batter and Breading Technology. AVI Publishing Company. Connecticut.

Syarief et al. 1988. Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian. MSP, Jakarta

Syarief, R. dan H. Halid. (1993). Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta.

USDA. 2010. Standard for Frankfurters and Similar Cooked Sausage. Fed. Reg. 53 (50) 8425-8428.

Yuliana, A.E, Sugeng I., Suhartono (2013). Pengendalian Proses Produksi Kedelai Edamame Beku (Frozen Edamame Soybans) Pada PT. Mitratani Dua Tujuh Jember. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.

Page 48: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEMBUATAN … · Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satuupaya untuk ... Kerja praktek (KP) merupakan salah satu mata . 1 . 2 . kuliah dalam

8. LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Presensi Kerja Praktek

Tanggal Waktu Kegiatan

5 Januari 2015 08.00 - Orientasi, kelengkapan data pendukung laporan

6 Januari 2015 08.30 – 16.00 Pengenalan QC, produksi

7 Januari 2015 08.00 – 16.00 Produksi nugget (all)

8 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (all)

9 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (all)

10 Januari 2015 07.00 – 12.00 Cleaning

12 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (pembekuan IQF)

13 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (pembekuan IQF)

14 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (pengemasan plastik)

15 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (pengemasan plastik)

16 Januari 2015 - - (ijin)

17 Januari 2015 - - (ijin)

19 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi dan cartooning

20 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (metal detector)

21 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (metal detector)

22 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi nugget (checkweigher)

23 Januari 2015 07.00 – 15.00 Produksi dan QC cut up

24 Januari 2015 07.00 – 12.00 Produksi nugget (printing plastik dan box)

26 Januari 2015 07.00 – 15.00 QC Warehouse dan QC batter

27 Januari 2015 22.00 – 05.00 QC evisceration dan QC cut up

28 Januari 2015 10.00 – 16.00 QC lab

29 Januari 2015 14.00 – 16.00 Presentasi

39