pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan

83
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN SETELAH IPO (STUDI PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA 2017-2019) SKRIPSI TRI INDAR ASMIN NIM 105731121516 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

PERUSAHAAN SETELAH IPO (STUDI PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM

SYARIAH INDONESIA 2017-2019)

SKRIPSI

TRI INDAR ASMIN NIM 105731121516

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

i

HALAMAN JUDUL

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA

DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

PERUSAHAAN SETELAH IPO (STUDI PERUSAHAAN

JASA YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM

SYARIAH INDONESIA 2017-2019)

SKRIPSI

TRI INDAR ASMIN NIM 105731121516

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Serjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

ii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini ku persembahkan kepada kedua orang tua bapak, ibu,

saudara, keluarga, sahabat serta teman-teman yang selalu support

dan memberi doa serta semangat kepadaku. Sehingga aku dapat

menyelesaikan kuliahku Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Akuntansi Di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

MOTTO

Tanpa Impian, Kita Tak Akan Mencapai Apa Pun. Tanpa Cinta, Kita Tidak

Akan Merasakan Apa Pun. Dan Tanpa Allah, Kita Bukanlah Siapa-Siapa.

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan

Setelah IPO (Studi Perusahaan Jasa yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

2017-2019)

Nama Mahasiswa : Tri Indar Asmin No. Stambuk/ NIM : 105731121516

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah diujikan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi yang

dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di

Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.

Makassar, 31 Oktober 2020

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Andi Mappatompo, SE., MM Ramly, SE., M.Si. NIDN 0008056301 NIDN 0924048703

Tanggal:18/10/2020 Tanggal: 19/10/2020

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi atas Nama Tri Indar Asmin, NIM 105731121516, diterima dan

disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor Nomor: 001/1442H/2020.

Tanggal 31 Oktober 2020 M sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar,14 Rabi‟ul Awal 1442 31 Oktober 2020M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof .Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (………….)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., M (................)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (..................)

(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE., MM ( .......................... )

2. Abdul Salam, HB, SE.,M.S.i.,Ak.,CA.CSP (......................... )

3. Ramly, SE.,M.Ak ( ....................... )

4. Basri Basir MR,SE.,M.Ak ( ....................... )

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar

90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Tri Indar Asmin

Stambuk : 105731108816

Jurusan : Akuntansi

Dengan judul : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan

Setelah IPO (Studi Perusahaan Jasa yang

Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia 2017-

2019)”.

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,

bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 31 Oktober 2020

Yang Membuat Pernyataan

Tri Indar Asmin

NIM.105731121516

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903078

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP NBM. 1073428

Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

vi

ABSTRAK

TRI INDAR ASMIN. 2020, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Setelah IPO (Studi

Perusahaan Jasa yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia 2017-

2019. Skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Mappatompo dan Ramly.

Struktur modal adalah tingkat utang yang dimiliki oleh perusahaan. Struktur

modal yang baik akan mempunyai dampak kepada perusahaan dan secara tidak

langsung posisi finacial perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan pun

akan tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan pada

perusahaan jasa di Indeks Saham Syariah Indonesia periode 2017-2019.

Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan jasa. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan ukuran

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, struktur

aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan profitabilitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Struktur Modal

Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

vii

ABSTRACT

TRI INDAR ASMIN. 2020, The Influence of Company Size, Asset Structure

and Profitability on Company Capital Structure After IPO (Study of Service

Companies Listed in the Indonesian Sharia Stock Index 2017-2019. Thesis of

Accounting study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah

University of Makassar. Supervised by Andi Mappatompo and Ramly.

Capital structure is the level of debt owned by the company. A good capital

structure will have an impact on the company and indirectly the company's

financial position will increase and the company's value will be high. The

research objective was to determine the effect of company size, asset structure

and profitability on the company's capital structure in service companies in the

Indonesian Sharia Stock Index for the 2017-2019 period. The population in this

study using service companies. This research uses quantitative methods. The

results showed that company size had a significant positive effect on capital

structure, asset structure had no significant effect on capital structure and

profitability had no significant effect on capital structure.

Keywords: Company Size, Asset Structure, Profitability, Capital Structure

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya penelitian

dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Setelah IPO (Studi pada

Perusahaan Jasa yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia)” dapat

selesai.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membimbing kita dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang

benderang dengan agama Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi tidak akan

berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasihyang

tidak terhingga kepada :

1. Bapak Prof Dr H. Ambo Asse, M.ag Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Maakassar

3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., AK.,CA., CSP Selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak, Selaku Pembimbing I Dr. Andi Mappatompo, SE.,MM yang

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis

sehingga skripsi selesai dengan baik.

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

ix

5. Bapak, Selaku Pembimbing II Ramly, SE.,M.Si. yang berkenang membantu

selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

8. Ayah, Ibu, saudara-saudara saya serta seluruh keluarga yang senantiasa

mendoakan dan mendukung setiap keputusan peneliti dalam mencari ilmu.

9. Reni, SE. Selaku Kepala Galeri Investasi Bursa Efek Indonesi Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian ini.

10. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2016 terkhusus Ak.16.F 2016 yang selalu belajar

bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi

penulis.

11. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi menyempurnakan penulisan

ini. Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak Aamiin….

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSEMBAHAN DAN MOTTO ..................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II Tinjauan Pustaka................................................................................ 8

A. Struktur Modal ...................................................................................... 8

1. Teori Struktur Modal....................................................................... 8

2. Pengertian Struktur Modal ............................................................. 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ........................ 12

4. Komponen Struktur Modal ............................................................. 14

B. Iniitial Public Offering ........................................................................... 16

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

xi

1. Teori IPO ........................................................................................ 16

2. Pengertian Initial Public Offering ................................................... 17

3. Proses Perusahaan Go Public ....................................................... 19

4. Manfaat/Keuntungan Perusahaan Go Public ................................ 21

C. Tinjauan Empiris .................................................................................. 22

D. Kerangka Konsep ................................................................................. 30

E. Hipotesis .............................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 32

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32

C. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 32

D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 36

F. Teknik Analisis Data............................................................................. 36

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...................................... 40

A. Sejarah dan Milistone Bursa Efek Indonesia ....................................... 40

B. VISI dan Misi Bursa Efek Indonesia .................................................... 43

C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia .......................................... 43

D. Gambar Umum Objek Penelitian ......................................................... 44

E. Hasil Penelitian .................................................................................... 44

F. Pembahasan ........................................................................................ 54

BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 56

A. Kesimpulan ........................................................................................... 56

B. Saran .................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................... 27

3.1 Tabel Sampel Penelitian .......................................................................... 35

5.1 Tabel Statistik Descrptive ....................................................................... 45

5.2 Tabel Uji Multikolonieritas ...................................................................... 47

5.3 Tabel Uji Autokolerasi ............................................................................. 49

5.4 Tabel Uji Regresi Linear .......................................................................... 50

5.5 Tabel Koefisien Determinan ................................................................... 52

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pikir .......................................................................................... 30

4.1 Struktur Organisasi BEI .......................................................................... 43

5.1 Uji Normalitas ........................................................................................... 46

5.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 48

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai aktivitas usaha pasti tidak terlepas dari modal atau sumber

pendanaan karena tanpa adanya modal usaha perusahaan tersebut tidak

akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Untuk itu,

perusahaan harus memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan

modal untuk mengembangkan perusahaan tersebut agar dapat

menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya. Oleh sebab itu dibutuhkan

pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan yang bersedia untuk

memberikan atau menanamkan modal kepada perusahaan seperti

investor, (Riyanto, 2008).

Investor dalam berinvestasi juga memerlukan informasi tentang

perusahaan untuk dijadikan patokan untuk berinvestasi. Informasi yang

diinginkan investor mengenai perkembangan perusahaan dan laporan

keuangan. Hal tersebut bertujuan agar para investor dapat menganalisa

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Investor sebelum berinvestasi

atau menanamkan modal pada perusahaan terlebih dahulu harus

mengetahui tingkat keuntungan suatu perusahaan. Investor juga harus

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan

dimasa yang akan datang. Karena investor dapat mengambil keputusan

investasinya sesuai perkembangan perusahaan. Semakin tinggi modal

maka keuntungan yang diperoleh semakin tinggi, begitu pula sebaliknya

semakin kurang modal maka keuntungan yang diperoleh semakin rendah,

(Tandelilin, 2010).

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

2

Perusahaan yang menginginkan modal untuk mengembangkan

usahanya salah satu alternatif untuk mendapatkan modal atau dana yang

dibutuhkan adalah melalui pasar modal. Oleh sebab itu, harus

mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia untuk lebih mudah

mendapatkan modal dan lebih aman. Agar perusahaan lebih di kenal oleh

masyarakat dan lebih terbuka agar dapat diketahui informasi tentang

perkembangan perusahaannya oleh masyarakat. Maka dari itu,

masyarakat lebih mudah memilih atau menginvestasikan modalnya

kepada perusahaan yang menghasilkan keuntungan yang optimal,

(Brigham dan Houston, 2011)

Pasar modal merupakan sarana untuk mendapatkan pendanaan bagi

perusahaan maupun intansi lainnya yang menginginkan pendanaan dan

sebagai sarana untuk berinvestasi untuk memperoleh keuntungan

sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, pasar modal adalah tempat

paling tempat bagi perusahaan maupun intansi lainnya untuk

mendapatkan pendanaan yang sesuai diinginkan. Pasar modal juga

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana dalam berbagai kegiatan

jual beli dan kegiatan terkait lainnya, (Tandelilin 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh (Hossain dan Ali, 2012). Mengenai

struktur modal menyatakan bahwa dengan menggunakan sepuluh

variable independen agar dapat mengetahui faktor yang dapat

mempengaruhi struktur modal, yaitu pertumbuhan perusahaan, struktur

aktiva, profitabilitas, stabilitas perusahaan, ukuran perusahaaan non deb

tax shield, deviden payout, kepemilikan manajerial, likuiditas dan

klasifikasi industri. Hasil penelitian menyatakan bahwa struktur aktiva,

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

3

profitabilitas, kepemilikan manajerial, likuiditas berpengaruh secara

negatif terhadap struktur aktiva. Dan variabel pertumbuhan perusahaan,

ukuran perusahaan, stabilitas penjualan dan pembagian deviden tidak

berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan variabel klasifikasi

perusahaan dibagi menjadi enam industri, bahwa dimana dua industri

tidak memengaruhi struktur modal sedangkan empat industri tersebut

memengaruhi struktur modal .

