pengaruh umur kawin pertama edited

9
 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP FERTILITA S DAN UMUR KAWIN PERTAMA Oleh : Sukarno Pusat Penelitian dan Pengembangan KB dan KS, BKKBN Ringkaan Wa nita yan g men ikah pada usia muda mempuny ai wakt u repro duks i panj ang, sehingga angka kelahirannya lebih tinggi dibanding wanita yang menikah pada usia tua. Usia menikah terlalu muda akan menjadi masalah tersendiri bila tidak berKB karena akan berkontribusi langsung terhadap angk a kelah iran atau fertilita s. akto r sosi al ekon omi sepe rti umur , ting kat pend idik an, stat us tahap an kelua rga juga memp engar uhi ferti lita s atau jumlah anak lahir . akto r lain yang juga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi adalah Umur Kawin Pertama !UKP", akan tetapi belum diketahui faktor apa yang lebih kuat pengaruhnya. #al ini yang menjadi permasalahan utama dalam  penelitian ini. Untuk menjawab permasalahan tersebut, analisis ini menggunakan sumber data dari $ini Sur%ei Pemantauan Pasangan Usia Subur &'(' di )) pro%insi. *ehnik pengambilan sampel yang digu nakan adala h kluster random sampling . +uml ah sampel wani ta Pasangan Usia Subur !PUS" !(-/ tahun" sebanyak &).001 wanita. $etode analisis yang digunakan adalah tabulasi silang, regresi logistik, regresi linier multi%ariate. *emuan penting dari studi ini adalah bahwa ternyata Umur Kawin Pertama !UKP" tidak mempengaruhi kesertaan berKB. aktor yang dominan mempengaruhi fertilitas yaitu Umur Kawin Pertama !UKP". aktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap meningkatny a Umur Kawin Pertama !UKP". Ka!a kun"i 2 Umur Kawin Pertama, ertilitas, Keluarga Beren3ana I# PENDAHULUAN A# La !ar $e lak an g  $asa dewasa awal adalah salah satu tahapan  perkembangan manusia yang memiliki masa te rpanjang se panj ang ren tang kehi dupa n seseo rang. Pada masa dewasa awal indi%id u di an ggap te la h si ap me ng ha da pi su at u  perkawinan, seperti yang dikemukakan oleh #a% igu rst bah wa lima dar i tug as pe rke m-  bangan dewasa awal merupakan kegiatan- keg iat an pok ok ya ng ber san gku tan den gan kehidupan berkeluarga. ( Peny iap an kehi dupan be rkel ua rga sangat  penting bagi pasangan yang akan menikah, oleh karena penundaan kelahiran anak pertama  perlu dilakukan pasangan yang usianya terlalu mu da su pay a ti dak masuk pada ke lahi ra n resiko tinggi. Penundaan usia perkawinan akan memberikan kont ribu si terha dap kelah iran seor ang anak seh ingga angka kelahiran 4 fer til ita s dapat ditekan. ertilitas dipengaruhi oleh dua faktor yai tu demo grafi dan non demografi . akto r demogr afi ter di ri dar i str ukt ur umur, umu r kawin pertama, lama perkawinan, paritas dan  proporsi kawin. Sedangkan faktor non demogr afi ter di ri dar i faktor sosia l, faktor ekonomi da n fakt or ps ikol ogi. ert il it as merupakan jumlah dari anak yang dilahirkan hi dup den gan pen ger tia n bah wa ana k ya ng  pernah dilahirkan dalam kondisi hidup men unj ukk an tanda- tan da keh idu pan . +ik a anak pada saat dilahirkan dalam kondisi hidup kemudian meninggal pada waktu masih bayi tetap dikatakan anak lahir hidup !56#".

