pengaturan sistem sirkulasi

4
1. PENGATURAN SISTEM SIRKULASI 1. Impuls Aferen Merupakan sensor utama yang menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor yang terletak di berbagai bagian jantung. a. Presoreseptor (Baroreseptor) Terletak di lengkung aorta dan sinus karotis, reseptor ini sensitif terhadap perubahan tekanan darah. - Jika tekanan darah naikreseptor memberikan aba-aba pada pusat kardiovaskular untuk menghambat aktivitas jantung (menimbulkan reflek yang memperlambat frekuensi jantung). - Jika tekanan darah turunreseptor memberikan aba-aba untuk memulai reflek kegiatan jantung b. Kemoreseptor Terletak dalam badan aorta dan karotis. Terangsang melalui penuruna kadar oksigen dalam arteria, peningkatan kadar ion hidrogen (penurunan pH darah). Pengaktifan kemoreseptor akan merangsang pusat kardiovaskular untuk meningkatkan aktivitas jantung. c. Proreseptor Terletak di vena cava, reseptor ini sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah menurun maka akan menimbulkan reflek peningkatan frekuensi jantung untuk mempertahankan tekanan darah.

Upload: aura9julii

Post on 06-Dec-2014

110 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ciukiuci

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaturan Sistem Sirkulasi

1. PENGATURAN SISTEM SIRKULASI

1. Impuls Aferen

Merupakan sensor utama yang menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor yang

terletak di berbagai bagian jantung.

a. Presoreseptor (Baroreseptor)

Terletak di lengkung aorta dan sinus karotis, reseptor ini sensitif terhadap perubahan

tekanan darah.

- Jika tekanan darah naikreseptor memberikan aba-aba pada pusat kardiovaskular

untuk menghambat aktivitas jantung (menimbulkan reflek yang memperlambat

frekuensi jantung).

- Jika tekanan darah turunreseptor memberikan aba-aba untuk memulai reflek

kegiatan jantung

b. Kemoreseptor

Terletak dalam badan aorta dan karotis.

Terangsang melalui penuruna kadar oksigen dalam arteria, peningkatan kadar ion

hidrogen (penurunan pH darah). Pengaktifan kemoreseptor akan merangsang pusat

kardiovaskular untuk meningkatkan aktivitas jantung.

c. Proreseptor

Terletak di vena cava, reseptor ini sensitif terhadap penurunan tekanan darah.

Jika tekanan darah menurun maka akan menimbulkan reflek peningkatan frekuensi

jantung untuk mempertahankan tekanan darah.

2. Impuls Eferen

Perangsangan Jantung Oleh Saraf Simpatis

Saraf simpatis mengeluarkan transmitter norepinefrin yang mempengaruhi

peningkatan kontraksi otot jantung, peningkatan tekanan darah, dan vasokonstriksi

pembuluh darah.

Perangsangan saraf simpatis yang kuat dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung

pada manusia dewasa mulai dari frekuensi normal 70x denyut/menit menjadi 180-

200x denyut/ menit dan bahkan 250x denyut/menit

Page 2: Pengaturan Sistem Sirkulasi

Perangsangan saraf simpatis juga meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung 2x

normal sehingga akan mengakibatkan volume darah yang dipompa dan meningkatkan

tekanan ejeksi

Penghambatan saraf simpatis ke jantung dapat menurunkan pemompaan jantung

menjadi sedang

1. Perangsangan Jantung oleh Saraf Parasimpatis

Saraf parasimpatis mengeluarkan transmitter asetilkolinn yang mempengaruhi

penurunan tekanan darah, memperlambat detak jantung, dan vasodilatasi pembuluh

darah.

Sistem simpatis mengontrol kerja jantung pada situasi-situasi darurat atau

sewaktu berolahraga, yaitu pada saat terjadi peningkatan kebutuhan akan aliran

darah, mempercepat denyut jantung melalui efeknya pada jaringan pemacu. Efek

utama stimulasi simpatis pada nodus SA adalah meningkatkan kecepatan

depolarisasi, sehingga ambang lebih cepat dicapai. Norepinefrin yang dikeluarkan

dari ujung-ujung saraf simpatis menurunkan permebilitas K+ dengan mempercepat

inaktivasi saluran K+. dengan berkurangnya ion kalium yang keluar, bagian dalam sel

menjadi kurang negative dan timbul efek depolarisasi. Pergeseran ke ambang yang

berlangsung lebih cepat di bawah pengaruh simpatis ini menyebabkan peningkatan

frekuensi pembentukan potensial aksi dan dengan demikian, kecepatan denyut

jantung meningkat.

Stimulasi simpatis pada nodus AV dengan mengurangi perlambatan nodus AV

dengan meningkatkan kecepatan penghantaran, mungkin melalui peningkatan arus

masuk kalsium yang berjalan lamabat.

Demikian juga stimulasi simpatis mempercepat penyebaran potensial aksi di

seluruh jalur penghantaran khusus.

Di sel-sel kontraktil atrium dan ventrikel, yang kedua-duanya memiliki banyak

ujung saraf simpatis, stimulasi simpatis meningkatkan kekuatan kontraktil, sehingga

jantung berdenyut lebih kuat dan memeras lebih banyak darah keluar. Efek ini terjadi

akibat peningkatan permeabilitas kalsium, yang meningkatkan influks kalsium dan

memperkuat patisipasi kalsium dfalam proses penggabungan eksitasi-kontraksi.

Page 3: Pengaturan Sistem Sirkulasi

Respon jantung terhadap simpatik dipengaruhi oleh pengikatan norepinefrin dan

epinefrin oleh :

a) Reseptor adrenergik α

Terdapat pada otot polos pembuluh darah

Menyebabkan vasokonstriksi

b) Reseptor adrenergik β1

Terdapat pada SA node, AV node, dan miokard.

Menyebabkan peningkatan kecepatan konduksi AV node, peningkatan

kontraksi miokard dan peningkatan denyut jantung.

c) Reseptor adrenergik α 2

Menyebabkan vasodilatasi

Pada saraf parasimpatis, efeknya sangat antagonis dengan saraf simpatis. Serabut-

serabut parasimpatismempersarafi nodus SA, nodus AV, dan otot-otot atrium

melalui nervus Vagus. Serabut parasimpatis tampaknya juga meluas sampai ke

ventrikel, tetapi jalur ini nampaknya kurang memiliki makna. Stimulasi serabut

parasimpatis akan menyebabkan pelepasan asetilkolin. Stimulasi parasimpatis

menghambat kerja jantung dengan mengurangi frekuensi denyut jantung,

kecepatan konduksi impuls melalui nodus AV, dan juga mengurangi kontraksi

atrium. Respon terhadap stimulasi parasimpatis ini juga dikenal sebagai Respon

kolinergik.