Penelitian yang dilakukan oleh (Watung et al., 2016). Menyatakan

bahwa penelitian ini menggunakan empat variabel independen tersebut

untuk sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu,

profitabilitas, struktur aktiva, rasio likuiditas dan aktivitas. Hasil penelitian

menyatakan bahwa secara simultan, TATO, CR, profitabilitas dan struktur

aktiva sangat berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan

untuk cara parsial TATO, CR, profitabilitas dan struktur aktiva

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, berbeda dengan CR dan

struktur aktiva manajemen perusahaan mempertimbangkan. Hal ini

perusahaan harus mengetahui perbandingan antara jumlah utang dan

modal pribadi agar dapat struktur modal yang baik dapat tercapai

Struktur modal adalah suatu hal penting bagi perusahaan karena

memiliki hubungan terhadap posisi keuangan, maka dalam hal ini manger

perusahaan sebaiknya mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi

struktur modal agar perusahaan bisa mengelola fungsi keuangan dan

meningkatkan kesejahteraan investor. Struktur modal yang optimal

merupakan salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki

daya saing dalam jangka panjang. Struktur modal adalah struktur modal

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

4

yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian

sehingga dapat memaksimumkan harga saham, (Brigham dan Houston,

2011).

Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan

total aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat menentukan besarnya

dana yang dibutuhkan untuk masing-masing setiap komponen.

Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap relatif besar akan cenderung

menggunakan modal asing dalam struktur modalnya. Kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan jaminan hutang dapat dilihat dari

besarnya struktur aktiva, (Atmaja, 2002).

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan. Semakin besar profitabilitas

yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan juga akan

menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk membiayai kegiatan

operasional yang dilakukan perusahaan, (Sartono, 2010).

Ukuran perusahaan yaitu total asset yang dimiliki oleh perusahaan

yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika

perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih

leluasa dalam mempergunakan asset yang ada di perusahaan tersebut.

Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat

utang yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan, (Suharli,

2006).

Penelitian diatas kita dapat simpulkan bahwa penelitian satu dengan

penelitian dua bahwa dimana hasil penelitian pertama menyatakan bahwa

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

5

profitabilitas dan struktur aktiva tersebut tidak berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang kedua menyatakan

bahwa profitabilitas dan struktur aktiva sangat berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal baik secara simultan maupun secara parsial.

Dilihat dari penelitian diatas kita dapat disimpulkan bahwa masih ada

ketidakkonsistenan dalam penelitian terdahulu. Maka dari itu penelitian ini

mencoba untuk memperbarui dari penelitian-penelitian terdahulu dengan

menggunakan tiga variabel independen yaitu profitabilitas,struktur aktiva

dan ukuran perusahaan. Sehingga penelitian ini dapat diteliti ulang dan

dikembangkan untuk menguji kembali peran variabel fundamental internal

struktur modal dengan kondisi, waktu, sektor dan tempat penelitian

berbeda.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, sehingga penulis

tertarik untuk melakukan penelitian ini yang berjudul „‟Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Struktur

Modal Perusahaan Setelah IPO (Studi Perusahaan Jasa yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang diuraikan diatas dapat

diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah setelah initial public offering (IPO) ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan jasa yang

terdaftar di index saham syariah indonesia?

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

6

2. Apakah setelah initial public offering (IPO) struktur aktiva

berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan jasa yang

terdaftar di index saham syariah indonesia?

3. Apakah setelah initial public offering (IPO) profitabilitas berpengaruh

terhadap struktur modal pada perusahaan jasa yang terdaftar di index

saham syariah indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah setelah initial public offering (IPO) ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

jasa yang terdaftar di index saham syariah indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah setelah initial public offering (IPO) struktur

aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan jasa

yang terdaftar di index saham syariah indonesia.

3. Untuk mengetahui apakah setelah initial public offering (IPO)

profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

jasa yang terdaftar di index saham syariah indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam menambah

khasanah keilmuan terkhusus mengenai pasar modal Indonesia, bagi

akademisi, penulis maupun bagi peneliti selanjutnya.

Page 21: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

7

2. Manfaat Praktis

Selain dilihat dari manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan juga

dapat berguna bagi investor, perusahaan dan pihak lain. Penelitian ini

berguna untuk memberikan wawasan dan menambah pengetahuan

dalam melihat pengaruh Initial Public Offering terhadap Struktur

modal perusahaan serta dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan

dan menjadi referensi dalam melakukan penawaran umum perdana

(IPO) dan sebagai untuk penelitian selanjutnya.

Page 22: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Modal

1. Teori Struktur Modal

Ada beberapa pandangan mengenai teori yang berhubungan dengan

struktur modal. Beberapa teori yang berkaitan dengan keputusan

struktur modal antara lain:

a. Theory Pecking Order

Theory pecking order adalah teori alternatif yang dapat

menjelaskan mengapa perusahaan yang menguntungkan

meminjam jumlah uang yang lebih sedikit. Teori ini berdasarkan

asumsi asimetris dimana manajer lebih banyak mengetahui

informasi tentang profitabilitas dan prospek perusahaan

dibandingkan dengan investor. Teori ini menyatakan bahwa

perusahaan akan lebih memilih melakukan pendanaan melalui

sumber internal dahulu kemudian kekurangannya diambilkan dari

sumber eksternal. Perusahaan dapat mendanai dengan dana

internal menggunakan laba ditahan yang diinvestasikan kembali.

Tetapi jika diperlukan pendanaan eksternal, jalur resistensi

terendah adalah utang. Penerbitan utang mempunyai dampak

kecil pada harga saham. Berikut adalah penjabaran dari Theory

Pecking Order (Brealey dkk, 2008).

Page 23: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

9

1) Perusahaan menyukai pendanaan internal, karena dana ini

terkumpul tanpa mengirimkan sinyal sebaliknya yang dapat

menurunkan harga saham.

2) Jika dana eksternal dibutuhkan, perusahaan menerbitkan

utang lebih dahulu dan ha nya menerbitkan ekuitas sebagai

pilihan terakhir.

b. Theory Agency (Teori Keagenan)

Teori keagenan diajukan oleh Michael C. Jensen dan William

H. Meckling pada tahun 1976. Teori ini merupakan hubungan

keagenan yaitu hubungan antara pemegang saham (Principal)

dengan manajer (agen) yang diberi kekuasaan untuk membuat

keputusan. Hubungan keagenan dapat menimbulkan

permasalahan keagenan karena adanya konflik kepentingan dan

informasi yang tidak lengkap antara principal dan agen.

Theory agency menyebutkan bahwa sebagai agen dari

pemegang saham, manajer tidak selalu bertindak demi

kepentingan pemegang saham. Untuk itu, diperlukan biaya

pengawasan yang dapat dilakukan melalui cara-cara seperti

pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan

pembatasan terhadap pengambilan keputusan oleh manajemen.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan memerlukan biaya

keagenan. Biaya keagenan digunakan untuk mengontrol semua

aktivitas yang dilakukan manajer sehingga manajer dapat

bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual antara

kreditor dan pemegang saham (Jensen dan Mecking, 1976).

Page 24: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

10

c. Trade Off Theory (Teori Pertukaran)

Teori struktur modal yang menyatakan bahwa perusahaan

menukar manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah

yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan. Teori trade off

memperkirakan bahwa rasio utang sasaran akan bervariasi antara

perusahaan satu dengan yang lain. Perusahaan dengan aset

berwujud dan aman serta laba kena pajak yang melimpah yang

harus dilindungi sebaiknya bergantung pada pendanaan yang

bersumber dari ekuitas. Secara keseluruhan teori trade off

tentang struktur modal memiliki tujuan yang baik. Teori ini

menghindari prediksi ekstrem dan merasionalisasi rasio utang

moderat.

2. Pengertian Struktur Modal

Struktur modal merupakan suatu ukuran keuangan antara utang

jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri dalam

melakukan kegiatan perusahaan. Struktur modal dapat menjadi

masalah yang penting untuk perusahaan karena baik atau buruknya

struktur modal akan berpengaruh langsung pada posisi finansial

perusahaan.

Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan utang

untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur

modal, investor dapat mengetahui keseimbangan antara rIsiko dan

tingkat pengembalian investasinya.

Struktur modal yang menunjukkan perbandingan antara total uang

terhadap modal sendiri dapat diukur menggunakan Debt to Equity

Page 25: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

11

Ratio (DER). DER dapat menunjukkan tingkat risiko pada suatu

perusahaan. Semakin tinggi DER, makan semakin tinggi risiko yang

mungkin terjadi dalam perusahaan, karena pendanaan perusahaan

dari unsur hutang lebih besar dari pada modal sendiri. Penggunaan

hutang memiliki keuntungan yang diperoleh dari pajak, karena bunga

hutang adalah pengurangan pajak.