Upload: jokoprasetio8268

Post on 04-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdjijdajojdosajo

TRANSCRIPT

PENGARUH UMUR KAWIN PERTAMA TERHADAP FERTILITAS DAN KESERTAAN BERKELUARGA BERENCANA

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP FERTILITAS DAN UMUR KAWIN PERTAMAOleh :

Sukarno

Pusat Penelitian dan Pengembangan KB dan KS, BKKBN

Ringkasan

Wanita yang menikah pada usia muda mempunyai waktu reproduksi panjang, sehingga angka kelahirannya lebih tinggi dibanding wanita yang menikah pada usia tua. Usia menikah terlalu muda akan menjadi masalah tersendiri bila tidak berKB karena akan berkontribusi langsung terhadap angka kelahiran atau fertilitas. Faktor sosial ekonomi seperti umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga juga mempengaruhi fertilitas atau jumlah anak lahir. Faktor lain yang juga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi adalah Umur Kawin Pertama (UKP), akan tetapi belum diketahui faktor apa yang lebih kuat pengaruhnya. Hal ini yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini. Untuk menjawab permasalahan tersebut, analisis ini menggunakan sumber data dari Mini Survei Pemantauan Pasangan Usia Subur 2010 di 33 provinsi. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah kluster random sampling. Jumlah sampel wanita Pasangan Usia Subur (PUS) (15-49 tahun) sebanyak 253.887 wanita. Metode analisis yang digunakan adalah tabulasi silang, regresi logistik, regresi linier multivariate. Temuan penting dari studi ini adalah bahwa ternyata Umur Kawin Pertama (UKP) tidak mempengaruhi kesertaan berKB. Faktor yang dominan mempengaruhi fertilitas yaitu Umur Kawin Pertama (UKP). Faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap meningkatnya Umur Kawin Pertama (UKP).

Kata kunci : Umur Kawin Pertama, Fertilitas, Keluarga Berencana

I.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Masa dewasa awal adalah salah satu tahapan perkembangan manusia yang memiliki masa terpanjang sepanjang rentang kehidupan seseorang. Pada masa dewasa awal individu dianggap telah siap menghadapi suatu perkawinan, seperti yang dikemukakan oleh Havigurst bahwa lima dari tugas perkem-bangan dewasa awal merupakan kegiatan-kegiatan pokok yang bersangkutan dengan kehidupan berkeluarga.1Penyiapan kehidupan berkeluarga sangat penting bagi pasangan yang akan menikah, oleh karena penundaan kelahiran anak pertama perlu dilakukan pasangan yang usianya terlalu muda supaya tidak masuk pada kelahiran resiko tinggi.

Penundaan usia perkawinan akan memberikan kontribusi terhadap kelahiran seorang anak sehingga angka kelahiran / fertilitas dapat ditekan. Fertilitas dipengaruhi oleh dua faktor yaitu demografi dan non demografi. Faktor demografi terdiri dari struktur umur, umur kawin pertama, lama perkawinan, paritas dan proporsi kawin. Sedangkan faktor non demografi terdiri dari faktor sosial, faktor ekonomi dan faktor psikologi. Fertilitas merupakan jumlah dari anak yang dilahirkan hidup dengan pengertian bahwa anak yang pernah dilahirkan dalam kondisi hidup menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jika anak pada saat dilahirkan dalam kondisi hidup kemudian meninggal pada waktu masih bayi tetap dikatakan anak lahir hidup (ALH).

Usia pertama kali melahirkan di Indonesia an-tara 13-18 tahun sekitar 18% dan pernikahan dibawah 18 tahun mencapai 49% pada tahun 1998.2 Ini disebabkan antara lain faktor sosial, ekonomi, hukum, dan adat budaya setempat dan undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 yang menentukan 16 tahun sebagai usia minimum pernikahan bagi perempuan dan 18 tahun bagi laki-laki.