Struktur modal merupakan perimbangan antara total hutang

dengan total modal sendiri (Sartono,2010). Struktur modal adalah

suatu hal penting bagi perusahaan karena memiliki hubungan

terhadap posisi keuangan, maka dalam hal ini manager perusahaan

sebaiknya mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi struktur

modal agar perusahaan bisa mengelola fungsi keuangan dan

meningkatkan kesejahteraan investor. Struktur modal yang optimal

merupakan salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan

memiliki daya saing dalam jangka panjang. Struktur modal yang

optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan

antara risiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimumkan

harga saham (Brigham dan Houston, 2011).

Tujuan struktur modal adalah untuk dapat mengembangkan lebih

luas usahanya agar dapat menghasilkan keuntungan yang optimal

dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara menerbitkan

saham dan mengurangi biaya modal perusahaan agar dapat

mengimbangi antara risiko dan tingkat pengembalian.

Page 26: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yang dapat

diuraikan antara lain seperti, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan

penjualan dan profitabilitas.

a. Struktur aktiva

Struktur aktiva adalah salah satu faktor struktur yang dapat

mempengaruhi struktur modal dalam mengenai peranan

menentukan pembiayaan perusahaan yang mengutamakan

modal sendiri untuk pembiayaan dalam memenuhi kebutuhan

perusahaan. Karena perusahaan yang memiliki tingkat aktiva

yang tinggi lebih mudah untuk mendapatkan modal atau dana

dari pihak lainnya yang terkait dengan perusahaan. Sebagian

modal besar perusahaan tertanam di dalam aktiva tetap

sehingga lebih mengutamakan modal yang permanen

sedangkan hutang hanya pelengkap bagi perusahaan. Dan

sebagian besar aktiva perusahaan terdiri atas aktiva lancar

sehingga lebih mengutamakan kebutuhan modal atau dananya

dari pada hutangnya. Semakin tinggi struktur aktiva yang

artinya semakin besar jumlah aktiva tetapnya maka

penggunaan modal sendiri lebih tinggi maka penggunaan

1modal asing pula semakin sedikit atau struktur modalnya

lebih rendah, (Riyanto, 2008).

a. Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Brigham dan Houston (2001). Mengatakan bahwa

perusahaan dengan penjualan yang relative stabil dapat lebih

Page 27: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

13

aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung

beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan

berpengaruh positif terhadap struktur modal. Semakin tinggi

pertumbuhan penjualan perusahaan akan lebih aman dalam

menggunakan hutang sehingga semakin tinggi struktur

modalnya.

b. Profitabilitas

Menurut Mamduh, (2008). Profitabilitas adalah kemampuan

yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau

laba. Agar investor dapat menanamkan modal saham kepada

perusahaan untuk mendapatkan keuntungan setinggi-

tingginya. Karena semakin tinggi kemampuan yang dimiliki

perusahaan dalam memperoleh keuntungan, maka semakin

tinggi harapan investor untuk menginvestasikan modalnya

pada perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan dapat

mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan untuk

kedepannya menjadi lebih baik dan menjanjikan bagi investor.

4. Komponen Struktur Modal

Menurut Riyanto (2008).komponen struktur modal tersusun atas

modal asing, modal sendiri, modal saham, cadangan dan laba ditahan

berikut ini penjelasannya.

Page 28: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

14

a. Modal Asing

Modal asing atau utang merupakan modal yang asalnya

dari luar perusahaan yang bersifat sementara bekerja pada

perusahaan dan untuk perusahaan yang terkait modal tersebut

adalah hutang yang hingga waktu yang harus dibayar kembali.

Pada saat pengambilan keputusan akan pemakaian utang ini

harus dipertimbangkan besarnya biaya tetap yang timbul dari

utang dalam bentuk bunga yang akan menyebabkan semakin

tingginya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya

tingkat pengembalian untuk para pemengang saham biasa,

(Riyanto, 2008).

b. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik

perusahaan itu sendiri dan ditanam dalam perusahaan dalam

jangka waktu yang tidak tertentu sesuai keinginan pemilik

modal itu sendiri. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam

perusahaan untuk jangka waktu yang tidak mempunyai batas,

sedangkan modal pinjaman mempunyai jatuh tempo. Dalam

suatu perusahaan modal sendiri bisa dibedakan dalam

beberapa jenis,antara lain modal saham,cadangan dan laba

ditahan. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut

likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu

waktunya. Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan

dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri yaitu modal

Page 29: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

15

yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan,

(Riyanto, 2008).

c. Modal Saham

Menurut Riyanto, (2008). Modal saham merupakan tanda

bukti pernyataan atau kepemilikan sesorang atau badan dalam

suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Terdapat jenis-

jenis dari saham yakni saham biasa (common stock), saham

preferen (preferen stock), saham kumulatif (cumulative

preferred stock) dan lain sebagainya.

1. Saham Biasa (common stock)

Saham biasa adalah jenis saham yang merupakan

jenis saham dasar perusahaan, memungkinkan

pemegang saham untuk memiliki suara dan jumlah

kepemilikan tertentu dalam perusahaan. Saham biasa

adalah saham yang menempatkan pemegang

sahamnya (pemiliknya) paling akhir (setelah pemegang

saham preferen) dalam pembagian deviden sesuai

dengan keadaan keuntungan yang diperoleh

perusahaan penerbitnya dan hak atas harta kekayaan

perusahaan apabila perusahaan tersebut di likuidasi

setelah pemegang saham preferen. Saham biasa ini

mempunyai harga yang nilainya ditetapkan oleh

perusahaan yang menerbitkan saham.

Page 30: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

16

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah saham yang para pemegang

sahamnya mempunyai prioritas terlebih dahulu dalam

pembagian atas asset atau kekayaan perusahaan bila

perusahaan (emiten) di likuidasi. Pemegang saham ini

juga mempunyai prioritas pembagian deviden dalam

jumlah tertentu sebelum dibagikan pemegang saham.

Biasa sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan

terlebih dahulu dengan perusahaan penerbit.

B. Initial Public Offering

1. Teori IPO (Initial Public Offering)

Teori IPO menyatakan perusahaan menawarkan saham ke publik

untuk mendapatkan dana dalam rangka going concern perusahaan.

Perusahaan menawarkan saham ke publik dengan harga tertentu.

Harga IPO awalnya ditentukan oleh perusahaan dengan

perhitungannya sendiri karena informasi perusahaan hanya dimiliki

perusahaan. Tetapi, harga IPO kemudian ditentukan oleh perusahaan

bersama dengan perusahaan sekuritas yang menjamin penerbitan

saham tersebut. Akibatnya, harga yang terjadi menjadi harga

kesepakatan antara perusahaan sekuritas dan perusahaan yang

menerbitkan saham.

Pembahasan teori IPO sebenarnya membalas underpricing harga

saham IPO. Underpricing bisa dilihat dari dua pendekatan yaitu,

pertama, pendekatan non permintaan dan penawaran. Pada

pendekatan ini, harga saham dijual lebih murah dari harga intrinsiknya

Page 31: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

17

atau harga wajarnya. Bila sebuah saham dijual seharga Rp. 750 per

saham simbol dengan ps sementara harga wajarnya pw sebesar Rp.

900 per saham. Biasanya, penjamin emisi melakukan ini agar saham

tersebut bisa dijual oleh penjamin emisi. Adanya harga saham

dibawah harga wajar maka harga saham tersebut nantinya

diperdagangkan akan menuju harga wajar tersebut ketika di pasar

sekunder.

Pendekatan kedua yaitu pendekatan intial return atau bisa juga

disebut permintaan dan penawaran. Underpricing harga saham

tergantung dari permintaan dan penawaran pada hari pertama saham

tersebut di transaksikan di Bursa. Harga yang dipergunakan bisa

menggunakan opening price atau closing price pada transaksi hari

pertama. Bila harga yang ditawarkan ke publik pada pasar perdana,

ps sebesar Rp. 750 per saham dan pada hari pertama saham tersebut

di transaksikan dengan harga penutupan sebesar Rp. 1.000 per

saham maka harga saham ini dianggap underpricing. Artinya, harga

wajar perusahaan adalah harga permintaan dan penawaran, pm,

sebesar Rp. 1.000, yang terjadi pada penutupan harga pasar.

2. Pengertian Initial Public Offering

Initial Public Offering (IPO) merupakan suatu tempat alternatif bagi

perusahaan untuk mendapatkan modal atau dana dalam

mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan dengan cara

menerbitkan saham kepada masyarakat luas. Agar lebih mudah untuk

mendapatkan dana sesuai yang dibutuhkan sehingga dapat

mengmbangkan dan meningkatkan nilai perusahaan untuk

Page 32: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

18

mendapatkan hasil yang baik dalam memperoleh keuntungan atau

laba sebanyak-banyaknya sehingga investor semakin besar

harapannya untuk menanamkan modal pada perusahaan. Dan

investor lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai

perkembangan dan kinerja perusahaan. Undang-undang No. 8 tahun

1995 mengenai pasar modal menyatakan bahwa menerbitkan

saham/umum adalah suatu kegiatan penawaran efek yang dilakukan

oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat luas sesuai tata

cara yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan

pelaksanaannya BAPEPAM.

IPO adalah penawaran umum (saham atau obligasi) yang

dilakukan perusahaan pada publik yang melantai di bursa saham.

Istilah lain dari IPO adalah Go public. Perusahaan yang melakukan go

public adalah perusahaan tertutup. Setelah IPO, status perusahaan

berubah dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Tbk).

IPO sering sekali menjadi solusi yang sangat baik bagi perusahaan-

perusahaan swatas baru dan/atau hanya memiliki modal terbatas

yang ingin berkembang dengan tambahan modal dari pihak tersebut.

Namun, belakangan terlihat perusahaan-perusahaan besar juga ikut

melantai di bursa saham (Sunariyah, 2010).

3. Proses Perusahaan Go Public

a. Tahap Persiapan Internal Perusahaan

Pada tahap persiapan ini sebelum menerbitkan atau

menawarkan saham kepada masyarakat pertama-tama

perusahaan harus mengadakan pertemuan antara investor

Page 33: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

19

atau masyarakat untuk mengadakan RUPS (rapat umum

pemegang saham) untuk mendapatkan izin sebagai

perusahaan go public sesuai peraturan yang berlaku.

Karena perusahaan go public harus disetujui terlebih

dahulu oleh seluruh pemegang saham. Karena perusahaan

go public pasti akan melibatkan pemegang saham baru

untuk mengubah atas kepemilikan pemegang saham lama.

Berapa modal yang dibutuhkan oleh perusahaan

tergantung berapa saham yang diterbitkan oleh

perusahaan itu sendiri. Setelah mendapatkan izin untuk

menerbitkan saham maka perusahaan akan

mempersiapkan atau menunjuk penjamin emisi dari

perusahaan itu.

b. Tahap Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam-LK

Pada tahap ini perusahaan dapat melakukan penawaran

umum perdana saham atau penerbitan saham kepada

masyarakat, setelah semua dokumen lengkap dan semua

syarat sudah dipenuhi maka perusahaan harus

mengajukan penyampaian dokumen pernyataan

pendaftaran penerbitan saham atau efek kepada Otoritas

Jasa Keuangan(OJK) dan mengajukan permohonan

pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) selanjutnya

setelah disetujui oleh OJK dan BEI maka perusahaan

harus kembali evaluasi.

Page 34: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

20

c. Tahap Masa Penawaran Umum

Masa penawaran umum saham perdana kepada

masyarakat berlaku hanya 5 hari kerja dengan

menggunakan 2 sesi. Setelah berakhir masa penawaran

dan permintaan maka perusahaan harus menunjuk emiten

untuk memenuhi permintaan pemesanan investor dalam 2

hari paling lambat. Masyarakat dapat membeli atau

menanamkan modal di perusahaan tersebut melalui agen

yang telah ditunjuk oleh perusahaan tersebut.

d. Tahap Pencatatan di Bursa Efek

Setelah menerbitkan saham kepada masyarakat emiten

yang ditunjuk oleh perusahaan tersebut harus mencatat

saham yang diterbitkan dan yang dibutuhkan oleh

masyarakat. Agar masyarakat dapat menanamkan

modalnya sesuai saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

Sehingga emiten dapat mencatat permintaan yang belum

dipenuhi oleh perusahaan. Agar kemudian hari sudah

terpenuhi oleh perusahaan kepada masyarakat yang ingin

menanamkan modal didalamnya. Ketentuan perusahaan

untuk menerbitkan saham sebelumnya sudah ada

persetujuan dengan Bursa Efek Indonesia dengan

penandatanganan perjanjian pendahuluan pencatatan efek

dengan calon emiten dan pihak Bursa Efek Indonesia.

Page 35: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

21

4. Manfaat /Keuntungan Perusahaan Go Public

a. Meningkatkan nilai perusahaan (company value)

Perusahaan yang melakukan penawaran perdana atau go

public yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia, perusahaan tersebut akan lebih terbuka dan

dapat kita ketahui tentang kondisi keuangan perusahaan

tersebut sehingga kita dapat memiliki data pergerakan nilai

perusahaan setiap saat kita butuhkan. Maka setiap ada

peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan kita dapat

mengetahui melalui laporan keuangan apakah mengalami

penurunan atau peningkatan selama menawarkan saham

kepada masyarakat. Perusahaan juga dapat lebih dikenal

oleh masyarakat luas sehingga lebih mudah untuk

mendapatkan modal untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

b. Meningkatkan citra perusahaan

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia akan

lebih mudah diketahui tentang kinerja yang dilakukan

karena lebih sering diliput oleh media, penyediaan data,

dan analis perusahaan sekuritas. Sehingga perusahaan

dapat meningaktkan citra perusahaan serta meningkatkan

eksposur pengenalan atas produk-produk yang dihasilkan

perusahaan. Maka perusahaan lebih mudah untuk

memperbesar atau memperluas perusahaan tersebut.

Page 36: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

22

c. Perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI) biasa lebih terkesan lebih prestisius,lebih dihitungkan

disektornya dan perusahaan yang sudah tercatat akan

mendapatkan potongan pajak 5% dan pajak penjualan efek

perusahaan yang telah tercatat juga lebih rendah

dibandingkan dengan perusahaan non Tbk.

d. Insentif pajak

Sesuai peraturan yang berlaku di pasar modal tantang

insentif pajak bagi perusahaan yang berbentuk perseroan

atau terbuka. Mendapatkan penurun tarif pajak penghasil

sebesar 5%dan lebih rendah dari pajak penghasilan wajib

pajak perusahaan dalam negeri. Sehingga perusahaan

dapat memenuhi ketentuan yang berlaku di pasar modal

indonesia.

C. Tinjauan Empiris

berdasarkan penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan

dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh initial public offering

terhadap struktur modal perusahaan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Andayani et al, (2007) dengan

judul: “Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah IPO dan

Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan PT. Garuda

Indonesia (Persero) Tbk”. Penelitian ini bertujuan mencari

perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah IPO serta

pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil

Page 37: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

23

penelitian menunjukkan likuiditas memiliki perbedaan yang

signifikan terjadi IPO. Uji regresi berganda menunjukkan

profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan, bah likuiditas berpengaruh positif signifikan

terhadap perusahaan dan aktivitas perusahaan serta growth

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Penelitian yang dilakaukan oleh Wirajunayasa, P. A. A., dan

Putri I. A. D. (2017) dengan judul: “Analisis Keuangan

Perusahaan Sebelum dan Sesudah Initial Public Offering”.

Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan analisis keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah initial public offering.

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan sampel

61 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling.

Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat perbedaan kinerja

keuangan perusahaan pada rasio ROA namun tidak dapat

perbedaan kinerja keuangan pada rasio NMP. Pada rasio ROA

terlihat perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan bahwa

kinerja keuangan yang menurun. Pada rasio NMP tidak dapat

perbedaan namun kinerja keuangan pada rasio ini menurun

dilihat dari nilai rata-rata sebelum melakukan IPO.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi, D. A. I. Y., dan Sudiartha,

G. M, (2017) dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal

dan Nilai Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan

Page 38: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

24

pertumbuhan aset terhadap struktur modal dan nlai

perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi.

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan sampel

19 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal,

ukuran perusahaan dan pertumbuhan aset berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap struktur modal, bahwa

profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan

variabel struktur berpengaruh negatif signifikan terhadap

struktur modal.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Widayanti et al, (2016) dengan

judul: “Pengaruh Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan

Perusahaan, Likuiditas dan Pajak Terhadap Struktur Modal

pada Sektor Pariwisata”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan aset,

likuiditas dan pajak terhadap struktur modal pada sektor

parawisata. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia

dengan sampel 18 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur

modal, tingkat pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap struktur modal dan pajak tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Fuad, M., dan Wandari, A.,

(2008) dengan judul: “Pengaruh Struktur Modal dari Faktor

Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada PT. Bank

Page 39: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

25

Central Asia, Tbk)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh struktur modal dan faktor eksternal terhadap nilai

perusahaan. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal, inflasi dan

nilai tukar memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan,

sedangkan suku bunga memiliki pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua

variabel independen memiliki pengaruh yang tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependen, baik

secara parsial maupun simultan koefisien determinasi

menunjukkan variabel independen yang dianalisis dalam model

penelitian ini berkontribusi relatif tinggi dalam menjelaskan

variansi yang terjadi pada nilai perusahaan PT. Bank Central

Asia, Tbk.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Erol, I. et al., (2019) dengan

judul: “Pricing of IPOs Under Legally-mandated Cocentrated

Ownership and Commitment Period: Evidence From a Natural

Experiment for REITs in Turkey”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pensinyalan dan komitmen, sebagaimana tertanam

dalam persyaratan hukum untuk REIT IPO, dan perubahan

rezim dalam kondisi makro, berubah dari ketidakpastian

selama sepuluh tahun menjadi stabilitas baru-baru ini dan yang

tak terduga, menawarkan wawasan baru mengenai kenaikan

harga REIT IPOsin Turkey. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa meningkatkan melampaui presentase kepemilikan yang

Page 40: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

26

diamanatkan secara hukum, memberi sinyal kualitas aset dan

mengurangi underpricing. Hasil ini berbeda dari yang untuk

perusahaan non-REIT di turki dan REIT si tempat lain. Lebih

jauh, rezim yang berubah dari ketidakpastian makroekonomi

kestabilan menghasilkan lebih banyak dari harga pokok yang

rendah atau harga yang wajar.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Gombola, M. et al, (2018)

dengan judul: “Capital Structure Dynamics Wiht Restricted

Equity Isseuance: Evidence From Chinese Pots-IPO Firms”.

Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan wawasan unik

tentang dinamika struktur modal karena pengorbanan dan

kendala yang terlibat sangat berbeda dari perusahaan barat.