B.Perumusan Masalah

Masalah penelitian ini mencakup hal-hal yang berkaitan langsung dengan faktor-faktor yang bisa menghambat fertilitas supaya pertum-buhan penduduk tidak terjadi secara cepat. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor sosial ekonomi seperti umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga dan daerah tempat tinggal. Faktor lain adalah faktor kesertaan berKB dan Usia Kawin Pertama (UKP). Usia kawin pertama ini sangat penting karena pada umumnya pada wanita usia menikah terlalu muda mempunyai waktu reproduksi yang panjang sehingga angka kelahirannya akan tinggi dibanding wanita yang menikah pada usia tua. Usia menikah terlalu muda dapat menjadi masalah bila tidak berKB. Usia Kawin Pertama (UKP) akan menjadi alternatif untuk mengatur jarak kelahiran selain berKB. Pada analisis ini pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kesertaan berKBnya juga akan dikaji.Demikian luasnya masalah penelitian ini dalam upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, oleh karena itu akan dibatasi permasalahannya tentang pengaruh umur kawin pertama dan faktor sosial ekonomi terhadap kesertaan ber-KB dan fertilitas.

Perumusan masalah ini dapat dirinci dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah faktor sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga), kesertaan berKB serta Umur Kawin Pertama (UKP) mempengaruhi fertilitas ?

2. Apakah faktor sosial ekonomi (pendidikan, umur, daerah tempat tinggal, status tahapan keluarga) berpengaruh terhadap Umur Kawin Pertama (UKP)

C.Tujuan

Secara umum tujuan studi ini adalah untuk memperoleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesertaan ber-KB yang pada akhirnya akan bisa menekan angka fertilitas di Indonesia. Secara khusus studi ini bertujuan untuk :

1. Ingin mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga), kesertaan berKB serta umur kawin pertama terhadap fertilitas atau jumlah anak lahir hidup (ALH).

2. Ingin mengetahui faktor sosial ekonomi (pendidikan, umur, daerah tempat tinggal, status tahapan keluarga) yang berpengaruh terhadap umur kawin pertama (UKP).

D.Manfaat

1. Hasil penelitian dapat memberi masukan bagi para penentu kebijakan, pengelola program Keluarga Berencana (KB) dalam upaya menurunkan fertilitas dengan peningkatan usia perkawinan pertama.

2. Dapat dipakai sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program KB maupun peren-canaan program KB di tingkat nasional.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang program KB, baik dalam praktek maupun penerapan teori di lapangan.

E.Tinjauan Pustaka

a)Kerangka Konseptual

Ada berbagai macam teori yang menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas. Teori tentang fertilitas tersebut dirumuskan dari berbagai disiplin seperti sosiologi, eko-nomi, psikologi dan anthropologi. Tulisan ini hanya membahas beberapa teori fertilitas dari disiplin sosiologi dan ekonomi, dua disiplin yang telah cukup banyak membahas tentang fertilitas.3Kajian tentang fertilitas pada dasarnya bermula dari disiplin sosiologi. Sebelum disiplin lain membahas secara sistematis tentang fertilitas, kajian sosiologis tentang fertilitas sudah lebih dahulu dimulai. Sebagian besar anali-sis kependudukan (selain demografi formal) sesungguhnya merupakan analisis sosiologis. Davis and Blake (1956), Freedman (1962), Hawthorne (1970) telah mengembangkan berbagai kerangka teoritis tentang perilaku fertilitas yang pada hakekatnya bersifat sosiologis. 3Davis dan Blake 1956 mengklasifikasikan 11 variabel yang dapat mempengaruhi fertilitas dalam masyarakat dan mengelompokkannya dalam tiga kategori :4

1. Variabel-variabel hubungan seksual

2. Variabel-variabel konsepsi

3. Variabel-variabel gestasi

Dalam tulisannya yang berjudul The Social structure and fertility: an analytic framework (1956) Kingsley Davis dan Judith Blake melakukan analisis sosiologis tentang fertilitas. Davis and Blake menge-mukakan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas melalui variabel antara (intermediate variables).