Hasil penelitian menemukan perilaku struktur modal dari waktu

ke waktu perusahaan china mirip dengan perusahaan AS

dalam condong ke arah rata-rata umum dan menunjukkan

setidaknya kegigihan yang sama dan kecepatan penyesuaian

yang sama. Dinamika struktur modal perusahaan amerika dan

china didasarkan pada preferensi manajerial yang berasal dari

tradisi atau praktik yang diamati dari pada teori yang ada.

Tabel 2.1 Mapping Tinjauan Empiris

No Peneliti Penelitian Metodologi Hasil

1 Andayani

et

al.,(2017)

Kinerja

Keuangan

Sebelum

dan

Sesudah

IPO dan

Pengaruh

Metode

Kuantitatif

Hasil yang di dapat dari uji

beda menunjukkan likuiditas

memiliki perbedaan yang

signifikan setelah terjadi IPO.

Uji regresi berganda

menunjukkan profitabilitas

berpengaruh positif tidak

Page 41: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

27

nya

Terhadap

Nilai

Perusaha

an PT.

Garuda

Indonesia

(Persero)

Tbk.

signifikan terhadap nilai

perusahaan, bahwa likuiditas

berpengaruh positif signifikan

terhadap perusahaan dan

aktivitas perusahaan serta

growth berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

2 Wirajunay

asa, P. A.

A., dan

Putri, I. A.

D.(2017)

Analisis

Keuangan

Perusaha

an

Sebelum

dan

Sesudah

Initial

Public

Offering.

Metode

Kuantitatif

Hasil penelitian ditemukan

bahwa terdapat perbedaan

kinerja keuangan perusahaan

pada rasio ROA namun tidak

dapat perbedaan kinerja

keuangan pada rasio NPM.

Pada rasio ROA terlihat

perbedaan-perbedaan

tersebut menunjukkan bahwa

kinerja keuangan yang

menurun. Pada rasio NPM

tidak dapat perbedaan

namun kinerja keuangan

pada rasio ini menurun dilihat

dari nilai rata-rata sebelum

melakukan IPO.

3 Widayanti

et

al.,(2016)

Pengaruh

Profitabilit

as,

Tingkat

Pertumbu

han

Perusaha

an,

Likuiditas,

dan Pajak

Terhadap

Struktur

Modal

pada

Sektor

Parawisat

a

Metode

Kuantitatif

Hasil analisis menunjukkan

bahwa, profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap

struktur modal, tingkat

pertumbuhan perusahaan

tidak berpengaruh terhadap

struktur modal, likuiditas

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap struktur

modal dan pajak tidak

berpengaruh terhadap

struktur modal..

4 Dewi, D.

A. I. Y. M.,

Pengaruh

Profitabilit

Metode

kuantitatif

Hasil analisis menunjukkan

profitabilitas berpengaruh

Page 42: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

28

dan

Sudiartha,

G. M.

(2017)

as,

Ukuran

Perusaha

an, dan

Pertumbu

han Aset

Terhadap

Struktur

Modal dan

Nilai

Perusaha

an.

signifikan terhadap struktur

modal, ukuran perusahaan

dan pertumbuhan asset

berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap

struktur modal, bahwa

profitabilitas berpengaruh

positif terhadap nilai

perusahaan, pertumbuhan

asset berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan dan variabel

struktur berpengaruh negatif

signifikan terhadap struktur

modal.

5 Fuad, M.,

dan

Wandari,

A. (2018)

Pengaruh

Struktur

Modal dan

Faktor

Eksternal

Terhadap

Nilai

Perusaha

an (Studi

pada PT.

Bank

Central

Asia, Tbk.

Metode

Kuantitatif

Hasil analisis regresi

menyatakan bahwa stuktur

modal, inflasi dan nilai tukar

memiliki pengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan,

sedangkan suku bunga

memiliki pengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Selanjutnya, struktur modal

memiliki pengaruh dominan

terhadap nilai perusahaan.

Hasil uji hipotesis

menunjukkan bahwa semua

variabel independen memiliki

pengaruh yang tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan sebagai variabel

dependen, baik secara

parsial maupun simultan

koefisien determinasi

menunjukkan bahwa variabel

independen yang dianalisis

dalam model penelitian ini

berkontribusi relatif tinggi

dalam menjelaskan variansi

yang terjadi pada nilai

perusahaan PT. Bank Central

Asia, Tbk.

6 Erol, I. et Pricing of Metode Hasil penelitian menunjukkan

Page 43: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

29

al., (2019) IPOs

Under

Legally-

mandated

Concentra

ted

Ownership

and

Commitm

ent

Period:

Evidence

From a

Natural

Experimen

t For

REITs in

Turkey

Kuantitatif bahwa meningkatkan

melampaui presentase

kepemilikan yang

diamanatkan secara hukum,

memberi sinyal kualitas aset

dan agar dapat mengurangi

underpricing. Hasil ini

berbeda dari yang untuk

perusahaan non-REIT di turki

sn REIT ditempat lain. Jauh

lebih, rezim yang berubah

dari ketidakpastian untuk

menghasilkan lebih banyak

dari harga pokok yang

rendah atau harga yang

wajar.

7 Gombola,

M. et al.,

(2018)

Capital

Structure

Dunamics

wiht

Restrivted

Equity

Issuance:

Evidence

From

Chinese

Post-IPO

Firms

Metode

Kuantitatif

Hasil penelitian menemukan

perilaku struktur modal dari

waktu ke waktu perusahaan

china mirip dengan

perusahaan AS dalam

condong ke arah rata-rata

umum dan menunjukkan

setidaknya kegigihan yang

sama dan kecepatan

penyesuaian yang sama.

Dinamika struktur modal

perusahaan amerika dan

china didasarkan pada

preferensi manajerial yang

berasal dari tradisi atau

praktik yang diamati dari

pada teori yang ada.

Page 44: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

30

D. Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku,

fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan yang akan terjadi.

Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara

variabel-variabel dalam penelitian, serta pernyataan paling spesifik.

Berdasarkan rumusan masalah dan penelitian terdahulu yang telah

dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ukuran Perusahaan adalah skala perusahaan yang dapat

menggambarkan tingkat keberhasilan perusahaan tersebut. Perusahaan

besar akan menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari utang

dengan tujuan untuk kegiatan ekspansi perusahaan. Perusahaan besar

dianggap lebih mudah memperoleh tambahan dana di pasar modal

dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan memiliki

kemudahan akses dan ini berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas

Struktur Modal

Ukuran Perusahaan

Profitabilitas

Struktur Aktiva

Page 45: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

31

yang lebih besar pula. Jadi semakin besar ukuran perusahaan maka

semakin besar pula kebutuhan perusahaan untuk memperoleh tambahan

dana yang berasal dari utang.

Struktur Aktiva dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar

hutang jangka panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh

juga terhadap penentuan besarnya struktur modal. Pertumbuhan aktiva

merupakan selisih antara jumlah aktiva periode ini dengan periode

sebelumnya dibandingkan dengan aktiva periode sebelumnya. Semakin

besar aktiva maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang

dilakukan oleh perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba. Semakin besar profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan, maka

perusahaan akan memilih menggunakan keuntungan tersebut untuk

membiayai kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan sehingga akan

mengurangi penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan.

H1 : Setelah Initial Public Offering (IPO) ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal

perusahaan.

H2 : Setelah Initial Public Offering (IPO) struktur aktiva positif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

H3 : Setelah Initial Public Offering (IPO) profitabilitas positif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

Page 46: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif adalah data yang menginterpretasikan data

dalam bentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistic. Menurut

Sugiono (2012). Metode kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kualitas

hubungan-hubungannya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Galeri Investasi Bursa Efek

Indonesia (BEI) Unismuh Makassar dan berlokasi di Jl. Sultan Alauddin

no. 259 Makassar, Sulawesi Selatan kode pos 90222. Lokasi penelitian ini

dipilih oleh peneliti karena Bursa Efek Indonesia adalah wadah yang

menyediakan data yang akan diteliti oleh peneliti yaitu Laporan Keuangan

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu Penelitian ini

dilakukan kurang lebih 1 bulan.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen (Bebas)

Penelitian ini variabel independen/variabel bebas adalah :

Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas.

a. Definisi ukuran perusahaan

Definisi ukuran perusahaan merupakan yang

menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya

Page 47: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

33

perusahaan diukur dengan menggunakan total penjualan,

total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin tinggi ukuran suatu

perusahaan, maka kecenderungan untuk menggunakan

modal asing semakin besar, (Syamsuddin, 2009).

Rumus untuk mencari ukuran perusahaan dapat

digunakan perbandingan antara ln dengan total aktiva sebagai

berikut.

b. Definisi struktur aktiva

Definisi struktur aktiva adalah penentuan berapa

besarnya biaya untuk masing-masing komponen aktiva, baik

aktiva lancar maupun aktiva tetap, (Syamsuddin, 2009).

Rumus untuk mencari struktur aktiva dapat digunakan

perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva sebagai

berikut.

c. Definisi profitabilitas

Definisi profitabilitas adalah suatu kemampuan yang

dimiliki perusahaaan untuk memperoleh keuntungan atau laba

sebanyak-banyaknya agar dapat meningkatkan nilai

perusahaan, (Syamsuddin, 2009).

Struktur Aktiva =Aktiva Tetap

Total Aset X 100%

Ukuran perusahaan = Ln X Total Aset

Page 48: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

34

Rumus untuk mencari ROE da pat digunakan

perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal

sendiri sebagai berikut.

2. Variabel dependen (Terikat)

Variabel terkait (Y) adalah variabel yang di pengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah struktur

modal. Struktur modal adalah bauran (proporsi) pendanaan

permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang

ekuitas saham preferen dan saham biasa. Struktur modal diukur

dengan Debt to Equity Ratio (DER).

Rumus untuk mencari DER dapat digunakan perbandingan

antara total hutang dengan modal sebagai berikut :

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2013). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2017-2019.

ROE =Laba Bersih Setelah Pajak

Ekuitas X 100%

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Liabilitas

Ekuitas

Page 49: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

35

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Pengambilan sampel dilakukan

dengan metode purposive sampling method. Adapun kriteria dalam

pengambilan sampel sebagai berikut :

a. Perusahaan yang terdaftar dan tidak mengalami keluar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2017-2019

b. Perusahaan tidak mengalami keluar dari Index Saham Syariah 2017-

2019

c. Menerbitkan laporan keuangan audit lengkap secara berturut-turut

selama tahun 2017-2019

d. Mempunyai data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Jumlah sampel perusahaan jasa sebanyak 8 perusahaan yang

masuk dalam ISSI. Sampel dalam penelitian ini sebagai berikut

Tabel 3.1 Sampel Perusahaan

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian merupakan kumpulan data fakta. Sehingga dapat

dipakai atau digunakan sebagai dasar dalam menarik kesimpulan. Data

yang diperoleh melalui penelitian secara umum dapat digunakan untuk

No Kode Saham Nama Perusahaan Tanggal IPO

1. PORT PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk

16 Mar 2017

2. TGRA PT Terregra Asia Energy Tbk 16 Mei 2017

3. TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 16 Juni 2017

4. ARMY PT Armidian Karyatama Tbk 21 Juni 2017

5. PPRE PT PP Presisi Tbk 24 Nov 2017

6. WEGE PT Wijaya Karya Bagunan Gedung Tbk

30 Nov 2017

7. PSSI PT Pelita Samudera Shipping Tbk

05 Des 2017

8. JMAS Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.

18 Des 2017

Page 50: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

36

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan

manusia. Data-data tersebut harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu harus

valid, reliable, dan objektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara

data yang sesungguhnya dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.

Reliable menunjukkan derajat konsistensi yaitu konsistensi data dalam

waktu tertentu. Objektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar

orang perorangan (Inter Personal Agreement).

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

melakukan penelusuran laporan keuangan tahunan perusahaan yang

terpilih menjadi sampel serta menyelidiki dokumen lain dalam perusahaan

yang relevan dengan kepentingan penelitian. Sumber data diperoleh dari

www.idx.co.id dan Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.

F. Teknik Anlisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Sugiono (2012). Statistik adalah Statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Statistic deskriptif adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram

lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan

desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata

dan standar deviasi dan perhitungan presentase.

Page 51: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

37

2. Uji Asumsik Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data

yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi,

pengujian ini meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data kontinu

berdistribusi normal sehingga analisis dengan validasi, rentabilitas,

uj-t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan. Pengujian normalitas dapat

dilakukan dengan uji normalitas p-p plot.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikoloniertas ini sebagai penguji model regresi jika ditemukan

adanya kolerasi antara variable independen atau bebas. Ada

beberapa model regresi yang lebih baik agar tidak terjadi kolerasi

antara variabel independen. Multikolinieritas juga dapat dideteksi

dalam model regresi dengan melihat nilai Variance Inflation Factor

(VIF).

c. UjiHeteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini

dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang

teratur (menyebar) maka diindentifikasi tidak terdapat

hiteroskedastisitas.

Page 52: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

38

d. Uji Autokorelasi

Sujianto (2009), Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antara

anggota observasi yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada

data time series.Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan

dengan uji Durbin Waston (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) 1, 65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokolerasi

2) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka dapat

disimpulkan

3) DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokolerasi.

e. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara

satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel

independen. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen

terhadap variabel independen digunakan model regresi linear

berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Ῠ = a + B1X1+B2X2+B3X3

Dimana:

Ῠ = Struktur Modal

α = Konstanta Persamaan Regresi

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Struktur Aktiva

X3 = Profitabilitas

E = Variabel pengganggu atau faktor-faktor diluar variabel tidak di

masukan sebagai variabel model diatas (kesalahan residu).

Page 53: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

39

1. Pengujian Hipotesis

Pengujian ini menggunakan taraf Alpa sebesar 5% atau 0,05,

untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan

dan nyata antara variabel independen dengan variabel dependennya.

Kriteria pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu:

Jika tingkat signifikansi < tingkat Alpha (<0,05); hal tersebut

berarti Hipotesis diterima dengan kata lain ada pengaruh.

Jika tingkat signifikansi > tingkat Alpha (>0,05); hal tersebut

berarti Hipotesis ditolak dengan kata lain tidak ada pengaruh

2. Koefisien Determinan (R)

Widarjono (2010), Pengujian koefisien determinan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel terkait. Bila nilai kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel sangat

terbatas.

atas. Jika = 0 maka tidak ada kolinearitas, sebaliknya jika = 1

maka ada kolinearitas.

Page 54: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah dan Milestone PT. Bursa Efek Indonesia

Secara historis, Pasar Modal telah hadir jauh sebelum indonesia

merdeka. Pasar Modal atau atau Bursa Efek telah hadir sejak jaman

kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batvia. Pasar Modal

ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan

pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun Pasar Modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan

dan pertumbuhan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,

bahkan pada beberapa periode kegiatan Pasar Modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebatkan beberapa faktor seperti perang

dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada

pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan

operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali Pasar Modal

pada tahu 1977, dan beberapa tahun kemudian Pasar Modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan Pasar Modal di indonesia

dapat dilihat sebagai berikut:

1. Desember 1912 Bursa Efek pertama dibentuk di Batavia oleh

Pemerintah Hindia Belanda

2. 1914-1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama perang dunia

ke I

Page 55: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

41

3. 1925-1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama

dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

4. Awal 1939 karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup

5. 1942-1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang

Dunia ke II

6. 1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek

semakin tidak aktif

7. 1956-1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum

8. 10 Agustus 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana

Pasar Modal)

9. 1977-1987 Perdagangan di Bursa Efek lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih

instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal

10. 1987 Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 yang

memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum dan Investor asing menanamkan modal di

Indonesia

11. 1988-1990 Paket deregulasi dibidang perbankan dan Pasar

Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas Bursa

terlihat meningkat

12. 2 juni 1988 Bursa Paralel Indoneisa (BPI) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),

sedangkan Organisasinya terdiri dari broker dan dealer

Page 56: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

42

13. Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk

go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi

pertumbuhan Pasar Modal

14. 6 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT. Bursa

Efek Surabaya

15. 13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini di peringati sebagai

HUT BEJ

16. 22 Mei 1995 Sistem Otomasi Perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading

Syistem)

17. 10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang

No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini

mulai diberlakukan mulai Januari 1996

18. 1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek

Surabaya

19. 2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (Scripless trading)

mulai diaplikasikan di Pasar Modal Indonesia

20. 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading)

21. 2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia

(BEI)

Page 57: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

43

22. 02 Maret 2009 Peluncuran Perdana Sistem Pedagangan Baru

PT. Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG.

B. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia

1. Visi menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat

dunia.

2. Misi menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten,

melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, Penciptaan

nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

Page 58: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

44

D. Gambar Umum Objek Penelitian

Perdagangan saham sehari-hari, BEI menetapkan sejumlah indeks

perdagangan sebagai acuan para investor. Diantara indeks yang ada di

BEI, terdapat Indeks Saham Syariah Indonesia atau di singkat ISSI. ISSI

ditujukan untuk kepentingan investor beragama Islam. Bursa Efek

Indonesia (BEI) mendefinisikan ISSI sebagai cerminan dari pergerakan

keseluruhan saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Instrument ISSI adalah keseluruhan saham syariah terdaftar di

BEI dan DES. Pengkajian saham-saham dalam ISSI dilakukan setiap 6

bulan sekali.

Berbagai jenis indeks yang ada di BEI, penelitian lebih tertarik pada

indeks syariah ISSI, dikarenakan indeks ISSI yang merupakan cerminan

indikator pergerakan keseluruhan saham syariah yang terdaftar baik

pada DES maupun di BEI yang menjadi objek penelitian ini adalah ISSI

karena indeks ini merupakan proyeksi dari pergerakan seluruh saham

syariah yang terdaftar di DES dab BEI.

E. Hasil Penelitian

1. Statistic Descriptive

Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk

menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Analisis

deskriptif digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel dalam

penelitian. Meliputi variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva dan Profitabilitas. Serta variabel dependen yaitu Struktur

Modal. Tabel berikut yang dikutip bersumber dari lampiran 3.

Page 59: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

45

Tabel 5.1

Statistik Descriptive

Variabel

Rata-rata Tahunan Rata-rata selama tiga

tahun 2017 2018 2019

Ukuran Perusahaan

27,1438682845 27,195710555 27,3578396538 27.2324728311

Struktur Aktiva

0,40732974913 0,38043102775 0,49652881738 0,42809653142

Profitabilitas

0,24001991038 0,19966526913 -0,5914203338 0,1465617265

Struktur Modal

0,98481261913 1,05502403563 1,56577674575 1,20187113348

Ukuran Perusahaan, Berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-

rata pada tahun 2017 yaitu 27,1438682845 dan pada tahun 2018 nilai

rata-rata ukuran perusahaan yaitu 27,195710555 dan pada tahun 2019

nilai rata-rata ukuran perusahaan yaitu 27,3578396538 dan total nilai

rata-rata ukuran perusahaan dari tahun 2017-2019 yaitu sebesar

27.2324728311. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata ukuran

perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2017-2019.