Menurut Freedman variabel antara yang mempengaruhi langsung terhadap fertilitas pada dasarnya juga dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku di suatu masyarakat. Pada akhirnya perilaku fertilitas seseorang dipengaruhi norma-norma yang ada yaitu norma tentang besarnya keluarga dan norma tentang variabel antara itu sendiri. Selanjutnya norma-norma tentang besarnya keluarga dan variabel antara di pengaruhi oleh tingkat mortalitas dan struktur sosial ekonomi yang ada di masyarakat. Kerangka analisis fertilitas yang dikemukakan oleh Freedman digambarkan dalam Bagan 1.5b)Hasil Penelitian Sejenis / Sebelumnya

Review hasil penelitian tentang umur kawin pertama yang pernah dilakukan dengan data yang berbeda juga menyimpulkan bahwa umur kawin pertama (UKP) berpengaruh terhadap fertilitas. Umur Kawin Pertama (UKP) dipengaruhi oleh pendidikan. Sementara itu beberapa hasil dari survei atau analisis serupa yang sudah dilaksanakan antara lain :

1. Hasil penelitian Iswarati (2009) dalam analisa lanjut SDKI 2007 tentang Proxi-mate Determinan Fertilitas menunjukkan bahwa umur kumpul pertama merupakan salah satu dari tiga variabel yang sangat berpe-ngaruh signifikan terhadap fertilitas.62. Hasil penelitian Resti Puji Hasvuty dalam Pola Perkawinan dan Fertilitas di indonesia Tahun 2009 yang menyimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi umur kawin pertama (UKP).7F.Hipotesis

Berdasarkan uraian pada perumusan masalah dan tinjauan pustaka di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positip antara faktor sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga), kesertaan berKB serta umur kawin pertama (UKP) terhadap jumlah anak lahir hidup atau fertilitas.

2. Ada pengaruh positif faktor sosial ekonomi (pendidikan, umur, daerah tempat tinggal, status tahapan keluarga) yang signifikan terhadap umur kawin pertama (UKP).

II.METODE PENELITIAN

A.Sumber Data

Sumber data penelitian ini menggunakan Mini Survei Pemantauan Pasangan Usia Subur 2010 di 33 provinsi. Mini Survei (MS) Pemantauan Pasangan Usia Subur (PUS) 2010 merupakan survey berskala nasional, dirancang dapat mengestimasi parameter tingkat Kabupaten / Kota, Provinsi dan Nasional. Variabel dalam MS terdiri dari : umur, jumlah anak, pendidikan, tahapan keluarga, umur kawin pertama, kehamilan, kesertaan berKB, akses dan pelayanan KB serta alasan tidak berKB.Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah kluster random sampling. Urutan dalam menentukan sampel klaster dan sampel res-ponden: pertama, menggunakan formula perhitungan jumlah sampel, akan didapatkan jumlah sampel responden di setiap kabupa-ten/kota; kedua: jumlah sampel PUS di setiap klaster telah ditentukan sejumlah 25 wanita PUS; ketiga: maka jumlah sampel klaster/RT yang diperlukan di setiap kabupaten kota akan dapat dihitung yaitu dengan membagi besar sampel responden dengan 25. Jumlah sampel wanita Pasangan Usia Subur (PUS) umur 15-49 tahun sebanyak 253.887 wanita di 33 provinsi.

B.Metode Analisis

Variabel yang dianalisis antara lain : umur, jumlah anak, pendidikan, tahapan keluarga, umur kawin pertama, kesertaan berKB. Metode analisis yang digunakan adalah :1. Tabulasi Silang, tehnik ini digunakan untuk mengetahui rata-rata umur kawin pertama berdasarkan karakteristik latarbelakang sosial ekonomi seperti umur ibu, tempat tinggal, pendidikan dan tahapan keluarga.

2. Analisis Regresi Linier Multivariat, tehnik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga), kesertaan berKB serta Umur Kawin Pertama (UKP) terhadap jumlah Anak Lahir Hidup (ALH). Alasannya karena datanya yang bersifat ordinal seperti tingkat pendidikan dan status tahapan keluarga.