Struktur Aktiva, Berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-rata

pada tahun 2017 yaitu 0,40732974913 dan pada tahun 2018 nilai rata-

rata struktur aktiva yaitu 0,38043102775 dan pada tahun 2019 nilai rata-

rata struktur aktiva yaitu 0,49652881738 dan total nilai rata-rata struktur

aktiva dari tahun 2017-2019 yaitu sebesar 0,42809653142. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata struktur aktiva pada tahun 2018

mengalami penurunan dan kembali naik di tahun 2019.

Profitabilitas, Berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-rata pada

tahun 2017 yaitu 0,40732974913 dan pada tahun 2018 nilai rata-rata

profitabilitas yaitu 0,19966526913 dan pada tahun 2019 nilai rata-rata

Page 60: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

46

profitabilitas yaitu -0,5914203338 dan total nilai rata-rata profitabilitas

dari tahun 2017-2019 yaitu sebesar 0,1465617265. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas mengalami peningkatan nilai rata-

ratanya dari tahun 2017-2019.

Struktur Modal, berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-rata

pada tahun 2017 yaitu 0,98481261913 dan pada tahun 2018 nilai rata-

rata struktur modal yaitu 1,05502403563 dan pada tahun 2019 nilai rata-

rata struktur modal yaitu 1,56577674575 dan total nilai rata-rata struktur

modal yaitu sebesar 1,20187113348. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai rata-rata struktur modal dari tahu 2017-2019 mengalami

peningkatan.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan

tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data

atau variabel apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal

atau tidak. Gambar berikut bersumber dari lampiran 3.

Gambar 5.1

Uji Normalitas

Page 61: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

47

Hasil pengujian analisis grafik plot menunjukkan bahwa model

regresi terdistribusi dengan normal, dikarenakan titik-titik yang

menyebar di sekitar diagonal serta penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar

variabel independen untuk mengetahui bahwa apakah terjadi

multikolononieritas pada model dapat dilihat dari nilai tolerance

dan variance inflation faktor (VIF). Suatu model regresi dapat

dikatakan terbebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai

tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10. Tabel berikut yang

dikutip bersumber dari lampiran 3.

Tabel 5.2

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 UKURAN PERUSAHAAN 0,994 1,006

STRUKTUR AKTIVA 0,950 1,052

PROFITABILITAS 0,953 1,049

Dari hasil Uji Multikolonieritas diatas dapat dilihat bahwa

variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10

Page 62: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

48

yaitu Ukuran Perusahaan (0,994), Struktur Aktiva (0,950), dan

Profitabilitas (0,953). Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan

bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF

lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model

regresi yang diajukan bebas dari multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model, dapat dilihat pada

pola grafik scatterplot pada gambar 5.2 berikut ini. Tabel berikut

yang dikutip bersumber dari lampiran 3.

Gambar 5.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-

titik data menyebar diatas atau dibawah angka 0 penyebaran pola

titik-titik tidak membentuk pola tertentu.

Page 63: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

49

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnnya). Tabel berikut yang dikutip bersumber dari

lampiran 3.

Tabel 5.3

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1,641a

Berdasarkan nilai DW yang diperoleh sebesar 1,641, maka

dapat disimpulkan nilai DW lebih kecil, artinya tidak ada

autokorelasi.

3. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen yang dinyatakan sebagai

berikut:

Y= α + βX1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +

Berdasarkan data, diperoleh hasil regresi linear berganda sebagai

berikut yang dikutip bersumber dari lampiran 3.

Page 64: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

50

Tabel 5.4

Hasil Uji Regresi Linear

HIP Variabel

Independen Variabel

Dependen

Hasil Regresi

B Beta t hit p-

value Keterangan

H1 Ukuran Perusahaan

Struktur Modal 3,514 0,466 2,429 0,025 Signifikan

H2 Struktur Aktiva Struktur Modal 0,049 0,095 0,485 0,633

Tidak Signifikan

H3 Profitabilitas Struktur Modal 0,063 0,260 1,330 0,199

Tidak Signifikan

R = 0,519

R Square = 0,269

F = 2,459 Sig = 0,093

Persamaan regresi Y = -11,362 + 3,514 + 0,049 + 0,063 + e

Persamaan regresi di atas memiliki makna :

1. Nilai koefisien regresi sebesar 3,514 (X1) pada variabel ukuran

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal. Hal ini menunjukkan semakin baik perusahaan struktur modal

perusahaan akan meningkat.

2. Nilai koefisien regresi sebesar 0,049 (X2) pada variabel struktur aktiva

positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal . Hal

ini menunjukkan bahwa tidak meningkatkan struktur modal

perusahaan atau akan menyebabkan penurunan.

3. Nilai koefisien regresi sebesar 0,357 (X3) pada variabel profitabilitas

positif dan tidak berpengaruh signifikan dengan struktur modal. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak meningkatkan struktur modal perusahaan

atau akan menyebabkan penurunan.

Page 65: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

51

F. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel berikut

dikutip bersumber dari lampiran 3.

a) Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yaitu Ukuran Perusahaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ukuran perusahaan. Berdasarkan hasil uji

regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi B (3,514) dan

nilai Beta (0,466). Hipotesis pertama ini menunjukkan ukuran

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal maka hasil penelitian tersebut sesuai sehingga H1 diterima.

Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,025 < 0,05.

Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.

b) Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yaitu Struktur Aktiva positif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil uji

regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi B (0,049) dan

nilai Beta (0,095). Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva positif

dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal maka hasil

penelitian sesuai sehingga H2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa struktur aktifa positif dan tidak signifikan terhadap struktur

modal.

Page 66: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

52

c) Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga adalah Profitabilitas positif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil uji

regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi B (0,063) dan

nilai Beta (0,260). Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas positif dan

tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal maka hasil

penelitian sesuai sehingga H3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

H3 diterima yang berarti profitabilitas positif dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal.

b. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang

lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dan

menjelaskan variasi dependen sangat terbatas. Berikut tabel dikutip

bersumber dari lampiran 3.

Tabel 5.5

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,519a ,269 ,160 ,71738

Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa koefisien determinan sebesar

0,269 yang berarti 26,9% variabel terkait ukuran perusahaan, struktur

aktiva dan profitabilitas menggambarkan fakta sisanya 73,1%. Dalam

penelitian ini koefisien determinasi (R2) yang digunakan adalah Adjusted

R Square, karena penelitian ini menggunakan lebih dua dari variabel.

Page 67: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

53

4. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis satu (H1)

menunjukkan bahwa variabel Ukuran Perusahaan positif dan

berpengaruh signifikan dengan nilai t hitung 2,429 dan signifikan 0,025.

Hasil dari pada pengujian ini mendukung hipotesis penelitian atau H1

yaitu variabel ukuran perusahaan positif dan berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal perusahaan.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin besar Ukuran

Perusahaan, maka semakin banyak biaya yang harus ditanggung untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga dana atau

modal yang dibutuhkan pun harus di imbangkan dengan pengeluaran

operasional perusahaan. Perusahaan besar dapat dengan mudah

mendapatkan akses di pasar modal sehingga dapat lebih mudah dalam

mengakses pasar modal untuk menunjukkan bahwa perusahaan

memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau

modal dari investor sehingga dapat meningkatkan perusahaan untuk

menjalankan kegiatan operasionalnya. Hasil temuan ini didukung oleh

Theory Packing Order menunjukkan jika dana eksternal dibutuhkan,

perusahaan dapat menerbitkan utang lebih dahulu dan hanya

menerbitkan ekuitas sebagai pilihan terakhir. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu Artha (2017) yang

menunjukkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal dengan nilai t hitung 3,223 dan signifikan

0,002.

Page 68: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

54

2. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis dua (H2)

menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva positif dan tidak berpengaruh

signifikan dengan nilai t hitung 0,485 dan signifikan 0,633. Hasil dari pada

pengujian ini mendukung hipotesis penelitian atau H2 yaitu variabel

struktur aktiva positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan.

Perusahaan yang memiliki aktiva besar dapat menggunakan aktiva

sebagai jaminan untuk mendapatkan hutang dari pihak luar. Perusahaan

dengan nilai aktiva yang besar lebih mudah dipercaya mendapatkan

pinjaman dari pihak luar karena lebih mudah akses ke sumber dana

dibandingkan perusahaan yang masih berskala kecil. Hal ini berlawanan

dengan Theory Pecking Order, ketika perusahaan memiliki proporsi aktiva

berwujud yang lebih besar, penilaian asetnya menjadi lebih mudah

sehingga permasalahan asimetris informasi menjadi lebih rendah. Artinya

tidak semua perusahaan menggunakan aktiva untuk jaminan hutang agar

dapat mengembangkan perusahaannya menjadi semakin besar sesuai

yang diharapkan perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki aktiva

besar Penggunaan sumber pendanaan eksternal atau utang hanya

digunakan ketika pendanaan dari internal tidak mencukupi. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh Eny

Maryanti (2016) yang menunjukkan variabel struktur aktiva tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dengan nilai t hitung 0,844

dan signifikan 0,401.