3. Analisis Regresi Linier Multivariat, tehnik analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh faktor sosial ekonomi (pendi-dikan, umur, daerah tempat tinggal, status tahapan keluarga) terhadap Umur Kawin Pertama (UKP). Alasannya karena datanya yang bersifat ordinal seperti pendidikan dan status tahapan keluarga.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum menguji hipotesis, berikut dikemu-kakan gambaran umum tentang rata-rata umur kawin pertama menurut latar belakang sosial ekonomi.

A.Gambaran Umum

Tabel 1 menyajikan persentase Umur Kawin Pertama menurut karakteristik sosial ekonomi Pasangan Usia Subur (PUS). Secara umum berdasarkan kelompok umur ditemukan bahwa semakin tua umur ibu rata-rata umur kawin pertama semakin tinggi.Tabel 1

Persentase Umur Kawin Pertama Menurut Karakteristik Latar Belakang Wanita Pasangan Usia Subur (PUS), Indonesia 2010 (Mini Survei 2010)KarakteristikUmur KawinRata-rata UKP

< 18 thn18 - 19 thn20 - 21 thn> 22 thn

Umur Ibu

15-2416.315.9101.118.8

25-3436.139.141.94220.9

35-4947.645.048.156.921.4

Tempat tinggal

Perkotaan25.932.639.551.721.9

Perdesaan74.167.460.548.320.4

Pendidikan

Tidak sekolah3.61.31.41.119.2

Tidak tamat SD13.27.55.74.519.4

Tamat SD47.535.327.518.319.7

Tamat SLTP26.629.925.517.520.4

Tamat SLTA8.523.735.139.122.2

Tamat Akademik0.41.32.87.923.9

Tamat PT0.30.82.111.625.1

Tahapan Keluarga

PKS24.619.816.613.620.2

KS 136.535.833.628.120.6

KS II27.229.431.631.321.1

KS III10.713.716.323.322.0

KS III +1.01.42.03.722.8

TOTAL25.711.134.328.920.9

Rata-rata umur kawin pertama (UKP) lebih rendah (kawin muda) di wilayah pedesaan dibandingkan di perkotaan. Umur kawin yang tinggi di wilayah perkotaan kemungkinan berhubungan dengan kesibukan pada usia muda untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sementara di perdesaan sarana dan prasarana pendidikan kurang begitu memadai dan kurangnya minat untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi.

1.Pengaruh faktor sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga), kesertaan berKB serta Umur Kawin Pertama (UKP) terhadap jumlah Anak Lahir Hidup (ALH).

Untuk melihat pengaruh faktor sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga), kesertaan berKB serta Umur Kawin Pertama (UKP) terhadap jumlah Anak Lahir Hidup (ALH) digunakan Regresi Linier Mul-tivariat. Analisis ini untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila mengalami kena-ikan atau penurunan dan mengetahui arah hu-bungan antara variabel bebas dan terikat, apakah masing-masing berhubungan positif atau negatif.8Tabel 2

Hasil Olahan SPSS Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Kesertaan KB

Tabel 3

Hasil Olahan SPSS Persamaan Regresi Linier Multivariat

Tabel 3 menunjukkan pengujian secara kese-luruhan p value F test sebesar 0,000 (< 0,005), maka secara keseluruhan variabel sosi-al ekonomi (umur ibu, tempat tinggal, tingkat pendidikan dan tahapan keluarga), kesertaan KB, dan UKP berpengaruh signifikan dengan umur kawin pertama. Dari keenam variabel pengaruh dapat menjelaskan variasi ALH (Fertilitas) sebesar 38 persen seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 4

Hasil Olahan SPSS Regresi Linier Multivariat Tabel 4 menunjukkan nilai p-value untuk variabel umur, tingkat pendidikan, status tahapan keluarga, kesertaan KB, dan Umur Kawin Pertama < 0,05 sehingga kelima vari-abel tersebut berpengaruh terhadap jumlah anak lahir hidup (fertilitas). Dari kelima variabel, jika dilihat dari koefisien Beta, maka variabel yang paling berpengaruh terhadap jumlah anak lahir hidup (ALH) adalah Umur Kawin Pertama (UKP).