Page 69: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

55

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis tiga (H3)

menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas positif dan tidak berpengaruh

signifikan dengan nilai t hitung 1,330 dan signifikan 0,199. Hasil dari pada

pengujian ini mendukung hipotesis penelitian atau H3 yaitu variabel

profitabilitas positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Theory Pecking Order yang

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan,

perusahaan cenderung menggunakan dana internal, sehingga perusahaan

memerlukan utang yang lebih sedikit. Ketidaksesuaian hasil penelitian

dengan teori dapat terjadi karena beberapa alasan. Salah satu

kemungkinan yang dapat terjadi dari hasil penelitian ini karena tingkat

profitabilitas perusahaan yang rendah, sehingga perusahaan

menggunakan utang yang lebih banyak untuk membiayai sebagian besar

kebutuhan pendanaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal dengan

didasarkan pada kenyataan bahwa semakin tinggi Profitabilitas, terdapat

kecenderungan untuk menggunakan utang, sehingga Struktur Modal

perusahaan akan meningkat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pertiwi dan Darmayanti (2018) menunjukkan variabel

profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dengan

nilai t hitung (-1,181) dan signifikan 0,241.

Page 70: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

56

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

pada pembahasan sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

Struktur Modal Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang terdaftar

di Index Saham Syariah Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi (0,025 < 0,05).

2. Struktur Aktiva positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Struktur Modal Perusahaan pada perusahaan Jasa yang terdaftar

di Index Saham Syariah Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi (0,633 > 0,05).

3. Profitabilitas positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Struktur Modal Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang terdaftar

di Index Saham Syariah Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi (0,199> 0,05).

Page 71: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

57

B. Saran

1. Bagi komisaris perusahaan dalam mengawasi kegiatan dan

operasional perusahaan diharapkan melakukan pengawasan sesuai

dengan maksud dan tujuan perseroan.

2. Bagi manajemen perusahaan dalam menentukan struktur modal

diharapkan mempertimbangkan dengan baik karena struktur modal

merupakan faktor penting dalam menilai suatu perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-

variabel lain yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan yang

dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan.

4. Bagi perusahaan diharapkan konsisten dalam meningkatkan nilai

ukuran perusahaan untuk meningkatkan modal perusahaan.

5. Bagi perusahaan diharapkan meningkatkan nilai struktur aktiva dan

profitabilitas agar dapat berpengaruh terhadap struktur modal

perusahaan.

Page 72: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

58

DAFTAR PUSTAKA

Andayani et al., (2017).Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Ipo Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pt Garuda Indonesia (Persero) Tbk. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Atmaja dan Lukas Setia., (2002). Manajemen Keuangan. Edisi kedua, Yogyakarta: andi.

Brigham Eugene. F., and Houston Joel f, 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat

Brigham, EF., dan Houston. (2001). Manajemen Keuangan. Jilid 2. Edisi Kesembilan. Indeks. Jakarta.

Cerdas muda. (2014). Pengertian & proses penawaran umum perdana (InitialPublicOffering/IPO),(https://cerdasmuda.weebly.com/knowledge/pengertian-proses-penawaran-umum-perdana-initial-public-offering-ipo.Diakses 03 April 2020).

Dewi, D. A. I. Y. M., dan Sudiartha, G. M. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen, 6(4), 2222-2252.

Erol, I. et al., (2019). Pricing of IPOs Under Legally-mandated Concentrated Ownership and Commitment Period: Evidence From a Natural Experiment For REITs in Turkey, University of Massachusetts Dartmount, Carlton Collrgr of Busibess, North Dartmouth, MA 02747, USA.

Fuad, M., dan Wandari, A. (2018).Pengaruh Struktur Modal dan Faktor Eksternal terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk). Jurnal Manajemen dan Keuangan, 7(1), 32-46.

Gombola, M. et al., (2018). Capital Structure Dynamics wiht Restricted Equity Issuance: Evidence From Chinese Pots-IPO Firms, Depertement of Finance, Draxel University USA, Departement of Finance, Rider University USA, Graduate Institute of Management, National Taiwan Normsl University, Taiwan.

Halim. (2007). Seputar Pengetahuan Pengertian dan mempengaruhi Struktur Modal, (https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-mempengaruhi.htmlh, diakses 28 februari 2020).

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Bada Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, (2011). Ketentuan umum pengajuan pernyataan pendaftaran.

Lifepal.(2019). Keuantugan dan syarat go public perusahaan (https://lifepal.co.id/blog/perusahaan-go-public/ diakses 03 april 2020)

Page 73: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

59

Mamduh, M. H. (2008). “Manajemen Keuangan”. Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.

Maryanti, E. (2016). Analisis Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014). Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 143-151.

Pertiwi, N. K. N. I., & Darmayanti, N. P. A. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(6).

Riyanto.(2008). Seputar Pengetahuan Pengertian Komponen Struktur Modal.(https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-mempengaruhi.htmlh diakses 28 Februari 2020)

Sartono, A. R. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Yokyakarta : BPFE

Sugiono, (2012).Metodologi Penelitian Pendidikan (mixced Methods). Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono, (2013).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta.

Suharli dan Michell. (2006). Studi Empiris Terhadap Faktor-faktor yang Memengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Maksi. Vol. 6 No. 1

Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0.Jakarta: Prestasi Pusaka

Sunariyah, (2010). Pengantar pengetahuan pasar modal. Edisi ke-6. Yokyakarta. UPP-AMP YKPN

Syamsuddin, Lukman. (2009). Manajemen Keuanagn Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : Rajawali Pers

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.

Yogyakarta: KANISIUS.

Widarjono, A. (2010). Analisis Statistik Multivariat Terapan. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Widayanti et al., (2016).Pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan pajak terhadap struktur modal pada sektor pariwisata. E-Jurnal Manajemen, 5(6).

Page 74: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

60

Wirajunayasa, P. A. A., dan Putri, I. A. D. (2017). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Initial Public Offerings. E-Jurnal Akuntansi, 1916-1942.

Wirawan, P. A. (2017). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 9(1),

1-11.

Page 75: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

61

LAMPIRAN

Page 76: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

62

LAMPIRAN 1

Daftar Populasi Perusahaan Jasa yang menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2017-2019

No Kode Saham Nama Perusahaan Tanggal IPO

1. PORT PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk

16 Mar 2017

2. TGRA PT Terregra Asia Energy Tbk 16 Mei 2017

3. TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk

16 Juni 2017

4. ARMY PT Armidian Karyatama Tbk 21 Juni 2017

5. PPRE PT PP Presisi Tbk 24 Nov 2017

6. WEGE PT Wijaya Karya Bagunan Gedung Tbk

30 Nov 2017

7. PSSI PT Pelita Samudera Shipping Tbk

05 Des 2017

8. JMAS Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.

18 Des 2017

Page 77: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

63

LAMPIRAN 2

Data Variabel Penelitian Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Struktur Modal

Keterangan Ukuran

Perusahaan Struktur Aktiva Profitabilitas

Struktur Modal

1 PORT 2017 28,26830986 0,681278835 0,029510808 0,987223576

2018 28,35856972 0,629599517 -0,000044940 1,214901041

2019 28,43018145 0,596097987 -8,795410503 1,173122986

2 TGRA 2017 26,69050429 0,778316506 0,001777891 0,08458596

2018 26,87774594 0,819721678 0,006546536 0,299429524

2019 27,05126869 0,925872755 -0,000025502 0,586935824

3 TOPS 2017 28,96022647 0,224662259 0,154135762 1,81997791

2018 28,84729377 0,247951008 0,022427315 1,464759469

2019 28,64285218 0,308185425 -0,016323964 1,326765928

4 ARMY 2017 27,90799646 0,267602817 0,026114675 1,165502299

2018 27,56080151 0,083000543 0,084379619 1,389467583

2019 28,18721614 0,716591919 0,067260763 4,991064871

5 PPRE 2017 29,26515164 0,480780488 0,744262295 1,100409836

2018 29,46456212 0,501438619 1,075811001 1,205571227

2019 29,68000345 0,414690722 1,218532574 1,454142948

6 WEGE 2017 29,15859800 0,094855654 0,171213001 1,673244341

2018 29,40427711 0,104414261 0,207865169 1,757022472

2019 29,45508642 0,179118929 0,185441236 1,519723465

7 PSII 2017 21,06327766 0,726173521 0,064048911 0,664307199

2018 21,14170442 0,730390955 0,195354867 0,535096402

2019 21,40441442 0,823825585 0,150051376 0,61690548

8 JMAS 2017 25,83686077 0,004967913 0,72909594 0,383249832

2018 25,91072985 0,009932184 0,004892706 0,573944567

2019 26,01169447 0,007847217 0,010994037 0,857552464

Page 78: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

64

LAMPIRAN 3

Regression

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,519a ,269 ,160 ,71738

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,

STRUKTUR AKTIVA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3,796 3 1,265 2,459 ,093b

Residual 10,293 20 ,515

Total 14,089 23

a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL

b. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA

Page 79: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

65

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig B Std. Error Beta

1 (Constant) -11,362 4,764 -2,385 ,027

UKURAN

PERUSAHAAN 3,514 1,447 ,466 2,429 ,025

STRUKTUR AKTIVA ,049 ,100 ,095 ,485 ,633

PROFITABILITAS ,063 ,047 ,260 1,330 ,199

a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1,641a

a. Predictors: (Constant),

PROFITABILITAS,

UKURAN PERUSAHAAN,

STRUKTUR AKTIVA

b. Dependent Variable:

STRUKTUR MODAL

Page 80: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

66

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 UKURAN PERUSAHAAN ,994 1,006

STRUKTUR AKTIVA ,950 1,052

PROFITABILITAS ,953 1,049

a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL

Charts

Page 81: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

67

Page 82: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

68

Page 83: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN

69