Grafik 2

Rata-rata Jumlah Anak Yang Lahir Menurut Umur Kawin Pertama di Indonesia

Sumber : Mini Survei Tahun 2010

Semakin tinggi umur perkawinan pertama, maka semakin rendah jumlah anak yang dilahirkan serperti yang ditunjukkan pada Grafik 2. Di sini terlihat jelas tentang pengaruh Umur Kawin Pertama (UKP) terhadap fertilitas.

2.Pengaruh faktor sosial ekonomi (pendidikan, umur, daerah tempat tinggal, status tahapan keluarga) terhadap Umur Kawin Pertama (UKP)

Untuk melihat pengaruh faktor sosial ekonomi (pendidikan, umur, daerah tempat tinggal, status tahapan keluarga) terhadap Umur Kawin Pertama (UKP) digunakan analisis regresi linier multivariat. Analisis ini ber-hubungan dengan semua tehnik statistik yang secara simultan menganalisis sejumlah pengukuran pada individu atau objek.9Tabel 5

Hasil Olahan SPSS Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Umur Kawin Pertama

Secara bersama-sama semua variabel sosial dan ekonomi berpengaruh terhadap umur kawin pertama. Dari 4 variabel pengaruh dapat menjelaskan variasi Umur Kawin Per-tama sebesar 16,9 persen seperti yang ditun-jukkan pada Tabel 5.

Tabel 6

Hasil Olahan SPSS Regresi Linier Multivariat Tingkat Signifikan Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Umur Kawin Pertama

Tabel 6 menunjukkan pengujian secara keseluruhan P value F test sebesar 0,000 (< 0,005), maka secara keseluruhan variabel sosial ekonomi (umur ibu, tempat tinggal, tingkat pendidikan dan tahapan keluarga) berhubungan linier dengan umur kawin pertama.

Tabel 7

Hasil Olahan SPSS Regresi Linier Multivariat Tingkat Signifikan Individu Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Umur Kawin Pertama Tabel 7 menunjukkan nilai p-value untuk variabel umur, daerah tempat tinggal, dan tingkat pendidikan < 0,05 sehingga ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap peningkatan umur kawin pertama. Sedangkan p-value untuk variabel status tahapan keluarga sebesar 0,710 >0,05 sehingga variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan umur kawin pertama. Dari ketiga variabel yang signifikan, jika dilihat dari koefisien beta sebesar 0,358, maka variabel yang paling berpengaruh terhadap UKP adalah variabel pendidikan

Grafik 3

Rata-rata UKP Menurut Tingkat Pendidikan Indonesia

Sumber : Mini Survei 2010

Grafik 3 menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan, maka rata-rata Umur Kawin Pertama semakin tinggi.

Grafik 4

Persentase Umur Kawin Pertama Menurut Tingkat Pendidikan Indonesia

Sumber : Mini Survei Tahun 2010

Ada satu temuan menarik yang bisa kita cermati, umur kawin pertama yang < 18 thn (usia kawin muda) paling tinggi pada wanita PUS yang tingkat pendidikannya hanya sampai tamat SD seperti yang ditunjukkan pada Grafik 4.

IV.KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Rata-rata umur kawin pertama (UKP) menunjukkan trend yang semakin tinggi pada mereka yang hidup di perkotaan, mempunyai pendidikan tamat perguruan tinggi serta tahapan keluarga kaya / KS III+.2. Semakin tinggi UKP semakin sedikit / rendah jumlah anak yang dilahirkan sehingga akan memperkecil angka fertilitas yang nantinya berkontribusi terhadap rendahnya laju pertumbuhan penduduk.

3. Faktor pendidikan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap Umur Kawin Pertama (UKP) dibanding 3 faktor lainnya seperti status tahapan keluarga, umur dan daerah tempat tinggal.

B.Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang ada, maka perlu adanya upaya sebagai berikut :1. Untuk pasangan usia subur (PUS) berusia